senyawa organik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senyawa-organik Mon, 13 Mar 2023 09:39:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico senyawa organik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senyawa-organik 32 32 Senyawa Karbon: Pengertian, Ciri, Penggolongan, dan Reaksi https://haloedukasi.com/senyawa-karbon Mon, 13 Mar 2023 09:39:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41946 Senyawa kimia memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga senyawa kimia tidak bisa dilepaskan dari berbagai proses dalam keseharian. Senyawa kimia tidak hanya terdapat dalam makanan atau bahan-bahan lain yang kita gunakan, melainkan tubuh manusia pun terdiri dari susunan senyawa kimia, yang disebut senyawa organik. Senyawa organik sebagian besar disusun dari unsur karbon. Oleh karena […]

The post Senyawa Karbon: Pengertian, Ciri, Penggolongan, dan Reaksi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa kimia memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga senyawa kimia tidak bisa dilepaskan dari berbagai proses dalam keseharian. Senyawa kimia tidak hanya terdapat dalam makanan atau bahan-bahan lain yang kita gunakan, melainkan tubuh manusia pun terdiri dari susunan senyawa kimia, yang disebut senyawa organik.

Senyawa organik sebagian besar disusun dari unsur karbon. Oleh karena itu, senyawa organik lebih dikenal dengan sebutan senyawa karbon. 

Berikut ini penjelasan lengkap tentang senyawa karbon:

Pengertian Senyawa Karbon

Senyawa karbon merupakan salah satu unsur kimia yang memiliki keunikan. Komponen utama dari senyawa karbon yaitu tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), serta unsur-unsur organik lain. Karbon diketahui sebagai komponen terbesar dalam senyawa kimia yang ada di bumi.

Senyawa karbon memiliki keunikan yaitu elektron valensi atom karbon berjumlah 4. Hal ini memungkinkan karbon dapat dapat mengikat 4 atom atau bisa jadi lebih. Karbon dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, serta rangkap tiga. Dengan demikian, atom karbon bisa membentuk rantai karbon mengikat gugus fungsi yang beragam. Hal ini yang membuat cakupan senyawa karbon sangat luas.

Ciri-Ciri Senyawa Karbon

Senyawa karbon atau senyawa organik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Titik leleh dan titik didihnya relatif rendah
  • Bersifat non-polar, menjadikan kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut non-polar
  • Mudah terbakar
  • Tidak dapat menghantarkan listrik
  • Dalam proses reaksi kimianya berlangsung relatif lambat
  • Memiliki isomer. Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda
  • Jenis ikatan kimianya sebagian besar merupakan ikatan kovalen

Penggolongan Senyawa Karbon

Cakupan senyawa karbon sangat luas, sebab kemampuan yang dimiliki atom karbon yaitu dapat membentuk rantai karbon dan mengikat gugus fungsi yang beragam. Berdasarkan pada gugus fungsi yang dimilikinya, senyawa karbon digolongkan menjadi 7 jenis, yaitu Alkohol, Eter, Aldehid, Keton, Asam Karboksilat, Ester, dan Alkil Halida.

Di bawah ini merupakan tabel penggolongan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya: 

Penggolongan senyawa karbon
Penggolongan senyawa karbon

Penjelasan singkatnya, golongan senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi fungsinya berbeda selalu memiliki selisih satu atom hidrogen.

  • Alkohol (- OH) dan Eter (-O-)
  • Aldehid (- CHO) dan Keton (-CO-)
  • Asam alkanoat (-COOH) dan Ester (-COO-)

Golongan Senyawa Karbon dan Karakteristiknya

1. Alkohol (Alkanol)

a. Pengertian dan Penggolongan Alkohol

Alkohol adalah senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH (gugus hidroksi) yang rumus umumnya yaitu R- OH. Alkohol mudah larut dalam air dan memiliki titik didih relatif tinggi. Hal ini dikarenakan adanya ikatan hidrogen. 

Berdasarkan letak dari gugus hidroksinya, alkohol dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Alkohol primer
  • Alkohol sekunder
  • Alkohol tersier

Berikut ini gambar ketiga jenis alkohol dari perbedaan gugus fungsinya:

3 jenis alkohol dari perbedaan gugus fungsinya
3 jenis alkohol dari perbedaan gugus fungsinya

b. Tata Nama Senyawa Alkohol

IUPAC menjelaskan bahwa tata nama alkohol ialah sebagai berikut:

  • Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus fungsi -OH.
  • Penomoran pada atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon pengikat gugus fungsi -OH.
  • Apabila terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, maka digunakan penandaan “di”, “tri”, dan seterusnya kemudian diakhiri akhiran -ol.

c. Reaksi pada Alkohol

Supaya lebih memudahkan, berikut ini tabel penjelasan jenis reaksi pada alkohol:

Reaksi pada alkohol
Reaksi pada alkohol

2. Eter (Alkohol Alkana)

a. Pengertian Eter

Eter merupakan senyawa karbon yang memiliki rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’ adalah gugus alkil, baik alkil yang sejenis maupun tidak sejenis. Pada molekul eter, atom oksigen bertindak sebagai gugus fungsi. 

Eter tidak mudah larut dalam air, sebab memiliki sifat yang nonpolar. Sifat dari eter mudah terbakar dengan titik didih yang relatif rendah.

b. Tata Nama Eter

Penjelasan dari IUPAC, tata nama eter adalah sebagai berikut:

  • Rantai karbon paling pendek yang mengikat gugus fungsi -OH- ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya
  • Rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai dengan senyawa alkananya. Bagi nama trivial, penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugus alkil yang mengapit gugus -OH, dan diberi akhiran eter.

c. Reaksi pada Eter

Berikut ini tabel penjelasan reaksi pada eter:

Reaksi pada Eter
Reaksi pada Eter

3. Aldehid (Alkanal)

a. Pengertian Aldehid

Aldehid merupakan senyawa karbon dengan rumus molekul R – COH yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri dari sebuah atom karbon dan atom oksigen yang memiliki ikatan rangkap.

Aldehid bersifat polar, sehingga bisa larut dalam air. Aldehid dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Apabila Aldehid dioksidasi dengan pereaksi Fehling, maka akan menghasilkan endapan bata merah. Sedangkan yang menggunakan pereaksi Tollens akan menghasilkan cermin perak.

b. Tata Nama Aldehid

Tata nama aldehid menurut IUPAC adalah sebagai berikut:

  • Rantai terpanjang yang menjadi nama alkanalnya harus mengikat gugus – CHO
  • Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus – CHO

4. Keton

a. Pengertian Keton

Keton adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R-CO-R’. Nama lain keton yaitu senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. 

Keton dapat dibuat dari oksidasi alkohol sekunder. Perbedaan keton dengan aldehid ialah keton tidak bisa dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens.

b. Tata Nama Keton

Tata nama keton menurut IUPAC sebagai berikut:

  • Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanol harus mencakup gugus fungsi -CO-
  • Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin, dan untuk nama trivial keton kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan paling dulu berdasarkan alfabet, lalu diikuti dengan kata keton

5. Asam Karboksilat

a. Pengertian Asam Karboksilat

Asam karboksilat merupakan senyawa karbon yang memiliki rumus umum R – COOH (gugus karboksil). Gugus karboksil pada asam karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil. 

Oksidasi kuat alkohol primer dapat membentuk asam karboksilat ini. Asam karboksilat dapat larut dalam air karena bersifat polar. 

b. Tata Nama Asam Karboksilat

Berikut ini tata nama asam karboksilat menurut IUPAC:

  • Pada rantai karbon terpanjang pengikat gugus karboksil akhiran -ana diganti dengan akhiran -anoat
  • Pada nama alkanoatnya diberi awalan asam

c. Reaksi pada Asam Karboksilat

Tabel di bawah ini menjelaskan tentang reaksi pada asam karboksilat:

Reaksi pada Asam Karboksilat
Reaksi pada Asam Karboksilat

6. Ester

a. Pengertian Ester

Ester adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R – COO – R’. Ester bisa dihasilkan dari proses reaksi alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan ester tersebut disebut reaksi esterifikasi, mengikuti persamaan ini:

R – COOH – R’ – OH → R – COO -R’ + H2O

b. Tata Nama Ester

Tata nama atau penamaan ester menurut IUPAC yaitu dengan cafa menyebutkan gugus alkalinya terlebih dahulu, lalu diikuti dengan gugus alkanoat.

c. Reaksi pada Ester

Reaksi trigliserida basa yang menghasilkan sabun (garam alkanoat) dan gliserol merupakan satu reaksi substitusi penting pada ester. Sebutan dari reaksi itu adalah reaksi penyabunan atau saponifikasi dengan mengikuti persamaan berikut:

Persamaan Reaksi pada Ester
Persamaan Reaksi pada Ester

Berikut ini tabel yang menjelaskan reaksi pada ester:

Reaksi pada Ester
Reaksi pada Ester

7. Alkil Halida (Haloalkana)

a. Pengertian Alkil Halida

Alkil halida merupakan senyawa turunan yang dihasilkan dari alkana yang terbentuk dari proses reaksi substitusi atom hidrogen oleh unsur yang berasal dari golongan halogen (golongan VII A). Alkil halida memiliki rumus umum R – X, dimana X adalah halogen (F, Cl, Br, I).

b. Tata Nama Alkil Halida

Penamaan atau tata nama pada alkil halida menurut IUPAC adalah seperti berikut:

  • Rantai terpanjang dengan gugus X dipilih sebagai rantai utama, dan nomor gugus X dibuat serendah mungkin
  • Apabila terdapat lebih dari satu unsur atom halogen, urutan penomorannya didasarkan pada tingkat kereaktifan halogen, sementara penamaannya berdasarkan pada urutan abjad
  • Apabila jumlah atom sejenis lebih dari satu, maka digunakan awalan “di”, “tri”, dan seterusnya 

Isomer pada Senyawa Karbon

Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul atau atom penyusun sama, tetapi strukturnya berbeda. Keisomeran yang terjadi pada senyawa karbon yaitu isomer struktur  dan isomer ruang.

1. Isomer Struktur

Isomer struktur bisa berupa:

  • Isomer Rangka, yaitu dua senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi berbeda rantai utamanya. Contohnya n-butana dengan 2-metil propana
  • Isomer Posisi, adalah dua senyawa yang rumus molekulnya sama, namun posisi gugus fungsinya berbeda. Contohnya 1-propanol dengan 2-propanol
  • Isomer Fungsi, yaitu isomer dengan rumus molekul sama, tapi gugus fungsinya berbeda. Contohnya seperti propanal dengan propanon (aldehid dan keton)

2. Isomer Ruang

Sedangkan untuk isomer ruang bisa berupa:

  • Isomer Geometri, yaitu isomer yang terjadi pada senyawa yang memiliki bagian molekul tetap, misalnya ikatan rangkap atau cincin

Bentuk isomer geometri ada dua, yaitu senyawa cis yang terbentuk ketika gugus yang sejenis berada pada satu sisi. Contohnya cis – dikloroetena.

Sedangkan bentuk yang kedua ialah senyawa trans yang terbentuk ketika gugus sejenis berada pada sisi yang berseberangan. Contohnya trans – dikloroetena.

  • Isomer Optik, adalah isomer yang terjadi pada senyawa dengan atom karbon asimetris atau atom karbon kiral (C kiral), yaitu atom karbon yang mengikat 4 gugus atau unsur yang berbeda

Senyawa dengan isomer optik disebut senyawa optis aktif, memiliki ciri dapat memutar bidang polarisasi. Contohnya asam amino alanin yang memiliki rumus molekul CH(NH2)(COO)(CH3).

Reaksi Senyawa Karbon

Reaksi-reaksi umum yang terjadi pada senyawa karbon dijelaskan pada tabel yang ada di bawah ini:

Contoh Soal Senyawa Karbon

Agar lebih dapat dipahami, di bawah ini merupakan contoh soal dari pembahasan senyawa karbon:

Jumlah maksimum isomer optik yang bisa dimiliki oleh suatu senyawa dapat ditentukan berdasarkan jumlah atom C asimetris atau C kiral yang dimiliki. Jumlah maksimum isomer optik = 2n dengan n adalah jumlah atom C kiral. 

Apabila jumlah maksimum isomer optik untuk senyawa 2-metil-2,4-dihidroksi pentana dan 2,4-dihidroksi pentana dinyatakan sebagai p dan q berturut-turut, manakah pernyataan yang tepat dari pilihan di bawah ini?

A. p = q

B. p > q

C. p < q

D. p = 2q

E. p = 4q

Jawaban: C

Demikian pembahasan dan penjelasan singkat tentang senyawa karbon. Untuk mendalami peranan senyawa karbon pada cakupan yang luas Diperlukan pembahasan atau pembelajaran yang lebih mendalam lagi. Artikel ini hanya memberikan penjelasan dasar atau garis besar yang memberikan gambaran tentang senyawa karbon. Diharapkan setelah membaca artikel ini akan jadi lebih mengetahui tentang berbagai hal dasar dari senyawa karbon. 

The post Senyawa Karbon: Pengertian, Ciri, Penggolongan, dan Reaksi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lipid: Pengertian, Struktur, Jenis dan Reaksi Turunannya https://haloedukasi.com/lipid Fri, 24 Feb 2023 03:27:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41649 Tahukah Anda bahwa lipid/lemak dalam tubuh kita menyediakan energi dua kali lebih banyak daripada protein dan karbohidrat sebagai sumber energi? Atau tahukah Anda bahwa lipid juga merupakan lapisan pelindung  organ dalam, seperti ginjal? Juga, lipid dalam tubuh kita sangat sulit larut dalam air. Tetapi lipid/lemak memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Tertarik untuk membahas lipid? […]

The post Lipid: Pengertian, Struktur, Jenis dan Reaksi Turunannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tahukah Anda bahwa lipid/lemak dalam tubuh kita menyediakan energi dua kali lebih banyak daripada protein dan karbohidrat sebagai sumber energi? Atau tahukah Anda bahwa lipid juga merupakan lapisan pelindung  organ dalam, seperti ginjal? Juga, lipid dalam tubuh kita sangat sulit larut dalam air. Tetapi lipid/lemak memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Tertarik untuk membahas lipid? Yuk simak!

Pengertian Lipid

Lipid berasal dari kata Lipos (Yunani) yang berarti lemak. Menurut definisi, lipid adalah senyawa organik alami yang sulit larut dalam air tetapi sangat larut dalam pelarut organik non-polar seperti hidrokarbon atau eter.

Lipid dibagi menjadi dua jenis menurut asalnya, yaitu lipid nabati dan hewani. Lipid tumbuhan adalah lemak yang terdapat pada tumbuhan seperti alpukat, durian dan lain-lain. Lemak alami terdiri dari gliserol dan asam lemak tak jenuh, sedangkan lemak hewani adalah lemak yang terdapat pada hewan, seperti daging, telur, ikan, dll.

Ada banyak perbedaan antara lipid dalam minyak hewani dan lipid dalam minyak nabati, antara lain: Lemak hewani mengandung kolesterol, sedangkan lipid nabati mengandung pitosterol, kadar asam lemak tak jenuh. Konsentrasi lemak tak jenuh pada lemak hewani lebih rendah daripada lemak nabati, lemak hewani biasanya berbentuk padat pada suhu kamar, sedangkan lemak nabati berbentuk cair.

 Struktur Lipid

1. Berdasarkan Struktur Kimia

Berdasarkan Struktur Kimia

Menurut struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan  lebih dari 10 atom, yang terbentuk dari reaksi esterifikasi asam lemak dan gliserol. Selain itu, ester gliserin membentuk lemak dan minyak. Struktur asam lemak dan gliserol dalam senyawa lipid adalah sebagai berikut :

2. Berdasarkan Struktur Trigliserida

Berdasarkan struktur trigliserida, lipid dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lemak dan minyak. Lemak dan minyak tergolong trigliserida atau triasilgliserol yang berarti senyawa dengan 3 gliserol. Tiga OH gliserol  dapat digantikan oleh jenis residu asam tertentu atau oleh berbagai jenis residu asam. Rumus struktur  lemak atau minyak adalah sebagai berikut:

Rumus struktur dari lemak atau minyak

R1/R2/R3 pada gambar di atas merupakan rantai hidrokarbon dengan 3-23 atom karbon. Tapi yang paling umum  adalah 15 atau 17. Lemak yang terbuat dari asam karboksilat serupa (R1=R2=R3) disebut lemak sederhana. Jika terdiri dari dua atau tiga  asam karboksilat, itu disebut campuran. Lemak diberi nama dengan kata gliseril  diikuti dengan nama asam lemaknya.

Lemak dan minyak sering diberi nama sesuai dengan asam lemak yang dibentuknya. Contoh: tristearin dari gliserol dan tristearat dan trialalmitin dari gliserol dan trialalmate. Selain itu, minyak dan lemak juga dapat diberi nama dengan cara yang biasa digunakan untuk memberi nama ester. Contoh: gliseril tristearat dan gliseril tripalmat.

gliseril stristearat dan gliseril tripalmiat.

Jenis Reaksi Kimia Pada Lipid

Tiga jenis reaksi kimia yang terjadi pada lipid, yaitu reaksi pembentukan-hidrolisis, reaksi penyabunan (saponifikasi) dan reaksi hidrogen.

1. Reaksi Pembentukan Hidrolisis

Reaksi hidrolisis formasi adalah dua reaksi yang berlawanan. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut:

Reaksi pembentukan lipid dan reaksi hidrolisis lipid, misalnya produksi gliseriltripalmitin dan produksi asam gliserol-laurolinoleolinolenat. Gambaran struktur kimianya adalah sebagai berikut:

2. Reaksi Saponifikasi/Penyabunan

Reaksi saponifikasi/penyabunan merupakan campuran lemak dan basa kuat yang menghasilkan sabun gliserin (garam lemak). Reaksi kimia dari reaksi saponifikasi adalah sebagai berikut :

Sabun dibedakan menjadi dua jenis yaitu sabun keras dan sabun lunak. Sabun keras adalah sabun yang terbuat dari NaOH, seperti sabun cuci, sedangkan sabun lembut adalah sabun yang terbuat dari KOH, seperti sabun mandi dan sabun sungai.

3. Reaksi Hidrogenasi

Reaksi hidrogenasi adalah reaksi saturasi lemak yang membuat lemak menjadi  padat. Contoh reaksi kimia reaktif hidrogen adalah:

Reaksi Turunan Lipid

Senyawa lipid memiliki reaksi derivatisasi yang terdiri dari fosfolipid dan steroid. Penjelasan dan perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

1. Fosfolipid

Fosfolipid adalah turunan dari lipid dimana gugus hidroksil dari gliserol telah digantikan oleh asam karboksilat dan asam fosfat. Fosfolipid adalah amfifil dengan gugus kepala (fosfat) dan gugus ekor (lipid) yang bersifat hidrofilik (sistem koloid yang fase penyebarannya ingin tertarik ke medium pendispersi) dan gugus ekor (lipid) yang bersifat hidrofobik (sistem koloid dimana fase terdispersi tidak ingin menarik media difusi).

Contoh  fosfolipid termasuk lapisan ganda fosfolipid (membran sel), fosfatidilkolin (lestin), fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.

2. Steroid

Adalah turunan lemak yang tidak mengandung gugus asam lemak dan gugus ester. Steroid, seperti fosfolipid, bersifat amfifilik dan terdiri dari empat cincin karbon dengan jumlah ikatan rangkap yang berbeda pada gugus yang berbeda. Steroid  ditemukan dalam hormon seperti progesteron, estrogen dan testosteron.

Manfaat Lipid dalam Kehidupan Sehari-hari

Lipid berperan sangat penting dalam metabolisme makhluk hidup, misalnya:

  • Sebagai sumber energi. Lipid adalah bentuk penyimpanan energi yang paling efisien dalam organisme hidup. Lipid menyediakan sekitar 2 kali lebih banyak energi daripada protein dan karbohidrat.
  • Insulasi termal/atau insulasi termal. Mamalia memiliki lapisan lipid di bawah kulit yang berfungsi sebagai penyekat panas. Misalnya paus dan anjing laut yang hidup di laut dingin.
  • Sebagai pelindung organ tubuh. Beberapa organ lunak penting, seperti ginjal, dilindungi oleh lapisan lemak.
  • Sebagai sumber vitamin (makanan). Vitamin A, D, dan E hanya larut dalam lemak.

Secara singkat, lipid merupakan jenis senyawa organik yang memiliki peran penting dalam tubuh manusia, baik sebagai sumber energi, penyusun membran sel, hingga sebagai zat penyusun hormon. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi lipid yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, pengaturan asupan lipid yang seimbang sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain itu, lipid juga memiliki peran dalam menjaga kelembapan kulit dan rambut. Beberapa jenis lipid seperti asam lemak tak jenuh ganda dan sterol dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit serta mencegah kerusakan akibat sinar UV. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang mengandung lipid sehat dan menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan produk perawatan yang mengandung lipid dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut.

The post Lipid: Pengertian, Struktur, Jenis dan Reaksi Turunannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya https://haloedukasi.com/senyawa-organik Tue, 23 Nov 2021 04:28:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28839 Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Senyawa Organik. Pengertian Senyawa Organik Menurut kamus besar bahasa Indonesia, senyawa organik merupakan senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, manusia dan tumbuhan, serta batu bara dan minyak bumi. Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat […]

The post Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Senyawa Organik.

Pengertian Senyawa Organik

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, senyawa organik merupakan senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, manusia dan tumbuhan, serta batu bara dan minyak bumi.

Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon. Senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia. Dan senyawa organik termasuk golongan terbesar di senyawa kimia.

Sifat Senyawa Organik

Berikut ini sifat dari senyawa organik yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  • Senyawa organik sukar larut dalam pelarut seperti air.
  • Senyawa organik ketika dipanaskan akan mudah terurai dan berbuah strukturnya.
  • Ketika senyawa organik dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.
  • Titik didih dan titik lebur yang dimiliki senyawa organik relatif rendah.
  • Karbon dioksida hasil pembakaran senyawa organik dapat mengeringkan air kapur.

Fungsi Senyawa Organik

Berikut fungsi senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  • Bidang pangan
    Fungsi pertama adalah dalam bidang pangan. Senyawa organik berfungsi sebagai nutrisi dan sebagai bahan tambahan makanan. Di kehidupan kita membutuhkan nutrisi untuk kesehatan kita, dan dalam makanan yang kita konsumsi terdapat sebagian besar senyawa organik yang ada di dalam tubuh, contohnya lemak. Selain untuk nutrisi, senyawa organik berfungsi sebagai bahan tambahan makanan contohnya bahan pengawet, bahan peawrna, dan pemanis.
  • Bidang kesehatan
    Senyawa organik berfungsi dalam bidang kesehatan karena obat-obatan yang dibuat tidak lepas dengan unsur-unsur yang senyawa organik. Seperti Paracetamol, Aspirin dan daun sirih.
  • Bidang pertanian
    Fungsi senyawa organik dalam bidang pertanian. Senyawa organik juga bisa digunakan sebagai pembasmi hama tanaman seperti pestisida. Di antaranya adalah klorotaronil, klofiripos, dan ametrin.

Jenis Senyawa Organik

Berikut ini jenis-jenis senyawa organik yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  • Senyawa Alifatik
    Senyawa alifatik adalah senyawa organik yang hanya mengandung hidrogen dan karbon saja. Ikatan antara dua karbon dapat sangat beragan dan bervariasi sebagai satu, dua, dan tiga. Contoh senyawa dari golongan alifatik yaitu etena, etana, dan asetilen.
  • Senyawa Alisklik
    Senyawa alisiklik membentuk bagian cincin pada strukturnya. Cincin ini membentuk ikatan tunggal yang berada pada dua atom karbon. Cincin tersebut diberikan nama sesuai dengan ikatannya, seperti siklopentana untuk lima cincin karbon, sikloheksana untuk enam cincin karbon.
  • Eter
    Eter merupakan jenis senyawa organik yang mempunyai ciri khas bau yang banyak. Eter terdiri dari atom oksigen yang terhubung dengan dua atom karbon.
  • Alhehida
    Aldehida adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi OH, gugus ini berkaitan dengan atom karbon yang ada di dalam rantainya. Jenis-jenis aldehida diantaranya asetaldehida dan formaldehida.
  • Keton
    Keton merupakan senyawa organik yang mengandung oksigen dan berikatan dengan atom karbon dalam ikatan rangkap, yaitu C = O dalam suatu molekul. Beberapa jenis yang termasuk dalam keton seperti sukrosa, glukosa, aseton dan fruktosa.
  • Amina
    Amina adalah senyawa yang menjadi sifat dasar dan memiliki bagian yang bernama amonia. Senyawa organik ini terkenal memiliki manfaat sebagai pewarna yang mampu memberikan warna obat, indikator pada proses titrasi, dan lainnya.
  • Alkohol
    Alkohol adalah molekul dengan gugus -OH yang memiliki kaitan dengan atom karbon secara langsung. Biasanya alkohol digunakan sebagai pelarut karena memiliki polaritas yang tinggi, tetapi tidak seluruh jenis alkohol dapat digunakan karena sifat volatilitasnya.
  • Asam Organik
    Asam organik terdiri dari asam sitrat, asam perkhlorat, dan asam tartarat. Jenis senyawa organik ini padat dan juga keasaman dari asam organik tidak sekuat dengan asam anorganik.
  • Ester
    Ester adalah jenis molekul pembentuk minyak dan lemak, contohnya minyak mustard, dan minyak wijen. Baik minyak maupun lemak memiliki struktur yang panjang dan rentan terhadap oksidasi saat dalam keadaan terbuka dengan rentang waktu yang cukup lama.
  • Asam Amino
    Asam amino merupakan senyawa organik yang terdiri dari gugus amina dan gugus karbosilat. Berperan dalam membantu memelihara keseimbangan tubuh dengan membentuk protein karena di dalam tubuh manusia memiliki banyak asam amino.

Contoh Senyawa Organik

Berikut ini contoh dari senyawa organik yang perlu kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • CH4 atau Metana (gas alam/ biogas)
  • C2H2 atau Etuna (gas karbit)
  • C2H5OH atau Etanol (alkohol)
  • C6H12O6 atau Glukosa
  • CH3COOH atau Asam asetat (cuka)
  • C8H18 atau Oktana (bensin)
  • C2H6 atau Etana
  • C3H8 atau Propana
  • C3H6O atau Propana (aseton).

Perbedaan Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

  • Senyawa organik mudah terurai atau berubah struktur. Sedangkan senyawa organik stabil pada pemanasan.
  • Senyawa organik sukar laut dalam pelarut polar seperti air namun mudah lairt dalam pelarut non polar. Sedangkan senyawa anorganik mudah larut dalam pelarut polar.
  • Senyawa organik titik lebur dan titik didihnya relatif rendah. Sedangkan senyawa anorganik titik lebur dan titik didihnya sangat tinggi dan ada juga yang sangat rendah.
  • Senyawa organik kurang reaktif dan bereaksi cenderung lambat. Sedangkan senyawa anorganik reaktif berlangsung cepat.
  • Senyawa organik mempunyai struktur rantai atom karbon. Sedangkan senyawa anorganik tidak mempunyai rantai atom karbon.

Kesimpulan Pembahasan

Dapat disimpulkan bahwa senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon.

Senyawa organik ini kestabilan terhadap pemanasan mudah terurai dan berubah struktur, serta sukar larut dalam pelarut polar seperti air. Senyawa organik juga memiliki titik lebur dan titik didih yang relatif rendah dan sukar bereaksi.

Senyawa organik sangat penting untuk kehidupan, contohnya metana atau biogas, dan oktana atau bensin. Tidak hanya itu, senyawa organik merupakan golongan terbesar dalam senyawa kimia.

The post Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>