stratifikasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/stratifikasi-sosial Tue, 14 Feb 2023 07:02:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico stratifikasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/stratifikasi-sosial 32 32 4 Fungsi Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/fungsi-stratifikasi-sosial Tue, 14 Feb 2023 06:59:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41438 Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan karakteristik tertentu seperti kekayaan, status sosial, pendidikan, atau pekerjaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial, termasuk kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dan asal usul. Ada beberapa alasan mengapa ada stratifikasi sosial dalam masyarakat. Pertama, stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya […]

The post 4 Fungsi Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan karakteristik tertentu seperti kekayaan, status sosial, pendidikan, atau pekerjaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial, termasuk kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dan asal usul.

Ada beberapa alasan mengapa ada stratifikasi sosial dalam masyarakat. Pertama, stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya masyarakat. Dengan mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu, masyarakat dapat menentukan siapa yang paling cocok untuk menjalankan tugas tertentu.

Stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengambilan keputusan politik. Dengan mengetahui siapa yang paling mempengaruhi keputusan politik, pembuat kebijakan dapat menentukan siapa yang harus diwakili. Ketiga, stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengembangan ekonomi. Dengan mengetahui siapa yang paling mampu, pemerintah dapat menentukan siapa yang harus dibantu.

Namun, stratifikasi sosial juga dapat menyebabkan beberapa masalah sosial seperti diskriminasi, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengurangi efek negatif stratifikasi sosial sambil mengejar kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Distribusi Hak Istimewa yang Obyektif

Stratifikasi sosial sangat penting dalam distribusi hak istimewa yang objektif. Fungsi utama dari stratifikasi sosial dalam hal ini adalah untuk menentukan siapa yang berhak atas hak istimewa tertentu dan bagaimana hak tersebut akan didistribusikan.

Pertama, stratifikasi sosial memungkinkan masyarakat untuk mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan status sosial, ekonomi, atau kekuasaan mereka. Hal ini memungkinkan untuk menentukan siapa yang memerlukan hak istimewa tertentu dan siapa yang tidak.

Sebagai contoh, individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial bawah mungkin memerlukan hak istimewa seperti pendidikan atau kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial atas.

Kedua, stratifikasi sosial memungkinkan masyarakat untuk mengatur alokasi sumber daya dan membuat keputusan yang objektif. Hal ini memungkinkan untuk memastikan bahwa hak istimewa yang tersedia diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya.

Sebagai contoh stratifikasi sosial, jika sumber daya kesehatan terbatas, maka prioritas akan diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang memiliki kesehatan yang baik.

Membantu Pengelompokan Individu

Membantu dalam pengelompokan individu atau kelompok dalam masyarakat berarti bahwa sistem stratifikasi sosial digunakan untuk mengklasifikasikan individu. Ini dapat diaplikasikan pada individu atau kelompok berdasarkan status sosial, ekonomi, atau kekuasaan mereka.

Hal ini memungkinkan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam kategori yang berbeda seperti kelas sosial atau kasta, yang memberikan informasi tentang posisi sosial mereka dalam masyarakat.

Pengelompokan ini dapat berdampak pada akses yang individu atau kelompok tersebut memiliki terhadap sumber daya, layanan, dan peluang yang tersedia dalam masyarakat. Sebagai contoh, individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial atas mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial bawah.

Pengelompokan ini juga memungkinkan masyarakat untuk mengatur perilaku individu atau kelompok dengan menetapkan norma sosial yang berbeda untuk setiap kategori. Ini memungkinkan masyarakat untuk membuat keputusan yang tepat dan mengelola sumber daya dengan efektif.

Sistem Pertanggaan

Stratifikasi sosial dalam sistem pertanggaan dapat berfungsi untuk menciptakan strata yang berhubungan dengan prestise dan penghargaan. Dalam hal ini, stratifikasi sosial digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan tingkat prestise dan penghargaan yang mereka miliki.

Pertama, stratifikasi sosial dalam sistem pertanggaan memungkinkan untuk mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan tingkat prestise yang diakui oleh masyarakat. Prestise dapat diukur melalui faktor seperti karir, pendidikan, atau kekayaan. Individu atau kelompok yang memiliki tingkat prestise yang tinggi akan ditempatkan dalam strata yang lebih tinggi dalam sistem pertanggaan.

Kedua, stratifikasi sosial dalam sistem pertanggaan juga dapat digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan tingkat penghargaan yang mereka miliki. Penghargaan dapat diukur melalui faktor penyebab stratifikasi sosial seperti kepemimpinan, kontribusi sosial, atau prestasi akademis. Individu atau kelompok yang memiliki tingkat penghargaan yang tinggi akan ditempatkan dalam strata yang lebih tinggi dalam sistem pertanggaan.

Sistem Pengelompokan Efektif

Fungsi stratifikasi sosial yang memungkinkan individu atau kelompok untuk mengakses sumber daya, layanan, dan peluang yang berbeda adalah salah satu cara bagaimana sistem ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial memungkinkan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam kategori yang berbeda seperti kelas sosial atau kasta, yang memberikan informasi tentang posisi sosial mereka dalam masyarakat. Hal ini memungkinkan ciri dari stratifikasi sosial yang berbeda terhadap sumber daya, layanan, dan peluang yang tersedia dalam masyarakat.

Sebagai contoh, individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial atas mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial bawah.

Ini juga memungkinkan masyarakat untuk mengatur alokasi sumber daya dan membuat keputusan yang objektif, yang membuat hak istimewa yang tersedia diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya.

The post 4 Fungsi Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Sifat Stratifikasi Sosial https://haloedukasi.com/sifat-stratifikasi-sosial Tue, 14 Feb 2023 03:47:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41418 Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial. Apa itu Stratifikasi Sosial? Stratifikasi […]

The post Kenali Sifat Stratifikasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial.

Apa itu Stratifikasi Sosial?

Stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis: sistem kasta dan sistem klas. Sistem kasta mengelompokkan individu berdasarkan kelahiran, sementara sistem klas mengelompokkan individu berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan profesi.

Dalam sistem kelas, terdapat tiga kelas utama: kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Kelas atas terdiri dari individu dengan pendapatan tinggi dan akses terhadap sumber daya yang lebih baik, sementara kelas bawah terdiri dari individu dengan pendapatan rendah dan akses yang terbatas terhadap sumber daya.

Stratifikasi sosial juga dapat berdampak pada kesempatan individu dalam hal pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Individu yang berada pada strata sosial yang lebih tinggi memiliki kesempatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang berada pada strata sosial yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, stratifikasi sosial adalah sistem yang membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan mempengaruhi akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Namun, sistem ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan sosial dan perbedaan yang signifikan dalam kualitas hidup antar individu.

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Sifat Terbuka

Sifat stratifikasi sosial terbuka mengacu pada kondisi di mana individu dapat berpindah dari satu posisi sosial ke posisi lainnya. Sistem stratifikasi sosial terbuka memungkinkan mobilitas sosial, yaitu perpindahan posisi sosial seseorang dari satu tingkat ke tingkat lain.

Sistem stratifikasi sosial terbuka dibedakan dengan sistem stratifikasi sosial tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran, atau kasta, yang tidak dapat diubah. Dalam sistem stratifikasi sosial terbuka, individu dapat naik atau turun tingkat sosialnya berdasarkan usahanya sendiri atau faktor-faktor lain seperti pendidikan, keterampilan, atau keberuntungan. Inilah salah satu aplikasi dan contoh stratifikasi sosial.

Sistem stratifikasi sosial terbuka diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

Namun, dalam prakteknya, sistem stratifikasi sosial terbuka masih dapat menimbulkan ketidakadilan sosial, karena faktor-faktor seperti ras, etnis, dan gender dapat mempengaruhi mobilitas sosial.

Sistem stratifikasi sosial terbuka juga dapat menimbulkan tekanan sosial yang cukup besar bagi individu yang berusaha untuk berpindah posisi sosial. Mereka diharapkan untuk berusaha keras untuk meningkatkan posisi sosial mereka, yang dapat menyebabkan stres dan tekanan emosional.

Sifat Tertutup

Sifat stratifikasi sosial tertutup mengacu pada kondisi di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diubah seperti kelahiran, kasta, atau keturunan. Dalam sistem stratifikasi sosial tertutup, individu tidak dapat berpindah posisi sosialnya dan kesempatan untuk meningkatkan posisi sosial sangat terbatas.

Contohnya, sistem stratifikasi sosial di negara-negara dengan sistem kasta dapat dikatakan sebagai sistem tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kelahirannya dan tidak dapat diubah.

Dalam sistem ini, individu yang lahir dalam kasta tertentu akan diharuskan untuk tetap dalam kasta tersebut sepanjang hidup mereka, dan tidak akan dapat meningkatkan posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras.

Stratifikasi sosial campuran adalah suatu sistem dimana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor yang berbeda, seperti faktor ekonomi, pendidikan, profesi, ras, etnis, gender, dll. Dalam sistem ini, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan, keterampilan, usaha yang keras, atau faktor-faktor lain.

Sistem stratifikasi sosial campuran dapat dilihat sebagai gabungan dari sistem stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Dalam sistem ini, posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor seperti kelahiran, pendidikan, dan profesi, dengan faktor kelahiran mungkin memiliki pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan faktor pendidikan atau profesi.

Contohnya, di negara-negara yang menganut sistem stratifikasi sosial campuran, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras, meskipun posisi sosial awal mereka ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran atau latar belakang ekonomi.

Sistem stratifikasi sosial campuran diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, namun faktor-faktor seperti ras, etnis, dan jenis kelamin. Sejarah Indonesia yang panjang juga dapat menjadi faktor penyebab stratifikasi sosial di masyarakat.

The post Kenali Sifat Stratifikasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Ciri dari Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/ciri-dari-stratifikasi-sosial Wed, 21 Sep 2022 02:08:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38657 Sudahkah paham atau mengerti stratifikasi sosial? Sebagian sudah familiar dengan stratifikasi sosial. Bahwasannya stratifikasi sosial adalah pengelompokan manusia pada beberapa lapisan tertentu. Pengelompokan manusia pada beberapa lapis memberikan dampak terhadap masyarakat baik positif maupun negatif. Dampak-dampak tersebut bisa dirasakan secara langsung ataupun tidak. Pada pembahasan kali ini akan mengulik lebih dalam mengenai ciri dari stratifikasi […]

The post 10 Ciri dari Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sudahkah paham atau mengerti stratifikasi sosial? Sebagian sudah familiar dengan stratifikasi sosial. Bahwasannya stratifikasi sosial adalah pengelompokan manusia pada beberapa lapisan tertentu.

Pengelompokan manusia pada beberapa lapis memberikan dampak terhadap masyarakat baik positif maupun negatif. Dampak-dampak tersebut bisa dirasakan secara langsung ataupun tidak.

Pada pembahasan kali ini akan mengulik lebih dalam mengenai ciri dari stratifikasi sosial, di antaranya sebagai berikut:

  • Persamaan Peluang Hidup dan Mati

Semua orang yang ada di dunia, memiliki peluang untuk hidup dan mati. Hal ini termasuk dalam ciri dari stratifikasi sosial.

Sebenarnya, tidak hanya itu saja ciri-ciri stratifikasi sosial ini adalah setiap masyarakat bisa jadi mempunyai kehidupan yang senasib.

Namun semua ini ada pengaruhnya, pengaruh yang ditentukan oleh faktor dan tingkatan ekonomi seseorang dalam kehidupannya.

  • Pendistribusian Hak serta Kewajiban

Setiap orang mempunyai porsinya masing-masing dalam lapisan tertentu. Ciri-ciri adanya stratifikasi sosial adalah hadirnya pendistribusian hak dan kewajiban setiap orang.

Masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi pada lapisan tertentu. Hal seperti ini sudah sangat wajar terjadi di dalam kehidupan, baik lingkup keluarga, lingkungan tetangga, dan lingkungan kerja.

Sederhananya, dalam pemenuhan hak dan kewajiban ini memiliki perbedaan antara satu orang dengan yang lain. Walaupun pendistribusiannya masih dalam satu lokasi.

  • Kehadiran Dimensi Kehormatan

Ciri-ciri adanya stratifikasi sosial di dalam kehidupan masyarakat adalah kehadiran dimensi kehormatan masing-masing sesuai lapisan.

Hal ini ada di dalam diri seseorang, seberapa tinggi atau rendahnya kehormatan seseorang pada wilayah tertentu. Sebenarnya, hal ini bisa dilihat dan ditandai dalam kondisi sehari-hari masyarakat, terutama pada gaya hidup yang dilakukan seseorang.

Contoh sederhananya adalah seseorang di lapisan atas mempunyai kehormatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah.

  • Adanya Perbedaan Kemampuan

Ciri-ciri lainnya stratifikasi sosial adalah perbedaan kemampuan dalam lingkup masyarakat. Bagaimana contoh ciri-ciri perbedaan kemampuan?

Sederhananya adalah masyarakat dengan lapisan tertinggi mempunyai kemampuan besar dalam menghadapi lawan-lawannya (Masyarakat pada lapisan bawah), sedangkan masyarakat lapisan bawah tidak mempunyai kemampuan untuk menggertak lawannya (Masyarakat pada lapisan atas).

Hal ini sering sekali ditemui pada beberapa berita baik di TV maupun sosial media.

  • Perbedaan Gaya Hidup

Dalam stratifikasi sosial memiliki ciri khas yang jadi penanda sebuah pengelompokan. Penandanya adalah perbedaan gaya hidup.

Gaya hidup diantara masyarakat lapisan atas dan bawah ada perbedaan yang cukup signifikan di dalamnya. Bisa dilihat sendiri apabila menemuinya di kawasan lingkungan tetangga.

Perbedaan gaya hidup masyakat lapisan atas lebih mewah jika dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah. Contoh sederhananya adalah gaya berpakaian, transportasi yang digunakan, dan tempat yang ditinggali sehari-hari.

  • Perbedaan dalam Mengakses Sumber Daya

Stratifikasi sosial memiliki ciri-ciri khusus yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cirinya adalah perbedaan untuk mengakses sumber daya yang ada.

Bisa dilihat dengan mudah bahwasannya masyarakat lapisan atas mampu mengakses apapun, terutama pada sumber daya alam dan manusia yang ada. Sedangkan, masyarakat lapisan bawah lebih kesulitan dalam mengakses sumber daya disekitar.

Contoh sederhananya adalah masyarakat lapisan atas dapat dengan mudah menggunakan teknologi dan berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat lapisan bawah, kesusahan untuk mengakses teknologi karena faktor dan tingkat perekonomian.

  • Perbedaan Kekuasaan Masing-masing

Masalah kekuasaan sering terdengar, namun sudahkah tahu bahwasannya ini termasuk ciri-ciri stratifikasi sosial?

Hal yang perlu diketahui bahwasannya hal ini termasuk ke dalam ciri-ciri stratifikasi sosial. Kekuasaan masyarakat lapisan atas lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah. Sederhananya, hal ini dapat disaksikan dalam tindakan bersifat komunal.

Sudah tahu dengan tindakan komunal? Tindakan komunal adalah tindakan yang berdasar pada sentimen maupun perasaan, asal-usul kekerabatan dan keyakinan tertentu.

  • Perbedaan Pola Interaksi

Pola interaksi menjadi salah satu bentuk ciri-ciri stratifikasi sosial. Pola interaksi sosial terdiri dari berbagai macam jenis.

Masyarakat lapisan atas lebih memilih berinteraksi sosial dengan kelompoknya, begitu pula dengan masyarakat lapisan bawah. Biasanya, masyarakat lapisan atas memilih untuk banyak berinteraksi dengan masyarakat yang sama.

  • Perbedaan Peranan dan Status

Salah satu hal yang sering digarisbawahi dalam stratifikasi sosial adalah perbedaan peranan serta status seseorang.

Peranan di dalam interaksi sosial dan beberapa wilayah tentunya berbeda, terutama antara masyarakat lapisan atas dan bawah. Biasanya peranan masyarakat lapisan atas lebih berpengaruh pada suatu wilayah jika dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah.

Bagaimana dengan status? Status dari masyarakat lapisan atas lebih tinggi dan ini berbanding terbalik dengan status masyarakat lapisan bawah.

  • Sistem Simbol yang Menyatakan Status

Ciri yang sering ditemui dalam stratifikasi sosial adalah sisten simbol yang menyatakan status seseorang, antara masyarakat lapisan atas dan masyarakat lapisan bawah,

Simbol ini cukup kentara dan berbeda diantara kehidupan masyarakat lapisan atas dan lapisan bawah. Sehingga, mudah dipahami oleh orang-orang disekitar.

Itulah 10 ciri-ciri dari stratifikasi sosial. Pada faktanya, sistem stratifikasi sosial adalah sistem yang sangat kuno untuk kehidupan masa kini. Mengapa? Karena ada perbedaan antara kelompok masyarakat yang kaya atau miskin, lapisan atas maupun lapisan rendah.

The post 10 Ciri dari Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Dampak Negatif dan Positif Mobilitas Sosial https://haloedukasi.com/dampak-negatif-dan-positif-mobilitas-sosial Thu, 15 Sep 2022 02:21:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38634 Dampak Positif Mobilitas Sosial Mendorong Menjadi Lebih Maju Mobilitas sosial akan mengakibatkan status sosial seseorang yang tadinya berasal dari golongan rendah menjadi lebih meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Contohnya saja pada mobilitas sosial yang terjadi pada negara Indonesia sebelum dan sesudah penjajahan sampai sekarang ini. Sebelum penjajahan, sebagian rakyat tidak berani untuk mempunyai mimpi […]

The post Kenali Dampak Negatif dan Positif Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dampak Positif Mobilitas Sosial
  • Mendorong Menjadi Lebih Maju

Mobilitas sosial akan mengakibatkan status sosial seseorang yang tadinya berasal dari golongan rendah menjadi lebih meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Contohnya saja pada mobilitas sosial yang terjadi pada negara Indonesia sebelum dan sesudah penjajahan sampai sekarang ini.

Sebelum penjajahan, sebagian rakyat tidak berani untuk mempunyai mimpi dan cita-cita yang tinggi, namun setelah Indonesia merdeka, rakyat memiliki kebebasan untuk memiliki bercita-cita dan mengembangkan skill dirinya yang dapat membantu untuk mengejar impian dan mensejahterakan hidupnya. 

  • Mempercepat Perubahan Sosial di Antara Masyarakat

Perubahan sosial merupakan sebuah perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang sangat berpengaruh pada interaksi sebuah sistem sosial masyarakat.  Perubahan sosial adalah wujud dari akibat adanya mobilitas sosial yang dipengaruhi oleh globalisasi.

Masyarakat Indonesia yang semakin berpengetahuan luas, mendorong terjadinya sebuah perubahan sosial budaya masyarakat, contohnya dahulu banyak masyarakat yang bekerja di bidang pertanian namun sekarang seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat bisa bekerja di bidang industri. 

  • Meningkatkan Integrasi Sosial Masyarakat

Integrasi merupakan suatu bentuk pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat dimana terjadinya mobilitas sosial bisa mempengaruhi dan meningkatkan integrasi sosial masyarakat. Misalnya ketika seseorang berpindah ke lingkungan yang baru, maka ia akan beradaptasi menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai, dan norma yang ada dalam lingkungan tersebut. 

  • Sebagai Kesempatan Seorang Individu untuk Menaikkan Status Sosialnya

Setiap individu maupun kelompok dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk menaikkan derajat status sosialnya. Dengan berbagai usaha dan kerja keras serta diiringi dengan doa, maka seseorang bisa menaikkan status sosialnya menjadi lebih baik dan layak dari status sosial sebelumnya.

  • Meningkatkan Produktivitas Aktivitas Kerja Seseorang 

Mobilitas sosial akan memberikan dampak pada meningkatnya produktivitas aktivitas kerja masyarakat karena tiap individu maupun kelompok tentunya akan giat dan harus lebih semangat bekerja agar status sosialnya bisa naik, sehingga dapat menyebabkan produktivitas yang akan meningkat karena motivasi tersebut.

  • Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Seorang Individu

Indikator kesejahteraan yaitu jika ia mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan pengembangan dirinya. Kebutuhan dasar minimum yang dimaksud yaitu meliputi kebutuhan primer, seperti makanan, pakaian, serta tempat tinggal.

Kebutuhan psikologis dapat mencakup kebutuhan akan sebuah agama dan hiburan. Sedangkan kebutuhan pengembangan berupa kesehatan dan pendidikan untuk mengembangkan bakatnya.

Individu yang mempunyai status sosial yang tinggi cenderung akan mampu untuk memenuhi ketiga kebutuhan tersebut, sehingga ia dapat dikatakan bisa untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

  • Meningkatkan Kualitas Hidup

Apabila seorang individu telah mencapai kesejahteraan hidup, maka ia akan semakin berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Apabila ia mampu untuk mencukupi kebutuhan untuk pengembangan dirinya maka ia sudah lebih dari cukup untuk dianggap sebagai seseorang yang sudah sejahtera.

Untuk meningkatkan kualitas hidupnya maka ia perlu bekerja dengan sangat giat sehingga ia akan mendapatkan hasil dari segala usaha yang telah ia kerjakan.

Contohnya yaitu, membeli kendaraan yang lebih bagus daripada sebelumnya, memakan makanan yang bergizi, serta dapat memilih lembaga pendidikan dengan kualitas yang lebih baik.

Dampak Negatif Mobilitas Sosial

  • Menimbulkan Konflik Antar Kelas

Salah satu dampak negatif dari adanya mobilitas sosial yaitu dapat mengakibatkan terjadinya konflik antar kelas masyarakat yang terdapat lapisan-lapisan sosial berdasarkan ukuran kekayaan dan kekuasaan yang disebut sebagai kelas sosial, sehingga dengan adanya mobilitas sosial dapat mengakibatkan terjadinya konflik antar kelas sosial masyarakat.

  • Menyebabkan Konflik Antar Kelompok Sosial dan Antar Generasi

Konflik juga dapat terjadi antar kelompok sosial yang terbentuk karena adanya persamaan ideologi, agama, ras maupun persamaan lain. Mobilitas sosial dapat berdampak pada terjadinya konflik antar kelompok sosial, contohnya seperti tawuran antar warga desa yang berasal dari kelompok yang berbeda.

Konflik antar generasi yang terjadi antara generasi tua yang ingin mempertahankan nilai-nilai lama dengan generasi mudah yang ingin melakukan sebuah gerakan perubahan.

  • Kurangnya Rasa Solidaritas

Mobilitas sosial dapat menimbulkan dampak negatif dengan memicu berkurangnya rasa solidaritas antar individu maupun kelompok sosial masyarakat.

Hal ini disebabkan karena tiap individu ingin berlomba-lomba untuk menjadi yang paling terdepan agar status sosialnya naik dan dipandang sebagai orang yang disegani oleh masyarakat lain, sehingga hal itu dapat mengurangi rasa solidaritas terhadap sesama dan tidak peduli kepada orang lain.

  • Terkena Gangguan Psikologis 

Dalam hal ini akan memunculkan rasa ketakutan dan kecemasan akibat melihat mobilitas sosial yang terjadi pada orang lain yang dapat menimbulkan perubahan yang signifikan secara berlarut-larut.

Gangguan psikologis bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain serta membawa beberapa penyakit terhadap diri sendiri. Seseorang dengan gangguan psikologis akan mendapatkan pandangan yang buruk dari masyarakat dan ia akan merasa dikucilkan, sehingga hal itu akan menambah buruk kondisi psikologisnya.

  • Munculnya Keretakan dalam Suatu Hubungan Masyarakat

Hubungan yang sudah terjalin dengan baik akan mengalami keretakan jika terdapat seseorang yang menaruh sikap iri maupun sombong terhadap sesamanya.

Mobilitas sosial dapat menimbulkan prasangka buruk pada orang lain dan orang yang melakukan mobilitas sosial akan bersikap berbeda dari biasanya atau bahkan bisa bersikap pamer kepada orang lain dengan menunjukkan berbagai prestasi yang telah diraihnya.

The post Kenali Dampak Negatif dan Positif Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Contoh Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-stratifikasi-sosial Sat, 03 Sep 2022 02:15:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38388 Dalam kehidupan sosial lingkungan bermasyarakat yang beragam dengan adanya banyak perbedaan antar individu maupun kelompok adalah suatu hal yang sangat wajar terjadi. Keberagaman dalam kelompok masyarakat tersebut merupakan sebuah fenomena sosial yang bersifat horizontal dan vertikal. Perbedaan anggota masyarakat dalam struktur sosiologi ini disebut sebagai stratifikasi sosial yang bisa mengelompokkan setiap individu dan kelompok dalam […]

The post 10 Contoh Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sosial lingkungan bermasyarakat yang beragam dengan adanya banyak perbedaan antar individu maupun kelompok adalah suatu hal yang sangat wajar terjadi. Keberagaman dalam kelompok masyarakat tersebut merupakan sebuah fenomena sosial yang bersifat horizontal dan vertikal.

Perbedaan anggota masyarakat dalam struktur sosiologi ini disebut sebagai stratifikasi sosial yang bisa mengelompokkan setiap individu dan kelompok dalam suatu masyarakat yang berbeda tersebut. Stratifikasi sosial merupakan sebuah penggolongan masyarakat ke dalam suatu kelas yang bisa disusun secara bertingkat. Stratifikasi sosial dikenal juga dengan sebutan lapisan antar anggota masyarakat.

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa stratifikasi sosial merupakan sebuah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas sosial secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa, dan prestise.

Penggolongan kelas ini disebabkan karena adanya ketidakseimbangnya pembagian antara hak, kewajiban, dan tanggung jawab nilai sosial dalam lingkungan masyarakat. Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial lalu terbagi menjadi stratifikasi sosial terbuka, tertutup, dan campuran.

Contoh-Contoh dari Stratifikasi Sosial di Indonesia

1. Adanya Sistem Kasta

Salah satu contoh stratifikasi sosial tertutup seperti adanya sistem kasta di Jawa dan sistem kasta di agama Hindu. Sistem kasta di tanah Jawa membagi masyarakatnya menjadi dua golongan yaitu golongan darah biru dan golongan rakyat biasa.

Hal ini menyebabkan tidak mungkin bagi seseorang yang berasal dari keturunan orang biasa seperti petani bisa bergabung menjadi anggota keluarga dari keturunan ningrat atau bangsawan darah biru.

Dalam masyarakat agama Hindu juga mengenal sistem kasta dari yang paling tinggi Brahmana (pendeta) dan kasta yang paling rendah adalah Sudra (masyarakat biasa). Sistem kasta ini sudah ada sejak kehidupan sosial seseorang itu dilahirkan.

Adanya sistem kasta membuat lapisan terendah tidak bisa naik kasta, namun terdapat pengecualian jika seseorang berasal dari kata atas turun menjadi kasta yang lebih rendah.

2. Tingkat Kekayaan dan Materi

Salah satu contoh stratifikasi sosial berdasarkan tingkat kekayaan dan materi yaitu kepemilikan tanah di lingkungan pertanian pada kebanyakan masyarakat Indonesia. Bentuk stratifikasi sosialnya seperti petani pemilik tanah, petani penyewa, dan penggarap, serta para buruh tani. 

Kebanyakan pemilik tanah akan menyewa tenaga dari para petani penggarap yang tidak mempunyai tanah. Kadang mereka akan dibayar dengan ongkos yang tidak setimpal dengan tenaganya. Perbedaan ekonomi diantara keduanya juga sangat terlihat meskipun itu terjadi di masyarakat pedesaan. 

3. Latar Belakang Pendidikan Seseorang

Contoh stratifikasi sosial dalam pendidikan adalah seseorang yang mempunyai tingkat ekonomi keluarga yang baik mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang paling tinggi dari pada keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Mereka tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.

Faktor ekonomi menjadi salah satu alasan mengapa hal itu terjadi. Perbedaan itu menjadi penghambat bagi seseorang untuk belajar dan berkembang mengasah skill nya untuk meningkatkan taraf hidup sosialnya di lingkungan masyarakat.

Sehingga kebanyakan keluarga yang mempunyai ekonomi yang buruk akan terulangi lagi pada generasi sebelumnya. Kecuali jika ia mau berubah dan mengubah nasib dirinya sendiri.

4. Kemudahan dalam Mengakses Fasilitas dan Sarana Kesehatan

Contoh stratifikasi sosial dalam bidang kesehatan yaitu ketika orang yang mempunyai taraf ekonomi yang baik akan mampu untuk berobat di rumah sakit yang memiliki kualitas dan teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai tingkat perekonomian yang lebih rendah. Orang tersebut akan mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya karena mereka memiliki uang untuk membayarnya.

Sedangkan untuk masyarakat dari kalangan yang tidak mampu akan mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan karena mereka tidak sanggup untuk membayar biaya yang diperlukan. Padahal kebanyakan dari orang itu lebih menderita akibat dari faktor ekonomi yang dialaminya.

5. Stratifikasi Sosial yang Berdampak pada Pekerjaan Seseorang

Contoh stratifikasi sosial berdasarkan pekerjaan seperti halnya seseorang yang mempunyai cukup banyak modal akan lebih mudah untuk semakin memperluas usahanya agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Sedangkan bagi seseorang yang tidak mempunyai banyak modal tentu akan merasa kesulitan sekali. Untuk bersaing membuka usaha tentu akan kalah dengan para pengusaha yang sudah merintis bisnisnya secara besar-besaran.

Para pencari kerja juga merasa kesulitan untuk bersaing mendapat pekerjaan dengan skill dan bekal pengetahuan yang tidak mumpuni di tengah-tengah sedikitnya peluang lapangan pekerjaan yang terbuka.

7. Perbedaan dalam Bergaya Hidup

Kebanyakan orang yang termasuk dari kalangan atas atau memiliki status sosial yang tinggi tentu mempunyai gaya hidup dan gaya berpakaian yang berbeda dengan masyarakat yang tidak mampu.

Mereka akan berbusana dengan menonjolkan wujud dari perhiasan atau fashion branded-nya, sedangkan masyarakat yang berasal dari kalangan bawah memakai pakaian hanyalah sebatas untuk melindungi tubuh dari panas dan dinginnya cuaca saja itu saja sudah sangat bersyukur sekali.

8. Stratifikasi Sosial pada Kedudukan yang Terhormat

Sebuah contoh dari stratifikasi campuran yaitu ketika seseorang yang berstatus Raden mempunyai kedudukan terhormat di tanah Jawa, ketika ia berpindah tempat tinggal di seperti Jakarta dan bekerja sebagai buruh. Maka, kondisi orang itu memiliki kedudukan strata sosial yang lebih rendah di lokasi tersebut, sehingga perlu adanya penyesuaian diri di tempat ia tinggal sekarang.

9. Perbedaan dalam Lingkungan Struktur Keluarga 

Di dalam sebuah struktur keluarga, tentunya seorang suami menempatkan dirinya di dalam struktur sosial sebagai yang paling tinggi dibandingkan dengan para anggota keluarga lainnya seperti istri dan anak-anaknya. Ia menjadi kepala keluarga yang mengambil andil dan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan anggota keluarga yang lainnya.

10. Perbedaan Kesempatan dalam Gender

Di dalam sebuah keluarga yang masih menjunjung tinggi adat dan istiadat biasanya akan berlaku ketentuan jika anak laki-laki akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar daripada anak perempuan dalam hal pendidikan dan warisan.

Tidak hanya dalam lingkungan keluarga saja, tetapi banyak ditemukan perbedaan untuk mendapatkan kesempatan yang sama antara laki- laki dan perempuan dalam berbagai bidang. Padahal keduanya sama-sama bisa melakukan pekerjaan yang dianggap tidak mampu untuk dilakukan oleh keduanya.

The post 10 Contoh Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pembentuk-diferensiasi-sosial Wed, 31 Aug 2022 02:40:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38355 Pada dasarnya, manusia yang hidup didunia ini tidak ada yang sama persis, terdapat berbagai perbedaan yang dapat kita temukan dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial, perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Latar belakang […]

The post 5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya, manusia yang hidup didunia ini tidak ada yang sama persis, terdapat berbagai perbedaan yang dapat kita temukan dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial, perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama.

Latar belakang manusia yang berbeda-beda membentuk suatu struktur masyarakat yang dapat membedakan status manusia didalam kehidupan bermasyarakat. Baik itu secara vertikal maupun horizontal. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang beraneka ragam perbedaan yang dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat ini.

Seperti halnya terdapat berbagai tingkatan yang ada di dalam lapisan ekonomi, seperti lapisan tinggi, lapisan menengah, serta lapisan rendah. Pengertian yang sama juga menunjukan adanya klasifikasi masyarakat secarä horizontal, mendatar, atau sejajar.

Asumsinya bahwa untuk beranggapan jika tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataannya terdapat kelompok masyarakat tertentu yang masih menganggap golongannya Iebih tinggi daripada golongan yang Iain. 

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti “berbeda”, perbedaan ini tidak menunjukkan adanya tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi juga dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Menurut kamus sosiologi, diferensiasi merupakan sebuah klasifikasi atau penggolongan terhadap segala macam perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama maupun sejenis.

Difference atau diferensiasi mempunyai makna berbeda atau perbedaan, sementara sosial berarti hubungan yang ada dalam masyarakat, sehingga kedua istilah ini akan memberikan pemahaman tentang perbedaan yang ada dalam lingkungan masyarakat.

Diferensiasi horizontal, mempunyai arti sebagai pembedaan yang masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, terdapat pembedaan dalam masyarakat yang hanya didasarkan pada sebuah perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya. 

Menurut Soerjono Soekanto, hal tersebut merupakan sebuah bentuk dari adanya variasi dari sebuah pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keberagaman yang dimiliki suatu bangsa, contohnya di Indonesia, terdapat banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan.

Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial

  • Adanya Perbedaan Ras, Suku, dan Adat Istiadat

Ras adalah sekelompok maupun segolongan manusia yang berbeda dengan kelompok lainnya. Perbedaan tersebut dapat didasari dengan ciri fisik bawaan ras tersebut, meliputi  warna kulit, bentuk rambut, bentuk bibir, serta bentuk lipatan mata.

Diferensiasi suku yang satu dengan suku lainnya tentu akan mempunyai perbedaan pandangan pada hubungannya dalam lingkungan bernegara dan bermasyarakat. Walaupun terdapat banyak berbagai perbedaan di dalam adat yang dihasilkan, namun perbedaan tersebut tidak akan memberikan sikap perpecahan apabila tiap-tiap anggota masyarakat menyadarinya.

Diferensiasi dalam sebuah adat istiadat terbentuk diakibatkan karena adanya kebutuhan pada masyarakat dalam hal aturan, nilai, serta norma. Hal itu berfungsi untuk mengatur pola dalam perilaku masyarakat agar terhindar dari disintegrasi sosial.

  • Perbedaan Agama yang Dianut oleh Seseorang

Perbedaan agama terjadi saat masyarakat dalam realitasnya terdiri dari individu yang memeluk agama yang berbeda sejak mereka dilahirkan. Setiap agama tentu saja memberikan arahan serta petunjuk terhadap umatnya tentang bagaimana tata cara hidup yang baik.

Agama juga merupakan sebuah perasaan berkewajiban untuk melaksanakan perintah-perintah Tuhan nya dan menjauhi segala larangannya. Sangat banyak agama yang ada di dunia, seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan lainnya, sehingga masyarakat hidup dalam keberagaman beragama yang dianutnya.

  • Keberagaman Profesi yang Dijalaninya

Profesi atau pekerjaan yang berhubungan dengan sebuah keahlian atau keterampilan khusus yang dimiliki orang seorang individu tentu mempunyai keberagaman dalam masyarakat. Ada berbagai macam profesi di dalam masyarakat dalam berbagai aspek dan bidang masing-masing.

Maka dari itu, tidak ada pekerjaan yang Iebih baik maupun lebih unggul kedudukannya antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, karena setiap orang menduduki posisi suatu pekerjaan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh individu tersebut.

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat tak terbatas sehingga dia harus melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Perbedaan Gender Antara Laki-Laki dengan Perempuan

Diferensiasi gender merupakan suatu penggolongan sosial yang didasari dengan perbedaan peran antara laki-laki dengan perempuan secara budaya dan perlakuan terhadapnya.

Keduanya tentu mempunyai kedudukan dan juga hak yang sama baik dalam bidang politik, agama, serta segala hal yang berhubungan dengan sistem kehidupan dalam masyarakat.

Gender adalah sifat yang melekat pada seorang pria dan wanita, dimana sifat tersebut akan mengarahkan individü kepada status dan peran sosial yang akan dijalankan sesuai dengan jenis kelaminnya.

Sebagai contoh, tugas pokok ibu adalah berperan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan ayah bertugas mencari nafkah bagi keluarga, padahal mereka bisa melakukan keduanya tanpa harus ada perbedaan yang jelas tak menentu.

  • Faktor Keberagaman Psikologis dan Fisik

Adanya pengelompokan pada masyarakat yang didasari dengan keadaan yang melatarbelakangi kehidupan anggota masyarakat tersebut, mengakibatkan pembangunan pada suatu daerah tersebut menjadi tidak seimbang karena tidak meratanya persebaran dari sumber dayanya.

Perbedaan  secara fisik pada pengelompokan masyarakat selalu didasarkan pada ciri fisik seperti halnya warna kulit, kontur wajah, dan yang lainnya. Hal itu membuat gerak yang terbatas untuk seorang individu agar selalu berkembang ditengah perbedaan yang ada.

The post 5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Bentuk Ketimpangan Sosial https://haloedukasi.com/contoh-bentuk-ketimpangan-sosial Tue, 30 Aug 2022 04:03:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38339 Meskipun manusia dianggap sebagai makhluk sosial yang membutuhkan dan harus peduli terhadap orang, ada sebuah kecenderungan sikap untuk saling mengalahkan. Hal tersebut yang memicu dan menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial di lingkungan masyarakat. Bentuk-bentuk ketimpangan sosial yang ada biasanya dipengaruhi oleh berbagai konflik sosial yang berawal dari macam-macam penyakit sosial. Apabila terus dibiarkan saja tanpa adanya […]

The post 5 Contoh Bentuk Ketimpangan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Meskipun manusia dianggap sebagai makhluk sosial yang membutuhkan dan harus peduli terhadap orang, ada sebuah kecenderungan sikap untuk saling mengalahkan. Hal tersebut yang memicu dan menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial di lingkungan masyarakat.

Bentuk-bentuk ketimpangan sosial yang ada biasanya dipengaruhi oleh berbagai konflik sosial yang berawal dari macam-macam penyakit sosial. Apabila terus dibiarkan saja tanpa adanya tindakan lebih lanjut, bukan tak mungkin sejumlah dampak masalah sosial akan lebih menjamur. 

Ketimpangan sosial yang terjadi di sekeliling masyarakat memang sebaiknya harus segera diatasi, agar bisa menciptakan sebuah kehidupan bermasyarakat yang adil.

Jika masyarakat sudah merasa mendapatkan sebuah keadilan maka akan menyebabkan timbulnya kerukunan dan sikap peduli antar sesama anggota masyarakat. Sehingga masing-masing masyarakat bisa fokus untuk mengejar segala impiannya, dengan begitu ketimpangan yang ada pun perlahan akan mulai pudar.

Pengertian Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial merupakan bentuk ketidakseimbangan dan kesenjangan sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat. Ketimpangan ini akan menimbulkan perbedaan yang amat sangat mencolok antar masyarakat. Perbedaan yang cukup jauh tersebut akan menyebabkan terjadinya bentuk ketimpangan sosial, dimulai dari perlakuan orang-orang sekitar yang mulai berbeda sampai terjadinya resiko ketidakadilan yang secara langsung dapat dialami. 

Secara umum, ketimpangan sosial adalah suatu kondisi dimana terdapat sebuah ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat yang diakibatkan karena suatu perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Ketimpangan sosial adalah sebuah masalah sosial bersifat global yang dapat terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Adanya diskriminasi dan ketidakadilan terhadap seseorang ataupun kelompok merupakan salah satu penyebab utama terjadinya ketimpangan sosial masyarakat.

Ketimpangan sosial yang terjadi disebabkan karena beberapa faktor yang akan mengakibatkan berbagai macam dampak yang akan berpengaruh terhadap masyarakat dan lingkungannya, terutama dalam aspek ekonomi, politik, sosiasl, dan budaya. Contoh bentuk-bentuk ketimpangan sosial ini dapat disaksikan langsung dalam kehidupan sehari-hari, seperti adanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, hukum yang kurang begitu adil terhadap masyarakat golongan bawah, perbedaan akses pendidikan dan sarana fasilitas publik di kota dan di desa, dan lain  sebagainya.

Contoh Bentuk Ketimpangan Sosial

  • Ketimpangan Pengembangan Diri dan Kualitas Skill Antar Individu

Pendidikan sangat berperan penting dalam pembangunan masyarakat, terutama dalam bidang sumber daya manusia. Pendidikan bisa menyebabkan seorang individu agar dapat meningkatkan status sosial dan kesejahteraan hidupnya.

Namun, sayang sekali, tidak semua masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Semakin rendahnya tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin susah seseorang itu untuk berkembang. 

Masyarakat terpencil yang tidak memperoleh pendidikan yang berkualitas akan mendapatkan peluang yang kecil untuk mencari pekerjaan yang layak dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka juga akan semakin kecil pula.

Sebab, tidak semua masyarakat Indonesia mampu untuk mengecap pendidikan yang layak, sehingga kualitas dan skill mereka jadi tidak meningkat. Selain tugas pemerintah, peran lembaga pendidikan juga sangat berperan penting dalam menciptakan pendidikan yang layak untuk seluruh masyarakat Indonesia.

  • Ketimpangan Antara Masyarakat Desa dengan Masyarakat Kota 

Ketimpangan antara di desa dengan di kota dapat dilihat dari bentuk ketimpangan pembangunan infrastruktur dan perkembangan teknologi di kota yang lebih maju. 

Masyarakat di perkotaan sudah sangat berpikir modern dan terampil karena mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan mempunyai banyak keterampilan, sehingga mereka mampu untuk mendorong pembangunan di wilayah perkotaan. 

Faktor kondisi geografi dan tipologi desa yang kurang menguntungkan menjadi salah satu adanya bentuk ketimpangan sosial. Mata pencaharian masyarakat di desa pun akhirnya tidak mempunyai pilihan lain selain bertani dan bercocok tanam.

Tidak seperti di daerah perkotaan yang memungkinkan banyaknya alternatif pekerjaan lain yang lebih beragam sehingga memudahkan mereka untuk mengangkat derajat kehidupan mereka dengan cepat. 

  • Ketimpangan Antar Golongan Sosial dan Sektor Ekonomi 

Adanya perbedaan antar golongan kelas sosial akan menciptakan sebuah ketimpangan sosial dalam sektor ekonomi. Di mana masyarakat kelas menengah ke atas bisa merasakan dan mempunyai fasilitas untuk mengakses layanan publik yang lebih baik. Kondisi ekonomi tersebut sering disebut sebagai faktor utama penyebab terjadinya ketimpangan sosial ditengah-tengah masyarakat.

Salah satu contoh bentuk ketimpangan sosial dari segi kondisi ekonomi yaitu ketidakmerataan nya pembangunan dalam suatu wilayah. Contoh lainnya misalnya kemudahan untuk mengakses pendidikan di sekolah yang kualitasnya lebih baik dan berkualitas. Sehingga seluruh masyarakat akan mempunyai keterampilan yang lebih beragam sebagai modal untuk jalan menuju kesuksesan ketika terjun dalam dunia karir. 

  • Ketimpangan Sosial dalam Penyebaran Aset Masyarakat

Ketimpangan penyebaran aset dalam masyarakat dapat dilihat dimana wilayah perkotaan lebih unggul. Dengan adanya pembangunan berbagai sarana dan prasarana yang lebih sering dilakukan di daerah perkotaan dibandingkan di pedesaan.

Kepemilikan aset pada badan usaha di Indonesia yang masih terpusat pada usaha skala besar menyebabkan beberapa usaha-usaha kecil dan menengah sulit untuk berkembang. Bahkan, tidak sedikit dari usaha tersebut harus bangkrut karena minimnya aset yang dipunya dan tidak adanya modal.

Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tentunya, ketimpangan penyebaran aset ini akan sangat menyusahkan masyarakat . 

  • Ketimpangan Antara Jenis Gender

Ketimpangan antar jenis gender dapat terjadi ketika adanya ketidaksamaan antara hak dan perlakuan yang sama antara laki-laki dan perempuan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun bernegara. Ketimpangan ini dapat dilihat dari sedikitnya jumlah perempuan yang mempunyai kesempatan untuk bisa bekerja di sektor industri. 

Selain itu, jumlah perempuan yang dapat bersekolah hingga ke jenjang tinggi pun masih terhitung sedikit dibanding dengan para laki-laki. Ketimpangan ini masih dapat terjadi karena masih adanya pandangan yang tabu yang menyatakan bahwa tidak sepatutnya wanita melakukan pekerjaan yang kasar atau bersekolah hingga ke jenjang tertinggi.

Perempuan hanya diperbolehkan untuk bekerja di dapur dan mengurusi anak dan suami nya saja. Dizaman yang modern seperti ini seharusnya hal itu sudah tidak terjadi lagi. Mengingat sekarang banyak orang-orang hebat yang justru adalah seorang perempuan.

The post 5 Contoh Bentuk Ketimpangan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Upaya untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial https://haloedukasi.com/upaya-untuk-mengatasi-ketimpangan-sosial Mon, 29 Aug 2022 03:55:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38304 Ketimpangan sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam lingkungan masyarakat. Ketidakseimbangan ekonomi dalam masyarakat membuat perbedaan penghasilan. Hal itu menimbulkan adanya pembagian kelas antara kelas atas, menengah, maupun bawah.  Indonesia sebenarnya bisa menjadi negara maju yang mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat karena Indonesia mempunyai sumber daya alam yang kaya dan melimpah. Harus ada upaya dari […]

The post 7 Upaya untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketimpangan sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam lingkungan masyarakat. Ketidakseimbangan ekonomi dalam masyarakat membuat perbedaan penghasilan. Hal itu menimbulkan adanya pembagian kelas antara kelas atas, menengah, maupun bawah. 

Indonesia sebenarnya bisa menjadi negara maju yang mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat karena Indonesia mempunyai sumber daya alam yang kaya dan melimpah. Harus ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut.

Ketidakmerataan pembangunan dalam beberapa wilayah serta kemudahan untuk mengakses pendidikan dan makanan bergizi di beberapa wilayah harus segera diupayakan.

Pemerintah mempunyai tugas besar untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan meminimalkan kesenjangan sosial dalam masyarakatnya.

Masalah sosial dalam masyarakat dapat terjadi akibat dampak negatif yang ditimbulkan dari ketimpangan sosial. Oleh karena itu dari perlu adanya usaha untuk mengatasi berbagai ketimpangan sosial yang terjadi dalam lingkup masyarakat.

Pengertian Ketimpangan Sosial 

Menurut bahasa ketimpangan mempunyai arti sebagai sebuah sekat yang jauh dalam arti adanya perbedaan antara suatu keadaan dengan keadaan yang lainnya.

Maka dari itu ketimpangan sosial mempunyai arti sebagai sebuah keadaan kesenjangan dalam masyarakat untuk mengakses sumber daya yang mendukung kesejahteraan hidupnya.

Ketimpangan sosial dapat dilihat dari adanya perbedaan akses di tengah masyarakat untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Sumber daya tersebut bisa berupa kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. 

Adapun bentuk dari ketimpangan sosial bisa berupa kesenjangan ekonomi, kesenjangan derajat sosial, kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur, perbedaaan pendidikan, ketimpangan untuk mengakses kesehatan, dan lain sebagainya.

Bisa jadi jika ketimpangan sosial dalam masyarakat ini akan menimbulkan permasalah sosial seperti kriminalitas.

Upaya untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial

1. Pelatihan Gratis untuk Meningkatkan Kualitas Diri

Keanekaragaman masyarakat Indonesia bisa menjadi faktor yang dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Dengan banyaknya ragam latar belakang pendidikan yang dimiliki masyarakat pun turut serta menjadi salah satu faktornya.

Penting adanya sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Pemerintah bisa membuka berbagai tempat pendidikan dan pelatihan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.

Sehingga masyarakat bisa meningkatkan skill mereka agar bisa berkembang dan meningkatkan kelas sosialnya.

2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan untuk Masyarakat

Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang dengan jumlah usia produktif yang tinggi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sayangnya jumlah penduduk yang aktif tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang terbuka. Hal itu tentu saja akan menimbulkan masalah pengangguran, kemiskinan, bahkan kriminalitas yang akan meningkat. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya dari pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan yang dapat menyiimbangi jumlah peduduk masyarakatnya yang produktif. Dengan menciptakan banyak peluang kerja, maka kita bisa untuk mengurangi munculnya ketimpangan sosial di lingkungan masyarakat.

3. Perbaikan dan Pemberantasan Gizi Buruk Pada Anak

Kekurangan gizi yang banyak dialami anak kecil di Indonesia dianggap dapat memperparah kondisi kemiskinan.

Gizi buruk sebagai salah satu contoh masalah ketimpangan sosial di masyarakat dalam aspek kesehatan harus segera diatasi atau diturunkan. Pemerintah Indonesia harus berupaya memberantas kekurangan gizi yang banyak terjadi  di daerah terpencil. 

4. Pemberlakuan Pajak yang Tegas untuk Semua Kalangan

Upaya ini dapat dilakukan dengan pengaturan ulang pajak penghasilan di Indonesia yang masih didominasi oleh kalangan pekerja saja. Sedangkan untuk penghasilan pribadi seperti para pengusaha, pemilik modal, dan yang lainnya belum optimal dalam melaksanakan pembayaran pajak.

Padahal mereka memiliki kewajiban pajak yang lebih besar dibandingkan para  pekerja umumnya. Akhirnya kondisi ini bisa menciptakan adanya kesenjangan sosial antara si pengusaha dan si pekerja.

5. Penyaluran dan Pemerataan Bantuan Sosial yang Tepat Sasaran

Pembangunan dan kondisi ekonomi yang tidak merata sudah cukup menyebabkan masyarakat merasa kesusahan. Apalagi ini jika sudah ada bantuan dari pemerintah malah digunakan oleh masyarakat yang mampu. Tentunya masih banyak sekali warga yang kurang mampu dan lebih membutuhkan bantuan pemerintah tersebut. 

Penyaluran bantuan sosial dari pemerintah yang tepat sasaran itu bertujuan agar bisa mengurangi ketimpangan sosial yang ada di masyarakat.

Namun, banyak daerah atau masyarakat yang kekurangan bantuan bahkan belum pernah tersentuh bantuan yang ada karena diterima oleh orang yang tidak berhak. Maka dari itu perlu adanya kesadaran dalam masyarakat untuk menyerahkannya kepada yang lebih membutuhkan saja.

6. Memfasilitasi Sarana Pendidikan untuk Seluruh Rakyat Indonesia

Salah satu program pemerintah untuk memberikan saran pendidikan bagi rakyat salah satunya melalui gerakan Indonesia Mengajar. Gerakan ini akan memberikan fasilitas lulusan universitas untuk mengajar pada sekolah dasar di daerah-daerah terpencil Indonesia yang belum pernah terjangkau. 

Hal ini bertujuan agar daerah-daerah tersebut mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kualitas pengajar yang sama halnya dengan beberapa daerah yang lebih maju. Selain itu, gerakan-gerakan untuk mengajar anak jalanan sudah banyak dilakukan oleh mahasiswa mahasiswi yang turut berempati.

Berbagai startup pendidikan saat ini juga menjadi sudah banyak diketahui masyarakat. Sehingga hal itu bisa menjadi salah satu alternatif bagi pelajar untuk mendapat akses ilmu dan pendidikan berkualitas dengan lebih mudah.

7. Menyediakan dan Meningkatkan Jumlah Subsidi Perumahan Rakyat

Pemerintah bisa melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan dan mengurangi dampak ketimpangan sosial di masyarakat. Contohnya saja pada kasus tempat tinggal, masyarakat miskin yang kurang mampu tentu sangat susah sekali dalam memperoleh tempat tinggal yang layak. 

Hal ini bisa diatasi dengan adanya penyediaan rumah subsidi bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah dengan memperbanyak penyediaan rumah susun misalnya.

Dengan begitu masyarakat tak perlu khawatir tentang tempat untuk tinggal dan akan fokus pada usaha untuk meningkatkan taraf hidupnya.

The post 7 Upaya untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial di Masyarakat https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-stratifikasi-sosial Mon, 08 Aug 2022 17:36:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37874 Pernakah melihat perlakuan pelayan toko yang berbeda karena perbedaan pakaian, orang satu mewah dan orang lainnya sederhana? Sesekali pernah tentunya, pada kasus ini dinamakan dengan stratifikasi sosial. Sudah tahu dengan pengertian stratifikasi sosial? Stratifikasi sosial adalah kondisi yang menunjukkan sebuah pengelompokan diantara masyarakat dengan dasar status sosialnya, seperti kalangan atas dan kalangan bawah. Bagaimana dengan […]

The post 4 Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernakah melihat perlakuan pelayan toko yang berbeda karena perbedaan pakaian, orang satu mewah dan orang lainnya sederhana? Sesekali pernah tentunya, pada kasus ini dinamakan dengan stratifikasi sosial. Sudah tahu dengan pengertian stratifikasi sosial?

Stratifikasi sosial adalah kondisi yang menunjukkan sebuah pengelompokan diantara masyarakat dengan dasar status sosialnya, seperti kalangan atas dan kalangan bawah. Bagaimana dengan karakteristik dari stratifikasi status sosial? Karakteristik dari stratifikasi adalah universal.

Dalam kehidupan masyarakat, stratifikasi sangat dibutuhkan untuk saat ini. Hal ini digunakan untuk penyeimbangan hak serta kewajiban. Dalam penjelasan Astrid S. Susanto menjelaskan bahwa stratifikasi terbentuk karena pembagian kerja.

Apakah itu benar? Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan faktor penyebab adanya stratifikasi sosial.

Inilah faktor-faktor terjadinya stratifikasi sosial di masyarakat, di antaranya sebagai berikut:

Kekuasaan

Kekuasaan adalah komponen maupun unsur yang melekat pada sistem lapisan masyarakat, hal ini tentu ada di Indonesia. Adanya sistem lapisan masyarakat menciptkan dua hal yang berbeda yaitu stratifikasi sosial tertutup dan terbuka.

Apa itu stratifikasi sosial tertutup dan terbuka? Perbedaannya dimana? Jadi, stratifikasi sosial terbuka adalah kebebasan bagi masyarakat dalam melakukan perpindahan lapisan, turun maupun naik.

Sedangkan, stratifikasi sosial tertutup adalah masyarakat yang tidak memiliki kemampan berpindah pada suatu lapisan. Sudah terlihat jelas perbedaannya dan cara untuk mengatasi ini yakni kelahiran.

Dapat disimpulkan bahwasannya kekuasaan mampu menciptakan stratifikasi sosial, masyarakat yang memiliki kekuasaan tinggi dapat berada di lapisan paling atas maupun paling bawah. Namun, masyarakat yang tidak mempunyai kekuasaan hanya bisa berada pada lapisan tetap.

Dalam permasalahan ini, ada salah satu cara untuk mendapatkan kesetaraan diantaranya yaitu menciptakan kondisi legal dalam berpolitik dan bersosial. Dengan adanya kondisi legal, semua masyarakat mampu menikmati kehidupan dengan setara, tidak ada lagi yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

Kekayaan

Kekayaaan adalah keberlimpahan seseorang dalam memenuhi seluruh hal atau kebalikan kata kemiskinan. Kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab stratifikasi sosial di kalangan masyarakat, dihargai atau tidak dihargai.

Bagaimana bisa dihargai atau tidal dihargai? Hal ini disesuaikan dengan kekayaan, baik berupa uang, tanah, rumah, dan kendaraan yang dimiliki.

Apabila kekayaan tergolong dalam kategori tinggi, maka masyarakat akan cakap untuk menghargai. Namun, berbanding terbalik jika kekayaan dibawah rata-rata, maka tidak ada yang namanya dihargai.

Hal ini yang menimbulkan kedudukan seseorang berada di lapisan teratas atau lapisan terbawah. Dasar yang cukup menciptakan stratifikasi sosial pada kalangan masyarakat.

Contoh bentuk stratifikasi sosial karena faktor kekayaan adalah perbedaan lingkup pertemanan, biasanya remaja yang terlahir dikalangan atas akan berteman dengan kalangan atas, hal ini juga terjadi pada remaja yang dilahirkan dari kalangan bawah.

Hal ini sudah tidak mengheranan lagi, namun tidak semua wilayah terdapat stratifikasi sosial karena faktor kekayaan.

Kehormatan

Setiap insan manusia memiliki rasa atau keinginan untuk dihargai. Namun, kemunculan stratifikasi sosial merubah segalanya, stratifikasi yang lahir dari tingkat kehormatan.

Saat ini, terdapat stratifikasi yang merujuk pada lapisan masyarakat, lapisan tingkat atas, lapisan menengah, dan lapisan tingkat bawah. Maka dari itu, kehormatan mampu memposisikan manusia ke dalam lapisan manapun, disesuaikan dengan keadaan yang sesuai fakta.

Masalah kehormatan ini, tidak ada patokan dari seberapa banyak kekayaan maupun kekuasaan. Melihat bahwasannya kekayaan berkaitan dengan gaya hidup dan kekuasaan yang berarti seperti jabatan.

Maksud yang ada di sini adalah ketika orang tersebut banyak disegani oleh orang lain dan mendapatkan berbagai macam penghargaan, terjadilah stratifikasi sosial dan orang ini mendapatkan posisi teratas.

Namun ada juga yang berkaitan dengan kondisi tradisional, kehormata ini ditandai dengan ketua adat, pendahulu, maupun pemimpin suatu adat.

Ilmu Pengetahuan

Faktor yang menjadi penyebab adanya stratifikasi sosial adalah ilmu pengetahuan, bukan lagi berkaitan dengan kekayaan maupun kekuasaan.

Masyarakat yang mampu bersekolah hingga jenjang tertinggi seperti S1, maka anggapan orang-orang disekitar merujuk pada orang-orang lapisan atas. Bahkan, apabila masyarakat tersebut sekolah di sekolah-sekolah ternama maka terlihat sekali di lapisan atas.

Sebenarnya, stratifikasi sosial yang satu ini tidak memandang dari seberapa pintar orang yang bersekolah tinggi. Melainkan fokus masyarakat terhadap ilmu pengetahuan terletak pada gelarnya, entah itu Profesor atau Sarjana. Maka dari itu, hal ini sudah tidak mengherankan lagi.

Pada kondisi seperti ini, sangat terlihat jelas bahwasannya hal ini kurang etis. Masyarakat seharusnya memandang usaha orang untuk mendapatkan gelar tersebut.

Saat ini sudah tahu bukan dengan kondisi stratifikasi sosial? Daripada mengambil sisi negatif dari adanya stratifikasi sosial, sebelumnya sudah tahu dengan fungsi adanya stratifikasi sosial?

Fungsi stratifikasi sosial adalah mempermudah masyarakat untuk menjalankan tugasnya masing-masing, mempermudah pemberian reward, dan mempermudah perolehan sebuah kedudukan tanpa reward.

Inilah keadaan stratifikasi sosial yang ditemuui. Perkembangan stratifikasi sosial saat ini berlangsung begitu pesat.

Apalagi, stratifikasi sosial terbuka yang mana sistem ini dapat memposisikan masyarakat untuk maju dan mundur. Namun, berbanding terbalik jika stratifikasi tertutup, masyarakat hanya bisa memposisikan diri di satu tempat; bawah, menengah, dan atas.

The post 4 Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Jenis dan Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Kelompok Masyarakat https://haloedukasi.com/jenis-dan-bentuk-stratifikasi-sosial Mon, 18 Jul 2022 03:58:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36931 Stratifikasi Sosial merupakan pengelompokan masyarakat secara vertikal. Maksudnya yaitu ada tingkatan-tingkatan atau strata tertentu yang melabeli tiap kelompok masyarakat. Label yang diberikan ini biasanya lebih ke lapisan atas atau bawah sehingga jika ditinjau dari kacamata Sosiologi maka stratifikasi sosial ini melihat perbedaan dari dimensi vertikal. Selain stratifikasi sosial sebenarnya ada lagi sebuah istilah yang namanya […]

The post Kenali Jenis dan Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Kelompok Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stratifikasi Sosial merupakan pengelompokan masyarakat secara vertikal. Maksudnya yaitu ada tingkatan-tingkatan atau strata tertentu yang melabeli tiap kelompok masyarakat. Label yang diberikan ini biasanya lebih ke lapisan atas atau bawah sehingga jika ditinjau dari kacamata Sosiologi maka stratifikasi sosial ini melihat perbedaan dari dimensi vertikal.

Selain stratifikasi sosial sebenarnya ada lagi sebuah istilah yang namanya diferensiasi sosial. Keduanya memang tampak sama namun tidak serupa. Jika stratifikasi sosial melihat perbedaan secara vertikal, diferensiasi sosial ini melihatnya melalui dimensi horizontal. Nah stratifikasi sosial ini terdiri dari 3 bentuk dan memiliki 6 jenis. Selengkapnya bisa dibaca di bawah ini.

3 Bentuk Stratifikasi Sosial

Jika dilihat berdasarkan bentuknya, setidaknya stratifikasi sosial ini bisa dibedakan ke dalam tiga hal yaitu stratifikasi sosial tertutup, terbuka, dan juga campuran. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

  • Stratifikasi Sosial Tertutup

Seperti dengan namanya, pada bentuk yang satu ini sistem kasta pada suatu masyarakat sangat melekat. Seseorang sangat dibatasi dan tidak bisa sembarangan untuk bisa masuk dan menjadi bagian dari suatu lapisan masyarakat tertentu.

Contohnya saja yaitu di India yang mana agar bisa tergabung dalam suatu lapisan masyarakat maka harus memiliki garis keturunan. 

  • Stratifikasi Sosial Terbuka

Bentuk dari stratifikasi sosial yang kedua yaitu tipe terbuka. Dalam sistem sosial yang satu ini, masyarakat bisa saja naik ke level yang lebih tinggi jika memang sudah mencapai suatu capaian tertentu.

Contohnya saja jika seseorang sudah mencapai kekayaan tertentu maka bisa bergaul dengan orang-orang yang berada di komunitas yang sama.

  • Stratifikasi Sosial Campuran

Bentuk terakhir dari stratifikasi sosial yaitu campuran. Bentuk ini merupakan gabungan dari dua bentuk sebelumnya. Seseorang yang ingin pindah kasta dari kasta sebelumnya maka biasanya harus pindah kepada daerah yang karakternya terbuka.

Misalnya jika ada anak raja yang ingin menjadi rakyat biasa, maka ia tidak bisa tinggal di daerah kerajaan melainkan harus pindah ke tempat yang lebih terbuka.

Jenis Stratifikasi Sosial

Setelah mengetahui apa saja bentuk dari stratifikasi sosial. Selanjutnya akan dibahas terkait jenis-jenis dari stratifikasi sosial itu sendiri. Setidaknya ada 5 jenis stratifikasi sosial yang bisa kita lihat dari berbagai aspek. Untuk lebih jelasnya silahkan simak uraian di bawah ini.

  • Stratifikasi Sosial Menurut Kekayaan

Stratifikasi Sosial pertama yang sangat mudah kita temui yaitu menurut kekayaan seseorang. Hal ini biasanya akan sangat mudah kita temui di dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebab dari adanya stratifikasi sosial yang satu ini yaitu karena ada satu kelompok yang kehidupannya sangat cukup sementara di satu sisi juga ada kelompok yang kekurangan.

Kelompok yang hidupnya cukup bahkan berlebih biasanya ada di lapisan atau tingkat, sementara kelompok yang kurang akan ada di lapisan paling bawah.

Jika dilihat dari bentuknya, stratifikasi sosial menurut kekayaan termasuk ke dalam bentuk stratifikasi sosial terbuka. Hal ini dikarenakan siapa saja bisa berubah strata sosialnya jika sudah mencapai kekayaan tertentu.

  • Stratifikasi Sosial Menurut Kekuasaan

Kekuasaan menjadi hal selanjutnya yang membuat stratifikasi sosial didalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam tiap sendi masyarakat akan ada saja pihak yang memegang jabatan sebagai penguasa. Mulai dari level RT, RW, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, bahkan hingga raja atau presiden.

Semakin tinggi level penguasa biasanya akan menyebabkan strata sosialnya semakin tinggi. Hal ini menyebabkan pihak-pihak yang berada di level bawah akan berada dalam kontrol level penguasa. Contohnya saja dalam hal kebijakan, masyarakat bawah hanya bisa mengikuti regulasi yang dibuat oleh para penguasa.

  • Stratifikasi Sosial Menurut Kehormatan

Stratifikasi sosial juga bisa terjadi berdasarkan kehormatan. Strata sosial jenis ini biasanya banyak terjadi di daerah ataupun beberapa wilayah yang masih menganut sistem adat. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang dianggap dapat memimpin serta punya pengaruh dan juga kharisma akan ditempatkan pada strata sosial atas yang dihormati. Contohnya adalah kepala adat yang dituakan pada suatu pemukiman tradisional.

  • Stratifikasi Sosial Menurut Keturunan

Jenis stratifikasi sosial yang keempat adalah menurut keturunan. Artinya suatu tingkat strata sosial tertentu hanya bisa diraih melalui jalur turun temurun,. Jika tidak lahir dari keluarga tersebut, maka satu-satunya cara yang bisa dilakukan agar bisa mencapai strata yang diinginkan adalah dengan menikahi keluarganya. Contoh dari stratifikasi sosial jenis ini biasanya terjadi di kerajaan. Jika di Indonesia maka contoh yang bisa dilihat yaitu sistem kepemimpinan di Yogyakarta. 

  • Stratifikasi Sosial Menurut Pendidikan

Pendidikan merupakan hal selanjutnya yang menyebabkan sebuah stratifikasi sosial bisa terjadi. Umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka status sosial nya pun akan ikut naik pula. Jika melihat pada bentuk stratifikasi sosial yang sudah dibahas sebelumnya, maka stratifikasi sosial menurut pendidikan ini merupakan stratifikasi sosial terbuka. Hal ini dikarenakan siapa saja bisa menaikan status sosial nya selama ada kemauan untuk menempuh pendidikan yang tinggi.

  • Stratifikasi Sosial Menurut Status Sosial

Stratifikasi sosial yang terakhir yaitu menurut status sosial. Hanya saja stratifikasi jenis ini akan sangat bergantung dengan dimana suatu individu sedang berada.

Misalnya saja Pak Ali di perusahaan A menjabat sebagai direktur. Selama di perusahaan ia akan sangat dihormati. Namun saat pulang ke rumah Pak Ali tetap seorang ayah dari anak-anaknya.

Penjelasan mengenai pengertian, bentuk, dan jenis-jenis stratifikasi sosial yang telah dijelaskan diatas semoga mampu dipahami dengan baik. Setelah mengetahui hal ini kita semakin menyadari bahwa strata sosial itu memang ada dan tidak bisa kita hindari.

The post Kenali Jenis dan Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Kelompok Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>