reproduksi aseksual - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/reproduksi-aseksual Tue, 31 Oct 2023 04:19:52 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico reproduksi aseksual - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/reproduksi-aseksual 32 32 3 Tahapan Reproduksi Porifera secara Aseksual https://haloedukasi.com/reproduksi-porifera-secara-aseksual Tue, 31 Oct 2023 04:19:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46282 Reproduksi porifera secara aseksual adalah proses di mana hewan ini memperbanyak diri tanpa melibatkan pembuahan. Terdapat dua metode utama dalam reproduksi aseksual porifera. Pertama, melalui pembentukan tunas. Dalam metode ini, sel-sel totipoten, seperti arkeosit, berkumpul dan membentuk tunas atau gemmula yang berisi sel-sel yang mampu berkembang menjadi individu baru. Kemudian, tunas tersebut dilepaskan dan berkembang […]

The post 3 Tahapan Reproduksi Porifera secara Aseksual appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Reproduksi porifera secara aseksual adalah proses di mana hewan ini memperbanyak diri tanpa melibatkan pembuahan. Terdapat dua metode utama dalam reproduksi aseksual porifera. Pertama, melalui pembentukan tunas.

Dalam metode ini, sel-sel totipoten, seperti arkeosit, berkumpul dan membentuk tunas atau gemmula yang berisi sel-sel yang mampu berkembang menjadi individu baru. Kemudian, tunas tersebut dilepaskan dan berkembang menjadi individu baru.

Metode kedua adalah pembentukan gemmula, yang juga melibatkan pembentukan struktur yang berisi sel-sel totipoten yang dapat berkembang menjadi individu baru setelah dilepaskan dari spons induk. Reproduksi aseksual ini memungkinkan porifera untuk berkembang biak dengan cepat dalam kondisi lingkungan yang cocok.

Reproduksi Porifera Aseksual

Salah satu contoh dari reproduksi aseksual adalah melalui pembentukan arkeosit. Arkeosit adalah struktur khusus yang digunakan dalam reproduksi aseksual. Mereka menghasilkan gemmula, yang adalah bentuk tahan beku dari porifera yang mengandung sel-sel yang dapat berkembang menjadi individu baru.

Reproduksi aseksual dalam porifera memungkinkan perkembangan individu baru tanpa melibatkan pelepasan sel kelamin atau fertilisasi. Salah satu contoh reproduksi aseksual dalam porifera adalah melalui pembentukan arkeosit. Arkeosit adalah struktur khusus yang berfungsi sebagai sarang yang melindungi sel-sel keturunan dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

Berikut reproduksi aseksual dalam porifera

1. Pembentukan Arkeosit

Pada reproduksi porifera secara aseksual, pembentukan arkeosit adalah proses kunci. Arkeosit adalah sel spesialis yang terlibat dalam pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan. Proses ini dimulai ketika sel-sel tubuh porifera mengalami diferensiasi. Beberapa sel menjadi arkeosit yang kemudian bergerak ke dalam matriks kolagen yang membentuk dinding tubuh.

Di dalam dinding tubuh, arkeosit berkembang menjadi sel-sel khusus yang menyusun lapisan luar individu baru. Setelah itu, individu baru terbentuk secara aseksual, dengan arkeosit menjadi komponen penting dalam pembentukan struktur tubuhnya. Proses ini memungkinkan porifera untuk berkembang biak dan bereproduksi secara efisien tanpa melalui fertilisasi.

2. Pelepasan Gemmula

Pelepasan gemmula adalah tahap penting dalam reproduksi porifera secara aseksual. Gemmula adalah struktur kecil yang berisi sel-sel totipoten yang mampu berkembang menjadi individu baru. Proses dimulai ketika sel-sel totipoten ini berkumpul dan membentuk gemmula di dalam tubuh spons induk. Setelah gemmula terbentuk, mereka dilepaskan ke lingkungan, sering kali karena faktor eksternal seperti perubahan suhu atau kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Gemmula yang dilepaskan kemudian dapat berkembang menjadi individu baru dengan pertumbuhan sel-sel yang ada di dalamnya. Pelepasan gemmula memungkinkan spons untuk bereproduksi aseksual dan bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah.

3. Pembentukan Individu Baru

Pembentukan individu baru pada reproduksi porifera secara aseksual melibatkan proses yang disebut “pembentukan tunas” atau “pembentukan gemmula.” Pada tahap awal, sel-sel khusus yang disebut arkeosit berkumpul dan membentuk gemmula, yaitu struktur yang berisi sel-sel totipoten. Gemmula kemudian dilepaskan dari spons induk ke lingkungan. Di sana, gemmula dapat berkembang menjadi individu baru. Sel-sel totipoten dalam gemmula berkembang menjadi berbagai jenis sel yang membentuk seluruh tubuh individu baru.

Proses ini memungkinkan porifera untuk memperbanyak diri secara aseksual, sehingga menciptakan banyak individu baru tanpa melalui pembuahan, yang merupakan strategi reproduksi penting dalam kelompok hewan ini.

Reproduksi aseksual ini memungkinkan porifera untuk menghasilkan keturunan tanpa memerlukan pertemuan atau pelepasan sel kelamin. Ini adalah strategi reproduksi yang efektif, terutama dalam situasi di mana lingkungan tidak selalu mendukung reproduksi seksual. Dengan cara ini, porifera dapat memperbanyak diri dan memenuhi berbagai peran ekologis di berbagai ekosistem perairan.

The post 3 Tahapan Reproduksi Porifera secara Aseksual appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Reproduksi Aseksual: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/reproduksi-aseksual Wed, 05 Jan 2022 08:10:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30181 Berkembangbiak adalah langkah yang harus diambil setiap makhluk hidup untuk menjaga agar spesiesnya tidak mengalami kepunahan. Perkembangbiakan ini terbagi secara seksual dan aseksual. Untuk mengetahui reproduksi yang dilakukan secara aseksual, mari simak artikel berikut dengan seksama. Pengertian Reproduksi Aseksual Reproduksi adalah suatu proses biologis yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk dapat menghasilkan individu yang baru […]

The post Reproduksi Aseksual: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berkembangbiak adalah langkah yang harus diambil setiap makhluk hidup untuk menjaga agar spesiesnya tidak mengalami kepunahan. Perkembangbiakan ini terbagi secara seksual dan aseksual. Untuk mengetahui reproduksi yang dilakukan secara aseksual, mari simak artikel berikut dengan seksama.

Pengertian Reproduksi Aseksual

Reproduksi adalah suatu proses biologis yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk dapat menghasilkan individu yang baru guna mempertahankan spesiesnya. Reproduksi ini dilakukan oleh individu untuk dapat membentuk generasi selanjutnya.

Secara umum, cara reproduksi ini dibagi menjadi dua yaitu reproduksi secara aseksual dan reproduksi secara seksual. Reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan oleh semua makhluk hidup baik manusia, hewan hingga tumbuhan.

Reproduksi aseksual sendiri, hanya dilakukan oleh tumbuhan dan beberapa jenis hewan tertentu.

Reproduksi aseksual adalah perkembangbiakan yang dilakukan oleh orang tua atau individu secara tunggal sehingga keturunan yang dihasilkan akan mewarisi sifat dan genetika yang sama dari orang tuanya. Perkembangbiakan aseksual ini tidak melibatkan proses pembuahan, peleburan, fertilisasi atau meiosis.

Melalui reproduksi aseksual tidak terjadi perpindahan dan perpaduan genetika. Reproduksi aseksual pada tumbuhan dapat terjadi secara alami ataupun reproduksi aseksual secara buatan yang salah satunya dapat dibantu dengan campur tangan manusia.

Sedangkan reproduksi aseksual pada hewan terjadi pada organisme dengan sel satu serta beberapa jenis hewan invertebrata atau tidak bertulang belakang.

Reproduksi aseksual ini memiliki tingkat keragaman yang rendah karena hampir seluruh keturunannya akan memiliki sifat dan fisik yang sama persis dengan induk.

Ciri-Ciri Reproduksi Aseksual

  • Hanya melibatkan satu pihak orang tua.
  • Keturunan yang dihasilkan akan memiliki sifat yang sangat identik dengan orang tuanya.
  • Tidak terjadi pertemuan dan peleburan antara sel telur dan sel sperma.

Tujuan Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual memiliki tujuan yang sama seperti reproduksi lainnya. Tujuan tersebut ialah sebagai berikut:

  • Sebagai media untuk berkembang biak.
  • Menjaga agar spesiesnya tidak mengalami kepunahan.
  • Melanjutkan siklus hidup.
  • Sebagai bentuk pertahanan hidup.

Cara Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual dilakukan oleh individu tunggal tanpa adanya proses fertilisasi, peleburan ataupun meiosis. Reproduksi ini dapat dilakukan oleh hewan dan tumbuhan namun tidak semua spesies.

Proses reproduksi aseksual ini selain dilakukan individu sendiri juga dapat dilakukan dengan bantuan manusia.

Contoh Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual terjadi pada tumbuhan dan beberapa jenis hewan. Berikut beberapa contoh reproduksi aseksual yang contohnya dibagi menjadi reproduksi aseksual pada tumbuhan dan reproduksi aseksual pada hewan.

Tumbuhan

Reproduksi aseksual alami pada tumbuhan:

  • Rhizoma

Rhizoma adalah salah satu cara perkembangbiakan secara alami yang terjadi pada beberapa tumbuhan seperti jahe, kunyit, lengkuas dan temulawak. Perkembangbiakan dengan cara rhizome ini terjadi pada batang tumbuhan dan dapat menghasilkan tunas serta akar baru ruas tumbuhannya. Rhizoma akan menjalar di bawah permukaan tanah.

Rhizome ini tidak melibatkan perkawinan tumbuhan dan terjadi dengan sendirinya melalui bagian tubuh dari tumbuhan itu sendiri.

  • Stolon

Stolon atau geragih merupakan batang tumbuhan yang tumbuh mendatang di atas permukaan tanah. Tumbuhan baru yang muncul diawali dengan kuncup pada ujungnya yang menyentuh tanah  lalu membelok ke atas. Contohnya ialah pada stroberi.

  • Umbi lapis

Perkembangbiakan dengan umbi lapis ini dilakukan dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu daun. Akan tumbuh tunas atau suing baru yang berasal dari sela-sela daun yang saling bertumpuk. Contohnya ialah bawang merah.

  • Umbi batang

Umbi terbentuk melalui simpanan cadangan makanan. Umbi yang tumbuh di dalam tanah kemudian akan membentuk tumbuhan yang baru. Contohnya ialah kentang dan ubi jalar.

Reproduksi aseksual buatan pada tumbuhan:

  • Cangkok

Pencangkokan dilakukan pada tumbuhan dikotil dengan melukai batang atau cabang pohon atau disebut juga pengeratan yang mana kemudian cabang dari pohon induk akan dibungkus media tanam agar bisa dirangsang pembentukan akar barunya. Dapat dilakukan pada berbagai tanaman, contohnya rambutan, mangga, jaruk dan lain-lain.

  • Stek

Stek adalah proses perkembangbiakan dengan melakukan pemotongan pada bagian tubuh tumbuhan seperti daun, akar atau batang. Tanaman yang dapat distek contohnya ubi kayu, tebu dan tanaman pagar.

  • Merunduk

Teknik dilakukan dengan cara membengkokan cabang atau ranting tumbuhan ke dalam tanah kemudian ditimbun agar menghasilkan tumbuhan baru. Contohnya dapat dilakukan pada sirih, arbei, melati dan lain-lain.

Hewan

Reproduksi aseksual pada hewan

  • Pertunasan

Cara reproduksi ini ialah dengan membentuk tunas yang dilakukan oleh individu dewasa. Cara perkembanbiakan ini dilakukan pada hewan seperti Porifera, Coelenterata dan Hydra sp.

  • Fragmentasi

Fragmentasi dilakukan dengan cara memotong atau mematahkan tubuh induk menjadi dua atau lebih bagian yang mana potongan tubuh itu kemudian akan melakukan regenerasi untuk dapat membentuk bagian tubuh baru yang telah dihilangkan sebelumnya. Hingga akhirnya potongan tubuh itu akan menjadi individu baru. Contohnya ialah Planaria.

  • Parthenogenesis

Reproduksi jenis ini dilakukan dimana sel betina akan memproduksi sel telur secara mandiri tanpa harus melewati tahapan fertilisasi. Contohnya ialah pada lebah. Sel telur yan dibuahi lebah akan tumbuh menjadi lebah betina sedangkan yang tidak dibuahi akan menjadi lebah jantan.

Perbedaan Reproduksi Aseksual dan Reproduksi Seksual

Reproduksi aseksual dan reproduksi seksual memiliki kesamaan tujuan yaitu untuk menghasilkan keturunan dan mempertahankan hidup. Namun keduanya juga memiliki berbagai macam perbedaan. Beberapa perbedaannya ialah sebagai berikut :

  • Sel yang dibutuhkan

Dalam reproduksi aseksual tidak membutuhkan dua sel yaitu sel telur dan sel sperma, sedangkan reproduksi seksual hanya dapat terjadi jika ada kedua sel tersebut.

  • Proses

Reproduksi aseksual menjalani proses yang berulang dari satu individu. Sedangkan untuk reproduksi aseksul proses yang harus dijalankan yaitu peleburan atu fertilisasi sehingga terjadi pertemuan genetika.

  • Tingkat Keragaman

Reproduksi aseksual menghasilkan tingkat keragaman individu yang rendah karena individu yang dihasilkan akan memiliki tingkat kesamaan yang tinggi dengan induk. Sedangkan pada reproduksi seksual tingkat keragamannya tinggi karena merupakan proses penggabungan dua genetika dari dua jenis kelamin dan/atau dua individu.

The post Reproduksi Aseksual: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual https://haloedukasi.com/makhluk-hidup-yang-berkembang-biak-secara-aseksual Fri, 06 Dec 2019 05:50:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1431 Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak atau reproduksi. Reproduksi pada ciri-ciri makhluk hidup terbagi menjadi dua, yaitu secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual merupakan proses perkembangbiakan yang hanya membutuhkan satu indukan tanpa fertilisasi dan pertukaran materi genetik. Reproduksi aseksual contohnya adalah dengan cara pembelahan sel, tunas, fragmentasi, reproduksi vegetatif, partenogenesis, sporogenesis, dan apomiksis. […]

The post 8 Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak atau reproduksi. Reproduksi pada ciri-ciri makhluk hidup terbagi menjadi dua, yaitu secara seksual dan aseksual.

Reproduksi aseksual merupakan proses perkembangbiakan yang hanya membutuhkan satu indukan tanpa fertilisasi dan pertukaran materi genetik.

Reproduksi aseksual contohnya adalah dengan cara pembelahan sel, tunas, fragmentasi, reproduksi vegetatif, partenogenesis, sporogenesis, dan apomiksis.

Beberapa contoh makhluk hidup yang berkembang biak secara aseksual adalah:

1. Bakteri

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Salah satu cara reproduksi aseksual pada bakteri adalah dengan cara pembelahan biner. Pada pembelahan ini, sel tunggal bakteri akan terbagi menjadi dua sel yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama.

Selanjutnya, kedua bakteri tersebut akan membelah kembali hingga menjadi empat, dan seterusnya. 

Saat kondisi bakteri kritis karena faktor tertentu, bakteri akan terangsang untuk melakukan replikasi, di mana rantai DNA akan terbagi dua dan terbentuk untaian komplementer untuk melengkapi untaian DNA asli.

Hasil akhirnya adalah dua rantai ganda yang identik. Selain pembelahan biner, reproduksi aseksual pada bakteri juga dapat melalui konidia, kista, tunas, serta endospora.

2. Cacing Pipih

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Cacing pipih (Platyhelminthes) dikenal dengan kemampuan regenerasinya. Cacing pipih dapat berkembang biak dengan cara membelah diri atau fragmentasi.

Fragmentasi adalah cara berkembang biak di mana makhluk hidup memutuskan atau memotong bagian tubuh agar dapat menjadi individu baru.

Bagian tubuh yang putus atau terpotong lama kelamaan akan beregenerasi dan utuh kembali.

3. Lebah

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Lebah berkembang biak secara partenogenesis. Pada koloni lebah, yang bertanggungjawab dalam proses reproduksi adalah lebah ratu.

Lebah ratu dapat menghasilkan keturunan tanpa perlu dibuahi. Lebah tersebut dapat bertelur hingga lebih dari 2000 butir setiap harinya.

Telur kemudian akan menetas menjadi lebah betina dan lebah jantan yang akan menjadi lebah pekerja.

4. Anemon Laut

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Anemon bereproduksi secara aseksual dengan cara memutuskan lingkar kakinya untuk kemudian ditinggalkan di lokasi tersebut saat anemon akan berpindah tempat.

Beberapa jenis anemon lain juga bereproduksi dengan cara bergerak perlahan ke arah berlawanan yang akan menyebabkan putusnya tubuh dan terbagi menjadi dua. Bagian yang putus akan beregenerasi menjadi anemon baru.

Selain itu, anemon juga dapat bereproduksi dengan cara bertunas. Pada tubuh anemon akan muncul benjolan yang lama kelamaan akan memisahkan diri dari indukannya dan menjadi individu baru.

5. Stroberi

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Tumbuhan stroberi bereproduksi menggunakan geragih atau stolon. Stolon adalah modifikasi batang yang tumbuh menyamping dan akan muncul bakal tanaman baru di ruas-ruasnya.

Perkembangbiakan menggunakan stolon adalah salah satu cara berkembang biak secara vegetatif alami menggunakan batang yang tumbuh menjalar di permukaan tanah.

Ciri-ciri tumbuhan yang menggunakan stolon sebagai alat reproduksinya adalah batang tumbuhan tersebut beruas-ruas.

6. Bawang Merah dan Bawang Putih

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Bawang merah dan putih dapat berkembang biak menggunakan bagian tubuhnya yang disebut dengan umbi lapis.

Umbi lapis merupakan hasil metamorfosis dari batang dan daun tumbuhan. Disebut sebagai umbi lapis karena susunannya yang berlapis-lapis.

Bagian umbi tersebut berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi lapis berada pada bagian tengah dari bawang. Dari sela-sela lapisan umbi akan muncul tunas yang menjadi individu baru.

7. Pisang

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Pisang berkembang biak secara aseksual menggunakan tunas. Tunas tumbuhan pisang berada di ketiak bawah di dalam tanah.

Tunas pisang biasanya akan tumbuh dari pohon pisang yang sudah dewasa dan akan mati setelah pohon mengeluarkan jantung pisang dan berbuah.

Tunas juga akan tumbuh dan berkembang untuk menggantikan tumbuhan pisang indukannya yang sudah tua.

8. Cocor bebek

Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual

Tumbuhan cocor bebek dapat berkembang biak menggunakan tunas. Tunas biasanya muncul pada bagian ketiak daun dan ujung batang, namun ada juga tumbuhan yang memiliki tunas di bagian ujung daunnya, seperti cocor bebek.

Tunas tersebut dikenal dengan tunas adventif. Tunas tersebut terlihat seperti tanaman kecil yang menempel di pinggiran daun cocor bebek. 

Demikian penjelasan mengenai beberapa makhluk hidup yang berkembang biak secara aseksual, semoga bermanfaat.

The post 8 Makhluk Hidup yang Berkembang Biak Secara Aseksual appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>