reporter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/reporter Sat, 09 Jan 2021 17:29:29 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico reporter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/reporter 32 32 Wawancara: Pengertian, Tujuan dan Tahapannya https://haloedukasi.com/wawancara Fri, 08 Jan 2021 06:21:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18883 Pengertian Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan narasumber yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, […]

The post Wawancara: Pengertian, Tujuan dan Tahapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan narasumber yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi, (2) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, (3) tanya jawab peneliti dengan narasumber.

Wawancara yang dimaksud dalam pembahasan ini merupakan proses tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber agar memperoleh informasi yang diperlukan. Informasi yang diperoleh dapat berupa tulisan, audio, maupun audio visual.

Wawancara pada umumnya dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan pendapat atau informasi.

Informasi tersebut dapat berupa tugas sekolah, pendapat pribadi atau diskusi topik tertentu, atau mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Wawancara umumnya dilakukan oleh wartawan, dapat juga orang biasa yang membutuhkan suatu informasi.

Bentuk Wawancara

Berikut ini adalah bentuk-bentuk wawancara, yaitu:

  • Wawancara berita untuk mencari bahan berita
  • Wawancara dengan mempersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu
  • Wawancara telepon, yaitu wawancara yang dilakukan melalui telepon
  • Wawancara pribadi
  • Wawancara dengan banyak orang
  • Wawancara mendesak atau mendadak
  • Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan oleh sekumpulan wartawan mewawancari seseorang misalnya pejabat.

Ciri-Ciri Wawancara

Wawancara memiliki beberapa ciri, yaitu:

  • Ada pewawancara (orang yang mengajukan pertanyaan)
  • Ada narasumber atau informan (orang yang diwawancarai)
  • Dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi atau data, melengkapi informasi atau data, dapat juga untuk menguji hasil pengumpulan data dengan teknik lainnya.
  • Dilakukan dengan tatap muka, dengan telepon, atau aplikasi video conference atau dapat juga melalui email.

Kegunaan Wawancara

Wawancara memiliki kegunaan, antara lain:

  • Mengumpulkan data penelitian

wawancara umumnya digunakan pada penelitian kualitatif. Wawancara dilakukan dengan tujuan memperoleh data yang relevan yang dapat digunakan untuk melengkapi penelitian. Biasanya jawaban dari narasumber digunakan untuk menyelesaikan penelitian.

  • Memperoleh inspirasi atau ide baru

wawancara dapat menghasilkan inspirasi bagi pewawancara karena sudut pandang yang diperoleh dari hasil wawancara dapat digunakan untuk keperluan penulisan karya ilmiah. Dengan dilakukan wawancara, diperoleh inspirasi atau ide baru yang berguna bagi pewawancara.

  • Menambah wawasan

salah satu manfaat dilakukannya wawancara adalah menambah wawasan bagi pewawancara.

Tujuan Wawancara

Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:

  • Untuk mendapatkan data atau informasi
  • Untuk mengumpulkan data atau informasi
  • Untuk melengkapi data yang telah diperoleh atau untuk melengkapi penelitian
  • Untuk menguji hasil pengumpulan data dengan teknik lain

Unsur-Unsur Wawancara

Hal-hal penting yang harus ada dalam sebuah wawancara adalah sebagai berikut:

  • Pewawancara atau orang yang mewawancarai atau orang yang bertanya
  • Narasumber atau orang yang diwawancarai atau orang yang ditanyai
  • Pertanyaan-pertanyaan, yang tentu saja harus sesuai dengan tema wawancara
  • Janji yang disepakati antar pewawancara dan narasumber

Tahapan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tahapan dalam melakukan wawancara. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya.

Tahap Persiapan

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara, yaitu:

1. Menentukan tema dan narasumber

Persiapan dasar dan paling penting adalah menentukan tema karena dapat mempengaruhi pemilihan narasumber dan pembuatan daftar pertanyaan. Selain itu, penting mengetahui data diri narasumber agar proses wawancara berlangsung dengan baik.

2. Fisik/tubuh dan kondisi mental yang sehat

hal ini penting karena kesehatan fisik dan mental sangat mempengaruhi jalannya wawancara. Keduanya harus dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan proses wawancara sehingga wawancara dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.

3. Menyiapkan daftar pertanyaan

Penting untuk menyiapkan daftar pertanyaan agar setiap pertanyaan saling berhubungan dan saling melengkapi sehingga tidak ada informasi yang tertinggal. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat daftar pertanyaan:

  • Pertanyaan sebaiknya menggunakan kalimat yang efektif, jelas, singkat dan tidak bertele-tele.
  • Jangan mengajukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak.
  • Pertanyaan tidak ambigu atau bermakna ganda.
  • Pertanyaan harus sesuai dengan tema dan topik yang dibahas serta tidak keluar dari topik tersebut.
  • Pertanyaan harus memuat unsur 5W + IH yaitu:
    • What (apa) -> apa yang terjadi
    • When (kapan) -> kapan peristiwa terjadi
    • Who (siapa) -> siapa yang terlibat dalam peristiwa itu
    • Why (mengapa) -> mengapa peristiwa itu bisa terjadi
    • Where (di mana) -> di mana tempat atau lokasi peristiwa itu
    • How (bagaimana) -> bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.

4. Membuat janji dengan narasumber

Hal ini dilakukan agar pewawancara dan narasumber sama-sama siap melakukan wawancara.

5. Mempersiapkan alat tulis dan alat perekam

Informasi yang diperoleh dapat berupa tulisan, audio, maupun audio visual sehingga alat yang perlu dipersiapkan adalah alat tulis untuk mencacat dan alat perekam.

Tahap Pelaksanaan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melaksanakan wawancara:

  • Hadir tepat waktu
  • Penampilan rapi dan sopan
  • Bersikap ramah
  • Memperkenalkan diri
  • Menjelaskan tujuan dan kegunaan wawancara
  • Mengajukan pertanyaan dengan catatan bukan pertanyaan yang memojokan narasumber
  • Mencacat semua jawaban narasumber serta jika perlu ajukan beberapa tambahan pertanyaan untuk menggali atau memperoleh informasi lebih dalam.
  • Pewawancara harus bersikap netral dan tidak memihak siapa pun dan bersikap antusias.
  • Mengucapkan terima kasih

Tahap Menuliskan Wawancara

pada tahap ini dilakukan menuliskan hasil wawancara, menganalisis dan menyimpulkan hasil wawancara dan menuliskannya dalam sebuah laporan. Menyimpulkan hasil wawancara dapat dilakukan dengan cara:

  • Membuat transkrip wawancara atau menuliskan hasil wawancara
  • Membaca hasil wawancara kemudian buatlah ringkasan dari hasil wawancara
  • Dari hasil ringkasan kemudian carilah pokok informasi yang menjadi inti dari wawancara.
  • Laporan harus memperhatikan tata ejaan bahasa Indonesia
  • Dilarang mencampurkan hasil wawancara dengan pendapat pribadi.

Metode Wawancara

Ada dua metode yang dapat dilakukan ketika wawancara, yaitu:

  • Metode mencatat

Menggunakan metode ini, berarti pewawancara harus menyiapkan alat tulis untuk mencatat, seperti buku dan pulpen. Dengan menggunakan metode ini, pewawancara harus cepat menuliskan jawaban dari narasumber.

Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, pencatatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan komputer, laptop, atau handphone.

  • Metode merekam (recording)

Menggunakan metode ini, berarti pewawancara harus menyiapkan alat perekam, misalnya tape atau voice recorder.

Alat perekam dapat berupa alat perekam suara atau dapat pula meliputi tindakan, tingkah laku, baik verbal maupun non-verbal, misalnya menggunakan kamera.

Teknik Wawancara

Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan ketika wawancara.

  • Wawancara secara langsung atau tatap muka

Wawancara dengan teknik tatap muka berarti pewawancara bertemu langsung dan menanyakan langsung dengan narasumber.

Kelebihan menggunakan teknik ini pewawancara akan mendapat respon yang tinggi karena kemungkinan narasumber menolak diwawancarai minim terjadi.

Sedangkan kekurangan teknik ini adalah narasumber merasa tidak enak atau merasa segan dengan pewawancara sehingga tidak leluasa dalam menjawab pertanyaan.

  • Wawancara melalui telepon

Wawancara dengan telepon berarti antara pewawancara dengan narasumber tidak bertemu langsung tetapi dihubungkan dengan telepon.

Kelebihan dengan menggunakan telepon adalah menghemat tenaga yang dikeluarkan untuk perjalanan, sedangkan kekurangannya banyak hambatan yang bisa saja terjadi misalnya sinyal dan durasi.

  • Wawancara dengan aplikasi video conference

sama halnya dengan menggunakan telepon, teknik ini memiliki kelebihan menghemat tenaga perjalanan, dan memiliki kekurangan banyak hambatan yang bisa saja terjadi misalnya sinyal dan durasi.

Salah satu kelebihan menggunakan aplikasi video interview daripada telepon adalah pewawancara dan narasumber dapat bertatap muka secara virtual yaitu melalui layar laptop, komputer, atau handphone.

Contoh Pertanyaan untuk Wawancara

Contoh pertanyaan wawancara dengan pedagang:

  • Siapa nama Ibu?
  • Berapa lama Ibu bekerja sebagai pedagang?
  • Apa saja yang Ibu jual?
  • Di mana Ibu biasanya berjualan?
  • Kapan biasanya Ibu berjualan?
  • Bagaimana dagangan Ibu hari ini?
  • Mengapa ibu memutuskan untuk menjadi pedagang?
  • Berapa keuntungan yang Ibu peroleh per harinya?
  • Berapa modal yang Ibu butuhkan saat pertama kali berjualan?
  • Apakah penghasilan Ibu sebagai pedagang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari?
  • Kesulitan yang Ibu alami selama menjadi pedagang?
  • Bagaimana cara Ibu menarik perhatian konsumen?
  • Apa yang Ibu lakukan sehingga berhasil membuat beberapa konsumen menjadi pelanggan tetap?
  • Bagaimana cara Ibu mempromosikan dagangan Ibu?
  • Siapa saja yang membantu Ibu berjualan?
  • Suka duka Ibu selama menjadi pedagang?
  • Apa yang Ibu harapkan untuk ke depannya?

The post Wawancara: Pengertian, Tujuan dan Tahapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Perbedaan Wartawan dan Reporter https://haloedukasi.com/perbedaan-wartawan-dan-reporter Thu, 11 Jun 2020 22:58:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=7320 Pernahkah kalian berpikir apa perbedaan antara wartawan dan reporter? Bukankah keduanya memiliki tugas yang sama yakni menyampaikan berita atau informasi. Bagi orang awam tentu tidak akan ditemukan perbedaan antara wartawan dan reporter, namun tidak untuk di dunia jurnalistik. Lalu apa saja perbedaan dari wartawan dan reporter? Sebelum membahas tentang perbedaan antara keduanya, akan dijelaskan terlebih […]

The post 4 Perbedaan Wartawan dan Reporter appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah kalian berpikir apa perbedaan antara wartawan dan reporter? Bukankah keduanya memiliki tugas yang sama yakni menyampaikan berita atau informasi. Bagi orang awam tentu tidak akan ditemukan perbedaan antara wartawan dan reporter, namun tidak untuk di dunia jurnalistik.

Lalu apa saja perbedaan dari wartawan dan reporter? Sebelum membahas tentang perbedaan antara keduanya, akan dijelaskan terlebih dahulu pengertiannya.

Berdasarkan Pengertian

Wartawan (pewarta) atau bisa juga disebut sebagai jurnalis merupakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan jurnalistik atau secara teratur membuat tulisan berita yang nantinya akan dikirimkan atau dimuat pada medai massa secara teratur.

Wartawan juga dapat diartikan sebagai pekerjaan tentang mengumpulkan, memilih, mengolah informasi serta menyajikannya secara cepat kepada masyarakat melalui media cetak atau elektronik.

Sedangkan untuk reporter merupakan suatu jabatan pada dunia jurnalistik yang bertugas melakukan peliputan berupa berita di lapangan serta melaporkannya kepada publik, baik dalam bentuk tulisan seperti media cetak dan media online ataupun dalam bentuk lisan (radio dan televisi).

Untuk hasil kerja dari reporter, apakah itu berupa tulisan maupun secara lisan pada umumnya harus melewati proses penyuntingan oleh redaktur atau produser berita sebelum dapat disiarkan atau disampaikan kepada publik.

Berdasarkan Syaratnya

Syarat Utama Wartawan:

  • Menguasai keterampilan jurnalistik (reportase, menulis berita, wawancara, dan membuat karya jurnalistik).
  • Mengerti bidang peliputan atau pengetahuan umum dan pengetahuan khusus.
  • Mematuhi regulasi atau etika dalam jurnalistik.

Syarat Utama Reporter:

  • Memiliki penampilan yang menarik.
  • Menguasai ilmu komunikasi.
  • Mengikut dan menaati aturan yang terdapat dalam dunia jurnalistik.

Berdasarkan Tugas

Tugas Wartawan:

  1. Authenticator, masyarakat membutuhkan wartawan untuk memeriksa keaslian atau keautentikan suatu berita atau informasi.
  2. Sense Maker, wartawan harus dapat menerangkan mengenai isi berita atau informasi yang disampaikan apakah sesuai fakta atau tidak.
  3. Investigator, wartawan harus terus mengawasi kekuasaan serta membongkar kejahatan.
  4. Withness Bearer, wartawan harus meneliti dan memantau kejadian tertentu serta bekerja sama dengan reporter.
  5. Empowerer, wartawan harus dapat saling melakukan pemberdayaan dengan warga untuk menghasilkan percakapan secara terus menerus.
  6. Smart Aggregator, wartawan harus cerdas dalam membagi sumber berita yang dapat diandalkan dan juga penyampaian laporan bukan hanya hasil karya wartawan itu sendiri.
  7. Organizer, mengorganisasi berita baik lama maupun baru.
  8. Role Model, yakni tidak hanya berkarya atau menghasilkan karya saja, tetapi juga tingkah laku wartawan saat berada ruang lingkup publik harus dapat menjadi contoh.

Tugas Reporter:

  1. Mengungkap latar belakang berita. Ini merupakan tugas tersulit bagi seorang reporter yaitu harus mengungkap latar belakang berita yang diperoleh dari wartawan. Berita yang diperoleh dari wartawan harus diteliti lebih lanjut oleh reporter berdasarkan pada fakta.
  2. Menggali permasalahan dan menjelaskan keterkaitan isi berita. Meskipun tugas dari reporter hanya menyampaikan tugas wartawan, pada kenyataannya tidak semua dapat melakukan hal tersebut. Seorang reporter harus dapat menganalisis sebuah kasus sebelum disampaikan kepada masyarakat dengan mengkaitkan antara peristiwa terbaru dan peristiwa lainnya. Hal ini bertujuan agar pemirsa menjadi lebih tahu serta mengurangi terjadinya penyimpangan berita.
  3. Profesional dan komunikatif. Seorang reporter harus selalu tampil profesional. Akan tetapi tampil profesional tidak cukup, oleh karena itu seorang reporter juga harus komunikatif agar dapat menarik keingintahuan pemirsa mengenai sebuah berita.
  4. Menaati peraturan jurnalistik. Seorang reporter dilarang keras memberitakan yang mengikut sertakan pihak tertentu pada berita. Selain itu, saat menyampaikan berita seorang reporter juga dilarang melakukan intervensi dengan menyudutkan pihak lain untuk mencari koloni oknum tertentu.
  5. Menyiarkan berita berdasarkan pada fakta. Tugas ini menjadi patokan untuk para reporter pemula maupun senior. Setiap berita yang disampaikan harus berdasar pada fakta agar masyarakat tidak terpengaruh pada berita bohong yang dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan.

Berdasarkan Jenisnya

Jenis-Jenis Wartawan

  • Wartawan Profesional

Wartawan profesional yakni seseorang yang menjadikan pekerjaan kewartawanan sebagai profesi utama atau sehari-hari.

  • Wartawan Freelance

Wartawan freelance yakni wartawan yang tidak terikat dengan suatu surat kabar atau kantor berita. Umumnya hasil karya disalurkan ke berbagai media serta tidak terikat pada salah satu penerbitan atau surat kabar manapun.

  • Wartawan Kantor Berita

Wartawan kantor berita merupakan wartawan dari sebuah kantor berita atau penerbitan surat kabar tertentu. Wartawan ini bertugas mencari berita untuk kantor berita kemudian berita tersebut dijual atau disalurkan ke berbagai lembaga penerbitan yang membutuhkan berita.

Jenis-Jenis Reporter

  • Reporter Profesional

Reporter profesional yakni seorang reporter yang menjadikan kegiatan reportasi sebagai kegiatan utama. Artinya mereka menjadikan kegiatan tersebut sebagai profesi utama untuk memperoleh penghasilan. Dengan kata lain reporter merupakan pekerjaan utamanya.

  • Reporter Freelance

Reporter freelance yakni seseorang yang menjadikan kegiatan reportasi sebagai kegiatan sampingan dan tidak terikat dengan sebuah perusahaan berita. Oleh karena itu, reporter freelance biasanya dapat bekerja di beberapa perusahaan berita sekaligus, tergantung dari penawaran yang diberikan.

  • Koresponden

Istilah koresponden banyak digunakan pada berita yang disampaikan pada media cetak ataupun media elektronik terutama jika berita tersebut berasal dari sebuah daerah yang letaknya jauh dari kantor berita. Seorang koresponden biasanya mencari berita dan menuliskannya kemudian berita tersebut dikirim ke kantor pusat. Apabila berita yang disampaikan menarik maka kantor pusat akan menyiarkannya.

  • Reporter Kantor Berita

Seorang reporter kantor berita biasanya tidak terikat sebab hanya melakukan pencarian berita dan ketika menemukan berita yang menarik, mereka akan menjual berita tersebut pada kantor berita yang membutuhkan berita.

The post 4 Perbedaan Wartawan dan Reporter appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>