sel volta - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sel-volta Thu, 09 Mar 2023 04:59:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sel volta - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sel-volta 32 32 7 Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis https://haloedukasi.com/perbedaan-sel-volta-dan-sel-elektrolisis Thu, 09 Mar 2023 03:15:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41878 Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa ilmu kimia berperan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, proses kimia ini dibutuhkan atau dilibatkan dalam proses penyepuhan emas.  Pada zaman dulu, orang-orang akan melakukan penyepuhan emas apabila emas yang mereka miliki telah memudar. Penyepuhan ternyata melibatkan proses elektrokimia yang dikenal dengan proses elektrolisis. Proses elektrokimia secara umum terbagi dalam […]

The post 7 Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa ilmu kimia berperan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, proses kimia ini dibutuhkan atau dilibatkan dalam proses penyepuhan emas. 

Pada zaman dulu, orang-orang akan melakukan penyepuhan emas apabila emas yang mereka miliki telah memudar. Penyepuhan ternyata melibatkan proses elektrokimia yang dikenal dengan proses elektrolisis. Proses elektrokimia secara umum terbagi dalam 2 kategori, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. 

Berikut ini perbedaan antara sel volta dan sel elektrolisis:

Pengertian Sel Volta dan Sel Elektrolisis 

Sel Volta

Sel volta merupakan sel elektrokimia yang bisa mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sebutan lain dari sel volta adalah sel galvani. Sebutan tersebut diambil dari salah satu penemu sel ini. Sebab sel volta ditemukan oleh Alessandro Volta dan Luigi Galvani.

Baterai adalah contoh dari proses elektrokimia yang dilakukan oleh sel volta.

Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia dengan proses penguraian senyawa elektrolit. Sel elektrolisis ditemukan oleh ilmuwan yang berasal dari Inggris, yaitu Michael Faraday. 

Seperti yang sudah disebutkan di atas, contoh Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia dengan proses penguraian senyawa elektrolit. Sel elektrolisis ditemukan oleh ilmuwan yang berasal dari Inggris, yaitu Michael Faraday. 

Sel elektrolisis inilah yang dilibatkan dalam proses penyepuhan emas.

Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis

Ada 7 perbedaan sel volta dan sel elektrolisis. Berikut 7 perbedaan tersebut:

1. Perbedaan Jenis Muatan Elektroda

Perbedaan pertama antara sel volta dan sel elektrolisis adalah perbedaan jenis muatan elektroda.

  • Sel Volta: KPAN (Katoda Positif Anoda Negatif)

Jadi jenis muatan elektroda dalam sel volta, anoda bermuatan negatif, sedangkan katoda bermuatan positif.

  • Sel Elektrolisis: KNAP (Katoda Negatif Anoda Positif)

Jenis muatan elektroda dalam elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta, anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif.

Hal tersebut dikarenakan elektroda katoda dihubungkan dengan kutub negatif power supply.

2. Perbedaan Jenis Reaksi

Perbedaan kedua antara sel volta dan sel elektrolisis yaitu perbedaan dari jenis reaksinya.

  • Sel Volta

Reaksi pada sel volta dapat berjalan secara spontan tanpa energi listrik dari luar. Reaksi pada sel volta ini murni melalui peristiwa reduksi oksidasi atau redoks. Hal tersebut diperlihatkan dalam lampu yang bisa menyala tanpa power supply, dengan menghubungkan atau menyambungkan katoda dan anoda.

  • Sel Elektrolisis

Reaksi pada sel elektrolisis kebalikan dari reaksi pada sel volta. Reaksi sel elektrolisis tidak bisa berjalan secara spontan, tetapi memerlukan adanya energi listrik dari luar sebagai penggerak elektron yang ada di dalamnya. Sumber energi listrik tersebut didapatkan dari power supply.

3. Ada Tidaknya Jembatan Garam

Perbedaan sel volta dan sel elektrolisis yang ketiga yaitu ada atau tidak adanya jembatan garam.

  • Sel Volta

Rangkaian sel volta terdapat jembatan garam yang memiliki fungsi untuk menjaga muatan cairan elektrolit supaya tetap dalam keadaan netral. Sebab apabila cairan elektrolit netral, proses redoks dapat berjalan terus menerus sampai dihasilkan arus listrik. 

  • Sel Elektrolisis

Sedangkan pada sel elektrolisis tidak terdapat jembatan garam, sebab sumber energi listrik yang digunakannya berasal dari luar, yaitu berasal dari power supply. Sumber arus listrik tersebut yang dapat menimbulkan pergerakan ion-ion di dalam cairan elektrolit. Ion-ion negatif akan bergerak untuk mendekati anoda, sementara ion-ion positif akan bergerak mendekati katoda.

4. Perbedaan Potensial Sel Standar

Perbedaan keempat sel volta dengan sel elektrolisis adalah perbedaan potensial sel standarnya.

  • Sel Volta

Sel volta memiliki potensial sel standar positif. Ini dikarenakan sel ini dapat berlangsung secara spontan. Potensial standar tersebut dapat dilihat pada daftar deret volta.

  • Sel Elektrolisis

Sebaliknya, pada sel elektrolisis memiliki potensial sel standar negatif.

5. Perbedaan Arah Aliran Elektron

Arah aliran elektron pada sel volta dan sel elektrolisis memiliki perbedaan, sehingga hal ini menjadi perbedaan kelima antara keduanya.

  • Sel Volta

Sel volta yang dapat berjalan secara spontan melalui proses redoks, memicu aliran elektron dari anoda yang bermuatan negatif menuju katoda yang bermuatan positif. 

  • Sel Elektrolisis

Sementara pada sel elektrolisis, elektron dihasilkan oleh sumber arus listrik atau power supply yang mengalir menuju katoda. Dari katoda yang bermuatan negatif, elektron akan mengalir melalui larutan elektrolit menuju anoda yang bermuatan positif.

6. Perbedaan Perubahan Energi

Perbedaan keenam antara sel volta dan sel elektrolisis terletak pada perubahan energinya.

  • Sel Volta

Perubahan energi yang terjadi pada sel volta, mula-mula terjadi reaksi kimia yaitu reduksi oksidasi yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari anoda ke katoda. Dari aliran elektron dihasilkan kuat arus listrik. Pada peristiwa tersebut terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi listrik.

  • Sel Elektrolisis

Sedangkan pada sel elektrolisis, awalnya sel dialiri arus listrik yang menyebabkan aliran elektron dari power supply menuju ke katoda, sehingga elektroda tersebut bermuatan negatif. Hal ini mengakibatkan ion-ion positif dari cairan elektrolit akan bergerak mendekati anoda, lalu mengalami oksidasi. Peristiwa ini merupakan terjadinya perubahan dari energi listrik menjadi energi kimia.

7. Perbedaan dalam Kegunaan

Perbedaan ketujuh antara sel volta dan sel elektrolisis adalah perbedaan dalam kegunaannya.

  • Sel Volta

Pada umumnya sel volta digunakan sebagai sumber arus listrik dalam baterai pada berbagai perangkat elektronik. Contohnya pada radio, remote tv, mainan anak-anak, dan lain sebagainya. 

  • Sel Elektrolisis

Sedangkan sel elektrolisis biasanya digunakan untuk melapisi suatu logam supaya kelihatan lebih mengilap. Sebagai contoh pada penyepuhan emas yang warnanya telah memudar, memisahkan atau memurnikan logam dari pengotornya, serta pada proses pembuatan jenis gas untuk skala industri.

Sekarang ini, rangkaian sel volta dan elektrolisis dapat ditemukan dalam satu perangkat saja dan erat dengan keseharian manusia. Misalnya pada perangkat hp. Ketika baterai hp di-charge, terjadi reaksi sel elektrolisis. Sedangkan terjadinya reaksi sel volta yaitu saat hp digunakan setelah di-charge

The post 7 Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Perbedaan Elektrolisis dan Sel Volta? https://haloedukasi.com/perbedaan-elektrolisis-dan-sel-volta Mon, 06 Mar 2023 07:22:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41812 Perbedaan Elektrolisis dan Sel Volta Sel Volta Sel volta memiliki nama lain yakni sel galvani. Sel volta merupakan salah satu jenis sel elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi redoks spontan. Sel volta ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Alessandro Volta dan Luigi Galvani di Italia. Sel volta terdiri dari […]

The post Apa Perbedaan Elektrolisis dan Sel Volta? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Elektrolisis dan Sel Volta

Sel Volta

sel volta
sel volta

Sel volta memiliki nama lain yakni sel galvani. Sel volta merupakan salah satu jenis sel elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi redoks spontan. Sel volta ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Alessandro Volta dan Luigi Galvani di Italia.

Sel volta terdiri dari dua elektroda yakni anoda (Zn) yang bermuatan negatif dan katoda (Cu) yang bermuatan positif. Anoda merupakan jenis elektroda yang terjadi ketika ada reaksi oksidasi, sedangkan katoda adalah reaksi reduksi elektroda.

Elektroda sendiri merupakan benda yang dapat menyalurkan arus listrik atau konduktor. Berikut beberapa contoh elektroda yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu besi, platinum, emas, rhodium, nikel, perak, timah hitam, tembaga, seng, dan karbon.

Sel volta memiliki prinsip kerja dengan pemisahan dua bagian reaksi redoks, yaitu setengah reaksi oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di katoda. Elektroda yang masuk ke dalam larutan akan berubah menjadi Zn2+ apabila mengalami oksidasi. Endapan akan terbentuk apabila reduksi elektron yang terlepas diambil oleh Cu2+ dari larutan.

Sel Elektrolisis

sel elektrolisis
sel elektrolisis

Sel elektrolisis merupakan reaksi yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Sel ini merupakan bagian dari sel elektrokimia yang dapat digunakan untuk mendorong reaksi redoks non-spontan melalui implementasi energi listrik.

Elektrolisis dalam bahasa Yunani memiliki arti ‘untuk memutuskan’, sehingga berdasarkan konsepnya elektrolisis dapat digunakan untuk menguraikan senyawa kimia dengan memanfaatkan arus listrik. Adapun empat komponen utama penyusun sel elektrolisis, berikut diantaranya.

  1. Elektrolit sebagai senyawa penghantar energi listrik.
  2. Sumber listrik sebagai penyuplai arus searah seperti baterai.
  3. Anode merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi yang bermuatan positif dalam sel elektrolisis.
  4. Katode merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi yang bermuatan negatif dalam sel elektrolisis.

Sel elektrolisis memiliki prinsip kerja dengan menghubungkan sumber arah dari kutub negatif ke katode dan kutub positif ke anode. Selanjutnya terjadi kelebihan potential yang mendorong reaksi reduksi dan oksidasi non-spontan dapat berjalan. 

Peristiwa tersebut kemudian mendorong elektron dapat mengalir dari katode ke anode dan ion-ion positif cenderung ke katode selanjutnya tereduksi, sementara itu ion-ion negatif tertarik menuju anode dan teroksidasi.

Perbedaan Elektrolisis dan Sel Volta

Berikut tujuh perbedaan antara sel volta dan sel elektolisis yang perlu diketahui.

perbedaan antar sel
perbedaan antar sel

1. Arah Aliran Elektron

Sel volta berjalan secara spontan melalui kejadian redoks dapat memicu aliran elektron dari anoda yang bermuatan negatif menuju katoda yang bermuatan positif. Sebaliknya, pada sel elektrolisis yang dihasilkan oleh sumber arus listrik yang mengalir menuju katoda, baru kemudian menuju anoda yang bermuatan positif.

2. Jembatan Garam

Pada sel volta terdapat jembatan garam yang berguna untuk menjaga muatan cairan elektrolit supaya tetap netral. Apabila cairan elektrolit netral, maka proses redoks dapat berlangsung secara kontinu atau terus-menerus hingga menghasilkan arus listrik.

Sedangkan pada sel elektrolisis tidak dijumpai jembatan garam karena sumber energi listrik berasal dari luar yakni power supply. Hal tersebut mengakibatkan pergerakan ion-ion negatif akan bergerak mendekati anoda, dan ion-ion positif akan bergerak mendekati katoda.

3. Jenis Muatan Elektroda

Jenis muatan sel volta berbeda dengan sel elektrolisis. Pada sel volta, anoda yang bermuatan negatif dan katoda yang bermuatan positif. Sedangkan, pada sel elektrolisis, anoda yang bermuatan positif dan katoda yang bermuatan negatif.

Perbedaan jenis muatan elektroda antar sel tersebut disebabkan karena elektroda anoda dihubungkan dengan kutub positif power supply dan elektroda katoda dihubungkan dengan kutub negatif power supply.

4. Jenis Reaksi

Jenis reaksi sel volta berbeda dengan sel elektrolisis. Pada sel volta, reaksi dapat berlangsung spontan tanpa ada energi listrik dari luar, yakni murni melalui kejadian reduksi oksidasi atau redoks. Hal tersebut dapat diamati ketika lampu menyala tanpa ada power supply.

Sedangkan, dalam sel elektrolisis, reaksi berlangsung tidak dapat spontan, oleh karena itu memerlukan energi listrik dari luar untuk mendorong elektron di dalam. Sumber energi listrik tersebut didapatkan melalui power supply.

5. Kegunaan

Dalam segi kegunaan sel volta berbeda dengan sel elektrolisis. Sel volta berguna sebagai sumber arus energi listrik yang diwujudkan dalam kontruksi baterai pada benda elektronik, contohnya telepon seluler, mikrofon, kamera, remote AC dan lain sebagainya. 

Sedangkan, dalam sel elektrolisis digunakan untuk melapisi suatu logam supaya terlihat lebih mengkilap. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan pada emas yang telah pudar warnanya, memurnikan logam dari pengotor, dan pembuatan jenis-jenis gas untuk kepentingan industri.

6. Perubahan Energi

Selanjutnya perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dari segi perubahan energi. Pada sel volta, terjadi reaksi kimia atau reduksi oksidasi yang menyebabkan aliran elektron dari anoda ke katoda. Kemudian aliran tersebut akan memproduksi kuat arus listrik sehingga terjadi perubahan energi kimia ke listrik.

Sementara itu, dalam sel elektrolisis, terjadi aliran arus listrik yang mengakibatkan aliran elektron dari power supply menuju ke katoda sehingga elektroda tersebut menjadi bermuatan negatif.

Hal ini mengakibatkan, ion-ion positif yang ada pada cairan elektrolit akan bergerak mendekati katoda dan mengalami reduksi, lalu ion-ion negatif akan bergerak mendekati anoda dan terjadi oksidasi. Peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya perubahan energi listrik menjadi kimia.

7. Potensial Sel Standar

Pada sel volta memiliki potensial sel standar positif sebab sel ini dapat berjalan secara spontan. Sedangkan sel elektrolisis memiliki potensial sel standar negatif.

Penutup

Itulah tujuh perbedaan antara sel volta dan sel elektrolisis yang perlu diketahui. Adapun contoh rangkaian sel volta dan sel elektrolisis dalam satu perangkat yakni ketika HP sedang dicharge maka terjadis el elektrolisis, ketika HP sudah selesai di charge kemudian digunakan maka akan terjadi reaksi sel volta.

The post Apa Perbedaan Elektrolisis dan Sel Volta? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sel Volta: Kegunaan – Prinsip dan Cara Kerja https://haloedukasi.com/sel-volta Fri, 10 Sep 2021 05:17:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26862 Sebuah sel volta, sering dikenal sebagai sel galvanik, menyediakan energi listrik. Sumber energi ini adalah reaksi kimia spontan, lebih khusus lagi reaksi redoks spontan. Misalnya, semua baterai terbuat dari satu atau lebih sel volta; baterai menjadi kosong ketika sebagian besar atau semua reaktannya telah diubah menjadi produk, mengubah energi potensial kimia menjadi energi listrik. Pengertian […]

The post Sel Volta: Kegunaan – Prinsip dan Cara Kerja appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebuah sel volta, sering dikenal sebagai sel galvanik, menyediakan energi listrik. Sumber energi ini adalah reaksi kimia spontan, lebih khusus lagi reaksi redoks spontan.

Misalnya, semua baterai terbuat dari satu atau lebih sel volta; baterai menjadi kosong ketika sebagian besar atau semua reaktannya telah diubah menjadi produk, mengubah energi potensial kimia menjadi energi listrik.

Pengertian Sel Volta

Sel volta adalah salah satu dari dua tipe dasar sel elektrokimia. Jenis lainnya adalah sel elektrolitik ; dalam sel elektrolisis, energi listrik digunakan untuk menggerakkan reaksi kimia yang tidak spontan. Misalnya, air dapat dipecah menjadi hidrogen dan oksigen dalam sel elektrolitik. Juga, ketika baterai isi ulang diisi ulang, ia beroperasi sebagai sel elektrolitik.

terdiri dari dua setengah sel yang terpisah. Setengah sel terdiri dari elektroda (strip logam, M) dalam larutan yang mengandung ion M n+ di mana M adalah logam sembarang. Kedua setengah sel dihubungkan bersama oleh kawat yang mengalir dari satu elektroda ke elektroda lainnya. Sebuah jembatan garam juga menghubungkan ke setengah sel.

Kegunaan Sel Volta

Sel Volta digunakan untuk memasok arus listrik melalui reaksi redoks untuk transfer elektron. Sebuah sel galvanik adalah contoh bagaimana menggunakan reaksi sederhana antara beberapa elemen untuk memanfaatkan energi.

Prinsip Sel Volta

Kerja listrik yang dilakukan oleh sel galvanik terutama disebabkan oleh energi Gibbs dari reaksi redoks spontan dalam sel volta. Ini umumnya terdiri dari dua setengah sel dan jembatan garam. Setiap setengah sel selanjutnya terdiri dari elektroda logam yang dicelupkan ke dalam elektrolit.

Kedua setengah sel ini terhubung ke voltmeter dan sakelar secara eksternal dengan bantuan kabel logam. Dalam beberapa kasus, ketika kedua elektroda dicelupkan ke dalam elektrolit yang sama, jembatan garam tidak diperlukan.

Ketika reaksi redoks terjadi, elektron ditransfer dari satu spesies ke spesies lainnya. Jika reaksi berlangsung spontan, energi dilepaskan, yang dapat digunakan untuk melakukan usaha. Pertimbangkan reaksi tembaga padat (Cu (s) ) dalam larutan perak nitrat (AgNO 3 (s) ).

2Ag+(aq)+Cu(s)⇋Cu2+(aq)+2Ag(s)(1)

AgNO3(s) terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan ion Ag+(aq) dan NO−3(aq) ion.

NO 3 (aq) ion dapat diabaikan karena mereka ion penonton dan tidak berpartisipasi dalam reaksi. Dalam reaksi ini, elektroda tembaga ditempatkan ke dalam larutan yang mengandung ion perak.

Ag + (aq) akan dengan mudah mengoksidasi Cu (s) menghasilkan Cu 2 + (aq), sekaligus mereduksi dirinya menjadi Ag (s) .

Reaksi ini melepaskan energi. Namun, ketika padatan elektroda tembaga ditempatkan langsung ke dalam larutan perak nitrat, energinya hilang sebagai panas dan tidak dapat digunakan untuk melakukan kerja. Untuk memanfaatkan energi ini dan menggunakannya untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat, kita harus membagi reaksi menjadi dua setengah reaksi yang terpisah.

Reaksi oksidasi dan reduksi. Sebuah kawat menghubungkan dua reaksi dan memungkinkan elektron mengalir dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal inilah yang dimaksud dengan Sel Volta/Galvanik.

Cara Kerja Sel Volta

  • Dalam sel galvanik, ketika elektroda terkena elektrolit pada antarmuka elektroda-elektrolit, atom dari elektroda logam memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ion dalam larutan elektrolit meninggalkan elektron pada elektroda. Sehingga, membuat elektroda logam bermuatan negatif.
  • Sedangkan pada saat yang sama ion logam dalam larutan elektrolit juga memiliki kecenderungan untuk mengendap pada elektroda logam. Sehingga, membuat elektroda bermuatan positif.
  • Di bawah kondisi kesetimbangan, pemisahan muatan diamati dan tergantung pada kecenderungan dua reaksi yang berlawanan, elektroda dapat bermuatan positif atau negatif. Oleh karena itu, perbedaan potensial dikembangkan antara elektroda dan elektrolit.
  • Perbedaan potensial ini dikenal sebagai potensial elektroda.
  • Dari dua elektroda, elektroda tempat terjadinya oksidasi disebut anoda sedangkan elektroda tempat terjadinya reduksi disebut katoda.
  • Anoda memiliki potensial negatif terhadap larutan sedangkan katoda memiliki potensial positif terhadap larutan.
  • Dengan demikian, perbedaan potensial berkembang antara dua elektroda sel galvanik. Perbedaan potensial ini dikenal sebagai potensial sel.
  • Ketika tidak ada arus yang ditarik dari sel galvanik, potensial sel dikenal sebagai gaya gerak listrik sel galvanik.
  • Ketika sakelar dihidupkan, karena perbedaan potensial, elektron mengalir dari elektroda negatif ke elektroda positif.

Perbedaan Sel Volta dengan Sel Elektrolisis

  • Energi Listrik dan Reaksi Kimia
    Dalam sel volta, reaksi kimia digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Dalam sel elektrolitik, perbedaan potensial yang diterapkan secara eksternal digunakan untuk mendorong reaksi kimia.
  • Elektroda Logam
    Dalam sel volta, dua elektroda perlu dibuat dari dua logam yang berbeda, dengan yang satu lebih reaktif terhadap senyawa elektrolit dibandingkan dengan yang lain. Biasanya, dalam sel elektrolitik, kedua elektroda yang digunakan terbuat dari logam inert yang sama (grafit atau platinum).
  • Konversi Energi
    Pada sel volta energi kimia diubah menjadi energi listrik proporsional, sedangkan pada sel elektrolisis energi listrik diubah menjadi energi kimia.
  • Polaritas Anoda dan Katoda
    Sel volta memiliki anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif. Sel elektrolisis memiliki anoda bermuatan positif dan katoda bermuatan negatif.
  • Spontanitas Reaksi
    Dalam sel volta, reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik terjadi secara spontan. Sebaliknya, dalam sel elektrolitik, sumber ggl eksternal harus digunakan untuk mendorong reaksi kimia. Dengan demikian, sel volta dan sel elektrolitik adalah dua jenis sel elektrokimia yang berbeda yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda dan terpisah. Masing-masing mewakili tipe dasar, di mana banyak baterai modern dan aplikasi elektrokimia lainnya telah dirancang dan dibangun.

Kesimpulan Pembahasan

Sel volta disebut juga sel galvanik. Nama-nama ini masing-masing berasal dari Alessandro Volta dan Luigi Galvini, keduanya mempelopori teknologi ini.

Sebelum mencoba mempelajari lautan, seseorang harus terlebih dahulu mempelajari kolam setempat. Hal yang sama berlaku dalam dunia elektrokimia.

Pertama kali digunakan pada akhir 1800-an, sel listrik telah berkembang menjadi lebih dari sekadar komponen di dalam baterai. Saat ini, selain memberi daya pada ponsel, laptop, mobil, inverter, dll., sel elektrokimia juga telah menemukan aplikasi dalam berbagai proses khusus, seperti elektrolisis dan pelapisan listrik.

The post Sel Volta: Kegunaan – Prinsip dan Cara Kerja appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prinsip Kerja Sel Volta yang Harus dipahami https://haloedukasi.com/prinsip-kerja-sel-volta Fri, 21 May 2021 03:42:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24656 Seperti yang kita ketahui sebelumnya, pengertian dari sel volta adalah serangkaian alat yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan dimana terjadi perpindahan elektron melalui lintasan luar. Sel volta terdiri atas beberapa susunan yaitu berupa anoda dan katoda, larutan elektrolit, serta jembatan garam sebagai media pengantar antara kedua larutan. Sel Volta biasa digunakan untuk menciptakan […]

The post Prinsip Kerja Sel Volta yang Harus dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prinsip Kerja Sel Volta

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, pengertian dari sel volta adalah serangkaian alat yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan dimana terjadi perpindahan elektron melalui lintasan luar.

Sel volta terdiri atas beberapa susunan yaitu berupa anoda dan katoda, larutan elektrolit, serta jembatan garam sebagai media pengantar antara kedua larutan.

Sel Volta biasa digunakan untuk menciptakan sebuah arus listrik untuk menghidupkan peralatan elektronik. Lalu bagaimana cara kerja atau prinsip kerja adari sel volta sampai dapat menciptak aliran listrik?

Untuk menjadikan sebuah sel volta menjadi aliran listrik, dibutuhkan sebuah rangkaian yang terdiri dari :

  • Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.
  • Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
  • Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.
  • Rangkaian luar, yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan katode.
  • Jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam. Jembatan garam memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anode ke setengah sel katode, dan sebaliknya sehingga terbentuk rangkaian listrik tertutup.

Logam Zn dan Cu yang menjadi kutub-kutub listrik pada sel volta di atas disebut sebagai elektrode. Logam Zn tempat terjadinya oksidasi Zn disebut anoda. Logam Cu tempat terjadinya reduksi ion Cu2+ disebut katoda.

Oleh karena elektron dilepas dari reaksi oksidasi di anoda menuju reaksi reduksi di katoda, maka anoda adalah kutub negatif dan katoda adalah kutub positif. Unruk kemudain kedua kompartemen tersebut dhubungkan dengan jembatan garam.

Adapun fungsi dari jembatan tersebut adalah untuk menetralkan muatan listrik dari kedua kompartemen setelah reaksi redoks dengan menyuplai anion ke kompartemen anoda dan kation ke kompartemen katoda; serta memungkinkan terjadinya migrasi ion-ion pada kedua kompartemen sehingga membentuk rangkaian listrik tertutup.

Pada gambar sel volta di atas, dengan jembatan garam KNO3, ion NO3 akan bergerak ke arah anoda untuk menetralkan ion Zn2+ berlebih dari hasil oksidasi Zn; dan ion K+ akan bergerak ke arah katoda untuk menetralkan ion SO42− berlebih dari larutan CuSO4 oleh karena berkurangnya ion Cu2+ setelah tereduksi menjadi logam Cu. Untuk mengukur aliran listrik pada sel volta sendiri kita bisa menggunakan voltmeter seperti pada gambar di atas.

The post Prinsip Kerja Sel Volta yang Harus dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>