skala disekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/skala-disekonomi Tue, 03 Aug 2021 03:09:11 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico skala disekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/skala-disekonomi 32 32 2 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi Secara Eksternal Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-skala-disekonomi-secara-eksternal Tue, 03 Aug 2021 03:09:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25952 Skala disekonomi merupakan kebalikan dari skala ekonomi. Yang mana ketika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan jumlah output produksinya, perusahaan tidak bisa meminimalkan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Sehingga struktur anggaran produksi meningkat seiring dengan jumlah output produksi yang harus dihasilkan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal yang berada dalam kendali […]

The post 2 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi Secara Eksternal Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Skala disekonomi merupakan kebalikan dari skala ekonomi. Yang mana ketika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan jumlah output produksinya, perusahaan tidak bisa meminimalkan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam proses produksinya.

Sehingga struktur anggaran produksi meningkat seiring dengan jumlah output produksi yang harus dihasilkan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal yang berada dalam kendali perusahaan sendiri ataupun faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan.

Kedua faktor tersebut apabila tidak diperhitungkan dengan tepat oleh pihak perusahaan bisa menyebabkan permasalahan nantinya. Tentunya permasalahan tersebut bisa berupa terjadinya skala disekonomi ini. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya skala disekonomi secara eksternal.

1. Terjadinya Peningkatan Harga Input

Untuk menghasilkan output dalam jumlah yang besar tentunya perusahaan membutuhkan sumber daya yang relatif lebih banyak untuk mendukung proses produksinya. Sedangkan seperti yang kita tahu, sumber daya yang terdapat di pasaran juga relatif terbatas.

Terlebih pihak perusahaan pesaing pasti akan membutuhkan sumber daya sejenis yang mana untuk mendukung proses produksinya juga. Dan hal inilah yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan harga input. Yang mana semakin tinggi tingkat permintaan perusahaan akan sumber daya tersebut akan semakin langkah keberadaan sumber daya tersebut di pasaran.

2. Terjadinya Eksternalitas Negatif

Eksternalitas merupakan biaya yang timbul dari aktivitas dan kegiatan lainnya yang berada di luar kegiatan transaksi dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin berkembangnya suatu bisnis, tentunya akan semakin lepas dari kontrol dan kendali dari pemerintahan.

Hal ini yang memaksa pihak perusahaan untuk mengurus sendiri semua urusan perusahaan dan bisnisnya, baik dari segi keuangan, ekspor, impor dan lain sebagainya. Hal ini yang bisa berdampak besar bagi keuangan dan perekonomian perusahaan tentunya.

Terlebih semakin banyak perusahaan, bisnis dan industry yang dibangun akan semakin banyak timbul ketentuan dan aturan yang mengatur sistem kerjanya dan lain sebagainya. Yang mana tentunya untuk mengurangi semua dampak negative dari adanya kegiatan produksi industri, pemerintahan akan menetapkan beberapa kebijakan mengenai hal tersebut.

The post 2 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi Secara Eksternal Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-skala-disekonomi Thu, 29 Jul 2021 02:58:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25946 Skala disekonomi ini seringkali dipahami sebagai salah satu permasalahan yang kerap kali terjadi dalam proses produksi suatu perusahaan. Dimana ketika perusahaan ingin meningkatkan jumlah outputnya, perusahaan tidak mengalami penurunan modal. Dalam kata lain, perusahaan justru mengalami peningkatan jumlah modal yang diperlukan untuk melakukan produksi. Sehingga bukan malah menghemat anggaran untuk melakukan produksi, anggaran justru meningkat […]

The post 3 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Skala disekonomi ini seringkali dipahami sebagai salah satu permasalahan yang kerap kali terjadi dalam proses produksi suatu perusahaan. Dimana ketika perusahaan ingin meningkatkan jumlah outputnya, perusahaan tidak mengalami penurunan modal.

Dalam kata lain, perusahaan justru mengalami peningkatan jumlah modal yang diperlukan untuk melakukan produksi. Sehingga bukan malah menghemat anggaran untuk melakukan produksi, anggaran justru meningkat seiring dengan peningkatan jumlah output yang direncanakan.

Bisa dikatakan bahwa skala disekonomi ini memang sangat berbanding terbalik dengan skala ekonomi. Dimana perusahaan bisa menghemat pengeluaran produksinya. Lalu, sebenarnya faktor apa saja sih yang sangat mempengaruhi terjadi skala disekonomi ini dalam sebuah produksi? Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya skala disekonomi.

1. Terjadinya Demotivasi Pada Sebagian Karyawan

Keputusan perusahaan untuk meningkatkan jumlah produksinya tentunya menjadi beban berat yang harus ditanggung oleh semua karyawan dan manajemennya. Dimana tidak, dengan berbagai peralatan produksi dan bahan baku dengan takaran yang sama, karyawan di tuntut untuk melakukan produksi produk secara besar besaran sesuai dengan jumlah yang diinginkan oleh perusahaan.

Mau tidak mau untuk memenuhi semua permintaan produk tersebut, karyawan bekerja keras dan bekerja secara lebih kompleks dibandingkan dengan sebelumnya. Yang mana seperti yang kita tahu, semakin banyak beban yang ditanggung oleh karyawan akan menyebabkan hilangnya beberapa fokus dari mereka.

Terlebih apabila output yang harus mereka penuhi telah ditentukan tenggatnya. Hal inilah yang sangat mengurangi semangat dari para karyawan dalam mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawabnya. Karena pada dasarnya, untuk menghemat dana dalam melakukan produksi, perusahaan tidak menambahkan anggaran dalam jumlah anggaran produksi sebelumnya.

2. Terjadinya Duplikasi Pekerjaan

Terkadang tanpa perencanaan dan pertimbangan yang matang, perusahaan memutuskan untuk membentuk divisi baru guna mendukung berjalannya proses produksi. Rencana awalnya hal ini dilakukan guna mempermudah semua kegiatan produksi yang dilakukan oleh karyawan.

Karena untuk mendapatkan output dalam jumlah yang besar, para karyawan dituntut untuk bekerja lebih kompleks dibandingkan dengan sebelumnya. Sehingga untuk mengatasi adanya demotivasi di karyawan, perusahaan memutuskan membentuk suatu divisi produksi baru.

Namun, dengan kurang matangnya perencanaan dan pertimbangan yang ada membuat kerja dari divisi baru cenderung tidak efektif dan kurang maksimal. Karena dengan adanya kurang komunikasi dan koordinasi yang baik, divisi yang baru dibentuk cenderung mengerjakan hal yang sama dengan divisi lainnya yang sudah dibentuk sejak lama sebenarnya.

3. Terjadinya Peningkatan Biaya Pengaturan Khusus

Selain mempertimbangkan jumlah anggaran yang harus dikeluarkan dalam melakukan proses produksi, dengan adanya peningkatan jumlah produksi ini perusahaan juga harus mempertimbangan input input baru lainnya. Seperti mempertimbangkan secara khusus mengenai pengaturan pembuangan limbah yang berkaitan dengan hasil produksi.

Dan hal tersebut bukan hal yang murah bagi suatu perusahaan tentunya. Belum lagi, input yang lainnya yang berkaitan dengan kompensasi gaji untuk karyawan dan lain sebagainya. Sehingga apabila tidak dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan baik bisa membuat perusahaan terlalu banyak mengeluarkan anggaran.

The post 3 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>