Superbenua - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/superbenua Tue, 01 Mar 2022 02:28:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Superbenua - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/superbenua 32 32 Pangea: Pengertian – Proses Pembentukan dan Sejarahnya https://haloedukasi.com/pangea Tue, 01 Mar 2022 02:28:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31753 Pada saat awal pembentukan hingga saat ini, Bumi selama 2,5 milyar tahun telah melalui berbagai periode dan juga fase. Sebelum adanya benua-benua seperti hari ini, bumi pada jutaan hingga milyaran tahun lalu berupa daratan yang sangat luas.  Daratan luas yang disebut sebagai superbenua ini memiliki siklus sendiri sehingga akan terbentuk dan terpisah pada periode tertentu. […]

The post Pangea: Pengertian – Proses Pembentukan dan Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Pada saat awal pembentukan hingga saat ini, Bumi selama 2,5 milyar tahun telah melalui berbagai periode dan juga fase. Sebelum adanya benua-benua seperti hari ini, bumi pada jutaan hingga milyaran tahun lalu berupa daratan yang sangat luas. 

Daratan luas yang disebut sebagai superbenua ini memiliki siklus sendiri sehingga akan terbentuk dan terpisah pada periode tertentu. Salah satu superbenua yang pernah ada di muka Bumi adalah superbenua Pangea yang akan di bahas lebih lanjut dalam ulasan berikut ini. 

Apa itu Pangea?

Pangea adalah salah satu superbenua yang pernah ada di Bumi tepatnya pada 300 juta tahun yang lalu atau tepatnya pada masa akhir zaman Paleozoikum dan awal Mesozoikum. Lokasi Pangea diketahui berpusat di khatulistiwa dan dikelilingi oleh supersamudera  Panthalassa  serta Paleo-Tethys dan Samudra Tethys yang muncul pada periode berikutnya. 

Dibandingkan superbenua lainnya, Pangea adalah yang paling muda dan menjadi yang pertama kali direkonstruksi oleh para ahli geologi. 

Istilah Pangea pertama kali digunakan pada awal abad ke-20 oleh Alfred Wegener yang merupakan ahli meteorologi dan geofisika dari Jerman. Penamaan Pangea diambil dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Pan (πᾶν) yang bermakna “seluruh” dan Gaia (Γαῖα)  yang artinya Bumi. 

Sejarah Pangea 

Alfred Wegener bukan hanya pencetus nama dari Pangea saja melainkan orang yang mengenalkan teori superbenua. Kala itu, pemilik nama lengkap ini Alfred Lothar Wegener menyadari bentuk-bentuk benua yang ada saat ini mirip seperti sebuah satu kesatuan atau gambar yang terpisah-pisah. 

Wegener kemudian mengembangkan teori pergeseran benua untuk menjelaskan bentuk dan posisi benua. Teori tentang keberadaan Pangea ini dicetuskan pertama kali pada tahun 1912 dan kemudian ditulis dalam bukunya yang berjudul The Origins of Continents and Oceans pada tahun 1915. 

Faktor lain yang semakin meyakinkan Wegener bahwa Bumi berasal dari satu kesatuan adalah fakta bahwa terdapat kemiripan antara garis pantai Amerika Selatan bagian timur dan Afrika. Teori tersebut telah lebih dulu dicetuskan oleh Alexander von Humboldt pada tahun 1910. Sehingga Wegener mengebangkan teori tersebut untuk mengetahui kebenaranny. Wegener kemudian menjelaskan teorinya tersebut pada simposium pada tahun 1927. 

Teori Wegener didukung dengan penemuan fosil binatang yang mirip di Amerika dan Afrika. Menurutnya, kemungkinan bintang tersebut melintasi benua dengan jarak yang begitu jauh sangatlah kecil bahkan mustahil. 

Nanum teori Wegener tidak diterima begitu saja bahkan ditentang oleh banyak komunitas ilmiah. Teori pergeseran benua ini kemudian dikembangkan oleh Alexander Du Toit setelah Wegener wafat pada tahun 1930. 

Sedikit berbeda dengan Wegener,  Alexander Du Toit mengusulkan teori superbenua lainnya yang lebih tua dari Pangea yakni Laurasia. Superbenua Laurasia adalah gabungan daratan Amerika Utara, Eropa dan Asia. Teori yang tercantum dalam buku Our Wandering Continents (1937) tersebut memuat Pengembangan dalam penanggalan batuan dan mineral, sonar, dan geofisika. 

Berdasarkan teori Laurasia, Amerika Utara bagian timur, Eropa Barat, dan Afrika barat laut terbukti bahwa mereka memiliki formasi batuan yang sama serta berasal dari periode yang tumpang tindih. Teori ini berkembang dari waktu ke waktu menjadi studi modern tentang lempeng tektonik. Hingga akhirnya pada akhir abad ke 20 Pangea dinyatakan benar-benar ada. 

Proses Terbentuknya Pangea

Superbenua Pangea terbentuk dari pecahan-pecahan superbenua yang ada sebelumnya. Pangea sendiri mulai terbentuk pada awal periode kambrium yakni dimulai ketika Mikro-benua Avalonia yang memisahkan diri dari Gondwanaland. Mikro-benua Avalonia bergerak mendekati daratan lainnya yang berada di garis khatulistiwa yaitu Laurentia. Benua-benua yang ada pada 480 juta tahun ini 

Valonia, Laurentia dan juga satu daratan lagi yaitu Baltica bergabung menjadi satu menjadi Laurasia.  Pada akhir periode Silurian, super benua Gondwana kembali terpisah yaki menjadi  China Utara dan China Selatan. Daratan ini kemudian bergerak menuju Laurasia melalui  Samudra Proto-Tethys. 

Sekitar 300 juta tahun yang lalu, bagian barat laut dari benua kuno Gondwana yakni yang berada dekat dengan Kutub Selatan bertabrakan dengan bagian selatan benua Laurasia atau disebut juga dengan Euramerica untuk membentuk satu benua besar.

Setelah beberapa saat, benua Angaran yang berada dekat Kutub Utara) mulai bergerak mendekat ke selatan dan bergabung dengan bagian utara benua Laurasia yang sedang dalam proses pembentukan. Gabungan daratan-daratan ini memakan waktu 270 juta tahun sampai akhirnya terbentuk daratan luas Pangea. 

Bukti Keberadaan Pangea 

Pangea adalah satu-satunya superbenua yang sudah dipastikan keberadaannya. Para ahli menggunakan beberapa bukti seperti adanya kesesuaian antara garis pantai Amerika Utara dan Selatan dengan Eropa dan Afrika yang terlihat sangat dekat setelah pantai-pantai ini dipetakan. 

Bukti lainnya adalah kecocokan geologi yang dimiliki oleh benua-benua yang berdekatan contohnya pada pantai timur Amerika Selatan dan pantai barat Afrika. Selain itu sebuah endapan glasial dengan struktur dan usia yang sama ditemukan di benua-benua lainnya yang seharusnya menyatu di benua Pangaea. Endapan glasial tersebut berasal dari lapisan es kutub dari Zaman Karbon menutupi ujung selatan Pangea.

Ditemukannya formasi batuan dengan asal yang sama di Amerika Utara bagian timur, Eropa Barat, dan Afrika barat laut juga menjadi penguat bukti keberadaan Pangea di masa lalu. Bukti lainnya bisa terlihat dari penemuan fosil Lystrosaurus therapsid di Afrika Selatan, India dan Antartika, bersama anggota flora Glossopteris. Wilayah ini sangat jauh sehingga bagaimana bisa sebuah tumbuhan bergerak. Sehingga penjelasan yang paling masuk akal adalah mereka berasal dari satu daratan yang sama. 

Selain fosil binatang dan tumbuhan , deretan pegunungan juga mengindikasikan bahwa mereka terbentuk dari wilayah yang sama. Seperti kontinuitas rantai Pegunungan Appalachian, yang membentang dari Amerika Serikat bagian tenggara hingga Caledonides di Irlandia, Inggris, Greenland, dan Skandinavia.

Dari sekian bukti yang sudah disebutkan bukti yang dianggap paling kuat adalah paleomagnetisme yaitu ilmu tentang rekaman arah dan intensitas medan magnet yang disimpan oleh mineral tertentu. 

Rekaman arah tersebut terekam selama proses pembentukan bumi. Daratan-daratan yang ada sekarang ini saling berjauhan, tetapi ketika masih berupa Pangea, daerah glasial terhubung dan terletak di dekat Kutub Selatan. 

Bukti keberadaan Pangea juga dapat dilihat dari distribusi batu bara dunia. Batu bara umumnya terbentuk di wilayah dengan hangat dan basah namun para ahli menemukan adanya mineral ini di dalam lapisan es kering Antartika yang dingin. Penjelasan yang diterima adalah lapisan es tersebut dahulu berada di tempat lain yang mempunyai iklim yang berbeda dan cocok untuk pembentukan batu bara. 

Kehidupan Pangea

Pangea mengisi bumi selama kurang lebih 160 juta tahun yang lalu. Selama interval ini, terjadi perkembangan penting dalam evolusi kehidupan. Kehidupan lautan pada masa ini adalah Awal didominasi oleh karang rugose, brachiopoda, bryozoa, hiu, dan ikan bertulang pertama. 

Sementara itu kehidupan di daratan mulai didominasi oleh serangga dan arthropoda lainnya serta tetrapoda pertama dan mulai terbentuk hutan lycopsida. Pada periode waktu 100 juta tahun Pangea muncul Traversodontidae, mamalia pemakan tumbuhan dan nenek moyang lainnya.  

Sedangkan serangga, kumbang dan capung hadir pada masa periode Permian yakni akhir dari zaman Paleozoikum. Keberadaan Pangea tumpang tindih dengan zaman Great Dying atau sekarat hebat yakni masa kepunahan massal pada 252 juta tahun silam. Periode trias awal ini muncul berbagai makhluk reptil purba yang dikenal sebagai archosaurs yakni sebangsa buaya, burung dan reptil besar lainnya. Sementara itu dinosaurus muncul sekitar 230 juta tahun yang lalu. 

Ketika Pangea mulai terpecah yakni masa Jurassic Tengah Masih muncul spesies baru yaitu moluska yang mendominasi lautan. Selain moluska binatang laut lainnya adalah ichthyosaurus, hiu dan pari, dan ikan-ikan lainnya. Sementara itu yang memenuhi daratan pada masa ini adalah hutan sikas. dan tumbuhan runjung. Pada masa tersebut juga telah terbentuk mamalia sejati pertama di muka bumi. 

Iklim Pangea

Pangea adalah sebuah daratan yang sangat luas sehingga iklim yang dimiliki akan sangat berbeda. Bagian dalam benua memiliki kondisi yang benar-benar kering akibat terhalangnya curah hujan oleh rantai pegunungan. Namun bagian superbenua Pangea yang ada di dekat garis khatulistiwa cukup lembab dan cenderung tropis. 

Sebagian para ahli memprediksi telah terjadi mega muson di Pangea yakni puncaknya terjadi di Trias. Berdasarkan penelitian yang berdasarkan pada data biologis dan fisik dari Formasi Moradi membandingkan iklim Pangea serupa dengan Gurun Namibia Afrika modern dan Danau Eyre Basin di Australia. Dengan begitu dapat disimpulkan Pangea memiliki iklim kering dan basah meski pada periode yang singkat namun kadang terjadi banjir besar. 

Banjir terjadi karena adanya peningkatan erosi dari kerak benua yang terangkat. Sementara itu Pangea di bagian barat mengalami kekeringan yang cukup parah namun disini menjadi menjadi pusat evolusi dan penyebaran geografis amniota yakni tanaman berbiji yang tubuh subur di wilayah kering. 

Selama Permian, pengendapan batubara sebagian besar terbatas pada mikrokontinen Cina Utara dan Selatan, yang merupakan salah satu dari sedikit area kerak benua yang belum bergabung dengan Pangaea. 

Terpecahnya Pangea 

Siklus dari superbenua yaitu akan terpecah kembali setelah beberapa waktu tertentu. Pangea mulai terpecah pada 200 juta tahun yang lalu. Terpecahnya Pangea terbagi menjadi tiga fase yaitu fase Pembukaan Atlantik, Perpecahan Gondwana, serta Pembukaan Laut Norwegia dan pecahnya Australia dan Antartika. Lebih jelasnya lagi simak pembahasan berikut ini. 

Pembukaan Atlantik

Fase pertama dari perpecahan Pangea adalah mulai terbukanya Samudera Atlantik secara rifting yang diawali dari bagian utara–tengah Atlantik. Perpecahan pertama ini terjadi sekitar 320 juta tahun lalu. 

Rifting kemudian dilanjut pada bagian sepanjang margin timur Amerika Utara, margin barat laut Afrika dan Atlas Tinggi, Sahara, dan Tunisia. Perpecahan masih berlanjut pada masa Jurasic Tengah yakni sekitar 175 juta yang lalu. Pada periode ini Pangea mulai retak dari Samudra Tethys di timur ke Samudra Pasifik di barat. 

Tidak semua retakan dari Pangea berhasil melainkan ada yang gagal. Contoh yang berhasil yakni Samudra Atlantik Utara. 

Perpecahan Gondwana

Fase ke dua disebut sebagai perpecahan Gondwana yakni terjadi sekitar 150 sampai 140 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal. Pada masa ini superbenua Gondwana terpecah menjadi Afrika, Amerika Selatan, India, Antartika, dan Australia. Sementara itu memasuki periode Kapur Tengah, Gondwana terfragmentasi untuk membuka Samudra Atlantik Selatan saat Amerika Selatan mulai bergerak ke barat menjauhi Afrika. 

Di waktu yang bersamaan Madagaskar dan India mulai terpisah dari Antartika dan bergerak ke utara dan mulai membuka Samudra Hindia. Perpecahan ini berlangsung pada kurun waktu 100 juta tahun yang lalu. Sementara itu Bagian India terus bergerak mendekati Eurasia di utara dan menutup Samudra Tethys bagian timur. Sementara itu bagian Madagaskar sudah berhenti bergerak dan terkunci Lempeng Afrika. 

Bagian-bagian lainnya yaitu Selandia Baru, Kaledonia Baru, dan seluruh Zealandia (Benua ke 8 yang tenggelam) mulai terpisah dari Australia, bergerak ke timur menuju Pasifik dan membuka Laut Koral dan Laut Tasman. 

Pembukaan Laut Norwegia, pecahnya Australia dan Antartika

Fase besar ketiga dari proses perpecahan Pangea adalah pembukaan Laut Norwegia, pecahnya Australia dan Antartika yang berlangsung pada zaman Kenozoikum yaitu periode Paleosen hingga Oligosen.

Pada yang terjadi sekitar 65–60 juta tahun yang lalu ini Laurasia terpecah ketika Amerika Utara atau Greenland memisahkan diri dari Eurasia kemudian membuka Laut Norwegia. Di saat ini juga mulai terjadi penutupan di Samudra Tethys dan membentuk Samudera baru yaitu Samudra Hindia. 

Sementara itu bagian Australia bergerak menjauh dari Antartika dan bergerak dengan cepat menuju ke utara. Pada 35 juta tahun silam India mulai bertabrakan dengan Asia dan menutup Samudra Tethys. Pergerakan ini masih terus terjadi hingga hari ini. 

Perpecahan lainnya yang terjadi pada masa Kenozoikum adalah terbukanya teluk California pengangkatan Pegunungan Alpen, dan pembukaan Laut Jepang. Perpecahan Pangea masih terus berlanjut hingga hari ini yaitu di retakan laut Merah dan retakan Afrika Timur. 

Dampak Perpecahan Pangea

Setelah peristiwa Perpecahan Pangea terjadi , iklim di bumi pun turut berubah. Perpecahan Pangea mengeluarkan gas karbondioksida sehingga iklim pada awal masa Kapur menjadi hangat. Suhu Bumi juga meningkat ketika Samudra Tethys mulai menutup. 

Sementara itu aktifnya pengunang tengah laut menyebabkan kenaikan pada permukaan laut ke level tertinggi dalam catatan geologis sehingga menyebabkan banjir di seluruh benua. Selama masa perpecahan Pangea telah berkontribusi pada diversifikasi angiospermae.

The post Pangea: Pengertian – Proses Pembentukan dan Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Superbenua: Pengertian – Teori dan Karakteristik https://haloedukasi.com/superbenua Tue, 08 Feb 2022 02:49:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31115 Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya kita sekaligus menjadi tempat tinggal bagi para makhluk hidup. Planet kita sudah terbentuk sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Selama itu pula Bumi mengalami berbagai peristiwa yang mengubah kenampakan alamnya.  Salah satu kenampakan alam di Bumi yang pernah ada di masa lalu adalah superbenua. Penjelasan lebih […]

The post Superbenua: Pengertian – Teori dan Karakteristik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya kita sekaligus menjadi tempat tinggal bagi para makhluk hidup. Planet kita sudah terbentuk sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Selama itu pula Bumi mengalami berbagai peristiwa yang mengubah kenampakan alamnya. 

Salah satu kenampakan alam di Bumi yang pernah ada di masa lalu adalah superbenua. Penjelasan lebih lanjut mengenai segala hal tentang superbenua telah terangkum di bawah ini. 

Apa yang Dimaksud dengan Superbenua?

Superbenua dikenal juga dengan istilah superkontinen. Mungkin sebagian dari kalian sudah dapat menebak maksud dari superbenua dengan melihat namanya saja. Dalam ilmu geologi Superbenua istilah yang digunakan untuk menyebut daratan yang sangat luas. Superbenua atau superkontinen ini terbentuk oleh dua bolok atau lebih dari benua yang akan tergantikan oleh pergerakan lempengan tektonik Bumi.   

Kedua blok atau lebih benua tersebut bergabung menjadi satu kesatuan daratan yang sangat luas. Namun ada juga ahli yang tidak setuju dengan pandangan ini dan memiliki pandangan lain. Ahli tersebut adalah Hoffman yang menganggap istilah Superbenua lebih cocok digunakan untuk merujuk kepada gabungan seluruh benua-benua yang ada di Bumi. Meski berbeda namun pada intinya istilah ini digunakan untuk menyebut sebuah daratan yang sangat luas.

Teori Mengenai Superbenua

Teori mengenai adanya Superbenua ini pertama kali diperkenalkan pada tahn 1912  oleh seorang ilmuwan dan meteorolog berkembangsaan Jerma yaki Alfred Lothar Wegener atau lebih dikenal sebagai Alfred Wegener. Ia menyebut teori ini sebagai “Continental Drift” atau “pergeseran benua”. 

Dalam teori in dijelaskan bahwa lempengan Bumi menyatu namun kemudian berpisah kembali secara berkala. Lempengan tersebut dikarenakan adanya peristiwa tabrakan yang juga terjadi secara berkala. Peristiwa bergabung dan bertabrakan ini terjadi pada periode orogeny kata pembentukkan gunung dan kemudian terbentuklah superkontinen. 

Pembentukan super benua ini sudah terjadi sejak awal terciptanya Bumi. Para ahli memperkirakan super benua pertama kali terbentuk selama ribuan tahun dan dimulai ketika lapisan litosfer menjadi dingin sehingga mampu untuk membekukan lautan. Selama peristiwa pendinginan ini berlangsung, potongan tanah perlahan-lahan mulai bermunculan.  

Karakteristik Superbenua

Daratan yang sangat luas ini memiliki karakteristik sendiri yakni sebagai berikut.

  • Superbenua atau super kontinental terbentuk karena adanya pergerakan lempeng bumi yang terjadi secara berkala dan konstan. 
  • Menghalangi atau memblokir jalan keluar panas bumi yang ada di dalamnya. 
  • Terbentuk setiap jutaan tahun yang lalu. 
  • Bentuknya tidak dapat diprediksi. 

Siklus Terjadinya Superbenua

Para ahli belum dapat memprediksi bentuk superbenua atau superkontitental namun para ahli berhasil memprediksi siklusnya. Siklus superbenua dikemukakan oleh John Tuzo Wilson pada tahun 1966 yang kemudian diberi nama siklus Wilson. Berdasarkan teori ini superbenua akan terbentuk setiap 300 juta sampai 500 juta tahun sekali dengan kecepatan pergerakan lempengan bumi sebesar 5 cm. 

Peristiwa ini  terjadi karena dalam kurun waktu tertentu superbenua menggerakkan seluruh tekanannya untuk mencegah panas dari dalam bumi keluar. Akibatnya lempengan-lempengan Bumi patah menjadi beberapa bagian dan memulai siklus yang baru lagi.   

Dampak Superbenua

Peristiwa Superbenua yang terjadi selama ratusan juta tahun sekali ini bukanlah peristiwa kecil melainkan sebuah fenomena yang akan mempengaruhi kondisi bumi dari berbagai hal. Salah satunya adalah akan berpengaruh pada iklim bumi yang berubah secara drastis.

Kemungkinannya adalah bumi akan mengalami peningkatan karbon dioksida, suhu udara, dan juga efek rumah kaca.  Dampak tersebut terjadi karena adanya aktivitas vulkanik. 

Kemungkinan lainnya diungkapkan oleh para peneliti adalah ketika hal ini terjadi bumi akan mengalami penurunan suhu dan memungkinkan sebagian belahan bumi tertutup oleh es secara permanen selama bertahun-tahun apa mungkin ratusan tahun. Jika hal ini terjadi maka daratan tropis akan hilang sehingga muncul makhluk-makhluk baru sebagai bentuk adaptasi. 

Daftar Superbenua

Teori siklus Wilson mengatakan bahwa Superbenua terjadi selama 300 juta sampai 500 juta tahun sekali sedangkan umur bumi saat ini adalah 4,543 miliar tahun atau sejak 2.500 juta tahun silam. Artinya sudah ada beberapa superkontinen yang pernah bermunculan di muka bumi. Deretan super benua tersebut antara lain sebagai berikut. 

Superbenua Vaalbara 

Vaalbara adalah sebuah daratan sangat luas yang diperkirakan ada sekitar lbh dari 3 Milyar tahun yang lalu. Vaalbara ini lah yang disebut sebagai fenomena super benua yang tertua di Bumi. Para peneliti memperkirakan superbenua ini mulai tercipta sekitar 3,6 Milyar tahun silam dan selesai terbentuk pada 3,1 Milyar tahun. 

Superbenua ini kemudian terpecah sejak 2,7 Milyar tahun yang lalu. Nama Vaalbara sendiri merupakan gabungan dari dua kraton bumi yakni Kraton Kaapvaal di Afrika Selatan dan Kraton Pilbara di Australia Barat. Diprediksi pada saat terjadinya superbenua ini kondisi bumi saat itu sangat panas dan kekurangan oksigen.  Terdapat pula beberapa pulau kecil pada masa superkontinen ini. 

Superbenua Yilgarn

Sebenarnya ada beberapa pendapat para ahli yang kurang setuju jika Yilgarn adalah sebuah superbenua. Mereka lebih setuju jika Yilgarn adalah sebuah kraton yakni bagan kuno dari lapisan litosfer bumi. Namun semua ahli sepakat bahwa Yilgarn adalah daratan pertama yang ada di bumi. Jika Yilgarn dianggap sebagai superbenua maka inilah yang paling pertama ada. 

Yilgarn kemudian terpecah menjadi dua bagian sekitar 3,6 Milyar tahun lalu. Bagian tersebut adalah yakni Kraton Kapvaal dan Kraton Pilbara yang kemudian menyatu kembali menjadi superkontinen Vaalbara.  

Superbenua Kenorland

Kornoland adalah salah sau superbenua yang paling tua. Diperkirakan daratan raksasa ini ada pada masa periode Neoarkean yakni sekitar 2,7 Miliar tahun lalu. Benua besar ini kemudian berakhir pada zaman  Paleoproterozoikum.  yakni sekitar 2,12 Miliar tahun lalu. pada masa ini Bumi dipenuhi oleh yang banyak mengandung metana. 

Pada masa ini, Kenorland diperkirakan bukan satu-satunya daratan yang ada. Para ilmuwan menduga ada lagi daratan luas yakni Anak Benua India. 

Superbenua Ur

Ur adalah superbenua yang ada di Bumi pada 3,1 miliar yakni terbentuk ketika superbenua Vaalbara terpecah. Ukurannya sendiri sebenarnya tidak begitu besar bahkan lebih kecil daripada benua Australia saat ini. 

Namun para ahli tetap menganggapnya sebagai supernenua sebab pada masa itu hanya ada satu daratan luas saja yakni Ur. 

Superbenua Rodinia

Rodinia adalah sebuah superbenua yang ada dan terbentuk sekitar satu Miliar tahun yang lalu. Jika super benua lainnya masih menjadi perdebatan dan memerlukan penelitian lebih lanjut, Rodinia sudah dipastikan benar-benar pernah ada.  

Benua raksasa ini kemudian berakhir pada masa Neoproterozoikum yakni sektar 750 juta tahun yang lalu.  Rodinia menjadi superbenua yang paling lama mengisi bumi yakni selama  200 hingga 350 juta tahun Diketahui pada saat itu makhluk hidup yang tinggal di bumi bukan hanya ganggam tetapi sudah lebih kompleks. 

Superbenua Columbia

Superkontinen Columbia dikenal juga sebagai Nuna dan  Hudsonland yaitu sebuah daratan luas kuno yang ada sekitar 1,8 hingga 1,5 miliar tahun yang lalu tepatnya pada periode Paleoproterozoikum. Para ahli memperkirakan ukuran daratan ini dengan panjang 12.900 kilometer dan lebar maksimal 4.800 kilometer. 

Superbenua Gondwana 

Gondwana adalah sebuah daratan raksasa yang pernah ada di Bumi pada masa 550 juta tahun yang lalu. Superkontinen ini diperkirakan memiliki luas 100.000.000 km2 dan mulai terpecah sejak zaman Jurassic yakni 200 – 160 juta tahun lalu. Benua besar ini menabrak sebuah benua kecil yaitu Euramerika. 

Superbenua ini kemudian terpecah menjadi beberapa bagian yang saat ini adalah Amerika Selatan, Afrika, Antartika, Australia, anak benua India dan Arab. Perecahan ini dimulai  Amerika Selatan mulai berpisah dari Afrika. Masing-masing bergerak ke arah barat dan utara 

Superbenua Pangea 

Pangea adalah superbenua yang paling muda dibandingkan dengan lainnya yakni sekitar 300  juta tahun silam. Superbenua ini hanya mengisi bui selama 100 juta tahun atau artinya pecah sekitar 200 juta tahun lalu. Superbenua ini merupakan gabungan dari dua daratan yakni Laurasia dan Gondwana. 

Daratan ini sebagian besar memenuhi belahan bumi bagian selatan. Kehidupan di Bumi pada masa superbenua ini adalah mulai terbentuknya angin mega muson. Iklimnya benar-benar gersang namun juga terkadang banjir besar. 

Prediksi Superbenua Masa Depan

Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya yakni superbenua memiliki siklus 300 juta–500 juta tahunan. Superbenua yang terakhir ada adalah Pangea yang ada sekitar 300 juta tahun lalu. Bukan berarti superbenua tidak akan terbentuk lagi di masa depan. 

Para ahli memperkirakan bumi akan berputar sedikit lebih lambat daripada masa sekarang serta luminositas matahari juga akan sedikit meningkat. Akibatnya adalah bumi mengalami penurunan suhu menjadi lebih dingin 4 derajat Celcius ratusan juta tahun yang akan datang. Hal inilah yang kemungkinan akan membentuk sebuah daratan luas baru. 

Para ahli dari berbagai belahan bumi telah memprediksi superbenua di masa depan melalui 4 teori berikut ini. 

Superbenua Novopangea 

Novopangea adalah prediksi daratan raksasa yang dikemukakan oleh Roy Livermore pada akhir tahun 1990an. Prediksi ini memperkirakan bahwa Samudera Atlantik akan terus melebar sedangkan Samudera Pasifik menyempit. Berdasarkan hal ini maka kemungkinan yang akan terjadi adalah bertabrakannya antara Amerika Utara dan Amerika Selatan. 

Kedua daratan tersebut kemudian menyatu dan bergerak ke arah Antartika kemudian kembali berbenturan dengan Afrika dan Eurasia kemudian menyatu. 

Superbenua Pangea Ultima

Pangea Ultima ada superbenua masa depan yang memiliki banyak nama lain seperti Pangea Proxima, Neo Pangea, dan Pangea II. Prediksi ini berbeda dengan prediksi novopangea yakni Samudera Atlantik memang melebar namun kemudian menyempit. Jika hal ini yang terjadi maka lempengan akan bergerak melebar ke sisi pesisir timur Amerika Utara dan Amerika Selatan. 

Pada masa ini Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika menyatu kembali seperti pada masa Pangea sebelumnya. Para ahli memperkirakan superbenua ini akan terjadi pada 260 juta tahun di masa lampau dan akan terpecah kembali 500 juta tahun yang akan datang. 

Superbenua Aurica 

Aurica adalah sebuah skenario benua raksasa masa depan yang terjadi karena Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik tertutup dan akan digeser oleh sebuah samudera baru. 

Samudera Pasifik akan tertutup oleh Asia Timur, Amerika Selatan, dan Amerika Utara kemudian bergabung menjadi satu kesatuan. Sedangkan Samudera Atlantik akan ditutup oleh eropa dan Afrika. 

Teori lain mengatakan bahwa Aurica adalah superbenua yang akan menggantikan Pangea Ultima yang terpecah 300 juta tahun mendatang. Superbenua ini juga diprediksi akan memiliki superlautan Mega-Pasifik. 

Superbenua Amasia 

Amasia adalah sebuah prediksi benua besar yang diperkirakan akan terbentuk sekitar 50–200 juta tahun dari sekarang. Daratan sangat luas ini terbentuk sebagai akibat dari lempengan bumi yang terus bergerak ke arah utara . Hal tersebut akan menyatukan semua benua kecuali Antartika. 

Teori ini mematahkan prediksi lainnya yang mengatakan Samudera Pasifik dan Atlantik akan menghilang. Prediksi ini justru mengatakan keduanya akan tetap ada. 

The post Superbenua: Pengertian – Teori dan Karakteristik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>