senjata tradisional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senjata-tradisional Thu, 18 Nov 2021 03:32:18 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico senjata tradisional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senjata-tradisional 32 32 9 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/senjata-tradisional-nusa-tenggara-timur Thu, 18 Nov 2021 03:32:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28690 Suatu daerah umumnya memiliki kebudayaannya sendiri yang tidak ditemukan di tempat lain. Ada berbagai macam bentuk seni kebudayaan salah satunya adalah senjata adat atau senjata tradisional. Berikut ini adalah senjata adat khas Nusa Tenggara Timur yang wajib kamu ketahui.  1. Tombak Lamaholot  Tombak adalah salah satu senjata adat yang umum digunakan oleh masyarakat Lamaholot di […]

The post 9 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Suatu daerah umumnya memiliki kebudayaannya sendiri yang tidak ditemukan di tempat lain. Ada berbagai macam bentuk seni kebudayaan salah satunya adalah senjata adat atau senjata tradisional. Berikut ini adalah senjata adat khas Nusa Tenggara Timur yang wajib kamu ketahui. 

1. Tombak Lamaholot 

Tombak Lamaholot 

Tombak adalah salah satu senjata adat yang umum digunakan oleh masyarakat Lamaholot di Kabupaten Flores, NTT. Senjata ini memiliki banyak kegunaan mulai dari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga untuk pertahanan. Tombak Lamaholot dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk berburu binatang seperti ikan besar dan menjaga ladang mereka dari hewan pengganggu. Sedangkan dalam pertahanan diri tombak ini digunakan sebagai alat berperang. 

Biasanya sebelum melakukan perang masyarakat Lamaholot akan mengadakan ritual terlebih dahulu untuk tombak mereka. Tujuannya adalah memohon kepada sang pencipta agar pemilik tombak selamat. 

Bentuk dari tombak Lamaholot yaitu panjang dengan ujung tombak terbuat dari besi atau beton. Sementara itu mata tombak biasanya dibentuk menjadi pipih. Gagang tombak terbuat dari balok lontar atau disebut kukung dalam bahasa lokal. 

2. Rama Moruk

Rama Moruk

Senjata panahan hampir ada disetiap kebudayaan Indonesia termasuk di wilayah Nusa Tenggara Timur yang disebut dengan Rama Moruk. Panah ini berbentuk kecil dan ringan namun memiliki racun pada anak panah yang terkenal mematikan. Panah beracun ini umumnya digunakan untuk berburu kera ataupun binatang lainnya dan juga sering dijadikan senjata perang. 

Tak hanya beracun konon katanya sebelum berperang panahan tersebut diberi mantera terlebih dahulu. Rama Moruk masih kerap digunakan hingga masa sekarang seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Pulau Timor  Desa Kateri Kabupaten Belu NTT. 

3. Rama Kilat

Rama Kilat

Masih sama dengan Rama Moruk, Rama Kilat juga merupakan senjata adat NTT berbentuk panahan. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan bentuk pada keduanya yaitu rama kilat memiliki desain yang lebih canggih. Bentuk panahannya mirip seperti pistol serta melesat lebih cepat dari panahan biasa. Oleh sebab itu senjata ini diberi nama rama kilat. 

Penggunaannya sendiri sama seperti panahan lainnya yaitu untuk berburu. Namun rama kilat biasanya dikhususkan untuk berburu binatang yang lincah dan gesit. 

4. Wuhu Amet

Wuhu Amet

Wuhu Amet juga merupakan senjata panahan yang ada di NTT khususnya berasal dari masyarakat Lamaholot. Anak panah wuhu amet dibuat dari buluh bambu tamiang serta benang kapas untuk menyatukan semua elemen panahan. Bahan tersebut yang menjadikan senjata ini ringan. 

Sedangkan mata tombak terbuat dari besi beton yang diruncingkan. Oleh sebab itu wuhu amet terkenal sebagai panahan yang ringan namun tetap mampu menembus tubuh musuh.

5. Dopi

Dopi

Dopi adalah senjata yang digunakan dalam peperangan masyarakat masyarakat NTT namun bukan untuk menyerang melainkan pertahanan diri. Dopi mirip dengan perisai atau tameng yang biasa digunakan untuk menghalau serangan lawan. Senjata ini umumnya memiliki bentuk trapesium atau punggung kuda. Pada bagian belakang diberi semacam pegangan. 

Dopi biasanya terbuat dari kayu kadru dan kayu kajo rita. Masyarakat yang memproduksi ini adalah masyarakat yang tinggal di Lamahala, Flores dan juga di Lewokluok. 

6. Surik 

Surik 

Sundu atau surik merupakan senjata adat NTT yang serupa dengan keris. Hanya saja keris ini tidak memiliki luk atau lekukan melainkan hanya melengkung di bagian perut. Sedangkan bagian lainnya hanya lurus biasa. Senjata yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat ini terbuat dari besi logam serta dibubuhi ukiran khas NTT. 

Senjata adat ini pada zaman dahulu digunakan untuk perang. Sebelum pergi berperang pemilik harus melakukan ritual terlebih dahulu pada surik. Senjata ini juga tidak bisa digunakan dengan sembarangan karena bisa mendatangkan malapetaka. 

Orang tua biasanya akan mewariskan surik kepada anak cucu mereka. Namun sebelum diwariskan mereka akan berdiskusi terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang layak mendapat warisan surik. 

7. Klewang

Klewang

Klewang merupakan senjata khas NTT berupa pedang namun memiliki ukuran yang lebih pendek. Senjata ini begitu populer lantaran digunakan sebagai senjata andalan ketika melawan penjajah. Klewang berbentuk tidak begitu panjang berbilah mata satu dengan ujung yang runcing. 

Masyarakat biasanya membuat klewang dari besi dan baja untuk bilahnya dan kayu sebagai wadah atau sarungnya. Klewang terdiri dari dua jenis yaitu samara dan naruk. Samara adalah jenis klewang yang memiliki ukiran baik pada gagangnya maupun pada sarungnya sedangkan naruk adalah klewang polos biasa tanpa ada ukiran. Menurut sejarahnya, klewang berasal dari kerajaan yang ada di wilayah Belu yang bernama Kerajaan Wehali. 

8. Kabeala

Kabeala

Kabeala merupakan senjata adat Nusa Tenggara Timur yang menyerupai parang atau golok. Senjata ini terbuat dari besi atau logam untuk bilahnya serta kayu atau gading untuk pegangannya. Kabeala paling mudah dijumpai yaitu di wilayah Sumba. 

Terdapat dua jenis kabeala yaitu yang mempunyai gagang terbuat dari kayu digunakan para petani dan pemburu. Jenis kedua adalah kabeala yang memiliki gagang terbuat dari gading yaitu yang digunakan sebagai senjata pertahanan diri. Kaum lelaki biasanya menyimpan senjata ini dengan diselipkan ke pinggang. 

9. Bubu

Bubu

Bubu adalah alat tradisional yang digunakan oleh masyarakat Flores Timur untuk menangkap ikan. Alat yang memiliki nama lokal wou ini dikenal sebagai alat jerat yang ramah lingkungan sebab tidak akan merusak terumbu karang. Bentuknya yaitu persegi namun bagian depan berbentuk segitiga. 

Cara menggunakannya yaitu dengan menenggelamkan bubu di kedalam 5-7 meter dengan menggunakan batu sebagai pemberat. Setelah itu bubu diikat dengan bambu yang nantinya akan ditarik ke atas sehingga ikan naik. 

The post 9 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Senjata Tradisional Bali Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/senjata-tradisional-bali Wed, 10 Nov 2021 02:12:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28348 Setiap daerah di Indonesia dianugerahi kekayaan budaya yang unik dan beragam. Budaya-budaya tersebut mencakup berbagai unsur mulai dari makanan khas, rumah adat, seni tari, seni musik, hingga senjata tradisional. Begitu juga dengan Bali yang tak luput dari kekayaan budaya tersebut. Berikut ini adalah senjata-senjata tradisional yang berasal dari Bali.  1. Blakas Blakas merupakan sebuah senjata […]

The post 11 Senjata Tradisional Bali Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap daerah di Indonesia dianugerahi kekayaan budaya yang unik dan beragam. Budaya-budaya tersebut mencakup berbagai unsur mulai dari makanan khas, rumah adat, seni tari, seni musik, hingga senjata tradisional. Begitu juga dengan Bali yang tak luput dari kekayaan budaya tersebut. Berikut ini adalah senjata-senjata tradisional yang berasal dari Bali. 

1. Blakas

Blakas

Blakas merupakan sebuah senjata khas Bali yang memiliki bentuk seperti pisau atau lebih tepatnya golok dapur. Senjata ini umumnya terbuat dari besi dengan gagang kayu dengan bentuk segi empat serta mata pisau yang lurus. Senjata Blakas biasanya digunakan untuk memotong daging kurban atau pun pada acara-acara sakral di Pura. Oleh sebab itu senjata khas ini tidak diperjual belikan secara bebas dan juga hanya dibuat di daerah tertentu saja. 

2. Kandik 

Kandik 

Kandik merupakan senjata tradisional bentuknya mirip dengan kapak namun dengan memiliki pegangan yang lebih panjang. Kaum pria di Bali pada zaman dahulu menggunakan kandik untuk menebang pohon, memotong kayu, dan pekerjaan berat lainnya.  

Konon katanya Kandik merupakan senjata bagi para Dewa kepercayaan di Bali. Dipercaya senjata ini lah yang menghilangkan satu gigi lainnya milik Ganesha. Oleh sebab itu lah Kandik dijadikan sebagai pusaka khas Bali. 

Namun terdapat perbedaan antara Kandik yang digunakan sehari-hari dan juga kandik yang dianggap pusaka. Kandik masyarakat dibuat polos seperti kapak pada umumnya namun kandik pusaka dihiasi dengan ukiran pada bagian pegangan dan ujung meruncing seperti tombak. Kandik pusaka biasanya berwarna emas mengkilap. 

3. Trisula

Trisula

Senjata khas Bali yang satu ini disebut Trisula yang artinya senjata bermata tiga. Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk seperti tombak dengan tiga mata. Senjata ini dianggap sakral oleh masyarakat Bali karena dipercaya merupakan senjata Dewa Siwa. 

Tombak berjumlah tiga buah tersebut memiliki filosofi makna yang berkaitan erat dengan kehidupan. Maknanya adalah perpaduan antara kekuatan matahari, kekuatan laut, dan juga keseimbangan alam. Tak hanya itu tiga tombak juga representasi dari tiga sifat yang harus dimiliki manusia. Tiga sifat tersebut adalah jejeg yang artinya tidak tergoda oleh hal hal duniawi, jujur, dan juga adil. 

4. Wedhung

Wedhung

Wedhung adalah senjata khas Bali yang memiliki bentuk serupa dengan pisau belati namun sedikit lebih besar. Bahan yang digunakan untuk membuat wedhung adalah besi tempaan dan kayu untuk bagian gagangnya. Keunikan wedhung adalah memiliki ukiran yang cantik pada bagian gagang. dan juga bilah pisah. Ukiran tersebut yang membedakan antara wedhung Bali dan Cirebon. 

Biasanya senjata ini akan dibawa oleh masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari. Wedhung akan disimpan dengan cara diselipkan pada sisi kanan atau kiri tubuh. Bagi orang Bali wedhung adalah simbol kesiapan dari seseorang untuk mengabdi kepada penguasa. 

5. Caluk 

Caluk 

Caluk merupakan senjata adat yang digunakan untuk memotong ranting dan memanen buah. Oleh sebab itu bilah pisau caluk dibuat melengkung dan pegangan yang panjang agar dapat menjangkau tempat yang tinggi. Panjang caluk dapat mencapai satu meter dengan i bagian tengahnya terdapat golok. 

Selain untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari, pada zaman dahulu caluk juga digunakan untuk bela diri. Menurut sejarahnya senjata caluk merupakan hasil karya dari Mpu Trantang. Sehingga caluk ini memiliki nama lain yaitu Caluk Trantang. 

Sayangnya senjata yang dibuat dari bahan tembaga atau besi ini sudah mulai sulit ditemukan. Oleh sebab itu saat ini caluk hanya disimpan sebagai koleksi.  

6. Keris Bali

Keris Bali

Keris sepertinya menjadi salah satu senjata tradisional Indonesia yang paling populer. Hampir setiap wilayah memiliki senjata yang dianggap suci ini termasuk pulau Dewata Bali. Keris sudah sering digunakan sebagai pelengkap dalam ritual ritual pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha. Menurut mereka senjata dengan khas lekukannya ini mengandung nilai spiritual yang dapat melindungi pemiliknya baik pada saat perang maupun dari roh jahat. 

Perbedaan antara keris Bali dan Jawa terletak pada ukurannya dimana keris Bali umumnya lebih besar dan panjang serta memiliki ukiran khas Bali. Selain itu keris di Bali juga melambangkan status sosial pemiliknya. Keris milik para raja dan bangsawan terbuat dari emas dengan danganan berbentuk togong sedangkan rakyat biasa berbentuk bonggolan biasaya. Keris Bali pada umumnya terbuat dari besi, baja maupun nikel.

7. Tiuk 

Tiuk 

Jika dilihat dari bentuknya maka tiuk memiliki kemiripan dengan senjata tradisional Bali lainnya yaitu wedhung. Hanya saja tiuk memiliki desain yang lebih simpel dan lebih kecil. Desain tersebut dimaksudkan untuk memudahkan penggunanya yang mayoritas adalah kaum perempuan. 

Fungsi dari tiuk adalah untuk memasak di dapur namun sering juga digunakan sebagai alat pendukung upacara ngaben. 

8. Penampad

Penampad

Penampad adalah senjata adat Bali yang sekilas mirip dengan pedang namun sebenarnya adala pisau. Pisau ini memiliki bentuk yang panjang layaknya pedang. Bilah pisau penampad terbuat dari besi sedangkan gagang senjata terbuat dari kayu yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 

Hingga saat ini penampad masih banyak digunakan oleh masyarakat Bali. Mereka menggunakannya untuk memotong rumput di ladang, memotong bambu, dan juga memotong kayu. 

9. Taji 

Taji 

Tajen adalah senjata adat Bali yang memiliki bentuk yang khas yaitu jalu ayam. Senjata yang terbuat dari besi ini sering digunakan dalam pertarungan ayam yang dilakukan para warga lokal dan juga dalam ritual adat tabur roh. Nama Taji diambil dari bahasa Bali yaitu “Tajen” yang artinya pipih, runcing dan tajam sesuai dengan bentuk taji.  Cara menggunakannya pun cukup mudah yaitu dengan mengaitkan taji pada kaki ayam. 

10. Keris Tayuhan

Keris Tayuhan

Keris tayuhan berbeda dengan keris biasa pada umumnya. Jika keris biasa dibuat dengan memperhatikan keindahan maka tidak dengan keris tayuhan. Keris Tayuhan memperhatikan kekuatan magis dalam proses pembuatannya. Oleh sebab itu keris ini tidak bisa dibuat oleh sembarang orang.

Keris yang dianggap bertuah ini harus melewati serangkaian ritual. Karena diyakini terdapat kekuatan makhluk halus maka keris ini juga dianggap angker. 

11. Tombak 

Tombak 

Tombak dikenal sebagai salah satu alat yang digunakan oleh para pejuang dalam peperangan melawan penjajah. Senjata ini lah yang digunakan oleh pasukan-pasukan pembela bangsa yang ada di Bali dalam berbagai puputan. Mata tombak berbentuk runcing dengan gagang yang panjang. 

Perjuangan dengan menggunakan tombak di abadikan oleh masyarakat Bali ke dalam gerakan tarian. Tari tradisional tersebut adalah tari Wirayuda yang umumnya di mainkan oleh 4 orang. 

The post 11 Senjata Tradisional Bali Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
34 Senjata Tradisional Indonesia yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/senjata-tradisional-indonesia Thu, 19 Nov 2020 07:56:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15286 Setiap provinsi mempunyai senjata khas masing – masing. Di Indonesia ada 34 Provinsi yang mempunyai senjata tradisional yang berbeda-beda. Berikut akan dibahas mengenai Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia. 1. Senjata Tradisional Aceh “Rencong” Senjata tradisional provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas […]

The post 34 Senjata Tradisional Indonesia yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap provinsi mempunyai senjata khas masing – masing. Di Indonesia ada 34 Provinsi yang mempunyai senjata tradisional yang berbeda-beda. Berikut akan dibahas mengenai Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia.

1. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”

rencong

Senjata tradisional provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini yang dibagi menjadi kepemilikan kasta atas dan kasta bawah.

Kepemilikan kasta atas/rencong emas adalah para raja. Untuk kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada mata pisau.

Sedangkan kepemilikan kasta bawah/rencong besi adalah rakyat biasa. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih.

Rencong emas dan rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama. Bentuk mata pisaunya yang lurus dan ada yang melengkung. Bentuknya seperti huruf L.

 Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan untuk rencong yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut dengan rencong Meupucok.

2. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”

wedhung

Senjata tradisional provinsi Bali adalah Wedhung. Senjata ini tergolong ke dalam jenis belati. Untuk mata pisau dari wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik.

Material dari wedhung ini terbuat dari logam. Sedangkan untuk sarung/penutupnya terbuat dari kayu.

3. Senjata Tradisional Bangka Belitung “Siwar”

siwar

Senjata tradisional provinsi Bangka Belitung adalah Siwar atau sejenis pedang. Bentuk pedang ini panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang runcing hanya pada satu sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus.

Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung/penutup dari siwar berbentuk seperti tongkat biasa.

4. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”

keris

Senjata tradisional provinsi Bengkulu adalah Keris. Keris Bengkulu berbentuk seperti pisau, dan sedikit melengkung. Senjata ini juga tidak begitu panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari/sepanjang telapak kaki orang dewasa.

Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika perang, upacara adat dan dalam keadaan mendesak.

Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa saja yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani. Saat ini keris Bengkulu hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu.

5. Senjata Tradisional Banten “Golok Ciomas”

golok ciomas

Senjata tradisional provinsi Banten adalah Golok Ciomas. Sekilas golok ini mempunyai bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun.

Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang. Hal inilah yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan dan mempunyai aura mistik yang kuat.

Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok ciomas hanya terdapat satu lubang  yang menyerupai mata. Bagian ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai paruh runcing.

Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda.

6. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”

golok

Senjata tradisional provinsi DKI Jakarta adalah Golok. Bentuknya hanya sekitar ±50 cm dan sangat simple. Tidak ada ornamen tertentu, hanya polos saja.

Dahulu setiap orang Betawi mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok dalam satu rumah. Fungsinya sebagai perlindungan diri. Kini golok hanya dijadikan sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi.

Terkadang, golok Betawi juga digunakan pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan modern.

7. Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”

keris

Senjata tradisional provinsi Yogyakarta adalah Keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil hingga besar. Senjata ini dianggap sangat keramat.

Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa berupa golongan jin. Sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Orang yang membuat keris disebut dengan Empu.

Fungsi keris sebagai benteng/perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga dapat dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama tersendiri.

Untuk cara perawatan keris dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus dimandikan dengan bunga/mandi kembang. Penyimpanan keris tidak boleh sembarangan. Baiknya keris disimpan disebuah peti atau lemari.

8. Senjata Tradisional Gorontalo “Wamilo”

wamilo

Senjata tradisional provinsi Gorontalo adalah Wamilo. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedaprovinsi ng. Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun piprovinsi pih, tetapi pedang wamilo sangat tajam.

Bentuknya sangat unik. Sekilas pedang walimo terlihat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian penutup pedang ini mempunyai ukiran.

9. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”

badik tumbuk lada

Senjata tradisional provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga beberapa yang berbentuk lurus.

Pada bagian kepala terbuat dari material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini berbentuk menyerupai bulan sabit.

10. Senjata Tradisional Jawa Barat “Kujang”

kujang

Senjata tradisional provinsi Jawa Barat adalah Kujang. Kujang termasuk ke dalam jenis pisau belati. Bentuknya sangat unik menyerupai simbol api pada sebuah mitologi kuno.

Selain itu, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena sebelah bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata pisau menyerupai dengan motif batik dan juga terdapat beberapa lubang hitam.

Sementara untuk sarung Kujang terbuat dari sebuah material yang mempunyai karakteristik seperti kain yang berwarna hitam. Senjata ini hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat ataupun hanya sekedar koleksi.

11. Senjata Tradisional Jawa Tengah “Ketapel”

ketapel
Senjata Tradisional Jawa Tengah (Ketapel)

Senjata tradisional provinsi Jawa Tengah adalah Ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut dengan plinteng. Ketapel masih digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan oleh anak-anak untuk bermain dan ada beberapa toko mainan menjual ketapel/plinteng ini.

Senjata ini berupa ranting pohon kecil yang bercabang 2. Pada masing-masing kedua sisi cabang ranting diikatkan dengan karet.

Lalu kedua ujung karet yang tidak terikat digabung dengan potongan ban bekas maupun kulit hewan.

Penggunaan ketapel bukan hanya anak-anak tetapi orang dewasa juga menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu burung. Katapel termasuk senjata yang  aman dan tidak berbahaya.

12. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”

celurit

Senjata tradisional provinsi Jawa Timur adalah Celurit. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit. Celurit mempunyai bentuk yang ramping dan mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit sangat tajam daripada sabit.

Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah ukiran, ada yang sederhana dan ada juga ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi.

Pada bagian ganggang terbuat dari kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya terbuat dari logam besi maupun baja.

13. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”

mandau

Senjata tradisional provinsi Kalimantan Timur adalah Mandau. Senjata ini berbentuk pedang, yang diyakini mempunyai kekuatan gaib. Ciri khas dari Mandau terletak pada gagang pedang.

Pada ujung bawah gagang pedang terdapat ukiran yang berupa hiasan burung Enggang. Dan pada ukiran tersebut terdapat rambut manusia asli.

Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Tetapi pada bagian tengah dan ujung mata pedang jauh lebih besar.

Pada satu sisi pedang terdapat sebuah ukiran yang dihiasi dengan lubang-lubang. Untuk sarung pedang memiliki sebuah tali untuk mengikat pedang ke tubuh.

Pedang Mandau terdapat 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan. Untuk pedang Mandau biasa digunakan dalam sehari-hari untuk berburu ataupun aktivitas rutin lainnya.

Sedangkan untuk pedang Mandau Tampilan digunakan sebagai senjata perang dan upacara adat.

14. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”

dohong

Senjata tradisional provinsi Kalimantan Barat adalah Dohong. Senjata ini sejenis pisau belati. Tetapi Dohong mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuknya sangat mirip dengan ujung mata tombak dan dohong masih digunakan hingga saat ini.

Dahulu Dohong digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar dan aktivitas adat lainnya.

Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku (pirus) yang memiliki Dohong.

15. Senjata Tradisional Kalimantan Utara “Sumpit”

sumpit

Senjata tradisional provinsi Kalimantan Utara adalah Sumpit. Senjata ini sangat identik dengan budaya suku Dayak. Cara menggunakan senjata ini adalah dengan memasukkan peluru terleb

h dahulu pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup.

Bentuknya seperti seruling yaitu silinder bulat yang ramping. Tetapi senjata ini lebih panjang daripada seruling. Panjangnya sekitar 1,5 m-2 m. Senjata ini memiliki ketepatan yang sangat akurat.

Untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai ±200 m dan ketika digunakan, senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun. Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu.

16. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”

lonjo

Senjata tradisional provinsi Kalimantan Tengah adalah Lonjo. Senjata ini sejenis tombak yang cukup mematikan. Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat.

Masyarakat Dayak biasanya melapisi ujung tombak dengan racun yang diambil dari pelepah pohon.

Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan dapat dilepas. Tangkainya mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat digunakan pula sebagai sumpit.

Karena senjata ini merupakan salah satu dari senjata dual fungsi. Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak jauh.

17. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talawang”

talawang

Senjata tradisional provinsi Kalimantan Selatan adalah Talawang. Senjata ini sejenis perisai yang hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat perang.

Talawang/perisai terbuat kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan dan sangat kuat untuk menangkis berbagai macam serangan. Perisai Talawang ini juga sangat awet dan dapat bertahan selama beberapa abad/ratusan tahun.

Perisai ini mempunyai ukiran-ukiran khas budaya Dayak. Motifnya adalah hewan mitologi dari kebudayaan Dayak, seperti burung tingang.

18. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lado”

badik tumbuk lado

Senjata tradisiona provinsil Kepulauan Riau adalah Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai nama yang hampir sama dengan senjata Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini cukup berbeda dari Badik Tumbuk Lada.

Bentuknya menyerupai belati. Biasanya yang memegang senjata adat ini adalah laki-laki. Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta sanak saudara.

Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris pada pakaian adat Kepulauan Riau laki-laki.

19. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”

terapang

Senjata tradisional provinsi Lampung adalah Terapang. Bentuknya menyerupai keris Jawa. Ciri khas dari terapang Lampung adalah memiliki bulu-bulu halus yang terdapat pada terapang yang terbuat dari kayu.

Jika dilihat secara detail, bulu-kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang cukup unik dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain-lain.

20. Senjata Tradisional Maluku Utara “Parang Salawaku”

parang salawaku

Senjata tradisional Maluku Utara adalah Parang Salawaku.

Parang adalah senjata pedang. Ukurannya menjadi ciri khas yang tidak dapat dikategorikan sebagai pedang. Tetapi juga bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm-100 cm.

Sedangkan salawaku adalah perisai. Desainnya mempunyai hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya berupa kerang.

21. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”

tombak kalawai

Senjata tradisional provinsi Maluku adalah Tombak Kalawai. Mata Tombak Kalawai mempunyai 3 mata pisau. Berbentuk seperti kurungan. Fungsi senjata ini untuk berburu di sungai.

Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua provinsi tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya juga sama.

22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Tulup”

tulup

Senjata tradisional provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Tulup. Hampir sama dengan sumpit Kalimantan Utara yaitu penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa Tenggara Barat ini mempunyai ukuran yang lebih kecil.

Tulup terbuat dari kayu pohon meranti. Pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk berburu.

Peluru yang digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon enau yang bentuknya seperti mata panah. Pada peluru biasanya dilapisi dengan racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar.

23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”

sundu

Senjata tradisional provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Sundu. Senjata ini sejenis keris. Perbedaan antara sundu dengan keris terlihat dari mata pisaunya.

Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat ukiran yang merupakan ciri khas budaya Nusa Tenggara Timur.

Motif ukiran yang terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk senjata nusantara yang sangat dianggap sakral.

24. Senjata Tradisional Papua “Panah”

panah

Senjata tradisional provinsi Papua adalah busur dan panah. Untuk busurnya ada yang istimewa karena mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah.

Panah pada senjata ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari pohon rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang.

Pada ujung mata panah senjata ini juga diolesi dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru.

25. Senjata Adat Papua Barat

senjata paua barat

Senjata tradisional provinsi Papua Barat adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Tetapi penduduk Papua tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini.

Pembuatan senjata ini menggunakan burung kasuari. Spesies burung kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua.

Tulang aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya digunakan sebagai hiasan pada gagang pisau.

26. Senjata Tradisional Riau “Pedang Jenawi”

padang jenawi

Senjata tradisional provinsi Riau adalah Pedang Jenawi. Sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para panglima kerajaan untuk berperang.

Pedang Jenawi mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari pedang ini adalah memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang.

Bentuk dari penutup pedang Jenawi adalah persegi panjang. Penutupnya juga mempunyai ukuran ramping sama seperti pedangnya.

27. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”

trisula

Senjata tradisional provinsi Sumatera Selatan adalah Trisula. Trisula merupakan sebuah tombak yang mempunyai 3 mata. Mitosnya seperti tombak Dewa Neptunus.

Fungsi dari tombak trisula adalah dapat digunakan untuk menyerang dari kejauhan. Untuk bentuknya pada bagian tengah lebih tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak.

Selain mitos mengenai tombak Dewa Neptunus, bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab.

28. Senjata Tradisional Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”

piso gaja dombak

Senjata tradisional provinsi Sumatera Utara adalah Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata ini terletak pada bagian tangkai yang mempunyai suatu ukiran berbentuk seperti Gajah.

Bagi suku batak, senjata ini dianggap sangat sakral. Karena seluruh suku batak percaya bahwa senjata daerah ini mempunyai kekuatan supranatural.

Hanya para raja-raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun temurun hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik. Sehingga masih tetap utuh dan terlihat masih tajam.

29. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”

karih

Senjata tradisional provinsi Sumatera Barat adalah Karih. Karih merupakan sebuah senjata sejenis belati dan mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.

Nilai estetika dari karih terletak pada gagang belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih terdapat ukiran yang tampak bersinar. Dan bagian bawah penutup karih yang  juga terdapat ukiran.

Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam dan warna mata pisau yang putih. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau hingga bagian bawah gagang karih. Dan bentuknya seperti bulan sabit.

Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh para raja Minangkabau untuk melindungi diri dari ancaman bahaya.

30. Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”

Pedang Bara Sangihe

Senjata tradisional provinsi Sulawesi Utara adalah Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe.

Bentuknya unik, pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang dan mata pisaunya. Dan pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang.

Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga istimewa. Karena salah satu pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut adalah Hengkeng U Nang.

31. Senjata Tradisional Sulawesi Selatan “Badik Lompo Battang”

Badik Lompo Battang

Senjata tradisional provinsi Sulawesi Selatan adalah Badik Lompo Battang. Untuk nama dari senjata ini diambil dari bahasa Bugis, yang berarti perut. Sedangkan arti dari Badik sendiri adalah senjata.

Badik Lompo Battang termasuk ke dalam jenis belati. Senjata ini mempunyai bentuk yang sangat unik yang dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup badik.

Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya menggunakan motif tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond.

32. Senjata Tradisional Sulawesi Barat “Badik Lawu”

badik lawu

Senjata tradisional provinsi Sulawesi Barat adalah Badik Lawu. Bentuk pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing, namun sedikit oval. Sedangkan bentuk dari Badik lawu adalah pipih.

Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas.

33. Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara “Kawali”

kawali

Senjata tradisional provinsi Sulawesi Tenggara adalah Kawali. Kawali sejenis Keris. Bentuknya lurus dan bergelombang.

Pada kawali mempunyai suatu keunikan yang berupa aturan- aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris harus berjumlah ganjil. Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini tidak akan terdeteksi oleh metal detektor.

34. Senjata Tradisional Sulawesi Tengah “Pasatimpo”

pasatimpo

Senjata tradisional provinsi Sulawesi Tengah adalah Pasatimpo. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang. Bentuk dari pedang pasatimpo mempunyai ukuran yang lebih panjang dari badik lainnya.

Pada bagian penutup/sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini sangat polos. Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang serta memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian adat.

The post 34 Senjata Tradisional Indonesia yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/senjata-tradisional-jawa-barat Mon, 21 Sep 2020 06:01:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10538 Salah satu warisan kekayaan budaya Jawa Barat adalah senjata tradisional yang dimilikinya. Sama seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, senjata tradisional Jawa Barat biasanya berasal dari barang-barang yang digunakan sehari-hari, baik untuk bertani atau berkebun. Kemudian fungsinya berkembang menjadi alat pelindung diri bagi masyarakat Jawa Barat pada zaman dahulu. Sejarah menuliskan bahwa Jawa Barat pernah dijajah […]

The post 10 Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu warisan kekayaan budaya Jawa Barat adalah senjata tradisional yang dimilikinya. Sama seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, senjata tradisional Jawa Barat biasanya berasal dari barang-barang yang digunakan sehari-hari, baik untuk bertani atau berkebun.

Kemudian fungsinya berkembang menjadi alat pelindung diri bagi masyarakat Jawa Barat pada zaman dahulu.

Sejarah menuliskan bahwa Jawa Barat pernah dijajah oleh bangsa Eropa kemudian banyak pula para pendatang dari China, India, hingga Arab.

Sehingga, material hingga desain senjata tradisional Jawa Barat merupakan gabungan antara kebudayaan lokal dan pengaruh dari kebudayaan luar.

Senjata-senjata ini sebagian masih digunakan hingga saat ini untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari, seperti bertani atau berkebun. Berikut beberapa senjata tradisional Jawa Barat.

1. Kujang

kujang

Senjata kujang ini berbentuk tipis, terbuat dari besi atau baja, biasanya memiliki ukiran, dan memiliki ukuran yang beragam, salah satunya memiliki panjang sekitar 20-25 cm. Menurut sejarah, senjata ini dibuat sekitar abad ke-8.

Kujang dikenal juga sering digunakan sebagai alat pertanian. Sebagai senjata, dahulu kujang berfungsi untuk  melindungi diri. Saat ini kujang juga bisa digunakan sebagai hiasan atau cindera mata.

2. Balincong

balincong

Balincong memiliki bentuk seperti jangkar. Bahan baku untuk membuat senjata ini adalah baja atau stainless steel sehingga tidak mudah berkarat.

Pada kedua sisi mata balincong runcing dan tajam, sehingga setiap sisi bisa digunakan secara bergantian.

Sementara itu, letak gagangnya berada di tengah. Senjata ini memiliki panjang sekitar 52-38 cm.

Bentuk balincong sesuai untuk melakukan pekerjaan seperti memecah batu atau menggali tanah.

Fungsi balincong lainnya adalah untuk membajak sawah dan menggali lembah atau tebing untuk membuat irigasi.

3. Patik

patik

Patik atau kapak merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang berukuran besar dan tebal pada bagian pangkal sehingga tampak kokoh dan kuat. Mata kapaknya runcing. Bahan baku pembuatan kapak ini adalah dari besi baja.

Bagian pangkal mata kapak memiliki diameter tebal dan bagian gagangnya terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 30-35 cm.

Kapak oleh masyarakat Jawa Barat digunakan untuk menebang pohon atau membelah kayu dan masih digunakan untuk kegiatan berkebun hingga saat ini.

4. Bedog

bedog

Golok oleh masyarakat suku Sunda disebut dengan bedog. Berbeda dengan golok dari daerah lain, bedog dari Jawa Barat memiliki ujung yang melengkung ke arah mata senjata. Akan tetapi, tidak jarang ditemui bentuk bedog yang bebeda-beda.

Dikarenakan bentuknya yang bervariasi, ukuran bedog juga beragam disesuaikan dengan kebutuhan. Bedog umumnya terbuat dari besi atau baja yang ditempa sampai halus dan pipih. Senjata ini biasanya berukuran 30-40 cm.

Bedog biasanya memiliki sarung yang dikenal dengan istilah serangka. Sarung ini berfungsi untuk melindungi si pemiliki dari tajamnya bedog.

Kegunaan bedog adalah sebagai alat pertahanan diri, berkebun, hingga berburu.

Meski tidak lagi digunakan sebagai senjata, sampai saat ini bedog masih digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Dalam perkembangaannya bedog memiliki beragam jenis tergantung kegunaannya, diantaranya bedog dapur, bedog tani, bedog gagaplok untuk membabat rumput, bedog cepot, hingga bedog pameuncitan untuk menyembelih hewan.

5. Congkrang

congkrang

Congkrang memiliki bentuk seperti cangkul namun versi yang lebih kecil. Jika cangkul umumnya digunakan oleh kaum laki-laki, congkrang biasanya digunakan oleh kaum perempuan khususnya ibu rumah tangga untuk membersihkan rumput di halaman rumah atau saat bekerja di sawah/ladang.

6. Sulimat

sulimat

Sulimat termasuk pisau yang memiliki mata pisau atau ujung yang runcing dan tajam.

Bagian gagangnya yang bisa ditancapkan di tanah karena bentuk gagang yang kokoh.

Biasanya digunakan untuk mengupas kulit kelapa. Pada zaman dahulu, banyak para petani yang memiliki senjata tradisional ini.

7. Gacok

gacok

Gacok merupakan bahasa Sunda yang artinya cangkul garpu. Sesuai dengan namanya, gacok memiliki bentuk seperti garpu, sementara bagian gagangnya mirip gagang pacul.

Hingga saat ini gacok masih digunakan oleh masyarakat untuk bertni, mengumpulkan rumput kering, dan pekerjaan perkebunan lainnya.

8. Arit

arit

Arit memiliki mata pisau yang berbentuk melengkung seperti bulan sabit dan sangat tajam.

Beberapa daerah di Indonesia juga memiliki senjata seperti ini dengan nama yang berbeda-beda, seperti celurit dari daerah Madura dan sabit dari suku Betawi.

Hingga saat ini, arit masih digunakan oleh masyarakat untuk membabat rumput sebagai pakan ternak dan secara umum digunakan juga di bidang pertanian.

9. Bajra dan Gada

bajra dan gada

Bajra dan gada adalah dua senjata yang berbeda tetapi sering dipakai bersamaan. keduanya memiliki fungsi yang sama.

Bajra memiliki sisi yang runcing seperti tombak yang berfungsi untuk memukul lawan.

Sedangkan gada memiliki bentuk tumpul yang juga berfungsi untuk memukul lawan.

Pada zaman dahulu, bajra dan gada terkenal sebagai senjata untuk melawan penjajah di Jawa Barat. Oleh karena itu, senjata ini sarat akan nilai sejarah.

Akan tetapi, saat ini bajra dan gadda tidak lagi digunakan, bahkan keberadaannya sudah jarang ditemukan.

10. Ketam

ketam

Ketam atau sebagian orang menyebutnya ani-ani memiliki bentuk kayu genggam dengan mata pisau pada salah satu sisinya.

Ketam biasanya digunakan untuk bertani, seperti memanen padi. Saat ini katem sudah jarang digunakan karena dinilai kurang efisien terutama ketika menanam padi.

Keberadaannya juga sudah jarang ditemui karena sudah banyak peralatan pertanian modern yang memiliki efisiensi lebih baik sehingga tidak memakan banyak waktu.

Walaupun demikian, di beberapa tempat seperti di pedesaan kita mungkin masih bisa menemukannya.

The post 10 Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Senjata Tradisional Jakarta dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/senjata-tradisional-jakarta Mon, 21 Sep 2020 05:46:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10525 Setelah membahas mengenai senjata tradisional Jawa Barat, kali ini kita akan membahas senjata tradisional dari DKI Jakarta. Sama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, Jakarta juga memiliki senjata tradisional. Jakarta yang dimaksud disini adalah suku Betawi, yaitu suku asli yang bermukim di wilayah Jakarta. Beberapa senjata mulanya adalah barang-barang yang biasa digunakan sehari-hari, seperti untuk bertani […]

The post 10 Senjata Tradisional Jakarta dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah membahas mengenai senjata tradisional Jawa Barat, kali ini kita akan membahas senjata tradisional dari DKI Jakarta.

Sama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, Jakarta juga memiliki senjata tradisional. Jakarta yang dimaksud disini adalah suku Betawi, yaitu suku asli yang bermukim di wilayah Jakarta.

Beberapa senjata mulanya adalah barang-barang yang biasa digunakan sehari-hari, seperti untuk bertani atau menyembelih hewan, kemudian fungsinya berkembang menjadi senjata.

Sehingga, pada zaman dahulu senjata menjadi alat pertahanan dan pembelaan diri. Selain itu, senjata juga bisa mengindikasikan status sosial seseorang.

Berikut ini adalah beberapa senjata tradisional suku Betawi.

1. Golok

golok betawi

Di dalam masyarakat Betawi, golok biasanya digunakan untuk mencari kayu bakar, menyembelih hewan, sekaligus sebagai alat pertahanan diri.

Istilah bagi golok yang digunakan untuk bekerja atau keperluan rumah tangga disebut golok gablongan.

Sedangkan golok yang digunakan untuk antisipasi apabila terjadi pertempuran atau peperangan disebut golok sorenan (simpenan). Para jawara biasanya memiliki golok jenis ini.

Golok biasanya terbuat dari baja karena bahan baku ini bisa menghasilkan ketajaman yang mumpuni di kedua sisinya.

Di samping itu, ada pula golok yang memiliki sarung atau biasa disebut sorenan.

Sarung tersebut terbuat dari kayu yang kuat. Beberapa sarung dibiarkan polos tanpa motif, tetapi ada juga yang memiliki motif.

Bahkan beberapa sarung dilapisi dengan logam atau gading untuk menambah nilai estetika.

Fungsi sarung ini adalah untuk melindungi pemakainya dari ketajaman golok.

Di dalam kebudayaan Betawi, golok memiliki jenis yang berbeda-beda, diantaranya golok gobang dan golok ujung turun.

Golok gobang memiliki bentuk cenderung pendek dengan ujung golok yang rata dan melengkung di bagian punggungnya.

Terbuat dari tembaga dan gagangnya dari kayu pohon rengas. Panjangnya sekitar 30 cm dengan diameter 7 cm.

Sementara golok ujung turun memiliki bentuk ujung yang lancip dan terdapat ukiran (wafak) pada bilah serta gagangnya.

2. Badik Cangkingan

badik cangkingan

Senjata tradisional suku Betawi ini berukuran kecil. Bilahnya terbuat dari campuran besi dan baja.

Sementara gagangnya terbuat dari kayu keras atau gading dan cincinnya terbuat dari perunggu atau emas. Badik juga biasanya dilengkapi dengan sarung.

Badik cangkingan ini mirip dengan rencong, yaitu senjata tradisional dari Aceh. Salah satu perbedaannya adalah ukuran badik lebih kecil jika dibandingkan dengan rencong.

Pada zaman dahulu, badik digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri dan biasanya senjata ini dibawa dengan cara ditenteng (dicangking) di tangan.

Sekarang kita bisa menemukan badik sebagai pelengkap busana pada pengantin laki-laki.

Badik juga bisa berfungsi sebagai pisau serut pengasah golok jawara.

3. Punta

punta

Punta termasuk ke dalam senjata jenis tusuk yang memiliki panjang sekitar 15-20 cm.

Punta memiliki kemiripan dengan kujang, yaitu senjata tradisional Jawa Barat.

Perbedaan keduanya terletak pada bagian ujungnya. Punta memiliki ujung yang runcing.

4. Toya

toya

Senjata ini berbentuk lurus dan terbuat dari bambu atau kayu keras dengan panjang tidak sampai 2 meter.

Ukurannya sebenarnya bisa disesuaikan dengan tinggi badan si pemakai.

Toya berfungsi sebagai alat pertahanan diri, seperti menangkis serangan lawan.

Tidak hanya itu, senjata ini juga bisa digunakan untuk menyerang lawan dengan cara menggebuk.

Hingga saat ini toya masih digunakan di dalam latihan pencak silat untuk melakukan kombinasi jurus-jurus silat, seperti gebukan, sodokan, dan sabitan.

5. Cunrik

cunrik

Cunrik adalah sebutan untuk senjata tradisional suku Betawi yang berbentuk tusuk konde atau keris kecil dengan ujung yang runcing.

Pada bagian kepalanya memiliki ukiran kembang, sehingga membuat tampilan cunrik menjadi lebih estetik.

Senjata ini terbuat dari besi kuningan dan memiliki panjang kurang dari 10 cm.

Cunrik berfungsi sebagai pertahanan diri yang digunakan oleh para resi perempuan yang tidak ingin menonjolkan kekerasan.

Saat ini sering kita temukan, cunrik atau tusuk konde digunakan sebagai aksesoris pelengkap busana wanita yang berfungsi untuk menjaga agar sanggul tidak lepas.

6. Beliung Gigi Gledek

beliung gigi gledek

Senjata ini termasuk ke dalam jenis kapak dengan mata kapak menyilang ke arah gagang pegangan.

Teknik pembuatan senjata ini merupakan sisa peninggalan zaman batu suku Betawi sekitar abad 1-3 M.

Hal itu terlihat pada mata kapak yang terbuat dari batu. Beliung gigi gledek biasanya digunakan untuk membuat kayu.

7. Kerakel atau Blangkas

kerakel / blangkas

Kerakel (kerak keling) atau blangkas merupakan hasil pembakaran baja hitam yang dicor.

Senjata ini memiliki ujung tajam dan bentuk batang pemukul pipih dengan panjang 40-6- cm.

8. Rotan

rotan

Senjata ini terbuat dari rotan dengan panjang 70-100 cm dan pada ujungnya diselipkan benda tajam seperti paku atau pecahan logam.

Awalnya, senjata rotan ini terkenal karena sering digunakan dalam permainan seni Ketangkasan Ujungan.

Akan tetapi, sebenarnya senjata ini digunakan ketika berperang. Ujung rotan yang tajam bertujuan untuk melukai lawan.

9. Trisula Betawi / Siku

trisula betawi / siku

Trisula Betawi atau disebut dengan siku oleh masyarakat Betawi memiliki bentuk dua batang besi baja yang saling menyiku atau menyilang dengan ujung tajam.

Senjata ini selalu digunakan berpasangan dalam setiap permainan siku.

10. Sarung dan Selendang

sarung dan selendang

Sarung dan selendang merupakan busana yang sering kita temui sehari-hari.

Akan tetapi, sarung dan selendang juga menjadi senjata bagi masyarakat Betawi untuk menangkis serangan dan menjerat lawan.

Pada zaman dahulu, ketika digunakan sebagai senjata, kaum laki-laki memakai sarung dengan cara melingkarkannya di leher atau di pinggang. Para jawara biasanya melakukan cara ini untuk menyiratkan kesigapan menghadapi lawan.

Selendang sebagai senjata juga memiliki kegunaan yang sama dengan sarung.

Akan tetapi, selendang ini digunakan oleh kaum perempuan. Bentuk selendang yaitu persegi panjang dengan bahan transparan.

Kaum perempuan memakai selendang dengan cara menyampirkannya di pundak dan ujungnya dibiarkan menjuntai ke bawah.

Saat ini selendang digunakan sebagai pelengkap busana adat Betawi (Jakarta).

The post 10 Senjata Tradisional Jakarta dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>