Senyawa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senyawa Thu, 05 Oct 2023 00:10:59 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Senyawa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/senyawa 32 32 Apa Perbedaan Senyawa dan Campuran? https://haloedukasi.com/perbedaan-senyawa-dan-campuran Mon, 25 Sep 2023 04:34:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45626 Apa itu Senyawa dan Campuran? Pengertian Senyawa Senyawa adalah substansi kimia yang terbentuk dari dua atau lebih atom yang terikat bersama secara kimia dalam suatu rasio tetap. Atom-atom ini dapat berasal dari unsur kimia yang berbeda atau sama. Senyawa memiliki sifat-sifat yang unik dan karakteristik tertentu yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Sebagai contoh, air (H2O) […]

The post Apa Perbedaan Senyawa dan Campuran? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Senyawa dan Campuran?

Pengertian Senyawa

Senyawa adalah substansi kimia yang terbentuk dari dua atau lebih atom yang terikat bersama secara kimia dalam suatu rasio tetap. Atom-atom ini dapat berasal dari unsur kimia yang berbeda atau sama. Senyawa memiliki sifat-sifat yang unik dan karakteristik tertentu yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya.

Sebagai contoh, air (H2O) adalah sebuah senyawa yang terbentuk dari dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang terikat bersama. Air memiliki sifat-sifat khusus seperti titik didih, titik beku, dan kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen.

Senyawa memiliki formula kimia yang merepresentasikan jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam molekulnya. Formula H2O untuk air adalah contoh dari hal ini.

Senyawa dapat terbentuk melalui reaksi kimia antara unsur-unsur atau melalui reaksi antara senyawa-senyawa lainnya. Mereka dapat memiliki sifat fisika dan kimia yang sangat berbeda dari unsur-unsur penyusunnya.

Contoh senyawa lain termasuk garam (seperti NaCl, terbentuk dari natrium dan klorin) dan karbon dioksida (CO2, terbentuk dari karbon dan oksigen). Senyawa merupakan konsep dasar dalam kimia dan membentuk dasar dari berbagai reaksi kimia dan proses alami yang terjadi di dunia kita.

Pengertian Campuran

Campuran adalah kombinasi dua atau lebih zat atau substansi yang berbeda secara fisik namun tidak terikat secara kimia. Dalam campuran, zat-zat penyusunnya tetap mempertahankan sifat-sifat aslinya dan dapat dipisahkan secara fisik. Campuran dapat terdiri dari berbagai proporsi dan jenis zat.

Ada dua jenis campuran utama:

1. Campuran Homogen (Larutan)

Campuran homogen adalah campuran di mana komponen-komponennya tercampur secara merata sehingga tidak dapat dibedakan secara visual. Contoh umum larutan adalah air garam, di mana garam benar-benar terlarut dalam air.

2. Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah campuran di mana komponen-komponennya dapat dibedakan secara visual dan tidak tercampur secara merata. Contoh campuran heterogen termasuk campuran antara air dan minyak, di mana dua zat tetap terpisah dan dapat dilihat dengan jelas.

Beberapa hal penting tentang campuran diantaranya campuran tidak melibatkan reaksi kimia, sehingga tidak ada ikatan kimia baru yang terbentuk antara komponen-komponennya. Komponen-komponen campuran dapat dipisahkan kembali dengan metode fisik seperti penyaringan, pemisahan magnetik, atau destilasi. 

Selain itu, proporsi komponen dalam campuran dapat bervariasi. Sebagai contoh, campuran air dan gula dapat memiliki berbagai konsentrasi gula tergantung pada berapa banyak gula yang larut dalam air.

Penting untuk diingat bahwa campuran adalah konsep yang mendasar dalam kimia dan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari makanan dan minuman hingga berbagai produk dan proses industri.

Persamaan Senyawa dan Campuran

Persamaan antara senyawa dan campuran adalah terdiri dari dua atau lebih elemen yang terikat bersama dalam rasio molekul tertentu. Senyawa memiliki komposisi kimia yang tetap. Kombinasi dari dua atau lebih zat yang dapat memiliki komposisi yang bervariasi tergantung pada proporsi masing-masing komponen.

Perbedaan Senyawa dan Campuran

Senyawa dan campuran adalah dua konsep penting dalam kimia. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

1. Berdasarkan Struktur

  • Senyawa: Atom-atom dalam senyawa terikat bersama melalui ikatan kimia yang kuat, membentuk molekul atau struktur kristal tergantung pada tipe senyawa. Contohnya, molekul air (H2O) memiliki dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang terikat bersama.
  • Campuran: Komponen-komponen campuran tidak terikat secara kimia. Mereka tetap mempertahankan sifat-sifat aslinya dan dapat dipisahkan secara fisik.

2. Berdasarkan Sifat

  • Senyawa: Mempunyai sifat-sifat khas yang unik yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Sifat-sifat ini stabil dan tidak dapat diubah tanpa reaksi kimia. Misalnya, air memiliki sifat-sifat khas seperti titik beku dan titik didih tertentu.
  • Campuran: Memiliki sifat-sifat gabungan dari komponen-komponennya. Sifat-sifat ini dapat bervariasi tergantung pada proporsi dan jenis komponen dalam campuran.

4. Berdasarkan Pemisahan

  • Senyawa: Tidak dapat dipisahkan menjadi unsur penyusunnya dengan metode fisik sederhana. Diperlukan reaksi kimia untuk memecah senyawa. Misalnya, air tidak dapat dipisahkan menjadi hidrogen dan oksigen hanya dengan metode fisik.
  • Campuran: Komponen-komponen campuran dapat dipisahkan kembali dengan metode fisik seperti penyaringan, penyaringan gravitasi, atau destilasi. Misalnya, campuran air dan garam dapat dipisahkan dengan cara menguapkan air.

5. Berdasarkan Reaksi Kimia

  • Senyawa: Terlibat dalam reaksi kimia di mana ikatan antar atom dapat diubah atau terbentuk ikatan baru. Misalnya, reaksi pembentukan air dari hidrogen dan oksigen.
  • Campuran: Tidak melibatkan reaksi kimia antara komponen-komponennya. Komponen-komponen tetap mempertahankan sifat-sifat aslinya.

6. Berdasarkan Representasi

  • Senyawa: Dapat diwakili oleh rumus kimia yang menggambarkan jenis dan jumlah atom dari masing-masing elemen dalam molekulnya.
  • Campuran: Tidak memiliki rumus kimia khusus. Representasinya bisa berupa campuran berbagai bahan dengan proporsi tertentu.

Contoh Senyawa dan Campuran

Berikut adalah contoh dari senyawa dan campuran:

Contoh Senyawa

1. Air (H2O)

Terbentuk dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang terikat bersama secara kovalen. Mempunyai sifat-sifat unik seperti titik beku, titik didih, dan kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen.

2. Garam Meja (NaCl)

Terbentuk dari satu atom natrium dan satu atom klorin yang terikat bersama membentuk ikatan ionik. Mempunyai sifat-sifat seperti rasa asin, mudah larut dalam air, dan menghantarkan listrik dalam larutan terlarut.

3. Asam Klorida (HCl)

Terbentuk dari satu atom hidrogen dan satu atom klorin yang terikat bersama secara kovalen. Mempunyai sifat-sifat seperti berbau tajam, larut dalam air, dan bersifat asam dalam larutan terlarut.

Contoh Campuran

1. Udara

Campuran dari berbagai gas seperti nitrogen (sekitar 78%), oksigen (sekitar 21%), argon, karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Komponen-komponen ini tidak terikat secara kimia dan dapat dipisahkan melalui proses-proses seperti destilasi fraksional.

2. Minyak dan Air

Ketika minyak dan air dicampur bersama, mereka membentuk campuran heterogen di mana minyak tetap terpisah dalam tetesan-tetesan kecil. Komponen-komponennya dapat dilihat secara visual dan dapat dipisahkan dengan metode pemisahan seperti dekantasi.

3. Besi Dicampur dengan Belerang

Jika bijih besi dicampur dengan belerang tanpa mengalami reaksi kimia, maka itu akan menjadi campuran dari besi dan belerang. Kedua komponen ini dapat dipisahkan dengan menggunakan magnet untuk menarik bijih besi.

4. Kopi dengan Gula

Campuran dari bubuk kopi (seperti kafein dan senyawa-senyawa kopi) dan gula. Keduanya tetap mempertahankan sifat-sifat aslinya. Bisa dipisahkan dengan menyaring kopi dari gula atau dengan larutan air.

The post Apa Perbedaan Senyawa dan Campuran? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Soxhlet: Jenis, Cara Kerja, Fungsi dan Bagian https://haloedukasi.com/soxhlet Mon, 08 May 2023 06:37:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43018 Apa itu Soxhlet Soxhlet merupakan suatu proses untuk memisahkan suatu komponen dari suatu padatan dengan menggunakan cairan pelarut. Ekstraktor soxhlet dapat digunakan sebagai alat yang dapat mengekstraksi suatu senyawa dari material padat.  Pada tahun 1879, Franz von Soxhlet menemukan alat ekstraktor soxhlet yang pada mulanya digunakan untuk mengekstraksi lemak dari material padatnya. Komponen yang memiliki […]

The post Soxhlet: Jenis, Cara Kerja, Fungsi dan Bagian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Soxhlet

Soxhlet merupakan suatu proses untuk memisahkan suatu komponen dari suatu padatan dengan menggunakan cairan pelarut. Ekstraktor soxhlet dapat digunakan sebagai alat yang dapat mengekstraksi suatu senyawa dari material padat. 

Pada tahun 1879, Franz von Soxhlet menemukan alat ekstraktor soxhlet yang pada mulanya digunakan untuk mengekstraksi lemak dari material padatnya. Komponen yang memiliki kelarutan yang sangat spesifik dapat dengan mudah dipisahkan dengan larutan tertentu melalui proses filtrasi sederhana.

Namun, jika komponen tersebut mempunyai larutan yang terbatas maka dapat menggunakan ekstraktor soxhlet untuk memisahkan komponen tersebut dengan material asalnya. Larutan akan berfungsi sebagai pelarut senyawa atau komponen yang akan diekstraksi.

Pelarut tersebut biasanya merupakan larutan yang memiliki sifat non-polar seperti metana. Pelarut tersebut dapat diuapkan kemudian diembunkan. Embun yang mengenai material padat dapat menyebabkan senyawa yang terkandung bersamaan dengan larutan itu sendiri.

Jenis Soxhlet

Soxhlet dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan variasi alatnya, asal produksinya, atau merek. Berikut jenis-jenis soxhlet yang perlu diketahui.

1. Hychem Soxhlet Extractor 500 ml

Hychem Soxhlet Extractor 500 ml

2. Iwaki Soxh Set 1000

Iwaki Soxh Set 1000

3. Soxhlet Extractor E500

Soxhlet Extractor E500

4. Pyrex Soxhlet Extractor

Pyrex Soxhlet Extractor

Bagian Soxhlet

bagian-bagian soxhlet

Soxhlet memiliki bagian-bagian yang disusun agar proses ekstraksi sesuai dengan prinsip kerja. Berikut bagian-bagian yang ada pada soxhlet beserta penjelasannya.

1. Kondensor

Kondensor memiliki peran dalam soxhlet yang berfungsi sebagai pengubah uap dari hasil pemanasan larutan menjadi cair kembali sehingga dapat tertampung di dalam ruang ekstraksi. Kondensor memiliki prinsip kerja dengan menggunakan aliran air.

Aliran air yang ada pada kondensor mengalir di bagian bawah kemudian naik secara perlahan sehingga pada saat larutan menguap maka aliran air tersebut dapat membantu uap terkondensasi.

Alasan aliran air tidak mengalir dari bagian atas kondensasi adalah apabila air masuk dari bagian atas kondensor maka otomatis air akan mengalir lebih deras sehingga tidak mengenai seluruh permukaan kondensor.

2. Timbal

Timbal dalam soxhlet memiliki fungsi sebagai wadah sampel yang akan diekstraksi. Bahan ini kemudian dipisahkan dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Timbal biasanya diletakan pada ruang ekstraksi yang ada dalam soxhlet.

3. Pipa F

Pipa F dalam soxhlet berfungsi sebagai jalannya uap dari hasil proses penguapan larutan yang digunakan. Pipa F dapat digunakan untuk mengalirkan larutan yang akan di ekstraksi pada soxhlet.

4. Sifon

Pada soxhlet, sifon terbagi menjadi dua macam yakni sifon kecil dan sifon besar. Sifon kecil berfungsi sebagai wadah mengalirnya pelarut bersama ekstrak yang telah terekstraksi sehingga dapat dialirkan kembali ke dalam labu. 

Sementara sifon besar berfungsi sebagai wadah mengalirnya uap menuju ke kondensor untuk dikondensasikan pada kondensor.

5. Labu Alas Bulat

Labu alas bulat atau dapat disebut juga dengan labu soxhlet berfungsi sebagai wadah pelarut dan wadah ekstrak hasil dari ekstraksi. Labu soxhlet diletakkan diatas pemanas sehingga pelarut dapat mencapai titik didihnya.

Pada kondensor dan soxhlet disanggah dengan menggunakan statif dan klem dengan tujuan agar alat tersebut tidak jatuh dan goyang saat proses ekstraksi sedang berjalan.

6. Heating Mantel

Heating mantel dalam soxhlet berfungsi sebagai pemanas untuk mendidihkan pelarut yang digunakan. Dengan alat ini maka dapat mempercepat proses pemanasan pelarut, serta mampu memberikan panas yang merata pada permukaan benda.

Fungsi Soxhlet

Fungsi utama soxhlet sebagai alat yang digunakan dalam pemisahan senyawa organik dan alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi konsentrasi tertentu pada bahan ataupun sampel dengan menggunakan pelarut tertentu secara efektif dan efisien.

Perbedaan sifat distribusi dapat mempengaruhi proses pemisahan komponen atau senyawa dalam soxhlet. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan sifat kelarutan antara bahan dan pelarut sehingga komponen sampel mudah untuk dipisahkan.

Prinsip Kerja Soxhlet

Prinsip kerja penggunaan soxhlet diterapkan dalam mengekstraksi larutan agar memudahkan dalam penggunaan alat soxhlet dan mengantisipasi kesalahan-kesalahan fatal yang dapat terjadi.

Berikut prinsip kerja penggunaan soxhlet:

Labu alat bulat pada bagian soxhlet pelarut akan dipanaskan dengan menggunakan titik didih yang sesuai hingga menguap, melalui kondensor uap menjadi mengembun dan menetes pada sampel yang terletak di timbal.

Pada saat pelarut sudah terendam sampel dan pelarut telah melampaui tinggi pipa pengalir maka ekstrak akan mengalir kembali menuju ke labu alat bulat pada soxhlet. Lalu, ekstrak dipanaskan kembali sehingga pelarut dapat menguap dan lemak akan tertinggal dalam labu alat bulat.

Pada prinsip soxhlet terjadi proses daur ulang baru yang mana setiap kali bahan diekstraksi maka akan diekstraksi dengan pelarut baru.

Cara Kerja Soxhlet

Di bawah ini beberapa cara kerja soxhlet yang penting untuk dipahami, berikut diantaranya:

  1. Pertama, memastikan bahwa labu alat buat telah terbebas dari senyawa yang tidak diinginkan. Langkah ini diawali dengan cara labu alat buat dikeringkan dalam oven pada suhu 105 derajat Celcius.
  2. Kedua, selama 15 menit labu alas bulat didinginkan di desikator.
  3. Ketiga, melakukan penimbangan sampel yang akan diekstraksi dan melakukan penghalusan sampel.
  4. Lalu, melakukan penimbangan labu alat bulat kosong dan dianggap sebagai W2.
  5. Kemudian, menuangkan pelarut pada labu alas bulat yang telah diisi dengan batu didih. Pada langkah ini labu alas bulat telah siap berada di heating mantel.
  6. Selanjutnya, ambil sampel dan bungkus sampel tersebut menggunakan kertas saring dengan tujuan sampel tidak bercampur dengan pelarut.
  7. Setelah sampel dibungkus, lalu memasukkan sampel ke dalam timbal. Lalu, timbal dihubungkan dengan labu alat bulat.
  8. Kemudian, rekatkanlah dengan klem dan statif.
  9. Setelah itu, ambil kondensor dan hubungkan di atas timbal, kemudian jepit menggunakan klem dan statif.
  10. Setelah selesai merangkai, maka padang selang masuk dan keluarnya air pada alat soxhlet dan heating mantel dihubungkan ke arus listrik.
  11. Tunggu pelarut mencapai pada timbal, lihat uap bergerak menuju ke kondensor dengan melalui pipa F. Selanjutnya uap berubah menjadi kondensat atau molekul air.
  12. Setelah berubah menjadi kondensat, maka akan memenuhi timbal dan sejajar dengan sifon. Lalu uap akan bergerak kembali menuju ke labu alat buat sehingga dapat terhitung sebagai satu siklus.
  13. Proses ekstraksi dapat dikatakan selesai apabila cairan ekstraksi pada timbal tidak berwarna.
  14. Hasil akhir pengekstraksian kemudian dapat ditimbang kembali dan dianggap sebagai W3.

Cara Pemeliharaan Soxhlet

Pemeliharaan soxhlet harus diperhatikan dengan sangat baik karena alat ini secara keseluruh terbuat dari kaca sehingga perlu kehati-hatian yang besar. Alat laboratorium setelah digunakan harus dicuci dengan baik dan dikeringkan sebelum disimpan kembali.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mencegah munculnya jamur karena proses pencucian pada alat yang tidak menyeluruh. 

The post Soxhlet: Jenis, Cara Kerja, Fungsi dan Bagian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
100 Bahan Kimia Berbahaya Wajib Diketahui https://haloedukasi.com/bahan-kimia-berbahaya Thu, 04 May 2023 10:35:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42928 Apa itu Bahan Kimia Berbahaya Bahan kimia berbahaya merupakan jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan ancaman bagi lingkungan dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia apabila tidak digunakan dengan hati-hati atau tidak tepat. Maka dari itu, jenis bahan kimia yang berbahaya menjadi penting untuk dipahami karena dapat membahayakan kesehatan individu maupun masyarakat, lingkungan, dan juga […]

The post 100 Bahan Kimia Berbahaya Wajib Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia berbahaya merupakan jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan ancaman bagi lingkungan dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia apabila tidak digunakan dengan hati-hati atau tidak tepat.

Maka dari itu, jenis bahan kimia yang berbahaya menjadi penting untuk dipahami karena dapat membahayakan kesehatan individu maupun masyarakat, lingkungan, dan juga properti. Risiko bahan berbahaya dapat melibatkan zat bahan kimia yang beracun, bahan bakar, limbah nuklir, radiologi, dan lain sebagainya.

100 Daftar Bahan Kimia Berbahaya

Berikut ini 100 daftar bahan kimia berbahaya yang dapat ditemui di sekitar kita yang perlu diketahui.

1. Air raksa

Air raksa merupakan logam berat berbentuk cairan yang sedikit menguap pada suhu ruang. Cairan ini berwarna mengkilap seperti perak dan tidak berbau. Apabila tertelan oleh manusia dapat berakibat fatal.

2. Akonitin

Akonitin berbentuk kristal kotak heksagonal atau berupa serbuk kristalin, tidak memiliki warna, dan rasanya pahit. Apabila tertelan dapat merusak susunan syaraf pusat, sulit bernafas, hingga fatal.

3. Akrolein

Secara fisik wujud akrolein berbentuk cairan yang tidak berwarna, berbau tajam, dan pedas. Akrolein digunakan untuk bahan campuran gas beracun dan gas air mata. Apabila terhirup dapat menyebabkan kerusakan saluran pernafasan, kerusakan mata parah, hingga berdampak fatal lainnya.

4. Aldikarb

Aldikarb merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida dan nematosida. Secara fisik, aldikarb berbentuk kristal, tidak berwarna, dan sedikit berbau belerang. Apabila tertelan atau terhidup dapat berakibat mematikan.

5. Aldrin

Aldrin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pestisida namun sudah dilarang berdasarkan Konvensi Stockholm. Bahan kimia ini berbentuk kristal, tidak berwarna, tidak berasa, serta tidak berbau. Apabila terhirup dapat menyebabkan kerusakan organ hingga fatal.

6. Alil Klorida

Alil klorida merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pernis, plastik, perekat, obat, gliserin, dan lain sebagainya. Bahan kimia ini berbentuk cairan, tidak berwarna, serta berbau tidak sedap. Cairan ini jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar.

7. Aluminium Fosfida

Bahan kimia ini digunakan dalam penelitian mengenai semikonduktor dan fumigan. Secara fisik berbentuk kristal, dan berwarna kuning atau abu-abu. Apabila terhirup atau tertelan dapat berakibat fatal.

8. Amonium Dikromat

Amonium dikromat biasanya digunakan dalam pembuatan petasan. Bahan kimia ini berbentuk cairan bertekstur seperti minyak, tidak berwarna, berbau tajam, dan manis. Bahan ini dapat menyebabkan kanker, alergi kulit, hingga kematian.

9. Arsen Triklorida

Bahan kimia ini berbentuk cairan yang memiliki tekstur sama seperti minyak, tidak berbau, dan manis. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan genetik, luka bakar, merusak janin, hingga fatal.

10. Arsin

Secara fisik, arsin berbentuk gas yang tidak berwarna dan berbau seperti bawang putih. Apabila terhirup dapat berakibat kanker hingga fatal.

Bahan ini biasanya digunakan dalam bahan senyawa organik yang mengandung pestisida, pengawet kayu, dan lainnya.

11. Asam Borat

Asam borat merupakan bahan kimia berbentuk kristal, granul, dan serbuk berwarna putih, serta tidak berbau. Bahan kimia ini biasanya digunakan sebagai bahan pematri logam, pembersih, pembuatan kaca, dan lain sebagainya. Bahaya bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, hingga fatal.

12. Asam Fluoroasetat

Bahan kimia ini berbentuk serbuk berwarna putih dan tidak berbau. Asam fluoroasetat digunakan sebagai rodentsida yang dapat larut dalam air. Jika terhirup dapat merusak syaraf pusat, dan jika tertelan dapat berakibat fatal.

13. Asetaldehid

Asetaldehid merupakan bahan kimia berbahaya yang berbentuk gas atau cairan tidak berwarna. Bahaya dari bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, iritasi mata, alergi kulit, dan kerusakan genetik.

14. Azinfos Etil

Bahan kimia ini berbentuk kristal dan tidak berwarna. Azinfos etil biasanya digunakan insektisida untuk membasmi hama pada sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan sebagai akarisida.

15. Azinfos Metil

Azinfos metil merupakan bahan kimia berbahaya berbentuk serbuk kristal dan tidak berwarna. Bahan ini biasanya digunakan sebagai insektisida dan akarisida. Bahan ini dapat berakibat fatal apabila tertelan, terhirup, atau terkena kulit.

16. Barium Klorida

Bahan kimia ini berwujud kristal, berwarna putih, dan tidak berbau. Apabila barium klorida tertelan maka akan berakibat toksik, iritasi kulit, iritasi mata, merusak janin, hingga kematian. Bahan ini biasa digunakan sebagai pembuatan gelas, pigmen, dan lainnya.

17. Benzidine

Benzidine biasa digunakan dalam pembuatan zat warna dan mendeteksi darah. Bahan ini berbentuk serbuk kristalin, berwarna putih, kuning, dan abu-abu. Bahan ini dapat menyebabkan gejala asma, alergi, iritasi, kanker, kerusakan genetik, dan lainnya.

18. Berilium

Berilium merupakan logam ringan yang keras, berwarna abu-abu dengan struktur heksagonal. Bahan ini biasanya digunakan dalam industri kuningan, pesawat terbang, suku cadang rudal, komputer, dan lain sebagainya.

19. Bis (Klorometil) Keton

Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam pembuatan tekstil, seperti poliester, poliuretan dan perekat. Bahaya bahan ini dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah.

20. Boron Tribromida

Boron tribromida merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan mata yang parah, luka bakar pada kulit, hingga kematian. Bahan ini biasa digunakan dalam pembuatan poliester, perekat, dan lain-lain.

21. Boron Triklorida

Wujud bahan ini berupa gas atau cairan berasap, tidak berwarna dan tidak berbau. Bahaya yang ada dalam boron triklorida adalah dapat berakibat fatal apabila tertelan atau masuk dalam saluran pernafasan.

22. Brodifakum

Brodifakum merupakan bahan yang biasanya digunakan sebagai rodentisida dan anti koagulan yang termasuk dalam senyawa kumarin. Apabila tertelan, terhirup, dan terkena kulit dapat berakibat fatal.

23. Demefion

Demefion merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan, apabila terkena kulit dapat menyebabkan toksik dan fatal jika tertelan. Bahan ini biasanya digunakan untuk pembuatan insektisida.

24. Demeton

Bentuk demeton berupa cairan bertekstur seperti minyak, berwarna coklat, dan berbau seperti telur busuk. Bahan ini dapat digunakan sebagai nematosida dan insektisida.

25. Dialifor

Dialifor merupakan bahan kimia berbentuk kristal dan tidak berwarna. Bahan ini dapat digunakan sebagai campuran insektisida. Apabila terkena kulit dapat menyebabkan reaksi alergi hingga fatal.

26. Dieldrin

Dieldrin berbentuk kristal, tidak berwarna hingga putih pupus, serta tidak memiliki bau. Dahulu bahan ini digunakan sebagai insektisida namun sudah dilarang berdasarkan peraturan pemerintah.

27. Dietilen Glikol Dinitrat

Bahan kimia ini berbentuk cairan yang tidak berwarna dan memiliki rasa pahit. Dietilen Glikol dinitrat berbahaya jika tertelan maupun terkena kulit.

28. Difasinon

Secara fisik difasinon berwujud kristal, berwarna kuning, serta tidak berbau. Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai rodentsida. Bahan ini dapat berbahaya jika tertelan maupun terhirup.

29. Difenakum

Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai anti-koagulan senyawa kumarin, rodentisida, dan dapat mengontrol tidur dan mencit yang resisten. Bahan ini berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi kulit, teksik, dan fatal.

30. Diklorfos

Diklorfos merupakan bahan kimia yang berbentuk serbuk berwarna kuning hingga coklat. Bahan ini dapat digunakan sebagai bahan pewarna tekstil dan cat.

31. Dikrotofos

Dikrotofos merupakan bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan insektisida. Secara fisik bahan ini berupa cairan yang tidak berbau.

32. Dimefoks

Dimefoks merupakan bahan kimia yang berwujud cairan tidak berwarna dan berbau amis. Bahan ini dapat menyebabkan korosif pada logam, dan apabila tertelan dapat berakibat fatal.

33. Dimetil Sulfat

Bahan kimia ini berwujud cairan bertekstur seperti minyak, tidak berwarna, dan berbau tidak sedap. Bahan ini dapat digunakan sebagai akarisida dan insektisida.

34. Dinitro Benzena

Dinitro benzena merupakan bahan kimia yang berbentuk serpihan kristal dan tidak berwarna. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, dan apabila tertelan dapat teksik hingga fatal. 

35. Arsen Trioksida

Bahan yang satu ini memiliki banyak bentuk yakni dapat berupa kristal rubik putih, kristal monoklinik tidak berwarna, gumpalan amorf, serbuk kristal, transparan seperti gelas, tidak berbau, dan tidak berasa.

36. Disulfoton

Disulfoton merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida, akarisida, dan mitisida. Bahan ini dapat berakibat fatal apabila tertelan, terkena kulit, dan terhirup.

37. Endrin

Endrin merupakan bahan kimia yang berbentuk serbuk kristalin, berwarna putih, dan tidak berbau. Menurut US EPA, bahan ini tidak direkomendasikan sebagai pestisida namun dapat digunakan sebagai pengganti sesuai dengan kebutuhan.

38. Epn

Epn merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal kuning mengkilat, padat, berwarna putih, dan berbau aromatis. Biasanya bahan ini dapat digunakan sebagai akarisida dan insektisida.

39. Etil Bromoasetat

Bahan kimia ini berwujud cairan yang tidak berwarna dan berbau tajam. Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai gas air mata, bahan analgesik, serta bahan intermediate dalam pembuatan obat-obatan.

40. Etilen Oksida

Etilen oksida merupakan bahan kimia yang berwujud gas tidak berwarna dan berbau seperti eter. Bahan ini dapat digunakan sebagai fumigan dan tekstil, untuk sterilisasi peralatan kedokteran, dan lain-lain.

41. Fenamifos

Fenamifos merupakan bahan kimia berbentuk padat berwarna putih seperti lilin. Bahan ini dapat digunakan sebagai bahan nematosida.

42. Fensulfotion

Fensulfotion merupakan cairan berwarna coklat dan bertekstur seperti minyak. Bahan ini dapat digunakan sebagai insektisida terutama untuk tembakau, jagung, dan tanaman pangan. 

43. Fention

Fention merupakan cairan kimia yang tidak berwarna dan berbau seperti bawang. Bahan ini dapat digunakan sebagai akarisida dan insektisida.

44. Fluenetil

Bahan kimia ini berbentuk kristal padat berwarna putih dan tidak berbau. Apabila terkena kulit ataupun tertelan dapat berakibat fatal.

45. Fonofos

Fanomos merupakan cairan jernih, berbau tajam dan berbau aromatik. Fanomos dapat digunakan sebagai insektisida tanah.

46. Forat

Forat merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan jernih dengan tekstur mengalir bebas dan tidak berwarna. Forat dapat digunakan sebagai nematisida, akarisida, dan insektisida.

47. Formaldehida

Formaldehida merupakan bahan kimia berbentuk larutan jernih, tidak berwarna, berbau tajam dan efeknya dapat membuat nafas seperti tercekik. Bahan ini dapat digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, deodoran, dan lain-lain.

48. Fosfolan

Fosfolan dapat digunakan sebagai insektisida sistemik. Bahan ini berbentuk padatan, tidak berwarna hingga kuning. Apabila terkena kulit atau tertelan dapat berakibat fatal.

49. Fosgen

Fosgen merupakan bahan kimia yang berwujud gas dan juga merupakan cairan berasap jika berada di suhu dibawah 47 derajat fahrenheit.  

50. Dioksation

Dioksation merupakan bahan kimia yang berbahaya apabila tertelan, terhirup, atau terkena kulit dapat berakibat fatal. Bahan ini dapat digunakan sebagai insektisida dan akarisida.

51. Heksaklorobenzena

Bahaya dari bahan kimia heksaklorobenzena adalah dapat membahayakan bayi yang menyusu, apabila tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan dapat berakibat fatal.

52. Heksakloro Siklopentadien

Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan insektisida, resin poliester, zat pewarna, dan media pemadam api. Selain itu, bahan ini juga sering digunakan dalam industri farmasi.

53. Hidrazin

Hidrazin merupakan bahan kimia berupa cairan berasap, bertekstur seperti minyak, higroskopik, dan tidak berwarna. Bahan ini mudah menyala, akan berbahaya jika terkena kulit, terhirup, ataupun tertelan dapat berakibat fatal.

54. Hidrogen Fluorida

Hidrogen Fluorida merupakan bahan kimia berupa gas pada suhu dibawah 19 derajat celcius, tidak berwarna, dan memiliki aroma yang tajam.

55. Iso Benzena

Iso Benzena merupakan bahan kimia yang berbentuk serbuk berwarna putih hingga coklat terang, bentuknya dapat berupa kristal padat, dan berbau kimia lemah.

56. Klordan

Klordan merupakan bahan kimia yang berbahaya yang dapat menyebabkan korosif pada logam, merusak janin, menyebabkan kanker, beracun bagi organisme perairan, dan lainnya.

57. Klortiofos

Klortiofos merupakan bahan kimia berupa cairan berwarna coklat dan dapat menjadi kristal apabila berada di temperatur yang rendah. Umumnya bahan ini digunakan sebagai pestisida.

58. Krimidin

Bahan kimia krimidin dapat digunakan sebagai rodentisida. Jika tidak digunakan hati-hati maka dapat menyebabkan kebakaran, ledakan, oksidator kuat, korosif pada logam, dan kematian.

59. Kumafos

Kumafos merupakan bahan kimia berbentuk serbuk kristalin yang tidak berwarna. Bahan kimia ini dapat berakibat fatal apabila tertelan, terkena kulit, dan terhirup.

60. Kumafuril

Kumafuril merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan darah pada paparan tunggal dan paparan jangka panjang. Bahan ini digunakan sebagai rodentisida antikoagulan.

61. Kuning Metanil

Kuning metanil merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna tekstil dan cat serta sebagai indikator reaksi netralisasi atau asam-basa.

62. Leptofos

Leptofos merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pestisida. Bahan ini berbahaya karena dapat menyebabkan gejala alergi, asma, merusak fertilitas, dan sangat toksik bagi kehidupan akuatik.

63. Lindan

Lindan merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida dalam keperluan pertanian, serta sebagai fungisida dalam pengawet kayu dan racun tikus.

64. Meksakarbat

Meksakarbat merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal putih dan tidak berbau. Biasanya bahan ini digunakan sebagai pembuatan mollusisida dan mengontrol tanaman di luar rumah dan rumah kaca.

65. Metamidofos

Metamidofos merupakan bahan yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan genetik, reaksi alergi pada kulit, dan berakibat fatal apabila tertelan.

66. MetilIsosianat

Metillsosianat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan senyawa organic. Dalam industri yang memproduksi pestisida bahan ini digunakan dalam produk antara insektisida dan herbisida.

67. Mevinfos

Mevinfos merupakan cairan berwarna kuning pucat hingga jingga dan berbau kimia lemah. Cairan ini digunakan sebagai akarisida dan insektisida.

68. Mipafoks

Mipafoks merupakan bahan yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, dan berbahaya apabila tertelan atau masuk ke dalam saluran pernafasan.

69. Mireks

Mireks digunakan untuk pelapis tahan api untuk plastik, karet, cat, kertas, dan barang-barang elektronik lainnya. Bahan ini berbentuk kristal berwarna putih dan tidak berbau.

70. Monotrokofos

Bahan kimia ini berbentuk kristal yang tidak berwarna hingga merak-kecoklatan, dan memiliki aroma ester. Bahan ini digunakan sebagai insektisida untuk tanaman kapas.

71. Natrium Azida

Natrium azida merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal heksagonal, tidak berwarna hingga putih, dan tidak berbau. Biasanya bahan ini digunakan dalam sintesis organik, asam hidrazoat, timbal azida, dan natrium murni.

72. Natrium Borat Anhidrat

Bahan ini digunakan untuk pembuatan logam, kaca, enamel, produk keramik, pembersih, antiseptik kayu terhadap jamur, bahan tahan api untuk pembuatan tenunan dan kayu. 

73. Natrium Borat Dekahidrat

Bahan kimia yang satu ini berbentuk serbuk atau kristal berwarna putih, tidak berbau, dan dapat berfluoresensi. Bahan yang umum digunakan sebagai racun semut.

74. Natrium Fluoroasetat

Natrium fluoroasetat merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida. Bahan ini berwujud padat berupa serbuk atau kristal berwarna putih dan tidak berbau.

75. Natrium Sianida

Natrium sianida memiliki banyak bentuk mulai dari kristal kubus, serbuk, granul, serpihan yang dapat menyerap uap air, cairan, dan berbau seperti almond. Bahan ini dapat berakibat kematian jika tertekan.

76. O-Anisidin

Bahan kimia ini berupa cairan yang bertekstur seperti minyak, tidak berwarna hingga kecoklatan, dan memiliki bau yang tidak sedap. Bahan ini dapat digunakan sebagai pembuatan parfum.

77. Oksamil

Oksamil merupakan bahan yang digunakan sebagai akarisida, insektisida, dan nematosida. Bahan ini dapat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, toksik, iritasi mata, alergi kulit, hingga kematian.

78. Oksi Disulfoton

Oksi disulfoton merupakan bahan kimia berwujud cairan berwarna coklat. Bahan ini biasa digunakan sebagai insektisida dan akarisida.

79. Osmium Tetroksida

Bahan kimia ini berbahaya karena dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, kerusakan mata parah, kerusakan genetik, kerusakan fertilitas, dan akan berakibat fatal jika tertelan.

80. Paration

Paration merupakan cairan berwarna kuning dan beraroma seperti bawang putih. Bahan kimia ini biasa digunakan sebagai nematosida dan insektisida.

81. Pentaklorofenol

Pentaklorofenol merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida untuk rayap, anai-anai, tanaman, herbisida, pengawet, fungisida pada kayu, dan lain sebagainya.

82. Piperidin

Piperidin merupakan cairan dan uap yang sangat mudah menyala. Cairan kimia ini memiliki dampak yang berbahaya seperti toksik, kerusakan genetik, luka bakar pada kulit, kerusakan mata parah, dan lainnya.

83. PropilenImina

Bahan kimia ini berwujud cair bertekstur mirip minyak, tidak berwarna dan berbau seperti amonia. Bahan ini sering digunakan sebagai bahan kimia perantara dalam modifikasi resin penyalut permukaan lateks.

84. Propilen Oksida

Propilen oksida merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan tidak berwarna dan berbau seperti alkohol.

85. Protoat

Protoat merupakan bahan kimia padat yang berwujud kristal, tidak berwarna, dan beraroma seperti kamfer. Bahan ini biasa digunakan sebagai pestisida.

86. Raksa 1 Klorida Kalomel

Raksa ini menjadi bahan kimia yang memiliki sedikit keunikan pasalnya bahan ini berwujud kristal dan serbuk berwarna putih apabila terkena cahaya dan udara akan berubah menjadi berwarna gelap.

87. Raksa 2 Nitrat

Raksa yang satu ini memiliki aroma seperti asam nitrat. Bahan kimia ini sering digunakan dalam pembuatan bulu kempa, bahan pembasmi phylloxera, antiseptik, mencegah iritasi, dan vericant.

88. Rhodamin B

Rhodamin B merupakan bahan kimia berupa kristal hijau, serbuk berwarna ungu kemerahan, tidak berbau, larut dalam air dapat berwarna merah kebiruan, dan dapat berfluoresensi dengan kuat.

89. Sarin

Orang yang menghirup bahan kimia sarin dapat menjadi pingsan dan apabila dalam keadaan murni hampir tidak berbau.

90. Sulfotep

Sulfotep merupakan bahan kimia insektisida dan mitisida yang berwujud cairan bertekstur mengalir bebas, berwarna kuning, dan berbau seperti bawang putih.

91. Talium

Talium merupakan bahan kimia padat berwarna putih agak kebiruan, tidak berbau, dapat berbentuk logam yang sangat lunak, dan warnanya dapat berubah abu-abu apabila terpapar udara.

92. Terbufos

Terbufos merupakan cairan kimia yang dapat terbakar, dapat menyebabkan iritasi pernafasan, menyebabkan kantuk dan pusing, serta apabila tertelan dapat berakibat fatal.

93. Tetraetilpirofosfat

Bahan kimia yang satu ini berupa cairan higroskopis, tidak berwarna, dan tidak berbau. Cairan ini berguna sebagai insektisida dan akarisida pada sayur-sayuran dan buah-buahan.

94. Tetrakloroetana

Cairan kimia ini memiliki aroma seperti kloroform, tidak berwarna hingga berwarna kuning muda. Cairan ini dapat digunakan sebagai insektisida.

95. Tiometon

Tiometon merupakan bahan kimia berbentuk minyak tidak berwarna yang memiliki aroma khas dan digunakan sebagai insektisida.

96. Tionazin

Tionazin merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan yang tidak memiliki warna jika berupa zat murni, dan dapat berwarna kuning. Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai nematosida dan insektisida.

97. Trikloronat

Triklononat merupakan bahan kimia yang berwujud cairan tidak berwarna dan memiliki aroma harum. Bahan kimia ini digunakan untuk insektisida untuk melawan populasi serangga yang terjadi pada saat iklim panas.

98. Triamifos

Triamifos merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida untuk pengawet kayu, fungisida untuk industri, pertanian, dan bakterisida.

99. Tionil Klorida

Tionil klorida merupakan bahan kimia berupa gas yang tidak memiliki warna dan berbau manis yang lembut dalam suhu ruangan. Bahan ini biasa digunakan dalam pembuatan kopolimer vinil klorida.

100. Vinil Klorida

Vinil klorida merupakan gas tidak berwarna yang memiliki aroma manis yang lembut dalam suhu kamar. Kegunaan vinil klorida sama dengan tionil klorida yaitu sebagai pembuatan kopolimer vinil klorida.

The post 100 Bahan Kimia Berbahaya Wajib Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kekhasan Atom Karbon: Pengertian, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/kekhasan-atom-karbon Mon, 06 Mar 2023 09:59:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41816 Pengertian Atom Karbon Sebelum membahas mengenai kekhasan atom karbon, perlu dipahami pengertian karbon terlebih dahulu agar semakin mudah memahami ke depan. Karbon merupakan unsur golongan IV A yang mempunyai nomor atom enam. Karbon sendiri disimbolkan dengan huruf C dan termasuk dalam unsur non-logam. Hal yang menarik lainnya dari karbon adalah menjadi unsur terbanyak nomor empat […]

The post Kekhasan Atom Karbon: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Atom Karbon

Sebelum membahas mengenai kekhasan atom karbon, perlu dipahami pengertian karbon terlebih dahulu agar semakin mudah memahami ke depan. Karbon merupakan unsur golongan IV A yang mempunyai nomor atom enam. Karbon sendiri disimbolkan dengan huruf C dan termasuk dalam unsur non-logam.

Hal yang menarik lainnya dari karbon adalah menjadi unsur terbanyak nomor empat di alam semesta dan nomor dua di dalam tubuh manusia. Hal tersebut berarti terdapat banyak jumlah unsur karbon dalam tubuh manusia. 

Salah satu alasan karbon mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan karbon mudah berhubungan dengan unsur lain yang dapat membentuk ribuan senyawa. Dalam senyawa karbon harus mempunyai jumlah minimal karbon sebanyak satu.

Namun, sedikit sekali senyawa karbon yang hanya memiliki satu atom karbon. Meskipun demikian jumlah dan bentuk rantai atom karbon tersebut yang membuat atom karbon mempunyai kekhasan yang tidak dimiliki oleh atom-atom lainnya.

Kekhasan Atom Karbon

Berikut kekhasan atom karbon yang perlu diketahui.

1. Atom karbon mempunyai empat elektron valensi

Atom karbon memiliki empat elektron atau empat elektron di kulit bagian paling luar berdasarkan konfigurasi elektronnya. Eksistensi elektron valensi tersebut lah yang memiliki peran penting sebagai pembentuk ikatan kimia. Setiap atom dapat membentuk kestabilan dan juga atom karbon.

Diperlukan empat elektron lain sebagai cara membentuk ikatan kovalen untuk mencapai kestabilan dalam atom tersebut. Hanya atom karbon yang dapat membentuk ikatan kovalen yang berjumlah empat untuk mencapai keadaan oktet.

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk antara dua atom atau lebih dengan cara penggunaan elektron secara bersamaan. Adapun contoh ikatan kovalen karbon yang paling umum yakni atom hidrogen.

Elektron valensi karbon tidak akan berjumlah empat melainkan delapan apabila terjadi peristiwa ikatan kovalen dengan hidrogen. Sangat jarang ditemui empat ikatan kovalen karena atom lain tidak dapat membentuk ikatan kovalen sejumlah itu.

Apabila ada atom yang dapat membentuk lima ikatan kovalen maka jumlah elektron valensinya akan lebih dari delapan sehingga akan menyebabkan ketidakstabilan.

2.  Jari-jari atom karbon relatif kecil

Berdasarkan tabel periodik unsur, atom karbon berada di periode dua. Hal tersebut berarti, atom karbon hanya memiliki dua kulit paling luar. Oleh karena itu, jari-jari atom juga memiliki ukuran yang sama. 

Besar maupun kecil jari-jari atom berpengaruh terhadap kekuatan ikatan yang terbentuk. Jari-jari atom karbon cenderung kecil sehingga ikatan kovalen yang terbentuk juga akan cenderung lebih kuat.

Apabila semakin besar ukuran atom maka semakin jauh jarak orbital atom sehingga  menyebabkan orbital akan sulit dalam membentuk ikatan kovalen yang dilakukan dengan overlapping atau tumpang tindih dengan orbital atom lainnya. Selain itu akan menyebabkan terbentuknya satu jenis ikatan kovalen saja yakni ikatan tunggal.

Sebagai contoh, ikatan antar atom hidrogen (H – H) dalam orbital s. Atom tersebut hanya dapat membentuk ikatan tunggal saja sebab jarak antara orbital atom yang berjauhan menyebabkan hanya satu sisi yang dapat bertumpang tindih.

Mengingat atom karbon relatif berukuran kecil maka atom tersebut dapat membentuk bukan hanya ikatan kovalen tunggal namun juga dapat membentuk ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga.

Ukuran atom yang kecil tersebut selain dapat membentuk berbagai ikatan kovalen, ukuran atom yang kecil dapat membuatnya mudah untuk membuat ikatan dengan atom-atom lain yang berukuran lebih besar.

Kelebihan atom untuk membentuk senyawa baru dengan atom-atom lainnya membuat unsur karbon dapat sering dijumpai pada setiap barang yang ada di kehidupan sehari-hari, seperti pensil, berlian, dan lain sebagainya.

Fakta unik dari karbon adalah meskipun karbon dalam Bahasa Latin memiliki arti arang yang memiliki pigmen berwarna hitam pekat, bukan berarti makhluk hidup yang tersusun dari atom juga akan berwarna hitam.

3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon

Keberadaan empat elektron dalam atom karbon memiliki beberapa manfaat. Melalui empat elektron valensi tersebut atom karbon mampu membentuk ikatan kovalen dengan rantai karbon yang sangat panjang.

Mulai dari ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, hingga rangkap tiga. Bahkan karbon juga dapat membentuk rantai siklik atau melingkar. Sifat kekhasan atom karbon salah satunya dapat membentuk suatu rantai.

Dengan kemampuan ini menjadikan atom karbon dapat memiliki lebih dari 10 juta senyawa baru. Oleh karena kekhasan atom tersebut maka karbon dijuluki sebagai “Raja Elemen”. Rantai karbon terbagi menjadi dua jenis yaitu rantai lurus dan rantai cabang.

Mengingat atom karbon mampu membentuk rantai dengan atom karbon lainnya maka terdapat penamaan khusus bagi atom karbon di dalam rantai tersebut. Penamaan atom karbon terbagi menjadi empat, yakni C primer (1*), C sekunder (2*), C tersier (3*), dan C kuartener (4*).

Adapun arti dari masing-masing penamaan tersebut, berikut diantaranya.

  • C primer (1*) artinya atom karbon hanya mengikat satu atom karbon lainnya.
  • C sekunder (2*) artinya atom karbon mengikat dua atom karbon lainnya.
  • C tersier (3*) artinya atom karbon mengikat tiga atom karbon lainnya.
  • C kuartener (4*) artinya atom karbon mengikat empat atom karbon lainnya.

Kekhasan atom karbon mampu membentuk bermacam jenis ikatan kovalen sehingga menghasilkan dua jenis rantai karbon yang berbeda. Apabila ikatan antar karbon berupa ikatan tunggal, maka ikatan tersebut dapat disebut dengan rantai ikatan jenuh.

Sementara itu, apabila terdapat hanya satu ikatan antar karbon yang terbentuk rangkap dua atau rangkap tiga maka dapat disebut dengan rantai ikatan tak jenuh. Hal tersebut dikarenakan atom karbon belum mencapai batas maksimum ikatan kovalennya.

Selain itu, sifat kekhasan atom karbon lainnya adalah mampu membentuk rantai dengan atom karbon lainnya sehingga atom tersebut juga dapat membentuk alotrop karbon. Alotrop karbon merupakan eksistensi unsur yang sama dalam dua wujud struktur yang berbeda.

Struktur yang berbeda tersebut memiliki peluang atom karbon yang dapat membentuk benda yang berbeda dan ciri-ciri yang berbeda pula. Sebagai contoh, berlian yang terbentuk dari zat karbon yang paling keras, selain itu grafit dalam pensil.

Jenis Atom Menurut Ikatan Antar Atom

Adapun jenis atom menurut ikatan antar atom dapat dibedakan menjadi dua, berikut diantaranya.

1. Ikatan Jenuh

Ikatan jenuh atau ikatan tunggal memiliki cara kerja apabila masing-masing atom karbon memberikan sebuah elektron maka akan menyebabkan terjadinya ikatan jenuh. Hal tersebut akan mendorong pembentukan sepasang elektron milik bersama.

2. Ikatan tidak jenuh

Ikatan tidak jenuh atau ikatan rangkap merupakan jenis ikatan dimana dua atom karbon memberikan lebih dari satu elektron. Hal ini akan mengakibatkan jumlah pasangan elektron yang dimiliki bersama menjadi lebih dari satu pasang. 

Jenis Karbon berdasarkan Bentuk Rantai Atom Karbon

Selain ikatan antar atom, jenis karbon atau senyawa hidrokarbon juga dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan bentuk rantai atom karbonnya, berikut diantaranya.

1. Rantai karbon alifatik

Rantai karbon alifatik adalah contoh rantai atom terbuka yang dapat berwujud rantai lurus dan bercabang. Sebagai contoh senyawa yang memiliki rantai karbon alifatik merupakan n-butana dengan rumus molekul C4H10. 

2. Rantai karbon siklik

Apabila pada rantai karbon alifatik memiliki sifat terbuka, maka pada rantai karbon siklik memiliki sifat tertutup. Di dalam rantai karbon siklik memiliki ikatan rangkap, berdasarkan komponen penyusunnya ikatan karbon siklik dapat dibedakan menjadi dua, yakni karbosiklik dan heterosiklik.

Karbosiklik merupakan senyawa karbon siklik yang mempunyai satu atom C dalam rantai lingkarnya. Sedangkan, heterosiklik merupakan senyawa yang mempunyai atom lain selain C di dalam rantai lingkarnya.

3. Rantai karbon aromatis

Rantai karbon aromatis adalah salah satu bentuk kekhasan atom karbon yang tidak dapat dijumpai dalam atom-atom lain. Dalam rantai karbon aromatis, terdapat enam atom karbon yang dapat membentuk rantai siklik melalui ikatan rangkap yang tersusun selang-seling.

Ikatan rangkap yang tersusun selang-seling dapat menimbulkan terbentuknya awan-awan elektron di sekeliling ikatan rangkap. Kemudian, senyawa yang mempunyai rantai karbon aromatis dapat disebut dengan benzena. Contoh benzena yakni natrium benzoat yang terdapat dalam bahan pengawet makanan.

Contoh Soal Kekhasan Atom Karbon

Berikut beberapa contoh soal dan pembahasan mengenai kekhasan atom karbon.

1. Dari pernyataan berikut ini yang bukan merupakan kekhasan atom karbon adalah…

A. Dapat membentuk rantai hidrokarbon lurus maupun bercabang.
B. Ikatan kovalen yang terbentuk sangat kuat sebab jari-jari atom karbon termasuk kecil.
C. Mampu membentuk ikatan kovalen rangkap.
D. Mampu membentuk paling banyak empat ikatan kovalen.
E. Disebut rantai karbon jenuh ketika terdapat rangkap di dalamnya.

Jawaban dan Pembahasan

Jawaban yang benar dalam soal nomor satu adalah E. Disebut rantai karbon jenuh ketika terdapat rangkap di dalamnya.

Pembahasan : Dalam pernyataan E telah disebutkan bahwa ikatan rangkap dapat membentuk rantai karbon yang jenuh. Padahal ikatan rangkap masih memiliki ikatan dengan atom karbon yang sama. Hal tersebut dapat dikatakan jenuh sebab ikatannya bisa saja terputus untuk membentuk ikatan baru dengan atom lain.

Oleh karena itu, pernyataan yang paling tepat mengenai kekhasan atom karbon yakni disebut rantai karbon jenuh ketika terdapat ikatan tunggal di dalamnya.

2. Pilihlah penjelasan yang kurang tepat dari pernyataan-pernyataan mengenai posisi atom C dalam rantai karbon…

A. Apabila suatu atom C semua tangannya mengikat empat atom C lain maka atom C ini adalah atom C kuartener.
B. Apabila suatu atom C mengikat dua atom C lain, satu atom O, dan satu atom H, maka atom C ini adalah atom C tersier.
C. Apabila suatu atom C mengikat tiga atom C lain, dan satu atom H, maka atom C ini adalah atom C tersier.
D. Apabila suatu atom C mengikat dua atom C lain, dan dua atom H, maka atom C ini adalah atom C sekunder.
E. Apabila suatu atom C mengikat satu atom C lain, dan tiga atom H, maka atom C ini adalah atom C primer.

Jawaban dan Pembahasan

Jawabannya adalah pernyataan B. Berikut penjelasan satu persatu pernyataannya.

Pada pilihan A. Apabila suatu atom C semua tangannya mengikat empat atom C lain maka atom C ini adalah atom C kuartener, adalah benar. Apabila keempat tangan atom C mengikat empat atom C lainnya dinamakan kuartener.

Pada pilihan B. Apabila suatu atom C mengikat dua atom C lain, satu atom O, dan satu atom H, maka atom C ini adalah atom C tersier. Terdapat dua atom karbon yang terikat oleh suatu karbon, Atom lainnya yang diikat yaitu oksigen dan hidrogen.

Sebab hanya dapat mengikat dua atom C maka lebih tepatnya dinamakan atom C sekunder. Oleh karena itu, pernyataan B kurang tepat.

Pada pilihan C. Apabila suatu atom C mengikat tiga atom C lain, dan satu atom H, maka atom C ini adalah atom C tersier. Pernyataan tersebut adalah tepat sebab jumlah atom C yang diikat terdapat tiga.

Pada pilihan D. Apabila suatu atom C mengikat dua atom C lain, dan dua atom H, maka atom C ini adalah atom C sekunder. Pernyataan ini adalah tepat sebab terdapat dua atom karbon yang diikat sehingga namanya atom C sekunder.

Pada pilihan E. Apabila suatu atom C mengikat satu atom C lain, dan tiga atom H, maka atom C ini adalah atom C primer. Pernyataan ini adalah benar sebab satu atom hanya mengikat satu atom karbon  dan yang lain atom hidrogen. Oleh karena itu dinamakan atom primer.

The post Kekhasan Atom Karbon: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penamaan Senyawa beserta Contohnya https://haloedukasi.com/penamaan-senyawa Tue, 02 Aug 2022 04:36:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37666 Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Ciri-ciri senyawa Merupakan zat tunggal Tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap. Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentukannya. Contoh senyawa air (H2O), garam dapur (NaCl), asam […]

The post Penamaan Senyawa beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.

Ciri-ciri senyawa

  • Merupakan zat tunggal
  • Tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap.
  • Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia.
  • Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentukannya.

Contoh senyawa air (H2O), garam dapur (NaCl), asam klorida (HCl), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO).

Beberapa senyawa yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari adalah :

  • Oksigen = O2 untuk oksidasi (pernapasan) dan penyebab korosi (pengkaratan).
  • Asam asetat = CH3COOH untuk cuka makanan.
  • Amoniak = NH3 untuk pupuk
  • Asam askorbat = C6H8O6 vitamin C
  • Kalsium karbonat = CaCO3 bahan bangunan
  • Soda kue = NaHCO3 membuat roti
  • Aspirin = C9H8O4 mengurangi rasa sakit
  • Magnesium hidroksida = Mg(OH)2 obat penawar asam
  • Karbol = C6H5OH = fenol untuk membunuh kuman (antiseptik)

Senyawa dibagi menjadi dua, yaitu :

  • Senyawa yang terbentuk dar unsur logam dan nonlogam

Cara penamaan dengan menyebutkan terlebih dahulu nama unsur logam kemudian diikuti nama unsur nonlogam dan diberi akhiran -ida. Contoh : NaCl tersusun atas unsur logam natrium (Na) dan unsur nonlogam klorin (Cl) sehingga diberi nama natrium klorida.

  • Senyawa yang terbentuk dari unsur nonlogam-nonlogam

Cara penamaan dengan memberikan jumlah unsur atom pertama terlebih dahulu, diikuti nama unsur nonlogam pertama, kemudian sebut jumlah unsur nonlogam kedua dan diikuti nama unsur onlogam kedua, dan diberi akhiran -ida. Jumlah atom disebut dalam bahasa Yunani, yaitu : 1 = mono, 2=di, 3=tri, 4=tetra, 5=penta, 6=heksa, 7=hepta, 8=okta, 9=nona. 10=deka.

Contoh :

  • N2O diberi nama dinitrogen monoksida
  • NO diberi nama nitrogen monoksida
  • N2O5 diberi nama dinitrogen pentaoksida
  • P2O5 diberi nama diphospor pentaoksida
  • CCl4 diberi nama carbon tetraklorida

The post Penamaan Senyawa beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tatanama Senyawa dalam Kimia https://haloedukasi.com/tatanama-senyawa Thu, 28 Jul 2022 05:07:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37465 Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Ciri-ciri senyawa Merupakan zat tunggal. Tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap. Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya. Tata nama senyawa kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan kimia yang disusun […]

The post Tatanama Senyawa dalam Kimia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.

Ciri-ciri senyawa

  • Merupakan zat tunggal.
  • Tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap.
  • Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia.
  • Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya.

Tata nama senyawa kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).Tata nama senyawa terbagi menjadi 2, yaitu :

Tatanama senyawa anorganik

Senyawa biner logam dan nonlogam (senyawa ion)

Senyawa biner logam dan nonlogam (senyawa ion ) terdiri dari 2 atom.

  • Senyawa biner dari logam dan nonlogam dengan bilangan oksidasi hanya 1 (umumnya unsur golongan utama). Contoh : NaCl (natrium klorida), BaF2 (barium florida)
  • Senyawa biner dari logam dan nonlogam dengan bilang oksidasi lebih dari 1 atom (umumnya unsur golongan transisi) contoh : CuO (tembaga (II) oksida), Fe2O3 (besi (III) oksida).

Senyawa biner nonlogam dan nonlogam (senyawa kovalen)

  • Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa. Contoh : HCl, H2S.
  • Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Awalan dipakai untuk menyatakan jumlah atom. 1=mono, 2=di, 3=tri, 4=tetra, 5=penta, 6=heksa, 7=hepta, 8=okta, 9=nona. Contoh : NO (nitrogen monoksida), NO2 (nitrogen dioksida) , N2O5 (dinitrogen pentaoksida)

Senyawa ion poliatomik

Senyawa ion poliatomik adalah senyawa yang terdiri dari 2 atom atau lebih kation poliatomik dan anion poliatomik.

Berikut ini beberapa nama anion :

RumusNamaRumusNama
PO33-fosfitAsO33-arsenit
PO43-fosfatAsO43-arsenat
SO32-sulfitNO2nitrit
SO42-sulfatNO3nitrat
ClOhipokloritClO3klorat
ClO2kloritClO4perklorat
MnO4permanganatCrO42-kromat
MNO42-manganatCr2O72-dikromat
CH3COOasetatHCOOformat
S2O32-tisulsfatC2O42-oksalat
CO32-karbonatSiO32-silikat

Contoh : NaClO (natrium hipoklorit), KMnO4 (kalium permanganat), Ca3(PO4)2 (kalsium fosfat).

Tata nama senyawa asam basa

Aturan dalam pemberian nama asam :

  • Asam memiliki kation H+ dalam senyawanya, sehingga ditulis didepan.
  • Kation H+ biasanya tidak ditulis hidrogen, melainkan asam. Contoh : H2CO3 mengandung kation H+ dan anion CO32- (karbonat) → memiliki nama asam karbonat.

Aturan dalam pemberian nama basa :

  • Basa memiliki anion OH dalam senyawanya, sehingga ditulis dibelakang.
  • Anion OH ditulis sebagai hidroksida pada kata terakhir. Contoh : NaOH mengandung kation basa Na+ dan anion OH → memiliki nama natrium hidroksida.

Tata nama senyawa organik

Senyawa organik kelimpahannya lebih banyak dari pada senyawa anorganik sehingga tata nama senyawa organik juga lebih kompleks. Berikut ini contoh nama lazim dari beberapa senyawa organik.

CH4 : metana

C2H6 : etana

C3H8 : propana

CH3OH : metanol

C2H5OH : etanol

C6H12OH6 : glukosa

The post Tatanama Senyawa dalam Kimia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Komponen Senyawa Minyak Bumi Beserta Dengan Sifat dan Kegunaannya https://haloedukasi.com/komponen-senyawa-minyak-bumi Thu, 30 Jun 2022 02:09:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36105 Minyak bumi berasal dari pelapukan tumbuhan, hewan, dan jasad renik yang tertimbun di dalam lapisan kerak bumi selama jutaan tahun yang lalu. Pembentukan minyak bumi dan gas alam terjadi di dasar lautan atau di bawah permukaan bumi. Oleh karena itu, diperlukan pengeboran untuk mengambil minyak bumi. Minyak yang diperoleh dari tambang merupakan minyak mentah (cruide […]

The post 3 Komponen Senyawa Minyak Bumi Beserta Dengan Sifat dan Kegunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Minyak bumi berasal dari pelapukan tumbuhan, hewan, dan jasad renik yang tertimbun di dalam lapisan kerak bumi selama jutaan tahun yang lalu. Pembentukan minyak bumi dan gas alam terjadi di dasar lautan atau di bawah permukaan bumi.

Oleh karena itu, diperlukan pengeboran untuk mengambil minyak bumi. Minyak yang diperoleh dari tambang merupakan minyak mentah (cruide oil ) yang belum dapat langsung digunakan. Oleh karena itu, minyak mentah perlu diproses terlebih dulu menggunakan cara distilasi fraksinasi (bertingkat), yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Minyak bumi adalah campuran dari berbagao senyawa hidrokarbon dengan sedikit kandungan belerang (S), Nitrogen (N), dan Oksigen (O). Sedangkan komponen terbesar dalam minyak bumi adalah alkana dan sikloalkana.

Alkana

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatannya merupakan ikatan tunggal. Rumus alkana : CnH2n+2 .

Sifat alkana-sifat alkana

  • Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer (jumlah atom C sama banyak ), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.
  • Pada umumnya sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
  • Alkana tidak reaktif, sehingga sering dinamakan dengan senyawa-senyawa lainnya.

Kegunaan alkana

  • Sebagai bahan bakar
  • Pelarut berbagai jenis hidrokarbon
  • Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia
  • Propana dicairkan pada tekanan tinggi digunakan untuk pembuatan LPG
  • Parafin digunakan untuk membuat lilin.

Alkena

Alkena merupakan senyawa alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua ( -C=C-). Senyawa dengan dua ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, dan yang mempunyai tiga ikatan rangkap 2 disebut alkatreina. Alkena mempunyai rumus umum yaitu CnH2n .

Pada alkena terdapat dua perubahan penataan atom, yaitu perubahan posisi yang dialami oleh ikatan rangkap dan perubahan posisi yang dialami oleh rantai cabang. keisomeran mempunyai 3 isomer. Alkena memiliki dua jenis isomer, yaitu :

  • Isomer posisi, yaitu senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda posisi.
  • Isomer gemometri, yaitu isomer yang memiliki syarat atom C yang berikatan rangkap dua harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.

Kegunaan alkena

  • Etena digunakan sebagai bahan baku pembuatan polietena dan kloroetena/PVC, untuk membuat peralatan dari plastik.
  • Propena digunakan untuk membuat polipropena (bahan serat sintetis) dan peralatan masak.
  • Butadiena digunakan untuk bahan dasar karet sintentis untuk ban mobil.

Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga (-C=C-). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap 3 disebut alkadunia dan senyawa yang mempunyai 1 alkenuna. Alkuna mempunyai rumus umum yaitu CnH2n-2 .

Sifat alkuna

  • Kurang reaktif dibanding dengan alkana pada suhu yang sama.
  • Reaksi pembakaran alkuna mengahsilkan karbondioksida dan uap air. Contoh :  2C­2H2(g) + 5 O2(g) → 4 CO2(g) + 2 H2O(g).
  • Reaksi adisi pada senyawa alkuna

Kegunaan alkuna

  • Sebagai bahan bakar obor oksiasitilena yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan logam.
  • Untuk mempercepat pematangan buah
  • Untuk melangsungkan reaksi adisi

The post 3 Komponen Senyawa Minyak Bumi Beserta Dengan Sifat dan Kegunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unsur, Senyawa, dan Campuran : Jenis, Ciri, Manfaat, dan Contohnya https://haloedukasi.com/unsur-senyawa-dan-campuran Thu, 23 Jun 2022 10:15:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36004 Materi adalah keseluruhan yang ada pada tiap ruang dan memiliki massa. Materi tidak hanya terlihat oleh mata karena ada juga materi yang tidak dapat terlihat dan dirasa seperti oksigen di udara, dan uap air. Berdasarkan dengan komposisinya, materi dapat dibedakan atas zat tunggal dan campuran.  Zat tunggal pun bisa dibedakan lagi menjadi unsur dan senyawa, […]

The post Unsur, Senyawa, dan Campuran : Jenis, Ciri, Manfaat, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Materi adalah keseluruhan yang ada pada tiap ruang dan memiliki massa. Materi tidak hanya terlihat oleh mata karena ada juga materi yang tidak dapat terlihat dan dirasa seperti oksigen di udara, dan uap air. Berdasarkan dengan komposisinya, materi dapat dibedakan atas zat tunggal dan campuran.

 Zat tunggal pun bisa dibedakan lagi menjadi unsur dan senyawa, serta campuran.

Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Untuk penulisan lambang unsur, huruf pertama selalu ditulis dengan huruf kapital. Contoh : Boron (B), Bromin (Br), Carbon (C), Calsium (Ca), Clorin (Cl), Cobalt (Co), Hidrogen (H), Helium (He), dan Litium (Li).

Berdasarkan sifatnya, unsur di kelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Unsur logam

Unsur logam adalah unsur yang memiliki sifat khas yaitu mengkilat atau berkilau, keras, memiliki kepadatan tinggi, dapat diregangkan dan ditempa, memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, serta merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.

Ciri-ciri unsur logam

  • Zat padat, kecuali air raksa.
  • Warna putih mengilap.
  • Pada suhu kamar umumnya berwujud padat keras (kecuali raksa).
  • Dapat ditempa.
  • Konduktor yang baik (penghantar listrik dan panas).
  • Titik didih dan titik leleh pada umumnya tinggi.

Contoh unsur logam

litium, ferrum (besi), natrium, magnesium, kalium, kalsium, titanium, kromium, mangan, kobalt, nikel, tembaga, seng, perak, barium, platinum, emas, raksa, timbal.

Manfaat unsur logam

  • Krom (Cr) digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel.
  • Besi (Fe) merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil, dan rel kereta api.
  • Nikel (Ni) sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa. Oleh karena itu, nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
  • Tembaga (Cu) banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan menghasilkan kuningan.
  • Seng (Zn) dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
  • Platina (Pt) digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
  • Emas (Au) merupakan logam sangat tidak reaktif dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.

Unsur semilogam / metaloid

Unsur metaloid adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam sehingga mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam.

Ciri-ciri unsur semilogam/ metaloid

  • Lebih lunak dari logam tetapi lebih keras dari nonlogam.
  • Dapat menghantar panas/listrik tetapi kurang baik.

Contoh unsur semilogam

Boron, silikon, antimon, germanium, arsen, polonium, dan telurium.

Manfaat unsur semilogam/ metaloid

  • Silikon (Si) terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28% dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan untuk semikonduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik.
  • Germaniunm (Ge), keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.

Unsur nonlogam

Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya.

Ciri-ciri unsur nonlogam

  • Warna tidak mengilap kecuali intan.
  • Pada suhu kamar pada umumnya berwujud cair, padat, dan gas.
  • dapat ditempa.
  • Bersifat isolator, kecuali grafit.
  • Lunak dan rapuh.
  • Titik didih biasanya rendah.

Contoh unsur nonlogam

Hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen, fluorin, neon, fosfor, belerang, klorin, argon, selenium, bromin, kripton, iodin, xenon, an radon.

Manfaat unsur nonlogam

  • Fluor (F), senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon-12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
  • Brom (Br), senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film biografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran.
  • Yodium (I), senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung.

Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.

Ciri-ciri senyawa

  • Merupakan zat tunggal.
  • Tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap.
  • Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia.
  • Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya.

Contoh senyawa

air (H2O), garam dapur (NaCl), asam klorida (HCl), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO).

Manfaat senyawa

  • Oksigen, untuk oksidasi (pernapasan) dan penyebab korosi (pengkaratan).
  • Asam asetat untuk cuka pupuk.
  • Asam askorbat untuk vitamin C.
  • Kalsium karbonat sebagai bahan bangunan.
  • Soda kue untuk membuat roti.
  • Aspirin untuk mengurangi rasa sakit.
  • Magnesium hidroksida sebagai obat penawar asam.
  • Karbol untuk membunuh kuman (antiseptik).

Campuran

Campuran adalah kumpulan dari beberapa zat dengan komposisi bebas. Campuran merupakan gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.

Campuran homogen

Campuran yang komposisi tiap bagiannya merata. Campuran antara dua atau lebih yang partikel-partikel penyusunan tidak dapat dibedakan lagi. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Contoh campuran homgen

Campuran air dengan gula dinamakan dengan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam, stainless steel merupakan logam, besi, krom, dan nikel.

Campuran heterogen

Campuran yang komposisi tiap bagiannya tidak merata. Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunannya masih dapat dibedakan satu sama lainnya.

Contoh campuran heterogen

Tanah, air, sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, dan adonan beton cor. Pada campuran heterogen dinding pembatas zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi dan air.

Di dalam heterogen terbagi menjadi 2, yaitu :

  • Koloid, partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m sampai dengan 1 mm. Contoh : susu, asap, kabut, dan agar-agar.
  • Suspensi, partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh : minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.

The post Unsur, Senyawa, dan Campuran : Jenis, Ciri, Manfaat, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa Anorganik : Pengertian, Sifat, dan Fungsinya https://haloedukasi.com/senyawa-anorganik Wed, 09 Mar 2022 07:49:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29274 Pengertian Senyawa Anorganik Senyawa Anorganik adalah senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal selain dari makhluk hidup seperti mineral, air, gas, asam, kecuali karbon. Senyawa anorganik umumnya tidak mempunyai rantai atom karbon. Senyawa anorganik tidak didasarkan lagi kepada asalnya atau di luar tubuh makhluk hidup, melainkan lebih didasarkan kepada sifat sifat strukturnya. Senyawa anorganik […]

The post Senyawa Anorganik : Pengertian, Sifat, dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Senyawa Anorganik

Senyawa Anorganik adalah senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal selain dari makhluk hidup seperti mineral, air, gas, asam, kecuali karbon. Senyawa anorganik umumnya tidak mempunyai rantai atom karbon.

Senyawa anorganik tidak didasarkan lagi kepada asalnya atau di luar tubuh makhluk hidup, melainkan lebih didasarkan kepada sifat sifat strukturnya.

Senyawa anorganik banyak ditemui di lingkungan sekitar kita dan sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari, contohnya NaCl atau garam dapur yang sering digunakan untuk memasak dan menambah cita rasa pada makanan.

Sifat Senyawa Anorganik

Berikut ini sifat dari senyawa anorganik yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Pada kestabilan terhadap pemanasannya, senyawa anorganik stabil pada pemanasan.
  2. Mudah larut dalam pelarut polar.
  3. Titik lebur dan titik didihnya ada yang sangat tinggi dan ada yang sangat rendah.
  4. Senyawa anorganik reaktif dan pada umumnya berlangsung dengan cepat.
  5. Struktur senyawa anorganik tidak mempunyai rantai atom karbon.

Contoh dan Fungsi Senyawa Anorganik

Berikut contoh serta fungsi senyawa anorganik dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

1. NaCl (Natrium Klorida)

Natrium klorida atau garam dapur merupakan senyawa yang sangat mudah ditemui di kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar salah satunya di laut.

Natrium klorida memiliki bentuk kristal putih atau serupa dengan cairan tidak berwarna dan mudah dilarutkan dalam air. Natrium klorida memiliki titik lebur 801°C fan titik didih 1465°C.

Natrium klorida berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu digunakan sebagai bumbu memasak, dan natrium klorida yang berada di laut berperan dalam mengatur salinitas serta natrium klorida memiliki peran penting yang mempengaruhi cairan ekstraseluler dalam tubuh.

2. CaCo3 (Kalsium Karbonat)

Senyawa kalsium karbonat atau CaCo3 termasuk senyawa anorganik yang ditemui di bebatuan, salah satunya kapur. Kalsium karbonat juga dapat berbentuk ion karbonat bereaksi dengan ion kalsium dalam air keras dan menghasilkan limescale.

Kalsium karbonat berperan penting dalam kehidupan salah satunya yaitu menjadi senyawa utama penyusun cangkang makhluk hidup laut seperti kerang dan siput. Kalsium karbonat juga dapat digunakan sebagai pengobatan lambung sebagai antasida.

3. NaOH (Natrium Hidroksida)

Natrium hidroksida masuk dalam kategori basa kauskatik dan salah satu jenis senyawa anorganik yang mempunyai nama lain soda api atau soda kaustil. Natrium hidroksida terbentuk dari reaksi antara natrium oksida dengan air.

Natrium hidroksida berbentuk padatan berwarna putih. Bentuk senyawanya terdapat padatan seperti butiran, serpihan, dan cairan berupa larutan jenuh 50% dan terlaut dalam air akan melepas panas.

Natrium hidroksida berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dari udara bebas sehingga penyimpanannya harus ditutup rapat supaya tidak terkontaminasi udara sekitar.

Karakteristik natrium hidroksida yang khas adalah mampu menyerap karbon dioksida dari udara bebas sehingga penyimpanannya harus ditutup rapat agar tidak terkontaminasi udara sekitar.

4. SiO2 (Silikon Dioksida)

Silikon dioksida merupakan senyawa anorganik yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan dan berbentuk pasir silika atau kuarsa. Silikon dioksida bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yaitu kaca dan serat optik untuk telekomunikasi.

Pasir kuarsa mudah ditemui dalam bentuk padatan dan serbuk putih atau putih kekuningan. Titik lebur 1713°C dan titik didih silikon dioksida 2950°C.

Perbedaan Senyawa Anorganik dan Organik

Berikut ini perbedaan senyawa anorganik dan senyawa organik yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Senyawa anorganik mudah larut dalam pelarut polar. Sedangkan Senyawa organik sukar laut dalam pelarut polar seperti air namun mudah larut dalam pelarut non polar.
  2. Senyawa anorganik stabil pada pemanasan. Sedangkan senyawa organik mudah terurai atau berubah struktur.
  3. Senyawa anorganik tidak mempunyai rantai atom karbon. Sedangkan Senyawa organik mempunyai struktur rantai atom karbon.
  4. Senyawa anorganik titik lebur dan titik didihnya sangat tinggi dan ada juga yang sangat rendah. Sedangkan senyawa organik titik lebur dan titik didihnya relatif rendah.
  5. Senyawa anorganik reaktif berlangsung cepat. Sedangkan senyawa organik kurang reaktif dan bereaksi cenderung lambat.

Fakta Senyawa Anorganik

Berikut fakta-fakta senyawa anorganik yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Senyawa anorganik menunjukkan ikatan ionik dengan ikatan kovalen.
  2. Sebagian besar senyawa anorganik lebih memiliki warna daripada senyawa organik.
  3. Senyawa anorganik dapat terdiri dari berbagai atom kecuali C dan H.
  4. Senyawa anorganik cenderung lebih stabil jika mendapatkan pengaruh dari pemanasan.
  5. Senyawa anorganik Memiliki titik didih dan titik cair yang lebih tinggi dari organik.
  6. Senyawa anorganik lebih mudah untuk larut dalam bahan pelarut polar. Dalam hal reaktif, senyawa anorganik dapat bereaksi dengan lebih cepat.
  7. Senyawa anorganik memiliki struktur yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai senyawa anorganik yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, sifat, contoh, fungsi, fakta hingga perbedaannya dengan senyawa organik.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa anorganik adalah senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal selain dari makhluk hidup seperti mineral, air, gas, asam, kecuali karbon.

Senyawa anorganik tidak mempunyai rantai atom karbon dan hidrogen. Senyawa anorganik memiliki titik lebur dan titik didihnya sangat tinggi dan ada juga yang sangat rendah berbeda dengan senyawa organik.

Senyawa anorganik tidak didasarkan lagi kepada asalnya atau diluar tubuh makhluk hidup, melainkan lebih didasarkan kepada sifat-sifat strukturnya dan senyawa anorganik sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari, contohnya NaCl atau garam dapur.

The post Senyawa Anorganik : Pengertian, Sifat, dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya https://haloedukasi.com/senyawa-organik Tue, 23 Nov 2021 04:28:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28839 Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Senyawa Organik. Pengertian Senyawa Organik Menurut kamus besar bahasa Indonesia, senyawa organik merupakan senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, manusia dan tumbuhan, serta batu bara dan minyak bumi. Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat […]

The post Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Senyawa Organik.

Pengertian Senyawa Organik

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, senyawa organik merupakan senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, manusia dan tumbuhan, serta batu bara dan minyak bumi.

Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon. Senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia. Dan senyawa organik termasuk golongan terbesar di senyawa kimia.

Sifat Senyawa Organik

Berikut ini sifat dari senyawa organik yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  • Senyawa organik sukar larut dalam pelarut seperti air.
  • Senyawa organik ketika dipanaskan akan mudah terurai dan berbuah strukturnya.
  • Ketika senyawa organik dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.
  • Titik didih dan titik lebur yang dimiliki senyawa organik relatif rendah.
  • Karbon dioksida hasil pembakaran senyawa organik dapat mengeringkan air kapur.

Fungsi Senyawa Organik

Berikut fungsi senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  • Bidang pangan
    Fungsi pertama adalah dalam bidang pangan. Senyawa organik berfungsi sebagai nutrisi dan sebagai bahan tambahan makanan. Di kehidupan kita membutuhkan nutrisi untuk kesehatan kita, dan dalam makanan yang kita konsumsi terdapat sebagian besar senyawa organik yang ada di dalam tubuh, contohnya lemak. Selain untuk nutrisi, senyawa organik berfungsi sebagai bahan tambahan makanan contohnya bahan pengawet, bahan peawrna, dan pemanis.
  • Bidang kesehatan
    Senyawa organik berfungsi dalam bidang kesehatan karena obat-obatan yang dibuat tidak lepas dengan unsur-unsur yang senyawa organik. Seperti Paracetamol, Aspirin dan daun sirih.
  • Bidang pertanian
    Fungsi senyawa organik dalam bidang pertanian. Senyawa organik juga bisa digunakan sebagai pembasmi hama tanaman seperti pestisida. Di antaranya adalah klorotaronil, klofiripos, dan ametrin.

Jenis Senyawa Organik

Berikut ini jenis-jenis senyawa organik yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  • Senyawa Alifatik
    Senyawa alifatik adalah senyawa organik yang hanya mengandung hidrogen dan karbon saja. Ikatan antara dua karbon dapat sangat beragan dan bervariasi sebagai satu, dua, dan tiga. Contoh senyawa dari golongan alifatik yaitu etena, etana, dan asetilen.
  • Senyawa Alisklik
    Senyawa alisiklik membentuk bagian cincin pada strukturnya. Cincin ini membentuk ikatan tunggal yang berada pada dua atom karbon. Cincin tersebut diberikan nama sesuai dengan ikatannya, seperti siklopentana untuk lima cincin karbon, sikloheksana untuk enam cincin karbon.
  • Eter
    Eter merupakan jenis senyawa organik yang mempunyai ciri khas bau yang banyak. Eter terdiri dari atom oksigen yang terhubung dengan dua atom karbon.
  • Alhehida
    Aldehida adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi OH, gugus ini berkaitan dengan atom karbon yang ada di dalam rantainya. Jenis-jenis aldehida diantaranya asetaldehida dan formaldehida.
  • Keton
    Keton merupakan senyawa organik yang mengandung oksigen dan berikatan dengan atom karbon dalam ikatan rangkap, yaitu C = O dalam suatu molekul. Beberapa jenis yang termasuk dalam keton seperti sukrosa, glukosa, aseton dan fruktosa.
  • Amina
    Amina adalah senyawa yang menjadi sifat dasar dan memiliki bagian yang bernama amonia. Senyawa organik ini terkenal memiliki manfaat sebagai pewarna yang mampu memberikan warna obat, indikator pada proses titrasi, dan lainnya.
  • Alkohol
    Alkohol adalah molekul dengan gugus -OH yang memiliki kaitan dengan atom karbon secara langsung. Biasanya alkohol digunakan sebagai pelarut karena memiliki polaritas yang tinggi, tetapi tidak seluruh jenis alkohol dapat digunakan karena sifat volatilitasnya.
  • Asam Organik
    Asam organik terdiri dari asam sitrat, asam perkhlorat, dan asam tartarat. Jenis senyawa organik ini padat dan juga keasaman dari asam organik tidak sekuat dengan asam anorganik.
  • Ester
    Ester adalah jenis molekul pembentuk minyak dan lemak, contohnya minyak mustard, dan minyak wijen. Baik minyak maupun lemak memiliki struktur yang panjang dan rentan terhadap oksidasi saat dalam keadaan terbuka dengan rentang waktu yang cukup lama.
  • Asam Amino
    Asam amino merupakan senyawa organik yang terdiri dari gugus amina dan gugus karbosilat. Berperan dalam membantu memelihara keseimbangan tubuh dengan membentuk protein karena di dalam tubuh manusia memiliki banyak asam amino.

Contoh Senyawa Organik

Berikut ini contoh dari senyawa organik yang perlu kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • CH4 atau Metana (gas alam/ biogas)
  • C2H2 atau Etuna (gas karbit)
  • C2H5OH atau Etanol (alkohol)
  • C6H12O6 atau Glukosa
  • CH3COOH atau Asam asetat (cuka)
  • C8H18 atau Oktana (bensin)
  • C2H6 atau Etana
  • C3H8 atau Propana
  • C3H6O atau Propana (aseton).

Perbedaan Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

  • Senyawa organik mudah terurai atau berubah struktur. Sedangkan senyawa organik stabil pada pemanasan.
  • Senyawa organik sukar laut dalam pelarut polar seperti air namun mudah lairt dalam pelarut non polar. Sedangkan senyawa anorganik mudah larut dalam pelarut polar.
  • Senyawa organik titik lebur dan titik didihnya relatif rendah. Sedangkan senyawa anorganik titik lebur dan titik didihnya sangat tinggi dan ada juga yang sangat rendah.
  • Senyawa organik kurang reaktif dan bereaksi cenderung lambat. Sedangkan senyawa anorganik reaktif berlangsung cepat.
  • Senyawa organik mempunyai struktur rantai atom karbon. Sedangkan senyawa anorganik tidak mempunyai rantai atom karbon.

Kesimpulan Pembahasan

Dapat disimpulkan bahwa senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon.

Senyawa organik ini kestabilan terhadap pemanasan mudah terurai dan berubah struktur, serta sukar larut dalam pelarut polar seperti air. Senyawa organik juga memiliki titik lebur dan titik didih yang relatif rendah dan sukar bereaksi.

Senyawa organik sangat penting untuk kehidupan, contohnya metana atau biogas, dan oktana atau bensin. Tidak hanya itu, senyawa organik merupakan golongan terbesar dalam senyawa kimia.

The post Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>