taman nasional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/taman-nasional Tue, 16 May 2023 00:03:52 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico taman nasional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/taman-nasional 32 32 Hutan Suaka Alam: Pengertian, Ciri, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/hutan-suaka-alam Tue, 16 May 2023 00:03:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43127 Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak hutan. Bahkan hingga mencakup 60% dari wilayah Indonesia terdiri dari hutan, baik itu kawasan cagar alam ataupun hutan suaka alam. Sebagai warga negara Indonesia kamu perlu mengenal hutan suaka alam secara mendalam yang akan dijelaskan di bawah ini! Pengertian Hutan Suaka Alam Hutan suaka alam adalah hutan […]

The post Hutan Suaka Alam: Pengertian, Ciri, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak hutan. Bahkan hingga mencakup 60% dari wilayah Indonesia terdiri dari hutan, baik itu kawasan cagar alam ataupun hutan suaka alam.

Sebagai warga negara Indonesia kamu perlu mengenal hutan suaka alam secara mendalam yang akan dijelaskan di bawah ini!

Pengertian Hutan Suaka Alam

Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki fungsi utama sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman satwa, hayati tumbuhan dan ekosistem, serta memiliki ciri khas tertentu.

Lebih lanjut, suaka alam juga berfungsi sebagai kawasan sistem penyangga di dalam kehidupan. Cagar biosfer, cagar alam, suaka margatsawa dan taman nasional merupakan bagian dari hutan suaka alam. Di Indonesia sendiri, hutan suaka alam diatur dalam UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan.

Ciri-Ciri Hutan Suaka Alam

  • Memiliki spesies fauna endemik atau hanya hidup di hutan suaka alam serta diketahui tidak bisa berkembangbiak dan hidup di tempat lain.
  • Memiliki spesies flora endemik atau hanya hidup di hutan suaka alam serta diketahui tidak bisa tumbuh di tempat lain.
  • Memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar hutan suaka alam, flora dan fauna. Manfaat tersebut dilihat dari aspek geologis, geografis, atmosferik, hidrologis ataupun secara sosial ekonomi.
  • Apabila keberadaan hutan suaka alam musnah atau hilang, maka akan menyebabkan dampak negatif untuk wilayah sekitarnya, baik secara geologis, geografis, atmosferik ataupun secara sosial ekonomi yang akan terjadi dalam waktu singkat.

Manfaat Hutan Suaka Alam

Sesuai dengan pengertiannya, hutan suaka alam memiliki manfaat pengawetan keanekaragaman hayati flora, fauna maupun ekosistem yang ada di dalamnya. Maka dari itu, hutan tersebut menjadi sistem penyangga di dalam kehidupan yang lebih kompleks.

Secara singkat, berikut beberapa manfaat hutan suaka alam:

  • Menjadi lokasi pelestarian ekosistem yang mengalami degradasi
  • Menjadi tempat pembinaan habitat untuk keanekaragaman flora dan fauna
  • Menjadi wilayah resapan dan menyimpan cadangan air
  • Menjadi lokasi penelitian terhadap spesies yang hidup di daerah tersebut

Masalah-Masalah yang Terjadi di Hutan Suaka Alam

  • Bencana alam
  • Kebakaran hutan
  • Penebangan liar (illegal logging)

Contoh Hutan Suaka Alam

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa contoh dari hutan suaka alam antara lain ialah cagar alam, cagar biosfer, taman hutan raya, suaka margasatwa dan taman nasional yang akan dijelaskan di bawah ini:

1. Cagar alam

Cagar alam adalah kawasan yang memiliki flora dan fauna endemik serta ekosistem yang harus dilindungi dan perkembangan alamnya berlangsung secara alami sesuai dengan kondisi aslinya.

Di Indonesia sendiri memiliki 237 lokasi cagar alam sampai dengan tahun 2008, baik di daratan maupun perairan dengan total luas keseluruhan mencapai 4.730.704,04 hektar. Cagar alam tersebut tentunya tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

Di bawah ini adalah daftar cagar alam yang ada di Indonesia, antara lain:

  • Cagar Alam Rafflesia, Aceh Timur
  • Cagar Alam Dolok Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
  • Cagar Alam Bukit Bungkuk, Kampar, Riau
  • Cagar Alam Gunung Simpang, Cianjur, Jawa Barat
  • Cagar Alam Gunung Celering, Jepara, Jawa Tengah
  • Dan lain-lain

2. Cagar Biosfer

Cagar biosfer adalah kawasan yang terdiri dari ekosistem unik, ekosistem asli dan ekosistem yang keberadannya telah mengalami degradasi. Semua unsur alam yang ada di dalamnya dilestarikan dan dilindungi untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.

Di bawah ini adalah cagar biosfer di Indonesia yang diakui oleh UNESCO, yaitu:

  • Cagar Biosfer Taman Nasional Gunung Leuser, provinsi Aceh dan Sumatera Utara
  • Cagar Biosfer Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
  • Cagar Biosfer Lore Lindu, Sulawesi Tengah
  • Cagar Biosfer Komodo, Nusa Tenggara Timur
  • Cagar Biosfer Cibodas, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
  • Dan lain-lain

3. Taman Hutan Raya

Taman hutan raya diatur dalam UU No 5 Tahun 1990 yang isinya adalah kawasan pelestarian alam bertujuan untuk koleksi tumbuhan dan atau satwa alami atau buatan, jenis asli dana tau bukan asli yang dimanfaatkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian, menunjang budidaya, pendidikan, pariwisata, budaya dan rekreasi.

Setidaknya Indonesia mempunyai sebanyak 22 taman hutan raya yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain:

  • Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien atau Meurah Intan, Nanggroe Aceh Darussalam
  • Taman Hutan Raya Bukit Barisan, Sumatera Utara
  • Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Sumatera Barat
  • Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Jawa Barat
  • Taman Hutan Raya Ngargoyoso, Jawa Tengah
  • Dan lain-lain

4. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa adalah salah satu hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas dalam keunikan dan keanekaragaman satwa untuk kelangsungan hidup satwa tersebut dan bisa dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh suaka margasatwa yang tersebar di Indonesia, yaitu:

  • Suaka Margasatwa Balai Raja,Riau
  • Suaka Margasatwa Kerumutan, Riau
  • Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Jawa Barat
  • Suaka Margasatwa Muara Angke, DKI Jakarta
  • Suaka Margasatwa pulau Kaget, Kalimantan Selatan
  • Dan lain-lain

5. Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli dan dikelola melalui sistem zonasi yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan, penelitian, menunjang budidaya, pendidikan, rekreasi dan pariwisata.

Berikut ini adalah beberapa contoh taman nasional yang tersebar di Indonesia, antara lain:

  • Taman Nasional Ujung Kulon sebagai tempat perlindungan badak bercula satu yang hampir punah.
  • Taman Nasional Bali Barat sebagai tempat perlindungan jalak Bali yang termasuk kategori burung langka.

The post Hutan Suaka Alam: Pengertian, Ciri, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Siberut – Sejarah, Alam & Flora Fauna https://haloedukasi.com/taman-nasional-siberut Tue, 07 Jun 2022 03:18:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35152 Taman Nasional Siberut terletak di Sumatera Barat, Pulau Siberut, Kabupaten Mentawai. Taman Nasional Siberut ini merupakan salah satu cagar alam biosfer yang ada di Indonesia, kondisi alam kawasan ini masih sangat alami dan asri sehingga berbagai jenis flora dan fauna membentuk habitat pada taman nasional ini. Sejarah Taman Nasional Siberut Pada tahun 1976 ketika area […]

The post Taman Nasional Siberut – Sejarah, Alam & Flora Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Siberut terletak di Sumatera Barat, Pulau Siberut, Kabupaten Mentawai. Taman Nasional Siberut ini merupakan salah satu cagar alam biosfer yang ada di Indonesia, kondisi alam kawasan ini masih sangat alami dan asri sehingga berbagai jenis flora dan fauna membentuk habitat pada taman nasional ini.

Sejarah Taman Nasional Siberut

Pada tahun 1976 ketika area tersebut ditetapkan sebagai Suaka MargaSatwa Teitei Batti dengan luas area sekitar 6.500 hektar. Penetapan tersebut dituliskan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 670/Kws/Um/10/1976 pada tanggal 25 Oktober 1976.

Dua tahun kemudian Suaka MargaSatwa Teitei Batti diperluas menjadi 56.500 hektar, serta mengalami perubahan status menjadi Suaka Alam menurut Keputusan Menteri Pertanian No. 758/Kws/Um/12/1978 pada tanggal 5 Desember 1978.

Melalui program Man and Biosphere (MAB) yang diselenggarakan pada tahun 1981 oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), maka ditetapkan lah Pulau Siberut menjadi salah satu Cagar Alam Biosfer di Indonesia.

Dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 407/Kpts-II/1993 berisikan tentang penetapan Taman Nasional Siberut seluas 19.500 hektar yang merupakan penggabungan dari Suaka Alam seluas 132.900 hektar, Hutan Lindung seluas 3.500 hektar, Hutan Produksi Terbatas seluas 36.600 hektar, dan Hutan Produksi Tetap seluas 36.600 hektar. Surat Keputusan ini dikeluarkan sebagai status resmi akan perubahan status Taman Nasional.

Kondisi Alam Taman Nasional Siberut

  • Letak dan Topografi

Secara geografis Taman Nasional Siberut terletak pada di 01°05’ – 01° 05’ Lintang Selatan dan 98° 36’ – 99° 03’ Bujur Timur. Kondisi topografi pada Taman Nasional Siberut tergolong cukup unik dari datar, bergelombang, sampai dengan perbukitan. Beberapa area juga tergolong sebagai lempeng dan lembah.

Sedangkan secara administratif kawasan pada Taman Nasional Siberut ini terletak di Pulaui Siberut, Kabupaten Kepulauan Melawai, Provinsi Sumatera Barat. Pulau Siberut merupakan salah satu pulau terbesar yang terletak pada bagian ujung dari Kepulauan Mentawai, dan sudah terpisah sejak 500.000 juta tahun lalu.

  • Iklim dan Hidrologi

Diketahui bahwa Iklim pada Taman Nasional Siberut adalah iklim khatulistiwa yaitu panas dan lembab. Meskipun begitu, curah hujan pada Taman Nasional Siberut ini tergolong tinggi dan musim kemarau yang berlangsung tergolong cukup singkat. Suhu rata-rata pada TM Siberut mencapai 22° – 31° Celcius serta kelembaban relatif konstan antara 91 sampai 95.

  • Geologi dan Tanah

Beberapa area pada kawasan Taman Nasional Siberut mengandung sista, kuarsa, dan juga karang kapur sebagai hasil dari masa Miocene. Kawasan Siberut juga terbentuk dari serpihan, endapan, dan marmer yang berusia cukup muda. Ada ditemukan juga beberapa batuan vulkanis yang berasal dari ledakan vulkanik.

Flora dan Fauna pada Taman Nasional Siberut

Kondisi tanah pada Taman Nasional Siberut tergolong cukup asri dan sangat jarang tersentuh oleh campur tangan manusia. Oleh sebab itu, pada kawasan ini terbentuk habitat yang cukup baik, termasuk tumbuhan dan hewan endemik hingga langka.

  • Flora

Pada Taman Nasional Siberut ditemukan sekitar 896 spesies tumbuhan berkayu. Beberapa diantaranya adalah kelompok tanaman herba, semak belukar, liana, dan ephypit.

Beberapa jenis tanaman diantaranya adalah spesies famili Myristicaceae, Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, dan Dilleniaceae. Adapula beberapa jenis tanaman palem, bulu rotan (10 spesies Calamus, seperti Calamus manan dan Calamus scipionum, 3 spesies Daemonorops, dan 2 spesies Korthalsia), dan aroid.

Kemudian ditemukan juga tanaman Rhizophora, Metroxylon (Metroxylon sagu dan Metroxylom rumphii). Dan dapat mencapai hingga ketinggian 12-18 meter, 5 spesies jamur dan lumut, 18 spesies pakis, serta beberapa spesies lain seperti Casuarina equsetifolia, Hibiscus tiliaceus, Baringtonia sp., dan Pandanus sp.

Terdapat juga beberapa spesies tanaman anggrek terhitung 25 spesies yang terbagi 22 spesies anggrek epifit dan 3 anggrek tanah. Diantaranya terdapat anggrek Coelogyne incrasata, Dendrobium paphyllum, bulan putih (Phalaenopsis amabilis),  Eria nutans, dan lainnya.

Tertulis terdapat 6 spesies tanaman jenis endemik pada kawasan Taman Nasional Siberut yaitu: Baccaurea dulcis, Diospyros brevicalyx, Horsfieldia macrothyrsa, Aporusa quadrangularis, dan Mesua cathairinae.

  • Fauna

Pada Taman Nasional Siberut terdapat 33 spesies mamalia, beberapa merupakan primata epidemik dan terancam punah. Seperti monyet Mentawai (Simias concolor), siamang Mentawai (Hylobates klossii), beruk (Macaca pagensis), dan lutung (Presbytis potenziani).

Untuk pengelompokkan spesies aves atau burung terdapat sebanyak 135 spesies, dan satu-satunya jenis burung endemik adalah  celepuk Mentawai (Otus mentawai).

Kegiatan atau Destinasi pada Taman Nasional Siberut

  • Air Terjun Ulukubuk

Air terjun Ulukubuk merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi pengunjung yang ingin menikmati aroma natural dan pemandangan yang indah. Letak Air Terjun Ulukubuk berada pada lokasi di Desa Madobak.

  • Hutan Mangrove

Hutan Mangrove merupakan salah satu destinasi wisata potensial, ditambah hutan bakau yang masih tergolong asli dan membentang luas padaTeluk Katurei yang tenang.

  • Trecking

Trecking merupakan salah satu kegiatan wisata yang wajib untuk dilakukan, trecking dilakukan dimana pejalan kaki menyusuri hutan-hutan primer dengan tanah berlumpur.

Disetiap perjalanan pejalan akan menikmati pemandangan seperti berbagai spesies anggrek hutan, satwa liar, dan pepohonan Dipteroapaceae. Kemudian pengunjung dapat melakukan kegiatan ini dengan menggunakan sampan, sehingga lebih menikmati kehidupan masyarakat setempat di sepanjang aliran sungai.

  • Wisata Budaya

Taman Nasional Siberut memiliki wisata budaya dengan pembuatan tato dan pembuatan kabit yang merupakan celana tradisional masyarakat Mentawai. Kemudian wisata budaya lainnya yang terkenal yaitu tarian khas mentawai yang disebut dengan turuk.

Ancaman pada Taman Nasional Siberut

  • Erosi, kekeringan, dan kebanjiran
  • Adanya pembakaran liar dan pencurian dari hasil hutan
  • Ahli fungsi pemukiman
  • Adanya pembukaan lahan untuk kepentingan pribadi maupun komersial

The post Taman Nasional Siberut – Sejarah, Alam & Flora Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Bukit Duabelas – Surga Orang Rimba https://haloedukasi.com/taman-nasional-bukit-duabelas Mon, 06 Jun 2022 01:18:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35230 Taman Nasional Bukit Duabelas atau biasa disingkat TNBD merupakan sebuah taman nasional yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi. Terdapat ekosistem langka di Taman Nasional Bukit Duabelas, dari mulai keanekaragaman hayati atau keberadaan fauna yang tinggal di TNBD. Kawasan yang memiliki luas sekitar 54.780,41 hektar ini juga memiliki berbagai macam destinasi wisata yang […]

The post Taman Nasional Bukit Duabelas – Surga Orang Rimba appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Bukit Duabelas atau biasa disingkat TNBD merupakan sebuah taman nasional yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi.

Terdapat ekosistem langka di Taman Nasional Bukit Duabelas, dari mulai keanekaragaman hayati atau keberadaan fauna yang tinggal di TNBD.

Kawasan yang memiliki luas sekitar 54.780,41 hektar ini juga memiliki berbagai macam destinasi wisata yang bisa dikunjungi.

Kondisi Alam Taman Nasional Bukit Duabelas

Poin ini akan menjelaskan bagaimana kondisi alam Taman Nasional Bukit Duabelas, yang dibagi ke dalam dua pembahasan, yaitu letak dan fotografi serta zonasi.

  • Letak dan Topografi

Jika dilihat dari letak geografisnya, Taman Nasional Bukit Duabelas terletak pada koordinat 1°44’ – 1°58’ Lintang Selatan dan 102°29’ – 102°49’ Bujur Timur.

Sedangkan jika dilihat dari segi administratif, Taman Nasional Bukit Duabelas berlokasi di Kabupaten Sarolangun Bangko, Kabupaten Bungo Tebo, dan Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Jika dibandingkan dengan taman nasional lainnya, TNBD terbilang cukup kecil, kondisi topografi alamnya juga memiliki variasi yang beragam.

Dari mulai bukit yang datar sampai bukit bergelombang, sedangkan ketinggiannya ada diantara 50 – 400 MDPL.

Ada beberapa bukit yang bisa ditemui di kawasan ini, diantaranya adalah Bukit Kuran yang tingginya 438 meter atau Bukit Panggang yang tingginya 328 meter.

  • Zonasi

Zonasi Taman Nasional Bukit Duabelas diresmikan melalui SK Zonasi/tata ruang adat BTNBD yang terbaru dengan Nomor : SK.191/KSDAE/PIKA/KSA.0/5/2019 Tentang Zonasi/Tata Ruang Adat Pengelolaan Taman Nasional Bukit Duabelas, Kabupaten Tebo, Batanghari dan Sarolangun Provinsi Jambi.

Yang dibagi kedalam tujuh zonasi perpaduan antara aturan adat dan negara, berikut adalah zonasinya.

  1. Zona Inti/Tali Bukit (Jungut/Tanoh Teperuang)
  2. Zona Rimba/Tali Bukit (Jungut/Tanoh Teperuang)/RImbo Bungaron/Tengkuruk Sungoi/Ngengentingon
  3. Zona Pemanfaatan/Wisata alam/Talon/Benuaron
  4. Zona Tradisional/Tanah Huma/Pehuma’on/Tanah Perano’on/Benuaron
  5. Zona Religi/Tanoh Bedewo/Pasoron/Suban/Tempelanai/Benteng/Bukit Betempo/Kelaka/Tanoh Nenek uyang/Balubalai.
  6. Zona Rehabilitasi.
  7. Zona Tradisional Masyarakat Lokal.

Flora dan Fauna Taman Nasional Bukit Duabelas

Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki kekayaan alam baik keanekaragaman hayati juga fauna yang bernilai tinggi.

  • Flora

Kekayaan Flora yang hidup dalam ekosistem Taman Nasional Bukit Duabelas diantaranya adalah jenis tanaman yang tergolong langka dan dilindungi, tumbuhan jenis obat-obatan, Cendawan obat, dan tanaman Anggrek.

Ada pula beberapa jenis pohon penghasil getah seperti Pohon Jelutung (Dyera costulata), jenis-jenis Pohon Palem, Pohon manggis-manggisan (Garcinia nervosa) atau oleh Orang Rimba disebut benal, dan masih banyak lagi

  • Fauna

Ada beberapa hewan langka yang dilindungi juga banyak jenis fauna yang teridentifikasi, antara lain Beruang Madu, Kera Ekor Panjang, Kijang, Enggang Gading, Juga Beruk.

Selain itu terdapat juga habitat satwa langka yang terancam punah, yaitu Harimau Sumatera. juga berbagai macam Kucing Hutan, Beruk, dan lainnya.

Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Bukit Duabelas

Banyak destinasi wisata dan kegiatan alam yang bisa dilakukan ketika berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, seperti beberapa rekomendasi berikut.

  • Gua Tereng

Gua Tereng adalah salah satu tempat wisata yang bisa dikunjungi saat berada di Taman Nasional Bukit Duabelas.

Lokasi Gua Tereng ada di sekitar wilayah Sungai Tereng yang merupakan salah satu anak dari Sungai Nilo. Gua Tereng memiliki keindahan yang cukup memukau.

Salah satu keunikannya adalah keindahan dari sebuah bentukan batu alam yang telah dibentuk secara alamiah selama jutaan tahun akibat pergeseran bumi pada masa lalu.

  • Puncak Bukit Duabelas

Puncak Bukit Duabelas menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Taman Nasional Bukit Duabelas.

Pengunjung bisa menikmati keindahan hutan hujan tropis dari ketinggian dan pesona dataran rendah dari puncak Bukit Duabelas.

  • Air Menitik

Air menitik menjadi salah satu destinasi wisata di Taman Nasional Bukit Duabelas yang tidak boleh dilewatkan.

Wisata ini adalah sebuah air terjun yang ada di kawasan TNBD dengan titik lokasi Desa Pematang Kabau, Destinasi Air menitik bisa ditempuh dengan sepeda motor.

Tempat ini akan bisa ditemukan jika telah melalui 20 menit berkendara motor, dan dilanjutkan dengan 45 menit dengan berjalan kaki.

  • Benuaron

Orang rimba di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas menyebut Benuaron untuk menggantikan istilah sebuah area yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan buah yang tumbuh secara alami.

Benuaron merupakan sebuah kebun buah yang lokasinya berada disepanjang kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

Orang Rimba atau Suku Anak Dalam

Masyarakat Suku Anak Dalam yang hidup di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki sebutan Orang Rimba.

Suku asli yang mendiami kawasan TNBD memiliki sejarah dalam beberapa versi diantaranya adalah disebut sebagai sisa Laskar Pagaruyung dari minangkabau.

Atau ada juga yang menyebutnya merupakan kelompok masyarakat asal Desa kubu Karambia, atau keturunan Bujan Perantau da Putri Kelumpang yang menetap di kawasan hutan.

Orang rimba yang hidup di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas hidup dengan pola hidup nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Budaya yang dikenal dari Suku Anak Dalam adalah budaya “melangun”, yaitu kegiatan berpindah tempat tinggal saat seorang anggota kelompok terkena musibah atau meninggal dunia.

Pemanfaatan Taman Nasional Bukit Duabelas

Taman Nasional Bukit Duabelas dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan khusus sebagai berikut:

  1. Taman nasional Bukit Duabelas dimanfaatkan untuk melindungi proses ekologis yang menunjang kehidupan ekosistem alamnya.
  2. Ditujukan untuk melestarikan dan mengawetkan keanekaragaman ekosistem, spesies, dan genetic.
  3. Memanfaatkan potensi dan sumberdaya alam yang ada dalam ekosistem Taman Nasional Bukit Duabelas untuk berbagai kepentingan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, wisata, dan lainnya.

Itulah pembahasan lengkap tentang Taman Nasional Bukit Duabelas, semoga informasi diatas dapat menambah wawasan dan bermanfaat.

The post Taman Nasional Bukit Duabelas – Surga Orang Rimba appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Sembilang: Sejarah, Flora, Fauna & Wisata https://haloedukasi.com/taman-nasional-sembilang Sat, 04 Jun 2022 04:16:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35175 Salah satu Taman Nasional di Indonesia yang menjadi habitat hewan-hewan Asia adalah Taman Nasional Sembilang. Memiliki area seluas lebih dari 200.000 hektar, Taman Nasional ini terletak di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Banyuasin. Selain itu, Taman Nasional Sembilang ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari Jaringan Cagar Biosfer Dunia tahun 2018. Hal ini disebabkan taman […]

The post Taman Nasional Sembilang: Sejarah, Flora, Fauna & Wisata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu Taman Nasional di Indonesia yang menjadi habitat hewan-hewan Asia adalah Taman Nasional Sembilang. Memiliki area seluas lebih dari 200.000 hektar, Taman Nasional ini terletak di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Banyuasin.

Selain itu, Taman Nasional Sembilang ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari Jaringan Cagar Biosfer Dunia tahun 2018. Hal ini disebabkan taman ini merupakan salah satu wilayah persebaran fauna di Indonesia dan juga flora.

Sejarah Taman Nasional Sembilang

Awal pembentukan Taman Nasional Sembilang terjadi pada 28 Februari 1994 berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang dikeluarkan oleh Perda Tingkat I Sumatera Selatan Nomor 5.

Isi dari Peraturan Daerah ini adalah agar Suaka Margasatwa Terusan Dalam, Hutan Produksi Terbatas Terusan Dalam, Hutan Lindung Sembilang, dan area perairan menjadi Hutan Suaka Alam.

Pengkajian kelayakan dilakukan di tahun 1996 oleh Ditjen Bangda Departemen Dalam Negeri dan Ditjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA) Departemen Kehutanan. Hasil dari proses kaji ini menetapkan bahwa kawasan hutan yang telah dipilih memenuhi syarat dan kriteria menjadi Kawasan Pelestarian Alam berbentuk Taman Nasional.

Taman Nasional Sembilang mulai dibuka sejak tahun 2003. Hanya saja area konservasi alam liar ini terancam oleh adanya penebangan liar dalam skala kecil, aktivitas tambak ikan di pesisir, hingga abrasi yang terjadi hingga 15 meter dalam jangka waktu satu tahun.

Meskipun begitu, restorasi mangrove semakin galak dilaksanakan hingga mencapai luas 200 hektar. Aktivitas ini masih terus berlangsung hingga saat ini.

Keistimewaan Taman Nasional Sembilang

Di Taman Nasional ini pengunjung dapat memancing, menonton atraksi dolphin,dan migrasi burung yang datang dari Siberia, hingga menjelajahi sungai dan hutan mangrove dengan menggunakan perahu. Pemandangan menarik yang dapat ditemukan di taman ini antara lain adalah Semenanjung Banyuasin, Teluk Sekanak, Benawan Bay, hingga Pulau Betet.

Hanya saja pada 15 Januari 2020, diumumkan oleh Jakarta Post bahwa Pulau Betet yang tak berpenghuni ini mengalami penurunan sejauh 1 meter dari permukaan laut. Tenggelamnya pulau Betet yang dulunya rumah untuk Harimau Sumatera ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim.

Akses Taman Nasional Sembilang

Terletak di propinsi Sumatera Selatan dan sebagai salah satu kawasan sumber daya alam Sumatera Selatan, Taman Nasional Sembilang membutuhkan waktu total 4 jam dari Ibukota propinsi.

Tepatnya 2 jam dari Palembang menuju Sungsang dengan perahu motor sewa dan ditambah perjalanan darat selama 2 jam menuju lokasi taman. Bulan Juni sampai November adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Nasional Sembilang.

Kondisi Alam Taman Nasional Sembilang

Lokasi geografis Taman Nasional Sembilang terletak di pesisir timur Propinsi Sumatera Selatan, tepatnya. pada 104° 11’-104° 94’ Bujur Timur dan 1° 63’-2° 48’Lintang Selatan. Topografi atau ketinggian area ini bervariasi antara 0 hingga 500 meter dpl. Sedangkan suhunya berkisar antara 22° – 33 ° C dengan curah hujan 260 mm/tahun.

Dengan adanya lahan yang begitu luas, berbagai macam ekosistem alam dapat ditemui di taman konservasi ini. Di antaranya kondisi alam yang berupa hutan riparian, hutan rawa air tawar, serta hutan rawa gambut.

Flora dan Fauna Taman Nasional Sembilang

Menyandang sebutan Jaringan Cagar Biosfer Dunia membuat membuat Taman Nasional Sembilang kaya akan flora di dalamnya. Keragaman tumbuhan tentu tidak kalah dengan Taman Hutan Raya, beberapa ragam flora di antaranya:

  • Cemara Laut (Casuarina equisetifolia)
  • Laut waru (Hibiscus tiliaceus)
  • Gajah Paku (Acrostichum aureum)
  • Gimnorrhiza Bruguiera
  • Nipah (Nypa fruticans)
  • Gelam Tikus (Syzygium inophylla)
  • Sonneratia alba
  • Pandan (Pandanus tectorius)
  • Nibung (Oncosperma tigillaria)
  • Menggeris (Koompassia excelsa)
  • Jelutung (Jelutung)
  • Rhizophora sp

Seperti yang disebutkan sebelumnya, selain tempat persebaran flora di Indonesia, taman konservasi ini adalah habitat untuk hewan yang banyak ditemukan di Asia. Ragam hias fauna yang dapat ditemukan di Taman Nasional Sembilang antara lain:

  • Malayan Tapir (Tapirus indicus)
  • Gajah Asia (Elephas maximus sumatranus)
  • Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
  • Siamang (Hylobates syndactylus syndactylus)
  • Rusa Sambar (Cervus unicolor equinus)
  • Penyu Air Tawar Raksasa (Chitra indica)
  • Kucing Emas (Catopuma temminckii temminckii)
  • Buaya Air Asin (Crocodylus porosus)
  • Ikan Sembilang (Plotusus canius)
  • Lumba-lumba Air Tawar (Orcaella brevirostris)
  • Berbagai spesies burung

Khusus untuk jenis burung, Taman Nasional Sembilang merupakan taman dengan komunitas burung paling kompleks di dunia. Data menunjukkan bahwa 213 spesies burung hidup di area konservasi ini, termasuk digunakan untuk pengembangan Bangau Bluwok terbesar di dunia.

Selain itu, ada juga burung yang bermigrasi dari Siberia yang mencapai klimaks perpindahan di bulan Oktober. Suara beribu-ribu burung yang berpindah ini juga dapat didengar dari gemuruh ombak di Selat Bangka. Lebih detail lagi, jenis burung yang dapat ditemukan di kawasan taman lindung ini antara lain:

  • Bangau Susu (Mycteria cinerea)
  • Bangau Ajudan yang lebih rendah (Leptoptilos javanicus)
  • Dowitcher Asia (Limnodromus semipalmatus)
  • Putih-hitam bersayap tiga barang (Chlidonias leucoptera)
  • Putih Timur Pelican (Pelecanus onocrotalus)
  • Greenshank (Guttifer pseudototanus)

Kegiatan dan Destinasi Wisata di Taman Nasional Sembilang

Kegiatan wisata hingga pendidikan yang dapat dilakukan di Taman Nasional Sembilang di antaranya rekreasi alam, fotografi, hingga penelitian. Pengamatan mangrove, memancing, pengamatan burung pantai dan burung migran, pengamatan buaya, pengamatan lumba-lumba, photo hunting dan wisata menyusuri sungai adalah kegiatan yang banyak dilakukan oleh wisatawan.

Destinasi wisata yang dapat dikunjungi tentu saja hamparan hutan mangrove di sepanjang sungai taman. Selain itu pengunjung yang menggemari keragaman budaya dapat menyaksikan atraksi budaya seperti Festival Danau Ranau di bulan Desembar yang digelar di Oku, Sumatera Selatan.

The post Taman Nasional Sembilang: Sejarah, Flora, Fauna & Wisata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Berbak – Amazon Jambi https://haloedukasi.com/taman-nasional-berbak Tue, 31 May 2022 01:18:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35015 Taman Nasional Berbak atau TNB merupakan salah satu taman nasional Indonesia yang terletak di Provinsi Jambi. Dimana TNB sangat unik karena terbuat dari pergabungan dari hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar. TNB mempunyai berbagai jenis hewan flora dan fauna. Dimana terdapat spesies hewan liar, langka, endemik, dan dilindungi. Bahkan satwa yang hidup di […]

The post Taman Nasional Berbak – Amazon Jambi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Berbak atau TNB merupakan salah satu taman nasional Indonesia yang terletak di Provinsi Jambi. Dimana TNB sangat unik karena terbuat dari pergabungan dari hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar.

TNB mempunyai berbagai jenis hewan flora dan fauna. Dimana terdapat spesies hewan liar, langka, endemik, dan dilindungi. Bahkan satwa yang hidup di TNB merupakan jenis hewan migran dan ada juga hewan yang populasinya yang sangat langka sampai hanya bisa dihitung jari jumlah di dunia.

Sejarah Taman Nasional Berbak

Taman nasional Berbak sebenarnya telah ditetapkan oleh pemerintahan Belanda pada saat jaman penjajahan. Berdasarkan  Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda No. 18 tanggal 29 Oktober 1935.

Barulah pemerintah Indonesia pada tanggal 7 Januari 1991, memasukkan taman ini ke dalam konvensi Ramsar, dengan persetujuan Convention on Wetlands of International Importance especially as waterfowl .

Tepatnya satu tahun kemudian, taman ini pada tanggal 7 Januari 1992. Oleh Kementerian Luar Negeri, mengajukan taman ini kepada organisasi PBB yaitu UNESCO di Perancis.

Selanjutnya pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 285/Kpts-II/1992 untuk kawasan taman ini. Sehingga taman ini di tetapkan sebagai Taman Nasional Berbak, yang memiliki fungsi sebagai perlindungan, penyangga kehidupan, pelestarian ekosistem, kekayaan alam, dan pemanfaatan sumber daya alam. Dimana taman ini memiliki luas 162.700 hektar.

Sekarang taman ini, memiliki luas mencapai 141.261,94 hektar berdasarkan Surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.4694/Menhlhk-PKTL/KUH/2015 pada tanggal 26 Oktober 2015.

Kondisi Alam Taman Nasional Berbak

  • Letak dan Topografi

Taman Nasional Berbak memiliki koordinat geografis 1°05’ – 1°40’ Lintang Selatan dan 103°48’ – 104°28’ Bujur Timur, sedangkan dalam adminstratif tercatat dalam daerah Kabupaten Tanjung Jabung, Provinsi Jambi.

Taman ini juga berbatasan dengan Kecamatan Sadu di sebelah utara, Taman Nasional Sembilang Provinsi Sumatera Selatan di sebelah selatan, Sungai Berbak, Taman Hutan Raya Orang Kayo Hitam dan Hutan Lindung Gambut di sebelah barat,  Kecamatan Sadu di sebelah timur.

  • Iklim dan Hidrologi

Taman Nasional Berbak memiliki curah hujan rata-rat 2.300 mm per tahun dan temperatur udara 25° – 28° Celcius. Kawasan ini juga mengalir beberapa sungai, seperti Sungai Air Hitam Dalam dan juga Sungai Batanghari.

  • Geologi dan Tanah

Taman Nasional Berbak mempunyai formasi geologi berupa deposit aluvial, dengan jenis tanah gambut. Dimana jenis tanah di taman ini selalu tergenang sepanjang tahun dan mempunyai tingkat keasaman yang tinggi.

  • Ekosistem

Taman Nasional Berbak mempunyai ekosistem berupa hutan tanah gambut dengan luas 110.000 hektar, hutan rawa air dengan luas 60.000 hektar, dan hutan dataran rendah yang sering terlihat di tepi sungai.

Flora dan Fauna Taman Nasional Berbak

  • Flora

Taman Nasional Berbak memiliki 261 spesies flora dari 73 famili di dalamnya. Dimana 67% merupakan tumbuhan jenis pohon, 17% jenis liana, dan 8% jenis herba dan epifit.

Palem dan pandan merupakan jenis flora yang mempunyai jumlah paling banyak sekitar 23 spesies palem dan 10 spesies pandan.

Dimana palem di taman ini bisa dijadikan tanaman hias seperti palem berdaun payung (Johanesteijmannia altifrons) dan Lepidonia kingii dengan bunga berwarna merah atau ungu berukuran besar.

Jenis pohon lainnya yang terdapat di taman ini adalah nipah (Nypa fructicans), meranti (Shorea sp.), dan bakung (Susum anthelminticum).

  • Fauna

Taman Nasional Berbak mempunyai berbagai jenis fauna, yang tercatat sekitar 53 jenis mamalia, 44 jenis reptil, 224 jenis burung, 95 jenis ikan, dan 22 jenis moluska di dalam TNB.

Jenis fauna di TNB seperti  harimau Sumatera (Panthera tigris-sumatrae), tapir Asia (Tapirus indicus), Hystrix brachyuran, Lutra sumatrana, buaya muara (Crocodylus porosus), buaya sinyolong (Tomistoma schlegelii), dan masih banyak lagi.

Jenis burung seperti kuntul Cina (Egretta eulophotes), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), raja udang-merah api (Ceyx erithacus), dan bebek hutan bersayap putih (Cairina scutulata), dan dua spesies langka lainnya.

Jenis reptil seperti kura-kura gading (Orlitia borneensis) dan tuntong (Batagur baska). Sedangkan spesies ikan antara lain betok (Anabaste studineus), patin (Pangasius sp.), tapah (Wallago sp.), dan arwana (Scleropages formosus).

Kegiatan dan Destinasi Wisata

Taman Nasional Berbak merupakan taman dengan kawasan rawa gambut yang luas serta alami, tetapi juga mempunyai bentangan alam yang unik pula.

Sehingga tidak heran bahwa pengunjung yang datang tidak hanya melihat koleksi TNB saja, tetapi juga berwisata di taman ini, seperti kegiatan dan destinasi wisata, berikut ini :

  • Air Hitam Dalam

Air Hitam Dalam adalah salah satu objek wisata yang ada di Taman Nasional Berbak. Dimana objek ini bisa Anda susuri dengan memakai sampan. Dimana objek ini memiliki warna hitam karena zat tanin yang berasal dari gambut di dalamnya.

Para wisatawan juga bisa bermalam di pondok yang telah di sediakan oleh pengurus taman ini. Sehingga pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti menyusuri trail di dalam hutan, memancing di dermaga, dan mengunjungi arboretum yang memiliki berbagai koleksi tumbuhan.

  • Sei Cemara

Objek wisata yang lain adalah Sei Cemara, dimana di Sei ini terdapat berbagai jenis burung. Sei cemara sendiri merupakan suatu pantai yang menjadi tempat bagi para burung untuk mencari makanan.

Selain di objek wisata ini juga terdapat pondok yang disediakan pengurus Taman Nasional Berbak. Dimana dalam pondok ini anda bisa mengamati berbagai jenis burung di objek tersebut.

Bahkan di pondok juga sudah disediakan teropong dan berbagai jenis buku referensi tentang burung-burung.

  • Menyaksikan Atraksi Budaya

Di Taman Nasional Berbak juga bisa melihat berbagai atraksi kebudayaan, jika anda berkunjung pada bulan April. Karena bulan April, akan ada parade budaya di sekitar Sungai Batanghari dan Muara Bulian, Provinsi Jambi.

The post Taman Nasional Berbak – Amazon Jambi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Kayan Mentarang https://haloedukasi.com/taman-nasional-kayan-mentarang Mon, 30 May 2022 10:06:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35023 Taman Nasional Kayan Mentarang atau TNKM merupakan salah satu taman nasional yang berlokasi di wilayah Borneo, sekaligus berbatasan dengan negara Malaysia. Kawasan ini terdiri dari beberapa jenis hutan dengan luasan sekitar 1,35 hektar. Taman Nasional Kayan Mentarang ini merupakan “rumah” dikarenakan memiliki beragam-ragam jenis hutan untuk spesies flora dan fauna. Hingga saat ini masih banyak […]

The post Taman Nasional Kayan Mentarang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Kayan Mentarang atau TNKM merupakan salah satu taman nasional yang berlokasi di wilayah Borneo, sekaligus berbatasan dengan negara Malaysia. Kawasan ini terdiri dari beberapa jenis hutan dengan luasan sekitar 1,35 hektar.

Taman Nasional Kayan Mentarang ini merupakan “rumah” dikarenakan memiliki beragam-ragam jenis hutan untuk spesies flora dan fauna. Hingga saat ini masih banyak kekayaan alam lainnya yang masih belum teridentifikasi di Taman Nasional Kayan Mentarang.

Sejarah Taman Nasional Kayan Mentarang

Pada tahun 1980, sebelum menjadi sebuah Taman nasional kawasan ini berstatus sebagai Cagar Alam yang ditetapkan oleh Mentri Pertanian Republik Indonesia, pada tanggal 25 November 1980 dalam Surat Keputusan No. 84/Kpts/Un/II/1980.

Masyarakat Suku Dayak yang berpenghuni sebagai wilayah hutan sekitar Kayan Mentarang dan WWF (World Wide Fund ) mendesak agar status diubah menjadi taman nasional. Pada tanggal 7 Oktober 1996 dalam Surat Keputusan Mentri Kehutanan No. 631/Kpts-II/1996 kawasan Cagar Alam ini berhasil diubah menjadi Taman Nasional Kayan Mentarang.

Pemberian nama pada Taman Nasional Kayan Mentarang ini, diambil dari dua sungai utama yang mengalir pada kawasan tersebut. Kedua sungai tersebut yaitu, Sungai Kayan yang mengalir pada bagian sisi selatan, dan Sungai Mentarang yang mengalir pada bagian sisi utara.

Ada beberapa sumber lain yang mengatakan nama dari Taman Nasional Kayan Mentarang ini diambil dari nama suatu dataran tinggi yang berada di pegunungan setempat. Dataran tinggi tersebut bernama Apau Kayan yang membentang dari Long Kayan pada bagian sisi selatan, yang melewati Apau Ping sisi bagian tengah, dan Long Bawan pada sisi utara.

Kondisi Alam pada Taman Nasional Kayan Mentarang

  • Letak Topografi

Taman Nasional Kayan Mentarang secara geografis terletak pada koordinat 1°59’ – 4°24’ Lintang Utara dan 114°49’ – 116°16’ Bujur Timur. Kawasan ini membentang di bagian Utara Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya berlokasi di Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Bulungan.

Taman Nasional Kayan Mentarang juga berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak, Malaysia. Adapun ketinggian taman nasional ini dari ketinggian permukaan laut mencapai sekitar 200 hingga 2.558 meter.

  • Iklim dan Hidrologi

Iklim pada kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang beriklim tropis, dengan suhu udara berkisaran 16° hingga 30° Celcius. Iklim pada kawasan TNKM ini termasuk sebagai iklim tropis hujan tanpa kemarau. Secara keseluruhan taman nasional ini berjenis agroklimatik paling basah di Indonesia.

  • Ekosistem

Ada beberapa tipe hutan yang dapat dijumpai di taman nasional ini, antara lain hutan Fagaceae-Myrtaceae atau biasa dikenal sebagai hutan ek, hutan Dipterokarp, hutan kerangas, dan hutan pegunungan tingkat tengah sampai tinggi pada ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut.

Selain itu, ada beberapa hutan sekunder, hutan agathis, beberapa hutan rawa yang terbatas, dan beberapa tipe hutan khusus berupa hutan lumut yang berada di puncak gunung pada lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut.

  • Geologi dan Tanah

Ada beberapa tipe batuan yang ada di TNKM yaitu: batu pasir, graywacke, sedimen klastik metamorfose rendah notably quatzite, dan beberapa bebatuan dari letusan gunung api terutama basalt, tuff, dan dolorite.

Jenis tanah pada Taman Nasional Kayan Mentarang dibagi menjadi dua jenis yaitu: Batu endapan adalah batu induk yang mencakup sekitar 75% diseluruh kawasan TNKM dan bersifat miskin unsur hara.

kedua jenis tanah yang paling umum pada TNKM adalah ultisol kemerahan dan kekuningan, berlempung dan tidak subut. Tanah yang berasal dari batuan vulkanik tersebut bertekstur halus dan strukturnya baik namun lemah dalam mengikat unsur hara.

Flora dan Fauna Taman Nasional Kayan Mentarang

Pada Taman Nasional Kayan Mentarang memiliki berbagai ragam jenis flora dan fauna, baik jenis endemik maupun langka.

  • Flora

Beberapa jenis flora yang dapat dijumpai pada Taman Nasional Kayan Mentarang yaitu: agathis (Agatahis borneensis), ramin (Gonystylus bancanus), kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), gaharu (Aquilaria malacensis), jelutung (Dyera costulata), aren (Arenga pinnata).

Selain itu ada beberapa flora lainnya seperti kantong semar, beberapa spesies anggrek, dan palem. Serta beberapa flora lainnya yang masih belum teridentifikasikan di kawasan TNKM ini.

  • Fauna

Terdapat 100 spesies yang hidup pada taman nasional ini dan 15 spesies diantaranya adalah jenis hewan endemik. Serta terdapat 310 spesies aves, 28 spesies yang berjenis hewan endemik yang bersifat terancam punah, serta 8 spesies primata.

Beberapa jenis spesies yang terancam punah salah satunya adalah beruang madu (Helarctos malaynus-euryspilus), lutung dahi putih (Presbytis frontata), banteng (Bos javanicus-lowi), dan macan dahan (Neofelis nebulosa). Beberapa dari kawasan TNKM ini dipenuhi oleh gajah kalimantan (Elephas maximus-borneensi) dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang dapat ditemukan dibagian sisi utara taman nasional ini.

Juga terdapat spesies orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang menjadi penghuni taman nasional pada bagian sisi tengah hingga sisi selatan kawasan TNKM ini. Tetapi ketiga spesies ini sudah menjadi spesies endemik dikarenakan adanya perburuan liar pada waktu silam.

Kegiatan Wisata pada Taman Nasional Kayan Mentarang

Ada beberapa destinasi yang bisa menjadi kegiatan para pendatang ke taman nasional ini

  • Air Terjun U’ung Melu’ung

Air terjun U’ung Melu’ung ini berlokasi di Long Pujungan, dengan ketinggian sekitar 50 meter. Pada lokasi air terjun ini pengunjung yang berdatangan tidak hanya dapat menikmati wisata pada lokasi, tetapi juga dapat menenagkan pemikiran dan perasaan. Wisata ini sangat cocok bagi pendatang yang sangat suka berwisata air pada TNKM.

Untuk mencapai lokasi wisata dibutuhkan sekitar kurang lebih setengah jam perjalanan dengan melewati jalan setapak dimulai dari tepi Sungai Pujungan. Untuk kadar pada air terjun ini memiliki jenis air asin yang dapat mengundang beberapa satwa liar untuk mampir pada air terjun tersebut.

  • Padang Rumput Long Tua

Padang rumput Long Tua merupakan salah satu destinasi yang menjadi perhatian pengujung karena disini dapat ditemukan banteng liar yang tersisa di Pulau Kalimantan, dan selain banteng pengujung juga dapat menemukan rusa liar serta babi hutan,

Disini pengujung dapat bermalam di sekitar padang rumput, tepatnya di pondok persinggahan yang sudah tersedia oleh petugas kawasan, dan pengujung perlu menjaga keberlangsungan pada kawasan ini.

  • Mendaki Puncak Batu Ului

Batu Ului berada pada puncak ujung di bagian Desa Long Jelet, tepatnya terletak di muara Sungai Jelet serta Sungai Pujungan. Diatas puncak ini pengujung dapat menikmati pemandangan taman nasional dari berbagai sudut pandang.

Masyarakat Pada Taman Nasional Kayan Mentarang

Penduduk pada kawasan sekitaran Taman Nasional Kayan Mentarang setidaknya terdapat kurang lebih 21.000 orang dari berbagai jenis etnik dan sub kelompok bahasa yang dikenal sebagai suku Dayak.

Terdapat beberapa Komunitas Dayak seperti Suku Kenyah, Kauan, Lundayeh, Tagel, Saben, dan Puanan, Bakuang, Badeng, Makulit, dan Makasan yang hampir tersebar di sekitar 50 desa pada kawasan TNKM.

Akses Menuju Taman Nasional Kayan Mentarang

Untuk menuju Taman Nasional Kayan Mentarang ini dibutuhkan penerbangan selama satu jam dengan pesawat terbang dari Samarinda menuju Tarakan. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan kapal atau speedboat yang menyusuri aliran Sungai Mentarang selama 6 jam hingga 1 hari tergantung dengan kondisi cuaca.

Selain itu ada akses lainnya menuju TNKM dengan menggunakan pesawat terbang dari Malinau ke Long Ampung dan beberapa sungai yang bisa dijadikan akses transportasi untuk menujuk taman nasional adalah Sungai Bahau, Sungi Kayan dan Sungai Mentarang.

The post Taman Nasional Kayan Mentarang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh https://haloedukasi.com/taman-nasional-bukit-tiga-puluh Mon, 30 May 2022 03:45:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35014 Taman Nasional Bukit Tiga Puluh merupakan taman nasional yang wilayahnya terbentang melalui perbatasan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau. Taman Nasional ini menaungi banyak ragam kekayaan flora dan fauna endemik khas Indonesia. Berikut adalah uraian lengkap tentang Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Sejarah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Keberadaan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh melalui sejarah […]

The post Taman Nasional Bukit Tiga Puluh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh merupakan taman nasional yang wilayahnya terbentang melalui perbatasan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau.

Taman Nasional ini menaungi banyak ragam kekayaan flora dan fauna endemik khas Indonesia. Berikut adalah uraian lengkap tentang Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Sejarah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Keberadaan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh melalui sejarah yang panjang hingga namanya bisa dikenal luas saat ini.

Pada mulanya, berdasarkan rencana konservasi pada tahun 1982, taman nasional ini direkomendasikan menjadi sebuah Suaka Margasatwa Bukit Besar dan Cagar Alam Seberida.

Di tahun yang sama, kawasan ini ditetapkan menjadi kawasan hutan lindung di Provinsi Jambi dan Provinsi Riau oleh Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK).

Kemudian di tahun 1995 kawasan ini berubah menjadi taman nasional yang diberi nama Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Keputusan tersebut disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 539/Kpts-II/1995 tentang perubahan fungsi Hutan Lindung.

Berlanjut ke tahun 2002 status sebagai taman nasional ditetapkan langsung oleh Ketetapan Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6407/Kpts-II/2002 pada tanggal 21 Juni 2002 tentang luas ‘temu gelang’ sebesar 144.223 ha.

Sampai saat ini, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh masih bertahan dan menjadi salah satu destinasi wisata walaupun luas wilayahnya semakin berkurang karena banyak digunakan perusahaan dan wilayah perkebunan sawit.

Kondisi Alam Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

  • Letak Geografis dan Topografi

Berdasarkan letak geografis, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak di titik koordinat koordinat 0°40’ – 1°30’ Lintang Selatan dan juga 102°13’ – 102°45’ Bujur Timur.

Sedangkan secara administratif, wilayahnya meliputi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Hilir, Provinsi Riau, dan juga Kabupaten Bungo Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabang, Provinsi Jambi.

Secara topografi, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak pada wilayah yang memiliki ketinggian rata-rata antara 60 hingga 734 MDPL yang bertopografi datar, bergelombang, hingga berbukit-bukit.

  • Iklim Alam dan Hidrologi

Iklim alam dan keadaan hidrologi Taman Nasional Bukit Tiga Puluh konsisten memiliki kondisi basah walaupun dihadapkan dengan musim kemarau dan tanah yang cukup kering.

Temperatur atau suhu kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh berada pada kisaran 28° – 37° Celcius.

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sering difungsikan sebagai tempat perlindungan hidro-orologis dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kuantan Indragiri

  • Ekosistem Alam

Ekosistem alam yang ada di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh biasanya melingkupi hutan dataran rendah, ekosistem hutan pamah, dan ekosistem dataran tinggi.

Tipe ekosistem tersebut yang kemudian mempengaruhi beragam flora dan fauna yang membentuk habitat di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Flora dan Fauna Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Berikut adalah rangkuman dari keragaman flora dan fauna yang menempati kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

  • Flora

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Memiliki banyak kekayaan habitat tumbuh-tumbuhan tropis yang beragam.

Dari hasil penelitian, ada sekitar 176 jenis yang teridentifikasi, dari hasil tersebut diketahui ada beberapa spesies yang langka.

Diantaranya adalah cendawan muka rimau (Rafflesia hasseltii), salo (Johannesteijsmannia altifrons), mapau (Pinanga multiflora), dan kempas (Koompassia excelsa).

Berbagai macam tumbuhan yang ada di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dimanfaatkan juga oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan pengobatan, memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, dan kebutuhan ritual magis.

  • Fauna

Dasi hasil penelitian, ada setidaknya 59 jenis mamalia yang hidup di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Diantaranya adalah harimau sumatera (Panthera tigris sumatraensis), Gajah Asia (Elephas maximus),berang-berang (Aonyx cinerea)macan dahan (Neofelis nebulosa)dan kucing keemasan (Catopuma Temminckii).

Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh juga sering digunakan sebagai tempat untuk penelitian sejumlah serangga, karena jumlah spesiesnya yang beragam.

Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Ada banyak tujuan wisata dan kegiatan outdoor yang bisa ditemukan di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Diantaranya sebagai berikut.

1. Camp Granit

Di Camp Granit pengunjung dapat menikmati jalur trail dengan panjang sejauh 8,6 km, air terjun, juga bumi perkemahan.

Pengunjung bisa melakukan banyak kegiatan, seperti menikmati keindahan alam, berfoto ria, hiking, dan melihat burung endemik kawasan Taman Nasional Bukit Tiga puluh.

2. Tembelung Berasap

Jika menyukai jenis-jenis tumbuhan atau botanical, tembelung berasap adalah destinasi wisata yang cocok saat berkunjung ke Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Kegiatan seperti relaksasi seperti mandi atau melihat air terjun sambil menikmati keindahan berbagai jenis tumbuhan.

3. Menyusuri Sungai

Kegiatan susur sungai juga bisa dilakukan saat mengunjungi Taman Nasional Bikut Tiga Puluh, sambil menyusuri sungai pengunjung juga akan dimanjakan dengan banyak keindahan alam.

Dari berbagai macam satwa khas taman nasional ini, sampai keindahan flora yang memiliki banyak ragamnya.

4. Arung Jeram

Saat berwisata ke Taman Nasional Bukit Tiga Puluh pengunjung juga bisa melakukan kegiatan outdoor seperti arung jeram.

Pengunjung akan mengarungi sungai yang ada di kawasan taman nasional, seperti Sungai Menggantai, Sungai Sipang, atau Sungai Gangsal.

5. Mengunjungi Suku Talang Mamak dan Suku Kubu

Penduduk asli dari Taman Nasional Bukit Tiga Puluh adalah Suku Talang Mamak dan Suku Kubu.

Orang yang berkunjung ke taman nasional ini, bisa mengenal lebih dekat kehidupan kedua suku tersebut yang merupakan keturunan langsung dari ras Proto-Melayu.

6. Mengunjungi Dusun Datai

Untuk mengunjungi Suku Talang Mamak, pengunjung harus mendatangi sebuah dusun yang bernama Dusun Datai.

Dusun orang-orang Talang Mamak yang masih masih memegang teguh prinsip leluhur dan jarang berinteraksi dengan orang luar ini memiliki panorama keindahan alam yang sangat memukau.

7. Mengunjungi Dusun Lemang dan Dusun Siamang

Selain Dusun Datai, Dusun Lemang dan Dusun Siamang juga merupakan tempat tinggal orang-orang Talang Mamak dan masyarakat Melayu.

Di kedua dusun ini, ada destinasi wisata yang bisa dikunjungi seperti Sungai Gangsal juga air terjun yang tidak kalah indah.

Itulah uraian lengkap tentang Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, sebuah taman nasional di Pulau Sumatera yang terletak di dua provinsi, yaitu Provinsi Riau dan Provinsi Jambi.

The post Taman Nasional Bukit Tiga Puluh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Lorentz – Indahnya Papua https://haloedukasi.com/taman-nasional-lorentz Sun, 29 May 2022 16:52:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34999 Taman Nasional Lorentz merupakan Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara, tepatnya terletak di Provinsi Papua. Taman nasional ini menjadi tujuan populer untuk hiking menuju puncak Cartenz Pyramids bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Sejarah Taman Nasional Lorentz Naman Lorentz diambil dari seorang Dr. H. A. Lorentz, seorang pemimpin ekspedisi pada zaman Belanda sekitar tahun 1909. Pada […]

The post Taman Nasional Lorentz – Indahnya Papua appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Lorentz merupakan Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara, tepatnya terletak di Provinsi Papua. Taman nasional ini menjadi tujuan populer untuk hiking menuju puncak Cartenz Pyramids bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara.

Sejarah Taman Nasional Lorentz

Naman Lorentz diambil dari seorang Dr. H. A. Lorentz, seorang pemimpin ekspedisi pada zaman Belanda sekitar tahun 1909.

Pada tahun 1919, ditetapkan oleh pemerintahan Belanda sebagai Monumen Alam Lorentz.

Kawasan Lorentz direkomendasikan sebagai daerah yang dilindungi pada tahun 1970. Kemudian ditetapkan sebagai cagar alam pada tahun 1978.

Taman Nasional Lorentz ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional pada tahun 1997. Kemudian pada tahun 1999, Taman nasional Lorentz ditetapkan menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Pada tahun 2003, Taman Nasional Lorentz dinyatakan sebagai ASEAN Heritage Parks atau Taman Nasional warisan ASEAN.

Sejak tahun 2007, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Taman Nasional Lorentz terletak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Kondisi Alam Taman Nasional Lorentz

Terletak di Papua bagian selatan dan tengah. Taman Nasional ini termasuk dalam kawasan administratif wilayah Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mimika, Kabupaten Yahukimo, dan Kabupaten Puncak Jaya.

Taman Nasional Lorentz memiliki luas 2.350.000 Ha. Namun berdasarkan petanya, luas taman nasional ini mencapai 2.505.600 ha.

TN Lorentz terletak diantara dua lempeng benua. Hal itu menyebabkan kawasan Taman Nasional Lorentz mengalami pembentukan gunung yang berlangsung secara terus-menerus.

Selain itu adanya patahan besar yang disebabkan proses glasiasi dan pendapat garis pantai yang membentuk kawasan dataran rendah.

Keunikan Taman Nasional Lorentz

Dengan ketinggian 0-4884 mdpl,Taman Nasional Lorentz memiliki gradasi ekosistem. Kawasannya terbentang di sepanjang jajaran pegunungan tinggi di Asia Tenggara.

Pada puncak tertingginya terdapat Puncak Cartenz Pyramid dan salju abadi. Taman Nasional Lorentz menjadi satu dari tiga kawasan tropis di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.

Salju menyelimuti puncak gunung sekitar 5030 mdpl, yang membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan perairan Laut Arafura.

Selain itu juga terdapat sungai yang menghilang ke dalam tanah di lembah Baliem. Terdapat spektrum ekologis pada vegetasi Alpin, sub-alpin, dataran rendah, dataran basah, montana dan sub-montana.

Sebanyak 34 jenis vegetasi yang berada di Taman Nasional Lorentz. Beberapa diantaranya seperti hutan gambut hutan rawa hutan sagu pantai pasir berlaku hutan hujan hutan hujan bukit dan hutan kerangas.

Flora dan Fauna Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz memiliki wilayah yang sangat luas sehingga terdapat banyak flora dan fauna di dalamnya.

Terdapat berbagai jenis flora di Taman Nasional ini seperti baku (Rhizophora apiculata), pandanus julianetti, podocarpus pilgeri, nipah, colocasia esculenta, avicennia marina dan banyak lainnya.

Fauna yang telah teridentifikasi di Taman Nasional Lorentz terdapat 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia.

Jenis dua jenis kesuari, 31 jenis merpati, 30 jenis kakaktua, empat megapoda, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu.

Terdapat 20 jenis hewan endemik seperti cenderawasih. Salah satunya cenderawasih ekor panjang dan puyuh salju. Cenderawasih menjadi ciri khas taman nasional ini. Terdapat hewan mamalia seperti kuskus, walabi, kanguru pohon, dan kucing hutan.

Ada beberapa jenis babi hutan seperti babi moncong panjang dan babi duri moncong pendek (tachyglossus aculateus).

Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz wajah di kediaman beberapa suku di Papua dan memiliki destinasi yang menarik. Berikut kegiatann dan destinasi wisata Taman Nasional Lorentz:

1. Mengenal Kebudayaan Suku yang Mendiami Taman Nasional Lorentz < ini di bold

Beberapa suku mendiami taman nasional ini. Ada suku Asmat, Suku Nduga, Suku Amungme, Dani Barat dan Suku Sempan.

Setiap suku memiliki kebudayaan dan rumah adat yang mengagumkan. Kebudayaan beberapa suku yang berada di TN Lorentz diperkirakan sudah ada selama 30.000 tahun. Selain itu juga memiliki keahlian untuk membuat berbagai macam pahatan patung.

Para pengunjung Taman Nasional Lorentz dapat mengenal lebih dekat kearifan lokal suku-suku yang berada di TN Lorentz.

Tentunya harus menghormati setiap kebudayaan dan warga di taman nasional. Juga mematuhi adat istiadat yang berlaku selama berkunjung.

2. Mendaki Puncak Cartenz Pyramids

Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di Taman Nasional Lorentz adalah hiking. Taman nasional populer dikunjungi wisatawan untuk melakukan olahraga hiking.

Selama hiking, pengunjung dapat menikmati perpaduan panorama yang bergama. Mulai dari pegunungan,hutan, lautan, dan gletser di pegunungan Jayawijaya.

Banyak wisatawan lokal dan mancanegara ingin menaklukkan puncak Cartenz Pyramid, yang merupakan salah satu puncak tertinggi.

3. Menikmati Panorama di Lembah Baliem

Lembah Baliem juga menjadi tujuan wisatawan karena panorama alamnya sangat indah. Terletak di Kabupaten Jayawijaya, setiap tahunnya diselenggarakan festival Lembah Baliem.

Akses Transportasi ke Taman Nasional Lorentz

Sejak ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1997, akses menuju Taman Nasional Lorentz dibangun agar memudahkan pengunjung.

Namun akses menuju taman nasional ini masih terbilang sulit. Dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup banyak.

Wisatawan bisa mengunjungi Taman Nasional Lorentz pada pukul 08.00hingga 12.00 waktu setempat.

Taman Nasional Lorentz dapat diakses dengan menggunakan transportasi udara maupun laut.

Terdapat 4 pintu gerbang untuk mengunjungi Taman Nasional Lorentz, yaitu:

  • Balai Taman Nasional Lorentz di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
  • Seksi pengelolaan TN wilayah 1 di Mimika.
  • Seksi pengelolaan TN wilayah 2 di Dekai.
  • Seksi pengelolaan TN wilayah 3 di Ilaga.

Apabila tujuan mengunjungi Taman Nasional Lorentz untuk mendaki puncak Cartenz, maka dapat langsung menuju distrik Sugapa atau Ugimba. Kemudian berjalan melewati hutan rimba Papua.

The post Taman Nasional Lorentz – Indahnya Papua appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Betung Kerihun – Surga di Perbatasan https://haloedukasi.com/taman-nasional-betung-kerihun Sat, 28 May 2022 03:31:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35001 Taman Nasional Betung Kerihun atau TNBK adalah kawasan lindung yang terletak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Kawasan seluas 800.000 ha ini merupakan rumah bagi banyak spesies flora dan fauna endemik dan langka. Kondisi alamnya yang sangat aneh menjadikan Taman Nasional Betung Kerihun sebagai tujuan wisata yang menjanjikan. Karena kawasan ini memiliki banyak pemandangan alam […]

The post Taman Nasional Betung Kerihun – Surga di Perbatasan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Betung Kerihun atau TNBK adalah kawasan lindung yang terletak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Kawasan seluas 800.000 ha ini merupakan rumah bagi banyak spesies flora dan fauna endemik dan langka.

Kondisi alamnya yang sangat aneh menjadikan Taman Nasional Betung Kerihun sebagai tujuan wisata yang menjanjikan. Karena kawasan ini memiliki banyak pemandangan alam seperti sungai, gunung dan juga budaya yang menjadi daya tarik tersendiri.

Sejarah Taman Nasional Betung Kerihun

Sebelumnya, Taman Nasional Betung Kerihun dikenal dengan nama Bentuang Karimun. Kawasan ini pertama kali ditetapkan sebagai cagar alam oleh Menteri Pertanian pada tahun 1982 dengan luas 600.000 hektar.

Sepuluh tahun kemudian, kawasan itu diperluas menjadi 800.000 hektar pada tahun 1992 dan statusnya diubah menjadi taman nasional.

Pada bulan Februari 2004, dua negara yang melewati taman nasional tersebut, Indonesia dan Malaysia, sepakat untuk mengajukan permintaan resmi kepada UNESCO agar cagar tersebut diakui sebagai Situs Warisan Dunia.

Kondisi Alam Taman Nasional Betung Kerihun

1. Lokasi

Secara administratif, Taman Nasional Betung Kerihun terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Kawasan perbatasan taman nasional ini di utara dengan Sarawak, Malaysia Timur, di selatan dengan provinsi Kalimantan Tengah, di timur  dengan provinsi Kalimantan Timur, dan di barat dengan Pemerintah Sintang.

2. Iklim dan hidrologi

Taman nasional ini beriklim tropis dengan suhu udara 21°29°C. Pada musim hujan kawasan ini sering mengalami banjir, namun pada musim kemarau terjadi banjir.

Sedangkan aliran air tergolong besar, yaitu sekitar ratusan sungai besar dan kecil, terutama di sepanjang DAS Kapuas.

3. Ekosistem

Tipe ekosistem di kawasan taman nasional ini dibagi menjadi 8 tipe. Di dalamnya terdapat ekosistem hutan dipterokarpa dataran rendah, ekosistem hutan dipterokarpa lereng, ekosistem hutan aluvial.

Ada juga ekosistem hutan sekunder purba, ekosistem hutan rawa atau rawa, ekosistem hutan pegunungan atau pegunungan, ekosistem hutan pegunungan kapur dan ekosistem hutan subalpin.

Flora dan Fauna Taman Nasional Betung Kerihun

Sebagai kawasan hutan hujan primer, Taman Nasional Betung Kerihun memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai jenis satwa. Jadi, kawasan ini tidak hanya beragam tumbuhan tetapi juga berbagai jenis hewan. Bagian dari flora dan fauna endemik bahkan langka.

1. Flora

Kelompok tumbuhan yang umum dijumpai di  taman nasional ini antara lain Hopea, Shorea, Dipterocarpus, Mrytaceae, Clusiaceae, Vatica, Burseraceae, Dryobalanops, Euphorbiaceae, Parashorea dan beberapa lainnya.

Beberapa jenis tumbuhan endemik daerah ini antara lain Amyxa pluricormis yang merupakan tumbuhan paling berbisa di dunia (kerabat gaharu dan memiliki genus sendiri), inert Castanopsis, Neo uvaria, Shorea peltata, Chisocheton caulifloris, Eugenia spicata, Lithocarpus philipinensis , Acuminatissima dan banana musa.

Selain itu, kawasan ini dikenal dengan 89 jenis anggrek seperti Coelogyne asperata dan kelompok Dendrochilum. Bunga lain yang bisa ditemukan di taman nasional ini adalah bunga betung kerihun.

2. Fauna

Ada lebih dari 48 spesies mamalia  di taman nasional ini. Diantaranya adalah sambar (Cervus sp.), kelinci (Tragulus napu), berang-berang (Lutra sumatrana), macan awan (Muntiacus muntjak) dan kijang emas (Mutiacus aherodes).

Sementara itu, terdapat lebih dari 7 jenis primata yang dapat ditemukan, seperti serangga (Tarsius bancanus), rusa roe (Presbytis frontata), lempia (Hylobates muelleri), pelaut (Presbytis rubicunda), orangutan-Borneo utan (Pongo pygmaeus), Macaca fascicularis dan Macaca nemestrina.

Kelompok reptil dan amfibi yang teridentifikasi di kawasan ini meliputi kurang lebih 1.500 jenis diantaranya 51 jenis amfibi, 21 jenis ular, 3 jenis penyu, 26 jenis cicak dan 2 jenis buaya. Dua hewan paling berbisa di dunia adalah Leptobrachella myorbergi, atau katak terkecil di dunia, yang hanya berukuran satu sentimeter.

Kelompok ikan mencatat lebih dari 4000 spesies dari 35 sungai besar dan kecil. Ke-14 spesies ikan tersebut merupakan endemik Kalimantan.

Burung atau jenis burung telah diidentifikasi sekitar 301 jenis yang termasuk dalam 151 genera dan 36 famili. Lima belas di antaranya diketahui bermigrasi dan 24 di antaranya endemik Kalimantan.

Beberapa spesies burung yang baru ditemukan termasuk Pycononotus flvescent, Dendricitta cinerascens, Acciper nisus, Callus luscinia, Ficedula parva dan Rhinomyas brunneata. Rangkong yang juga dikenal dengan nama rangkong gading (Buceros vigil) merupakan hewan yang menjadi maskot provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan dan Destinasi Wisata

Banyak kegiatan dan atraksi wisata yang dapat dilakukan di Taman Nasional Betung Kerihun. Mulai dari wisata alam hingga wisata budaya.

1. Danau Sentarum

Danau Sentarum telah ditetapkan sebagai suaka margasatwa sejak tahun 1985. Pengunjung yang ingin mengamati berbagai jenis hewan dapat mengunjungi danau yang terletak tepatnya di Sungai Kapuas Hulu di provinsi Kalimantan Barat, dan juga di dekat Malaysia- perbatasan  Sarawak.

2. DAS Mendalam

DAS Mendalam tidak hanya sebatas Daerah Aliran Sungai saja, tetapi ada banyak sekali tujuan wisata yang dapat dikunjungi di sekitarnya. Lokasi ini cocok untuk pengunjung yang hobi fotografi, karena panoramanya begitu indah dengan berbagai jenis satwa yang sayang jika dilewatkan.

Diantaranya adalah Desa Tanjung Karang Padua dan Desa Datah Dian. Kedua desa ini terletak di pinggir Sungai Mendalam yang dihuni oleh masyarakat Dayak Kayaan. Waktu tempuh menuju desa tersebut sekitar satu jam dengan perahu motor.

Pengunjung dapat menemukan banyak budaya khas Dayak Kayaan seperti pakaian, seni (tari, musik dan lagu), serta makanan dan  minuman tradisional. Ada juga makanan khas daerah, seperti seni pedang dan seni tato. Juga, di tepi Sungai Mendalam di desa Semangkok, ada sebuah pemakaman tradisional yang disebut “kulambu”.

3. Nanga Sambus

Nanga Sambus adalah desa Melayu yang masih berada di daerah aliran sungai Mendalam. Kampung Melayu adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Kapuas Hulu untuk masyarakat muslim. Di sini, pengunjung dapat menikmati seni Islami, seperti rebana (tarian musik) dan tari jepin.

4. Sungai Kapuas

Sungai Kapuas terkenal dengan pesona alamnya yang eksotis. Sungai ini juga menjadi rekomendasi bagi pengunjung taman nasional yang ingin mengikuti jejak George Muller melalui Kapuas Mahakam. Perjalanan melalui Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur memakan waktu sekitar 7 hari.

5. Ekspedisi Sungai Goa Keriau

Sungai Keriau merupakan anak sungai dari Sungai Kapuas yang berhulu dari Gunung Kerihun. Keunikan kawasan sungai ini terletak pada banyaknya gunung kapur purba dan gua burung walet yang dapat ditemukan di sana.

Beberapa gua di sekitar yang dapat dikunjungi antara lain Gua Kaung I, Gua Kaung II, Gua Puun Lunuk, Gua Puun Peang, Gua Arong, Gua Diang Baka, Gua Tolo, Gua Tolo Cutang, Gua Pakau, Gua Doro, Gua Stageun Cutang, Gua Utok Umo dan Gua Boro Osong.

Pengelola Taman Nasional

TN Betung Kerihun dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional betung Kerihun yang berkantor di Jl. Piere Tendean No. 100, Komplek Kodim 1206, Putussibau, Kalimantan Barat. Telepon 6256722282, Fax 6256721935.

Rute Menuju TN Betung Kerihun

Untuk berkunjung ke taman nasional ini, Anda bisa menggunakan penerbangan menuju Kota Pontianak. Kemudian diteruskan dengan penerbangan menuju Bandara Pangsuima, Kota Putussiabau. Selanjutnya perjalanan menggunakan boat dan menjelajahi aliran Sungai Kapuas, Sungai Sibau dan Sunga Mendalam selama 5 jam.

The post Taman Nasional Betung Kerihun – Surga di Perbatasan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Zamrud: Sejarah, Kondisi Alam, Flora & Fauna https://haloedukasi.com/taman-nasional-zamrud Thu, 26 May 2022 01:34:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34736 Taman Nasional Zamrud merupakan taman nasional yang terletak di Sumatera, Kabupaten Siak. Penamaan kawasan ini diambil dari nama lokasinya, yaitu Desa Zamrud. Taman nasional ini memiliki berbagai macam flora dan fauna yang memiliki berbagai macam keunikannya, yang dikelolah menjadi objek wisata untuk pengunjungnya dan penikmatnya. Sejarah Taman Nasional Zamrud Kawasan ini merupakan Margasatwa Danau Pulau […]

The post Taman Nasional Zamrud: Sejarah, Kondisi Alam, Flora & Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Zamrud merupakan taman nasional yang terletak di Sumatera, Kabupaten Siak. Penamaan kawasan ini diambil dari nama lokasinya, yaitu Desa Zamrud.

Taman nasional ini memiliki berbagai macam flora dan fauna yang memiliki berbagai macam keunikannya, yang dikelolah menjadi objek wisata untuk pengunjungnya dan penikmatnya.

Sejarah Taman Nasional Zamrud

Kawasan ini merupakan Margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau bawah sebelum resmi menjadi taman nasional, dengan luas kurang lebih 30-35 hektar yang sudah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan serta Hutan Produksi Serkap.

Untuk pengajuan menjadi taman nasional diajukan pada tahun 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Sistem koordinat geografi ditandai di 0 ̊ 10’ LU – 0 ̊ 10’ LS dan 102 ̊ 40’ – 102 ̊ 06’ BT.

Pengajuan untuk menjadi taman nasional diberikan pada tahun 2005 kepada Bupati Kabupaten Siak berdasarkan Surat No. 364/Dishut/205/2005 pada tanggal 9 Juni 2005 dengan luas lahan sebesar 28.237,95 ha. Sekitar tahun 2016 barulah Margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau Bawah resmi menjadi Taman Nasional Zamrud.

Persetujuan ini ditindaklanjuti dengan diterbitkannya surat keputusan Menteri LHK No. 350/Menlhk/Setjen/PLA.2/5/2016, dengan isi surat kawasan suaka margasatwa digabungkan dengan hutan produksi tetap Tasik Besar Serkap.

Keputusan ini ditetapkan pada tanggal 4 Mei 2016 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 350/Menhlk/Setjen/PLA.2/5/2016 mengenai perubahan fungsi Suaka Margasatwa Danau Pulau dan Danau Besar serta wilayah hutan produksi tetap Tasik Besar Serkap untuk menjadi Taman Nasional Zamrud.

Pada tanggal 22 Juli 2006 Taman Nasional Zamrud diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bertepatan pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Kondisi Alam pada Taman Nasional Zamrud

  • Letak dan Topografi

Taman Nasional Zamrud ini berlokasi pada Kecamatan Siak Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kondisi topografi pada taman nasional ini yaitu datar, bergelombang, dan landai.

  • Iklim dan Hidrologi

Daerah aliran sungai pada Taman Nasional Zamrud memiliki dua aliran yaitu DAS Kampar dan DAS Siak. Kedua aliran sungai tersebut merupakan DAS utama pada Provinsi Riau.

  • Ekosistem dan Zonasi

Ekosistem pada Taman Nasional Zamrud sangatlah unik , yakni hutan rawa gambut. Disebut unik karena eksosistem ini sangat jarang dijumpai di kawasan tertentu dan terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Rawa gambut harus dijaga dengan baik, karena memiliki kecendrungan sangat mudah terbakar.

Pengelolahan kawasan ini menggunakan metode zonasi. Misalnya untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan budaya.

Terdapat enam zona pada metode zonasi yaitu : zona inti, zona pemanfaatan, zona tradisional, zona rimba, zona khusus, dan zona rehabilitas.

Flora dan Fauna pada Taman Nasional Zamrud

  • Flora Taman Nasional Zamrud

Flora yang tumbuh pada Taman Nasional Zamrud adalah pohon jangkang (Xylopia malayana), durian burung (Durio carinatus), pohon ramin (Gonystylus bancanus), bengku (Ganua motleyana), berbagai jenis meranti atau spesies pada jenis genus Dipterocapaceae, dan jenis pisang (Gonithalamus sp.)

Beberapa tumbuhan langkah lainnya seperti pohon pinang merah, bisa disebut pinang merah karena lebih cerah dari pohon pinang biasanya. Adapun flora lainnya yang ditemukan di TM Zamrud yaitu : nipah (Nypa fruction), punak (Tetrameristaglabra miq), rengas (Gluta rengas), sagu hutan (Metroxylon sagu), bitangur (Gallophyllum spp.), Pandan (Pandanus sp.), dan Kempas (Koompassia malacensis).

  • Fauna Taman Nasional Zamrud

Pada Taman Nasional Zamrud banyak sekali fauna yang terdapat dari fauna liar hingga yang terlindungi. Beberapa fauna yang dilindungi adalah harimau sumatra (Panthera tigris-sumatrensis), harimau dahan (Neofelis nebulosa), napu (Tragulus napu), dan beruang madu (Helarctos malayanus).

Adapula spesies lainnya seperti kancil (Tragulus javanicus), kucing hutan (Felis spp.), simpai (Presbytis melalopas) kijang (Muntinacus muntjak), siamang (Hylobates syndactylus), ungko (Presbytis thomasi), trenggiling (Manis javanica), babi (Sus scorfa), tapir (Tapirus indicus), dan tupai (Rheithrosciurus macrotis).

Juga terdapat spesies aves lainnya yaitu : kutilang (Pycnonotus aurigaster), rangkong gading (Buceros virgil), serindit (Loriculus galgulus), bangau putih (Ciconia ciconia), rangkong gading (Buceros virgil), punai (Treron spp.), dan tekukur (Geopelia striata).

Kelompok aves atau burung yang tercatat pada Taman Nasional Zamrud ada sebanyak 38 jenis dan 12 jenis diantaranya termasuk jenis aves yang dilindungi, seperti enggang dua warna, bangau putih, enggang ekor hitam, enggang benguk, dan enggang palung.

Dan beberapa spesies ikan yaitu : arwana (Scleropages forosus) yang merupakan ikan hias ikonik, ikan patin (Pangasius hypothalmus), gabus (Channa striata), dan juga lele (Clarias batrachus).

Rute Menuju Taman Nasional Zamrud

Untuk berkunjung ke Taman Nasional Zamrud, dapat diakses menggunakan jalur darat dan jalur laut. Untuk jalur darat ditempuh waktu sekitar 2 jam dari Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Desa Dayun dan masuk kedalam Fate Camp Zamrud di Dayun (Security gate Zamrud) melalui jaringan jalan konsesis BOB (perusahaan Migras) menuju Taman Nasional Zamrud yang berjarak 120 km.

Sedangkan untuk akses jalur laut, melalui rute Pekanbaru-Dayun-Buton (Mengkapan)-Desa Sungai Rawa di Kecamatan Sungai Apit. Kemudian dilanjutkan menggunakan kapal speedboat melewati rawa-rawa dan sungai menuju Taman Nasional Zamrud.

The post Taman Nasional Zamrud: Sejarah, Kondisi Alam, Flora & Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>