sosialisasi sekunder - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sosialisasi-sekunder Mon, 31 Oct 2022 08:47:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sosialisasi sekunder - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sosialisasi-sekunder 32 32 4 Contoh Sosialisasi Sekunder dan Primer https://haloedukasi.com/contoh-sosialisasi-sekunder-dan-primer Mon, 31 Oct 2022 08:45:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39416 Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus sepanjang hidup manusia. Hal ini dijelaskan dalam optimalisasi Kamanto Sunarto (2000:31) yang diterbitkan di Perpustakaan Lemhannas untuk pencegahan gangguan Kamtivus. Sosialisasi dibagi menjadi dua jenis: sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Menurut T.O. Ihromi dalam bukunya Flower Sociology of Family Sociology (1999), sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama seorang […]

The post 4 Contoh Sosialisasi Sekunder dan Primer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus sepanjang hidup manusia. Hal ini dijelaskan dalam optimalisasi Kamanto Sunarto (2000:31) yang diterbitkan di Perpustakaan Lemhannas untuk pencegahan gangguan Kamtivus. Sosialisasi dibagi menjadi dua jenis: sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Menurut T.O. Ihromi dalam bukunya Flower Sociology of Family Sociology (1999), sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama seorang individu selama masa kanak-kanak. Selama tahap ini, individu belajar untuk melihat lingkungan mereka dan menjadi bagian dari keluarga dan komunitas mereka. Proses belajar ini berlangsung di lingkungan rumah sampai akhirnya kepribadian individu berkembang secara umum.

Menurut Berger dan Lachmann, mengutip dari buku Rustina dan Suharnis Socialization of the Child of a Single Parent (2022), definisi sosialisasi primer adalah. Sebagai berikut:

Sosialisasi primer merupakan sosialisasi awalan urutan pertama yang individu jalankan dari semenjak kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga.

Umumnya sosialisasi ini terjadi saat anak berusia 1 sampai 5 tahun atau saat anak belum bersekolah. Pada tahap ini, anak secara bertahap mulai menyadari anggota dan lingkungan keluarganya dan belajar tentang belajar. Tahapan ini berlanjut hingga akhirnya ia mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitarnya.

Sedangkat sosialisasi sekunder menurut Peter L. Berger dan Luckman (1978) dalam The Field of Rural Sociology (2016) merupakan sebuah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu kepada kelompok tertentu dalam masyarakat.

Ada dua tahap sosialisasi sekunder. Desosialisasi adalah tahap di mana setiap individu menerima identitas diri yang baru dan menghapus identitas diri yang lama.

Proses dua tahap sosialisasi sekunder biasanya terjadi di seluruh lembaga, lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja. Dalam kedua tahap, beberapa orang dalam situasi yang sama dipisahkan dari komunitas yang lebih besar untuk jangka waktu tertentu dan hidup bersama dalam kehidupan yang terbatas dan diatur secara formal.

Nah guys kalian kan sudah mengetahui apa itu dataran tinggi serta beberapa cirinya, kali ini kita akan berbicara tentang contoh-contoh dataran tinggi yang ada di negeri kita, negara Indonesia. kira-kira apa saja ya? Apakah ada yang sudah kalian ketahui? Yuk simak penjelasan di bawah ini dengan baik. siapa tau bisa jadi inspirasi kalian untuk liburan di berbagai wilayah yang disebutkan di bawah ini.

Contoh Sosialisasi Primer

Pada tahap ini, peran orang tua dan orang-orang terkasih dalam membentuk kepribadian dan sikap anak sangatlah penting. Sosialisasi primer merupakan tahap yang penting untuk dipertimbangkan. Karena apa yang dilihat anak dapat mempengaruhi karakter dan sikapnya di masyarakat.

Kepribadian

Individu mengenal dirinya sendiri sebelum memasuki komunitas. Pembentukan kepribadian individu dimulai dengan meniru perilaku orang-orang terdekatnya: ayah, ibu, saudara laki-laki, nenek, kakek. Orang terdekat seperti itu adalah keluarga. Inilah yang disebut kepribadian

Pendidikan

Sekolah pertama yang diterima seseorang adalah keluarga, khususnya ibu, pada tahap awal sosialisasi. Orang ini sedang belajar membaca, berhitung, menulis dan berbicara serta tata krama dan tata krama.

Pengembangan Karakter

Contoh selanjutnya adalah pengembangan karakter, sejak usia dini orang mulai belajar menghafal karakter. Mengembangkan karakter ini sangat penting sebagai persiapan individu sebelum terjun ke masyarakat.

Jejak kepribadian ini dapat berupa agama, sentimen, nasionalisme, dan sebagainya. Bentuk pengembangan karakter ini adalah belajar lebih banyak tentang sifat emosional individu dan dapat menjadi bentuk kesabaran orang tua dalam membesarkan anak-anak.

Orang tua yang mudah marah dan melakukan kekerasan dalam membesarkan anaknya dapat mengganggu semangat anak.

Kebiasaan

Kebiasaan yang dimaksud disini adalah sifat sehari-hari individu yang dapat berpengaruh di masyarakat kelak.

Hal ini seperti berbahasa, tata cara bersikap kepada orang lain, bahkan hingga hal-hal seperti makan dan minum juga sangat berpengaruh.

Contohnya seperti jika dalam keluarganya individu sudah terbiasa bicara dengan nada tinggi atau bahkan bicara kasar. Maka hal tersebut akan ikut terbawa ke lingkungan masyarakat dan individu tersebut dapat dikenakan sanksi sosial berupa pengucilan.

Contoh Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder ditemukan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat maupun dimana-mana, berikut adalah beberapa contohnya:

Lembaga Pendidikan

Perorangan menjalani proses sosialisasi primer di lingkungan rumah dan kemudian melanjutkan proses sosialisasi sekunder di masyarakat. Atau ke lembaga pendidikan.

Ditujukan untuk melatih individu dalam lembaga pendidikan untuk membentuk karakter dan moral pribadi mereka lebih baik dan lebih kompetitif.

Lingkungan

Pada tahap ini, individu belajar dari teman-teman di sekitarnya dan mulai meniru apa yang dilakukan teman-temannya. Tahap ini juga merupakan tahap lanjutan dari sosialisasi primer yang pertama kali dilakukan oleh keluarga, dan individu belajar melalui lingkungan setelah menjalani proses sosialisasi dari keluarga.

Media Massa

Media massa berperan dalam tahap kedua sosialisasi, ketika individu mulai menerima pesan dan simbol di media massa. Pesan-pesan ini mungkin dalam bentuk informasi. Media massa dapat menjalankan fungsi pendidikan dalam sosialisasi.

Informasi tersebut mungkin memiliki nilai pendidikan, belum lagi perilaku individu juga dipengaruhi oleh frekuensi penggunaan media massa.

Lembaga Resmi

Selanjutnya adalah lembaga resmi. Institusi formal di sini berarti dapat berbentuk tempat kerja, sekolah, kampus, atau lingkungan formal.

Kegiatan dalam lembaga ini biasanya berupa sosialisasi kebijakan baru, kegiatan penyuluhan, pertemuan antar instansi, dan sosialisasi program baru di pemerintahan.

Beberapa contoh lainnya dari sosialisasi sekunder dalam kehidupan bermasyarakat adalah:

  • Bekerja di lembaga sosial, seperti perkumpulan pemuda, pengurus masjid, dan lembaga sosial lainnya.
  • Di dalam keluarga, misalnya bapak-bapak yang mengajak anaknya bermain di lingkungan sekitar dan memperkenalkannya kepada anak-anak yang sebaya, ibu-ibu yang melarang anaknya keluar malam, aturan-aturan tak tertulis yang selalu berlaku di rumah.
  • Sanksi dikenakan terhadap pelanggaran peraturan lingkungan, seperti gotong royong dan partisipasi dengan tetangga Talirang, dalam lingkungan sosial, seperti pembagian rencana patroli oleh ketua RT.

The post 4 Contoh Sosialisasi Sekunder dan Primer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui Tahapan Sosialisasi Menurut para Ahli https://haloedukasi.com/tahapan-sosialisasi Fri, 12 Aug 2022 08:08:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37938 Interaksi sosial tidak pernah lepas dari kehidupan. Bercakap-cakap, bersenda gurau, atau memecahkan permasalahan yang ada hal ini disebut dengan interaksi sosial. Pada saat bersosialisasi, pasti banyak sekali proses-proses yang berlalu entah mengedepankan sikap, perlakuan, maupun mimik wajah. Dari pernyataan tersebut, hal ini dapat dikatakan sebagai tahapan sosialisasi. Apakah sudah tahu pengertian tahapan sosialisasi? Tahapan sosialisasi […]

The post Ketahui Tahapan Sosialisasi Menurut para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial tidak pernah lepas dari kehidupan. Bercakap-cakap, bersenda gurau, atau memecahkan permasalahan yang ada hal ini disebut dengan interaksi sosial.

Pada saat bersosialisasi, pasti banyak sekali proses-proses yang berlalu entah mengedepankan sikap, perlakuan, maupun mimik wajah. Dari pernyataan tersebut, hal ini dapat dikatakan sebagai tahapan sosialisasi.

Apakah sudah tahu pengertian tahapan sosialisasi? Tahapan sosialisasi adalah proses sistematis yang mana dapat dirasakan seseorang dalam sosialisasi. Apakah sudah tahu tahapan sosialisasi? Ada beberapa tahap sosialisasi yang akan disampaikan berikut ini:

Menurut George H Meat

Terdapat empat jenis pandangan mengenai tahapan-tahapan sosialisasi, diantaranya sebagai berikut:

Tahap 1: Tahapan Persiapan

Tahapan yang sudah tidak mengherankan lagi untuk dilakukan adalah persiapan. Apalagi. saat kelahiran telah tiba, anak tersebut tentunya mempersiapkan diri untuk bersosialisasi dimasa mendatang.

Anak-anak yang baru saja lahir bisa dilihat dari sosialisasinya ditunjukkan melalui pengenalan benda-benda yang ada disekelilingnya, baik visual maupun audio.

Contohnya adalah anak kecil yang menirukan beberapa ucapan pada orang-orang sekitar seperti makanan atau minuman yang sering dikonsumsi.

Tahap 2: Tahapan Menirukan

Tahapan selanjutnya yang bisa dilakukan dalam sosialisasi adalah menirukan, menirukan sesuatu. Secara sederhana, anak-anak ini akan menirukan beberapa hal yang terjadi disekitarnya. Anak mulai memahami apa yang ada disekitarnya secara baik.

Bagaimana bentuk contoh tahap sosialisasi menirukan? Anak-anak usia dini mampu menirukan gaya kakaknya ataupun menyebutkan nama dari orang tuanya.

Tahap 3: Tahapan Bertindak

Tahapan sosialisasi yang dapat dilihat adalah tindakan seseorang. Meniru yang ada pada tahap sebelumnya tidak dilakukan lagi, namun diganti dengan kondisi baru.

Kondisi yang mana menunjukkan bahwasannya anak-anak mulai menunjukkan aksi utama mereka dalam melakukan sesuatu, seperti halnya mengambil peran utama.

Hal ini bukanlah tindakan permainan biasa. Bagaimana contoh tahapan tindakan? Jadi, contoh tahap tindakan adalah anak yang melakukan permainan sepak bola di rumah, padahal orang tuanya sdah melarang dia untuk bermain sepak bola di dalam.

Dengan larangan yang sesungguhnya, anak tersebut menyadari dan memainkan sepak bola di luar rumah.

Tahap 4: Tahapan Menerima

Tahapan menerima adalah tahapan sosialisasi yang terakhir atau disebut dengan generalized stage. Dengan tahapan seperti ini seorang anak dapat dikatakan dewasa. Apalagi anak tersebut mampu untuk melihat kondisi dan situasi yang ada di sekitar.

Kira-kira bagaimana contoh tahapan sosialisasi menerima? Conohnya dapat dilihat dari kondisi dimana anak-anak mampu menerima seluruh teman yang berbeda agama, suku, dan ras. Mereka tidak memperdulikan SARA dan lebih mementingkan pertemanan.

Menurut Charles H Cooley

Ada tiga jenis pandangan Charles H Cooley dalam tahapan sosialisasi, diantaranya sebagai berikut:

Tahap 1: Memahami Diri Sendiri

Tahapan sosialisasi yang pertama adalah memahami diri sendiri. Namun, apakah sudah paham dengan maksud tahapan yang pertama ini?

Jadi, tahapan yang pertama ini merujuk pada kondisi dimana seseorang memahami diri sendiri namun dilihat dari sudut pandang orang lain. Bagaimana bentuk contoh tahapan yang satu ini?

Tahapan ini dapat ditunjukkan pada seseorang anak yang rajin membantu orang tuanya dan pintar dalam segala mata pelajaran.

Hal ini disampaikan oleh salah satu saudaranya. Dengan kondisi ini, anak tersebut akan memproses hal yang dimaksudkan oleh saudaranya dan diolah lebih baik agar mencapai keberhasilan.

Tahap 2: Penilaian Orang Lain

Tahapan sosialisasi yang dapat dirasakan adalah merasakan apa yang telah dinilai oleh orang lain. Seseorang akan lebih mudah merasakan apa yang telah dinilai dari orang lain, memang kesannya ter;lihat sensitif. Namun, hal seperti ini bukanlah masalah.

Bagaimana contoh tahapan sosialisasi ini? Hal ini dapat dirasakan ketika seorang anak mendapatkan pelukan atas prestasi yang dimiliki.

Tahapan sosialisasinya adalah anak bisa merasa dikasihi dan menjalin hubungan lebih erat dengan seseorang yang memberikan pelukan.

Tahap 3: Dampak Suatu Penilaian Orang Lain

Tahapan terakhir adalah dampak yang dirasakan oleh seseorang ketika mendapatkan penilaian orang lain, baik itu sosial positif maupun negatif.

Bagaimana contohnya? Seorang anak yang mendapatkan pujian karena selalu memenangkan perlombaan. Apabila seseorang merespon prestasi dengan pelukan hangat, maka anak akan merasa bangga atas usahanya sendiri. Namun, apabila kondisi interaksi sosial yang tidak tepat bisa membuat respon anak menjadi sombong karena mampu berprestasi.

Itulah beberapa tahapan sosialisasi yang ada, baik menurut George H Meat dan Charles H Cooley. Perlu untuk diketahui bahwasannya ada dua macam bentuk sosialisasi yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Apakah sudah tahu dengan sosialisasi tersebut?

Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang merujuk pada penerimaan karakter yang dimiliki oleh seluruh keluarga terdekat. Berbeda lagi dengan sosialisasi sekunder yang mana merujuk pada kondisi sosialisasi yang beradaptasi dengan orang-orang disekitar lingkungan, layaknya pertemanan.

Dari apa yang telah dilihat dalam tahapan-tahapan sosialisasi, tahapan sosialisasi tersebut bisa dilakukan dimanapun, baik itu di rumah, tempat bermain, dan tempat umum. Mengingat bahwasannya manusia adalah makhluk sosial berdampingan dengan orang-orang lain di luar sana.

Demikian penjelasan lengkap tahapan sosialisasi menurut dua ahli dan contoh-contoh tahapan sosialisasi tersebut.

The post Ketahui Tahapan Sosialisasi Menurut para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>