senyawa karbon - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senyawa-karbon Mon, 13 Mar 2023 09:39:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico senyawa karbon - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senyawa-karbon 32 32 Senyawa Karbon: Pengertian, Ciri, Penggolongan, dan Reaksi https://haloedukasi.com/senyawa-karbon Mon, 13 Mar 2023 09:39:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41946 Senyawa kimia memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga senyawa kimia tidak bisa dilepaskan dari berbagai proses dalam keseharian. Senyawa kimia tidak hanya terdapat dalam makanan atau bahan-bahan lain yang kita gunakan, melainkan tubuh manusia pun terdiri dari susunan senyawa kimia, yang disebut senyawa organik. Senyawa organik sebagian besar disusun dari unsur karbon. Oleh karena […]

The post Senyawa Karbon: Pengertian, Ciri, Penggolongan, dan Reaksi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa kimia memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga senyawa kimia tidak bisa dilepaskan dari berbagai proses dalam keseharian. Senyawa kimia tidak hanya terdapat dalam makanan atau bahan-bahan lain yang kita gunakan, melainkan tubuh manusia pun terdiri dari susunan senyawa kimia, yang disebut senyawa organik.

Senyawa organik sebagian besar disusun dari unsur karbon. Oleh karena itu, senyawa organik lebih dikenal dengan sebutan senyawa karbon. 

Berikut ini penjelasan lengkap tentang senyawa karbon:

Pengertian Senyawa Karbon

Senyawa karbon merupakan salah satu unsur kimia yang memiliki keunikan. Komponen utama dari senyawa karbon yaitu tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), serta unsur-unsur organik lain. Karbon diketahui sebagai komponen terbesar dalam senyawa kimia yang ada di bumi.

Senyawa karbon memiliki keunikan yaitu elektron valensi atom karbon berjumlah 4. Hal ini memungkinkan karbon dapat dapat mengikat 4 atom atau bisa jadi lebih. Karbon dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, serta rangkap tiga. Dengan demikian, atom karbon bisa membentuk rantai karbon mengikat gugus fungsi yang beragam. Hal ini yang membuat cakupan senyawa karbon sangat luas.

Ciri-Ciri Senyawa Karbon

Senyawa karbon atau senyawa organik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Titik leleh dan titik didihnya relatif rendah
  • Bersifat non-polar, menjadikan kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut non-polar
  • Mudah terbakar
  • Tidak dapat menghantarkan listrik
  • Dalam proses reaksi kimianya berlangsung relatif lambat
  • Memiliki isomer. Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda
  • Jenis ikatan kimianya sebagian besar merupakan ikatan kovalen

Penggolongan Senyawa Karbon

Cakupan senyawa karbon sangat luas, sebab kemampuan yang dimiliki atom karbon yaitu dapat membentuk rantai karbon dan mengikat gugus fungsi yang beragam. Berdasarkan pada gugus fungsi yang dimilikinya, senyawa karbon digolongkan menjadi 7 jenis, yaitu Alkohol, Eter, Aldehid, Keton, Asam Karboksilat, Ester, dan Alkil Halida.

Di bawah ini merupakan tabel penggolongan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya: 

Penggolongan senyawa karbon
Penggolongan senyawa karbon

Penjelasan singkatnya, golongan senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi fungsinya berbeda selalu memiliki selisih satu atom hidrogen.

  • Alkohol (- OH) dan Eter (-O-)
  • Aldehid (- CHO) dan Keton (-CO-)
  • Asam alkanoat (-COOH) dan Ester (-COO-)

Golongan Senyawa Karbon dan Karakteristiknya

1. Alkohol (Alkanol)

a. Pengertian dan Penggolongan Alkohol

Alkohol adalah senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH (gugus hidroksi) yang rumus umumnya yaitu R- OH. Alkohol mudah larut dalam air dan memiliki titik didih relatif tinggi. Hal ini dikarenakan adanya ikatan hidrogen. 

Berdasarkan letak dari gugus hidroksinya, alkohol dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Alkohol primer
  • Alkohol sekunder
  • Alkohol tersier

Berikut ini gambar ketiga jenis alkohol dari perbedaan gugus fungsinya:

3 jenis alkohol dari perbedaan gugus fungsinya
3 jenis alkohol dari perbedaan gugus fungsinya

b. Tata Nama Senyawa Alkohol

IUPAC menjelaskan bahwa tata nama alkohol ialah sebagai berikut:

  • Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus fungsi -OH.
  • Penomoran pada atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon pengikat gugus fungsi -OH.
  • Apabila terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, maka digunakan penandaan “di”, “tri”, dan seterusnya kemudian diakhiri akhiran -ol.

c. Reaksi pada Alkohol

Supaya lebih memudahkan, berikut ini tabel penjelasan jenis reaksi pada alkohol:

Reaksi pada alkohol
Reaksi pada alkohol

2. Eter (Alkohol Alkana)

a. Pengertian Eter

Eter merupakan senyawa karbon yang memiliki rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’ adalah gugus alkil, baik alkil yang sejenis maupun tidak sejenis. Pada molekul eter, atom oksigen bertindak sebagai gugus fungsi. 

Eter tidak mudah larut dalam air, sebab memiliki sifat yang nonpolar. Sifat dari eter mudah terbakar dengan titik didih yang relatif rendah.

b. Tata Nama Eter

Penjelasan dari IUPAC, tata nama eter adalah sebagai berikut:

  • Rantai karbon paling pendek yang mengikat gugus fungsi -OH- ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya
  • Rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai dengan senyawa alkananya. Bagi nama trivial, penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugus alkil yang mengapit gugus -OH, dan diberi akhiran eter.

c. Reaksi pada Eter

Berikut ini tabel penjelasan reaksi pada eter:

Reaksi pada Eter
Reaksi pada Eter

3. Aldehid (Alkanal)

a. Pengertian Aldehid

Aldehid merupakan senyawa karbon dengan rumus molekul R – COH yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri dari sebuah atom karbon dan atom oksigen yang memiliki ikatan rangkap.

Aldehid bersifat polar, sehingga bisa larut dalam air. Aldehid dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Apabila Aldehid dioksidasi dengan pereaksi Fehling, maka akan menghasilkan endapan bata merah. Sedangkan yang menggunakan pereaksi Tollens akan menghasilkan cermin perak.

b. Tata Nama Aldehid

Tata nama aldehid menurut IUPAC adalah sebagai berikut:

  • Rantai terpanjang yang menjadi nama alkanalnya harus mengikat gugus – CHO
  • Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus – CHO

4. Keton

a. Pengertian Keton

Keton adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R-CO-R’. Nama lain keton yaitu senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. 

Keton dapat dibuat dari oksidasi alkohol sekunder. Perbedaan keton dengan aldehid ialah keton tidak bisa dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens.

b. Tata Nama Keton

Tata nama keton menurut IUPAC sebagai berikut:

  • Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanol harus mencakup gugus fungsi -CO-
  • Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin, dan untuk nama trivial keton kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan paling dulu berdasarkan alfabet, lalu diikuti dengan kata keton

5. Asam Karboksilat

a. Pengertian Asam Karboksilat

Asam karboksilat merupakan senyawa karbon yang memiliki rumus umum R – COOH (gugus karboksil). Gugus karboksil pada asam karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil. 

Oksidasi kuat alkohol primer dapat membentuk asam karboksilat ini. Asam karboksilat dapat larut dalam air karena bersifat polar. 

b. Tata Nama Asam Karboksilat

Berikut ini tata nama asam karboksilat menurut IUPAC:

  • Pada rantai karbon terpanjang pengikat gugus karboksil akhiran -ana diganti dengan akhiran -anoat
  • Pada nama alkanoatnya diberi awalan asam

c. Reaksi pada Asam Karboksilat

Tabel di bawah ini menjelaskan tentang reaksi pada asam karboksilat:

Reaksi pada Asam Karboksilat
Reaksi pada Asam Karboksilat

6. Ester

a. Pengertian Ester

Ester adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R – COO – R’. Ester bisa dihasilkan dari proses reaksi alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan ester tersebut disebut reaksi esterifikasi, mengikuti persamaan ini:

R – COOH – R’ – OH → R – COO -R’ + H2O

b. Tata Nama Ester

Tata nama atau penamaan ester menurut IUPAC yaitu dengan cafa menyebutkan gugus alkalinya terlebih dahulu, lalu diikuti dengan gugus alkanoat.

c. Reaksi pada Ester

Reaksi trigliserida basa yang menghasilkan sabun (garam alkanoat) dan gliserol merupakan satu reaksi substitusi penting pada ester. Sebutan dari reaksi itu adalah reaksi penyabunan atau saponifikasi dengan mengikuti persamaan berikut:

Persamaan Reaksi pada Ester
Persamaan Reaksi pada Ester

Berikut ini tabel yang menjelaskan reaksi pada ester:

Reaksi pada Ester
Reaksi pada Ester

7. Alkil Halida (Haloalkana)

a. Pengertian Alkil Halida

Alkil halida merupakan senyawa turunan yang dihasilkan dari alkana yang terbentuk dari proses reaksi substitusi atom hidrogen oleh unsur yang berasal dari golongan halogen (golongan VII A). Alkil halida memiliki rumus umum R – X, dimana X adalah halogen (F, Cl, Br, I).

b. Tata Nama Alkil Halida

Penamaan atau tata nama pada alkil halida menurut IUPAC adalah seperti berikut:

  • Rantai terpanjang dengan gugus X dipilih sebagai rantai utama, dan nomor gugus X dibuat serendah mungkin
  • Apabila terdapat lebih dari satu unsur atom halogen, urutan penomorannya didasarkan pada tingkat kereaktifan halogen, sementara penamaannya berdasarkan pada urutan abjad
  • Apabila jumlah atom sejenis lebih dari satu, maka digunakan awalan “di”, “tri”, dan seterusnya 

Isomer pada Senyawa Karbon

Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul atau atom penyusun sama, tetapi strukturnya berbeda. Keisomeran yang terjadi pada senyawa karbon yaitu isomer struktur  dan isomer ruang.

1. Isomer Struktur

Isomer struktur bisa berupa:

  • Isomer Rangka, yaitu dua senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi berbeda rantai utamanya. Contohnya n-butana dengan 2-metil propana
  • Isomer Posisi, adalah dua senyawa yang rumus molekulnya sama, namun posisi gugus fungsinya berbeda. Contohnya 1-propanol dengan 2-propanol
  • Isomer Fungsi, yaitu isomer dengan rumus molekul sama, tapi gugus fungsinya berbeda. Contohnya seperti propanal dengan propanon (aldehid dan keton)

2. Isomer Ruang

Sedangkan untuk isomer ruang bisa berupa:

  • Isomer Geometri, yaitu isomer yang terjadi pada senyawa yang memiliki bagian molekul tetap, misalnya ikatan rangkap atau cincin

Bentuk isomer geometri ada dua, yaitu senyawa cis yang terbentuk ketika gugus yang sejenis berada pada satu sisi. Contohnya cis – dikloroetena.

Sedangkan bentuk yang kedua ialah senyawa trans yang terbentuk ketika gugus sejenis berada pada sisi yang berseberangan. Contohnya trans – dikloroetena.

  • Isomer Optik, adalah isomer yang terjadi pada senyawa dengan atom karbon asimetris atau atom karbon kiral (C kiral), yaitu atom karbon yang mengikat 4 gugus atau unsur yang berbeda

Senyawa dengan isomer optik disebut senyawa optis aktif, memiliki ciri dapat memutar bidang polarisasi. Contohnya asam amino alanin yang memiliki rumus molekul CH(NH2)(COO)(CH3).

Reaksi Senyawa Karbon

Reaksi-reaksi umum yang terjadi pada senyawa karbon dijelaskan pada tabel yang ada di bawah ini:

Contoh Soal Senyawa Karbon

Agar lebih dapat dipahami, di bawah ini merupakan contoh soal dari pembahasan senyawa karbon:

Jumlah maksimum isomer optik yang bisa dimiliki oleh suatu senyawa dapat ditentukan berdasarkan jumlah atom C asimetris atau C kiral yang dimiliki. Jumlah maksimum isomer optik = 2n dengan n adalah jumlah atom C kiral. 

Apabila jumlah maksimum isomer optik untuk senyawa 2-metil-2,4-dihidroksi pentana dan 2,4-dihidroksi pentana dinyatakan sebagai p dan q berturut-turut, manakah pernyataan yang tepat dari pilihan di bawah ini?

A. p = q

B. p > q

C. p < q

D. p = 2q

E. p = 4q

Jawaban: C

Demikian pembahasan dan penjelasan singkat tentang senyawa karbon. Untuk mendalami peranan senyawa karbon pada cakupan yang luas Diperlukan pembahasan atau pembelajaran yang lebih mendalam lagi. Artikel ini hanya memberikan penjelasan dasar atau garis besar yang memberikan gambaran tentang senyawa karbon. Diharapkan setelah membaca artikel ini akan jadi lebih mengetahui tentang berbagai hal dasar dari senyawa karbon. 

The post Senyawa Karbon: Pengertian, Ciri, Penggolongan, dan Reaksi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam Macam Gugus Fungsi Senyawa Karbon https://haloedukasi.com/macam-macam-gugus-fungsi-senyawa-karbon Thu, 21 Jul 2022 02:59:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36888 Gugus fungsi adalah gugus pembawa sifat atau ciri khas suatu senyawa karbon. Gugus fungsi senyawa karbon dapat dibedakan dan di golongkan berbagai macam. Banyaknya senyawa karbon memiliki sifat yang sama dari reaksi-reaksinya karena terjadinya gugus fungsional yang terdapat dalam molekul senyawa. Gugus fungsi yang merupakan bagian dari reaktif senyawa ternyata menentukan sifat fisika dan kimia. […]

The post Macam Macam Gugus Fungsi Senyawa Karbon appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gugus fungsi adalah gugus pembawa sifat atau ciri khas suatu senyawa karbon. Gugus fungsi senyawa karbon dapat dibedakan dan di golongkan berbagai macam. Banyaknya senyawa karbon memiliki sifat yang sama dari reaksi-reaksinya karena terjadinya gugus fungsional yang terdapat dalam molekul senyawa.

Gugus fungsi yang merupakan bagian dari reaktif senyawa ternyata menentukan sifat fisika dan kimia. Sedangkan, senyawa karbon adalah senyawa yang memiliki komponen utama terdiri dari atom-atom. berikut ini beberapa golongan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.

1. Alkohol

Alkohol memiliki hidrosil (-OH) yang mudah larut dalam air dengan titik didih yang relatif tinggi karena adanya ikatan hidrogen.

Tata nama alkohol

  • Penamaan berdasarkan IUPAC, namanya diturunkan dari nama alkana yang sesuai, dengan mengganti akhiran a menjadi ol

Contohnya :

4CH33CH22CH21CH2 – OH : 1-butanol

5CH34CH23CH22CH – 1CH3

I

OH : 2 pentanol bukan 4 pentanol

  • Penamaan berdasarkan nama Trivial sering disebut dengan alkil alkohol, yaitu dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus -OH kemudian diikuti kata alkohol.

Contoh :

CH3 – CH2 – OH : etil alkohol

CH3 – CH2 – CH2 – OH propil alkohol

Klasifikasi alkohol

Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus -OH, alkohol digolongkan menjadi tiga, yaitu :

  • Alkohol primer (1o) ⇒ gugus -OH terikat pada atom C primer. Atom C primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom C lain.
  • alkohol sekunder (2o) ⇒ gugus -OH terikat pada atom C sekunder atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lain.
  • Alkohol tersier (3o) ⇒ gugus -OH terikat pada karbon tersier. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lain.

Reaksi Alkohol

  • Reaksi alkohol dengan logam natrium : alkohol bereaksi dengan logam Na menghasilkan alkoksida da fas hidrogen.
  • Esterifikasi : Alkohol dengan asan karboksilat bereaksi membentuk ester.
  • Reaksi substitusi alkohol dengan hidrogen halida : Alkohol dapat bereaksi dengan hidrogen halida membentuk haloalkana.
  • Reaksi dehidrasi alkohol : Dehidrasi artinya pelepasan molekul air. Jika alkohol dipanaskan dengan H2SO4 pekat, akan mengalami dehidrasi menjadi eter atau alkena.
    • Pemanasan pada suhu sekitar 130oC akan menghasilkan eter.
    • Pemanasan pada suhu sekitar 180oC akan menghasilkan alkena.
  • Oksidasi alkohol : Alkohol sederhana dapat teroksidasi (mudah terbakar) membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
    • Alkohol primer dioksidasi membentuk aldehid, dan jika dioksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat.
    • Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton.
    • Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.

Sifat – sifat alkohol

  • Memiliki titik didih yang tinggi, karena adanya ikatan hidrogen atas molekulnya
  • Mudah terbakar

Kegunaan alkohol

  • Metanol, di industri digunakan sebagai bahan baku pembuatan formadehid, sebagai cairan antibeku dan pelarut lemak.
  • Etanol, digunakan sebagai desinfektan (etanol 70%) yang memiliki kemampuan pembunuh kuman terbaik isopropil alkohol adalah obat gosok yang umum digunakan.
  • gliserol digunakan untuk pelembab dan pelembut pada lotion kosmetik.
  • Etilen glikol digunakan sebagai antifreeze pada radiator.

2. Eter

Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R’, dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3).

Tata nama eter

  • Penamaan berdasarkan IUPAC ⇒ alkohol alkana. Tata nama dilakukan dengan dua cara, yaitu menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksil dan alkil yang lebih besar.
  • Penamaan berdasarkan trivial ⇒ alkil alkil eter. Penamaan dilakukan dengan menyebutkan kedua nama alkil yang terikat pada gugus – O – dan diikuti dengan kata eter (dalam tiga kata yang terpisah).

Reaksi eter

  • Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dab uap air.
  • Eter tidak beraksi dengan logam natrium
  • Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI
  • Eter dapat bereaksi dengan alkil halida membentuk alkohol dan haloalkana

Sifat-sifat eter

  • Eter tidak membentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya, sehingga eter lebih mudah menguap dibandingkan alkohol dengan M, sama
  • Pada umumnya eter tidak bercampur dengan air.
  • Eter lebih besar sukar larut dalam air daripada alkohol

Kegunaan eter

  • Dietil eter (etoksi etana) secara luas dipakai sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air. Selain itu juga, digunakan untuk obat bius (anestesi) pada operasi.
  • MTBE (metil tersier butil eter) digunakan untuk menaikkan anga oktan dalam bensin (meningkatkan mutu bensin).

3. Aldehid

Aldehid merupakan kelompok senyawa dengan gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan atom hidrogen pada ujung rantai.

Tata nama aldehid

  • Penamaan berdasarkan IUPAC

diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi al. Tata nama aldehid sana seperti tatanama alkohol, tetapi posisi gugus fungsi (-COH) tidak perlu dinyatakan letaknya dengan angka. Hal itu dikarenakan selalu menjadi atom karbon nomor satu.

Contoh :

5CH34CH – 3CH21CHO : pentanal

5CH34CH – 3CH22CH – CH3

I

1COH : 2 metilpentanal

  • Tata nama Trivial

Tata nama trivial aldehid diturunkan dari nama lazim asam karboksilat yang sesuai, dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan membuang kata asam. Misalnya asam format nama lazimnya adalah formaldehida.

Jumlah atom CNama trivial aldehid
1formaldeid
2asetaldehid
3propionadehid
4butiraldehid
5valrealdehid

Contoh :

5CH34CH-3CH22CH21CHO

I

CH3 : nama trivial : 4 metilvaleraldehid

Reaksi aldehid

  • Reaksi oksidasi

Aldehida mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat. Jadi aldehida merupakan reduktor kuat, sehingga dapat mereduksi ion CU2+ (pereaksi tollens) yang menghasilkan endapan merah bata, dan dapat mereduksi ion Ag+ (pereaksi Tollens) yang membebaskan unsur perak (Ag).

  • Adisi hidrogen / Hidrogenasi (reduksi)

Adanya ikatan rangkap pada aldehid (-C=O) menyebabkan aldehid dapat diadisi gas hidrogen membentuk alkohol primer.

Kegunaan aldehid

  • Formaldehida (HCHO), senyawa aldehida banyak memiliki kegunaan, diantaranya:
    • Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin ini dapat digunakan untuk mengawetkan preparat biologi dan dapat mengawetkan mayat, tetapi tidak untuk mengawetkan makanan.
    • Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
    • CH2CHO (asetaldehida), digunakan sebagai bahan pengawet.

4. Keton

Keton adalah hasil akhir dari metabolit lemak. Di dalam tubuh lemak di pecah menjadi asam lemak hingga senyawa kimia terkecil yaitu keton. Bila di dalam tubuh cadangan energi yang berasal dari karbohidrat habis, maka tubuh akan memakai cadangan lain yaitu lemak.

Tata nama keton

  • Penamaan berdasarkan IUPAC

Penamaan berdasarkan IUPAC diturunkan dari nama alkana yang sesuai yaitu dengan mengganti akhiran a menjadi on.

Contoh :

2 betanon
  • Tata nama trivial keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah lalu pada namanya diakhiri dengan kata keton.

Contoh ;

CH3-CO-CH2-CH3 : metil etil keton

CH3-CH2-CO-CH2-CH3 : dietil keton

Reaksi keton

  • Oksidasi

Keton adalah reduktor lemah (sulit oksidasi) daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan fehing tidak dapat mengoksidasi keton.

  • Adisi hidrogen

Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder.

Kegunaan keton

  • Aseton (propanon) digunakan untuk membersihkan pewarna kuku, sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak.
  • Beberapa keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.

5. Asam karboksilat

Asam karboksilat merupakan senyawa organik turunan alkana dengan gugus fungsi -COOH dan rumus umum CnH2nO2. Gugus fungsi -COOH memiliki nama lain gugus karboksil yang merupakan gabungan dari gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-OH).

Tata nama asam karboksilat

  • Penamaan berdasarkan IUPAC

Diturunkan dari nama alkana yang sesuai yaitu dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalam asam.

  • Tata nama trivial

Tata nama trivial pada asam karboksilat dilihat berdasarkan jumlah atom C-nya. berikut adalah nama trivial dari asam karboksilat sesuai jumlah C-nya.

Jumlah atom CNama trivial
1asam format
2asam asetat
3asam propinoat
4asam butirat
5asam valerat

Contoh :

penomoran rantai utama 1
  • Nama iupac : asam 2-metilbutanoat
  • Nama trivial : asam 2-metilbutirat

Reaksi asam karboksilat

  • Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam (reaksi penetralan).
  • Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester (esterifikasi) dengan katalis asam sulfat pekat.

Kegunaan asam karboksilat

  • Asam format digunakan pada industri tekstil, dan penyamakan kulit dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
  • Asam asetat atau asam cuka digunakan pada makanan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makanan sekitar 20-25%.
  • Asam metanoat digunakan untuk peracikan obat (aspirin), menggumpalkan getah karet (lateks), dan membasmi hama.
  • Asam benzoat (asam karboksilat aromatik) digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan, seperti kecap, saos tomat, dan minuman dari buah-buahan.

6. Ester

Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R’).

Tata nama ester

  • Tata nama IUPAC

Penamaan IUPAC alkil alkanoat yang menjadi alkil adalah gugus karbon yang terikat langsung pada atom O (gugus R), sedangkan alkanoat adalha gugus R-COO-. Atom C gugus fungsi masuk ke dalam bagian alkanoat.

CH3-CH2-COO-CH3 : metil propanoat

  • Tata nama trivial

tata nama trivial pada ester memakai aturan alkil alkil ester. Jadi pada tata nama ini -COO- disebut sebagai ester.

Contoh :

CH3-CH2-COO-CH3 : etil metil ester

Pembuatan ester

Ester dapat dibuat dari asam karboksilat dan alkohol dengan pengaruh asam sulfat pekat. Reaksi ini disebut reaksi pengesteran (esterifikasi) dan merupakan reaksi kesetimbangan. R-COOH+R-OH ⇄ R-COO-R+H2O.

Sifat ester

  • Ester dapat terhidrolisis dengan suasana asam dapat alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis itu adalah kebalikan dari reaksi esterifikasi. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol dn asam-asam lemak.
  • Ester sedikit larut dalam air
  • ester berbau harum dan banyak terdapat dalam buah-buahan

Kegunaan ester

  • Senyawa ester mempunyai aroma yang sedap dan harum banyak terdapat pada bunga atau buah-buahan makan sering disebut eter buah-buahan.
  • Lilin (wax, bukan lilin parafin) termasuk ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang.
  • Ester yang banyak terdapat di alam adalah lemak dan minyak (fat). Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kelapa.

The post Macam Macam Gugus Fungsi Senyawa Karbon appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>