sejarah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sejarah Fri, 08 Dec 2023 02:30:50 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sejarah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sejarah 32 32 Homo Rudolfensis : Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Pola Kehidupannya https://haloedukasi.com/homo-rudolfensis Fri, 08 Dec 2023 02:30:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46785 Sejarah Homo Rudolfensis Homo rudolfensis, sebuah spesies hominin yang mengemuka dari penemuan di Situs Koobi Fora, danau Rudolf (kini danau Turkana) di Kenya, telah menjadi fokus penelitian yang menarik dalam pemahaman evolusi manusia. Ditemukan oleh Richard Leakey dan timnya pada 1972, fosil-fosil ini mengguncang pandangan kita tentang keragaman hominin pada masa Plio-Pleistosen. Mari kita telusuri […]

The post Homo Rudolfensis : Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Pola Kehidupannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sejarah Homo Rudolfensis

Homo rudolfensis, sebuah spesies hominin yang mengemuka dari penemuan di Situs Koobi Fora, danau Rudolf (kini danau Turkana) di Kenya, telah menjadi fokus penelitian yang menarik dalam pemahaman evolusi manusia.

Ditemukan oleh Richard Leakey dan timnya pada 1972, fosil-fosil ini mengguncang pandangan kita tentang keragaman hominin pada masa Plio-Pleistosen. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah, ciri-ciri, dan pola kehidupan Homo rudolfensis.

Penemuan Homo rudolfensis diawali oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Richard Leakey pada 1972 di Situs Koobi Fora, Kenya. Fosil tengkorak yang ditemukan, KNM-ER 1470, menjadi representasi utama Homo rudolfensis.

Meskipun penamaan dan klasifikasi spesies ini terus menjadi objek diskusi, bukti fosil memberikan wawasan penting tentang divergensi dalam garis keturunan hominin. Homo rudolfensis adalah spesies manusia purba yang hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Nama spesies ini berasal dari situs penemuan pertama di Koobi Fora, Danau Rudolf (sekarang Danau Turkana) di Kenya. Spesies ini ditandai dengan otak yang relatif besar dan wajah yang lebar. Meskipun masih ada kontroversi dan diskusi ilmiah tentang status sebenarnya sebagai spesies terpisah atau sebagai variasi dari Homo habilis, Homo rudolfensis memberikan wawasan penting tentang evolusi manusia pada periode Pleistosen Awal.

Ciri Homo Rudolfensis

Morfologi Tengkorak

Tengkorak Homo rudolfensis, terutama KNM-ER 1470, menunjukkan campuran ciri-ciri primitif dan modern. Bagian wajahnya lebih maju daripada Homo habilis, dengan otak yang diperkirakan lebih besar. Morfologi tengkorak Homo rudolfensis ditandai dengan ciri-ciri khusus.

Tengkorak memiliki otak yang relatif besar dengan kapasitas sekitar 750-800cc, menunjukkan perkembangan otak yang lebih maju. Wajahnya lebar dengan rahang yang kuat, gigi besar, dan hidung lebar.

Ciri ini membedakannya dari spesies lain, seperti Homo habilis. Tengkorak yang terkenal, KNM-ER 1470, menunjukkan adaptasi untuk pengolahan makanan yang lebih kompleks. Meskipun masih ada perdebatan mengenai statusnya sebagai spesies terpisah, morfologi tengkorak Homo rudolfensis memberikan wawasan penting tentang variasi manusia purba pada tahap awal evolusi manusia.

Gigi

Gigi Homo rudolfensis cenderung lebih kecil dan lebih rapi dibandingkan spesies hominin sebelumnya, menunjukkan mungkin adanya perubahan dalam pola diet. Gigi Homo rudolfensis memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari spesies manusia purba lainnya.

Gigi-gigi ini cenderung besar, terutama gigi seri dan gigi geraham, dengan ukuran yang melebihi rata-rata manusia purba lain pada masa itu. Gigi seri mungkin juga lebih rata. Ciri-ciri ini menunjukkan adaptasi dalam pemrosesan makanan yang lebih keras atau berbeda dari spesies lain, seperti Homo habilis.

Meskipun masih ada perdebatan ilmiah dan analisis yang terus berkembang, ciri-ciri gigi Homo rudolfensis memberikan petunjuk tentang pola makan dan adaptasi lingkungan pada masa hidupnya.

Jenis Homo Rudolfensis

Klasifikasi Homo rudolfensis sebagai spesies terpisah atau variasi dalam spesies Homo habilis masih menjadi sumber perdebatan. Sejumlah ahli antropologi mendukung gagasan bahwa Homo rudolfensis dan Homo habilis mungkin mewakili variasi dalam populasi yang sama.

Hingga saat ini, Homo rudolfensis dianggap sebagai spesies manusia purba tunggal, dan tidak ada subspesies yang secara resmi diakui. Fosil-fosil utama Homo rudolfensis berasal dari situs Koobi Fora di Danau Turkana, Kenya.

Fosil-fosil tersebut mencakup spesimen seperti KNM-ER 1470 dan KNM-ER 1481. Meskipun ada diskusi ilmiah dan kontroversi mengenai statusnya sebagai spesies terpisah atau sebagai variasi dari Homo habilis, mayoritas peneliti mengklasifikasikannya sebagai Homo rudolfensis.

Namun, penelitian dan pemahaman ilmiah terus berkembang, dan revisi klasifikasi dapat terjadi seiring dengan ditemukannya fosil-fosil baru dan penelitian lebih lanjut.

Penemuan dan Penelitian Terkini

Penemuan Fosil Tambahan

Sejumlah penemuan tambahan di Situs Koobi Fora telah memberikan lebih banyak contoh fosil yang dapat diidentifikasi sebagai Homo rudolfensis, memberikan lebih banyak bukti untuk analisis. Penemuan-penemuan ini dapat mencakup fosil tengkorak, gigi, atau tulang lainnya.

Yang memungkinkan para peneliti untuk memperluas pemahaman terhadap variasi populasi dan lingkungan tempat Homo rudolfensis hidup. Penemuan fosil tambahan juga dapat mengarah pada revisi atau pengembangan teori-evolusioner, serta membantu memahami peran Homo rudolfensis dalam pohon evolusi manusia.

Studi Stratigrafi

Penelitian stratigrafi di Situs Koobi Fora membantu memahami konteks geologis dan usia fosil Homo rudolfensis, membuka jendela wawasan sejarah lebih luas. Studi stratigrafi Homo rudolfensis melibatkan analisis lapisan geologis tempat fosil-fosilnya ditemukan, terutama di situs Koobi Fora, Danau Turkana, Kenya.

Penelitian ini memeriksa urutan dan karakteristik lapisan batuan tempat fosil-fosil ditemukan untuk menentukan kedalaman dan usia relatif mereka. Pemahaman stratigrafi membantu peneliti menetapkan konteks temporal dan lingkungan hidup Homo rudolfensis.

Teknik seperti dating radiometrik juga digunakan untuk mengestimasi usia fosil secara absolut. Penelitian stratigrafi membantu merekonstruksi sejarah geologis dan perubahan lingkungan di wilayah tersebut, memberikan wawasan tentang evolusi manusia pada periode tersebut.

Pola Kehidupan Homo Rudolfensis

Pola Makan dan Habitat

Meskipun belum ada bukti langsung mengenai pola makan, ciri-ciri gigi Homo rudolfensis menunjukkan adaptasi terhadap pola makan yang mungkin melibatkan makanan lebih padat. Pola makan Homo rudolfensis diyakini melibatkan diet omnivora yang mencakup buah-buahan, tumbuhan, dan mungkin daging.

Ciri-ciri gigi dan morfologi tengkorak menunjukkan adaptasi untuk mengolah makanan yang beragam, termasuk yang lebih keras. Habitat Homo rudolfensis ditemukan di sekitar Danau Turkana, Kenya, pada periode Pleistosen Awal.

Lingkungan tersebut kemungkinan mencakup padang rumput, hutan, dan wilayah berair, memberikan mereka akses ke berbagai sumber makanan. Kombinasi adaptasi fisiologis dan perilaku makanan mencerminkan strategi kelangsungan hidup mereka dalam berbagai kondisi habitat pada masa itu.

Alat dan Teknologi

Meskipun belum ada bukti langsung mengenai alat yang digunakan oleh Homo rudolfensis, perkembangan teknologi di kalangan hominin pada periode waktu yang sama mengindikasikan kemungkinan peralihan menuju penggunaan alat yang lebih canggih.

Homo rudolfensis hidup pada periode Pleistosen Awal, sekitar 1,9 juta tahun yang lalu, dan belum ada bukti konkret mengenai penggunaan alat dan teknologi kompleks oleh spesies ini. Meskipun ditemukan di lingkungan yang mungkin memerlukan adaptasi dan penggunaan alat, fosil-fosil Homo rudolfensis sendiri tidak memberikan bukti langsung tentang kecanggihan teknologi atau perkakas.

Namun, temuan fosil-fosil di situs-situs arkeologi yang terkait dengan spesies manusia lain dari periode yang sama, seperti Homo habilis atau Homo erectus, memberikan petunjuk tentang perkakas batu sederhana yang mungkin digunakan oleh Homo rudolfensis untuk memproses makanan atau tugas lainnya.

Struktur Sosial

Meskipun informasi tentang struktur sosial masih kurang, perkembangan otak yang lebih besar dapat menunjukkan kecenderungan menuju sosialitas yang lebih kompleks dan kemungkinan kolaborasi dalam kelompok.

Fosil-fosil dan artefak yang terkait dengan Homo rudolfensis belum memberikan petunjuk jelas tentang organisasi sosial atau perilaku kelompok. Keterbatasan ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya temuan arkeologis yang mencakup bukti langsung terkait aspek-aspek kehidupan sosial spesies ini.

Oleh karena itu, untuk saat ini, rincian mengenai struktur sosial Homo rudolfensis masih menjadi objek penelitian dan spekulasi lebih lanjut dalam studi tentang evolusi manusia purba. Homo rudolfensis tetap menjadi subjek penelitian dan diskusi dalam pemahaman evolusi hominin.

Penemuan fosil dan penelitian terkini di Situs Koobi Fora terus memberikan wawasan tentang ciri-ciri, adaptasi, dan kehidupan sehari-hari Homo rudolfensis. Meskipun pertanyaan tentang status spesies ini masih belum terjawab sepenuhnya, kontribusi fosil-fosil ini telah memberikan bahan bagi penelitian lanjutan yang bertujuan untuk menggali lebih dalam rahasia perjalanan evolusi manusia.

The post Homo Rudolfensis : Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Pola Kehidupannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prasasti Canggal: Pengertian, Isi, Alih Kasara dan Bahasa https://haloedukasi.com/prasasti-canggal Thu, 04 May 2023 10:39:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42929 Apa itu Prasasti Canggal Prasasti Canggal merupakan benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang didapati di Gunung Wukir, Desa Canggal, Kecamatan Salam, Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Peninggalan tersebut oleh masyarakat sekitar dinamai dengan sebutan Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya. Kondisi awal prasasti Canggal telah terbelah menjadi dua bagian dan saat ini telah direstorasi. Prasasti […]

The post Prasasti Canggal: Pengertian, Isi, Alih Kasara dan Bahasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Prasasti Canggal
prasasti canggal

Prasasti Canggal merupakan benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang didapati di Gunung Wukir, Desa Canggal, Kecamatan Salam, Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Peninggalan tersebut oleh masyarakat sekitar dinamai dengan sebutan Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya.

Kondisi awal prasasti Canggal telah terbelah menjadi dua bagian dan saat ini telah direstorasi. Prasasti ini terbagi dalam dua pecahan yakni pecahan kecil dan pecahan besar. Pecahan kecil prasasti Canggal ditemukan di halaman candi Gunung Wukir.

Sedangkan pecahan besar prasasti Canggal disimpan di dalam Museum Nasional, Jakarta dengan nomor inventaris D.4. Fakta unik dari prasasti Canggal adalah menjadi prasasti nomor dua paling tua di pulau Jawa setelah prasasti Tuk Mas.

Prasasti ini dibuat pada saat masa Kerajaan Mataram Kuno dibawah pemerintahan Raja Sanjaya dan berangka tahun 732 Masehi atau 654 Saka. Prasasti Canggal ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan Bahasa Sanskerta.

Prasasti Canggal menjadi prasasti pertama yang dibuat pada masa kekuasaan Raja Sanjaya yang pada saat itu dibuat dalam rangka untuk memperingati pendirian lingga di atas Bukit Sthirangga. 

Secara wujud, prasasti Canggal berbentuk persegi empat pipih dan bagian tepiannya telah diratakan. Pada permukaan bidang yang ditulisi telah diratakan dan pada bagian puncak berbentuk lengkungan kurawal.

Letak Prasasti Canggal

Candi Canggal atau dapat disebut juga candi Gunung Wukir merupakan candi Hindu yang terletak di dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 1879 dalam candi tertua tersebut ditemukan prasasti Canggal yang saat ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat.

Lebih spesifik, candi Canggal terletak di atas bukit Gunung Wukir dari lereng gunung Merapi yang berada di perbatasan antara wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain prasasti Canggal, dalam candi Canggal juga ditemukan altar Yoni, patung lingga dewa Siwa, dan arca lembu betina atau Andini.

Alih Aksara Prasasti Canggal

Di bawah ini isi dari prasasti canggal dalam bentuk aksara.

Klausa 1

Cakendre’tigete crutindriya-rasair ankikrte vatsare. varendau dhavala-trayodaci-tithau bhadrottare kartike. lagne kumbhamaye sthiranga-vidite prastisthipat parvate lingan laksana-laksitam narapatic cri sanjayac cantaye.

Klausa 2

Gangottunga-taranga-ranjita-jata-maulindu-cudamanih. bhasvat-pankti-vibhuti-deha-vikasan nagendra-hara-dyutih. crimat-svanjali-koca-komala-karair dewais tu ya (s) stuyate. sa creyo bhavatam bhavo bhava-tamas suryo dadatv adbhutam.

Klausa 3

bhakthi-prahvair munindrair abhinutan asakrt svarga-nirvana-hetoh. devair lekharsabhadyair avanata-makutaic cumvitam sat-padabhaih. angulya-tamra-pattram makha-kirana-lasat-kecararanjitantam.deyat cam cacvatam vas Trinayana-carananinditambhoja-yugma.

Klausa 4

aicvaryaticayodbhavat sumahatam apy aqdbhutanam nidhih. tyagaikanta-ratas tanoti satatam yo vismayam yoginam. yo’stabhis tanubhir jagat-karunaya pusnati na svarthatah. bhutecac caci-khanda-bhusita-jatassa tryam vakah patu vah.

Klausa 5

Vibhrad-dhema-vapus-svadeha-dahana-jvala evodyaj-jatah. 1) veda-stambha-suvaddha-loka-samayo dharmartha-kamodbhavah. devair vandita-pada-panjaka-yugo yogicvaro yoginam. manyo loka-gurur dadatu bhavatam siddhim svayambhur vibhuh.

Klausa 6

Nagendrotphana-ratna-bhitti-patitam drstvatma-vimva-criyam. subhnubhanga-kataksaya kupitaya Nunam crya viksitah. 2) yo yogaruna-locanotpala-dalac cete’mwu-cayya-tale. tranartham’tridacais stutas sa bhavatamdeyat criyam cripatih.

Klausa 7

asid dvipavaram yavakhyam atulam chanyadi-vijadhikam. sampannam kanakakarais tad-amarai (s saksa)d ivoparjitam. 1) crimat-kunjara-kunja-deca-nihi (tam lin) gadi-tirthavrtam. 2) stanam divyatamam civaya jagatac cambhos tu yatradbhutam.

Klausa 8

tasmin dvipe Yavakhye purusa-pada-mahalaksma-bhute pracaste. rajogrod-agra-janma prathita-prthu-yaca sama-danena samyak. casta sarva-prajanam janaka iva cicor janmato vatsalatvat. sannakhyas samnatarir manur iva su-ciram pati dharmena prthvim.

Klausa 9

evam gate samanucasati rajya-laksmim sannahvaye’nvayavidhau samatita-kale. svarge sukham phala-kulopacitan prayate. bhinnam jagad bhramati coka-vacad anatham.

Klausa 10

jvalaj-jvalana-vidravat-kanaka-gaura-varnah. mahad-bhuja-nitamva-tungatama-murddha-crngonnatah. bhuvi sthita-kulacala-ksiti-dharocca-padocchrayah. prabhuta-guna-sampadodbhavati yas Tato meruwat.

Klausa 11

criman yo mananiyo wudha-jana-nikaraic castra-suksmarthavedi. raja cauryadi-gunyo raghur iva vijitaneka-samanta-cakrah. raja cri sanjayakhyo ravir iva yacasadig-vidik-khyatalaksmih. sunus sannaha-namnas svasur a(vanipater) nyayatac casti rajyam.

Klausa 12

yasmin chasati sagarormi-racanam caila-stanim medinim. cete raja-pathe jano na cakitac corairna canyair bhayaih. kirtyadyair alam-arjitac ca satatamdharmartha-kama naraih. nunam roditi rodititisa kalir anca-ceso yatah.

Alih Bahasa Prasasti Canggal

Di bawah ini isi dari prasasti canggal dalam bentuk bahasa.

Klausa 1

(Ketika tahun ditandai dengan rasas, organ dan Veda (651 Saka) tahun saka telah berlalu, pada bulan Kartika Senin, hari ke tiga belas, ditengah hari yang cerah, di Bhadra yang dikenal sebagai Sthirangga, Raja Sanjaya yang termasyhur, demi menciptakan ketenangan bagi rakyatnya didirikanlah Lingga pada sebuah bukit dengan berbagai tanda keberuntungan).

Klausa 2

(Semoga Siva matahari bagi dunia yang kelam memiliki perhiasan berbentuk bulan sabit berwarna menyerupai gelombang tinggi Gangga, memiliki kilau kalung berbentuk penguasa ular, memiliki dalam dirinya kemegahan sang pencerah (matahari) yang dipuji oleh para Deva dengan kelembutan telapak tangan mereka yang dilipat membentuk bejana, memberkatimu secara sempurna).

Klausa 3

(Semoga dua teratai tak berdosa yang berada di kaki “Dia yang bermata tiga” (Siva) yang berulangkali diagungkan oleh para penguasa yang bijak, menunduk memberikan penghormatan demi keselamatan mereka di Surga yang diberikan kecupan oleh Para Deva seperti Deva Indra dan lainnya, dengan mahkota berlekuk mereka yang menyerupai lebah, dengan segera berganti warna karena cahaya yang berasal dari kuku-kuku yang berkilau menyerupai bunga teratai dan daun berwarna tembaga, memberkatimu selama-lamanya).

Klausa 4

(Semoga “Dia yang bermata tiga”, penguasa para mahluk yang rambutnya berhiaskan bulan sabit, sumber segala keluhuran dan keindahan, berkenan memberikan kebesarannya terhadap pengunduran diri mereka, yang senantiasa menciptakan keajaiban, para yogi, yang memelihara dunia melalui delapan lekuk tubuhnya, karena belas kasihan dan atas dasar kepedulian, melindungi kita).

Klausa 5

(Semoga Siva, Deva yang tak diputerakan dan guru keduniawian, yang memiliki tubuh berwarna keemasan dan ikatan rambut, yang menyerupai api yang membakar dirinya sendiri hingga cacat, yang telah menciptakan dan menyatukan hukum keduniawian dalam Pustaka Veda, yang merupakan sumber agama, kemakmuran duniawi dan permohonan, yang memiliki kaki serupa teratai, yang selalu dipuja oleh Para Deva, yang merupakan penguasa para Yogi dan yang dihormati oleh orang-orang bijak, memberikan dirimu kemuliaan).

Klausa 6

(Semoga Deva Sri (Vishnu) yang dari kejauhan tampak seperti Dewi Kekayaan dengan tatapan kemarahan dan kerutan kening, yang terbaring di tempat tidur berair dengan mata menyerupai kelopak teratai merah yang sedang bermeditasi, dan yang selalu dipuja oleh Para Deva demi melindungi mereka, memberikanmu kemakmuran).

Klausa 7

(Tersebutlah sebuah pulau yang indah bernama Yava (Java) yang tertandingi oleh yang lain, yang memiliki biji-bijian berlimpah seperti padi dan lainnya, yang terdapat tambang emas yang dimiliki oleh Para Deva, adalah merupakan tempat yang paling indah dan menawan, Kuil Siva yang mensejahterakan dunia, yang didirikan oleh sebuah keluarga, yang berasal dari tanah termashur Kunjarakunja).

Klausa 8

(Di Pulau termashur bernama Yava tersebut, yang kemudian menjadi rumah bagi seorang lelaki dengan karakter kuat, Yang Utama dari seorang raja, dilahirkan dengan nama Sanna, sosok yang sangat tenar, yang diluar keterikatan terhadap rakyatnya, memerintah dengan cara yang tepat, melalui jalan damai, konsiliasi dan pemberian hadiah, seperti seorang ayah membesarkan anaknya, sosok yang musuh-musuh tunduk padanya, melindungi Bumi sepanjang waktu dengan keadilan seperti Manu).

Klausa 9

(Dalam keadaan ini, sementara Raja Sanna memerintah sebagai Dewi yang berkedudukan, dalam perjalanannya, dan dalam rangka menunaikan tugasnya, pergi menikmati kebahagiaan yang telah dikumpulkan oleh keluarganya, kemudian dunia dipisahkan dari dirinya, tenggelam dalam kesedihan karena kehilangan seorang pemimpin).

Klausa 10

(Dia, yang naik tahta setelahnya, memiliki penguasaan dan kebaikan yang tiada tara, dan serupa dengan Gunung Meru. Dia berparas cerah seperti emas atau api yang menyala (seperti juga Gunung Meru yang berwarna putih), Ia memiliki lengan panjang, kaki yang besar dan kepala yang terangkat tinggi (seperti Gunung Meru dengan dasar yang besar dan puncak yang tinggi) yang di Bumi ini tiada penguasa lain yang menandingi keutamaan posisi dan keangkuhannya, yang hanya menyerupai gunung utama (Kulacala)).

Klausa 11

(Pengganti Raja Sanna yaitu putranya bernama Sanjaya yang diibaratkan dengan matahari. Kekuasaan tidak langsung diserahkan kepadanya oleh Raja Sanna tetapi melalui kakak perempuannya (Sannaha)).

Klausa 12

(Kesejahteraan, keamanan dan ketenteraman Negara. Rakyat dapat tidur di tengah jalan, tidak usah takut akan pencuri dan penyamun atau akan terjadinya kejahatan lainnya. Rakyat hidup serba senang).

Isi Prasasti Canggal

Prasasti Canggal meninggalkan keterangan yang sangat berharga bagi penulisan sejarah kuno Indonesia, terutama di masa kerajaan Mataram Kuno pada saat dibawah pemerintahan Raja Sanjaya.

Prasasti Canggal menjadi prasasti pertama yang dirilis oleh Raja Sanjaya dalam rangka memperingati pendirian lingga di atas bukit Sthirangga. Pendirian lingga tersebut disimbolisasikan sebagai wujud rasa syukur bahwa sang raja telah dapat membangkitkan kembali kerajaan dan bertahta kembali.

Selain itu, pendirian lingga tersebut juga dimaknai sebagai kejayaan pemerintah yang pada saat itu telah berhasil mengalahkan musuh-musuh. Mengingat prasasti Canggal berasal dari halaman Gunung Wukir, yang berarti bangunan lingga merupakan reruntuhan dari candi yang berlokasi sama dengan daerah tersebut.

Pada bait awal dalam prasasti Canggal berisikan puji-pujian kepada Dewa Siwa, Brahma, dan Wisnu. Pujian kepada Dewa Wisnu terdiri dari tiga bait. Hal ini menerangkan bahwa agama yang dipeluk oleh Raja Sanjaya dan rakyatnya pada saat itu adalah Hindu Syiwa.

Dalam prasasti Canggal juga menyebutkan bahwa pendahulu Raja Sanjaya merupakan seorang raja yang bernama Sanna di pulau Jawa, yang memerintah dengan lemah lembut bagaikan seorang ayah yang mengasuh anak-anaknya sejak kecil dengan penuh kasih sayang.

Selain itu disebutkan bahwa Raja Sanna merupakan raja yang termasyhur di berbagai penjuru dunia karena pernah menaklukan musuh-musuhnya. Raja Sanna juga memerintah dalam waktu yang lama dengan menjunjung tinggi keadilan. 

Pada saat Raja Sanna wafat banyak rakyat dan negerinya menjadi berduka, sedih, dan kebingungan karena kehilangan pelindung. Selanjutnya, raja pun berganti, yang menjadi pengganti Raja Sanna merupakan Raja Sanjaya, anak Sannaha atau saudara perempuan Raja Sanna.

Telah disebutkan dalam prasasti bahwa Raja Sanjaya merupakan raja yang gagah berani dan berhasil menaklukkan raja-raja sekelilingnya. Dari pencapaian tersebut Raja Sanjaya dihormati oleh banyak pujangga karena raja paham meletakkan kakinya jauh di atas kepala raja-raja yang lain.

Untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung dalam prasasti Canggal, berikut terjemahan bebas isi dari setiap bait prasasti tersebut.

  • Bait 1 berisikan mengenai Raja Sanjaya yang melakukan pembangunan lingga di atas bukit.
  • Bait 2 hingga 6 berisikan pemujaan terhadap Dewa Siwa, Brahma, dan Wisnu.
  • Bait 7 menggambarkan kekayaan alam dan kemakmuran di wilayah Jawa, serta menerangkan bahwa pulau ini didirikan candi Siwa untuk kebahagiaan penduduk atas bantuan dari penduduk kunjarakunjadesa.
  • Bait 8 hingga 9 mengisahkan Raja Sanna sebagai pemimpin yang bijaksana dan dermawan kepada rakyatnya di Pulau Jawa. Setelah raja wafat maka dunia dalam keadaan berkabung karena kehilangan.
  • Bait 10 hingga 11 menerangkan mengenai pengganti Raja Sanna yaitu Raja Sanjaya yang diibaratkan sebagai matahari. Pergantian kekuasaan tersebut tidak langsung diberikan kepada raja baru melainkan melalui saudara perempuan Raja Sanna yaitu Sannaha.
  • Bait 12 menceritakan mengenai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

The post Prasasti Canggal: Pengertian, Isi, Alih Kasara dan Bahasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Hukum di Indonesia : Pengertian, Fungsi, Kegunaan, dan Aspek yang mempengaruhi https://haloedukasi.com/sejarah-hukum-di-indonesia Mon, 01 May 2023 02:46:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42810 Mempelajari ilmu hukum tentu juga mempelajari tentang sejarah hukum itu sendiri, karena hukum di setiap fasenya memiliki sejarah yang menjadi cermin dalam perkembangan dan pertumbuhan hukum di era terbaru. Sejarah hukum pada masa lalu mempunyai pengaruh yang besar terhadap dinamika hukum di era saat ini. Oleh karena itu, mengetahui sejarah hukum dapat memahami perkembangan sejarah […]

The post Sejarah Hukum di Indonesia : Pengertian, Fungsi, Kegunaan, dan Aspek yang mempengaruhi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mempelajari ilmu hukum tentu juga mempelajari tentang sejarah hukum itu sendiri, karena hukum di setiap fasenya memiliki sejarah yang menjadi cermin dalam perkembangan dan pertumbuhan hukum di era terbaru.

Sejarah hukum pada masa lalu mempunyai pengaruh yang besar terhadap dinamika hukum di era saat ini. Oleh karena itu, mengetahui sejarah hukum dapat memahami perkembangan sejarah hukum yang ada di indonesia.

Pengertian sejarah hukum di Indonesia

Sejarah hukum merupakan salah satu bidang studi hukum dan ilmu yang mempelajari tentang sistem dan gejala hukum dari masa lampau dengan memaparkan dan menjelaskan perkembangannya dalam memperoleh pemahaman mengenai apa yang sedang berlaku sebagai hukum di masa lampau.

Soedjatmoko, yang merupakan seorang politikus indonesia menilai bahwa sejarah mempunyai arti yang sangat penting untuk melatih warga negara yang baik, serta mengembangkan cinta dan juga kesetiaan untuk negaranya. Oleh sebab itu, sejarah menjadi sesuatu yang harus dipelajari untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan bangsa di indonesia.

Sejarah hukum di indonesia adalah cabang ilmu hukum yang menelaah sejumlah peristiwa hukum yang terjadi di indonesia mulai dari masa dulu hingga sekarang yang disusun secara kronologis dan menjelaskan perkembangan hukum untuk memperoleh pemahaman mengenai apa yang berlaku sebagai hukum di masa lampau.

Fungsi sejarah hukum di indonesia

Berikut ini fungsi sejarah hukum, diantaranya:

  • Mempelajari sejarah hukum dapat digunakan untuk lebih memahami mengenai hukum yang berlaku di masa sekarang.
  • Memudahkan para pembuat hukum untuk menghindari kesalahan di masa lampau dan mengambil manfaat dalam perkembangan positif hukum di masa lampau.
  • Mengetahui makna dari hukum positif bagi para akademisi ataupun praktisi hukum dengan melakukan penelusuran dan penafsiran sejarah
  • Memberikan suatu indikasi dari mana hukum tersebut berasal, bagaimana posisinya saat ini, dan kemana perkembangan hukum tersebut.
  • Mengetahui fungsi dan efektivitas dari lembaga hukum tertentu.

Kegunaan Sejarah Hukum di indonesia

Mempelajari sejarah hukum, maka dapat memahami bahwa hukum tidak hanya berbeda atau berubah tergantung dari posisi geografis, namun juga bisa berubah dalam ukuran waktu tertentu.

Berikut ini kegunaan sejarah hukum di indonesia, yaitu:

  • Untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai fungsi hukum sebagai kontrol sosial.
  • Untuk mengukuhkan kaidah-kaidah hukum yang baru
  • Untuk mengorganisasikan dan mensistematisasi substansi hukum di indonesia yang ada
  • Untuk menafsirkan hukum yang ada di indonesia
  • Untuk membawa hal-hal yang baru ke dalam hukum
  • Untuk meletakkan dasar-dasar kepada praktik moral, hukum dan politik di indonesia.

Aspek-aspek yang mempengaruhi sejarah hukum di indonesia

Ada beberapa aspek yang mempengaruhi sejarah atau perubahan hukum yang ada di indonesia, salah satu yang terjadi di masyarakat, antara lain:

  • Pengaruh ajaran hukum alam (natural law) yang kuat dalam mempengaruhi logika rasional kelompok masyarakat di indonesia.
  • Paham bahwa agama memiliki pengaruh yang kuat
  • Kuatnya pengaruh positivisme dalam hukum sebagaimana yang ditulis dan diperintahkan oleh penguasa.

The post Sejarah Hukum di Indonesia : Pengertian, Fungsi, Kegunaan, dan Aspek yang mempengaruhi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara https://haloedukasi.com/sejarah-terbentuknya-kawasan-asia-tenggara Tue, 11 Apr 2023 16:41:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41900 Banyak yang keliru dalam mempersepsikan antara Asia Tenggara dan ASEAN. Sebagian besar mengira bahwa Asia Tenggara adalah ASEAN, dan juga sebaliknya. Asia Tenggara atau Southeast Asia sendiri dapat dilihat dari tiga aspek, yakni sebagai konsep politik dan pertahanan, realitas historis, dan area studi. Asia Tenggara sebagai konsep politik dan pertahanan, sengaja diciptakan untuk kepentingan berbagai […]

The post Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Banyak yang keliru dalam mempersepsikan antara Asia Tenggara dan ASEAN. Sebagian besar mengira bahwa Asia Tenggara adalah ASEAN, dan juga sebaliknya. Asia Tenggara atau Southeast Asia sendiri dapat dilihat dari tiga aspek, yakni sebagai konsep politik dan pertahanan, realitas historis, dan area studi.

Asia Tenggara sebagai konsep politik dan pertahanan, sengaja diciptakan untuk kepentingan berbagai pihak yang secara historis berasal dari kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan kemunculan istilah ‘Southeast Asia Command’. Istilah ini digunakan untuk melawan pendudukan tentara Jepang, kemudian dilanjutkan perang di Indochina, teori domino dan dekolonisasi  di kawasan Asia Tenggara.

Selama periode Perang Dingin, Asia Tenggara digunakan sebagai konsep geopolitik yang menjadi dasar berdirinya The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 1967. Asosiasi ini kemudian mempromosikan kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, dan pertahanan sebagai tandingan dari Konferensi Asia Afrika 1955.

Kedua, sebagai realitas historis, masyarakat di kawasan Asia Tenggara jauh sebelum adanya konsep kesatuan dan pemerintahan, kehidupan mereka sudah saling bersinggungan satu sama lain. Hal ini terlihat dari beberapa kesamaan antara negara-negara di Asia Tenggara baik dalam bahasa, budaya, dan sosial politik.

Terakhir, kawasan Asia Tenggara sebagai area studi, nyatanya hal ini sudah dimulai sebelum Perang Dunia II pecah. Kelompok ilmuwan yang dari berasal dari berbagai bidang keilmuan seperti orientalist dan epigrafer, zoolog, botanis, sejarawan, arkeolog, dan filolog datang dan melakukan penelitian di Asia Tenggara.

Zaman Pra-Sejarah

  • Masyarakat Pertanian Awal

Pertanian adalah suatu perkembangan alami dari suatu kebutuhan. Sebelum pertanian, berburu menjadi upaya dalam pemenuhan kebutuhan makanan manusia.

Sementara masyarakat di Asia Tenggara telah melakukan berbagai kegiatan memelihara ayam, babi, dan hewan ternak lain, serta beberapa tanaman sejak beribu-ribu tahun yang lalu.

Pada masa ini, teknik bercocok tanam di sawah dan ladang mulai diperkenalkan oleh bangsa Tiongkok, khususnya yang berada di lembah Sungai Yangtze dan Yunnan, pada masyarakat Asia Tenggara.

  • Zaman Perundagian Awal

Sejak abad ke-5 SM, penduduk wilayah Dongson (sekarang termasuk dalam kawasan Vietnam) telah menguasai dasar pengolahan logam.

Hasil kebudayaan logam mereka merupakan karya paling tua di dunia menurut para arkeolog di Asia Tenggara. Sementara masyarakat paling awal berada di Thailand (3.000 SM), yang bermukim di daerah Ban Chiang.

Mulai 2.500-an SM, penduduk etnis Melayu menyebar ke kawasan semenanjung dan mulai memperkenalkan teknik-teknik pengolahan logam.

Pada 1.500-an, bangsa Mon mulai masuk ke wilayah Burma, sementara bangsa Tai datang beberapa tahun setelahnya dari daerah selatan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara untuk bermukim dan menetap pada milenium pertama Masehi.

Periode Sejarah Awal

  • Jaringan Perdagangan Maritim Austronesia

Jaringan perdagangan maritim Austronesia adalah jaringan perdagangan maritim sejati pertama pertama di Samudera Hindia, yang dibuat oleh masyarakat Austronesia di kawasan Asia Tenggara. Rute perdagangan ini selain menjadi jalur utama perdagangan rempah-rempah, juga menghubungkan budaya material India dan China.

Penduduk Indonesia khususnya menggunakan jalur ini untuk berdagang rempah-rempah dengan Afrika Timur menggunakan katamaran dan perahu cadik lalu berlayar dengan bantuan Westerlies di Samudera Hindia.

Jalur ini kemudian meluas hingga ke Benua Afrika dan Jazirah Arab, berujung pada koloniasasi Austronesia di Madagaskar pada 500 M.

Kemudian meluas dan berkembang menjadi Jalur Sutera Maritim. Di Indonesia timur juga terdapat rute perdagangan, seperti jaringan perdagangan Lapita kuno di Pulau Melanesia, rute perdagangan Hiri, pertukaran Pantai Sepik dan cincin Kula di Papua Nugini, jalur perdagangan kuno di Mikronesia antara Kepulauan Mariana dan Kepulauan Caroline, dan jaringan perdagangan antar pulau di Polinesia.

  • Kontak Awal dengan Cina

Kontak perdagangan paling awal penduduk kawasan Asia Tenggara adalah dengan dinasti Shang Tiongkok (1600-1046 SM), ketika kulit kerang masih berfungsi sebagai mata uang. Meski pengetahuan terkait lokasi pelabuhan dan jalur pelayaran sangat terbatas, diasumsikan bahwa sebagian besar perdagangan terjadi di luar jalur darat.

Penaklukan militer selama Dinasti Han (202 SM-220 M) membawa sejumlah orang asing masuk ke wilayah kekaisaran Tiongkok ketika sistem upeti mulai berkembang di bawah kepemimpinan pemerintahan Han. Sementara kontak dengan penduduk kawasan Asia tenggara terus meningkat di akhir periode Han

Dari abad ke-2 SM hingga ke-15 M, Jalur Sutera Maritim mengalami perkembangan yang pesat, yakni mampu menghubungkan Tiongkok, Asia Tenggara, anak benua India, Jazirah Arab, Afrika, hingga Eropa. Meski berkaitan dengan Tiongkok, jalur ini lebih banyak dioperasikan oleh pelaut Austronesia di Asia Tenggara dan pedagang dari Persia dan Arab.

Jalur Sutera Maritim dioperasikan dan dikembangkan oleh jaringan perdagangan rempah-rempah Austronesia, dari sebelumnya antara Kepulauan Asia Tenggara dengan Sri Lanka dan India (1000-600 AM), serta perdagangan batu giok dan artefak dari Filipina di Laut China Selatan.

Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa thalassocracies Austronesia mengendalikan aliran Jalur Sutera Maritim, terutama pemerintahan di sekitar Selat Malaka dan Bangka, Semenanjung Melayu dan delta Mekong. Jalur ini juga menjadi jalur utama dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha ke wilayah Timur.

Periode Abad Pertengahan

  • Kerajaan-Kerajaan Kuno Asia Tenggara

Pada periode abad pertengahan, kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara secara umum dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni pertama kerajaan agraris, bercirikan dengan kegiatan utamanya adalah di bidang pertanian.

Banyak dari mereka yang bermukim di kawasan semenanjung Asia Tenggara, seperti Kerajaan Ayutthaya dan Kerajaan Khmer.

Kedua adalah kerajaan maritim, di mana kegiatan utama mereka adalah berdagang lewat jalur laut. Sebagai contoh adalah Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Malaka.

Kerajaan Sriwijaya muncul sebagai penguasa awal paling dominan di kepulauan Asia Tenggara sebagai kerajaan maritim.

Sejak abad ke-5 M, Palembang yang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) bagi jalur perdagangan rempah-rempah (spice route), yang terjalin antara India dan Tiongkok.

Selain itu, Sriwijaya juga menjadi pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh di Asia Tenggara.

  • Penyebaran Islam

Pada abad ke-8 M, kurang dari 200 setelah berdirinya Islam di Jazirah Arab, banyak dari pedagang dan saudagar Islam pertama yang datang ke kawasan Asia Tenggara. Hingga abad ke-13, Islam tidak memainkan peran cukup penting dalam peradaban Asia Tenggara.

Terdapat beberapa rute yang menjadi jalur pedagang Muslim dari Arab hingga sampai ke Asia Tenggara. Mulai dari pedagang Muslim yang langsung mendarat di Asia Tenggara, atau pedagang Arab yang menetap di pesisir India dan Sri Lanka selama beberapa generasi.

Para pedagang muslim dari India (Gujarat) dan mualaf keturunan Asia Selatan dianggap memainkan peran utama dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara dan Indonesia. Kerajaan ini berdiri ketika Sriwijaya sedang berada di ambang keruntuhan akibat perselisihan internal.

Kerajaan Malaka yang didirikan salah seorang pangeran dari Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dalam perlindungan Cina, dan berupaya mengambil alih peranan Kerajaan Sriwijaya sebelumnya.

Dampak dari pertikaian ini, Islam kemudian menyebar ke antero kepulauan selama dari abad ke-13 hingga ke-14 menggantikan agama Hindu. Sementara Malaka (para penguasanya telah beragama Islam) menjadi pusat penyebaran di kawasan ini.

Beberapa kesultanan lain, seperti Kesultanan Sulu di Filipina dan Kesultanan Brunei relatif memiliki sedikit hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain.

Pada perkembangannya, kawasan kepulauan Melayu menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh Nusantara, termasuk Rupat, Kepulauan Riau, Pulau Bengkalis, dan masih banyak lagi.

Islam dengan gagasan eksklusifitas dan finalitasnya dinilai tidak sesuai dengan agama lain, termasuk konsep China terkait surga neraka dan Putra Langit sebagai pendirinya.

Integrasi sistem upeti tradisional Asia Timur dengan China sebagai pusat Muslim Melayu dan Indonesia menuntut banyak pendekatan budaya Islam dalam hubungan diplomatik dengan China.

Era Modern Awal

Era modern awal merupakan periode di mana kawasan Asia Tenggara menjadi tujuan kolonisasi bangsa Eropa. Marco Polo adalah orang Eropa pertama yang mendarat di Asia Tenggara pada abad ke-13, diikuti Kubilai Khan dan Niccolo de’ Conti pada awal abad ke-15.

Bangsa Portugis kemudian mendarat pada abad ke-16 dan membangun jembatan bagi jalur perdagangan maritim Asia Tenggara dengan menaklukkan Kesultanan Malaka pada 1511.

Belanda dan Spanyol mengikuti dan segera menggantikan Portugal sebagai kekuatan utama Eropa di Asia Tenggara. Pada 1599, Spanyol mulai menjajah Filipina melalui Viceroyalty of New Spain. Pada 1619, Belanda merebut kota Sunda Kelapa, lalu menamainya Batavia (sekarang Jakarta), sebagai basis perdagangan Hindia Timur Belanda di wilayah Jawa dan sekitarnya.

Belanda terus melakukan perluasan pendudukannya hingga ke Malaka dan Kalimantan Barat. Pada 1786, Inggris melakukan ekspansi Semenanjung Melayu.

Singapura dijadikan sebagai pos perdagangan utama Inggris pada 1819 oleh Stamford Raffles. Persaingan antara Inggris dan Belanda tak terelakkan kala itu.

Pada 1795, Amerika Serikat mulai masuk ke Asia Tenggara dengan Sumatra sebagai tempat pendaratan utama. Namun, selama di Asia Tenggara, AS tidak memiliki ketertarikan terhadap wilayah ini. Sejak akhir 1850-an, Perusahaan Timur Hindia Belanda dan Hindia Timur Inggris resmi dibubarkan.

Thailand menjadi satu-satunya wilayah yang terhindar dari pemerintahan asing. Pada 1913, Inggris menduduki Burma, Malaya dan Kalimantan bagian utara, dan Belanda menguasai Hindia Belanda (Indonesia). Sementara Portugal mempertahankan Timor Timur, dan Prancis menguasai Indochina

Perebutan terhadap wilayah Filipina terjadi antara AS dengan Spanyol, yang berujung pada deklarasi kemerdekaan Republik Filipina Pertama pada 1898. Hal ini menimbulkan kemarahan pihak AS yang akhirnya menimbulkan Perang Filipina-Amerika, di mana Republik Pertama jatuh.

Pemerintahan kolonial banyak mendapat keuntungan dari sumber daya dan pasar di kawasan Asia tenggara. Namun, pertanian, pertambangan, dan ekonomi berbasis ekspor selama periode ini juga mengalami perkembangan pesat.  Serta terjadi penyebaran agama Kristen dalam masyarakat.

Institusi negara bangsa modern seperti pengadilan, birokrasi, media cetak, dan pendidikan modern, menumbuhkan jiwa nasionalisme para pemuda asli wilayah jajahan.

Selama periode ini pula, banyak terjadi pertumbuhan gerakan nasionalis dan pertempuran dengan otoritas kolonial demi mengambil kembali tanah mereka yang dijajah.

Periode Abad ke-20

  • Invasi dan Pendudukan Jepang

Pada September 1940, setelah kekalahan Prancis, Angkatan Darat Jepang mendarat dan menginvasi Vichy French Indochina yang berakhir dengan kegagalan kudeta Jepang di France Indochina pada 9 Maret 1945. Pada 5 Januari 1941, Thailand melancarkan Pertempuran Thailand-Prancis, yang berakhir dengan ditandatanganinya sebuah perjanjian pada 9 Mei 1941 di Tokyo.

Pada 7-8 Desember 1941, intervensi Jepang dalam Perang Dunia II dimulai dengan invasi ke Thailand. Dari 1941 hingga perang berakhir, Jepang berhasil menduduki Kamboja, Malaysia, dan Filipina yang semuanya berakhir dengan gerakan kemerdekaan.

Pendudukan Jepang di Filipina berujung pada pembentukan Republik Filipina Kedua, namun dibubarkan di Tokyo pada 17 Agustus 1945. Peristiwa ini bersamaan dengan dibacakannya proklamasi Kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi tanda berakhirnya pendudukan Jepang di Hindia Belanda (Indonesia) sejak Maret 1942.

  • Dekolonisasi Pasca Perang

Setelah Perang Dunia II berakhir, bangsa Eropa berusaha melakukan dekolonisasi di Asia Tenggara. Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, masih harus melakukan pertempuran sengit dengan Belanda yang kembali. Pada 4 Juli 1946, pemerintah Amerika Serikat secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Filipina.

Burma (sekarang Myanmar) berhasil mengamankan kemerdekaan mereka dari penjajahan Inggris pada 1948. Setelah melalui Perang Indochina yang sengit, Prancis berhasil diusir dari Indochina pada 1954 oleh kaum nasionalis Vietnam.

Setelah menekan pergerakan pemberontakan komunis selama ‘Darurat Malaysia’ (1948 – 1960), Inggris memberikan kemerdekaan kepada kawasan Malaya dan Singapura, serta Sabah dan Sarawak masing-masing pada 1957 dan 1963 dalam rangka pembentukan negara Federasi Malaysia.

Konflik masih terus terjadi ketika Vietnam Utara berusaha menaklukkan Vietnam Selatan yang berujung pada Perang Vietnam. Konflik menyebar ke Kamboja dan Laos akibat adanya intervensi dari Amerika Serikat. Di akhir perang 1975, ketiga negara ini dikendalikan oleh Partai Komunis.

Setelah Partai Komunis berhasil menguasai, terjadi Perang Kamboja Vietnam (1975-1989) dan Perang Tiongkok-Vietnam (1979). Kemenangan atas Khmer Merah di Kamboja berujung pada genosida Kamboja.

Pada 1975, kekuasaan Portugis atas Timor Timur berakhir. Tak berselang lama, Indonesia melakukan invasi dan pendudukan di wilayah tersebut. Setelah lebih dari 20 tahun melawan Indonesia, akhirnya Timor Timur mendapatkan kemerdekaan pada 2002 setelah referendum 1999 oleh Presiden Habibie

Berakhirnya protektorat Inggris terhadap Kesultanan Brunei pada 1984, menandai berakhirnya kekuasaan bangsa Eropa di kawasan Asia Tenggara.

Periode Kontemporer

Pada 8 Agustus 1967, didirikan suatu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) oleh Thailand, Indonesia, Singapura, Filipina, dan Malaysia.

Diikuti negara-negara lain seperti Brunei, Myanmar, Laos, dan Vietnam. Pada 1999, Kamboja resmi menjadi anggota ASEAN, sementara Timor Timur adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bukan anggota ASEAN.

Tujuan utama didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di antara masyarakat Asia Tenggara. Serta mendorong perdagangan yang lebih luas diantara anggota ASEAN. Dalam KTT Asia Timur, ASEAN telah menjadi pelopor integrasi yang lebih besar di kawasan Asia-Pasifik.

Asia Tenggara di era modern saat ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi oleh sebagian besar negara dan integrasi regional negara yang lebih dekat.

Sebagai contoh, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina adalah negara-negara mengalami pertumbuhan tinggi dan dikenal sebagai negara lebih maju di kawasan Asia Tenggara.

Vietnam akhir-akhir ini sedang mengalami ledakan ekonomi yang cukup signifikan. Sementara Kamboja, Myanmar, Laos dan Timor Timur masih berada dalam taraf tertinggal secara ekonomi.

The post Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Peristiwa Malari – Latar Belakang dan Dampaknya https://haloedukasi.com/sejarah-peristiwa-malari Sat, 01 Apr 2023 18:03:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41798 Malapetaka Lima Belas Januari atau yang lebih dikenal dengan Peristiwa Malari, merupakan aksi demonstrasi pelajar dan mahasiswa yang terjadi pada 15 hingga 16 Januari 1974. Di hadapan rezim Orde Baru, mereka menyatakan penolakan terhadap masuknya investasi asing yang berpotensi membuka peluang korupsi di pemerintahan. Serta sebagai reaksi terhadap penolakan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Kakuei […]

The post Sejarah Peristiwa Malari – Latar Belakang dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Malapetaka Lima Belas Januari atau yang lebih dikenal dengan Peristiwa Malari, merupakan aksi demonstrasi pelajar dan mahasiswa yang terjadi pada 15 hingga 16 Januari 1974.

Di hadapan rezim Orde Baru, mereka menyatakan penolakan terhadap masuknya investasi asing yang berpotensi membuka peluang korupsi di pemerintahan. Serta sebagai reaksi terhadap penolakan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia.

Tercatat, sedikitnya 11 pengunjuk rasa tewas, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Selain itu, sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dibakar, 114 bangunan hancur, serta 160 kilogram emas hilang dari sejumlah toko perhiasan. Menjadi salah satu catatan sejarah terkelam bangsa Indonesia, peristiwa Malari masih dianggap menyimpan banyak misteri.

Latar Belakang Peristiwa Malari

Sebagai sebuah peristiwa politik yang mengonfrontasikan negara, yakni antara rezim Orde Baru dan masyarakat, peristiwa Malari tidak bisa hanya dilihat dari satu sudut pandang. Terdapat beberapa teori dan pendapat yang bisa dijadikan dasar dalam menentukan latar belakang terjadinya kerusuhan Malari.

Pendapat pertama, seperti yang diungkapkan oleh para aktivis mahasiswa yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Mereka berpendapat bahwa kekacauan ini diakibatkan oleh korupsi, ketimpangan pembangunan, kesenjangan sosio-ekonomi dan dominasi modal asing. Serta banyaknya kejanggalan lain dalam rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Pendapat kedua datang dari Mochtar Mas’oed dan Richard Robinson, yang menyatakan bahwa aksi ini merupakan reaksi ketidakpuasan masyarakat Pribumi Indonesia terhadap strategi pembangunan di masa Orde Baru. Menurut mereka, strategi Soeharto lebih banyak menguntungkan kelompok borjuis (non-pribumi) dan mereka yang memiliki modal besar.

Alasan lain datang dari Ali Moertopo yang didukung oleh buku “Fakta, Analisa Lengkap dan Latar Belakang Peristiwa 15 Januari 1974”.

Dalam buku tersebut dikatakan bahwa peristiwa Malari ditunggangi oleh berbagai oknum, seperti bekas PSI (Partai Sosialis Indonesia), PNI (Partai Nasionalis Indonesia), dan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).

Namun, banyak ahli yang menganggap teori ini hanyalah manuver-manuver politik ali Moertopo pasca-pemilu 1971. Menurut Heru Cahyono, Ali Moertopo ingin membangun basis kekuatan yang kuat di pemerintahan, dengan memanfaatkan kelemahan lawan-lawan politiknya.

Pendapat lain dan paling populer diantara yang lainnya adalah konflik antara Jenderal Soemitro dan Ali Moertopo dengan memanfaatkan gerakan kritisme kaum muda yang menentang penanaman modal asing di Indonesia. Kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang terus meningkat, disebut-sebut sebagai pemicu kerusuhan Malari 1974.

Pemberantasan korupsi yang dulu diharapkan menjadi prioritas rezim Orde Baru, tidak berhasil terlaksana. Sebaliknya, korupsi menjadi hal yang terstruktur dan terlembagakan. Berelasi dengan etnis Tionghoa Indonesia untuk mengeruk keuntungan lebih bayak.

Sebab lainnya adalah banyaknya modal asing terutama Jepang yang berinvestasi di Indonesia dengan berdasar pada UU No. 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal dan instruksi presidium kabinet No: 06/EK/IN/1/1967 tentang tata cara penanaman modal di Indonesia. Sehingga arus modal akan terus masuk ke Indonesia hingga tidak bisa terbendung lagi.

Sudjono Humardani, yang dijuluki sebagai ‘Menteri Dukun’ Orde Baru, merupakan orang paling aktif meyakinkan pebisnis Jepang untuk berinvestasi di Indonesia.

Kemitraan yang sering dilakukan adalah dengan mengambil kepemilikan penuh atas investasi dan bermitra dengan etnis Tionghoa Indonesia atau perwira militer senior, bukan Pribumi Indonesia.

Di tengah pembangunan dan produksi di Indonesia akibat investasi Jepang di sektor manufaktur di masa Orde Baru, banyak perusahaan Indonesia terutama bidang tekstil gulung tikar, karena banyak pekerja yang digantikan dengan padat modal.

Kekecewaan terus meluas ke perselisihan antara panglima KOPKAMTIB, Soemitro, dengan Ali Moertopo, Asisten Pribadi Soeharto, yang menyebabkan protes pelajar dan mahasiswa serta kerusuhan muslim dan anti-Cina.

Selain itu, protes dan kritikan juga datang dari kalangan non-pribumi, seperti Soe Hok Gie, di masa awal pemerintahan Soeharto berkuasa ia banyak mengkritik kebijakan Soeharto terkait pemberantasan anggota PKI. Ia juga menyebut Soeharto sebagai hamba dari orang Barat karena terlalu mengagung-agungkan pemodal asing.

Pada 1973, Ali Moertopo berusaha menghapus rancangan UU tentang perkawinan dan perceraian dalam upayanya mendepolitisasi Islam, yang berujung pada aksi unjuk rasa dari 400 mahasiswa terhadap UU tersebut. Sementara Soemitro melakukan sebaliknya, ia mendekati tokoh-tokoh Islam, hingga akhirnya undang-undang tersebut disahkan pada Desember 1973.

Tiga bulan sebelumnya, pada Oktober 1973, sebanyak 11 mahasiswa ITB datang dan bertemu dengan Djamal Ali, Ketua Komisi XI DPR RI, dengan terang-terangan mengatakan penolakan terhadap pembentukan badan KOPKAMTIB.

Di Jogjakarta, aksi unjuk rasa terkait pembentukan KOPKAMTIB juga dilakukan oleh beberapa mahasiswa dari Universitas Gajah Mada dan kampus lain di bawah komando Anhar Gonggong dan Aini Chalid.

Di waktu yang sama, beberapa ahli ekonomi seperti Mochtar Lubis, Kuntjoro Jakti, Suhadi Mangkusuwondo, dan Maruli Panggabean melakukan diskusi terkait “Untung Rugi Modal Asing di Indonesia” guna mendukung aksi para mahasiswa di Indonesia.

Pada 18 Desember 1973, beberapa mahasiswa Universitas Indonesia membulatkan tekad untuk memperjuangkan perubahan dan keadilan bagi rakyat Indonesia ke arah lebih baik dan menyeluruh, yang ditandatangani oleh Hariman Siregar dan Judil Hery, selaku ketua dan sekretaris Dewan Mahasiswa UI.

Pada  24 Desember 1973, kurang lebih 200 mahasiswa dari 12 Dewan Mahasiswa di seluruh Indonesia berangkat dari kampus UI menuju Bina Graha dan Cendana untuk berdiskusi dengan Presiden Soeharto. Pada 7 Januari 1974, Presiden Soeharto bersedia menemui 12 orang perwakilan mahasiswa guna berdiskusi bersama.

Keberhasilan Soemitro dalam mencegah berbagai kerusuhan yang diakibatkan oleh kebijakan pemerintahan Orde baru, ternyata tidak mampu membendung kemarahan para mahasiswa pada aksi demonstrasi pada 15 dan 16 Januari 1974 karena kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka.

Hingga terjadilah salah satu peristiwa terkelam dalam sejarah Indonesia, demi mengubah kebijakan rezim Orde Baru yang berada di bawah kepemimpinan Soeharto.

Kronologi Peristiwa Malari

Kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, ke Indonesia pada 14 Januari 1974, disambut dengan aksi demonstrasi oleh para pelajar dan mahasiswa dari Universitas Indonesia di Jalan Salemba menuju Universitas Trisakti di bilangan Grogol.

Sesampainya di kampus Trisakti, digelar Apel Tritura 1974 yang berisi tiga tuntutan terhadap pemerintah, yakni menurunkan harga bahan pokok, membubarkan asisten presiden, dan memusnahkan para koruptor.

Selepas pembubaran apel, para pengunjuk rasa membakar patung Perdana Menteri Kakuei Tanaka sebagai bentuk penolakan terhadap modal asing. Massa kemudian bergerak menuju Istana Kepresidenan, di mana Soeharto bertemu dengan Tanaka yang sudah tiba sejak 14 Januari 1974.

Massa semakin lama semakin beringas dan tidak terkendali. Melihat hal tersebut, Bambang Sulistomo selaku koordinator demonstrasi merasa kebingungan dan tidak mampu berbuat banyak. Hal ini jauh dari apa yang ia perkirakan, di mana dalam rencana demonstrasi akan dilakukan secara damai.

Jenderal Soemitro kemudian datang untuk berdialog dan menenangkan massa. Namun aksi Soemitro mendapat respon sebaliknya, karena ia datang dengan mobil buatan Jepang, yang mana membuat massa semakin marah terhadapnya. Berbagai ancaman Soemitro terhadap para pengunjuk rasa bagaikan angin lalu.

Kerusuhan Malari pecah saat itu juga. Para demonstran yang dinilai melakukan kekerasan dan perusakan tidak lepas dari tembakan peluru aparat keamanan. Para demonstran kemudian dihadang oleh kerumunan lain yang diduga merupakan suruhan dari Ali Moertopo dan Liem Ban Kie.

Kerusuhan semakin melebar, yang ditandai dengan perusakan dan pembakaran kendaraan milik pribadi maupun kendaraan milik ABRI. Kantor Astra yang merupakan importir asal Jepang, termasuk show room ikut dirusak massa.

Pusat penjualan mobil dan motor baik baru maupun bekas seperti PT Insan Apollo dan PT Subaru tak luput dari amukan massa.

Menjelang petang, proyek Senen yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Jakarta dirusak dan dijarah, meski telah dijaga ketat oleh aparat keamanan.

Mobil pemadam kebakaran yang datang ke kawasan tersebut tidak dapat berbuat banyak, terlebih juga ikut dirusak. Akibat insiden tersebut, aliran listrik di kawasan Senen terputus.

Mengakhiri aksi unjuk rasa hari pertama, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Hariman Siregar menyerukan suara mereka tanda berakhirnya kerusuhan melalui media televisi TVRI dengan mengatakan “ini bukan niat kami”. Belakangan dilaporkan Hariman Siregar mengajukan pembelaan terhadap dirinya bahwa ia selama ini berada di bawah tekanan.

Aksi demonstrasi terus berlanjut hingga keesokan harinya, 16 Januari 1974. Gerakan anti-Jepang semakin meluas dan berubah menjadi gerakan anti kemewahan dan kemaksiatan. Meski telah diberlakukan larangan berkumpul lebih dari lima orang, tetap tidak berjalan secara efektif.

Kantor Pertamina dan PT Coca Cola menjadi sasaran selanjutnya bagi para demonstran, hingga hanya tersisa puing. Kerusuhan ini terus berlanjut hingga pukul 22.00 WIB, ketika pasukan KKO, RPKAD, dan Kostrad turun menembaki para demonstran.

Diketahui bahwa saat itu Perdana Menteri Tanaka sudah meninggalkan Indonesia akibat kerusuhan yang terjadi.

Dilansir dari berbagai sumber, dalam kerusuhan 15 dan 16 Januari 1974, tercatat sedikitnya 11 pengunjuk rasa tewas, 300 luka-luka, 775 orang ditahan.

Selain itu, sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dibakar, 114 bangunan hancur, serta 160 kilogram emas dari sejumlah toko perhiasan hilang akibat dijarah massa.

Dampak Peristiwa Malari

Jenderal Soemitro, Wakil Panglima ABRI, menjadi pihak paling dirugikan diantara para pemangku jabatan di pemerintahan dalam peristiwa ini. Ia dituduh menghasut para demonstran, dan dipaksa mundur dari jabatannya. Semua pihak yang disinyalir menjadi pendukungnya, disingkirkan dari posisi komando.

Langkah ini didukung oleh sebuah dokumen berjudul “Dokumen Ramadi”, yang disampaikan kepada Presiden Soeharto oleh Jenderal Ali Moertopo, yang merupakan saingan Jenderal Soemitro.

Dokumen tersebut berisi ajakan dari seorang Jenderal berinisial “S” yang mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintah, antara bulan April hingga Juni 1974.

Selepas terjadinya peristiwa Malari, rezim Orde Baru menjadi lebih cepat dan represif dalam bertindak ketika ada warga yang menyatakan ketidaksetujuan mereka, baik dalam bentuk demonstrasi maupun media massa.

Sekitar dua belas surat kabar dan majalah dicabut izin percetakan dan penerbitannya, salah satunya surat kabar Indonesia Raya.

Mochtar Lubis, wartawan surat kabar Indonesia Raya, ditahan tanpa adanya proses peradilan. Ia dan beberapa wartawan yang dianggap menyinggung pemerintah akan masuk dalam daftar hitam, dan dapat dipastikan akan kehilangan kesempatan bekerja.

Sepekan setelah aksi demonstrasi Malari, rezim Orde Baru mengajukan beberapa aturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk mengutamakan kepentingan ekonomi Pribumi Indonesia.

Dalam rancangan tersebut, akan dilakukan kemitraan antara Pribumi Indonesia dan investor asing serta penggunaan Bursa Efek Indonesia.

Rancangan ini nantinya mengharuskan calon investor mengajukan rencana kepemilikan mayoritas Pribumi Indonesia. Pemerintah berharap bahwa aturan ini dapat diterima publik dengan baik, serta mampu membungkam kritik mereka terhadap rezim Soeharto. Namun pada kenyataannya, praktik tidak selalu seperti teori, karena banyak terjadi pelanggaran di dalamnya.

Dari peristiwa Malari, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Orde Baru merasakan “keterkejutan hingga ke dasar” akibat ketidakmamuannya dalam menangani kerusuhan selama kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka.

Jeffrey Winters, Ahli Ilmu Politik Amerika, mencatat bahwa ketakutan terbesar politisi Indonesia pada masa Orde Baru adalah pemberontakan dari jutaan kaum miskin, baik dari kota maupun pedesaan.

The post Sejarah Peristiwa Malari – Latar Belakang dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Tokoh Revolusi Amerika https://haloedukasi.com/tokoh-revolusi-amerika Tue, 24 Jan 2023 03:56:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40890 Revolusi Amerika terjadi pada saat Revolusi kolonial yaitu pada tahun 1765 sampai dengan 1783. Pada saat itu Patriot Amerika di tiga belas koloni berhasil mengalahkan Britania Raya dalam perang Revolusi Amerika dengan bantuan Perancis dalam meraih kemerdekaan dari Britania Raya dan berhasil mendirikan negara Amerika Serikat. Adapun tokoh-tokoh Revolusi Amerika, diantaranya yaitu : 1. Thomas […]

The post 3 Tokoh Revolusi Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Revolusi Amerika terjadi pada saat Revolusi kolonial yaitu pada tahun 1765 sampai dengan 1783. Pada saat itu Patriot Amerika di tiga belas koloni berhasil mengalahkan Britania Raya dalam perang Revolusi Amerika dengan bantuan Perancis dalam meraih kemerdekaan dari Britania Raya dan berhasil mendirikan negara Amerika Serikat.

Adapun tokoh-tokoh Revolusi Amerika, diantaranya yaitu :

1. Thomas Jeferson

Thomas Jefferson merupakan penulis naskah Declaration of Independence yang lahir pada tanggal 13 April 1743 di Shadwell, Virginia. Thomas Jefferson lahir dari keluarga terpandang di Virginia yang memiliki profesi sebagai seorang petani sukses, dan seorang surveyor yang terampilnya dan pembuat peta yang akurat pertama di Virginia.

Thomas Jefferson menempuh pendidikan formal pada saat berumur 9 tahun yang pada saat itu beliau mempelajari bahasa Latin dan Yunani di sekolah swasta yang dijalankan oleh Pendeta William Douglas. Pada saat beliau berusia 14 tahun mengambil studi bahasa dan sastra klasik juga matematika. Pada tahun 1760, Thomas Jefferson memasukkan College of William and Mart di Wiliamsburg yang merupakan ibu kota Virginia.

Pada tahun 1785, Thomas Jefferson menggantikan Benjamin Franklin sebagai duta besar Amerika Serikat di Perancis. Simpati atas Revolusi Perancis mengarahkan untuk masuk ke dalam konflik dengan Alexander Hamilton ketika beliau menjabat sebagai Sekretaris Negara di Kabinet Presiden Washington. Kemudian, Thomas Jefferson mengundurkan diri pada tahun 1793.

Thomas Jefferson saat menjabat menjadi wakil presiden dan duduk di kursi kepresidenan, krisis di Perancis telah berlalu. Thomas Jefferson memotong pengeluaran Angkatan Darat dan Angkatan Laut, memangkas anggaran, menghilangkan pajak wiski yang sangat tidak populer di Barat.

Selain itu, Thomas Jefferson juga berhasil mengurangi hutang nasional hingga sepertiganya. Saat masa jabatan yang kedua sebagai Presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson semakin sibuk dengan permasalahan politik dalam negeri. Kemudian, Thomas Jefferson pensiun ke Monticello untuk menjalankan proyek-proyek untuk University Of Virginia. Beliau meninggal pada tanggal 4 Juli 1826.

2. Thomas Paine

Thomas Paine ialah salah satu tokoh revolusi Amerika yang berprofesi sebagai penulis yang berasal dari Inggris, selain itu Thomas Paine sebagai penggagas ide politik pada tahun 1774. Thomas Paine lahir pada tanggal 29 Januari 1737, yang memiliki tempat tinggal dan pekerjaan di Britania Raya sampai pada usianya yang menginjak 37 tahun, yang pada saat itu Beliau bermigrasi ke Koloni Amerika Britania.

Gagasan Thomas Paine yang disuarakan mengenai monarki berdasarkan sebuah warisan dan menyatakan bahwa satu orang yang jujur lebih baik dan berarti dari pada orang jahat yang bermahkota, dan yang dimaksud di sini ialah raja.

Thomas Paine memiliki ide yang menjadi alternatif, yaitu memilih menyerah pada raja tiran dan pemerintah asing atau merasa terbebas dan juga merdeka sebagai negara kesatuan yang bahagia dan mandiri dalam menjalani kehidupan.

Kontribusi yang dilakukan adalah pamflet Common Sense yaitu pada tahun 1776, Common Sense memiliki keistimewaan mampu menyadarkan penduduk koloni untuk mendukung kemerdekaan koloni-koloni Amerika dari Kerajaan Britania Raya, kemudian The American Crisis pada tahun 1776-1783, pamflet pro revolusi.

Sejak saat itu, pamflet ini langsung menjadi mengalami banyak penjualan sampai membeludak. Pada tahun 1776, tepatnya pada tanggal 7 Juni Richard Henry Lee dari Virginia mencetuskan sebuah resolusi yang mengungkapkan bahwa serikat koloni adalah negara-negara yang bebas dan independen karena secara hak mengharuskan seperti itu.

3. Benjamin Franklin

Benjamin Franklin merupakan salah satu tokoh revolusi Amerika yang lahir pada tanggal 17 Januari 1706. Karena begitu jeniusnya, pada saat berusia 11 tahun Benjamin Frenklin sudah menjadi seorang penemu. Benjamin Franklin memulai karirnya menjadi seorang penulis juga pebisnis percetakan. Hal ini, membuat Benjamin Franklin menjadi sesosok yang terkaya di Pensylvania.

Setelah memiliki kejayaan pada bidang bisnis percetakan juga kepenulisan, Benjamin Franklin memilih untuk pensiun dan menekuni ilmu sains. Pada tahun 1761 Benjamin Franklin menciptakan harmoni kaca yang dapat mengeluarkan akor dan melodi dengan cara menggunakan kumpulan mangkuk kaca yang berukuran berbeda dan dicat dengan cat yang berbeda juga.

Mangkuk kaca dibagian tengah diberi lubang dengan sebuah batang besi dimasukan kedalam lubang tersebut. Batang tersebut didesain dengan melekatkan pada sebuah roda yang diputar dengan pedal kaki. Benjamin Franklin menggerakan jari-jari diatasi mangkuk, lalu roda diputar dengan pedal sehingga menghasilkan harmoni dari rangkaian yang telah dibuat.

Pada tahun 1774, Benjamin Franklin menyuruh rakyat untuk datang ke kongres dan menyuarakan protes yang diperuntukkan kepada George III yang merupakan raja Inggris pada saat itu. Dari kongres pertama, Inggris tidak menanggapi dan kemudian dilakukan kongres kedua pada tahun 1776.

Benjamin Franklin menjadi perwakilan Pensylvania pada kongres kedua ini. Benjamin Franklin ikut serta dalam merancang deklarasi kemerdekaan yang berisi pernyataan untuk melepaskan diri dari penjajahan Inggris yang ditandatangani 4 Juli 1776 dan disahkan pada tanggal 2 Agustus 1776.

Pemerintahan Perancis terkesima dengan Benjamin Franklin sehingga berkenan membantu Inggris akibat kecerdasan dan ahli diplomasi yang dimiliki Benjamin Frenklin, sehingga kedua negara tersebut menandatangani perjanjian dengan nama Treaty of Alliance with France yang pada tanggal 8 Februari 1778 perjanjian tersebut ditandatangani dan saat itulah Perancis menjadi sekutu Amerika untuk melawan Inggris.

Hal tersebut, merupakan berakhirnya perang revolusi yang sudah diatur dalam perjanjian Treaty Of Paris pada tahun 1783. 13 koloni berhasil meresmikan negara yang berbentuk federasi dan republik dengan nama United states of Amerika.

The post 3 Tokoh Revolusi Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Peran Golongan Tua dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia https://haloedukasi.com/peran-golongan-tua-dalam-proklamasi Fri, 07 Oct 2022 09:43:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39013 Kemerdekaan bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Setelah melewati beragam siksaan dan kepedihan penjajahan, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya dan lepas dari belenggu penjajahan. Namun, di balik semua itu terdapat peristiwa yang membuat ketegangan antar dua golongan yakni golongan tua dan golongan muda. Di samping ketegangan itu, sejatinya kehadiran golongan muda tidak […]

The post 4 Peran Golongan Tua dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kemerdekaan bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Setelah melewati beragam siksaan dan kepedihan penjajahan, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya dan lepas dari belenggu penjajahan.

Namun, di balik semua itu terdapat peristiwa yang membuat ketegangan antar dua golongan yakni golongan tua dan golongan muda. Di samping ketegangan itu, sejatinya kehadiran golongan muda tidak lepas dari bantuan golongan tua.

Mereka menggembleng para golongan muda di asrama menteng no 31. Merekalah yang mempersiapkan para pemuda yang berani berjuang dan mempunyai pikiran kritis. Oleh karena itu, keberadaan golongan tua bukan hanya sebagai pelengkap saja melainkan memiliki peranan penting bagi kemerdekaan Indonesia.

Lalu, apa peran golongan tua dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia?

1. Mengakhiri Peristiwa Rengasdengklok

Berita kekalahan Jepang terhadap sekutu sudah terdengar di telinga para pemuda. Semua bermula dari peristiwa penjatuhan bom pada kedua kota yang ada di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 Agustus 1945.

Penjatuhan bom tersebut dilakukan selama rentang waktu 3 hari. Akibat dari peristiwa itu banyak korban dan kedua kota di Jepang tersebut luluh lantah. Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu.

Kabar ini tersiar di beberapa media tsrmasuk radio BBC milik Inggris. Mendengar kabar kekalahan Jepang membuat para pemuda berfikir akan kemerdekaan Indonesia. Menurutnya hal inilah ada peluang untuk Indonesia bisa lepas dari cengkraman penjajah selama masa vacum of power.

Melihat peluang tersebut mereka mendesak kedua tokoh penting bangsa yakni Soekarno dan Hatta untuk segera mengadakan proklamasi. Sayangnya, usulan ini tidak disambut baik dan mendapatkan penolakan.

Soekarno teguh dengan pendiriannya yakni menunggu sampai tanggal 24 Agustus sebagaimana tanggal yang telah ditetapkan oleh Marsekal Terauchi saat kunjungan keduanya di Dalat. Berita mengenai kekalahan Jepang menurut Soekarno belum pasti.

Jika Indonesia memaksakan kehendak untuk melakukan proklamasi kemerdekaan dikhawatirkan akan terjadi pertumpahan darah. Soekarno tetap akan membicarakan mengenai kemerdekaan Indonesia dalam sidang PPKI. Namun, hal tersebut tidak disetujui oleh para pemuda.

Mereka menganggap bahwa PPKI merupakan bentukan Jepang dan tidak boleh disertakan dalam perumusan kemerdekaan. Sebab, kemerdekaan bangsa bukanlah hadiah dari Jepang melainkan hasil dari perjuangan.

Pada tanggal 15 Agustus para pemuda mengadakan rapat di Lembaga Bakteriologi yang ada di Pegangsaan Timur. Mereka sepakat bahwa kemerdekaan Indonesia harus bebas dari bayang-bayang Jepang termasuk PPKI.

Mereka juga tidak percaya akan janji kemerdekaan yang dijanjikan Jepang sebagaimana ucapan Soekarno. Bagi mereka, merdeka atau mati. Hasil dari rapat tersebut disampaikan kepada Soekarno oleh Wikana dan Darwis.

Mereka juga mengancam jika tudak diselenggarakan esok hari maka akan terjadi pertumpahan darah. Tentunya Soekarno marah saat mendengar ancaman tersebut. Sebab, tak kunjung mendapatkan hasil, para pemuda kembali mengadakan rapat di Asrama Cikini. Hasilnya mereka sepakat mengasingkan Soekarno dan Hatta agar terhindar dari pengaruh Jepang.

Kemudian terjadilah peristiwa Rengasdengklok dengan menculik Soekarno dan Hatta ke kantor Peta. Di sana, golongan muda dengan diwakili Sukarni terus mendesak Soekarno agar segera mengadakan proklamasi.

Namun, satu hari sudah Soekarno dan Hatta di sana, tak kunjung mendapatkan hasil yang golongan muda mau. Alhasil, Sukarni melaporkan hal itu melalui utusan yakni Jusuf Kunto kepada golongan muda yang ada di Jakarta.

Di Jakarta mereka mengadakan rapat mengenai bagaimana waktu proklamasi kemerdekaan. Turut hadir Achmad Soebarjo selaku golongan tua dalam perundingan tersebut. Ia kasihan dengan Soekarno dan Hatta karena sudah seharian berada di Rengasdengklok.

Terlebih saat itu, anak Soekarno yang masih bayi turut dibawa. Acmad Soebarjo berjanji akan menyelanggarakan proklamasi paling lambat pukul 12.00 tanggal 17 Agustus 1945. Ia rela menjadi jaminan jika kemerdekaan tak diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus.

Acmad Soebardjo juga mengatakan bahwa untuk apa para pemimpin berada di sana, padahal bantak hal yang harus di bereskan di Jakarta. Mendengar hal itu, kemudian Achmad Soebarjo dan para golongan muda pergi ke Rengasdengklok untuk membebaskan Soekarno. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Soekarno pada singgih.

Soekarno berjanji akan mengadakan proklamasi begitu sampai di Jakarta. Laksamana Maeda juga mengatakan bahwa ia akan mengizinkan tempatnya untuk membuat naskah proklamasi jika Soekarno dan Hatta dibebaskan. Alhasil, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta dan peristiwa Rengasdengklok berakhir.

2. Melakukan Negoisasi dengan Petinggi Militer Jepang

Setelah semua sepakat mengenai waktu proklamasi, malam itu juga mereka berangkat ke Jakarta. Di jakarta mereka langsung ke rumah Laksamana Maeda yang ada di Meiji Dori. Namun, setibanya di kediaman Laksamana Maeda, sang pemilik rumah menjelaskan masalah status Jepang dan kebenaran informasi terkait kekalahan Jepang.

Kemudian Laksamana Maeda meminta mereka untuk menemui Kepala Pemerintahan Militer Jepang yakni Jenderal Moichiro Yamamato. Mereka segera berangkat ke sana dan setibanya di sana mereka tak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Jenderal Nishimura selaku perwakilan militer Jepang melarang segala bentuk perubahan situasi. Mereka harus menunggu kedatangan sekutu terlebih dahulu. Namun, mereka tak mendengarkan saran dari petinggi militer Jepang.

Mereka bersepakat bahwa Jepang tidak menepati janjinya mengenai hadiah kemerdekaan dan kemerdekaan harus tetap dilaksanakan dengan waktu yang secepatnya

3. Menyusun dan Menandatangani Naskah Proklamasi

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul tiga dini hari, mereka baik golongan tua maupun muda datang ke rumah Laksamana Maeda. Sebagaimana janjinya jika Soekarno Hatta dibebaskan maka rumahnya akan dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi.

Rumah tersebut dinilai aman karena jabatan Laksamana Maeda sebagai penghubung angkatan darat dan angkatan laut. Setelah tiba di rumah Laksamana Maeda, Soekarno, Hatta, beserta Achmad Soebardjo, Sukarni dan Sayuti Melik pindah ke ruang tamu kecil. Sementara Laksamana Maeda pamit ke lantai dua rumahnya karena tidak ingin mengganggu.

Kemudian, Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo berembuk terkait naskah proklamasi. Achmad Soebardjo menyampaikan gagasannya yang intinya untuk membuat naskah penting tidak perlu berkaca pada negara lain.

Sebab, apa yang baik untuk negara lain belum tentu baik juga bagi Indonesia. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan saat pembuatan naskah. Selama dua jam merumuskan hasilnya didapatkan sebuah naskah proklamasi yang ditulis langsung oleh Soekarno.

Kemudian mereka menemui para pemuda untuk membacakan naskah yang telah rampung. Terdapat beberapa revisi pada teks tersebut. Seperti penandatanganan naskah yang semula akan ditandatangan oleh semua yang hadir menjadi hanya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.

Nama keduanya menjadi perwakilan bangsa Indonesia pada naskah proklamasi. Setelah disepakati maka naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik.

4. Membacakan Teks Proklamasi

Setelah teks proklamasi disepakati maka diputuskan bahwa esok hari akan dilaksanakan upacara kemerdekaan sekaligus pembacaan proklamasi di rumah Soekarno yakni di Jalan Pegangsaan Timur No 56. Saat ini rumah tersebut menjadi Gedung Perintis Kemerdekaan Jalan Proklamasi Nomor 1.

Sebelum pulang, Hatta menyampaikan pesan kepada BM Diah untuk menyebarluaskan teks proklamasi. Esok harinya dilakukan persiapan menjelang kemerdekaan. Soekarno dan Hatta didaulat untuk membacakan teks proklamasi.

Selain itu, Soekarno juga menyampaikan pidato kemerdekaan yang menyerukan untuk terus berjuang dari belenggu penjajahan. Hari itu, kemerdekaan disambut dengan penuh suka cita. Untuk mengabadikan peristiwa penting, ada perwakilan dari kantor berita Domei yang sudah menunggu sejak pagi.

Kantor berita Domei mengirimkan utusannya langsung bahkan tak tanggung-tanggung mereka menurunkan kepala fotografi yakni Alex Mandoer. Tak sendirian, Alex mengajak serta adiknya yakni Frans. Sayangnya, foto yang telah didapatkan susah payah, dirampas oleh Jepang. Untung saja, foto di kamera milik frans masih bisa diselamatkan dan menjadi arsip nasional.

The post 4 Peran Golongan Tua dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peran SK Trimurti dalam Proklamasi Kemerdekaan https://haloedukasi.com/peran-sk-trimurti-dalam-proklamasi-kemerdekaan Thu, 06 Oct 2022 08:01:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38997 Soerastri Karma Trimurti adalah seorang aktivis yang bekerja sebagai jurnalis, penulis sekaligus guru Indonesia yang mengambil peran dalam Gerakan kemerdekaan Indonesia. SK Trimoerti lahir pada tanggal 11 Mei 1912, tepatnya di Desa Sawahan Boyolali Karesidenan, Surakarta, Jawa Tengah. Beliau sudah aktif menjadi bagian dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dari tahun 1930 dan pada tahun 1933 secara […]

The post Peran SK Trimurti dalam Proklamasi Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
SK Trimurti

Soerastri Karma Trimurti adalah seorang aktivis yang bekerja sebagai jurnalis, penulis sekaligus guru Indonesia yang mengambil peran dalam Gerakan kemerdekaan Indonesia. SK Trimoerti lahir pada tanggal 11 Mei 1912, tepatnya di Desa Sawahan Boyolali Karesidenan, Surakarta, Jawa Tengah. Beliau sudah aktif menjadi bagian dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dari tahun 1930 dan pada tahun 1933 secara resmi bergabung dengan Nasionalis Partindo (Partai Indonesia).

Awal mula SK Trimurti dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekan Indonesia yaitu karena beliau merasa tidak senang melihat Belanda yang sewenang-wenangnya dalam memperlakukan rakyat Indonesia. SK Trimurti juga menjadi salah satu tokoh yang menjadi saksi ketika Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Sebagai salah satu tokoh yang menjadi saksi dalam proklamasi kemerdekaan, SK Trimurti mendapatkan peran penting dalam kemerdekaan Indonesia yaitu menyebarkan kabar proklamasi kemerdekaan, memperbanyak teks proklamasi dan menyebarkannya agar kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia terdengar sampai luar Jakarta, dan mengibarkan bendera merah putih di seluruh Jawa.

Oleh karena itu, mari simak pembahasan ketiga peran SK trimurti tersebut dalam proklamasi kemerdekaan.

Menyebarkan Kabar Proklamasi

Sebelum upacara pengibaran bendera merah putih dimulai, para pejuang meminta SK Trimurti untuk menjadi salah satu pengerek bendera. Beliau langsung menolak karena merasa belum cukup berjasa menerima kehormatan sebesar itu. Sehingga SK Trimurti menunjuk Latief Hendraningrat, seorang tentara PETA, bagi SK trimurti beliau merupakan pejuang yang memiliki pengalaman dalam bertempur di lapangan dan lebih pantas untuk menerima kehormatan menjadi salah satu penggerek bendera pusaka.

Akhirnya SK Trimurti mendapatkan tugas untuk menyebarkan kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia ini ke seluruh daerah Jawa. Namun, ketika sedang dalam menjalankan tugas tersebut, mobil yang dikendarai SK Trimurti bannya kempes di jalan dan akhirnya harus mengganti ban tersebut dahulu. Dan Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh SK trimurti dan kelompoknya untuk menyiarkan kabar mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia kepada para penduduk setempat.

Memperbanyak dan Menyebarkan Teks Proklamasi

Peran SK Trimurti selanjutnya yaitu memperbanyak teks proklamasi dan menyebarkan teks tersebut agar seluruh rakyat Indonesia yang berada di luar Jakarta dapat mengetahui kabar mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tugas tersebut diberikan kepada SK Trimurti karena beliau merupakan salah satu seorang penulis dan jurnalis, sehingga tugas tersebut dapat dengan mudah SK Trimurti laksanakan.

Mengibarkan Bendera Merah Putih di Seluruh daerah Jawa

Peran SK Trimurti berikutnya dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu mengibarkan bendera merah putih di seluruh daerah Jawa. Ketika sedang melaksanakan tugasnya untuk menyebarkan kabar proklamasi kepada para penduduk, SKA Trimurti juga meminta agar rakyat membuat dan mengibarkan bendera merah putih.

Bahkan sesampainya di Semarang, Jawa Tengah, SK trimurti terus saja ditolong oleh para rakyat di sana dan mereka juga sangat menyambut dengan gembira kabar mengenai proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sehingga seluruh rakyat daerah Jawa mengibarkan bendera merah putih dan apabila ada bendera merah putih yang disobek dan dirampas oleh tentara jepang atau penjajah lainnya, maka bendera merah putih yang lain segera kembali dikibarkan.

The post Peran SK Trimurti dalam Proklamasi Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Peran Kerajaan Makassar dalam Sejarah Perdagangan di Indonesia https://haloedukasi.com/peran-kerajaan-makassar-dalam-sejarah-perdagangan-di-indonesia Thu, 29 Sep 2022 03:19:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38874 Kerajaan Makassar adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-16 Masehi dan mulanya terdiri dari dua kerajaan yaitu Kerajaan Gowa dan Tallo. Kerajaan Makassar merupakan kerajaan maritim yang berperan besar sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur. Letak kerajaan Makassar sangat strategis karena berada dijalur lalu lintas pelayaran antara Malaka dan Maluku, hal ini yang menarik banyak minat […]

The post 4 Peran Kerajaan Makassar dalam Sejarah Perdagangan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajaan Makassar adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-16 Masehi dan mulanya terdiri dari dua kerajaan yaitu Kerajaan Gowa dan Tallo. Kerajaan Makassar merupakan kerajaan maritim yang berperan besar sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur.

Letak kerajaan Makassar sangat strategis karena berada dijalur lalu lintas pelayaran antara Malaka dan Maluku, hal ini yang menarik banyak minat para pedagang untuk singgah di pelabuhan Sombaopu.

Peran kerajaan Makassar dalam sejarah perdagangan Indonesia ini didukung dengan beberapa faktor-faktor. Berikut ini faktor-faktor yang mendukung peran kerajaan Makassar dalam sejarah perdagangan Indonesia.

1. Letak Kerajaan yang Strategis

Faktor utama dari peran kerajaan Makassar dalam sejarah perdagangan Indonesia yaitu letak kerajaan Makassar yang sangat strategis untuk perdagangan. Kerajaan Makassar terletak di jalur lalu lintas pelayaran antara Malaka dan Maluku, dan berada di tengah-tengah jalan perdagangan nasional serta pada masa kerajaan Hindu, selat makassar juga sudah menjadi jalan perdagangan internasional.

2. Pelabuhan Transit Terbesar di Indonesia Timur

Selain Letak kerajaan Makassar yang strategis, daerah Makassar juga memiliki syarat-syarat yang baik untuk membangun Pelabuhan, karena terletak di muara sungai dan di depannya terdapat gugusan pulau yang bisa melindungi pelabuhan dari angin dan juga gelombang besar.

Sehingga kerajaan Makassar membangun pelabuhan transit terbesar di Indonesia Timur yang menarik minat para pedagang untuk singgah di pelabuhan Sombaopu.

3. Politik Sultan Agung yang bersifat Agraris dan non maritim

Faktor selanjutnya yang mendukung peran kerajaan Makassar dalam sejarah perdagangan di Indonesia yaitu karena politik Sultan Agung yang bersifat agraris DNA non maritim. Hal tersebut banyak melemahkan armada laut di pantai Utara Jawa, sehingga perdagangan juga ikut melemah. Akhirnya para pedagang banyak berpindah ke daerah lain salah satunya kerajaan Makassar

4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 Masehi juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan kerajaan Makassar berperan dalam perdagangan di Indonesia.

Faktor ini yang menyebabkan banyak orang memindahkan tempat perdagangan ke daerah-daerah yang belum dikuasai oleh bangsa asing, yaitu Kerajaan Makassar.

Itulah 4 faktor yang menjadikan kerajaan Makassar berperan besar dalam perdagangan di Indonesia bagian timur.

Namun sebagai pusat perdagangan Makassar berkembang sebagai pelabuhan internasional dan banyak disinggahi oleh pedagang-pedagang asing seperti Portugis, Inggris dan sebagainya yang berdatangan untuk berdagang di Makassar.

Maka pelayaran dan perdagangan di Makassar diatur berdasarkan hukum niaga. Dengan adanya hukum niaga ini, perdagangan di daerah kerajaan Makassar menjadi lebih teratur dan mengalami perkembangan yang semakin pesat.

Kerajaan Makassar dipimpin oleh I mangu’rangi Daeng Manrabia setelah memeluk agama islam mendapatkan gelar Sultan Alauddin dan dibantu oleh I Mallingkaang yang lebih dikenal dengan nama Karaeng Matoaya dari kerajaan Tallo mendapatkan gelar Sultan Abdullah yang dipercaya sebagai patih kerajaan Makassar.

Kerajaan Makassar mulai dimasuki oleh agama Islam berawal dari kedatangan para ulama dari Sumatera yang bernama Datuk Ri Bandang, dan Datuk Sulaiman. Pada tahun 1605, kerajaan Makassar mendapatkan sebutan kesultanan Makassar setelah kedatangan para ulama tersebut.

The post 4 Peran Kerajaan Makassar dalam Sejarah Perdagangan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Peninggalan Sejarah Sunan Giri https://haloedukasi.com/peninggalan-sejarah-sunan-giri Mon, 08 Aug 2022 03:30:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37786 Sunan Giri adalah salah satu seorang ulama di daerah jawa yang juga termasuk kedalam Wali Songo. Nama asli Sunan Giri yaitu Muhammad Ainul Yaqin, namun beliau juga memiliki nama lain seperti Raden Paku, ataupun Joko Samudro. Sunan Giri merupakan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berada di daerah Gresik, Jawa Timur. Selain sebagai seorang ulama dan […]

The post 4 Peninggalan Sejarah Sunan Giri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sunan Giri adalah salah satu seorang ulama di daerah jawa yang juga termasuk kedalam Wali Songo. Nama asli Sunan Giri yaitu Muhammad Ainul Yaqin, namun beliau juga memiliki nama lain seperti Raden Paku, ataupun Joko Samudro.

Sunan Giri merupakan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berada di daerah Gresik, Jawa Timur. Selain sebagai seorang ulama dan pendakwah yang tidak pernah lelah dalam menyebarkan syiar islam, Sunan Giri juga seorang raja bersama Prabu Satmoto di Kerajaan Giri Kedaton yang berliau dirikan.

Namun peninggalan sejarah dari Sunan Giri hanya diketahui oleh beberapa orang saja, padahal beliau memiliki pengaruh sangat besar dalam perkembangan islma di Nusantara. Berikut ini 4 peninggalan sejarah dari sunan Giri yang masih ada sejak saat ini yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Kerajaan Giri Kedaton

Kerajaan Giri Kedaton

Peninggalan sejarah Sunan Giri yang pertama yaitu Kerajaan Giri Kedaton. Giri Kedaton merupakan salah satu kerajaan yang di dirikan oleh Sunan Giri. Tidak hanya sebagai sebuah keraton saja, namun Giri Kedaton juga digunakan sebagai pesantren yang berada di atas perbukitan.

Namun Giri kedaton hanya bertahan beberapa generasi saja sebagai kerajaan, lalu kemudian menjadi pesantren. Giri Kedaton berada di Gresik, tepatnya di desa Sidomukti.

Namun sayangnya, kedaton ini saat ini hanya tersisa reruntuhan dan sisa-sisa lainnya serta Giri Kedaton sudahh tidak terlihat orsinil. Hal ini dikarenakan pada bagian atas bangunan ini telah dibangun sebuah mushola dan jalan yang menuju bukit bangunan ini telah dirombak menjadi tangga.

2. Masjid Sunan Giri

Masjid Sunan Giri

Peninggalan sejarah Sunan Giri yang selanjutnya yaitu Masjid Sunan Giri. Masjid Sunan Giri yang terletak di sebelah makam Sunan Giri ini menjadi peninggalan sejarah sunan Giri yang sudah banyak diketahui oleh banyak orang. Arsitektur dari  masjid Sunan Giri ini cukup unik yaitu perpaduan antara budaya Hindu dan budaya Islam yang tepatnya terlihat pada bagian atap atau bagian tengah dari masjid Sunan Giri ini.

3. Telogo Pegat

Telogo Pegat

Telogo Pegat adalah sebuah telaga yang berada dikawasan Giri, Kebomas. Telaga Telogo Pegat ini juga menjadi salah satu peninggalan Sunan Giri. Telogo Pegat dalam bahasa jawa memiliki arti danau cerai.

Telaga ini dibangun Sunan Giri untuk memenuhi kebutuhan air para santri beliau dan juga telaga ini sampai sekarang tidak pernah surut walaupun terjadi musim kemarau berkepanjangan. Oleh karena itu, telaga ini menjadi salah satu telaga yang harus dijaga dan dilestarikan.

4. Museum Sunan Giri

Museum Sunan Giri

Peninggalan sejarah Sunan Giri selanjutnya yaitu Museum Sunan Giri. Museum Sunan Giri terletak di  dekat alun-alun kota Gresik. Di dalam museum ini tersimpan rapih beberapa peninggalan Sunan Giri lainya yang tidak banyak orang yang tahu, namun sayangnya museum ini kurang terawatt dan terjaga dengan baik.

The post 4 Peninggalan Sejarah Sunan Giri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>