tenaga eksogen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tenaga-eksogen Thu, 30 Mar 2023 07:10:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico tenaga eksogen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tenaga-eksogen 32 32 4 Jenis Tenaga Eksogen dan Klasifikasinya https://haloedukasi.com/jenis-tenaga-eksogen Mon, 12 Sep 2022 06:32:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38477 Tenaga eksogen mempunyai pengaruh penting di dalam kehidupan bumi. Maka dari itu, perubahan bentuk atas suatu bumi mulai terbentuk. Sudahkah tahu dengan asal tenaga eksogen? Tenaga ini dihasilkan dari luar. Ada berbagai macam varian tenaga eksogen. Mengingat ada berbagai macam variasi tenaga eksogen di bumi, ada baiknya membahas lebih dalam mengenai tenaga eksogen. Terutama pada […]

The post 4 Jenis Tenaga Eksogen dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tenaga eksogen mempunyai pengaruh penting di dalam kehidupan bumi. Maka dari itu, perubahan bentuk atas suatu bumi mulai terbentuk. Sudahkah tahu dengan asal tenaga eksogen? Tenaga ini dihasilkan dari luar. Ada berbagai macam varian tenaga eksogen.

Mengingat ada berbagai macam variasi tenaga eksogen di bumi, ada baiknya membahas lebih dalam mengenai tenaga eksogen. Terutama pada jenis-jenis tenaga eksogen. Inilah jenis-jenisnya, diantaranya sebagai berikut:

Pelapukan

Salah satu jenis tenaga eksogen adalah pelapukan. Sudah tahu dengan pelapukan sebelumnya? Pelapukan adalah kondisi dimana terjadinya perusakan pada kulit bumi. Ada beberapa faktor bisa terjadi karena biologi, kimia, dan fisik.

Proses dari pelapukan ini sangatlah panjang. Proses pelapukan yang terjadi ini memberikan sebuah dampak terhadap komposisi tanah, bahkan membentuk sebuah batuan sedimen. Ada beberapa jenis pelapukan, diantaranya sebagai berikut:

  • Pelapukan Biologi

Pelapukan ini dikatakan sebagai pelapukan organik. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas dari organisme. Dampaknya bisa menjadi perubahan material ke komponen yang sangat kecil. Faktanya, pelapukan biologi ini bisa terjadi karena kimia dan fisik.

Apabila terjadi karena faktor kimia maka disebabkan oleh makhluk hidup kecil (Bakteri), namun berbanding terbalik apabila terjadi karena faktor fisik. Faktor fisik ini bisa disebabkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan.

Contoh sederhana pelapukan biologi adalah pelapukan pada perabot berbahan kayu oleh rayap. Dari material yang sangat keras menjadi sebuah serbuk.

  • Pelapukan Kimia

Sebelumnya sempat disinggung sedikit mengenai di dalam pelapukan biologi. Pelapukan kimia adalah proses perubahan sesuatu karena faktor tertentu.

Pelapukan ini bisa disebabkan karena perubahan komposisi kimia. Sehingga, perubahan yang terjadi ini menyebabkan kemunculan reaksi kimia. Terkadang reaksi kimia ini memadukan unsur lain yang ada di atmosfer.

Contoh sederhananya adalah pelapukan yang terjadi pada besi karena air hujan. Besi menjadi benda yang berkarat.

  • Pelapukan Fisik

Pelapukan fisik adalah perubahan yang terjadi pada suatu material karena kekuatan fisik tanpa campur tangan kimiawi.

Sederhananya, contoh pelapukan fisik adalah air yang membuat besi menjadi berkarat.

Pemborosan Massal (Mass Wasting)

Sudah tahu dengan mass wasting? Mass wasting adalah pergerakan tanah maupun batu, dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Mengapa bisa ke daerah paling rendah? Hal ini dikarenakan gaya gravitasi.

Mass wasting ini ada beberapa macam jenis, sudah tahu? Inilah jenis-jenis mass wasting, di antaranya sebagai berikut:

  • Rayapan

Rayapan dapat disebut dengan pergerakan lambat. Jadi, di sini adalah pergerakan suatu batuan dalam massa yang kecil dan pegerakannya sendiri sangatlah lambat.

Sederhananya, batuan mulai turun dari lereng dan berpindah ke tempat yang lebih rendah.

  • Landslide

Sudah tahu dengan landslide? Pergerakan batuan yang satu ini sangatlah cepat. Sudah banyak sekali macam bukti bahwasannya batuan ini akan bergerak secara vertikal.

  • Pergerakan Cepat

Sederhananya, contoh pegerakan cepat adalah aliran lumpur. Jadi, pegerakan cepat adalah pergerakan kepingan batu yang mana kecepatan pergerakannya sangatlah tinggi.

Pengendapan

Apa itu pengendapan? Pengendapan adalah proses pengendapan yang terjadi pada batuan baik itu di daratan, garis laut, maupun dasar laut.

Pengendapan mempunyai beberapa macam jenis, diantaranya sebagai berikut:

  • Pengendapan Fluvial

Proses pengendapan yang satu ini diangkut menggunakan air yang mengalir di sungai. Daerah terjadinya pengendapan fluvial diantara dasar sungai, danau, maupun muara.

Pengendapan fluvial ini mempunyai sumber utama, di antaranya yaitu batuan lapuk yang terpecah.

  • Pengendapan Marine

Proses pengendapan ini terjadi di area pantai dan terjadi karena adanya gelombang laut. Masalah ukuran pengendapan marine ini punyai ukuran yang sama seperti butiran lempung.

  • Pengendapan Aeris

Pengendapan yang satu ini disebabkan oleh angin. Angin yang berhembus dapat menerbangkan batuan maupun pasir.

  • Pengendapan Glasial

Pengendapan yang satu ini disebabkan oleh gletser. Pengendapan yang satu ini akan membentuk suatu lembah.

Pengikisan

Peristiwa yang satu ini bisa disebabkan padatan maupun kegiatan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Proses yang terjadi di dalam pengikisan ini mampu mengurangi produktivitas tanah dan daya dukungnya.

Pada faktanya, pengikisan ini merupakan hal baik dan menjadi salah satu perbaikan ekosistem yang telah ada. Namun, manusia kebanyakan memperparah kondisi pengikisan dengan kegiatan-kegiatannya. Maka dari itu, pengikisan saat ini memmberikan dampak negatif.

  • Abrasi

Pengikisan yang satu ini disebabkan oleh air laut. Masalah besar atau kecilnya abrasi ini dapat dilihat dari kondisi gelombang lautan.

  • Korosi

Sebenarnya untuk korosi kurang lebih sama dengan deflasi. Penyebabnya dari angin. Korosi ini membawa material pasir maupun batuan.

  • Deflasi

Deflasi disebabkan oleh angin. Proses deflasi ini kebanyakan terjadi di area gurun. Di pengikisan yang satu ini tidak ada partikel di dalamnya.

  • Eksarasi

Pengikisan yang satu ini disebabkan oleh es. Menemukan pengikisan es ini terjadi di daerah yang mengamali musim salju.

  • Ablasi

Pengikisan ini terjadi karena air yang mengalir. Penyebabnya adalah gesekan air dengan tanah disekitarnya. Semakin tinggi kecepatannya maka akan semakin besar daerah yang terkikis.

Itulah 4 jenis tenaga eksogen. Mulai dari pengikisan, pengendapan, mass wasting, dan pelapukan. Setiap jenis tenaga eksogen memberikan dampak positif dan negatif pada kondisi disekitarnya.

The post 4 Jenis Tenaga Eksogen dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 9 Dampak Tenaga Eksogen https://haloedukasi.com/dampak-tenaga-eksogen Mon, 05 Sep 2022 02:48:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38407 Pernahkah Anda mencari tahu penyebab Bumi memiliki permukaan yang tidak rata? Kira-kira, Bumi bulat atau datar? Mengapa bisa ada gunung, tebing, dan danau? Bentukan Bumi yang sekarang terjadi karena adanya tenaga, tenaga yang mampu merubah bentuk Bumi. Perubahan terhadap bentuk Bumi akan terjadi disetiap waktu, hal ini diluar kehendak. Ada dua tenaga yang mempengaruhi perubahan […]

The post Kenali 9 Dampak Tenaga Eksogen appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah Anda mencari tahu penyebab Bumi memiliki permukaan yang tidak rata? Kira-kira, Bumi bulat atau datar? Mengapa bisa ada gunung, tebing, dan danau? Bentukan Bumi yang sekarang terjadi karena adanya tenaga, tenaga yang mampu merubah bentuk Bumi.

Perubahan terhadap bentuk Bumi akan terjadi disetiap waktu, hal ini diluar kehendak. Ada dua tenaga yang mempengaruhi perubahan bentuk Bumi, tenaga endogen (dalam Bumi) dan tenaga eksogen (luar Bumi). Pada artikel kali ini akan lebih fokus pada tenaga eksogen.

Pengaruh tenaga eksogen memiliki dampak positif dan dampak negatif, terutama bagi manusia yang tinggal di Bumi. Sudah tahu dengan dampak yang dihasilkan oleh tenaga eksogen terhadap Bumi? Inilah dampak-dampak yang dihasilkan dari tenaga eksogen.

Dampak Positif Tenaga Eksogen

Ada dampak positif yang timbul dari tenaga eksogen. Inilah dampak positifnya, di antaranya sebagai berikut:

  • Memunculkan Bentuk Permukaan Bumi yang Unik

Pelapukan fisik, biologis, dan kimiawi termasuk dalam bagian tenaga eksogen. Pelapukan yang terjadi di permukaan Bumi menimbulkan bentuk-bentuk baru pada Bumi.

Bentuk permukaan yang dihasilkan oleh tenaga eksogen terlihat unik dimata masyarakat dan masyarakat dibuat penasaran. Dengan begitu, hal ini memberikan kesempatan bagi warga sekitar untuk membuka objek wisata baru.

Warga sekitar akan dengan mudah menambah penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

  • Munculnya Habitat ke Permukaan Bumi

Sudah disebutkan bahwasannya pelapukan bagian dari tenaga eksogen. Ada kemungkinan di permukaan Bumi terbentuk tanah.

Tanah yang dihasilkan dari tenaga eksogen mampu menumbuhkan berbagai macam tanaman baru. Tumbuhan ini mampu memenuhi kebutuhan hewan dan manusia di dunia.

  • Memperluas Wilayah Daratan Bumi

Bagian dari tenaga eksogen adalah erosi. Erosi ini terjadi di area pegunungan. Material yang dihasilkan akibat erosi akan dibawa ke lautan dan terjadi endapan. Kondisi ini sudah berlangsung pada puluhan tahun lamanya.

Ketika endapan tersebut menjadi satu, semakin lama akan menebal. Semakin tebal, maka semakin luas permukaan baru yang terbentuk. Bahkan, membentuk suatu daratan.

Sebenarnya, sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa erosi membentuk sebuah dataran baru. Anda bisa melihatnya di pantai utara Jawa. Daratan yang terbentuk karena erosi disebut dengan daratan aluvial.

  • Penyebarluasan Flora dan Fauna Bumi

Angin serta air menjadi bagian dari tenaga eksogen. Adanya air dan angin memberikan dukungan atas pertumbuhan tanaman di rumah maupun tempat terbuka.

Bibit-bibit tanaman akan tersebar dan jatuh ke permukaan lainnya. Dengan begitu, tanaman yang tumbuh ini sudah tersebar luas ke wilayah lain.

  • Meningkatkan Sektor Pertanian dan Perikanan

Terjadinya erosi serta sedimentasi menjadi penyebab yang baik bagi sektor pertanian dan perikanan diwilayah sekitar, khusus wilayah yang terdampak.

Hal ini bisa dilihat di area sekitar pantai utara Jawa, pertanian yang ada di daerah tersebut sangat subur sepanjang pantai. Bahkan, warga-warga sekitar sangat sukses dalam dunia perikanan. Buktinya ada banyak tambak udang serta ikan bandeng.

Hal seperti ini sangat menguntungkan, masyarakat yang mumpuni dalam pengelolaan pertanian dan perikanan dapat merekrut orang-orang baru untuk bekerja bersama.

Dampak Negatif Tenaga Eksogen

Selain dampak positif, tenaga eksogen memberikan dampak negatif bagi kehidupan Bumi. Inilah dampak-dampak negatifnya, dianranya sebagai berikut:

  • Merubah Kesuburan Tanah

Erosi menjadi bagian dari tenaga eksogen. Saat terjadi erosi, bagian humus akan terbawa ke atas lapisan tanah.

Dengan begitu, kondisi humus yang sudah disebutkan akan menyebabkan ketidaksuburan. Susah sekali untuk menanam tanaman di tanah yang telah mengalami erosi.

  • Memunculkan Sedimentasi

Erosi yang terjadi di daerah lebih rendah mengakibatkan sedimentasi. Daerah-daerah yang rendah akan mengalami pendangkalan, terutama waduk dan danau.

Dengan begitu, akan semakin susah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) menghasilkan listrik. Padahal listrik ini juga didistribusikan.

Bahkan, air-air yang terdampak oleh erosi ini tidak akan layak digunakan kembali. Sudah tahu alasannya? Karena, air danau atau waduk akan tidak jernih. Dengan begitu, masyarakat sekitar tidak akan bisa menggunakan air tersebut untuk minum, mandi, maupun mencuci.

Tidak hanya itu, populasi hewan air seperti ikan akan berkurang. Mengingat kondisi air sudah tidak sebaik sebelumnya.

  • Terkikisnya Garis Pantai

Sudah tahukan bahwasannya abrasi atau pengikisan air laut menjadi bagian dari tenaga eksogen? Ada efek negatif yang ditimbulkan yaitu garis pantai mulai menghilang perlahan-lahan. Hal ini disebabkan oleh hantaman ombak.

Bahkan, kondisi ini mengakibatkan dampak negatif bagi masyarakat pesisir pantai. Rumah-rumah masyarakat pesisir akan mengalami kerusakan apabila terus-menerus dihantam ombak. Kerusakan ini benar-benar merugikan masyarakat sekitar, tapi masyarakat tidak dapat berkehendak lain.

  • Merusak Kondisi Lingkungan Sekitar

Sudah tahu belum dengan fenomena angin kencang atau angin puting beliung? Kondisi tersebut mampu merusak kondisi yang ada di lingkungan sekitar.

Angin puting beliung yang terjadi disuatu wilayah menyebabkan kerusakan lingkungan. Bisa menghancurkan tanaman dan merusak bangunan-bangunan atau perumahan yang berdiri di wilayah tersebut.

Dampak yang satu ini cukup besar dan berbahaya. Bahkan menimbulkan kerugian secara finansial bagi masyarakat sekitar.

Itulah 9 dampak dari adanya tenaga eksogen di Bumi. Tenaga eksogen yang memberikan dampak positif sekaligus dampak negatif bagi kondisi disekitarnya.

The post Kenali 9 Dampak Tenaga Eksogen appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Proses Pembentukan Bumi: Pengertian, Proses, dan Contoh Teori https://haloedukasi.com/teori-proses-pembentukan-bumi Thu, 09 Jun 2022 00:41:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35233 Bumi merupakan planet ketiga yang paling dekat dengan matahari dalam sistem tata surya. Para ilmuwan percaya bahwa bumi tidak terbentuk begitu saja melainkan ada proses yang membuat bumi ini terbentuk. Proses pembentukan bumi ini diungkapkan oleh para ilmuwan melalui berbagai teori. Teori proses pembentukan bumi adalah teori yang menjelaskan tentang asal-usul dan proses terbentuknya bumi. […]

The post Teori Proses Pembentukan Bumi: Pengertian, Proses, dan Contoh Teori appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi merupakan planet ketiga yang paling dekat dengan matahari dalam sistem tata surya. Para ilmuwan percaya bahwa bumi tidak terbentuk begitu saja melainkan ada proses yang membuat bumi ini terbentuk. Proses pembentukan bumi ini diungkapkan oleh para ilmuwan melalui berbagai teori.

Teori proses pembentukan bumi adalah teori yang menjelaskan tentang asal-usul dan proses terbentuknya bumi. Berikut adalah beberapa teori proses pembentukan bumi :

1. Teori Big Bang

Teori Big Bang atau juga dikenal sebagai teori ledakan besar merupakan teori yang paling banyak dikenal oleh masyarakat. Menurut Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya.

Putaran tersebut menyebabkan bagian-bagian kecil dan ringan dari gumpalan kabut raksasa terlempar keluar dari bagian besar hingga bagian besar ini berkumpul di pusat membentuk cakram raksasa. Kemudian bagian besar dari gumpalan kabut raksasa yang berkumpul di pusat itu akhirnya meledak dan membentuk galaksi serta nebula-nebula.

Galaksi yang terbentuk ini disebut sebagai Galaksi Bima Sakti. Sedangkan bagian ringan yang terlempar keluar akan mengalami kondensasi sampai membentuk planet-planet seperti planet bumi. 

2. Teori Kabut Nebula

Teori kabut nebula merupakan teori yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere De Laplace. Menurut teori kabut nebula, proses terbentuknya bumi berawal dari gas bebas di luar angkasa yang berkumpul menjadi kabut nebula.

Kemudian terdapat gaya Tarik menarik antar gas yang membentuk kumpulan kabut sangat besar dan berputar semakin cepat. Pada proses perputaran tersebut ada materi kabut yang terlempar dan terpisah ini mengalami pendinginan serta penggumpalan hingga akhirnya menjadi sebuah planet yang salah satunya adalah planet bumi

3. Teori Planetesimal

Teori Planetesimal merupakan teori yang dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain. Menurut teori planetesimal, proses terbentuknya bumi berawal dari adanya material-material kecil yang disebut planetesimal.

Planetesimal ini mengelilingi matahari dan kemudian material-material kecil ini bergabung hingga membentuk planet-planet yang salah satunya adalah planet bumi.

4. Teori Pasang Surut Gas (Teori Tidal)

Teori Pasang surut gas atau teori tidal merupakan teori yang dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys. Menurut pasang surut gas, proses terbentuknya bumi berawal dari adanya bintang yang melintas dekat matahari hingga mengakibatkan terjadinya pasang surut gas di permukaan matahari.

Pasang surut gas di permukaan matahari ini menyebabkan beberapa material terlempar keluar dari matahari yang kemudian membentuk planet-planet. Salah satu planet yang terbentuk adalah planet bumi.

5. Teori Bintang Kembar

Teori bintang kembar merupakan teori yang dikemukakan oleh Raymond Arthur Lyttleton. Menurut teori bintang kembar, proses terbentuknya bumi berawal dari meledaknya bintang kembar sampai menjadi serpihan-serpihan kecil dan debu-debu.

Kemudian serpihan dan debu tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi hingga membentuk planet yang salah satunya adalah planet bumi.

6. Teori Awan Debu

Teori awan debu merupakan teori yang dikemukakan oleh Carl Friedrich Von Weizsaccker. Menurut teori awan debu, proses terbentuknya bumi berawal dari gumpalan awan dan debu yang berada diluar angkasa mengalami pemampatan (pemadatan).

Kemudian proses pemampatan (pemadatan) ini menarik partikel-partikel debu hingga membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola tersebut akan memimpih membentuk cakram.

Cakram memiliki bentuk yang tebal di bagian tengah dan pipih dibagian tepinya. Selanjutnya bagian tengah yang tebal saling menekan sehingga menimbulkan panas dan cahaya hingga menjadi matahari.

Sedangkan bagian tepinya  berputar sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini kemudian membeku menjadi planet serta satelit. Salah satu planet yang terbentuk adalah planet bumi.

7. Teori Whipple

Teori kabut nebula merupakan teori yang dikemukakan oleh Fred L. Whipple. Menurut teori whipple, proses terbentuknya bumi berawal dari gas dan kabut debu yang mengandung nitrogen dan berotasi seperti membentuk piringan.

Kemudian debu dan gas berotasi hingga menggumpal menjadi padat. Gumpalan padat inilah yang akhirnya saling bertabrakan dan akhirnya membentuk planet-planet. Salah satu planet yang terbentuk adalah planet bumi.  

8. Teori Laplace

Teori laplace merupakan teori yang dikemukakan oleh Pierre Simon Marquis. Menurut teori laplace, proses terbentuknya bumi berawal dari gumpalan gas panas yang berputar pada sumbunya kemudian terbentuklah cincin-cincin gas.

Kemudian Sebagian cincin gas tersebut terlempar keluar dan tetap berputar hingga mengalami pendinginan yang akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan bola yang diisebut sebagai planet-planet. Salah satu planet yang terbentuk adalah planet bumi.

9. Teori Georges

Teori georges merupakan teori yang dikemukakan oleh Georges-Louis Leclecrc Menurut teori georges, proses terbentuknya bumi berawal dari terjadinya tabrakan atau tumbukan antara matahari dengan sebuah komet.

Hal ini mengakibatkan Sebagian massa bumi terlempar keluar hingga membentuk planet-planet. Salah satu planet yang terbentuk adalah planet bumi.

Susunan Interior Bumi

Bumi memiliki susunan bagian dalam atau dikenal dengan susunan interior bumi. Namun, secara umum susunan interior bumi dibagi menjadi tiga bagian. Berikut adalah tiga bagian dari susunan interior bumi :

1. Kerak Bumi

Kerak bumi adalah lapisan paling luar dari bumi. Kerak bumi terbagi menjadi dua jenis yakni kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera adalah kerak yang terletak di bawah samudera.

Sedangkan kerak benua adalah kerak yang terletak di bawah tanah. Kerak bumi ini tersusun dari zat padat yakni batuan, pasir, tanah, abu gunung berapi, kerikil, tanah liat dan sebagainya.

2. Mantel Bumi

Mantel bumi adalah lapisan bumi yang terletak di antara kerak bumi dan inti bumi. Mantel bumi ini terdiri dari batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Mantel bumi ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Ketebalan mantel bumi ini kurang lebih sebesar 2.900 km.

3. Inti Bumi

Inti bumi adalah bagian bumi paling dalam yang memiliki suhu sangat panas. Inti bumi terbagi menjadi dua yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar ini memiliki tebal sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang mempunyai suhu mencapai 2.200 oC.

Sedangkan inti dalam ini memiliki diameter sebesar 2.700 km dan terdiri atas nikel dan besi cair yang mempunyai suhu mencapai 4.500 oC.

Proses Pembentukan Muka Bumi

Secara umum bentuk permukaan bumi itu tidak rata bahkan cenderung memiliki bentuk permukaan yang tinggi (terjal) dan rendah (landai).

Proses pembentukan muka bumi ini secara alami dipengaruhi oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Berikut dibawah ini adalah penjelasannya dari kedua proses tersebut :

a. Tenaga Endogen

Istilah Endogen berasal dari kata endos yang berarti dalam dan genos yang berarti asal. Sehingga tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan pada bentuk muka bumi. Tenaga endogen dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Tektonisme

Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau letak lempeng bumi.

Berdasarkan pada luas dan gerak terjadinya, tektonisme dapat dibagi menjadi dua yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. Hasil pembentukan muka bumi dari tektonisme dapat berupa bentuk patahan dan lipatan.

2. Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas gunung api seperti magma yang keluar ke permukaan bumi. Magma merupakan batuan cair panas yang berada di dalam perut bumi.

Berdasarkan pada tempat terjadinya, vulkanisme dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni vulkanisme zona divergen, vulkanisme zona konvergen, dan vulkanisme zona tengah. Hasil pembentukan muka bumi dari vulkanisme dapat berupa kawah dan kaldera.

3. Seisme (Gempa Bumi)

Seisme atau gempa bumi adalah getaran yang berasal dari dalam bumi ini dapat merambat sampai ke permukaan bumi. Berdasarkan faktor penyebabnya gempa bumi dapat dibagi menjadi tiga yaitu gempa bumi runtuhan, gempa bumi vulkanik dan gempa bumi tektonik.

b. Tenaga Eksogen

Istilah Endogen berasal dari kata eksos yang berarti luar dan genos yang berarti asal. Sehingga tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan adanya perubahan pada bentuk muka bumi. Terdapat empat jenis tenaga eksogen yaitu :

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran batuan menjadi tanah yang terjadi secara alami. Proses pelapukan ini terbagi menjadi tiga jenis yakni pelapukan kimia, pelapukan fisika, dan pelapukan biologi. Pelapukan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaaan struktur batuan, keadaan topografi, cuaca, iklim dan keadaan vegetasi.

2. Pengikisan (Erosi)

Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan partikel batuan yang terjadi secara alami dari satu tempat ke tempat lain dengan melalui perantara seperti angin, air, atau es.

Erosi dapat terbagi menjadi empat kelompok yaitu ablasi, korasi (deflasi), abrasi dan eksarasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan memicu terjadinya erosi yakni iklim, tanah, topografi, manusia dan vegetasi penutup tanah.

3. Pengendapan (Sendimentasi)

Sendimentasi adalah proses pengendapan material batuan yang terbawa oleh air, angin atau gletser. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama-kelamaan akan berubah menjadi batuan sedimen.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengendapan antara lain yakni temperatur (suhu), pH larutan, konsentrasi pengendapan, waktu dan kecepatan.

4. Pergerakan Batuan atau Tanah (Masswasting)

Pergerakan batu atau tanah (Masswasting) adalah proses perpindahan batuan dan tanah dalam jumlah besar karena terpengaruh gravitasi.

Pergerakan batu atau tanah (Masswasting) ini biasanya terjadi di daerah lereng pegunungan. Terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya pergerakan batu atau tanah antara lain yakni geologi, jenis tanah, gaya gravitasi dan kemiringan lereng.

Jenis-jenis Gejala Geografis dalam Kehidupan

Gejala geografi adalah peristiwa yang menjadi tanda terjadinya sesuatu di permukaan bumi. Berikut adalah beberapa jenis gejala geografis dalam kehidupan :

  • Gejala geografis yang terjadi pada litosfer antara lain, yaitu patahan, gempa bumi, lipatan, pergerakan lempeng tektonik dan gunung berapi.
  • Gejala geografis yang terjadi pada hidrosfer antara lain, yaitu mencairnya es di kutub, hujan asam, banjir, pasang surut air di pantai dan tsunami.
  • Gejala geografis yang terjadi pada atmosfer antara lain, yaitu angin, petir, hujan, cuaca, iklim, perubahan musim dan awan.
  • Gejala geografis yang terjadi pada biosfer antara lain, yaitu keragaman flora dan fauna dan migrasi penduduk.
  • Gejala geografis yang terjadi pada pedosfer antara lain, yaitu erosi, pembentukan tanah, longsor dan sendimentasi.

The post Teori Proses Pembentukan Bumi: Pengertian, Proses, dan Contoh Teori appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tenaga Eksogen: Pengertian – Macam dan Contohnya https://haloedukasi.com/tenaga-eksogen Fri, 20 Mar 2020 03:00:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4613 Jika sebelumnya kita mengetahui tentang tenaga endogen yang memiliki energi dari dalam untuk membentuk muka bumi, berbeda lagi dengan tenaga eksogen. Berikut pembahasannya Pengertian Tenaga Eksogen Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merombak atau merusak permukaan bumi yang telah terbentuk dari tenaga endogen. Tenaga eksogen berasal dari tenaga angin, air, […]

The post Tenaga Eksogen: Pengertian – Macam dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika sebelumnya kita mengetahui tentang tenaga endogen yang memiliki energi dari dalam untuk membentuk muka bumi, berbeda lagi dengan tenaga eksogen. Berikut pembahasannya

Pengertian Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merombak atau merusak permukaan bumi yang telah terbentuk dari tenaga endogen.

Tenaga eksogen berasal dari tenaga angin, air, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses erosi, denudasi, sedimentasi, dan pelapukan.

Secara umum tenaga eksogen dihasilkan dari tiga sumber, yaitu:

  • Atmosfer, melalui perubahan suhu dan angin
  • Air, perubahan dapat dihasilkan dari aliran air, siraman hujan, gelombang laut, gletser, dan lainnya
  • Organisme, berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, hingga jasad renik

Macam-macam Tenaga Eksogen

1. Pelapukan 

Pelapukan adalah proses hancurnya batuan yang berbentuk bongkahan besar menjadi bagian bagian yang lebih kecil hingga berakhir menjadi tanah.

Terjadinya pelapukan dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti suhu.

Terdapat tiga jenis pelapukan, diantaranya:

  • Pelapukan mekanik atau pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan kimia. Faktor yang dapat menyebabkan pelapukan mekanik ialah sinar matahari, suhu, daya erosi, dan gelombang laut di pantai.
  • Pelapukan kimia adalah proses pelapukan batuan yang diikuti dengan perubahan susunan zat dari batuan induk.
  • Pelapukan biologis yakni proses pelapukan yang disebabkan oleh aktifita makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.

2. Pengikisan 

Proses pengikisan biasa disebut dengan erosi. Erosi ialah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan partikel batuan.

Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dikelompokkan menjadi empat, diantaranya:

  • Erosi air atau disebut dengan korasi. Korasi adalah proses pengikisan tanah oleh air yang mengangkut batu-batuan yang telah hancur. Proses ini dipengaruhi oleh daya angkut air, keadaan permukaan yang tererosi dan kecepatan gerak air.
  • Erosi es atau glasial. Proses erosi ini terjadi di daerah pegunungan yang memiliki salju es abadi.
  • Erosi angin ialah peristiwa pengikisan yang terjadi karena pergerakan angin. Erosi ini berdampak pada terbentuknya lubang-lubang kecil di batuan.
  • Erosi gelombang laut atau erosi pantai biasa disebut dengan abrasi. Kecepatan gelombang dan angin laut yang kencang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pantai. Bentang alam yang dihasilkan dari erosi ini meliputi cliff, morena, ngarai, dan relung.

3. Pengendapan (Sedimentasi)

Sedimentasi adalah proses pengendapan massa batuan atau materi yang terbawa oleh angin, air, maupun es.

Proses sedimentasi dapat dikelompokkan berdasarkan tempat pengendapannya, yaitu:

  • Sedimentasi fluvial yakni sedimentasi yang terjadi di sungai dan disebabkan oleh air sungai.
  • Sedimentasi marine adalah pengendapan yang terjadi karena abrasi oleh air laut dan menghasilkan bentangan alam seperti:
    • Tombolo (jembatan pasir yang menghubungkan dua pulau besar dan kecil),
    • Gosong (daratan sempit di tengah laut), dan
    • Spit (daratan pasir yang memanjang dengan satu ujung di lautan dan ujung lainnya di daratan).

4. Amblesan (Mass Wasting)

Amblesan adalah proses perpindahan material atau pergeseran tanah yang perlahan ke bawah tanpa adanya permukaan bebas.

Penyebab dari adanya proses ini adalah hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat.

Penyebab lain dari terjadinya proses ini adalah erosi, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya timbunan lahan, dan beban berat di atas tanah.

Proses ini biasa terjadi di daerah dengan tanah yang lempung atau tanah liat yang mudah lembek ketika terkena air. 

Contoh Tenaga Eksogen

Berdasarkan macam-macam Tenaga Eksogen yang sudah dijabarkan di atas, berikut adalah contoh dari adanya ternaga eksogen:

  • Pelapukan kimia biasanya terjadi sangat cepat di daerah yang memiliki suhu ekstrem. Contohnya adalah batuan gamping yang melapuk karena terkena air hujan secara terus menerus.
  • Pelapukan fisika menyebabkan hancurnya batuan tanpa merubah komposisi dan sifat dasar pada batuan. Contohnya adalah perbedaan temperatur udara yang ekstrem menyebabkan batu memuai di siang hari dan menyusut di malam hari. Hal inilah yang membuat batuan retak dan mengalami pelapukan.
  • Pelapukan biologi merupakan hancurnya batuan yang disebabkan oleh kegiatan suatu organisme. Contohnya seperti hancurnya batuan yang disebabkan oleh lumut yang menempel pada batuan tersbut.
  • Ablasi dapat disebut juga erosi sungai. Aliran air membuat batuan yang berada pada jalur yang dilewati aliran tersebut menjadi terkikis.
  • Deflasi adalah pengikisan permukaan bumi yang disebabkan oleh angin yang bertiup. Contohnya seperti angin laut yang berhembus dari laut ke daratan yang dapat mengikis batuan yang ada di sekitar pantai.
  • Korosi adalah proses erosi yang disebabkan dari angin yang bertiup dengan membawa butiran pasir.angin yang berhembus membawa butiran pasir akan mengenai batuan yang dilewatinya dan perlahan-lahan akan mengalami pelapukan.
  • Abrasi merupakan pengikisan tepi pantai yang disebabkan oleh gelombang air laut. Contoh dari peristiwa ini adalah terbentuknya gua-gua kecil di sekitar pantai.
  • Eksarasi sering disebut juga sebagai gletser. Peristiwa erosi ini terjadi akibat es yang mengalami pencairan. Es yang mencair bergerak vertikal ke bawah melalui lembh pegunungan dan mengikis lembah yang dilewatinya.
  • Mass wasting atau longsor adalah terangkutnya massa batuan ke bawah menuruni tebing akibat gaya gravitasi. Peristiwa ini biasa terjadi di daerah jalanan yang berdekatan dengan tebing curam yang sangat tinggi.

Dampak Tenaga Eksogen

Berikut beberapa dampak dari tenaga eksogen:

1. Dampak Positif

  • Merangsang munculnya sebuah habitat
  • Perluasan daratan
  • Munculnya bahan galian ekonomi
  • Membantu penyebaran flora dan fauna.

2. Dampak Negatif

  • Abrasi
  • Erosi
  • Angin kencang yang merusak
  • Panas matahari yang dapat memicu kebakaran.

The post Tenaga Eksogen: Pengertian – Macam dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>