seni drama - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/seni-drama Tue, 29 Aug 2023 06:27:21 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico seni drama - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/seni-drama 32 32 Pengertian Seni Drama Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-seni-drama-menurut-para-ahli Tue, 29 Aug 2023 06:27:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45024 Seni drama adalah bentuk ekspresi seni yang melibatkan interpretasi cerita atau konsep melalui tindakan, dialog, dan pertunjukan oleh para aktor di atas panggung. Para ahli seni dan teater memiliki berbagai pandangan tentang pengertian seni drama. 1. Aristoteles Aristoteles, filsuf Yunani kuno yang dikenal dengan sumbangsihnya dalam berbagai bidang ilmu, juga memberikan pandangannya tentang seni drama […]

The post Pengertian Seni Drama Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni drama adalah bentuk ekspresi seni yang melibatkan interpretasi cerita atau konsep melalui tindakan, dialog, dan pertunjukan oleh para aktor di atas panggung. Para ahli seni dan teater memiliki berbagai pandangan tentang pengertian seni drama.

1. Aristoteles

Aristoteles, filsuf Yunani kuno yang dikenal dengan sumbangsihnya dalam berbagai bidang ilmu, juga memberikan pandangannya tentang seni drama dalam karyanya yang terkenal, “Poetika.” Menurut Aristoteles, seni drama memiliki tujuan dan unsur-unsur tertentu yang memengaruhi cara pertunjukan drama dilihat dan dinikmati oleh penonton.

Menurutnya, drama adalah bentuk literatur yang menggambarkan karakter, konflik, dan tindakan melalui dialog dan tindakan fisik di atas panggung.  Berikut adalah beberapa poin penting tentang pengertian seni drama menurut Aristoteles:

  • Memiliki Tujuan Imitasi (Mimesis)
  • Pentingnya Alur (Mythos)
  • Karakterisasi (Ethos)
  • Dialog (Dianoia)
  • Penghancuran dan Keciptaan Ketegangan (Phtharma dan Peripeteia)
  • Puncak (Catharsis)

Dalam “Poetika,” Aristoteles membahas banyak aspek seni drama dan memberikan pandangan filosofisnya tentang bagaimana drama berfungsi dan bagaimana drama dapat memengaruhi penonton. Pendekatan dan pandangan ini telah memberikan sumbangan penting terhadap pemahaman kita tentang seni drama dan teater hingga saat ini.

Ciri – ciri seni drama

Aristoteles, dalam karyanya yang berjudul “Poetics,” menguraikan beberapa ciri-ciri drama yang dianggapnya penting. Drama adalah salah satu bentuk sastra yang melibatkan konflik antara karakter-karakter di dalam sebuah cerita. Berikut adalah ciri-ciri dan unsur drama menurut Aristoteles:

  • Plot (Alur)
  • Karakter (Character)
  • Gagasan (Thought)
  • Bahasa (Diction)
  • Spektakel (Spectacle)
  • Melodi (Melody)

Menurut Aristoteles, tujuan seni drama, seperti yang dijelaskan dalam karyanya “Poetics”, adalah untuk menyajikan pengalaman katarsis (catharsis) kepada penonton. Kata “katarsis” merujuk pada pembersihan atau pemurnian emosi penonton melalui partisipasi mereka dalam cerita dramatis.

Aristoteles percaya bahwa drama memiliki kemampuan untuk menginduksi emosi dan merangsang reaksi emosional dari penonton melalui pengalaman menyaksikan konflik dan perkembangan karakter di atas panggung. Dalam drama, penonton dapat merasa belas kasihan, takut, gembira, marah, dan sebagainya, seolah-olah mereka ikut terlibat dalam kehidupan karakter-karakter tersebut.

Dengan mengalami emosi-emosi ini melalui drama, penonton mengalami katarsis, yaitu pembersihan atau pelepasan emosi yang dapat membantu mereka merasa lebih tenang dan seimbang setelah pertunjukan berakhir.

Aristoteles berpendapat bahwa drama memberikan peluang bagi penonton untuk merenungkan tentang kehidupan, moralitas, dan kondisi manusia, serta memberikan wadah untuk memahami perasaan dan konflik yang ada dalam masyarakat.

2. Konstantin Stanislavski

Konstantin Stanislavski

Konstantin Stanislavski, seorang aktor, penyutradara, dan teoritikus teater Rusia, dikenal karena pengembangan Metode Stanislavski, sebuah pendekatan akting yang mendalam dan realistis. Pandangan Stanislavski terhadap seni drama sangat berpengaruh dalam perkembangan akting modern.

Pengembangan metode akting yang mendalam dan memasukkan emosi yang mendalam dari para aktor dalam interpretasi karakter. Bagi Stanislavski, drama adalah cara untuk menggali dan menyajikan emosi dan realitas manusia. Caranya yaitu :

  • Karakterisasi yang Mendalam
  • Memiliki Imajinasi Kreatif
  • Tujuan dan Tantangan
  • Emosi Otentik
  • Konsentrasi dan Perhatian
  • Koordinasi Fisik dan Vokal
  • Rasa Keadaan dan Tindakan
  • Analisis Naskah
  • Pertunjukan yang Organik

Ciri seni drama

Konstantin Stanislavski memiliki beberapa pandangan tentang ciri-ciri drama dan pendekatan terhadap akting yang mempengaruhi teater modern. Berikut adalah beberapa ciri drama menurut Stanislavski:

  • Kebenaran Emosional
  • Motivasi dan Tujuan
  • Pemahaman Karakter
  • Konsistensi dan Kelangsungan
  • Kreativitas dan Spontanitas
  • Riset dan Observasi
  • Kerjasama dalam Tim
  • Penggunaan Memori Emosional

Unsur seni drama

Konstantin Stanislavski mengembangkan pendekatan yang sangat komprehensif terhadap drama dan akting, yang mencakup berbagai unsur penting yang harus diperhatikan oleh para aktor dan kreatif teater dalam menciptakan pertunjukan yang mendalam dan meyakinkan.

Berikut adalah beberapa unsur penting dalam drama menurut Stanislavski:

  • Tujuan Superobjektif
  • Tugas-Tugas
  • Konflik
  • Imajinasi Kreatif
  • Keaslian Emosional
  • Memori Emosional
  • Konsistensi dalam Karakter
  • Pembelajaran dan Penyesuaian
  • Latar Belakang Karakter
  • Reaksi terhadap Pasangan Akting
  • Ruang dan Lingkungan
  • Rasa Kebersamaan
  • Penyelidikan dan Riset

Menurut Konstantin Stanislavski, tujuan utama seni drama adalah menciptakan pertunjukan yang alami, meyakinkan, dan mendalam. Stanislavski percaya bahwa seni drama harus memberikan pengalaman yang kuat dan emosional kepada penonton, sambil tetap mempertahankan kedalaman dan autentisitas karakter dan situasi yang dihadirkan di atas panggung.

Tujuan seni drama

Tujuannya adalah untuk membawa pertunjukan lebih dekat kepada kenyataan manusia, sehingga penonton merasa terlibat secara emosional dan intelektual. Di bawah pendekatannya, tujuan seni drama dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Kehidupan Karakter yang Autentik
  • Kejujuran dan Keaslian Emosional
  • Pengalaman Emosional
  • Katarsis
  • Pertumbuhan Karakter
  • Pengamatan Terhadap Manusia dan Masyarakat
  • Kesatuan Artistik
  • Menginspirasi Pemikiran dan Refleksi

3. Bertolt Brecht

Bertolt Brecht

Bertolt Brecht adalah seorang dramawan, penyair, dan teoretikus teater yang terkenal dengan kontribusinya dalam pengembangan teori-teori drama yang mengajukan pandangan alternatif terhadap seni panggung.

Pendekatan teater yang dikembangkan oleh Brecht dikenal sebagai “Teater Epik” atau “Teater Bertolt Brecht,” yang bertujuan untuk menciptakan distansi antara penonton dan adegan panggung, sehingga penonton tidak hanya terlibat secara emosional, tetapi juga merenungkan pesan sosial dan politik yang ingin disampaikan. Unsur dan ciri-ciri seni drama, yaitu:

  • Menciptakan jarak atau distansi antara penonton dan adegan panggung
  • Menggunakan narator atau pencerita untuk memberikan informasi atau konteks kepada penonton tentang adegan yang akan datang.
  • Mmenggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol yang jelas
  • Mengangkat isu-isu sosial dan politik yang relevan
  • Struktur cerita yang tidak linier atau adegan yang disusun dengan cara yang tidak teratur
  • Menggunakan berbagai teknik teater, seperti proyeksi gambar, penggunaan kostum dan set yang sederhana
  • Mendorong penonton untuk mempertanyakan moralitas dan etika dalam situasi yang diperankan di atas panggung.
  • Menghidupkan kembali momen-momen rekognisi atau pengenalan dalam drama

Tujuan utama seni drama menurut pandangan Bertolt Brecht.

  • Mendorong pemikiran kritis dan refleksi pada penonton
  • Menyadarkan Penonton terhadap Masalah Sosial dan Politik (Raising Awareness of Social and Political Issues)
  • Menciptakan Kesadaran Terhadap Struktur Sosial (Creating Awareness of Social Structures)
  • Penonton dapat merespons cerita dengan cara yang berbeda
  • Menggunakan drama sebagai alat untuk memberikan pelajaran moral dan etika
  • Meninggalkan pertunjukan dengan banyak pertanyaan yang membara dalam pikiran.

4. Lee Strasberg

Lee Strasberg

Lee Strasberg adalah seorang tokoh teater dan teoritis asal Amerika yang terkenal karena mengembangkan metode akting yang dikenal sebagai “Metode Stanislavski” atau “Metode Strasberg.”

Pandangan Strasberg terhadap seni drama dan akting sangat dipengaruhi oleh ajaran Konstantin Stanislavski, terutama dalam hal pencarian kebenaran emosional dalam interpretasi karakter. Berikut adalah pengertian seni drama menurut Lee Strasberg:

Seni drama menurut Lee Strasberg adalah sebuah bentuk ekspresi artistik yang melibatkan penyelidikan mendalam terhadap karakter, emosi, dan situasi yang dihadapi oleh karakter dalam cerita. Ini mencakup proses pencarian kebenaran emosional yang kuat dan autentik dalam interpretasi karakter yang akan dimainkan oleh para aktor.

Metode Strasberg didasarkan pada keyakinan bahwa aktor harus meresapi perasaan dan pengalaman karakter mereka melalui pemahaman mendalam, empati, dan penggunaan imajinasi kreatif. Strasberg mendorong para aktor untuk menggali emosi pribadi mereka sendiri dan menghubungkannya dengan emosi karakter yang dihadapi dalam cerita.

Pentingnya dalam metodenya adalah penggunaan “memori affective,” yaitu pengalaman emosional masa lalu yang dapat dihubungkan dengan emosi karakter. Aktor mengingat pengalaman pribadi yang serupa untuk membangkitkan emosi yang sesuai dalam adegan.

Dalam pandangan Strasberg, seni drama adalah tentang membawa kedalaman emosional dan keaslian ke panggung. Tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan pertunjukan yang mempengaruhi penonton secara emosional dan mendalam. Strasberg juga menekankan pentingnya konsistensi dalam interpretasi karakter, serta kerja sama dan rasa kebersamaan di antara para aktor dan tim kreatif teater.

Jadi, seni drama menurut Lee Strasberg adalah tentang menggali dan menyampaikan kebenaran emosional karakter dengan menggunakan pengalaman pribadi, imajinasi kreatif, dan pendalaman mendalam untuk menciptakan pertunjukan yang penuh emosi, autentik, dan mempengaruhi.

Unsur seni drama

Menurut Strasberg, seni drama adalah tentang kemampuan aktor untuk menggali dan menghayati emosi, pengalaman, dan perasaan manusia yang kompleks dalam konteks karakter dan situasi tertentu. Ia percaya bahwa seni drama dapat mengungkapkan kebenaran emosional manusia dan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan. Unsur seni drama menurut Lee Straserg

  • Pemahaman Karakter (Character Understanding)
  • Imajinasi dan Pengalaman Pribadi (Imagination and Personal Experience)
  • Hubungan Emosional (Emotional Connection)
  • Memori Emosional (Emotional Memory)
  • Tindakan Fisik dan Emosional (Physical and Emotional Action)
  • Ketekunan dan Penelitian (Perseverance and Research)
  • Kenyataan dalam Bermain Peran (Truth in Acting)
  • Analisis Teks (Text Analysis)
  • Reaksi Spontan (Spontaneous Reaction)
  • Pengembangan Karakter (Character Development)
  • Konsentrasi dan Fokus (Concentration and Focus)
  • Intuisi (Intuition)

Ciri seni drama

Ciri khas seni drama menurut pandangan Lee Strasberg.

  • Fokus pada pengembangan emosi yang autentik dalam akting
  • mendorong penggunaan “memori emosional” atau pengalaman pribadi oleh karakter dalam adegan
  • Mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang karakter yang diperankan
  • Menggunakan berbagai teknik untuk mengembangkan karakter, termasuk imajinasi, analisis psikologis, dan penggunaan memori emosional.
  • Menekankan pentingnya keaslian dan kebenaran dalam bermain peran.
  • Mengandung energi dan emosi yang kuat
  • Menganalisis naskah secara mendalam
  • Mengembangkan latihan-latihan yang membantu aktor mengembangkan konsentrasi
  • Melakukan penelitian tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah karakter
  • Mempertahankan konsistensi dalam pengembangan karakter
  • Memandang emosi sebagai pusat dari akting dalam adegan
  • Pengembangan Kreativitas dan Intuisi
  • Mengembangkan kreativitas dan mengandalkan intuisi dalam menghidupkan karakter

5. David Edgar

David Edgar adalah seorang dramawan dan penulis naskah asal Inggris yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap seni drama. Edgar terkenal karena tulisan-tulisannya yang cerdas dan kritis terhadap isu-isu sosial dan politik. Pengertian seni drama menurut David Edgar dapat dilihat melalui pendekatan dan pandangannya terhadap dramaturgi dan tujuan drama.

  • Kritik Sosial dan Politik
  • Refleksi Masyarakat dan Kehidupan Manusia
  • Lapisan dan Ambiguitas
  • Dialog Berbobot
  • Pengaruh Teater Politik
  • Pendidikan dan Kesadaran
  • Dramaturgi Terstruktur
  • Kontekst Budaya dan Politik
  • Pendekatan Multiperspektif

Unsur seni drama

Pandangan David Edgar tentang seni drama menyoroti peran dramawan dalam menyuarakan masalah sosial dan politik serta membawa penonton untuk berpikir lebih dalam tentang dunia di sekitarnya. Menurut David Edgar, unsur-unsur penting dalam seni drama meliputi:

  • Plot (Alur)
  • Karakter
  • Tema
  • Dialog
  • Tata Panggung
  • Konflik
  • Struktur
  • Emosi
  • Gaya Penulisan
  • Konteks Sosial dan Politik

Ciri seni drama

Secara keseluruhan, David Edgar menekankan pentingnya menyatukan semua unsur ini dalam seni drama untuk menciptakan karya yang kuat, berpengaruh, dan dapat memicu refleksi serta perbincangan di kalangan penonton. Beberapa ciri seni drama menurut pandangan David Edgar meliputi:

  • Relevansi Sosial dan Politik
  • Penggunaan Metafora
  • Karakter yang Kompleks
  • Dialog Berbobot
  • Penggalian Isu Moral dan Etika
  • Penggalian Perspektif Beragam
  • Pengaruh Sejarah dan Konteks
  • Penekanan pada Pemahaman Sosial
  • Kesadaran tentang Struktur Dramatis
  • Pendorong Pemikiran dan Diskusi

Ciri-ciri ini mencerminkan pendekatan khas David Edgar dalam menulis seni drama yang menggabungkan antara kecerdasan artistik dan pemikiran kritis terhadap masyarakat dan dunia yang ada.

Tujuan dalam seni drama

Meskipun tidak ada pandangan yang pasti dari Edgar tentang tujuan seni drama, pandangan dan karya-karyanya mengisyaratkan beberapa tujuan yang mungkin dianggap penting dalam seni drama:

  • Menggugah Pemikiran dan Refleksi
  • Menghadirkan Perspektif Beragam
  • Merangsang Empati dan Pemahaman
  • Menggugah Perasaan dan Emosi
  • Menciptakan Pengalaman Artistik
  • Menghubungkan dengan Kehidupan Manusia
  • Mengangkat Isu Sosial dan Politik
  • Menghibur dan Menantang
  • Menghidupkan Karakter dan Cerita

The post Pengertian Seni Drama Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Film : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Unsur, dan Jenis https://haloedukasi.com/seni-film Tue, 28 Feb 2023 04:26:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41674 Seni film memiliki definisi yang berbeda-beda, terdapat definisi seni film merupakan sesuatu yang dimulai dari gambaran hidup yang memiliki sebuah alur cerita sampai cerita tokoh tertentu dibuat oleh produser. Pengertian Seni Film Seni film merupakan sebuah rangkaian gambar hidup yang diputar sehingga dapat menghasilkan sebuah ilusi gambar yang bergerak dan disajikan dalam bentuk hiburan. Secara […]

The post Seni Film : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Unsur, dan Jenis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni film memiliki definisi yang berbeda-beda, terdapat definisi seni film merupakan sesuatu yang dimulai dari gambaran hidup yang memiliki sebuah alur cerita sampai cerita tokoh tertentu dibuat oleh produser.

Pengertian Seni Film

Seni film merupakan sebuah rangkaian gambar hidup yang diputar sehingga dapat menghasilkan sebuah ilusi gambar yang bergerak dan disajikan dalam bentuk hiburan. Secara etimologi, film berasal dari kata cinematographe yakni sebuah cinema yang berarti gerak, tho atau phytos yang berarti cahaya dan graphie atau graph yang memiliki arti tulisan, gambar citra.

Dengan diambil sebuah kesimpulan, seni film ialah sebuah proses melukis sebuah gerak dengan cahaya yang menggunakan alat khusu berupa kamera. Terdapat pendapat lain, yang juga mengemukakan bahwa seni film ialah sebuah hasil karya yang mempunyai kelengkapan dari beberapa unsur seni untuk melengkapi kebutuhan yang memiliki sifat spiritual.

Unsur seni yang terdapat pada seni film, ialah

  • Seni rupa
  • Seni fotografi
  • Seni tari
  • Seni teater
  • Seni puisi
  • Seni musik
  • Seni arsitektur
  • Seni puisi sastra
  • Novel.

Pengertian seni film menurut para ahli

Seni film ini, juga dapat disimpulkan bahwa gabungan dari seni-seni yang tertera di kalimat sebelumnya. Berikut ini, Pengertian sseni film menurut beberapa ahli, diantaranya :

  • Effendi

Seni film, menurut Effendi adalah sebuah hasil budaya dan juga alat ekspresi kesenian, yang menurutnya film sebagai alat komunikasi yang menggabungkan berbagai teknologi, seperti halnnya fotografi, rekaman suara, dan juga kesenian.

  • Kridalaksana

Pengertian film menurut Kridalaksana, ialah lembaran tipis, bening, mudah lentur yang dilapisi dengan lapisan anthalo, yang digunakan untuk keperluan fotografi. Alat media massa yang mempunyai sifat lihat dengar atau yang biasa disebut dengan audio visual dan dapat mencapai massa yang banyak.

  • Susanto

Seni film adalah kombinasi antar usaha penyampaian pesan melalui gambar bergerak, pemanfaatan teknologi kamera, warna dan juga suara.

Sejarah Seni Film

Seni film pertama kali diciptakan dan juga diperkenalkan oleh Lumiere Brothers yaitu pada tahun 1805. Pada tahu 1899, film mengalami perkembangan dan dilanjutkan oleh George Mellies dengan memberikan gaya editing pada filmnya yang memiliki judul “Trip tp The Moon“. Pada tahun 1902, Edwin Peter hadir dengan kualitas produksi film yang lebih baik pendahuluannya yang diberi judul “Life of In America Fireman”.

Perkembangan seni film di Indonesia mengalami masa kejayaan pda 70 sampai dengan 80-an, di mana saat ini seni film di Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dan juga respon positif dari masyarakat karena dianggap dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan psikologi sebelum masuknya broadcast TV (RCTI) pada tahun 1988.

Sedangkan, bioskop muncul pertama kali di Indonesia yaitu pada tahun 1900 yang letaknya berada di Tanah Abang Kebon Jahe. Namun, hal ini disayangkan karena belum bisa dijadikan sebagai tonggak awal perkembangan film di Indonesia, sebab film yang diputar pun masih menggunakan film impor.

Sehingga, pada tahun 1926, tepatnya saat di kota Bandung, sebuah film yang digarao sekaligus dijadikan sebagai tonggak awal perkembangan film di Indonesia yang berjudul Loetoeng Kasaroeng. Suksesnya film ini, tidak bisa lepas dari peran serta Wiranatakusumah V yang kala itu menjabat sebagai Bupati Bandung.

Fungsi Seni Film

Fungsi seni film, selain sebagai sarana hiburan, juga memiliki fungsi yang lebih luas. Diantarannya,

Media Ekspresi

Bagi para pelaku seni, dengan adanya seni film ini dapat menjadi wadah untuk mereka menuangkan bentuk ekspresi. Banyak orang diluar sana yang memiliki bakat berakting dan mampu memerankan berbagai macam karakter tokoh yang berbeda, sehingga bakat yang dimiliki bisa diekspresikan dengan adanya seni film ini.

Berlaku juga untuk sutradara atau produser yang memiliki sebuah kemampuan dalam membuat plot ceita maka dapat ditulis dan juga diangkat sebagai sebuah film yang layak untuk ditonton oleh masyarakat luas.

Media Hiburan

Seni Film, memiliki identik yang dapat dijadikan sebagai sarana hiburan bagi mereka yang bosan atau penat dengan aktivitas yang dimiliki. Biasanya, mereka meluangkan waktu yang dimiliki untuk menonton film di bioskop.

Sekarang ini menonton film di gawai yang dimiliki juga laptop atau perangkat elektronik lainnya terkait dengan webseries juga film yang sudah tersedia di perangkat elektronik tersebut.

  • Media Komunikasi

Seni film juga sebagai media komunikasi yang baik terutama pada saat menyampaikan pesan-pesan kepada para penonton mengenai mana yang baik dan buruk, sehingga bisa diambil hikmahnya dari setiap kejadian yang disajikan.

  • Media Pendidikan

Seni Film, juga memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan melalui sebuah film kita dapat mengangkat kisah-kisah inspiratif dalam dunia pendidikan sehingga bagi siapapun yang menonton film tersebut mendapatkan makna tersirat juga ilmu dari alur cerita pada film yang telah ditonton.

Unsur-Unsur Seni Film

Di dalam seni film terdapat unsur-unsur sebagai penyusunnya, yang saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, dan tidak dapat dipisahkan begitu saja. Berikut ini, unsur-unsur dalam seni film,

Produser

Produser ialah seorang yang memiliki tugas sebagai penanggung jawab terhadap segala hal yang dibutuhkan dalam pembuatan film. Produser memiliki peran penting sekaligus juga memiliki posisi yang paling tinggi.

Sutradara

Unsur seni film selanjutnya ialah sutradara yang merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terhadap pembuatan filmnya. Sutradara ini, hanya dapat bertanggung jawab terhadap prose pembuatannya bukan hal-hal yang berkaitan dengan pendaan juga properti.

Penulis Skenario

Penulis skenario dalam seni film ini merupakan orang yang memiliki tanggung jawab sebagai penulis naskah untuk cerita yang akan diangkat sebagai film. Naskah hasil karya penulis inilah yang akan diproduksi sebagai film untuk selanjutnya.

Kameraman

Kameraman ialah seorang penata kamera pada saat proses pembuatan film sedang berlangsung. Setiap adegan yang tertulis dalam naskah akan diperankan oleh aktor dan akan direkam oleh seorang kameraman yang telah dipercaya.

Penata Musik

Seni film akan menjadi sangat menarik, jika dengan adanya musik yang mendukung jalnnya film tersebut. Hal inilah yang menjadi tugas penata musik yaitu dalam hal pengisian suara dan juga musik dalam film.

Penata Artistik

Penata artistik, ialah orang yang bertanggung jawab dalam menampilkan sebuah kean dan cita rasa artistik pada suatu film yang sedang dikerjakan atau saat proses pembuatan.

Editor

Setelah proses perekaman, proses selanjutnya yaitu editing, hasil rekaman yang telah diselesaikan harus melalui proses editing supaya hasil yang didaptkan semenarik mungkin dan juga sesuai dengan kebutuhan jalan cerita film.

Pengisi Suara

Pengisi suara ini dilakukan karena tidak semua pemeran di dalam fil m menggunakan suaranya sendiri dalam melafalkan dialog yang sudah tertera di naskah. Terdapat juga yang disisipkan dengan suara yang diisi saat proses pengeditan berlangsung.

Pemeran

Pemeran ini, ialah orang yang sudah dipilih untuk memerankan tokoh tertentu untuk melakukan beberapa scene yang sesaui dengan alur cerita yang telah ditetapkan. Adapu pemeran pria disebut sebagai aktor, sedangkan pemeran wanita disebut sebagai aktris.

Jenis Seni Film

1. Film Cerita

Film cerita ialah salah satu jenis film yang memiliki cerita dan menjadi fokus utama untuk ditonjolkan baik dari segi cerita fiktif ataupun cerita nyata yang dimodifikasi. Adapun, film cerita ini dibagi menjadi dua bagian, meliputi:

Film Cerita Pendek

Jenis film pertama, ialah film cerita pendek atau disebut dengan cerita pendek. Jenis film ini memiliki durasi kurang lebih 60 menit. Biasanya jenis film ini ialah film uji coba yang dijadikan sebagai batu loncatan oleh sekelompok orang sebelum membuat film dengan durasi lebih panjang.

Umumnya, film ini berjenis cerita pendek ini dibuat oleh mahasiswa jurusan perfilman untuk memenuhi tugas. Atau, bisa juga diproduksi oleh sekelompok orang yang memiliki antusias dalam dunia perfilman, agar dapat memproduksi film dengan baik.

Film Cerita Panjang

Film cerita panjang ini biasannya ditayangkan di bioskop dengan durasi 90-100 menit. Alur cerita yang disajikan lebih kompleks dibandingkan dengan jenis film cerita pendek. Bahkan karena kompleksnya suatu cerita dalam film cerita panjang durasinya dapat dimuat sampai 120-180 menit.

2. Film Berita

Film Berita ini merupakan jenis film yang menceritakan tentang fakta ataupun peristiwa yang benar-benar terjadi, sehingga film ini memiliki nilai berita yang kuat untuk disampaikan kepada para penonton.

3. Film Dokumenter

Film dokumenter merupakan jenis film yang bercerita mengenai tentang kenyataan, jenis film inni berbeda dengan berita yang menyajikan rekaman kenyataan. Film dokumenter dibuat dari hasil interpretasi dari pembuat film tentang kenyataan yang dibuat film tersebut. Adapun tujuan dari pembuatan film dokumenter yaitu sebagai edukasi untuk tujuan penyebaran informasi.

4. Film Kartun

Film kartun dibuat khusus untuk anak-anak sebagai pasarnya. Tokohnya bukan dari pameran asli, melainkan sebagai karakter buatan dari proses animasi. Karena jenis film ini disebut juga dengan film animasi , film kartun ini tidak hanya dibuat untuk anak-anak tetapi juga untuk dewasa.

The post Seni Film : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Unsur, dan Jenis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Wayang Orang: Pengertian – Ciri dan Unsurnya https://haloedukasi.com/wayang-orang Tue, 16 Mar 2021 03:41:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22746 Kesenian tradisional khas dari Indonesia sangat beragam jenisnya, salah satunya yaitu wayang orang. Wayang orang ini berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan boneka sebagai objeknya. Wayang orang ini merupakan kesenian yang objek atau tokohnya adalah manusia. Seni pertunjukkan wayang orang ini banyak digemari oleh masyarakat pada jaman dahulu, khususnya untuk orang tua. Namun, jaman sekarang […]

The post Wayang Orang: Pengertian – Ciri dan Unsurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kesenian tradisional khas dari Indonesia sangat beragam jenisnya, salah satunya yaitu wayang orang. Wayang orang ini berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan boneka sebagai objeknya.

Wayang orang ini merupakan kesenian yang objek atau tokohnya adalah manusia. Seni pertunjukkan wayang orang ini banyak digemari oleh masyarakat pada jaman dahulu, khususnya untuk orang tua.

Namun, jaman sekarang sudah jarang sekali pertunjukan seni wayang orang. Masyarakat lebih memilih sesuatu yang mengikuti perkembangan jaman. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai wayang orang mulai dari pengertian, sejarah, ciri, tujuan dan unsur yang ada pada pertunjukan dari wayang orang.

Pengertian Wayang Orang

wayang orang

Pada umumnya wayang ditampilkan menggunakan boneka sebagai objeknya. Namun wayang orang atau wayang wong ini merupakan seni pertunjukan tradisional yang menggunakan manusia sebagai objeknya.

Wayang orang atau di dalam bahasa jawa disebut sebagai wayang wong adalah wayang yang diperagakan menggunakan orang sebagai tokoh di dalam cerita wayang itu sendiri. Di dalam cerita wayang orang diangkat dari dua cerita kolosal yaitu Mahabarat dan Ramayana.

Wayang orang ini merupakan seni pertunjukan yang disukai khususnya oleh para orang tua. Pementasan wayang orang ini juga termasuk ke dalam seni teater tradisional yang sifatnya menghibur orang banyak.

Sejarah Wayang Orang

Pertunjukan wayang orang ini pertama kali dipertunjukan atau digelar pada waktu yang bersamaan di Kesultanan Yogyakarta dan di Praja Mangkunegaran Surakarta. Lakon atau tokoh pertama diciptakan oleh Hamengkubuwono I yaitu Gandawerdaya.

Sedangkan Mangkunegara I mengambil lakon Wijanarka. Seni wayang orang ini diperkirakan muncul di abad 18. Pada mulanya pertunjukan dari wayang orang atau wayang wong ini dipentaskan dengan cara mbarang oleh kelompok wayang orang yang ada pada saat itu.

Kesenian wayang orang memuat mengenai ajaran hidup. Oleh karena itu, wayang orang ini merupakan tontonan dan tuntunan hidup bagi masyarakat, khususnya Jawa.

Ciri-ciri Wayang Orang

  • Agar dapat menjadi seorang penari dari pertunjukan wayang orang bukan hanya bisa menari saja, namun harus bisa bernyanyi menggunakan bahasa Jawa.
  • Di dalam menari pada wayang orang tidak asal menari saja, namun mengikuti irama.
  • Pertunjukan dari wayang orang tidak dapat dipisahkan dari beberapa komponen misalnya kostum, iringan gamelan, dialog, gerak tari dan lainnya.
  • Di dalam pertunjukan wayang orang, tata krama, sopan santun dan etika terdapat pada wayang orang. Misalnya pemeran Gatot Kaca yang sakti dan gagah, sifatnya terlihat dari gerakan tarinya.
  • Selain menari, pertunjukan wayang orang ada dialog yang biasanya dalam bentuk tembang. Nembang juga dibagi menjadi 2 macam, yaitu menyanyi tanpa diiringi musik (bhowo) dan greget saut yang artinya keadaan emosi yang jelas.
  • Di dalam tarian wayang orang ada istilah wirogo dan wiromo. Wirogo yaitu digerakan oleh fisik, sedangkan wiroso digerakan oleh rasa.
  • Kostum dan make up dari wayang orang tergantung dari karakter tokoh wayang yang sedang diperankan. Setiap karakter memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri.

Tujuan Wayang Orang

  • Pertunjukan wayang orang digunakan sebagai tontonan dan juga hiburan bagi masyarakat umum yang menonton pertunjukannya.
  • Pertunjukan wayang orang ikut menjaga dan mendukung eksistensi seni teater khas tradisional.
  • Wayang orang sebagai seni pertunjukan yang memberikan nilai di dalam bentuk simbolis, konotatif dan estetis.

Unsur Pertunjukan Wayang Orang

  • Dalang
    Dalang merupakan orang yang memainkan boneka wayang. Dalang memiliki tanggung jawab atas semua pertunjukan wayang orang yang berlangsung, memimpin musik, penyaji dan membuat pertunjukan menjadi lebih hidup.
  • Gedung
    Gedung merupakan tempat dimana wayang orang dipertunjukkan. Di dalam gedung terdapat peralatan dan sarana lainnya yang digunakan untuk mendukung pertunjukan dari wayang orang.
  • Gamelan dan Pangrawit
    Gamelan disini diperlukan untuk mengiringi musik dari pertunjukan wayang orang dan mendukung suasana yang diinginkan.
  • Sutradara
    Sutradara di dalam pertunjukan wayang orang ini yaitu orang yang mengarahkan segala unsur pertunjukkan dengan paham dan memiliki kecakapan, sehingga mencapai pertunjukan yang sukses.
  • Gerak Tari
    Gerak tari adalah tata laku gerak di dalam tari. Di dalam pertunjukan wayang orang juga ada adegan menari dan itu merupakan keseluruhan dari pertunjukan wayang orang. Tari wayang orang dibagi menjadi beberapa karakter. Beberapa karakter itu yaitu tari putri lanyap, tari putri luruh, tari putra gagah dan gecul. Ragam dari gerakan tari yang disajikan juga merupakan gerak baku, misalnya golek iwak, bapang, besut, sabetan dan lainnya.
  • Rias
    Tata rias di dalam pertunjukan wayang orang membuat wajah dan kepala dengan tokoh dari wayang yang dikehendaki.
  • Busana
    Busana yaitu kostum yang dikenakan oleh para tokoh wayang untuk menghidupkan tokoh wayang yang dibawakan. Sebelum melakukan dialog orang orang yang menonton sudah tahu siapa tokoh wayang dikarenakan sudah menggunakan kostum.
  • Lampu dan Suara
    Pada jaman dahulu, pertunjukan tari tradisional diberi penerangan dari api. Namun, semakin berkembangnya teknologi pertunjukan wayang sudah menggunakan lampu dan penataan lampu berfungsi untuk menciptakan suasana yang diinginkan.

The post Wayang Orang: Pengertian – Ciri dan Unsurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Drama: Pengertian – Unsur dan Jenisnya https://haloedukasi.com/seni-drama Wed, 25 Mar 2020 19:24:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4880 Seni drama menampilkan gambaran tokoh dengan dialog tentang kehidupan sehari-hari disertai watak yang berbeda satu dengan lainnya. Kadang ada tokoh yang wataknya membuat kita gemas, ada pula tokoh yang membuat kita merasa iba melihatnya. Nah kali ini kita akan membahas mengenai apa itu seni drama hingga jenis-jenisnya. Pengertian Seni Drama Ada beberapa pengertian seni drama […]

The post Seni Drama: Pengertian – Unsur dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni drama menampilkan gambaran tokoh dengan dialog tentang kehidupan sehari-hari disertai watak yang berbeda satu dengan lainnya.

Kadang ada tokoh yang wataknya membuat kita gemas, ada pula tokoh yang membuat kita merasa iba melihatnya.

Nah kali ini kita akan membahas mengenai apa itu seni drama hingga jenis-jenisnya.

Pengertian Seni Drama

Ada beberapa pengertian seni drama menurut beberapa aspek diantaranya:

Pengertian Secara Umum

Secara umum seni drama merupakan pertunjukan yang menampilkan tingkah laku dan karakter mengenai kehidupan manusia yang di dalam alur ceritanya terdapat sebuah konflik sehingga dapat diambil suatu pelajaran.

Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian dari seni drama menurut beberapa ahli:

  • Menurut Balthazar Vallhagen, seni drama merupakan sebuah seni yang memberikan gambaran tentang alam serta watak manusia melalui gerakan-gerakan dari para pemerannya.
  • Menurut Budianta dkk, seni drama merupakan sebuah genre dari sastra yang menampilkan tentang fisik suatu karakter menggunakan percakapan.

Ciri-ciri Seni Drama

Ada beberapa ciri-ciri dari seni drama diantaranya:

  • Seni drama menghasilkan sebuah naskah prosa ataupun puisi untuk dibaca dan ditampilkan.
  • Di dalam sebuah drama harus memiliki setidaknya sebuah konflik.
  • Konflik di dalam sebuah drama harus diberikan suatu aksi dan juga penyelesaian masalah untuk memberikan suatu konklusi setelahnya.
  • Konflik dihidupkan oleh tokoh dengan wataknya masing-masing yang ada di dalam alur cerita.
  • Setting cerita ditunjukkan melalui gaya bahasa pada seni drama tersebut.
  • Satu episode drama memiliki waktu kurang dari 3 jam.

Ciri-ciri Teks Drama

Ada beberapa ciri-ciri teks pada drama yaitu:

  • Naskah berupa dialog dengan bagian awal berupa prolog (pembuka) dan keseluruhan ditulis dalam bentuk teks.
  • Kalimat percakapan ditulis tanpa tanda petik.
  • Memiliki petunjuk teknis yang memberikan informasi lebih jelas mengenai naskah drama tersebut, ditulis di atas atau samping kalimat percakapan menggunakan tanda kurung atau format tulisan yang berbeda.

Struktur Seni Drama

Berikut ini adalah struktur pembentuk seni drama yaitu:

  • Prolog

Prolog pada seni drama ialah pembuka dari suatu alur cerita dalam naskah drama.

Prolog dapat berupa pengenalan-pengenalan mengenai tokoh serta watak-watak di dalam cerita dan dapat berupa kilas balik mengenai cerita sebelumnya.

  • Dialog

Dialog pada seni drama merupakan bagian percakapan antara 2 orang atau lebih dalam naskah drama.

Di dalam bagian dialog inilah masing-masing peran akan menampilkan percakapannya masing-masing sesuai alur dalam cerita.

Dari percakapan ini pula dapat ditemukan peran masing-masing tokoh dengan beberapa watak yang dimilikinya serta konflik apa yang sedang terjadi.

  • Epilog

Epilog dalam seni drama merupakan bagian penutup yang ada pada naskah drama.

Epilog berisi penyelesaian dari konflik yang sedang dihadapi oleh para tokoh serta merujuk pada ending atau hasil akhir cerita pada drama tersebut.

Biasanya epilog berisi pesan-pesan atau amanat yang memang ingin disampaikan pengarang kepada penonton.

Unsur-unsur Seni Drama

Berikut adalah unsur-unsur pembentuk seni drama diantaranya:

  • Penokohan

Penokohan berkaitan erat dengan watak-watak dari suatu tokoh yang diperankan.

Watak-watak tersebut dapat berupa sifat, perilaku, ucapan, tindakan hingga penegasan suara.

  • Plot

Plot merupakan alur dari cerita yang berisi jalannya cerita dari awal hingga akhir dimulai dari pengenalan, konflik, klimaks, dan terakhir adalah konklusi atau penyelesaian.

  • Tema

Tema merupakan suatu ide pokok yang mendasari diciptakannya sebuah drama yang akan dipentaskan.

  • Setting

Setting dibedakan menjadi setting waktu yang berarti waktu terjadinya cerita pada drama tersebut dan ada juga setting tempat yang berarti tempat terjadinya cerita pada drama tersebut.

  • Dialog

Dialog merupakan percakapan yang terjadi pada tokoh-tokoh yang diperankan dalam sebuah drama.

Di dalam dialog tersebut terdapat pesan dan ide-ide dari si pencipta drama yang mana berisi tentang realita kehidupan dan menjelaskan tentang watak-watak dari tokoh masing-masing.

  • Amanat

Amanat merupakan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh pencipta drama kepada para penontonnya.

Tujuan Seni Drama

Ada beberapa tujuan seni drama diantaranya:

  • Sebagai hiburan bagi yang menonton pertunjukan drama.
  • Sebagai wadah untuk mengekspresikan ide dan pikiran mengenai alur cerita dan perwatakan.
  • Sebagai media untuk menyampaikan pesan dan amanat.

Manfaat Seni Drama

Berikut beberapa manfaat dari seni drama yaitu:

  • Untuk melatih rasa percaya diri dan kerja sama antar pemain.
  • Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai seni, meningkatkan visual dan imajinasi tentang cerita dengan pesan-pesan tertentu.
  • Untuk menyampaikan amanat dari pengarang/pencipta kepada para penontonnya.

Jenis-jenis Drama

Ada beberapa jenis drama ditinjau dari aspek-aspek tertentu diantaranya:

Berdasarkan Naskah

Ada 2 jenis drama berdasarkan penggunaan naskah di dalamnya yaitu:

  • Drama Tradisional

Drama spontan tanpa naskah.

  • Drama Modern

Drama yang membutuhkan naskah.

Berdasarkan Genre

Ada 7 jenis drama berdasarkan genrenya:

  • Farce

Drama dengan adegan lucu tapi tidak seluruhnya.

  • Komedi

Drama dengan keseluruhan memiliki adegan lucu.

  • Melodrama

Drama yang menggabungkan percakapan dengan tabuhan musik melodi.

  • Opera

Drama yang menjadikan percakapan menjadi nyanyian menggunakan musik.

  • Sendratari

Drama dengan penggabungan dialog dan seni tari di dalamnya. Terkadang hanya seni tari saja yang menampilkan alur cerita.

  • Tragedi

Drama dengan genre sedih, kecewa, penuh konflik.

  • Tablo

Drama yang mengedepankan gerakan mirip seperti seni pantomim.

Berdasarkan Media Pertunjukan

Ada 6 jenis drama berdasarkan media yang digunakan untuk pertunjukan.

  • Drama Boneka

Drama yang menggunakan boneka dan digerakkan oleh beberapa orang.

  • Drama Film

Drama yang ditampilkan sebagai film di bioskop.

  • Drama Panggung

Drama yang ditampilkan di atas panggung

  • Drama Radio

Drama yang ditampilkan di radio, sehingga hanya memunculkan suara saja.

  • Drama Televisi

Drama yang ditampilkan di televisi secara audio dan visual.

  • Drama Wayang

Drama yang ditampilkan dalam pertunjukan seni wayang.

Perbedaan Seni Drama dan Seni Teater

Ada beberapa perbedaan mendasar antara seni drama dan seni teater diantaranya:

  • Seni teater ditampilkan di atas panggung, berbeda dengan seni drama yang dapat ditampilkan dimana saja.
  • Seni teater ditampilkan hanya secara langsung, berbeda dengan seni drama yang dapat ditampilkan setelah proses rekaman selesai seperti di televisi, bioskop ataupun radio.
  • Seni drama tidak sekuat seni teater dalam hal menampilkan emosi karena didukung dengan alat-alat maupun efek yang canggih.
  • Seni drama dapat dilakukan perulangan adegan, berbeda dengan seni teater yang cukup 1x dan tidak boleh ada kesalahan.
  • Tata rias dan busana seni teater lebih mencolok ketimbang seni drama.

The post Seni Drama: Pengertian – Unsur dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>