Sel Prokariotik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sel-prokariotik Sat, 14 Oct 2023 03:53:37 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Sel Prokariotik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sel-prokariotik 32 32 7 Contoh Makhluk Hidup Prokariotik dan eukariotik https://haloedukasi.com/contoh-makhluk-hidup-prokariotik-dan-eukariotik Sat, 14 Oct 2023 03:53:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45919 Sel merupakan bagian terkecil yang terdapat pada tubuh makhluk hidup. Sel menjadi tempat terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan keberlangsungan bagi kehidupan. Dilihat dari strukturnya, sel dibedakan menjadi dua yakni sel prokariotik dan eukariotik. Contoh hewan prokariotik Sel prokariotik merupakan sel yang terdapat dalam makhluk hidup. Biasanya makhluk hidup yang terdapat sel prokariotik memiliki sel tunggal. […]

The post 7 Contoh Makhluk Hidup Prokariotik dan eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sel merupakan bagian terkecil yang terdapat pada tubuh makhluk hidup. Sel menjadi tempat terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan keberlangsungan bagi kehidupan. Dilihat dari strukturnya, sel dibedakan menjadi dua yakni sel prokariotik dan eukariotik.

Contoh hewan prokariotik

Sel prokariotik merupakan sel yang terdapat dalam makhluk hidup. Biasanya makhluk hidup yang terdapat sel prokariotik memiliki sel tunggal. Prokariotik berasal dari bahasa Yunani yakni pro dan karyon. Pro memiliki arti sebelum sedangkan karyon memiliki arti membran. Artinya, sel prokariotik adalah jenis sel yang tidak memiliki membran inti atau nukleus.

Berikut ini makhluk hidup yang termasuk ke dalam sel prokariotik.

1. Archae

Archae. makhluk hidup prokariotik

Archae adalah organisme yang memiliki sel tunggal dan dapat hidup sekalipun di suhu yang tinggi bahkan dapat bertahan hidup di suhu yang mencapai 113 derajat. Archae termasuk makhluk hidup prokariotik karena tidak memiliki membran inti (nukleus). Selain itu organisme ini juga dapat bertahan di lingkungan yang asam bahkan dengan tingkat keasaman yang memiliki pH nol.

Archae termasuk ke dalam mikrobiologi yang tidak memiliki inti sel dan terdapat membran yang membatasi organelnya. Pada mulanya Archae dimasukkan ke dalam bakteri sehingga dinamakan dengan archaebacteria.

Namun, saat ini archae tidak dimasukkan ke dalam kelompok bakteri karena selnya bersifat unik yakni terdiri dari dua domain kehidupan. Meskipun begitu, archae dan bakteri memiliki bentuk yang sama. Namun, pada beberapa jenis archae memiliki bentuk yang unik.

2. Bakteri

Bakteri, bakhluk hidup prokariotik

Bakteri termasuk ke dalam sel prokariotik yang memiliki sel tunggal dan memiliki ukuran yang beragam. Terdapat sekitar lebih dari 1030 bakteri yang terbesar di berbagai belahan bumi. Biasanya bakteri ini dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, hewan hingga tumbuhan.

Bakteri memiliki ukuran mulai dari mikroskopis hingga terdapat beberapa yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Sebagian besar bakteri belum diketahui jenisnya. Bakteri termasuk ke dalam makhluk hidup yang adaptif dan dapat tinggal di mana saja seperti tanah, air, mata air panas, limbah bahkan di kerak bumi sekalipun.

Biasanya bakteri hidup dengan melakukan kerja sama baik dengan tumbuhan ataupun hewan. Adapun contoh dari bakteri adalah salmonella anterice, Escherichia coli, staphylococcus aures dan lainnya.

3. Cyanobacteria

Cyanobacteria, makhluk hidup prokariotik

Cyanobacteria atau ganggang hijau biru yang termasuk ke dalam bakteri fotosintetik. Cyanobacteria termasuk ke dalam sel prokariotik yang tertua bahkan muncul sebelum adanya hewan dan tumbuhan di bumi.

Cyanobacteria termasuk salah satu penghasil oksigen yang ada di bumi sehingga keberadaannya begitu penting bagi manusia. Cyanobacteria dapat hidup di manapun seperti perairan, tanah, bebatuan bahkan bongkahan batu sekalipun.

Cyanobacteria ada yang memiliki sel tunggal atau uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Biasanya ukuran tubuh Cyanobacteria sekitar 1 mm sampai 60 mm sehingga untuk melihatnya dibutuhkan mikroskop.

Cyanobacteria memiliki peran sebagai tumbuhan perintis yang membentuk permukaan tanah gundul dan menambah unsur organik pada tanah. Adapun contoh dari Cyanobacteria adalah anabaena, nostic, microcystic dan lainnya.

Contoh hewan eukariotik

Eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti atau nukleus. Dalam bahasa Yunani, Eukariotik terdiri dari 2 kata yakni eu dan krayon yang memiliki arti terdapat membran. Artinya, makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik akan mempunyai dua membran yakni sitoplasma dan membran inti atau nukleus.

Berikut ini contoh makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik.

1. Sel Hewan

sel hewan, makhluk hidup eukariotik

Sel hewan memiliki sel berupa eukariotik dan memiliki semua jaringan sama seperti pada manusia. Sel eukariotik yang terdapat pada hewan mempunyai inti sel yang dikelilingi oleh membran nuklear. Tidak seperti sel eukariotik lainnya, pada sel hewan tidak terdapat dinding sel dan juga kloropas.

Pada sel hewan terdapat banyak Organel seperti mitokondira dan lisosom. Sel hewan memiliki keunggulan untuk menduplikat diri lewat proses pembelahan. Mitokondira memiliki fungsi untuk menghasilkan energi dan lisosom berguna untuk pencernaan.

Selain itu, pada sel hewan vakuola biasanya berukuran lebih kecil atau pada beberapa sel hewan lainnya bahkan tidak ada. Pada sel hewan terdapat karbohidrat dan lipid yang memiliki peranan penting dalam proses pembelahan dan fotosintesis. Lipid juga memiliki peranan sebagai cadangan makanan contohnya seperti lemak dan minyak.

2. Sel Tumbuhan

sel tumbuhan makhluk hidup eukariotik

Sel tumbuhan termasuk ke dalam sel eukariotik seperti halnya sel hewan. Sel tumbuhan mempunyai inti sel, dinding sel yang kokoh dan kloroplas. Dinding sel yang kokoh pada sel tumbuhan dikarenakan terbuat dari selulosa.

Fungsi dinding sel untuk melindungi keberadaan struktur pada sel tumbuhan dari berbagai gangguan sehingga tetap aman. Selain itu, keberadaan dinding sel juga berperan sebagai tempat keluar masuknya zat pada tumbuhan. Zat-zat yang akan masuk ke dalam tumbuhan akan melewati dinding sel.

Sementara itu, kloroplas berfungsi untuk membantu proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga sel tumbuhan termasuk autotrof. Makhluk hidup yang bersifat autotrof merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.

Kloropas sendiri merupakan struktur organel yang memiliki peranan untuk memberikan warna hijau dan membantu proses fotosintesis. Kloorpas akan menyerap energi matahari agar tumbuhan dapat mengubah air dan karbondioksida menjadi glukosa dan oksigen.

3. Fungi

fungi makhluk hidup eukariotik

Fungi termasuk ke dalam makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik. Sel fungi dalam berupa uniseluler (sel tunggal) dan multiseluler. Fungi adalah makhluk hidup yang tidak memiliki klorofil dan tumbuh sebagai hifa.

Oleh karena itu, fungi termasuk makluk hidup yang memiliki sifat heterotrof artinya makhluk hidup ini tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Hal ini dikarenakan fungsi tidak memiliki kloropas. Pada fungi biasanya terdapat nukleus dan Organel lain seperti mitokondria, membran yang terdapat sterol dan ribosom.

Fungi termasuk ke dalam sel eukariotik karena memiliki membran inti yang membatasi kromosom yang terdapat DNA dengan intorn dan ekstorn. Intern merupakan bukan daerah pengode sedangkan ekstron adalah daerah pengode.

Fungi dapat tumbuh di mana saja sehingga penyebaran fungi di dunia begitu melimpah. Fungi dapat tetap hidup sekalipun di daerah ekstrim seperti gurun dan dan daerah dengan memiliki garam yang tinggi.

4. Protista

Protista makhluk hidup eukariotik

Protista termasuk organisme yang memiliki satu sel atau bahkan lebih dan di dalamya terdapat membran inti yang bersel tunggal. Protista termasuk ke dalam sel eukariotik karena memiliki membran inti. Protista merupakan mikroorganisme yang eukariotik dan bukan termasuk ke dalam hewan, tumbuhan atau jamur.

Hanya saja, jenis-jenis protista memiliki kemiripan dengan hewan, tumbuhan dan jamur. Terdapat tiga jenis protista yakni protista mirip hewan (protozoa) protista mirip jamur dan protista mirip tumbuhan (algae).

Di dalam protista terdapat organel berupa vakuola kotraktil dan vakuola. Protista termasuk ke dalam kingdom sederhana karena hanya tersusun atas sel. Namun, terdapat pula protista yang memiliki banyak sel atau multiseluler. Protista bisa hidup di lingkungan yang lembab dan juga di daerah dengan kadar garam yang banyak seperti laut.

The post 7 Contoh Makhluk Hidup Prokariotik dan eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik https://haloedukasi.com/perbedaan-sel-prokariotik-dan-eukariotik Mon, 09 Oct 2023 05:09:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45862 Sel adalah bagian terkecil dari pembentuk makhluk hidup baik yang bersifat uniseluler ataupun multiseluler. Terdapat dua jenis sel yang ada di dalam makhluk hidup yakni sel prokariotik dan eukariotik. Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani yakni pro yang memiliki arti sebelum dan karyon yang berarti membran inti atau nukleus. Sel prokariotik digolongan ke dalam kingdom […]

The post 8 Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sel adalah bagian terkecil dari pembentuk makhluk hidup baik yang bersifat uniseluler ataupun multiseluler. Terdapat dua jenis sel yang ada di dalam makhluk hidup yakni sel prokariotik dan eukariotik.

Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani yakni pro yang memiliki arti sebelum dan karyon yang berarti membran inti atau nukleus. Sel prokariotik digolongan ke dalam kingdom mineral yang tidak memiliki batasan yang jelas antara inti sel dan sitoplasma.

Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

Sel prokariotik merupakan sel yang tidak terdapat membran sel di sekelilingnya sehingga DNA organisme ini hidup bebas dalam sitoplasma. Biasanya sel prokariotik dapat ditemukan pada bakteri dan arkea. Sementara itu, sel eukariotik adalah jenis sel yang terdapat membran sel yang berfungsi untuk pelindung DNA dan berbagai macam organik yang mengelilingi membrannya.

Istilah eukariotik berasal dari bahasa Yunani yakni eu yang berarti sejati dan karyon berarti inti. Biasanya sel eukariotik ditemukan pada semua makhluk hidup yakni manusia, tumbuhan, dan hewan. Baik sel eukariotik maupun prokariotik memiliki struktur yang sama. Namun, terdapat sejumlah perbedaan yang mendasar.

Berikut ini perbedaan yang terdapat dalam sel eukariotik dan prokariotik.

1. Struktur sel

Sel prokariotik dan eukariotik memiliki struktur sel yang berbeda. Pada sel prokariotik, struktur sel yang dimiliki cenderung sederhana dan bersifat uniseluler. Sementara itu, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan biasanya bersifat multiseluler.

Sel prokariotik tidak mempunyai inti sel, sedangkan pada sel eukariotik terdapat inti sel. Inti sel pada eukariotik terpisah dari sitoplasma. Baik sel prokariotik maupun eukariotik sama-sama terdapat membran plasma dan sitoplasma.

Selain itu, keduanya juga sama-sama memiliki nukleus dan ribosom. Membran plasma merupakan sekat yang membatasi bagian luar dan dalam. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dan mengandung zat koloid.

Nukleus sendiri merupakan inti sel dan memiliki bentuk oval atau bulat dan berada di bagian tengah sel. Ribosom sendiri adalah tempat dilakukannya sintesis protein. Terlepas dari itu, keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Dapat terlihat struktur pada eukariotik memiliki jumlah yang banyak terutama pada penyusun organelnya.

Terdapat 8 bagian pada struktur sel prokariotik. Adapun struktur sel pada sel prokariotik meliputi sebagai berikut.

  • Membran plasma
  • Sitoplasma
  • Nukleus
  • Ribosom
  • Dinding sel
  • Kapsul
  • Dinding rambut
  • Flagel

Sementara itu, pada sel eukariotik Organel tersusun dari beberapa struktur yang lebih kompleks. Berikut ini struktur sel pada eukariotik.

  • Membran plasma
  • Sitoplasma
  • Dinding sel
  • Organel
  • Nukleus
  • Retikulum Endoplasma
  • Ribosom
  • Sentriol
  • Badan golgi
  • Lisosom
  • Mitokondria
  • Plastida
  • Vakuola

2. Ukuran Sel

Umumnya, sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Biasanya sel ini memiliki diameter yang berukuran 1 sampai 10 mikrometer. Setiap sel prokariotik merupakan sel tunggal hanya saja ketika dalam rantai sering terlihat berjumlah banyak.

Lain halnya dengan sel eukariotik yang memiliki diameter sekitar 10 sampai 100 mikrometer. Ukuran sel prokariotik lebih kecil dibandingkan eukariotik dikarenakan struktur pada organisme ini jauh lebih sederhana.

Lain halnya dengan struktur pada eukariotik yang lebih kompleks sehingga berukuran lebih besar. Meskipun begitu, keduanya ini termasuk ke dalam kelompok sel yang artinya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan yang lain.

3. Struktur DNA

Pada sel prokariotik tidak terdapat inti sel sehingga DNA mereka terdapat dalam nukleoid yang tidak dilapisi oleh membran. Bahan gen DNA dapat ditemukan di dalam sitoplasma dan berbentuk seperti cincin bulat.

Berbeda halnya dengan sel eukariotik. Sel ini memiliki inti sel yang dilindungi oleh membran nukleus sehingga DNA mereka ada di dalam kromosom. DNA yang terdapat pada sel prokariotik memiliki bentuk sirkuler dan dinamakan dengan nukleoid. Namun, di luar nukleoid terdapat pula DNA sirkuler lainnya.

Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil dan dinamakan dengan plasmid. Pada sel prokariotik terdapat DNA sirkular yang tidak mengandung histon. Materi genetiknya (DNA) terpusat pada suatu daerah yang dinamakan dengan nukleotid.

Hanya saja, pada sel prokariotik tidak terdapat membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya. Sementara itu, sel eukariotik yang memiliki bentuk multiple dan memiliki histon. Kromosom pada eukariotik terdiri dari asam deoksiribo nukleat.

Asam nukleat akan membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari satu. Kelompok sel eukariotik umumnya mempunyai nukleus sejati. Dinding sel eukariot biasanya jauh lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot.

Dinding sel sendiri terdiri dari pepligodikan, lemak dan protein. Pepligodikan membuat dinding sel terlihat kaku karena fungsi dinding sel melindungi maka harus bersifat kaku.

4. Struktur Membran

Membran sel adalah batas antara bagian luar dengan bagian dalam sel. Sel prokariotik dan eukariotik memiliki struktur membran yang berbeda. Pada sel prokariotik membran selnya jauh lebih sederhana dan hanya terdiri dari satu lapisan fosfilipid.

Sedangkan pada sel eukariotik membran sel jauh lebih kompleksitas dan terdiri dari dua lapisan fosfilipid yakni lapisan fosfilipid dan protein. Lapisan protein akan membentuk dua jenis lapisan yakni lapisan protein perifer dan lapisan protein integral.

Lapisan protein perifer merupakan lapisan yang membungkus kepala lipid bilayer pada bagian luar. Sementara itu, lapisan protein integral adalah lapisan yang membungkus kepala lipid bilayer pada bagian dalam.

Lapisan lipid sendiri tersusun dari bagian fosofolipid yang terdiri atas gugus fosfat. Selain itu, lipid juga terdiri dari glikopid dan sterol. Membran sel pada eukariotik memilliki sifat semipermeabel yang artinya hanya dapat dilalui oleh zat-zat tertentu saja. Membran sel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya zat ke dalam tubuh.

Plastida adalah badan bermembran rangkap dan mengandung membran tertentu. Terdapat tiga jenis plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas. Kloropas mengandung pigmen hijau sedangkan lekoplas memiliki warna putih dan menjadi tempat menyimpan makanan. Sementara itu, kromoplas adalah plasmid yang mengandung pigmen seperti pigmen biru, kuning, dan merah.

5. Struktur Organel

Organel merupakan bagian tertentu yang berfungsi dalam pembentukan organ. Seperti sebuah perusahaan, Organel terdiri dari kelompok kerja yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Pada sel prokariotik tidak terdapat Organel karena sel ini tidak mempunyai membran inti. Membran inti berfungsi untuk membatasi ruang yang ada dalam sel.

Meskipun begitu, pada sel prokariotik terdapat membran sel yang memiliki fungsi sebagai pelindung dan alat transportasi sel dan penerima rangsangan yang berasal dari luar. Bentuk membran plasma pada prokariotik membentuk ke dalam dan membentuk mesosom.

Mesosom berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga dapat memproduksi energi yang digunakan sehari-hari. Organel yang terdapat pada sel prokariotik adalah berupa riboso yang terdiri dari RNA dan protein.

Ribosom sendiri merupakan tempat terjadinya proses sintesis protein. Berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki banyak jenis Organel. Organel tersusun atas beberapa struktur seperti nukleus, Retikulum Endoplasma, ribosom, sentriol, plastida, vakuola, badan golgi, lisosom dan mitokondria.

Retikulum Endoplasma adalah saluran yang terdapat pada sitoplasma yang berfungsi untuk menghubungkan nukleus dengan membran plasma. Badan golgi berfungsi untuk alat sekresi protein dan lendir. Lisosom mengandung enzim pencernaan sehingga memiliki fungsi untuk mencerna struktur sel yang telah mengalami kerusakan.

6. Tempat Tinggal

Sel prokariotik memiliki habitat di lingkungan yang cenderung ekstrim seperti suhu yang tinggi, pH yang rendah serta bertekanan tinggi. Bahkan organisme yang bersel prokariotik ini mampu hidup dengan suhu yang mencapai 100 derajat Celcius.

Mereka juga mampu hidup di lingkungan dengan kadar salinitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan, organisme prokariotik tidak bergantung dan tinggal pada lingkungan yang memiliki ketersediaan oksigen.

Sel prokariotik biasanya hidup secara menyendiri, berkelompok dan bersifat parasit meskipun hidup dengan cara menumpang pada individu lain, prokariotik tidak merugikan organisme yang ditumpanginya. Hal ini berbeda dengan tempat tinggal pada sel eukariotik.

Sel eukariotik dapat bertahan hidup di lingkungan yang memiliki ciri-ciri tertentu. Mereka dapat bertahan hidup di berbagai Habitat mulai dari air tawar sampai Padang pasir. Hanya saja, lingkungan tempat tinggal eukariotik tidak seekstrem prokariotik.

7.Cara Reproduksi

Sel prokariotik melakukan proses reproduksi dengan cara pembelahan biner. Biasanya sel akan membelah menjadi dua anak sel yang serupa secara genetika. Pembelahan dengan cara biner memiliki tiga tahapan yakni :

  • Pembelahan sel menjadi dua sel anak yang serupa secara genetik
  • Adanya pembesaran ukuran serta munculnya kopi, terakhir baru dinding sel prokariotik akan terbentuk. Biasanya pembelahan biner ini akan terjadi pada cyanobacteria, archae, dan eubacteria.

Tidak hanya itu, proses reproduksi pada sel prokariotik juga dapat dilakukan dengan cara aseksual. Adapun tahapan proses reproduksi aseksual pada prokariotik adalah konjugasi, tranduksi dan transformasi.

Proses konjugasi akan menyebabkan penyatuan pada dua buah sel. Ketika terjadinya proses transformasi, materi genetik akan diambil dan disatukan dengan kromosom yang berasal dari bakteri. Baru pada saat roses tranduksi, terjadi adanya pertukaran gen yang dilakukan dengan cara viral infeksi.

Hal ini berbeda dengan proses eukariotik yang jauh lebih kompleks karena memiliki banyak jenis sel. Sel tersebut harus direplika dan dipertahankan. Cara reproduksi yang terjadi pada sel eukariotik dilakukan dengan cara seksual dan aseksual. Proses aseksual dilakukan dengan cara pembelahan atau dinamakan dengan mitosis.

Sel akan membelah menjadi dua anak sel yang serupa Secara genetik. Sementara itu, proses reproduksi secara seksual dilakukan dengan pembelahan secara meiosis. Pembelahan secara meiosis dilakukan untuk pembentukan sel anak yang berbeda secara genetik.

The post 8 Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-prokariotik Thu, 07 Sep 2023 10:12:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45456 Ribosom merupakan struktur seluler yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein, baik pada sel prokariotik maupun eukariotik serta menjadi mesin sel yang membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida yang membentuk protein. Sel prokariotik memiliki ciri utama berupa tidak adanya inti sel (nukleus) yang terkandung dalam membran, serta […]

The post Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ribosom merupakan struktur seluler yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein, baik pada sel prokariotik maupun eukariotik serta menjadi mesin sel yang membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida yang membentuk protein.

Sel prokariotik memiliki ciri utama berupa tidak adanya inti sel (nukleus) yang terkandung dalam membran, serta tidak memiliki organel-organel seluler yang dikelilingi oleh membran, seperti mitokondria atau retikulum endoplasma.

Sel prokariotik juga seringkali lebih kecil dalam ukuran daripada sel eukariotik. Pada sel prokariotik seperti bakteri, ribosom terdiri dari dua subunit yaitu subunit kecil dan subunit besar yang berfungsi bersama-sama untuk membaca dan menerjemahkan informasi genetik dalam mRNA menjadi urutan asam amino.

Ribosom bertugas membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino sesuai urutan yang diinstruksikan oleh mRNA tersebut.

Fungsi ribosom pada sel prokariotik antara lain sebagai berikut.

  • Menyatukan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida berdasarkan urutan yang diinstruksikan oleh RNA messenger (mRNA).
  • Berperan penting dalam pertumbuhan seluler dengan menghasilkan protein yang diperlukan untuk pembelahan sel, perbaikan sel, dan regenerasi jaringan.
  • Merespons perubahan dalam lingkungan seluler dengan mengatur tingkat sintesis protein tertentu.
  • Memastikan bahwa asam amino dimasukkan dengan benar ke dalam rantai polipeptida.
  • Menghasilkan banyak protein yang memungkinkan terjadinya proses metabolisme. Karena banyak enzim yang dibutuhkan untuk reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme seluler.
  • Membawa dan menyalurkan protein ke lokasi yang tepat di dalam sel atau di luar sel prokariotik.
  • Mengatur ekspresi genetik dalam sel dengan mensintesis protein yang diperlukan untuk menjalankan fungsi genetik yang ada di dalam DNA sel prokariotik.

Dengan melakukan sintesis protein tersebut, ribosom memainkan peran penting dalam pengembangan dan fungsi seluler serta pertumbuhan sel prokariotik. Tanpa adanya ribosom dalam sel prokariotik, proses sintesis protein tidak akan terjadi.

Dampanya akan memiliki konsekuensi serius bagi sel prokariotik. Selain itu protein juga sangat penting dalam berbagai fungsi seluler, termasuk enzim yang diperlukan untuk reaksi kimia sel, faktor-faktor struktural, dan berbagai fungsi lainnya.

Sel prokariotik tidak akan dapat membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan fungsi seluler normal tanpa ribosom. Dalam sel prokariotik, materi genetik DNA terletak dalam nukleoid yang merupakan area di dalam sel di mana DNA berada dalam bentuk cincin atau rantai tunggal.

Sel prokariotik umumnya lebih sederhana dibandingkan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki beragam fitur seluler, seperti membran sel (plasma membrane) dan ribosom, tetapi tidak memiliki membran inti sel atau organel-organel seluler yang ditemukan dalam sel eukariotik serta menjadi karakteristik yang membedakan sel prokariotik dari sel eukariotik.

Dengan kata lain, ribosom pada sel prokariotik menjadi mesin yang menjalankan sintesis protein dengan menggabungkan asam amino sesuai urutan yang diinstruksikan oleh mRNA. Mutasi dalam gen-gen yang terlibat dalam pembentukan ribosom.

Gen-gen tersebut dapat memengaruhi struktur atau fungsi ribosom, yang dapat berdampak pada kemampuan sel untuk melakukan translasi protein dan molekul lain dalam sel seperti RNA transfer (tRNA) dan faktor-faktor translasi.

Selain itu faktor seperti suhu, pH, dan ketersediaan nutrisi dalam lingkungan sekitar sel prokariotik dapat memengaruhi aktivitas ribosom. Semua faktor tersebut dapat memiliki dampak pada fungsi ribosom dalam sel prokariotik dan pada akhirnya dapat memengaruhi kemampuan sel untuk membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

The post Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>