Soekarno - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/soekarno Mon, 19 Feb 2024 04:15:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Soekarno - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/soekarno 32 32 6 Fakta Menarik IR Soekarno, Presiden Nomor 1 Indonesia https://haloedukasi.com/6-fakta-menarik-ir-soekarno Mon, 19 Feb 2024 04:15:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48273 “Sukarno, yang akrab disapa Bung Karno, adalah Bapak Proklamator Republik Indonesia dan Presiden pertama yang memimpin bangsa ini menuju kemerdekaan. Namun, di balik perannya dalam perjuangan fisik, Sukarno juga menjadi arsitek gagasan dan pemikiran kritis yang membentuk fondasi ideologi negara, Pancasila. 1. Perjalanan Nama dan Julukan Lahir dengan nama Kusno, Sukarno mengalami perubahan nama menjadi […]

The post 6 Fakta Menarik IR Soekarno, Presiden Nomor 1 Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

“Sukarno, yang akrab disapa Bung Karno, adalah Bapak Proklamator Republik Indonesia dan Presiden pertama yang memimpin bangsa ini menuju kemerdekaan. Namun, di balik perannya dalam perjuangan fisik, Sukarno juga menjadi arsitek gagasan dan pemikiran kritis yang membentuk fondasi ideologi negara, Pancasila.

1. Perjalanan Nama dan Julukan

Lahir dengan nama Kusno, Sukarno mengalami perubahan nama menjadi Soekarno pada usia 11 tahun sesuai dengan kepercayaan Jawa. Julukan Bapak Proklamator diberikan sebagai pengakuan atas perannya dalam proklamasi kemerdekaan. Sang Fajar, sebuah julukan indah, diberikan oleh ibunya.

Sukarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, sebagai anak pertama dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ketika lahir, orangtuanya memberinya nama Kusno. Namun, pada usia 11 tahun, nama Sukarno diberikan kepada beliau.

Cerita di balik perubahan nama ini terkait dengan kepercayaan Jawa. Menurut tradisi Jawa, nama yang mengandung unsur negatif atau nama yang diberikan pada saat seseorang sakit harus diubah untuk membawa keberuntungan. Oleh karena itu, nama Kusno yang diberikan ketika Sukarno sakit-seringan menjadi Sukarno, mengandung makna positif.

Julukan “Bung Karno” menjadi sangat melekat pada sosok Sukarno. “Bung” adalah sebutan akrab untuk saudara laki-laki atau teman, sedangkan “Karno” diambil dari nama depannya. Julukan ini mencerminkan kedekatan emosional dan rasa kebersamaan yang Sukarno bangun dengan rakyat Indonesia.

Julukan “Bung Karno” sering digunakan untuk merujuk pada Sukarno sebagai pemimpin revolusioner dan Presiden pertama Indonesia. Julukan ini mencerminkan hubungan yang erat antara Sukarno dan rakyat, sekaligus menunjukkan sikapnya yang dekat dan bersahabat dengan masyarakat.

Sebagai Bapak Proklamator dan tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan, julukan “Bung Karno” mencerminkan kecintaan dan rasa hormat yang mendalam dari masyarakat Indonesia terhadap sosok yang memimpin mereka menuju kemerdekaan.

2. Orator Ulung

Sukarno dikenal sebagai orator ulung yang mampu memimpin dengan kata-kata. Kemampuannya dalam memberikan orasi membakar semangat pendengarnya. Soekarno, atau Bung Karno, tidak hanya dikenal sebagai Bapak Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, tetapi juga sebagai seorang orator ulung.

Keahliannya dalam berbicara dan memberikan pidato tidak hanya memotivasi rakyat Indonesia selama perjuangan kemerdekaan, tetapi juga membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Soekarno memiliki keberanian yang luar biasa dalam menyampaikan gagasan-gagasannya.

Karismanya memancar, dan keberanian ini terlihat dalam setiap kata yang diucapkannya. Ia mampu memikat pendengar dengan karismanya yang kuat. Seperti yang terlihat dalam pidatonya di sidang PBB pada tahun 1960 yang berlangsung selama 2 jam.

Pidato-pidato Soekarno selalu sarat dengan kata-kata inspiratif yang mampu memotivasi dan menggerakkan hati pendengarnya. Gaya bicaranya mampu menciptakan perasaan persatuan dan semangat juang.

3. Disegani Dunia

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, memang merupakan sosok yang disegani di dunia internasional. Karisma, kepemimpinan, dan ketokohannya membuatnya mendapatkan pengakuan dan hormat dari berbagai negara.

Karismanya membuat Sukarno disegani tidak hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara di dunia. Beberapa negara mengabadikan namanya dengan menjadikannya nama jalan. Soekarno adalah salah satu tokoh utama dalam gerakan Non-Blok, suatu aliansi negara-negara yang tidak terikat dengan Blok Barat atau Blok Timur selama Perang Dingin.

Keterlibatannya dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955, di mana ia menjadi tuan rumah, memperkuat posisinya sebagai pemimpin di dunia ketiga. Sebagai tuan rumah Konferensi Asia-Afrika, Soekarno berhasil membimbing negara-negara di Asia dan Afrika untuk bersatu dalam menghadapi tantangan global dan menggalang solidaritas di antara negara-negara berkembang.

Soekarno berperan aktif dalam pembentukan Gerakan Non-Blok pada tahun 1961, sebuah inisiatif yang mempersatukan negara-negara dunia ketiga dalam menghadapi tekanan dan campur tangan dari kedua Blok besar pada saat itu.

4. Memiliki banyak Istri dan Anak

Sukarno memiliki sejumlah istri, antara lain Oetari, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Oetari Soekarno adalah istri pertama Soekarno. Mereka menikah pada tahun 1921.

Namun, pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada tahun 1923. Inggit Garnasih adalah istri kedua Soekarno. Mereka menikah pada tahun 1923, namun pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian pada tahun 1938.

Fatmawati adalah istri ketiga Soekarno. Mereka menikah pada tahun 1943. Fatmawati merupakan ibu dari lima anak Soekarno dan tetap menjadi figur yang dihormati dalam sejarah Indonesia. Hartini adalah istri keempat Soekarno. Pernikahan ini berlangsung pada tahun 1953. Hartini memberikan kontribusi besar dalam membantu Soekarno mengurus keluarga.

Kartini Manoppo adalah istri kelima Soekarno. Pernikahan ini berlangsung pada tahun 1962. Kartini Manoppo memberikan dukungan moral dan sosial kepada Soekarno. Ratna Sari Dewi adalah istri keenam Soekarno. Pernikahan ini terjadi pada tahun 1963. Namun, perceraian terjadi pada tahun 1966.

Haryati adalah istri ketujuh Soekarno. Mereka menikah pada tahun 1963. Pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian pada tahun 1966. Yurike Sanger adalah istri kedelapan Soekarno. Pernikahan ini berlangsung pada tahun 1963. Sama seperti istri-istri sebelumnya, pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian pada tahun 1966.

Yurike Sanger adalah istri kedelapan Soekarno. Pernikahan ini berlangsung pada tahun 1963. Sama seperti istri-istri sebelumnya, pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian pada tahun 1966.

Dari pernikahannya, ia memiliki sebelas anak, yaitu Guruh Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra, Rachmawati Soekarnoputri, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Talitha Soekarno, dan juga Megawati Soekarno Putri, yang kemudian menjadi Presiden Indonesia kelima.

5. Pendidikan dan Kiprah Arsitektural

Menempuh pendidikan di Hoogere Burger School (HBS) dan Technische Hoogeschool te Bandoeng (ITB), Sukarno membangun beberapa gedung penting di Indonesia. Bersama arsitek Frederich Silaban, ia menciptakan ikon Jakarta seperti Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, dan lainnya.

Soekarno melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung atau ITB) dengan mengambil jurusan teknik sipil. Pendidikan ini membekali Soekarno dengan pengetahuan arsitektur dan teknik, yang kemudian memengaruhi karyanya di bidang arsitektur.

Dalam arsitektural, Soekarno memimpin pembangunan Masjid Istiqlal di Jakarta, yang kemudian menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara. Desainnya mencerminkan campuran unsur arsitektur Indonesia dan Arab. Monas, yang juga dikenal sebagai Tugu Monas, adalah proyek arsitektural monumental yang diinisiasi oleh Soekarno. Monumen ini menjadi simbol kemerdekaan Indonesia dan terletak di pusat Jakarta.

Gedung Sarinah, yang diresmikan pada tahun 1967, adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. Soekarno memahami pentingnya pembangunan fasilitas ekonomi dan pusat perbelanjaan bagi masyarakat. Gedung Sarinah, yang diresmikan pada tahun 1967, adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. Soekarno memahami pentingnya pembangunan fasilitas ekonomi dan pusat perbelanjaan bagi masyarakat.

Tugu Selamat Datang, yang sering disebut sebagai “Patung Selamat Datang,” adalah salah satu simbol Jakarta. Soekarno juga terlibat dalam konsep dan perencanaan tugu ini, yang menjadi pintu gerbang kota.

Gedung Pancasila di Jakarta adalah tempat pertemuan resmi di mana Soekarno memimpin sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945, yang kemudian menghasilkan rumusan dasar negara, Pancasila.

Soekarno memberikan perhatian khusus pada Istana Bogor, mengubahnya menjadi tempat peristirahatan resmi presiden. Peninggalan arsitekturalnya terlihat dalam taman dan paviliun-paviliun yang ia desain. Selama masa kepresidenannya, Soekarno menginisiasi proyek-proyek infrastruktur besar seperti Jembatan Merah Putih di Surabaya dan Jembatan Ampera di Palembang, yang menjadi simbol kemajuan dan persatuan nasional.

6. Karir Politik dan Pancasila

Sukarno tidak hanya seorang pemimpin politik tetapi juga seorang pemikir. Ia mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar negara, menandai keberagaman dan keadilan sebagai nilai-nilai Indonesia. Soekarno aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dari masa mudanya.

Ia terlibat dalam organisasi-organisasi seperti Boedi Oetomo dan Sarekat Islam. Soekarno adalah salah satu pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927. PNI menjadi salah satu kekuatan utama dalam perjuangan politik menuju kemerdekaan.

Pada 1945, Soekarno memberikan pidato “Indonesia Acccera” di Gedung Pegangsaan Timur Jakarta, yang menandai dimulainya gerakan nasionalis untuk meraih kemerdekaan Indonesia.Soekarno memainkan peran utama dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ia bersama dengan Mohammad Hatta menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia.

Soekarno menjadi Presiden pertama Republik Indonesia setelah kemerdekaan pada tahun 1945 dan memimpin hingga tahun 1967. Soekarno memperkenalkan konsep “Guided Democracy” pada awal 1960-an, yang memberinya kekuatan eksekutif yang besar.

Namun, konsep ini menjadi kontroversial dan berakhir pada tahun 1966 setelah pergolakan politik. Pada awal 1960-an, Soekarno memimpin kebijakan konfrontasi dengan Malaysia sebagai tanggapan terhadap pembentukan Federasi Malaysia, yang dipandangnya sebagai ancaman terhadap persatuan Indonesia.

Soekarno memainkan peran penting dalam pembentukan Pancasila melalui pidatonya di Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Pidato ini membahas empat asas dasar negara.

Soekarno bersama dengan tokoh-tokoh lain di BPUPKI, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Soebarjo, dan Ki Hadjar Dewantara, berkontribusi dalam merumuskan dasar negara Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Pancasila mengalami penyempurnaan lebih lanjut dalam Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 18 Agustus 1945, menjelang proklamasi kemerdekaan. Pancasila menjadi ideologi dasar negara Indonesia dan diadopsi dalam Pembukaan UUD 1945.

Lima sila dalam Pancasila mencakup aspek-aspek seperti keTuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila secara resmi diakui sebagai dasar negara Indonesia dan memandu pembentukan kebijakan pemerintah. Pancasila menjadi dasar filsafat negara yang mewakili nilai-nilai moral dan keadilan. Meskipun masa kepresidenannya penuh dengan tantangan, warisan Sukarno tetap terjaga.

Ia memberikan kontribusi besar dalam membentuk fondasi politik dan sosial Indonesia yang masih terasa hingga saat ini. Soekarno bukan hanya seorang pemimpin politik, tetapi juga intelektual dan arsitek yang membawa perubahan besar bagi Indonesia.

Melalui perjalanan hidupnya, Sukarno meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah bangsa, sebuah jejak yang terus dihormati dan diinspirasi oleh generasi-generasi berikutnya.”

The post 6 Fakta Menarik IR Soekarno, Presiden Nomor 1 Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peran Soekarno dalam Orde Lama https://haloedukasi.com/peran-soekarno-dalam-orde-lama Mon, 27 Nov 2023 04:13:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46699 Orde Lama merupakan istilah yang digunakan dalam sejarah politik Indonesia pada masa pemerintahan soekarno yang berlangsung dari tahun 1959 sampai 1966 atau disebut juga Demokrasi terpimpin. Orde Lama ini baru dicetuskan ketika masa pemerintahan Soeharto yang disebut Orde Baru. Berikut ini peran Soekarno dalam Orde Lama, diantaranya:  1. Penggagas Demokrasi Terpimpin Sebelum adanya Demokrasi Terpimpin, Soekarno […]

The post Peran Soekarno dalam Orde Lama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
tokoh partai nasional indonesia

Orde Lama merupakan istilah yang digunakan dalam sejarah politik Indonesia pada masa pemerintahan soekarno yang berlangsung dari tahun 1959 sampai 1966 atau disebut juga Demokrasi terpimpin. Orde Lama ini baru dicetuskan ketika masa pemerintahan Soeharto yang disebut Orde Baru.

Berikut ini peran Soekarno dalam Orde Lama, diantaranya: 

1. Penggagas Demokrasi Terpimpin

Sebelum adanya Demokrasi Terpimpin, Soekarno berusaha merumuskan demokrasi berdasarkan pemahamannya yang disesuaikan dengan keadaan Indonesia pada saat itu. Soekarno menginginkan demokrasi di Indonesia lebih mementingkan musyawarah untuk mufakat dan gotong royong yang dibimbing oleh satu pemimpin atau yang disebut sebagai Demokrasi Terpimpin. 

Demokrasi Terpimpin ini berlangsung dari tahun 1959 sampai tahun 1965 yang memuat tiga hal pokok, yaitu memperkenalkan gaya kepemimpinan dan sistem pemerintahan yang baru, membentuk dewan nasional sistem pemerintahan, dan mengusulkan pembentukan kabinet gotong royong. 

2. Menyederhanakan Jumlah Partai Politik

Pada masa era orde lama, Presiden Soekarno melakukan pengurangan atau menyederhanakan jumlah partai politik melalui Perpres No. 7/1959 yang membatalkan maklumat pemerintah tentang pembentukan partai politik pada 3 November 1945.

Partai politik yang berada di Indonesia memiliki jumlah yang banyak sehingga harus dikurangi dan hanya memilih partai politik yang telah memenuhi persyaratan saja. Akhirnya ada 10 partai politik yang terpilih saat itu yaitu NU, PNI, PKI, Partindo, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba, PSII Arudji, IPKI dan dan Partai Islam Perti. 

3. Mencetuskan NASAKOM

Dalam mewadahkan 10 partai politik yang telah disebutkan diatas, Presiden Soekarno membentuk Front Nasional berdasarkan NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunis). NASAKOM adalah konsep politik yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno dalam usaha menyatukan adanya perbedaan dalam ideologi politik. Tiga partai politik yang menjadi faksi utama yaitu PNI (Nasionalisme), Masyumi dan NU (Agama), dan PKI (Komunis). 

4. Menjadi Pusat Kekuasaan 

Pada era orde lama, Demokrasi Terpimpin memiliki sifat terpusat sehingga menjadikan Presiden Soekarno menjadi pusat pemimpin yang kuat dan berkuasa dalam segala lembaga yang ada di pemerintahan Indonesia. Pada orde lama ini, Presiden Soekarno menjadi pemimpin Eksekutif. Sehingga, anggota MPR dan DPR diangkat langsung oleh Presiden Soekarno. 

keputusan tersebut sesuai dengan Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 dimana Soekarno menjadi pemimpin kekuasaan satu-satunya yang membawahi langsung lembaga Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Namun kebijakan tersebut tidak menciptakan demokrasi terpimpin yang diharapkan.  

The post Peran Soekarno dalam Orde Lama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional https://haloedukasi.com/peran-soekarno-pada-masa-pergerakan-nasional Tue, 31 Oct 2023 08:07:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46288 Jika mengurutkan satu per satu peristiwa dan fase dalam sejarah Indonesia, maka akan ada banyak sekali bila dirunut sejak awal. Salah satu fase yang ada adalah kemunculan dan pembentukan organisasi pergerakan nasional yang termasuk sebagai awal perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan di bawah penjajahan Belanda. Pergerakan Nasional terbentuk pada tahun 1908 sampai pada tahun […]

The post 3 Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Jika mengurutkan satu per satu peristiwa dan fase dalam sejarah Indonesia, maka akan ada banyak sekali bila dirunut sejak awal. Salah satu fase yang ada adalah kemunculan dan pembentukan organisasi pergerakan nasional yang termasuk sebagai awal perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan di bawah penjajahan Belanda.

Pergerakan Nasional terbentuk pada tahun 1908 sampai pada tahun kemerdekaan RI, yakni tahun 1945. Pergerakan ini adalah usaha perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah melalui organisasi modern dan didasari oleh semangat nasional untuk bangkit dari penindasan.

Tujuan dari pembentukan organisasi Pergerakan Nasional adalah untuk menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak setuju dan tidak puas dengan kondisi penindasan yang membuat mereka tidak berdaya. Kondisi dan situasi rakyat Indonesia sempat mengalami hal-hal memprihatinkan ketika penjajah berkuasa, maka organisasi ini ada sebagai wadah perjuangan dan perlawanan.

Organisasi Pergerakan Nasional pun tidak hanya satu atau dua, melainkan ada sederet organisasi yang silih berganti memperjuangkan dan mengembangkan cita-cita nasional. Peran Soekarno pada masa pergerakan nasional sendiri dimulai pada tahun 1915, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menjadi Anggota Jong Java

Peran Soekarno yang terlihat di awal pergerakan nasional adalah dengan menjadi salah satu anggota Jong Java, yakni organisasi yang didirikan 7 Maret 1915. Satiman Wirjosandjojo adalah pendiri organisasi yang bertujua menyatukan para pelajar pribumi sehingga anggotanya semua berisikan para pemuda.

Selain itu, organisasi ini ada sebagai wadah bagi para pemuda yang berminat pada kesenian dan bahasa nasional untuk mengembangkannya. Para anggota organisasi ini juga diajarkan pengetahuan umum, diberi kesempatan untuk meraih beasiswa, dan diberi kesempatan juga untuk terlibat sebagai penyelenggara sekaligus peserta dalam berbagai pertunjukan seni.

Sebagai organisasi yang bersifat Jawa-sentris dan berfokus pada pengembangan seni dan budaya, Soekarno menghadapi tantangan cukup besar sebagai salah satu anggotanya yang menempati cabang Surabaya.

Organisasi yang tiap tahunnya mengadakan rapat pleno menjadi kesempatan bagi Soekarno yang pada waktu itu menggunakan bahasa Jawa kasar (ngoko) saat berpidato dalam sidang. Setelah kejadian menggemparkan ini, terkait surat kabar Jong Java Soekarno sempat memberi usul agar penerbitan tidak lagi menggunakan bahasa Belanda, melainkan menggantinya dengan bahasa Melayu.

Sesuai namanya, Jong Java, mayoritas anggota organisasi ini adalah pemuda atau pelajar Jawa dan mengadakan kongres.

  • Pertama di Solo pada tahun 1918
  • Kedua di Yogyakarta pada tahun 1919
  • Ketiga di Solo lagi pada tahun 1920
  • Keempat di Bandung di tahun 1921, dan kongres kelimanya di Solo tahun 1922.

Meski bertujuan mempersatukan suku-suku di Indonesia, tujuan organisasi ini tidak berkaitan sama sekali dengan politik di awal. Namun setelah Haji Agus Salim memimpin Serikat Islam, Jong Java pada akhirnya mendapat pengaruh politik, khususnya dalam kongres di tahun 1924.

Tujuan organisasi semakin jelas dan berkemban di tahun 1925, yakni dengan adanya gagasan persatuan Indonesia sekaligus meraih kemerdekaan sebelum kemudian tahun 1928 dibubarkan demi tanah air.

2. Mendirikan ASC (Algemeene Studie Club)

Pada masa pergerakan nasional, peran Soekarno lainnya adalah menjadi salah satu pendiri dari sebuah klab kuliah umum. Klab tersebut dinamakan ASC, yakni singkatan dari Algemeene Studieclub atau Algemeene Studie Club pada tahun 1926.

Klab ini berisikan anggota-anggota intelektual nasionalis Bumiputera dan Bumiputeri di Bandung dengan tujuan menjadi sebuah tempat kelompok studi. Pada tahun 1927, tepatnya tanggal 4 Juli, Soekarno kemudian melanjutkan keaktifannya di masa pergerakan nasional dengan mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) bersama kawan-kawannya.

Popularitas Soekarno sejak menjadi anggota Jong Java, ASC dan kemudian PNI semakin meningkat dan sempat menggoyahkan pemerintah kolonial Belanda kala itu. Perserikatan Nasional Indonesia kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia yang dikembangkan secara pesat tidak hanya oleh Soekarno. Supriadinata, Maskun, serta Gatot Mangkupradja turut serta pula dalam pembangunan partai.

Namun pada akhir tahun 1929, para aktivis PNI yang berjumlah ratusan sempat tertangkap oleh pemerintah Belanda yang masih menjajah Indonesia. Tujuan penangkapan tersebut oleh Belanda adalah agar situasi tetap aman dan tertib di mana hal ini kemudian disusul dengan aktivitas pembelaan Indonesia Menggugat saat para pemuda tersebut diadili tahun 1930.

3. Menjadi Bagian dari Partindo

Sempat dipenjarakan di Penjara Banceuy, Soekarno dan aktivis PNI lainnya kemudian dipindahkan ke Sukamiskin pada tahun 1930 dan diadili di pengadilan Landraad Bandung. Di tahun yang sama, mereka membuat pembelaan Indonesia Menggugat melalui pembacaan pleidoi oleh Soekarno sendiri di mana acara ini menjadi sangat fenomenal pada masanya.

Pembebasan Soekarno terjadi pada akhir tahun 1931 yang disusul dengan partisipasi dan keterlibatannya dalam Partindo (Partai Indonesia) di tahun 1932. Setelah masa penangkapan dan pemenjaraan aktivis atau anggota-anggota PNI oleh pemerintah Belanda, PNI kemudian pecah.

Partindo ini merupakan hasil pecahan dari PNI yang menjadi awal penangkapan kembali Soekarno dan pengasingannya ke Flores di tahun 1933. Pengasingan Soekarno termasuk dalam fase akhir peran Soekarno pada masa pergerakan nasional.

Dan walaupun para tokoh nasional sempat hampir melupakan Soekarno, beliau tetap bersemangat untuk Indonesia yang nampak dari surat-surat yang dikirimkan ke Ahmad Hasan (guru Persatuan Islam). Pengasingan di Flores pun tidak cukup singkat karena Soekarno harus melanjutkan pengasingannya di Bengkulu selama sekitar 4 tahun (1938-1942) sebelum kembali berjuang untuk kemerdekaan Indonesia yang kali itu sudah berada di bawah pemerintahan Jepang.

The post 3 Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Peran Soekarno Sebelum Kemerdekaan https://haloedukasi.com/peran-soekarno-sebelum-kemerdekaan Tue, 31 Oct 2023 08:01:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46290 Bicara soal kemerdekaan RI tahun 1945, semua tidak akan terjadi bila para tokoh pemuda-pemudi dan para golongan tua tidak menyusun strategi yang cepat dan tepat untuk naskah proklamasi dan persiapan upacara kemerdekaan. Salah satu tokoh penting baik sebelum, saat maupun sesudah kemerdekaan RI yang tidak akan terlupakan sepanjang masa adalah Soekarno. Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya […]

The post 5 Peran Soekarno Sebelum Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Bicara soal kemerdekaan RI tahun 1945, semua tidak akan terjadi bila para tokoh pemuda-pemudi dan para golongan tua tidak menyusun strategi yang cepat dan tepat untuk naskah proklamasi dan persiapan upacara kemerdekaan.

Salah satu tokoh penting baik sebelum, saat maupun sesudah kemerdekaan RI yang tidak akan terlupakan sepanjang masa adalah Soekarno. Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya berkat Soekarno yang didampingi oleh Mohammad Hatta.

Ketika proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 yang disusul dengan penghabisan Soekarno-Hatta sebagai Presiden-Wakil Presiden RI pertama Indonesia. Sebelum akhirnya Soekarno dijuluki sebagai Bapak Proklamator Indonesia, terdapat peran-peran perjuangan panjang beliau yang generasi kita perlu ketahui.

1. Mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia)

Peran Soekarno sebelum kemerdekaan RI dimulai dari keterlibatannya sebagai salah satu anggota Jong Java yang berfokus pada pengembangan seni dan budaya tanpa campur serta politik. Namun kemudian, Soekarno menjadi pendiri ASC atau Algemeene Studie Club yang berlokasi di Bandung.

Setelah pada tahun 1926 berkonsentrasi pada ASC, Soekarno menjadi salah satu pendiri Perserikatan Nasional Indonesia yang kemudian diubah menjadi Partai Nasional Indonesia atau PNI di tahun berikutnya, 1927.

Dari organisasi ini, upaya penuntutan kemerdekaan untuk rakyat Indonesia mulai dilakukan melalui perlawanan kepada pemerintah Belanda yang tengah menjajah tanah air. Soekarno dengan jiwa nasionalismenya yang tinggi tidak pernah patah semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Walau sempat dipenjara pada tahun 1929 karena PNI dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban oleh pemerintah Belanda. Setelah melalui masa-masa di penjara di Bandung, Soekarno kemudian dibebaskan 4 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1934 yang disusul dengan pengasingannya ke Flores dan pada tahun 1938 ke Bengkulu.

2. Membentuk Empat Serangkai

Soekarno yang sempat diasingkan ke Flores masih terus menderita hingga tahun 1938 karena kemudian pengasingannya dipindahkan ke Bengkulu sampai dengan tahun 1942. Selama pengasingan tersebut, para tokoh nasional lainnya hampir sempat melupakan Soekarno, namun kemudian beliau dapat kembali pada saat Belanda sudah mundur.

Tahun 1942 adalah masa bebas dan kembalinya Soekarno untuk memperjuangkan kemerdekaan RI karena Indonesia masih di bawah penjajahan. Di tahun tersebut, Jepang berhasil mengusir Belanda dan kemudian bergantian menduduki Indonesia sehingga perjuangan tokoh Indonesia belum selesai.

Keberadaan Jepang sebagai ganti Belanda yang menjajah Indonesia menjadi pemicu terbentuknya Empat Serangkai yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, KH Mas Mansyur, serta Ki Hajar Dewantara. Empat Serangkai adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan dapat melakukan kerja sama dengan Jepang agar rakyat Indonesia tidak lagi menderita dan memperoleh hak kemerdekaan.

Namun alih-alih memperoleh dukungan dari Jepang supaya Indonesia cepat bebas, terbitlah istilah Romusha. Romusha adalah istilah penyebutan untuk kerja paksa yang diciptakan oleh Jepang di mana rakyat pribumi harus bekerja keras di bawah aturan dan pengawasan Jepang.

Tujuan dari kerja paksa dengan memanfaatkan tenaga rakyat pribumi ini adalah agar Jepang dapat menguasai kekayaan Indonesia.

3. Memberi Gagasan Dasar Negara

Peran Soekarno lainnya sebelum kemerdekaan RI adalah memberi gagasan-gagasan dasar negara Indonesia. Penyampaian akan hal tersebut dilakukan bersama Mohammad Yamin dan Soepomo dalam sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 Mei-1 Juni 1945.

BPUPKI sendiri adalah sebuah badan yang Jepang bentuk pada 29 April 1945 melalui tawaran janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai iming-iming bagi masyarakat Indonesia agar tertarik dan bersimpati.

Gagasan-gagasan Soekarno yang dimaksud sebagai dasar negara Indonesia meliputi nasionalisme (kebangsaan Indonesia), internasionalisme atau perikemanusiaan, demokrasi atau adanya mufakat, kesejahteraan sosial dan ketuhanan yang berkebudayaan; kelima poin gagasan tersebut terpilih dalam sidang dan harus diubah sedikit. Setelah melalui perubahan, kelima gagasan tadi kini kita kenal dengan istilah Pancasila.

4. Membentuk PPKI

Tak lama dari penyetujuan gagasan dasar negara Indonesia yang kemudian disebut dengan Pancasila, BPUPKI kemudian dibubarkan. Pembubaran tersebut diikuti dengan pembentukan PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno.

Di mana beliau berlaku sebagai ketua melanjutkan perannya di dalam BPUPKI. Sesuai dengan persetujuan Jepang atas terbentuknya PPKI, Soekarno kemudian mulai menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan percepatan kemerdekaan Indonesia.

5. Menyusun Naskah Proklamasi

Di saat yang sama dengan peristiwa Rengasdengklok (penculikan Soekarno-Hatta oleh para tokoh pemuda yang mendesak agar pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dipercepat), berembus kabar kekalahan Jepang di mana Jepang memutuskan menyerah tanpa syarat.

Soekarno sempat menolak desakan dan permintaan para pemuda karena menunggu keputusan PPKI untuk proklamasi kemerdekaan. Namun melalui adanya negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam persiapan kemerdekaan RI ini.

Akhirnya diputuskan bahwa 17 Agustus 1945 adalah hari yang paling tepat sehingga Soekarno beserta rombongan kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, di kediaman Laksamana Maeda, Soekarno-Hatta beserta beberapa golongan muda dan tua menyusun naskah proklamasi bersama.

Soekarno menuliskan teks proklamasi sesuai dengan kalimat yang didiktekan oleh Moh. Hatta, lalu teks yang sudah jadi diberikan kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang. Sayuti Melik melakukan sedikit penyuntingan untuk penataan kalimat dan hasil ketikan pun bisa segera ditandatangani oleh Soekarno-Hatta sebelum dibacakan pada 17 Agustus 1945.

The post 5 Peran Soekarno Sebelum Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Peran Soekarno dalam Integrasi Bangsa https://haloedukasi.com/peran-soekarno-dalam-integrasi-bangsa Thu, 26 Oct 2023 08:39:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46057 Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia yang berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan indonesia dan juga keutuhan negara indonesia. Beliau dikenal sebagai bapak proklamator indonesia. Soekarno juga mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara indonesia. Sebagai tokoh penting di indonesia, Soekarno banyak berperan dalam mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan negara indonesia. Berikut peran soekarno dalam integrasi Bangsa, yaitu: 1. Mendirikan PNI […]

The post 4 Peran Soekarno dalam Integrasi Bangsa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia yang berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan indonesia dan juga keutuhan negara indonesia. Beliau dikenal sebagai bapak proklamator indonesia. Soekarno juga mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara indonesia. Sebagai tokoh penting di indonesia, Soekarno banyak berperan dalam mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan negara indonesia.

Berikut peran soekarno dalam integrasi Bangsa, yaitu:

1. Mendirikan PNI

Soekarno mendirikan sebuah partai bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) yang bertujuan untuk menuntut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno begitu gencar mengajak anggota PNI dalam berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan bagi bangsa indonesia.

Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, beliau sempat ditangkap oleh pemerintah Belanda dan mendekam di Penjara Sukamiskin, di Bandung selama empat tahun. Lalu beliau lanjut diasingkan ke Bengkulu pada 1938.

Namun beliau tidak menyerah, dan tetap berjuang untuk kemerdekaan indonesia dengan menulis pidato yang berjudul “Indonesia Menggugat” pada masa pengadilan dan membacakanya di depan pengadilan sebagai gugatannya. 

2. Menjadi Anggota Empat Serangkai

Tidak ada kata menyerah di dalam kamus Soekarno untuk kemerdekaan indonesia. Tepatnya tahun 1942, saat Jepang berhasil menduduki Indonesia menggantikan Belanda, Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur membentuk sebuah kelompok nasionalis yang bernama Empat Serangkai.

Tujuan adanya kelompok empat serangkai ini yaitu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang dengan memutuskan untuk bekerjasama dengan-Jepang supaya mendapatkan dukungan dalam kemerdekaan Indonesia.

Namun Jepang memanfaatkan kondisi tersebut dengan mengambil dan memanfaatkan kekayaan Indonesia, serta membuat para rakyat pribumi kerja paksa (Romusha).

3. Penggagas Pancasila sebagai Dasar Negara

Jepang membentuk sebuah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945 untuk menarik simpati warga indonesia dengan memberikan janji dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah terbentuknya BPUPKI, diadakan 2 kali sidang, sidang pertama berlangsung selama tiga hari dan menghasilkan sebuah dasar negara bernama Pancasila. Terlahirnya Pancasila diawali dengan Soekarno yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Indonesia.

Isi gagasan tersebut yaitu kebangsaan Indonesia (nasionalisme), Internasionalisme (peri kemanusiaan), mufakat (demokrasi), kesejahteraan sosial, ketuhanan yang berkebudayaan. Gagasan tersebut terpilih sebagai dasar negara dengan sedikit perubahan sehingga menjadi Pancasila.

4. Membentuk PPKI

Setelah BPUPKI dibubarkan, Soekarno tentu tidak menyerah demi kemerdekaan indonesia dengan membentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 agustus 1945 dengan didukung oleh persetujuan Jepang dengan total 21 anggota yang bergabung. Tugas PPKI yang diketuai oleh Soekarno untuk melanjutkan tugas BPUPKI yaitu mempersiapkan kemerdekaan.

5. Menjadi Presiden Pertama Negara Indonesia

Setelah proklamasi kemerdekaan indonesia yang dilakukan pada 17 agustus 1945, Soekarno terpilih sebagai presiden Indonesia pertama melalui sidang PPKI pertama pada 18 Agustus 1945 untuk memimpin negara dan masyarakat indonesia membangun masa depan yang lebih baik. 

6. Ikut Berperan Aktif dalam Persiapan Proklamasi

Sebelum terpilih menjadi Presiden Indonesia, Soekarno ikut berperan dalam merumuskan, menandatangani dan membacakan naskah proklamasi bersama dengan para rekannya. Soekarno ikut menyusun teks proklamasi bersama dengan Moh hatta dan Achmad Soebardjo.

Lalu, setelah itu diketik oleh Sayuti Melik kemudian Soekarno dan Moh. Hatta menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia. Esok harinya pada 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks proklamasi tersebut kepada masyarakat Indonesia bahwa Indonesia telah merdeka.

The post 4 Peran Soekarno dalam Integrasi Bangsa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Peran Soekarno dalam Sumpah Pemuda https://haloedukasi.com/peran-soekarno-dalam-sumpah-pemuda Mon, 09 Oct 2023 08:47:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45924 Di era perjuangan sebelum mencapai kemerdekaan, Soekarno dan sumpah pemuda berjalan beriringan demi tercapainya tujuan bersama yaitu kemerdekaan Indonesia. Sumpah pemuda merupakan organisasi yang dipelopori oleh para pejuang nsionalis pemuda Indonesia dan diketuai oleh Soegondo Djojopoespito. Tahun 1928 menandai lahirnya Sumpah Pemuda yang dideklarasikan di Batavia yang kini dikenal sebagai Jakarta pada Oktober 1928. Kala […]

The post 8 Peran Soekarno dalam Sumpah Pemuda appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di era perjuangan sebelum mencapai kemerdekaan, Soekarno dan sumpah pemuda berjalan beriringan demi tercapainya tujuan bersama yaitu kemerdekaan Indonesia. Sumpah pemuda merupakan organisasi yang dipelopori oleh para pejuang nsionalis pemuda Indonesia dan diketuai oleh Soegondo Djojopoespito.

Tahun 1928 menandai lahirnya Sumpah Pemuda yang dideklarasikan di Batavia yang kini dikenal sebagai Jakarta pada Oktober 1928. Kala itu, para pemuda telah sepakat mengenai rasa cinta tanah air terhadap Indonesia yang dideklarasikan melalui Sumpah Pemuda.

Sebagai salah satu pejuang nasionalis Indonesia yang dijuluki sebagai bapak proklamator, secara tidak langsung Soekarno juga memiliki peran tersendiri dalam Sumpah Pemuda. Berkaitan dengan hal tersebut, apa saja peran Soekarno dalam Sumpah Pemuda?

Berikut Peran Soekarno dalam Sumpah Pemuda.

1. Ide pelaksanaan Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II di tanggal 28 Oktober 1928 menjadi titik balik peran besar organisasi Sumpah Pemuda di masa perjuangan meraih kemerdekaan. Menurut kesaksian Maskoen, seorang anggota PNI yang ditangkap bersamaan dengan Soekarno menjelaskan jika usulan pelaksanaan Kongres Pemuda II Sumpah Pemuda merupakan ide dari Soekarno.

Setelah mendirikan Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), Soekarno menyampaikan idenya terkait kelanjutan kongres pemuda. Kemudian lahirlah pelaksanaan Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam hal ini, Soekarno berperan dalam meyakinkan para pejuang nasionalis untuk segera membentuk Kongres Pemuda II.

2. Mendukung organisasi pemuda

Munculnya organisasi bernama Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang dibuat oleh Soekarno tidak hanya berdampak pada banyaknya anggota dan masukan ide terkait kemerdekaan yang disampaikan oleh para pejuang.

Hal tersebut juga berdampak pada semangat juang yang muncul pada diri pemuda Indonesia. Soekarno berperan dalam menyediakan wadah aspirasi para pejuang kemerdekaan termasuk para pemuda melalui PPPKI. Lebih lanjut, dalam organisasi tersebut sering terjadi berbagai dialog bertema perjuangan dan kemerdekaan antara Soekarno dan para pemuda.

3. Mengawasi organisasi pemuda

Disamping mendukung organisasi pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda, Soekarno juga berperan dalam mengawasi pergerakan organisasi tersebut. Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda pada Oktober 1928 dibarengi dengan kegiatan Soekarno yang berjuang setelah pemebentukan partai nasional Indonesia (PNI)

PNI kala itu berperan dalam berkembangnya organisasi pemuda sehingga Soekarno juga mengawasi pergerakan perjuangan yang dilakukan oleh pemuda. Kala itu, Soekarno dalam pidatonya bersama PNI menyampaikan pentingnya perjuangan yang dilakukan oleh pemuda sebagai masa depan bangsa.

Tidak heran jika Soekarno tidak hanya mendukung kegiatan organisasi pemuda tetapi juga mengawasi pergerakan organisasi pemuda terkait peran serta dalam perjuangan meraih kemerdekaan yang dilakukan oleh para pemuda.

4. Dialog terbuka dengan pemuda

Peran Soekarno secara tidak langsung dalam Sumpah Pemuda dibuktikan adanya dialog dengan para anggota Sumpah Pemuda. Dalam dialog tersebut tidak hanya membahas urusan politik tetapi juga sosial yang berkaitan dengan kemerdekaan.

Menurut Maskoen, Soekarno mampu bersikap terbuka dalam menerima dialog yang disampaikan oleh para pemuda. Peran tersebut dirasakan dampaknya oleh para pemuda saat mereka berusaha membuat beberapa gagasan terkait kemerdekaan. Tidak jarang juga peran serta dari Soekarno membangkitkan semangat perjuangan para pemuda demi meraih kemerdekaan Indonesia.

5. Mengusulkan perubahan nama Sumpah Pemuda

Mohamad Yamin sebagai ketua Kongres Pemuda II memutuskan hasil kongres yang terjadi pada Oktober 1928. Beliau juga yang membacakan hasil keputusan kongres di depan para anggota organisasi pemuda tersebut.

Menurut bukti yang disampaikan para ahli sejarah, Soekarno berperan dalam mengusulkan perubahan nama Poetoesan Congres pemuda II menjadi Sumpah Pemuda. Hal tersebut dimaksudkan untuk lebih menguatkan bangsa Indonesia terkait perjuangan yang masih bersifat kedaerahan.

Selain itu, pilar-pilar yang tertuang dalam Sumpah Pemuda lebih lanjut dijadikan pedoman bagi Soekarno dalam menyusun ideologi bangsa setelah kemerdekaan.

6. Inspirasi gagasan ideologi bangsa

Berdasarkan sejarah, Soekarno diketahui berperan dalam menyampaikan gagasannya terkait dasar Negara dan ideology bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, isi Sumpah Pemuda yang lebih lanjut ditetapkan Soekarno dalam menentukan bahasa nasional setelah kemerdekaan diproklamirkan.

Secara tidak langsung, Soekarno berperan dalam meneruskan cita-cita pemuda Indonesia kala itu yang telah menyadari pentingnya bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Sikap para pemuda yang telah berpikir secara nasionalis memberikan semangat bagi pemuda lainnya dalam meraih kemerdekaan.

Salah satu isi Sumpah Pemuda yang menegaskan bahwa bangsa Indonesia berbahasa satu, bahsa Indonesia menjadi titik balik munculnya gagasan ideology bangsa Indonesia dalam menentukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

7. Menetapkan hari nasional

Di sekitar tahun 1959, Soekarno dalam keputusan presidennya menetapkan bahwa tanggal 28 Oktober merupakan hari Sumpah Pemuda. Menurut para ahli sejarah, hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan pentingnya isi Sumpah Pemuda sebagai alat pemersatu bangsa.

Peran Soekarno dalam melestarikan Sumpah Pemuda tersebut menjadikan seluruh rakyat Indonesia yang kala itu masih berseteru dengan sikap kedaerahannya perlahan mulai memudar mengingat adanya satu bahasa, satu bangsa, dan satu nusa yang tertuang dalam Sumpah Pemuda.

Dengan lahirnya tanggal 28 Oktober sebagai Sumpah Pemuda secara nasioanal, peran Soekarno dalam melestarikan Sumpah Pemuda secara tidak langsung dapat dirasakan hingga saat ini. Tidak hanya sebagai pengingat pentingnya persatuan dan kesatuan Indonesia tetapi juga menginspirasi bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan kemerdekaan Indonesia.

8. Alat pemersatu bangsa

Telah diketahui bersama berdasarkan sejarah bahwa setelah kemerdekaan diproklamirkan pada tahun 1945, Indonesia juga masih mengalami perjuangan mempertahankan kemerdekaan dalam beberapa tahun setelahnya.

Berbagai penyerangan di daerah masih berlanjut bahkan hingga tahun 1959. menghadapi hal tersebut, peran Soekarno sebagai presiden pertama kala itu menggunakan Sumpah Pemuda sebagai alat pemersatu bangsa.

Sikap Soekarno dalam meneruskan cita-cita pemuda yang tertuang dalam SUmpah Pemuda tersebut berdampak pada semangat juang pemuda dalam memberantas imperialisme yang masih merajalela di beberapa daerah seperti Papua, meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamirkan.

Beberapa hal di atas merupakan peran Soekarno baim secara langsung maupun tidak langsung dalam Sumpah Pemuda dari mulai terbentuknya organisasi pemuda hingga upaya melestarikan cita-cita perjuangan para pemuda dalam meraih kemerdekaan Indonesia yang tertuang dalam Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

The post 8 Peran Soekarno dalam Sumpah Pemuda appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Peran Soekarno dalam Pergerakan Nasional https://haloedukasi.com/peran-soekarno-dalam-pergerakan-nasional Mon, 02 Oct 2023 08:09:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45712 Sebelum Indonesia merdeka, invasi beberapa Negara Barat seperti pemerintah kolonial Belanda yang berlarut-larut melahirkan suatu organisasi di kalangan pribumi yang disebut pergerakan nasional. Pergerakan nasional pertama kali muncul di sekitar tahun 1908 diawali oleh munculmya organisasi Budi Utomo. Organisasi yang didirikan oleh mahasiswa para pejuang nasionalis ini menyebar dengan cepat dan mampu menumbuhkan semangat perjuangan […]

The post 8 Peran Soekarno dalam Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum Indonesia merdeka, invasi beberapa Negara Barat seperti pemerintah kolonial Belanda yang berlarut-larut melahirkan suatu organisasi di kalangan pribumi yang disebut pergerakan nasional.

Pergerakan nasional pertama kali muncul di sekitar tahun 1908 diawali oleh munculmya organisasi Budi Utomo. Organisasi yang didirikan oleh mahasiswa para pejuang nasionalis ini menyebar dengan cepat dan mampu menumbuhkan semangat perjuangan pribumi hingga pelosok negeri.

Sejak saat itu, di masa pergerakan nasional muncul berbagai organisasi lainnya yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan. Beberapa tokoh penting seperti Soekarno juga ikut serta dalam perjuangan tersebut.

Selain membentuk organisasi serupa, Soekarno juga memiliki beberapa peran penting dalam pergerakan nasional yang berlangsung dari 1908 hingga runtuhnya pemerintah colonial Belanda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Berikut terdapat beberapa diantaranya yang dirangkum dalam penjelasan singkat berikut.

1. Menjadi anggota Jong Java

Sebelum berdirinya Budi Utomo, perjuangan kemerdekaan yang muncul untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia cenderung bersifat kedaerahan. Budi Utomo merupakan tanda bahwa perjuangan mereka bersifat nasional, untuk Indonesia Merdeka.

Salah satu organisasi kedaerahan yang cukup populer kala itu adalah Jong Java dimana Soekarno menjadi anggotanya. Beliau bergabung di Jong Java di sekitar tahun 1915 dan mulai berperan dan berpartisipasi aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui Jong Java.

Dalam mengikuti kegiatan Jong Java, Soekarno juga berperan aktif dalam membuat tulisan tentang perjuangan di harian Oetoesan Hindia. Melalui tulisannya bahkan mampu menginspirasi para pribumi hingga tergerak untuk melakukan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tidak hanya itu, Soekarno menjadi satu-satunya anggota yang membuat gebrakan pada Jong Java dengan idenya untuk menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam majalah harian Jong Java dari pada penggunaan bahasa Belanda.

2. Menjadi anggota Sarekat Islam

Masa pererakan nasional identik dengan masa-masa perjuangan kemerdekaan bagi Soekarno sejak masa mudanya. Setelah menjadi anggota Jong Java, beliau juga terjun ke dunia politik dengan bergabung di Sarekat Islam.

Setelah berhasil menjadi anggota Sarekat Islam di sekitar tahun 1921, Soekarno memberikan peran yang lebih leluasa dalam menyampaikan aspirasinya terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau melanjutkan perjuangannya untuk konsisten menggunakan bahasa Melayu dibanding bahasa Belanda.

Hal tersebut mampu menumbuhkan nasionalisme bagi pribumi dan membuat mereka tersadar akan pentingnya identitas bangsa yang merdeka melalui bahasa yang dimiliki pribumi.

3. Mendirikan partai nasional Indonesia (PNI)

Tahun 1927 menjadi salah satu tahun yang berperan penting bagi Soekarno dimana beliau mendirikan partai nasional Indonesia (PNI). Partai tersebut didirikan sekitar 19 tahun setelah organisasi Budi Utomo yang fokus pada kemerdekaan muncul.

Tidak jauh berbeda dengan Budi Utomo, partai nasional Indonesia juga bertujuan mewujudkan Indonesia Merdeka dengan system perjuangan yang lebih tegas dan cenderung bersifat radikal melawan kaum penjajah.

Hal tersebut menjadikan beberapa perbedaan mendasar terkait partai nasional Indonesia dengan organisasi perjuangan kemerdekaan yang lainnya. Dalam praktiknya, Partai Nasional Indonesia juga lebih fokus terhadap bidang yang berkaitan dengan politik.

4. Menggagas paham Marhaenisme

Dalam peran Soekarno memperjuangkan usaha meraih kemerdekaan Indonesia sejak era pergerakan nasional, Soekarno bersama partai nasional Indonesia (PNI) menggagas paham Marhaenisme yang disampaikan bagi seluruh pribumi.

Paham tersebut fokus pada kegiatan memperjuangkan keadilan termasuk membela hak-hak kaum tertindas pribumi untuk mendapatkan keadilan menuju kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dalam paham tersebut juga dijadikan sebagai wadah politik yang bersifat sosio-nasionalis namun tetap dalam lingkup demokratis.

Sifat Soekarno yang berjuang tanpa pamrih dalam menyampaikan gagasannya mengenai keadilan dan kemerdekaan dengan mudah mendapatkan perhatian dari pribumi. Hal tersebut membuat mereka turut berjuang bersama Soekarno dalam meraih kemerdekaan.

5. Mengadakan Kongres PNI

Kongres PNI yang pertama dilaksanakan pada 27 – 30 Mei 1928 dihadiri lebih dari seribu pemuda dari berbagai suku dan ras pribumi. Dengan tegas, peran Soekarno kala itu menyampaikan pidatonya terkait tujuan PNI dalam usaha meraih kemerdekaan Indonesia yang meliputi bidang sosial, ekonomi, hingga politik.

Fokus PNI menjadi lebih jelas dan terarah sehingga dapat diterima dengan mudah oleh anggota PNI yang kemudian memutuskan untuk turut bergabung memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

6.Mendirikan surat kabar Persatuan Indonesia

Selain fokus pada kongres PNI, Soekarno juga tetap aktif menulis dalam surat kabar yang berisi tentang usaha mencapai keadilan dan kemerdekaan Indonesia. Tulisan beliau sebelumnya yang didukung oleh HOS Tjokroaminoto dalam Jong Java telah berperan penting dalam keberhasilannya memupuk rasa perjuangan di kalangan pribumi.

Perjuangan melalui tulisan yang dilakukan oleh Soekarno dilanjutkan kembali saat partai nasional Indonesia berdiri dan berhasil mendirikan surat kabar bernama Persatuan Indonesia pada Juli 1928.

Dalam surat kabar tersebut, Soekarno tidak henti-hentinya menuliskan pentingnya keadilan termasuk gerakan perjuangan kemerdekaan. Tidak luput juga, paham Marhaenisme yang sebelumnya beliau gagaskan terus diperjuangkan demi tercapainya keadilan para kaum kecil seperti petani maupun pedagang pribumi yang selalu ditindas oleh pemerintah kolonial Belanda.

7. Menyampaikan pledoi Indonesia Menggugat

Perjuangan Soekarno bersama PNI meraih simpati pribumi lebih dari yang diduga siapapun. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran bagi pemerintah colonial Belanda sehingga menyebabkan adanya pengintaian khusus bagi Soekarno.

Pada Mei 1928, salah seorang Gubernur dari pemerintah colonial Belanda telah memberikan peringatan keras bagi PNI dan pemimpinnya untuk menjaga setiap ucapan dan pidatonya yang mengarah terkait kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut membuat gerakan Soekarno bersama PNI menjadi lebih radikal dibanding sebelumnya dan membuat pemerintah colonial Belanda memberikan perintah untuk membatasi gerakan PNI hingga melakukan penangkapan terhadap Soekarno beserta Gatot Mangkupradja.

Pada Agustus 1930, Soekarno melakukan sidang pembelaannya dan menyampaikan pledoinya yang bertajuk Indonesia Menggugat. Dalam pledoi tersebut, peran Soekarno dalam menyampaikan keburukan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda dimana mereka telah menjalankan ketidakadilan pada rakyat Indonesia tersampaikan dengan jelas hingga diketahui oleh seluruh dunia.

8. Bergabung dengan pejuang revolusioner

Setelah ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan kembali dipenjara di tahun 1930, perjuangan Soekarno tidak berhenti dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di masa pergerakan nasional.

Saat pemerintah Jepang menggantikan pemerintah kolonial Belanda, Soakarno dibebaskan dari penjara sekitar tahun 1942. Sejak saat itu, beliau bergabung dengan para pejuang revolusioner untuk kembali memberikan perannya dalam usaha meraih kemerdekaan hingga mempersiapkan hal-hal yang harus dilakukan setelah kemerdekaan.

Beberapa hal di atas merupakan peran Soekarno dalam pergerakan nasional yang mampu menginspirasi para pejuang nasionalis untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, bahkan setelah kemerdekaan diproklamirkan, Soekarno masih berperan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan bersama para nasionalis lainnya.

The post 8 Peran Soekarno dalam Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Peran Soekarno dalam PNI https://haloedukasi.com/peran-soekarno-dalam-pni Sat, 30 Sep 2023 03:54:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45624 Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama dan juga tokoh perjuangan Indonesia yang sangat berperan penting dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Pada 17 Agustus 1945, beliau bersama Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.  Sebelum kemerdekaan, Ir. Soekarno sangat gencar dan tidak patah semangat dalam mencapai Indonesia merdeka dari belanda. Salah satu perjuangan yang beliau lakukan untuk mewujudkan indonesia […]

The post 2 Peran Soekarno dalam PNI appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama dan juga tokoh perjuangan Indonesia yang sangat berperan penting dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Pada 17 Agustus 1945, beliau bersama Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 

Sebelum kemerdekaan, Ir. Soekarno sangat gencar dan tidak patah semangat dalam mencapai Indonesia merdeka dari belanda. Salah satu perjuangan yang beliau lakukan untuk mewujudkan indonesia merdeka, yaitu mendirikan partai politik bernama PNI (Partai Nasional Indonesia).

PNI atau Partai Nasional Indonesia adalah organisasi partai politik yang didirikan pada masa pergerakan nasional Indonesia sampai era orde reformasi. PNI merupakan salah satu organisasi pergerakan kemerdekaan yang sangat kontra dan menentang penjajahan Belanda dan berjuang untuk kemandirian ekonomi dan politik Indonesia.

Berikut ini peran soekarno dalam Partai Nasional Indonesia (PNI):

1. Mendirikan partai politik PNI

PNI berdiri bermula dari sebuah perkumpulan belajar bernama Algemeene Studie Club (ASC) yang didirikan oleh Soekarno di Bandung pada tahun 1926. Perkumpulan belajar tersebut kemudian mengubah diri menjadi perserikatan yang bernama Perserikatan Nasional Indonesia pada 4 juli tahun 1927. Lalu pada tahun 1928, Perserikatan Nasional Indonesia sampai tahun 1931.

2. Menjadi Ketua Dewan Pengurus pertama PNI 

Soekarno mendirikan partai politik PNI sekaligus menjadi ketua dewan pengurus umum pertama PNI (Partai Nasional Indonesia). Selama menjadi pemimpin, Soekarno mengubah nama PNI yang semula Perserikatan Nasional Politik menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1928.

Organisasi ini dibentuk untuk mengapresiasikan rasa nasionalisme Indonesia pada masa pra kemerdekaan dalam kemandirian ekonomi dan politik untuk Indonesia. Pada akhir tahun 1929, PNI telah memiliki 10.000 anggota. 

Terbentuknya PNI didasarkan dalam melakukan pergerakan menuju Indonesia merdeka dan juga gagasan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Hal tersebut membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir atas ideologi nasionalisme PNI yang berpengaruh dan bersifat ekstrem.

Sehingga pemerintah Hindia Belanda mengancam untuk segera membubarkan organisasi tersebut. Pada 15 september 1929, Soekarno tetap mengadakan rapat umum untuk membicarakan mengenai pergerakan kemerdekaan indonesia bersama para anggota PNI.

Akhirnya pemerintah Hindia Belanda memerintah untuk menangkap tokoh-tokoh PNI pada 29 Desember 1929. Tokoh-tokoh yang ditangkap yaitu Soekarno, Maskun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan Soepriadinata.

Lalu pada 18 Agustus 2930, para tokoh diadili di pengadilan Belanda dan dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung. Pada masa pengadilan, Soekarno menulis pidato yang berjudul “Indonesia Menggugat” dan membacakannya di depan pengadilan sebagai gugatannya. Pidato yang dilakukan Soekarno menjadi topik hangat dan banyak dibicarakan.

The post 2 Peran Soekarno dalam PNI appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Peran Soekarno Setelah Kemerdekaan https://haloedukasi.com/peran-soekarno-setelah-kemerdekaan Tue, 26 Sep 2023 07:47:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45640 Soekarno merupakan proklamator Indonesia yang tidak akan dilupakan siapapun dengan mudah. Beliau berpengaruh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama para pejuang Indonesia hingga tercapai Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tidak hanya itu, beliau juga telah menginspirasi perkembangan dan kesuksesan Indonesia hingga kini. Perjuangan Soekarno yang juga dibantu oleh rekan-rekannya berdampak besar hingga kini. Bahkan setelah […]

The post 8 Peran Soekarno Setelah Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Soekarno merupakan proklamator Indonesia yang tidak akan dilupakan siapapun dengan mudah. Beliau berpengaruh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama para pejuang Indonesia hingga tercapai Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tidak hanya itu, beliau juga telah menginspirasi perkembangan dan kesuksesan Indonesia hingga kini.

Perjuangan Soekarno yang juga dibantu oleh rekan-rekannya berdampak besar hingga kini. Bahkan setelah kemerdekaan di Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno, perjuangan beliau tidak berhenti.

Perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan tentunya akan menjadi sia-sia jika kemerdekaan itu tidak dapat dipertahankan. Oleh karenanya, semangat Soekarno dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia terus berlanjut.

Setelah kemerdekaan, Soekarno tercatat dalam sejarah masih berperan penting dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia seperti merumuskan dasar Negara dan sebagainya.

Berikut terdapat beberapa peran yang dimaksud yang dirangkum dalam penjelasan singkat di bawah ini.

1. Mendirikan partai

Partai nasional Indonesia (PNI) merupakan partai yang didirikan oleh Soekarno sebagai pelopor berdirinya partai di Indonesia. Berawal di tahun 1926 dimana Soekarno mendirikan Algemeene Studieclub sebagai wadah para cendekia Indonesia yang tergabung dalam Bumiputera.

Dalam Algemeene Studieclub, Soekarno berhasil merumuskan terbentuknya partai nasional Indonesia pada 4 Juli 1927. Kala itu, perjuangan pembentukan dan perkembangan partai pun berlanjut meskipun pemerintah Belanda melarang dan menghalangi kegiatan PNI.

Nasionalisme Soekarno menyebabkan dirinya dipenjara oleh pemerintah Belanda di tahun 1929 – 1931. Beliau kemudian diasingkan hingga tahun 1942 di Ende, Flores, dan dipindahkan ke Bengkulu.

Meskipun demikian, semangat juang nasionalisme Soekarno dapat dirasakan oleh penduduk Indonesia kala itu. Hal itu bahkan tidak menyurutkan anggota PNI yang lainnya untuk tetap berjuang hingga setelah masa kemerdekaan Indonesia.

2. Terbentuknya komite nasional

Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) berlanjut hingga pembentuka presiden dan wakil presiden setelah Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam siding PPKI di tanggal 18 Agustus 1945 dimana Soekarno juga merupakan anggotanya, beliau menggagaskan ide untuk membentuk komite nasional. Kemudian dalam siding menghasilkan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bertugas membantu tugas presiden.

Sebagai presiden pertama di Indonesia, Soekarno bersama KNIP membentuk berbagai gagasan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengatur jalannya pemerintahan.

3. Kelahiran Pancasila

Gagasan Pancasila sebagai dasar Negara sebenarnya telah disampaikan Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei – 1 Juni 1945.

Sejalan dengan adanya kemerdekaan Indonesia dan terbentuknya KNIP, maka gagasan Pancasila sebagai dasar Negara dikukuhkan kembali. Kesadaran akan penduduk yang berbeda-beda tetapi memiliki satu gagasan untuk memerdekakan Indonesia menginspirasi Soekarno untuk melahirkan Pancasila sebagai ideology negara.

Meskipun terjadi beberapa perubahan gagasan Pancasila, tetapi Pancasila yang terlahir hingga kini merupakan gagasan Soekarno dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah kemerdekaan di proklamirkan.

4. Kelahiran UUD 45

BPUPKI tidak hanya merumuskan Pancasila tetapi juga Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang awalnya digagaskan oleh Soekarno yang tergabung dalam panitia Sembilan dimana kala itu UUD 45 masih bertajuk Piagam Jakarta.

Setelah kemerdekaan, Piagam Jakarta berubah menjadi UUD 1945. Meskipun demikian penerapannya belum sempurna karena dalam kurun 1945 hingga 1949 perjuangan kemerdekaan masih berlanjut di berbagai daerah.

Dalam perkembangannya, UUD juga mengalami beberapa perubahan misalnya sempat berubah menjadi UUDS dimana kala itu bentuk Negara Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat.

Hingga akhirnya, pada 5 Juli 1959 keluar Dekrit Presiden yang menyatakan untuk kembali ke UUD 1945 sebagai konstitusi Negara.

5. Menjadi anggota PBB

Perjuangan kemerdekaan Indonesia masih berlanjut meskipun kemerdekaan telah diproklamirkan di tahun 1945. Tahun-tahun berikutnya hingga tahun 1949 perlawanan Belanda tidak berhenti hingga berhasil menduduki ibu kota colonial Batavia.

Keadaan tersebut menyebabkan para nasionalis membentuk ibu kota baru di Yogyakarta. Sekitar Desember 1949, diketahui bahwa Ratu Juliana dari Belanda telah menyerahkan kedaulatan pada pemerintah Indonesia secara federal.

Setelah pengakuan tersebut, Indonesia melalui Soekarno mendaftarkan dirinya sebagai anggota PBB di tahun 1950. Meskipun 1965, Soekarno menyatakan mengundurkan diri dari PBB, tetapi pencapaian Indonesia telah dikenal oleh Negara lain yang berjuang atas kemerdekaannya telah meluas.

6. Mendirikan demokrasi

Selain membentuk dasar Negara berupa Pancasila, Soekarno juga berperan penting dalam pembentukan demokrasi di Indonesia setelah masa kemerdekaan. Pembentukan partai yang mencerminkan demokrasi sebenarnya telah digagas Soekarno di tahun 1927 melalui PNI.

Penerapan demokrasi lebih lanjut dikembangkan oleh Soekarno dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan menjalankan Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.

Gagasan demokrasi yang diusung Soekarno melahirkan adanya system parlemen dimana dewan eksekutif dan legislative bertanggung jawab pada MPR.

7. Menjadi anggota non-blok

Perang dunia I berdampak pada Indonesia dimana Negara-negara yang tergabung dalam blok barat dan timur mencari dukungan dari Negara-negara lain. Hal itu membawa Soekarno untuk memutuskan bahwa Indonesia adalah Negara yang netral yang tergabung dalam anggota gerakan non-blok.

Sebagai anggota gerakan non-blok, Indonesia berpartisipasi dalam KTT Asia- Afrika. Dalam KTT tersebut juga membuat Indonesia dikenal oleh Negara luar di Asia dan Afrika untuk saling bersekutu menjaga perdamaian dunia.

Hal tersebut juga membawa Indonesia menjadi tuan rumah KTT Asia- Afrika pada 18 – 24 April 1955 di Bandung. Sebagai Negara yang baru merdeka, Indonesia beserta beberapa Negara lainnya yang tergabung dalam KTT Asia – Afrika mencetuskan gagasan gerakan non-blok yang terbentuk di tahun 1961.

8. Merebut Irian Barat

Dalam konferensi meja bundar (KMB) yang terjadi di tahun 1949, Soekarno telah menyampaikan gagasannya mengenai kemerdekaan Irian Barat terhadap Belanda. Namun, hingga beberapa tahun kemudian Belanda tidak memberikan keputusan yang jelas terkait pembebasan Irian Barat.

Hal tersebut menyebabkan Soekarno selaku presiden Indonesia kala itu memutuskan untuk membentuk komando pembebasan Irian Barat di tahun 1962. Di saat yang bersamaan, Soekarno juga meminta bantuan Amerika Serikat melalui bantuan Soviet.

Hal tersebut melahirkan persetujuan perjanjian New York pada Agustus 1962. Perjanjian tersebut membuat Belanda harus mundur dari Irian Barat per 1 Mei 1963. Kemudian, diadakannya Pepera (penentuan pendapat rakyat), dimana rakyat Irian Barat berhak memberikan suaranya untuk memilih bersama Indonesia atau memisahkan diri.

Tahun 1963, diplomasi tersebut dianggap sukses dimana Irian Barat secara resmi berada di bawah naungan dan pengawasan Indonesia bukan Belanda.

The post 8 Peran Soekarno Setelah Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Peran Golongan Tua dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia https://haloedukasi.com/peran-golongan-tua-dalam-proklamasi Fri, 07 Oct 2022 09:43:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39013 Kemerdekaan bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Setelah melewati beragam siksaan dan kepedihan penjajahan, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya dan lepas dari belenggu penjajahan. Namun, di balik semua itu terdapat peristiwa yang membuat ketegangan antar dua golongan yakni golongan tua dan golongan muda. Di samping ketegangan itu, sejatinya kehadiran golongan muda tidak […]

The post 4 Peran Golongan Tua dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kemerdekaan bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Setelah melewati beragam siksaan dan kepedihan penjajahan, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya dan lepas dari belenggu penjajahan.

Namun, di balik semua itu terdapat peristiwa yang membuat ketegangan antar dua golongan yakni golongan tua dan golongan muda. Di samping ketegangan itu, sejatinya kehadiran golongan muda tidak lepas dari bantuan golongan tua.

Mereka menggembleng para golongan muda di asrama menteng no 31. Merekalah yang mempersiapkan para pemuda yang berani berjuang dan mempunyai pikiran kritis. Oleh karena itu, keberadaan golongan tua bukan hanya sebagai pelengkap saja melainkan memiliki peranan penting bagi kemerdekaan Indonesia.

Lalu, apa peran golongan tua dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia?

1. Mengakhiri Peristiwa Rengasdengklok

Berita kekalahan Jepang terhadap sekutu sudah terdengar di telinga para pemuda. Semua bermula dari peristiwa penjatuhan bom pada kedua kota yang ada di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 Agustus 1945.

Penjatuhan bom tersebut dilakukan selama rentang waktu 3 hari. Akibat dari peristiwa itu banyak korban dan kedua kota di Jepang tersebut luluh lantah. Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu.

Kabar ini tersiar di beberapa media tsrmasuk radio BBC milik Inggris. Mendengar kabar kekalahan Jepang membuat para pemuda berfikir akan kemerdekaan Indonesia. Menurutnya hal inilah ada peluang untuk Indonesia bisa lepas dari cengkraman penjajah selama masa vacum of power.

Melihat peluang tersebut mereka mendesak kedua tokoh penting bangsa yakni Soekarno dan Hatta untuk segera mengadakan proklamasi. Sayangnya, usulan ini tidak disambut baik dan mendapatkan penolakan.

Soekarno teguh dengan pendiriannya yakni menunggu sampai tanggal 24 Agustus sebagaimana tanggal yang telah ditetapkan oleh Marsekal Terauchi saat kunjungan keduanya di Dalat. Berita mengenai kekalahan Jepang menurut Soekarno belum pasti.

Jika Indonesia memaksakan kehendak untuk melakukan proklamasi kemerdekaan dikhawatirkan akan terjadi pertumpahan darah. Soekarno tetap akan membicarakan mengenai kemerdekaan Indonesia dalam sidang PPKI. Namun, hal tersebut tidak disetujui oleh para pemuda.

Mereka menganggap bahwa PPKI merupakan bentukan Jepang dan tidak boleh disertakan dalam perumusan kemerdekaan. Sebab, kemerdekaan bangsa bukanlah hadiah dari Jepang melainkan hasil dari perjuangan.

Pada tanggal 15 Agustus para pemuda mengadakan rapat di Lembaga Bakteriologi yang ada di Pegangsaan Timur. Mereka sepakat bahwa kemerdekaan Indonesia harus bebas dari bayang-bayang Jepang termasuk PPKI.

Mereka juga tidak percaya akan janji kemerdekaan yang dijanjikan Jepang sebagaimana ucapan Soekarno. Bagi mereka, merdeka atau mati. Hasil dari rapat tersebut disampaikan kepada Soekarno oleh Wikana dan Darwis.

Mereka juga mengancam jika tudak diselenggarakan esok hari maka akan terjadi pertumpahan darah. Tentunya Soekarno marah saat mendengar ancaman tersebut. Sebab, tak kunjung mendapatkan hasil, para pemuda kembali mengadakan rapat di Asrama Cikini. Hasilnya mereka sepakat mengasingkan Soekarno dan Hatta agar terhindar dari pengaruh Jepang.

Kemudian terjadilah peristiwa Rengasdengklok dengan menculik Soekarno dan Hatta ke kantor Peta. Di sana, golongan muda dengan diwakili Sukarni terus mendesak Soekarno agar segera mengadakan proklamasi.

Namun, satu hari sudah Soekarno dan Hatta di sana, tak kunjung mendapatkan hasil yang golongan muda mau. Alhasil, Sukarni melaporkan hal itu melalui utusan yakni Jusuf Kunto kepada golongan muda yang ada di Jakarta.

Di Jakarta mereka mengadakan rapat mengenai bagaimana waktu proklamasi kemerdekaan. Turut hadir Achmad Soebarjo selaku golongan tua dalam perundingan tersebut. Ia kasihan dengan Soekarno dan Hatta karena sudah seharian berada di Rengasdengklok.

Terlebih saat itu, anak Soekarno yang masih bayi turut dibawa. Acmad Soebarjo berjanji akan menyelanggarakan proklamasi paling lambat pukul 12.00 tanggal 17 Agustus 1945. Ia rela menjadi jaminan jika kemerdekaan tak diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus.

Acmad Soebardjo juga mengatakan bahwa untuk apa para pemimpin berada di sana, padahal bantak hal yang harus di bereskan di Jakarta. Mendengar hal itu, kemudian Achmad Soebarjo dan para golongan muda pergi ke Rengasdengklok untuk membebaskan Soekarno. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Soekarno pada singgih.

Soekarno berjanji akan mengadakan proklamasi begitu sampai di Jakarta. Laksamana Maeda juga mengatakan bahwa ia akan mengizinkan tempatnya untuk membuat naskah proklamasi jika Soekarno dan Hatta dibebaskan. Alhasil, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta dan peristiwa Rengasdengklok berakhir.

2. Melakukan Negoisasi dengan Petinggi Militer Jepang

Setelah semua sepakat mengenai waktu proklamasi, malam itu juga mereka berangkat ke Jakarta. Di jakarta mereka langsung ke rumah Laksamana Maeda yang ada di Meiji Dori. Namun, setibanya di kediaman Laksamana Maeda, sang pemilik rumah menjelaskan masalah status Jepang dan kebenaran informasi terkait kekalahan Jepang.

Kemudian Laksamana Maeda meminta mereka untuk menemui Kepala Pemerintahan Militer Jepang yakni Jenderal Moichiro Yamamato. Mereka segera berangkat ke sana dan setibanya di sana mereka tak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Jenderal Nishimura selaku perwakilan militer Jepang melarang segala bentuk perubahan situasi. Mereka harus menunggu kedatangan sekutu terlebih dahulu. Namun, mereka tak mendengarkan saran dari petinggi militer Jepang.

Mereka bersepakat bahwa Jepang tidak menepati janjinya mengenai hadiah kemerdekaan dan kemerdekaan harus tetap dilaksanakan dengan waktu yang secepatnya

3. Menyusun dan Menandatangani Naskah Proklamasi

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul tiga dini hari, mereka baik golongan tua maupun muda datang ke rumah Laksamana Maeda. Sebagaimana janjinya jika Soekarno Hatta dibebaskan maka rumahnya akan dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi.

Rumah tersebut dinilai aman karena jabatan Laksamana Maeda sebagai penghubung angkatan darat dan angkatan laut. Setelah tiba di rumah Laksamana Maeda, Soekarno, Hatta, beserta Achmad Soebardjo, Sukarni dan Sayuti Melik pindah ke ruang tamu kecil. Sementara Laksamana Maeda pamit ke lantai dua rumahnya karena tidak ingin mengganggu.

Kemudian, Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo berembuk terkait naskah proklamasi. Achmad Soebardjo menyampaikan gagasannya yang intinya untuk membuat naskah penting tidak perlu berkaca pada negara lain.

Sebab, apa yang baik untuk negara lain belum tentu baik juga bagi Indonesia. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan saat pembuatan naskah. Selama dua jam merumuskan hasilnya didapatkan sebuah naskah proklamasi yang ditulis langsung oleh Soekarno.

Kemudian mereka menemui para pemuda untuk membacakan naskah yang telah rampung. Terdapat beberapa revisi pada teks tersebut. Seperti penandatanganan naskah yang semula akan ditandatangan oleh semua yang hadir menjadi hanya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.

Nama keduanya menjadi perwakilan bangsa Indonesia pada naskah proklamasi. Setelah disepakati maka naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik.

4. Membacakan Teks Proklamasi

Setelah teks proklamasi disepakati maka diputuskan bahwa esok hari akan dilaksanakan upacara kemerdekaan sekaligus pembacaan proklamasi di rumah Soekarno yakni di Jalan Pegangsaan Timur No 56. Saat ini rumah tersebut menjadi Gedung Perintis Kemerdekaan Jalan Proklamasi Nomor 1.

Sebelum pulang, Hatta menyampaikan pesan kepada BM Diah untuk menyebarluaskan teks proklamasi. Esok harinya dilakukan persiapan menjelang kemerdekaan. Soekarno dan Hatta didaulat untuk membacakan teks proklamasi.

Selain itu, Soekarno juga menyampaikan pidato kemerdekaan yang menyerukan untuk terus berjuang dari belenggu penjajahan. Hari itu, kemerdekaan disambut dengan penuh suka cita. Untuk mengabadikan peristiwa penting, ada perwakilan dari kantor berita Domei yang sudah menunggu sejak pagi.

Kantor berita Domei mengirimkan utusannya langsung bahkan tak tanggung-tanggung mereka menurunkan kepala fotografi yakni Alex Mandoer. Tak sendirian, Alex mengajak serta adiknya yakni Frans. Sayangnya, foto yang telah didapatkan susah payah, dirampas oleh Jepang. Untung saja, foto di kamera milik frans masih bisa diselamatkan dan menjadi arsip nasional.

The post 4 Peran Golongan Tua dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>