solidaritas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/solidaritas Thu, 09 Nov 2023 06:31:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico solidaritas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/solidaritas 32 32 5 Ciri Solidaritas Organik dan Contohnya https://haloedukasi.com/ciri-solidaritas-organik Thu, 09 Nov 2023 06:31:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46446 Dalam kehidupan bermasyarakat, solidaritas adalah salah satu faktor yang mampu mengeratkan atau setidaknya menjaga hubungan antar individu maupun kelompok tetap terjaga baik. Solidaritas organik adalah jenis solidaritas yang menunjukkan adanya ketergantungan antar anggota masyarakat yang menyebabkan pembagian kerja tidak sembarangan dan justru bersifat teratur. Pembagian kerja dalam masyarakat kompleks yang cenderung besar tapi tetap terarah […]

The post 5 Ciri Solidaritas Organik dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan bermasyarakat, solidaritas adalah salah satu faktor yang mampu mengeratkan atau setidaknya menjaga hubungan antar individu maupun kelompok tetap terjaga baik. Solidaritas organik adalah jenis solidaritas yang menunjukkan adanya ketergantungan antar anggota masyarakat yang menyebabkan pembagian kerja tidak sembarangan dan justru bersifat teratur.

Pembagian kerja dalam masyarakat kompleks yang cenderung besar tapi tetap terarah ini menunjukkan adanya layanan untuk satu sama lain antar anggota. Untuk memahami lebih detail tentang solidaritas organik.

Solidaritas organik adalah tipe solidaritas yang didasarkan pada pembagian kerja yang jelas untuk tiap anggota masyarakat. Para anggota ini pun memiliki fungsi seperti organ tubuh yang sekalipun berbeda-beda namun tetap bergantung satu sama lain untuk membuat tubuh bekerja dengan optimal.

Berikut ciri-ciri utama solidaritas organik

1. Pembagian Kerja yang Jelas

Ciri utama solidaritas organik adalah pembagian kerja dalam masyarakat yang bersifat jelas, khususnya ketika menjumpai solidaritas organik di tengah masyarakat kota. Pembagian kerja yang jelas artinya pembagian kerja bersifat terarah, teratur, dan ketat melibatkan peran masing-masing anggota yang berbeda-beda namun saling bergantung.

Pembagian kerja dalam kehidupan masyarakat secara jelas seperti ini memudahkan perwujudan target atau tujuan kepentingan bersama dalam lingkungan mereka tinggal. Suatu kelompok masyarakat pasti memiliki cita-cita atau keinginan dalam kehidupan mereka, khususnya dalam bermasyarakat, maka solidaritas organik mampu mendukung pencapaian tersebut.

2. Lingkungan Kerja yang Heterogen

Solidaritas organik juga bercirikan lingkungan kerja yang bersifat heterogen atau dengan kata lain lingkungan dan lapangan kerja yang bervariasi dan tidak ada yang sama. Lingkungan kerja yang seperti ini membuka peluang bagi anggota masyarakat untuk dapat berinteraksi. Interaksi dan komunikasi tersebut diharapkan menjadi suatu jalan agar kerja sama dapat terbangun untuk mencapai kepentingan bersama.

3. Terdapat Kesepakatan

Adanya kepentingan bersama atau kepentingan kelompok merupakan bagian dari kehidupan sosial atau bermasyarakat, seperti halnya kelompok atau organisasi para buruh, guru, atau lainnya. Kepentingan dari bermacam-macam kelompok sosial di masyarakat ini menjadi pengikat penting kesepakatan antar individu maupun kelompok.

4. Terdapat Hukum Restitutif

Berlakunya hukum restitutif, yakni hukum yang ditegakkan agar kondisi atau situasi tertentu yang sebelumnya bermasalah dapat diperbaiki. Adanya hukum secara restitutif ini memudahkan pemulihan keadaan apapun yang terjadi dalam kehidupan masyarakat untuk kembali seperti semula.

5. Ketergantungan yang Tinggi Antar Anggota

Dalam solidaritas organik, antar anggota masyarakat terdapat rasa ketergantungan yang tinggi walaupun memerankan fungsinya masing-masing yang berbeda-beda. Dalam kelompok sosial, berbagai individu memiliki kebutuhan yang tidak sama antara satu dengan lainnya.

Namun apapun motif tersebut, individu dan kelompok akan bergantung satu sama lain untuk pemenuhan kebutuhan. Terlebih ketika memiliki motif sosial, ekonomi dan aspek lainnya yang cenderung sama dalam satu kelompok maka pembagian kerja dilakukan untuk mencapai kepentingan bersama.

Contoh-contoh Solidaritas Organik

Solidaritas organik memiliki contoh nyata di tengah masyarakat yang bahkan akan terdengar sangat familiar bagi kita, diantaranya seperti :

  • Penarikan Uang Keamanan

Solidaritas organik dapat terlihat dari adanya uang keamanan yang ditarik rutin di lingkungan RT dan RW untuk bagian dari jaminan keamanan lingkungan tempat tinggal. Penarikan uang keamanan ini merupakan sistem pengganti ronda atau siskamling yang kini semakin jarang dijumpai.

Pemerintah mengadakan penarikan uang keamanan karena warga setempat yang seringkali tidak bisa atau bahkan malas untuk melakukan ronda keliling tengah malam. Berbagai macam pekerjaan warga yang mengharuskan beraktivitas di pagi hari membuat kegiatan ronda seolah menjadi beban, maka uang keamanan bisa menjadi pengganti yang tidak memberatkan warga.

  • Tim Olahraga

Baik itu tim dalam sepak bola, basket, voli, atau olahraga berkelompok lainnya, hal ini merupakan contoh nyata lain dari solidaritas organik. Dalam sebuah tim olahraga, para anggota tim memiliki perannya masing-masing yang berbeda namun saling bergantung untuk mencapai kemenangan atau kesuksesan.

Meski memiliki fungsi berbeda-beda di dalam tim tersebut, kerja sama sangat dibutuhkan untuk menjadi satu-kesatuan dan mencapai kepentingan bersama, yakni keberhasilan tim. Solidaritas organik tampak nyata di sini karena keberhasilan kelompok jauh lebih perlu diprioritaskan daripada keberhasilan individu atau per anggotanya.

  • Sekolah

Solidaritas organik yang paling dekat dengan kita adalah sekolah, mulai dari keberadaan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru (dengan mata pelajaran berbeda-beda) hingga para murid. Walau memiliki peran yang berbeda, ada ketergantungan satu sama lain untuk sekolah bisa berfungsi dengan baik.

Satu saja tidak berfungsi, maka hal ini akan mengganggu kinerja dan menghambat kepentingan/tujuan sekolah tersebut. Sekolah tidak dapat berjalan ketika terdapat murid namun tidak ada guru, begitu juga sebaliknya terdapat guru namun tidak ada murid.

  • Organisasi

Organisasi yang terdiri dari pemimpin dan para anggota yang memiliki jabatan dan posisi berbeda-beda untuk menjalankan fungsinya agar tercapai tujuan bersama. Salah satu contoh organisasi tersebut adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di mana kepala sekolah (ketua dalam kepengurusan OSIS), wakil kepala sekolah, pembina OSIS dan pembina keuangan tergolong dalam struktur OSIS teratas.

Dalam organisasi siswa di sekolah ini, akan ada pula ketua OSIS dan wakil ketua OSIS, bendahara dan wakil bendahara, sekretaris dan wakil sekretaris, hingga seksi bidang yang bisa berjumlah cukup banyak. Mereka memiliki posisi dan tugas masing-masing yang teratur, ketat dan terarah serta saling bergantung agar tujuan dari adanya OSIS itu sendiri dapat tercapai.

The post 5 Ciri Solidaritas Organik dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
13 Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-komunitas-menurut-para-ahli Sat, 05 Mar 2022 03:16:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31982 Dalam kehidupan sosial komunitas menjadi wadah untuk menyalurkan ekspresi, pendapat, dan gagasan. Sebagian orang menganggap komunitas merupakan bagian dari identitas diri yang ditunjukkan kepada orang atau publik secara luas. Komunitas terdiri dari sejumlah anggota, struktur, dan tujuan tertentu. Terbentuknya sebuah komunitas dilatarbelakangi oleh kegemaran, wilayah, pendidikan, kemampuan, dan keminatan. Lalu, bagaimana pendapat para ahli dalam […]

The post 13 Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sosial komunitas menjadi wadah untuk menyalurkan ekspresi, pendapat, dan gagasan. Sebagian orang menganggap komunitas merupakan bagian dari identitas diri yang ditunjukkan kepada orang atau publik secara luas. Komunitas terdiri dari sejumlah anggota, struktur, dan tujuan tertentu. Terbentuknya sebuah komunitas dilatarbelakangi oleh kegemaran, wilayah, pendidikan, kemampuan, dan keminatan.

Lalu, bagaimana pendapat para ahli dalam menjelaskan mengenai sebuah komunitas? Berikut pengertian komunitas menurut para ahli.

Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli

1. Soekanto

Soekanto merupakan sosiolog asal Indonesia yang memiliki pandangan mengenai sebuah komunitas. Menurutnya, komunitas merupakan proses terbentuknya sebuah kelompok sosial yang dilatarbelakangi atas dasar ketertarikan yang sama antar anggota dalam kelompok.

Soekanto juga menambahkan bahwa komunitas dapat merujuk pada sekumpulan individu yang memiliki kesamaan dalam hal preferensi, kebutuhan, geografis, kepercayaan, kegemaran, dan lain sebagainya. Hal yang menjadi paling penting dalam sebuah komunitas adalah interaktif yang intensif antar anggota.

2. Kartajaya Hermawan

Kartajaya Hermawan merupakan pakar pemasaran dari Indonesia. Menurutnya, komunitas merupakan kumpulan orang yang memiliki rasa empati dan solidaritas yang tinggi antar individu dalam suatu kelompok dengan begitu setiap individu bagian dari anggota dapat saling menghormati dan menghargai satu sama lain. 

3. Muzafer Sherif 

Muzafer Sherif merupakan psikolog sosial berkebangsaan Turki dan teorinya terkenal di Amerika. Muzafer Sherif memberikan memandang suatu komunitas sebagai satu kesatuan sosial yang terbentuk dari sekumpulan orang yang saling berinteraksi dengan intensif dan teratur.

Muzafer Sherif juga menambahkan bahwa komunitas terdiri dari dua jenis yakni yang terlembaga dan yang tidak terlembaga, serta di dalam setiap komunitas terdapat aturan, struktur, dan pembagian tugas untuk para anggota komunitas yang sesuai dengan fungsi sosial. 

4. Crow dan Allan

Crow dan Allan terkenal dalam tulisan-tulisan mengenai penelitian sosial terutama komunitas. Salah satu judul buku yang mereka tulis adalah Community Life yang dirilis pada tahun 1994. Dalam tulisan tersebut mereka menyampaikan bahwa setiap komunitas merupakan bagian dari suatu masyarakat.

Crow dan Allan juga menambahkan bahwa komunitas terdiri dari dua komponen yakni komunitas dapat diamati melalui aspek geografisnya dan yang kedua komunitas dapat diamati berdasarkan ketertarikan atau minat yang sama. 

5. Vanina Delobelle

Vanina Delobelle merupakan pemimpin inovasi dan transformasi digital, serta memiliki perhatian pada komunitas kecil untuk dapat berkembang. Dalam menjelaskan komunitas, menurut Vanina delobelle komunitas merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan pembagian keminatan yang sama.

Vanina Delobelle juga menjelaskan bahwa terbentuknya sebuah komunitas disebabkan oleh adanya empat faktor yakni komunikasi untuk sarana berbagi informasi, media yang disepakati untuk bertemu, ritual maupun kebiasaan, dan perintis.

6. Mac Iver 

Mac Iver atau yang memiliki nama lengkap Robert Morrison MacIver merupakan seorang Sosiolog yang berasal dari Skotlandia. Menurut Mac Iver, komunitas merupakan istilah yang menjelaskan mengenai pertalian kelompok sosial yang hidup dalam satu persekutuan maupun paguyuban yang didasarkan pada lokalitas dan komunitas sentimen.

7. Christensson dan Robinson

Menurut Christensson dan Robinson, komunitas merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki ikatan dengan daerah tempat tinggal dan menjalin interaksi komunikasi dengan semua orang yang bertempat tinggal sama. 

8. Syahyuti 

Syahyuti merupakan seorang Sosiolog sekaligus peneliti sosial yang berasal dari Indonesia. Menurutnya komunitas merupakan sekumpulan orang yang saling menghargai dan mendukung satu sama lain.

Syahyuti juga menjelaskan bahwa komunitas berasal dari dua kata bahasa latin yakni “Cum” yang artinya kebersamaan dan “Munus” yang artinya memberi. Jadi komunitas juga merupakan kumpulan orang-orang yang saling berbagi.

9. McMillan dan Chavis

Menurut McMillan dan Chavis, komunitas adalah suatu bentuk komitmen bagi para anggota untuk memenuhi kebutuhan dan keterikatan rasa saling memiliki satu sama lain. 

10. Iriantara

Menurut Iriantara, komunitas merupakan suatu kelompok yang terdiri dari individu-individu dengan kepentingan yang sama dan biasanya sering dijumpai pada sekumpulan individu yang mendiami suatu tempat tinggal atau wilayah.

11. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, komunitas adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam suatu daerah yang sering melakukan interaksi sesuai dengan kebudayaan suatu daerah. Komunitas memiliki sejumlah anggota yang terikat oleh identitas wilayah.

12. Fairi

Menurut Fairi, komunitas merupakan bentuk keterikatan antar individu-individu melalui pertemuan sehingga membentuk suatu kelompok baik dalam jumlah kecil maupun besar untuk mencapai tujuan yang sama.

13. Hendro Puspito

Menurut Hendro Puspito, komunitas merupakan sekumpulan individu-individu yang nyata, teratur, dan statis yang bersedia untuk menjalankan peran dan fungsi sebagai bagian dari komunitas yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

Jenis Komunitas

Berikut jenis-jenis komunitas yang ada dalam kehidupan sosial.

1. Komunitas Lokal

Komunitas lokal merupakan sekumpulan individu yang membentuk sebuah kelompok sebagai media berbagi informasi dan saling berinteraksi satu sama lain yang bersumber pada preferensi, kebutuhan, kepercayaan, sumber daya, risiko, dan lain sebagainya yang berimplikasi pada anggota kelompok tersebut.

2. Komunitas Religius 

Komunitas religius merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan dalam hal menganut kepercayaan dan keyakinan. Komunitas ini memiliki aturan yang berpedoman pada ajaran kepercayaan atau keyakinan dan agama pada suatu kelompok. Komunitas ini menjadi sarana untuk memperdalam ajaran-ajaran keagamaan maupun kepercayaan.

3. Komunitas Minat

Komunitas minat merupakan suatu kelompok yang memiliki kesamaan dalam minat. Komunitas ini terbentuk dilatarbelakangi oleh adanya ketertarikan yang sama menurut anggotanya. Biasanya komunitas ini mendorong anggotanya untuk mengembangkan minat dan hobi yang dimiliki.

4. Komunitas Perkotaan 

Komunitas ini terbentuk berdasarkan wilayah atau tempat tinggal individu di sebuah perkotaan. Komunitas perkotaan merupakan sekumpulan orang-orang yang bermukim di perkotaan dengan jumlah tertentu dan memiliki heterogenitas seperti dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang berbeda-beda.

5. Komunitas Pedesaan 

Komunitas pedesaan hampir sama dengan komunitas perkotaan hanya saja sifat masyarakat dan wilayahnya yang berbeda. Komunitas ini terbentuk untuk meningkatkan pelestarian terhadap nilai-nilai sosial dan kebudayaan yang ada di pedesaan.

6. Komunitas Komuni

Komunitas komuni merupakan komunitas yang terbentuk didasari atas kepentingan yang sama. Sebagian orang memiliki keinginan dan kepentingan yang sama sehingga membentuk sebuah organisasi baik secara terlembaga maupun tidak terlembaga. 

7. Komunitas Ekonomi 

Komunitas ekonomi terbentuk dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi yang sama seperti peningkatan taraf kehidupan, peningkatan penghasilan, dan jejaring pasar sebagai sarana berbagi informasi seputar perekonomian.

Struktur Komunitas

Struktur komunitas menurut Soekanto terdiri dari individu-individu sebagai anggota, terdapat hubungan timbal balik, kesamaan tujuan maupun kepentingan, berkaidah, dan berdinamika. Dalam suatu komunitas terdapat struktur formal seperti ketua, wakil, seksi-seksi dan anggota. 

Struktur komunitas yang baik terdapat hubungan otoritas, tanggung jawab, kekuasaan, serta akuntabilitas. Dalam struktur komunitas harus memiliki media sebagai perantara saling bertukar informasi dan pertemuan untuk komunikasi.

Struktur komunitas juga membahas mengenai pembagian tugas yang terspesifikasi pada tiap bagian maupun antar anggota. Selain itu memiliki target atau tujuan yang harus tercapai dibawah kendali oleh sebuah komunitas. 

Pada pembagian kerja terdapat hal yang perlu diperhatikan yakni keterlibatan kerja terkait peran individu dalam sebuah komunitas yang sudah dirancang berdasarkan struktur yang ada. Hal ini berkaitan erat dengan unsur selanjutnya yakni tanggung jawab.Tanggungjawab menyoroti kewajiban individu dalam menjalankan peran serta fungsinya dalam suatu kelompok. 

Menurut Reksohadiprodjo terdapat tiga model struktur komunitas, antara lain:

1. Model Tradisional

Pada model ini struktur komunitas memiliki tingkatan hierarkis yang berbentuk seperti piramida dan memiliki hubungan tiap tingkatan dengan tingkatan lain. Semakin tinggi tingkat jabatan atau perannya maka semakin tinggi letak hierarkinya. 

Setiap tingkatan mengemban tanggung jawab dalam pengawasan tingkat bawahnya. Tingkatan paling tinggi diperankan oleh seorang ketua hingga tingkatan paling bawah merupakan anggota, karyawan, ataupun peserta. 

Model ini memiliki kelemahan yakni struktur tidak dapat berjalan dengan semestinya, peran dan fungsi akan menjadi berantakan ketika menghadapi situasi yang berubah-ubah ataupun dalam keadaan yang genting.

2. Model Hubungan Manusiawi

Model ini secara konsep struktur tidak jauh berbeda dengan model tradisional namun model ini mengusulkan beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut adalah tingkatan yang lebih tinggi dapat menggunakan pendekatan liberal, maksudnya lebih terbuka dalam menerima aspirasi, inisiatif, dan karakter tiap anggotanya.

Model hubungan manusiawi lebih menekankan pada hubungan yang sifatnya kooperatif antar tingkatan. Hal ini bertujuan agar komunitas berproses dengan baik dalam mencapai tujuan, dan menciptakan kesejahteraan dalam suatu komunitas.

3. Model Sumber Daya Manusia

Pada model sumber daya manusia mengarahkan anggota dalam komunitas untuk berkembang dengan kreativitas. Dengan hal tersebut diharapkan anggota dapat  memberikan kontribusi secara positif dalam pengembangan kapasitas komunitas.

Model ini mengharuskan kepada para anggotanya untuk memiliki persetujuan untuk bertanggung jawab dengan penuh pada komunitas. Selain itu anggota dapat memanfaatkan sumber informasi sebagai sarana menampung kebutuhan pengembangan diri dan juga sesama anggota lain.

Manfaat Komunitas

Berikut beberapa manfaat komunitas bagi anggota komunitas.

  1. Membuka relasi lebih luas sesama anggota.
  2. Memperluas cara pandang sehingga dapat bijak dalam bertindak.
  3. Wadah untuk menuangkan ekspresi, pendapat maupun gagasan.
  4. Memberikan dan mendapatkan dukungan dalam kegemaran yang sama.
  5. Bagi sebagian orang dapat memberikan ketenangan ditengah kesibukan.
  6. Menyediakan dan memfasilitasi kesempatan untuk berkembang lebih baik.
  7. Menambah pengetahuan mengenai keminatan atau dalam bidang tertentu.
  8. Menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan sesama anggota komunitas.
  9. Memacu semangat untuk selalu melakukan aktifitas yang produktif dan bermanfaat.
  10. Mendorong untuk mengembangkan kemampuan ataupun memperdalam informasi.
  11. Saling bahu membahu antar anggota komunitas sehingga terjalin rasa saling pengertian.
  12. Mendapatkan mentor yang ahli pada bidang tertentu untuk mengasah kemampuan atau bakat.
  13. Membentuk sikap kemandirian berpikir, bertindak, dan menuangkan ekspresi bagi individu maupun kelompok.
  14. Dalam komunitas ekonomi, antar anggota mendapatkan manfaat untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Contoh Komunitas

A. Komunitas Minat dan Hobi

  • Komunitas fotografi
  • Komunitas film
  • Komunitas tari
  • Komunitas pendukung sepak bola
  • Komunitas gamers
  • Komunitas penggemar motor
  • Komunitas penggemar idol

B. Komunitas Lingkungan Alam dan Ekosistem

  • Komunitas pecinta alam
  • Komunitas pecinta hewan
  • Komunitas petani
  • Komunitas pendaki gunung
  • Komunitas anti sampah plastik

C. Komunitas Religius

  • Komunitas kajian keagamaan
  • Komunitas rohis
  • Komunitas amal
  • Komunitas mengaji

D. Komunitas Sosial

  • Komunitas relawan bencana
  • Komunitas difabel
  • Komunitas masyarakat desa
  • Komunitas masyarakat kota

E. Komunitas Profesi

  • Komunitas seniman
  • Komunitas pedagang
  • Komunitas guru

The post 13 Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Solidaritas yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/jenis-jenis-solidaritas Tue, 18 Aug 2020 06:23:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9566 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan bahwa Solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama. Jadi Emile Durkheim membagi masyarakat berdasarkan bentuk […]

The post Jenis-jenis Solidaritas yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu.

Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan bahwa Solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama.

Jadi Emile Durkheim membagi masyarakat berdasarkan bentuk dari solidaritas sosialnya, yaitu antara lain:

1. Solidaritas Organik

Adalah solidaritas yang didasarkan atas perbedaan-perbedaan, solidaritas ini muncul akibat timbulnya pembagian kerja yang makin besar, solidaritas ini didasarkan atas tingkat ketergantungan yang sangat tinggi.

Perbedaan pola relasi-relasi dapat membentuk ikatan sosial dan persatuan melalui pemikiran yang membutuhkan kebersamaan serta diikat dengan kaidah moral, norma, undang-undang, atau seperangkat nilai yang bersifat universal.

Karena itu, ikatan solidaritas tidak lagi menyeluruh, melainkan terbatas pada kepentingan bersama yang bersifat parsial atau hubungan bagian dari keseluruhan.

Ketergantungan ini diakibatkan karena spesialisasi yang tinggi di antara keahlian individu.

Spesialisasi ini juga sekaligus mengurangi kesadaran kolektif yang ada dalam masyarakat mekanis. Akibatnya, kesadaran dan homogenitas dalam kehidupan sosial tergeser.

Keahlian yang berbeda dan spesialisasi itu, munculah ketergantungan fungsional yang bertambah antara individu-idividu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya.

2. Solidaritas Mekanik

Adalah bahwa solidaritas ini didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentiment dan sebagainya.

Model solidaritas seperti ini biasa di temukan dalam masyarakat primitif atau masyarakat tradisional yang masih sederhana.

Dalam masyarakat seperti ini pembagian kerja hampir tidak terjadi. Seluruh kehidupan di pusatkan pada sosok kepala suku. Pengelolaan kepentingan kehidupan sosial bersifat personal.

Keterikatan sosial terjadi karena kepatuhan terhadap nilai-nilai tradisional yang dianut oleh masyarakat.

Demikian juga sistem kepemimpinan yang di laksanakan berjalan secara turun-temurun.

Solidaritas mekanis ini, terjadi dalam masyarakat yang memiliki ciri khas keseragaman pola-pola relasi sosial, memiliki latar belakang pekerjaan yang sama dan kedudukan semua anggota.

Apabila nilai-nilai budaya yang melandasi relasi mereka, dapat menyatukan mereka secara menyeluruh.

Maka akan memunculkan ikatan sosial yang kuat dan di tandai dengan munculnya identitas sosial yang kuat pula.

Individu menyatukan diri dalam kebersamaan, sehingga tidak ada aspek kehidupan yang tidak diseragamkan oleh relasi-relasi sosial yang sama.

Individu melibatkan diri secara penuh dalam kebersamaan pada masyarakat.

Karena itu, tidak terbayangkan bahwa hidup mereka masih dapat berlangsung apabila salah satu aspek kehidupan di pisahkan dari kebersamaan.

Solidaritas mekanis menunjukan berbagai komponen atau indikator penting.

Contohnya yaitu, adanya kesadaran kolektif yang di dasarkan pada sifat ketergantungan individu yang memiliki kepercayaan dan pola normatif yang sama.

Individualitas tidak berkembang karena di hilangkan oleh tekanan aturan atau hukum yang bersifat represif (menekan).

Sifat hukuman cenderung mencerminkan dan menyatakan kemarahan kolektif yang muncul atas penyimpangan atau pelanggaran kesadaran kolektif dalam kelompok sosialnya.

The post Jenis-jenis Solidaritas yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>