Semantik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/semantik Thu, 22 Sep 2022 08:44:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Semantik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/semantik 32 32 Jenis – Jenis Makna Dalam Semantik dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-makna-dalam-semantik Thu, 22 Sep 2022 08:44:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38770 Dalam linguistik ada dua cabang utama yang khusu menyangkut kata, yaitu etomologi (studi tentang asal usul kata) dan semantik (ilmu makna, studi tentang makna). Diantara kedua ilmu itu, etimologi sudah merupakan disiplin ilmu yang mapan, sedangkan semantik relatif merupakan ilmu yang baru. Kata semantik digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal […]

The post Jenis – Jenis Makna Dalam Semantik dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam linguistik ada dua cabang utama yang khusu menyangkut kata, yaitu etomologi (studi tentang asal usul kata) dan semantik (ilmu makna, studi tentang makna). Diantara kedua ilmu itu, etimologi sudah merupakan disiplin ilmu yang mapan, sedangkan semantik relatif merupakan ilmu yang baru.

Kata semantik digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain.

Singkatnya, semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain, yaitu sintaksis (pembentukan simbol kompleks dari symbol yang lebih sederhana) dan pragmatik (penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu).

Makna dalam ujaran bahasa sebenarnya sama dengan makna yang dalam dalam sistem lambang atau sistem tanda lainnya karena bahasa sesungguhnya juga merupkan suatu sistem lambang. Hanya bedanya makna dalam bahasa diwujudkan dengan lambang-lambang yang berupa satuan-satuan bahasa.

Makna dapat dibedakan beberapa kriteria dan sudut pandang. Berdasarkan jenis semantiknya, dapat dibedakan antara makna leksikal dan makna gramatikal. Berdasarkan ada atau tidaknya referen pada suatu kata atau laksem dapat dibedakan antara makna referensial dan makna non referensial.

Sedangkan, berdasarkan ada atau tidaknya nilai rasa pada sebuah kata/laksem dapat dibedakan antara makna denotatif dan makna konotatif. Selain itu, berdasarkan ketetapan maknanya dikenal makna kata dan makna istilah atau makna umum dan makna khusus.

Lalu berdasarkan kriteria lain atau sudut pandang lain dapat disebutkan adanya makna-makna asosiatif, kolokatif, reflektif, idiomatik, dan sebagainya.

Berikut akan di jelaskan Jenis dan makna dalam semantik beserta dengan contohnya

1. Makna Leksikal

Kata leksikal adalah bentuk adjektif dari leksikon. Leksikon adalah kata leksem, yaitu satuan Bahasa yang mempunyai makna tertentu. Makna Leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata.

Dapat dikatakan pula makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi panca indera, makna yang sungguh-sungguh nyata dalam hidup kita, atau makna yang ada dalam kamus.

Contohnya, kata ‘rumah’ dalam kalimat ‘Hasan telah membeli sebuah rumah yang dia beli dari hasil uang tabungannya selama ini”. Kata ‘rumah’ dalam kalimat ini berarti sebagai bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal.

2. Makna Gramatikal

Makna leksikal biasanya dipertentangkan dengan makna gramatikal. Jika makna leksikal berkenaan dengan makna dalam kamus, maka makna gramatikal adalah makna yang hadir akibat adanya proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi.

Makna gramatikal merupakan konsep yang muncul setelah adanya proses tertentu dalam rangkaian kata, klausa, atau pun kalimat. Perbedaannya jika makna leksikal adalah makna dasar atau makna per kata, sedangkan makna gramatikal adalah makna baru yang muncul Ketika kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat.

Contohnya dalam kalimat-kalimat berikut :

  • Saya membawa buku
  • Buku saya dibawa Andi
  • Buku saya terbawa mahasiswa tadi siang
  • Bawaan saya berat sekali
  • Bisakah kamu membawakan buku ini?
  • Bawalah buku saya besok ya!

Setiap afiks pada kalimat tersebut diatas bergabung dengan kata bawa memiliki arti yang berbeda. Sebagai contoh makna bawaan mengacu paka barang yang dibawa. Makna tersebut berbeda dengan bawalah yang memiliki makna perintah untuk membawa sesuatu. Begitu seterusnya.

3. Makna Konseptual

Makna konseptual adalah makna sebuah laksem atau kata yang berada di dalam konteks. Makna konteks juga dapat berkenaan dengan situasinya yakni tempat, waktu dan lingkungan penggunaan leksem tersebut.

Makna konseptual muncul akibat hubungan antara ujaran dan situasi pada waktu ujaran dipakai. Misalnya, makna konseptual pada kata ‘kaki’ pada kalimat-kalimat berikut :

  • Kaki ibu terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan gelas
  • Ketika baru sampai di kaki Gunung Merapi, Andi memutuskan untuk pulang
  • Ayah memotong kaki meja di ruang belajar karena terlalu tinggi

Terlihat jelas bahwa penggunaan kata yang sama akan menimbukan arti yang berbeda jika konteks penggunaannya dalam kalimat berbeda pula.

4. Makna Referensial

Makna referensial sebagai makna yang secara langsung memnunjuk pada sesuatu, dapat berupa benda, gejala, kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat. Makna referensial adalah makna yang berhubungan dengan kenyataan, maka referensial disebut juga magkan kognitif karena memiliki acuan.

Contohnya pada kalimat ‘Tubuh anak itu tidak tahan terhadap serangan virus dan bakteri karena tidak mempunyai antibodi’. Kata ‘antibodi’ termasuk ke dalam kata bermakna referensial. Arti kata ‘antibodi’ adalah zat yang dibentuk dalam darah dan berfungsi untuk memusnahkan virus dan bakteri.

5. Makna Nonreferensial

Pada kata-kata yang termasuk preposisi dan konjungsi, juga kata tugas lainnya, tidak mempunyai referen, maka banyak orang yang menyatakan kata tersebut tidak memiliki makna. Lalu, karena hanya memiliki fungsi atau tugas, maka kata-kata tersebut dinamai dengan nama kata fungsi atau kata tugas.

Sebenarnya kata-kata ini memiliki makna namun tidak referen. Dalam semantic, kata-kata ini bermakna nonreferensial. Mempunyai makna tapi tidak memiliki referen.

Seperti pada kalimat ‘Di sini, di Pulau Jawa, tempat ribuan orang mengadu nasib untuk memperbaiki kehidupannya’. Kata ‘di sini’ termasuk dalam kata bermakna nonreferensial. Kata tersebut mengacu pada ‘Pulau Jawa’, akan tetapi artinya akan berbeda jika diletakkan pada kalimat yang berbeda pula.

6. Makna Denotatif

Makna denotatif memiliki makna yang sebenarnya, makna yang bersifat umum, tradisional, dan presedensial. Makna denotatif merupakan makna yang wajar, yang asli atau makna yang sesuai dengan kenyataan.

Umpamanya kata ‘panas’ bermakna denotatif yang artinya suhu air yang tinggi. Kata ‘meluap’ bermakna denotatif yang artinya melimpah yang banyak.

7. Makna Konotatif

Makna konotatif merupakan makna yang tidak sesuai dengan makna leksikalnya. Kata yang mengandung makna kias atau bukan yang sebenarnya. Makna konotatif biasanya sering dijumpai pada sebuah pantun, cerpen, dan beberapa karya seni sastra lainnya.

Seperti kalimat ‘Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk pada kantornya’. Makna ‘kursi empuk’ pada kalimat ini adalah jabatan yang bagus.

8. Makna Konseptual

Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan referennya dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apa pun. Makna konseptual sama dengan makna referensial, makna leksikal, dan makna denotatif.

Kata ‘kuda’ memiliki makna konseptual ‘sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai’ dan kata ‘rumah’ memiliki makna konseptual ‘bangunan tempat tinggal manusia’.

9. Makna Asosiatif

Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan keadaan luar bahasa. Makna asosiatif ini bersifat kontekstual kultural. Di beberapa tempat, ada perbedaan makna pada suatu kata. oleh sebab itu, interpretasi makna asosiatif bisa dilakukan dengan pendekatan kultural.

Sebagai contoh kata ‘merpati’ secara konseptual mengacu pada burung kelas aves, memiliki dua sayap, berparuh, bercakar, berdarah panas, dan memiliki kantong udara. Namun, kata ‘merpati’ memiliki makna kesetiaan seumur hidup.

10. Makna Kata

Makna kata mengacu pada kata secara umum digunakan. Makna kata sama dengan makna leksikal, makna referensial, makna konseptual, dan makna denotatif. Seperti contoh berikut :

  • Tangannya luka kena pecahan kaca
  • Lengannya luka kena pecahan kaca

Kata tangan dan kata lengan pada kedua kalimat diatas adalah bersinonim atau bermakna sama.

11. Makna Istilah

Makna istilah digunakan dalam kajian khusus yang memiliki makna khusus, biasanya berhubungan dengan penggunaan dalam kajian ilmu tertentu. Makna istilah sama dengan makna konseptual. Seperti pada kata ‘tangan’ dan ‘lengan’ pada contoh kalimat diatas.

Pada bidang kedokteran dua kata tersebut tidak bersinonim dan memiliki arti yang berbeda. ‘Tangan’ bermakna bagian dari pergelangan sampai ke jari tangan. Sedangkan ‘lengan’ bermakna bagian dari pergelangan tangan sampai ke pangkal bahu.

12. Makna Idiom

Makna idiom adalah makna yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal unsu-unsur pembentuknya.

Contoh, secara makna gramatikal bentuk kata ‘menjual rumah’ bermakna yang menjual yang mendapatkan uang dan yang membeli menerima rumahnya, tetapi dalam Bahasa Indonesia bentuk ‘menjual gigi’ tidak memiliki makna seperti itu melainkan tertawa keras-keras.

13. Makna Peribahasa

Makna peribahasa masih bisa ditelusuri melalui makna asosiasi pada peribahasa tersebut. Peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari makna unsur-unsurnya.

Umpanyanya, peribahasa ‘Seperti anjing dan kucing’ yang bermakna ihwal dua orang yang tidak pernah akur.  Makna ini memiliki asosiasi bahwa binatang yan Namanya anjing dan kucing jika bersuara memang selalu berkelahi dan tidak pernah damai.

The post Jenis – Jenis Makna Dalam Semantik dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Perbedaan Semantik dan Pragmatik? https://haloedukasi.com/perbedaan-semantik-dan-pragmatik Thu, 30 Dec 2021 09:25:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30176 Pengertian Semantik dan Pragmatik Pengatahuan memang sudah sangat berkembang pesat. Terlebihi kebudayaan yang menjadi ciri dan cikal bakal identitas suatu kebudayaan bangsa. Bahkan dalam ranah daerah pun baik secara langsung maupun tidak langsung mampu mengusung tema terkait dengan kebudayaan bangsa. Kebudayaan yang tercermin dalam perilaku dan tingkah laku serta keseharian yang timbul baik disadari atau […]

The post Apa Perbedaan Semantik dan Pragmatik? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Semantik dan Pragmatik

Pengatahuan memang sudah sangat berkembang pesat. Terlebihi kebudayaan yang menjadi ciri dan cikal bakal identitas suatu kebudayaan bangsa. Bahkan dalam ranah daerah pun baik secara langsung maupun tidak langsung mampu mengusung tema terkait dengan kebudayaan bangsa.

Kebudayaan yang tercermin dalam perilaku dan tingkah laku serta keseharian yang timbul baik disadari atau tidak dapat membentuk suatu pola yang tentu saja dapat terukur.

Berkaitan dengan hal itu pula muncul berbagai macam pola studi yang melibatkan banyak aspek, baik dari segi sosial, budaya, dan ranah kedaerahan yang menjadi cikal bakal pembentukan suatu konstelasi alam yang bernegara.

Dengan tujuan untuk dapat lebih menekankan pada pentingnya ideologi dalam hal dan kaitannya pada berbangsa dan bernegara, faktor pembentuk dan juga perantara informasi yang penting salah satunya adalah komunikasi.

Komunikasi dapat menjadi keliru apabila dalam proses penyalurannya baik secara lisan maupun tulisan terdapat asepk penentu yang kurang tepat menggambarkan secara jelas atau gamblang maksud dari pada si penyampai pesan tersebut.

Oleh karena hal tersebut maka muncullah secara langsung pada proses untuk dapat lebih memunculkan pemahaman yang berarti, bidang studi terkait dengan pemahaman secara terperinci pada bahasa.

Bidang studi tersebut dapat dibedakan secara dua buah garis besar yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Terdapat bidang studi pada fokus yang berkaitan dengan pemahaman dan juga penafsiran secara kompehensif terkait dengan pola dan penjelasan yang rinci dan detil pada suatu kalimat yang terkait diberikan penamaan dengan nama semantik.

Sedangkan pada satu sisi terdapat pula, sebagai bidang studi yang bersifat komplementer dan bersamaan dengan bidang studi semantik, namun lebih berfokus pada penuturan kata-kata yang bersifat langsung atau yang lebih kita kenal dengan sebutan pragmatic.

Pembelajaran hal-hal tersebut menjadi penting karena ada kalanya terdapat informasi yang, misalkan berasal dari tempo waktu terdahulu yang bahkan berada pada masa sebelum ejaan yang disempurnakan berada.

Bisa jadi satu buah pernyataan yang dikeluarkan pada saat itu misalkan yang dicetuskan oleh seseorang pada masa lampau, memiliki suatu artian yang sangat jauh berbeda antara yang dimaksud oleh orang yang mengemukakan hal tersebut, dengan penafsiran orang pada masa kini.

Hal ini dapat terjadi karena selain dengan adanya perbedaan misalkan suku dan juga rasa tau bahkan ciri kedaerahan lainnya, terdapat suatu perbedaan besar yang memiliki risiko menjadikan suatu pernyataan yang mungkin menurut orang pada masa itu adalah jelas.

Namun bagi para penafsir di masa yang akan datang, justru tidak sama atau bahkan bertentangan sama sekali.

Risiko terjadinya bias seperti ini dapat menimbulkan kekacauan yang besar apabila menjadi suatu salah kaprah yang mengakar dalam budaya baik bermasyarakat maupun bernegara.

Untuk itulah penting adanya bidang studi semantik dan pragmatik yang dapat menjadi pondasi dan juga tulang punggung bagi kejelasan penafsiran dalam berbahasa yang baik dan benar, serta dapat menghantarkan suatu informasi dengan baik dan juga benar.

Meskipun terdapat perbedaan zaman yang sangat besar di antara pemberi pesan pada masa lampau maupun yang ditujukan untuk penerima pesan tersebut pada masa yang akan datang.

Selain dari perbedaan waktu yang dapat menimbulkan risiko dan mengakibatkan timbulnya distorsi pada pengartian dan atau penafsiran bahasa tersebut.

Globalisasi yang tidak terbendung menjadikan pula faktor penentu yang dapat menimbulkan bias pada proses pengartian dan atau penafsiran berbahasa. Serapan yang timbul dalam berkomunikasi makin menjadi rawan kaitannya dengan unsur-unsur keaslian pada faktor penentu tersebut.

Sehingga makin mudah bagi suatu bahasa untuk disalah artikan daripada dipahami.

Perbedaan Semantik dan Pragmatik

Semantik merupakan suatu tata linguistik, pola pemahaman yang amat penting bagi keseluruhan kerangka berpikir dan struktur komunikasi, yang pada bidang studinya lebih melakukan fokus kepada unsur-unsur atau komponen-komponen dalam dunia komunikasi yang berkaitan dengan penggunaan kalimat.

Penggunaan kalimat dalam komunikasi ini penting dilakukan telaah yang komprehensif untuk lebih mudah mengindentifikasi suatu maksud pada kalimat tersebut.

Lain halnya dengan pragmatik yang merupakan suatu tata linguistik, pola pemahaman yang amat penting bagi keseluruhan kerangka berpikir dan struktur komunikasi, yang pada bidang studinya lebih melakukan fokus kepada unsur-unsur atau komponen-komponen dalam dunia komunikasi yang berkaitan dengan penggunaan tuturan.

Penuturan dalam komunikasi ini penting dilakukan telaah yang komprehensif untuk lebih mudah mengindentifikasi suatu maksud pada tuturan itu sendiri.

Contoh Semantik dan Pragmatik

Contoh unik daripada tata linguistik yang berkaitan dengan bidang studi semantik adalah pada antara kata besar dan gede. Meskipun memiliki pengertian yang hampir sama, namun pengejaan keduanya dapat dikatakan sangatlah berbeda. Perbedaan ini akan semakin nyata apabila kedua kata tersebut digunakan dalam suatu kalimat yang utuh.

Pada satu sisi, pragmatik yang merupakan tata lingustik yang berkaitan dengan bidang studi bahasa pada pola penuturan. Misalkan terdapat suatu penuturan yang berujar, “membuang air kecil”. Hal ini memiliki beberapa pengartian yang dapat berpotensi menjadikan bias bagi orang yang mendengarnya.

Hal itulah yang menjadikan bidang studi linguistik baik semantik maupun pragmatik menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan bangsa.

The post Apa Perbedaan Semantik dan Pragmatik? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Semantik dan Sintaksis yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-semantik-dan-sintaksis Mon, 29 Mar 2021 03:05:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23384 Pernahkah kamu mengenal kata sintaksis dan semantik? Sebenarnya kedua kata tersebut saling berhubungan, namun ada sejumlah perbedaan pada kedua makna kalimat tersebut. Semantik sendiri merupakan cabang linguistik yang mempelajari makna / arti yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Dengan kata lain, semantik adalah studi tentang makna. Semantik biasanya berhubungan dengan dua […]

The post Perbedaan Semantik dan Sintaksis yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah kamu mengenal kata sintaksis dan semantik? Sebenarnya kedua kata tersebut saling berhubungan, namun ada sejumlah perbedaan pada kedua makna kalimat tersebut.

Semantik sendiri merupakan cabang linguistik yang mempelajari makna / arti yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Dengan kata lain, semantik adalah studi tentang makna.

Semantik biasanya berhubungan dengan dua aspek lain: sintaks, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, dan pragmatis, penggunaan praktis simbol oleh rakyat dalam konteks tertentu.

Sedangkan sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.

Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata.Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat. Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat.

Ramlan (1981:1) mengatakan: “Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase .”.

Ada beberapa hubungan antara sintaksis dan semantik di mana setiap elemen semantik dihubungkan dengan setidaknya satu rendisi sintaksis dan yang lainnya memastikan bahwa setiap representasi sintaksis memiliki makna yang berbeda

Dan di bawah ini akan kami simpulkan perbedaan dari kedua makna kata tersebut :

Dasar untuk perbedaanSintaksisSemantik
DasarFrasa bahasa yang diizinkan.Interpretasi frasa.
KesalahanDitangani pada waktu kompilasi.Dihadapi saat runtime.
HubunganInterpretasi sintaksis harus memiliki makna yang berbeda.Komponen semantik dikaitkan dengan representasi sintaksis.

The post Perbedaan Semantik dan Sintaksis yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Semantik: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/semantik Mon, 25 Jan 2021 07:02:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20006 Kita pasti pernah mendengar kata semantik, namun belum memahami apa itu arti dari semantik. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai semantik mulai dari pengertian hingga jenisnya. Pengertian Semantik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Semantik adalah ilmu makna kata dan kallimat; pengetahuan mengenai seluk beluk dan pergeseran arti kata. Menurut Para Ahli Kreidler […]

The post Semantik: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kita pasti pernah mendengar kata semantik, namun belum memahami apa itu arti dari semantik. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai semantik mulai dari pengertian hingga jenisnya.

Pengertian Semantik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Semantik adalah ilmu makna kata dan kallimat; pengetahuan mengenai seluk beluk dan pergeseran arti kata.

Menurut Para Ahli

  • Kreidler (1998:3)
    Semantik adalah studi sistematik makna, dan semantik linguistik adalah studi dari bagaimana bahasa mengorganisasi dan mengekspresikan makna.
  • Kridalaksana (2001:1993)
    Semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang berkaitan dengan makna ungkapan dan dengan struktur makna suatu wicara.
  • Palmer (1981:1)
    Semantik adalah istilah yang merujuk dalam suatu studi tentang makna dan karena makna merupakan bagian dari bahasa, sehingga semantik adalah bagian dari linguistik.
  • Lyons (1968:400)
    Semantik adalah istilah asal yang relatif baru, yang diciptakan pada akhir abad kesembilan belas dari arti kata kerja Yunani yang diartikan untuk menandakan.
  • Tarigan (1985:7)
    Semantik adalah menelaah lambang atau tanda yang menyatakan makna, hubungan makna satu dengan yang lain dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat.
  • Abdul Chaer
    Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. Yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).

Secara Umum

Semantik merupakan cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung suatu bahasa, kode dan jenis representasi lain.

Sejarah Semantik

Kata semantik berasal dari bahasa Inggris yaitu semantics, dari bahasa Yunani yaitu sema (nomina). Istilah semantik banyak digunakan oleh para pakar bahasa untuk menyebutkan bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari makna.

Istilah semantik muncul melalui sebuah organisasi filologi amerika yang bernama American Philological Association pada tahun 1984. Istilahnya sendiri sudah ada sejak abad ke-17. Breal melalui artikelnya mengungkapkan istilah semantik merupakan bidang baru di dalam keilmuan.

Di dalam bahasa prancis disebut dengan istilah historical semantics yang cenderung mempelajari semantik yang berhubungan dengan unsur luar bahasa. Semantik dinyatakan sebagai ilmu makna pada tahun 1990-an.

Manfaat Semantik

  • Bagi seorang guru atau calon guru
    Semantik ini akan memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis, sebagai calon pengajar atau guru harus mempelajari secara bersungguh sungguh mengenai bahasa yang diajarkannya. Sedangkan manfaat praktis akan diperoleh melalui kemudahan bagi dirinya di dalam mengajarkan bahasa kepada para muridnya. Sebagai guru juga harus memiliki pengetahuan teori semantik agar dapat diajarkan kepada murid-muridnya.
  • Bagi seorang wartawan
    Bagi seorang wartawan, pengetahuan akan semantik akan sangat memudahkan dalam memilih serta menggunakan kata dan makna yang tepat di dalam berita yang dibuatnya agar tersampaikan kepada masyarakat luas dengan baik.
  • Bagi yang berkecimplung dalam penelitian bahasa
    Pengetahuan semantik akan memberikan bekal teoretis kepada mereka agar dapat menganalisis suatu bahasa yang sedang mereka pelajari.

Unsur Semantik

  • Tanda dan Simbol
    Tanda dan simbol merupakan unsur yang terkandung di dalam suatu bahasa. Tanda dikembangkan menjadi teori yang kemudian disebut sebagai semiotik. Semiotik ini memiliki 3 aspek yang berkaitan dengan ilmu bahasa, diantaranya yaitu aspek pragmatik, sintaksis, dan semantik.
  • Penamaan
    Penamaan digunakan untuk mengubah kemungkinan dari makna atau dengan penciptaan kata atau bahkan kelompok kata.
  • Hubungan Leksikal dan Referential
    Leksikal merupakan kategori dan sinkategorematis yang dimana semau kata dan implikasi, kelompok ilmiah dengan makna struktural harus didefinisikan di dalam satuan konstruksi. Sedangkan referensial merupakan hubungan diantara sebuah kata dan dunia yang berada di luar bahasa, biasanya disebut dengan percakapan.

Jenis Semantik

Semantik Behavioris

Beberapa penganut aliran behavioris ini memiliki beberapa sikap umum diantaranya yaitu:

  • Tidak ada perbedaan esensial diantara tingkah laku hewan dan manusia.
  • Beberapa penganut aliran ini tidak terlalu yakin dengan istilah yang sifatnya mentalistik.
  • Lebih mementingkan faktor belajar dan kurang yakin terhadap faktor bawaan.
  • Mekanisme atau determinasi.

Berdasarkan sikap tersebut makna berada di dalam rentangan yang berdiri diantara stimulus dan respon yaitu diantara rangsangan dan jawaban. Makna disini hanya ditentukan oleh lingkungan dan hanya dapat dipahami jika ada data yang sedang diamati.

Semantik Deskriptif

Semantik deskriptif ini melihatkan makna yang sekarang ini sedang berlaku. Makna dari kata itu ada ketika pertama kali muncul. Semantik jenis deskriptif ini hanya memperhatikan makna sekarang saja.

Semantik Generatif

Beberapa konsep yang terkenal di dalam aliran semantik generatif ini yaitu:

  • Kompetensi yaitu kemampuan bahasa yang dipahami itu di dalam komunikasi.
  • Struktur luar yaitu merupakan unsur bahasa yang berupa kata atau kalimat yang terdengar.
  • Struktur dalam yaitu suatu makna yang berada di dalam struktur luar.

Teori ini muncul pada tahun 1968 dikarenakan ketidakpuasan linguis terhadap pendapat dari Chomsky. Struktur semantik dan struktur sintaksis ini sifatnya homogen yaitu tidak sama dengan struktur semantik.

Semantik Gramatikal

Semantik jenis ini merupakan studi dari simentik yang mengkaji makna di dalam suatu kalimat. Semantik jenis ini jauh lebih sulit untuk dianalisis. Untuk menganalisis semantik jenis ini kalimatnya masih duduk, harus menafsirkan keseluruhan dari isi kalimat itu .

Sebuah kata akan bergeser maknanya jika digabungkan dengan kata lainnya.

Semantik Leksikal

Semantik leksikal merupakan kajian semantik yang lebih memuaskan daripada pembahasan sistem makna yang terdapat di dalam kata. Semantik jenis ini tidak terlalu sulit dan memperhatikan makna yang terdapat di dalam kalimat kata sebagai satuan yang mandiri.

Semantik Histori

Semantik jenis ini mengkaji suatu makna yang berada di dalam rangkaian waktu. Semantik jenis ini menekankan pada studi makna di dalam rentangan waktu, bukan perubahan bentuk katanya.

Semantik histori membandingkan kata kata yang didasarkan pada periode kata pada masa tertentu dengan kata pada bahasa lain.

Semantik Logika

Semantik logika merupakan cabang dari logika modern yang berkaitan dengan konsep dan notasi simbolik di dalam melakukan analisis bahasa semantik logika.

Dalam semantik jenis ini dibahas makna dari proporsi yang dibedakan dengan kalimat, dikarenakan kallimat yang berbeda di dalam bahasa yang sama dapat disebutkan dalam proporsi yang sama.

Semantik Struktural

Semantik jenis ini bermula dari pandangan linguis struktural yang dipelopori oleh Saussure. Setiap bahasa adalah sebuah sistem, sebuah hubungan struktur yang unik yang terdiri dari satuan yang disebut struktur.

Contoh Semantik

Beberapa contoh makna makna di dalam semantik yaitu ada 2, diantaranya:

Makna Gramatikal

Contoh: “Berbau” memiliki makna yaitu “Mempunyai Bau”

Makna Konstektual

Contoh: Adik jatuh dari motor, Aku jatih cinta, Harga diriku jatuh

ketiga contoh dari makna konstektual tersebut memiliki makna yang berneda beda dikarenakan tergantung dari proses yang ada.

The post Semantik: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>