sejarah indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sejarah-indonesia Mon, 19 Dec 2022 04:22:22 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sejarah indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sejarah-indonesia 32 32 Sejarah Indonesia Masuk G20 https://haloedukasi.com/sejarah-indonesia-masuk-g20 Mon, 19 Dec 2022 04:22:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40225 Untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), sebuah forum kerja sama 2 ekonomi utama dunia. Periode presidensi ini berlangsung selama satu tahun lamanya yakni mulai dari tanggal 1 Desember 2021 sampai 30 November-desember 2022. Serah terima Presidensi G20 berlangsung pada KTT G20 yang dilaksanakan di Roma Italia pada tanggal 31 Oktober 2021. […]

The post Sejarah Indonesia Masuk G20 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), sebuah forum kerja sama 2 ekonomi utama dunia. Periode presidensi ini berlangsung selama satu tahun lamanya yakni mulai dari tanggal 1 Desember 2021 sampai 30 November-desember 2022.

Serah terima Presidensi G20 berlangsung pada KTT G20 yang dilaksanakan di Roma Italia pada tanggal 31 Oktober 2021. Penyerahterimaan ini diberikan oleh Perdana Menteri Mario Draghi sebagai Presidensi Italia kepada Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo.

Alasan Indonesia bergabung menjadi anggota G29 karena saat ini Indonesia menempati posisi ke-16 berdasarkan PDB. Dengan posisi seperti itu, menunjukkan bahwa Indonesia sejajar di antara China dan India yang pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata dalam perekonomian global. Sedangkan Negara-negara maju lainnya, memiliki pertumbuhan ekonomi yang cenderung dinamis.

G20 sendiri merupakan sebuah forum internasional yang memiliki fokus pada bidang koordinasi kebijakan di bidang ekonomi serta pembangunan. G20 berdiri pada tahun 1999 sebagai respons atas krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1997-1998.

Tujuan pembentukan Indonesia masuk ke G20

Tujuan pembentukan G20 adalah :

  • Untuk memastikan dunia keluar dari krisis dan menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan.
  • G20 mempresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia di mana anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global dan 60% populasi global.

Anggota G20 terdiri dari 19 negara dan 1 kawasan yakni :

  • Indonesia,
  • Argentina,
  • Australia,
  • Brasil,
  • Kanada,
  • Republik Rakyat Tiongkok (RTT),
  • Prancis,
  • Jerman,
  • India,
  • Jepang,
  • Italia,
  • Republik Korea,
  • Meksiko,
  • Rusia, Arab Saudi,
  • Afrika Selatan,
  • Turki,
  • Inggris,
  • Amerika Serikat
  • Uni Eropa.

Semula, G20 merupakan pertemuan antara menteri keuangan dengan gubernur bank sentral. Namun, kini G20 telah berkembang dengan pembahasan dalam berbagai bidang pembangunan. Sejak tahun 2008, G20 mulai menghadirkan kepala negara dalam pertemuan KTT.

Kehadiran kepala negara ini guna mewujudkan tujuan dalam melakukan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan. Saat ini dunia tengah dihadapkan dengan krisis multidimensional karena adanya pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, G20 sebagai kumpulan Ekonomi utama dunia yang memiliki kekuatan baik secara politik maupun ekonomi, memiliki kapasitas untuk mendorong adanya pemulihan paska pandemi covid-19. Maka dari itu, sebagai presidensi G20, Indonesia mengusung sebuah semangat untuk pulih bersama setelah pandemi covid-19.

Indonesia mengangkat tema pada G20 kali ini adalah Recover, Together, Recover Stronger. Tema ini diangkat oleh Indonesia sebagai Presidensi G20 dengan alasan bahwa dunia masih berada dalam tekanan akibat pandemi Covid-19. Maka dari itu, perlu adanya sebuah upaya bersama dan inklusif untuk mencari jalan keluar atas solusi atas pemulihan dunia.

3 Sektor kunci pemulihan G20 di Indonesia

Guna mencapai target tersebut, Indonesia berfokus pada tiga sektor yang menjadi prioritas. Ketiga sektor ini dinilai menjadi kunci dari pemulihan yang kuat dan berkelanjutan. Adapun ketiga kunci tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penguatan arsitektur kesehatan global

Melihat kejadian pandemi yang masih berlangsung, arsitektur kesehatan global harus diperkuat lagi. Hal ini tidak hanya sebagai upaya untuk menanggulangi pandemi saja melainkan juga guna mempersiapkan dunia jika sewaktu-waktu terjadi kondisi yang serupa dengan pandemi. Sehingga dunia memiliki daya tanggap dan kapasitas yang lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan ke depannya.

2. Transformasi Digital

Ketika pandemi, dunia digitalisasi semakin dibutuhkan. Banyak bidang kehidupan yang memerlukan kecanggihan digital. Oleh sebab itu transformasi digital menjadi salah satu solusi nyata dalam menggerakkan ekonomi di kala pandemi.

Bahkan transformasi digital menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi yang baru. Banyak sekali bidang pekerjaan baru yang bermunculan YouTuber, food vlogger, data analyst, content writer, content creator dan masih banyak lagi.

Hal inilah yang kemudian membuat peningkatan pada pertumbuhan ekonomi sekalipun di tengah krisis kesehatan global. Maka dari itu Presidensi Indonesia berfokus pada peningkatan kemampuan digital dan literasi digital guna memastikan tranformasi digital yang inklusif serta dapat dinikmati oleh seluruh negara.

3. Transformasi Energi

Presidensi Indonesia tidak hanya berfokus pada bidang ekonomi saja melainkan juga lingkungan. Guna memastikan masa depan yang berkelanjutan, Presidensi Indonesia mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbaru.

Transisi energi ini guna mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan. Hal ini dilakukan sebagai upaya nyata dalam menangani perubahan iklim global. Fokus pada pemulihan paska pandemi tidak hanya terlihat pada 3 sektor prioritas saja melainkan juga tergambarkan pada logo Presidensi Indonesia.

Logo Presidensi G20 Indonesia memiliki warna dasar merah putih dengan desain yang memadukan siluet gunungan. Hal ini menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Pada siluet gunungan menggambarkan kehidupan alam semesta khususnya perpindahan menuju hal yang baru.

Hal ini mencerminkan optimisme dan semangat untuk pulih dari pandemi dan memasuki kehidupan baru dengan pembangunan hijau yang inklusif. Selain itu terdapat pula motif Kawung yang menggambarkan semangat untuk menyebarkan manfaat bagi sesama.

Siluet gunung menjadi latar belakang logo G20. Adapun siluet gunung tersebut adalah Gunung Agung dan Gunung Abang yang ada di Bali. Di mana pada gambar menggunakan gradasi warna merah biru yang terinspirasi dari warna saat matahari terbit. Pemilihan warna ini menunjukkan adanya pengharapan akan hadirnya hari-hari baru yang kaya akan perubahan yang positif.

Logo Presidensi G20 Indonesia menggambarkan sebuah dorongan untuk melakukan pemulihan dunia setelah dua tahun lamanya berjuang melawan pandemi covid 19. Guna mendukung adanya proses pemulihan, G20 hadir secara inklusif untuk kepentingan dunia. Layaknya DNA politik luar negeri Indonesia, bentuk tanaman merambat menggambarkan Presidensi Indonesia sebagai bridge builder dan part of solution.

Prinsip G20 di Indonesia

G20 yang dilaksanakan di Indonesia memiliki prinsip inklusivitas. Guna mendukung prinsip ini, presidensi Indonesia mengundang berbagai negara tamu serta organisasi internasional untuk berpartisipasi dalam G20. Inklusivitas ini menjadi prioritas kepemimpinan Indonesia dalam G20 guna mewujudkan leave no one behind.

Hal inilah yang terus disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Adapun visi dalam G20 kali ini adalah

Presidensi G20 yamg bermanfaat tidak hanya bagi anggota saja melainkan untuk semua pihak termasuk negara berkembang, negara pulau-pulau kecil dan kelompok rentan“.

Guna mewujudkan visi tersebut, Indonesia memberikan perhatian besar kepada negara-negara berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin termasuk negara-negara kepulauan kecil di Pasifik dan Karibia.

Selain itu, presidensi Indonesia juga mengundang sembilan negara undangan yakni :

  • Spanyol
  • Ketua Uni Afrika,
  • Ketua ASEAN,
  • Ketua the African Union Development Agency-NEPAD (AU NEPAD),
  • Singapura,
  • Belanda,
  • Persatuan Emirat Arab,
  • Ketua Pasific Island Forum (PIF), dan
  • Ketua The Caribbean Community (CARICOM).

Terdapat pula 10 organisasi internasional undangan seperti :

  • Asian Development Bank (ADB),
  • Financial Stability Board,
  • Internasional Labour Organization,
  • Internasional Monetary Fund,
  • Islami Development Bank,
  • World Bank,
  • WHO,
  • WTO,
  • United Nation dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Di dalam G20 terdapat dua pilar yang menjadi pembahasan yakni pilar keuangan atau yang dinamakan Finance Track dan Pilar Sherpa Treck yang membahasa masalah ekonomi dan pembangunan non keuangan.

Setiap pilar yang dimaksud memiliki kelompok kerja atau Working Groups. Selain itu, terdapat pula Engagement Groups atau 10 kelompok komunitas dari berbagai kalangan profesi yang mengangkat topik pembahasan. Setiap kelompok engagement group memiliki peranan penting dalam pemilihan global terutama melalui gagasan dan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran bagi para pemimpin G20.

Presidensi G20 Indonesia menjadwalkan lebih dari 180 kegiatan utama termasuk di dalamnya pertemuan Engagement Group, Pertemuan Working Groups, Pertemuan Tingkat Deputies, Pertemuan Tingkat menteri hingga pertemuan Tingkat Kepala Negara (KTT) di Bali.

Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia

Di mana rangkaian kegiatan tersebut akan disebar di lebih dari 20 kota yang ada di Indonesia. Pada sherpa meeting yang pertama akan digelar di Jakarta pada tanggal 7 sampai 8 Desember 2021. Sementara itu, puncak kegiatan presidensi G20 yang dalam hal ini adalah KTT akan digelar di Bali pada tanggal 15-16 November 2022.

Rangkaian pertemuan forum G20 telah diatur berdasarkan Keputusan Presiden No 12 Tahun 2021 mengenai Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Berikut ini penjelasan dari berbagai kegiatan selama presidensi G20 Indonesia.

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) adalah pertemuan klimaks yang dihadiri oleh seluruh kepala pemerintahan atau kepala negara anggora G20. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) menjadi puncak acara dari rangkaian kegiatan G20. KTT digelar di Bali pada tanggal 15-16 November 2022.

2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral

Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral merupakan pertemuan yang dihadiri oleh menteri dan gubernur bank sentral pada pembahasan substansi finance track dan pertemuan tersebut akan dihadiri oleh menteri atau pejabat setingkat menteri pada pembahasan substansi di sherpa track.

3. Pertemuan Tingkat Sherpa

Pertemuan Tingkat Sherpa merupakan pertemuan dengan fokus pada isu-isu yang lebih luas seperti keterlibatan politik, anti korupsi, perdagangan, pembangunan energi perubahan iklim, kesetaraan gender dan isu-isu lainnya.

4. Pertemuan Tingkat Working Group

Pertemuan Tingkat Working Group adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementrian atau lembaga focal point pada sherpa track dan finance track. Substansi pembahasannya akan menjadi bahan masukan dalam pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, pertemuan tingkat sherpa dan pertemuan tingkat deputi.

5. Pertemuan Tingkat Deputi

Pertemuan Tingkat Deputi adalah pertemuan yang dilakukan dengan melibatkan deputi negara anggota G20 dengan pembahasan substansi pada Sherpa Track dan Finance Track.

6. Pertemuan Tingkat Engagement Group

Pertemuan Tingkat Engagement Group adalah suatu pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan lembaga negara atau non pemerintah pada rangkaian presidensi G20 Indonesia.

Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam G20, terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh Indonesia sebagai presidensi G20. Keuntungan tersebut dapat diukur dari berbagai aspek khususnya ekonomi, politik luar negeri serta pembangunan sosial. Dalam bidang ekonomi, dengan adanya G20 diharapkan dapat meningkatkan penerimaan devisa negara.

Hal ini dilihat dari lebih dari 20 ribu delegasi internasional yang diperkirakan akan menghadiri pertemuan yang akan dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Terlebih pada presidensi sebelumnya yang dilaksanakan di Turki, Argentina, Jepang dan Tiongkok yang menunjukkan adanya peningkatan kunjungan lebih dari 13 ribu.

Pada bidang politik, dengan adanya G20, Indonesia dapat menjalin kerja sama dan menginisiasi hasil nyata pada tiga sektor yang menjadi prioritas dalam pemulihan paska pandemi. Hal inilah yang kemudian menjadi momentum bagi Indonesia untuk mendapatkan kepercayaan dunia dalam memimpin pemulihan global.

Kepercayaan merupakan modal yang sangat berharga bagi diplomasi dan politik luar negeri. Selain itu, G20 juga berpengaruh pada bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan. Presidensi G20 menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia ia open for business.

Dengan adanya G20, para pemimpin dunia akan melihat kemajuan pembangunan Indonesia yang dapat menjadi potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Hal inilah yang akan berpeluang menciptakan multiplier effect bagi perekonomian daerah karena dapat berkontribusi bagi sektor pariwisata, hotel, transportasi, ekonomi kreatif dan UMKM lokal.

The post Sejarah Indonesia Masuk G20 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Sosok Pahlawan Nasional dari Gresik-Jawa Timur https://haloedukasi.com/pahlawan-nasional-dari-gresik Mon, 04 Jul 2022 04:55:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36255 Gresik merupakan wilayah yang berada dalam Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur terkenal dengan sejarahnya. Berbicara mengenai sejarah, agaknya tidak akan lepas dengan sosok pahlawan. Ada banyak pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan. Mereka rela mengorbankan tenaga, harta bahkan nyawanya sendiri untuk membela Indonesia. Banyak sudah pahlawna yang gugur di Medan perang. Namun, jasanya akan terus […]

The post 2 Sosok Pahlawan Nasional dari Gresik-Jawa Timur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gresik merupakan wilayah yang berada dalam Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur terkenal dengan sejarahnya. Berbicara mengenai sejarah, agaknya tidak akan lepas dengan sosok pahlawan. Ada banyak pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan.

Mereka rela mengorbankan tenaga, harta bahkan nyawanya sendiri untuk membela Indonesia. Banyak sudah pahlawna yang gugur di Medan perang. Namun, jasanya akan terus dikenang. Pahlawan tersebut tersebar ke seluruh daerah, salah satunya Gresik. Kenali, siapa saja pahlawan nasional yang berasal dari Gresik.

Harun Thohir

Harun tohir Pahlawan Nasional dari Gresik-Jawa Timur

Kopral Anumerta Harun Said atau yang biasa dikenal dengan nama Harun Thohir merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional asal Pulau Bawean. Harun Thohir lahir pada tanggal 14 April 1947 di sebuah desa bernama Diponggo, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Harun Thohir merupakan anak dari pasangan Mandar serta Aswiyani. Ia adalah anak laki-laki dari dua orang saudara. Harun Thohir berasal dari keluarga yang sederhana. Sejak masih sekolah di bangku Sekolah Menengah Pertama, ia sudah menjadi anak buah kapal dagang milik Singapura.

Pada tahun 1963 hingga 1965, saat Indonesia terlibat konflik dengan Malaysia membuat hubungan kedua negara tersebut tidak harmonis bahkan terputus. Pada masa inilah, beberapa tentara yang ada dikirim ke negara musuh.

Pengiriman ini bertujuan untuk melakukan penyusupan, penyamaran, hingga sabotase. Adapun beberapa tokoh yang ditugaskan adalah Kopral Anumerta Harun Said atau Harun Thohir beserta rekan-rekannya satu marinir (TNI AL) yakni Usman Janatin dan Gani bin Arup.

Saat sedang terjadinya konflik dengan Malaysia, Singapura bergabung dengan Malaysia untuk membentuk persekutuan Malaysia. Ketiga marinir yang ditugaskan yakni Harun, Usman dan Gani, ditugaskan untuk meledakkan Mac Donald House yang ada di Orchid Road dan memiliki pusat di Kota Singapura.

Aksi peledakkan tersebut akan dilakukan pada tanggal 10 Maret 1965. Sebab, penugasan tersebut membuat ketiganya diincar oleh tentara sempat. Tiga hari kemudian, ketiganya melakukan pelarian dan terpisah jalan.

Gani berhasil meloloskan diri dari penangkapan, sedangkan Harun dan Usman bernasib sial karena berhasil tertangkap oleh tentara wilayah setempat. Mereka kemudian di tahan di penjara Changi, Singapura selama kurang lebih tiga tahun.

Penahanan tersebut hanya sementara karena eksekusi akhirnya mereka berdua akan dikenai hukuman mati. Saat mendengar berita penangkapan keduanya, pemerintah Indonesia sudah mengajukan banding serta upaya pengampunan atas hukuman yang diterima keduanya.

Sayangnya, upaya yang diajukan oleh pemerintah Indonesia ditolak oleh majelis pengadilan Singapura dan pengadilan Internasional di London, Inggris. Eksekusi keduanya akhirnya dilakukan juga pada tanggal 17 Oktober 1968. Setelah eksekusi mati tersebut, jasad keduanya langsung dibawa ke tanah air.

Jasad keduanya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Saat prosesi pemakaman, suasana menjadi haru sekaligus bangga karena perjuangan yang dilakukannya. Adapun prosesi pemakaman dilakukan secara militer.

Atas semua jasanya, pemerintah memberikan penghargaan berupa gelar pahlawan nasional kepada keduanya pada tanggal 17 Oktober 1968. Pemberian gelar tersebut berdasarkan atas SK Presiden RI Nomor 050/TK/Tahun 1968/ tanggal 17 Oktober 1968. Tidak hanya itu, untuk mengabadikan perjuangan dari Harun Thohir, namanya kini diabadikan menjadi sebuah bandara yang ada di Pulau Bawean yakni Bandara Harun Thohir.

Kehadiran Bandara Harun Thohir ternyata memberikan dampak yang positif bagi daerah setempat. Dengan adanya bandara tersebut, memberikan akses menuju daerah Bawean semakin mudah dan semakin banyak pilihan mode transportasi di daerah tersebut. Bandara Harun Thohir diresmikan sejak tanggal 30 Januari 2016.

Tidak hanya menjadi nama bandara, namanya juga menjadi salah satu nama jalan raya yang ada di Kabupaten Gresik. Selain itu, nama Harun serta Usman, rekannya yang mengalami eksekusi mati bersama diabadikan menjadi nama kapal yakni KRI Usman-Harun.

Usman Sadar

Mohammad Oesman atau Usman Sadar merupakan sosok pahlawan nasional yang ada di Gresik. Usman Sadar merupakan anggota laskar Sabilillah yang dipimpin oleh Maskoen Asjari. Ia gugur di Medan perang saat mencoba untuk menghalau agresi pasukan Belanda di Gresik. Saat itu, Belanda berniat ingin menguasai wilayah Indonesia.

Menurut pemaparan dari Kris Adji A W, budayawan yang juga merupakan pecinta sejarah ini menuturkan bahwa Almarhum Usman Sadar gugur setelah tertembak oleh tentara penjajah saat hendak meledakkan tank dengan granat. Penuturan tersebut berdasarkan cerita sejarah serta literatur yang telah dibacanya.

Mulanya, tentara Belanda melancarkan agresinya di wilayah Gresik pada tanggal 13 April 1947. Usai Belanda melumpuhkan laskar Hizbullah yang ada di sekitaran daerah yang saat ini termasuk dalam Kelurahan Indro di Kecamatan Kebomas, Gresik, tentara Belanda kemudian masuk menuju ke daerah pesisir.

Namun saat berada di pertengahan jalan, tentara Belanda berhasil dihadang dan berusaha dipukul mundur oleh pasukan Kompi I dan Kompi V di bawah pimpinan Kapten Soejoto dan Kapten Markahim. Laskar Sabilillah yang dikepalai oleh Maskoen Asjari pun terlibat dalam barisan penghadangan Belanda.

Namun, saat iring-iringan akan melintas menuju daerah yang saat ini termasuk ke dalam kelurahan Karangturi, Kecamatan Gresik Kota, terjadilah baku hantam antara pasukan Belanda dan barisan penghadang.

Usman yang ketika itu hanya memiliki granat yang dibawanya, ia mencoba untuk meledakkan tank milik penjajah dengan cara menaiki tank tersebut. Belum sempat Usman meledakkan granat, ia justru terkena tembakan yang dilancarkan oleh tentara Belanda. Ia tewas karena peluru yang bersarang di tubuhnya.

Itulah dua orang tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Gresik, Jawa Timur. Mereka adalah Harun Thohir atau yang memiliki nama lengkap Kopral Anumerta Harun Said dan Usman Sadar. Harun Thohir merupakan sosok pahlawan yang berasal dari Diponggi, Kecamatan Tambak, Gresik.

Harun Thohir ditugaskan untuk melakukan penyusupan saat terjadi konflik antara Malaysia dengan Indonesia. Saat itu, Malaysia bersekutu dengan Singapura. Namun, saat sedang melakukan penyusupan ke Singapura, Harun Thohir beserta kedua rekannya berhasil diketahui oleh tentara setempat.

Mereka melakukan pelarian sebab dikejar oleh tentara setempat. Naasnya, Harun Thohir dan satu orang rekannya yang bernama Usman Janatin berhasil tertangkap. Keduanya kemudian ditahan di Changi selama tiga tahun.

Bukan hanya ditahan, keduanya terancam dihukum mati yakni digantung. Setelah melalui proses negosiasi, keduanya tetap menjalani hukuman mati. Jasadnya kemudian dibawa ke tanah air dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Selanjutnya adalah Usman Sadar yang merupakan anggota dari Hisbullah. Ia tewas saat akan melakukan peledakan granat. Saat itu, tentara Belanda akan merangsek masuk ke Gresik. Namun di pertengahan terjadilah penghadangan yang dilakukan oleh Kompi I dan IV beserta Hisbullah. Mulanya, mereka berhasil memukul mundur.

Namun, di pertengahan jalan, terjadilah baku hantam. Usman Sadar yang saya itu membawa granat berusaha untuk meledakkan tank milik Belanda. Sayangnya, sebelum tank diledekkan ia mendapatkan tembakan brutal dari tentara Belanda.

The post 2 Sosok Pahlawan Nasional dari Gresik-Jawa Timur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Pahlawan Nasional dari Bogor https://haloedukasi.com/pahlawan-nasional-dari-bogor Thu, 30 Jun 2022 09:43:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36129 Saat mendengar Bogor pasti kita langsung tertuju pada Asinan Bogor dan tempat wisata yang ada di puncak. Bogor memang daerah yang terkenal dengan salah satu wisatanya yang sering membuat macet saat liburan. Namun, di samping itu, daerah yang termasuk ke dalam kawasan Jabodetabek ini menyimpan banyak sejarah. Bogor menjadi salah satu daerah yang menyumbangkan para […]

The post 3 Pahlawan Nasional dari Bogor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat mendengar Bogor pasti kita langsung tertuju pada Asinan Bogor dan tempat wisata yang ada di puncak. Bogor memang daerah yang terkenal dengan salah satu wisatanya yang sering membuat macet saat liburan. Namun, di samping itu, daerah yang termasuk ke dalam kawasan Jabodetabek ini menyimpan banyak sejarah.

Bogor menjadi salah satu daerah yang menyumbangkan para pahlawan nasional. Sosok pahlawan nasional dari Bogor juga cukup dikenal oleh banyak orang. Bahkan beberapa dari mereka, namanya diabadikan pada fasilitas umum seperti nama jalan.

Siapa saja tokoh pahlawan nasional dari Bogor? Selengkapnya akan kita bahas berikut ini.

1. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan sosok polisi yang memimpin kepolisian. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo memimpin kepolisian sejak berdirinya negara Republik Indonesia. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo lahir di Bogor pada tanggal 7 Juni 1908. Pada tahun 1928, ia aktif dalam pergerakan Bangsa Indonesia yang bernama Jong Java.

Pergerakan tersebut memiliki tujuan untuk berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian, pada tanggal 29 September 1945, Raden Said Soekanto ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Ia mengawali kariernya sebagai Kepala Kepolisian Negara RI. Saat itu Kantor Kepolisian Negara RI tidak memiliki apa-apa termasuk kantor dan staf. Sebab, baru saja diproklamasikan oleh pemerintah. Pada masa kempimpinannya, ia mampu mengubah wajah kepolisian sekaligus memperbaiki mental para anggota polisi.

Soekanto menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia hingga 15 Desember 1959. Soekanto biasa disapanya, dikenal sebagai orang yang berdedikasi tinggi terhadap negaranya. Atas semua jasa-jasanya dia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Republik Indonesia (Keppres) Nomor: 117/II/2020 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 6 November 2020.

2. Margonda

Nama Margonda tentunya sudah tak asing lagi di telinga kita. Saat mendengar nama margonda pasti yang ada dibenak kita adalah nama salah satu jalan di Kota Depok , yakni Jalan Margonda. Namun, tahukah Anda siapa sosok Margonda, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan.

Menurut Alwi Shahab dalam bukunya yang berjudul “Kisah Margonda dan Tole Iskandar” menyebutkan bahwa Margonda merupakan sosok yang lahir di Bogor dan keluarganya tinggal di Jalan Ardio. Adapun nama kecil Margonda adalah Margana. Margonda adalah salah satu dari pejuang revolusi tanah air yang gugur karena membela bangsa dan negara.

Nama Margonda memang sudah tak asing di telinga namun kiprahnya mungkin kurang begitu dikenal banyak orang. Padahal, Margonda pernah menjadi pimpinan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) yang bermarkas di Bogor.

Pada masa Hindia Belada, Margonda pernah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Analisis Kimia Bogor. Tidak hanya itu, ia pernah mengikuti kursus penerbangan di Luchvaart Afdeeling Belanda.

Dalam buku Sejarah Perjuangan Bogor terbitan tahun 1986, dijelaskan bahwa AMRI yang dipimpin oleh Margonda ini sudah lebih dahulu berdiri daripada BKR (Badan Keamanan Rakjat). AMRI memiliki markas di Jalan Merdeka.

AMRI tidak bertahan lama karena sebagian besar dari anggotanya banyak yang bergabung dengan organisasi lain seperti BKR, Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia), KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) dan sebagainya.

Banyak sumber yang menceritakan kisah Margonda termasuk sebab kematiannya. Ada yang menyebutkan bahwa Margonda merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia yang meninggal pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Namun menurut sumber lain ada yang mengatakan bahwa Margonda tewas pada sebuah penyerbuan serdadu-serdadu Belanda yang menjaga penampungan orang-orang Belanda Depok pada 16 November 1945. Oleh sebab itulah, namanya diabadikan sebagai jalan utama yang ada di Kota Depok, Jawa Barat.

Pada tanggal 11 Oktober 1945, Margonda bersama pasukannya dari AMRI dan para pejuang dari berbagai laskar di Bogor dan sekitarnya menyerbu Depok. Penyerbuan ini dilakukan karena kota tersebut tidak mau bergabung dengan Republik Indonesia.

Margonda pergi untuk melakukan penyerbuan dengan dilepas sang istri tercinta yang bernama Maemunah. Kemudian, Margonda dan kawan-kawan berangkat dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Bogor.

Ketika itu, situasi di Depok sudah bisa dikendalikan. Ribuan pemuda yang mengepung Depok sudah berhasil menguasi Kota Depok. Namun tak lama kemudian, datang pasukan Sekutu untuk merebut Depok kembali. Pertempuran pun tak dapat dielakkan lagi. Pertempuran yang tidak seimbang itu berhasil membuat para pejuang mundur untuk menyusun kekuatan.

Tak berapa lama, serangan balik terjadi pada tanggal 16 November 1945, dengan kode “Serangan Kilat’. Pertempuran yang terjadi antara pihak Sekutu dengan para pejuang semakin memanas, hingga membuat perang tersebut terjadi hingga sehari-semalam.

Dalam peristiwa tersebut, banyak pejuang Republik yang gugur, termasuk Margonda yang tertembak di daerah Kalibata, Depok. Margonda menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 27 tahun atau lebih tepatnya pada tahun 1918. Namanya tertulis bersama nama para pejuang lain yang gugur dalam berbagai pertempuran di dinding Museum Perjuangan Bogor.

Gugurnya Margonda di Medan perang ternyata tidak diketahui oleh istrinya yang bernama Maemunah. Istrinya begitu merindukan suaminya, dan sering berkunjung ke Stasiun Bogor bersama anak perempuannya yang bernama Jopiatini yang pada saat itu baru bisa berjalan. Keduanya datang ke Stasiun Bogor untuk menyambut kedatangan Margonda. Sayangnya, penantiannya selama ini tidak kunjung terbalas. Margonda, sang suami tidak datang untuk menemuinya meskipun perang telah selesi pada tahun 1949. Kemudian, pada suatu hari teman-teman Margonda datang mendatangi rumah Maemunah.

Di sanalah mereka bercerita bahwa suaminya itu bertempur dengan gagah berani dan gugur setelah tertembak peluru Sekutu. Namun, saat itu Maemunah tidak percaya begitu saja cerita tersebut. Dia masih percaya suaminya masih hidup dan dia tetap sabar menantikan kedatangan sang suami.

Sementara itu, di kalangan para pejuang di Bogor, tersebar kabar bahwa Margonda telah dimakamkan dalam satu liang lahat di suatu tempat yang ada di Depok bersama dengan para pejuang lainnya. Mereka pun kemudian berkunjung ke makam tersebut dan membongkar makam serta membawa jasad Margonda untuk dimakamkan kembali di samping Stasiun yang ada di Bogor.

Jasad Margonda kemudian dimakamkan kembali di sebuah lahan pekuburan yang dulu berada di dekat Stasiun Bogor atas saran rekan-rekannya. Kelak area ini menjadi Taman Ria Ade Suryani, sedangkan makam-makam yang ada di sana dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Dreded.

3. Mayor Oking Jaya Atmaja

Mayor Oking Jaya Atmaja merupakan sosok pejuang yang lahir pada tahun 1918. Karier Mayor Oking dikenal saat ia menjadi Komandan Kompi. Pada masa itu pasukan NICA (tentara Inggris) masuk menyerang Sukabumi melalui Pelabuhan Ratu.

Pasukan Siliwangi dipimpin oleh Mayor Oking untuk melawan dan menghalau pasukan Inggris agar tidak ke Sukabumi. Mayor Oking Jaya Atmaja juga terlibat dalam penumpasan PKI. Mayor Pling Jaya Atmaja adalah seorang tokoh yang melakukan operasi pemberantasan PKI Muso.

Mayor Oking meninggal dunia pada 7 Oktober 1963 dalam keadaan sakit. Untuk mengenang jasa-jasanya, kini namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bogor, Citeureup, dan Bekasi.

Itulah para tokoh pahlawan nasional yang berasal dari kota Hujan, Bogor. Ternyata, Bogor tidak hanya mengundang banyak orang karena destinasi wisatanya. Namun, Bogor menyimpan banyak sejarah termasuk perjuangan para pahlawan menghadapi para penjajah.

Bogor salah satu dari sekian daerah yang ada di Indonesia telah melahirkan para tokoh yang hebat seperti Mayor Oking, Margonda, dan Soekanto. Di mana ketiga tokoh ini merupakan sosok yang hebat dalam mempertahankan negara Indonesia.

The post 3 Pahlawan Nasional dari Bogor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dari Luar Negeri https://haloedukasi.com/sumber-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia Wed, 09 Feb 2022 03:42:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31159 Bukti atau sumber sejarah merupakan suatu benda yang sangat berharga karena bisa memberikan informasi yang bernilai tinggi. Sumber sejarah bisa didapatkan dari manapun  seperti dari dalam maupun luar negeri.  Sumber sejarah juga bisa berbentuk apapun seperti prasasti, catatan sejarah ataupun berita. Berikut ini adalah sumber sejarah yang menjadi bukti bagaimana agama Islam masuk ke wilayah […]

The post 5 Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dari Luar Negeri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bukti atau sumber sejarah merupakan suatu benda yang sangat berharga karena bisa memberikan informasi yang bernilai tinggi. Sumber sejarah bisa didapatkan dari manapun  seperti dari dalam maupun luar negeri. 

Sumber sejarah juga bisa berbentuk apapun seperti prasasti, catatan sejarah ataupun berita. Berikut ini adalah sumber sejarah yang menjadi bukti bagaimana agama Islam masuk ke wilayah Nusantara atau Indonesia. 

1.  Berita dari Pedagang Arab

Perdagangan sudah dimulai sejak zaman dahulu bahkan sudah dilakukan secara global. Nusantara secara geografis memang berada di lokasi yang sangat strategis ditambah dengan alamnya yang sangat subur mengundang bangsa lain untuk datang. Salah satu pedagang yang berniaga di Indonesia adalah bangsa Arab. 

Berita masuknya islam dari pedagang Arab di sampaikan oleh seorang ahli geografi yang juga berkebangsaan Arab dan hidup antara abad 9–10 Masehi. Ia mengatakan bahwa kerajaan di Nusantara yakni kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan Arab Saudi. Keduanya juga menjalin hubungan baik dengan para pedagang Persia. 

Kerajaan Sriwijaya menjual kayu Gaharu, cendana, kapur barus, gading, timah, dan rempah-rempah. Hubungan perdagangan mereka mengandalkan jalur laut dan menunggu sampai cuaca dan iklim yang bagus untuk berlayar.

Dengan begitu para pedagang Arab yang tinggal di Sriwijaya memiliki waktu untuk berinteraksi dan melakukan kontak budaya dengan masyarakat setempat. Para pedagang Arab menyebut kerajaan Sriwijaya dengan beberapa sebutan seperti zabag, zabay, atau sribusa.

2. Berita Dari Italia

Sejarah tentang awal mula masuknya Islam ke Indonesia juga didapatkan dari Eropa. Berita tersebut berasal dari sebuah catatan perjalan dari Marcopolo yang merupakan seorang penjelajah berkebangsaan Italia. Ia berkelana ke Asia sekitar tahun 1271 sampai 1295 melalui Jalur Sutera yakni sebuah jalur perdagangan Tiongkok kuno yang menghubungkan antara wilayah barat dan timur. 

Marcopolo diutus oleh Kaisar China untukmengantarkan putrinya yang dipersembahkan kepada Kaisar Romawi. Rombongannya kemudian singgah terlebih dahulu di Pulau Sumatera yang ia sebut sebagai Jawa Kecil. Pada saat persinggahan Marcopolo ini bertepatan tentang berdirinya  pelabuhan Islam pertama di sepanjang pantai utara Pulau Sumatra. 

Marcopolo mencatat perjalanannya di Sumatera dengan cuku detail. Dalam catatannya tertulis bahwa pada masa itu di Nusantara berdiri 4 kerajaan salah satunya adalah Kerajaan Ferlec (sebutan untuk Perlak) adalah bangsa yang menyembah berhala namun karena berinteraksi dengan pedagang Saracen, penduduknya mulai menganut ajaran Muhammad. Sementara ketiga kerajaan lainnya yaitu Kerajaan Basman atau Peusangan, Kerajaan Sumatra atau Samudera dan Kerajaan Dagroian atau Pidie merupakan bangsa yang menyembah berhala. 

3. Berita dari Maroko

Berita dari Maroko mengenai Islam di Nusantara disampaikan oleh Ibn Battuta yang merupakan seorang ahli geografi sekaligus seorang penjelajah. Ia melakukan perjalanan ke tanah suci Mekkah kemudian berlanjut ke segala penjuru dunia seperti  Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah, India, Asia Tengah, Cina, Asia Timur, hingga Asia Tenggara. 

Perjalanannya kemudian disampaikan kepada Ibnu Juzayy untuk diriwayatkan dalam sebuah buku yang kemudian diberi judul “Ar-Rihlah Ibnu Batutah”. Buku ini bukan sekedar catatan biasa namun menjadi sumber sejarah dunia. Dalam perjalanannya Ibnu Batutah singgah di Nusantara tepatnya di Aceh pada tahun 1345 M. selama 15 hari. 

Ia mengatakan bahwa Samudra Pasai telah berubah menjadi kerajaan Islam sejak pada tahun 1267 M jauh sebelum Dinasti Utsmaniyah berkuasa. Beliau juga mengatakan bahwa Samudera Pasai adalah pusat ajaran agama Islam di Asia Tenggara. Dalam catatan ini raja Samudra Pasai digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan menyayangi rakyatnya. 

4. Catatan Sejarah China

Catatan sejarah dari China cukup banyak yang membahas tentang Islam di Indonesia. Catatan tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Catatan Ma Huan

Catatan pertama yakni dari Ma Huan dalam bukunya yang berjudul “Yingya Shenglan” atau diterjemahkan menjadi “Pemandangan Indah di Seberang Samudra”. Buku tersebut menginformasikan pada abad ke 15 ada tiga golongan penduduk di Majapahit diantaranya ada satu golongan yang memeluk agama Islam yakni mereka dari Chia utamanya Dinasti Tang. 

  • Catatan Laksamana Cheng Ho

Catatan lainnya adalah milik Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming yang datang ke pulau Jawa pada abad 14. Catatannya berkata bahwa banyak pendatang dari China yang beragama Islam datang ke Indonesia dan menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Yuan. 

Catatan ketiga adalah milik Ming Shilu dari Dinasti Ming yang mengabarkan bahwa pada tahun tahun 1413 sampai dengan 1438 kekaisaran Tiongkok dikunjungi oleh utusan-utusan muslim dari Pulau Jawa. Catata ini bahkan menuliskan nama-nama utusan tersebut diantaranya adalah Ali Samaja, Ali Tuanku, Ali Oeifusin, Ali Tiofunama, Ali Sulaiman, Ali Tiosianbun, Ali Baki, Ali Mahmud, Ali Koua, Ali Mahmud, dan Ali Mayongliang. 

  • Catatan Hsin-Tang Shu

Catatan Hsin-Tang Shu adalah catatan sejarah yang berasal dari dinasti Tang. Dalam buku ini mengabarkan bahwa pada tahun 674 M terdapat pemukiman para pedagang Arab di Polu-shih yakni sebutan untuk wilayah Barus, Pantai Barat Sumatera.

Berdasarkan catatan ini, kerajaan Arab Saudi mengirimkan utusannya ke kerajaan di Jawa yaitu kerajaan Ho ling tujuannya adalah untuk membuktikan kejadian, ketegasan dan kejujuran Ratu Shima. 

5. Berita dari Portugis

Berita dari Portugis tentang adanya pengaruh Islam di Indonesia pada masa lampau dikemukakan oleh seorang penjelajah barat bernama Tom Pires. Catatan perjalanan tersebut mengatakan bahwa pada saat Tom Pires datang ke Nusantara  telah hadir bangsa asing seperti Arab, Gujarat, Persia, Bengal, dan Melayu. Bangsa-bangsa ini mendapatkan kekayaan yang berlimpah dari berdagang hingga mampu untuk membangun masjid yang besar. 

Ia mengatakan bahwa bangsa-bangsa ini telah memberikan pengaruh cukup besar karena sudah menetap di Nusantara selama 70 tahun. Namun ada sedikit yang berbeda dari catatan ini dimana sebagian besar mengatakan bahwa Islam datang ke Jawa secara damai. Dalam catatan ini justru mengatakan bahwa Islam dibawa oleh bangsa Moor dengan cara memusnahkan penguasa di Jawa dan digantikan oleh bangsanya. 

Pires juga mengatakan bukan hanya orang Moor saja yang menyebarkan agama Islam di Jawa tetapi ada juga dari bangsa Tionghoa. Ia mengatakan bahwa pemimpin Jawa  pada saat itu bukanlah penduduk pribumi tetapi orang Tionghoa. 

Pires juga menjelaskan adanya kerajaan Islam di pesisir Banda. Ternate, Tidore dan Bacan. Dimana raja Tidore memiliki gelar seperti raja di India sedangkan raja Ternate memiliki gelar sultan. Sementara itu di Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor dan Timor di sebelah timur Pulau Jawa belum mendapat pengaruh Islam. 

The post 5 Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dari Luar Negeri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia  https://haloedukasi.com/teori-asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia Mon, 07 Feb 2022 02:50:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31039 Nenek moyang adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada orang tua atau leluhur kita. Begitu juga dengan sebuah bangsa atau kelompok orang di suatu daerah pasti memiliki nenek moyang. Berikut ini adalah teori-teori mengenai siapa dan bagaimana asal-usul bangsa Indonesia.  1. Teori Yunan Teori Yunan adalah sebuah pendapat mengenai asal usul bangsa Indonesia yang diakui […]

The post 3 Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nenek moyang adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada orang tua atau leluhur kita. Begitu juga dengan sebuah bangsa atau kelompok orang di suatu daerah pasti memiliki nenek moyang. Berikut ini adalah teori-teori mengenai siapa dan bagaimana asal-usul bangsa Indonesia. 

1. Teori Yunan

Teori Yunan adalah sebuah pendapat mengenai asal usul bangsa Indonesia yang diakui dan didukung oleh R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, J.R. Logon, dan Mohammad Ali.

Mengacu pada teori ini leluhur bagngsa kita adalah kelompok manusia yang berasal dari daerah Yunan yakni sebuah wilayah yang ada di Tiongkok Selatan. 

Pernyataan ini dirumuskan berdasarkan penemuan teknologi dan bahasa yang serupa antara kedua bangsa ini. Diperkirakan nenek moyang dari Yunan ini bermigrasi karena pada saat itu terjadi bentrok antar suku bangsa dan juga dilanda bencana alam.

Akhirnya bangsa Yunan memutuskan untuk pindah dengan memanfaatkan jalur hulu sungai Salween dan Sungai Mekong. 

Pendukung Teori Yunan 

Teori Yunan mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti;

  • Muhammad Ali

Muhammad Ali meyakini bahwa leluhur bangsa Indonesia datang dari daratan Yunan tepatnya dari hulu sungai besar yang ada di daratan China dan datang ke wilayah selatan secara bergelombang.

Kedatangan mereka dikarenakan desakan dari bangsa lain yang lebih kuat sehingga bangsa Yunan terusir dan bermigrasi dan tibalah di Nusantara. 

  • J. H. C. Kern

J. H. C. Kern adalah seorang ahli sejarah dan ahli bahasa berkebangsaan Belanda yang mendukung teori Yunan.

Ia mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh orang-orang di Kepulauan Indonesia adalah bagian dari rumpun bahasa Melayu Polinesia atau bahasa Austronesia. Bahasa ini juga digunakan oleh suku bngsa di Champa, Vietnam, Yunan, dan juga Kamboja. 

Orang-orang yang berasal dari kelompok suku bangsa yang sama maka akan memiliki bahasa yang serupa atau bahkan sama juga.

  • Robert Barron von Heine Geldern 

Robert Barron von Heine Geldern  atau lebih dikenal sebagai R.H Geldern yakni seorang arkeolog. Melalui penelitiannya, Ia menemukan kapak tua yang digunakan oleh bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik.

Dari penemuan tersebut R.H Geldern menarik kesimpulan bahwa telah terjadi perpindahan secara besar-besaran dari Asia Utara ke Asia Selatan. 

Kelemahan Teori Yunan

Teori Yunan dianggap kurang akurat bahkan sangat lemah meski mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kelemahan tersebut dikarenakan teori ini hanya berdasarkan pada penemuan bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah yang mirip, serta kebudayaan megalitikum saja. 

2. Teori Out Of Africa

Teori Out Of Africa adalah rumusan pendapat mengenai asal usul bangsa Indonesia yang dicetuskan oleh Darwin. Berdasarkan teori ini nenek moyang bukanlah dari daratan China sepert pada teori Yunan namun berasal dari wilayah Afrika.

Darwin mengatakan bahwa nenek moyang bangsa kita sebagian besar datang dari kawasan tanduk Afrika yakni Ethiopia, Somalia, dan Djibouti. 

Nenek moyang bangsa Indonesia mengacu pada teori ini berkembang dari spesies manusia purba homo sapiens yang pertama kali muncul di Afrika sekitar 200.000 – 300.000 tahun silam.

Pada masa itu, bumi sedang berada pada zaman glasial sehingga benua tidak terlalu tinggi serta laut dan samudera masih dangkal sehingga masih mudah untuk melakukan perjalanan. 

Pendukung Teori Out of Africa 

Tokoh yang mendukung teori ini adalah sebagai berikut.

  • James Watson 

James Watson adalah seorang ilmuwan biologi asal Amerika Serikat yang menemukan molekul DNA.  Ia melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan antara biologi dengan arkeologi. Hasilnya adalah hanya ada satu saja kawasan manusia yang berkembang pada zaman dahulu yaitu di wilayah Afrika. 

  • Peradaban di Asia Barat dan Afrika Timur

Teori James Watson yang mendapat dukungan dari Ma Ingman ini juga didukung dengan ditemukannya peradaban di Asia Barat dan Afrika Timur dimana penduduknya melakukan perjalanan melalui sungai Nil dan sungai Eufrat Tigris.

Kelemahan Teori Out of Africa

Serupa dengan teori Yunan, teori ini juga kurang mendapat dukungan dari ilmuwan lainnya. Hal ini dikarenakan DNA yang dimiliki oleh manusia homo sapiens, Homo Wajakensis, dan Homo Erectus yang ada di Jawa tidak terkait secara langsung. Selain itu mereka juga belum mengetahui cara bertahan hidup sehingga tidak bertahan lama. 

3. Teori Out of Taiwan

Teori Out of Taiwan adalah sebuah gagasan yang meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan tepatnya dari wilayah kepulauan Famosa. Landasan  teori ini muncul sebab tidak ada kaitan kromosom antara manusia di Nusantara dengan manusia yang ada di Tiongkok.  

Rumusan ini didasarkan pada bahasa yang digunakan di Nusantara adalah Bahasa rumpun Austronesia yang ada di kepulauan Famosa kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia seperti saat ini. 

Diperkirakan nenek moyang Indonesia berpindah dari Taiwan melalui Filipina sekitar tahun 4.500-3.000 sebelum Masehi. Kemudian mereka kembali melakukan migrasi pada tahun 3.200 SM ke wilayah Nusantara melalui Sulawesi. 

Pendukung Teori Out of Taiwan 

Teori Out of Taiwan didukung oleh beberapa  faktor seperti berikut ini. 

  • Harry Truman Simanjuntak

Harry Truman Simanjuntak adalah tokoh yang membenarkan teori ini. Ia adalah seorang arkeolog bidang prasejarah yang telah berkontribusi selama puluhan tahun.

Harry Truman Simanjuntak mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia Melayu datang dari Taiwan yang disebut sebagai Austronesia. Mereka melakukan migrasi atau perpindahan karena ingin memisahkan diri dan memulai peradaban baru di wilayah selatan.

  • Persebaran Bahasa

Bahasa muncul dan diciptakan oleh sekelompok manusia untuk berinteraksi. Oleh sebab itu bahasa antara kelompok suku bangsa selalu berbeda-beda sedangkan yang berasal dari kelompok yang sama menggunakan bahasa yang sama. 

Teori ini diperkuat dengan adanya persebaran bahasa yang serupa di wilayah bahasa-bahasa Austronesia, seperti Melayu, Jawa, Tagalog di Filipina, Maori di Selandia Baru, Bugis dan Aceh. Bukti lainnya adalah adanya kesamaan budaya yakni pada bangunan megalitikumnya.

The post 3 Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Gereja Tertua di Indonesia dengan Ciri Khasnya https://haloedukasi.com/gereja-tertua-di-indonesia Wed, 02 Feb 2022 03:54:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30923 Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila setiap warga negara diberikan hak kebebasan untuk memeluk agama yang diyakininya. Pemerintah juga menyediakan berbagai macam tempat beribadah agar umatnya dapat menjalankan peribadatannya dengan damai.  Salah satu agama yang ada dan diakui di Republik Indonesia adalah Kristen dengan jumlah total pemeluknya ada 23,5 juta. Oleh sebab itu tak heran […]

The post 12 Gereja Tertua di Indonesia dengan Ciri Khasnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila setiap warga negara diberikan hak kebebasan untuk memeluk agama yang diyakininya. Pemerintah juga menyediakan berbagai macam tempat beribadah agar umatnya dapat menjalankan peribadatannya dengan damai. 

Salah satu agama yang ada dan diakui di Republik Indonesia adalah Kristen dengan jumlah total pemeluknya ada 23,5 juta. Oleh sebab itu tak heran jika ada banyak gereja yang dapat kita temui di Indonesia. Di antara gereja-gereja tersebut berikut adalah daftar gereja tertua di Indonesia. 

1. Gereja Tugu, Jakarta Utara

gereja tertua di indonesia

Di Jakarta Utara tepatnya berlokasi di Jalan Raya Tugu Semper Barat No.20, RT. 10/6, Semper Barat, Cilincing, RT.10/RW.6, Kampung Tugu berdiri sebuah gereja tua yang kini usianya hampir 3,5 abad. Gereja tersebut adalah gereja Tugu yang dibangun sekitar tahun 1678 oleh Pdt. Melchior Leydecker. 

Penyebutan nama Tugu sendiri diperkirakan diambil dari prasasti yang ditemukan di desa ini yakni prasasti Tugu miliki kerajaan Tarumanegara. Namun ada juga teori yang menyatakan nama tersebut dikarenakan gereja tersebut dibangun oleh bangsa Portugis ata Por-tugu-ese.

Bangunan gereja ini telah mengalami beberapa renovasi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena menjadi korban tragedi geger pecinan yang merupakan salah satu perang paling berdarah di Indonesia. 

2. Gereja Santa Maria de Fatima, Jakarta Barat

gereja tertua di indonesia

Berada di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta Barat, Gereja Santa Maria de Fatima sudah berdiri sejak awal abad ke 19. Gereja ini sedikit berbeda dengan gereja lain karena memiliki gaya bangunan oriental atau mirip seperti klenteng. Hal tersebut dikarenakan tujuan awal dari pembangunan gereja ini adalah untuk ibadah dan sekolah bagi bangsa China yang merantau atau disebut dengan Hoakiau

Gereja yang digunakan oleh umat Katolik ini sampai sekarang masih menggunakan bahasa Mandarin. Gereja ini dibangun setelah ada perintah Mgr. Adrianus Djajasepoetra, SJ kepada Pater Wilhelmus Krause Van Eeden SJ, 

3. Gereja Blenduk, Semarang

gereja tertua di indonesia

Bagi warga Semarang tentu sudah tidak asing lagi dengan gereja Blenduk yang ada di kawasan Kota Lama. Gereja yang khas dengan atapnya yang berbentuk blenduk ini termasuk kedalam daftar gereja pertama di Indonesia. Gereja umat Kristen Protestan ini dibangun oleh W. Westmaas, H.P.A. de Wilde pada tahun 1753 yang artinya sudah berusia lebih dari 2,5 abad. 

Tak heran jika bangunan bersejarah ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh pemerintah. Gereja yang tepat berada di Jalan Letjen Suprapto nomor 32 ini pada awalnya merupakan rumah panggung Jawa yang kemudian dirombak dan direnovasi pada tahun  1787 hingga 1794 dengan menggunakan gaya Eropa. 

4. Gereja Hati Kudus Yesus, Bantul

gereja tertua di indonesia

Gereja Hati Kudus Yesus atau disebut juga sebagai gereja Ciganjur merupakan sebuah tempat ibadah bagi umat Katolik Roma. Gereja ini dibangun pada 16 April 1924 oleh keluarga Schmutzer. 

Keunikan dari gereja ini adalah bangunannya yang menyerupai candi yakini tempat peribadatan umat Hindu. Hal ini dikarenakan arsitektur yang diterapkan pada bangunan ini mengkombinasikan antara Jawa dengan Eropa. Pada saat itu masyarakat Jawa sangat kental akan budaya Hindu-Budha. 

Namun bagunan seluas 2,5 hektar ini telah banyak mengalami perubahan setelah direnovasi akibat gempa dahsyat yang melanda kota Jogja pada tahun 2006.

5. Gereja Eben Haezer, Maluku

gereja tertua di indonesia

Maluku saat ini didominasi oleh umat Islam namu di sana terdapat sebuah gereja yang sudah berdiri sejak lebih dari 300 tahun lalu. Gereja tersebut adalah Gereja Eben Haezer yang berada di Di Desa Sila-Leinitu Pulau Nusa Laut. Gereja ini dibangun pada 28 Maret 1715 yakni pada masa kepemimpinan Raja Sila yang bernama Djouw Louis Pati Sila. 

Keaslian bangunan gereja ini masih terjaga hingga saat ini meskipun sudah mengalami beberapa kali renovasi. Beberapa benda yang sudah ada sejak awal pembangunan pun masih terjaga. Prasasti tersebut antara lain prasasti yang menjelaskan sejarah gereja dan petarana raja atau mahkota raja yang digunakan pada saat beribadah. 

6. Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung

gereja tertua di indonesia

Gereja Katedral Santo Petrus adalah tempat beribadah bagi umat Katolik yang berlokasi di Jl. Merdeka No.14, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Gereja ini menjadi salah satu gereja paling bersejarah di Indonesia karena sudah dibangun sejak 1921 dan diresmikan pada 19 Februari 1922. Peresmian dilakukan oleh Mgr. Luypen sekaligus memberkati Pastoran Santo Petrus yang pada masa itu termasuk Vikariat Batavia.

Ciri khas dari bangunan ini adalah atapnya yang runcing dan memiliki kemiringan yang cukup tajam. Bangunan yang dirancang oleh Charles Prosper Wolff Schoemaker ini menjadi saksi bisu perkembangan umat Katolik di Bandung.

7. Gereja Merah, Kediri

gereja tertua di indonesia

Di Kota Tahu yakni Kediri, Jawa Timur memiliki gereja yang sudah hadir sejak tahun 1862 oleh . Gereja tersebut adalah Gereja Merah yang digunakan untuk beribadah umat  Protestan Immanuel. Lokasi tepatnya yakni berada di Jl. KDP Slamet No.43, Bandar Lor, Kec. Mojoroto. 

Gereja dengan ciri khas memiliki warna merah ini pada awalnya berwarna putih.  Namun diganti menjadi merah pada tahun 1969 dan masih bertahan hingga saat ini. Gerejai ini dibagun oleh seorang pendeta Belanda yang bernama JA Bores. 

Keunikan lainnya dari gereja ini adalah bangunannya yang menggunakan sistem bongkar pasang dan menyimpan injil kuno yang sudah berusia 1,5 abad. Gereja dengan sistem seperti ini hanya ada di dunia yakni di Indonesia dan Belanda. 

8. Gereja Immanuel, Jakarta Pusat

gereja tertua di indonesia

Gereja Immanuel merupakan salah satu bangunan gereja paling tua di Indonesia yang berada tepat di Jl. Medan Merdeka Tim. No.10, RT.2/RW.2, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Gereja ini dibangun jauh sebelum Indonesia yakni pada tahun 24 Agustus 1835 dan selesai pada 24 Agustus 1839. Gereja ini diberi nama  Willemskerk atau Gereja Willem yang diambil dari nama Raja Willem I yakni raja Belanda yang berkuasa pada saat itu. 

Gereja ini dibangun untuk digunakan para petinggi Hindia-Belanda. Hingga sekarang gereja umat Protestan ini masih berdiri kokoh dan masih aktif digunakan. Gereja Immanuel menjadi satu-satunya gereja di Jakarta yang menggunakan bahasa Belanda. 

9.  Gereja Tua Neira, Maluku

gereja tertua di indonesia

Bangunan Gereja Tua Neira berada di kepulauan Banda Banda Neira, Maluku. Gereja ini dibangun oleh Maurits Lantzius dan John Hoeke yang merupakan seorang misionaris asal Belanda. Pembangunannya dilakukan pada 20 April 1873 dan diresmikan pada  23 Mei 1875. 

Keunikan dari gereja ini adalah dibangun di atas 30 makan prajurit Belanda yang memiliki jabatan penting dalam militer. Menguburkan seseorang di dalam gereja merupakan tradisi yang umum dilakukan oleh bangsa Belanda. Di dalam gereja ini masih terlihat jelas nama-nama prajurit Belanda yang gugur sewaktu menaklukan Kepulauan Banda. 

10. Gereja Kepanjen, Surabaya

gereja tertua di indonesia

Gereja Kepanjen adalah gereja tertua di Surabaya dan juga di Indonesia. Bangunan yang berada di Jl. Kepanjen No.4-6, Krembangan Selatan, Kec. Krembangan ini berdiri sejak 1899. Gereja yang dirancang oleh arsitek asal Semarang bernama W.Westmaas ini kemudian diresmikan pada 5 Agustus 1900. 

Gereja Katolik ini sempat mengalami renovasi akibat hancur karena terkena bom pasca kemerdekaan NKRI. Gereja yang disebut juga dengan nama Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini memiliki keunikan ada gaya bangunannya yang sangat kental dengan gaya Neo Gotik ala Eropa. 

11. Gereja Pniel, Jakarta Pusat

gereja tertua di indonesia

Gereja Pniel yang ada di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat ini dibangun pertama kali pada tahun 1850 namun pada saat itu masih berupa kapel kecil. Bangunan ini kemudian diperluas lagi pada tahun 1913. Pembangunan kedua selesai pada tahun 1915 dan diberi nama Gereja Baru.

Gaya bangunan ini yang mengusung tema perpaduan antara Italia dan Portugis merupakan hasil karya dari dua arsitek Cuypers dan Hulswit. Gereja yang hingga sekarang masih mempertahankan ornamen-ornamennya ini dikenal juga sebagai Gereja Ayam. 

Nama tersebut disematkan karena penunjuk arah yang berada di puncak bangunan berbentuk ayam dan menjadi ciri khas gereja ini. Gereja ini menyimpan sebuah Alkitab kuno yang berukuran besar dan menggunakan bahasa Belanda. 

12. Gereja Katedral, Bogor

gereja tertua di indonesia

Di Jl. Kapten Muslihat No.22, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat berdiri sebuah gereja tua yang bernama Gereja Katedral. Bangunan dengan ciri khas tebok tebal dan tiang yang menjulang tinggi ini merupakan tempat sembahyang umat Katolik. 

Gereja yang pada awalnya merupakan sebuah gereja Paroki Bogor ini dibangun pada 1896 oleh MYD. Claessens. Status gereja ini kemudian berubah menjadi Gereja Katedral Keuskupan Bogor setelah Prefektur Apostolik Sukabumi ditingkatkan menjadi keuskupan pada tahun 1961.

The post 12 Gereja Tertua di Indonesia dengan Ciri Khasnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bukti Keberadaan Kerajaan Majapahit dari Dalam dan Luar Negeri https://haloedukasi.com/bukti-keberadaan-kerajaan-majapahit Wed, 02 Feb 2022 03:16:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30940 Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Indonesia pada masa lampau. Kerajaan ini bahkan merupakan yang terbesar diantara kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini berjaya sekitar tahun  1350 hingga 1389 yakni pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.  Kerajaan ini hingga kini masih dikenang oleh rakyat Indonesia meski sudah […]

The post Bukti Keberadaan Kerajaan Majapahit dari Dalam dan Luar Negeri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Indonesia pada masa lampau. Kerajaan ini bahkan merupakan yang terbesar diantara kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini berjaya sekitar tahun  1350 hingga 1389 yakni pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. 

Kerajaan ini hingga kini masih dikenang oleh rakyat Indonesia meski sudah tidak berkuasa bahkan sudah runtuh. Lalu bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kerajaan ini berdiri dan berkuasa ratusan yang lalu?  Berikut ini adalah bukti kekuasaan Majapahit baik dari dalam maupun dari luar negeri. 

Bukti dari Dalam Negeri 

Sebelum membahas bukti keberadaan kerajaan Majapahit dari luar negeri, ada baiknya kita mengetahui bukti yang berasal dari dalam negeri. Bukti-bukti tersebut telah terangkum dalam pembahasan sebagai berikut. 

Candi Peninggalan Majapahit

Bukti paling umum dari sebuah kerajaan bercorak Hindu Budha adalah candi. Sebab pemeluk Hindu dan Budha menjalankan ibadah mereka di candi. Berikut ini adalah candi jejak peninggalan kerajaan Majapahit. 

  • Candi Sukuh
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Candi Sukuh adalah candi yang berdiri di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ni ditemukan oleh Johnson yakin utusan dari Thomas Stamford Raffles pada tahun 1815. Candi bercorak Hindu dan berbentuk piramidal ini diketahui dibangun pada abad ke 15 yakni pada masa kekuasaan Ratu Majapahit bernama Suhita. 

Jika dilihat secara seksama maka bangunan ini terkesan dan tidak rapi. Hal itu dikarenakan proses pembangunan candi ini dilakukan terburu-buru. 

  • Candi Brahu
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Candi Brahu adalah jejak peninggalan kerajaan Majapahit yang berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa TImur.  Candi yang dipugar pada tahun 1990-1995 ini memiliki ukuran panjang 22,5 meter dengan lebar 18 meter dan ketinggian mencapai 20 meter. 

Setelah diteliti candi ini dbangun oleh Mpu Sendok pada abad ke 15 untuk membakar jenazah para raja Majapahit. Kesimpulan tersebut didasarkan pada penemuan alat pembakaran jenazah di dalam candi bercorak Budha ini. 

  • Candi Surawana 
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur  juga menyimpan jejak bukti kekuasaan kerajaan Majapahit yakni candi Surawana. Candi ini pada saat ditemukan dalam keadaan cukup parah namun kemudian dilakukan pemugaran pertama kali pada tahun 1908 oleh D.M. Verbeek dan J. Knebel. Pemugaran kemudian dilakukan kembali dan diselesaikan pada tahun 1915 oleh P.J. Perquin. 

Candi Siwa ini diperkirakan berdiri pada abad ke 14 untuk menghormati Raja Wengker. Konon katanya candi berukuran 8×8 meter ini pernah menjadi tempat penginapan raja Hayam Wuruk yakni raja termahsyur dari Majapahit. 

  • Candi Wringin Branjang
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Jawa Timur memang merupakan pusat dari kerajaan Majapahit sehingga tak heran jika banyak peninggalannya di sini. Candi Wringin Branjang adalah bukti adanya kerajaan Majapahit yang ditemukan di Candi  Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Pada candi yang memiliki ukuran panjang 4 m, lebar 3 m dan tingginya 5 m ini tertulis angka 1231 Śaka atau sekitar tahun 1409 M. Diduga angka tersebut adalah tahun dibuatnya bangunan yang digunakan untuk menyimpan peralatan upacara ini. 

  • Candi Tikus
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Candi Tikus merupakan candi yang masih berada di situs Trowulan, Jawa Timur. Candi bercorak Hindu ini ditemukan pada tahun 1914 dalam keadaan terkubur dalam tanah. Namun pemugaran candi berukuran 29,5 m x 28,25 m ini baru dilakukan pada tahun 1980 an. Candi yang dibangun pada abad ke 14 ini masih belum diketahui secara pasti untuk apa dan oleh siapa candi ini dibangun. 

  • Candi Cetho
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Candi Cetho adalah bangunan bersejarah yang berdiri di lereng Gunung Lawu dan ditemukan pada tahun 1842 oleh Van de Vlies. Berdasarkan penelitian candi ini didirikan pada masa pemerintahan Raja Brawijaya V untuk melakukan ritual tolak bala dan ruwatan. Candi yang berada pada ketinggian 1.496 mdpl ini memiliki ukuran yang cukup besar yakni panjang 190 m dan lebar 30 m 

  • Candi Pari 
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Sesuai dengan namanya Candi Pari berada di di desa Candi Pari, kecamatan Porong, kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Candi bercorak Hindu ini ditemukan pada 16 Oktober 1906 oleh pemerintah Hindia Belanda. Setelah dilakukan penelitian candi seukuran tinggi 15,40 meter, panjang 16 meter dan lebar 14,10 meter ini dibangun pada tahun 1371 M oleh raja Hayam Wuruk. Candi ini dibangu untuk memuja Dewi Padi yakni Dewi Sri. 

Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit 

Selain berupa candi, kerajaan Majapahit juga meninggalkan jejak berupa yakni kitab. Kitab merupakan hasil karya sastra pada masa kerajaan. Kitab yang menjadi bukti sejarah adalah sebagai berikut. 

  • Kitab Negarakertagama
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Kitab Negarakertagama adalah hasil karya dari Mpu Prapanca yang merupakan sastrawan Jawa yang paling tersohor pada masanya. Kitab yang menjadi sumber sejarah paling kuat ini ditulis pada bulan Aswina tahun Saka 1287 atau sekitar bulan September – Oktober 1365 dalam kalender Masehi.

Isi dari kitab yang ditulis dalam bahasa Kawi ini berisi tentang keagungan Prabu Hayam Wuruk, Asal-Usul kerajaan Majapahit, hubungan keluarga raja, para petinggi kerajaan, sistem pemerintahan, kondisi sosial, politik, keagamaan, hingga adat dan kebudayaannya.

  • Kitab Sutasoma
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Salah satu kitab yang paling terkenal dari kerajaan Majapahit adalah kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Kitab ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan menggunakan aksara Bali. 

Mpu Tantular menulis kita ini pada abad ke 14 dan berisi tentang upaya Pangeran Sutasoma yang merupakan titisan Sang Hyang Buddha.  Kitab ini menjadi terkenal karena salah satu bait di dalamnya dijadikan semboyan bangsa Indonesia setelah merdeka yakni Bhineka Tunggal Ika. 

  • Kitab Pararaton
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Kitab Pararaton adalah kitab yang ditulis pada tahun 1481-1600 M dalam bahasa Kawi atau bahasa Jawa Kuno. Kitab ini disebut juga dengan nama Pustaka Raja karena mengisahkan tentang silsilah kerajaan Singasari dan kerajaan Majapahit. Kitab ini berisikan 1126 baris dalam 32 halaman.

  • Kitab Bharatayuddha
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Kitab Bharatayudha adalah karya sastra zaman kerajaan Majapahit yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Kitab ini ditulis pada tahun 6 November 1157 Masehi dan menceritakan tentang perang antara Pandawa dan Kurawa yang berlangsung selama 18 hari dan disebut sebagai perang Perang Bharatayuddha. 

  • Kitab Panjiwijayakrama 
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Kitab Panjiwijayakrama adalah kitab yang menceritakan tentang Raden Wijaya hingga akhirnya menjadi raja kerajaan Majapahit. Namun kitab yang ditulis dalam bentuk kidung ini belum diketahui siapa dan kapan ditulis. 

Prasasti Peninggalan Majapahit 

Majapahit juga meninggalkan jejak bukti sejarah dalam bentuk prasasti. Beberapa prasasti yang paling bersejarah antara lain sebagai berikut.

  • Prasasti Kudadu
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Prasasti Kudadu ditemukan di desa Krembangan di Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo tepatnya di lereng gunung Butak. Pada prasasti ini tercantum tahun pembuatannya yaitu 1216 Saka atau 1294 M. Prasasti memberikan informasi seputar usaha Raden Wijaya dalam menyelamatkan diri dari Jayakatwang yang  membunuh Raja Singasari, Kertanegara. Dalam pelariannya sang Raja dibantu oleh Rama Kudadu.

  • Prasasti Sukamerta
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Prasasti Sukamerta merupakan bukti sejarah kerajaan Majapahit yang ditemukan di gunung Penanggungan, Jawa Timur. Prasasti ini bertuliskan tahun 1208 Saka atau 1296 dalam kalender Masehi. Dari prasasti ini kita mendapatkan informasi tentang Raden Wijaya yang memperistri 4 putri dari Kertanegara dan penobatan beliau sebagai raja muda di Daha.

  • Prasasti Prapancasarapura
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Prasasti Prapancasarapura adalah peninggalan yang dibuat oleh salah satu satu ratu Majapahit yakni Tribhuwana Tunggadewi yang berkuasa pada  1328-1350 M. Pada prasasti yang dibuat pada tahun 1320 M ini menceritakan tentang putranya yaitu raja Hayam Wuruk.  

  • Prasasti Canggu 
bukti sejarah keberadaan kerajaan majapahit

Parasa Canggu adalah prasasti yang dibuat pada tahun 1358 M oleh Raja Hayam Wuruk. Raja Hayam Wuruk menuliskan aturan-aturan tentang  penyeberangan di sekitar sungai Bengawan Solo dan Brantas. 

  • Prasasti Waringin Pitu

Prasasti ini ditemukan di desa Surodakan Trenggalek oleh sebab itu lah bukti sejarah ini juga disebut sebagai prasasti  Surodakan. Informasi yang didapatkan dari prasasti berkerangka tahun 1447 M adalah tentang bentuk pemerintahan dan sistem birokrasi Kerajaan Majapahit. Majapahit menaungi 14 kerajaan dan rajanya memiliki gelar Bhre.

  • Prasasti Marahi Manuk

Prasasti yang ditemukan di Mojokerto ini menceritakan tentang sengketa tanah yang terjadi pada masa itu. Perselisihan tersebut akhirnya diselesaikan pejabat atau hakim yang berkuasa saat itu. 

Bukti dari Luar Negeri 

Setelah memahami dan mengetahui bukti sejarah keberadaan kerajaan Majapahit dari dalam negeri, sekarang kita beralih ke bukti yang berasal dari luar negeri. 

Catatan dari Dinasti Ming

Dinasti Ming adalah sebuah kekaisaran yang pernah berkuasa di daratan Tiongkok pada masa lampau. Dinasti ini mengirim salah satu alasannya yaitu Cheng Ho ke berbagai penjuru negeri termasuk Nusantara. Dalam perjalanannya pada tahun 1412 ia ditemani oleh seorang penerjemah yang bernama Ma Huan. Penerjemah tersebutlah yang memberitakan adanya kerajaan Majapahit dalam bukunya yang berjudul Yingya Shenglon

Dalam buku tersebut Ma Huan menuliskan apabila melakukan perjalanan dari Surabaya kemudian dilanjutkan dengan berjalan ke selatan sejauh 42 km maka akan sampai di pasar Zhang-gu, kemudian setelah turun dari kapal dilanjutkan berjalan kaki ke selatan selama setengah hari maka akan tiba di Majapahit.  Di tempat ini raja tinggal bersama dengan 200-300 keluarga pribumi dan ada 7-8 orang tua yang menemani raja. 

Dalam buku catatan dinasti Ming cukup banyak mengulas tentang Majapahit. Setidaknya ada ⅗ bagian dari total naskah dan pembahasan Majapahit ada pada bab “Jawa”.

Catatan dari Dinasti Tang

Jika pada catatan Dinasti Ming tercantum hubungan baik antara Tiongkok dengan Majapahit, pada catatan ini menyatakan tentang perselisihan antara keduanya.  Catatan ini mengisahkan tentang utusan Meng Chi yang dikirim ke Singasari untuk menutup upeti namun tidak berhasil dan justru dipermalukan oleh Kertanegara. 

Penguasa Tiongkok yakni Kubilai Khan murka dan mengirim pasukan untuk menggulingkan dan membunuh kertanegara namun sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Jayakatwang yaki adipati Kediri. Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara diampuni oleh Jayakatwang dan bersedia untuk mengabdi. Raden Wijaya kemudian diberi kepercayaan untuk mendirikan desa baru yang kemudian diberi nama Majapahit. 

Catatan dari Portugis

Jika menelisik sejarah maka akan ditemui bahwa sebelum bangsa Belanda datang, Portugis telah lebih dahulu menguasai Nusantara khususnya di Malaka. Bangsa Portugis mencatat adanya peperangan yang melibatkan antara Kerajaan Majapahit dengan Kesultanan Demak. Berdasarkan catatan tersebut peperangan terjadi sebanyak dua kali yakni 1518 dan 1524. 

Majapahit juga ditulis oleh Gaspar Correia yang merupakan penulis sejarah abad ke 16. Dalam catatan tersebut mengisahkan pertemuan Alfonso Albuquerque dengan kapal Majapahit yang tiba di selat Malaka. Alfonso Albuquerque menggambarkan kapal Majapahit memiliki 4 tiang besar dan mampu menampung 600 ton dan sanggup menghalau tembakan meriam besar sekalipun.  


The post Bukti Keberadaan Kerajaan Majapahit dari Dalam dan Luar Negeri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Teori Masuknya Hindu-Buddha Ke Indonesia https://haloedukasi.com/teori-masuknya-hindu-buddha-ke-indonesia Wed, 02 Feb 2022 03:00:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30957 Sebelum masyarakat Indonesia memiliki agama dan kepercayaan seperti saat ini mereka percaya pada kekuatan animisme dan dinamisme. Salah satu agama yang masuk dan diterima oleh penduduk Indonesia adalah Hindu Buddha. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan berdirinya kerajaan besar bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.  Lalu bagaimana dan siapa yang pertama kali membawa ajaran Hindu Buddha ke tanah […]

The post 5 Teori Masuknya Hindu-Buddha Ke Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum masyarakat Indonesia memiliki agama dan kepercayaan seperti saat ini mereka percaya pada kekuatan animisme dan dinamisme. Salah satu agama yang masuk dan diterima oleh penduduk Indonesia adalah Hindu Buddha. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan berdirinya kerajaan besar bercorak Hindu-Buddha di Nusantara. 

Lalu bagaimana dan siapa yang pertama kali membawa ajaran Hindu Buddha ke tanah air? berikut adalah teori-teori masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Teori Brahmana

Kasta Brahmana adalah kasta paling tinggi dalam ajaran Hindu yang diisi oleh para pendeta, sedangkan teori Brahmana adalah sebuah pendapat tentang masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia yang disampaikan oleh Jacob Cornelis Van Leur. Jacob Cornelis Van Leur adalah seorang peneliti sejarah adalah Belanda.  Berdasarkan teori ini mengatakan bahwa ajaran dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara karena dibawa oleh para kasta tertinggi ini. 

Para petinggi tersebut diundang oleh para penguasa Nusantara pada masa itu. Teori-teori ini didukung oleh adanya ajaran Hindu-Buddha yang mengatakan bahwa acara ini hanya boleh dipelajari orang-orang Brahmana. Karena pada saat itu hanya lah orang-orang kasta tertinggi saja yang bisa baca tulis dan kasta ini lah yang dipercaya untuk menyebarkan ajaran mereka.

Namun sebuah teori adalah pendapat yang belum dipastikan kebenarannya. Teori pada umumnya memiliki pendukung dan yang melemahkannya. Begitu juga dengan teori ini dimana ada yang pro dan ada yang kontra seperti berikut ini. 

Tokoh Pendukung

Teori Brahmana didukung oleh Frederik David Kan Bosch yang merupakan seorang sejarawan dan arkeolog. Ia mendukung teori ini dengan bukti yakni adanya jabatan atau kedudukan atau jabatan bagi para Brahmana dalam keraton dan kerajaan pada masa lampau. 

Teori tidak asal dirumuskan begitu saja melainkan berdasarkan pada prasasti-prasasti yang telah ditemukan. Menurutnya para Brahmana datang ke Nusantara melalui jalur laut untuk menjadi penasihat para raja.

Tokoh Penentang 

Teori bahwa para kasta Brahmana datang ke Nusantara ini datang melalui jalur laut ini dilemahkan dengan teori dari para kaum Hindu kuno. Teorinya mengatakan bahwa kaum Brahmana tidak diperbolehkan untuk menyebrangi lautan.  Kasta Brahmana yang melanggar peraturan ini maka akan kehilangan statusnya dan menjadi rakyat biasa. 

Teori lainnya yang melemahkan teori Brahmana adalah para raja di Nusantara tidak bisa baca tulis Sansekerta dan pallawa yang terdapat  pada kitab weda. Kitab weda adalah kitab yang diajarkan oleh para Brahmana. 

2.  Teori Ksatria

Ksatria adalah kasta tertinggi kedua dalam ajaran Hindu yang diisi oleh para prajurit. Teori ini dirumuskan oleh Cornelis Christiaan Berg atau lebih dikenal sebagai C.C. Berg. Berdasarkan teori ini mengatakan bahwa pengaruh Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara karena dibawa oleh para prajurit yang kalah dalam perang di tempat lahir agama ini yakni India. 

Para prajurit atau perwira tersebut kalah dan mencari tempat yang aman agar tetap hidup. Mereka tinggal di Nusantara dalam kurun waktu yang cukup lama bahkan ada yang menetap. Sehingga secara tidak langsung mereka membawa budaya mereka dan diterapkan di tempat yang baru. 

Serupa dengan teori Brahmana, Teori Ksatria juga memiliki pendukung dan penentangnya seperti berikut ini. 

Tokoh pendukung

Teori Ksatria mendapat banyak dukungan dari beberapa pihak seperti:

  • J.L Moens

J.L Moens membenarkan teori Ksatria berdasarkan penelitiannya yang menyatakan bahwa India sekitar abad ke-4 hingga 5 telah mengalami peperangan akibat perebutan tahta dan kekuasaan. Mereka yang kalah dan masih hidup kemudian meloloskan diri dan pergi ke Nusantara. Hal ini sejalan dengan awal berdirinya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yang di mulai pada abad 4-5. 

  • Mookerji

Hal serupa juga diungkapkan oleh Mookerji yang kemudian menambahkan para Ksatria tersebut mendirikan kerajaan di Nusantara. Dalam teorinya juga mengatakan bahwa mereka juga turut membawa para seniman untuk mendirikan candi . Hal ini lah yang menjadikan candi di Indonesia memiliki kemiripan dengan candi di India. Tak hanya itu mereka juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan di sana.

Tokoh Penentang 

Meski mendapat dukungan dari beberapa pihak namun teori ini juga ditentang oleh beberapa tokoh seperti berikut.

  • Frederik David Kan Bosch 

Frederik David Kan Bosch  menentang teori ini karena menurutnya tidak ada bukti yang kuat. Ia mengatakan bahwa tidak ada prasasti yang menunjukkan bahwa raja dari India berhasil menaklukan negeri yang jauh. 

Lebih lanjut ia pendapat jika ada dari kasta Ksatria yang menikah dengan pribumi maka sudah pasti ada penerusnya namun hal tersebut tidak dapat dibuktikan. Menurutnya para pelarian Ksatria tidak mungkin mendapat kedudukan mulia sekalipun ditempat yang baru. Selain itu para Ksatria juga tidak bisa baca tulis huruf Pallawa dan Sansekerta seperti yang umum tercantum pada prasasti.

  • Nicolaas Johannes Krom

Seorang arkeolog dari Belanda yakni Nicolaas Johannes Krom juga menentang teori ini. Menurutnya tidak ada tekanan yang dilakukan oleh para kaum Ksatria dalam budaya Hindu-Buddha di Indonesia. Dalam hal ini penduduk Nusantara turut berperan aktif dalam membentuk budaya Hindu Buddha di Indonesia. 

 3.  Teori Waisya 

Waisya adalah golongan ketiga dalam sistem kasta yang diajarkan oleh agama Hindu. Kasta ini berisikan para para pedagang, pengrajin, dan buruh kelas menengah. Menurut teori Waisya ajaran dan budaya Hindu-Buddha dibawa oleh para pedagang dari India. Mereka tidak hanya membawa barang-barang dagangan mereka saja melainkan juga peralatan  ibadah, adat dan kebiasaan  mereka. 

Para pedagang ini akan melakukan perjalanan dengan memperhatikan kondisi angin  yang jika anginnya baik maka mereka akan berlayar namun jika buruk mereka akan tinggal. Hal ini biasanya terjadi selama 6 bulan artinya para pedagang yang datang ke Nusantara setidaknya akan menetap selama 6 bulan. 

Sama halnya dengan teori yang lainnya, teori yang dikemukakan oleh Nicolaas Johannes Krom Ini juga mendapat dukungan dan yang menentang.

Bukti Pendukung

Nicolaas Johannes Krom dalam mengemukakan teorinya didasarkan pada bukti yang mendukung pendapatnya. Bukti-bukti tersebut antara lain sebagai berikut. 

  • Interaksi antar Pedagang 

Diketahui pada kehidupan di masa lalu didominasi oleh kegiatan perdagangan termasuk Indonesia. Terutama wilayah Nusantara yang strategis tentu mengundang masyarakat dunia. Banyak pedagang-pedagang bangsa lain yang rela menyebrangi lautan untuk datang ke Nusantara salah satunya adalah India. 

Tak hanya berdagang para pedagang ini juga berinteraksi dengan pedagang dan masyarakat lokal lainnya. Dalam Interaksi ini lah yang memungkinkan bangsa Indonesia mulai mengenal ajaran Hindu. 

  • SDA

Wilayah Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa yang subur dan kaya akan sumber daya alamnya. Hal inilah yang menarik golongan waisya untuk datang dan memanfaatkan SDA di Indonesia. 

  • Kampung Keling

Kampung keling adalah sebuah daerah pemukiman yang diduga merupakan tempat singgah para waisya yang menunggu angin laut untuk kembali ke India. Kampung Keling bisa kita jumpai di beberapa tempat seperti di Jepara, Medan, Malaka, bahkan di Aceh. 

  • Pernikahan 

Para pedagang India setidaknya menetap di Indonesia untuk 6 bulan bahkan ada yang selamanya. Dalam kurun waktu ini lah terjadi perkawinan antara golongan waisya dengan pribumi. Mereka berkeluarga dan memiliki keturunan yang meneruskan ajaran Hindu-Buddha. 

Teori Penentang

Meski banyak faktor yang mendukung, namun teori ini juga memiliki kelemahan. 

  • Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa

Bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa adalah bahasa yang digunakan dalam ajaran Hindu dan Buddha. Orang-orang yang dapat memahami bahasa dan huruf ini hanyalah kasta Brahmana. Sehingga kasta Waisya kesulitan untuk memahami ajaran Hindu-Buddha terlebih lagi jika harus menyebarkannya. 

  • Kasta Waisya Fokus Berdagang

Para kaum Ksatria datang ke Nusantara hanya untuk berdagang. Waktu mereka hanya digunakan untuk mencari nafkah sehingga akan kesulitan untuk menyebarkan agama dan ajaran mereka.

4. Teori Sudra

Sudra adalah kasta rendah yang ada dalam ajaran Hindu dan diisi oleh para budak. Teori Sudra dicetuskan oleh Godfried Hariowald Von Faber seorang ilmuwan keturunan Jerman-Belanda sekaligus pendiri dari Museum Surabaya. Ia berpendapat bahwa Indonesia mendapatkan ajaran dan kebudayaan Hindu-Budhda dari para kaum Sudra yang pergi dari negaranya dan ingin mengubah nasibnya. 

Namun teori ini sangat lemah dikarenakan kaum Sudra adalah salah satu kaum paling rendah aam Hindu. Sedangkan kitab umat Hindu-Buddha ditulis dalam bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa ang diana kasta satu tingkat diatas golongan ini pun tidak memahami. Sehingga kemungkinan kaum Sudra mengeti ajaran Hindu-Buddha sangat kecil. 

Dalam kitab weda juga terdapat aturan yang mengatakan bahwa hanya kaum tertentu saja yang diperbolehkan untuk memegang kitab tersebut. 

5. Teori Arus Balik

Teori arus balik dikemukakan oleh Frederik David Kan Bosch yang merupakan ilmuwan dari Belanda. Jika ke 4 teori sebelumnya mengatakan bahwa orang India lah yang datang dan menyebarkan agama Hindu dan Buddha di Indonesia, teori ini mengatakan sebaliknya. Berdasarkan teori iini orang-orang Indonesia mendapatkan ajaran ini karena mereka bepergian ke lembah Indus di India. 

Setelah memahami dan mempelajari ajarannya mereka kembali ke Indonesia dan menyebarkannya. Teori ini mendapat dukungan dan juga pertentangan seperti berikut ini, 

Teori Pendukung 

  • Penemuan Prasasti Nalanda

Teori ini diperkuat dengan adanya penemuan prasasti Nalanda yang ditemukan di India. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa raja Balaputradewa dari Kerajaan Sriwijaya meminta untuk pembangunan sebuah vihara. Vihara tersebut akan digunakan untuk belajar para tokoh dari Sriwijaya. 

  • Soedrajat

Adapun tokoh yang mendukung teori ini adalah drajat yang menurutnya teori ini lebih dapat diterima. Hal tersebut karena yang memahami masyarakat Indonesia adalah bangsa itu sendiri sehingga penyebaran agama atau suatu ajaran akan lebih mudah. 

Teori Penentang 

Meskipun disebut sebagai teori yang paling mudah diterima namun teori ini masih memiliki menentangnya, Teori ini bertentangan dengan kondisi masyarakat Indonesia pada zaman dahulu cenderung pasif sehingga kurang meyakinkan apabila bangsa Indonesia sendirilah yang mempelajari dan mengajarkan ajaran Hindu-Buddha dan membutuhkan orang lain.

The post 5 Teori Masuknya Hindu-Buddha Ke Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kabinet Sukiman-Suwirjo: Susunan – Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya https://haloedukasi.com/kabinet-sukiman-suwirjo Wed, 05 Jan 2022 23:25:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30514 Setelah membahas mengenai Kabinet Natsir yaitu kabinet pertama yang terbentuk setelah pembubaran Negara Republik Indonesia Serikat, kali ini kita akan membahas mengenai kabinet Sukiman-Suwirjo. Kabinet Sukiman-Suwirjo adalah kabinet kedua setelah Negara RIS dibubarkan. Kabinet ini bertugas dari 27 April 1951 hingga 3 April 1952. Kabinet ini diketuai oleh Sukiman Wirjosandjojo dan wakilnya Suwirjo. Susunan Kabinet […]

The post Kabinet Sukiman-Suwirjo: Susunan – Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah membahas mengenai Kabinet Natsir yaitu kabinet pertama yang terbentuk setelah pembubaran Negara Republik Indonesia Serikat, kali ini kita akan membahas mengenai kabinet Sukiman-Suwirjo.

Kabinet Sukiman-Suwirjo adalah kabinet kedua setelah Negara RIS dibubarkan. Kabinet ini bertugas dari 27 April 1951 hingga 3 April 1952. Kabinet ini diketuai oleh Sukiman Wirjosandjojo dan wakilnya Suwirjo.

Susunan Kabinet Sukiman-Suwirjo

Adapun susuna kabinet Sukiman-Suwirjo adalah sebagai berikut:

  • Kepala Pemerintahan: Sukiman Wirjosandjojo
  • Wakil Kepala Pemerintahan: Suwirjo
  • Menteri Luar Negeri: Achmad Subardjo
  • Menteri Dalam negeri: Iskak Tjokroadisurjo
  • Menteri Pertahanan: Sewaka (ditunjuk pada 9 Mei 1951)
  • Menteri Kehakiman: Mohammad Yamin (mengundurkan diri 14 Juli 1951), Melkias Agustinus Pellaupessy (merangkap jabatan), dan Mohammad Nasrun (diangkat 20 November 1951)
  • Menteri Penerangan: Arnold Mononutu
  • Menteri Keuangan: Jusuf Wibisono
  • Menteri Pertanian: Suwarto
  • Menteri Perdagangan dan Perindustrian: Sujono Hadinoto (berhenti Juli 1951) dan Wilopo (diangkat Juli 1951)
  • Menteri Perhubungan: Djuanda Kartawidjaja
  • Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Ukar Bratakusumah (merangkap sewaktu Djuanda di luar negeri)
  • Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana
  • Menteri Sosial: Sjamsuddin Sutan Makmur
  • Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Wongsonegoro
  • Menteri Agama: Wahid Hasjim
  • Menteri Kesehatan: J. Leimena
  • Menteri Negara:
    • Urusan Umum: Agustinus Pellaupessy
    • Menteri Urusan Pegawai: Pandji Suroso
    • Menteri Urusan Agraria: Gondokusumo

Program Kabinet

Program-program Kabinet Sukiman-Suwirjo antara lain:

  • Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan ketenteraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara.
  • Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi rakyat serta memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
  • Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang dalam lapangan pembangunan.
  • Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk dewan konstituante dan menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkat serta mempercepat agar otonomi daerah dapat terlaksana secepatnya.
  • Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama (collective arbeidsovereenkomst), penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian perburuhan.
  • Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menuju perdamaian dunia, menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dan Belanda dari unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan hasil Konferensi meja Bundar (KMB), serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang merugikan rakyat dan negara.
  • Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Keberhasilan Kabinet Sukiman-Suwirjo

Keberhasilan yang dicapai oleh Kabinet Sukiman-Suwirjo anatara lain:

  • Memperhatikan usaha untuk memajukan perusahan kecil.
  • Memperhatikan buruh.
  • Memperluas pendidikan dengan mendirikan berbagai macam sekolah.
  • Melanjutkan program kerja Kabinet Natsir

Permasalahan yang Dihadapi Kabinet Natsir

  • Adanya krisis moral seperti korupsi di lembaga-lembaga pemerintahan.
  • Program mengenai masalah Irian Barat tidak berhasil.
  • Hubungan yang tidak baik dengan militer.

Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman-Suwirjo

Selain permasalah yang dihadapi oleh kabinet Sukiman yang telah disebutkan di atas, penyebab lain jatuhnya kabinet sukiman-suwirjo adalah mosi tidak percaya yang diberikan seluruh partai politik atas dugaan penyelewengan teknis dan ideologi terkait dana bantuan asing, Mutual Security Act (MSA).

Menteri Luar Negeri, Ahmad Subardjo menandatangani sebuah perjanjian dengan MSA dari Amerika Serikat terkait pemberian bantuan ekonomi dan senjata yang kemudian memicu munculnya pertentangan dari Partai Masyumi dan PNI sehingga mereka tidak lagi mendapat dukungan. Kerja sama tersebut dinilai merugikan politik bebas aktif Indonesia. Sukiman pun terpaksa harus mengembalikan mandatnya kepada presiden sebagai tanda berhentinya Kabinet Sukiman-Suwirjo dan digantikan oleh Kabinet Wilopo.

The post Kabinet Sukiman-Suwirjo: Susunan – Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Bangunan Paling Tua di Indonesia Serta Sejarahnya https://haloedukasi.com/bangunan-paling-tua-di-indonesia Thu, 23 Dec 2021 02:50:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29930 Kehidupan manusia tidak pernah bisa lepas dari sebuah bangunan. Gedung dan bangunan dibangun untuk memenuhi kehidupan sarana dan prasarana manusia itu sendiri. Beberapa bangunan Indonesia sudah ada sejak dahulu kala bahkan usianya sudah ratusan tahun. Berikut adalah bangunan paling tua serta bersejarah yang ada di Indonesia yang masih bertahan hingga sekarang.  1. Gedung Sate Gedung […]

The post 10 Bangunan Paling Tua di Indonesia Serta Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan manusia tidak pernah bisa lepas dari sebuah bangunan. Gedung dan bangunan dibangun untuk memenuhi kehidupan sarana dan prasarana manusia itu sendiri. Beberapa bangunan Indonesia sudah ada sejak dahulu kala bahkan usianya sudah ratusan tahun.

Berikut adalah bangunan paling tua serta bersejarah yang ada di Indonesia yang masih bertahan hingga sekarang. 

1. Gedung Sate

gedung paling tua di indonesia

Gedung Sate dibangun pada 27 Juli 1920 atau ketika Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Belanda. Berdiri di Jl. Diponegoro No.22, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat ini hasil dari rancangan Ir. J. Gerber, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks. 

Gedung ini dibangun dan difungsikan sebagai pusat pemerintahan Belanda kala itu. Pada awal pembangunan gedung ini diberi nama Gouvernements Bedrijven. Nama tersebut dinasionalisasikan menjadi Gedung Sate setelah Indonesia merdeka dan seluruh aset koloni jatuh ke tangan RI.

Nama “Gedung Sate” dipilih oleh pemerintah Indonesia kala itu karena di atas menara gedung ini terdapat ornamen mirip tusuk sate dengan bulatan. Meski sudah berusia lebih dari 1 abad namun gedung ini masih terjaga dan terawat. Saat ini gedung tersebut difungsikan sebagai Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat. 

2. Istana Maimun

gedung paling tua di indonesia

Istana adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai temporary tinggal raja dan keluarganya. Di Medan Sumatera Utara terdapat sebuah istana yang indah dan megah yang masih bertahan hingga saat ini. Bangunan tersebut adalah Istana Maimun yang merupakan peninggalan dari Kesultanan Deli. 

Sultan Deli ke 9  yakni Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah membangun istana ini pada 26 Agustus 1888. Istana 2 lantai  seluas 2.772 meter dan terdiri 30 ruangan ini didesain oleh seorang tentara Belanda yang bernama Theodoor van Erp. Saat ini Istana Maimun masih berdiri kokoh dan dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah.

3. Oranje Hotel 

gedung paling tua di indonesia

Oranje Hotel saat ini dikenal sebagai Hotel Majapahit  berlokasi di Jalan Tunjungan Nomor 65, Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Hotel ini sudah berdiri pada masa pendudukan Belanda tepatnya pada tahun 1910. 

Hotel yang dirancang oleh arsitek Italia bernama James Afprey ini dibangun sebagai tempat singgah para bangsawan Belanda. Nama Oranje diambil dari nama tokoh Belanda yakni Van Oranje.

Pada masa pendudukan Jepang hotel ini diubah namanya menjadi hotel Yamato. Di hotel ini lah terjadi peristiwa heroik yaitu perobekan bendera Belanda yang dilakukan oleh Haryono dan Kusno Wibowo. Peristiwa yang menyebabkan Pertempuran Surabaya ini kemudian dikenal sebagai Insiden hotel Yamato. 

Hotel yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan arek-arek Suroboyo ini masih beroperasi hingga hari ini. 

4. Lawang Sewu

gedung paling tua di indonesia

Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah yang kini menjadi salah satu landmark kota Semarang. Berlokasi di Jl. Pemuda, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. 

Nama yang pertama kali disematkan untuk gedung ini bukanlah Lawang Sewu melainkan Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. 

Bangunan dengan ciri khas banyak jendela menyerupai pintu ini dibangun untuk Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).  Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendan seorang arsitek dari Amsterdam memberikan sentuhan ornamen kaca patri pada bangunan untuk menggambarkan keindahan dan kemegahan pulau Jawa. 

Lantai satu dan dua berfungsi sebagai kantor dan saat ini dibuka untuk umum sedangkan lantai bawah tanah digunakan sebagai penjara para tawanan Belanda dan untuk saat ini tidak dibuka untuk umum. 

5. Taman Sari Keraton Yogyakarta

gedung paling tua di indonesia

Taman Sari Keraton Yogyakarta atau disebut juga dengan Taman Sari Jogja merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Majapahit yang masih bisa kita lihat hingga saat ini. Dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1758 taman ini dahulu merupakan bekas kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Taman ini dibangun seluas 10 hektar dengan 50 bangunan seperti kolam pemandian, danau dan pulau buatan, lorong bawah tanah, kanal air, jembatan gantung dan bangunan lainnya. 

Taman  ini disebut juga sebagai Istana air karena memiliki kolam pemandian yang digunakan oleh para selir sultan. 

Saat ini taman yang berlokasi di Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. 

6. Gereja Blenduk

gedung paling tua di indonesia

Gereja Blenduk merupakan sebuah gereja Protestan yang ada di kawasan Kota Lama Semarang, jawa Tengah. Gereja ini merupakan bangunan tertua di Indonesia karena dibangun pada tahun 1753. Meski sudah dibangun ratusan tahun lalu namun gereja ini masih berfungsi hingga saat ini sebagai tempat peribadatan. 

Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan mengurung gaya Neo-Klasik. Ciri khas dari gereja ini adalah kubangnya yang meneggembung atau dalam bahasa jawa disebut mblenduk dari kata blenduk. Sejak pertama kali didirikan hingga saat ini gereja yang kini menjadi ikon Kota Lama ini telah mengalami tiga kali pemugaran yakni pada tahun 1753, 1894 dan 2003. 

7. Cafe Batavia

gedung paling tua di indonesia

Di kawasan Kota Tua Jakarta terdapat sebuah cafe yang bangunannya sudah berusia ratusan tahun.  Kafe milik Lianny Haryono dan Leonard Pandy Phua ini diresmikan pada 3 Desember 1993 namun bangunan aslinya sudah ada sejak 1805 silam. 

Bangunan tua ini telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi. Pada awalnya gedung ini dibangun untuk kediaman gubernur VOC dan gedung administrasi.kemudian diubah menjadi art gallery dan yang terakhir dan masih bertahan hingga sekarang sebagai kafe. 

Meski sudah berubah menjadi kafe namun interior dan ornamen bangunan ini masih sama seperti dahulu. Meja dan lukisan pada masa art gallery masih dipertahankan. 

8. Villa Isola

gedung paling tua di indonesia

Berada di sebelah utara kota kembang Bandung, Villa Isola selesai dibangun pada tahun 1933. Bangunan megah ini adalah milik seorang bangsawan Belanda sekaligus  pendiri agen pers Aneta di Hindia Belanda yang bernama Dominique Willem Berretty. 

Beretty dengan bantuan Wolff Schoemaker mendirikan bangunan ini untuk rumah pribadinya. Namun setelah kematiannya rumah megah ini diubah menjadi hotel. Bangunan bergaya Art-Deco ini sekarang digunakan sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). 

9. Klenteng Sam Poo Kong

gedung paling tua di indonesia

Klenteng merupakan sebuah tempat yang difungsikan untuk beribadah bagi etnis Tionghoa. Di Kota Semarang tepatnya di  Jalan Simongan No. 129, Bongsari ini merupakan peninggalan dari Laksamana Zheng He atau Cheng ho yang berlayar untuk berdagang di Indonesia. 

Dibangun pada tahun 1724 klenteng ini masih berdiri kokoh dan megah hingga hari ini. Klenteng ini dibangun oleh Wang Jing Hong yang merupakan anak buah dari Laksamana. Naama Sam Poo Kong diambil dari nama asli laksamana Cheng Ho yakni San Bao Dong. Dalam dialek Mandarin Hokkian Sam Poo Kong artinya Gua San Bao.l

10. Rumah Sakit PGI Cikini.

gedung paling tua di indonesia

Rumah sakit merupakan salah satu sarana publik yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia adalah Rumah Sakit PGI Cikini. Rumah sakit yang berada di jalan Raden Saleh No. 40 Jakarta Pusat sudah ada sejak 15 Maret 1895.

Bangunan ini pada awalnya merupakan kediaman dari pelukis naturalis Indonesia yaitu Raden Saleh. Ratu Belanda Emma kemudian membeli rumah tersebut harga 100 ribu gulden dan diberikan kepada  Organisasi Vereeniging Voor Ziekenverpleging In Indië yang menangani orang-orang sakit. 

12 Januari 1898 pos kesehatan ini ditingkatkan resmi menjadi Rumah Sakit Diakones yang pertama di Indonesia. 

The post 10 Bangunan Paling Tua di Indonesia Serta Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>