Sel Tumbuhan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sel-tumbuhan Mon, 20 Nov 2023 08:38:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Sel Tumbuhan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sel-tumbuhan 32 32 10 Perbedaan Sentriol Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/perbedaan-sentriol-pada-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan Mon, 20 Nov 2023 08:38:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46236 Sentriol adalah struktur berbentuk silindris yang hadir dalam sel hewan dan sebagian sel protista. Sentriol memainkan peran penting dalam pembelahan sel dan organisasi sitoskeleton sel. Mereka terletak dekat nukleus sel dan berperan penting dalam pembelahan sel, terutama selama mitosis dan meiosis. Sentriol bertindak sebagai pusat organisasi mikrotubulus dan membantu membentuk spindle selama pembelahan sel. Ini […]

The post 10 Perbedaan Sentriol Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sentriol adalah struktur berbentuk silindris yang hadir dalam sel hewan dan sebagian sel protista. Sentriol memainkan peran penting dalam pembelahan sel dan organisasi sitoskeleton sel. Mereka terletak dekat nukleus sel dan berperan penting dalam pembelahan sel, terutama selama mitosis dan meiosis.

Sentriol bertindak sebagai pusat organisasi mikrotubulus dan membantu membentuk spindle selama pembelahan sel. Ini memungkinkan pemisahan kromosom yang akurat. Sel tumbuhan, sebaliknya, tidak memiliki sentriol.

Sel tumbuhan mengandalkan struktur yang disebut mikrotubulus pusat atau “centrosome” yang memiliki peran serupa dalam pembelahan sel. Perbedaan ini menunjukkan variasi dalam struktur sel hewan dan sel tumbuhan, dengan sentriol menjadi karakteristik khas sel hewan yang memainkan peran penting dalam pembelahan sel.

1. Keberadaan Sentriol

Sentriol adalah organel sel yang terdapat pada sel hewan, tetapi absen dalam sel tumbuhan. Sentriol adalah struktur berbentuk silinder yang terletak di dekat nukleus sel hewan. Perannya sangat penting dalam pembelahan sel, khususnya selama mitosis dan meiosis.

Sentriol bertindak sebagai pusat organisasi mikrotubulus, membentuk spindle selama pembelahan sel, yang diperlukan untuk memisahkan kromosom dengan benar. Sel tumbuhan, sebaliknya, tidak memiliki sentriol.

Mereka mengandalkan struktur yang disebut mikrotubulus pusat atau “centrosome” untuk fungsi serupa dalam pembelahan sel. Perbedaan ini adalah salah satu aspek yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan dalam konteks organellar dan struktural.

Perbedaan pertama yang paling mencolok adalah keberadaan sentriol dalam sel hewan dan sel tumbuhan. Sentriol hadir dalam sel hewan, tetapi tidak hadir dalam sel tumbuhan. Ini adalah perbedaan mendasar dalam organisasi seluler antara dua kerajaan organisme ini.

2. Fungsi Sentriol dalam Pembelahan Sel

Sentriol, yang terdapat dalam sel hewan, memiliki peran utama dalam pembelahan sel. Selama mitosis dan meiosis, sentriol berfungsi sebagai pusat organisasi mikrotubulus. Mereka membantu membentuk struktur yang disebut spindle sel, yang diperlukan untuk memisahkan kromosom dengan benar.

Selama pembelahan, sentriol membantu memandu pergerakan kromosom ke arah yang tepat, sehingga setiap sel anak menerima salinan kromosom yang sama. Di sisi lain, sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, tetapi mengandalkan struktur mikrotubulus pusat yang berperan dalam fungsi serupa selama pembelahan.

Perbedaan ini menggambarkan adaptasi sel untuk memenuhi kebutuhan spesifiknya, karena struktur sel hewan dan sel tumbuhan dapat bervariasi sesuai dengan perbedaan evolusioner dan fungsi biologisnya. Dalam sel hewan, pasangan sentriol yang dikenal sebagai pasangan sentriol berfungsi sebagai pusat organisasi mikrotubulus saat membantu dalam pembentukan spindle selama pembelahan sel. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, dan pembelahan selnya melibatkan organisasi mikrotubulus yang lebih kompleks.

3. Struktur Sentriol

Struktur sentriol dalam sel hewan dan sel tumbuhan juga memiliki perbedaan. Sentriol dalam sel hewan terdiri dari dua sentriol yang tersusun secara saling tegak lurus satu sama lain. Ini membentuk pasangan sentriol yang terletak di dekat inti sel. Di sisi lain, sel tumbuhan memiliki struktur yang disebut mikrotubulus organisasi center (MTOC) yang menggantikan peran sentriol dalam organisasi mikrotubulus.

4. Organisasi Spindle Selama Pembelahan

Ketika sel hewan memasuki tahap pembelahan sel, pasangan sentriol membentuk spindle yang merupakan kerangka utama dalam segregasi kromosom. Spindle ini membantu dalam pemisahan kromosom ke dalam sel anak selama mitosis dan meiosis. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, dan pembelahan selnya melibatkan organisasi spindle yang berasal dari MTOC.

5. Pembentukan Silia dan Flagela

Sentriol juga berperan dalam pembentukan silia dan flagela, struktur berbentuk serabut yang digunakan oleh sel hewan untuk pergerakan dan penangkapan makanan. Sementara silia dan flagela hadir pada beberapa jenis protista, sel tumbuhan tidak memiliki struktur ini dan tidak memerlukan sentriol untuk pembentukan mereka.

6. Peran dalam Organel Silia dan Flagela

Sentriol dalam sel hewan adalah pusat bagi pembentukan struktur silia dan flagela. Mereka membantu mengatur organisasi mikrotubulus yang menyusun struktur ini dan memungkinkan pergerakan dan getaran. Sel tumbuhan, seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak memiliki silia dan flagela, oleh karena itu, sentriol tidak berperan dalam pembentukan struktur ini.

7. Peranan dalam Sitoskeleton

Sitoskeleton adalah jaringan protein yang memberikan dukungan struktural dan memengaruhi mobilitas dalam sel. Pada sel hewan dan sel tumbuhan, sitoskeleton memiliki peran penting. Dalam sel hewan, sitoskeleton terlibat dalam pembentukan bentuk sel, gerakan, dan pembelahan sel.

Filamen aktin dan mikrotubulus adalah komponen utama yang memfasilitasi kontraksi otot, pergerakan sel, dan pembelahan sel dalam mitosis. Di sel tumbuhan, sitoskeleton mendukung struktur dinding sel dan plastida seperti kloroplas.

Selain itu, mikrotubulus juga berperan dalam distribusi organel selama pembelahan sel tumbuhan yang disebut mitosis sel tumbuhan. Sentriol juga berperan dalam penyusunan sitoskeleton sel hewan. Sitoskeleton adalah jaringan serat protein yang memberikan dukungan dan struktur pada sel.

Sentriol membantu mengatur dan menjaga struktur sitoskeleton dengan mengatur pembentukan mikrotubulus. Jadi, sitoskeleton penting dalam kedua jenis sel ini, tetapi perannya mungkin sedikit berbeda, sesuai dengan perbedaan struktur dan kebutuhan sel hewan dan sel tumbuhan.

8. Organisasi Basal Body

Sentriol dalam sel hewan juga berfungsi sebagai basal body. Basal body adalah pusat pengaturan pembentukan mikrotubulus yang mendukung flagela dan silia. Ini adalah perbedaan penting antara sentriol dalam sel hewan dan sel tumbuhan karena sel tumbuhan tidak memiliki basal body.

9. Pembentukan dan Organisasi Mikrotubulus

Sentriol dalam sel hewan memainkan peran kunci dalam pembentukan dan organisasi mikrotubulus. Mikrotubulus adalah struktur yang penting dalam proses pembelahan sel dan dalam transportasi intraseluler. Sel tumbuhan mengandalkan MTOC yang berbeda untuk mengatur mikrotubulus dan tidak memiliki sentriol.

10. Peranan dalam Sel Hewan Multiseluler

Sentriol dalam sel hewan juga berperan dalam pembentukan jaringan dan organisme multiseluler. Misalnya, sentriol dalam sel hewan memainkan peran penting dalam pengaturan selama pembentukan embrio pada hewan. Sel tumbuhan tidak mengalami perkembangan embrio serupa, dan oleh karena itu, sentriol tidak diperlukan untuk fungsi ini dalam sel tumbuhan.

Sentriol adalah struktur yang memiliki peran penting dalam sel hewan, terutama dalam pembelahan sel, pembentukan mikrotubulus, pembentukan silia dan flagela, dan organisasi sitoskeleton. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol dan mengandalkan MTOC dalam proses pembelahan sel dan organisasi mikrotubulus. Perbedaan

The post 10 Perbedaan Sentriol Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Perbedaan Plastida Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/perbedaan-plastida-pada-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan Tue, 31 Oct 2023 04:02:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46235 Plastida adalah organel sel tumbuhan yang memiliki peran utama dalam proses fotosintesis dan penyimpanan energi. Organel ini ditemukan dalam sel tumbuhan, serta beberapa mikroorganisme seperti alga dan protista. Plastida adalah salah satu karakteristik utama yang membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Ada beberapa jenis plastida, di antaranya plastida yang paling terkenal adalah kloroplas, lekukan yang […]

The post 10 Perbedaan Plastida Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Plastida pada Sel hewan dan sel tumbuhan

Plastida adalah organel sel tumbuhan yang memiliki peran utama dalam proses fotosintesis dan penyimpanan energi. Organel ini ditemukan dalam sel tumbuhan, serta beberapa mikroorganisme seperti alga dan protista. Plastida adalah salah satu karakteristik utama yang membedakan sel tumbuhan dari sel hewan.

Ada beberapa jenis plastida, di antaranya plastida yang paling terkenal adalah kloroplas, lekukan yang mengandung pigmen hijau, klorofil. Kloroplas adalah pusat fotosintesis, proses yang memungkinkan tumbuhan dan organisme autotrof lainnya mengubah energi cahaya matahari menjadi glukosa dan oksigen. Glukosa adalah sumber energi utama tumbuhan.

Selain kloroplas, ada dua jenis plastida lain yang penting, yaitu:

  • Kromoplas: Kromoplas mengandung pigmen-pigmen yang memberikan warna pada buah-buahan dan bunga tumbuhan. Mereka berperan dalam pembentukan warna pada berbagai bagian tumbuhan. Contohnya, tomat merah dan wortel oranye adalah hasil dari pigmen dalam kromoplas.
  • Leukoplas: Leukoplas adalah plastida yang tidak memiliki pigmen, dan mereka berperan dalam penyimpanan zat-zat cadangan seperti pati dan minyak dalam sel tumbuhan. Leukoplas adalah plastida tak berwarna dan membantu tumbuhan meyimpan sumber daya untuk digunakan saat dibutuhkan, seperti dalam biji dan umbi.

Plastida memiliki struktur membran ganda, mirip dengan mitokondria. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur berbagai proses seluler dengan cara yang efisien. Selama fotosintesis, kloroplas mengambil cahaya matahari dan karbon dioksida untuk menghasilkan glukosa, yang kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Plastida adalah organel sel tumbuhan yang kritis dalam proses fotosintesis dan penyimpanan zat-zat penting. Mereka termasuk kloroplas, kromoplas, dan leukoplas, masing-masing dengan peran unik dalam metabolisme dan fungsi tumbuhan.

Plastida memungkinkan tumbuhan untuk menghasilkan makanan dan pigmen yang memberikan warna pada berbagai bagian tumbuhan, menjadikannya salah satu organel paling penting dalam biologi tumbuhan.

Namun, Plastida juga ada di sel hewan, dan berikut ini adalah perbedaannya

1. Plastida pada Sel Tumbuhan dan Kehadirannya pada Sel Hewan

Plastida adalah organel yang hadir dalam sel tumbuhan. Jenis plastida yang paling terkenal adalah kloroplas, yang berperan dalam fotosintesis. Plastida juga dapat mengandung pigmen lain, seperti kromoplas yang memberikan warna pada buah-buahan.

Dan leukoplas yang berfungsi dalam penyimpanan karbohidrat. Namun, pada sel hewan, plastida tidak hadir, kecuali pada tahap awal evolusi ketika hewan masih memiliki plastida sebagai sisa sejarah evolusi.

2. Fungsi Fotosintesis

Kloroplas adalah plastida yang paling terkenal dan berperan utama dalam fotosintesis. Sel tumbuhan menggunakan kloroplas untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Sel hewan tidak memiliki kemampuan fotosintesis karena mereka tidak memiliki kloroplas.

Sebagai gantinya, hewan bergantung pada organisme yang melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan, untuk memasok makanan.

3. Pigmen Klorofil

Klorofil adalah pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis. Ini hanya ditemukan dalam kloroplas sel tumbuhan dan memberikan warna hijau pada tumbuhan. Klorofil tidak ada dalam sel hewan karena sel hewan tidak melakukan fotosintesis.

4. Jenis Plastida yang Terdapat pada Sel Hewan

Meskipun plastida umumnya tidak hadir dalam sel hewan, beberapa penelitian telah menunjukkan keberadaan plastida yang sangat tereduksi dalam beberapa jenis hewan. Namun, peran plastida dalam sel hewan ini masih belum sepenuhnya dipahami.

5. Peran Kromoplas dan Leukoplas

Kromoplas dan leukoplas adalah jenis plastida lain yang hadir dalam sel tumbuhan. Kromoplas mengandung pigmen berwarna seperti karotenoid yang memberikan warna pada buah dan bunga. Leukoplas adalah plastida tanpa pigmen yang berfungsi dalam penyimpanan karbohidrat dan lemak. Sel hewan tidak memiliki plastida yang berspesialisasi seperti ini.

6. Fungsi Penyimpanan dan Sintesis Lemak

Sel tumbuhan menggunakan plastida untuk menyimpan lemak dalam bentuk oleum. Plastida ini, dikenal sebagai oleumplas, terutama ditemukan dalam biji dan biji-bijian. Selain itu, plastida juga berperan dalam sintesis lemak. Sementara sel hewan juga memiliki kemampuan sintesis lemak, mereka tidak memiliki plastida khusus untuk tugas ini.

7. Perbedaan dalam Kandungan DNA

Perbedaan utama dalam kandungan DNA plastida di sel tumbuhan dan sel hewan adalah bahwa sel tumbuhan memiliki plastida, seperti kloroplas, yang mengandung DNA plastida, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida atau DNA plastida.

Sel Tumbuhan:

  • Sel tumbuhan memiliki plastida, seperti kloroplas, yang mengandung DNA plastida. DNA plastida dalam kloroplas memiliki peran penting dalam pengaturan fotosintesis dan sintesis beberapa molekul penting.
  • DNA plastida dalam sel tumbuhan bersifat sirkuler, serupa dengan DNA bakteri. Ini mengisyaratkan bahwa kloroplas memiliki asal usul endosimbiosis dengan bakteri fotosintetik pada tahap evolusi sel tumbuhan.
  • Sel tumbuhan juga memiliki nukleus yang mengandung DNA inti sel yang mengatur seluruh fungsi sel.

Sel Hewan:

  • Sel hewan tidak memiliki plastida, termasuk kloroplas, sehingga tidak mengandung DNA plastida. Sel hewan mengandalkan mitokondria untuk produksi energi.
  • DNA dalam sel hewan terkonsentrasi di dalam nukleus sel dan mengatur berbagai fungsi sel termasuk sintesis protein dan regulasi genetik.

Dalam perbandingan ini, perbedaan utama adalah bahwa DNA plastida hadir dalam sel tumbuhan melalui plastida, sementara sel hewan tidak memiliki plastida dan oleh karena itu tidak memiliki DNA plastida. Sel tumbuhan memiliki sistem dual DNA.

Dengan DNA nukleus yang mengatur seluruh fungsi sel, dan DNA plastida yang terlibat dalam pengaturan fotosintesis. Sel hewan hanya memiliki DNA nukleus yang mengendalikan sebagian besar proses sel.

Plastida memiliki DNA sendiri, yang disebut DNA plastida. DNA plastida pada sel tumbuhan terus diwariskan dari generasi ke generasi, sementara sel hewan tidak memiliki DNA plastida.

8. Perbedaan dalam Pembelahan Sel

Pembelahan sel plastida, khususnya kloroplas dalam sel tumbuhan, memiliki perbedaan yang signifikan dengan sel hewan. Proses ini disebut pembelahan biner dalam kloroplas sel tumbuhan, sementara sel hewan tidak memiliki kloroplas dan tidak mengalami proses ini.

Pembelahan biner kloroplas adalah cara di mana kloroplas dalam sel tumbuhan bereproduksi. Ini mirip dengan pembelahan sel secara keseluruhan yang dikenal sebagai mitosis atau meiosis, tetapi fokus pada replikasi dan pembelahan kloroplas.

Prosesnya melibatkan beberapa langkah seperti pertambahan organel seluler, duplikasi DNA kloroplas, pembelahan, dan redistribusi kloroplas ke dalam sel-sel anak. Dengan cara ini, sel tumbuhan dapat mempertahankan jumlah kloroplas yang diperlukan untuk fotosintesis yang efisien.

Namun, sel hewan tidak memiliki kloroplas atau plastida lainnya yang dapat mengalami pembelahan biner seperti ini. Sebaliknya, sel hewan memiliki mitokondria yang memainkan peran serupa dengan kloroplas dalam hal memproses energi, tetapi mitokondria bereproduksi melalui pembelahan sel secara keseluruhan, yang berbeda dari pembelahan biner kloroplas.

Jadi, perbedaan utama adalah bahwa pembelahan sel plastida, khususnya kloroplas, adalah proses unik dalam sel tumbuhan untuk memperbanyak organel tersebut, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida dan oleh karena itu tidak mengalami proses tersebut.

9. Peran dalam Sintesis Pigmen dan Aroma

Plastida juga berperan dalam sintesis pigmen dan senyawa aroma yang memberikan rasa dan aroma pada tanaman dan buah. Misalnya, plastida dalam sel tumbuhan menghasilkan senyawa seperti anthocyanin yang memberi warna pada buah dan bunga, serta senyawa aroma seperti terpenoid.

10. Sumber Energi dalam Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan menggunakan plastida untuk menghasilkan energi dalam bentuk glukosa melalui fotosintesis. Di sisi lain, sel hewan mengandalkan mitokondria untuk menghasilkan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP) melalui respirasi selular.

Perbedaan antara plastida pada sel hewan dan sel tumbuhan mencerminkan peran kunci yang dimainkan oleh plastida dalam fotosintesis, penyimpanan energi, dan pembentukan pigmen dan senyawa aroma dalam tumbuhan.

Sementara plastida adalah organel esensial dalam sel tumbuhan, sel hewan tidak bergantung pada plastida dan menghasilkan energi mereka melalui mitokondria. Memahami perbedaan ini adalah kunci untuk memahami dasar biologis dari kehidupan tanaman dan hewan serta memahami bagaimana interaksi di alam semesta ini dapat membentuk ekosistem yang beragam dan kaya.

The post 10 Perbedaan Plastida Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Perbedaan Vakuola Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/perbedaan-vakuola-pada-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan Tue, 31 Oct 2023 03:56:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46237 Vakuola adalah organel berbentuk kantong yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan, tetapi peran dan karakteristiknya sangat berbeda di antara keduanya. Di sel tumbuhan, vakuola adalah struktur terbesar dalam sel. Fungsinya utamanya adalah sebagai penyimpanan air, garam, gula, serta pigmen dan zat lainnya. Vakuola juga berperan dalam memberikan turgor pada sel tumbuhan, yang mendukung […]

The post 10 Perbedaan Vakuola Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Vakuola adalah organel berbentuk kantong yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan, tetapi peran dan karakteristiknya sangat berbeda di antara keduanya. Di sel tumbuhan, vakuola adalah struktur terbesar dalam sel.

Fungsinya utamanya adalah sebagai penyimpanan air, garam, gula, serta pigmen dan zat lainnya. Vakuola juga berperan dalam memberikan turgor pada sel tumbuhan, yang mendukung struktur sel dan mencegah kollaps. Selain itu, vakuola digunakan untuk menyimpan cadangan makanan dan mengatur pH sel.

Di sel hewan, vakuola tidak sebesar vakuola pada sel tumbuhan, dan tidak memiliki fungsi penyimpanan air atau nutrisi. Vakuola di sel hewan lebih bersifat sekunder dan biasanya memiliki peran dalam pengangkutan dan penguraian berbagai molekul dalam sel.

Jadi, meskipun ada kesamaan nama, vakuola memiliki peran dan karakteristik yang berbeda dalam sel tumbuhan dan sel hewan.

Vakuola adalah organel seluler yang memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sel. Meskipun vakuola hadir dalam sel hewan dan sel tumbuhan, perbedaan signifikan dalam struktur dan fungsi vakuola di antara keduanya memengaruhi banyak aspek biologi dan fisiologi sel. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi 10 perbedaan utama antara vakuola pada sel hewan dan sel tumbuhan.

1. Ukuran Vakuola

Perbedaan yang paling mencolok adalah ukuran vakuola. Vakuola dalam sel tumbuhan jauh lebih besar dan lebih menonjol dibandingkan dengan vakuola dalam sel hewan. Sel tumbuhan memiliki vakuola sentral besar yang dapat mengisi sebagian besar volume sel, sementara vakuola dalam sel hewan relatif kecil dan lebih tersebar.

2. Fungsi Utama Vakuola

Vakuola dalam sel hewan memiliki beberapa fungsi, tetapi perannya utamanya adalah sebagai vesikel penyimpanan sementara untuk berbagai jenis molekul, seperti air, elektrolit, dan berbagai senyawa organik.

Vakuola dalam sel tumbuhan memiliki peran yang lebih beragam dan signifikan. Fungsi utama vakuola dalam sel tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan air, nutrisi, senyawa kimia, serta mendukung turgor sel dan pertumbuhan tumbuhan.

Vakuola dalam sel hewan umumnya memiliki peran yang lebih terbatas dan spesifik dibandingkan sel tumbuhan. Fungsi utamanya adalah terlibat dalam pengangkutan intraseluler. Vakuola membantu dalam penguraian dan pemrosesan molekul-molekul tertentu, terutama dalam proses intraseluler seperti endositosis dan eksositosis.

Sel hewan mengandalkan vakuola untuk mengatur osmosis sel dan menjaga keseimbangan air dalam sel. Ini juga terlibat dalam pengangkutan protein, glikoprotein, dan ion ke dalam dan keluar sel. Meskipun vakuola dalam sel hewan tidak sebesar dan seragam seperti yang ada dalam sel tumbuhan, perannya dalam menjaga homeostasis dan proses intraseluler tetap penting.

3. Vakuola sebagai Tempat Penyimpanan Makanan

Sel hewan menggunakan vakuola untuk menyimpan makanan dalam bentuk vesikel penyimpanan sementara. Ini terutama berlaku untuk sel hewan yang merupakan bagian dari sistem pencernaan. Sel tumbuhan juga menggunakan vakuola untuk penyimpanan makanan, tetapi mereka juga memanfaatkannya untuk menyimpan pigmen, senyawa kimia seperti tannin, serta bahan kimia yang dapat membantu melindungi tumbuhan dari herbivora dan patogen.

4. Vakuola sebagai Tempat Penyimpanan Air

Vakuola dalam sel tumbuhan adalah komponen utama yang memungkinkan tumbuhan untuk menyimpan air dalam jumlah besar. Ini adalah aspek kunci dari regulasi turgor sel, yang berperan penting dalam menjaga kekakuan dan struktur sel tumbuhan.

5. Vakuola sebagai Tempat Penyimpanan Pigmen

Vakuola dalam sel tumbuhan digunakan untuk menyimpan pigmen yang memberikan warna pada bunga dan buah. Ini adalah mengapa warna bunga dan buah tumbuhan sangat beragam dan mencolok. Sel hewan tidak memiliki fungsi serupa dalam penyimpanan pigmen.

6. Regulasi Turgor Sel

Vakuola dalam sel tumbuhan memiliki peran kunci dalam regulasi turgor sel. Turgor sel adalah tekanan internal yang dipertahankan oleh sel tumbuhan karena adanya air yang disimpan dalam vakuola. Ini memberikan dukungan struktural bagi sel tumbuhan dan mencegah kolaps sel.

7. Penyimpanan Zat Garam dan Elektrolit

Sel hewan menggunakan vakuola untuk menyimpan zat garam dan elektrolit dalam konteks regulasi osmosis. Vakuola membantu sel hewan dalam menjaga keseimbangan osmotik. Di sisi lain, sel tumbuhan juga menggunakan vakuola untuk penyimpanan garam dan elektrolit, tetapi ini berkaitan dengan fungsi yang lebih luas dalam menyimpan berbagai senyawa kimia.

8. Penyimpanan Limbah dan Toksin

Vakuola dalam sel tumbuhan juga berperan dalam penyimpanan limbah dan senyawa toksik. Ini membantu menjaga sel tumbuhan tetap aman dan mengurangi efek berbahaya senyawa toksik pada sel hidup.

9. Regulasi pH Intraseluler

Vakuola dalam sel hewan dapat berperan dalam mengatur pH intraseluler dengan menyimpan sejumlah kecil proton (H+) yang dapat memengaruhi keasaman sitoplasma. Di sisi lain, vakuola dalam sel tumbuhan juga memainkan peran dalam mengatur pH sitoplasma, tetapi lebih melibatkan regulasi keasaman dalam lingkungan sekitar sel.

10. Reaksi Fungsi Seluler

Sel hewan menggunakan vakuola untuk berbagai reaksi seluler, seperti fagositosis dan endositosis, yang melibatkan pengambilan dan pencernaan partikel asing atau molekul. Sel hewan juga menggunakan vakuola untuk menciptakan kondisi osmotik yang tepat untuk fungsi enzim intraseluler tertentu.

Vakuola dalam sel tumbuhan juga berpartisipasi dalam berbagai reaksi seluler, tetapi fungsinya lebih luas dalam penyimpanan, regulasi, dan dukungan struktural.

The post 10 Perbedaan Vakuola Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fungsi Nukleolus Pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-nukleolus-pada-sel-tumbuhan Thu, 19 Oct 2023 08:19:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46081 Seperti halnya hewan dan manusia, tumbuhan terdiri dari berbagai struktur tubuh. Salah satunya adalah sel. Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh. Di dalam struktur sel terdapat nukleus atau inti sel. Lebih lanjut lagi, di dalam nukleus, terdapat nukleolus yang merupakan penyusun dasar sel. Secara sederhana, nukleolus merupakan anak dari inti sel atau nukleus. Pada sel […]

The post 4 Fungsi Nukleolus Pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Nukleolus pada sel tumbuhan

Seperti halnya hewan dan manusia, tumbuhan terdiri dari berbagai struktur tubuh. Salah satunya adalah sel. Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh. Di dalam struktur sel terdapat nukleus atau inti sel. Lebih lanjut lagi, di dalam nukleus, terdapat nukleolus yang merupakan penyusun dasar sel.

Secara sederhana, nukleolus merupakan anak dari inti sel atau nukleus. Pada sel eukariotik seperti tumbuhan, nukleolus adalah sub dominan pada nukleus yang menjadi penyusun ribosom. Nukleolus terdiri dari Asam DNA, RNA dan juga protein yang terdapat pada sel eukariotik.

Nukleolus dapat dilihat dengan bantuan mikroskop yang di mana memiliki ukuran lebih besar dibandingkan kromatin. Nukleus adalah inti sel, maka nukleolus adalah anak dari inti sel karena menjadi bagian dari nukleus. Oleh karena itu, fungsi nukleolus membantu kinerja nukleus sebagai anak inti sel.

Nukleolus akan meneruskan kinerja nukleus. Nukleolus terdapat baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara garis besar, fungsi Nukleolus pada tumbuhan dan hewan hampir sama.

Berikut ini fungsi Nukleolus pada sel tumbuhan.

1. Memproduksi Ribosom

Fungsi nukloules pada sel tumbuhan adalah untuk memproduksi sub unit ribosom. Ribosom inilah yang nantinya akan membantu kinerja nukleolus. Ribosom adalah salah satu komponen sel yang membentuk protein dari asam amino.

Sementara itu, sub unit merupakan bagian dari ribosom yang berfungsi untuk meningkatkan transfer RNA dan asam amino. RNA sendiri memiliki fungsi untuk memberikan kode, mengatur dan mengekspresi gen. Selain menghasilkan zat-zat penyusun ribosom, Nukleolus memiliki peranan yang penting pada sel tumbuhan karena menjadi pengatur bagi nutrisi yang terdapat pada tumbuhan.

Nukleolus menjadi tempat memproduksi ribosom karena memiliki komponen yang bernama pusat fibriliar. Pusat fibriliar merupakan tempat protein ribosom terbentuk. Sebelum ribosom terbentuk, protein akan diikat oleh komponen nukloules yakni komponen granular .

Fungsi ribosom pada sel tumbuhan dan hewan sedikit berbeda. Pada sel tumbuhan ribosom akan melakukan sintesis protein dengan bantuan mitokondria. Ribosom pada sel tumbuhan memiliki fungsi untuk mengumpulkan mRNA dan tRNA. tRNA merupakan pembawa asam amino. Setiap ribosom akan memiliki satu tempat untuk mengikat mRNA dan tiga tempat untuk mengikat tRNA.

2. Sintesis Protein

Nukleolus memiliki fungsi sebagai penghasil protein. Protein adalah senyawa organik yang kompleks dan memiliki kapasitas molekul yang sangat tinggi. Protein sangat penting bagi makhluk hidup seperti tumbuhan. Protein juga memiliki peranan untuk mengekspresi gen yang dikodekan oleh DNA.

Sintesis protein memiliki fungsi sebagai penghasilan protein yang dibutuhkan oleh tubuh nantinya. Proses sintesis protein dilakukan beberapa tahap. Pertama kode genetik akan disalin dari DNA yang berasal dari nukleus ke dalam mRNA. Kemudian terjadilah proses transkripsi dan translasi.

Proses ini dibantu oleh kinerja ribosom yang menjadi tempat penghasil protein. Tanpa nukleulos, ribosom tidak akan dapat melakukan sintesis protein. Hal ini dikarenakan ribosom dihasilkan oleh nukleulos. Saat protein dibutuhkan oleh tumbuhan, nukleulos akan mengatur pembentukan prptein.

Pembentukan protein akan dihasilkan melalui proses transkripsi dan translasi. Adapun contoh protein yang dihasilkan adalalah enzim, hormon dan plastida termasuk kloroplas. Kloroplas nantinya akan berfungsi untuk memberikan pigmen pada saat fotosintesis berlangsung.

3. Sintesis RNA

Jika pada nukleus memiliki fungsi sebagai penyimlan materi genetik, lain halnya dengan Nukleolus. Fungsi Nukleolus selanjutnya adalah melakukan sintesis RNA. Nukleolus akan mengumpulkan dan melalukan transkripsi RNA terutama asam nukleat ribosom atau disingkat rRNA.

Nukleolus menjadi tempat berlangsungnya transkripsi gen yang nantinya akan dihasilkan molekul rRNA. rRNA merupakan salah satu jenis RNA yang menjadi pembentuk ribosom. Pada setiap Nukleolus kandungan RNA tidak menentu. Diperkirakan kandungan RNA pada Nukleolus sekitar 5℅ hingga 20%.

Salah satu komponen yang terdapat pada Nukleolus adalah komponen fibriliar padat yang memiliki DNA transkripsi baru yang nantinya terhubung pada protein yang ada di dalam ribosom. Ketika nukleolus berhenti melakukan sintesis RNA, maka nukleolus akan menghilang secara perlahan dan terbentuklah sebuah kromosom.

Nukleolus akan kembali terlihat ketika akhir telofase. Bentuk nukleolus saat itu seperti butir halus yang nantinya akan menjadi sebuah nukleolus. Hal ini dikarenakan telah terbentuknya kromosom dan proses sintesis RNA telah selesai.

Sebagai anak dari nukleus, nukleolus juga bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan oleh ribosom. Hanya saja, nukleolus lebih fokus untuk menyimpan DNA dan melestarikan kromosom yang ada di dalamnya. Jika pada nukleus terdiri dari kromosom, lain halnya dengan nukleolus yang mengandung ribosom sehingga strukturnya akan lebih padat.

4. Penyusun Ribosom

Nukleolus selain berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan ribosom, juga berfungsi untuk menyusun ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas protein dan RNA. Setiap jenis ribosom terdiri dari dua sub unit protein dan RNA yakni sub unit kecil dan besar.

Sub unit kecil memiliki fungsi sebagai pembaca pesan yang dibawa oleh mRNA yang berada dalam asam amino. Sedangkan sub unit besar berperan sebagai pembentuk ikatan peptida yang berada dalam ribosom. Seperti yang sudah diketahui bahwa penyusun dari ribosom adalah protein dan RNA.

Di mana RNA yang akan menjadi penyusun ribosom ini harus terdiri dari asam ribonukleat ribosom. Asam ribonukleat ribosom ini terdapat dalam materi pembentuk nukleolus. Oleh karena itulah, struktur yang terdapat pada ribosom merupakan hasil susunan dari nukleolus.

Pada sel eukariotik seperti tumbuhan, struktur ribosom terdiri atas 40% protein dan 60% RNA dengan ukuran sekitar  32 x 22 nanometer. Biasanya ribosom ini berada di dalam sitoplasma atau terhubung dengan retikulum endoplasma.

Keberadaan ribosom pada sel tumbuhan sangat penting karena protein yang terdapat di dalamnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan perkembangan tumbuhan.

The post 4 Fungsi Nukleolus Pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fungsi Sentriol pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-sentriol-pada-sel-tumbuhan Mon, 09 Oct 2023 02:49:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45904 Sentriol pada sel tumbuhan memiliki peran yang sangat terbatas, bahkan tidak hadir pada sebagian besar sel tumbuhan dewasa. Sentriol adalah struktur yang umumnya ditemukan pada sel hewan, dan perbedaan struktural dan kebutuhan biologis antara sel tumbuhan dan sel hewan menyebabkan sentriol menjadi kurang penting dalam sel tumbuhan. Contoh organisme tumbuhan yang mungkin memiliki struktur mirip […]

The post 4 Fungsi Sentriol pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sentriol pada sel tumbuhan memiliki peran yang sangat terbatas, bahkan tidak hadir pada sebagian besar sel tumbuhan dewasa. Sentriol adalah struktur yang umumnya ditemukan pada sel hewan, dan perbedaan struktural dan kebutuhan biologis antara sel tumbuhan dan sel hewan menyebabkan sentriol menjadi kurang penting dalam sel tumbuhan.

Contoh organisme tumbuhan yang mungkin memiliki struktur mirip dengan sentriol adalah alga hijau seperti Chlamydomonas. Alga adalah organisme tumbuhan yang memiliki flagela, dan mereka memiliki struktur yang disebut basal bodies yang mirip dengan sentriol pada sel hewan.

Basal bodies pada alga hijau tersebut berperan dalam mengatur flagela dan silia yang digunakan untuk pergerakan. Namun, dalam sebagian besar sel tumbuhan, terutama pada sel-sel dalam jaringan akar, batang, dan daun, sentriol tidak hadir dan tidak memiliki peran yang signifikan.

Fungsi sentriol pada sel tumbuhan umumnya lebih terkait dengan organisme tumbuhan yang memiliki flagela atau silia, seperti alga hijau dan bukan pada tumbuhan berbunga atau tumbuhan lebih kompleks. Alga hijau seperti Chlamydomonas adalah organisme tumbuhan yang memiliki flagela, dan sentriol pada alga hijau berperan dalam beberapa fungsi penting.

Berikut Fungsi Sentriol pada Sel Tumbuhan

1. Pembentukan Flagela

Flagela adalah struktur panjang dan bergerak yang digunakan oleh alga hijau dan beberapa organisme tumbuhan lainnya untuk pergerakan. Sentriol memainkan peran kunci dalam pembentukan dan pertumbuhan flagela dengan mengatur pertumbuhan mikrotubulus dan pola pergerakannya.

Sebagai hasilnya, flagela dapat digunakan oleh alga hijau untuk bergerak melalui air, mendeteksi rangsangan lingkungan, dan bahkan mengambil nutrisi.

2. Peran dalam Pembelahan Sel

Sentriol membantu dalam pembentukan spindle sel selama mitosis dan meiosis. Spindle sel adalah struktur yang terdiri dari mikrotubulus yang membantu dalam memisahkan kromosom selama pembelahan sel. Sentriol memainkan peran penting dalam mengatur dan mengorganisasi mikrotubulus yang membentuk spindle tersebut.

3. Organisasi Struktural

Sentriol membantu mengatur dan memelihara struktur flagela, yang penting untuk memastikan bahwa flagela berfungsi dengan baik untuk pergerakan alga dan mendeteksi rangsangan lingkungan. Selama pembelahan sel, sentriol membantu dalam menarik dan memisahkan kromosom ke dalam sel anak yang sedang terbentuk.

Hal itu untuk memastikan bahwa setiap sel anak menerima jumlah yang benar dari kromosom dan materi genetik. Jadi, sentriol pada alga hijau seperti Chlamydomonas, memiliki fungsi penting dalam pembelahan sel, membantu memastikan bahwa proses pembelahan berjalan dengan benar dan bahwa materi genetik terdistribusi dengan tepat ke dalam sel anak yang terbentuk.

4. Berperan Sebagai Sensorik

Flagela yang dipengaruhi oleh sentriol pada alga hijau berperan dalam mendeteksi perubahan dalam lingkungan sekitarnya serta dapat merespons perubahan cahaya, komposisi kimia, atau tekanan air, misalnya.

Kemudian, flagela yang dikendalikan oleh sentriol membantu dalam mengarahkan gerakan sel. Ketika alga hijau mendeteksi rangsangan lingkungan, flagela dapat merespons dengan mengarahkan gerakan sel, seperti berenang menuju sumber cahaya atau nutrisi.

Dengan demikian, sentriol dalam alga hijau memiliki peran sensorik penting yang membantu organisme ini berinteraksi dengan lingkungannya dan merespons perubahan yang terjadi di sekitarnya. Pada alga hijau, sentriol memiliki peran penting dalam mengatur flagela dan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pergerakan dan respons terhadap lingkungan.

Namun, perlu dipahami bahwa sentriol pada sel tumbuhan yang lebih kompleks, seperti tumbuhan berbunga, umumnya tidak memiliki peran yang serupa. Kemampuan flagela untuk mendeteksi dan merespons rangsangan lingkungan membantu alga hijau bertahan hidup dan berkembang dalam kondisi yang berubah-ubah.

The post 4 Fungsi Sentriol pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fungsi Vakuola pada Sel Eukariotik https://haloedukasi.com/fungsi-vakuola-pada-sel-eukariotik Sat, 07 Oct 2023 05:19:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45872 Sel eukariotik sangat penting dalam kehidupan, karena sel tersebut merupakan jenis sel yang ditemukan dalam organisme kompleks seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Sel eukariotik memiliki inti sel yang memungkinkan penyimpanan dan regulasi informasi genetik, yang kritis untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme. Selain itu juga memiliki berbagai organel yang menjalankan fungsi-fungsi penting seperti produksi energi […]

The post 8 Fungsi Vakuola pada Sel Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sel eukariotik sangat penting dalam kehidupan, karena sel tersebut merupakan jenis sel yang ditemukan dalam organisme kompleks seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Sel eukariotik memiliki inti sel yang memungkinkan penyimpanan dan regulasi informasi genetik, yang kritis untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme.

Selain itu juga memiliki berbagai organel yang menjalankan fungsi-fungsi penting seperti produksi energi (mitokondria), sintesis protein (ribosom), dan transport intraseluler (retikulum endoplasma, vesikel, dan lain-lain). Dengan demikian, sel eukariotik sangat penting untuk memelihara kehidupan dan fungsi organisme tingkat tinggi.

Beberapa fungsi dari bokuola pada sel eukariotik

1. Tempat penyimpanan air

Salah satu fungsi utama vakuola pada sel eukariotik, terutama pada sel tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan air. Vakuola sentral pada sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar.

Ini membantu sel tumbuhan menjaga tekanan turgor yang diperlukan untuk mendukung struktur sel dan menjaga sel tetap kaku. Tekanan turgor adalah tekanan yang diciptakan oleh air yang diakumulasi dalam vakuola dan dinding sel, sehingga sel tumbuhan dapat menjaga bentuknya.

2. Tempat penyimpanan nutrisi sel

Fungsi vakuola pada sel eukariotik juga mencakup penyimpanan nutrisi selain penyimpanan air. Vakuola dapat berperan sebagai tempat penyimpanan berbagai nutrisi yang diperlukan oleh sel untuk berbagai proses biokimia.

Nutrisi ini dapat mencakup gula, garam, protein, pigmen, dan berbagai senyawa lainnya. Misalnya pada sel tumbuhan, dapat menyimpan gula yang dihasilkan selama fotosintesis dalam vakuola. Selain itu, beberapa pigmen yang memberikan warna pada bunga atau buah juga dapat disimpan dalam vakuola.

Fungsi penyimpanan nutrisi ini membantu sel eukariotik mendukung pertumbuhan dan metabolisme yang berkelanjutan, serta memberikan cadangan nutrisi untuk digunakan dalam kondisi tertentu.

3. Detoksifikasi

Vakuola memiliki kemampuan untuk mengurai dan menghilangkan zat-zat beracun atau berbahaya yang dapat masuk ke dalam sel. Contoh detoksifikasi yang terkenal adalah penguraian senyawa-senyawa beracun seperti senyawa fenolik dan senyawa logam berat seperti kadmium.

Vakuola dapat mengandung enzim-enzim yang membantu dalam proses tersebut, sehingga membantu melindungi sel dari dampak negatif zat-zat beracun tersebut. Namun, peran detoksifikasi vakuola dapat bervariasi tergantung pada jenis sel dan organisme.

Fungsi itu tidak hanya terbatas pada detoksifikasi senyawa beracun, tetapi juga dapat mencakup kemampuan mengatur keseimbangan ion dalam sel untuk menjaga homeostasis dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh ion-ion berlebihan.

4. Pengurai produk limbah

Fungsi vakuola pada sel eukariotik juga mencakup peran dalam menguraikan produk limbah sel. Vakuola dapat berfungsi sebagai tempat penguraian sel yang sudah tidak diperlukan lagi atau sel yang telah mati. Hal itu membantu dalam mengelola produk limbah seluler dan membantu menjaga kebersihan dalam sel.

Pada sel tumbuhan, dapat menggunakan vakuola untuk menguraikan sel-sel yang sudah mati atau bagian-bagian tanaman yang rusak, membantu dalam mendaur ulang nutrisi dan material sel yang sudah tidak berguna, serta membantu menghindari penumpukan produk limbah yang dapat mengganggu fungsi sel.

5. Sebagai pemberi warna

Pada beberapa sel eukariotik, terutama pada sel tumbuhan, vakuola dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan pigmen atau pewarna yang memberikan warna pada sel tersebut. Hal itu menjadi salah satu fungsi vakuola yang menciptakan warna pada bunga, buah, dan bagian-bagian tanaman tertentu.

Contoh yang terkenal adalah vakuola yang mengandung pigmen seperti antosianin, karotenoid, dan betasianin pada bunga dan buah tumbuhan. Pigmen-pigmen tersebut memberikan berbagai warna, mulai dari merah, oranye, ungu, hingga kuning, pada bagian-bagian tumbuhan tersebut.

Warna ini dapat berperan dalam daya tarik untuk penyerbuk atau sebagai respons terhadap faktor lingkungan. Sedangkan pada sel eukariotik hewan, biasanya terkait dengan pigmen yang terdapat dalam organel atau struktur lain seperti melanosit.

6. Meregulasi pH dalam sel

Vakuola dalam sel eukariotik dapat berfungsi dalam mengatur pH (keseimbangan asam basa) dalam sel, khususnya berlaku untuk vakuola pada sel tumbuhan. Vakuola pada sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk mengontrol kadar ion hidrogen (H+) dalam sel.

Selain itu dapat dilakukan dengan mengeluarkan atau menahan ion hidrogen sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengatur keseimbangan ion hidrogen, vakuola dapat membantu dalam menjaga kondisi lingkungan sel yang sesuai dan menjaga pH seluler tetap stabil.

7. Memelihara dinding sel

Dinding sel adalah struktur yang memberikan kekuatan dan dukungan mekanis kepada sel tumbuhan. Vakuola dapat menyimpan komponen-komponen yang diperlukan untuk membangun dan memelihara dinding sel, seperti selulosa dan zat-zat lainnya yang terlibat dalam pembentukan dinding sel.

Vakuola yang mempertahankan tekanan turgor membantu menjaga sel tumbuhan tetap kaku dan menjaga bentuknya. Vakuola berperan penting dalam mendukung struktur tumbuhan dan proses-proses seperti fotosintesis dan transport air dan nutrisi.

8. Melindungi dari hama dan pemangsa

Vakuola dapat menyimpan senyawa-senyawa yang berpotensi beracun atau mengganggu bagi hama atau pemangsa. Misalnya, beberapa tumbuhan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang beracun, dan vakuola dapat digunakan untuk menyimpan senyawa-senyawa ini sehingga tidak membahayakan sel tumbuhan itu sendiri.

Meskipun vakuola memiliki peran dalam pertahanan, pertahanan utama sel tumbuhan terhadap hama dan pemangsa biasanya melibatkan berbagai cara lainnya seperti produksi senyawa kimia pertahanan, pengaturan respon imun, dan interaksi dengan organisme lain, seperti serangga pemakan hama atau mikroorganisme yang membantu dalam perlindungan.

Fungsi vakuola dapat bervariasi antara jenis sel dan organisme, tetapi secara umum, vakuola adalah organel yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan berbagai proses seluler dalam sel eukariotik.

The post 8 Fungsi Vakuola pada Sel Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan Mon, 02 Oct 2023 16:17:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45715 Seperti halnya manusia, tubuh hewan maupun tumbuhan terdiri dari banyak sel penting. Keberadaan sel-sel ini membantu agar para makhluk hidup ini dapat bertahan hidup dengan baik. Terlepas dari sama-sama “sel”, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan baik dari segi bentuk, fungsi, hingga strukturnya. Berikut perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang dapat dipahami. 1. […]

The post 9 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti halnya manusia, tubuh hewan maupun tumbuhan terdiri dari banyak sel penting. Keberadaan sel-sel ini membantu agar para makhluk hidup ini dapat bertahan hidup dengan baik. Terlepas dari sama-sama “sel”, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan baik dari segi bentuk, fungsi, hingga strukturnya.

Berikut perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang dapat dipahami.

1. Bentuk Sel

Sel hewan terbentuk oleh pengaruh sitoskeleton (jenis jaringan protein) sehingga lebih fleksibel dengan ketiadaan dinding sel. Adanya sisi fleksibilitas ini, sel hewan tidak kaku dan cenderung mudah berubah bentuk.

Sedangkan pada sel tumbuhan, struktur dinding sel lebih kuat sehingga lebih kaku. Ditambah dengan adanya perlindungan tambahan pada dinding sel, sel tumbuhan tidak memiliki kemampuan untuk berubah bentuk secara fleksibel.

2. Dinding Sel

Selain dalam hal bentuk, dinding sel hewan maupun dinding sel tumbuhan juga berbeda dari segi komponennya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga fleksibilitasnya sangat tinggi dengan gerakan bebas tidak terbatas.

Sel hewan tanpa dinding sel kaku membuat sel-sel mudah bergerak dari satu tempat untuk pindah ke tempat lain. Sementara pada sel tumbuhan, serat selulosa yang kuat memengaruhi pembentukan dinding sel sehingga menjadikan bagian ini cukup kaku.

Serat selulosa (zat kayu) yang terbentuk dari glukosa tersebut menjadikan tumbuhan memiliki batang yang keras dan tidak fleksibel. Hal tersebut juga menjadi alasan mengapa tumbuhan hanya tumbuh di satu tempat saja.

Struktur dari dinding sel yang lebih kuat membuat sel tumbuhan tidak mudah bergerak. Namun dari segi perlindungan bagi sel, dinding sel yang lebih kaku menawarkan proteksi dari tekanan osmotik.

3. Plastida

Sel hewan tidak memiliki plastida, sebab plastida adalah bagian inti dari sel tumbuhan. Peran plastida adalah sebagai pendukung dan tempat untuk proses fotosintesis tumbuhan.

Klorofil atau pigmen hijau merupakan salah satu jenis plastida (kloroplas) sehingga saat tumbuhan terkena sinar matahari, energi matahari ini dapat diubah menjadi energi kimia. Sel tumbuhan juga memiliki kromoplas yang merupakan pigmen karotenoid.

Pigmen merah ini ada pada mahkota bunga serta akar wortel yang menyebabkan tumbuhan berwarna kemerahan atau keoranyean. Jenis plastida lain adalah leukopas yang berfungsi utama sebagai tempat penyimpanan hasil metabolisme tumbuhan; oleh sebab itu, leukopas tidak berpigmen.

4. Vakuola

Tidak semua sel hewan memiliki vakuola, namun semua sel tumbuhan pasti memilikinya. Jikapun pada sel hewan terdapat vakuola (jarang dijumpai), fungsinya tidak sebesar vakuola yang ada pada sel tumbuhan.

Pada tumbuhan, vakuola berperan penting sebagai penyimpan cadangan air dan makanan. Keberadaan vakuola juga membantu penyimpanan senyawa serta zat lain yang dibutuhkan tumbuhan untuk bertahan hidup.

Dari hasil cadangan makanan yang tersimpan, vakuola dapat mengandung protein, gula, asam amino hingga asam organik.

5. Sentrosom

Sel hewan memiliki sentrosom, sedangkan sel tumbuhan tidak memilikinya. Proses pembelahan sel mitosis di dalam tubuh hewan terjadi berkat keberadaan sentrosom.

Pembelahan sel mitosis membutuhkan sentrosom yang berbentuk seperti tabung ini agar terhasilkan dua sel anakan. Dua sel anakan hasil pembelahan tersebut biasanya memiliki karakter yang sama dengan sel induk.

6. Sentriol

Seperti sentrosom, sentriol hanya dimiliki oleh sel hewan dan tidak ada pada sel tumbuhan. Sentriol adalah sepasang struktur dengan bentuk mirip silinder namun memiliki lubang di bagian tengahnya.

Protein mikrotubulus adalah jenis protein yeng menyusun sentriol. Adanya sentriol pada sel hewan berperan penting dalam pembelahan sel sehingga terjadi pemisahan kromosom yang sempurna di dalam tubuh hewan.

7. Lisosom

Sel hewan pasti memiliki lisosom, sedangkan sel tumbuhan sangat jarang yang memilikinya atau bahkan cenderung tidak ada. Fungsi lisosom pada tubuh hewan adalah untuk mendukung proses pencernaan intraseluler.

Terdapat eznim hidrolitik di dalam lisosom untuk bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan dapat terpecah-pecah dengan baik.

8. Nukleus

Nukleus adalah satu kesamaan sekaligus perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Terlepas dari fakta bahwa nukleus ada pada sel hewan dan sel tumbuhan, lokasinya bisa berbeda-beda. Nukleus atau juga disebut dengan istilah inti sel ada di bagian tengah pada sel hewan dan ada di bagian tepi sel pada sel tumbuhan.

Di dalam nukleus sendiri juga terdapat zat-zat genetik yang jika terjadi penggandaan maka terjadi perubahan bentuk. Molekul DNA atau kromosom adalah hasil perubahan bentuk akibat penggandaan zat genetik yang dimaksud.

9. Glioksisom

Sel hewan tidak memiliki glioksisom, sebab hanya sel tumbuhan yang memilikinya. Dalam dunia perkecambahan biji tumbuhan, proses metabolisme asam lemak dapat terjadi secara sempurna berkat keberadaan glioksisom.

Itulah beberapa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang meliputi bentuk hingga fungsi. Sebagian sel hewan berpotensi memiliki bagian yang ada pada sel tumbuhan, walaupun dari segi fungsi dan letak keduanya tidak sama, begitu pula sebaliknya.

The post 9 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Badan Golgi pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-badan-golgi-pada-sel-tumbuhan Mon, 11 Sep 2023 09:04:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45519 Badan golgi merupakan struktur sel yang terlibat dalam pemrosesan, pengemasan, dan distribusi berbagai macam molekul seperti protein dan lipid serta bagian penting dari sistem endomembran dalam sel dan terdiri dari serangkaian kantung dan vesikel yang disusun dalam tumpukan. Badan golgi pada sel tumbuhan memiliki struktur yang serupa dengan badan golgi pada sel hewan dan sel […]

The post Fungsi Badan Golgi pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Badan golgi merupakan struktur sel yang terlibat dalam pemrosesan, pengemasan, dan distribusi berbagai macam molekul seperti protein dan lipid serta bagian penting dari sistem endomembran dalam sel dan terdiri dari serangkaian kantung dan vesikel yang disusun dalam tumpukan.

Badan golgi pada sel tumbuhan memiliki struktur yang serupa dengan badan golgi pada sel hewan dan sel eukariotik lainnya. Sel tumbuhan memiliki organel besar yang disebut vakuola. Badan golgi membantu dalam pengangkutan molekul ke vakuola melalui vesikel-vesikel yang berasal dari badan golgi.

Badan golgi juga terlibat dalam pembentukan polisakarida yang digunakan dalam dinding sel tumbuhan, seperti selulosa. Jadi, Badan Golgi pada sel tumbuhan memainkan peran penting dalam fungsi-fungsi khusus yang berkaitan dengan biologi tumbuhan, seperti pembentukan dinding sel dan vakuola.

Berikut adalah fungsi utama badan golgi pada sel tumbuhan.

  • Badan golgi menghasilkan polisakarida, termasuk selulosa, yang merupakan komponen utama dinding sel tumbuhan. Gugus-gugus gula yang dihasilkan oleh badan golgi membantu dalam pembentukan dinding sel yang kuat dan mendukung struktur tumbuhan.
  • Mengubah dan memproses protein-protein yang diproduksi oleh ribosom, seperti menggantinya dengan gugus gula dalam proses yang disebut glikosilasi. Proses tersebut penting untuk pembentukan struktur dan fungsi protein.
  • Menghasilkan vesikel transportasi yang membawa berbagai macam molekul, termasuk protein dan lipid, ke tempat yang tepat dalam sel. Hal itu memungkinkan pengiriman molekul ke berbagai kompartemen sel, seperti vakuola, lisosom, atau permukaan sel.
  • Terlibat dalam pengolahan lipid, hat tersebut mencakup penggabungan lipid untuk membentuk membran sel dan membran organel, serta pengolahan lipid yang digunakan dalam metabolisme seluler.
  • Berkontribusi pada pembentukan vesikel vakuola, yang berperan dalam mengangkut dan menyimpan berbagai zat, seperti air, garam, dan nutrisi, dalam sel tumbuhan.
  • Mengatur proses sekresi sel tumbuhan, memungkinkan pengiriman zat-zat seperti hormon, enzim, dan pigmen ke dalam vesikel sekresi yang akan dilepaskan ke luar sel.
  • Berperan dalam pembentukan lisosom, organel yang mengandung enzim pencernaan untuk menguraikan zat-zat yang tidak diperlukan dalam sel.
  • Menghasilkan protein-protein khusus yang disebut golgins, yang berperan dalam mempertahankan struktur badan golgi itu sendiri.

Badan golgi memiliki struktur yang khas berbentuk seperti tumpukan piringan. Bentuknya mirip dengan tumpukan kantung pipih yang saling tumpang tindih. Badan golgi biasanya terdiri dari beberapa tumpukan, yang disebut tumpukan golgi, yang berurutan dan terletak dekat dengan retikulum endoplasma.

Setiap tumpukan golgi terdiri dari beberapa kantung atau vesikel yang saling terhubung. Kantung-kantung tersebut memiliki berbagai fungsi, termasuk modifikasi, pengemasan, dan distribusi molekul-molekul seperti protein dan lipid.

Dalam struktur badan golgi, kantung-kantung ini terorganisir dengan baik untuk memungkinkan pemrosesan yang efisien dan pengiriman molekul ke lokasi yang tepat dalam sel atau di luar sel. Bentuk Badan golgi yang berbentuk tumpukan membantu dalam fungsi-fungsinya yang penting dalam pemrosesan dan distribusi zat-zat penting dalam sel.

Secara keseluruhan, badan golgi pada sel tumbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam pengolahan, pengiriman, dan struktur sel tumbuhan yang sehat dan berfungsi dengan baik serta berkontribusi pada kelangsungan hidup.

Tanpa adanya badan golgi pada sel tumbuhan, beberapa proses penting dalam sel tumbuhan akan terganggu atau tidak berfungsi dengan baik serta banyak proses seluler krusial akan terpengaruh, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan serta kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan.

The post Fungsi Badan Golgi pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fungsi Retikulum Endoplasma Halus pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-retikulum-endoplasma-halus-pada-sel-tumbuhan Sat, 26 Aug 2023 23:36:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45140 Retikulum Endoplasma Halus (REH) pada sel tumbuhan merupakan bagian dari sistem retikulum endoplasma yang memiliki penampilan halus dan tidak memiliki ribosom melekat pada permukaannya. REH memiliki fungsi utama dalam sintesis lipid (lemak) dan detoksifikasi dalam sel tumbuhan. REH memiliki penampilan yang lebih halus dan tidak memiliki ribosom melekat pada permukaannya seperti yang dimiliki oleh REK. […]

The post 4 Fungsi Retikulum Endoplasma Halus pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Retikulum Endoplasma Halus (REH) pada sel tumbuhan merupakan bagian dari sistem retikulum endoplasma yang memiliki penampilan halus dan tidak memiliki ribosom melekat pada permukaannya. REH memiliki fungsi utama dalam sintesis lipid (lemak) dan detoksifikasi dalam sel tumbuhan.

REH memiliki penampilan yang lebih halus dan tidak memiliki ribosom melekat pada permukaannya seperti yang dimiliki oleh REK. Karena tidak ada ribosom yang melekat pada REH, strukturnya lebih halus dan memiliki aspek yang lebih homogen.

Selain itu, REH juga terlibat dalam regulasi konsentrasi ion kalsium dalam sitoplasma sel, serta mungkin memiliki peran dalam penyimpanan dan pertukaran karbohidrat dalam sel tumbuhan. Secara keseluruhan, REH menjadi bagian penting dari struktur sel tumbuhan yang berkontribusi pada berbagai proses biologis, termasuk pembentukan komponen membran sel, detoksifikasi senyawa beracun, dan regulasi ion.

REH memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan fungsi normal sel tumbuhan. Beberapa fungsi dari retikulum endoplasma halus pada sel tumbuhan anatara lain sebagai berikut.

1. Sintesis Lipid (Lemak)

Fungsi utama REH adalah sintesis lipid (lemak) dan detoksifikasi. REH bertanggung jawab atas produksi lipid atau molekul lemak. Lipid diperlukan untuk berbagai proses dalam sel, termasuk pembentukan membran sel, penyimpanan energi, isolasi termal, dan perlindungan mekanis.

REH berperan dalam membangun molekul-molekul lipid tersebut, yang merupakan komponen penting dalam struktur dan fungsi sel tumbuhan.

2. Detoksifikasi pada Sel Tumbuhan

REH berperan dalam menguraikan senyawa-senyawa beracun atau berbahaya yang dapat hadir dalam sel tumbuhan. Proses itu disebut detoksifikasi, dan merupakan mekanisme penting yang membantu melindungi sel dari kerusakan akibat zat-zat beracun. REH membantu dalam mengubah senyawa-senyawa berbahaya menjadi bentuk yang lebih aman atau mudah dikeluarkan dari sel.

3. Pertukaran Kalsium dalam Sitoplasma

REH juga terlibat dalam regulasi konsentrasi ion kalsium (Ca²⁺) dalam sitoplasma sel. Kalsium adalah penting dalam berbagai proses seluler, termasuk sinyal seluler dan reaksi kimia. Pertukaran kalsium dalam sel tumbuhan melibatkan sejumlah mekanisme transportasi ion kalsium melintasi membran sel dan organel sel.

Sinyal yang berasal dari faktor eksternal atau proses internal dapat memicu perubahan konsentrasi kalsium dalam sel, yang pada gilirannya mengaktifkan reaksi-reaksi seluler yang penting. Sehingga, pertukaran kalsium adalah proses yang sangat penting dalam menjaga fungsi normal dan respons sel tumbuhan terhadap lingkungannya.

4. Pertukaran Karbohidrat

Pertukaran karbohidrat dalam sel tumbuhan merujuk pada pergerakan dan penyimpanan molekul-molekul karbohidrat di dalam sel serta pertukarannya dengan jaringan lain dalam tanaman. Karbohidrat adalah sumber utama energi dalam sel tumbuhan dan berperan dalam berbagai proses biologis.

Pertukaran karbohidrat dalam sel tumbuhan terjadi melalui berbagai mekanisme transportasi dan perubahan metabolisme. Fotosintesis di daun menghasilkan glukosa, yang kemudian dapat diubah menjadi pati untuk penyimpanan jangka panjang atau diangkut dalam bentuk sukrosa untuk digunakan di bagian lain tanaman.

Retikulum endoplasma halus memiliki peran yang penting dalam menyintesis lipid, detoksifikasi, regulasi ion, dan mungkin juga dalam pertukaran karbohidrat dalam sel tumbuhan. Hal itu menunjukkan kompleksitas dan keragaman fungsi sistem retikulum endoplasma dalam sel tumbuhan.

The post 4 Fungsi Retikulum Endoplasma Halus pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-tumbuhan Sat, 26 Aug 2023 23:27:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45139 Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupan di Bumi. Peran tumbuhan mencakup berbagai aspek, termasuk lingkungan, ekologi, oksigenasi atmosfer, serta mendukung kelangsungan kehidupan organisme lain. Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional dasar dari organisme tumbuhan serta komponen dasar dari semua bagian tanaman, dari akar hingga daun, batang, bunga, dan buah. Sel tumbuhan memiliki berbagai komponen […]

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupan di Bumi. Peran tumbuhan mencakup berbagai aspek, termasuk lingkungan, ekologi, oksigenasi atmosfer, serta mendukung kelangsungan kehidupan organisme lain.

Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional dasar dari organisme tumbuhan serta komponen dasar dari semua bagian tanaman, dari akar hingga daun, batang, bunga, dan buah. Sel tumbuhan memiliki berbagai komponen dan organel yang memungkinkannya menjalankan fungsi-fungsi penting, seperti pertumbuhan, fotosintesis, pernapasan, reproduksi, dan penyimpanan zat.

Ribosom biasanya bekerja sepanjang waktu dalam sel tumbuhan, karena sintesis protein merupakan proses yang kontinu dan penting bagi kelangsungan hidup sel. Namun, masa kerja ribosom dalam sintesis protein tidak konstan dan dapat bervariasi tergantung pada keadaan sel, jenis protein yang dihasilkan, dan kondisi lingkungan.

Berikut beberapa fungsi ribosom pada tumbuhan.

1. Sebagai Translasi

Ribosom merupakan organel sel yang terlibat dalam proses translasi, yaitu sintesis protein. Fungsi ribosom dalam translasi adalah untuk membaca informasi genetik yang terdapat dalam RNA (mRNA) dan menerjemahkannya menjadi urutan asam amino yang membentuk rantai protein. Ribosom dapat ditemukan di sitoplasma sel prokariotik dan eukariotik.

Proses translasi dimulai ketika ribosom melekat pada RNA messenger (mRNA) pada bagian yang disebut start codon. Selanjutnya, ribosom akan menggeser sepanjang mRNA dan membaca kodon-kodon (triplet basa) yang menyandikan asam amino.

Setiap kodon akan dipasangkan dengan tRNA yang membawa asam amino yang sesuai. Sehingga membentuk rantai polipeptida yang akhirnya akan menjadi protein yang lengkap. Protein adalah molekul yang membentuk dasar struktural dan fungsional dari sel dan organisme serta terlibat dalam berbagai fungsi biologis, mulai dari regulasi seluler hingga reaksi metabolisme.

Dengan demikian, ribosom memiliki peran sentral dalam proses translasi karena dapat menghubungkan informasi genetik dalam mRNA dengan pembentukan rantai polipeptida yang membentuk protein. Proses tersebut memungkinkan sel untuk memproduksi berbagai jenis protein yang diperlukan untuk fungsi dan kelangsungan hidupnya.

2. Metabolisme di Dalam Sel Tumbuhan

Meskipun ribosom bukanlah organel yang menghasilkan energi atau berperan secara langsung dalam reaksi metabolik, mereka tetap dapat disebut terlibat dalam metabolisme dalam arti bahwa mereka berperan dalam sintesis protein, yang merupakan komponen kunci dalam banyak jalur metabolik.

Alasan ribosom dapat melakukan metabolisme dalam sel tumbuhan adalah karena dapat berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Protein merupakan komponen yang esensial dalam banyak reaksi kimia dan proses seluler.

Dalam metabolisme, protein berperan sebagai enzim, kofaktor, reseptor, dan banyak elemen lain yang diperlukan untuk mengatur dan memperlancar jalur-jalur metabolik. Sintesis protein, yang dilakukan oleh ribosom, melibatkan membaca informasi genetik dalam mRNA dan merakit rantai asam amino yang membentuk protein.

Protein tersebut kemudian berkontribusi pada berbagai proses metabolik dalam sel tumbuhan, seperti fotosintesis, respirasi, sintesis pigmen, sintesis enzim, regulasi genetik, dan banyak lagi. Dengan demikian, meskipun ribosom sendiri tidak menghasilkan energi atau terlibat dalam reaksi metabolik secara langsung, ribosom memungkinkan sel tumbuhan untuk memproduksi protein yang diperlukan untuk menjalankan berbagai reaksi metabolik.

Jadi, ribosom berperan penting dalam mendukung fungsi metabolisme sel tumbuhan dengan memfasilitasi sintesis protein yang membentuk bagian penting dari jalur-jalur metabolik.

Secara keseluruhan, ribosom sebagai bagian penting dalam metabolisme sel tumbuhan membantu mengatur produksi protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis. Dengan demikian, ribosom berperan dalam memastikan berlangsungnya berbagai reaksi kimia yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan tanaman.

3. Tempat Sintesis Protein

Ribosom merupakan tempat utama di dalam sel di mana sintesis protein terjadi. Dalam sel, sintesis protein adalah proses penting di mana asam amino digabungkan bersama untuk membentuk rantai polipeptida yang akhirnya akan menjadi protein fungsional.

Proses sintesis protein dimulai dengan transkripsi DNA menjadi RNA messenger (mRNA). mRNA kemudian bergerak keluar dari inti sel dan bergabung dengan ribosom di sitoplasma. Ribosom terdiri dari dua subunit yaitu terdiri dari subunit kecil dan subunit besar.

Subunit-subunit tersebut bekerja bersama untuk membaca urutan kodon pada mRNA. Kodon-kodon ini merupakan triplet basa yang mengodekan informasi tentang asam amino tertentu. Selama proses translasi, ribosom bergerak sepanjang mRNA, membaca kodon-kodon secara berurutan, dan memanggil tRNA (RNA transfer) yang membawa asam amino yang sesuai.

Ribosom kemudian membantu membentuk ikatan peptida antara asam amino yang berdekatan, membentuk rantai polipeptida. Proses tersebut kemudian berlanjut sampai ribosom mencapai kodon, yang menghentikan sintesis protein dan melepaskan polipeptida yang selesai.

Ribosom dapat ditemukan di seluruh sitoplasma sel dan juga dapat melekat pada retikulum endoplasma (RER) dalam sel eukariotik. Ribosom yang melekat pada RER biasanya terlibat dalam sintesis protein yang akan diarahkan ke membran sel atau diekspor dari sel.

Dengan demikian, ribosom berperan sebagai tempat utama di mana proses sintesis protein terjadi, memungkinkan sel untuk memproduksi berbagai jenis protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis.

Jika ribosom tidak berfungsi dalam sel tumbuhan, itu akan memiliki dampak serius pada sel dan organisme secara keseluruhan. Karena ribosom adalah tempat utama sintesis protein, kegagalan dalam fungsi ribosom akan mengganggu produksi protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi seluler.

Secara keseluruhan, tanaman yang memiliki ribosom yang tidak berfungsi akan menghadapi banyak masalah dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup. Kehilangan fungsi ribosom akan merusak sebagian besar aspek seluler dan fisiologis yang penting bagi tanaman.

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>