siklus air - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/siklus-air Sat, 10 Sep 2022 04:38:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico siklus air - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/siklus-air 32 32 10 Proses Siklus Hidrologi yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/proses-siklus-hidrologi Sat, 10 Sep 2022 04:38:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38515 Air merupakan kebutuhan dasar dan sangat vital perannya bagi setiap makhluk hidup di bumi ini untuk bertahan hidup seperti minum, membantu proses fotosintesis, dan berbagai kebutuhan lainnya. Air sebagai sumber kehidupan di muka bumi telah mengalami berbagai perubahan sepanjang waktu. Air akan melewati berbagai tahapan dan proses yang dikenal sebagai siklus hidrologi hingga akhirnya akan […]

The post 10 Proses Siklus Hidrologi yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Air merupakan kebutuhan dasar dan sangat vital perannya bagi setiap makhluk hidup di bumi ini untuk bertahan hidup seperti minum, membantu proses fotosintesis, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Air sebagai sumber kehidupan di muka bumi telah mengalami berbagai perubahan sepanjang waktu. Air akan melewati berbagai tahapan dan proses yang dikenal sebagai siklus hidrologi hingga akhirnya akan kembali lagi ke bentuk semula. 

Siklus hidrologi disebut juga sebagai siklus air yang merupakan suatu siklus terjadinya proses air yang berasal dari atmosfer ke bumi lalu akan kembali lagi ke atmosfer dan demikian siklus ini terus berjalan seterusnya. Siklus hidrologi ini selalu terjadi berulang-ulang dengan tujuan untuk mempertahankan jumlah dan ketersediaan air di bumi .

Energi matahari turut mengambil peran yang besar dalam pergerakan siklus yang selalu terjadi ini. Pemanasan oleh sinar matahari akan menyebabkan air berevaporasi dan kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hingga kabut.

Air yang terjatuh akan di intersepsi langsung oleh tumbuhan sebelum mencapai tanah, siklus hidrologi akan terus bergerak berulang setelah mencapai tanah yang sehingga menyebabkan jumlah air di bumi relatif sama.

Proses Siklus Hidrologi

  • Evaporasi

Evaporasi menjadi tahap pertama pada sebuah siklus hidrologi dimana terjadi penguapan pada air yang berada di laut, danau, rawa, sungai, dan lainnya yang dianggap sebagai badan air yang akan menguap menjadi uap air.

Air akan menguap karena panasnya sinar matahari dimana terdapat proses perubahan molekul cair menjadi molekul gas, sehingga air berubah menjadi uap. Semakin terik sinar yang dipancarkan maka akan semakin besar pula molekul air yang akan terangkat ke udara.

  • Transpirasi 

Transpirasi merupakan proses penguapan yang mempunyai bentuk penguapan yang terjadi pada bagian tubuh makhluk hidup khususnya pada hewan dan tumbuhan. Molekul cair pada hewan dan tumbuhan akan berubah menjadi uap, setelah molekul cair menguap akan naik ke atmosfer seperti pada tahap evaporasi.

Transpirasi akan terjadi pada jaringan yang terdapat pada hewan dan tumbuhan meskipun tahap ini tidak terlalu menghasilkan banyak air. Proses transpirasi mempunyai molekul cair yang menguap tak sebanyak dengan proses evaporasi.

  • Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah sebuah proses penggabungan tahap transpirasi dan tahap evaporasi yang kemudian akan menguapkan molekul air lebih banyak lagi, di mana molekul cair yang menguap merupakan seluruh jaringan pada makhluk hidup dan air. Tahap evapotranspirasi dianggap sebagai tahap yang paling mempengaruhi banyaknya jumlah air yang terangkut menguap dalam siklus hidrologi.

  • Sublimasi

Sublimasi mempunyai makna yang sama sebagai perubahan molekul cair menjadi molekul gas yang menguap ke atmosfer. Berbeda dari yang sebelumnya, penguapan yang terjadi merupakan perubahan es yang ada di gunung maupun kutub utara sehingga tak melalui proses cair.

Tahap sublimasi tetap berpengaruh terhadap jalannya siklus hidrologi, meskipun hasil airnya tak sebanyak tahap evaporasi sehingga tak dapat dilewatkan juga karena tahap ini memerlukan waktu yang lebih lambat.

  • Kondensasi

Kondensasi merupakan sebuah proses berubahnya uap air menjadi cairan, dimana uap air yang naik menuju atmosfer akan berada pada titik tertentu yang kemudian akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air akan berkumpul di udara, sehingga semakin banyak kumpulan titik airnya dapat menyebabkan awan menjadi tebal dan hitam.

Secara etimologi kondensasi adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa latin ‘Condensare’ yang bermakna tertutup. Penguapan sendiri merupakan salah satu dari perubahan fisika dimana perubahan zatnya bersifat sementara. Kondenser merupakan alat yang berfungsi untuk mengkondensasi uap dan mengubahnya menjadi cairan.

  • Adveksi

Adveksi tahap yang terjadi dengan adanya perpindahan awan dari satu titik ke titik lainnya dan dianggap sebagai awan yang menyebar karena perpindahan awan sendiri terjadi akibat angin yang akan berpindah dari lautan ke daratan begitu juga sebaliknya.

Adveksi merupakan penyebaran panas dengan arah horizontal maupun mendatar yang akan membuat udara disekitarnya lebih menjadi panas. Contoh adveksi ini diantaranya yaitu ketika terjadi perbedaan kemampuan penyerapan dan pelepasan panas di darat dan lautan yang kemudian akan menghasilkan angin laut dan angin darat.

  • Presipitasi

Presipitasi merupakan tahap mencairnya awan karena ketidakmampuan untuk menahan suhu yang kian lama semakin meningkat dan pada tahap ini akan terjadi gejala alam yang disebut dengan hujan dimana akan jatuh butiran air ke permukaan bumi. Apabila suhu di sekitarnya kurang dari 0 derajat celcius, maka akan terjadi hujan es sampai bisa menyebabkan hujan salju.

  • Run Off

Tahap run off atau limpasan merupakan sebuah tahap dimana air hujan kemudian akan bergerak dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah dari sebelumnya melewati berbagai saluran. Berbagai saluran yang dimaksud diantaranya yaitu sungai, got, laut, danau, waduk, rawa, hingga samudera.

  • Infiltrasi

Infiltrasi merupakan sebuah tahap air hujan yang akan berubah menjadi air tanah melalui proses perembesan air hujan ke pori-pori tanah dan di infiltrasi untuk kemudian kembali ke laut secara keseluruhan. Air hujan yang jatuh ke bumi tak seluruhnya akan mengalir seperti pada tahap limpasan, namun akan mengalir pula ke dalam tanah. 

  • Konduksi

Konduksi merupakan pemanasan dengan cara bersinggungan dan melakukan kontak langsung terhadap suatu objek, pemanasan ini terjadi karena molekul udara yang berada di dekat permukaan bumi akan bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari sampai molekul yang sudah terkena panas ini kemudian akan bersinggungan dengan molekul udara yang belum panas.

The post 10 Proses Siklus Hidrologi yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor yang Memengaruhi Infiltrasi Air https://haloedukasi.com/faktor-yang-memengaruhi-infiltrasi-air Mon, 22 Aug 2022 02:23:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38125 Infiltrasi air sudah banyak masyarakat yang mengetahuinya, bahkan tidak asing lagi jika didengar. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwasanya infiltrasi adalah perembesan. Namun pengertian ini belum lengkap. Masih ada pengertian lain dari infiltrasi air! Infiltrasi adalah masuknya air ke dalam tanah paling bawah melalui celah-celah ataupun pori-pori yang ada. Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi Air […]

The post 7 Faktor yang Memengaruhi Infiltrasi Air appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Infiltrasi air sudah banyak masyarakat yang mengetahuinya, bahkan tidak asing lagi jika didengar. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwasanya infiltrasi adalah perembesan.

Namun pengertian ini belum lengkap. Masih ada pengertian lain dari infiltrasi air! Infiltrasi adalah masuknya air ke dalam tanah paling bawah melalui celah-celah ataupun pori-pori yang ada.

Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi Air

Infiltrasi air sendiri biasanya terjadi di saat musim penghujan. Membahas perihal infiltrasi air, apakah sudah tahu dengan proses infiltrasi air? Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya infiltrasi air, diantaranya sebagai berikut:

  • Karakteristik Tanah

Faktor penyebab terjadinya infiltrasi air adalah karakteristik tanah yang dimiliki. Laju atau tidak infiltrasi air disesuaikan dengan kondisi pori-pori di dalam permukaan tanah.

Tahukah Anda bahwasanya air merupakan substansi yang mudah untuk mencari peluang kosong permukaan tanah. Namun tidak selamanya air dapat masuk ke dalam tanah karena ada tekstur atau karakteristik tanah yang tidak mampu menyerap air.

Tanah yang susah untuk menyerap air adalah tanah hidrofobik. Tanah ini sangat susah untuk infiltrasi air, mengapa bisa? Karena karakteristik tanah hidrofobik mempunyai zat-zat yang mampu mencegat air masuk ke dalam permukaan.

  • Presipitasi

Faktor yang menyebabkan infiltrasi air berjalan atau tidaknya adalah presipitasi. Apa saja yang dilihat dari sisi presipitasi? Hal yang dilihat diantaranya yaitu durasi, besaran, dan tipe dari presipitasi.

Biasanya yang sangat cepat terjadi infiltrasi air adalah hujan dibandingkan dengan presipitasi, seperti salju maupun hujan salju.

Dalam presipitasi ada hal yang harus digarisbawahi bahwasannya besaran presipitasi akan mempengaruhi kecepatan dalam infiltrasi air. Kapasitas infiltrasi air sangat terbatas, apabila hujan turun terlalu deras maka menyebabkan limpasan.

Tahukah Anda bahwasannya hujan yang deras di awal akan dengan mudah mengalami infiltrasi, namun seiring waktu yang berjalan tanah akan penuh dan tidak mampu menerima proses infiltrasi.

  • Kondisi Kelembapan Tanah

Infiltrasi air dapat dilakukan ketika tanah tidak jenuh, apabila tanah dalam kondisi jenuh maka susah terjadi infiltrasi air.

Apabila dalam kondisi jenuh maka air yang turun akan terlimpas. Maka dari itu, apabila ingin infilitrasi air berjalan dengan baik maka perlu memastikan kondisi tanah tidak dalam posisi jenuh.

  • Posisi Kemiringan Lahan

Apabila infiltrasi ingin berjalan dengan baik, maka posisi kemiringan lahan yang dibutuhkan adalah tidak terlalu miring.

Kondisi tanah yang miring menciptakan limpasan dan infiltrasi tidak akan sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan.

  • Penutupan Lahan

Apabila ada lahan kosong dan ditutup secara tidak langsung dengan menggunakan aspal, hal seperti ini menjadi penyebab terhambatnya masuknya air ke dalam tanah. Hal seperti ini menjadi pemicu limpasan.

Apabila lahan yang kosong tertutupi oleh semak-belukar atau rerumputan, kondisi ini menyebabkan pertimbangan mengenai seberapa besar lahan tersebut tertutup.

Sebenarnya untuk laju dan lambatnya infiltrasi air ini memperhatikan kondisi suatu tanah, terutama pada keraknya. Apabila rumput yang menutupi lahan ini memiliki akar yang menjulang ke kerak tanah, maka infiltrasi air dapat masuk dengan cepat.

  • Porositas Tanah

Faktor yang mempengaruhi infiltrasi air adalah porositas tanah. Ada beberapa ketentuan mengenai porositas tanah.

Apabila tanah yang dipijak saat ini mempunyai porositas tinggi maka air yang dapat diserap juga berskala tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila kondisi tanah mempunyai porositas rendah maka daya serap tanah sendiri rendah.

  • Vegetasi

Vegetasi mampu mempengaruhi kondisi infiltrasi air. Apakah sudah tahu dengan kondisi vegetasi yang berkaitan dengan infiltrasi air?

Jadi, ketika vegetasi memiliki kerapatan penuh maka infiltrasi air dapat berjalan dengan lancar. Begitu juga sebaliknya, ketika vegetasi ini mempunyai kerapatan yang kecil maka infiltrasi sendiri tidak dapat berjalan dengan baik.

Itulah beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap infiltrasi air, cukup beragam dan masih berkaitan dengan kondisi tanah yang ada.

Pada intinya, apabila kondisi tanah masih mempunyai struktur remah maka akan dengan mudah terjadi infiltrasi air. Tidak hanya itu saja, ketika kondisi tanah mempunyai kelembapan tinggi maka akan susah melakukan infiltrasi air.

Setelah tahu gambaran mengenai faktor-faktor yang mengetahui infiltrasi air, apakah sudah tahu dengan gambaran proses infiltrasi?

Sederhananya, infiltrasi air proses ini bermula dari turunnya hujan ataupun presipitasi yang berlangsung dalam beberapa kurun waktu. Ketika itu terjadi, air yang turun ini masuk ke dalam bagian terdalam tanah atau kerak yang ada di permukaan.

Setelah air-air hujan masuk ke dalam tanah, maka air tersebut ketampung di dalam tanah. Selanjtnya, air yang ditampung ini akan dialirkan ke tempat lainnya.

Metode Pengukuran Infiltrasi Air

Ketika tahu dengan kondisi proses infiltrasi air, sudahkah tahu dengan cara pengukuran infiltrasi air? Terdapat tiga metode yang digunakan untuk pengukuran infiltrasi air.

  • Metode-metode yang digunakan untuk infiltrasi air diantaranya sebagai berikut:
  • Penentuan volum air. Jika tidak ada hujan, maka bisa menggunakan simulasi hujan buatan.
  • Pengaplikasian infiltrometer yang mana secara efektif dapat mengukur infiltrasi air.
  • Memanfaatkan teknik pemisahan.

Itulah seputar informasi mengenai infiltrasi air, mulai dari faktor penyebab, proses terjadinya infiltrasi air, dan metode yang digunakan dalam mengukur infiltrasi. Pada faktanya, infiltrasi air memberikan manfaat bagi masyarakat.

The post 7 Faktor yang Memengaruhi Infiltrasi Air appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Siklus Air: Pengertian, Jenis dan Proses https://haloedukasi.com/siklus-air Thu, 10 Mar 2022 02:50:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32148 Air merupakan kebutuhan dasar setiap makhluk hidup. Baik manusia, hewan, atau tumbuhan membutuhkan air untuk bertahan dan melangsungkan kehidupannya. Manusia membutuhkan air untuk di konsumsi, membersihkan diri, serta aktivitas keseharian lain-lain. Air yang terus-menerus dimanfaatkan makhluk hidup mempunyai siklus sehingga bisa terus tersedia di bumi. Berikut adalah penjelasan mengenai siklus air. Pengertian Siklus Air Siklus […]

The post Siklus Air: Pengertian, Jenis dan Proses appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Air merupakan kebutuhan dasar setiap makhluk hidup. Baik manusia, hewan, atau tumbuhan membutuhkan air untuk bertahan dan melangsungkan kehidupannya.

Manusia membutuhkan air untuk di konsumsi, membersihkan diri, serta aktivitas keseharian lain-lain. Air yang terus-menerus dimanfaatkan makhluk hidup mempunyai siklus sehingga bisa terus tersedia di bumi. Berikut adalah penjelasan mengenai siklus air.

Pengertian Siklus Air

Siklus air adalah serangkaian proses yang dilalui oleh air, mulai dari bumi menuju atmosfer, kemudian turun lagi ke dasar bumi. Proses ini terus berlangsung tanpa henti sehingga menjadi sebuah siklus.

Pada dasarnya siklus air merupakan sirkulasi atau proses perputaran air yang terjadi di alam. Siklus air seringkali disebut sebagai siklus hidrologi atau “water cycle”.

Siklus air memiliki manfaat untuk mempertahankan ketersediaan air, dan juga mempertahankan intensitas air hujan.

Siklus air merupakan salah satu faktor yang membantu kelestarian ekosistem dan berperan membuat suhu di permukaan bumi menjadi teratur.

Jenis Siklus Air

Berdasarkan waktu yang diperlukan dalam proses pergerakan molekul air, siklus air dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:

  • Siklus Air Pendek

Siklus air pendek adalah siklus air yang ditandai dengan proses penguapan air laut ke atmosfer. Pada tingkat ketinggian tertentu, uap air akan melalui masa kondensasi atau pengembunan, yang nantinya akan membentuk awan.

Awan yang tidak mampu menampung beban air, akan mengalami proses presipitasi yang menyebabkan air yang dikeluarkan dalam bentuk hujan. Pada proses ini air akan berputar kembali menuju laut.

  • Siklus Air Sedang

Sama halnya dengan apa yang terjadi pada siklus air pendek. Siklus air sedang bisa terjadi ketika air laut menguap. Akan tetapi, pada siklus ini uap air akan mengikuti arah angin menuju daratan.

Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami proses kondensasi atau mengembun sehingga menjadi awan.

Awan yang terbentuk melalui proses kondensasi berubah menjadi hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan meresap ke tanah.

Selain diserap oleh tanah, air ini juga ada yang diserap oleh akar tumbuh-tumbuhan, dan sebagian yang lain akan terbawa aliran sungai atau parit.

Dalam proses siklus air sedang, perjalanan air akan melalui berbagai macam aliran atau saluran air yang pada akhirnya akan kembali menuju lautan.

  • Siklus Air Panjang

Siklus air panjang adalah perputaran air yang ditandai dengan evaporasi dan kondensasi air laut.

Awan yang terbentuk dari proses siklus air panjang akan terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi dari daratan.

Kemudian awan-awan yang terbentuk dari proses ini akan menyatu dengan uap air yang berasal dari evaporasi sungai dan danau, juga penguapan tumbuhan.

faktor ketinggian tempat kemudian melewati lapisan udara yang dingin dan merubah uap air menjadi salju.

proses tersebut yang menyebabkan terjadinya hujan salju pada saat musim dingin, yang kemudian membentuk bongkahan es di pegunungan yang memiliki puncak tinggi.

Karena hukum gravitasi bongkahan es yang biasanya disebut gletser tersebut akan jatuh ke tempat yang lebih rendah.

Gletser yang berada pada suhu tinggi kemudian akan mencair dan berproses mencari aliran air sehingga berakhir kembali ke laut lepas.

Proses Siklus Air

Siklus air mengalami beberapa proses sehingga bisa berputar dan berakhir kembali ke laut. Proses siklus air terdiri dari beberapa tahapan berikut ini.

  • Evaporasi

Evaporasi adalah proses penguapan air yang berada di laut, sungai, danau, rawa, dan lainnya karena adanya cahaya matahari.

Dalam proses ini air akan berubah menjadi uap air atau gas yang nantinya bisa naik ke atmosfer.

  • Transpirasi

Transpirasi adalah proses yang hampir mirip dengan evaporasi. Bedanya, proses transpirasi ini terjadi pada jaringan makhluk hidup, misalnya pada tumbuh-tumbuhan.

  • Kondensasi

Kondensasi adalah proses perubahan uap air yang berada di atmosfer menjadi partikel-partikel es yang berukuran sangat kecil di suhu yang rendah.

partikel es yang terbentuk tersebut akan mendekat satu sama lain sehingga membentuk sebuah awan.

  • Presipitasi

Prespitasi adalah kondisi ketika banyaknya air yang terkondensasi, sehingga tetesan air di awan akan menjadi semakin besar dan mempunyai massa yang berat.

Karena tidak kuat menahan berat tetesan air di udara maka akan menjadi tetesan hujan, salju, atau hujan es.

  • Infiltrasi

Infiltrasi adalah proses menyerapnya air ke dalam lapisan tanah. Infiltrasi memegang peranan penting dalam siklus perputaran air karena bertugas mendistribusikan air hujan yang nantinya akan berpengaruh pada ketersediaan air untuk tanaman, irigasi pada saat kemarau.

Infiltrasi pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai macam sifat tanah dan vegetasi yang berbeda-beda pada setiap daerah.

Penjelasan diatas adalah pengertian mengenai siklus air secara umum, dan beberapa pembahasan mengenai jenis-jenis siklus air, dan proses siklus air.

semoga artikel di atas bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan khususnya pada ilmu pengetahuan mengenai siklus air.

The post Siklus Air: Pengertian, Jenis dan Proses appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>