Teori Belajar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-belajar Mon, 28 Mar 2022 08:33:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Teori Belajar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-belajar 32 32 Teori Belajar Kontruktivisme, Penjelasan Lengkapnnya https://haloedukasi.com/teori-belajar-kontruktivisme Mon, 28 Mar 2022 08:33:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33032 Dunia pendidikan mengenal beberapa istilah untuk membedakan jenis teori pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam merancang bahan pembelajarannya. Beberapa diantaranya adalah teori belajar behavioristik, konstruktifistik, kognitifistik, sibernetik, dan humanistik. Pembahasan yang akan dijelaskan dalam tulisan kali ini adalah apakah yang disebut dengan teori belajar konstruktivisme. Pengertian Teori Belajar Kontruktivisme Teori belajar konstruktivisme adalah proses pembentukan […]

The post Teori Belajar Kontruktivisme, Penjelasan Lengkapnnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dunia pendidikan mengenal beberapa istilah untuk membedakan jenis teori pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam merancang bahan pembelajarannya.

Beberapa diantaranya adalah teori belajar behavioristik, konstruktifistik, kognitifistik, sibernetik, dan humanistik. Pembahasan yang akan dijelaskan dalam tulisan kali ini adalah apakah yang disebut dengan teori belajar konstruktivisme.

Pengertian Teori Belajar Kontruktivisme

Teori belajar konstruktivisme adalah proses pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh pelajar itu sendiri.

Peserta didik akan mencari tahu sendiri wawasan dan pengetahuannya untuk mengembangkan kemampuannya sendiri, sehingga Ia bisa menjadi individu yang berpikir mandiri.

Teori belajar konstruktivisme akan memberikan peluang kepada para pembelajar untuk berhubungan langsung dengan benda-benda nyata dan memperhatikan konsepsi awal diri untuk menanamkan konsep yang lebih benar.

Secara sederhana teori belajar konstruktivisme ini mengarah pada filsafat pengetahuan yang mengutamakan bahwa ilmu pengetahuan adalah hasil yang terbentuk dari pemikiran diri sendiri, bukan merupakan tiruan dari realitas atau hanya gambaran dari sebuah kenyataan saja.

Dalam buku “Teori-teori Belajar” karya Dr. Muhammad hasan, S. Pd, M. Pd., dkk menjelaskan secara etimologi bahwa kata konstruktivisme diambil dari bahasa Inggris, yaitu constructive yang memiliki makna “yang membangun”.

Sedangkan secara bahasa konstruktivisme mengandung artian “merancang dan membangun”.

Dalam ilmu filsafat pendidikan kata konstruktivisme bermakna upaya untuk membangun aturan dan susunan hidup berbudaya modern.

Jadi, secara garis besar teori belajar konstruktivisme adalah mengacu pada sintesis rasionalisme, empirisme, realtivisme, dan nativisme. Teori ini bisa dilihat dan dikenali melalui karakteristik pembelajaran tertentu.

Tujuan Teori Belajar Kontruktivisme

Tujuan digunakannya teori belajar konstruktivisme dalam proses pembelajaran diantaranya adalah:

  • Memberikan peluang kepada para siswa untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan benda-benda yang nyata atau model artifisial.
  • Teori ini bisa dipakai untuk mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan mungkin terjadi kesalahan.
  • Teori ini bisa mengembangkan kemampuan para siswa atau pembelajar untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya.
  • Teori ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang dipelajari secara lebih komprehensif.
  • Mendorong siswa untuk menjadi individu yang terlatih menjadi seorang pemikir aktif.

Manfaat Teori Belajar Kontruktivisme

Manfaat yang bisa didapatkan saat menggunakan metode belajar konstruktivisme diantaranya adalah:

  • Bisa membantu siswa untuk mengembangkan artian dan pemahaman konsep secara lebih lengkap.
  • Bisa menjadi alat untuk mengembangkan kemampuan siswa agar bisa menjadi pemikir yang mandiri.
  • Bisa memperhatikan konsepsi awal siswa untuk menanamkan konsep yang benar.

Kelebihan Teori Belajar Kontruktivisme

Kelebihan dari teori belajar konstruktivisme adalah sebagai berikut:

  • Melatih kemampuan para siswa menjadi individu yang lebih mandiri dan bisa memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapi.
  • Menciptakan kreativitas dalam kegiatan belajar, sehingga bisa menciptakan suasana kelas yang lebih kreatif dan nyaman.
  • Melatih para siswa agar bisa bekerja sama dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
  • Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bernilai dan menumbuhkan perasaan percaya diri para siswa karena lebih diberi kebebasan menemukan hasil dari proses pembelajarannya.
  • Melatih para siswa agar bisa berpikir lebih kreatif dan kritis.

Kekurangan Teori Belajar Kontruktivisme

Ada beberapa kekurangan dalam teori belajar konstruktivisme, diantaranya adalah:

  • Tidak mudah mengubah keyakinan tenaga pengajar yang sudah terlanjur nyaman menggunakan pendekatan teori tradisional selama bertahun-tahun.
  • Menerapkan teori belajar konstruktivisme, artinya guru harus memiliki kreativitas yang cukup tinggi untuk merencanakan pemilihan media pembelajaran.
  • Para siswa harus bisa beradaptasi dengan penggunaan metode belajar yang baru.

Cara Belajar Teori Belajar Kontruktivisme

Sebuah kelas bisa dikatakan menggunakan cara belajar dengan teori belajar konstruktivisme, jika pada prosesnya menggunakan penyelidikan dan penemuan melalui pengerjaan tugas dan penilaian otentik yang didapatkan secara terbuka, serta berpusat pada siswa.

Secara garis besar cara belajar teori belajar konstruktivisme, digunakan menggunakan cara-cara sebagai berikut.

  • Membuka pemikiran siswa bahwa kegiatan belajar bisa lebih menyenangkan dan bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan menerapkan sendiri pengalaman serta ketrampilan barunya.
  • Melaksanakan dan memaksimalkan kegiatan inquiri untuk semua topik yang dipelajari.
  • Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan terus melempar pertanyaan.
  • Menciptakan gerakan “masyarakat belajar” yang dibuat dalam kelompok-kelompok di kelas.

Contoh Teori Belajar Kontruktivisme

Contoh dari teori belajar konstruktivisme misalnya seorang Guru bernama Pak Budi adalah seorang guru matematika.

Saat ini Pak Budi mengajar di kelas VII dengan materi tentang nilai rata-rata. Pak Budi memberikan tugas kepada para siswa untuk menggunakan teori belajar konstruktivisme pada kelas yang akan diampunya.

Untuk menentukan nilai rata-rata, Pak Budi meminta para peserta didik untuk mengikuti langkah-langkah seperti berikut.

  • Menyiapkan menara blok dengan variasi ketinggian yang berbeda-beda.
  • Pak Budi meminta peserta didik untuk memotong beberapa menara blok yang lebih tinggi sesuai keinginannya.
  • Peserta didik diminta mengambil ujung menara blok tertinggi, kemudian ditempelkan di menara blok yang paling rendah.
  • Peserta didik diminta mengulangi instruksi sebelumnya sampai ketinggian menara bloknya rata.
  • Mengulangi kegiatan yang sudah dilakukan dengan menggunakan variabel yang berbeda.

Penjelasan diatas merupakan pembahasan mengenai teori belajar rekonstruktivisme yang meliputi beberapa hal sebagai berikut.

Yaitu pengertian teori belajar konstruktivisme, tujuan teori belajar konstruktivisme, manfaat teori belajar konstruktivisme, kelebihan teori belajar konstruktivisme, kekurangan teori belajar konstruktivisme, cara belajar teori belajar konstruktivisme, dan contoh teori belajar konstruktivisme.

The post Teori Belajar Kontruktivisme, Penjelasan Lengkapnnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Belajar Sibernetik: Pengertian, Prinsip dan Kelebihan https://haloedukasi.com/teori-belajar-sibernetik Mon, 28 Mar 2022 07:00:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33067 Komunikasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan manusia dalam menjangkau satu sama lain, salah satunya dalam proses belajar mengajar. Komunikasi merupakan unsur penyusun utama yang ada dalam proses belajar. Dalam merumuskan teori pelajaran, para ahli belum banyak memberikan penjelasan. Namun ada sebagian teori yang berkaitan dengan teori komunikasi yang implisit serta relevan dengan proses […]

The post Teori Belajar Sibernetik: Pengertian, Prinsip dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan manusia dalam menjangkau satu sama lain, salah satunya dalam proses belajar mengajar. Komunikasi merupakan unsur penyusun utama yang ada dalam proses belajar.

Dalam merumuskan teori pelajaran, para ahli belum banyak memberikan penjelasan. Namun ada sebagian teori yang berkaitan dengan teori komunikasi yang implisit serta relevan dengan proses belajar mengajar.

Biasanya teori belajar ini lebih mengarah pada bidang psikologi, bidang pendidikan, serta bidang lainnya yang terkait dengan kajian tersebut. Salah satu teori tersebut ialah teori sibernetik yang masih terbilang baru memiliki akar teori psikologi dan kemudian diaplikasikan dalam bidang pendidikan.

Teori belajar sibernetik yang akan kami bahas pada artikel kali ini bertumpu pada pembelajaran di bidang sistem informasi. Apakah sebelumnya kalian pernah mendengar teori belajar sibernetik? Mari simak pembahasan berikut ini supaya kita memahami apa itu teori belajar sibernetik serta apa saja prinsipnya.

Pengertian Teori Belajar Sibernetik

Teori belajar sibernetik pada mulanya diambil dari istilah ‘kybernetes’ dari bahasa Yunani yang artinya seorang pilot atau supir, atau dengan kata dan makna yang sama adalah pemerintah maupun sebuah perintah.

Adapun beberapa ahli dengan latar ilmu yang berbeda – beda yang mengemukakan pengertian teori belajar sibernetik antara lain sebagai berikut :

  • Menurut Nobert Wiener, teori belajar sibernetik diambil dari istilah ‘cybernetics’ dari bahasa Inggris yang merupakan sebuah ilmu tentang bagaimana melakukan kontrol dan komunikasi terutama di dalam dunia hewan dan permesinan.

Teori tersebut didasari atas kesadaran Nobert Wiener akan adanya perkembangan dan ilmu revolusioner terkait dengan sibernetika yang berhubungan dengan teknologi, ilmu biologi, hingga ilmu sosial tingkat lanjut.

  • Menurut Stafford Beer, teori belajar sibernetika merupakan sebuah tindakan dalam ilmu organisasi yang berjalan dengan efektif.
  • Menurut Stephen W. Littlejohn, teori belajar sibernetik merupakan salah satu bidang studi atau ilmu yang berkaitan dengan kontrol serta sebuah aturan diri terhadap adanya sebuah sistem tertentu. Adapun sibernetika itu sendiri memiliki persamaan kata yakni berarti teori sistem.
  • Menurut Robert Craig, teori belajar sibernetik merupakan sebuah sistem dalam berpikir yang merupakan sebuah tradisi yang diwariskan di dalam sebuah teori komunikasi.
  • Menurut para ahli teori organisasi, teori belajar sibernetik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara memproses sebuah infromasi yang didapat, mengambil keputusan, mengenai pembelajaran, bagaimana melakukan adaptasi di dalam sebuah organisasi, kelompok, antar individu, bangka, hingga mesin sekalipun.
  • Menurut Gregory Bateson, teori belajar sibernetik merupakan sebuah teori yang mempunyai bentuk lebih dari sekedar substansi biasa.
  • Menurut Gordon Park, teori belajar merupakan sebuah seni dalam melakukan manipulasi pada berbagai macam metafora yang ada yang dapat dipertahankan.

Gordon park memanfaatkan pendekatan dengan menggunakan teori sibernetika dalam konsep membentuk sebuah jaringan serta melakukan interaksi dengan bantuan perangkat komputer untuk menciptakan kerangka kerja yang terdiri dari seluruh sudut pandang yang saling berlawanan untuk dikirimkan kembali serta didiskusikan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.

Kerangka kerja tersebut ditujukan untuk mempresentasikan atau menjelaskan sebuah proses, yang mana sebuah pengetahuan itu sendiri sebenarnya dapat dibentuk.

Pada mulanya, sistem sibernetika akan mempengaruhi lingkungan terlebih dahulu, kemudian setelah terpengaruh baru dapat merasakan perubahan apa yang sedang terjadi.

Pada intinya, teori sibernetika ini dapat digunakan dalam menunjukkan tentang bagaimana sebuah sistem dapat mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan secara terus menerus dan berkelanjutan dengan berbagai macam interaksi baik secara langsung antar pengguna hingga mesin.

Kemudian teori tersebut diaplikasikan oleh Gordon Pask dalam menyampaikan peran percakapan di dalam bidang pendidikan atau pembelajaran itu sendiri.

Teori belajar sibernetik itu sendiri mendeskripsikan bahwa proses belajar sama halnya dengan proses mengolah informasi. Teori ini seolah – olah memiliki berbagai kesamaan dengan teori kognitif. Kesamaan tersebut yakni lebih mementingkan proses dibandingkan hasil belajar.

Dalam teori ini, diasumsikan bahwa sebenarnya tak ada satupun proses atau teori belajar yang ideal untuk diterapkan dan diaplikasikan dalam segala waktu dan situasi dan cocok bagi seluruh siswa yang sedang mengikuti proses belajar tersebut.

Informasi yang ada mungkin saja akan dipelajari oleh masing – masing siswa dengan menggunakan suatu macam proses belajar serta informasi yang sama dengan menggunakan proses belajar yang berbeda – beda.

Pada hakekatnya, manajemen pembelajaran yang didasarkan dengan teori belajar sibernetik ini akan menjadi sebuah usaha pada guru atau pengajar dalam mendorong dan membantu para siswanya dalam mencapai dan menemukan tujuan belajar dengan efektif.

Hal tersebut dilakukan dengan cara memfungsikan segala unsur kognisi yang dimiliki oleh para siswa, salah satunya adalah pikiran yang memahami stimulus yang berasal dari luar dengan cara mengolah informasi yang ada.

Dalam hal ini, proses pengolahan informasi menjadi hal utama dalam proses pendekatan di dalam belajar dengan mengutamakan fungsi memori dengan mengasumsikan memori manusia seperti memori komputer.

Yang mana, informasi diambil dan didapatkan untuk diolah dan diubah menjadi sebuah bentuk maupun isi, kemudian disimpan serta ditampilkan dalam bentuk umpan balik, terutama ketika diburuhkan.

Perlu diingat bahwa di dalam teori belajar sibernetik, sebuah proses dalam belajar merupakan hal yang penting, tetapi sistem informasi yang diproses lebih penting untuk dipelajari oleh para siswa.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa tak ada satupun teori belajar yang sesuai dengan segala waktu dan situasi, karena cara belajar itu sendiri sebenarnya ditentukan oleh sebuah sistem infromasi.

Prinsip Teori Belajar Sibernetik

Adapun beberapa prinsip teori belajar sibernetik yang dipetik dari rangkuman yang telah dibuat oleh Joy Murray pada tahun 2006. Prinsip – prinsip tersebut menjadi kesimpulan sekaligus jawaban dari berbagai macam pertanyaan tentang apa itu pembelajaran atau belajar, mengapa kita harus belajar, serta bagaimana proses pembelajaran itu sendiri dapat terjadi.

Berikut beberapa teori belajar sibernetik yang perlu kita ketahui antara lain :

  • Semua yang terlibat memainkan peran sebagai pengamat.
  • Adapun sistem khusus tertentu yang harus selalu tertanam dan menjadi landasan bagi seluruh pengamat, serta tidak adanya klaim pandangan mengenai apapun yang berasal dari luar.
  • Di dalam satu tubuh ini yang kita miliki, kita hanya memiliki satu pikiran saja dengan berbagai macam pengalaman dan sejarah hidup yang pernah terjadi sebelumnya yang dapat diamati. Pengamatan tersebutlah yang dapat diamati kita sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh orang lain.
  • Dalam hal ini, kita bisa mengetahui perbedaan – perbedaan yang ada di dalamnya serta perbedaan yang berada di antara lingkungan dengan sistem yang ada. Kemudian, pengamat akan merencanakan dan merancang segala informasi untuk disajikan kepada kita.
  • Informasi yang terbentuk merupakan hasil dari sebuah proses hidup yang terjadi di antara para pengamat dan juga sistem.
  • Dengan adanya komunikasi, akan menghasilkan umpan balik yang konstan serta para audien dapat melakukan perubahan terhadap sebuah gambaran yang berkaitan tentang dunia.
  • Perubahan yang terjadi di atas dapat disebut juga dengan proses pembelajaran.
  • Belajar dapat dianggap sebagai respon dari adanya kebutuhan dalam mempertahankan hidup terutama dalam berbagai hal baik ekonomi, sosial budaya, hingga fisik sekalipun agar kita dapat terus menjalankan hidup.
  • Ada banyak faktor yang memicu proses belajar itu sendiri, salah satunya adalah lingkungan. Selain itu, hal yang juga dapat mempengaruhi proses belajar adalah sejarah hidup yang pernah dialami yang dapat menjadi antisipasi. Dan yang terakhir adalah perbedaan yang dimiliki oleh masing – masing orang.
  • Pada intinya, semua yang berperan dalam proses ini merupakan pengamat yang memiliki peran penting dalam mengamati suatu sistem tertentu.

Sampai sini, apakah kalian sudah memahami apa itu teori belajar sibernatik dan bagaimana prinsipnya? Setelah mengetahui pengertian dan prinsip teori belajar sibernatik, kita perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari teori belajar ini.

Kelebihan Teori Belajar Sibernetik

Adapun beberapa kelebihan teori belajar sibernetik yang perlu kita kita ketahui supaya kita dapat mengerti alasan kita menggunakannya. Beberapa kelebihan dari teori belajar sibernetik antara lain sebagai berikut :

  • Teori belajar sibernetik dapat diterapkan di dalam sebuah kelompok, dengan catatan masing – masing individu yang ada mengikuti dengan intruksi yang diberikan di dalam kelas.
  • Memberikan kemungkinan lebih besar bagi para pengajar untuk dapat mengerti dan memahami berbagai mekanisme dasar yang tersedia serta mengendalikan proses belajar mengajar.
  • Teori belajar sibernetik dapat menjadi pendidikan dasar terutama untuk masing – masing individu / diri sendiri.
  • Teori belajar sibernetik dapat digunakan dalam mengembangkan intruksional ulangan sehingga dapat memanfaatkan prinsip – prinsip dari teori sibernetika ini dalam aktivitas tersebut.
  • Teori belajar sibernetik mampu mengembangkan program pendidikan pengajar dengan memanfaatkan mekanisme umpan balik dalam mengembangkan dan modifikasi perilaku para pengajar.
  • Teori belajar sibernetik mampu memberikan dorongan dan stimulasi terkait dengan berbagai keterampilan dalam melakukan pengajaran terkait sosial serta melakukan analisis pada berbagai interaksi yang menggunakan keberadaan dasar teori umpan balik beserta dengan praktek – praktek yang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan program pendidikan itu sendiri.
  • Teori belajar sibernetik dapat memberi kemungkinan bagi para pengajar dalam mengerti dan memahami serta melakukan berbagai macam analisa yang dilakukan secara ilmiah di dalam pengajaran dilengkapi dengan elemen – elemen yang ada di dalam sebuah sistem pengajaran itu sendiri. Elemen – elemen yang membentuk itu sendiri antara lain input, proses,dan juga output.

Kekurangan Teori Belajar Sibernetik

Sama halnya dengan berbagai hal lain, teori belajar sibernetik juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari teori belajar sibernetik ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan bahan acuan untuk menggunakannya.

Adapun kekurangan yang terdapat di dalam teori belajar sibernetik ini yakni teori ini sebenarnya masih sulit untuk diterapkan maupun diaplikasikan ke dalam sebuah proses belajar mengajar. Pasalnya, dalam melakukan pembahasan, proses belajar mengajarnya tidak secara langsung dilakukan.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan ingin menggunakan teori belajar apa, kita perlu melihat dan memilahnya terlebih dahulu. Meskipun demikian, teori belajar sibernetik ini tidak menjadi hal yang mustahil untuk diterapkan, mengingat akan banyaknya keuntungan dan kelebihan di dalam teori ini.

Jadi, begitulah penjelasan mengenai apa itu teori belajar sibernetik, apa saja fungsinya, beserta kelebihan dann kekurangannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda mengenai teori belajar sibernetik.

The post Teori Belajar Sibernetik: Pengertian, Prinsip dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>