spora - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/spora Fri, 27 May 2022 01:24:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico spora - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/spora 32 32 10 Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Spora Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/tumbuhan-yang-berkembang-biak-dengan-spora Fri, 27 May 2022 01:24:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34915 Spora adalah salah satu jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami. Vegetatif alami itu sendiri merupakan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tanpa kawin dan tanpa bantuan manusia. Spora ini dapat diartikan kumpulan dari beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung yang disebut dengan haploid atau diploid. Ukurannya juga terbilang kecil dan cukup sulit untuk dilihat dengan mata telanjang […]

The post 10 Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Spora Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Spora adalah salah satu jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami. Vegetatif alami itu sendiri merupakan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tanpa kawin dan tanpa bantuan manusia.

Spora ini dapat diartikan kumpulan dari beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung yang disebut dengan haploid atau diploid. Ukurannya juga terbilang kecil dan cukup sulit untuk dilihat dengan mata telanjang sehingga memerlukan bantuan mikroskop.

Selain itu, spora juga mempunyai sifat dorman di setiap jenis tumbuhan dorman yakni keadaan tidak berkembang dan tidak aktif. Maka dari itu, sel dorman hanya bisa tumbuh di lingkungan yang cocok dan memenuhi ketentuan yang sudah ada agar bisa berkembang menjadi individu baru.

Ada banyak jenis tumbuhan yang mengalami perkembangbiakan melalui spora. Berikut ini sejumlah tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora:

1. Lumut

lumut

Tumbuhan pertama yaitu lumut. Tumbuhan ini identic dengan berwarna hijau dan berukuran sangat kecil. Lumut bisa hidup di tempat-tempat yang lembab seperti di atas batu bata, di pinggir kali, dan banyak lagi.

Untuk berkembang biak dan melanjutkan keturunannya untuk menciptakan tumbuhan baru, lumut ini dapat dikatakan memiliki perkembangbiakan yang unik. Metaginesis adalah cara tumbuhan spora untuk melanjutkan keturunan dengan terjadinya pergiliran antara generasi seksual dan aseksual. Proses generasi penghasil gamet pergi ke penghasil spora disebut dengan gamtofit ke sporofit.

2. Paku

paku

Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora selanjutnya paku. Tumbuhan ini memiliki sebutan yang beragam oleh masyarakat, akan tetapi secara umum paku dikenal sebagai tumbuhan pakis. Tumbuhan ini masuk dalam jenis tumbuhan paku-pakuan.

Selain itu, tumbuhan paku ini juga terogolong dalam Tracheophyta yakni sistem pembulu sejati yang tidak memproduksi biji sebagai kelanjutan keturunnya. Namun tumbuhan ini melanjutkannya dengan melepaskan spora.

Tumbuhan paku juga termasuk ke dalam kelompok kormus yakni memiliki bagian tubuh yang nyata seperti akar, batang dan daun. Meskipun tidak memiliki biji, tumbuhan paku juga dapat berkembangbiak dengan spora.

Bagian sporangium ini kita dapat temukan di bagian bawah daun tumbuhan spora. Jika daun tersebut dibalik, maka bagian ini akan terlihat di tepi-tepinya.

3. Jamur

jamur

Tumbuhan jamur merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan spora di mana terdapat sel tunggal dan banyak juga yang mempunyai sel. Tumbuhan yang disebut dengan fungi ini juga tidak memiliki klorofil.

Selain itu, tumbuhan jamur adalah organisme yang eukariotik yaitu sel jamur mempunyai dinding yang terdiri dari beberapa kitin serta tidak mempunyai bunga, tidak berbuah dan tidak berbiji.

Sama seperti lumut, jamur juga biasanya hidup di tanah yang lembab dan cahaya yang sedikit serta mengandung senyawa-senyawa organik yang berguna untuk sumber makanannya. Meskipun demikian, bagian tubuh jamur mengandung 90% air.

4. Rane

rane

Tumbuhan yang berpembuluh ini juga masuk dalam tumbuhan yang berkembang biak dengan spora bebas di mana menjadiagainan dari tumbuhan Pteridophyta. Morfologi dari tumbuhan ini dapat kita lihat dari daunnya yang berukuran kecil dan sederhana.

Secara sekilas, daun rane ini mirip sisik pipih dan tidak bertangkai akan tetapi masih dapat menghasilkan dua tipe spora yang berbeda ukurannya. Selain itu, di bagian pertumbuhan cabang dan daunnya juga tidak seperti gulungan membuka. Secara umum, perkembangbiakannya sama seperti lumut dan jamur.

5. Paku Air

paku air

Sama-sama termasuk tumbuhan paku-pakuan, paku air juga berkembang biak secara spora. Seperti namanya, tempat hidup dari tumbuhan ini dapat kita temukan di wilayah yang dialiri oleh air seperti di persawahan atau sungai.

Tidak hanya itu, tumbuhan paku air juga dipengaruhi oleh kondisi aliran airnya, lho. Jika airnya semakin sedikit atau kering, maka secara perlahan paku air akan mati. Begitupun sebaliknya.

6. Azolla

azolla

Berbeda dengan tumbuhan spora lainnya, tumbuhan azolla ini memiliki daun yang mengapung di atas permukaan air. Sementara bagian akarnya menggantung di bawah air. Berdasarkan anggapan masyarakat, azolla sering disebut dengan ganggeng, mata lele maupun mata air.

Tumbuhan ini juga tak asing karena sering kia temukan di daerah-daerah yang tergenang air seperti kolam, selokan, sawah, danau dan sebagainya. Di sisi lain, azolla juga dapat bertahan hidup di wilayah tropis seeperti negara-negara di Amerika dan Asia.

Untuk bentuknya, tumbuhan ini berukuran sangat kecil yakni sekitar 1-2 cm saja dan memiliki warna daun yang hijau muda mengkilap, hijau merah dan juga hijau orange. Meskipun demikian, tumbuhan ini tidak cocok dengan suhu dingin sehingga jika ditanam di suhu tersebut akan cepat mati.

7. Suplir

suplir

Bagi kamu yang pecinta tanaman hias tentu tak asing dengan tumbuhan yang satu ini. Yap, tumbuhan suplir menjadi tumbuhan spora yang sering digunakan sebagai hiasan ruangan. Tumbuhan ini memiliki marga bernama Adiantum.

Suplir berkembang biak melalui spora yang terletak di bagian tepi sisi bawah daun yang telah dewasa. Bagian daun dari tumbuhan suplir tidak memanjang namun lebih membulat. Selain itu, spora di tumbuhan suplir ini terlindungi karena adanya spongarium yang dilindungi oleh indusium.

Sedangkan bagian tepi bawah daunnya terdapat kumpulan indusium yang terlindungi oleh lipatan daun dan bagian tangkainya berwarna hitam mengkilap dengan sisik-sisik halus. Seiring berjalannya waktu, bagian daun tumbuhan suplir akan membentuk melingkan ke dalam dan secara perlahan akan membuka. Selain itu, akarnya juga semakin serabut dan tumbuh dari rimpang.

8. Kiambang

kiambang

Masih tergolong tumbuhan paku air, tumbuhan kiambang ini dapat mengapung di atas permukaan air. Tumbuhan ini sering ditemukan di kolam-kolam ikan, sawah, danau dan daerah-daerah yang aliran airnya tenang.

Kita dapat mengenali tumbuhan ini melalui ciri-cirinya seperti mempunyai rimpang horizontal di bawah permukaan air dan dua jenis daunnya yang mengapung dan terendam. Pada tumbuhan pakis dewasa biasanya menghasilkan banyak kantung spora dengan berbentuk telur yang secara alami mengandung spora yang tidak subur.

9. Pakis

pakis

Tumbuhan pakis ini berkembang biak dengan spora melalui bagian belakang daunnya. Warna daun tersebut akan terlihat bintik-bintik hitam di mana tempat dari berbagai spora yang sudah menyatu. Akan tetapi, bintik-bintik itu akan pecah dan keluar yang kemudian berterbangan karena angin. Ketika spora yang berterbangan itu jatuh ke tanah, maka akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang baru.

10. Ganggang

ganggang

Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora terakhir adalah ganggang. Yap, seperti kita ketahui tumbuhan ini tidak ada akar, batang ataupun daunnya. Namun ganggang memiliki klorofil yang sifatnya autotroph atau dapat membuat makanannya sendiri.

Tubuh ganggang juga uniseluler atau satu sel, namun ada juga yang memiliki banyak sel. Ganggang yang uniseluler biasanya hidup sebagai fitoplankton, sementara ganggang multiseluler akan hidup sebagai nekton, bentos, dan perifiton. Spongarium tumbuhan ini terletak di tubuh ganggang itu sendiri di mana telah dilengkapi oleh bulu cambuk atau bulu getar sebagai alat gerak di dalam air.

The post 10 Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Spora Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cryptogamae : Pengertian, Ciri-ciri, Contoh dan Faktanya https://haloedukasi.com/cryptogamae Sat, 12 Mar 2022 04:17:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29091 Pengertian Cryptogamae Cryptogamae merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki organ reproduksi tersembunyi dan bereproduksi dengan spora serta tidak memiliki bunga atau biji. Cryptogamae mewakilkan tanaman yang tidak berbiji atau sering disebut sebagai tanaman tingkat rendah karena fakta bahwa mereka tidak memiliki benih yang dihasilkan. Kelompok cryptogamae meliputi ganggang, lumut, lumut kerak, pakis dan juga […]

The post Cryptogamae : Pengertian, Ciri-ciri, Contoh dan Faktanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Cryptogamae

Cryptogamae merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki organ reproduksi tersembunyi dan bereproduksi dengan spora serta tidak memiliki bunga atau biji. Cryptogamae mewakilkan tanaman yang tidak berbiji atau sering disebut sebagai tanaman tingkat rendah karena fakta bahwa mereka tidak memiliki benih yang dihasilkan.

Kelompok cryptogamae meliputi ganggang, lumut, lumut kerak, pakis dan juga mencakup organisme non fotosintesis seperti jamur, jamur lendir, dan bakteri. Dulu cryptogamae secara resmi diakui sebagai kelompok dari kerajaan tumbuhan.

Carl Linnaeus membagi kerajaan tumbuhan menjadi 24 kelas, salah satunya cryptogamae yang termasuk tanaman dengan organ tersembunyi. Carl Linnaeus membagi cryptogamae menjadi empat ordo yaitu ganggang, lumut, pakis dan jamur.

Namun tidak semua spesies cryptogamae dianggap sebagai bagian dari kerajaan tanaman, contohnya jamur yang dianggap sebagai kerajaan yang lebih erat terkait dengan hewan dan tumbuhan, dan Bacillaripohyta yang dianggap masuk sebagai filum bakteri. Oleh karena itu, dalam sistematikan tanaman kontemporer, cryptogamae menjadi kelompok Yang tidak koheren secara taksonomi, namun polyphyletic kladistic.

Ciri-ciri Cryptogamae

Berikut ini ciri-ciri cryptogamae yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  1. Cryptogamae tidak mempunyai struktur tumbuhan seperti akar, batang, bung, daun, buah, biji sejati.
  2. Alat reproduksi cryptogamae tersembunyi.
  3. Cryptogamae termasuk pada tumbuhan tingkat rendah.
  4. Jenis-jenis dari cryptogamae sebagian besar bereproduksi secara aseksual dengan membentuk spora. Namun beberapa ada yang dapat bereproduksi secara seksual dengan cara melakukan pembelahan maupun peleburan gamet.
  5. Beberapa spesies cryptogamae mengalami yang namanya pergantian generasi atau melewati dua fase dalam menyelesaikan siklus hidup yang berupa fase sprofit dan fase gametofit. Pada fase sporofit ditandai dengan reproduksi secara vegetatif yang bersifat diploid, dan fase gametofit ditandai dengan reproduksi generatif yang bersifat haploid.

Contoh Tumbuhan Cryptogamae

Cryptogamae dibagi menjadi tiga divisi yaitu thallophyta, bryophyta dan pteridophyta. Berikut ini penjelasan dari contoh tumbuhan cryptogamae yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

1. Thallophyta

Thallophyta dikenal sebagai tumbuhan talus yang mempunyai bentuk tubuh talus atau tumbuhan yang termasuk dalam kelompok belum memiliki akar, batang dan daun yang nyata, contoh dari divisi ini adalah Ganggang, Jamur, Lumut, dan Bakteri.

2. Bryophyta

Bryophyta merupakan divisi cryptogamae yang hidup di darat, berwarna hijau dan memiliki ukuran yang kecil dengan ukuran lumut yang besar adalah kurang dari 50 cm. Habitat Bryophyta berada di batu, kayu gelondongan, pepohonan dan ditanah atau di tembok lembap.

Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B agar dapat membuat makanan sendiri, berarti lumut juga bersifat autotrof.

Salah satu divisi dari bryophyta ini merupakan divisi tumbuhan kecil yang tidak dapat dibedakan strukturnya. Contohnya lumut, lumut hati dan juga lumut tanduk.

3. Pteridophyta

Pteridophyta atau tumbuhan paku merupakan salah satu jenis cryptogamae yang memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta tergolong dalam tumbuhan kormus berspora yang menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang membentuk bangun sayap, yaitu pada pucuknya yang terdapat bulu-bulu.

Pteridophyta bereproduksi secara aseksual dengan spora dan disebut juga sebagai tumbuhan berpembuluh karena memiliki pembuluh pengangkut. Dan terdapat lapisan pelindung sel di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, serta hidup di tempat yang lembap.

Pteridophyta memiliki akar serabut yang berupa rizoma, dengan ujung akar yang dilindungi oleh kaliptra. Pteridophyta termasuk pada divisi tumbuhan tingkat rendah tanpa bunga yang bisa dibedakan dari struktur batang, akar dan daunnya. Contoh dari pteridophyta yaitu tumbuhan paku-pakuan, lumut bulu, lumut gada, lumut paku dan tumbuhan ekor kuda.

Fakta Cryptogamae

Berikut ini fakta-fakta terkait dengan cryptogamae yang perlu kamu ketahui:

  1. Cryptogamae termasuk ke dalam salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki organ reproduksi tersembunyi dan bereproduksi dengan spora serta tidak memiliki bunga atau biji.
  2. Sebagian besar spesies cryptogamae bereproduksi secara aseksual dengan membentuk spora. Namun beberapa ada yang dapat bereproduksi secara seksual dengan cara melakukan pembelahan maupun peleburan gamet.
  3. Tidak semua spesies dalam cryptogamae bagian dari kerajaan tanaman, seperti jamur yang dianggap sebagai kerajaan yang lebih erat terkait dengan hewan dan tumbuhan, dan Bacillaripohyta yang dianggap masuk sebagai filum bakteri.
  4. Cryptogamae mewakilkan tanaman yang tidak berbiji atau sering disebut sebagai tanaman tingkat rendah.
  5. Cryptogamae dibagi menjadi tiga divisi yaitu thallophyta, bryophyta dan pteridophyta yang satu-satunya jenis cryptogamae yang memiliki akar, batang dan daun sejati.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai cryptogamae yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis dan contohnya.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa cryptogamae merupakan tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki struktur seperti akar, batang, daun, buah, biji seperti tanaman pada umumnya, kecuali Pteridophyta.

Cryptogamae memiliki termasuk ke dalam salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki organ reproduksi tersembunyi dan bereproduksi dengan spora serta tidak memiliki bunga atau biji.

Sebagian besar spesies cryptogamae bereproduksi secara aseksual dengan membentuk spora. Namun beberapa ada yang dapat bereproduksi secara seksual dengan cara melakukan pembelahan maupun peleburan gamet. Contoh dari cryptogamae yaitu alga, lumut, pakis dan jamur.

The post Cryptogamae : Pengertian, Ciri-ciri, Contoh dan Faktanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Spora: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/spora Tue, 15 Feb 2022 01:40:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31351 Pengertian Spora Definisi umum spora merupakan unit reproduksi pada fungi, bakteri, algae, dan tumbuhan lain baik aseksual maupun seksual, spora sering ditemui pada tumbuhan paku dan lumut. Definisi spora menurut KBBI yaitu sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan yang terdiri dari beberapa sel yang telah diproduksi pada tumbuhan dengan caranya masing-masing. Spora pada tumbuhan paku merupakan […]

The post Spora: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Spora

Definisi umum spora merupakan unit reproduksi pada fungi, bakteri, algae, dan tumbuhan lain baik aseksual maupun seksual, spora sering ditemui pada tumbuhan paku dan lumut. Definisi spora menurut KBBI yaitu sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan yang terdiri dari beberapa sel yang telah diproduksi pada tumbuhan dengan caranya masing-masing.

Spora pada tumbuhan paku merupakan fase perkembangbiakan generatif yang terletak dalam sporangium. Spora memiliki karakter morfologi yang dapat diteliti melalui jenis, tipe ornamentasi, bentuk, dan ukuran yang terletak pada eksin. Spora memiliki bentuk yang bermacam-macam seperti tetrahedral, elips, dan isobilateral.

Spora dapat diamati pada tumbuhan paku, tumbuhan paku mudah dicari dan ada dimana-mana. Pada tumbuhan paku, spora dapat terlihat dan terletak di bagian bawah helai daun. Spora pada tumbuhan paku berbentuk bulat, memanjang, berwarna cokelat, dan dibungkus oleh jaringan yang disebut dengan indisium.

Jenis Spora

Menurut Erdtman 1957, spora memiliki jenis-jenis berdasarkan ukuran yang terdiri dari enam golongan antara lain:

  1. Kategori sangat kecil yakni spora yang berukuran kurang dari 10 µm. 
  2. Kategori kecil yakni spora yang berukuran berkisar 10 – 25 µm. 
  3. Kategori sedang yakni spora yang berukuran berkisar 25 – 50 µm.
  4. Kategori besar yakni spora yang berukuran berkisar 50 – 100 µm.
  5. Kategori sangat besar yakni spora yang berukuran berkisar 100 – 200 µm.
  6. Kategori raksasa yakni spora yang berukuran mencapai lebih dari 200 µm.

Jenis spora berdasarkan proses pembentukan daur hidup dibedakan menjadi dua, antara lain:

1. Mitospora

Mitospora adalah jenis spora yang diproduksi dengan proses mitosis seperti yang diproses pada tumbuhan fungi dan paku-pakuan. Golongan Ascomycetes terdiri dari sebagian besar tumbuhan fungi, sedangkan golongan protalus terdiri dari sebagian besar tumbuhan paku-pakuan.

2. Meiospora

Meiospora adalah salah satu jenis spora yang terbentuk dari proses meiosis seperti yang terjadi pada tumbuhan berbiji, lumut, paku air, dan paku rane. Pada tumbuhan berbiji, meiospora akan tumbuh menjadi serbuk sari yang biasanya ditemui pada golongan gymniospermae dan angiospermae. 

Sedangkan pada tumbuhan lain seperti paku air dan paku rane, meiospora akan memproduksi sel telur dan spermatozoid. Meiospora terdiri dari dua jenis yakni pertama mikrospora yang berasal dari gametofit dan yang kedua berasal dari gametit betina.

Jenis spora berdasarkan struktur terdiri dari 10 macam, antara lain:

  1. Aeciospora, merupakan spora pada tumbuhan fungi yang diproduksi dari aecium.
  2. Ascospora, merupakan jenis spora dengan karakteristik dari golongan Ascomycetes yang diproduksi dari ascus.
  3. Basiodiospora, merupakan spora yang diproduksi oleh basidium pada basidiomycetes.
  4. Carpospora, merupakan spora pada alga merah yang diproduksi oleh carposporofit.
  5. Oospora, merupakan spora yang diproduksi oleh oogonium pada oomycetes.
  6. Sporangiospora, merupakan spora yang ada pada tumbuhan fungi yang diproduksi oleh sporangium.
  7. Teliospora, merupakan spora yang diproduksi oleh telium pada tanaman fungi.
  8. Tetraspora, merupakan spora yang diproduksi oleh tetraporofit pada laga merah.
  9. Urediospores, merupakan spora yang diproduksi oleh uredium pada tanaman fungi.
  10. Zygospora, merupakan spora yang diproduksi oleh zygomsporangium dari zygomycetes.

Fungsi Spora

Berikut fungsi-fungsi spora berdasarkan jenisnya, antara lain:

1. Zigospora

Pada jenis ini spora memiliki fungsi sebagai alat persebaran haploid dari golongan fungi yang dapat tumbuh menjadi konidium. Zigospora merupakan istilah yang menjelaskan mengenai proses zigot yang memproduksi spora pada ganggang.

2. Klamidospora

Pada jenis ini spora berperan sebagai alat pertahanan hidup yang diproduksi oleh fungi. Klamidospora juga merupakan spora aseksual bersel satu yang terletak di ujung hifa dan sangat resisten terhadap lingkungan yang ekstrem.

3. Endospora

Pada jenis ini spora berfungsi sebagai alat pertahanan ketika terjadi kondisi ekstrim seperti suhu yang tinggi, kekeringan, maupun terkontaminasi senyawa kimia yang beracun, serta radiasi yang dapat membahayakan hidup tumbuhan.

4. Diaspora

Pada jenis ini spora berfungsi sebagai agen penyebaran seperti yang dapat diamati dalam tumbuhan paku-pakuan, lumut, dan fungi.

Struktur Spora

Struktur Spora
Struktur Spora

Spora terdiri dari lima struktur, antara lain:

  1. Korestasi Pusat Spora, merupakan bagian inti spora yang terdiri dari beberapa unsur seperti DNA, RNA, Asam Dipiclonic (DPA) dan lain-lain.
  2. Lapisan Dalam, pada lapisan ini terkandung sel protein yang dapat menghalau aksi kimia dan enzimatik terhadap spora. Lapisan dalam juga merupakan struktur utama spora yang berfungsi untuk membuat spora menjadi aktif dalam mendukung proses perkembangbiakan pada tanaman, seperti tanaman paku-pakuan, jamur, lumut, dan lain-lain. 
  3. Dinding Spora, merupakan bagian dari spora yang dapat melindungi pusat spora dari bahan-bahan yang dapat merusak tumbuhan yang berasal dari bahan kimia.
  4. Korteks, merupakan bagian dalam spora yang dapat melindungi tumbuhan dari suhu ekstrem dan dehidrasi. Korteks terletak di antara lapisan dalam dan lapisan luar.  
  5. Lapisan luar, merupakan bagian dari spora yang terdiri dari aperutra yang berfungsi sebagai pengendali mekanisme perubahan volume cairan sel. Apertura ini dibedakan menjadi dua yakni apertura majemuk dan apertura tunggal.

Contoh Tumbuhan Spora

  • Tumbuhan Paku Rane
  • Tumbuhan Lumut
  • Tumbuhan Kiambang
  • Tumbuhan Jamur
  • Tumbuhan Paku Air
  • Tumbuhan Pakis
  • Tumbuhan Suplir
  • Tumbuhan Azolla
  • Ganggang

The post Spora: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>