Sumatera barat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sumatera-barat Mon, 25 Apr 2022 01:53:15 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Sumatera barat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/sumatera-barat 32 32 15 Pahlawan Nasional dari Sumatera Barat Beserta Biografi Singkatnya https://haloedukasi.com/pahlawan-nasional-dari-sumatera-barat Mon, 25 Apr 2022 01:53:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33911 Sejak tahun 1959 sampai 2019, Sumatera Barat memiliki 15 tokoh pahlawan nasional. Lalu, siapa saja pahlawan nasional tersebut? Bagaimana peranannya dalam memerjuangkan kemerdekaan? Selengkapnya akan kita bahas berikut ini. 1. Mohammad Hatta Mohammad Hatta atau yang kerap disapa Bung Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Namanya sudah pasti tak asing […]

The post 15 Pahlawan Nasional dari Sumatera Barat Beserta Biografi Singkatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejak tahun 1959 sampai 2019, Sumatera Barat memiliki 15 tokoh pahlawan nasional. Lalu, siapa saja pahlawan nasional tersebut? Bagaimana peranannya dalam memerjuangkan kemerdekaan? Selengkapnya akan kita bahas berikut ini.

1. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta

Mohammad Hatta atau yang kerap disapa Bung Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Namanya sudah pasti tak asing lagi di telinga kita. Ia merupakan salah satu pejuang kemerdekaan, kosenptor Pancasila dan UUD 1945 sekaligus proklamator kemerdekaan RI bersama Bung Karno. Kontribusinya pada negara ini sudah tentu tak diragukan lagi.

Banyak sekali yang telah beliau korbankan untuk memerjuangkan NKRI. Selain menjadi pejuang, Bung Hatta juga turut mendampingi Bung Karno dalam memimpin negara ini. Ia didaulat menjadi wakil presiden pertama RI. Atas semua jasa-jasa yang telah diberikannya, beliau ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 7 November 2012.

2. Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir merupakan salah satu pejuang pergerakan kemerdekaan sejak zaman kolonial. Ia lahir pada tanggal 5 Maret 1909 di Padang Panjang. Ayahnya merupakan keturunan Kotogadang, Agam. Sementara ibunya merupakan seorang bangsawan Melayu keturunan Minang. Peranannya dalam memerjuangkan kemerdekan tidak perlu dipertanyakan lagi. Ia adalah salah satu sosok yang reaktif kepada penjajah. Ia bahkan berulang kali keluar masuk penjara karena kerap melakukan perlawanan.

Pada masa awal kemerdeakaan, ia ditunjuk menjadi perdana menteri. Saat menjabat sebagai perdana menteri, Sutan Sjahrir yang memerjuangkan pengakuan atas kedualuatan RI. Selain itu, ia juga yang menjadi pencetus pertama politik bebas aktif. Sutan Sjahrir wafat pada tanggal 9 April 1966 dan langsung ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada hari itu juga.

3. H. Agus Salim

H. Agus Salim

Laki-laki yang memiliki nama Masyhudul Haq atau yang kerap dikenal dengan Haji Agus Salim ini lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat. Ia memiliki hubungan kekerabatan dengan Sutan Sjahrir. Ia adalah sepupu dari ayahnya Sutan Sjahrir. Haji Agus Salim diberi jululan The Grand Old Man, karena keterlibatannya dalam memerjuangkan kemerdekaan meskipun usianya yang tak lagi lama.

Ia bahkan sudah ikut memerjuangkan kemerdekaan sejak zaman Hindia Belanda. Ia mahir dalam berbahasa asing, bahkan ia menguasai 7 bahasa asing. Ia kerap terlibat dalam diplomasi pengakuan kedaulatan RI pada masa awal merdeka. Haji Agus Salim keninggal dunia pada tanggal 4 November 1954. Atas semua jasa-jasa yang telah diberikannya, ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh presiden Soekarno pada tanggal 27 Desember 1961.

4. Tan Malaka

Tan Malaka

Pemilik nama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka atau yang kerap disapa Tan Malaka ini lahir di Nagari Pandam Gadang, Limapuluh Kota Sumatera Barat pada tanggal 2 Juni 1897. Ia turut berperan dalam memerjuangkan kemerdekaan RI dengan melakukan perlawanan kepada pihak kolonial. Sama seperti halnya Sutan Sjahrir, ia kerap keluar masuk penjara karena aksinya yang dianggap membahayakan dan mengancam pemerintah kolonial Belanda.

Tan Malaka diberi gelar Bapak Republik Indonesia sebab ialah yang pertana kali mengusulkan nama Republik Indonesia. Usulan tersebut dipakai hingga saat ini untuk menamakan negara kita. Ada satu kalimat yang terkenal dari Tan Malaka yakni terbentur, terbentur, terbentur lalu terbentuk. Tan Malaka wafat pada tanggal 21 Februari 1949 di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur. Saat wafat, ia berusia 51 tahun. Atas semua jasanya, ia diberi gelar pahlawan nasional pada tanggal 28 Maret 1963 oleh Presiden Soekarno.

5. Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol lahir pada tahun 1772 di Bonjol, Pasaman. Peranannya dalam memerjuangkan kemerdekaan adalah menjadi pemimpkn kaum Padri melawan tentara Belanda. Saat itu terjadi perselisihan antara kaum padri dan kaum adat. Perselisihan ini dibumbui dengan politik adu domba yang dilakukan oleh Belanda. Belanda sengaja memecah persatuan kedua kaum tersebut agar tidak melakukan perlawanan kepada Belanda.

Namun, berkat kepemimpinan Tuanku Imam Bonjol, kaum Padri dan kaum Adat dapat berdamai dan bersatu melawan Belanda. Atas halnya dilakukannya inilah ia ditangkap oleh Belanda untuk diajak berunding. Sayangnya, Tuanku Iman Bonjol menolak untuk bekerja sama. Ia lebih memilih diasingkan. Ia kemudian diasingkan di Sukabumi, Ambon dan Manado. Ia meninggal dunia pada tanggal 6 November 1864. Atas semua jasa yang telah diberikannya, ia diangjat menjadi pahlawan Nasional oleh Presuden Soekarno. Tidak hanya itu, nama dan wajahnya diabadikan di dalam uang kertas pecahan Rp5000.

6. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin

Muhammad Yamin lahir pada tanggal 23 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Keterlibatannya dalam berbagai agenda memerjuangkan kemerdekaan sudah terlihat sejak zaman kolonial Belanda. Ia bahkan aktif terlibat dalam kongres pemuda II pada tahun 1923. Tidak hanya itu, ia juga merupakan salah satu tokoh yang mengajukan usulan mengenai Pancasila dan UUD.

Muhammad Yamin merupakan penggali sejaeah, sastrawan dan ahli bahasa. Pada masa awal kemerdekaan ia sempat menjabat menjadi menteri di beberapa departemen. Muhammad Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta. Ia diangkat menjadi pahlawan nasional atas kontribusinya dalan memerjuangkan kemerdekaan.

7. Mohammad Natsir

Mohammad Natsir

Mohammad Natsir Dt Sinaro Panjang merupakan anak dari pasangan Idris Sualtan Saripado dan Khadijah. Ia lahir di Alahan Panjang, Solok. Ayahnya merupakan seorang pegawai pemerintah yang pernah bertugas di Alahan Panjang. Mohammad Natsir pernah mengenyam pendidikan di 3 kota yakni Maninjau Alahan Panjang, Bandung dan Padang. Ia pernah memimpin Masyumi pada saat parlemen RIS. Ia juga pernah menjadi menteri penerangan dan perdana menteri yang saat itu diberi nama kabinte Natsir.

Saat menjabat menjadi pemimpin Masyumi, ia pernah mengusulkan mosi untuk kembali kepada bentuk negara kesatuan. Sebab, saat itu negara berbentuk Republik Indonesia Serikat. Mosi yang dilontarkannya kemudian diikuti oleh parlemen dan negara bagian sehingga RIS bubar. Atas semua jasa yang telah diberikannya, ia ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden SBY pada tanggal 6 November 2008.

8. Buya Hamka

Buya Hamka

Laki-laki yang memiliki nama lengkap Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang biasa kita kenal Buya Hamka lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Nagari Sungai Batang, tepi Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Beliau merupakan seorang ulama besar, pendidik, sastrawan sekaligus pejuang kemerdekaan. Beliau lahir dari seorang ulama besar asal Minangkabau yang bernama Syekh Dr. Abdul Karim Amrullah.

Selama hidupnya, ia aktif menulis dan menghasilkan 94 buku. Buya Hamka meninggal dunia di RS Pertamina, Jakarta pada saat bulan Ramadan. Saat itu, ia berusia 73 tahun 5 bulan. Kemudian, jasadnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Atas emua jasa-jasanya, Buya Hamka ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden SBY pada tahun 2011.

9. Abdul Muis

Abdul Muis lahir pada tanggal 3 Juli 1883 di Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat. Ia merupakan seorang pejuang kemerdekaan sejak zaman Hindia Belanda. Ia pernah menjadi anggota dari Volksraad. Meskipun begitu, perjuangannya melawan pemerintah kolonial tak pernah sekalipun surut. Kegigihannya melawan kolonial Belanda, membuatnya ditangkap dan diasingkan di Jawa Barat.

Atas semua jasa yang telah diberikannya, ia ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Soekarno pada tanggal 30 Agustus1959. Ia bahkan menjadi pahlawan nasional pertama yang ditetapkan dan dikukuhkan oleh pemerintah RI.

10. Rasuna Said

Rasuna Said

Pemilik nama lengkap Rangkayo Hj. Rasuna Said lahir pada tanggal 14 September 1910 di Maninjau. Ia merupakan seorang pendidik, tokoh politik, pejuang emansipasi sejak zaman Hindia Belanda. Selain itu, ia juga merupakan salah satu dari pendiri Persatuan Muslimin Indonesia atau Permi.

Pada masa penjajahan Belanda, ia aktif menyebarkan pidatonya yang mengandung isi untuk menentang pemerintah kolonial Belanda. Sebab hal inilah yang membuatnya dipenjara. Pada saat masa perang kemerdekaan, ia ikut terlibat di Front Pertahanan Nasional dan pernah mewakili Sumatera Barat di KNIP pada masa awal kemerdekaan. Rasuna Said meninggal dunia pada tanggal 2 November 1965 di Jakarta.

11. Adnan Kapau Gani

Adnan Kapau Gani lahir di Palembayan, Agam, Sumatera Barat. AK Gani merupakan seorang dokter, tokoh milter sekaligus politisi. Ia juga pernah menjabat sebagai menteru, wakil perdana menteru hinggi gubernur di Sumatera Selatan. Ia banyak membantu dalam pengadaan perlengkapan militer melalui penyelundupan dari Singapura. Sama seperti pahlawan lainnya, ia juga keral keluar masuk tahanan pada masa pemerintahan Jepang. Atas semua jasa-jasanya, AK Gani diangkat sebagai pahlawan nasinaonal pada tanggal 6 November 2007 oleh Presiden Soekarno.

12. Ruhana Kudus

Ruhana Kudus

Ruhana Kudus lahir di Koto Gadamg, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada tanggal 20 Desber 1884. Ia memiliki hubungan darah dengan Sutan Sjahrir, ia adalah kakak satu ayah dari Sutan Sjahrir. Ruhana adalah wartawati pertama Indonesia dan juga sebagai pendiri Surat Kabar Soenting Melajoe. Ia aktif dalam meningjatkan pendidikan serta keterampilan kaum perempuan dengan mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia yang berada di Kota Gadang. Ruhana Kudus meninggal dunia pada tanggal 17 Agustus 1972 di Jakarta. Atas semua jasa yang telah diberikannya, Ruhana Kudus ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Jokowidodo pada tanggal 7 November 2019.

13. Ilyas Ya’kub

Ilyas Ya’kub lahir di Asam Kumbang, Bayqng, Pesisir Selatan, pada tanggal 14 Juli 1903. Ia merupakan seorang pendiri dari Persatuan Muslim Indonesia atau Permi. Ia termasuk tokoh yang menentang politik yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial Belanda. Ilyas Yakub juya kerap ikut perang dalan kemerdekaan. Oleh sebab itulah, ia dibuang ke Digul bahkan sampai ke Australia. Atas semua jasa yang telah diberikannya, Ilyas Yakub ditetapkan sebagai pahlawan Nasional oleh Presiden BJ Habibie.

14. Bagindo Aziz Chan

Bagindo Aziz Chan lahir pada tanggal 30 September 1910 di Padang. Ia merupakan anak keempat dari 6 bersaudara. Ia adalah anak dari pasangan Bagindo Montok dan Djamilah. Bagindo Aziz Chan merupakan seorang wali kota Padang pada masa perjuangan. Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia pernah menjabat sebagai wakil wali kota. Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1946, ia diangkat menjadi wali kota Padang. Bagindo Aziz Chan meninggal dunia karena ditembak oleh tentara Belanda menjelang Agresi Militer I atau sekitar tahun 1947. Atas semua jasa yang telah diberikan, ia diangjat menjadi pahlawan nasional oleh Presiden SBY pada tahun 2005.

15. Hazarin

Prof. Hazarin lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 28 November 1906. Ia merupakana anak dari sepasang suami istri bernama Zakaria Bahri dan Aminah. Ayahnya merupakan orang Bengkulu sementara ibunya asli Minangkabau. Hazarin merupakan seorang pakar hukum adat dan juga pernah menjabat sebagai menteri dalam negeri pada Kabinet Ali Sastroamidjojo. Hazarin wafat pada tanggal 11 Desember 1975 di Jakarta. Atas semua dedikasinya, ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden BJ Habibie.

The post 15 Pahlawan Nasional dari Sumatera Barat Beserta Biografi Singkatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
17 Pakaian Adat Sumatera Barat https://haloedukasi.com/pakaian-adat-sumatera-barat Thu, 21 Apr 2022 02:20:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33970 Selain terkenal dengan rendangnya, Tanah Minang atau Sumatera Barat juga memiliki banyak kekayaan, ciri khas, dan kebudayaan salah satunya adalah pakaian adatnya. Daerah yang terletak di bagian barat pesisir di tengah Pulau Sumatera ini memiliki luas area kurang lebih 42.012,89 km2 dan didiami oleh 5 juta penduduk. Sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang berasal dari […]

The post 17 Pakaian Adat Sumatera Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain terkenal dengan rendangnya, Tanah Minang atau Sumatera Barat juga memiliki banyak kekayaan, ciri khas, dan kebudayaan salah satunya adalah pakaian adatnya. Daerah yang terletak di bagian barat pesisir di tengah Pulau Sumatera ini memiliki luas area kurang lebih 42.012,89 km2 dan didiami oleh 5 juta penduduk.

Sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang berasal dari Suku Minangkabau. Selain Suku Minangkabau, juga terdapat suku lain seperti suku Tompar, Biduanda, Bodi, Bendang, Domo, Guci, Melayu, Caniago, dan lainnya yang membuat Sumatera Barat menjadi beragam.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai pakaian adat Sumatera Barat supaya kita dapat memahami bersama – sama apa saja fungsi pakaian adat Sumatera Barat serta jenis pakaian adat Sumatera Barat yang digunakan untuk pria dan wanita. Mari kita simak pembahasan berikut ini!

Fungsi Pakaian Adat Sumatera Barat

Keragaman Sumatera Barat tak hanya dalam hal sukunya saja, melainkan juga rumah aday, tarian, nyanyian, hingga pakaian adatnya. Pakaian adat yang beragam juga biasanya tidak sembarangan, tetapi berbeda – beda penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Tak hanya itu, kadang kala pakaian adat digunakan untuk menggambarkan karakter masyarakatnya.

Beberapa karakter masyarakat Sumatera Barat sesuai pakaian adat yang digunakannya antara lain cinta terhadap budaya dan tanah air, mahir dalam berbahasa Minangkabau, adat pernikahan yang unik, loyal dengan teman karena adanya ikatan persaudaraan yang kuat, suka dengan perantauan, serta taat sekali dengan agama.

Pakaian adat Sumatera Barat memiliki arti dan fungsi khusus yakni sebagai sarana untuk mengenalkan identitas budaya dari Sumatera Barat yang sedang ditampilkan. Selain itu, pakaian adat Sumatera Barat biasanya berfungsi sebagai simbol budaya, penuh dengan histori, sebagai bentuk keyakinan penduduk daerah serta menunjukkan karakter penduduk daerah Sumatera Barat.

Pakaian adat Sumatera Barat memiliki ciri khas tampilan yang nampak mewah dengan tenunan kain yang biasanya melibatkan emas. Pada pakaian adat wanitanya, biasanya terdapat penutup kepala yang bentuknya menyerupai atap rumah gadang.

Hal tersebut membuat siapapun yang melihatnya pasti dapat menebak bahwa pakaian tersebut berasal dari Sumatera Barat.

Kalian sudah tahu belum bahwa ada beberapa pakaian adat Sumatera Barat untuk pria dan wanita loh! Berikut penjelasannya.

Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Pria

Secara umum, gambaran pakaian adat Sumatera Barat pria terdapat atasan, celana, selendang, penutup kepala, ikat pinggang, beserta dengan senjata yang melengkapinya. Berikut tujuh pakaian adat Sumatera Barat beserta dengan penjelasannya.

1. Baju Penghulu

Baju yang pertama ini merupakan atasan yang dikenakan oleh kaum pria Minang yang dapat juga disebut dengan Baju Pemangku Adat. Sesuai dengan namanya, dahulu kala baju ini hanya digunakan oleh kepala suku saja.

Pada zaman dahulu, pakaian yang hanya dapat dikenakan oleh kepala suku ini menggambarkan arti kepemimpinan dari suku tersebut.

Biasanya warna hitam menjadi warna yang mendominasi pakaian adat yang satu ini yang melambangkan ketegasan atau kepemimpinan. Bahwasanya laki – laki dianggap sebagai pemimpin perempuan.

Baju penghulu biasa digunakan oleh mempelai pria dalam acara pernikahan. Dalam detail yang lebih sederhana, pakaian adat ini juga bisa digunakan. Biasanya sebagai pelengkap Baju penghulu, para pria juga menggabungkan pemakaian dengan model celana longgar.

2. Sasampiang

Baju adat pria yang selanjutnya adalah sasampiang yang biasanya dilengkapi dengan hiasan selendang di bahu yang dikenakan menyilang. Tak hanya wanita yang menggunakan selendang, melainkan di sini para pria juga menggunakan selendang yang menjadi kain songket khas Sumatera Barat dengan warna khas yang beragam.

Sasampiang mengandung makna ilmu pengetahuan dan juga keberanian yang ada dalam diri kaum pria yang menjadikannya layak sebagai pemimpin.

3. Cawek

Seperti yang sudah dikatakan di atas, bahwa Baju Penghulu biasanya berpasangan dengan celana yang longgar. Biasanya celana longgar yang digunakan dikuatkan dengan ikat pinggang yang disebut dengan Cawek.

Cawek merupakan ikat pinggang yang memiliki makna sebagai mempererat tali persaudaraan antar Suku Minang baik yang sedang berada di Sumatera Barat atau yang sedang merantau di luar.

4. Sandang

Pakaian adat pria yang selanjutnya adalah sandang yang merupakan ikat pinggang yang digunakan bersamaan dengan Cawek. Sandang memiliki bentuk segi empat dan biasanya berwarna merah yang memberi makna akan ketaatan hukum adat Minang yang berlaku.

5. Deta

Deta merupakan penutup kepala yang dikenakan di kepala pria saat menggunakan baju adat Sumatera Barat. Deta ini berbentuk segitiga yang mana kainnya dililitkan di kepala dan bagian depannya harus lancip. Sebagian besar delta biasanya berwarna hitam, namun tak jarang ada juga warna lain.

Uniknya, variasi Deta ditentukan dari tingkat sosial yang memakainya. Deta yang paling tinggi dan dibuat dari bahan terbaik biasanya dikenakan oleh seorang raja. Adapun Deta Saluak Batimbo yang biasanya dikenakan oleh para pemangku adat. Sedangkan untuk masyarakat biasa biasanya menggunakan Deta Cilien Manurun dan Deta Ameh.

6. Senjata Tradisional

Pelengkap pakaian adat pria Sumatera Barat selanjutnya adalah senjata tradisional. Dalam mengenakan Baju Penghulu ada dua jenis senjata yang digunakan.

Senjata tradisional itu ialah keris yang menggambarkan kesabaran dan selalu berpikir rasional atas segala hal. Pemakaiannya biasanya disematkan pada bagian pinggang.

7. Tungkek

Tungkek merupakan tongkat yang biasanya digenggam dengan menggunakan tanggung jawab serta menggambarkan tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk menjaga amanah. Biasanya yang menggunakannya ialah para pemimpim adat maupun pemimpin keluarga yang tengah menjalankan tugasnya.

Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Wanita

Jika tadi kita sudah mengetahui apa saja baju adat Sumatera Barat yang dikenakan oleh kaum pria, mari beralih pada baju adat Sumatera Barat untuk wanita. Baju adat Sumatera Utara yang dikenakan oleh wanita biasanya disebut juga dengan Bundo Kanduang.

Bundo Kanduang ini dapat digunakan dalam aktivitas sehari – hari maupun acara khusus mulai dari upacara adat maupun pernikahan dengan menggunakan bahan dan juga detailnya berbeda.

Untuk melengkapi pakaian adat Bundo Kanduang ini biasanya para wanita mengenakan atasan, selendang, sarung, serta perhiasan. Berikut beberapa istilah pakaian adat Sumatera Barat wanita beserta dengan penjelasannya.

1. Baju Limpapeh Rumah Nan Gadang

Baju adat yang pertama ini dipercaya sebagai baju kebesaran bagi para wanita Minang di Sumatera Barat yang mengartikan adanya tiang di bagian tengah sebuah bangunan yang mana menjadi pusat kekuatan dari segala tiang – tiang yang ada.

Hal tersebut dimaksudkan bahwa wanita menjadi tiang utama di dalam sebuah keluarga dan masyarakat minang terutama masyarakat minang menonjolkan sisi kekerabatan matrilineal.

2. Suntiang

Suntiang merupakan salah satu aksesoris yang menjadi pelengkap baju adat Minangkabau. Suntiang berfungsi sebagai hiasan penutup kepala yang biasanya dikenakan di kepala dalam melaksanakan berbagai acara adat mulai dari pentas tari tradisional, drama teater, bahkan upacara sekalipun hingga upacara – upacara adat penting yang lain.

3. Baju Batabue

Baju Batabue merupakan atasan dari Bundo Kanduang yang memiliki warna bervariasi. Ada yang berwarna merah, biru, hitam, hingga lembayung. Baju Batabue yang digunakan dalam acara pernikahan biasanya berwarna merah dengan menggunakan kain berkualitas. Sedangkan untuk acara lain biasanya dapat menggunakan warna yang lainnya.

Baju ini dibuat spesial dengan taburan benang emas untuk menonjolkan kesan mewah dan khas budaya Sumatera Barat. Model baju ini serupa dengan Baju Kurung Khas Aceh yang masih serumpun melayu dengan Minang.

Pada bagian lengannya biasanya dibuat panjang dan longgar supaya lekukan tubuh tidak terbentuk.

4. Lambak

Jika Baju Batabue merupakan atasan, lambak digunakan sebagai bawahan yang terbuat dari kain songket bermotif khas Sumatera Barat dengan sulaman benang emas dihiasi beragam warna mulai dari yang gelap, cerah, hingga pastel sekalipun.

Tak jauh berbeda dengan Baju Batabue, warna dari Lambak juga bervariasi dan warna merah biasanya dikhususkan untuk digunakan dalam acara pernikahan. Sedangkan warna lain dapat digunakan dalam acara yang lainnya.

5. Tengkolong Bertanduk

Pakaian yang kelima ini berguna sebagai penutup kepala yang biasanya dikenakan oleh pemilik Rumah Gadang karena bentuknya yang unik menyerupai atap Rumah Gadang. Hanya dengan memakainya, kita sudah mengetahui dari mana asal pakaian adat tersebut.

6. Balapak

Selanjutnya ada balapak yang merupakan selendang yang memiliki makna bahwa seorang wanit sudah siap untuk menikah dan melanjutkan keturunan. Pada zaman dahulu, yang menggunakan Balapak hanya wanita yang umurnya sudah cukup untuk menikah.

7. Salempang

Selanjutnya terdapat salempang yang menajdi pelengkap Bundo Kanduang. Salempang juga merupakan selendang, namun dikenakan hanya untuk wanita yang sudah menikah dan berkeluarga. Diharapkan para wanita yang menggunakan salempang ini dapat menjadi suri yang baik dan tauladan bagi keturunannya.

8. Minsie

Pakaian adat Sumatera Barat yang dikenakan wanita selanjutnya adalah Minsie. Minsie ini merupakan bis tepi yang dikenakan pada baju yang ditambahkan dengan kain maupun dengan benang emas.

Minsie itu sendiri juga mengandung arti sebagai penunjuk demokrasi yang ada di dalam sebuah adat istiadat yang dipercaya dan dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Minang itu sendiri. Akan tetapi, masih ada aturan maupun hukum adat yang berlaku yang membatasinya.

9. Dukuah

Dukuah berfungsi sebagai pelengkap pakaian adat wanita, karena pastinya tak lengkap jika tanpa perhiasan. Dukuah merupakan perhiasan yang berupa kalung emas dengan ukuran yang cukup besar dan panjang dan menutupi dada.

Kesan mewah ditunjukkan kepada wanita yang memakainya bersama dengan pakaian adat Sumateran Barat. Terutama di dalam acara pernikahan, ukuran dan tampilan dari Dukuah semakin menunjukkan kesan mewah.

10. Galang

Selain perhiasan kalung, adapun galang yang merupakan pelengkap Bundo Kanduang yang berupa gelang. Galang memiliki variasi model dan ukuran yang disesuaikan dengan selera para wanita yang memakainya.

Ada galang yang tipis, ada juga yang berukuran besar dan tebal. Biasanya dapat digunakan hanya salah satu sisi tangan saja atau dapat digunakan pada kedua pergelangan tangan sekaligus.

Baju Batubue dan juga Lambak yang berhias dengan benang emas sudah memberikan kesan kemewahan dan meriah, oleh karena itu aksesoris wanita yang dikenakan juga biasanya tidak terlalu banyak.

Adapun perhiasan yang biasanya menghiasi para pengantin wanita di dalam upacara pernikahan seperti cincin, gelang, dan kalung yang berwarna kuning.

Pakaian adat wanita Sumatera Barat ini kaya akan nilai dan filosofi masyarakat Minang, sama halnya dengan pakaian adat dari daerah lain. Selain itu, pakaian adat merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang harus selalu dijaga dan dilestarikan.

The post 17 Pakaian Adat Sumatera Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya https://haloedukasi.com/rumah-adat-sumatera-barat Wed, 20 Apr 2022 15:23:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33999 Bagi orang awam menyebut rumah adat Sumatera Barat sebagai Rumah Gadang, sedangkan masyarakat Minangkabau  biasanya menyebut rumah adat mereka dengan sebutan Rumah Bagonjong. Sebutan ‘Bagonjong’ dilatarbelakangi karena bentuk atap rumah adat Sumatera Barat seperti Gonjong yang berbentuk meruncing. Bentuk tersebut menginspirasi banyak hiasan yang digunakan sebagai keunikan masyarakat Minangkabau, salah satunya seperti hiasan kepala pada […]

The post 7 Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bagi orang awam menyebut rumah adat Sumatera Barat sebagai Rumah Gadang, sedangkan masyarakat Minangkabau  biasanya menyebut rumah adat mereka dengan sebutan Rumah Bagonjong. Sebutan ‘Bagonjong’ dilatarbelakangi karena bentuk atap rumah adat Sumatera Barat seperti Gonjong yang berbentuk meruncing.

Bentuk tersebut menginspirasi banyak hiasan yang digunakan sebagai keunikan masyarakat Minangkabau, salah satunya seperti hiasan kepala pada pengantin wanita. Keunikan yang ada pada rumah adat Sumatera Barat menjadi daya tarik bagi turis sebagai objek wisata baik dalam maupun luar negeri.

Rumah Dadang atau Rumah Bagonjong memiliki banyak jenis, nama berdasarkan asal daerah, dan bentuk bangunan. Rumah adat ini tidak sembarang untuk dibangun sebab hanya daerah yang berstatus ‘nagari’ yang dapat diperbolehkan untuk membangun rumah adat di Minangkabau.

Jenis Rumah Adat Sumatera Barat

Berikut ini  jenis-jenis rumah adat Sumatera Barat yang perlu diketahui..

1. Rumah Gadang Gonjong Anam

gonjong anam
Gonjong Anam

Gonjong Anam merupakan salah satu jenis rumah adat yang ada di daerah Minangkabau dengan tampilan dan bentuk mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.

Namun pada rumah adat Gonjong Anam telah mengalami sedikit perubahan sehingga terlihat lebih modern dan terdapat ukiran khas Minang sehingga rumah ini menjadi beranjung.

2. Rumah Gadang Gonjong Ampek Baanjuang

gonjong ampek baanjuang
Gonjong Ampek Baanjuang

Gonjong Ampek Baanjuang merupakan salah satu jenis rumah adat yang ada di daerah Minangkabau. Rumah jenis ini menjadi rumah adat yang wajib dibangun di daerah Luhak Nan Tigo.

Atap rumah adat ini memiliki empat buah Gonjong yang sesuai dengan namanya yakni ‘Ampek’ yang memiliki arti empat. 

3. Rumah Gadang Batingkek

rumah gadang batingkek
Rumah Gadang Batingkek

Rumah Gadang Batingkek merupakan rumah adat daerah Minangkabau yang terbilang cukup unik, sebab terdapat Gonjong yang bertingkat-tingkat. Fungsi Gonjong tersebut berguna untuk menyimpan hasil panen. Rumah adat ini secara desain hampir menyeru[ai Rumah Gadang Gajah Maharam.

4. Rumah Gadang Gonjong Limo

rumah gadang gonjong limo
Rumah Gadang Gonjong Limo

Rumah Gadang Gonjong Limo merupakan salah satu jenis rumah adat Sumatera Barat yang banyak dijumpai di Kota Payakumbung.

Rumah adat ini disebut menyerupai Rumah Gadang Gajah Maharam namun perbedaan antar keduanya adalah pada Rumah Gadang Gonjong Limo tidak memiliki anjung. 

5. Rumah Gadang Gonjong Sibak Baju

gonjong sibak baju
Gonjong Sibak Baju

Jenis rumah adat Sumatera Barat selanjutnya adalah Gonjong Sibak Baju. Secara bentuk rumah ini menyerupai baju yang disibak dan juga hamppir mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam. Rumah adat ini terbuat dari kayu dan sasak. 

6. Rumah Gadang Surambi Papek

rumah gadang surambi papek
Rumah Gadang Surambi Papek

Rumah Gadang Surambi Papek menjadi rumah adat Sumatera Barat yang memiliki sedikit perbedaan dengan rumah adat lainnya.

Pintu masuk dalam rumah adat ini berada di belakang, bagi orang Minang ini disebut sebagai ‘Bapamokok’. Namun seiring dengan perkembangan zaman rumah adat ini mengalami sedikit modifikasi sehingga terdapat pintu depan.

7. Rumah Gadang Gajah Maharam

rumah gadang jenis gajah maharam
Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam

Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam merupakan salah satu jenis rumah adat Minangkabau yang paling mewah. Hal ini disebabkan karena rumah ini terbuat dari kayu pilihan yang bernilai ekonomi tinggi seperti juar, surian, dan ruyung. Atap rumah adat ini terbuat dari seng, setiap pintu terdapat ukiran khas Minang.

Fungsi Rumah Adat Sumatera Barat

Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga terutama kaum perempuan, desain jumlah ruangan kamar pada Rumah Gadang terhitung berdasarkan jumlah perempuan yang ada dalam keluarga, sehingga yang boleh tinggal di rumah tersebut adalah perempuan beserta suaminya.

Rumah adat Sumatera Barat memiliki fungsi masing-masing berdasarkan bangunan. 

1. Rangkiang

Rangkiang merupakan tempat untuk menyimpan hasil kebun maupun padi sebagai lumbung bahan makanan utama sehari-hari. Pada umumnya rangkiang berjumlah dua bangunan dan terletak di halaman depan rumah Gadang.

2. Anjuang

Anjuang merupakan tempat penobatan kepala adat atau tempat bersanding pengantin Minangkabau. Bangunan ini biasanya terletak di sebelah kanan dan kiri sayap bangunan..

3. Surau

Surau merupakan bangunan yang digunakan oleh orang Minang yang memeluk agama Islam sebagai tempat ibadah shalat. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai sarana belajar mengajar dan tempat tinggal sementara bagi laki-laki Minang yang belum menikah. 

Fungsi Rumah Gadang berdasarkan area ruangannya.

1. Kolong rumah

Kolong rumah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan seperti upacara pernikahan, tempat bermain anak, dan memelihara hewan ternak. Kolong rumah terletak pada bagian bawah rumah.

2. Ruang Tamu

Ruang tamu merupakan tempat yang digunakan untuk menyambut para tamu yang berkunjung ke rumah. Ruangan ini wajib ada dalam Rumah Gadang yang secara simbolik memiliki makna sebagai keramahan penghuni rumah terhadap tamu.

3. Ruang Keluarga

Ruang keluarga merupakan tempat yang digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain itu ruang keluarga juga memiliki fungsi lain seperti tempat upacara adat, upacara kematian, dan upacara keagamaan. Ruang keluarga memiliki bagian lubang untuk tempat mengalir air ketika memandikan jenazah.

4. Kamar Tidur

Kamar tidur merupakan tempat yang digunakan untuk tidur kaum perempuan. Bagi orang Miang seorang perempuan akan tidur bersama suaminya di Rumah Gadang. Namun pada laki-laki yang belum menikah akan tidur di Surau. 

Keunikan Rumah Adat Sumatera Barat

1. Atap Berbentuk Tanduk Kerbau

Bentuk tanduk kerbau pada rumah adat Sumatera Utara memiliki arti sebagai harapan untuk memiliki nilai-nilai, amal ibadah, dan kegiatan untuk mendekatkan diri Kepada Tuhan. Hal ini selaras dengan tradisi Islam dalam masyarakat Minang.

2. Berbentuk Menyerupai Perahu

Rumah Gadang memiliki bentuk yang menyerupai perahu, sebab bagian bawah memiliki ukuran kecil sedangkan bagian atas memiliki ukuran yang lebih besar. Rumah adat ini berbentuk seperti panggung untuk menghindari masuknya hewan liar..

3. Kayu Anti Rayap

Bahan untuk membuat Rumah Gadang adalah kayu pilihan yang berkualitas dengan nilai ekonomis yang tinggi sehingga jarang sekali ditemui adanya rayap dalam Rumah Gadang tersebut. Kayu biasanya digunakan pada bagian tangga, lantai, jendela, pintu, dan dinding.

4. Kesesuaian Atap Rumah di Daerah Tropis

Bila diperhatikan dengan baik bentuk atap rumah adat Sumatera Barat berbentuk meruncing ke ujung kanan dan kiri dengan kemiringan yang curam. Dengan daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi maka bentuk keruncingan atap tersebut dapat mempermudah turunnya air hujan.

5. Peletakan Tiang

Peletakan tiang pada rumah adat Sumatera Barat bermaksud untuk mengurangi resiko kerusakan saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi. Tiang yang ada tidak ditancapkan ke dalam tanah melainkan ditumpuk di atas batu yang berbentuk datar, lebar, dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai tekanan.

6. Resilien Terhadap Gempa Bumi

Ketika terjadi gempa bumi di daerah Sumatera Barat maka rumah adat tidak akan mengalami kerusakan parah sebab area Minangkabau berada pada pegunungan yang rawan gempa. Rumah Gadang dirancang untuk resilien terhadap goncangan dan dapat bergerak fleksibel menyesuaikan satu dengan lain.

7. Rumah Gadang Anti Paku

Keunikan lain dari Rumah Gadang adalah tidak menggunakan paku untuk mengeratan kayu bangunan rumah. Untuk mengeratkan kayu-kayu tersebut dapat menggunakan pasak kayu sehingga rumah adat ini mendapat julukan sebagai kapal beratap.

8. Terdapat Bangunan Lumbung Pangan

Rumah Gadang terbuat dari kayu sehingga dapat mudah terbakar sehingga perlu dibangun sebuah tempat untuk menaruh dan menyimpan bahan makanan utama agar terhindar dari kebakaran. Dari hal tersebut maka Rangkiang dibuat sebagai lumbung makanan untuk mengurangi kerugian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

The post 7 Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sumber Daya Alam Sumatera Barat yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/sumber-daya-alam-sumatera-barat Tue, 15 Jun 2021 05:40:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25289 Sumatera Barat adalah provinsi Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, berlokasi di sepanjang pesisir barat tengah Pulau Sumatera hingga ke sisi timur di dataran tinggi Bukit Barisan, termasuk di dalamnya adalah beberapa pulau yang berada di lepas pantai Sumatera Barat. Provinsi yang beribukota di Padang ini memiliki potensi sumber daya alam hayati dan nonhayati yang […]

The post 5 Sumber Daya Alam Sumatera Barat yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sumatera Barat adalah provinsi Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, berlokasi di sepanjang pesisir barat tengah Pulau Sumatera hingga ke sisi timur di dataran tinggi Bukit Barisan, termasuk di dalamnya adalah beberapa pulau yang berada di lepas pantai Sumatera Barat.

Provinsi yang beribukota di Padang ini memiliki potensi sumber daya alam hayati dan nonhayati yang sangat melimpah. Berikut adalah beberapa sumber daya alam yang dimiliki oleh Sumatera Barat.

1. Kelautan

Sumatera Barat adalah provinsi yang memiliki wilayah perairan laut cukup luas, yakni mencapai 186.500 km2. Di bagian barat provinsi ini berhadapan langsung dengan Samudra Hindia dan adanya Pulau Mentawai yang menjadi penghalang ombak besar dari Samudra Hindia menjadikan perairan Sumatra Barat sangat kaya akan potensi kelautan.

Diantara sumber daya kelautan yang dimiliki oleh provinsi ini adalah beraneka jenis ikan, rumput laut, udang, kepiting, dan juga mutiara. Selain itu, garis pantainya yang mencapai 2000 kilometer lebih juga berpotensi dikembangkan sebagai objek wisata bahari yang menjanjikan.

2. Energi Terbarukan

Secara umum, Indonesia adalah negara dengan potensi sumber energi terbarukan yang kaya karena posisi geografis dan astronomisnya. Demikian pula di provinsi Sumatera Barat, potensi energi terbarukan juga cukup melimpah.

Beberapa sumber energi terbarukan yang bisa dikembangkan sebagai energi listrik ramah lingkungan di Sumatera barat adalah:

  • Energi gelombang laut, karena Provinsi Sumatera Barat berhadapan langsung dengan Samudera Hindia di bagian barat.
  • Danau, seperti PLTA yang dibangun di Danau Singkarak dan Danau Maninjau.
  • Energi Surya

3. Pertanian dan Perkebunan

Sumatera Barat adalah wilayah yang memiliki tanah subur, terutama di wilayah tengah dan barat dari Provinsi Sumatera Barat. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi dikembangkannya pertanian dan perkebunan. Diantara hasil sumber daya alam dari sektor ini adalah kelapa, cengkih, karet, lada, kelapa sawit, kakao, gambir dan selainnya.

4. Pertambangan

Sumber daya alam lainnya yang dimiliki oleh Sumatera Barat adalah dari sektor bahan galian atau pertambangan. Adapun hasil tambang utama dari provinsi ini antara lain: batu bara, batu galena, timah hitam, batu besi, emas, seng, mangan, batu kapur, batu gunung, pasir, silika, dan selainnya.

5. Kehutanan

Sumatera Barat memiliki kawasan hutan yang luas dan menjanjikan potensi bila dikelola dengan baik. Potensi itu tidak hanya berupa hasil kayu yang diperlukan untuk bahan baku industri dan selainnya, tetapi juga bisa dikembangkan pada sektor wisata, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Sumatera Barat juga memiliki hutan tropis dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Beberapa kawasan hutan telah dikembangkan menjadi taman nasional dan juga cagar alam, seperti Taman Nasional Siberut, Taman Nasional Kerinci Seblat, Cagar Alam Rimbo Panti, Cagar Alam Lembah Anai, Cagar Alam Lembah Harau, Taman Raya Bung Hatta, Cagar Alam Air Putih, Cagar Alam Batang Palupuh, dan Cagar Alam Beringin Sakti.

The post 5 Sumber Daya Alam Sumatera Barat yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Kerajinan Tangan dari Sumatera Barat Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/kerajinan-tangan-dari-sumatera-barat Tue, 16 Feb 2021 02:29:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21286 Ketika kita mengunjungi suatu dareah pasti kita ingin mempelajari suatu hal yang hanya terdapat di daerah tersebut. Kamu mungkin menginginkan sesuatu benda yang dapat kamu bawa pulang untuk orang-orang di rumah. Begitu juga jika kamu berkunjung ke Sumatera Barat. Tanah Minang ini tidak hanya terkenal dengan rumah adatnya yang unik, tetapi juga dengan kerajinan tangannya. […]

The post 5 Kerajinan Tangan dari Sumatera Barat Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika kita mengunjungi suatu dareah pasti kita ingin mempelajari suatu hal yang hanya terdapat di daerah tersebut. Kamu mungkin menginginkan sesuatu benda yang dapat kamu bawa pulang untuk orang-orang di rumah.

Begitu juga jika kamu berkunjung ke Sumatera Barat. Tanah Minang ini tidak hanya terkenal dengan rumah adatnya yang unik, tetapi juga dengan kerajinan tangannya.

Berikut adalah kerajinan tangan dari Sumatera Barat lengkap dengan penjelasannya.

1. Kain Bordir Kerancang

Kain Bordir Kerancang

Selain kain Songket, Sumatera Barat juga terkenal dengan kain bordirnya. Kerajinan yang berpusat di Bukit Tinggi ini sudah dipasarkan ke seluruh negeri salah satunya adalah pasar Tanah Abang. Bordir yang paling terkenal dari Sumatera Barat adalah bordiran kain kerancang.

Bordiran ini biasanya diterapkan di mukena, jilbab, baju kurung, baju koko, kebaya, sarung bantal, taplak meja, dan masih banyak lagi. Kerajinan ini memiliki nilai kesenian yang tinggi. Ciri khasnya adalah terdapat lubang-lubang yang terbentuk dari rangkaian benang bordir.

Lubang-lubang tersebut lah yang dinamakan dengan kerancang. Proses pembuatan kerancang ini tergolong cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Pembuat bordir harus memperhatikan tarikan benang ke kain dasarnya.

2. Sulaman Naras Pariaman

Sulaman Naras Pariaman

Selain bordiran Sumatera Barat juga ahli dalam menyulam khususnya di kota Pariaman. Sektor yang menjadi andalan Pariaman ini teparnya berada di desa Naras. Lokasi Naras sendiri ada di Kecamatan Pariaman Utara jika ditempuh dari pusat kota maka akan sampai setelah 5 km.

Naras atau Nareh sudah berpuluh-puluh tahun menyuplai berbagai prouduk kerajinan sulaman dengan kualitas yang mumpuni. Masyarakat Naras menjalankan kegiatan ini secara turun menurun. Meski dibuat dengan menggunakan tangan seratus persen namun hasil sulaman Naras sangat rapi, detil, dan berkualitas.

3. Kain Tenun Pandai Sikek

Kain Tenun Pandai Sikek

Pandai Sikek adalah nama daeran yang terletak diantara Bukittinggi dan Padang. Pandai Sikek terkenal dengan hasil kain tenunnya yang diberi nama tenunan Pandai Sikek. Pusat pengrajin tenun Pandai Sikek berada di Kecamatan Sepulu Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Kain tenun Pandai Sikek sangat mewah dan indah karena terbuat dari benang emas atau perak sepenuhnya. Tak heran jika tenun ini disebut sebagai ratunya kain tenun. Penggunaan benang emas dan perak menjadi ciri khas kain tenun Pandai Sikek.

Tidak ada yang mengetahui pasti kapan kain tenun ini mulai dibuat namun ada beberapa yang mengatakan kain tradisional in sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Diperkirakan masuknya komoditi benang emas dan sutera menjadi sejarah awak terciptanya kain songket ini.

4. Batik Tanah Liek

Batik Tanah Liek

Mungkin kita hanya mengetahui batik berasal dari tanah Jawa. Ternyata Sumatera Barat mempunyai batik sendiri yaitu batik Tanah Liek. “Tanah liek” dalam bahasa Indonesia artinya adalah tanah list. Di beri nama ini karena proses pewarnaan kain batik menggunakan tanah liat.

Batik tanah like memang meredup seiring dengan meroketnya kain songket sehingga batik tanah like ini sempat hilang dari peredaran. Namun saat ini batik khas Minang ini mulai kembali hadir. Saat ini ada tiga daerah yang memproduksi batik tanah like yaitu di Dhamasraya, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar.

Pada zaman dahulu batik ini hanya boleh dipakai oleh pemimpin adat, pemimpin perempuan Minangkabau yang disebut Budo Kanduang serta sebagai aksesoris kerajaan Pagaruyuang.

5. Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang

Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang

Koto Gadang adalah sebuah desa yang berada di Kabupaten Agam , Sumatera Barat. Desa ini terkenal dengan hasil kerajinan peraknya. Orang-orang di Koto Gadang sudah menjadi pengrajin perak sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Hasil kerajinan mereka tidak hanya menarik masyarakat daerah tetapi juga memikat warga Belanda yang tinggal di sana. Kerajinan yang dihasilkan berupa kalung, gelang, cincin, atribut pakaian, hingga miniature rumah adat Minang. Para wanita Belanda juga banyak yang memaikan kerajinan ini.

Keunikan kerajinan perak Koto Gadang adalah warnanya yang tidak mengkilat seperti warna putih susu dan juga teksturnya yang halus sehingga serasi jika digunakan bersama dengan kain songket.

Kerajinan perak Koto Gadang terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1911 kerajinan ini banyak dilirik oleh bangsa Eropa. Saat ini jangkauan pasar Koto gadang sudah mencapai Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga lainnya.

Selain hasil kerajinan peraknya. Koto Gadang juga terkenal dengan kain songketnya. Kain songket Koto Gadang merupakan yang terhalus di dunia. Bahkan baru-baru ini seorang warga Koto Gadang berhasil menggelar pameran kain songket Koto Gadang dan dari daerah Sumatera Barat lainnya di Moscow, Rusia.

The post 5 Kerajinan Tangan dari Sumatera Barat Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>