Tarian adat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tarian-adat Fri, 07 Oct 2022 09:57:18 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Tarian adat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tarian-adat 32 32 Tari Manuk Dadali : Pengertian, Fungsi, dan Maknanya https://haloedukasi.com/tari-manuk-dadali Fri, 07 Oct 2022 09:53:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38982 Indonesia adalah salah satu negara kepulauan dengan jumlah provinsi lebih dari tiga puluh. Setiap provinsi pastinya memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda. Perbedaan inilah yang melahirkan beragam kreasi seni yang diciptakan masyarakatnya. Salah satunya bentuk ekspresi masyrakat terhadap gerak dan musik adalah seni tari. Salah satu provinsi di Pulau Jawa yang kaya akan tradisi […]

The post Tari Manuk Dadali : Pengertian, Fungsi, dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
tari manuk dadali

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan dengan jumlah provinsi lebih dari tiga puluh. Setiap provinsi pastinya memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda. Perbedaan inilah yang melahirkan beragam kreasi seni yang diciptakan masyarakatnya.

Salah satunya bentuk ekspresi masyrakat terhadap gerak dan musik adalah seni tari. Salah satu provinsi di Pulau Jawa yang kaya akan tradisi seni terutama seni tari adalah Jawa Barat. Tari Manuk Dadali adalah salah satu seni tari yang berasal dari Jawa Barat.

Tari ini seringkali ditampilkan dalam acara pentas kebudayaan karena sifatnya yang menghibur serta menarik. Tari Manuk Dadali sendiri merupakan tari tradisional yang telah mendapat sentuhan kreasi putra putri Indonesia untuk dikreasikan menjadi tarian yang selalu mengikuti perkembangan jaman.

Pada dasarnya Tari Manuk Dadali adalah salah satu tari tradisional yang mengandung banyak unsur dasar tari. Secara harfiah tari ini banyak sekali mengandung unsur tari tradisional asal Sunda mengingat asalanya adalah Jawa Barat.

Ciri khas dari tari ini adalah menggunakan satu pijakan gerak serta tidak memiliki ragam gerak yang paten. Untuk mengikuti tren perkembangan jaman, Tari Manuk Dadali dikembangakan dengan berbagai variasi. Namun demikian, variasi-variasi dari tarian ini tidak mengurangi ciri khas dan keunikan dari Tari Manuk Dadali.

Pengertian Tari Manuk Dadali

Tari Manuk Dadali adalah salah satu tari tradisional khas Jawa Barat yang gerak dasarnya didominasi oleh gerak dasar tari khas suku Sunda. Pada dasaranya Tari Manuk Dadali sendiri terinspirasi dari sebuah lagu daerah dengan judul yang sama dengan nama tari ini.

Hanya saja, dengan adanya Tari Manuk Dadali berkembang menjadi ragam gerak seni yang memiliki makna dan nilai tersendiri. Lagu Manuk Dadali sendiri diciptakan oleh seorang jurnalis bernama Sambas Mangundikarta yang tumbuh dan besar di daerah Bandung.

Lagu ini sangat populer ketika baru dirilis, bahkan sampai menduduki tangga lagu teratas dan disiarkan langsung oleh radio RRI Bandung. Pada saat itu menduduki tangga lagu teratas dan diputar diradio RRI Bandung merupakan puncak kesuksesan lagu paling tinggi di Indonesia. RRI Bandung sendiri dipercayai sebagai salah satu raja radio yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia.

Hingga saat ini Tari Manuk Dadali masih terus dilestarikan dan dikembangkan sehingga menciptakan berbagai varian Tari Manuk Dadali, salah satunya yaitu Tari Dadali Campeurik. Karena umurnya yang telah panjang tari ini juga sering dikatakan sebagai tarian perlajanan kesenian tari di Indonesia.

Dengan adanya berbagai tarian tradisional yang ada di Indonesia, Tari Manuk Dadali tetap memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini terlihat dari tata rias, tata busana, dan musik iringin yang masih mengikuti musik lagu pengiring dengan nama yang sama dengan tarinnya.

Selain dipentaskan di provinsi asalnya, saat ini Tari Manuk Dadali sudah sering dipentaskan di beberapa provinsi lain di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah.

Fungsi dan Makna Tari Manuk Dadali

Tari Manuk Dadali adalah penggambaran dari kegagahan burung garuda, rasa nasionalisme, dan persatuan NKRI. Melalui tarian ini juga tersirat bahwa bangsa Indonesia perlu mengamalkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-harinya.

  • Media pendidikan

Jika dilihat dari segi fungsi pendidikan Tari Manuk Dadali sangat tepat dijadikan salah satu wahana untuk media pembelajaran anak usia dini. Berbagai ilmu yang didapat dari tarian ini antara lain komunikasi, sosialisasi, pembiasaan mekanisasi tubuh, pembentukan tubuh, dan penanaman jiwa sosial budaya.

Hal ini disebabkan Tari Manuk Dadali memiliki gerakan tari dan lagu pengiring yang cukup mudah dihafalkan. Sehingga, sangat cocok dijadikan sebagai media pembelajaran terutama oleh anak-anak yang memasuki usia pendidikan usia dini.

Harapannya ketika anak-anak sudah mengetahui salah satu kebudayaan negaranya dan memiliki rasa cinta kepada tanah airnya sejak usia dini. Selain berfungsi sebagai media edukasi, Tari Manuk Dadali juga berfungsi sebagai hiburan.

  • Sebagai wadah sosial keagamaan

Gerak dari Tari Manuk Dadali adalah tarian dengan gerak lincah maupun riang. Hal ini tentunya akan membawa penonton yang sedang menyaksikan pertunjukkan tari ini merasa terhibur. Selanjutnya, Tari Manuk Dadali juga berfungsi sebagai wadah sosial keagamaan.

Pada praktinya, penampilan dari tari ini banyak melibatkan beberapa pihak serta ditampilkan pada momen keagamaan tertentu. Jadi, apabila ditelaah lebih dalam Tari Manuk Dadali memiliki fungsi sebagai alat pengerat hubungan sosial diantara masyrakat Sunda khususnya maupun Indonesia umumnya untuk terus melestarikan tari ini.

  • Sebagai nilai keagamaan

Serta, tari asal Sunda ini juga dijadikan sebagai sarana untuk melengkapi sekaligus menyalurkan nilai-nilai keagamaan yang ada pada tarian ini. Fungsi terakhir dari Tari Manuk Dadali adalah sebagai sarana untuk melestarikan budaya Indonesia.

Berbagai hal yang berhubung dengan tarian ini memiliki makna mendalam dalam penggambaran kebudayaan maupun rasa cinta tanah air. Dengan berkembangnya tari tradisional ditengah-tengah perang globalisasi adalah cara ampuh untuk tetap melestarikan budaya.

Ragam Gerak Tari Manuk Dadali

Ragam gerak dari Tari Manuk Dadali terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:

  • Tarian akan diawali dengan posisi kuda-kuda sembari mengayunkan kedua lengan.
  • Kemudian dilanjutkan dengan berjalan maju-mundur jinjit, sambil mengayunkan pinggang dan kedua lengan ke kanan dan ke kiri.
  • Kemudian dilanjutkan dengan berjalan maju-mundur dengan mengubah arah putaran, kedua lengan diayunkan.
  • Gerak selanjutnya adalah melompat ke kanan dan ke kiri secara bergantian, sambil mengayunkan kedua lengan.
  • Sesudah itu, kakinya diayunkan ke bagian depan secara bergantian kemudian mata penari mengikuti arah kaki.
  • Gerakan terkahir berupa meletakkan tangan di dada, dengan posisi tangan melipat menjadi satu (gerakan sembada), sambil kakinya ditekuk dari kepala mengikuti arah tangan yang digerakkan ke depan, kiri dan kanan.

Pola Lantai Tari Manuk Dadali

Tari Manuk Dadali memiliki pola lantai yang sangat beragam, serta masing-masing dari pola lantai tersebut dapat dikategorikan, antara lain:

  • Berdasarkan Aktivitasnya

Jika ditinjau dari aktivitasnya, tarian manuk dadali terdiri dari dua gerakan, yakni gerak setempat dan gerak berpindah-pindah. Gerakan setempat adalah gerakan yang dilakukan dengan cara berpindah tempat. Gerakan berpindah-pindah tempat adalah gerakan yang dapat dilakukan berpindah-pindah dengan bergesar, meluncur, melangkah, dan melompat.

  • Berdasarkan Ragamnya

Jika ditinjau dari ragamnya tarian ini terdiri dari gerakan pokok dan gerakan sendi. Gerakan pokok dalam Tari Manuk Dadali adalah gerakan yang melibatkan berbagai otot. Sedangkan, gerakan sendir adalah gerakan yang hanya menggunakan kekuatan sendi lemah lembut.

  • Berdasarkan Jumlah Penari

Jika ditinjau dari segi jumlah penari, Tari Manuk Dadali memiliki tiga jenis gerakan yakni gerak tunggal, gerak tari berpasangan, dan gerak berkelompok. Pertama, gerakan tunggal yang biasanya dibawakan hanya oleh satu orang penari manuk dadali saja.

Saat melekukan gerak tunggal penari dapat mempraktekkan gerka manuk dadali dengan lincah dan bebas. Hal ini dikarenakan penari tidak pelru mengikuti gerak penari lainnya. Gerakan tari berpasangan biasanya dibawakan dengan menari berpasang-pasang.

Mulai dari laki-lai dengan perempuan, perempuan dengan perempuan, maupun laki-laki dengan laki-laki. Ketiga, adalah gerakan yang dapat dilakukan secara kelompok atau ramai-ramai. Akan tetapi, biasanya tari berpasangan ini dilakukan dengan orang yang dapat memadukan gerakan tari secara bersamaan dan kompak.

  • Berdasarkan Sifatnya

Jika ditinjau dari sifatnya, tari ini memiliki tigas sifat yakni gerakan lemah, gerakan tegang, gerakan lembut, dan gerakan kasar. Gerakan lemah adalah gerakan yang dilakukan tidak menggunakan otot. Gerakan tegang adalah gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot.

Gerakan lembut adalah gerakan yang dilakukan dengan mengalir begitu saja. Gerakan kasar adalah gerakan yang dilakukan dengan gerakan otot yang kuat.

  • Berdasarkan Bentuknya
gerak simbolik

Jika ditinjau dari bentuknya Tari Manuk Dadali memiliki tiga jenis gerakan yaitu gerakan wantah (gerakan realistik), gerakan stilir, dan gerakan simbolik. Gerakan wantah atau nama lain dari gerakan realistik adalah sebuah gerak yang dilakukan oleh seseorang sesuai dengan apa yang sedang dilihatnya.

Gerakan stilir adalah gerakan yang sudah digubah dan merupakan gerak tidak wantah dengan cara diperhalus. Sedangkan, gerak simbolik adalah gerak yang hanya digunakan sebagai simbol dan gerak tidak wantah yang telah distilir.

  • Berdasarkan Arah dan Level Posisi

Jika ditinjau dari arah dan level posisinya Tari Manuk Dadali memiliki tiga gerakan. Gerakan tersebut yakni gerak tinggi, sedang, dan rendah. Secara keseluruhan gerakan-gerakan yang tercipta satu sama lain terbangun dan tampak keterpaduannya akan menghasilkan gerakan yang indah saat pementasan Tari Manuk Dadali.

Kostum Tari Manuk Dadali

kostum tari manuk dadali

Meskipun Tari Manuk Dadali belum memiliki properti khusus yang berbeda dengan tari yang lainnya, namun hal ini tidak menutupi bahwa tari ini memiliki kelebihan sebagai tari yang sangat asyik dan enak untuk dipandang. Unuk menunjukkan tarian ini, penari biasanya mengenakan beberapa kostum dan properti simpel yang tidka terlalu mewah layaknya tari tradisional lainnya.

Beberapa kostum dan properti yang dikenakan oleh para penari Tari Manuk Dadali yaitu gelang, mahkota untuk menghias kepala, baju bersayap layaknya manuk dadali, dan selendang yang warnya bisa dipilih sesuai dengan tema yang ingin diangkat saat pertunjukkan Tari Manuk Dadali.

The post Tari Manuk Dadali : Pengertian, Fungsi, dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Gandrung : Sejarah, Gerakan, dan Ciri Khasnya https://haloedukasi.com/tari-gandrung Wed, 05 Oct 2022 02:27:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38979 Salah satu kesenian khas dunia yang dipercaya memiliki usia ratusan bahkan ribuan tahun adalah seni tari. Seni tari sendiri memiliki berbagai makna dan tujuan sesuai dengan perkembangan masyarakat setempat yang menciptakan tari itu sendiri. Setiap tarian pastinya akan dengan jelas menggambarkan perkembangan kebudayaan suatu masyarakat daerah. Keunikan serta kepiawain penari dalam membawakan tariannya akan menjadi […]

The post Tari Gandrung : Sejarah, Gerakan, dan Ciri Khasnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu kesenian khas dunia yang dipercaya memiliki usia ratusan bahkan ribuan tahun adalah seni tari. Seni tari sendiri memiliki berbagai makna dan tujuan sesuai dengan perkembangan masyarakat setempat yang menciptakan tari itu sendiri.

Setiap tarian pastinya akan dengan jelas menggambarkan perkembangan kebudayaan suatu masyarakat daerah. Keunikan serta kepiawain penari dalam membawakan tariannya akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para penikmat seni tari.

tari gandrung

Tari yang telah lahir beribu tahun lamanya di Indonesia tidak lepas dari adanya kepercayaan aninisme dan dinamisme nenek moyang. Salah satu kesenian tradisional yang lahir dari ujung timur Pulau Jawa tepatnya didaerah Banyuwangi adalah Tari Gandrung.

Tari Gandrung sendiri dipercaya telah memiliki usia yang sangat tua bahkan ratusan tahun lalu telah ada. Tari ini merupakan salah satu tari yang menjadi kebudayaan dari suku asli Banyuwangi yang dikenal dengan nama Suku Osing.

Tari Gandrung sendiri memiliki makna sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tari ini biasanya dibawakan oleh penari laki-laki dan perempuan, dimana penari tersebut memiliki sebutannya masing-masing.

Penari perempuan disebut dengan nama Penari Gandrung. Sedangkan, penair laki-lakinya disebut dengan nama Pemaju atau Paju. Sekalipun demikian, asalnya Tari Gandrung dibawakan oleh seorang penari laki-laki yang dikenal dengan sebutan penari Masrun.

Sejarah Tari Gandrung

Sejarah Gandrung konon katanya sudah mulai dikenal sejak peristiwa pembabatan Hutan Tirtagindo atau Tirta Arum yang digunakan sebagai lokasi ibu kota Blambangan. Hutan itu sengaja dibabat untuk menggantikan lokasi ibu kota sebelumnya di Ulu Pangpang.

Pemindahan ibu kota kabupaten ini sendiri diprakarsai oleh Bupati pertama Banyuwangi yang bernama Mas Alit. Mas Alit sendiri dinobatkan sebagai Bupati pada 2 Februari 1774. Berdasarkan dari cerita masyarakat Banyuwangi sendiri penari pertama dari Tari Gandrung adalah seorang laki-laki yang bernama Masran.

Masran sendiri dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai penari yang berkeliling dari desa ke desa untuk menari bersama dengan pemain musik yang memainkan kendang dan terbang. Pada saat itu Masran biasanya dikenal dengan imbalan berupa beras yang diberikan oleh masyarakay yang menikmati tariannya setelah melakukan pementasan.

Baiknya lagi Masran tidak memakan beras hasil jerih payahnya sendiri, melainkan dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu dan kesulitan secara ekonomi. Seiring dengan perkembangan jaman, Tari Gandrung saat ini akan lebih banyak dijumpai dengan pembawa tarinya adalah seorang perempuan.

Konon berdasarkan cerita masyarakat daerah Banyuwangi perubahan penari ini berkaitan dengan kisah seorang gadis kecil bernama Semi. Semi seorang gadis yang berusia sekitar sepuluh tahunan pada tahun 1895 mengidap suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Kemudian, ibunya bernama Mak Midhah pun bernazar jika anaknya sembuh akan dijadikannya seorang Seblang atau penari. Tidak lama kemudian Semi sembuh dari sakitnya dan Mak Midhah memenuhi nazarnya menjadikan Semi sebagai penari.

Sejak itulah Semi menjadi pelopor Tari Gandrung wanita. Jejak Semi diikuti oleh adik-adiknya dengan menggunakan nama panggung Gandrung. Pada mulanya penari gandrung perempuan hanya boleh dimainkan oleh penari yang masih memiliki garis keturunan penari gandrung sebelumnya.

Namun, semenjak tahun 1970-an banyak perempuan yang memiliki minat serta bakat untuk mengembangan Tari Gandrung. Disinilah Tari Gandrung memiliki kebebasan untuk dapat dimainkan oleh penari tanpa harus memiliki garis keturunan penari gandrung sebelumnya.

Hingga saat ini, Tari Gandrung memiliki tingkat kepopuleran tersendiri di bumi Banyuwangi hingga mendapat sebutan sebagai Bumi Gandrung.

Gerakan Tari Gandrung

Tari Gandrung memiliki gerakan tari tradisional yang unik yaitu perpaduan antara tari tradisional tanah Jawa dan Bali. Hal ini tentunya tidak lepas dari posisi Banyuwangi sendiri yaitu ujung timur Pulau Jawa dan berdekatan dengan Pulau Bali.

Gerakan dari Tari Gandrung secara garis besar dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gerakan jejer, maju dan seblang subuh. Berikut adalah penjelasan dari tiga gerakan utama dari Tari Gandrung:

1. Jejer

jejer

Jejer merupakan gerakan pembuka pada Tari Gandrung. Saat melakukan gerakan ini biasanya penari akan melakukan gerakan berjajar atau disebur dengan jejer dengan menyanyikan lagu dan menari secara solo. Gerakan jejer sendiri tidak berlangsung begitu lama karena hanya gerakan pembuka dari Tari Gandrung.

Mulanya gerakan jejer ini tidak ada, namun semenjak tahun 1974 gerakan jejer menjadi gerakan utama pembuka Tari Gandrung. Gerakan jejer diciptakan oleh seniman Banyuwangi yang bernama Sumitro Hadi.

Dengan adanya gerakan jejer maka lengkap sudah unsur tari yang seharusnya ada pada Tari Gandrung. Setelah melakukan gerakan jejer, selanjutnya penari akan masuk ke geraka kedua yaitu maju.

2. Maju

maju

Gerakan maju adalah gerakan inti dari Tari Gandrung. Pada saat melakukan gerakan ini, penari akan memberikan selendangnya kepada para tamu. Hanya tamu-tamu tertentu saja yang diberikan selendang. Biasanya tamu pentinglah yang mendapat kesempatan untuk diberikan selendang.

Jumlah tamu yang diberikan selendang biasanya berjumlah empat orang dan biasanya membentuk bujur sangkar dengan posisi penari berada di tengah. Penari kemudian akan mendekati para tamu yang terpilih dengan gerakan yang menggoda, dna menjadi esensi tersendiri dari tarian ini yaitu menggambarkan hawa nafsu.

Pada tahap ini juga penari biasanya akan meminta penonton untuk memilih lagu yang akan dibawakan. Durasi penari membawakan gerakan kedua ini juga paling panjang. Dimana gerakan kedua ini berlangsung mulai sepanjang malam hingga menjelang subuh.

Saat melakukan gerakan maju penari biasanya juga akan menggerak-gerakkan selendannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak lupa selalu diikuti dengan melenggak-lenggokkan badan guna memikat para tamu.

Gerakan maju juga dikenal dengan nama lain sebagai gerakan ngibing. Sesaat sebelum subuh penari akan memasuki gerakan terakhir yaitu Seblang Subuh.

3. Seblang Subuh

seblang subuh

Gerakan terkahir yang dibawakan oleh penari Tari Gandrung adalah Seblang Subuh. Saat melakukan gerakan ini penari akan melakukan dengan pelan-pelan dan penuh penghayatan. Selain itu, penari juga akan melantunkan lagu-lagu sedih.

Dalam gerakan ini juga tersirat kesan mistis karena masih terhubung dengan ritual Seblang. Seblang sendiri adalah ritual penyucian diri bagi masyarakat suku Osing atau Banyuwangi.

Ciri Khas Tari Gandrung

Ciri khas dari Tari Gandrung sangat terlihat dari :

  • Busana

Busana penari dan musik pengiring yang mengiringi jalannya pementasan. Busana yang dikenakan oleh para penari Gandrung sangat berbeda dengan busana para penari tanah Jawa laiinya. Busana ini lebih kental diwarnai nuansa warna Bali, mengingat memang Banyuwangi adalah daratan Pulau Jawa yang terletak diujung timur dan berbatasan dengan Selat Bali serta Pulau Bali.

Busana atasannya berupa baju beludru berwarna hitam yang dihiasi dengan ornamen berwarna emas dan manik-manik. Pada bagian leher ada ilat-ilatan yang menutup dada dengan dihias satu buah kelat bahu serta pinggang menggunakan ikat.

Bagian kepala dari penari biasanya akan dihiasi sebuah mahkota yang disebut omprok dan terbuat dari kulit kerbau serta ditambah ornamen tokoh Antasena. Dulunya ornamen tokoh Antasena ini tidak melekat pada mahkota, melainkan terlepas seperti sayap burung.

Namun, saat tahun 1960-an ornamen Antasena mulai dilekatkan para omprok dan terus terjadi demikian hingga sekarang.

  • Tata rias

Tata rias yang dimiliki para penari Tari Gandrung juga dapat dikatakan sebagai ciri khasnya. Para penari Tari Gandrung akan memiliki tata rias secantik mungkin. Jenis riasan ini berguna untuk mempercantik diri, sehingga setelah dirias wajah penari akan tampak lebih cantik dan memukau penontonnya.

  • Alat musik

Sedangkan, alat musik yang biasanya mengiringi pertunjukkan Tari Gandrung adalah gong, kluncing, biola, kendang, dan kethuk. Hingga saat ini Tari Gandrung masih memiliki daya pikat tersendiri baik untuk turis kalangan lokal maupun interlokal.

Kekhasan serta gerak yang tercipta membuat kagum bahwa tarian yang berumur ratusan tahun ini masih terus berkembang tanpa terkikis perkembangan jaman.

The post Tari Gandrung : Sejarah, Gerakan, dan Ciri Khasnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Dayak : Sejarah, Jenis, dan Maknanya https://haloedukasi.com/tari-dayak Tue, 04 Oct 2022 10:13:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38884 Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keberagaman suku dan adat istiadat. Salah satu suku yang memiliki kenamaan di Indonesia adalah Suku Dayak. Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terkenal tersebar mendiami di Pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan sendiri secara administratif terbagi menjadi beberapa provinsi seperti provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan […]

The post Tari Dayak : Sejarah, Jenis, dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keberagaman suku dan adat istiadat. Salah satu suku yang memiliki kenamaan di Indonesia adalah Suku Dayak. Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terkenal tersebar mendiami di Pulau Kalimantan.

Pulau Kalimantan sendiri secara administratif terbagi menjadi beberapa provinsi seperti provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Penyebaran Suku Dayak sendiri tidak hanya berfokus pada satu provinsi saja, melainkan merata ke seluruh provinsi di Kalimantan.

Berdasarkan beberapa catatan suku Dayak adalah suku yang besar dengan jumlah suku utamanya adalah 6 dan sub sukunya 405. Suku ini memiliki beragam budaya yang membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun interlokal.

Salah satu jenis kesenian yang berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat Dayak adalah seni tari. Seni tari dayak biasanya lebih banyak menceritakan tentang kehidupan masyarakat Dayak.

Sejarah Tari Dayak

Sejarah Tari Dayak tidak dapat dilepaskan dari keberadaan kepala Suku Dayak. Setiap kepala suku dayak biasanya akan menciptakan Tari Dayak yang mana isinya seputar kehidupan rakyatnya. Sekalipun memiliki bahasa dan adat isitadat yang hampir sama para sub suku Dayak memiliki logat berbicara yang berbeda-beda.

Hal ini tentunya memberikan kesan tersendiri bagi para kepala suku dayak untuk menciptakan tarian sukunya sesuai dengan kehidupan sehari-hari termasuk gaya bahasa masyarakatnya. Suku Dayak sendiri sejak dahulu kala terkenal mendiami daerah pesisir sungai-sungai dan pantai.

Dahulu kala para kepala suku Dayak menciptakan Tari Dayak guna untuk keperluan acara-acara adat yang sering diadakan dan untuk menyambut tamu yang mendatangi daerahnya.

Jenis dan Makna Tari Dayak

Banyaknya jumlah suku dayak yang secara langsung memperkaya jumlah tari dayak itu sendiri. Berikut dijelaskan jenis dan makna dari tari dayak yang sering atau mudah dijumpai di daratan Kalimantan.

1. Tari Gantar

Tari gantar

Tari Gantar adalah salah satu tari dayak yang menggambarkan kegiatan orang sedang menumbuk padi. Para penari Tari Gantar biasanya akan membawa properti berupa alat penumbuk padi seperti lesung yang terdiri dari tongkat dan kayu.

Tongkat digunakan untuk menandai kegiatan menumbuk padi, sedangkan kayu adalah wadah dari padi yang sedang ditumbuk. Tarian ini cukup terkenal terutama saat musim panen tiba maupun digunakan untuk menunjukkan ke tamu-tamu tertentu terkait kegiatan menumbuk padi.

Tari Gantar sendiri terbagi menjadi beberapa versi yaitu Tari Gantar Rayatn, Tari Gantar Busai, dan Tari Gantar Senak atau Tari Gantar Kusak.

2. Tari Kancet Papatai atau Tari Perang

tari perang

Tari Kancet Papatai adalah tari yang menggambarkan seorang pahlawan laki-laki dari suku Dayak Kenyah yang berperang melawan musuhnya. Secara umum tarian ini menggambarkan sosok laki-laki suku Dayak yang gagah, berani, kuat, dan bijaksana.

Pada pementasan Tari Perang biasanya akan diiringi oleh musik Sak Paku dan instrumen musik bernama Ampe. Tari ini memiliki gerakan yang lincah, penuh semangat, dan penari selalu laki-laki dimana pada gerakan-gerakan tertentu biasanya akan diselingi dengan suara teriakan pembangkit semangat.

3. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong

tari gong

Tari Kancet Ledo dapat dikatakan sebagai kebalikan dari Tari Kancet Papatai. Jika Tari Kancet Papatai menggambarkan perilaku kejantanan laki-laki suku Dayak, maka Tari Kancet Ledo lebih menggambarkan kelemah lembutan para perempuan suku Dayak.

Pada tarian ini para perempuan suku Dayak digambarkan memiliki sifat lemah lembut seperti tanaman padi yang sedang ditiup oleh angin dan meliuk-liuk lembut. Tari Gong hanya dapat dibawakan oleh perempuan, dimana pada kedua tangannya biasanya akan diberikan properti rangkaian bulu-bulu ekor Burung Enggang.

Serta dilengkapi dengan mengenakan baju adat suku Dayak Kenyah. Para penari yang membawakan Tari Gong biasanya akan berdiri di atas sebuah gong sehingga tari ini memiliki nama lain Tari Gong.

4. Tari Kancet Lasan

tari kancet lasan

Tari Kancet Lasan adalah salah satu tarian yang menjadi kebanggan suku Dayak Kenyah. Tari ini menggambarkan kehidupan Burung Enggang. Burung Enggang sendiri adalah burung yang memiliki makna tersendiri bagi kaum suku Dayak Kenyah.

Buruh ini dipercaya turun dari langit dan dianggap memiliki perilaku seperti nenek moyang suku Dayak Kenyah. Tari Kancet Lasan sendiri adalah tari tunggal yang dibawakan oleh perempuan.

Penari tidak berdiri di atas gong sebagaimana Tari Gong dan tidak mengenakan properti yang berhubungan dengan burung Enggang.

Gerakan dalam tarian ini lebih banyak gerakan merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Makna dari Tari Kancet Lasan adalah menggambarkan aktivitas burung Enggang dalam mengepakkan sayapnya dan bertengger di atas pohon.

5. Tari Leleng

Tari Leleng adalah salah satu tari khas suku Dayak yang menceritakan perjodohan. Tari ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang dipaksa kawin oleh orang tuanya dengan pemuda yang tidak dicintainya.

Utan Along sendiri melarikan diri ke hutan dan tidak pernah ditemukan semenjak kejadian tersebut. Tari ini dibawakan dengan diiringi dengan lagu leleng, sehingga disebut sebagai Tari Leleng.

6. Tari Hudoq

tari hudoq

Tari Hudoq adalah tari dayak yang berkembang disuku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini biasanya dipertontonkan untuk upacara keagamaan.

Maksud dari tari ini adalah memperoleh kekuatan untuk mengatasi gangguan hama perusak tanaman serta mengharapkan akan kesuburan tanah sehingga dapat menghasilkan hasil panen melimpah.

Para penari Tari Hudoq biasanya mengenakan properti berupa topeng kayu menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup.

7. Tari Hudoq Kita

tari hudoq kita

Tari Hudoq dan Tari Hudoq Kita sebenarnya memiliki makna yang sama yaitu berupa ucapan rasa syukur kepada dewa atas berkah limpahan panen yang telah diberikan.

Perbedaan mencolok antara dua tari ini adalah pada kostum, topeng, gerakan tari, dan musik pengiringnya. Kostum penari Tari Hudoq Kita mengenakan baju lengan panjang dari kain biasa dan mengenakan kain sarung.

Sedangkan, topeng yang digunakan adalah topeng biasa dengan banyak ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng yang digunakan penari Tari Hudoq Kita yaitu kayu dan cadar yang terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.

8. Tari Belian Bawo

tari belian bawo

Tari Belian Bawo merupakan salah satu tarian tolak bala. Tari ini memiliki makna untuk mengusir penyakit, menolak penyakit, dan mebayar nazar serta lain sabagainya. Seiring berkembangnya jaman kini Tari Belian Bawo lebih sering dipertontonkan sebagai tari penyambutan tamu dan acara kesenian lainnya. Tari ini berasal dari suku Dayak Benuaq.

9. Tari Kuyang

Kuyang menurut mitos masyarakat Kalimantan adalah sejenis hantu. Biasanya hantu ini mendiami suatu pohon maupun benda atau bangunan-bangunan besar di suatu desa. Guna untuk mengusir Kuyang dari suatu desa biasanya warga desa akan menggelar pertunjukkan Tari Kuyang. Tari ini dipercaya dapat mengusir Kuyang dari suatu desa atau suatu tempat.

10. Tari Datun

Tari Datun adalah salah satu tari berkelompok yang dibawakan oleh gadis-gadis yang berasal dari suku Dayak Kenyah. Jumlah penari dalam satu kelompoknya tidak pasti, terkadang berjumlah 10 hingga 20 penari.

Menurut sejarahnya, tari ini diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung. Tari ini diciptakannya sebagai rasa syukur atas kelahiran cucunya. Seiring berkembangnya jaman tari ini berkembang keseluruh daratan yang dihuni oleh masyarakat Dayak Kenyah.

11. Tari Giring-Giring

tari giring-giring

Tari Giring-Giring adalah salah satu tari yang berasal dari suku Dayak Maanyan. Tari ini menggambarkan rasa gembira dan senang. Para penarinya akan memegang tongkat ditangan kirinya. Sembari tangan kanannya memegang bambu berisi kerikil.

Para penari akan menghentakkan tongkat tersebut ke permukaan lantai atau tanah. Perpaduan antara suara bambu yang diisi kerikil dan tongkat yang dihentakkan akan memiliki suara perpaduan yang khas.

12. Tari Kinyah Mandau

tari kinyah mandau

Tari Kinyak Mandau adalah salah satu tari perang khas suku Dayak. Tari ini melambangkan kesiapan untuk mengalahkan musuh dengan memakai senjata mandau. Bagian tubuh yang paling diincar dalam mengenakan senjata mandau adalah kepala musuh.

Tari Kinyah Mandau juga memiliki beberapa unsur teatrikal. Selain menampilkan seni tari para penari juga akan menampilkan seni bela diri dan seni perang.

13. Tari Mandau

Tari dayak

Tari Mandau dari namanya tentu salah satu tari perang khas suku Dayak. Tari ini dapat dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Tari Mandau merupakan tarian yang merefleksikan prajurit suku Dayak yang penuh dengan daya juang.

Beberapa masyarakat Kalimantan sendiri mengganggap tari ini adalah gambaran kekuatan laki-laki suku Dayak sekalipun tari ini dapat dibawakan oleh penari perempuan. Sesuai dengan namanya, properti utama dalam tari ini adalah senjata perang khas Kalimantan yang berupa mandau.

Kostum dari penarinya adalah rompi dan bagia bawahnya akan mengenakan cawat. Gerakan utama dalam tarian ini ada pola gerakan akrobatik yang sangat energik. Umumnya dalam pemantasan, penari akan diiringi oleh alat musik tradisional suku Dayak yakni gendang dan garuntung. Suara hentakan yang diciptakan dari musik pengringnya akan membakar semangat para penari.

The post Tari Dayak : Sejarah, Jenis, dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Enggang : Sejarah, Makna, dan Gerakannya https://haloedukasi.com/tari-enggang Tue, 04 Oct 2022 09:51:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38885 Tari merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah berusia ratusan tahun di Indonesia. Luasnya Nusantara serta adanya berbagai suku yang mendiaminya membuat Indonesia kaya akan kumpulan tari tradisonal. Salah satu tari tradisional yang samapi sekarang masih ada adalah Tari Enggang. Tari Enggang atau seringkali disebut sebagai Tari Burung Enggang adalah salah satu tari tradisional yang […]

The post Tari Enggang : Sejarah, Makna, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
tari enggang

Tari merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah berusia ratusan tahun di Indonesia. Luasnya Nusantara serta adanya berbagai suku yang mendiaminya membuat Indonesia kaya akan kumpulan tari tradisonal.

Salah satu tari tradisional yang samapi sekarang masih ada adalah Tari Enggang. Tari Enggang atau seringkali disebut sebagai Tari Burung Enggang adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur.

Tarian ini merupakan salah satu tarian yang wajib dibawakan setiap adanya upacara adat yang digelar oleh masyarakat Dayak Kenyah. Selain itu, Tari Enggang juga dipertunjukkan saat penyambutan tamu dan upacara adat yang melibatkan leluhur nenek moyang.

Sejarah Tari Enggang

Tari Enggang adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisioanl yang memiliki sejarah panjang. Konon tarian ini telah ada bahkan sebelum kedatangan Belanda untuk menjajah Indonesia. Dulunya tari ini digunakan untuk upacara keagamaan dengan maksud untuk memuliakan nenek moyang masyarakat suku Dayak Kenyah.

Tari Enggang sendiri merupakan tari yang terinspirasi dari gerakan Burung Enggang. Para masyarakat Dayak Kenyah mempercayai bahwa nenek moyangnya menyerupai Burung Enggang yang turun dari langit.

Hal inilah yang menyebabkan Burung Enggang sendiri sangat dimuliakan oleh suku Dayak. Adanya tarian ini digunakan untuk menghormati para leluhur suku Dayak. Burung Enggang sendiri adalah jenis burung yang memiliki sifat suka berpindah-pindah tempat tinggal.

Hal inilah yang dijadikan gambaran oleh para suku Dayak dimana masyarakatnya dahulu sering berpindah-pindah tempat tinggal atau disebut nomaden. Tujuan dari kegiatan nomaden ini adalah untuk melindungi diri dari musuh dan bertahan hidup. Sehingga musuh akan mengalami kesulitan mendeteksi tempat tinggal masyarakat Dayak.

Makna Tari Enggang

Jika mengutip dari Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia, Tari Enggang adalah tari tradisional yang tercipta dengan mengadaptasi kehidupan burung Enggang. Tari ini biasanya dibawakan oleh para perempuan suku Dayak Kenyah.

Dalam bahasa Dayak Kenyah Tari Burung Enggang sering juga disebut sebagai Tari Kancet Lasan. Tari ini sangatlah populer di Kalimantan Timur dan hingga saat ini masih sering dipertunjukkan pada acara-acara penting tertentu.

Bagi masyarakat Suku Dayak Kenyah sendiri Burung Enggang memegang peranan yang sangat penting. Banyak yang menggunakan berbagai hal yang berkaitan dengan Burung Enggang baik itu dalam upacara adat maupun tarian masyarakat Dayak.

Hal ini dapat dilihat secara langsung pada ukiran yang dihasilkan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah pada setiap permukaan benda yang dihasilkan. Tidak berhenti di situ, Burung Enggang juga dijadikan salah satu simbol yang ada pada properti menari tarian suku Dayak Kenyah.

Gerakan Tari Enggang

Dari Ensiklopedia Jakarta dapat didapatkan kutipan bahwa Tari Enggang memang hanya dikhususkan dibawakan oleh penari perempuan sebagai bentuk representasi dari Burung Enggang itu sendiri. Tarian ini menggunakan pola lantai melengkung atau lengkung.

Posisi penari saat bergerak melakukan gerakan demi gerakan dalam tarian ini adalah berbentuk melengkung. Ada tiga gerakan dasar dari Tari Enggang, yaitu:

  1. Nganjat
gerakan nganjat

Nganjat adalah gerakan utama dalam Tari Enggang. Sekilas para penari akan menampilkan gerakan layaknya Burung Enggang yang sedang mengepakkan dan menutup sayapnya. Gerakan ini lebih banyak menitik beratkan pada lemah lembutnya para penari Dayak dalam membawakan tarian.

2. Ngasai

gerakan ngasai

Ngasai adalah gerakan yang menyerupai Burung Enggang saat sedang terbang. Sebagaiman telah dijelaskan Tari Enggang adalah tari yang menampilkan details gerakan Burung Enggang, ngasai secara harfiah terbang. Gerakan ini secara langsung menggambarkan bagaimana Burung Enggang saat sedang terbang.

3. Purak Barik

gerakan purak barik

Purak barik adalah salah satu gerakan dasar perpindahan tempat oleh para penari. Pada Tari Enggang terjadi beberapa kali perpindahan tempat penari. Oleh masyarakat Dayak Kenyak gerakan ini dinamai sebagai gerakan purak barik.

Biasanya Tari Enggang dibawakan dengan para penari mengenakan kostum baju adat Dayak Kenyak yang diberi manik-manik. Properti bulu burung Enggang juga disematkan pada ikat kepala para penari yang memiliki motif burung enggang.

Bulu tersebut juga digunakan saat menari. Agar tidak mudah lepas, bulu tersebut dikaitkan pada cincin. Para penari juga dilengkapi properti anting besar dan kalung manik atau taring macan sebagai propertinya.

Tari Enggang sendiri dipertontonkan dengan diiringi musik tradisional suku Dayak. Alat musik yang digunakan untuk menciptakan musiknya juga masih alat musik tradisional seperti sampe, gendang, dan gong.

Perkembangan Tari Enggang sendiri saat ini masih menjadi tarian wajib di Kalimantan Timur, baik itu dalam upacara adat Suku Dayak maupun ditampilkan dalam setiap acara kebudayan-kebudayaan Indonesia.

Kendati Tari Enggang yang sering dipertunjukkan saat ini adalah Tari Enggang kreasi baru, namun makna dan filosofi yang terkandung didalamnya masih dijaga sama seperti Tari Enggang dahulu kala. Tari Enggang sendiri saat ini masih menjadi tarian yang kaya akan bahasa budaya dan berfungsi mempererat tari persaudaraan antar suku bangsa yang ada di Indonesia.

The post Tari Enggang : Sejarah, Makna, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Cangget : Pengertian, Macam, dan Gerakannya https://haloedukasi.com/tari-cangget Tue, 20 Sep 2022 03:03:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37983 Tari merupakan salah satu kesenian yang mentitik beratkan pada gerak badan berirama yang dilakukan pada tempat dan waktu tertentu guna keperluan tertentu seperti pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Kemunculan tari sendiri diprediksi telah berusia lebih dari 500 tahun lalu. Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai tarian adat sesuai dengan keanekaragaman adat yang berlalu di […]

The post Tari Cangget : Pengertian, Macam, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari merupakan salah satu kesenian yang mentitik beratkan pada gerak badan berirama yang dilakukan pada tempat dan waktu tertentu guna keperluan tertentu seperti pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran.

Kemunculan tari sendiri diprediksi telah berusia lebih dari 500 tahun lalu. Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai tarian adat sesuai dengan keanekaragaman adat yang berlalu di suatu daerah. Tari Cangget merupakan salah satu tarian khas nusantara yang telah berumur ratusan tahun dan berasal dari daerah Lampung.

Tari ini mulai dikenap oleh masyarakat luas semenjak masa penjajahan Jepang di Indonesia. Hingga saat ini Tari Cangget masih sering dipertontonkan pada kegiatan-kegiatan khusus di Lampung.

tari cangget

Pengertian Tari Cangget

Tari Cangget adalah salah satu tarian khas Lampung yang beasal dari masyarakat beradat papadun. Tarian ini biasanya disajikan dalam upacara adat atau begawi yang diselenggarakan pada pesta perkawinan pada masyarakat Lampung Papadun.

Dahulu kala tari ini hanya dibawakan oleh penari perempuan. Secara luas Tari Cangget bermaknakan begawi. Bahkan bagi masyarakat Lampung Papadun begawi dan cangget adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Tari ini sempat bermaknakan perkenalan antara pemuda pemudi Lampung Papadun dalam mencari jodoh. Namun, seiring dengan perkembangan jaman tarian ini mulai dilupakan. Bahkan saat ini Tari Cangget sendiri hanya dipertontonkan pada acara-acara penting saja seperti pernikahan, penyambutan tamu, ataupun acara adat lainnya.

Macam Tari Cangget

Tari Cangget memiliki banyak macam sesuai dengan fungsi yang dibawakannya. Berikut adalah macam-macam Tari Cangget beserta fungsi tariannya.

  • Cangget Nyamuk Temui, tari ini merupakan Tari Cangget yang dibawakan oleh pemuda dan pemudi dam upacara agung untuk menyambut tamu yang hadir ke daerahnya.
  • Cangget Bakha, tari yang satu ini biasanya dibawakan oleh pemuda dan pemudi saat bulan purnama seusai panen (Upacara Panen Raya)
  • Cangget Penganggik, tarian ini biasanya dibawakan oleh pemuda pemudi saat menyambut salah satu anggota masyarakat yang memasuki usia dari anak-anak ke dewasa. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang tersebut usai melakukan Upacara Busepei (kikir gigi).
  • Cangget Pilangan, tari ini merupakan tarian untuk seorang gadis yang akan mengakhiri masa lajangnya dengan menikah. Karena setelah menikah bagi seorang perempuan Lampung Papadun akan dilarang untuk menari, jadi ini merupakan tarian terakhir yang dia bawakan sebelum menikah.
  • Cangget Agung, tari ini merupakan tarian pada malam utama suatu acara upacara adat atau gawi adat, biasanya pada acara Begawi Cakak Pepadun atau dikenal saat adanya kenaikan takhta penyeimbang.

Gerakan Tari Cangget

Gerakan pada Tari Cangget merupakan gerakan yang memiliki pola bebas. Tidak ada suatu pola khusus yang harus dibawakan oleh para penari Tari Cangget, sehingga pada setiap pementasan Tari Cangget bisa jadi gerakan yang disajikan berbeda-beda.

keneuy

Namun, secara garis besar gerak Tari Cangget terdiri dari gerak kenuy ngelayang, tutup malu, ukel kilat mundur, dan ngecum. Kenuy dalam bahasa Lampung berarti burung elang, sedangkan ngelayang adalah gerakan saat burung elang terbang tanpa mengepakkan sayapnya.

ngleyang

Pada pola gerak ini penari akan mengembangkan tangan dan digerakkan ke depan ke belakang. Burung elang sendiri bagi masyarakat Lampung memiliki makna binatang yang dikagumi karena bermaknakan dunia di atas (surga).

Musik Pengiring Tari Cangget

Sebagai tarian tradisional Tari Cangget memiliki musik pengiring khas daerah Lampung yang disebut sebagai tala balak. Pada instrumen musik tala balak memiliki 5 jenis instrumen yaitu, gelittak satu buah, kelittang dua belas buah, rujih dua buah, canang (petuk) satu buah, tala balak dua buah, dan tala lunik satu buah.

Musik yang dimainkan instrumen tala balak dikenal dengan sebutan tabuhan. Tabuhan yang dibawakan untuk mengiringi Tari Cangget juga dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Tabuh Takhi
  • Tabuh Mirul Bekekes
  • Tabuh Gupek

Busana Tari Cangget

Busana yang digunakan penari Tari Cangget tidak lepas jauh dari busana tradisional masyarakat Lampung, seperti

  • Kain tipis
  • Kebaya warna putih
  • Siger
  • Gelang burung
  • Gelang ruwi
  • Gelang kano
  • Kalung papan jajar
  • Bulu seretai
  • Tanggai
  • Peneken
  • Anting-anting
  • Kaos kaki warna putih

Properti Tari Cangget

Para penari Tari Cangget dalam mementaskan tariannya tidak lepas dari properti tari seperti berikut

  • Talam bekukut, adalah nampan berbentuk bulat yang terbuat dari kuningan atau perunggu dengan tumpuan kaki di bawahnya. Secara harfifah talam berikut berikut memiliki arti talam berkaki. Talam bekukut biasanya digunakan oleh calon mempelai wanita lalu digunakan oleh penari wanita menari di atasnya.
  • Tombak dan geris, properti ini digunakan saat gerakan tari Igel/Igol.
  • Jepana (tandu), adalah properti yang dipakai untuk menjemput tamu agung dan penyeimbang.
  • Payung adat putih, merupakan properti yang dianggap menyimbolkan kesucian dan kuning melambangkan keagungan.

The post Tari Cangget : Pengertian, Macam, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Tarian dari Sumatera Barat https://haloedukasi.com/tarian-dari-sumatera-barat Mon, 16 May 2022 00:41:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34554 Tarian tradisional merupakan salah satu budaya yang ada sejak zaman dahulu dan masih terus dilestarikan hingga sekarang. Sumatera Barat, merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki keragaman tari khas daerah yang populer sampai ke manca negara. Banyak sekali tarian dari Sumatera Barat yang menjadi kebanggaan masyarakat, misalnya seperti tari piring dan tari rancak. Tarian dari Sumatera […]

The post 15 Tarian dari Sumatera Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tarian tradisional merupakan salah satu budaya yang ada sejak zaman dahulu dan masih terus dilestarikan hingga sekarang.

Sumatera Barat, merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki keragaman tari khas daerah yang populer sampai ke manca negara.

Banyak sekali tarian dari Sumatera Barat yang menjadi kebanggaan masyarakat, misalnya seperti tari piring dan tari rancak.

Tarian dari Sumatera Barat menjadi ragam budaya dari tanah Minang selain keunikan rumah adat yang sudah dikenal sebagai warisan turun-temurun.

Dan berikut adalah ragam tarian dari Sumatera Barat baik yang sudah populer maupun yang belum diketahui oleh banyak orang.

1. Tari Piring

Tarian yang sangat populer dan melambangkan kekayaan budaya masyarakat Sumatera Barat khususnya Minangkabau adalah tari piring.

Tari piring akan menampilkan tarian yang indah dengan menggunakan aksesori berupa piring yang digenggam di kedua tangan penarinya.

Tarian ini akan dipentaskan dengan lagu pengiring khas Minangkabau dan dipadankan dengan baju tradisional khas Sumatera Barat.

2. Tari Indang

Tari Indang adalah sebuah tarian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat yang juga terbilang cukup populer.

Penamaan “Indang” sebenarnya mengarah pada gerakan pada tarian ini. Untuk tariannya sendiri lebih dikenal dengan Tari Dindin Badindin.

Nama Tarian ini sangat dikenal karena kepopuleran lagu pengiringnya, siapa saja tentu akan langsung bersenandung dan menari jika saja lagu “Dinding Badindin” diputar.

3. Tari Payung

Tari Payung dari Sumatera Barat adalah sebuah pertunjukkan tari yang menggunakan properti payung sebagai pelengkap penampilannya.

Tarian payung ini akan dimainkan secara berpasang-pasangan oleh dua orang penari laki-laki dan perempuan.

Dimana para pria akan menggunakan properti payung, sedangkan penari perempuan menggunakan sebuah selendang.

Tarian ini adalah penggambaran keharmonisan dan keromantisan hubungan cinta untuk pasangan kekasih.

4. Tari Rancak

Tari Rancak memiliki artian “cantik”. Tarian khas Minang ini dibawakan oleh penari perempuan yang bergerak dengan kekuatan dan ketegasan.

Tarian ini melambangkan kekuatan seorang perempuan yang tidak hanya bermodalkan kecantikan paras saja, tetapi memiliki nilai lebih dari itu.

Tarian ini dibawakan dengan alunan musik yang memiliki irama hentakkan tegas sebagai penambah kesan dari filosofi ketegasan seorang perempuan.

5. Tari Baralek Gadang

Tari Baralek Gadang adalah sebuah tarian tradisional Sumatera Barat yang dipentaskan pada acara-acara besar.

Jika diartikan secara etimologi, Baralek gadang memiliki definisi “Pesta Besar” yang menggambarkan kemegahan tariannya.

Tarian ini memiliki filosofi tentang cerita keseharian masyarakat Sumatera Selatan, seperti bangun pagi, pergi ke sawah atau ladang, sampai kegiatan istirahat di siang hari.

6. Tari Ambek-ambek

Tarian Ambek-ambek berasal dari wilayah Koro Anau, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Tarian ini juga dikenal dengan nama “Tari Mancak” yang artinya “Berkelahi”.

Tarian ini menggambarkan tingkah anak-anak pada saat bermain atau pura-pura berkelahi dengan temannya.

Gerakan tarian ambek-ambek adalah pencampuran gerakan pencak silat yang dimainkan oleh perempuan dan laki-laki.

7. Tari Barabah

Tari Barabah adalah tarian Sumatera Barat yang mengangkat gerakan pencak silat yang dikombinasikan dengan iringan musik khas Sumatera barat yaitu Talempong.

Tarian ini diambil dari nama seekor burung, yaitu “Burung Barabah” yang dibawakan oleh sepasang penari laki-laki dan perempuan.

Tarian ini juga menggunakan properti berupa sebuah belati, dan dipertujukkan dalam pagelaran-pagelaran resmi ataupun hiburan.

8. Tari Kain Salendang

Tarian Kain Salendang adalah tari tradisional Sumatera Barat yang berasal dari wilayah Derek, namun kepopulerannya malah sering terlihat di kabupaten Pesisir Selatan.

Tari kain salendang dibawakan oleh dua orang, yaitu seorang penari dan pemusik yang menggunakan sebuah gendang.

9. Tari Lilin

Tari Lilin adalah tarian adat Sumatera Barat yang menggunakan properti lilin menyala yang diletakkan pada sebuah piring.

Penari piring akan melakukan gerakan-gerakan tari dengan diiringi musik pengiring yang melambangkan kisah seorang kekasih yang ditinggal setelah bertunangan.

10. Tari Paten

Tari Paten adalah sebuah tarian adat dari Sumatera Barat yang hampir mirip dengan tari piring dari mulai gerakan dan maknanya.

Tari Paten memiliki filosofi para petani yang sedang beraktivitas cocok tanam, dari mulai mencangkul, menanam, sampai memanen hasil tanamnya.

11. Tari Tudung Saji

Tari Tudung Saji adalah tari adat Sumatera Barat yang menggunakan properti sebuah tudung saji yang diletakkan di atas kepala para penarinya.

Para penari tudung saji akan menari dengan kepala yang memangku tudung saji dengan tanpa terjatuh.

12. Tari Randai

Tari Randai adalah tari adat Sumatera Barat yang memiliki kombinasi gerakan tari yang unik dan menarik, tarian ini memiliki gerakan utama pencak silat.

Tari Randai dimainkan oleh para penari pria yang dimainkan dengan formasi melingkar dan diiringi musik gurindam.

13. Tari Sinar Riau

Tari Sinar Riau adalah tari adat kontemporer yang diciptakan oleh Ajis St. Sati yang menggunakan properti pakaian adat Minang.

Tarian ini memiliki gerakan yang gemulai dan anggun, selain itu para penari juga menampilkan gerakan lincah yang dipadankan dengan alunan musik dinamis.

14. Tari Tempurung

Tari Tempurung merupakan tarian Sumatera Barat yang memiliki properti tari sebuah tempurung dan paduan baju adat Minangkabau.

Tarian ini memiliki gerakan yang hampir mirip dengan tari piring, bedanya pada tari tempurung properti yang dipegang adalah sebuah tempurung.

15. Tari Sapu Tangan

Tari Sapu Tangan adalah tari adat Sumatera Selatan yang berasal dari wilayah Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

Tarian ini dibawakan oleh pasangan penari laki-laki dan perempuan dengan properti sebuah sapu tangan, yang memiliki filosofi rasa syukur masyarakat setempat.

Itulah ragam tarian dari Sumatera Barat yang banyak dibawakan dalam pagelaran-pagelaran budaya tidak hanya di tanah minang, tetapi menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.

The post 15 Tarian dari Sumatera Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>