sistem ekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sistem-ekonomi Mon, 24 Jul 2023 02:58:53 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sistem ekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sistem-ekonomi 32 32 3 Peran Pemerintah dalam Sistem Ekonomi Campuran https://haloedukasi.com/peran-pemerintah-dalam-sistem-ekonomi-campuran Mon, 24 Jul 2023 02:58:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44584 Sistem ekonomi campuran pada dasarnya hadir sebagai solusi mengatasi kelemahan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi memanfaatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta sehingga tidak terjadi adanya monopoli pasar. Monopoli pasar merupakan keadaan di mana terdapat pihak yang menguasai pasar sehingga pihak-pihak lain merasa dirugikan. Hal ini biasanya terjadi pada sistem ekonomi […]

The post 3 Peran Pemerintah dalam Sistem Ekonomi Campuran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem ekonomi campuran pada dasarnya hadir sebagai solusi mengatasi kelemahan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi memanfaatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta sehingga tidak terjadi adanya monopoli pasar.

Monopoli pasar merupakan keadaan di mana terdapat pihak yang menguasai pasar sehingga pihak-pihak lain merasa dirugikan. Hal ini biasanya terjadi pada sistem ekonomi liberal atau pasar karena masyarakat diberikan kebebasan tanpa adanya pengawasan.

Padahal, pengawasan sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi agar semuanya berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan tidak ada pihak yang dirugikan. Dalam hal ini, sistem ekonomi campuran berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menjalin kerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan ekonomi.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan ekonomi, sehingga pada sistem ekonomi campuran pemerintah turut serta menggerakkan roda perekonomian.

Berikut ini sejumlah peran pemerintah dalam sistem ekonomi campuran.

1. Penguasaan Barang Modal dan Sumber Daya

Dalam hal ini bukan berarti pihak swasta tidak diberikan kesempatan untuk menguasai sumber daya yang ada. Pihak swasta tetap diberikan kesempatan untuk menguasai hanya saja tidak semuanya dikuasai. Hal ini dikarenakan jika pihak swasta diberikan kebebasan untuk menguasai secara penuh.

Dikhawatirkan akan terjadi adanya monopoli. Pemerintah berusaha membatasi gerak pihak swasta dalam penguasaan sumber daya. Biasanya pihak swasta hanya diberikan sekitar 20-30% untuk menguasai sumber daya.

Biasanya penguasaan barang modal dan sumber daya yang dilakukan oleh pemerintah terbatas pada sumber daya yang bersifat terbatas dan berfungsi memenuhi hajat hidup orang banyak. Seperti sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, listrik, gas dan sebagainya.

Sumber daya yang semacam itu jika tidak diatur oleh pemerintah maka akan terjadi ketimpangan atau penyebaran yang tidak merata. Sementara, sumber daya tersebut merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya.

Sayang, pada praktiknya peran pemerintah sering sekali tidak sesuai dengan cita-cita sistem ekonomi campuran. Kegiatan monopoli justru dilakukan oleh pemerintah itu sendiri karena peran pemerintah yang begitu besar dari sistem ekonomi ini.

Pemerintah banyak yang menyalahgunakan peran dan tugasnya sebagai lembaga pengawas. Mereka mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi. Sumber daya yang seharusnya menjadi milik negara justru dialihkan menjadi milik pribadi. Akibatnya, tujuan sistem ekonomi campuran tidak tercapai dan negara mengalami kerugian.

2. Membuat Kebijakan Ekonomi

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah memiliki peran sebagai pembuat kebijakan ekonomi. Adanya kebijakan ekonomi agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik dan untuk mengintervensi keberadaan pihak swasta.

Biasanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah berkaitan dengan regulasi pasar dan penetapan harga. Penetapan harga pasar biasanya dilakukan agar tidak ada harga yang terlalu melambung tinggi dan rendah sehingga masing-masing pihak merasa diuntungkan.

Baik dari pihak pedagang maupun pembeli. Penetapan harga biasanya dengan menentukan harga eceran tertinggi dan terendah. Harga eceran tertinggi ditetapkan agar pihak pedagang tidak memberikan harga yang mencekik konsumen sehingga barang tersebut bisa dijangkau oleh banyak orang.

Harga eceran tertinggi ini guna melindungi hak-hak konsumen. Sedangkan harga eceran terendah ditetapkan agar pedagang tetap mendapatkan keuntungan. Keberadaan harga eceran terendah ini untuk melindungi hak-hak pedagang agar tetap mendapatkan keuntungan yang sebanding dengan kualitas barang yang dijual sehingga konsumen tidak bisa bertindak seenaknya (menawar).

Namun, dalam kenyataannya, masih banyak pedagang yang tidak taat akan aturan. Mereka terkadang menetapkan harga semaunya. Terutama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti menjelang idul fitri, tahun baru atapun ramadhan.

Hal inilah yang kemudian mendorong pemerintah melakukan sidak pada saat-saat tertentu. Sidak dilakukan untuk menertibkan pedagang agar tidak mematok harga yang berlebihan sehingga konsumen masih bisa membelinya.

Tidak hanya melakukan penetapan harga, pemerintah juga menentukan sejumlah aturan atau regulasi pasar. Regulasi pasar dilakukan agar para pedagang tidak berbuat curang saat menjual barang dagangan. Biasanya para pedagang melakukan sejumlah cara untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyak.

Tidak hanya soal melambungkan harga, melainkan juga melakukan kecurangan lain seperti pengurangan jumlah atau timbangan, mengganti barang dengan kualitas buruk, memalsukan barang dan sebagainya. Untuk mengatur semua itu, pemerintah yang dalam hal ini menteri perdagangan membuat sejumlah peraturan dan melakukan sidak.

3. Melakukan Pengawasan terhadap Sektor Swasta

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah bertugas untuk mengawasi sektor swasta. Sektor swasta yang dalam sistem ekonomi liberal diberikan kebebasan tanpa pengawasan, namun tidak dalam sistem ekonomi yang satu ini.

Kebebasan sektor swasta menjadi terbatas karena terdapat aturan yang mengikat yang dibuat oleh pemerintah. Namun, dengan adanya aturan ini bukan berarti tidak memberikan kesempatan pada sektor swasta untuk melakukan inovasi melainkan hanya membatasi pada beberapa aturan saja.

Seperti penguasan sumber daya yang terbatas. Sumber daya yang terbatas hanya boleh dimiliki oleh pemerintah atau negara sedangkan swasta diberikan kebebasan menguasai sumber daya lainnya. Pemerintah dan sektor swasta secara bersama-sama berperan aktif dalam menggerakkan kegiatan ekonomi.

Keduanya saling melakukan kolaborasi agar kegiatan ekonomi di dalam negara bisa berjalan dengan baik. Pemerintah membuat aturan yang menguntungkan berbagai pihak dan sektor swasta melakukan kegiatan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan pribadi tetapi juga negara.

Sehingga, sektor swasta memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan kesejahteraan negara bersama pemerintah. Pada praktiknya, memang pengawasan pada sektor swasta tidak begitu ketat. Terlebih jika terjadi tindak pidana penyuapan di dalamnya.

Banyak sektor swasta yang melakukan kecurangan dengan menyuap pemerintah yang bertugas mengawasi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akal bulus mereka untuk menguasai sektor-sektor perekonomian. Hal inilah yang kemudian melemahkan peran pengawasan pemerintah dalam sistem ekonomi campuran.

The post 3 Peran Pemerintah dalam Sistem Ekonomi Campuran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Negara Dengan Sistem Ekonomi Komando https://haloedukasi.com/negara-dengan-sistem-ekonomi-komando Fri, 02 Jun 2023 07:57:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43162 Ekonomi komando adalah tempat sumber daya ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintahan terpusat. Dalam artian, sistem ekonomi ini negara mulai dari bisnis, karyawan, modal dan lainnya dikendalikan oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando merupakan sebuah sistem dimana pemerintah pusat yang akan menentukan berapa banyak barang yang akan diproduksi. Berbeda dengan sistem ekonomi masyarakat kapitalis yang dapat dengan […]

The post 9 Negara Dengan Sistem Ekonomi Komando appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi komando adalah tempat sumber daya ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintahan terpusat. Dalam artian, sistem ekonomi ini negara mulai dari bisnis, karyawan, modal dan lainnya dikendalikan oleh pemerintah.

Sistem ekonomi komando merupakan sebuah sistem dimana pemerintah pusat yang akan menentukan berapa banyak barang yang akan diproduksi. Berbeda dengan sistem ekonomi masyarakat kapitalis yang dapat dengan bebas memilih dan membeli produk yang disukai, namun sistem ekonomi komando justru sebaliknya.

Jika pemerintah tidak menyetujui suatu produk atau apapun, maka tidak akan ditemukan produk tersebut karena tidak mendapat izin negara. Dalam ekonomi komando, pemerintah memutuskan berapa banyak barang yang akan diproduksi, apa yang akan diproduksi, dan menentukan harga jualnya.

Sistem ekonomi ini diterapkan di beberapa negara di dunia, antara lain :

1. Korea Utara

Korea Utara sudah menerapkan sistem ekonomi komando sejak dipimpin oleh Uni Soviet pada tahun 1945. Negara ini salah satu contoh negara yang paling menonjol dari ekonomi komando. Seluruh aktivitas pengoperasian negara ini dikelola oleh pemerintah pusat yang memperkerjakan penduduk Korea Utara sendiri sebagai pegawai negeri.

Sistem ekonomi yang semacam ini membuat penduduk menjadi bergantung kepada pemerintah, khususnya menyangkut kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum, tempat tinggal, pekerjaan juga kesehatan.

Hasil dari pendapatan negara ini dialokasikan untuk pembiayaan pembuatan bom hidrogen dan teknologi nuklir yang menyebabkan Korea Utara kesulitan melakukan perdagangan antar negara karena banyak negara enggan melakukan kerja sama dengan Korea Utara.

2. Kuba

Kuba adalah salah satu negara yang terletak di Hindia Barat tepatnya di Kepulauan Karibia. Kuba juga pernah dikuasai oleh Spanyol yang pada saat itu masih menggunakan sistem komando. Kuba sempat mengalami krisis pangan yang akut ketika Uni Soviet runtuh, karena Kuba bergantung pada ekspor dari Uni Soviet.

Untuk mengatasi krisis pangan yang parah ini, pemerintah Kuba mencari solusi dengan menjadikan lahan pemerintah sebagai lahan umum yang dikelola bersama masyarakat. Kuba menggunakan sistem ekonomi komando yang terpusat guna produksi dan distribusi dapat dikontrol dengan baik.

Panen bahan makanan pun mulai menunjukkan perkembangan dan peningkatan hingga ketersediaan pangan mulai tercukupi. Dengan latar belakang penggunaan sistem ekonomi terpusat ini, membuat Kuba tetap menerapkan sistem ekonomi komando dengan baik.

3. China

Salah satu negara dengan perekonomian terkuat di dunia ini menerapkan sistem ekonomi komando ketika masa kepemimpinan Mao Zedong. Di bawah partai komunis negara, China membuat kebijakan baru bernama Sosialisme Pasar yang mana status kaya milik kaum sosialis dan miskin bukan bagian dari sosialis.

Penentuan kebijakan ini menjadi kunci keberhasilan ekonomi negeri Jiran Tiongkok ini. Bentuk sistem ekonomi komando China terlihat pada bentuk kekuasaan pemerintah pada sistem perbankan, perdagangan, kebijakan fiskal, dan pengendalian devisa negara.

4. Vietnam

Vietnam juga memiliki partai tunggal yakni, Partai Komunis Vietnam layaknya China. Karena Vietnam negara komunis satu partai di mana pemerintah menentukan alokasi sumber daya melalui negara. Vietnam memonopoli penuh dalam bidang ekonomi dan politik.

Dalam masa pertempuran blok barat dan blok timur, Vietnam percaya bahwa sistem ekonomi sosialis mampu memenangkannya. Pada awal penerapannya, sistem ini tidak berhasil dilakukan karena sektor pertanian sebagai penyokong ekonomi utama memiliki produktivitas rendah yang membuat Vietnam kerap mengalami krisis.

Untuk meningkatkan perekonomian negara, perlahan Vietnam mulai terbuka dan bekerja sama dengan negara lain. Langkah ini diwujudkan Vietnam dengan membuka relasi dengan investor asing negara lain agar aktivitas perdagangan mampu memperbaiki kondisi ekonomi negara meskipun tetap dengan sistem ekonomi komando yang diterapkannya.

5. Myanmar

Salah satu negara di Asia Tenggara, yakni Myanmar adalah contoh negara dengan sistem ekonomi yang diatur oleh pemerintah pusat. Negara ini memiliki hasil industri, pertanian, farmasi dan pupuk yang cukup tinggi, dimana pemerintah berhak memonopoli perdagangan internasional pada komoditas utama.

Komoditi ekspor utama dan terbesar Myanmar saat ini yaitu beras, dikendalikan langsung oleh pemerintah pusat. Akan tetapi, beberapa komoditas lainnya masih diberikan kewenangan kepada masyarakat untuk membantu meningkatkan perekonomian negara.

6. Rumania

Rumania juga merupakan negara dengan sistem ekonomi komando. Aktivitas perekonomian negara ini mayoritas diatur oleh pusat sehingga produksi barang hanya dapat ditentukan dan dilakukan atas perintah dari pemerintahan.

Dalam sistem ini, pemerintahan pusat Rumania memegang kendali semua alat produksi, yang mana kepemilikan alat produksi oleh individu tidaklah diakui. Pemerintah Rumania percaya bahwa dengan menerapkan sistem ekonomi yang terpusat ini, kestabilan ekonomi dapat terjaga baik.  

7. Rusia

Sebelum menggunakan sistem ekonomi terbuka dan melakukan pembaruan, Rusia dulunya sebagai contoh negara dengan sistem ekonomi terpusat. Negara ini menerapkan sistem ekonomi yang ditunjukkan dengan berbagai kegiatan ekonomi didominasi oleh pemerintah pusat.

Namun, sistem ini dirasa tidak mampu menghasilkan target pemasukan yang diharapkan pada masa itu, sehingga Rusia mengambil langkah dengan mengganti sistem ekonomi yang awalnya terpusat menjadi glanost (keterbukaan) dan perestroika (pembaruan) untuk menyeimbangkan ekonomi negara.

8. Peru

Selain negara pecahan Uni Soviet yaitu Rusia, ada beberapa negara yang dulunya pernah menggunakan sistem ekonomi komando. Sebagai contoh, suku Inca di Peru merupakan salah satu negara yang menganut sistem ekonomi komando.

Penerapan sistem ini terjadi pada abad ke-16, yang pada masa itu sistem ekonomi belum melibatkan uang melainkan berupa tukar menukar barang dan hasil pasar. Sistem ini diterapkan dengan membagi hasil produksi ke semua wilayah.

Jika ada suatu wilayah yang menghasilkan barang cukup banyak, maka barang tersebut akan didistribusikan ke wilayah lainnya. Selain itu, sistem ekonomi yang dianut oleh suku Inca ini mengatur proses produksi dengan memberikan tugas produksi yang berbeda pada setiap kelompok yang ada. Suku Inca percaya dengan pengendalian ekonomi yang semacam ini mampu menyejahterakan semua warga suku Inca.

9. Jerman

Contoh negara dengan sistem ekonomi komando terakhir yaitu Jerman. Jerman pada masa kekuasaan Hitler Nazi menggunakan sistem ekonomi terpusat dengan adanya staf birokrasi yang otoriter. Pada saat itu, Hitler yang memiliki kuasa untuk memerintahkan berapa jumlah barang yang akan diproduksi dan berapa banyak jasa yang dibutuhkan.

Kebijakan sistem ekonomi komando ditujukan untuk mengurangi angka pengangguran serta pemerintah merasa sangat diuntungkan. Dengan penentuan produksi barang oleh pemerintah pusat, maka harga barang dan tenaga kerja juga ditetapkan oleh pusat. Dalam hal ini, ekonomi negara mampu dikendalikan secara memusat oleh Hitler Nazi.

The post 9 Negara Dengan Sistem Ekonomi Komando appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Ekonomi Dualistik Menurut J.H Boeke : Pengertian, Ciri, Kekurangan dan Kelebihan https://haloedukasi.com/sistem-ekonomi-dualistik Tue, 04 Apr 2023 04:28:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42305 Sistem dualistik ekonomi Boeke, Dualistik ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujudukan akibat dari perbedaan taraf pengembagan teknologi, tetapi terlihat sebagai perbedaan konsep nilai atau falsafah, ideologi, dan sosial-budaya yang dapat memengaruhhi bekerjanya sistem ekonomi. Di desa-desa atau pedalaman dan juga pada sebagian masyarakat kota masih menganut kolektivisme yang banyak dijumpai tradisi yang dapat memunculkan sistem […]

The post Sistem Ekonomi Dualistik Menurut J.H Boeke : Pengertian, Ciri, Kekurangan dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem dualistik ekonomi Boeke, Dualistik ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujudukan akibat dari perbedaan taraf pengembagan teknologi, tetapi terlihat sebagai perbedaan konsep nilai atau falsafah, ideologi, dan sosial-budaya yang dapat memengaruhhi bekerjanya sistem ekonomi.

Di desa-desa atau pedalaman dan juga pada sebagian masyarakat kota masih menganut kolektivisme yang banyak dijumpai tradisi yang dapat memunculkan sistem ekonomi tertentu. Terdapat sistem arisan, kerja bakti, dan juga sistem pertukaran lokal yang masih berkembang meski sudah terdapat sistem produksi dan juga keuangan modern yang telah mengalami perkembangan secara cepat.

Namun, di sisi lain juga perkembangan pada sektor perekonomian formal yang berada di pusat-pusat perkotaan tidak mampu menampung lebih banyak tenaga kerja, yang pada akhirnya berusaha di sektor informal.

Dalam struktur keonomi nasional yang konfigurasi ini antara pelaku ekonomi konglomerat dan pelaku ekonomi rakyat masih dapat terlihat jelas yang masing-masing menganut sistem nilai yang diferen yang dapat memunculkan perbedaan sistem ekonomi yang dapat terbentuk.

Adapun derajat antara kedua sistem umumnya terjadi dengan pola yang tidak seimbang. Dimana sistem ekonomi superior cenderung mensubordinasi sistem ekonomi inferior karena adanya kekuatan ilmu pengetahuan, teknologi, modal, dan juga sumber daya manusia yang telah dikuasai oleh pelaku ekonomi di sektor modern.

Teori dualistik ekonomi Indonesia dapat membantu menganalisis dialektik hubungan ekonomi antar pelaku ekonomi, dimana dalam perkembangannya antara dua keadaan yang tidak dapat lagi saling berdampingan secara sejajar, melainkan saatu sistem yang telah tersubordinasi oleh sistem yang lebih dominan.

Pengertian sistem dualitik

Sistem ekonomi dualistik merupakan dua sektor yang berlainan dalam perekonomian yang sama, masing-masing memiliki pijakan budaya, aturan main, dan teknologi, juga pola-pola permintaan, serta praktik pelaksanaanya sendiri.

Sektor ekonomi dualistik memiliki sebuah cerminan yang terdapat pada perbedaan sektor subsistem tradisional yang memiliki pendapatan rendah khususnya di pedesaan dengan sektor kapitalis perkotaan yang telah mengalami pertumbuhan secara cepat dan juga lebih modern.

Menurut J. H. Boeke sistem ekonomi dualistik merupakan sistem ekonomi yang berbeda dan berdampingan dengan kuat. Dua sistem ini bukan termasuk sistem ekonomi transisi dimana memiliki sifat dan juga ciri yang lamanya makin lemah dan yang baru dapat menguat, melainkan keduanya sama-sama kuat dan juga jauh berbeda.

Sistem ekonomi dualistik ini merupakan sistem ekonomi yang merujuk pada dua sistem yang berlainan namun juga sama kuatnya. Sistem ekonomi dualistik ini termasuk perekonomian yang modern dan juga perekonomian kerakyatan.

Boeke juga berpendapat bahwa teori dualistik masyarakat merupakan sebuah teori umum pembangunan masyarakat dan pembangunan ekonomi negara terbelakang yang telah didasarkan pada hasil kajian yang telah dilaksanakan yaitu pada perekonomian Indonesia.

Boeke telah mengartikan ekonomi masyarakat memiliki tiga ciri, diantaranya semangat sosial, bentuk organisasi dan teknik yang telah mendominasinya. Adanya sebuah keterkaitan antara ketiga ciri tersebut disebut dengan sistem sosial atau gaya sosial.

Dalam konsep ekonomi dualistik terdapat empat elemen kunci, yaitu sebagai berikut ini

  • Terdapat beberapa kondisi yang berbeda yaitu terdiri dari elemen superior dan juga inferior yang telah hadir secara bersamaan dalam waktu dan juga tempat yang sama.
  • Koeksistensi internasional antara kaya dan juga miskin bukanlah hanya suatu fenomena yang berada dalam sejarah melainkan dapat membaik dengan sendirinya jika sudah saatnya.
  • Kadar superioritas dan inferioritas dari masing-masing elemen tidak hanya menunjukkan tanda-tanda yang dapat berkurang namun dapat meningkat.
  • Eleme-elemen superior tidak hanya memanfaatkan, memanipulasi, mengeksplorasi, ataupun mengencet elemen-elemen inferior.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dualistik merupakan sebuah keadaan yang berbeda dimana satu keadaan bersifat superior dan keadaan lainnya bersifat inferior yang hidupnya berdampingan dengan ruang dan juga waktu yang sama. Dengan adanya dua keadaan yang berbeda dapat memiliki pengaruh tersendiri bagi suatu negara yang seara tidak langsung telah menganut sistem ekonomi dualistik.

Ciri-ciri sistem perekonomian dualistik

Menurut Lincolin Arsyad, Sistem ekonomi dualistik memiliki 4 ciri, diantaranya

  • Dua keadaan yang berbeda dimana sebagian dari sistem ekonomi tersebut memiliki sifat superior dan yan g lainnya memiliki sifat inferior yang dapat hidup berdampingan pada ruang dan juga waktu yang sama.
  • Keadan hidup berdampingan memiliki sifat kronis dan bukan sifat yang transisisonal.
  • Terdapat derajat superioritas atau inferioritas yang tidak menunjukkan kecenderungan yang dapat menurun bahkan juga dapat meningkat.
  • Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior yang dapat menunjukkkan bahwa keberadaan unsur superior hanya berpengaruh kecil atau bahkan tidka memiliki pengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur inferior.

Ciri Absolut Sistem Perekonomian Dualistik

Terdapat dua ciri sistem perekonomian dualistik yang dapat membedakan antara masyarakat barat dan juga masyarakat timur, Masyarakat Timur memiliki kebutuhan yang terbatas, mnasyarakatnya merasa puas jika kebutuhan mendesak mereka terpenuhi.

Hal ini dapat terjadi karena terdapat pengaruh kebutuhan sosial dibandingjan dengan kebutuhan ekonomi. Barang lebih diukur dengan nilai prestisenya daripada nilai kegunaannya. Ciri-ciri khas masyarakat Timur telah membuat teori ekonomi Barat sama sekali tidak dapat diterapkan pada ekonomi yang terbelakang.

Menurut Boeke, teori ekonomi barat dimaksudkan untuk menjelaskan msyarakat kapitalis sedangkan masyarakat Timur prakapitalistik. Ekonomi Timur memiliki ciri dualistik, dimana setiap usaha untuk mengembangkan suatu pertanian prakapialistik dengan mengikuti garis Barat yang tidak hanya gagal tetapi dpaat menyebabkan sebuah kemunduran.

Perubahan sikap mental pada Petani ini penting untuk memperkenalkan teknik pertanian yang lebih modern yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan dapat mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang lebih lanjut.

Pada bidang industri, produsen Timur secara teknologi, ekonomi, dan juga sosial tidak dpat menyesuaikan dengan rekan Baratnya. Seperti halnya jika yang dipanggil pertama akan mencoba untuk meniru dan yang dipanggil terakhir maka akan merasa menderita.

Boeke menyebut kasus di Indonesia yang menggunakan teknologi Barat pada industrialisasi ekonomi yang berada di Indonesia telah menggeser tujuan yang dapat berdikari pada titik yang lebih jauh dan dapat menghancurkan industri yang lebih kecil.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Dualistik

Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam sistem ekonomi dualistik, berikut ini akan dijabarkan mengenai kelebihan sistem ekonomi dualistik terlebih dahulu, yaitu

  • Terdapat kaum-kaum intelektual yang dapat menggerakkan perekonomian
  • Terdapat pemanfaatan teknologi yang dapat berguna untuk perkembangan ekonomi

Sedangkan untuk kekurangan sistem ekonomi dualistik, yaitu sebagai berikut ini,

  • Munculnya masyarakat yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan menjadi semakin miskin.
  • Terdapat perpecahan masyarakat miskin dengan masyarakat kaya.
  • Terdapat intimidasi terhadap masyarakat miskin.
  • Kaum intelektual biasnya mengikuti garis keturunan yang tidak dapat berkembang.

Mengapa sistem ekonomi yang digunakan suatu negara tidak sama?

Setiap negara memiliki suatu sistem negara antara satu dengan yang lainnya berbeda. Sistem perekonomian yang berbeda-beda inilah memiliki sebuah sebab. Diantarannya karena setiap negara memiliki ideologi yang berbeda.

Kondisi masyarakat satu negara dengan negara lain juga berbeda, kondisi perekonomian, dan juga kondisi sumber daya alamnya memiliki sebuah perbedaan. Sebab-sebab itulah yang membuat sistem ekonomi antara satu negara dengan negara yang lain berbeda.

The post Sistem Ekonomi Dualistik Menurut J.H Boeke : Pengertian, Ciri, Kekurangan dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Ekonomi Kapitalis di Indonesia : Pengertian, Ciri-Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya https://haloedukasi.com/sistem-ekonomi-kapitalis-di-indonesia Thu, 09 Mar 2023 02:59:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41881 Kapitalis atau kapitalisme adalah istilah yang erat dengan ekonomi, istilah ini digunakan untuk menyebut pemilik modal besar dalam perekonomian atau istilah yang akrab dengan paham penerapan sistem ekonomi bebas. Perlu diketahui, pada praktik ekonomi kapitalis setiap negara menyesuaikan sistem ekonomi dengan karakteristik dan kapasitas yang masing-masing negara itu sendiri.  Ada negara yang cocok dengan sistem […]

The post Sistem Ekonomi Kapitalis di Indonesia : Pengertian, Ciri-Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kapitalis atau kapitalisme adalah istilah yang erat dengan ekonomi, istilah ini digunakan untuk menyebut pemilik modal besar dalam perekonomian atau istilah yang akrab dengan paham penerapan sistem ekonomi bebas.

Perlu diketahui, pada praktik ekonomi kapitalis setiap negara menyesuaikan sistem ekonomi dengan karakteristik dan kapasitas yang masing-masing negara itu sendiri.  Ada negara yang cocok dengan sistem kapitalis, sistem ekonomi kerakyatan, bahkan sistem ekonomi campuran. Lalu sistem ekonomi kapitalis kah yang dianut di Indonesia? Berikut penjelasannya.

Pengertian Sistem ekonomi kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi yang membebaskan seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pribadi. Sistem kapitalisme ini memberikan hak penuh kepada setiap individu untuk mengambil kekayaannya sebagai alat-alat produksi yang pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif.

Pengertian sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi.

Pengertian kapitalis adalah pihak swasta yang memiliki modal besar. Kapitalis adalah orang yang akan mengendalikan sektor industri, perdagangan, dan sektor ekonomi lainnya untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Pihak swasta yang dimaksud dalam hal ini adalah masyarakat, perusahaan ataupun perorangan.

Kapitalis dikemukakan oleh ahli ekonomi Adam smith, Adam Smith mengatakan bahwa kapitalisme adalah sistem yang dapat memberikan kesejahteraan masyarakat yang menganutnya apabila tidak ada intervensi pemerintah terhadap mekanisme dan kebijakan pasar.

Menurutnya kapitalis adalah sistem yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat, karena pemerintah tidak ikut campur dalam penetapan kebijakan atau mekanisme pasar.

Ciri-ciri ekonomi kapitalis

1. Self Interest 

Self Interest dalam ekonomi kapitalis adalah mementingkan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan individu. Jadi masyarakat memiliki kebebasan penuh untuk melakukan persaingan bisnis untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. 

2. Minimnya Peran Pemerintah dalam Sistem Perekonomian

Negara menyerahkan sistem perekonomian pada pihak swasta yang artinya keterlibatan negara dalam sistem perekonomian di negara kapitalis sangatlah sedikit. 

3. Ekonomi Diatur Mekanisme Pasar

Pada sistem kapitalis mekanisme pasarlah yang akan menentukan bagaimana keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Pemerintah tidak bisa mengintervensi bagaimana mekanisme pasar.

4. Persaingan Bebas

Pasar bebas maksudnya adalah pelaku bisnis atau usaha dapat dengan bebas melakukan persaingan di pasar, masyarakat dibebaskan untuk menjalankan kegiatan ekonomi sesuai dengan modal, ide, dan kemampuan yang dimilikinya. Jadi para pelaku bisnis dapat menawarkan produknya dengan cara apapun lalu konsumen dapat membeli sesuatu yang cenderung menguntungkan mereka sendiri.

5. Pentingnya Peranan Modal

Modal pribadi adalah penentu penting dalam sistem ini karena pihak swasta ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan bisnis yang diinginkan. 

6. Memperoleh Keuntungan

Orientasi sistem kapitalis adalah untuk mendapatkan kebebasan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, sistem seperti ini memungkinkan adanya eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya selama keuntungan yang diraup semakin besar.

Kelebihan dan kekurangan kapitalisme

Keunggulan sistem ekonomi kapitalis adalah memberikan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang besar karena membuat orang memiliki kemandirian untuk berpikir dan mengembangkan ide kreatif dalam perekonomian.

Kelebihan sistem kapitalisme

Adapun kelebihan sistem ekonomi kapitalis yaitu: 

  • Penggunaan sumber daya dan pendistribusian barang yang efisien 
  • Agar dapat bersaing, Masyarakat harus berinovasi dalam mengembangkan diri
  • Adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat karena persaingan pasar 
  • Persaingan dagang semakin mudah diatasi
  • Konsumen memiliki kontolnya sediri untuk mengendalikan pasar karena persaingan harga yang terjadi antar perusahaan

Kekurangan sistem kapitalisme

Fokus sistem kapitalis adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sehingga akan menimbulkan dampak negatif dalam pemanfaatan sumber daya. Hal ini juga berdampak pada hubungan sosio-ekonomi antar masyarakat.

beberapa kekurangan yang dimiliki sistem kapitalis, yaitu : 

  • Memunculkan ketimpangan ekonomi
  • Munculnya pasar persaingan tidak sempurna dan pasar persaingan monopolistik
  • Menimbulkan sikap materialistik karena perekonomian berorientasi pada keuntungan sebesar-besarnya
  • Adanya kesenjangan dalam distribusi antar individu dan juga berbagai sarana produksi yang terpusat pada satu kelompok 
  • Terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya alam
  • Persaingan pada sistem ini memicu konflik dan ketidakadilan karena pemimpin pasarnya merupakan pengusaha besar 

Contoh Kapitalisme di Indonesia 

Sistem ekonomi kapitalis di Indonesia dilatarbelakangi oleh perseteruan politik antara negara-negara barat yang dikenal dengan sebutan blok barat dan negara-negara timur atau yang dikenal sebutan blok timur. 

Walaupun Indonesia sebagai anggota negara Non Blok (tidak memihak salah satu) Blok,namun pemerintah kita dalam menerapkan sistem ekonomi masih menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Hal ini dapat dilihat dari contoh berikut : 

  • Dihapuskannya berbagai subsidi dari pemerintah secara bertahap. Yang artinya, harga dari barang-barang strategis yang selama ini penentuannya ditetapkan oleh pemerintah secara berangsur diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. 
  • Nilai kurs rupiah diambangkan secara bebas (floating rate). Sesuai dengan kesepakatan dalam LoI dengan pihak IMF, penentuan nilai kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap (fix rate). Yang dengan kata lain, besarnya nilai kurs rupiah harus dikembalikan pada mekanisme pasar.
  • Di Indonesia meskipun tidak menganut sistem ekonomi kapitalis, tetapi ada beberapa contoh nyata mengenai keberadaan sistem ekonomi kapitalis. Misalnya, makin maraknya pasar modern atau keberadaan supermarket dan mall di kota-kota besar membuat pasar tradisional perlahan mulai tergusur.
  • Contoh lainnya adalah eksploitasi sumber daya alam di kawasan Papua. Eksploitasi itu dilakukan perusahaan dari negara lain, yakni Freeport, dengan bekerja sama dengan pemerintah sejak masa Orde Baru.

The post Sistem Ekonomi Kapitalis di Indonesia : Pengertian, Ciri-Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Tokoh Merkantilisme Dan Pemikirannya https://haloedukasi.com/tokoh-merkantilisme Wed, 28 Dec 2022 04:45:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40446 Pengertian Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi yang berkembang dengan dominan di England di abad ke 17 dan 18. Sebuah perkembangan merkantilisme di England yang menyaksikan campur tangan dengan kerajaan dalam aktivitas sebuah perdagangan yang ketat yang bertujuan untuk melindungi sebuah kepentingan ekonomi di negaranya daripada untuk bersaing di negara asing. Sebuah campur tangan dari pihak […]

The post 5 Tokoh Merkantilisme Dan Pemikirannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi yang berkembang dengan dominan di England di abad ke 17 dan 18. Sebuah perkembangan merkantilisme di England yang menyaksikan campur tangan dengan kerajaan dalam aktivitas sebuah perdagangan yang ketat yang bertujuan untuk melindungi sebuah kepentingan ekonomi di negaranya daripada untuk bersaing di negara asing.

Sebuah campur tangan dari pihak kerajaan ini juga melibatkan sebuah pelaksanaan undang-undang yang diawali dengan sektor komersil dan industri di dalam aktivitis perdagangan negara, dimana suatu kerajaannya mempunyai suatu kuasa untuk memperbadankan sebuah syarikat-syarikat perdagangan yang dibawah piagam diraja.

Dan untuk menerusi piagam diraja ini untuk setiap syarikat perdagangan sebuah negara induk akan mempunyai kelebihan dan monopoli perdagangan di tanah jajahannya.

Berikut tokoh merkantilisme dan pemikirannya.

1. Jean Bodin (1530 – 1596)

ilmuwan Prancis yang pertama yg secara sistematis telah menyajikan teori tentang uang & harga. Menurut Beliau, bertambahnya uang yang diperoleh dari sebuah perdagangan yang ada di luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga-harga. Berdasarkan teori Boudin inilah Irving Fisher mengembangkan teori Kuantitas Uang.

Kedaulatan atau kewewenanganya tertinggi ini tidaklah dapat dibatasi oleh hukum, di dalam artian penguasa adalah sebagai pemegang sebuah wewenang tertinggi maka dari itu sebuah kekuasaan dan kewenangannya tidak akan dapat dibatasi oleh hukum.

Bodin menjelaskan sifat-sifat kedaulatan, yaitu:

  • Permanen- Sebuah kedaulatan itu tetap akan ada selama negara itu masih berdiri. Sehingga dapat diartikan bahwasannya kedaulatan dan kekuasaan tertinggi di suatu negara akan tetap ada selama negara itu masih berdiri, disimpulkannya bahwasannya seorang penguasa untuk sebagai pemegang wewenang tertinggi pada suatu negara baiknya mengatasi semua permasalahan yang ada di negaranya tersebut, dan haruslah menjamin sebuah kesejahteraan seluruh bagi warga negaranya selama negaranya itu masih berdiri.
  • Asli- Artinya sebuah kedaulatan yang tidak berasal dari sebuah kekuasaan lain yang lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dari seorang penguasa merupakan sebagai seseorang pemegang wewenang tertinggi di suatu negara yang tidak memiliki atasan lagi, dan tidaklah ada penguasa lain yang memiliki sebuah jabatan lebih tinggi darinya.
  • Bulat- Artinya sebuah kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi dan merupakan satu-satunya sebuah kekuasaan tertinggi di dalam satu negara. Dapat disimpulkan bahwa suatu penguasa sebagai seorang pemegang wewenang tertinggi tidaklah dapat dibagi-bagi dengan sebuah kekuasaan dan berkewenangan dalam satu negara.
  • Tidak terbatas- Artinya sebuah kedaulatan yang tidak ada yang membatasi, Jika ada yang membatasi maka akan menghilangkan sifat kedaulatan. Dapat disimpulkan bahwa penguasaan satu negara yang memiliki kekuasaan tidak mempunyai keterbatasan oleh pemegang wewenang tertinggi, dalam artiannya seorang penguasa negara tidak mempunyai keterbatasan kekuasaannya dan tidak ada satu pun orang di dalam satu negara yang boleh membatasi kekuasaan dari seorang penguasa negara, dikarena jika sampai penguasa negara kekuasaannya akan dibatasi maka dikhawatirkan dapat melenyapkan sifat dari sebuah kedaulatan itu sendiri. 

2. Thomas Mun (1571 – 1641)

Beliau merupakan seorang saudagar kaya dari Inggris yang menulis tentang sebuah manfaat perdagangan luar negeri. Di dalam buku-bukunya yang ditulisnya adalah memuat tentang sebuah manfaat perdagangan dari luar negeri, yang dikutip dari aslinya dari Edmund Whittaker di tahun 1960.

Pemikirannya tertuang dalam buku yang berjudul Englands Treasure by Foreign Trade. Beliau berpendapat bahwa perdagangan adalah cara untuk meningkatkan kekayaan suatu negara, nilai ekspor harus lebih besar dari pada nilai impor.

Beliau juga menganggap negara yang mempunyai banyak uang justru tidaklah baik karena akan meningkatkan harga. Harga yang terlampau tinggi mengurangi sebuah konsumsi dan permintaan sehingga dapat merugikan serta mengurangi volume dalam perdagangan.

Meningkatkan pendapatan pengusaha dan jika suatu negara mendapatkan sebuah keuntungan dan memperoleh banyaknya uang dari pendapatan perdagangan, konsepnya tentang kerangka dasar neraca pembayaran satu negara pada tahun tersebut.

Neraca yang mencantumkan nilai ekspor barang dan jasa dan nilai impor barang. Mun berpendapat menambahkan sebuah pembelian barang mewah buatan luar negeri harus dikurangi dengan membuat peraturan yang mengekang konsumsi berlebihan.

3. Jean Babtis Colbert ( 1619 – 1683)

Beliau merupakan pejabat Perancis yaitu seroang menteri utama di dalam bidang ekonomi dan keuangan di dalam sebuah pemerintahan Raja Louis xvi. Dan pada masa ini perdagangan dianggap sebagai sumber utama untuk menjadi kemakmuran, konsekuensinya, kedudukan kaum-kaum saudagar semakin penting.

Terjadinya sebuah aliansi antara saudagar & penguasa. Kaum-kaum saudagar memperkuat & mendukung sebuah kedudukan penguasa. Para penguasa memberikan sebuah bantuan & sebuah perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan lainnya.

Beliau meningkatkan industri manufaktur dan membatasi impor serta mendorong ekspor, hingga memperbesar untuk koloni dan juga membalikkan neraca perdagangan untuk menjadi positif. Tujuan merkantilisme adalah untuk meningkatkan penerimaan pendapatan dari sebuah negara.

Beliau memulai untuk sebuah reformasi pajak warisan di abad pertengahan, beliau menata ulang struktur penerimaan pajak dan juga memperbaiki sebuah administrasinya.

Beliau mengenakan pajak kepada kaum bangsawan, serta menarik piutang kepada pemerintah yang telanjur diberikan kepada kaum petani yang berbunyi “The art of taxation is art of plucking the goose, as to get the large possible amount of feather with the least possible squealing”

Kesuksesan reformasi pajaknya, Colbert menyebarluaskan ide jika kekayaan dan ekonomi Perancis harus benar-benar diarahkan untuk melayani sebuah negara. Karena itu melakukan suatu intervensi negara dibutuhkan untuk dapat mengamankan sebuah bagian terbesar dari sumber daya ekonomi yang keterbatasan.

4. Sir William Petty (1623 – 1687)

Beliau mengajar di sebuah universitas di Oxford dan banyak sekali menulis tentang politik. Petty menganggap penting arti dari bekerja merupakan jauh lebih penting dari sumber daya tanah. Bukan dari jumlah hari kerja yang dapatmenentukan nilai suatu barang, melainkan sebuah biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut didapatkan untuk tetap bekerja.

Beliau berpendapat tentang uang diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi jika lebih atau kurangnya dari semua yang diperlukan bisa mendatangkan kemudahan, yang di kalimat berbunyi: “money is fat the bodys – politic, where of too much doth as oftens hinder it is agility,as too little make a sick!”

Minatnya pada perekonomian membuatnya lebih tertarik untuk mengembangkan sebuah metode yang lebih efisien untuk sebuah survei tanah di Cromwell. Beliau menjadi seorang anggota Parlemen di Inggris dalam waktu singkat dan juga sebagai seorang ilmuwan, penemu, dan pengusaha, yang merupakan seorang anggota dari Royal Society.

Akan tetapi yang membuatnya dikenal publik adalah sebuah filosofi ‘laissez-faire’ di dalam kaitannya dengan kegiatan pemerintahan, beliau dinobatkan sebagai ksatria bergelar Sir pada tahun 1661. Mempunyai sebuah kontribusi William Petty sangatlah besar bagi sejarah perekonomian dan tulisan statistik untuk pra-Adam Smith.

Karya Petty di dalam aritmatika politik untuk bersama dengan karya John Graunt yaitu meletakkan sebuah dasar untuk teknik sensus modern. Selain itu membuat sebuah karya tentang analisis statistik yang lebih diperluas oleh penulis dan juga didokumentasikan untuk beberapa pameran pertama dari asuransi modern.

5. David Hume ( 1711-1776 )

Beliau dikenal sebagai seorang filosofi daripada seorang pakar ekonomi. Melalui kontribusinya terhadap dunia ekonomi cukuplah besar. Hal ini disebabkan oleh karena Hume dan Smith sering untuk mendiskusikan tentang pandangan-pandangan bersama-sama.

Hume menulis buku of the balance of trade, membicarakan perihal harga-harga yg sebagian dapat dipengaruhi dengan jumlah barang dan sebagiannya lagi ditentukan lagi oleh jumlah uang. Pemikiran Hume bercorak skeptis, yang di mana ide rasio tidak mempunyai kelebihan dari sebuah pengalaman.

Beliau sangat menekankan sebuah aspek pengalaman dari rasionalitas di dalam menjelaskan segala sesuatunya. Beliau juga terus berusaha mengkritisi sebuah keyakinan-keyakinan atau tradisi tradisi yang sudah ada sebelumnya.

Hume juga menyadari keterbatasan sebuah akal budi untuk mengungkapkan sesuatu. Beliau berpendapat bahwa moral hanya berdasarkan kepada perasaan. Moral akan lebih ditekankan pada sebuah aspek subjektivitas. Selain itu, Hume menjelaskan bahwa tidak ada kausalitas.

Segala sesuatu yang terjadi dengan dirinya sendiri adalah yang memang tampak untuk bersama-sama. sebuah pemikirannya akan sangat menghentak sebuah pengetahuan yaitu sebuah penolakannya terhadap teori kausalitas. Penolakannya terhadap teori kausalitas merupakan untuk menjadikan Hume sebagai seorang filsuf skeptis yang radikal.

Skeptisisme filsafat tidak bisa berkiprah melampaui dari semua pengalaman, hipotesis yang berpretensi membuka dari sebuah kualitas aslinya terdalam dari dan membatasi pengertian dari seorang manusia. Dari situ, beliau mulai meneliti ilmu yang dapat diobservasi.

Pokok bahasaan adalah kodrat manusia. Penyelidikan atas kodrat seorang manusia ini dapat menghasilkan suatu renungan yang komprehensif dan konstruktif tentang sebuah pengalaman dan kodrat dari manusia. Penekanan pada kodrat manusia inilah yang akan mengantar Hume pada naturalisme.

The post 5 Tokoh Merkantilisme Dan Pemikirannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4+ Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Pasar https://haloedukasi.com/negara-yang-menganut-sistem-ekonomi-pasar Tue, 27 Dec 2022 17:22:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40442 Sistem ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang memberikan semua aktivitas ekonomi pada mekanisme pasar. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar mempunyai beberapa aturan yang bertujuan untuk dapat mencapai kesejahteraan bangsanya. Perlu digaris bawahi aturan-aturan yang diberlakukan dalam setiap negara memiliki perbedaan antara negara satu dengan yang lainnya terkait sistem ekonomi. Belum lagi masalah kompetitor yang […]

The post 4+ Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Pasar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang memberikan semua aktivitas ekonomi pada mekanisme pasar. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar mempunyai beberapa aturan yang bertujuan untuk dapat mencapai kesejahteraan bangsanya.

Perlu digaris bawahi aturan-aturan yang diberlakukan dalam setiap negara memiliki perbedaan antara negara satu dengan yang lainnya terkait sistem ekonomi. Belum lagi masalah kompetitor yang membuat masyarakat harus memikirkan strategi pemasaran agar dapat bersaing.

Oleh karena itu, untuk mengenal lebih jauh tentang sistem ekonomi pasar, berikut penjelasan selengkapnya.

Apa itu Sistem Ekonomi Pasar ?

Sistem ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang memberikan semua aktivitas perekonomian yang mencakup proses produksi, distribusi, hingga konsumsi pada mekanisme pasar. 

Hal ini pun diartikan bahwa pasar dapat menentukan kondisi sistem ekonomi terhadap penentuan harga barang dan jasa. Dalam sistem ekonomi pasar, tingkat penawaran dan permintaan berlaku secara bebas dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.

Sistem ekonomi pasar dapat disebut juga dengan sistem ekonomi liberal karena karakteristik pasar bebas merupakan bagian dari kapitalisme. Namun, sistem ekonomi ini tidak menganut paham kapitalisme secara total.

Sistem ekonomi pasar diharapkan dapat mendorong terwujudnya kehidupan yang layak dan berkompetitif secara sehat antar sesama pelaku usaha pasar. 

Sistem ini memberikan kebebasan terhadap individu dalam melakukan aktivitas ekonomi, hal tersebut disinggung dalam buku yang berjudul The Wealth of Nations yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723 – 1790).

Sistem ini pun juga banyak dipengaruhi oleh permintaan yang berkaitan dengan pembelian oleh pemerintah, konsumen, dan perusahaan. Sedangkan pada penawaran berkaitan dengan tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam.

Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Pasar

Di beberapa negara kebijakan yang bebas dari intervensi pemerintah berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan seluruh kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan mudah oleh para pengusaha.

Hal tersebut dapat terjadi karena sistem ekonomi pasar memberikan keuntungan bagi negara tersebut sesuai dengan budaya dan latar belakang negara tersebut. Berikut contoh beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar.

1. Korea Selatan

Sistem ekonomi yang dianut oleh Korea Selatan adalah sistem ekonomi pasar. Negara ini berhasil mencapai peringkat ke 15 di dunia berdasarkan PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Selain itu dalam bidang ekspor negara ini mencapai peringkat kedelapan di dunia, serta peringkat ke 11 dalam bidang impor.

Kemajuan yang berhasil diraih oleh Korea Selatan menjadikan negara ini dijuluki dengan istilah ‘Keajaiban di Sungai Han’ dan ‘Macan Asia’. 

Kemajuan Korea Selatan sudah terlihat sejak tahun 1980 an yang pada saat itu memiliki nilai rata-rata PDB 8% per tahun, dan terus mengalami peningkatan hingga berhasil meningkatkan 20 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan Korea Utara.

2. Jerman 

Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa yang menganut sistem ekonomi pasar. Negara ini sukses dalam bidang industrialisasi dan kapitalisme industri.

Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan Jerman dalam Pendapatan Nasional Bruto yang mencapai peringkat kelima di dunia. Selain itu, negara ini mencapai peringkat ketiga di dunia dalam bidang ekspor pada tahun 2011.

Meskipun Jerman tidak unggul dalam segi sumber daya alam sehingga negara ini harus mengimpor dari negara lain, namun Jerman unggul dalam sektor jasa dan industri. 

Hal tersebut terlihat dalam PDB Jerman yang berkontribusi dalam sektor jasa sekitar 70%, sektor industri 29,1%, dan sektor pertanian 0.9%.

3. Inggris

Inggris merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Hal ini terbukti bahwa Inggris memiliki PDB per kapita rata-rata sebesar 2.907 poundsterling. Negara ini menerapkan sistem ekonomi pasar campuran dengan memprioritaskan prinsip pasar bebas.

Meskipun Inggris menerapkan sistem pasar bebas namun negara ini juga tetap memperhatikan kesejahteraan sosial dan infrastruktur. Dalam sektor industri, negara ini unggul dalam industri kimia, farmasi, senjaga, software, hingga kedirgantaraan.

Di benua Eropa dari sekian banyak negara, Inggris memiliki sistem perpajakan yang terbilang kompetitif dengan negara lainnya. Pada tahun 2009 tarif pajak per individu di Inggris mencapai 20% dari total penghasilan kena pajak. Bahkan persentase tersebut dapat mencapai 40% jika memiliki penghasilan di atas 37.400 poundsterling.

4. Italia

Italia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Kemajuan perekonomian negara ini terlihat dalam pencapaian PDB perkapita yang cukup tinggi. Pada tahun 2010, negara ini sukses mencapai perekonomian terbesar kedelapan di dunia.

Berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja Italia mencapai peringkat terbesar kelima di Eropa, dan mencapai peringkat ke 10 di dunia. Italia juga menjadi negara anggota pendiri OECD, Zona Euro, dan G8.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar

  1. Berorientasi pada pendapatan atau profit.
  2. Barang dan jasa dapat digunakan secara bebas.
  3. Persaingan yang sehat diantara para pelaku usaha dan juga produsen.
  4. Kompetitif dalam persaingan usaha untuk membuat produksi berkualitas. 
  5. Tingkat penawaran dan permintaan mempengaruhi harga barang dan jasa.
  6. Masyarakat secara bebas dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kreativitas.
  7. Menerapkan efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi.
  8. Sumber produksi dapat diakses oleh pemilik modal sehingga peran mereka sangat penting bagi suatu usaha.
  9. Kebebasan terhadap setiap individu untuk melakukan segala aktivitas ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar memiliki beberapa kelebihan, berikut diantaranya:

  • Barang dan jasa yang diproduksi sesuai dengan jumlah kebutuhan konsumen.
  • Meningkatkan kewirausahaan untuk bersaing mendapatkan profit.
  • Konsumen rela membayar mahal untuk produk yang sangat dibutuhkan
  • Produksi secara efisien terhadap barang dan jasa.
  • Semakin produktif suatu perusahaan, semakin tinggi profit yang didapat
  • Pasar terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sehingga banyak inovasi yang tercipta.
  • Konsumen lebih menyukai produk baru yang kreatif, sehingga banyak inovasi.
  • Produk baru lebih cepat terkenal berkat kemajuan teknologi.
  • Terdapat pertumbuhan dan perkembangan investasi oleh perusahaan.
  • Mengurangi intervensi suatu negara terhadap kegiatan perekonomian.

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar

Selain kelebihan, sistem ekonomi pasar pun memiliki beberapa kekurangan, berikut di antaranya:

  • Pemanfaatan sumber daya manusia kurang berjalan optimal.
  • Pengusaha bermodal besar akan mendominasi persaingan di pasar.
  • Tingkat persaingan yang tinggi menyebabkan individu yang gagal akan semakin terpuruk.
  • Pengusaha dengan modal kecil lebih rentan tumbang karena tidak mendapatkan perlindungan.
  • Tidak ada pihak pencegah jika terjadi eksploitasi terhadap sumber daya oleh pemilik modal besar.
  • Meningkatkan kesenjangan antara pengusaha yang bermodal besar dan pengusaha yang bermodal kecil.
  • Partisipasi tidak secara menyeluruh karena terdapat diskriminasi terhadap kaum yang tidak mampu dan penyandang disabilitas.

The post 4+ Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Pasar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Daftar Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis https://haloedukasi.com/negara-yang-menganut-sistem-ekonomi-sosialis Mon, 12 Dec 2022 00:26:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39972 Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang mengubah pemerintah menjadi partai politik yang berperan penting dalam mengatur semua kegiatan ekonomi. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki kekuasaan penuh untuk merencanakan, mengambil keputusan ekonomi, dan mengendalikan semua kebijakan yang dirancang untuk mendistribusikan kesejahteraan manusia dan memastikan perlakuan yang sama terhadap semua orang, baik kaya maupun miskin. Perkembangan […]

The post Daftar Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang mengubah pemerintah menjadi partai politik yang berperan penting dalam mengatur semua kegiatan ekonomi.

Dalam sistem ini, pemerintah memiliki kekuasaan penuh untuk merencanakan, mengambil keputusan ekonomi, dan mengendalikan semua kebijakan yang dirancang untuk mendistribusikan kesejahteraan manusia dan memastikan perlakuan yang sama terhadap semua orang, baik kaya maupun miskin.

Perkembangan sistem ekonomi sosialis tidak dapat dipisahkan dari pemikiran Karl Marx dan Frederick Engels. Kedua orang ini mulai memperkenalkan sistem ekonomi ini dalam bukunya The Communist Manifesto.

Dalam buku tersebut, mereka mengemukakan beberapa keberatan terhadap penerapan sistem ekonomi kapitalis. Dimana menurut mereka, sistem ekonomi banyak menimbulkan masalah rumah tangga. Sehingga tidak bisa diterapkan di dalam negeri.

Sistem ekonomi kapitalis dapat menimbulkan masalah antara pemilik modal dan pekerja. Selain itu, sistem ekonomi ini menyediakan orang-orang yang selalu ingin bersaing di bidang ekonomi atau produksi.

Pemerintah juga tidak mengontrol kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kapitalis. Sehingga pihak swasta memiliki kontrol penuh terhadap usahanya. Perang dingin yang dimulai pada tahun 1947 menyebabkan terbaginya kekuatan dunia pada saat itu  menjadi dua blok, yaitu blok Timur dan blok Barat.

Blok Timur adalah blok yang diproduksi oleh Uni Soviet dan negara-negara Eropa lainnya, sedangkan blok Barat adalah blok pertemuan antara NATO dan Amerika Serikat. Dalam hal sistem ekonomi, blok Barat dan blok Timur memiliki pemahaman yang berbeda tentang kebijakan yang berkaitan dengan sistem ekonomi.

Blok Barat ini dikenal dengan sistem ekonomi liberal atau masyarakat kapitalis pada umumnya. Sedangkan Blok Timur menetapkan konsep sistem ekonomi sosialis yang dapat menciptakan masyarakat  komunis.

Dari sudut pandang ideologis dan obyektif, sistem ekonomi sosialis dan liberal memiliki aspek yang berlawanan, meskipun pada prinsipnya masing-masing sistem  memiliki  kelebihan dan kekurangan. Pada akhirnya, dengan menerapkan kedua sistem ekonomi tersebut, Anda dapat menciptakan negara dengan kekuatan ekonomi yang sangat kuat dan stabil.

1. China

Pemerintah China memiliki pengaruh terbesar dalam banyak keputusan politik dan kegiatan ekonomi di China.

Di beberapa bagian pemerintah China, bagaimanapun, telah menggunakan kapasitas sehubungan dengan kebijakan yang diterapkan sebelumnya, seperti fasilitas kesehatan, yang saat ini tidak didukung oleh pemerintah.

Perekonomian Tiongkok pada awalnya didasarkan pada sistem ekonomi sosialis, namun perlahan perekonomian mengalami beberapa perubahan dan beberapa pedoman politik yang bertujuan untuk menghidupkan kembali stabilitas ekonomi.

Saat ini perekonomian China menganut sistem ekonomi liberal, atau yang biasa disebut kapitalisme,  dapat dilihat berbagai cara pemerintah ini membuka pasar bebas internasional.

Meski berunsur liberal, pemerintah cinta masih melabeli negaranya  sebagai salah satu pendukung sosialisme. Berdasarkan model sistem ekonomi, Cina sebenarnya telah meninggalkan bentuk murni dari sistem sosialis.

Suatu bentuk sosialisme yang dapat Anda lihat pada sejumlah perusahaan di China, sekitar 70% adalah milik negara dan 30% milik swasta. Jumlah perusahaan swasta meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan adanya unsur sosialis dan liberal.

Dengan adanya perubahan penetapan sistem ekonomi tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian Tiongkok yaitu Tiongkok akan menjadi bagian dari negara dengan perkembangan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika.

2. Korea Utara

Sistem ekonomi sosialis Korea Utara terbukti dengan supremasi dan kendali penuh pemerintah atas semua kegiatan ekonomi.

Referensi ini menunjukkan bahwa Korea Utara sangat tertutup dan tidak mudah untuk membuka investasi asing ke negara tersebut, dan dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi Korea Utara lebih sosialis daripada Cina.

Dapat dikatakan bahwa penciptaan sistem ekonomi sosialis di Korea Utara tidak sepenuhnya berhasil, mengingat  perkembangan ekonomi negara tersebut mengalami kemunduran dan tidak lebih baik dari negara tetangga, yaitu Selatan Korea 

3. Kuba

Jika Anda mengetahui ciri-ciri  negara sosialis sehingga semua ciri itu sama, Anda akan melihat semuanya di negara Kuba. Misalnya pengaruh peran pemerintah dalam pengelolaan seluruh kegiatan ekonomi negara, tersedianya pelayanan kesehatan yang diciptakan oleh pemerintah untuk rakyatnya, dll.

Seperti Korea Utara, Kuba juga tidak memiliki pasar saham, oleh karena itu negara Kuba menerapkan sistem perdagangan  tertutup dari negara lain dan membatasi investasi asing.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis

Ketika suatu negara menerapkan sistem ekonomi sosialis, hal itu menunjukkan peran pemerintah dalam mengatur dan mengendalikan semua kegiatan ekonomi dan kepemilikan sumber daya. Artinya, pemerintah merupakan satu-satunya aktor dan pusat kekuasaan dalam perekonomian yang memiliki peran penting.

Untuk menentukan apakah suatu negara menerapkan sistem ekonomi sosialis, Anda perlu mengetahui ciri-cirinya. Berikut  ciri-ciri sistem ekonomi sosialis.

  • Pemerintah mengatur semua alat produksi, dan tidak seorang pun atau pihak swasta berhak atas kekuasaan dan kebebasan untuk memiliki alat-alat yang tersedia.
  • Status sosial yang setara diasumsikan antara si miskin dan si kaya, yang berhak mendapat keuntungan dari perdagangan.
  • Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah adalah satu-satunya entitas yang berhak merencanakan dan memutuskan masalah yang berkaitan dengan ekonomi.
  • Tidak ada persaingan bebas ketika jumlah pengusaha  di negara tersebut berkurang.
  • Pemerintah adalah pusat pengambilan keputusan untuk semua kegiatan ekonomi. Mulai dari perdagangan luar negeri, konsumsi, distribusi dan juga investasi.
  • Mewujudkan pemerataan kesejahteraan sosial secara menyeluruh.
  • Volume produksi terbatas, karena semuanya terkait dengan kapasitas produksi dan juga kebutuhan pasar.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, sistem ekonomi sosialis merupakan salah satu jenis kritik terhadap keberadaan sistem ekonomi liberal yang menyebabkan munculnya masyarakat kapitalis.

Menurut para pendukung sosialisme, penerapan sistem ekonomi kapitalis dapat menimbulkan beberapa konsekuensi negatif yang dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat akar rumput.

Jadi kaum sosialis masih ingin merasa memiliki kepentingan dalam semua kegiatan ekonomi. Salah satunya adalah kewajiban untuk mengamati dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.

Dengan demikian, hasil dari seluruh kegiatan ekonomi dapat dirasakan oleh semua kalangan, baik pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat.

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

  • Layanan kesehatan dan  pendidikan tersedia untuk semua lapisan masyarakat dengan biaya lebih rendah.
  • Kesetaraan sosial adalah untuk semua orang, dari yang kaya sampai yang miskin.
  • Penghapusan praktik monopoli dari pasar.
  • Menciptakan pemerataan pendapatan.
  • Inflasi lebih mudah diatasi karena dikendalikan langsung oleh pemerintah.
  • Negara memegang peranan penting dalam pelaksanaan dan pengendalian semua kegiatan ekonomi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

  • Pertumbuhan ekonomi terhambat karena hanya pemerintah satu-satunya operator pasar dalam sistem ekonomi ini.
  • Jumlah pengusaha semakin berkurang karena keterbatasan sumber daya.
  • Inovasi dan kreativitas pengusaha menurun. Ini terjadi karena tidak ada penghargaan atas kreativitas mereka.
  • Pajak cukup tinggi
  • Tidak semua individu mendapatkan kebebasan untuk memiliki sumber daya yang tersedia
  • Ketersediaan produk dan jasa sangat terbatas.

Inilah beberapa penjelasan tentang sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi  negara  memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, negara memilih sistem ekonomi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Hal ini dirancang agar seluruh masyarakat dan pemerintah dapat memajukan perekonomian negara dengan baik.

The post Daftar Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisional https://haloedukasi.com/negara-yang-menganut-sistem-ekonomi-tradisional Fri, 09 Dec 2022 03:03:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39922 Pada dasarnya setiap negara memerlukan cara tertentu dalam mengelola ekonomi dan memecahkan masalah ekonomi, cara ini disebut sistem ekonomi. Mengutip dari Modul Ekonomi Kelas X SMA Cucu Risa Asmaran, sistem ekonomi adalah suatu cara yang mengatur dan menyelenggarakan semua kegiatan ekonomi, baik rumah tangga negara atau pemerintah maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Kegiatan ekonomi ini meliputi produksi, konsumsi, […]

The post 6 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya setiap negara memerlukan cara tertentu dalam mengelola ekonomi dan memecahkan masalah ekonomi, cara ini disebut sistem ekonomi. Mengutip dari Modul Ekonomi Kelas X SMA Cucu Risa Asmaran, sistem ekonomi adalah suatu cara yang mengatur dan menyelenggarakan semua kegiatan ekonomi, baik rumah tangga negara atau pemerintah maupun rumah tangga masyarakat atau swasta.

Kegiatan ekonomi ini meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi, yang dilakukan menurut prinsip-prinsip tertentu untuk mencapai kekayaan. Sistem ekonomi mempunyai beberapa tugas, yaitu:

  1. Mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan produktif.
  2. Menyediakan berbagai metode untuk bisa mengoordinasikan semua kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
  3. Menyediakan semacam mekanisme agar produksi  merata.

Bagaimana dengan sistem ekonomi tradisional? Perlu diketahui bahwa sistem ekonomi tradisional merupakan salah satu sistem ekonomi yang masih digunakan sampai sekarang.

Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi tradisional, apa ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, apakah kelebihan sistem ekonomi tradisional dan kelemahan sistem ekonomi tradisional, negara mana yang mengikuti sistem ekonomi tradisional dan penjelasannya. Contoh sistem ekonomi tradisional dibahas secara lengkap.

Saat ini hanya beberapa negara yang mengikuti sistem ekonomi tradisional. Sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat di daerah terpencil dan terpencil. Di Indonesia sendiri, sistem ekonomi tradisional masih dianut masyarakat di desa-desa terpencil yang sulit diakses. Daerah atau negara yang menganut sistem ekonomi tradisional adalah:

1. Lembah Baliemi

Lembah Baliemi adalah sebuah lembah di pegunungan Jayawijaya Papua. Lembah Baliem terletak di ketinggian 1600 mdpl dan dikelilingi pegunungan. Pada malam hari, suhu di lembah Baliem bisa naik hingga 10-15 derajat.

Penduduk Lembah Baliem terdiri dari suku Dan, Lan dan  Yali. Sistem ekonomi yang dilakukan di Lembah Baliem masih dianggap sebagai sistem ekonomi tradisional. Sebagian besar masyarakat di Lembah Baliem mencari nafkah dengan menanam berbagai tanaman hortikultura seperti pisang, tebu, ubi jalar dan tembakau.

Alat-alat pertanian masih sederhana seperti tongkat kayu berbentuk linggis dan kapak batu. Sebaliknya masyarakat Lembah Baliem khususnya suku Dan beternak babi.

Bagi suku Dan, kaki babi digunakan sebagai sumber makanan, alat upacara adat, hiasan, dan juga dapat digunakan sebagai pisau. Babi sering dijadikan sebagai barter (barter) antar warga. Pada saat yang sama, beberapa orang di Lembah Baliem juga berdagang barang-barang seperti kayu, kulit binatang, bulu burung, dan kapak.

2. Papua Nugini

Dari segi ekonomi, Papua Nugini adalah salah satu negara termiskin di dunia. Padahal, Papua Nugini kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, tingginya biaya infrastruktur yang mendukung pengelolaan sumber daya alam tersebut dan medan yang sulit menghalanginya.

Mayoritas mata pencaharian penduduk Papua Nugini berasal dari pertanian, yang meliputi kakao, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, singkong, talas, teh, dan ubi jalar.

3. Batangafo

Batangafo adalah salah satu negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Batangafo adalah sebuah kota di daerah Ouhami di Republik Afrika Tengah. Secara khusus, Batangafo terletak di pertemuan sungai Ouham dan Fafa. Sayangnya, saat ini masih terjadi konflik kemanusiaan di Batangas yang berdampak pada kondisi ekonomi.

4. Malawi

Malawi adalah sebuah negara di benua Afrika Selatan. Malawi dikelilingi oleh benua Afrika tengah-selatan dan merupakan salah satu negara terbelakang di dunia. Mayoritas penduduk Malawi tinggal di pedesaan dan perekonomian Malawi didominasi oleh sektor pertanian.

Sayangnya, Malawi masih memiliki konflik sosial dan ekonomi, seperti kurangnya layanan kesehatan, pendapatan penduduk yang sangat rendah, dan kualitas pendidikan yang buruk.

5. Mbaiki

Mbaiki adalah ibu kota Republik Afrika Tengah. Sebagian besar penduduk Mbaiki bermata pencaharian sebagai petani kayu dan kopi. Sayangnya, masih ada beberapa masalah mendasar, seperti kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang menyebabkan tingginya angka kematian, kemiskinan dan sedikitnya anak yang mendapatkan pendidikan yang layak.

6. Mobaye

Mobaye adalah sebuah desa tradisional di Afrika Tengah. Mobaye sering mengalami krisis ekonomi dan konflik antar warga. Di Mobaye, dengan 7.000 penduduk, akses listrik masih sangat minim sehingga mempengaruhi kualitas hidup dan tingkat perekonomian.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Masyarakat di negara-negara yang mengikuti sistem ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kegiatan ekonomi berkaitan dengan adat istiadat.
  • Hubungan masyarakat adalah hubungan kekeluargaan.
  • Masyarakat statis karena memiliki sedikit atau tidak ada kontak dengan dunia luar.
  • Tidak ada pembagian kerja.
  • Ekonomi konsumsi dan produksi tidak dipisahkan.
  • Mempercayai sumber daya alam.
  • Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan.
  • Peralatan dan teknologi produksi sederhana.
  • Teknologi produk dipelajari dari generasi ke generasi dan sederhana.
  • Penggunaan sistem tukar, karena uang belum diakui sebagai alat pembayaran.
  • Negara hanya bertindak sebagai pengawas dan tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam prakteknya, sistem ekonomi tradisional memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Setiap individu termotivasi untuk menjadi produsen.
  • Tidak ada persaingan tidak sehat karena kegiatan produksi tidak mencari keuntungan.
  • Masyarakat cenderung jujur ​​karena menggunakan sistem barter.
  • Hubungan kerja sama dan keharmonisan antara setiap individu bersifat tetap.
  • Keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya stabil.
  • Perlindungan sumber daya alam berusaha melestarikan.

Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam prakteknya, sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan sebagai berikut:

  • Distribusi sumber daya ekonomi yang tidak efisien.
  • Teknologi  sederhana menyebabkan produktivitas rendah.
  • Produk yang diproduksi berkualitas rendah.
  • Tujuan kegiatan ekonomi bukan untuk mencari keuntungan.
  • Tujuan kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
  • Tujuan kegiatan ekonomi bukan untuk meningkatkan taraf hidup.
  • Masyarakat menolak perubahan, sehingga kurang berkembang.
  • Sulit menyatukan dua pihak yang saling membutuhkan.
  • Sulit untuk menentukan nilai  barang yang ditukar.

Inilah beberapa info seputar sistem ekonomi tradisional yang bisa Anda ketahui. Berbagai kelebihan dan kelemahan ketika menganut sistem ekonomi tradisional.

The post 6 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
30 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal https://haloedukasi.com/negara-yang-menganut-sistem-ekonomi-liberal Thu, 08 Dec 2022 06:03:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39957 Sebelum membahas negara mana saja yang menganut sistem ekonomi liberal, ada perlunya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem ekonomi liberal. Ekonomi liberal merupakan suatu konstruksi sistem ekonomi disuatu negara yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi agar dapat memperoleh pendapatan. Sistem ekonomi liberal sering dihubungkan dengan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi […]

The post 30 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum membahas negara mana saja yang menganut sistem ekonomi liberal, ada perlunya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem ekonomi liberal.

Ekonomi liberal merupakan suatu konstruksi sistem ekonomi disuatu negara yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi agar dapat memperoleh pendapatan.

Sistem ekonomi liberal sering dihubungkan dengan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi liberal sangat menjunjung tinggi semua hal milik pribadi dan segala keputusan mengenai perekonomian akan dihubungkan dengan ekonomi pasar.

Dalam sistem ekonomi liberal secara mekanisme dapat didominasi oleh pasar bebas namun pemerintah tetap menyediakan fasilitas umum. Berikut negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal.

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan negara yang berkomitmen terhadap prinsip-prinsip liberalisme, kebebasan individu, pluralisme politik, perlawanan terhadap sentralisasi pemerintah, dan memiliki mekanisme pasar bebas.

Terdapat dua faktor utama yang memainkan perekonomian Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki sistem ekonomi liberal, yakni tenaga kerja dan sumber daya alam. Perekonomian negara ini dapat maju karena didukung oleh sumber daya alam yang melimpah dan kualitas tenaga kerja.

2. Australia

Negara selanjutnya yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Australia. Negara ini dikategorikan menjadi salah satu negara maju di dunia karena tercatat telah sukses mencapai PDB per kapita yang tinggi dan rendahnya angka kemiskinan.

Hal tersebut dibuktikan pada tahun 1990-an ekonomi Australia tidak pernah mengalami resesi. Pada tahun 2005 angka pengangguran di negara ini hanya 5% dari total penduduk. Kenaikan angka pengangguran tidak begitu signifikan hingga tahun 2007 sebesar 5,1%.

3. Belanda

Belanda merupakan negara yang memiliki wilayah sempit namun memiliki banyak industri makanan yang sangat maju. Kemajuan dalam bidang industri didorong karena Belanda menganut sistem ekonom liberal yang memberikan keleluasaan terhadap investasi.

Belanda memiliki beberapa kegiatan utama ekonomi, diantaranya yakni pemprosesan makanan, bahan kimia, pemrosesan minyak, dan pembuatan mesin listrik. Meskipun Belanda tidak memiliki sektor pertanian yang luas namun negara ini mampu lebih maju dalam bidang industri makanan.

4. Bulgaria

Bulgaria dalam bidang ekonomi terkenal sebagai negara yang memiliki banyak sektor swasta yang maju dan besar. Selain itu terdapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang strategis.Kemajuan yang dimiliki Bulgaria membuat negara ini masuk dalam klasifikasi negara sebagai ekonomi berpendapatan menengah atas oleh Bank Dunia. 

Hal tersebut juga dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Bulgaria yang cepat.Berdasarkan data Eurostat pada tahun 2008, PDB per kapita Bulgaria mencapai angka sebesar 43% dari rata-rata negara yang ada di Uni Eropa.

5. Republik Cekoslovakia

Republik Cekoslovakia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi liberal dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Masyarakat negara ini dapat memperoleh kesempatan untuk menikmati standar hidup di atas layak.

Oleh karena itu, sebagian masyarakat yang berpenghasilan baik mulai terpengaruh oleh gaya hidup konsumerisme dan materialisme. Dengan kemudahan-kemudahan dalam aktivitas ekonomi membuat banyak masyarakat hidup sejahtera seperti memiliki rumah dan mobil.

Meskipun demikian, pada tahun 1967 Republik Cekoslovakia pernah mengalami masa ekonomi yang buruk karena pertarungan dalam tubuh Partai Komunis Cekoslovakia. Namun seiring dengan berjalanya waktu negara ini dapat bangkit dari masa keterpurukan ekonomi.

6. Colombia

Negara yang menganut sistem ekonomi liberal selanjutnya adalah Colombia atau Kolombia. Berdasarkan catatan sejarah Colombia dahulunya merupakan negara pertanian, namun di masa kini Colombia mulai menyerap tenaga kerja dalam sektor industri secara besar-besaran.

Walaupun Colombia menghadapi kesulitan dengan persoalan konflik bersenjata internal naum perkembangan pasar ekonomi tumbuh dengan konstan. Hal ini dibuktikan pada akhir abad 20, Colombia berhasil meningkatkan GDP rata-rata 4% setiap tahun dari tahun 1970 hingga 1998.

7. Denmark

Denmark dikenal sebagai negara yang memiliki pendapatan tertinggi di dunia. Negara ini menganut konsep ekonomi liberal atau kapitalis dan dipandang sebagai negara paling menyenangkan di dunia karena memiliki aksesibilitas yang mudah terhadap standar kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan yang tinggi.

Berdasarkan data Survei Global Peace Index tahun 2009, Denmark menempati posisi negara paling damai kedua setelah negara Selandia Baru, hal ini karena Denmark jarang sekali terjadi kasus korupsi.

8. Estonia

Negara berikutnya yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Estonia. Setelah mengalami masa lalu yang kelam, negara ini dengan cepat memutuskan untuk bergerak membangun negerinya agar lebih maju seperti negara yang ada di Eropa Barat.

Melalui strategi “Terapi Kejut” Estonia dapat langsung membangun dan menciptakan ekonomi pasar bebas dan menjalin ikatan dekat dengan negara-negara barat seperti Amerika Serikat, dan negara-negara Skandinavia.

9. Finlandia

Finlandia merupakan bagian dari Negara Nordik, yang menempati wilayah Eropa Timur dan Atlantik Utara, dengan negara-negara lain seperti Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia dan Swedia, dan juga teritori Kepulauan Faroe, Greenland, Svalbard dan Aland.

Sama seperti Negara Nordik lainnya, Finlandia juga menganut sistem ekonomi liberal sejak akhir tahun 1980 yang ditandai dengan hasil modifikasi produk keuangan dan pasar. Sistem ekonomi yang dijalankan membawa kesuksesan bagi Finlandia dalam meningkatkan pendapatan perkapita.

10. Georgia

Georgia merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Latar belakang negara ini memiliki perkembangan ekonomi yang cepat karena memiliki kerangka ekonomi makro yang baik, lingkungan bisnis yang menarik, serta manajemen keuangan publik yang kuat.

Georgia pernah mencatat rekor menjadi peringkat ke 7 dari 190 negara dalam hal kemudahan berbisnis berdasarkan laporan Doing Business tahun 2020 yang dirilis oleh World Bank.

11. Hongaria

Negara yang menganut sistem ekonomi selanjutnya adalah Hungaria. Dari 188 negara di dunia, ekonomi Hongaria masuk dalam peringkat ekonomi terbesar ke 57 dan dikategorikan sebagai negara dengan pendapatan per kapita terbesar ke 49 dalam hal keimbangan kemampuan berbelanja.

Negara ini dalam bidang ekonomi berorientasi pada ekspor sehingga Hongaria menjadi negara ekspor terbesar ke 35 di dunia. Adapun mitra dagang utama Hongaria yakni Austria, Italia, Jerman, Polandia, Prancis, Republik Cekoslovakia, Romania, dan Slovakia.

12. Inggris

Inggris atau United Kingdom merupakan negara yang memiliki perekonomian maju dan berorientasi pasar. Inggris juga merupakan negara dengan perekonomian ke-5 terbesar di dunia berdasarkan PDB nominal dan terbesar ke-9 dalam PDB keseimbangan kemampuan berbelanja.

Negara ini mendorong liberalisasi pasar dan privatisasi untuk kepentingan sektor usaha. Bahkan di salah satu kota di Inggris yakni London terkenal sebagai pusat perkembangan ekonomi baru yang membuat pemerintah Inggris tidak lagi intervensi dalam dunia usaha di kota tersebut.

13. Italia

Negara berikutnya yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Italia. Negara ini memiliki perkembangan perekonomian yang maju, terlihat dari angka PDB per kapita yang cukup tinggi dan angka pengangguran yang cukup rendah.

Italia tercatat sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke 10 di dunia dan terbesar ke 5 di Eropa dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Selain itu Italia juga merupakan salah satu negara anggota yang mendirikan G8, Zona Euro, dan OECD.

14. Jerman

Jerman adalah negara yang memiliki PDB terbesar ke 4 di dunia dan PNB terbesar ke 5 di dunia. Sistem ekonomi yang dianut oleh Jerman sama dengan Jepang yakni industrialisasi dan kapitalisasi pasar.

Semenjadk era industrialisasi dan kapitailisme industri, Jerman sukses menjadi inovator dan pengglobal ekonomi. Negara ini menjadi eksportir terbesar ke 3 di dunia yaitu sebesar 1.409 dolar Amerika Serikat.

15. Jepang

Sama seperti Jerman, Jepang juga menjadi negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis atau liberal. Negara ini merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke 3 di dunia setelah Amerika Serikat dan China.

Perekonomian Jepang berjalan sangat efisien dan mampu bersaing dalam skala internasional, terutama dalam bidang industri. Dengan karakteristik Jepang sebagai negara yang memiliki sumber daya manusia terbaik membuat merke cepat bangkut dari krisis yang pernah melanda di masa lalu.

16. Korea Selatan

Negara yang menganut sistem ekonomi berikutnya adalah Korea Selatan. Negara ini berstatus sebagai ‘Macan Asia’ karena sukses mencapai peringkat ke 8 di dunia dalam hal ekspor dan mencapai peringkat ke 11 dalam hal impor di dunia.

Sejak akhir tahun 1980, Korea Selatan mulai menunjukkan perekonomian yang tumbuh pesat dan terus berkembang hingga rata-rata 8% per tahun. Korea Selatan dijuluki dengan istilah ‘Keajaiban di Sungai Han’ karena kemajuan negara ini dalam bidang ekonomi.

17. Malaysia

Pada tahun 1970-an Malaysia berkomitmen untuk mengubah perekonomian negaranya yang awalnya bergantung pada alam, pertambangan dan pertanian, menjadi perekonomian yang berbasis manufaktur.

Malaysia secara konsisten mencapai pertumbuhan PDB lebih dari 7% yang disertai dengan inflasi yang rendah di tahun 1980 hingga 1990-an. Pertumbuhan primer Malaysia didorong dari ekspor produk-produk industri.

18. Norwegia

Negara yang menganut sistem ekonomi selanjutnya adalah Norwegia. Negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung pesat hingga mencatat kenaikan pendapatan tersebar di antara negara maju antara tahun 1980 dan 2013. 

Negara ini sering memimpin beberapa daftar global dalam isu mengenai kesejahteraan dan kekayaan, bahkan negara ini mampu bertahan dari resesi global. Negara ini pernah berada di puncak Indeks Kesejahteraan Legatum diantara 110 negara yang berpartisipasi.

19. Perancis

Perancis menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar dan terkuat di dunia. Sistem ekonomi yang dianut Perancis sama dengan Amerika dan Inggris yakni menganut sistem ekonomi liberal.

Negara ini berada pada peringkat ke 8 di dunia berdasarkan kemampuan berbelanja berdasarkan data dari IMF tahun 2007. Selain itu, negara ini juga mencapai peringkat GDP terbesar ke 8 di dunia berdasarkan catatan CIA World Factbook tahun 20008.

20. Polandia

Semenjak akibat Perang Dunia II, Polandia mengalami pemerosotan terhadap daya beli masyarakat namun seiring dengan berjalannya waktu hal tersebut membuat negara ini terus menerus dikunjungi wisatawan dari negara-negara lain. 

Polandia memanfaatkan hal tersebut untuk membangun kegiatan bisnis sehingga ekonomi negara tersebut mengalami peningkatan nasional dengan sistem ekonomi liberal. Selain itu, negara ini gencar dalam pembangunan infrastruktur, investasi, dan kegiatan lain yang menambah kualitas dan nilai ekonomis.

21. Portugal

Negara yang menganut sistem ekonomi liberal selanjutnya adalah Portugal. Negara ini menjadi negara ketiga di zona Euro yang sukses dalam menyelenggarakan program penghematan setelah menghadapi defisit anggaran dan krisis utang.

Portugal berhasil melakukan stabilisasi ekonomi dan keluar dari program penyelamatan Uni Eropa. Negara ini pun mencoba melaksanakan kebijakan ekonominya secara mandiri tanpa jaminan penyelamatan dari apapun.

22. Belgia

Sistem ekonomi yang dianut oleh Belgia sama seperti mayoritas negara-negara barat lainnya yakni liberal. Melalui sistem ekonomi tersebut, Belgia dapat meningkatkan neraca perdagangan hingga surplus rata-rata sebesar USD 20 miliar dalam beberapa tahun terakhir.

Kawasan bagian utara Belgia terdapat kota yang bernama Flanders, kawasan tersebut merupakan kawasan yang padat penduduk dan memiliki banyak sektor industri yang maju.

23. Romania

Dari 188 negara yang diukur oleh IMF, ekonomi Rumania menduduki peringkat terbesar ke 41 di dunia. Negara ini pun memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik pada tahun 2017 yang diperkirakan naik sebesar 6% berdasarkan pendapatan per kapita dan keseimbangan kemampuan berbelanja.

Semenjak 1989 Rumania juga menjadi negara paling banyak menarik investasi asing hingga mencapai USD 170 miliar, serta menjadi negara produsen barang elektronik terbesar di skala Eropa Tengah dan Timur.

24. Rusia

Rusia menjadi negara yang sedang hangat dibicarakan akibat serangannya terhadap Ukraina. Rusia merupakan salah satu negara maju di dunia yang menganut sistem ekonomi liberal.

Rusia kaya akan sumber daya alam, terutama di sektor migas sehingga menjadikan negara ini memiliki pendapatan yang relatif tinggi. Pertumbuhan ekonomi di negara ini didominasi oleh pergerakan jasa non-niaga dan barang untuk pasar domestik.

25. Serbia 

Negara berikutnya yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Serbia. Negara ini menduduki peringkat Produk Domestik Bruto ke 87 dan menduduki peringkat keseimbangan kemampuan berbelanja terbesar ke 87.

Sejak tahun 1980-an Serbia mulai beralih sistem ekonomi dari sistem ekonomi terencana menjadi sistem ekonomi pasar. Peralihan ini membawa keuntungan bagi Serbia untuk meningkatkan perekonomian negaranya.

26. Spanyol

Spanyol merupakan negara yang menganut sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi ini ditentukan oleh persaingan pasar. Sebagai negara maju, Spanyol merupakan negara yang memiliki perekonomian terbesar ke 9 di dunia dan terbesar ke 5 dalam tingkat Uni Eropa.

Spanyol memiliki hasil ekspor utama yakni kendaraan bermotor, obat-obatan, makanan, kimia, dan kapal. Dalam sektor ekspor Spanyol memiliki beberapa negara mitra seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Italia, Jerman, Perancis, dan Portugal.

27. Swedia

Swedia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi liberal. Berdasarkan hasil PDB per kapita dan standar hidup yang dirasakan oleh warganya, Swedia dijuluki negara terkaya ke 7 di dunia.

Ekspor utama Swedia berasal dari sumber daya alam seperti bijih besi, tenaga air, dan kayu. Dalam sektor rekayasa negara ini pun menyumbang 50% dari keluaran dan ekspor. Dari hal tersebut Swedia menjadi negara yang menduduki peringkat ke 9 sebagai pengekspor terbesar di dunia.

28. Taiwan

Negara selanjutnya yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Taiwan. Dalam bidang ekspor, negara ini mengalami pertumbuhan yang cepat dan menjadi dorongan utama bagi perkembangan industrialisasi.

Taiwan juga disebut sebagai negara dengan tingkat inflasi dan pengangguran rendah. Negara ini telah menjadi investor utama untuk negara-negara lain seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Tiongkok, Thailand, dan Vietnam.

29. Kroasia

Kroasia menjadi negara yang menganut sistem ekonomi liberal. Negara ini memiliki pendapatan PDB sebesar USD 100,2 miliar. Sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian negara tersebut.

Selain sektor pariwisata, industri-industri juga memiliki andil bagi perekonomian Kroasia. Industri-industri tersebut menghasilkan produk seperti elektronik, aluminium, kertas, kayu, bahan konstruksi, tekstil, makanan dan lain sebagainya.

30. Ukraina

Negara terakhir yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Ukraine. Negara ini pernah mengalami kemerosotan ekonomi yang cukup curam hingga 10 tahun lamanya pada tahun 1991.

Namun Ukraina berhasil melakukan recovery dimulai sejak tahun 2000 hingga tahun 2010. Keadaan ekonomi tidak semulus yang dibayangkan karena perekonomian Ukraina kembali memburuk sejak tahun 2013 karena resesi, hiperinflasi dan penurunan output ekonomi.

The post 30 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Negara Sistem Ekonomi Campuran https://haloedukasi.com/negara-sistem-ekonomi-campuran Mon, 05 Dec 2022 16:30:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39857 Apa Itu Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran adalah sebuah kolaborasi gabungan antara kapitalis dan sosialis. Sistem tersebut mengambil beberapa bagian baik dari kedua ideologi tersebut dalam dunia perekonomiannya. Pastinya, ada banyak evaluasi yang perlu dilakukan agar sisi negatif dari kedua ideologi tersebut dapat dihindari. Sistem ekonomi campuran menerapkan kerja sama antara pihak pemerintah dan […]

The post 10 Negara Sistem Ekonomi Campuran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sebuah kolaborasi gabungan antara kapitalis dan sosialis. Sistem tersebut mengambil beberapa bagian baik dari kedua ideologi tersebut dalam dunia perekonomiannya. Pastinya, ada banyak evaluasi yang perlu dilakukan agar sisi negatif dari kedua ideologi tersebut dapat dihindari.

Sistem ekonomi campuran menerapkan kerja sama antara pihak pemerintah dan pihak swasta untuk menjalankan sistem ekonomi. Sistem ini dilakukan dengan dasar sisi pemerintahan berhak untuk melakukan intervensi kegiatan ekonomi masyarakat dan pelaku usaha dalam penentuan kebijakannya. Masyarakat sendiri dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan bebas.

Tujuan utama dari sistem ekonomi campuran umumnya untuk tidak menimbulkan keberpihakan ekonomi terhadap pemerintah maupun kepala pemilik modal atau masyarakat. Hal ini membuat sistem ekonomi campuran menjadi sistem ekonomi yang paling fleksibel.

Masyarakat tetap dapat berinovasi dengan melakukan kegiatan ekonomi pada sistem ekonomi campuran. Di sisi lain, pemerintah juga dapat berperan dalam mensejahterakan masyarakat.

Beberapa ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah :

  • Pemerintah dan swasta berperan aktif dan bekerjasama untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
  • Pihak swasta diberikan kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi dengan batasan dan intervensi tertentu.
  • Pemerintah dapat melakukan perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi.
  • Ada persaingan di pasar dengan batasan yang wajar dan bersih.
  • Pemerintah ikut mengawasi dan melakukan intervensi kegiatan ekonomi.
  • Mekanisme pasar dapat menentukan jenis, jumlah, dan harga jual barang yang di produksi.
  • Pemerintah mengatur dan mengelola sumber daya vital.
  • Pemerintah dan swasta memiliki peran yang sama dalam kestabilan ekonomi.

Ada beberapa negara yang sudah menerapkan sistem ekonomi campuran. Negara-negara yang dulunya menerapakan sistem ekonomi kapital atau sosialis juga sudah mulai berpindah ke sistem ekonomi campuran.

Negara Sistem Ekonomi Campuran

1. Indonesia

Sistem ekonomi yang dipakai di Indonesia merupakan sistem ekonomi campuran yang disebut dengan sistem ekonomi pancasila. Sistem ini adalah gabungan dari sistem ekonomi liberal dan komando. Asas-asas pancasila juga dijunjung kuat dalam sistem ekonomi pancasila.

Sistem ekonomi campuran yang diterapkan di Indonesia sudah sesuai dengan amanat UUD 1945, tepatnya pada pasal 33 yang terkait dengan sistem ekonomi.

Dahulu, Indonesia sempat menerapkan sistem perekonomian liberal. Hal tersebut dipengaruhi oleh persoalan politik yang terjadi saat itu. Sistem perekonomian liberal berlaku pada zaman orde lama dan orde baru. Sistem ekonomi campuran berbasis pancasila baru diterapkan setelah reformasi.

2. India

Pada awal kemerdekaan negaranya, India menerapkan sistem ekonomi yang condong terhadap sosialis. Sistem ekonomi sosialis tersebut mengarah pada kebijakan yang bersifat sosial demokratis. Namun, sistem tersebut menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup lambat dan maraknya korupsi di India.

Sistem ekonomi sosialis yang diterapkan di India sebelumnya membuat pemerintah berfokus pada pemerataan dan kesejahteraan publik. Kreativitas masyarakat kecil akan mati dan sulit berkembang dengan baik. Sistem ekonomi negara India pun diganti pada tahun 1997 menjadi sistem ekonomi campuran. Sejak pergantian tersebut, ekonomi India mulai mengalami perubahan, terutama di industri pariwisata, otomotif, dan tekstil.

3. Filipina

Filipina juga menerapkan sistem ekonomi campuran. Pemerintah akan membantu pengaturan kegiatan ekonomi swasta sehingga tidak akan terjadi penurunan kondisi ekonomi seperti yang terdahulu. Angka korupsi terus meningkat dan membuat kondisi ekonomi ataupun politik di Filipina menjadi tidak stabil.

Sistem ekonomi campuran mulai diterapkan Filipina saat pergantian presiden. Kegiatan ekonomi swasta dibantu diaturkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan agrikultur, serta mengedepankan sektor manufaktur dan jasa.

Saat ini, kegiatan ekonomi Filipina berfokus pada bidang otomotif, elektronik, pengolahan makanan, pertambangan, dan tekstil. Alhasil, perekonomian Filipina menjadi bergerak cepat dan dapat melabeli negaranya sebagai negara dengan pertumbuhan terbaik di Asia. Sebagai contoh, pihak swasta mampu menyumbangkan hampir 95% Produk Domestik Bruto (PDB) dalam perekonomian mereka.

4. Malaysia

Malaysia memiliki dua sistem ekonomi, sistem ekonomi Sara Diri dan sistem Komersil. Sistem ekonomi sara diri merupakan kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-sehari melalui kegiatan berkebun, bercocok tanam, perikanan, dan kehutanan. Kelebihan produksi yang dihasilakn baru akan diperjualbelikan.

Sementara itu, sistem ekonomi komersil merupakan kegiatan ekonomi yang menekankan pada sistem pasar terbuka. Beberapa contoh kagiatan di sistem ekonomi tersebut adalah penanaman modal, investasi asing, teknologi baru, pengenalan jenis tanaman baru, dan sebagainya. Hal ini membuat pemerintah Malaysia tidak begitu banyak mengatur perekonomian.

5. Maroko

Dahulu, Maroko menerapkan sistem ekonomi yang relatif liberal. Sistem ekonomi tersebut diatur oleh hukum penawaran dan permintaan. Namun, lambat laun, Maroko mulai menerapkan sistem ekonomi campuran di negaranya.

6. Perancis

Perancis menempati posisi ke-5 pada skala ekonomi global dan posisi ke-2 di Eropa. Sebenarnya, sistem ekonomi yang diterapkan di Perancis adalah sistem ekonomi pasar liberal. Namun, akhir-akhir ini, Perancis mulai beralih ke sistem ekonomi campuran.

7. Mesir

Mesir menganut sistem ekonomi negara campuran. Sistem ekonomi tersebut membuat negara tersebut menjadi salah satu negara maju. Mesir sangat bergantung pada hasil alam, pertanian, dan ekspor gas alam.

8. Australia

Sistem ekonomi campuran juga diterapkan di Australia. Dalam pelaksanaannya, pemerintah Australia bekerja sebagai aktor utama dalam perekonomian. Pemerintah akan mengatur segala urusan perekonomian di negaranya.

9. Islandia

Islandia menerapkan sistem ekonomi campuran yang terlibat dalam perdanganan bebas. Pemerintah Islandia banyak melakukan intervensi terhadap ekonomi. Namun, konsumsi pemerintah terhadap ekonomi lebih rendah daripada negara-negara Nordik lainnya.

10. Swedia

Negara terakhir yang menerapkan sistem ekonomi campuran adalah Swedia. Ekspor barang merupakan dasar sistem ekonomi campuran yang diterapkan, dengan jenis barang kayu, tenaga air, dan bijih besi.

The post 10 Negara Sistem Ekonomi Campuran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>