sistem pembayaran - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sistem-pembayaran Mon, 05 Feb 2024 04:39:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sistem pembayaran - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sistem-pembayaran 32 32 6 Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran https://haloedukasi.com/peran-bank-indonesia-dalam-sistem-pembayaran Mon, 05 Feb 2024 04:39:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48017 Bank Indonesia merupakan bank sentral dan tidak terikat dengan kepentingan bisnis maupun politik. Bank Indonesia menaungi bank-bank swasta maupun negeri lainnya. Bank Indonesia berperan untuk menjaga stabilitas rupiah. Selain itu, bank Indonesia juga memiliki peranan dalam menjalankan kebijakan moneter. Dalam menjalankan tugasnya, bank Indonesia akan bekerja sama dengan bank-bank lainnya. Sebagai bank sentral, bank Indonesia […]

The post 6 Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bank Indonesia merupakan bank sentral dan tidak terikat dengan kepentingan bisnis maupun politik. Bank Indonesia menaungi bank-bank swasta maupun negeri lainnya. Bank Indonesia berperan untuk menjaga stabilitas rupiah.

Selain itu, bank Indonesia juga memiliki peranan dalam menjalankan kebijakan moneter. Dalam menjalankan tugasnya, bank Indonesia akan bekerja sama dengan bank-bank lainnya. Sebagai bank sentral, bank Indonesia memiliki transparansi baik dalam kebijakan maupun saat menjalankan perannya.

Hal ini bertujuan agar masyarakat Indonesia mengetahui bagaimana cara kerja dari bank Indonesia. Layaknya bank pusat, bank Indonesia memiliki kewajiban untuk mengatur kontrol dari bank-bank lainnya. Bank Indonesia juga akan membantu bank-bank lain ketika mengalami kesulitan. Contohnya seperti saat bank mengalami kekosongan dana.

Bank bukan hanya memiliki tugas untuk menghimpun dana masyarakat. Sebagai bank sentral, bank Indonesia memiliki sejumlah peranan dalam sistem pembayaran. Sistem pembayaran merupakan mekanisme pada kegiatan transaksi pembayaran. Sistem pembayaran harus berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, sistem pembayaran perlu diawasi atau dikontrol keberadaanya.

Berikut ini peran bank Indonesia dalam sistem pembayaran.

1. Sebagai Lembaga Pengawas

Peranan bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai pengawas. Bank Indonesia akan mengawasi setiap transaksi agar terhindar dari tindakan penipuan maupun kejahatan lainnya. Dengan begitu masyarakat akan merasa aman ketika melakukan transaksi.

Peran ini memiliki tujuan agar sistem pembayaran aman dari tindak kejahatan apapun. Dalam hal ini, Bank Indonesia berperan dalam menjaga dan melindungi konsumen serta memastikan pembayaran yang dilakukan tetap berjalan aman.

Terlebih saat ini banyak sekali tindakan penipuan dan kejahatan yang terjadi pada sistem pembayaran. Seiring dengan perkembangan teknologi, modus kejahatan transaksi pun semakin canggih. Oleh karena itu, keberadaan bank Indonesia sangat dibutuhkan sebagai pengawas agar bisa meminimalisir kejahatan.

Dengan adanya kecanggihan teknologi, bank Indonesia terus melakukan inovasi pada sistem keamanan pembayaran. Namun, hal tersebut bukan berarti sebagai konsumen tidak waspada. Tetap berhati-hati saat menggunakan sistem pembayaran sehingga terhindar dari modus kejahatan.

2. Sebagai Lembaga Penyelenggara

Dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki peran sebagai lembaga penyelenggara. Bank Indonesia menyelenggarakan sejumlah fasilitas pada sistem pembayaran. Fasilitas inilah yang memudahkan masyarakat saat menggunakan sistem pembayaran.

Semakin canggih teknologi, inovasi sistem pembayaran semakin berkembang. Bank Indonesia terus memperbarui dan memperbaiki sejumlah fasilitas penunjang sistem pembayaran. Pada kenyatannya, bank Indonesia akan mengatur serta mengawasi keberadaan fasilitas sistem pembayaran.

Keberadaan fasilitas pembayaran perlu diatur agar memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak lain untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran dan untuk terhindar dari tindakan kejahatan.

Selain mengatur keberadaan fasilitas sistem pembayaran, bank Indonesia juga mengawasi keberadaannya. Contoh dari fasilitas sistem pembayaran adalah mesin anjungan tunai mandiri atau ATM. Keberadaan ATM memudahkan masyarakat untuk mengambil dan mentransfer uang.

Selain ATM, bank Indonesia juga mengatur keberadaan kartu kredit dan internet banking. Kartu kredit memudahkan seseorang untuk melakukan belanja. Namun, penggunaan kartu kredit memiliki standar seperti adanya limit transaksi.

Ada pula internet banking atau mobile banking yang memudahkan seseorang melakukan transaksi hanya melalui gawai. Masyarakat tidak perlu pergi ke ATM ketika akan mentransfer uang. Dahulu lembaga yang menyelenggarakan sistem pembayaran adalah pos indonesia.

Namun, keberadaan pos sebagai lembaga penyelenggara sistem pembayaran digantikan oleh Bank Indonesia. Terlebih lagi saat ini banyak perkembangan sistem pembayaran digital. Keberadaan fintech atau finansial teknologi di satu sisi memang menguntungkan.

Namun, di sisi lain banyak risiko yang menghantuinya. Oleh karena itu, keberadaan sistem pembayaran digital ini perlu diawasi. Hal inilah yang semakin memperkuat kedudukan bank Indonesia sebagai lembaga penyelenggara sistem pembayaran.

3. Penyedia Perizinan

Peranan bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai penyedia perizinan. Bank Indonesia memiliki wewenang dalam memberikan izin kepada lembaga yang akan mengadakan sistem pembayaran.

Hal ini bertujuan agar setiap lembaga memiliki legalitas yang jelas. Ketika nantinya lembaga tersebut memiliki masalah, maka bank Indonesia akan mudah melakukan kontrol. Selain itu dengan memberikan izin, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada lembaga tersebut.

Masyarakat akan merasa aman ketika melakukan transaksi. Lembaga yang melakukan kegiatan pembayaran harus memiliki izin dari bank Indonesia. Jika lembaga tersebut tidak memiliki izin, maka saat adanya permasalahan akan sulit ditemukan solusi.

Lain halnya jika lembaga tersebut memiliki izin. Jika sewaktu ada permasalahan, maka lembaga tersebut dapat mempertanggungjawabkan. Saat ini banyak sekali lembaga yang tidak memiliki izin. Lembaga ini terkadang melakukan kegiatan pembayaran tidak sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat bank Indonesia. Akibatnya, banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat.

Sebelum menggunakan lembaga untuk sistem pembayaran, sebaiknya sebagai pengguna mengecek perizinan lembaga tersebut. Jika tersebut tidak memiliki izin dari bank Indonesia, lebih baik tidak menggunakannya. Bank Indonesia telah menetapkan sejumlah standar kepada lembaga atau perusahaan yang akan diberikan izin dalam sistem pembayaran.

Jika lembaga atau perusahaan tersebut tidak berizin artinya mereka tidak memenuhi standar tersebut. Sementara itu, standar dibuat oleh Bank Indonesia agar masyarakat lebih nyaman dan aman saat melakukan transaksi. Lembaga atau perusahaan yang tidak memiliki izin, berpotensi lebih besar menyebabkan kerugian dibandingkan yang sudah memiliki izin.

4. Meminimalisir Risiko

Keberadaan bank Indonesia berperan untuk meminimalisir risiko yang terjadi pada sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang dilakukan pasti memiliki sejumlah risiko. Entah itu risiko kerugian yang menimpa masyarakat maupun bank itu sendiri. Oleh karena itu, keberadaan bank Indonesia bertujuan untuk menekan tingkat risiko.

Caranya dengan mengatur dan mengawasi setiap bank yang beroperasi. Dengan begitu, bank-bank akan berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga risiko yang ditakutkan bisa ditekan. Namun, sayangnya kenyataan di lapangan justru banyak bank yang tidak berjalan sesuai dengan aturan. Akibatnya, risiko itu akan semakin besar karena kelalaian dari bank itu sendiri.

Bank Indonesia akan melakukan edukasi kepada bank-bank yang berada di bawah pengawasannya. Mereka memberikan edukasi terkait peraturan yang sudah ditetapkan. Dengan adanya edukasi ini diharapkan bank-bank ini bisa mengikuti dan taat terhadap peraturan. Selain memberikan edukasi kepada bank, bank Indonesia juga mengedukasi masyarakat.

Bagaimana cara melakukan transaksi yang aman dan terhindar dari risiko. Terkadang masyarakat tidak mengetahui beberapa modus kejahatan baru yang dilakukan oleh penipu. Akibatnya, mereka menanggung kerugian yang besar. Dengan adanya edukasi ini diharapkan masyarakat bisa melakukan transaksi dengan aman.

Setiap hari risiko pada sistem pembayaran terus mengalami peningkatan. Berbagai risiko bisa saja terjadi saat menggunakan sistem pembayaran. Oleh karena itu, bank Indonesia terus melakukan peningkatan keamanan pada sistem pembayaran. Saat ini bank Indonesia telah menggunakan RTGS atau real time gross settlement. Keberadaan RTGS ini bertujuan untuk memperkuat keamanan serta mempercepat sistem pembayaran.

5. Efisiensi dalam Sistem Pembayaran

Bank Indonesia berperan dalam melakukan efisiensi pada sistem pembayaran. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kinerja sistem pembayaran. Bank Indonesia terus melakukan evaluasi terhadap sistem pembayaran yang selama ini berjalan.

Jika terdapat kekurangan, maka Bank Indonesia akan melakukan optimalisasi. Selain itu, bank Indonesia juga melakukan berbagai inovasi. Inovasi ini bertujuan agar sistem pembayaran lebih efisien sehingga masyarakat merasa lebih mudah menggunakannya.

Efisiensi pada sistem pembayaran perlu dilakukan agar setiap transaksi yang dilakukan lebih cepat dan mudah. Efisiensi ini berhubungan dengan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran.

Dengan begitu, masyarakat akan tertarik untuk menggunakannya. Bank Indonesia terus melakukan optimalisasi terhadap sejumlah fasilitas penunjang sistem pembayaran. Hal ini bertujuan agar sistem pembayaran yang dilakukan lebih efisien.

Optimalisasi fasilitas bisa berhubungan dengan tampilan, regulasi yang sederhana ataupun alur yang simpel. Berbicara mengenai sistem pembayaran bukan hanya menyangkut lembaga saja melainkan seluruh perangkat yang terlibat.

Baik itu aturan serta mekanisme sistem pembayaran. Oleh karena itu, efisiensi sistem pembayaran bukan hanya pada lembaganya saja. Regulasi atau aturan yang dibuat oleh Bank Indonesia terkait sistem pembayaran harus efisiensi.

Tidak memberatkan masyarakat sebagai pengguna maupun bank sebagai penyelenggara. Keduanya harus sama-sama diuntungkan sehingga efisiensi ini bisa tercapai. Begitupun dengan mekanisme atau skema sistem pembayaran yang dibuat. Mekanisme yang rumit membuat masyarakat malas untuk menggunakan sistem pembayaran.

Oleh sebab itu, mekanisme sistem pembayaran harus dibuat efisien, tidak terlalu panjang dan rumit. Kemudahan pada mekanisme dapat meningkatkan kepercayaan dan penggunaan pada sistem pembayaran.

6. Regulator dan Fasilitator Pengembangan

Peran bank Indonesia pada sistem pembayaran adalah sebagai regulator serta fasilitator pengembangan. Regulator berkaitan dengan regulasi atau aturan yang ditetapkan. Bank Indonesia memiliki wewenang dalam menetapkan aturan pada sistem pembayaran khususnya yang berhubungan dengan kebijakan moneter.

Sementara itu, fasilitator berkaitan dengan penyedia fasilitas sistem pembayaran. Bank Indonesia memiliki wewenang untuk mengatur dan mengawasi perkembangan pada sistem pembayaran. Entah itu yang berkaitan dengan teknologi maupun produk.

Bank Indonesia juga mendorong adanya percepatan inovasi yang dapat memudahkan sistem pembayaran. Bank Indonesia harus memastikan bahwa perkembangan sistem pembayaran ini membawa pada kebaikan. Sistem pembayaran harus berkembang sejalan dengan adanya perkembangan teknologi sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dengan begitu, tujuan sistem pembayaran akan terpenuhi dan masyarakat akan merasakan keamanan saat melakukan transaksi. Selain merasakan keamanan, bank Indonesia juga harus memastikan bahwa masyarakat merasa nyaman saat menggunakan sistem pembayaran. Dengan begitu, inovasi yang diciptakan tidak hanya berfokus pada standar keamanan saja melainkan juga kenyamanan penggunanya.

The post 6 Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Pembayaran Tunai: Pengertian, Jenis dan Prinsip https://haloedukasi.com/sistem-pembayaran-tunai Thu, 01 Dec 2022 04:13:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39848 Apa itu Sistem Pembayaran Tunai? Secara garis besar sistem pembayaran yang berlaku terbagi menjadi dua jenis yakni sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai. Kedua jenis sistem pembayaran tersebut memiliki perbedaan yang terletak pada instrumen yang digunakan. Namun, dalam artikel ini hanya akan membahas lebih jauh mengenai sistem pembayaran tunai.  Sistem pembayaran tunai merupakan sistem […]

The post Sistem Pembayaran Tunai: Pengertian, Jenis dan Prinsip appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Sistem Pembayaran Tunai?

Secara garis besar sistem pembayaran yang berlaku terbagi menjadi dua jenis yakni sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai. Kedua jenis sistem pembayaran tersebut memiliki perbedaan yang terletak pada instrumen yang digunakan.

Namun, dalam artikel ini hanya akan membahas lebih jauh mengenai sistem pembayaran tunai. 

Sistem pembayaran tunai merupakan sistem yang memberlakukan pembayaran dalam bentuk fisik seperti cash atau tunai. Transaksi tunai dapat dijumpai dalam setiap transaksi kecil yang menggunakan alat pembayaran yang sah.

Alat pembayaran yang sah menurut undang-undang di Indonesia adalah uang kartal. Uang kartal sendiri dibedakan menjadi dua jenis yakni berbentuk kertas dan koin atau logam. Setiap bentuk-bentuk uang kartal terbagi lagi menjadi beberapa nominal.

Dalam setiap transaksi bernilai kecil, uang kartal masih menempati peran penting hingga saat ini. Meskipun di beberapa negara maju lebih banyak menggunakan uang giral daripada uang kartal.

Di Indonesia terdapat badan yang memiliki legitimasi dalam memberlakukan uang tunai secara sah yakni Bank Indonesia atau BI. Uang tunai yang diberlakukan secara sah sebagai alat pembayaran di Indonesia adalah Rupiah.

Denominasi uang koin mulai dari sebesar Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000. Sedangkan denominasi uang kertas mulai dari Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, Rp75.000, dan Rp100.000.

Penggunaan alat pembayaran tunai memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan

  1. Pembayaran tunai lebih umum dan mudah digunakan oleh siapapun, alasan lain karena di beberapa wilayah masih belum mendukung prasarana pembayaran secara non-tunai.
  2. Menggunakan uang tunai maka pemilik uang tidak dikenakan batas minimal pembayaran, berbeda dengan menggunakan kartu kredit maupun kartu debit yang dikenakan batas minimal transaksi pembayaran.
  3. Mengendalikan pengeluaran dan mengurangi risiko berhutang, menggunakan pembayaran tunai dapat membuat pemilik melakukan batasan terhadap daya beli karena terbatasnya uang yang dibawa.

Kekurangan

  1. Membawa uang tunai dapat terjadi kehilangan, seperti lupa tempat penyimpanan, saat proses dibawa dalam perjalanan, terjatuh, atau terselip.
  2. Membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak akan mengundang kejahatan dan kriminalitas, misalnya perampokan, pembegalan, dan pencurian.
  3. Membawa uang tunai yang sesuai kebutuhan dianggap kurang praktis dan memakan banyak waktu. Jika membutuhkan transaksi yang melibatkan uang tunai dalam jumlah besar maka akan repot membawanya.

Sekilas Tentang Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran di Indonesia dibedakan menjadi beberapa sistem yakni tunai, non tunai, dan internasional. Dalam sistem pembayaran terdapat beberapa komponen yang sesuai dengan ketentuan hukum dan legalitas yang berlaku di suatu wilayah.

Berikut komponen-komponen yang perlu diketahui dalam sistem pembayaran.

1. Alat Pembayaran

Komponen pertama dalam sistem pembayaran tunai adalah alat pembayaran. Alat pembayaran dibedakan menjadi dua jenis yakni secara tunai dan non-tunai.

Terdapat beberapa alat bantu untuk menghitung alat pembayaran dalam dunia bisnis seperti software accounting. Melalui software tersebut pekerjaan dalam menghitung uang tunai menjadi lebih mudah.

2. Infrastruktur

Komponen sistem pembayaran tunai selanjutnya adalah infrastruktur. Komponen ini biasanya digunakan untuk mendukung proses proses transaksi pembayaran tunai.

Setiap transaksi pembayaran tunai harus dilakukan secara sah dan menggunakan infrastruktur agar proses transaksi tersebut berjalan dengan aman.

3. Instrument

Instrument menjadi komponen yang berperan penting dalam setiap transaksi pembayaran. Alat pembayaran dibedakan menjadi dua jenis yakni secara tunai dan non-tunai.

Jenis alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai dapat disebut sebagai instrumen dalam sistem pembayaran yang dilakukan.

4. Lembaga yang Berwenang

Di Indonesia terdapat lembaga yang memiliki wewenang dan legitimasi dalam melacak seluruh aktivitas pembayaran, lembaga tersebut ialah BI atau Bank Indonesia.

Lembaga yang berwenang merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting sebagai pengendali setiap transaksi dan segala aktivitas keuangan lainnya di suatu negara atau wilayah.

5. Pengguna

Komponen sistem pembayaran tunai berikutnya terdapat pengguna. Tanpa pengguna maka transaksi tidak dapat dilakukan karena tidak ada aktivitas pembayaran dan dianggap tidak sah.

Pengguna disini dapat dipahami sebagai pihak konsumen atau pengguna sistem pembayaran. Pengguna juga merupakan pihak yang dituju dalam setiap melakukan proses transaksi pembayaran.

6. Penyelenggara

Sistem pembayaran tunai diselenggarakan oleh lembaga yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan sistem pembayaran, yang jelas sudah diberikan hak, otoritas, dan legitimasi.

Pihak penyelenggara juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan pembayaran yang dilakukan harus tuntas hingga akhir

7. Regulator

Regulator merupakan pihak yang memiliki wewenang untuk membuat peraturan, kebijakan, maupun ketentuan dalam proses aktivitas pembayaran.

Kebijakan yang telah tersusun bersifat mengikat dan seluruh aktivitas pembayaran wajib mengikuti regulasi yang telah ditetapkan.

8. Saluran Pembayaran

Saluran pembayaran merupakan saluran yang digunakan untuk mendukung proses transaksi pembayaran. Contoh saluran pembayaran yang dapat ditemui di lingkungan sekitar ialah mesin ATM, internet banking, mobile banking, phone banking, teller, dan lain-lain.

9. Sistem Transfer Dana

Komponen sistem pembayaran yang terakhir terdapat sistem transfer dana. Pemindahan dana dilakukan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan tertentu oleh setiap pengguna.

Pengguna yang ingin memindahkan dana, dapat mendatangi bank dan lembaga yang legit lain. Pemindahan dana dapat dilakukan dari satu bank ke bank lainnya, atau dari satu bank dengan bank yang sama namun beda akun.

Dari setiap komponen saling terkait satu sama lain dan terhubung membentuk sistem pembayaran. Proses pembayaran tidak akan lancar jika salah atau komponen di atas tidak ada atau tidak lengkap.

Prinsip dalam Sistem Pembayaran

Prinsip dalam sistem pembayaran harus diterapkan dalam setiap melakukan aktivitas pembayaran antara penerima dan pengirim dana, serta baik melakukan pembayaran secara tunai dan non-tunai.

Di Indonesia prinsip dalam sistem pembayaran diatur oleh Bank Indonesia. Jika melakukan transaksi pembayaran tanpa memperhatikan prinsip ini maka aktivitas pembayaran menjadi tidak sah secara hukum. 

Prinsip tersebut terbagi menjadi empat bagian, berikut di antaranya.

1. Aman

Prinsip pertama dalam melakukan aktivitas pembayaran adalah aman. Setiap transaksi dapat saja terjadi resiko, meskipun demikian resiko tersebut seharusnya dapat diantisipasi dan tidak sampai merugikan salah satu pihak.

Resiko yang mungkin saja terjadi dalam aktivitas pembayaran seperti kredit macet, fraud, dan lain sebagainya. Resiko tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan aktivitas keuangan dan sistem pembayaran sesuai standar aturan yang berlaku, aman, dan terawasi.

2. Efisien

Prinsip yang kedua dalam aktivitas pembayaran adalah efisien. Dalam pelaksanaan pembayaran prinsip efisien harus dilakukan secara terbuka dan luas agar mempermudah antar pihak dalam melakukan transaksi.

3. Kesetaraan Akses

Prinsip berikutnya adalah kesetaraan akses. Prinsip ini dapat menjadi tameng ketika terjadi kecurangan dalam aktivitas transaksi pembayaran. Bank Indonesia sebagai lembaga yang berwenang tidak menghendaki adanya monopoli yang terjadi antara pihak penerima maupun pengguna.

4. Perlindungan untuk Konsumen

Prinsip yang terakhir dan perlu diperhatikan adalah perlindungan kepada konsumen. Melalui prinsip ini maka setiap pengguna dapat merasa aman untuk melakukan transaksi pembayaran.

Salah satu bentuk perlindungan konsumen seperti menjaga jumlah uang tunai yang beredar di tengah masyarakat. Uang yang digunakan untuk melakukan transaksi harus uang yang layak edar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jenis dan Sistem Pembayaran Tunai

Uang kartal banyak digunakan untuk melakukan pembayaran secara tunai. Uang kartal sendiri dibedakan menjadi dua yakni uang kertas dan uang logam atau koin.

Dalam transaksi yang bernilai kecil biasanya menggunakan uang kartal sebagai alat untuk pembayaran secara tunai meskipun di era modern menggunakan uang kartal semakin menipis daripada uang giral.

Penggunaan uang kartal dalam melakukan transaksi pembayaran tunai ternyata memiliki kelemahan. Salah satunya inefisiensi, untuk pengadaan dan pengelolaan uang kartal dapat terbilang cukup mahal dan memakan waktu dalam aktivitas pembayaran.

Sebagai contoh ketika melakukan transaksi tunai pada antrian kasir akan memakan waktu lama karena antriannya panjang, belum lagi kagiatan pada saat mengeluarkan uang, menghitung uang, memberikan dengan nominal yang lebih besar, menghitung sisa uang kembalian, dan lain-lain.

Sistem pembayaran tunai merupakan sistem yang melakukan pembayaran menggunakan uang kartal.  Dalam melakukan transaksi secara tunai biasanya ditemui dalam jumlah yang kecil sehingga tidak melibatkan komponen instrumen lain dalam aktivitas tersebut.

Perkembangan zaman yang semakin maju mulai mengikis secara perlahan penggunaan uang kartal, dan mulai bergeser pada pembayaran dengan metode lain seperti cashless. Maka dari itu, uang kartal saat ini terbilang sebagai sistem pembayaran yang mulai kurang efektif.

Hal tersebut terjadi karena tidak semua orang menyediakan uang kartal, setiap pengguna memiliki jumlah uang kartal yang terbatas, dan tidak dapat melakukan transaksi pembayaran tunai secara efektif seperti sebelum ada uang giral.

Bagi pengguna yang memiliki kepentingan ataupun kebutuhan untuk melakukan transaksi pembayaran dalam nilai yang besar maka sistem pembayaran secara tunai tidak direkomendasikan.

Membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak dapat memicu terjadinya kejahatan dan tindak kriminal seperti perampokan, pembegalan, pencurian, dan hal lain yang tidak diharapkan.

Peran BI dalam Sistem Pembayaran Tunai dan Non Tunai

Bank Indonesia atau Bi merupakan lembaga yang berwenang dalam mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran, khususnya di Indonesia. 

Berikut peran-peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran tunai dan non-tunai.

  1. Menentukan standar regulasi dalam alat pembayaran yang sah dimata hukum. 
  2. Bank Indonesia melakukan pengawasan pada lembaga di Indonesia yang melakukan sistem pembayaran.
  3. Mengelola sistem pembayaran tunai dan non-tunai, bahkan hingga saat ini BI masih menjadi bank sentral.
  4. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk memberikan persetujuan dan izin bagi penyedia jasa pembayaran.
  5. Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting bagi arus keuangan, termasuk mengenai sistem pembayaran yang adil dan sah.
  6. Sebagai regulator dan fasilitator dalam pembayaran yang berlaku di dalam negeri, serta memastikan serangkaian proses pembayaran berjalan lancar dan aman.
  7. Bank Indonesia juga berperan dalam memberikan perizinan terkait perusahaan ataupun pihak yang akan melakukan transaksi sesuai aturan dalam PBI No. 23/7/PBI/2021.
  8. Mengurangi resiko pada sistem pembayaran melalui salah satu program yakni Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk memperkuat keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.
  9. Melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang menyediakan jasa pembayaran secara fintech terhadap bank untuk melindungi masyarakat, perbankan, perusahaan, hingga stakeholder.

The post Sistem Pembayaran Tunai: Pengertian, Jenis dan Prinsip appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Sistem Pembayaran Online Terbaik https://haloedukasi.com/sistem-pembayaran-online Sun, 27 Nov 2022 04:00:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39788 Apa Itu Sistem Pembayaran Online? Pembayaran online merupakan suatu sistem pembayaran yang mengarah pada pembayaran digital dan dilakukan secara online menggunakan jaringan internet. Sistem ini menggunakan fasilitas dari tempat penyedia dana (bank) dan tempat tujuan pembayaran (e-commerce, atau sebagainya). Transaksi pembayaran online banyak digunakan di era digital ini. Hal ini disebabkan karena sistem ini cukup […]

The post 9 Sistem Pembayaran Online Terbaik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Sistem Pembayaran Online?

Pembayaran online merupakan suatu sistem pembayaran yang mengarah pada pembayaran digital dan dilakukan secara online menggunakan jaringan internet. Sistem ini menggunakan fasilitas dari tempat penyedia dana (bank) dan tempat tujuan pembayaran (e-commerce, atau sebagainya).

Transaksi pembayaran online banyak digunakan di era digital ini. Hal ini disebabkan karena sistem ini cukup mudah, praktis, dan aman untuk digunakan. Perkembangan teknologi juga cukup besar karena popularitas online payment. Berbagai pelaku bisnis pastinya menggunakan sistem ini untuk transaksinya sehari-hari.

Sistem Pembayaran Online

Ada beberapa sistem pembayaran online yang ada di Indonesia, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Transfer Bank

Transfer bank merupakan sistem pembayaran online pertama yang sering digunakan. Metode ini dapat digunakan dengan banyak cara, termasuk dengan mesin ATM, internet banking, ataupun metode mobile banking. Transfer bank cukup mudah untuk digunakan, aman, dan praktis.

Beberapa kelebihan transfer bank adalah :

  • Banyak diterapkan oleh platform jual beli online, termasuk e-commerce.
  • Dapat digunakan oleh semua orang.
  • Tersedia berbagai opsi transfer, mulai dari mesin ATM, sms banking, atau e-banking.

Beberapa kekurangan transfer bank adalah :

  • Proses cukup panjang dan butuh ketelitian
  • Harus jujur dalam memberikan konfirmasi
  • Sering terjadi kesalahpahaman antar kedua belah pihak
  • Membutuhkan biaya administrasi tambahan jika transfer ke beda bank

2. E-Wallet

Dompet digital merupakan metode pembayaran online lainnya yang cukup familiar bagi pelaku bisnis. Bahkan, beberapa platform e-commerce dan toko offline juga telah menyediakan sistem pembayaran dompet digital sebagai salah satu sarana transaksi.

Beberapa kelebihan e-wallet adalah :

  • Transaksi akan lebih cepat karena hanya perlu scan barcode
  • Meminimalisir peredaran uang palsu

Beberapa kekurangan e-wallet adalah :

  • Ada biaya administrasi untuk setiap transaksi
  • Merchant yang menerima pembayaran masih terbatas
  • Berpotensi untuk meningkatkan gaya hidup konsumtif

3. Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan salah satu sistem pembayaran online yang juga aman untuk dilakukan. Penerbit kartu kredit telah membali setiap kartu dengan proteksi ekstra, termasuk fraud guard, on-us routing, dan dynamics 3DS. Selain itu, kartu kredit dapat dilakukan untuk berbagai transaksi, termasuk transaksi dalam negeri dan luar negeri.

Kelebihan penggunaan kartu kredit adalah :

  • Memungkinkan pengguna untuk membayar langsung ataupun mencicil
  • Memberikan reward dalam bentuk poin untuk setiap transaksinya
  • Keamanan terjamin
  • Dapat menjadi sarana untuk membuat track record

Kekurangan pengunaan kartu kredit adalah :

  • Memiliki banyak biaya tambahan, termasuk persentase bunga tahunan
  • Skor kredit dapat mempengaruhi pengajuan pinjaman ke bank
  • Berpotensi membuat pengguna ketagihan dalam berhutang

4. Rekening Bersama / Rekber

Transaksi online ke rekening bersama sering menjadi pilihan beberapa pihak. Salah satu tujuan rekening bersama adalah untuk melindungi kedua belah pihak, baik pihak penjual maupun pihak pembeli. Cara kerja rekening bersama adalah dengan melibatkan pihak ketiga untuk menahan dana transaksi hingga kegiatan jual beli selesai dilakukan.

Kelebihan metode rekening bersama adalah :

  • Tingkat keamanan tinggi
  • Melayani pembayaran beda bank
  • Diterapkan pada banyak forum jual beli online

Kekurangan metode rekening bersama adalah :

  • Membutuhkan proses transaksi yang lebih lama
  • Penyedia rekening bersama masih terbatas

5. PayPal

Paypal adalah salah satu rekening virtual internasional yang mendukung layanan jasa transfer secara online. Pengguna harus membuat akun terlebih dahulu di platform PayPal yang akan terhubung ke rekening giro ataupun kartu kredit.

Kelebihan PayPal antara lain :

  • Digunakan lebih dari 100 negara di seluruh dunia
  • Sistem keamanan tinggi
  • Praktis dan hemat waktu
  • Tersedia banyak opsi sumber pendanaan
  • Perlindungan konsumen
  • Tarif bulanan atau biaya administrasi gratis
  • Transaksi global lebih mudah

Kekurangan PayPal antara lain :

  • Rawan peretas karena berbasis digital
  • Akses terbatas
  • Regulasi ketat
  • Akses akan diblokir jika alamat IP berbeda

6. Kredit Tanpa Kartu

Kredit tanpa kartu sedang naik daun belakangan ini dengan sebutan PayLater. Pengguna layanan digital dapat melakukan transaksi online secara mencicil atau kredit. Transaksi akan diproses setelah pengguna melakukan verifikasi.

Kredit tanpa kartu lebih mudah dan praktis dibandingkan kartu kredit. Pengguna hanya menggunakan PIN yang sesuai dengan yang didaftarkan pada aplikasi. Cicilan tanpa kartu ini dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan finansial saat darurat. Walaupun demikian, nominal yang ditawarkan oleh kredit tanpa kartu tidaklah begitu besar.

7. Ritel Tunai

Ritel tunai merupakan metode pembayaran yang dilakukan dengan uang tunai di toko ritel. Walaupun demikian, toko ritel juga menerima pembayaran secara non tunai dengan kartu dan e-wallet.

Kelebihan ritel tunai adalah :

  • Transaksi cepat dan pratis
  • Bebas masalah mengenai uang pengembalian
  • Belanja tidak perlu menggunakan uang tunai

Kekurangan ritel tunai adalah :

  • Risiko akun online payment dapat di hack
  • Butuh akses internet yang lancar
  • Ada jumlah minimal belanja

8. Direct Debit

Debit langsung adalah metode pembayaran elektronik yang memungkinan bank dari pengguna untuk langsung menarik dana dalam jumlah tertentu secara otomatis. Saat nasabah melakukan transaksi, bank akan langsung menarik saldo rekening pengguna.

9. QR Code

Pembayaran dengan QR Code sedang marak digunakan karena cukup praktis. Anda hanya membutuhkan smartphone dan koneksi internet.

Kelebihan QR Code adalah :

  • Aktivitas belanja lebih praktis
  • Hanya bermodalkan smartphone dan internet
  • Mudah dalam digunakan
  • Hemat waktu
  • Cukup responsif
  • Tidak memerlukan kembalian
  • Banyak menawarkan diskon menarik karena masih baru digunakan

Kekurangan QR Code adalah :

  • Sangat bergantung pada koneksi internet
  • Dapat memungkinkan adanya peluang scam
  • Rentan dieksploitasi
  • Pengguna awam tidak bisa membedakan QR Code asli atau palsu
  • Belum banyak digunakan oleh merchant

The post 9 Sistem Pembayaran Online Terbaik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>