sejarah komunikasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sejarah-komunikasi Mon, 04 Apr 2022 00:05:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sejarah komunikasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sejarah-komunikasi 32 32 Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi Terlengkap https://haloedukasi.com/sejarah-perkembangan-ilmu-komunikasi Mon, 04 Apr 2022 00:05:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33383 Komunikasi merupakan cara yang dilakukan makhluk hidup untuk dapat berinteraksi antara satu sama lain. Segala jenis makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan hingga tumbuhan, memiliki caranya masing-masing dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu hal yang lazim kita lakukan setiap hari. Meski terkesan mudah dan sederhana, nyatanya komunikasi antar manusia adalah suatu hal yang kompleks untuk […]

The post Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi Terlengkap appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi merupakan cara yang dilakukan makhluk hidup untuk dapat berinteraksi antara satu sama lain. Segala jenis makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan hingga tumbuhan, memiliki caranya masing-masing dalam berkomunikasi.

Komunikasi adalah salah satu hal yang lazim kita lakukan setiap hari. Meski terkesan mudah dan sederhana, nyatanya komunikasi antar manusia adalah suatu hal yang kompleks untuk dijabarkan.

Sebab, dalam berkomunikasi, pikiran dan perasaan turut mengambil bagian. Bisa jadi, ada lebih banyak pesan yang tidak tersampaikan dengan baik dari proses interaksi yang terjadi antara berbagai pihak.

Inilah mengapa kemudian para peneliti mulai mengembangkan penelitian dari apa yang kita lakukan setiap hari, yakni komunikasi.

Ilmu komunikasi masuk ke dalam rumpun ilmu sosial dan ilmu terapan. Hal ini disebabkan karena subjek penelitiannya adalah manusia. Dalam pengkajiannya, ilmu komunikasi biasanya dinamakan atau terkenal dengan nama yang berbeda, yakni Publisistik, Jurnalistik dan Komunikasi Massa.

Penelitian ilmu ini mulanya hanya sebatas pada konsentrasi Komunikasi Massa. Sebab, komunikasi ini dianggap sebagai salah satu jenis komunikasi yang memiliki efek sangat besar bagi khalayak.

Seiring perkembangan waktu, lingkup penelitian komunikasi semakin berkembang dan mendalam. Tak hanya sebatas komunikasi massa, lingkupnya bergerak mempelajari komunikasi intrapersonal, komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok.

Pergerakan laju tumbuh kembangnya ilmu komunikasi, terjadi dengan sangat cepat. Kini para peneliti juga banyak mempelajari tentang internet sebagai media komunikasi.

Hal tersebut semakin menunjukkan betapa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia komunikasi akan terus terjadi dan menghasilkan teknologi paling mutakhir di masa yang akan datang.

Pengertian Komunikasi

Secara bahasa, kata komunikasi atau yang dalam bahasa Inggris disebut communication ini, berasal dari bahasa Latin. Kata tersebut berasal dari communis yang artinya ‘sama’, yang dikembangkan menjadi communico, communicatio, dan communicare yang artinya ‘membuat sama’ atau to make common.

Komunikasi memiliki pengertian bahwa setiap pesan, pikiran dan makna harus disepakati bersama dengan pengertian yang sama. Hal tersebut juga dapat didefinisikan dalam aktivitas ‘berbagi pikiran’, ‘mendiskusikan makna’ dan ‘mengirimkan pesan’.

Selain dari kata communis, kata komunikasi juga memiliki kemiripan dengan community atau komunitas. Sebab, komunikasi dan komunitas sama-sama berpedoman pada unsur kesamaan atau kebersamaan dalam aktivitasnya.

Sementara itu, ilmu komunikasi di Amerika Serkat terkenal dengan nama communication science atau communicology. Ilmu ini mendapatkan perhatian paling besar di Amerika Serikat pada 1940-an. Hal ini juga membuat semakin banyak orang yang aware pada penelitian yang akan datang.

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Dalam memahami apa itu komunikasi, akan lebih baik jika merujuk pada definisi yang diterangkan oleh para ahli.

1. Menurut Harold Lasswell

Lasswell mendefinisikan komunikasi dengan sebuah pertanyaan, yaitu: who says what in which channel to whom with what effect? Artinya adalah, siapa yang mengatakan apa, melalui saluran yang mana, kepada siapa, pengaruhnya apa?

2. Menurut Thomas M. Scheidel

Scheidel mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah cara untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, menciptakan hubungan sosial di masyarakat sekitar, serta memengaruhi orang lain agar dapat merasa, berpikir, atau berperilaku sesuai dengan apa yang kita kehendaki.

3. Menurut Carl I. Hovland

Dalam pandangan Hovland, ilmu komunikasi merupakan sebuah bentuk usaha yang tersistem. Usaha ini bertujuan untuk merumuskan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan transmisi informasi dan cara sebuah sikap atau opini terbentuk. Ilmu ini juga bertujuan untuk memengaruhi perilaku individu lainnya.

4. Menurut Keith Brooks

Komunikologi atau Ilmu Komunikasi menurut Brooks adalah bentuk integrasi dari prinsip komunikasi yang telah dirumuskan para ahli sebagai disiplin akademis.

Ilmu ini juga mengandung filsafat komunikasi yang realistis, dengan banyak jenis penelitian yang berusaha mengkaji teori-teori komunikasi, melakukan penafsiran, mengabsahkan penelitian-penelitian baru dan mempersempit kesenjangan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam hal komunikasi.

5. Menurut International Communicology Institute

Lembaga ini mendefinisikan ilmu komunikasi sebagai bentuk pendekatan kualitatif yang mencoba meneliti lebih dalam tentang ilmu pengetahuan manusia, yang tentunya subjek penelitiannya adalah manusia itu sendiri. Komunikologi digunakan untuk menggambarkan dan mempelajari perilaku manusia.

Ilmu Pernyataan Manusia di Yunani dan Romawi Kuno

Sejarah perkembangan ilmu komunikasi dimulai dengan ilmu pernyataan manusia pada abad ke-5 sebelum masehi. Di masa Yunani Kuno, ilmu ini dikenal dan berkembang dengan nama ‘Rhetorike’, yang isinya mempelajari proses pernyataan yang terjadi di antara manusia.

Tokoh yang menemukan dan meneliti ilmu ini ialah Georgias. Selain ia, terdapat pula para filsuf Yunani Kuno yang turut mempelajari ilmu ini. Mereka adalah Phytagoras, Socrates, Plato, Demosthenes dan Aristoteles.

Selain di Yunani, ilmu pernyataan manusia juga mulai berkembang dan dipelajari di Romawi. Serupa dengan di Yunani, namanya adalah ‘Rhetorika’. Tokoh yang berpengaruh dalam ilmu retorika di Romawi adalah Cicero.

Ilmu pernyataan manusia pertama kali berkembang di Romawi adalah ketika negara tersebut dipimpin oleh Julius Caesar, melalui perantara media. Di masa kepemimpinan Caesar, semua aktivitas senat harus selalu diumumkan kepada khalayak dengan menerbitkan ‘Acta Diurna’ yang bentuknya mirip dengan papan pengumuman atau mading.

Ilmu pernyataan manusia ini kemudian berkembang lebih jauh lagi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Hal ini ditandai dengan ditemukannya kertas pada tahun 105 M dan mesin cetak pada abad ke-15.

Berkat penemuan-penemuan tersebut, akhirnya muncul lah surat kabar pertama di tahun 1609 dengan nama ‘Avisa Relation Oder Zitung’ yang terletak di Jerman. Hal ini memicu lahirnya penerbitan surat kabar lainnya, seperti ‘Weekly News’ di Inggris, dan sebagaiinya.

Seiring dengan perkembangannya, para ahli akhirnya melihat, ada efek tertentu yang timbul di khalayak berkat adanya surat kabar. Dari efek ini lah, peneliti mulai mencoba mempelajari lebih lanjut tentang pengaruh yang dihasilkan oleh eksistensi surat kabar.

Kemunculan Ilmu Persuratkabaran

Meski surat kabar telah eksis sejak abad ke-16, ilmu yang mengkaji persuratkabaran baru lahir di era abad ke-19. Ilmu ini dikenal dengan berbagai nama, sesuai dengan negaranya. Inggris mengenal ilmu persuratkabaran dengan nama ‘Science of The Press’, Jerman menyebutnya ‘Zeitungswissenschaft’, di Belanda namanya ‘Dagblad Wetenschap’, dan di Prancis terkenal dengan ‘Science de la Presse’.

Tokoh yang menaruh minat dan ketertarikan pada efek dari surat kabar adalah Wilhelm Bauer, Prof. Dr. Emil Dovivat, Dr. H. J. Prakke, dan sebagainya. Dasar ini lah yang akhirnya melahirkan dan menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu komunikasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, akhirnya penyebutan ilmu persuratkabaran tidak lagi relevan. Sebab, pada saat itu muncul media massa yang lebih besar, seperti radio dan film.

Para ahli menganggap, ilmu persuratkabaran tidak mampu mencakup media-media baru yang muncul. Media baru yang dimaksud ialah seperti televisi, radio dan film. Oleh sebabnya, ilmu persuratkabaran mengalami pergeseran istilah yang ditandai dengan perubahan nama, yaitu ilmu publisistik.

Ilmu Publisistik di Eropa

Ilmu publisistik di Eropa mulai dipelajari dan berkembang tepat sebelum memanasnya Perang Dunia II. Perkembangan ilmu ini dimulai di Jerman dan Belanda. Dalam bahasa Belanda, ilmu ini disebut ‘Publicistiek’ dan dalam bahasa Jerman sebutannya ‘Publizistik’.

Istilah tersebut mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1930-an, untuk mengganti ilmu persuratkabaran yang sudah tidak relevan.

Selian itu, seorang ahli asal Belanda, Prof. Dr. Peter N. De Volder, mulai menyematkan istilah baru untuk ilmu tersebut dengan nama ‘communicatie wetenschap’. Istilah yang berarti ilmu komunikasi ini dibentuk setelah ia menyelesaikan studinya di Amerika Serikat.

Ilmu Komunikasi di Amerika

Perkembangan ilmu komunikasi secara lengkap dan sistematis dimulai di Amerika Serikat. Selama Perang Dunia II berlangsung, bahkan pasca perang, banyak ahli yang menggunakan momentum ini untuk mendalami ilmu komunikasi yang kebanyakan bersumber dari efek media.

Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan ilmu komunikasi saat itu ialah, Paul F. Lazarfeld, Harold Lasswell, Kurt Lewin dan Carl I. Hovland. Berikut kontribusi yang dilakukan mereka:

1. Paul F. Lazarfeld

Dalam perkembangannya, Lazarfeld berkontribusi besar dalam ilmu komunikasi melalui penemuannya tentang model komunikasi two-steps flow of model communications. Model ini mencoba mempelajari dan menemukan adanya efek dari apa yang digambarkan dan isi pesan di media, terhadap khalayak.

2. Harold Lasswell

Lasswell memiliki minat yang serupa dengan Lazarfeld, sehingga ia banyak mengembangkan teori-teori dari pendahulunya. Atas ketertarikannya dengan politik, ia mencoba berbagai jenis pendekatan yang digunakan untuk memahami pengaruh dari pesan media dan propaganda media.

Untuk perkembangan ilmu komunikasi, ia berkontribusi dengan menciptakan model komunikasi Lasswell yang dapat menjelaskan makna dari komunikasi.  

3. Kurt Lewin

Berbeda dengan Lazarfeld dan Lasswell ynag menjadikan media sebagai subjek penelitian, Lewin terkenal dengan kontribusinya yang berkaitan dengan psikologi komunikasi.

Lewin merupakan pelopor dari psikologi sosial, psikologi organisasi dan psikologi terapan yang kemudian berkontribusi banyak dalam analisis komunikasi kelompok dan dinamika di dalamnya.

4. Carl I. Hovland

Ahli yang satu ini mencoba meneliti tentang komunikasi manusia yang berpengaruh pada perubahan sikap dan persuasi.

Hovland dan Irving Janis, mengembangkan sebuah teori komunikasi kelompok yang sangat terkenal hingga kini, yaitu Teori Groupthink. Ia juga mengembangkan teori penilaian sosial, dan kebanyakan penelitiannya dipengaruhi oleh Teori Psikoanalisis Freudian, Teori Behaviorisme, serta Teori Stimulus-Organism-Response (SOR).

Dalam mendalami ilmu komunikasi, para peneliti melakukan berbagai jenis pendekatan. Hal tersebut berupa pendekatan filsafat, pendekatan tekstual/retorika, pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif, pendekatan etnografi, pendekatan kritis atau budaya, pendekatan feminisme, dan sebagainya.

Ilmu komunikasi juga dikembangkan dalam berbaga tradisi, seperti tradisi semiotika, retorika, fenomenologi, sibernetika, psikologi sosial, sosio-kultural dan kritis. Ilmu ini juga terdiri dari ruang lingkup yang luas, seperti:

  • Konteks Komunikasi. Dalam mempelajari ilmu komunikasi, ada klasifikasi khusus yang membedakan tingkatan konteks komunikasinya. Hal tersebut seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan komunikasi publik.
  • Bidang Komunikasi. Ada berbagai bidang dalam komunikasi yang menarik para ahli untuk diteliti, yakni komunikasi politik, komunikasi sosial, komunikasi bisnis, budaya komunikasi, komunikasi periklanan, dan semacamnya.
  • Sifat Komunikasi. Komunikasi dapat dibedakan menjadi beberapa sifat, yaitu komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia.
  • Tujuan Komunikasi. Berkomunikasi pastinya memiliki tujuan tertentu, yaitu sebagai pengetahuan, mempengaruhi sikap dan opini, mengubah perilaku dan sebagainya.

Manfaat Mempelajari Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

Dalam mempelajari sesuatu, apalagi sejarah perembangan ilmu komunikasi, pastinya ada manfaat yang dapat kita petik untuk dijadikan pelajaran, yaitu:

  • Memahami perkembangan dan akar ilmu komunikasi yang diawali dari retorika hingga publisistk.
  • Memahami rentetan peristiwa yang menjadi latar belakang munculnya ilmu komunikasi. Tentang bagaimana retorika berubah menjadi ilmu persuratkabaran, lalu berubah lagi menjadi ilmu publisistik, yang kemudian berakhir di ilmu komunikasi.
  • Mempelajari ruang lingkup komunikasi yang terdiri dari konteks komunikasi, bidang komunikasi, sifat dan tujuan komunikasi.

The post Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi Terlengkap appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
14 Alat Komunikasi Tradisional, Sejarah & Karakteristik https://haloedukasi.com/alat-komunikasi-tradisional Thu, 31 Mar 2022 00:34:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33206 Alat komunikasi dari masa ke masa terus mengalami perubahan. Sejak zaman dahulu alat komunikasi sudah digunakan manusia, meskipun masih berupa alat yang sangat sederhana atau konvensional, atau disebut juga alat komunikasi tradisional. Alat komunikasi terus berkembang seiring dengan semakin majunya peradaban manusia serta meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.  Saat ini, kita mengenal dan menggunakan alat […]

The post 14 Alat Komunikasi Tradisional, Sejarah & Karakteristik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Alat komunikasi dari masa ke masa terus mengalami perubahan. Sejak zaman dahulu alat komunikasi sudah digunakan manusia, meskipun masih berupa alat yang sangat sederhana atau konvensional, atau disebut juga alat komunikasi tradisional. Alat komunikasi terus berkembang seiring dengan semakin majunya peradaban manusia serta meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Saat ini, kita mengenal dan menggunakan alat komunikasi yang modern. Semakin hari alat komunikasi terus bertransformasi menjadi lebih canggih dan terus dipercangging. Hal ini karena tuntutan dari keinginan manusia yang tidak ada batasnya untuk mencapai kemudahan dalam segala hal. Kecepatan dan ketepatan informasi menjadi kebutuhan di masa sekarang. 

14 Alat Komunikasi Tradisional

Berbagai jenis alat komunikasi modern pasti sudah kita ketahui. Tetapi sudah tahukah apa saja alat komunikasi tradisional? Berikut ini adalah daftar macam-macam alat komunikasi tradisional:

  1. Kentungan / Kentongan

Kentungan atau ada juga yang menyebutnya kentongan, merupakan sebuah alat yang terbuat dari bambu atau kayu yang dilubangi, yang dibunyikan dengan cara dipukul. Alat ini berfungsi sebagai alat komunikasi massa pada zaman dahulu. 

Masyarakat Indonesia zaman dahulu biasanya menggunakannya untuk mengumpulkan masyarakat atau sebagai penanda / peringatan bahwa ada kejadian bahaya, seperti adanya maling, gempa bumi, atau ada orang meninggal. Suara kentungan yang khas membuatnya mudah dikenali oleh masyarakat sebagai sinyal atau tanda untuk waspada atau untuk berkumpul.

  1. Beduk

Beduk adalah suatu alat yang terbuat dari kayu yang tengahnya dilubangi dan tepinya berlubang ditutup dengan kulit hewan seperti kambing atau sapi. Penggunaannya dengan cara dipukul menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu, dipukulkan ke penutup kulitnya. Di Jepang ada pula alat yang mirip beduk yang bernama Wadaiko.

Di Indonesia beduk berfungsi untuk memberitahukan waktu sholat bagi umat beragama Islam sebagai tanda adzan akan segera dikumandangkan, memberitahukan untuk berkumpul, atau memberi tanda bahaya, serta memberitahu ada orang meninggal. Sedangkan di Jepang, fungsi Wadaiko sebagai alat komunikasi, aksi militer, iringan teater, upacara keagamaan, dan lain-lain.

  1. Burung Merpati / Binatang Terlatih

Zaman dahulu binatang sering dilatih untuk menyampaikan sesuatu kepada orang atau pihak lain, biasanya untuk menyampaikan surat. Binatang yang paling sering dilatih adalah burung merpati.

Burung merpati merupakan burung yang dapat menghafal jalan dengan jarak yang jauh. Sehingga saat ditugaskan mengantar surat, merpati dapat menyampaikannya dengan cepat, dan kembali pulang ke pemiliknya tanpa tersesat.

  1. Asap 

Kepulan asap juga banyak digunakan sebagai alat komunikasi oleh orang-orang di zaman dahulu. Seperti digunakan oleh suku Indian, bangsa Yunani, serta bangsa China kuno. Kepulan asap dapat dipakai sebagai penanda saat seseorang tersesat di hutan, atau pemberitahuan bahwa ada musuh yang mendekat.

  1. Daun Lontar

Daun lontar digunakan sebagai media untuk menulis pada zaman dahulu, di saat manusia belum mengenal kertas. Pada masa itu surat atau naskah-naskah kuno akan ditulis pada daun lontar. 

Sebelum digunakan untuk menulis, daun lontar biasanya akan dikeringkan terlebih dahulu. Daun lontar digunakan karena tulisan dan daun lebih tahan lama serta dapat diabadikan. Cukup banyak naskah kuno pada daun lontar yang masih ada hingga saat ini. 

  1. Lonceng

Lonceng merupakan alat komunikasi tradisional yang terbuat dari logam dan biasanya di bagian dalamnya terdapat biji lonceng. Apabila lonceng digerakkan ke kiri atau kanan, maka akan menghasilkan bunyi akibat benturan antara lonceng dan biji lonceng.

Lonceng pada zaman dahulu digunakan untuk mengumpulkan massa, tanda peringatan, atau menunjukkan waktu untuk beribadah bagi agama tertentu.

  1. Gamelan

Gamelan tidak hanya berfungsi sebagai alat musik, namun juga digolongkan sebagai alat komunikasi tradisional. Biasanya digunakan sebagai alat komunikasi dengan penari.

Bunyi dari gamelan merupakan penanda supaya penari melakukan perubahan pada gerakan tariannya.

  1. Batu

Batu di masa lalu dapat digunakan sebagai alat komunikasi. Misalnya dengan menuliskan pesan di atas batu tersebut. Bisa juga dengan cara mengumpulkan atau membentuk beberapa batu menjadi suatu simbol yang dapat dimengerti oleh orang lain.

  1. Terompet

Terompet biasanya digunakan sebagai pemberitahuan dimulainya peperangan atau sebagai penanda perintah penyerangan terhadap musuh. Zaman dahulu terompet dibuat dari tanduk binatang.

  1. Prasasti

Prasasti merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi atau bercerita yang dilakukan oleh orang di zaman dahuulu.

Di Indonesia banyak ditemukan prasasti, seperti Prasasti Batu Tulis yang berisi Uga Wangsit Siliwangi (petunjuk dari Prabu Siliwangi untuk keturunan/pengikutnya).

  1. Lukisan Purba

Orang-orang di zaman purba menggunakan lukisan sebagai alat komunikasi. Biasanya lukisan akan dilukis pada dinding-dinding gua. Lukisan tersebut bisa berupa informasi sebuah kejadian yang dialami oleh seseorang.

  1. Cerita Rakyat

Cerita rakyat biasanya diceritakan turun temurun secara lisan. Biasanya akan menceritakan suatu peristiwa yang terjadi di suatu tempat. Cerita rakyat banyak menyisipkan pesan-pesan moral yang bermanfaat supaya anak-anak berperilaku baik, sebagai pengendali sosial, penguat adat, serta pengenalan norma-norma masyarakat.

  1. Pertunjukan Wayang

Wayang merupakan seni pertunjukan tradisional yang sudah ada sejak berabad-abad lalu. Dalam pertunjukan wayang, seorang dalang akan menceritakan sebuah kisah, diiringi dengan tabuhan gamelan, dan kadang juga dihiasi nyanyian dari seorang sinden.

Hampir mirip dengan cerita rakyat, kisah yang diceritakan pada pertunjukkan wayang mengandung nilai moral dan nilai sejarah yang dapat memberikan suatu pelajaran bagi penontonnya. 

  1. Isyarat Tubuh

Isyarat tubuh digunakan sebagai alat komunikasi baik itu isyarat tangan, mimik muka, maupun isyarat dari anggota tubuh yang lain. Misalnya lambaian tangan, kedipan mata, atau anggukan serta gelengan kepala.

Sejarah Alat Komunikasi Tradisional

Sejarah perkembangan alat komunikasi tidak terlepas dari berkembangnya peradaban manusia. Dari masa prasejarah hingga sekarang di zaman modern, alat komunikasi terus bertransformasi. Berikut ini adalah sejarah alat komunikasi tradisional.

  • Masa Prasejarah

Pada zaman prasejarah komunikasi dan informasi dilakukan manusia untuk mengenal bentuk, serta mengidentifikasi benda-benda di sekitarnya. Biasanya untuk menyimpan atau menyampaikan  informasi manusia prasejarah akan menggambarkannya pada dinding gua. 

Pada masa ini komunikasi hanya sebatas pada bentuk, gambar, atau suara dengusan, serta isyarat tubuh belaka. Kemudian mulai diciptakan alat yang dapat memberi isyarat berupa bunyi-bunyian, misalnya gendang, juga terompet dari tanduk binatang.

  • Tahun 3000 SM

Bangsa Sumeria untuk pertama kalinya menggunakan tulisan pada tahun 3000 SM. Mereka menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai hurufnya. Simbol-simbol tersebut jika diucapkan akan mempunyai bunyi yang berbeda-beda sehingga bisa disusun menjadi kata, kalimat, dan juga bahasa.

  • Tahun 2900 SM

Tahun 2900 SM, huruf hieroglif mulai digunakan oleh bangsa Mesir kuno. Huruf hieroglif dinyatakan lebih maju dibanding tulisan bangsa Sumeria yang telah ada sebelumnya. Meskipun huruf ini sama-sama merupakan bahasa simbol. 

Simbol pada huruf hieroglif mewakili suatu ungkapan. Apabila simbol-simbol tersebut dirangkai atau digabungkan maka akan menghasilkan arti yang berbeda. Pada saat itu tulisan dibuat pada media lempengan tanah liat.

  • Tahun 500 SM

Pada tahun 500 SM, manusia mulai mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di sekitar sungai Nil.

Serat dari pohon papyrus bisa digunakan sebagai kertas untuk media menulis atau untuk menyampaikan informasi. Kertas dari serat pohon papyrus menjadi media yang lebih kuat dan fleksibel dibanding dengan menggunakan lempengan tanah liat yang digunakan sebelumnya.

  • Tahun 105 M

Bangsa China menemukan kertas pada tahun 105 M. Kertas tersebut dibuat dari serat-serat bambu yang dihaluskan dan disaring. Kemudian dicuci, diratakan, lalu dikeringkan. Penemuan kertas oleh bangsa China ini memungkinkan pencetakan dengan balok kayu yang diukir lalu dilumuri tinta. Sistem itu sekarang dikenal sebagai cap.

Masa ini dianggap sebagai akhir dari masa komunikasi tradisional. Sebab masa-masa berikutnya didapat banyak penemuan alat komunikasi yang lebih baik dan dianggap sebagai alat komunikasi modern. Yaitu diawali dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg tahun 1455, lalu 1830 Augusta Lady Byron menulis program komputer pertama. 

Karakteristik Alat Komunikasi Tradisional

Alat komunikasi tradisional memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Memiliki sifat padat karya atau dibuat oleh tangan manusia.
  2. Komunikasi satu arah.
  3. Terbatas oleh jarak dan waktu.
  4. Bentuk dan cara penggunaannya sederhana.
  5. Dibuat dengan menggunakan keterampilan yang dikuasai oleh orang-orang setempat.
  6. Menggunakan peralatan yang ada disekelilingnya.
  7. Menggunakan berbagai bahan yang terdapat di alam sekitarnya.
  8. Pembuatannya berdasarkan pada kebiasaan atau pengamatan benda atau bentuk disekitarnya.

The post 14 Alat Komunikasi Tradisional, Sejarah & Karakteristik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>