sosiologi pendidikan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sosiologi-pendidikan Tue, 02 Jan 2024 09:44:31 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico sosiologi pendidikan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sosiologi-pendidikan 32 32 4 Teori Konflik dalam Sosiologi Pendidikan https://haloedukasi.com/teori-konflik-dalam-sosiologi-pendidikan Tue, 02 Jan 2024 09:44:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47326 Kehidupan sosial tidak pernah bisa lepas dari adanya konflik, dan konflik pun merupakan suatu faktor yang mengarahkan sebuah situasi dan kondisi kepada perubahan. Masyarakat tentunya menginginkan keteraturan dalam hidupnya, namun selama hidup dengan manusia lain sebagai makhluk sosial tentu konflik tidak akan dapat dihindari. Dalam berbagai aspek kehidupan, eksistensi konflik sulit untuk sama sekali dicegah, […]

The post 4 Teori Konflik dalam Sosiologi Pendidikan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan sosial tidak pernah bisa lepas dari adanya konflik, dan konflik pun merupakan suatu faktor yang mengarahkan sebuah situasi dan kondisi kepada perubahan. Masyarakat tentunya menginginkan keteraturan dalam hidupnya, namun selama hidup dengan manusia lain sebagai makhluk sosial tentu konflik tidak akan dapat dihindari.

Dalam berbagai aspek kehidupan, eksistensi konflik sulit untuk sama sekali dicegah, dihindari maupun dihilangkan, termasuk dalam pendidikan. Pendidikan bertujuan utama meningkatkan derajat kemanusiaan manusia, namun karena adanya keterlibatan banyak orang di dalamnya, konflik mau tidak mau harus tetap dihadapi.

Dalam ilmu sosiologi yang memelajari teori konflik, berikut ini adalah teori konflik dalam sosiologi pendidikan yang dapat diperhatikan.

1. Nasrullah Nazsir

Teori konflik sosial diangkat oleh Karl Marx dan Max Weber melalui gagasan mereka bahwa konflik adalah bagian dari sistem sosial. Tidak hanya dalam sosiologi keluarga dan hukum, tapi teori konflik juga berlaku pada sosiologi pendidikan.

Dan menurut Nasrullah Nazsir (2009), teori konflik pada dasarnya mengamati bahwa konflik selalu ada dalam kehidupan manusia. Sekalipun masyarakat menginginkan kerukunan, kedamaian, ketertiban, dan keteraturan, konflik tidak dapat dicegah bagaimanapun caranya.

Teori konflik dalam sosiologi pendidikan melihat dari tatanan struktur organisasi seperti sekolah. Sekolah adalah salah satu jenis lembaga pendidikan yang melibatkan banyak kepala dengan karakter dan cara pandang berbeda-beda.

Dua orang manusia saja bisa memiliki pendapat serta tujuan yang berbeda, terlebih sekolah yang di dalamnya memiliki banyak individu yang berperan, mulai dari kepala sekolah hingga bendahara dan bagian lain-lainnya. Ketika dalam satu organisasi yang masing-masing individunya memiliki pemikiran, karakter, sikap, kehendak dan karakter berbeda, konflik pasti terjadi.

Meski konflik tidak dapat dihindari, dampaknya tidak selalu mengarah pada hal-hal atau hasil yang negatif. Keberadaan konflik justru seringkali dapat juga menyebabkan perubahan yang positif, tak terkecuali dalam bidang pendidikan.

2. Elly M. Setiadi

Teori konflik dalam sosiologi yang berkaitan dengan pendidikan menurut Elly M. Setiadi (2011) juga melihat bahwa ada potensi untuk antara dua orang atau lebih mengalami benturan dalam hal pendapat, keinginan, maupun kepentingan.

Lembaga pendidikan tidak hanya dikelola oleh satu orang, sebab ada banyak individu yang membuat lembaga tersebut berjalan. Perbedaan pendapat disertai argumentasi juga merupakan bentuk konflik yang selalu ada di dalam organisasi manapun dan perselisihan seperti ini dianggap wajar.

Namun tidak selalu seringan itu, sebab konflik juga dapat menyebabkan dua pihak atau lebih terutama yang memiliki kekuatan dan kuasa untuk saling menyingkirkan dan menjatuhkan ketika terjadi ketidaksepemikiran dan ketidaksehatian.

3. Damsar

Teori konflik sosial menurut Damsar (2011) dalam kaitannya dengan pendidikan melihat sisi keseimbangan dalam masyarakat. Masyarakat terdiri dari banyak individu dan kelompok di mana masing-masing memiliki komponen dan kepentingannya sendiri-sendiri yang dapat berbeda satu dengan lainnya.

Masyarakat dalam kehidupan sosial bersifat dinamis karena selalu berubah-ubah dan perubahan tersebut dikarenakan adanya konflik. Ada ketegangan dalam masyarakat apabila diamati dengan cermat yang kemudian menjadi faktor peningkat risiko terjadinya konflik.

Dunia pendidikan penuh dengan banyak kepala dengan berbagai gagasan dan kepentingannya masing-masing. Antara satu dengan yang lainnya pasti ada dan bahkan mungkin kerap dijumpai yang sangat berupaya untuk menaklukkan kepentingan orang lain demi mencapai tujuannya sendiri.

4. Nasution

Teori konflik dalam sosiologi pendidikan menurut Nasution (2004) adalah melihat pendidikan sebagai pembawa perubahan untuk memahami dan mengalami arti pembebasan dari dan perlawanan terhadap kaum borjuis. Pendidikan memberi arahan dan kesadaran terhadap tidak hanya sekadar kepentingan akademis tapi juga perkembangan hubungan sosial di kalangan para siswa.

Pendidikan akademis sendiri berfokus pada disiplin ilmu pengetahuan (sosial dan sains), teknologi, serta seni. Tujuan pembelajaran tersebut adalah untuk membawa seseorang kepada posisi dan status lebih tinggi yang membedakan mereka nantinya dari kaum buruh.

Namun ketika berada di sekolah, para murid tidak hanya belajar bidang akademis saja, tapi juga mengalami pemupukan hubungan sosial (memiliki teman dan mengalami konflik). Dalam sebuah program pendidikan pun tidak jauh-jauh dari adanya golongan mayoritas dan minoritas di mana hal ini dapat menjadi faktor yang memengaruhi hubungan antara kedua golongan.

The post 4 Teori Konflik dalam Sosiologi Pendidikan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi Pendidikan: Pengertian – Teori dan Contohnya https://haloedukasi.com/sosiologi-pendidikan Tue, 13 Apr 2021 02:52:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23915 Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan pendidikan. Yang mana apabila disatukan menjadi satu frasa berarti, suatu proses perubahan sosial menuju pada kemampuan ataupun pelatihan. Pendidikan sendiri merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan bisa menciptakan berbagai pola interaksi yang ada sampai sekarang ini. Lalu, apa sih […]

The post Sosiologi Pendidikan: Pengertian – Teori dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan pendidikan. Yang mana apabila disatukan menjadi satu frasa berarti, suatu proses perubahan sosial menuju pada kemampuan ataupun pelatihan. Pendidikan sendiri merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Tanpa pendidikan, manusia tidak akan bisa menciptakan berbagai pola interaksi yang ada sampai sekarang ini. Lalu, apa sih sebenarnya pengertian dari sosiologi pendidikan ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai sosiologi pendidikan.

Pengertian Sosiologi Pendidikan

Pengertian Secara Umum

Sosiologi pendidikan merupakan suatu kajian sosiologis yang mempelajari mengenai keterkaitan antara hubungan sosial dengan masyarakat yang mana menimbulkan suatu interaksi sosial dalam wadah paradigm pendidikan. Dalam perkembangannya, inilah keterkaitan hubungan sosial yang ada memiliki korelasi dengan proses pengajaran, pelatihan, dan pengetahuan umum dalam perubahan sosial budaya yang ada di masyarakat.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun beberapa pemaparan mengenai pengertian sosiologi pendidikan dari para ahli.

  • Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang struktur dan dinamika dalam proses pendidikan. Struktur disini mengandung sejumlah dalam pendidikan, sistem, kepribadian, dan pengetahuan. Sedangkan dinamika pendidikan berhubungan erat dengan masalah-masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat.
  • Menurut H.P. Fairchild, sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengaplikasikan tentang problema dalam pendidikan.
  • Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., sosiologi pendidikan adalah wawasan mengenai cara pengendalian dan pegembangkan sosial secara individu dan kelompok dalam masyarakat sosial.
  • Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Ilmu pengetahuan yang menuntaskan problema dalam pendidikan yang malalui kajian sosial.

Teori Sosiologi Pendidikan

Adapun beberapa teori yang menjelaskan mengenai sosiologi pendidikan secara lebih mendetail.

Teori Fungsionalisme

Dalam teori fungsionalisme ini lebih ditekankan bahwa masyarakat memiliki beberapa bagian yang terwujudkan dengan adanya struktur sosial yang ada dalam kehidupan masyarakatnya. Walaupun dalam prosesnya masih terdapat ketidaksetujuan yang mucul mengenai hal ini. Pada hakikatnya dalam teori ini lebih dijelaskan bahwa masyarakat memiliki keanekaragaman yang harus diintegrasikan antara satu dengan yang lainnya.

Tentunya, proses integrasi tersebut melalui kegiatan kerja sam yang ada dalam struktur masyarakat yang telah terbentuk.

Teori Konflik

Teori konflik ini berkembang dengan didasarkan pada asumsi mengenai ketegangan yang seringkali muncul dalam kehidupan masyarakat. Yang mana suasana ketegangan tersebut dapat muncul karena adanya kompetisi yang terjadi antar kepentingan individu ataupun kelompok yang ada di masyarakat.

Teori konflik ini memandang sistem sosial masyarakat yang lebih ditekankan pada adanya kelompok dominan dan kelompok bawahan. Dalam hal ini, kelompok bawah digambarkan sebagai kelompok yang dieksploitasi oleh kelompok dominan dalam hal yang menyangkut pengambilan keputusan dalam kehidupan bermasyarakat.

Teori Interaksi

Dalam teori interaksi ini lebih ditekankan pada perlunya dilakukan analisis pada tingkat mikro. Pengembangan dari teori interaksi ini didasarkan pada pola pemikiran bahwa kehidupan sosial hanya memiliki makna atau arti pada tingkat individu atau dalam interaksi sosial saja.

Teori ini lebih dijelaskan mengenai pemahaman pandangan pikiran sehat terhadap suatu realitas dan pandangan kita yang muncul terhadap suatu peristiwa yang terjadi di sekitar kita.

Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Adapun ruang lingkup ataupun batasan dari kajian ilmu sosiologi pendidikan ini.

  • Adanya interaksi antara guru dengan siswa
    Dalam sosiologi pendidikan ini, tentunya tidak terlepas dari interaksi yang muncul dalam suatu lembaga pendidikan. Dimana peranan dari lembaga pendidikan ini adalah mempertemukan serta membentuk interaksi antara guru dan siswa dalam ikatan sistem pembelajaran dan kegiatan pengajaran.
  • Dinamika Kelompok
    Nyatanya, sosiologi pendidikan tidak hanya berkaitan dengan sistem pembelajaran, mekanisme pengajaran dan lain sebagainya. Melainkan juga masih berkaitan dengan permasalahan kelompok. Di suatu lembaga pendidikan tentunya akan terkumpul suatu kelompok dengan satu tujuan dan prinsip yang sama, yakni untuk menambah pengetahuan serta wawasan mengenai pendidikan.
  • Struktur dan Fungsi Sistem Pendidikan
    Kajian sosiologi mengenai pendidikan ini juga membahas mengenai permasalahan ataupun hal hal yang berkaitan dengan penanganan struktur serta sistem yang memang sudah ditetapkan dalam dunia pendidikan.
  • Sistem
    Sistem pendidikan merupakan dasar atau pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Dimana tidak sistem pendidikan ini berisikan mengenai ketetapan serta aturan yang telah dibentuk oleh pemerintah pusat. Tentunya dengan persetujuan bersama dari berbagai pihak yang bersangkutan. Sehingga nantinya sistem pendidikan yang ditetapkan, bisa diterapkan di semua wilayah pendidikan tanpa terkecuali.

Tujuan Sosiologi Pendidikan

Berikut merupakan tujuan dari adanya sosiologi pendidikan.

  • Memaparkan mengenai fungsi dari pengetahuan melalui metode eksplanasi, prediksi dan utilisasi terhadap segala bentuk fenomena sosial dan fenomena pendidikan yang terjadi.
  • Mengetahui berbagai model pendidikan yang ada.
  • Memperoleh data terkait dengan dampak dari pembelajaran yang telah dirasakan oleh masyarakat luas.
  • Salah satu bentuk pengaplikasian sosiologi terhadap pendidikan yang ada.
  • Ditujukan untuk mendapatkan esensi dari proses pendidikan yang dijadikan sebagai proses sosial dan interaksi sosial yang ada dalam kegiatan sosialisasi.
  • Sosiologi dilakukan dengan tujuan untuk menguraikan peranan dari pendidikan di masyarakat.
  • Mengetahui pola interaksi di sekolah dan juga keterkaitannya dengan kehidupan masyarakat.

Fungsi Sosiologi Pendidikan

Adapun fungsi dari sosiologi pendidikan.

  • Melakukan analisis terkait dengan proses terjadinya sosialisasi yang dilakukan oleh seorang individu atau lebih dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
  • Menjelaskan dan menggambarkan secara mendetail mengenai perkembangan serta kemajuan sosial yang ada.
  • Menyelesaikan dan menuntaskan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan serta mengaplikasikan upaya penyelesaian dalam sistem pembelajaran dan pendidikan.

Contoh Sosiologi Pendidikan

Berikut merupakan contoh dari adanya sosiologi pendidikan.

  • Cara Berpakaian

Untuk bisa menghadiri sebuah pesta, kita bisa mengenakan berbagai macam pakaian dari yang sopan ataupun tidak. Bisa disesuaikan dengan tema dari acara pesta yang diadakan. Namun, dengan adanya pendidikan mengenai norma dan tata karma yang ada, biasanya dari kita lebih memilih mengenakan baju yang sopan walaupun acaranya tidaklah formal.

The post Sosiologi Pendidikan: Pengertian – Teori dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>