Skenario - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/skenario Fri, 27 Nov 2020 09:07:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Skenario - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/skenario 32 32 Skenario: Pengertian, Jenis, dan Langkah Penulisan https://haloedukasi.com/skenario Fri, 27 Nov 2020 09:07:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15975 Pengertian Skenario Pengertian skenario dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu rencana lakon sandiwara atau film, berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Sebuah skenario dapat dihasilkan berdasarkan adaptasi dari penulisan sebuah sastra atau asli dari penulis skenario. Dapat dikatakan jika skenario merupakan acuan dasar atau blueprint dalam proses pembuatan film, sehingga proses penulisan […]

The post Skenario: Pengertian, Jenis, dan Langkah Penulisan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Skenario

Pengertian skenario dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu rencana lakon sandiwara atau film, berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Sebuah skenario dapat dihasilkan berdasarkan adaptasi dari penulisan sebuah sastra atau asli dari penulis skenario.

Dapat dikatakan jika skenario merupakan acuan dasar atau blueprint dalam proses pembuatan film, sehingga proses penulisan skenario bersifat teknis. Artinya dalam proses pembuatannya tentu berbeda dengan karya tulis lainnya seperti cerpen atau novel.

Perlu diketahui juga jika skenario bukanlah karya sastra dan tidak diperuntukan untuk dapat dibaca bebas oleh orang lain. Hanya orang-orang tertentu saja khususnya yang bekerja di industri perfilman yang boleh membacanya.

Orang-orang yang diperbolehkan membaca skenario adalah produser, sutradara, Director of Photography, Director of Art, divisi Wardrobe, Kepala Unit dan para pemain. Hal ini bertujuan agar mengetahui detail dan menyamakan pendapat atas kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan film.

Perbedaan Dengan Naskah Dan Script

Banyak orang mengira jika antara skenario, naskah dan script sama. Bahkan ada yang menganggap jika skenario dan script merupakan hal yang berbeda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ketiganya, mari disimak penjelasannya di bawah ini!

Skenario

Sebuah cetak biru atau blueprint yang ditulis khusus untuk film atau acara televisi. Terdapat format khusus dalam penulisannya, dan biasanya dalam 1 halaman menghabiskan waktu 1 menit.

Aturan penulisan skenario yakni Courier ukuran 12, dengan komponen utama dalam skenario berisi aksi dan dialog. Aksi memiliki arti “apa yang dilihat”, sedangkan dialog “apa yang dituturkan oleh tokoh.”

Dalam penulisan skenario harus menggunakan aplikasi khusus seperti Final Draft, Celtx, Trelby, dan Writer Duet. Di dalam skenario harus terdapat 5 elemen dasar yakni heading, action, character, parenthetical, dan dialogue.

Naskah

Naskah kurang lebih memiliki kesamaan struktur pada drama. Dalam sebuah naskah terdapat latar, plot, tema, dan penokohan. Hanya saja teknik penulisannya berbeda dengan drama.

Dalam sebuah naskah, tidak terlalu banyak monolog seperti yang biasa ditemukan pada drama. Bentuk penokohan banyak digambarkan dengan dialog-dialog antar tokoh di dalam naskah. Sehingga karakter tokoh bisa dilihat dari hasil visualisasi naskah.

Naskah untuk produksi film bisa menjadi bahan dasar dalam mempersatukan persepsi antara produser dan kru film mengenai film yang akan diproduksi. Tidak heran jika naskah menjadi tulisan yang paling sering mengalami revisi dalam proses produksi film.

Script

Script atau skrip (dalam bahasa Indonesia) merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk semua jenis media seperti pemprograman hingga produksi film. Bisa dikatakan jika skenario adalah jenis skrip.

Sebenarnya antara skenario dan script merupakan hal yang sama. Sebab di dalam dunia perfilman, sering digunakan istilah skenario daripada script.

Jenis-Jenis Skenario

Skenario terbagi menjadi dua jenis, antara lain:

Plot Driven

Plot driven merupakan skenario yang mengutamakan plot sebagai tujuan ceritanya. Penulis ingin membuat sebuah kejadian yang akan dialami tokoh utama dan menceritakan mengenai inti dari cerita tersebut.

Hal ini membuat para penonton dapat memahami hal-hal apa saja yang dimaksud dari sebuah film. Selain itu, penulis akan menyisipkan kejadian-kejadian utama yang membuat penonton ingat pada beberapa adegan.
Dengan begitu pesan dari penulis skenario dapat tersampaikan dengan baik tanpa adanya masalah.

Character Driven

Character Driven menggunakan karakter yang berada di dalam cerita untuk mengontrol alur cerita. Sehingga karakter yang berhasil dimunculkan pada sebuah film mempunyai kesan yang amat mudah untuk dapat diingat penonton.

Jenis skenario ini membuat keberadaan satu karakter sangat penting dan tidak dapat diganti oleh karakter lainnya. Berbeda dengan plot driven yang membuat peristiwa demi peristiwa datang menghampiri karakter utama demi jalan cerita.

Justru character driven lebih mengutamakan keberadaan satu karakter untuk membangun cerita. Oleh karena itu, setiap karakter terutama karakter utama harus memiliki deskripsi yang sangat jelas dan nantinya dapat menjadi acuan bagi munculnya peristiwa-peristiwa lainnya.

Langkah-Langkah Pembuatan Skenario

Menurut Aditya Gumay yang berprofesi sebagai seorang sutradara mengatakan, bahwa 3 langkah atau tahap dalam pembuatan skenario agar dapat menciptakan sebuah film yang baik. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  • Menentukan Premis

Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang penulis skenario yakni menentukan premis terlebih dahulu. Premis merupakan gambaran cerita yang terangkum dalam satu atau dua kalimat saja dan harus memenuhi 3 unsur yaitu karakter, konflik, dan konklusi.

Di dalam premis ini juga bisa diketahui apakah film tersebut akan menarik atau tidak. Indikatornya terdapat pada konflik yang akan mengganggu perjalanan karakter dalam mencapai tujuannya.

Konflik harus dibuat lebih tangguh dari karakter utama agar terlihat ideal. Apabila karakter utama lebih tangguh daripada konflik, bisa dipastikan bahwa film tersebut nantinya tidak akan menarik untuk tonton.

  • Membuat Sinopsis

Tahap berikutnya adalah pembuatan sinopsis berdasarkan pada skrip film yang akan ditulis. Perlu diketahui sinopsis merupakan sebuah cerita pendek yang menggambarkan keseluruhan skenario cerita.

Usahakan dalam menulis sinopsis tidak bertele-tele. Sebab dalam konteks penulisan skrip terutama film harus dibuat secara profesional, hal ini penting untuk mempengaruhi minat produser apakah tertarik membeli naskah tersebut atau tidak.

  • Treatment

Selain itu di dalam pembuatan sinopsis terdapat treatment yaitu dokumen multi-halaman yang ditulis dalam bentuk prosa, menceritakan kisah yang terjadi pada skenario. Isinya berupa tindakan, dialog yang jarang, berfungsi sebagai peta bagi pembaca, produser, dan penulis.

Sebelum pembuatan treatment, penulis skenario membuat garis waktu dan menyisipkan jenis-jenis treatment di setiap titik garis waktu, seperti durasi film dan membuat suasana emosi yang naik-turun dalam alur cerita agar mudah menentukan treatment apa yang diperlukan selama film dibuat nantinya.

  • Membuat Skenario

Jika semua tahap sebelumnya telah dilakukan baru memasuki proses pembuatan skenario. Proses pembuatan skenario harus berurutan untuk setiap adegan.

Adegan-adegan yang ada perlu dibagi dengan menyesuaikannya pada latar tempat dan waktu. jika suatu kondisi terjadi pada satu waktu dan tempat, maka dihitung menjadi satu adegan.

Jika sudah mempunyai urutan cerita sesuai dengan latar tempat dan waktu, penulis tinggal membuat skenario berdasarkan pada format naskah.

Hal-Hal Penting Dalam Skenario

Adapun hal-hal penting yang harus ada dalam sebuah skenario antara lain:

  1. Cerita Dasar
    Penulis harus memiliki dasar cerita, mulai dari genre film, lokasi kejadian, waktu kejadian, tokoh atau karakter.
  2. Sinopsis
    Sinopsis penting dilakukan dalam proses pembuatan skenario. Usahakan cerita dibuat dengan ringkas namun tanpa menghilangkan unsur penokohan, waktu, tempat, konflik, perkembangan masalah, hingga penyelesaiannya.
    Sinopsis cukup setengah atau 1 halaman, sebab nantinya sinopsis digunakan untuk guidline dalam alur cerita.
  3. Alur Cerita (Storyline)
    Pada alur cerita harus sudah ditentukan karakter pemain, seting lokasi, seting waktu, dan seting pemain (kostum dan riasan).
  4. Karakter
    Penulis skenario harus menjelaskan setiap tokoh yang terlibat dalam suatu film secara tegas dan mendalam. Jika bisa masing-masing tokoh dibuat dan dilengkapi dengan data yang lengkap seperti nama lengkap, usia, keahlian, hubungan keluarga, dan lainnya.
  5. Lokasi
    Penentuan lokasi penting untuk diperhatikan sebab berhubungan dengan adegan apa yang sedang dilakukan, posisi, gerakan, arah pandang dan lainnya.
  6. Waktu
    Waktu juga menjadi unsur yang penting dalam pembuatan skenario. Suatu adegan pasti membutuhkan pengaturan waktu yang tepat agar menyesuaikan dengan unsur lainnya. Misal menggunakan properti sepeda ontel tua untuk menggambarkan kondisi tahun 50-an.
  7. Kostum dan Riasan
    Unsur ini juga harus diperhatikan sebab kostum dan riasan harus disesuaikan dengan adegan. Sebab jika keterangan ini dijelaskan dengan baik, hal ini tentu akan mempermudah bagian kostum dan riasan untuk membuat suatu karakter lebih hidup.

The post Skenario: Pengertian, Jenis, dan Langkah Penulisan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
32 Istilah Dalam Penulisan Skenario https://haloedukasi.com/istilah-dalam-penulisan-skenario Fri, 27 Nov 2020 08:57:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15974 Dalam pembuatan sebuah film atau drama, dibutuhkan sebuah skenario untuk menentukan adegan hingga dialog agar nantinya pembuatan film menjadi lebih mudah. Dapat dikatakan jika skenario merupakan naskah cerita yang berisi tokoh, urutan adegan, tempat latar belakang, hingga dialog yang tersusun secara dramatik. Proses penulisan skenario tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Sebelum membuat sebuah naskah ada […]

The post 32 Istilah Dalam Penulisan Skenario appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam pembuatan sebuah film atau drama, dibutuhkan sebuah skenario untuk menentukan adegan hingga dialog agar nantinya pembuatan film menjadi lebih mudah. Dapat dikatakan jika skenario merupakan naskah cerita yang berisi tokoh, urutan adegan, tempat latar belakang, hingga dialog yang tersusun secara dramatik.

Proses penulisan skenario tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Sebelum membuat sebuah naskah ada beberapa istilah yang perlu diketahui dan tentunya sangat penting untuk dipelajari.
Berikut istilah-istilah yang digunakan dalam penulisan skenario!

  1. Action
    Action dalam skenario merupakan gerakan dari pemeran dalam sebuah adegan. Bahkan kata “action” juga dapat mengacu pada jenis film yang berarti film laga atau film yang penuh dengan adegan pertarungan.
  2. Big Close Up (BCU)
    Dapat diartikan sebagai pengambilan gambar dalam jarak sangat dekat. Dalam sebuah film, biasanya penonton akan dibawa untuk melihat objek yang sangat kecil agar lebih jelas dan detail, seperti cincin, ikat rambut, kalung dan lain sebagainya.
  3. Close Up (CU)
    Merupakan pengambilan gambar dalam jarak dekat, biasanya memperlihatkan wajah seseorang saja dalam sebuah layar. Pada naskah skenario, close up biasanya menunjukan ekspresi tokoh atau hal-hal yang dianggap penting, seperti senyuman, kedipan mata, lirikan mata dan lainnya.
  4. Commercial Break
    Bisa dikatakan ini bagian untuk memberikan jeda pada tayangan sinetron dan umumnya berupa iklan. Penulis skenario harus tahu dan memperhitungkan kapan jeda diberikan, agar penonton tetap bisa menunggu kelanjutan cerita tanpa merasa terganggu.
  5. Credit Title
    Menampilkan nama-nama tim produksi dan kreatif, atau semua orang yang terlibat dalam pembuatan film atau sinetron.
  6. Cut Back To
    Merupakan transisi dengan tempo cepat, namun kembali pada adegan atau lokasi yang telah dilihat penonton sebelumnya.
  7. Cut To
    Cut to adalah transisi atau peralihan dengan tempo cepat dalam menggambarkan suatu kejadian yang terjadi secara bersamaan, namun lokasi berbeda. Bisa juga kelanjutan adegan namun masih pada hari yang sama.
  8. Dissolve To
    Adalah transisi yang memperlihatkan gambar menjadi kabur atau buram, kemudian beralih pada adegan berikutnya. Umumnya bentuk transisi ini di dalam skenario berlaku untuk menggambarkan adegan seseorang sedang bermimpi, menghayal, mengenang, atau kejadian masa lalu (flash back).
  9. Dialog
    Kalimat yang dibuat oleh penulis skenario. Nantinya kalimat tersebut harus diucapkan oleh para pemain. Setiap dialog dapat memberikan gambaran berupa peran, karakter, hingga perasaan setiap pemain.
  10. Durasi
    Durasi adalah waktu tayang sinetron atau drama di televisi, termasuk di dalamnya terdapat commercial break. Umumnya durasi dalam sebuah sinetron sekitar 30 menit untuk komedi, 60 menit untuk sinetron atau drama yang ditayangkan pada televisi. Sedangkan durasi 90 menit biasanya hanya untuk film cerita lepas atau FTV.
  11. Establish (Establishing Shot)
    Adalah pengambilan gambar secara penuh dan terlihat secara keseluruhan. Umumnya pengambilan gambar dari jarak jauh sehingga gambar akan terlihat lebih kecil.
  12. Exterior (Ext.)
    Dalam skenario terdapat deretan judul scene sebagai petunjuk keterangan tempat di luar ruangan.
  13. Fade Out
    Transisi gambar dari terang ke gelap secara perlahan.
  14. Fade In
    Transisi gambar dari gelap ke terang secara perlahan. Pada skenario, transisi Fade Out dan Fade In digunakan sebagai petunjuk perubahan waktu, misalnya dari malam ke siang atau perubahan hari hingga tahun.
  15. Flash Back
    Flash back atau kilas balik yakni menceritakan kembali kejadian sebelum kejadian saat ini berlangsung. Kilas balik ini bisa menunjukkan kejadian mundur beberapa waktu lalu.
  16. Insert
    Menyisipkan adegan pendek dan singkat namun penting ke dalam sebuah scene.
  17. Interior (Int.)
    Sebagai petunjuk keterangan tempat di dalam ruangan. Di dalam skenario dapat ditulis Ext. dan Int. secara bersamaan misalnya adegan menunjukkan dipinggir jalan dan di dalam kotak telepon.
  18. Long Shot (LS)
    Pengambilan gambar dalam jarak jauh. Pengambilan ini untuk gambar yang dilihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan suatu objek bersamaan dengan latar belakangnya.
  19. Main Title
    Judul dari sebuah cerita pada sebuah tayangan film atau drama. Pada skenario Main Title ditulis setelah adegan teaser, dan dilanjutan dengan penampilan credit titles.
  20. Montage
    Beberapa gambar yang menunjukkan suatu adegan yang saling berkesinambungan, dapat beberapa lokasi berbeda namun masih dalam satu rangkaian. Misal adegan seseorang yang sedang melihat barang-barang kenangan dari kekasih.
    Isi montage dapat berupa pemberian barang-barang tersebut yang tentunya dari berbagai waktu dan tempat berbeda.
  21. Only Sound (OS)
    Suara orang yang terdengan dari tempat lain atau berbeda tempat dengan tokoh yang sedang mendengarnya.
  22. Point Of View (POV)
    Sudut pandang satu atau beberapa pemain terhadap suatu hal yang mempunyai peran penting bagi tokoh yang bersangkutan.
  23. Rating
    Rating ini berupa survei jumlah penonton yang menyaksikan tayangan dari televisi. Termasuk tayangan sinetron atau drama dan skenario yang ditulis.
  24. Scene
    Scene atau adegan adalah bagian terkecil dari sebuah cerita.
  25. Sceenplay
    Memiliki arti yang sama dengan skenario.
  26. Scriptwriter
    Orang yang membuat atau menulis skenario.
  27. Sequence
    Sequence atau babak adalah kumpulan dari beberapa adegan.
  28. Slow Motion
    Merupakan suatu gerakan lambat dari kondisi biasanya. Biasanya digunakan untuk menunjukkan adegan yang lebih dramatis.
  29. Sound Effect
    Penulis skenario menulis Sound Effect sebagai FX, yakni suara yang dihasilkan di luar suara manusia, misal suara mesin kendaraan, pecahan kaca, dan lain sebagainya.
  30. Split Screen
    Terdapat dua adegan berbeda dalam satu layar. Adegan tersebut dapat dipisahkan dengan garis vertikal atau horisontal.
  31. Teaser
    Teaser atau adegan gebrakan biasanya menampilkan adegan di awal cerita agar para penonton tertarik untuk melihat adegan berikutnya pada sebuah film atau drama. Teaser dapat berupa adegan baru yang diciptakan oleh penulis skenario ataupun cuplikan dari suatu adegan paling menarik yang telah ada di dalam skenario.
  32. Voice Over (VO)
    Suatu dialog yang tidak muncul di dalam suatu adegan. Misal suara seseorang yang berbicara dari ruang sebelah namun wujudnya tidak terlihat, atau seseorang yang terlihat sedang berbicara dalam hati.

The post 32 Istilah Dalam Penulisan Skenario appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>