teori atom - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-atom Fri, 17 Mar 2023 05:20:51 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico teori atom - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-atom 32 32 Teori Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan https://haloedukasi.com/teori-atom-thomson Fri, 17 Mar 2023 05:20:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42002 Teori Atom Thomson merupakan salah satu teori paling awal dalam kajian atom yang diusulkan oleh ilmuwan Inggris, Joseph John Thomson pada tahun 1897. Teori ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pemahaman kita mengenai struktur atom dan partikel subatomik. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Teori Atom Thomson, sejarah penemuan teori ini, pertimbangan model atom […]

The post Teori Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Atom Thomson merupakan salah satu teori paling awal dalam kajian atom yang diusulkan oleh ilmuwan Inggris, Joseph John Thomson pada tahun 1897. Teori ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pemahaman kita mengenai struktur atom dan partikel subatomik.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Teori Atom Thomson, sejarah penemuan teori ini, pertimbangan model atom Thomson, kelemahan dalam model ini, serta kelebihan dan kontribusinya dalam perkembangan kajian atom. Dalam artikel ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca tentang pentingnya pengembangan pemahaman kita mengenai atom dan sains fisika secara keseluruhan.

Apa itu Teori Atom Thomson

Teori Atom Thomson adalah teori tentang struktur atom yang diusulkan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Teori ini menyatakan bahwa atom terdiri dari partikel positif yang bertebaran dalam ruang kosong dan dikelilingi oleh elektron. Elektron dipikirkan sebagai benda yang mengambang di dalam atom seperti kismis di dalam adonan kue.

Teori Atom Thomson merupakan terobosan besar dalam pengembangan pemahaman kita mengenai atom. Teori ini berhasil membuktikan adanya partikel subatomik yang terkandung di dalam atom, yaitu elektron, dan memberikan dasar bagi perkembangan lebih lanjut dalam kajian atom. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai sejarah dan pertimbangan model Atom Thomson.

Sejarah

Sebelum Teori Atom Thomson diusulkan, para ilmuwan meyakini bahwa atom merupakan partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Namun, pada akhir abad ke-19, Joseph John Thomson, ilmuwan asal Inggris melakukan serangkaian percobaan pada sinar katode yang membuktikan adanya partikel subatomik, yaitu elektron, yang terkandung dalam atom.

Percobaan yang Dilakukan oleh Thomson

Dalam percobaannya, Thomson mengalirkan listrik melalui tabung gas yang telah diisi dengan udara yang sangat jarang. Dia menemukan bahwa sinar yang ditembakkan melalui tabung menunjukkan adanya partikel yang bermuatan negatif, yaitu elektron.

Subatomik Elektron di Dalam Atom

Thomson kemudian menyimpulkan bahwa elektron terkandung dalam atom dan bahwa atom seharusnya memiliki muatan netral. Teori Atom Thomson kemudian menjadi terobosan besar dalam pengembangan kajian atom dan memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang struktur atom.

Dengan penemuan partikel subatomik pertama ini, para ilmuwan dapat terus melakukan penelitian untuk mengungkap struktur atom yang lebih lengkap. Penemuan ini menjadi landasan bagi perkembangan teori-teori selanjutnya tentang struktur atom dan membuka jalan bagi pengembangan teknologi nuklir yang sangat penting.

Pertimbangan Model Atom Thomson

Model Atom Thomson, atau sering disebut dengan Model “kue kismis”, menjelaskan bahwa atom terdiri dari bahan dasar yang bermuatan positif yang tersebar merata dalam seluruh atom, dan elektron yang bermuatan negatif tersebar dalam seluruh atom seperti “kismis” dalam “kue kismis”. Elektron dalam Model Atom Thomson dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari atom dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan atom.

Model “kue kismis”

Model Atom Thomson terbentuk setelah eksperimen pada sinar katode yang dilakukan oleh Thomson, di mana ia menemukan adanya partikel subatomik yang bermuatan negatif, yaitu elektron. Dalam Model Atom Thomson, elektron berperan sebagai penyebab muatan negatif pada atom dan berada dalam keseimbangan dengan muatan positif dalam inti atom.

Peran Elektron dalam Model Atom Thomson

Meskipun Model Atom Thomson memberikan kontribusi besar dalam perkembangan kajian atom, model ini memiliki kelemahan dalam menjelaskan fenomena atom yang lebih kompleks. Namun, Model Atom Thomson menjadi dasar bagi pengembangan teori-teori atom selanjutnya dan memberikan pemahaman awal tentang struktur atom yang sangat penting dalam ilmu kimia dan fisika.

Masalah pada Atom Thomson

Meskipun Teori Atom Thomson merupakan terobosan penting dalam pengembangan kajian atom, namun teori ini juga memiliki kelemahan dan masalah yang perlu diakui. Kelemahan utama dari Model Atom Thomson adalah bahwa model ini tidak dapat menjelaskan fenomena spektrum sinar yang dihasilkan oleh gas-gas tertentu. Selain itu, Model Atom Thomson juga tidak dapat menjelaskan tentang muatan positif yang dimiliki oleh inti atom.

Masalah lain yang tidak dapat dijelaskan oleh Teori Atom Thomson adalah adanya variasi sifat atom di dalam tabel periodik, seperti massa atom dan volume atom. Hal ini kemudian mendorong para ilmuwan untuk terus melakukan penelitian dan percobaan guna mengembangkan teori-teori baru yang mampu menjelaskan masalah-masalah tersebut.

Namun demikian, Teori Atom Thomson tetap memiliki nilai penting dalam perkembangan kajian atom. Teori ini memberikan dasar bagi pengembangan model-model atom selanjutnya dan memperkaya pemahaman kita mengenai struktur atom.

Kelebihan Teori Atom Thomson

Teori Atom Thomson memberikan kontribusi besar dalam perkembangan kajian atom. Teori ini memberikan dasar untuk pemahaman tentang struktur atom yang masih digunakan hingga saat ini. Model “kue kismis” yang dikemukakan oleh Thomson juga menjadi dasar bagi pengembangan model-model atom yang lebih kompleks di kemudian hari. Selain itu, Teori Atom Thomson juga membantu para ilmuwan dalam mempelajari sifat-sifat listrik dan magnetik dari elektron.

Dalam pengembangan teori-teori selanjutnya, para ilmuwan dapat memperbaiki model atom yang sudah ada dan mengembangkan teori-teori baru berdasarkan hasil penelitian yang lebih akurat. Oleh karena itu, Teori Atom Thomson sangat penting dalam pengembangan kajian atom dan menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Kekurangan Teori Atom Thomson

Teori Atom Thomson memiliki kelemahan dalam menjelaskan beberapa fenomena atom, seperti keberadaan inti atom dan susunan orbital elektron. Oleh karena itu, para ilmuwan kemudian mengembangkan teori atom baru untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut.

Meskipun demikian, Teori Atom Thomson tetap memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan kajian atom, terutama dalam penemuan partikel subatomik elektron. Dari sini, para ilmuwan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai struktur atom dan partikel subatomiknya.

Meskipun memiliki kelemahan, Teori Atom Thomson tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah ilmu pengetahuan dan membuka jalan bagi pengembangan teori-teori selanjutnya yang lebih akurat dan canggih.

Kesimpulan

Secara kesimpulan, Teori Atom Thomson memainkan peranan penting dalam kajian atom. Dengan menemukan elektron sebagai partikel subatomik dalam atom, Teori Atom Thomson memberikan dasar bagi pengembangan model atom selanjutnya.

Meski demikian, Teori Atom Thomson memiliki kelemahan dalam menjelaskan sifat atom yang kompleks dan beberapa fenomena seperti spektrum atom. Namun, hal ini mendorong para ilmuwan untuk terus mengembangkan teori-teori baru yang lebih baik dan kompleks.

Pentingnya pemahaman kita mengenai atom menunjukkan betapa kajian atom masih relevan dan penting hingga kini. Harapan ke depan adalah terus mengembangkan kajian atom dan memperdalam pemahaman kita mengenai atom yang mungkin akan membawa pada penemuan baru yang lebih menakjubkan.

The post Teori Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Atom: Sejarah – Model dan Perkembangannya https://haloedukasi.com/teori-atom Fri, 08 May 2020 03:54:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6306 Tahukah kamu? Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos yang berarti tidak dapat dibagi. Konsep dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus pada awal abad ke-4 Sebelum Masehi. Lalu apakah pernyataan ini sepenuhnya benar? Mari kita simak penjelasannya. Pengertian Teori Atom Teori Atom adalah suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang […]

The post Teori Atom: Sejarah – Model dan Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tahukah kamu? Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos yang berarti tidak dapat dibagi.

Konsep dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus pada awal abad ke-4 Sebelum Masehi. Lalu apakah pernyataan ini sepenuhnya benar? Mari kita simak penjelasannya.

Pengertian Teori Atom

Teori Atom adalah suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi.

Menurut Democritus, atom sepenuhnya padat, tidak memiliki struktur internal, serta ada ruang kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk pergerakannya.

Selain itu, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya.

Berdasarkan model atom yang dibuatnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua benda terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut atom.

Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental hingga mulai  tahun 1800-an muncul teori-teori baru berdasarkan hasil eksperimen.

Sejarah Penemuan Atom

Teori mengenai atom ini pertama kali dijelaskan dalam sebuah naskah filsafat janisme.

Kemudian satu abad sesudahnya, seseorang bernama Demokritus menciptakan sebuah istilah yang dinamakan atomos yang berarti tidak dapat terbagi-bagi.

Lambat laun seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, istilah atom dari pendapat demokritos menjadi istilah umum dalam ilmu pengetahuan mengenai atom.

Seiring dengan perkembangan ilmu kimia, seorang ilmuwan bernama Robert Boyle kemudian mencetuskan sebuah argumen atau pendapat dalam bukunya yang berjudul The Sceptical Chymist.

Dimana ia menjelaskan bahwa dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi yaitu atom-atom yang berbeda.

Hal ini berbeda dengan dengan pendapat-pendapat klasik yang menjelaskan bahwa materi-materi hanya terdiri empat elemen yaitu air, api, tanah dan angin.

Hingga pada tahun 1789, seorang ilmuwan bernama Antoine Lavoisier mendefinisikan bahwa elemen merupakan suatu bahan dasar yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan menggunakan metode-metode kimia.

Siapa penemu atom modern?

john dalton
John Dalton

Hingga pada tahun 1803, seorang ilmuwan yang juga ahli kimia bernama John Dalton dalam bukunya yang berjudul New System of Chemical Philosophy berhasil mencetuskan sebuah teori mengenai atom, dimana teorinya ini berdasarkan hasil eksperimen yang ia lakukan.

Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa identik.

Dan senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap. Dari sini bisa disimpulkan bahwa penemu dari Atom Modern yaitu John Dalton.

Meskipun sebelumnya ada orang yang mencetuskan mengenai atom tetapi John Dalton berhasil membuktikan mengenai keberadaan atom tersebut melalui sebuah eksperimen sehingga ia bisa dikatakan sebagai penemu dari teori atom modern.

Model Teori Atom

Teori Atom Dalton

teori atom dalton
  • Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil yang disebut atom.
  • Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu berbeda dengan atom unsur-unsur lainnya.
  • Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
  • Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dengan rasio atom yang spesifik.

Teori Atom J.J. Thomson

teori atom thompson

Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan magnet maupun medan listrik.

Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik.

Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan positif.

Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel bermuatan negatif.

Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai elektron. Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat elektron yang bermuatan negatif.

Menurut model atom Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan positif seperti model roti kismis, di mana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah bola bermuatan positif.

Teori Atom Rutherford

teoriatom rutherford

Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen menembakkan partikel αlpha partikel bermuatan positif pada lempeng emas tipis.

Ia menemukan bahwa sebagian besar partikel-partikel αlpha tersebut menembus melewati lempeng emas, namun ada sebagian yang mengalami pembelokan bahkan terpantulkan.

Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom Rutherford model inti, di mana dalam atom.

Sebagian besar merupakan ruang kosong terdapat inti yang padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom dan elektron-elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom.

Teori Atom Bohr

teori atom bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom untuk menjelaskan fenomena penampakan sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala api ataupun tegangan listrik tinggi.

Model atom yang ia ajukan secara khusus merupakan model atom hidrogen untuk menjelaskan fenomena spektrum garis atom hidrogen.

Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak tertentu yang berbeda-beda seperti orbit planet-planet mengitari matahari.

Oleh karena itu, model atom Bohr disebut juga model tata surya. Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat energi yang berbeda. Semakin jauh lintasan orbit dari inti, semakin tinggi tingkat energi.

Lintasan orbit elektron ini disebut juga kulit elektron. Ketika elektron jatuh dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, sinar yang diradiasikan bergantung pada tingkat energi dari kedua lintasan orbit tersebut.

Teori Atom Mekanika Kuantum

teori atom mekanika kuantum

Pada tahun 1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis dualisme partikel-gelombang semua materi dapat memiliki sifat seperti gelombang.

Elektron memiliki sifat seperti partikel dan juga sifat seperti gelombang.

Pada tahun 1926, Erwin Schrödinger merumuskan persamaan matematis yang kini disebut persamaan gelombang Schrödinger, yang memperhitungkan sifat seperti partikel dan seperti gelombang dari elektron.

Pada tahun 1927, Werner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, namun hanya dapat ditentukan peluang posisinya.

Teori-teori dualisme partikel gelombang, asas ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan Schrödinger ini kemudian menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum.

Penyelesaian persamaan Schrödinger menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital.

Orbital biasanya digambarkan seperti awan elektron, di mana kerapatan awan tersebut menunjukkan peluang posisi elektron.

Semakin rapat awan elektron maka semakin tinggi peluang elektron, begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, model atom mekanika kuantum disebut juga model awan elektron.

Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan partikel bermuatan positif, yang disebut proton, dari eksperimen penembakkan partikel α pada atom nitrogen di udara.

Lalu, pada tahun 1932, James Chadwick menemukan partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen bombardir partikel α pada berbagai unsur.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model awan elektron, awan elektron terdiri dari elektron-elektron bermuatan negatif yang bergerak sangat cepat mengelilingi inti atom yang tersusun dariproton yang bermuatan positif dan neutron yang tak bermuatan.

Perkembangan Teori Atom

Teori Atom modern dikenal juga dengan teori atom mekanika kuantum. Teori mekanika kuantum juga dikenal sebagai prinsip ketidakpastian.

Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.

Erwin Schrodinger melengkapi teori mekanika kuantum melalui suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang.

Fungsi gelombang tersebut digunakan untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Schrodinger juga merumuskan bentuk dan tingkat energi orbital. Orbital merupakan daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron.

Orbital juga menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit.

Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.

Elektron-elektron yang mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi tertentu tetapi keberadaannya tidak dapat dipastikan.

Posisi elektron dapat ditemukan melalui fungsi gelombang tertentu dalam kulit atom yang disebut sebagai daerah kebolehjadian paling besar untuk menemukan elektron.

Elektron menempati orbital yang dinyatakan dalam bilangan kuantum. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang.

Gerak tersebut mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital.

Orbital merupakan bentuk tiga dimensi dari kebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom. Orbital juga menggambarkan tingkat energi elektron.

Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit.

Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.

The post Teori Atom: Sejarah – Model dan Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Teori Atom Modern Dalam Ilmu Pengetahuan Alam https://haloedukasi.com/pengertian-teori-atom-modern Wed, 08 Jan 2020 03:52:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3070 Teori atom berawal dari pandangan Democritus, seorang ilmuwan dari Yunani. Kata atom juga berasal dari bahasa Yunani Atomos yang artinya ‘tidak dapat dibagi lagi’. Teori dasar atom dikemukakan oleh Demokritus pada abad ke 4 SM sebagai suatu benda yang sangat kecil hingga tidak dapat dibagi lagi. Ia menyatakan bahwa atom sepenuhnya merupakan benda padat dan […]

The post Pengertian Teori Atom Modern Dalam Ilmu Pengetahuan Alam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori atom berawal dari pandangan Democritus, seorang ilmuwan dari Yunani. Kata atom juga berasal dari bahasa Yunani Atomos yang artinya ‘tidak dapat dibagi lagi’. Teori dasar atom dikemukakan oleh Demokritus pada abad ke 4 SM sebagai suatu benda yang sangat kecil hingga tidak dapat dibagi lagi. Ia menyatakan bahwa atom sepenuhnya merupakan benda padat dan terdapat ruang kosong antar atom sebagai ruang untuk pergerakannya sebagaimana pergerakan dalam air dan udara, juga tidak memiliki struktur internal.

Namun teori atom model Demokritus ini tidak memiliki bukti eksperimental sehingga mulai tahun 1800an bermunculan berbagai teori baru mengenai atom dari Dalton, Thomson, Bohr dan Rutherford.

Teori Atom Modern

Pengertian atom modern disebut juga sebagai teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Model atom modern berkaitan dengan apa itu ilmu kimia mari mempelajari kimia dasar dan memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah. Model atom modern dikembangkan oleh tiga orang ilmuwan yaitu:

  • Louis Victor de Broglie (1892 – 1987)

Ia menyatakan bahwa tidak hanya cahaya yang dapat memperlihatkan sifat sebagai gelombang, tetapi partikel – partikel kecil pun bisa memperlihatkan sifat sebagai gelombang dalam keadaan tertentu. Broglie dalam hal ini mengemukakan bahwa elektron memiliki sifat sebagai materi dan sifat sebagai gelombang, teorinya tersebut dikenal dengan dualisme sifat elektron.

  • Werner Heisenberg (1901 – 1976)

Werner mengemukakan asas ketidak pastian atau ketidak tentuan dari elektron yaitu ketidak pastian untuk menentukan kedudukan suatu elektron dengan cermat. Kedudukan elektron kemungkinan besar hanya bisa ditemukan dalam ruang tertentu dari atom yang disebut orbital.

  • Erwin Schrodinger (1887 – 1961)

Schrodinger menyusun suatu persamaan yang menghubungkan sifat – sifat gelombang dengan energi elektron yang disebut persamaan Schrodinger. Teorinya disebut teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang, yang diterima oleh para ahli hingga zaman sekarang. Ia mendapatkan nobel fisika sebagai penggagas teori mekanika kuantum pada tahun 1933. Teorinya mirip seperti orbit tata surya yang orbitnya tidak menentu dan berpusat pada matahari, namun pada masa itu para ilmuwan masih sulit memahami teori Schrodinger. Teori atau perhitungan yang digunakan bisa jadi sama sulitnya atau lebih kompleks daripada seperti rumus massa jenis zat cair dalam pipa u dan contoh soalnya atau cara mencari luas dan keliling lingkaran mudah dan cepat rumus penyelesaiannya.

Model Atom Modern

Terdapat persamaan antara pengertian teori atom modern dan teori atom dari Niels Bohr dalam hal tingkat energi atau kulit atomnya, tetapi memiliki perbedaan dalam bentuk lintasan atau orbit elektron. Kedudukan elektron tidak dapat ditentukan secara pasti pada teori atom modern. Orbital adalah ruang dalam atom dimana terdapat kemungkinan besar ditemukannya elektron. Semua atom tersusun dari partikel – partikel sub atom yang sama. Perbedaan satu atom dengan yang lainnya terletak pada jumlah partikel sub atom yang dimilikinya, yaitu proton, elektron dan neuron.

Proton dan neuron terletak pada inti atom (nukleus), sementara elektron bergerak mengelilingi inti atomnya. Elektron yang bergerak mengitari inti atom berada pada tingkat energi tertentu, atau disebut juga dengan kulit atom. Kulit atom terbagi menjadi subkulit atom dan didalamnya terdapat orbital. Setiap subkulit disimbolkan dengan s, p, d dan f berdasarkan jumah ruang dan orbital yang berbeda. Subkulit dengan orbital berbeda juga memiliki energi yang berbeda, sebaliknya subkulit dengan orbital sama juga memiliki energi yang sama. Sebagaimana kulit K, subkulit s memiliki energi yang lebih rendah dan lebih dekat ke inti atom dibandingkan dengan subkulit p,d dan f.

Proton dan neutron yang terkumpul pada inti atom disebut nukleon. Di dalam proton atau atom bermuatan positif, neutron tidak memiliki muatan atau netral kecuali hidrogen – 1 yang tidak mengandung neutron dan elektron. Jumlah elektron sama dengan jumlah proton di dalam atom sehingga secara keseluruhan dikatakan bahwa atom bersifat netral. Sebenarnya, selain proton, neuron dan elektron masih ada partikel sub atom lainnya seperti quark dan meson. Lebih dari 99,9 persen massa atom berpusat pada inti atom, dengan jumlah massa proton dan neutron yang hampir sama. Sementara massa eletron sekitar 1840 kali lebih kecil daripada proton atau neutron. Pemahaman mengenai macam – macam wujud benda dan jenisnya materi fisika juga diperlukan untuk mengetahui mengenai atom dan teorinya.

Kelemahan Teori Atom Modern

Pengertian teori atom modern memiliki kelemahan dalam teori persamaan Schrodinger yang hanya bisa diterapkan secara eksak untuk atom yang memiliki elektron tunggal seperti pada hidrogen, sedangkan pada atom yang memiliki banyak elektron persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan. Pada akhirnya untuk atom yang mengandung banyak elektron digunakan metode pendekatan yang didasarkan pada hasil penelitian dan teori para ahli.

Keberadaan atom tidak akan tampak oleh mata. Dalam pengertian teori atom modern, yang dapat dilihat adalah kumpulan tidak terpisahkan dari satu atau beberapa atom hingga terbentuknya molekul atau ion. Karena itulah materi yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari merupakan kumpulan yang tidak terpisahkan dari keberadaan molekul atau ion – ion.

The post Pengertian Teori Atom Modern Dalam Ilmu Pengetahuan Alam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Atom Menurut Rutherford Dalam Ilmu Fisika https://haloedukasi.com/pengertian-atom-menurut-rutherford Tue, 07 Jan 2020 02:27:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3043 Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri atas inti atom  dan awan elektron negatif yang mengelilinginya. Kata atom berasal dari bahasa Yunani Atomos yang berarti ‘Tidak dapat terbagi’. Inti atom adalah proton bermuatan positif dan neutron yang muatannya netral, terkecuali inti atom hidrogen -1 yang tidak mengandung neutron. Elektron pada sebuah atom terikat dengan gaya […]

The post Pengertian Atom Menurut Rutherford Dalam Ilmu Fisika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri atas inti atom  dan awan elektron negatif yang mengelilinginya. Kata atom berasal dari bahasa Yunani Atomos yang berarti ‘Tidak dapat terbagi’. Inti atom adalah proton bermuatan positif dan neutron yang muatannya netral, terkecuali inti atom hidrogen -1 yang tidak mengandung neutron. Elektron pada sebuah atom terikat dengan gaya elektromagnetik pada inti atom. Sekumpulan atom yang terikat satu sama lainnya akan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung proton dan elektron dalam jumlah berbeda disebut sebagai ion.

Pengelompokan atom dilakukan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom dan jumlah neutron akan menentukan isotop dari unsur tersebut. Dalam pengertian atom menurut Ernest Rutherford, teori atomnya didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa. Rutherford pada saat itu menyusun desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa yang dipancarkan dari unsur radioaktif. Hasilnya, ternyata sinar radioaktif itu ada yang dipantulkan, dibelokkan dan diteruskan.

Percobaan Atom Rutherford

Seorang ilmuwan bernama Lenard menguji teori atom Thomson pada 1903. Sebuah lempeng logam ditembak menggunakan elektron. Jika model atom Thomson benar, sebagian besar elektron diharapkan akan terserap oleh logam. Namun hasilnya justru terjadi sebaliknya, sebagian besar elektron diteruskan oleh logam dan tidak diserap. Maka dari itu, model atom Thomson yang menyatakan massa atom tersebar merata di seluruh isi dari atom kurang dapat dikatakan valid. Ide dasar dari pengujian Lenard kemudian digunakan oleh Rutherford dengan dibantu dua asistennya bernama Hans Geiger dan Ernest Marsden untuk menguji teori atom Thomson lebih lanjut.

Percobaan yang dilakukan oleh Rutherford pada 1911 dikenal dengan percobaan Hamburan Partikel Alfa. Prinsip dasarnya yaitu dengan menembak sebuah lempeng emas tipis menggunakan partikel alfa yang bermuatan positif. Partikel alfa dihasilkan oleh unsur radioaktif bernama Radon. Untuk mengamati partikel yang diteruskan, digunakan sebuah layar yang dapat berpendar jika terkena partikel alfa. Hasilnya mengungkapkan bahwa apabila model atom Thomson benar, maka partikel alfa tersebut seharusnya melintas secara lurus dan tidak dibelokkan. Pada kenyataannya, tidak semua partikel melintas lurus dan ada yang dibelokkan.

Teori Atom Rutherford

Untuk memahami teori atom sepenuhnya, diperlukan pengetahuan mengenai ilmu fisika seperti macam – macam wujud benda dan jenisnya materi fisika. Hasil penelitian pada pengertian atom menurut Rutherford dikembangkan dalam bentuk hipotesis model atom Rutherford. Ciri teori atom Rutherford yaitu:

  • Sebagian besar atom adalah permukaan kosong atau hampa.
  • Massa dari atom akan terpusat pada nukleus atau inti atom.
  • Muatan atom bisa terkonsentrasi pada pusat atom dengan volume yang relatif lumayan kecil.
  • Kelipatan dari muatan tersebut akan sebanding dengan massa dari atom.
  • Elektron mengelilingi inti dengan kecepatan gerak yang sangat tinggi.
  • Sebagian besar partikel alpha lewat tanpa mengalami hambatan atau pembelokan, sebagian kecil dibelokkan dan sangat sedikit yang dipantulkan.
  • Awan elektron tidak berpengaruh terhadap penyebaran partikel alpha.

Melalui pengertian atom menurut Rutherford maka dapat disangkal bahwa atom tidak seperti roti kismis melainkan lebih menyerupai susunan planet yang mengorbit ke matahari. Planet tersebut akan diumpamakan sebagai inti pusat yang mengandung muatan positif atau nukleus, atau susunan planet dianggap sebagai muatan negatif.

Keunggulan Model Atom Rutherford

  • Model atom Rutherford mudah dipahami untuk dapat menjelaskan struktur atom yang rumit.
  • Dapat menjelaskan mengenai bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom tersebut.
  • Mampu menggambarkan gerakan elektron di sekitar intinya.

Kekurangan Model Atom Rutherford

  • Pengertian atom menurut Rutherford belum dapat menjelaskan dimana letaknya dari elektron dan cara rotasi terhadap inti atom.
  • Elektron dapat memancarkan energi ketika bergerak dalam bentuk gelombang elektromagnetik menurut hukum fisika klasik. Akibatnya lama kelamaan elektron akan kehabisan energi dan menempel pada inti.
  • Energi atom menjadi tidak stabil karena pancaran energi elektron ketika bergerak.
  • Pengertian atom menurut Rutherford tidak dapat menjelaskan mengenai spektrum garis pada atom hidrogen.

Teori atom secara kompleks sangat lekat dengan pemahaman mengenai fisika menggunakan berbagai macam istilah seperti macam – macam satuan dalam fisika. Mempelajari rumus massa jenis zat cair dalam pipa u dan contoh soalnya tidak jauh dengan apa yang harus dilakukan ketika mempelajari perhitungan dalam teori atom. Kesimpulan yang didapatkan pada pengertian atom menurut Rutherford setelah melakukan percobaan dengan sinar alfa tersebut yaitu:

  • Atom bukanlah sebuah bola pejal karena telah diketahui bahwa hampir seluruh partikel alfa diteruskan.
  • Jika isi dalam lempengan emas tipis dianggap menjadi satu lapisan dengan atom – atom emas maka atom emas memiliki partikel kecil yang bermuatan positif.
  • Mengacu kepada fakta yang menegaskan bahwa jika 1 dari 20 ribu partikel alfa dibelokkan, dan dijadikan suatu perbandingan diameter, maka diketahui bahwa ukuran inti atom berukuran 10 ribu kali lebih kecil dari keseluruhan atom.

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dalam pengertian atom menurut Rutherford, maka ditemukan bahwa sebuah atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil, memiliki sifat positif dan dikelilingi oleh elektron yang memiliki muatan negatif. Untuk itu perlu dipahami mengenai perubahan wujud zat dan contohnya serta juga berhubungan dengan memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah.

The post Pengertian Atom Menurut Rutherford Dalam Ilmu Fisika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>