status sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/status-sosial Tue, 14 Feb 2023 07:19:40 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico status sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/status-sosial 32 32 5 Contoh Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal https://haloedukasi.com/contoh-bentuk-mobilitas-sosial-horizontal-dan-vertikal Tue, 14 Feb 2023 07:17:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41437 Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan posisi sosial seseorang dalam masyarakat. Ada dua jenis mobilitas sosial yang dikenal: mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal. Semuanya dibedakan dari dampak negatif dan positif mobilitas sosial setiap jenis. Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan posisi sosial seseorang dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain yang setara. Misalnya, seseorang […]

The post 5 Contoh Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan posisi sosial seseorang dalam masyarakat. Ada dua jenis mobilitas sosial yang dikenal: mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal. Semuanya dibedakan dari dampak negatif dan positif mobilitas sosial setiap jenis.

Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan posisi sosial seseorang dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain yang setara. Misalnya, seseorang yang berasal dari kelas menengah yang kemudian naik ke kelas menengah atas. Ini bisa dicapai melalui karir atau usaha yang sukses, atau melalui perubahan dalam pendidikan atau kualifikasi.

Sedangkan mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan posisi sosial seseorang dari satu tingkat sosial ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Misalnya, seseorang yang berasal dari kelas bawah yang kemudian naik ke kelas menengah atau sebaliknya. Ini bisa dicapai melalui karir atau usaha yang sukses, atau melalui perubahan dalam pendidikan atau kualifikasi.

Kedua jenis mobilitas sosial ini penting dalam masyarakat karena mereka menunjukkan tingkat kesempatan yang ada bagi individu untuk meningkatkan status sosial mereka. Mobilitas sosial yang tinggi menunjukkan tingkat kesempatan yang lebih tinggi bagi individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, sementara mobilitas sosial yang rendah menunjukkan tingkat kesempatan yang lebih rendah.

Namun demikian, mobilitas sosial tidak selalu mengarah pada peningkatan kesejahteraan ekonomi, kesehatan, atau kualitas hidup yang lebih baik bagi individu yang mengalami perpindahan posisi sosial. Selain itu, mobilitas sosial juga dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial seperti ras, etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, dan identitas gender.

Contoh Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal

  • Peningkatan Kualifikasi

Contoh lain mobilitas horizontal dan vertikal adalah seorang pekerja di sektor industri yang berhasil meningkatkan kualifikasinya dan memperoleh pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi. Ini merupakan contoh mobilitas sosial horizontal karena perpindahan tersebut dari satu posisi yang setara (pekerja di sektor industri) ke posisi yang setara (pekerja di sektor industri dengan gaji yang lebih tinggi) dalam dunia kerja.

Pekerja di sektor industri yang berhasil meningkatkan kualifikasinya dan memperoleh pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi mungkin meningkatkan pendapatannya, memperoleh kesempatan untuk mengembangkan karirnya dan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial horizontal dapat meningkatkan kesempatan individu untuk meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka.

  • Perpindahan Lokasi

Contoh mobilitas sosial horizontal dimana perpindahan penduduk yang berupa perubahan lokasi. Contohnya adalah seorang pekerja yang pindah dari kota ke kota lain untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Ini merupakan contoh mobilitas sosial horizontal karena perpindahan tersebut dari satu posisi yang setara (pekerja di kota A) ke posisi yang setara (pekerja di kota B) dalam dunia kerja.

Pekerja yang pindah dari kota ke kota lain untuk mencari pekerjaan yang lebih baik mungkin meningkatkan pendapatannya, memperoleh kesempatan untuk mengembangkan karirnya dan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Contoh Bentuk Mobilitas Sosial Vertikal

  • Peningkatan Status Sosial

Salah satu contoh mobilitas sosial vertikal adalah seorang anak dari keluarga miskin yang berhasil lulus dari sekolah dan kemudian mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik. Ini merupakan contoh mobilitas sosial vertikal karena perpindahan tersebut dari satu tingkat sosial yang lebih rendah (keluarga miskin) ke tingkat yang lebih tinggi (pekerja dengan gaji yang baik).

Anak dari keluarga miskin yang berhasil lulus dari sekolah dan kemudian mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik mungkin meningkatkan pendapatannya, memperoleh kesempatan untuk mengembangkan karirnya dan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial vertikal dapat meningkatkan kesempatan individu untuk meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka.

  • Peningkatan Jabatan Kerja Kantoran

Salah satu contoh bentuk mobilitas sosial horizontal adalah pekerja kantoran yang berpindah dari posisi staf ke posisi manajer. Ini merupakan contoh mobilitas sosial horizontal karena perpindahan tersebut dari satu posisi yang setara (staf) ke posisi yang setara (manajer) dalam hierarki organisasi.

Pekerja kantoran yang berpindah dari posisi staf ke posisi manajer mungkin meningkatkan gajinya, mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar, dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan karirnya. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial horizontal dapat meningkatkan kesempatan individu untuk meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka.

  • Peningkatan Skala Bisnis

Selanjutnya adalah seorang pelaku bisnis yang berhasil meningkatkan perusahaannya dari skala kecil menjadi perusahaan besar. Ini merupakan contoh mobilitas sosial horizontal karena perpindahan tersebut dari satu tingkat ke tingkat yang setara dalam dunia bisnis.

Pelaku bisnis yang berhasil meningkatkan perusahaannya dari skala kecil menjadi perusahaan besar mungkin meningkatkan pendapatannya, memperoleh kekayaan yang lebih besar, dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial horizontal dapat meningkatkan kesempatan individu untuk meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka.

The post 5 Contoh Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Bentuk Kesenjangan Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/bentuk-kesenjangan-sosial Tue, 31 Jan 2023 09:06:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41114 Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat akan saling berinteraksi satu sama lain yang biasanya disebut dengan interaksi sosial. Di dalam proses interaksi, kamu akan menemukan adanya perbedaan di dalam tiap individu atau kelompok. Perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian akan menimbulkan kesenjangan satu sama lain. Kesenjangan, ketimpangan atau perbedaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat biasa disebut dengan kesenjangan sosial. […]

The post 4 Bentuk Kesenjangan Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat akan saling berinteraksi satu sama lain yang biasanya disebut dengan interaksi sosial. Di dalam proses interaksi, kamu akan menemukan adanya perbedaan di dalam tiap individu atau kelompok.

Perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian akan menimbulkan kesenjangan satu sama lain. Kesenjangan, ketimpangan atau perbedaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat biasa disebut dengan kesenjangan sosial.

Pengertian Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial merupakan kondisi yang tidak seimbang yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat, baik kehidupan secara individu maupun kehidupan kelompok. Ketidakseimbangan ini terjadi karena adanya perbedaan yang dimiliki atau didapatkan, sehingga menimbulkan rasa ketidakadilan.

Perbedaan ini biasanya berkaitan dengan sesuatu yang dianggap penting seperti keuangan, pendapatan, posisi, dan lain sebagainya.

Menurut Chambers, seorang ilmuwan sosial mengatakan bahwa kesenjangan sosial adalah semua gejala yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat. Gejala ini muncul karena adanya perbedaan dalam hal ekonomi atau keuangan antara masyarakat yang berada dalam watu wilayah yang sama.

Sedangkan kesenjangan sosial dalam arti KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah ketidakseimbangan, perbedaan, dan menjadi jurang pemisah antara individu dengan individu, individu kelompok maupun kelompok dengan kelompok dalam tatanan masyarakat.

Adanya perbedaan-perbedaan ini akan menimbulkan celah pemisah antara orang kaya dengan orang yang berada di bawahnya (orang miskin). Dalam kehidupan masyarakat, kesenjangan sosial terbagi menjadi beberapa bentuk. Adapun bentuk-bentuk dari kesenjangan sosial adalah sebagai berikut:

Bentuk Kesenjangan Sosial

Ada empat macam dan bentuk kesenjangan sosial yang terdapat dalam masyarakat. Berikut ini penjelasan lengkap masing-masing bentuk kesenjangan sosial.

  • Kesenjangan Sosial Ekonomi Antar Kelompok Masyarakat

Kesenjangan sosial ekonomi antar kelompok masyarakat ini terjadi antara kelompok ekonomi yang lebih tinggi dengan kelompok di bawahnya. Pendapatan seseorang atau kelompok yang tidak sama mempengaruhi timbulnya kesenjangan sosial ekonomi antar masyarakat.

Kesenjangan sosial ekonomi ini terlihat dalam beberapa aspek mulai dari pembangunan yang tidak merata, pelayanan publik, kesehatan, pendidikan hingga permasalahan air bersih dan sanitasi.

Biasanya, kelompok-kelompok di wilayah perkotaan yang berada dalam kelas atau stratifikasi sosial tinggi akan menunjukkan bahwa mereka memiliki ekonomi yang baik. Mulai dari pakaian, kendaraan hingga sikap mereka kepada kelompok masyarakat lainnya.

Hal ini jelas menimbulkan rasa ketidakadilan sehingga muncul kesenjangan anar kelompok sosial dalam masyarakat ini. Jenis kelompok sosial dengan ekonomi tinggi, memiliki kehidupan yang lebih baik seperti keuangan dan pekerjaan sehingga akan mempengaruhi kehidupan yang mereka miliki.

Sedangkan kelompok sosial dengan ekonomi rendah biasanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan tingginya bentuk ketimpangan sosial dan menjadi jurang pemisah antar kelompok-kelompok tersebut.

  • Kesenjangan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik harus didukung dengan berbagai faktor. Namun, faktor yang paling besar pengaruhnya adalah faktor pendidikan.

Pendidikan yang baik akan membangun sebuah masyarakat yang memiliki kemampuan untuk memajukan diri mereka sendiri juga lingkungan. Dengan pendidikan ini, seseorang dapat meningkatkan status sosial mereka dan membuat kehidupannya menjadi lebih sejahtera.

Akan tetapi, di Indonesia kesenjangan SDM masih tinggi dimana menunjukkan bukti bahwa pendidikan yang ada belum merata. Terlihat jelas pendidikan di desa atau wilayah-wilayah yang memiliki akses terbatas akan mendapatkan sistem pendidikan yang kurang berkualitas.

Berbeda dengan perkotaan, dimana pusat pendidikan berkualitas berkembang pesat. Perbedaan pendidikan ini akan mempengaruhi kualitas SDM masyarakat yang ada, sehingga seseorang yang memiliki kualitas SDM baik jelas akan memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka yang memiliki kualitas SDM rendah.

  • Kesenjangan Antara Desa dan Kota

Di antara desa dan kota terlihat jelas kesenjangan, ketimpangan atau perbedaan antara keduanya. Kesenjangan sosial antara desa dan kota ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor yang paling berpengaruh adalah kondisi geografis, dimana desa memiliki kondisi yang kurang menguntungkan jika dibanding dengan wilayah perkotaan.

Adanya kondisi geografis yang berbeda menyebabkan perbedaan yang cukup besar dalam hal mata pencaharian. Di desa, mayoritas mata pencaharian warga adalah petani atau pedagang.

Sebagai contoh di daerah pegunungan, masyarakat hanya dapat mengandalkan sumber daya alam yang ada seperti sawah atau perkebunan sehingga petani dan pedagang menjadi pilihan pekerjaan yang tersedia disana. Masyarakat desa menggantungkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari dari keuntungan yang diperoleh dari pekerjaannya.

Berbeda dengan wilayah perkotaan, dimana pembangunan terus-menerus digalakkan dengan memprioritaskan sektor industri. Berbagai jenis mata pencaharian di kota tersedia dengan kuota dan jumlah yang besar sehingga banyak warga desa yang memilih merantau ke kota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Penghasilan bagi masyarakat yang berada di perkotaan jauh lebih banyak dibandingkan dengan penghasilan masyarakat desa. Adanya perbedaan dalam pekerjaan ini sangat mempengaruhi finansial atau keuangan masyarakat, yang mana menimbulkan kesenjangan sosial antara masyarakat desa dan kota.

  • Kesenjangan Antar Wilayah dan Subwilayah

Dalam suatu wilayah, kamu akan menemukan kesenjangan sosial antara satu wilayah dengan wilayah lain. Kesenjangan sosial ini bisa kamu temukan dalam beberapa wilayah pelosok yang jauh dari jangkauan orang. Di wilayah pelosok, kamu akan menemukan banyaknya keterbatasan seperti kesulitan air bersih, penerangan, pendidikan, hingga akses koneksi ke internet.

Mereka yang tinggal dalam subwilayah akan merasakan kesenjangan sosial yang sangat tinggi, dimana mereka tidak dapat merasakan kehidupan yang sama dengan wilayah lain. erbedaan antar wilayah dan subwilayah dikarenakan adanya pembangunan yang tidak merata yang diberikan oleh pemerintah.

Namun, pembangunan yang tidak merata ini dikarenakan beberapa hal yang seperti kondisi geografis, Sumber Daya Alam dan juga Sumber Daya Manusianya. Oleh sebab itu, wilayah dengan subwilayah juga akan menimbulkan kesenjangan sosial yang dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai kesenjangan sosial yang ada dalam masyarakat. Kesenjangan sosial tidak akan terjadi apabila pendapatan yang didapatkan oleh masyarakat sama, sehingga tidak menimbulkan perbedaan.

The post 4 Bentuk Kesenjangan Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-mobilitas-sosial Tue, 31 Jan 2023 03:33:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41119 Jakarta ramai, mungkin itu adalah dua kata yang tepat untuk mewakili pembukaan dari artikel ini. Namun keramaian tersebut ternyata juga terjadi di kota Jabodetabek lainnya. Sarana kendaraan umum tampak tidak pernah sepi pengunjung, dari pagi hingga malam. Tidak jarang, sarana umum yang tersedia seperti kereta api maupun busway terlihat tidak lagi mampu menampung banyaknya penghuni […]

The post 8 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jakarta ramai, mungkin itu adalah dua kata yang tepat untuk mewakili pembukaan dari artikel ini. Namun keramaian tersebut ternyata juga terjadi di kota Jabodetabek lainnya.

Sarana kendaraan umum tampak tidak pernah sepi pengunjung, dari pagi hingga malam. Tidak jarang, sarana umum yang tersedia seperti kereta api maupun busway terlihat tidak lagi mampu menampung banyaknya penghuni kota yang datang untuk bekerja.

Adanya pergerakan penduduk dari suatu kota ke kota lainnya untuk memperbaiki nasib, mendapatkan pekerjaan, status ekonomi yang lebih baik, status sosial yang lebih tinggi, hingga peluang untuk sukses yang lebih besar khususnya di Jakarta, ternyata dibahas dalam tema mobilitas sosial.

Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin mobilis yang artinya mudah dipindahkan, banyak gerak, atau bergerak dan socius, yaitu lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah pergerakan yang terjadi dalam struktur sosial melibatkan adanya pola-pola tertentu dalam lapisan masyarakat.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1992) dalam buku berjudul Sosiologi, menjelaskan bahwa mobilitas sosial dapat dialami semua individu di masyarakat, karena setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha agar naik ke lapisan struktur sosial yang lebih tinggi atau lebih baik.

Secara singkat, mobilitas sosial diartikan sebagai perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok orang ke status sosial yang lain, hasil perpindahan tersebut bisa lebih tinggi, sederejat, hingga lebih rendah.

Faktor Pendukung Mobilitas Sosial

Hasil dari perpindahan status sosial yang beragam, disebabkan oleh beberapa faktor pendorong mobilitas sosial, antara lain:

  • Struktural

Faktor struktural adalah kesempatan bagi individu untuk menempati suatu kedudukan dalam masyarakat maupun kemudahan dalam mengakses kedudukan tersebut.

Dalam hal ini, adanya struktur masyarakat Indonesia yang terbuka memungkinkan semua individu dari berbagai macam latar belakang dan pendidikan menempati posisi jabatan yang tinggi, seperti manager, hingga CEO suatu perusahaan.

Namun, dalam faktor struktural ini mobilitas sosial cenderung bersifat menurun karena adanya jumlah penduduk dengan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak seimbang.

  • Faktor Individu

Faktor individu terkait dengan kualitas diri individu, seperti : pengetahuan, sikap, dan pengetahuan. Sebagai contoh, jika kamu dilahirkan dengan status sosial menengah dari kedua orang tua kamu, dan kamu ingin memiliki status sosial yang lebih tinggi, maka untuk meraih hal tersebut kamu dapat meraihnya dengan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, hal ini disebut dengan social elevator.

  • Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berdampak terhadap banyak hal, salah satunya adalah mobilitas sosial. Jika faktor ekonomi memiliki kondisi yang baik, maka mobilitas sosial dapat berada dalam kondisi yang juga baik, sifatnya ekuivalen.

Sebaliknya, jika kondisi ekonomi sedang buruk, ditandai dengan jumlah pendapatan penduduk yang juga menurun, maka mobilitas sosial akan sulit untuk terjadi.

  • Faktor Politik

Mendengar kata ‘politik’ tentunya akrab dengan sistem pemerintahan yang terjadi dalam suatu negara. Kondisi negara yang stabil memiliki pengaruh yang besar untuk membuat terjadi mobilitas sosial yang maksimal.

Pada hal ini, kondisi negara yang stabil menyediakan keamanan sehingga menciptakan kemudahan untuk mobilitas sosial terjadi.

  • Faktor Penduduk (Demografi)

Jumlah penduduk di Indonesia selalu bertambah dari waktu ke waktu, mengakibatkan mobilitas geografik.

Pertambahan penduduk setiap tahunnya menyebabkan lahan pemukiman yang terus berkurang berdampak pada meningkatnya kemiskinan maupun bertambahnya pengangguran, karena tidak tersedianya pemukiman yang layak untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan individu.

Ketidakseimbangan antara ketersediaan lahan pemukiman dengan jumlah penduduk yang ada membuat ketidakseimbangan pada banyak hal, seperti perbedaan yang sangat signifikan antara individu yang memiliki pekerjaan dengan pengangguran.

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Terdapat tiga faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Sistem Tertutup pada Lapisan Sosial

Sistem pelapisan sosial tertutup dalam masyarakat dapat menghambat terjadinya kenaikan pada mobilitas sosial atau dengan kata lain hanya kelompok tertentu yang dapat menempati strata sosial teratas.

Sebagai contoh, pada sistem masyarakat feodal hanya keturunan bangsawan yang dapat menduduki strata sosial kelas atas. Sementara rakyat kecil tetap menempati strata sosial kelas bawah.

  • Faktor Kemiskinan

Kemiskinan adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sulitnya menaikkan strata sosial karena terbentur banyak aspek.

Misalnya, pendidikan yang rendah mengakibatkan kualitas sumber daya manusia yang juga rendah, kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang berkualitas, yang juga akan mengakibatkan kurangnya kemampuan finansial individu untuk hidup layak.

  • Faktor Budaya

Indonesia memiliki beragam budaya serta bahasa hingga adat istiadat. Untuk mempertahankan budaya yang telah menjadi indentitas Indonesia, maka tidak jarang golongan masyarakat menjadi enggan menerima adanya perubahan budaya hingga kemajuan teknologi.

Adanya beragam budaya, bahasa, hingga adat-istiadat, tidak jarang juga menimbulkan diskriminasi antar suku, ras, golongan, maupun agama.

Selain itu, adanya budaya pada negara-negara di Asia yang cenderung membedakan strata sosial antara laki-laki dan perempuan juga berperan penting dalam mobilitas sosial.

Misalnya, perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi, karena perempuan hanya bertugas untuk menjaga dan merawat anggota keluarga. Sementara itu, laki-laki dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin, karena mereka bertugas untuk mencari nafkah.

Konflik yang terjadi pada faktor budaya tersebut menghalangi kemudahan dalam terjadinya mobilitas sosial.

Setelah mengetahui pengertian dari mobilitas sosial, faktor pendukung dan juga faktor penghambatnya, menurut kamu faktor apa sih yang paling menarik, readers? Yuk, komen di artikel ini!

The post 8 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
16 Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal https://haloedukasi.com/contoh-mobilitas-horizontal-dan-vertikal Mon, 14 Nov 2022 06:52:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39411 Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidakakan bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain di sekitarnya. Manusia memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupannya. Dalam menjalankan kehidupannya di lingkup kehidupan sosial, manusia pasti banyak melakukan aktivitas yang terjadi termasuk kebutuhan manusia yaitu mengalami mobilitas sosial. Lalu apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial? Mobilitas sosial merupakan […]

The post 16 Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidakakan bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain di sekitarnya. Manusia memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupannya. Dalam menjalankan kehidupannya di lingkup kehidupan sosial, manusia pasti banyak melakukan aktivitas yang terjadi termasuk kebutuhan manusia yaitu mengalami mobilitas sosial.

Lalu apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial? Mobilitas sosial merupakan suatu perpindahan yang dijalankan oleh suatu individu ataupun kelompok dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Mobilitas sosial dilakukan untuk memudahkan manusia dalam perbaikan kualitas hidup manusia dan kesejahterannya hidupnya baik secara individu maupun kelompok.

Sebenarnya mobilitas ini ada dua jenis yaitu mobilitas horizontal dan moblitas vertikal. Kali ini kita akan membahas langsung keduanya dengan memberikan contohnya juga agar kalian semua bisa lebih mudah dalam memahaminya. Yuk, simak kedua penjelasan tentang mobilitas horizontal dan vertikal sebagai berikut.

Pengertian Moblitas Horizontal dan Contohnya

Apaitu mobilitas horizontal? Mobilitas horizontal diartikan sebagai suatu proses perpindahan seseorang baik individu maupun kelompok dari suatu tempat ke tempat lainnya yang masih berada di lapisan sosial yang sama. Dalam hal ini, kita bisa mengartikan bahwa  dalam moblitas horizontal tidak kita temukan perubahan kedudukan. Artinya posisi yang dimaksud pada mobilitas ini berada pada level yang sama.

Sebelum memberikan contoh, nah sebaiknya kalian semua tau dulu deh, biasanya yang menjadi pemicu faktor terjadinya mobilitas horizontal ini salah satunya adalah karena urusan pekerjaan, maksudnya seperti pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya yang levelnya atau sama-sama bergengsinya. Contoh lainnya yaitu sebagai berikut:

  • Ketika seorang guru matematika mengatasi sekolah lain dalam kegiatan belajar matematika dengan menempati jabatan yang sama, yaitu guru matematika.
  • Contoh lainnya ketika kepala cabang kantor yang harus mengatasi ke kantor lainnya dengan jabatan yang sama dan jobdesc yang sama.
  • Kemudian ada lagi contohnya seperti pemain bola basket yang berasal dari sebuah klub basket ball elite yang di transfer ke klub papan atas lainnya di sebuah liga.
  • Pegawai yang dipindah tugas dari daerahnya yang menjadi tempat tinggal ke daerah lainnya
  • Anak murid baru yang baru saja pindah dari sekolah ke sekolah yang lainnya.
  • Pelajar yang mengabdi dari satu dusun ke dusun yang lain
  • Keluarga besar yang pindah dari kota ke kota lainnya.

Itulah contoh yang bisa kalian pahami untuk memahami apa itu mobilitas horizontal. Jadi, pada dasarnya mobilitas horizontal merupakan suatu perpindahan di lingkup lapisan sosial yang sama tanpa adanya perubahan sedikitpun. Sekarang sudah lebih paham, kan?

Pengertian Moblitas Vertikal dan Contohnya

Setelah membaca pengertian dan contoh moblitas horizontal, kita akan membahas tentang moblitas vertikal. Mobilitas tidak hanya dapat terjadi secara horizontal tetapi juga vertikal. Mobilitas vertikal bisa diartikan sebagai suatu proses pergerakan individu maupun kelompok yang mengalami naik dan turun dari satuan jenis tingkat sosial ke tingkat lainnya.

Nah, yang menjadi faktor dari suatu perpindahan yang dilakukan secara vertikal adalah karena faktor pekerjaan, pendidikan dan juga pernikahan.

Mobilitas vertikal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mobilitas vertikal ke atas atau vertikal ke bawah. Mobilitas vertikal ke atas juga bisa kita sebut dengan social climbing sedangkan mobilitas vertikal ke bawah bisa disebut dengan social sinking. Mobilitas vertikal ini bisa membuat perubahan kedudukan sosial individu maupun kelompok baik kea rah yang akan naik tingkat lebih tinggi, ataupun turun tingkat ke yang rendah.

Contoh mobilitas vertikal ke atas atau naik (social climbing):

  • Seorang pegawai bank yang memiliki prestasi sehingga diangkat menjadi naik tingkat hingga menjadi manager direktur.
  • Seorang yang pengangguran kemudian mendapatkan pekerjaan
  • Siswa yang lulus sekolah kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi hingga kemudian ingin melanjutkan ke kuliah di universitas.
  • Orang yang naik pangkat maupun pendapatan sehingga situasi itu mempengaruhi status sosial maupun ekonomi mereka.

Nah, sekarang kita langsung lanjut ke contoh mobilitas ke bawah ya, simak di bawah ini

  • Seorang karyawan yang diturunkan jabatannya dari kepala bagian menjadi staf.
  • PNS yang akan segera pensiun sehingga tidak lagi bekerja.
  • Seseorang yang melakukan pelanggaran dalam hukum sehingga di penjara.
  • Pegawai dari suatu perusahaan yang dipecat atau di PHK oleh perusahaan.
  • Seorang pemimpin yang akan lengser karena sudah habis masa jabatannya.

Perbedaannya juga terlihat jelas bahwa mobilitas horizontal tidak mengalami perubahan kedudukan sosial sedangkan mobilitas vertikal sebaliknya. silakan dipahami kembali untuk lebih mengenali mobilitas sosial yang biasa kita temukan bahkan kita rasakan dalam kehidupan kita. Semoga bermanfaat!

The post 16 Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Status Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/status-sosial Mon, 29 Mar 2021 04:44:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23299 Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai status sosial yang ada di dalam masyarakat yang meliputi pengertian, karakteristik, macam dan contoh dari status sosial. Pengertian Status Sosial Menurut Para Ahli H. T MazumdarStatus sosial adalah posisi individu dalam kelompok tempatnya di jejaring sosial kewajiban dan hak istimewa timbal balik, hak dan kewajiban. Mayor PolakStatus […]

The post Status Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai status sosial yang ada di dalam masyarakat yang meliputi pengertian, karakteristik, macam dan contoh dari status sosial.

Pengertian Status Sosial

Menurut Para Ahli

  • H. T Mazumdar
    Status sosial adalah posisi individu dalam kelompok tempatnya di jejaring sosial kewajiban dan hak istimewa timbal balik, hak dan kewajiban.
  • Mayor Polak
    Status sosial dapat didefinisikan sebagai status dimana sebagai kedudukan sosial seseorang dalam suatu kelompok serta dalam masyarakat.
  • Davis
    Status sosial didefinisikan sebagai posisi dalam sistem kelembagaan umum, yang diakui dan didukung oleh seluruh masyarakat, secara spontan berevolusi daripada secara sengaja diciptakan, berakar pada cerita rakyat dan adat istiadat.
  • Soerjono Soekanto
    Status sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise dan hak hak serta kewajiban kewajibannya.
  • Ralph Linton
    Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakat. Pemilik status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan pemilik statu sosial rendah.

Secara Umum

Status sosial yaitu suatu hal yang dimiliki oleh individu atau seseorang yang berada di dalam lingkungan masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari masyarakat.

Karakteristik Status Sosial

  • Status sosial memiliki presites.
  • Status sosial merupakan salah satu bagian dari masyarakat.
  • Status sosial dapat ditentukan dengan hanya relevansi anggota masyarakat lain.
  • Status sosial ditentukan oleh situasi budaya masyarakat tertentu.
  • Setiap orang harus berperan sesuai dengan status sosial yang dimilikinya.

Jenis Status Sosial

Terdapat 6 macam status sosial diantaranya yaitu achieved status, ascribed status, assigned status, active status, symbolic status dan latent status. Berikut ini penjelasan dari keenam macam status sosial yaitu:

Achieved Status

Jenis status ini merupakan status sosial yang sengaja diusahakan atau diraih oleh seseorang. Jenis status sosial ini sifatnya terbuka dan didasarkan pada beberapa hal seperti keturunan, kelahiran, jenis kelamin dan lainnya.

Ada beberapa hal yang membedakan diantara achieved status dengan ascribe status diantaranya sebagai berikut ini, yaitu:

  • Achieved status merupakan hasil dari suatu pencapaian pribadi dan di dapatkan sebagai hasil dari suatu kompetisi dan tidak memiliki hubungan dengan adat dan juga tradisi.
  • Achieved status ini tidak dapat dikatakan akan ada hubungan diantara status yang dicapai dengan peran.
  • Achieved status di dasarkan pada karakteristik kemampuan dan kapasitas dari pribadi.
  • Achieved status mempunyai dasar yang tidak stabil dan dapat diubah dengan sendirinya.
  • Achieved status sangat membantu sekali di dalam mendapatkan status yang dianggap berasal.
  • Achieved status merupakan hadiah pencapaian dan karakteristik pribadi.
  • Achieved status ini dianggap penting di dalam masyarakat modern dan terbuka dikarenakan prestasi dan kualitas pribadilah yang penting.
  • Tidak ada prasyarat untuk mendapatkan status yang dianggap berasal dari yang lebih tua di dalam keluarga terikat untuk dihormati.

Ascribed Status

Ascribed status merupakan status yang di dapatkan secara otomatis dan tidak dibutuhkan suatu usaha atau perjuangan untuk mendapatkannya. Status sosial jenis ini memiliki sifat yang tertutup yaitu hanya akan dimiliki oleh orang tertentu saja yang memiliki status sama dengan orang tuanya.

Ascribed status didasarkan pada beberapa faktor yang tidak umum, seperti ras kekerabatan, jensi kelamin, keluarga, usia dan lainnya. Beberapa hal yang dapat membedakan ascribed status dengan achieved status sebagai berikut ini, yaitu:

  • Ascribed status memiliki hubungan vital dengan aspek internal kepribadian.
  • Ascribed status memiliki hubungan yang lebih besar dengan adat, tradisi dan lainnya.
  • Ascribed status membantu di dalam menghilangkan kesulitan yang dicapai.
  • Ascribed status dapat membantu individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
  • Di dalam ascribed status ada yang namanya hubungan timbal balik diantara status dan peran.
  • Status jenis ini ditetapkan berdasarkan ras, kasta, usia, kerabat dan lainnya.

Assigned Status

Status sosial jenis ini adalah status sosial yang di dapatkan individu dikarenakan mendapatkan suatu mandat atau status sosial ini diberikan oleh orang lain kepada individu. Mandat yang dilakukan dengan baik dianggap berjasa oleh masyarakat.

Active Status

Status sosial jenis ini merupakan status yang dimiliki oleh individu di dalam kurun waktu tertentu. Jenis status aktif ini menunjukkan ada status lain yang tidak aktif secara bersamaan, sehingga memiliki sikap yang mengendalikan suatu kebijakan.

Symbolic Status

Status simbol ini yaitu status yang diproleh individu dikarenakan simbol yang dimiliki atau digunakannya. Status simbolik ini seperti rumah, cara berpakaian dan lainnya.

Latent Status

Status laten ini adalah kebalikan dari status aktif dan status laten ini sering disebut dengan status pasif. Dinamakan status pasif karena status lain sedang aktif mengalami gejolak di dalam pengelolaan.

Contoh Status Sosial

  • Guna mendapatkan gelar sarjana, seorang mahasiswi harus segera menyelesaikan skripsinya agar dapat lulus dan mendapatkan gelar sarjana.
  • Seorang pejabat tinggi di dalam kehidupan sehari harinya naik sepeda onthel jika ingin pergi kemanapun, ini menunjukkan status sosial dari seorang pejabat itu yang sederhana.
  • Ada seorang ketua RT yang bekerja sebagai guru SMP. Pada saat berada di depan murid muridnya, ia berstatus sebagai seorang guru. Namun, pada saat di lingkungan tempat tinggalnya ia biasa dipanggil pak RT.
  • Individu dapat menikmati status sosial yang kaya raya dikarenakan lahir dari keluarga yang kaya raya.
  • Jenderal Sudirman diberikan sebuah mandat oleh Presiden Soekarno untuk memimpin perang gerilya guna melawan Belanda. Dikarenakan jasa dari Jenderal Sudirman tersebut, ia berhak mendapatkan gelar pahlawan nasional.

The post Status Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Assigned Status: Pengertian dan Contohnya https://haloedukasi.com/assigned-status Sat, 03 Oct 2020 06:46:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=11009 Selain Ascribed Status dan Achieved Status, jenis status sosial lainnya yang ada dalam masyarakat, yaitu Assigned Status. Berikut ini akan dijelaskan mengenai Assigned Status. Pengertian Assigned Status Assigned status merupakan salah satu jenis status sosial yang ada dalam masyarakat yang diberikan kepada individu oleh orang lain dan bukan oleh dirinya sendiri atau sudah ada dari […]

The post Assigned Status: Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain Ascribed Status dan Achieved Status, jenis status sosial lainnya yang ada dalam masyarakat, yaitu Assigned Status. Berikut ini akan dijelaskan mengenai Assigned Status.

Pengertian Assigned Status

Assigned status merupakan salah satu jenis status sosial yang ada dalam masyarakat yang diberikan kepada individu oleh orang lain dan bukan oleh dirinya sendiri atau sudah ada dari lahir.

Biasanya assigned status diberikan atas kepercayaan masyarakat sekitar dan cukup sulit untuk didapatkan karena tidak bisa didapatkan secara mandiri oleh seseorang.

Assigned status juga tidak bisa diklaim secara sepihak dan hanya bisa diberikan oleh orang-orang lain yang ada disekitarnya.

Contoh Assigned status

Berikut ini beberapa contoh dari assigned status, yaitu:

1. Contoh assigned status dalam pemberian gelar kepahlawan

Yang biasanya diberikan kepada pahlawan yang sudah gugur dalam memperjuangkan bangsa atau kepada para veteran.

Biasanya individu yang memiliki gelar kepahlawan dianggap telah memiliki kontribusi yang besar dan nyata serta jasanya yang besar dan dapat diteladani sepanjang masa.

Di Indonesia, gelar kepahlawanan tertinggi yaitu pahlawan nasional, contohnya seperti Ir. Soekarno yang telah diberi gelar pahlawan nasional.

Selain itu pemberian gelar pelajar teladan juga dapat menjadi salah satu contoh dari assigned status yang biasanya diberikan oleh seorang guru kepada muridnya yang memiliki kemampuan dengan baik sebagai pelajar.

Pelajar yang memiliki prestasi yang membanggakan dan aktif dalam kegiatan sekolah juga dapat diberikan gelar pelajar teladan.

2. Pemberian gelar kebangsawanan

Contoh berikutnya dari assigned status yaitu pemberian gelar kebangsawanan oleh Ratu Inggris yang diberikan untuk Sir Alex Ferguson.

Sir Alex Ferguson diberikan gelar kebangsawanan karena prestasinya dibidang sepakbola saat menjadi pelatih klub sepakbola asal Inggris yaitu Manchester United.

Dan contoh terakhir dari assigned status yaitu pemberian penganugerahan yang diberikan kepada individu atau kelompok sesuai dengan bidang yang ingin dianugerahkan, biasanya dapat dengan mudah ditemukan lewat layar televisi ataupun secara langsung.

Salah satu contoh penganugerahan yaitu, Grammy Award yang diberikan untuk mengakui prestasi yang luar biasa dalam industri musik oleh National Academy of Recording Art and Sciences di Amerika Serikat.

The post Assigned Status: Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ascribed Status: Pengertian dan Contohnya https://haloedukasi.com/ascribed-status Fri, 02 Oct 2020 09:28:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10996 Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status sosial dalam masyarakat terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya yaitu Ascribed Status. Pengertian Ascribed Status Ascribed status merupakan jenis status sosial dalam masyarakat yang sudah didapatkan dari lahir tanpa perlu perjuangan terlebih dahulu. Ascribed status memiliki sifat tertutup artinya hanya dapat dimiliki oleh individu tertentu yang […]

The post Ascribed Status: Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing.

Status sosial dalam masyarakat terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya yaitu Ascribed Status.

Pengertian Ascribed Status

Ascribed status merupakan jenis status sosial dalam masyarakat yang sudah didapatkan dari lahir tanpa perlu perjuangan terlebih dahulu.

Ascribed status memiliki sifat tertutup artinya hanya dapat dimiliki oleh individu tertentu yang dapat disebabkan oleh garis keturunan dari individu tersebut.

Misalnya seperti jenis kelamin, ras, karta, golongan, keturunan maupun suku sehingga tidak bida dirubah dan memang sudah dimiliki semenjak individu tersebut dilahirkan.

Namun hal tersebut bisa saja berubah di masa depan karena suatu kejadian ataupun pencapaian tertentu.

Contoh Ascribed Status

Berikut ini beberapa contoh dari ascribed status, yaitu:

  • Individu yang terlahir dari keluarga kerajaan pasti akan menjadi pangeran sehingga tidak perlu melakukan apa-apa untuk mendapatkan statusnya sebagai seorang pangeran. Dimana semenjak lahir, kehidupannya sudah pasti berbeda dari anak-anak biasa dengan memiliki banyak peraturan dan tanggung jawab karena dimasa depan dapat menggantikan ayahnya menjadi seorang raja.
  • Individu yang terlahir kedalam suku tertentu akan identik dengan suku tersebut sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya. Contohnya seperti suku Batak yang lebih keras dibandingkan dengan suku Sunda, padahal belum tentu individu tersebut berbicara dengan kata-kata yang keras namun pandangan tersebut sudah melekat dengan suku kelahirannya.
  • Individu yang terlahir dari kasta atau golongan tertentu seperti dalam agama Hindu yang memiliki kasta seperti Ksatria dan Brahmana. Dimana individu yang terlahir dengan kasta Ksatria akan belajar berperang, berkuda atau memanah sejak lahir sedangkan individu yang terlahir dari golongan Brahma akan cenderung belajar agama, ilmu pengetahuan atau filsafat. Maka dari itu jalur hidup kedua individu tersebut akan jauh berbeda karena dilahirkan dari kasta yang berbeda dan diharapkan menjadi orang yang berbeda juga.
  • Individu yang terlahir dengan jenis kelamin pria dianggap memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan wanita dalam keluarga karena biasanya pria secara langsung akan menjadi kepala keluarga yang bertugas melindungi dan memberi nafkah. Selain itu, ascribed status dapat juga ditemukan pada masyarakat yang menganut sistem terbuka seperti ulama, pastur atau biksu yang hanya boleh dilakukan oleh pria.

The post Ascribed Status: Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>