Sistem pencernaan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sistem-pencernaan Fri, 08 Dec 2023 02:44:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Sistem pencernaan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sistem-pencernaan 32 32 10 Fungsi Empedu Pada Sistem Pencernaan Manusia https://haloedukasi.com/fungsi-empedu-pada-sistem-pencernaan-manusia Fri, 08 Dec 2023 02:44:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46787 Empedu adalah cairan penting yang diproduksi oleh hati dan disimpan di kantung empedu. Fungsi-fungsi empedu dalam sistem pencernaan manusia sangat penting untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan. Mari kita telusuri 10 fungsi empedu yang memainkan peran sentral dalam menjaga keseimbangan dan kinerja optimal sistem pencernaan. 1. Emulsi Lemak Empedu berfungsi untuk emulsi lemak, yaitu […]

The post 10 Fungsi Empedu Pada Sistem Pencernaan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Empedu adalah cairan penting yang diproduksi oleh hati dan disimpan di kantung empedu. Fungsi-fungsi empedu dalam sistem pencernaan manusia sangat penting untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan. Mari kita telusuri 10 fungsi empedu yang memainkan peran sentral dalam menjaga keseimbangan dan kinerja optimal sistem pencernaan.

1. Emulsi Lemak

Empedu berfungsi untuk emulsi lemak, yaitu memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil. Ini meningkatkan kemampuan enzim pencernaan, seperti lipase, untuk bekerja lebih efektif pada lemak, memfasilitasi penyerapan yang lebih baik oleh usus.

Empedu memiliki peran krusial dalam sistem pencernaan manusia, terutama dalam emulsi lemak. Fungsi utama empedu adalah memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil melalui proses emulsi. Ketika makanan berlemak masuk ke usus halus, empedu dilepaskan untuk membantu pemecahan lemak menjadi globul-globul kecil.

Ini meningkatkan area permukaan lemak yang dapat diakses oleh enzim pencernaan, seperti lipase, sehingga mempermudah pencernaan dan penyerapan nutrisi. Proses emulsi lemak oleh empedu memastikan efisiensi dalam penyerapan asam lemak esensial dan vitamin larut lemak, yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Pencernaan Lemak

Empedu mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pencernaan lemak, seperti asam empedu. Asam empedu membantu memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, yang kemudian dapat diserap oleh usus.

Empedu memiliki peran vital dalam pencernaan lemak dalam sistem pencernaan manusia. Ketika makanan berlemak mencapai usus halus, kantung empedu melepaskan empedu ke saluran pencernaan. Empedu mengandung zat-zat seperti asam empedu yang membantu emulsi lemak, memecahnya menjadi partikel kecil.

Proses emulsi meningkatkan luas permukaan lemak yang dapat dijangkau oleh enzim pencernaan, seperti lipase. Ini memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik, termasuk asam lemak esensial dan vitamin larut lemak. Dengan demikian, fungsi empedu menjadi kunci dalam memastikan efisienya pencernaan dan penyerapan lemak dalam tubuh manusia.

3. Penyimpanan dan Pembebasan Nutrisi

Kantung empedu berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu yang dihasilkan oleh hati. Saat makanan masuk ke saluran pencernaan, kantung empedu akan melepaskan empedu ke usus halus untuk membantu dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Empedu tidak hanya berperan dalam pencernaan lemak, tetapi juga dalam penyimpanan dan pembebasan nutrisi. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan mengkonsentrasikan empedu dalam kantung empedu.

Saat makanan yang mengandung lemak mencapai usus halus, sinyal merangsang pelepasan empedu diberikan, dan empedu dilepaskan untuk memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil. Proses ini meningkatkan penyerapan nutrisi, seperti asam lemak dan vitamin larut lemak.

Dengan melepaskan empedu pada saat yang tepat, tubuh dapat memaksimalkan ekstraksi nutrisi penting, mendukung fungsi seluler, dan menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh manusia.

4. Regulasi Keseimbangan Asam dan Basa

Empedu membantu menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam usus. Ini melibatkan interaksi antara asam-asam dalam empedu dan zat-zat yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman lingkungan pencernaan.

Empedu juga berperan dalam regulasi keseimbangan asam basa dalam sistem pencernaan manusia. Asam empedu yang terkandung dalam empedu dapat berfungsi sebagai penyeimbang dan membantu mempertahankan tingkat pH yang optimal dalam usus halus.

Ini penting untuk mendukung aktivitas enzim pencernaan dan penyerapan nutrisi yang efisien. Ketika makanan masuk ke usus halus, empedu yang dilepaskan secara tepat membantu menjaga keseimbangan pH di lingkungan pencernaan.

Dengan demikian, selain perannya dalam pemecahan lemak, empedu juga berkontribusi pada kondisi lingkungan yang mendukung proses pencernaan dan penyerapan nutrisi secara menyeluruh.

5. Penyerapan Vitamin Larut Lemak

Empedu membantu dalam penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini esensial untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan tulang, pembekuan darah, dan fungsi sistem kekebalan.

Fungsi empedu dalam sistem pencernaan manusia tidak hanya terbatas pada emulsi lemak tetapi juga pada penyerapan vitamin larut lemak. Empedu membantu dalam pemecahan lemak menjadi partikel kecil, meningkatkan ketersediaan vitamin A, D, E, dan K.

Proses ini memungkinkan nutrisi tersebut diserap lebih efisien oleh usus halus. Vitamin-vitamin larut lemak penting untuk kesehatan tulang, penglihatan, sistem kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. Oleh karena itu, peran empedu bukan hanya sebagai pengemulsi lemak tetapi juga sebagai kontributor kunci dalam penyerapan vitamin-vitamin penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh manusia.

6. Pengeluaran Racun

Empedu membantu dalam pengeluaran zat-zat sisa dan racun dari tubuh. Proses ini terjadi ketika empedu membantu mencerna senyawa-senyawa yang kemudian dikeluarkan melalui tinja. Fungsi empedu dalam sistem pencernaan manusia juga melibatkan pengeluaran racun.

Empedu mengandung zat-zat yang dapat membantu dalam pembuangan produk sampingan dan racun yang terbentuk dalam tubuh, terutama dalam proses metabolisme. Dengan melepaskan empedu ke dalam usus halus, tubuh dapat membuang racun melalui feses, mengoptimalkan detoksifikasi.

Selain itu, empedu juga membantu dalam eliminasi zat-zat yang tidak diperlukan. Dengan cara ini, peran empedu tidak hanya terkait dengan pencernaan nutrisi tetapi juga dalam menjaga kesehatan tubuh dengan menghilangkan zat berbahaya dan menjaga fungsi detoksifikasi tubuh.

7. Pembentukan Tinja

Empedu memainkan peran dalam membentuk tinja. Keberadaannya membantu memisahkan zat-zat sisa dari cairan di dalam usus dan membentuk tinja yang sesuai untuk pengeluaran. Fungsi empedu dalam sistem pencernaan manusia juga berkontribusi pada pembentukan tinja.

Empedu membantu dalam pemecahan lemak menjadi partikel yang lebih kecil, memfasilitasi penyerapan nutrisi dan pembuangan sisa-sisa yang tidak tercerna. Seiring perjalanan makanan melalui usus halus, hasil akhirnya menjadi tinja.

Proses ini melibatkan penggabungan sisa-sisa makanan yang tidak diserap, bersama dengan bakteri usus dan cairan pencernaan lainnya. Empedu memainkan peran penting dalam memastikan bahwa tinja memiliki konsistensi yang tepat dan mengandung sisa-sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh melalui gerakan usus dan akhirnya dalam feses.

8. Aktivasi Enzim Pencernaan

Empedu mengaktifkan enzim-enzim pencernaan tertentu, seperti tripsin, yang berperan penting dalam pencernaan protein. Proses ini memastikan bahwa protein yang dikonsumsi dapat dipecah menjadi asam amino yang lebih kecil.

Empedu berperan penting dalam meningkatkan aktivitas enzim pencernaan dalam sistem pencernaan manusia. Saat makanan berlemak mencapai usus halus, empedu dilepaskan untuk memecah lemak menjadi globul-globul kecil, meningkatkan area permukaan lemak yang dapat dijangkau oleh enzim pencernaan, seperti lipase.

Ini mempercepat proses pencernaan lemak, sehingga asam lemak dan gliserol dapat dipecah lebih efisien. Dengan meningkatkan ketersediaan substrat untuk enzim, empedu mendukung efisiensi pencernaan, memastikan penyerapan nutrisi maksimal, dan menyokong fungsi seluler yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

9. Pembentukan Mikroemulsi

Empedu membantu membentuk mikroemulsi, yaitu partikel-partikel lemak yang sangat kecil. Ini memudahkan penyerapan lemak oleh dinding usus dan meningkatkan efisiensi pencernaan. Empedu berperan dalam pembentukan mikroemulsi selama pencernaan lemak.

Ketika makanan berlemak mencapai usus halus, empedu dilepaskan untuk membantu memecah lemak menjadi globul-globul kecil, membentuk mikroemulsi. Mikroemulsi adalah partikel-partikel lemak yang sangat kecil yang tersebar secara merata dalam cairan pencernaan.

Ini meningkatkan luas permukaan lemak yang dapat diakses oleh enzim pencernaan, seperti lipase. Proses ini mempercepat pencernaan lemak dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Dengan membentuk mikroemulsi, empedu memainkan peran kunci dalam mengoptimalkan proses pencernaan lemak untuk mendukung keseimbangan nutrisi dalam tubuh manusia.

10. Pemeliharaan Kesehatan Usus

Kehadiran empedu membantu dalam pemeliharaan kesehatan usus dengan melibatkan interaksi dengan flora usus yang menguntungkan. Ini memastikan bahwa mikroorganisme yang baik dapat berkembang dengan baik di dalam usus.

Empedu berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan usus dalam sistem pencernaan manusia. Fungsi utamanya, seperti emulsi lemak dan pembentukan mikroemulsi, mendukung pencernaan lemak yang efisien. Proses ini membantu mencegah terjadinya gangguan pencernaan dan mengurangi beban pada usus halus.

Empedu juga membantu dalam eliminasi racun melalui feses, menjaga lingkungan usus yang sehat. Dengan menyokong penyerapan nutrisi, termasuk vitamin dan asam lemak esensial, empedu membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan mendukung kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan. Ini menonjolkan peran penting empedu dalam memelihara kesehatan usus dan fungsi pencernaan optimal.

Dengan menjalankan sejumlah fungsi ini, empedu menjadi elemen penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Penting untuk memahami peranannya dalam kesehatan sistem pencernaan manusia dan menjaga keberlanjutan fungsi-fungsi ini untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

The post 10 Fungsi Empedu Pada Sistem Pencernaan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Sistem Pencernaan Chordata https://haloedukasi.com/sistem-pencernaan-chordata Sun, 15 Oct 2023 08:44:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46056 Sistem pencernaan merupakan rangkaian organ dan struktur yang bekerja sama untuk mengambil makanan, mencerna makanan tersebut menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh, menyerap nutrisi, dan menghilangkan sisa-sisa yang tidak diperlukan. Fungsi utamanya adalah mengubah makanan menjadi sumber energi dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh. Sistem pencernaan memainkan peran penting dalam pemeliharaan […]

The post 6 Sistem Pencernaan Chordata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sistem pencernaan merupakan rangkaian organ dan struktur yang bekerja sama untuk mengambil makanan, mencerna makanan tersebut menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh, menyerap nutrisi, dan menghilangkan sisa-sisa yang tidak diperlukan.

Fungsi utamanya adalah mengubah makanan menjadi sumber energi dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh. Sistem pencernaan memainkan peran penting dalam pemeliharaan keseimbangan tubuh dan kelangsungan hidup organisme.

Sistem pencernaan pada chordata adalah serangkaian organ dan struktur yang bertanggung jawab untuk mengambil makanan, mencernanya, menyerap nutrisi, dan menghilangkan sisa-sisa pencernaan dari tubuh.

Chordata adalah filum dalam kerajaan hewan yang mencakup beragam organisme, termasuk vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Salah satu karakteristik kunci yang membedakan chordata adalah keberadaan notokord, yang merupakan struktur penyangga yang berada di sepanjang punggung pada tahap awal perkembangan. Ikan memiliki notokord dalam perkembangan awal sebelum menjadi vertebrata dewasa.

Berikut sistem pencernaan pada chordata.

1. Mulut (Oris)

Fungsi mulut (oris) pada chordata, termasuk vertebrata dan beberapa invertebrata, sama dengan fungsi mulut pada organisme lain dalam sistem pencernaan. Mulut adalah titik awal dalam pengambilan makanan dari lingkungan.

Organisme chordata menggunakan mulut untuk mengambil makanan yang diperlukan untuk nutrisinya. Di banyak kelompok dalam chordata, seperti vertebrata, mulut juga berfungsi dalam pengunyahan makanan.

  • Gigi

Gigi-gigi pada mulut membantu dalam proses pengunyahan, yang mengurangi makanan menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dicerna. Selain itu, proses pencernaan dimulai di dalam mulut.

  • Air liur

Air liur mengandung enzim, seperti amilase, yang membantu dalam pemecahan karbohidrat serta tahap awal dalam penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk penyerapan. Pada vertebrata, mulut juga berperan dalam komunikasi suara.

Serta memungkinkan organisme untuk menghasilkan berbagai jenis suara yang digunakan dalam komunikasi dengan anggota spesies lain, seperti untuk pemanggilan atau penandaan wilayah. Sehingga, selain sebagai titik awal untuk makanan masuk ke sistem pencernaan, mulut pada chordata juga memiliki peran dalam pengunyahan, inisiasi pencernaan, dan komunikasi suara pada vertebrata.

2. Faring (Pharynx)

Faring berperan sebagai rute yang memisahkan aliran makanan dari aliran udara. Pada saat makanan masuk melalui mulut, faring memastikan bahwa makanan menuju ke kerongkongan (esophagus) menuju sistem pencernaan, sementara udara menuju ke saluran pernapasan.

Faring juga membantu dalam proses menelan. Ketika makanan bergerak dari mulut ke faring, faring mengatur gerakan menelan yang memindahkan makanan dari mulut ke kerongkongan. Pada vertebrata, faring juga berperan dalam produksi suara dan bicara.

Hal tersebut menjadi bagian dari saluran vokal dan dapat memengaruhi penghasilan suara yang digunakan dalam komunikasi. Dengan demikian, faring adalah bagian penting dalam sistem pencernaan dan pernapasan yang memastikan bahwa makanan dan udara bergerak ke saluran yang benar sesuai kebutuhan.

3. Kerongkongan (Esophagus)

Kerongkongan (Esophagus) pada chordata memiliki fungsi utama sebagai saluran penghubung antara faring (pharynx) dan lambung dalam sistem pencernaan. Fungsi utama kerongkongan adalah memindahkan makanan yang telah ditelan dari faring ke lambung.

Proses ini melibatkan gerakan peristaltik, yaitu kontraksi dan relaksasi otot-otot di dinding kerongkongan yang mendorong makanan ke arah lambung. Dengan demikian, kerongkongan adalah bagian integral dalam proses transportasi makanan dari mulut ke lambung, memungkinkan makanan untuk melewati kerongkongan dan masuk ke dalam lambung di mana proses pencernaan makanan lebih lanjut akan berlanjut.

4. Lambung (Stomach)

Lambung adalah organ yang mengandung asam lambung dan enzim pencernaan yang membantu dalam pencernaan makanan. Lambung berkontraksi untuk mengaduk makanan yang telah ditelan, mengubahnya menjadi campuran cair yang disebut chyme.

Proses tersebut adalah bentuk pencernaan mekanis yang membantu memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil. Selain itu, lambung menghasilkan asam lambung (asam klorida) dan enzim seperti pepsin.

Asam lambung membantu menghancurkan makanan dan membantu dalam aktivasi enzim pencernaan, khususnya pepsin, untuk memecah protein dalam makanan menjadi fragmen yang lebih kecil. Asam lambung di dalam lambung juga memiliki sifat asam yang kuat, yang membantu membunuh banyak mikroorganisme dan patogen yang mungkin ada dalam makanan yang kita makan, sehingga melindungi tubuh dari infeksi.

Lambung juga menghasilkan lapisan mukus yang melindungi dinding lambung dari efek asam lambung yang sangat kuat. Hal itu dapat mencegah kerusakan pada dinding lambung itu sendiri. Secara garis besar, lambung adalah organ yang penting dalam sistem pencernaan.

Lambung berperan dalam pemecahan makanan, aktivasi enzim pencernaan, penyimpanan sementara makanan, dan perlindungan tubuh dari patogen yang terkandung dalam makanan.

5. Usus Besar dan Usus Kecil (Large Intestine and Small Intestine)

  • Usus besar

Usus besar (Large Intestine) dan usus kecil (Small Intestine) adalah dua bagian utama dalam sistem pencernaan chordata, termasuk vertebrata, dan keduanya memiliki peran khusus dalam proses pencernaan dan penyerapan.

Usus besar berperan dalam menyerap air dan elektrolit tambahan dari sisa-sisa pencernaan yang telah melewati usus kecil. Hal tersebut membantu dalam membentuk feses dan mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh.

Usus besar mengumpulkan dan menggabungkan sisa-sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh menjadi feses, yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Selain itu, usus besar juga merupakan tempat bagi sejumlah besar bakteri usus yang membantu dalam fermentasi beberapa sisa-sisa makanan, menghasilkan beberapa vitamin dan asam lemak tertentu.

  • Usus kecil

Usus kecil adalah tempat utama di mana pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi terjadi. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas dan usus sendiri digunakan untuk menguraikan karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk yang lebih sederhana yang dapat diserap oleh tubuh.

Usus kecil juga memiliki permukaan yang sangat besar, berkat lipatan-lipatan dan vili usus kecil yang meningkatkan luas permukaan penyerapan. Ini memungkinkan penyerapan nutrisi seperti glukosa, asam amino, dan lemak ke dalam aliran darah untuk digunakan oleh tubuh.

Secara keseluruhan, usus kecil bertanggung jawab atas pencernaan dan penyerapan nutrisi, sedangkan usus besar memiliki peran dalam penyerapan air dan elektrolit tambahan, pembentukan feses, dan kerja bakteri usus. Keduanya bekerja sama dalam menjalankan fungsi pencernaan dan penyerapan dalam tubuh chordata.

6. Anus

Anus pada chordata memiliki fungsi utama sebagai saluran akhir sistem pencernaan. Fungsi utamanya adalah untuk menghilangkan sisa-sisa pencernaan, yang disebut feses, dari tubuh. Feses adalah materi yang tidak dicerna dan tidak diserap oleh tubuh dan perlu dikeluarkan dari tubuh agar tidak mengganggu sistem pencernaan dan menjaga keseimbangan tubuh.

Anus memainkan peran penting dalam proses penghilangan limbah pencernaan dari tubuh chordata. Anus juga berperan dalam mengatur tekanan dalam saluran pencernaan, yang membantu dalam proses penghilangan feses dengan cara yang terkontrol.

Dengan demikian, anus adalah organ penting dalam sistem pencernaan yang membantu dalam penghapusan limbah dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

The post 6 Sistem Pencernaan Chordata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Fakta Sistem Pencernaan yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/fakta-sistem-pencernaan Thu, 29 Oct 2020 01:17:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13014 Makanan diproses dalam tubuh melalui suatu sistem pencernaan. Organ-organ pencernaan akan saling bekerjasama satu dengan lainnya membentuk sistem pencernaan. Jika organ-organ pencernaan pada manusia mengalami masalah, maka akan dapat mengganggu sistem pencernaan. Proses pencernaan makanan dimulai ketika makanan masuk ke dalam mulut. Pencernaan merupakan proses memecah makanan mejadi molekul kecil. Berikut ini beberapa fakta unik dan menarik mengenai […]

The post 12 Fakta Sistem Pencernaan yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makanan diproses dalam tubuh melalui suatu sistem pencernaan. Organ-organ pencernaan akan saling bekerjasama satu dengan lainnya membentuk sistem pencernaan.

Jika organ-organ pencernaan pada manusia mengalami masalah, maka akan dapat mengganggu sistem pencernaan.

Proses pencernaan makanan dimulai ketika makanan masuk ke dalam mulut. Pencernaan merupakan proses memecah makanan mejadi molekul kecil.

Berikut ini beberapa fakta unik dan menarik mengenai organ pencernaan manusia. 

  • Fakta 1
    Ukuran lambung dapat berubah bentuk mengikuti postur manusia dan banyaknya makanan yang ada di dalam lambung pada saat makan.
  • Fakta 3
    Rata-rata manusia menyantap makanan sebanyak 500 kilogram makanan setiap tahunnya.
  • Fakta 4
    Sebanyak setengah hingga satu setengah liter akan diproduksi dalam setiap hari.
  • Fakta 5
    Meskipun posisi kepala di bawah dan kaki di atas, makanan yang dikunyah akan tetap masuk ke perut.
  • Fakta 6
    Lidah, gigi, kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ tambahan yang membantu dalam sistem pencernaan manusia.
  • Fakta 7
    Setiap hari sebanyak 8,5 liter makanan dicerna di dalam tubuh, akan tetapi hanya 1 liter yang hilang sebagai feses.
  • Fakta 8
    Kerongkongan orang dewasa panjangnya mencapai 25 sampai 35 cm dengan diameter 2,3 cm.
  • Fakta 9
    Di mulut, makanan akan didinginkan atau dihangatkan agar suhunya sesuai dengan kondisi saluran pencernaan.
  • Fakta 10
    Saat janin di dalam kandungan, semua saluran pencernaan sangat bersih. Bakteri mulai muncul ketika proses kelahiran terjadi dan hari-hari setelah kelahiran.
  • Fakta 11
    Lambung memiliki lapisan lendir yang tebal untuk melindungi permukaan lambung dan mencegah asam lambung berpindah ke bagian lain di tubuh. Kenaikan asam lambung dapat menimbulkan rasa terbakar pada kerongkongan dan perut yang diistilahkan dengan heartburn.
  • Fakta 12
    Di dalam sistem pencernaan, terdapat asam empedu sebagai sabun pembersih dalam tubuh. Asam empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh hati. Tanpa asam empedu, tubuh bisa mencerna dan menyerap lemak yang ada di dalam makanan yang masuk.

The post 12 Fakta Sistem Pencernaan yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>