sastrawan indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sastrawan-indonesia Sat, 12 Mar 2022 01:53:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sastrawan indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sastrawan-indonesia 32 32 8 Tokoh Sastrawan Indonesia https://haloedukasi.com/sastrawan-indonesia-2 Sat, 12 Mar 2022 01:53:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29158 Puisi adalah karya sastra bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait serta salah satu bentuk tulisan yang menuangkan isi hati. Dibalik puisi-puisi yang indah ada sastrawan-sastrawan hebat. Indonesia memiliki banyak sekali sastrawan puisi yang kreatif dan juga berprestasi. Bahkan karya-karyanya sangat berpengaruh terhadap kesusastraan Indonesia. Berikut ini 8 sastrawan-sastrawan puisi dari […]

The post 8 Tokoh Sastrawan Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Puisi adalah karya sastra bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait serta salah satu bentuk tulisan yang menuangkan isi hati. Dibalik puisi-puisi yang indah ada sastrawan-sastrawan hebat.

Indonesia memiliki banyak sekali sastrawan puisi yang kreatif dan juga berprestasi. Bahkan karya-karyanya sangat berpengaruh terhadap kesusastraan Indonesia. Berikut ini 8 sastrawan-sastrawan puisi dari Indonesia yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

1.  W. S. Rendra

W. S. Rendra adalah seorang sastrawan Indonesia yang terkenal dengan kepandaiannya dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah karya yang mengagumkan. Beliau lahir pada 9 September 1935 dan meninggal 2009 silam.

Sejak muda, beliau sudah gemar menulis puisi, cerpen, hingga naskah drama, oleh karena itu tidak heran jika karyanya sangat mengagumkan dan dicintai oleh para pembacanya. Beliau pertama kali menerbitkan karyanya pada Majalah Siasat tahun 1952.

Beberapa puisi beliau seperti Seni, Basis, Siasat Baru, dan Konfrontasi merupakan karya-karya beliau yang diterbitkan melalui majalah tersebut. Selain itu masih banyak karya-karya beliau yang tidak kalah hebat dan bagusnya seperti Ballada Orang-Orang Tercinta, Blues Untuk Bonnie, Sajak-Sajak Sepatu Tua dan Perjalanan Bu Aminah.

2. Mochtar Lubis

Mochtar Lubis ada seorang sastrawan, penerjemah, pelukis dan seorang jurnalis ternama yang berasal dari keluarga Batak Mandailing dan lahir di Padang.

Sastrawan ini sangat populer di kalangan masyarakat pada tahun 1960-an. Beliau mulai menulis sejak di bangku Sekolah Dasar karena ibunya suka membacakan dongeng, sehingga diserap dengan baik olehnya untuk diceritakan kembali kepada temannya maupun kerabat.

Mochtar Lubis bekerja sebagai wartawan pada tahun 1945-1952, serta karyawan sebelum menjadi pemimpin redaksi dari Majalah. Beliau juga pernah menulis cerita anak-anak yang kemudian diterbitkan oleh Surat Kabar Sinar Deli.

Mochtar Lubis pandai berbahasa asing sehingga beliau menjadi akrab dengan sastrawan dari mancanegara, seperti Alberto F. Orlandini dan Manual Pacheco.

Mochtar Lubis sempat ditahan, meskipun sedang di tahanan, beliau mendapatkan penghargaan dari Magsaysay Journalism, Filipina. Beliau juga memperoleh apresiasi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pada tanggal 17 Mei 1966, Majalah Sastra Horizon diterbitkan olehnya setelah beliau bebas dari penjara.

Kumpulan karya buku puisinya, seperti Catatan Dari Camp Nirbaya (Harta Karun dan Bajak Laut dari Jakarta BP Indonesia Raya 1964) dan Pelaut Baghdad, telah berhasil memotivasi orang tua. Berbeda dengan karya sastrawan lainnya, karya yang beliau tulis dapat menghibur dan mengandung humor.

3. Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penulis dari salah satu karya terkenal berjudul Hujan Bulan Juni. Beliau merupakan seorang sastrawan terkenal di Indonesia yang  mampu menciptakan karya puisi dengan tulis dan penuh rindu terhadap hal apa pun.

Diksi-diksi yang beliau pakai dalam karyanya selalu tepat pada setiap sajaknya. Lirik-liriknya yang eederhana namun memiliki makna yang dalam, contoh karyanya adalah Hujan Bulan Juni dan Aku Ingin.

4. Chairil Anwar

Chairil Anwar adalah seorang sastrawan yang menjadi seorang pelopor sastrawan angkatan 45. Beliau dijuluki sebagai Si Binatang Jalang. Beliau mampu melahirkan karya yang heroik dan menggugah kehidupan.

Beliau juga mampu mengubah puisi-puisi bertajuk pemberontakan, individualisme, kematian, eksistensialisme, sampai multi interprerstasi. Karya legendaris beliau berjudul Aku. Namun beliau meninggal diusianya yang masih muda, yaitu 26 tahun.

5. Joko Pinurbo

Joko Pinurbo adalah seorang sastrawan yang mengemukakan bahwa jarak tidak pernah ada karena pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan. Beliau menciptakan karya-karya yang memadukan unsur naratif ironi refleksi diri.

Beliau terkadang tidak jarang membubuhkan unsur nakal. Beliau sudah mulai menggeluti puisi sejak remaja dan mulai menulis pada usia sekitar 20 tahun.

6. Eka Kurniawan

Eka Kurniawan adalah seorang sastrawan yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 28 November 1975. Beliau memulai karier menulisnya dengan menulis cerita pendek yang berjudul Corat-Coret Di Toilet pada tahun 2000.

Banyak karya beliau yang sudah diterjemahkan ke bahasa asing. Karena itulah, beliau mendapatkan sejumlah penghargaan, yakni prince claus 2018 dari Kerajaan Belanda, Emergencing Voice 2016 di New York, dan World Readers Award di tahun 2019.

Beliau juga mengalami jatuh bangun dan pernah ditolak oleh tiga penerbit sampai akhirnya memutuskan untuk mempublish di luar negeri. Beliau tidak memiliki aturan dalam menulis atau membuat sebuah karya.

Puisi-puisi karya beliau disatukan untuk menjadi sebuah antologi, seperti FilantropiStories Of Laka-Laka, bahkan Cantik Itu Luka yang dijadikan karya untuk musikalisasi.

7. Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad adalah seorang sastrawan sekaligus budayawan yang memiliki pandangan liberal. Beliau memiliki pemikiran yang terbuka dan berpengaruh terhadap karya-karyanya. Selain menulis puisi, ada banyak karya sastra lainnya yang beliau ciptakan.

Beliau mulai menulis sejak usia 17 tahun dan merupakan seorang pendiri majalah Tempo. Beliau sekarang menjadi komisaris majalah Tempo dan masih aktif menulis Catatan Pinggir di Majalah Tempo.

8. Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji adalah seorang sastrawan yang berhasil mengeluarkan puisi dari pakemnya karena mengubah puisi seperti mantra. Beliau banyak menggunakan bahasa figuratif dalam karya-karyanya. Puisinya yang berjudul Tragedi Winka Sihka memunculkan tafsiran yang berlainan.

Itulah 8 tokoh-tokoh sastrawan yang ada di Indonesia yang perlu kamu ketahui di mana karya-karya mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.  

The post 8 Tokoh Sastrawan Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biografi Andrea Hirata, Novelis Terkenal yang Karyanya diakui Satu Indonesia https://haloedukasi.com/biografi-andrea-hirata Mon, 15 Nov 2021 06:26:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28537 Andrea Hirata merupakan seorang novelis asal Indonesia yang sangat terkenal. Nama lengkapnya adalah Andrea Hirata Seman Said Harun dan sempat berganti sebanyak tujuh kali. Pria kelahiran Pulau Belitung, Bangka Belitung, pada 24 Oktober 1967 ini sekarang berusia 54 tahun. Ayahnya bernama Seman Said Harun Hirata dan ibunya bernama Masturah. Andrea Hirata dilahirkan dari keluarga yang […]

The post Biografi Andrea Hirata, Novelis Terkenal yang Karyanya diakui Satu Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Andrea Hirata

Andrea Hirata merupakan seorang novelis asal Indonesia yang sangat terkenal. Nama lengkapnya adalah Andrea Hirata Seman Said Harun dan sempat berganti sebanyak tujuh kali. Pria kelahiran Pulau Belitung, Bangka Belitung, pada 24 Oktober 1967 ini sekarang berusia 54 tahun.

Ayahnya bernama Seman Said Harun Hirata dan ibunya bernama Masturah. Andrea Hirata dilahirkan dari keluarga yang miskin dan tinggal tidak jauh dari tempat penambangan timah PN Timah (sekarang PT Timah Tbk.) milik pemerintah. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuatnya menyerah begitu saja terhadap keadaan.

Andrea Hirata menempuh pendidikan dasarnya di SD Muhammadiyah dan melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMP Muhammadiyah. Kedua sekolahnya itu terletak di Belitong Timur, Bangka Belitung. Semasa bersekolah di sana, ia dekat dengan salah satu gurunya yang bernama NA. Muslimah. Beliau memiliki keahlian di bidang Matematika sehingga Andrea pun sangat menyukai pelajaran Matematika.

Kemudian Andrea menempuh pendidikan ke tahap selanjutnya, yakni sekolah menengah atas di salah satu SMA negeri yang ada di Belitong. Setelah lulus, Andrea memilih untuk menjadi mahasiswa rantau di Pulau Jawa karena meneruskan studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia. Dengan kerja kerasnya, ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

Tidak berhenti di situ, Andrea melanjutkan kembali studinya dengan beasiswa yang ia dapatkan untuk menimba ilmu di benua Eropa, tepatnya Universite de Paris Sorbonne, Prancis dengan studi Master of Science serta di Sheffield Hallam University, United Kingdom dengan jurusan yang sama. Andrea lagi-lagi mendapatkan predikat cumlaude karena tesisnya sangat baik bahkan diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan menjadi buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.

Karya-karya Andrea Hirata terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Tetralogi Laskar Pelangi, Seri Dwilogi Padang Bulan, Seri Aini, Trilogi Sirkus Pohon, buku lagu, serta novel lainnya. Berikut adalah pemaparan lebih rinci dari tulisan-tulisan Andrea Hirata:

  • Laskar Pelangi (2005)
    Novel ini merupakan novel pertama yang dirilis Andrea. Kesuksesan novel Laskar Pelangi membuat novel tersebut diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa dan menjadi novel best seller, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain.
  • Sang Pemimpi (2006)
    Sang Pemimpi menjadi novel kedua yang diterbitkan oleh Andrea dengan alur cerita mengarah pada hubungan persahabatan yang ia jalin bersama dengan dua anak yatim piatu.
  • Edensor (2007)
    Satu tahun setelah novel Sang Pemimpi diterbitkan, Andrea merilis kembali novel ketiga yang menjadi bagian dari Tetralogi Laskar Pelangi, yakni Edensor. Novel ini berisi kisah dua orang anak Melayu pedalaman yang bernama Arai dan Ikal. kedua anak tersebut berhasil mendapat beasiswa untuk berkuliah di Eropa dan melakukan penjelajahan hingga benua Afrika.
  • Maryamah Karpov (2008)
    Maryamah Karpov adalah novel penutup dari Tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini lebih banyak menceritakan masa depan dari hampir semua sahabat di Laskar Pelangi. Di antara sebelas orang, novel ini lebih banyak menceritakan perjalanan Samudra menyelamatkan A Ling serta kisah cinta pertama aku (Ikal).
  • Padang Bulan (2009)
    Setelah tetralogi Laskar Pelangi selesai. Andrea melanjutkan penulisan novelnya ke Dwilogi Padang Bulan dan diwali dengan novel Padang Bulan. Secara garis besar, novel ini menceritakan seorang perempuan sulung yang tangguh bernama Enong. Ia harus hidup dalam situasi yang sulit, tetapi tetap ingin mengejar mimpinya untuk menjadi guru Bahasa Inggris.
  • Cinta dalam Gelas (2009)
    Kemudian dwilogi Padang Bulan berlanjut pada novel Cinta dalam Gelas. Pada novel ini, Andrea juga membahas tentang permainan catur pada novel Maryamah Karpov sebelumnya dan menekankan pada emansipasi di mana derajat kaum perempuan yang dulunya selalu direndahkan menjadi lebih diperhatikan. 
  • Sebelas Patriot (2010)
    Novel Sebelas Patriot menjadi satu novel terpisah, tetapi masih berhubungan dengan tulisan-tulisan Andrea sebelumnya. Novel ini menceritakan kisah ayah Ikal yang harus hidup dalam keadaan teramat susah karena penjajah dari Belanda yang menyebabkan kakinya cidera dan menghentikan karier sebagai pesepak bola sehingga Ikal ingin menjadi pemain bola yang baik.
  • Laskar Pelangi Song Book (2012)
    Buku ini berisikan lagu-lagu yang diciptakan Andrea mengenai berbagai kisah dalam novel Laskar Pelangi.
  • Ayah (2015)
    Novel ini banyak menyertakan tokoh ayah di dalamnya. Termasuk cerita-cerita kehidupan bersama ayah dan bahkan kisah cinta seorang ayah. Misalnya Amiru yang memiliki banyak ayah, Sabari yang hanya memiliki Zoro, serta Markoni yang terus berusaha menghadapi Marlena.
  • Sirkus Pohon (2017)
    Latar dari novel ini adalah kehidupan sehari-hari masyarakat melayu di Tanjong Lantai, Belitung dengan sebagian besar kondisi ekonomi masyarakatnya menengah ke bawah. Tokoh dalam novel Sirkus Pohon ini adalah Sobri yang seluruh saudaranya sudah mapan, tetapi ia justru masih luntang-lantung dan akhirnya bekerja menjadi badut sirkus kampung.
  • Orang-Orang Biasa (2019)
    Novel selanjutnya yang diterbitkan oleh Andrea adalah Orang-Orang Biasa. Novel tersebut mengisahkan sepuluh sahabat yang bernasib sial sejak kecil dan berlangsung hingga mereka dewasa.
  • Guru Aini (2020)
    Kemudian, novel yang baru-baru ini menjadi karya dari Andrea Hirata adalah Guru Aini. Novel ini menjadi prekuel dari novel Orang-Orang Biasa dengan fokus pada kisah orang tua Aini yang menginginkan anaknya belajar di fakultas kedokteran. Diceritakan Aini akhirnya harus melepas cita-cita sebagai dokter dan beralih haluan dengan menjadi guru matematika di sekolah yang tempatnya pelosok.

Salah satu fakta menarik dari Andrea Hirata yang tentunya sudah diketahui banyak orang adalah penghargaan yang ia miliki dari karya-karya hebatnya. Selain novel-novel yang hampir selalu menjadi best seller, ia juga menjadi pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival di tahun 2013 untuk The Rainbow Troop, Laskar Pelangi edisi Amerika, Straus dan Giroux, serta penerbit Farrar.

Tidak hanya itu, Andrea juga menjadi pemenang pertama Regenbogen Truppe untuk Laskar Pelangi pada edisi Jerman dan beberapa karya lainnya serta penghargaan budaya dari pemerintah Perancis untuk Laskar Pelangi edisi Perancis terbitan Mercure the France.

Demikianlah kisah lahir, perjalanan pendidikan, karya-karya, serta fakta menarik dari Andrea Hirata. Kesimpulannya, Andrea merupakan seorang penulis asal Bangka Belitung yang sangat terkenal dengan karyanya sejak buku Laskar Pelangi hingga saat ini.

Ia menempuh sekolah di Belitung dan berkuliah di Universitas Indonesia dengan studi ekonomi. Setelah itu, ia mendapat beasiswa untuk berkuliah di Universite de Paris Sorbonne, Prancis dan Universite de Paris Sorbonne, Prancis untuk studi Master of Science.

Novel-novel yang sudah diterbitkan Andrea di antaranya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta dalam Gelas, Sebelas Patriot, Ayah, dan yang terbaru Guru Aini. Fakta menarik dari Andrea yakni penghargaan yang ia dapatkan dari berbagai negara atas Laskar Pelangi

The post Biografi Andrea Hirata, Novelis Terkenal yang Karyanya diakui Satu Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Sastrawan Indonesia Beserta Biografinya https://haloedukasi.com/sastrawan-indonesia Tue, 24 Aug 2021 02:23:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26367 Sastrawan adalah seseorang yang ahli dan menggeluti dunia sastra. Sastrawan dapat digunakan untuk sebutan bagi penulis sastra, pujangga, ahli sastra, intelektual dan cendikiawan dalam diksi klasik. Sastrawan telah ada sejak zaman dahulu kala dan kian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Karena sastra adalah suatu karya yang dinamis. Indonesia memiliki banyak sastrawan yang karyanya terkenal bahkan […]

The post 10 Sastrawan Indonesia Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sastrawan adalah seseorang yang ahli dan menggeluti dunia sastra. Sastrawan dapat digunakan untuk sebutan bagi penulis sastra, pujangga, ahli sastra, intelektual dan cendikiawan dalam diksi klasik. Sastrawan telah ada sejak zaman dahulu kala dan kian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Karena sastra adalah suatu karya yang dinamis.

Indonesia memiliki banyak sastrawan yang karyanya terkenal bahkan hingga mancanegara. Karya-karya sastrawan tersebut melegenda bahkan setelah sang sastrawan wafat. Karya sastranya tetap dikenal dan terus diperkenalkan dari generasi ke generasi. Berikut dibahas beberapa sastrawan terkenal Indonesia.

1. Chairil Anwar

Chairil Anwar

Chairil Anwar merupakan satrawan pria kelahiran Medan, 26 Juli 1922. Beliau tidak berumur panjang karena wafat pada usia 26 tahun, tepatnya pada 28 April 1949 di Jakarta diduga karena mengidap penyakit TBC kala itu.

Chairil Anwar memulai debut dengan mempublikasikan puisi karyanya berjudul Nisan pada tahun 1942. Beliau dikatakan menulis bahkan lebih dari 90 karya dimana 70 diantaranya adalah puisi, namun tidak semua karyanya di publikasikan. Chairil Anwar dibesarkan di Medan sebagai seorang anak tunggal dari orang tuanya. Beliau mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) yang merupakan sekolah dasar untuk orang-orang pribumi pada masa penjajahan Belanda. Kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan berhenti bersekolah pada usia 18 tahun.

Ketika berusia 19 tahun dan orang tuanya bercerai, Chairil Anwar pergi ke Jakarta bersama ibunya. Di Jakarta tekad Chairil Anwar untuk menjadi seniman semakin kuat dan terasah. Chairil Anwar dijuluki “Si Binatang Jalang” berkat karya puisi Aku yang sangat melegenda. Oleh H.B Jassin, Chairil Anwar dinobatkan sebagai pelopor Angkatan’45 bersama dengan dua sastrawan lainnya. Puisi Chairil Anwar menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.

2. Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

Merupakan anak kebanggaan bangsa kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Pramoedya Ananta Toer merupakan seorang anak sulung yang secara luas dianggap sebagai pengarang yang sangat produktif bahkan hingga akhir hayatnya. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing.

Pramoedya menempuh pendidikan Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama masa penjajahan Jepang. Kehidupan Pram mengalami pasang surut dan pro kontra dari sesama kalangan sastrawan dan rekan seperjuangannya. Hal ini dikarenakan tulisannya menyentuh tema interaksi antarbudaya, antara Belanda, kerajaan Jawa, orang Jawa secara umum, dan Tionghoa. Banyak dari tulisannya juga semi-otobiografi, dimana Pram menceritakan pengalamannya sendiri.

Pram memperoleh Ramon Magsaysay Award untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif 1995. Pram juga memenangkan Hadiah Budaya Asia Fukuoka XI 2000 dan pada Norwegian Author’s Union Award pada 2004 dan berbagai penghargaan lainnya. Pram wafat di usia 81, pada 30 April 2006 di kediamannya.

3. Taufiq Ismail

Taufiq Ismail

Taufiq Ismail adalah sastrawan Indonesia dengan latar belakang keluarga ulama, guru dan sastrawan. Taufiq lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan mengenyam Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor FKHP-UI.

Tahun 2016 Taufiq Ismail menjadi sorotan nasional, utamanya kalangan sastrawan dan tokoh agama, menyusul pernyataannya bahwa lagu Bagimu Negeri ciptaan Kusbini dinilai sesat.

Selain kontroversi tersebut, Taufiq memiliki berbagai pencapaian, beberapa diantaranya ialah Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977), menjadi penyair tamu di Universitas Iowa Amerika Serikat. Beberapa karya Taufiq yang terkenal ialah Kembalikan Indonesia Padaku (1971), Sajadah Panjang (1984), Malu (aku) jadi orang Indonesia (1998) dan Mencari sebuah Masjid (1988).

4. W.S. Rendra

W.S. Rendra

Willibrordus Surendra Broto Rendra atau yang lebih dikenal W.S. Rendra merupakan penyair. dramawan, pemeran dan sutradara teater kebanggaan Indonesia kelahiran Solo, 7 November 1935. Rendra mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan mendapat gelar Doctor Honoris Causa. Penyair yang diberi julukan “Burung Merak” ini pertama kali mempublikasikan karyanya pada tahun 1952. Rendra merupakan meraih berbagai penghargaan, beberapa diantaranya seperti Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970), Penghargaan Adam Malik (1989) dan The S.E.A. Write Award (1996).

Karya-karya Rendra banyak yang diterjemahankan ke dalam Bahasa asing seperti Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Rusia dan India. Beberapa judul puisi Rendra yang terkenal misalnya Sajak-sajak CintaSajak orang LaparDoa seorang Serdadu sebelum PerangMazmur MawarGugurHai Ma!, dan lain-lain. Rendra wafat di usia 73 tahun pada 6 Agustus 2009 di Depok.

5. Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono

Penyair dan pujangga Indonesia kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940. Beliau mengambil pendidikan Fakultas Sastra di Universitas Gadjah Mada hingga akhirnya memperoleh gelar Doktor di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Beliau yang namanya sering disingkat SDD, diikenal melalui berbagai puisi karyanya yang sederhana namun penuh dengan makna kehidupan. SDD merupakan seorang pendiri yayasan lontar. Karya-karyanya tidak hanya diterjemahkan dalam bahasa asing namun juga bahasa daerah.

Namun kini sastrawan yang terkenal sebagai penyair era 70an ini kini telah berpulang diusia 80 tahun pada 19 Juli 2020 akibat disfungsi paru-paru.

6. Mochtar Lubis

Mochtar Lubis

Beliau merupakan jurnalis dan pengarang kelahiran Padang, 7 Maret 1922 dan wafat di Jakarta, 2 Juli 2004 di usia 82 tahun. Berbagai novel tulisannya meraih penghargaan, beberapa diantaranya seperti Harimau! Harimau! (1975), meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977) meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979.

7. Nh. Dini

Nh. Dini

Nurhayati Sri Hardini atau yang biasa dikenal sebagai Nh. Dini adalah sastrawan dan novelis ndonesia kelahiran Semarang, 29 Februari 1936. Dini yang merayakan ulang tahunnya 4 tahun sekali ini mulai tertarik untuk menulis sejak kelas 3 SD. Salah satu karya novel Dini yang terkenal berjudul Pada Sebuah Kapal. Dini meninggal dunia tanggal 4 Desember 2018 pada usia 82 tahun karena kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tembalang, Semarang.

8. Putu Wijaya

Putu Wijaya

I Gusti Ngurah Putu Wijaya kelahiran Tabanan, 11 April 1944 merupakan sastrawan serbabisa ialah pelukis, penulis drama, cerita pendek, esai, novel, skenario film dan sinetron. Beliau meraih berbagai penghargaan dalam kiprahnya sebagai sastrawan. Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan Presiden Republik Indonesia (2004), Penghargaan Akademi Jakarta (2009) adalah sedikit contoh penghargaan yang diraihnya.

9. Andrea Hirata

Andrea Hirata

Andrea ialah sastrawan kelahiran Bangka Belitung, 24 Oktober 1967 yang kini berusia 53 tahun. Novel debut Andrea ialah Laskar Pelangi yang kemudian menjadi 3 sekuel yaitu Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Andrea menerima beasiswa dari Uni Eropa, tesisnya dibidang telekomunikasipun mendapat penghargaan kemudian diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan menjadi buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.

10. Ayu Utami

Ayu Utami

Justina Ayu Utami lahir di Bogor, 21 November 1968 merupakan jurnalis dan sastrawan yang menamatkan kuliah Bahasa Rusia di Universitas Indonesia. Novelnya berjudul Saman memenangi sayembara penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 198 dan meraih Prince Claus Award pada tahun 2000.

The post 10 Sastrawan Indonesia Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sastrawan Angkatan 2000 Beserta Judul Karyanya https://haloedukasi.com/sastrawan-angkatan-2000 Fri, 26 Mar 2021 03:22:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23245 Angkatan 2000 menjadi angkatan terbaru dalam periodisasi sastra Indonesia. Penamaan ini dikemukakan pertama kali oleh Korrie Layun Rampan. Sastrawan Angkatan 2000 ditandai dengan buku karangannya yang berjudul Leksikon Susastra Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Korrie menuliskan seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, esaies, dan kritikus sastra yang termasuk dalam Angkatan 2000. Para penulis tersebut dirasa […]

The post 5 Sastrawan Angkatan 2000 Beserta Judul Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Angkatan 2000 menjadi angkatan terbaru dalam periodisasi sastra Indonesia. Penamaan ini dikemukakan pertama kali oleh Korrie Layun Rampan. Sastrawan Angkatan 2000 ditandai dengan buku karangannya yang berjudul Leksikon Susastra Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka.

Korrie menuliskan seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, esaies, dan kritikus sastra yang termasuk dalam Angkatan 2000. Para penulis tersebut dirasa telah memberikan etnik baru bagi kesusastraan Indonesia dalam kurun waktu akhir 1990-an sampai awal 2000-an. Ada sejumlah karakteristik karya sastra yang lahir pada periode ini, di antaranya yakni banyak menyindir keadaan sekitar baik sosial, budaya, politik, maupun lingkungan. Kritik sosial yang dihadirkan seringkali lebih keras.

Karya-karyanya pun banyak yang lebih vulgar dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Pada era ini pula, banyak bermunculan fiksi-fiksi islami dan sastra siber. Berikut beberapa pengarang yang termasuk dalam Angkatan 2000.

1. Ayu Utami

Ayu Utami

Ayu Utami lahir di Bogor, Jawa Barat pada 21 November 1968 dengan nama Justina Ayu Utami. Ia merupakan seorang jurnalis sekaligus sastrawan wanita yang berpengaruh.

Alumnus Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini pernah menjadi wartawan di sejumlah media seperti majalah Humor dan Forum Keadilan. Ia juga merupakan salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Novel pertamanya, Saman, menjadi karya penting karena memberikan warna baru dalam kesusastraan Indonesia. Saman dinobatkan sebagai karya terbaik dalam sayembara penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta 1998.

Dua tahun setelahnya, pengarang ini mengdapatkan kehormatan dari Prince Claus Fund yakni Prince Claus Award 2000. Ayu kemudian terus melahirkan karya-karya besar lainnya.

Selain Saman, pengarang yang banyak mengusung tema keperempuanan ini juga melahirkan sederet novel lain di antaranya:

  • Larung
  • Bilangan Fu
  • Manjali Dan Cakrabirawa (Seri Bilangan Fu)
  • Cerita Cinta Enrico
  • Soegija: 100% Indonesia
  • Lalita (Seri Bilangan Fu)
  • Si Parasit Lajang
  • Pengakuan: Eks Parasit Lajang
  • Maya.

2. Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma merupakan pengarang sastra Indonesia modern kelahiran Boston, Amerika Serikat pada 19 Juni 1958. Ia mulai terlibat dalam kegiatan berkesenian pada usia belasan tahun.

Ia meniti karir sebagai penulis dengan mengirimkan karya-karnya ke majalah seperti Aktuil Bandung dan Horison. Seno muda memutuskan untuk mendalami sinematografi di Institut Kesenian Jakarta.

Mantan rektor IKJ ini telah melahirkan puluhan cerpen yang di muat di media masa. Salah satu cerpennya yang berjudul Pelajaran Mengarang, terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas pada 1993.

Seno juga pernah mendapatkan penghargaan Dinny O’Hearn Prize for Literary pada 1997, Khatulistiwa Literary Award pada 2005, dan Ahmad Bakrie Award pada 2012.

Beberapa judul buku karangan Seno di antaranya yakni:

  • Manusia Kamar
  • Penembak Misterius
  • Saksi Mata
  • Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi
  • Sebuah Pertanyaan untuk Cinta
  • Iblis Tidak Pernah Mati
  • Matinya Seorang Penari Telanjang.

3. Afrizal Malna

Afrizal Malna

Nama Afrizal Malna tidak boleh dilupakan dari kesusastraan Indonesia modern. ia dikenal sebagai penyair, cerpenis, novelis, dan esais. Afrizal Malna juga menulis naskah pertunjukan teater yang telah dipentaskan baik di dalam maupun luar negeri.

Sastrawan yang pernah mengikuti Festival Penyair Intemasional di Rotterdam Belanda pada 1995 ini lahir di Jakarta pada 7 Juni 1957. Beberapa penghargaan pernah ia dapatkan seperti dari Radio Nedherland Wereldomroep untuk naskah drama Surat (1981) dan Kusala Sastra Khatulistiwa kategori puisi untuk Museum Penghancur Dokumen (2013).

Afrizal Malna memiliki gaya menulis yang khas. Dirinya banyak mengusung tema modernitas dan kehidupan urban. Sementara gaya puitiknya banyak diwarnai korespondensi antar objek. Kumpulan sajaknya terkumpul dalam judul:

  • Mitos-Mitos Kecemasan
  • Yang Berdiam dalam Mikropon
  • Arsitektur Hujan
  • Kalung dari Teman
  • Dalam Rahim Ibuku Tak Ada Anjing.

4. Acep Zamzam Noor

Acep Zamzam Noor

Muhammad Zamzam Noor Ilyas atau yang lebih akrab dengan nama Acep Zamzam Noer merupakan seorang penyair yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 28 Februari 1960. Ia lahir dan dibersarkan dalam lingkungan pesanten. Dirinya merupakan putra sulung dari K.H. Ilyas.

Acep Zamzam Noor mulai menulis pada 1976 dan terus produktif melahirkan karya. Tulisan-tulisannya pernah di muat di sejumlah media cetak seperti Kompas, Republika, Media Indonesia, dan Horison. Ia menggeluti bidang kepenulisannya sejak tinggal di Bandung

Tahun 1995, Acep Zamzam Noor mengikuti The 2nd ASEAN Writers Conference di Singapura dan Istiqlal International Poetry Reading di Jakarta. Dirinya banyak menulis sajak baik yang berbahasa Indonesia, maupun Sunda.

Sajak-sajaknya mangandung renungan dan menuangkan gagasan tentang permasalahan hidup. Beberapa puisinya dimuat dalam buku:

  • Tamparlah Mukaku
  • Aku Kini Doa
  • Kasidah Sunyi
  • Dari Kota Hujan
  • Di Luar Kata
  • Di Atas Umbira
  • Dayeuh Matapoe
  • Tonggak 4 (antologi bersama panyair lain)
  • Dari Negeri Poci (antologi bersama panyair lain)
  • Ketika Kata Ketika Warna (antologi bersama panyair lain).

5. Gus tf Sakai

Gus tf Sakai

Gustafrizal Busra atau lebih popular dengan nama Gus tf Sakai atau Gus tf merupakan seorang penulis modern Indonesia. Ia lahir pada 13 Agustus 1965 di di Payakumbuh, Sumatra Barat. Saat ini ia menetap di sana.

Alumnus Fakultas Peternakan Universitas Andalas mulai mempublikasi karyanya pada 1979 saat duduk di bangku SD. Karya yang berupa cerita pendek terus menyabet hadiah pertama dari sayembara menulis. Sejak saat itu, ia terus produktif berkarya.

Sajak-sajaknya pernah dimuat dalam sejumlah media cetak seperti Horison, Cak, Hai, dan Media Indonesia. Tidak sedikit juga penghargaan yang ia raih. Cerpennya yang berjudul Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta diantaranya mendapatkan penghargaan Sastra Lontar dari Yayasan Lontar (2001), penghargaan Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (2002), dan SEA Write Award dari Kerajaan Thailand (2004).

Cerpennya tersebut juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Justine FitzGerald, Anna Nettheim, dan Linda Owens menjadi judul The Barber and Other Short Stories. Pada 2010, ia mendapatkan penghargaan Sastrawan Berdedikasi dari Harian Kompas (2010). Beberapa judul buku karangannya yakni:

  • Segi Empat Patah Sisi (novel remaja)
  • Segitiga Lepas Kaki (novel remaja)
  • Ben (novel remaja)
  • Istana Ketirisan (kumpulan cerpen)
  • Laba-laba (kumpulan cerpen)
  • Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (kumpulan cerpen)
  • Perantau (kumpulan cerpen)
  • Kaki yang Terhormat (kumpulan cerpen)
  • Sangkar Daging (kumpulan sajak)
  • Daging Akar (kumpulan sajak)
  • Susi (kumpulan sajak)
  • Tambo (novel)
  • Tiga Cinta, Ibu (novel)
  • Ular Keempat (novel).

The post 5 Sastrawan Angkatan 2000 Beserta Judul Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>