teori masuknya islam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-masuknya-islam Sat, 19 Feb 2022 02:26:57 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico teori masuknya islam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-masuknya-islam 32 32 Teori Persia: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahannya https://haloedukasi.com/teori-persia Sat, 19 Feb 2022 02:26:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31443 Islam adalah agama terbesar yang ada di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2018, 86,7% penduduk Indonesia memilih Islam dari 5 agama resmi lainnya. Jumlah pemeluk Islam di Indonesia pun menjadi yang terbanyak di Indonesia yakni 11,92% dari total muslim di dunia.  Kedatangan Islam di Nusantara diperkirakan sejak abad ke 7 sampai dengan abad ke 13. Masing-masing […]

The post Teori Persia: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Islam adalah agama terbesar yang ada di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2018, 86,7% penduduk Indonesia memilih Islam dari 5 agama resmi lainnya. Jumlah pemeluk Islam di Indonesia pun menjadi yang terbanyak di Indonesia yakni 11,92% dari total muslim di dunia. 

Kedatangan Islam di Nusantara diperkirakan sejak abad ke 7 sampai dengan abad ke 13. Masing-masing teori memiliki pendapatnya sendiri. Salah satu teori yang diterima sebagai pertimbangan sejarah Islam di Nusantara adalah teori Persia yang pembahasannya sudah terangkum dalam ulasan sebagai berikut.

Pengertian Teori Persia

Teori Persia adalah sebuah pendapat dari seorang ahli yang merumuskan bagaimana Islam masuk ke kepulauan Nusantara untuk pertama kal. Berdasarkan teori ini Islam hadir di negeri kita berkat para pedagang dari bangsa Persia atau saat ini dikenal sebagai Iran. 

Kedatangannya diperkirakan sekitar abad ke 7 sampai 13 dalam kalender Masehi atau abad 1 dari kalender Hijriah. Mengacu pada teori ini Islam pertama kali masuk ke Nusantara yaitu di Pulau Sumatera. Posisi pulau Sumatera sendiri berdekatan dengan jalur perdagangan global yaitu Selat Malaka. Sehingga tak heran jika pulau ini disinggahi oleh bangsa asing termasuk Persia. 

Teori ini mengatakan bahwa para kaum Syiah Persia melakukan perlayarannya ke wilayah Asia. Menurut mereka, Nusantara yang memiliki lokasi strategis memudahkan mereka untuk berdagang sembari menyebarkan ajaran Islam. 

Pencetus Teori Persia 

teori persia

Setap teori tentu berdasarkan dari pandangan dan pendapat seseorang. Teori Persia dirumuskan oleh Hoesein Djajadiningrat yang memiliki nama lengkap Pangeran Ario Hussein Jayadiningrat. Beliau menjelaskan tentan agama Islam di Indonesia dalam karyanya yang berjudul Islam in Indonesia yang terbit pada tahun 1956. 

Hoesein Djajadiningrat merupakan seorang tokoh Sarekat Islam yakni organisasi Islam yang sudah ada sejak 16 Oktober 1905. Ia dikenal sebagai  “bapak metodologi penelitian sejarah Indonesia” karena menjadi orang pertama yang membuka jalan bagi penelitian tentang historiografi Indonesia. 

Dasar Teori Persia 

Seorang ahli dalam mengemukakan pendapat dan pandangan nya tentu tidak bisa sembarangan. Dengan kata lain sebuah teori memiliki bukti yang menjadi landasan teori tersebut. Berikut ini adalah bukti yang digunakan oleh Hoesein Djajadiningrat dalam merumuskan teori Persia. 

  • Peringatan 10 Muharram 

Biasanya dalam sebuah agama memiliki satu hari tertentu untuk sebuah peringatan. Meski peringatan tersebut memiliki tujuan yang sama namun bisa saja caranya berbeda di setiap daerah. 

Namun ada kesamaan antara peringatan dalam agama Islam di Indonesia dengan di Persia (Iran) yakni peringatan 10 Muharram. Peringatan yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram dalam kalender Hijriah ini merupakan hari untuk mengenang wafat nya cucu Nabi Muhammad yaitu Husain bin Ali. Husain bin Ali wafat dalam pertempuran Karbala dan dianggap sebagai Imam ketiga Syiah. 

  • Tradisi Maulid Lompoa

Selain memiliki kesamaan tradisi pada peringatan 10 Muharram masih ada kesamaan lainnya yaitu pada tradisi Maulid Lompoa. Tradisi ini adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada 29 Rabiul Awal. 

Maulid Lompoa atau Maulid Akbar ini dirayakan oleh umat muslim yang ada di Desa Cikoang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Tradisi ini merupakan tradisi yang berasal dari kaum Syiah dari Persia.

  • Kesamaan Ajaran Sufi

Ajaran sufi dikenal juga sebagai sufisme dan juga tasawuf yakni sembuh ajaran yang mensucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin demi memperoleh kebahagian abadi. Salah satu Sufi di Nusantara adalah Syekh Siti Jenar yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Ulama Sufi yang dikenal juga sebagai Sunan Jepara ini memiliki aliran Al-Hajjaj yang berasal dari Persia. 

  • Kemiripan Kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa Persia

Kosakata dalam bahasa Indonesia banyak kemiripan dengan bahasa Belanda.Hal tersebut tentu dikarenakan bangsa Belanda pernah ada di Indonesia bahkan untuk waktu yang lama yakni 3,5 abad. Namun tak hanya dengan Belanda, ternyata bahasa Indonesia atau bahasa Melayu juga memiliki kesamaan dengan bahasa Persia. 

Contohnya adalah “Akhar” dengan “Akhir”, “Esterahat” dengan “Istirahat”. “Yunan” dengan “Yunan” dan masih banyak lagi. Hal ini mengindikasikan bahwa bangsa Persia pernah datang ke Nusantara.

  • Kesamaan Aliran

Tidak hanya tradisi umat Islam Yang mirip antara di Indonesia dengan Persia namun begitu juga alirannya. Islam dibagi menjadi beberapa aliran diantaranya adalah Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Murjiah, Jabariyah, Ahlus Sunnah wal Jamaah. 

Salah satu aliran yang ada di Indonesia adalah Syi’ah. Ajaran dari Persia ini sudah ada di Nusantara sejak abad ke-12 bahkan ada yang mengatakan jauh sebelum itu. Hingga saat ini diperkirakan ada 1 juta penduduk Indonesia yang beraliran Islam Syi’ah.  

  • Seni Kaligrafi

Seni kaligrafi adalah bentuk dari karya seni rupa yang menonjolkan keindahan sebuah tulisan. Umat Islam biasanya menggunakan seni kaligrafi termasuk pada batu nisan makamnya. Pada makam-makan miliki umat Islam di Indonesia mempunyai kesamaan dengan seni kaligrafi yang ada di Persia. 

  • Perkampungan Leran, Gresik 

Desa Leran adalah perkampungan yang ada di Gresik, Jawa Timur. Perkampungan ini disebut sebagai pusat penyebaran agama Islam pada masanya. Ternyata orang Leran ada juga di Persia. 

  • Penggunaan Istilah Bahasa Persia

Istilah-istilah yang digunakan pada sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi Harakat di Indonesia mengambil dari bahasa Persia atau Iran. 

Tokoh Pendukung Teori Persia 

Teori Persia mendapat dukungan dari seorang tokoh yakni Umar Amir Husein. Beliau adalah orang yang membantu Hoesein Djajadiningrat merumuskan teori ini dengan mengumpulkan berbagai bukti yang menguatkan teori ini. Berkat kerjasama antara keduanya teori ini diterima oleh para ahli sejarah sebagai pertimbangan dalam teori sejarah Islam di Indonesia. 

Kelemahan Teori Persia 

Hoesein Djajadiningrat bersama dengan Umar Amir Husein memberikan banyak bukti sebagai landasan teori dalam merumuskan Teori Persia. Namun bagaimana sebuah teori belum tentu kebenarannya namun juga bukan berarti salah. Tak jarang sebuah teori dipatahkan oleh teori lain karena memiliki kelemahan. 

Begitu juga dengan teori Persia yang dipatahkan dengan fakta bahwa Negeri Para Mullah Iran bukanlah pusat agama Islam. Fakta lainnya adalah jika Islam masuk ke Nusantara pada abad ke 7 seperti yang dijelaskan dalam teori ini, maka Islam di Timur Tengah masih berada di bawah kekuasaan Khalifah Umayyah yang berpusat di Damaskus, Baghdad, Mekkah, serta Madinah. Sehingga tokoh-tokoh lainnya meragukan para ulama di Persia dapat melakukan dakwah dalam skala besar. 

Teori Persia juga dilemahkan dengan sejarah bangsa asing yang pernah datang ke Nusantara pada masa lampau. Bangsa Persia di Nusantara tidak begitu banyak seperti bangsa Arab, Gujarat dan China. 

The post Teori Persia: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Mekkah: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahan https://haloedukasi.com/teori-mekkah Mon, 14 Feb 2022 02:50:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31303 Agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia adalah Islam yakni sebanyak 21 dari total di dunia. Diperkirakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 masehi namun bagaimana cara ajaran nabi Muhammad ini masuk ke Nusantara masih belum dapat dipastikan. Sehingga banyak teori-teori muncul yang datang dari para ahli mengenai siapa yang menyebarkan Islam […]

The post Teori Mekkah: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia adalah Islam yakni sebanyak 21 dari total di dunia. Diperkirakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 masehi namun bagaimana cara ajaran nabi Muhammad ini masuk ke Nusantara masih belum dapat dipastikan. Sehingga banyak teori-teori muncul yang datang dari para ahli mengenai siapa yang menyebarkan Islam di Indonesia pertama kali. 

Setidaknya ada 5 teori yaitu Teori Mekah, Teori China, Teori Persia, Teori Gujarat, dan Teori Sufi. Pembahasan kali ini kita akan berfokus pada Teori Mekah yang telah terangkum di bawah ini. 

Apa Isi Teori Mekah 

Teori Mekah adalah teori mengenai masuknya agama Islam ke Nusantara melalui bangsa Mekah yang ada di Arab. Menurut teori ini Islam sudah masuk ke Indonesia pada awal masa kalender Hijriah atau sekitar abad ke 7 Masehi, Teori ini menguatkan teori sebelumnya yakni teori Arab yang menyatakan bahwa Islam dibawa oleh pedagang Arab. 

Meski menguatkan namun ada sedikit perbedaan terhadap kedua teori ini. Teori Mekah menekankan bahwa tujuan datangnya bangsa Arab ke Indonesia bukan lah dilandasi oleh faktor ekonomi melakukan dorongan dan motivasi untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok bumi. 

Pencetus Teori Mekkah  

Teori Mekkah dikemukakan oleh seorang ulama besar sekaligus  H. Abdul Malik Karim Amrullah dari Indonesia yakni Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo atau lebih dikenal sebagai  H. Abdul Malik Karim Amrullah yang kemudian disingkat menjadi HAMKA. Tokoh yang akrab disapa Buya HAMKA ini mengemukakan teori ini pertama kali pada acara perngatan Perguruan Tinggi Islam Negeri atau PTIN di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1963.

Dalam pidato tersebut Buya HAMKA membantah teori Gujarat yang mengatakan bahwa Islam di Indonesia dibawa oleh pedagang Gujarat pada abad ke-13.  Menurutnya Islam dibawa oleh bangsa Arab setelah wafatnya Rasulullah atau pada masa kekhalifahan. Islam tersebar luas hingga ke Spanyol dan Afrika pada abad ke 8 dan pada masa Dinasti Bani Umayah, Islam mulai masuk ke Indonesia. 

Tokoh Pendukung Teori Makkah 

Teori masuknya Islam berdasarkan Teori Makkah ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak seperti Van Leur, H. Johns, T.W Arnold, Naquib Al Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, Crawfurd. Lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini. 

  • Sir Thomas Walker Arnold

Sir Thomas Walker Arnold lebih dikenal dengan nama T.W Arnold merupakan seorang orientalis dan sejarawan seni rupa Islam berkebansaan Inggris. Ia setuju dengan dengan teori milik Buya HAMKA yaitu Teori Mekah. T.W Arnold mengatakan bahwa pada abad ke 7 sampai dengan abad ke 8 banyak pedagang dari Arab yang memenuhi Koromandel hingga Malabar yang wilayah perairan Arab yang digunakan untuk kegiatan perdagangan. 

Orang-orang itu kemudian berpindah tempat dan memilih Indonesia. Kedatangannya membawa serta agama mereka yaitu agama Islam. 

  • Sir John Crawford

Tokoh lain yang mendukung teori Mekah adalah Sir John Crawford adalah lebih dikenal sebagai Crawford. Penulis dan dokter asal Inggris ini mengatakan bahwa Islam datang langsung dari bangsa Arab. Hal tersebut didasarkan pada mazhab yang digunakan oleh kaum muslimin pada masa lalu sama dengan yang digunakan di Arab yaitu mazhab Syafi’i.  

  • Naquib Al-Attas

Syed Naquib Al-Attas atau lebih dikenal sebagai Naquib Al-Attas saja merupakan seorang Ilmuwan Islam yang telah memberikan banyak pengaruh. Ia mendukung teori Mekah sebab tidak ada catatan mengenai pengarang Islam dari Gujarat atau India dalam seluruh literatur agama Islam sebelum abad ke 17. 

  • Naskah Kuno

Buya HAMKA juga menjelaskan penemuannya dalam naskah kuno yang kemudian ia tulis dalam buku Sejarah Umat Islam tahun 1997. Naskah kuno tersebut memberikan informasi bahwa bangsa Arab sudah datang dan menetap di Nusantara sejak tahun 625 masehi di sekitar Pantai Barat Sumatera. 

  • Makam Syekh Rukunuddin 

Selain makan Fatimah binti Maimun, sebuah makam muslim kuno juga ditemukan di Sumatera Barat. Makam tersebut adalah milik Syekh Ruknuddin yang diketahui merupakan anak didik dari Mufti Makkah Syekh Said Yamani yakni guru besar dari Arab. 

Makam tersebut bertanggal 13 Safar 48 Hijriah dalam usia 102 tahun lebih 2 bulan. Artinya Syekh Rukunudin meninggal pada masa kekhalifahan Dinasti Umayyah.

Bukti Teori Mekah 

Dalam mencetuskan teori Mekah, Buya HAMKA dan para tokoh pendukung lainnya tentu memiliki bukti yang menjadi dasar dan penguat pendapat mereka. Berikut ini adalah bukti yang mendasari teori Mekah. 

  • Perkampungan Muslim di Sumatera Barat

Bukti pertama yang menjadi dasar teori Mekah adalah adanya perkampungan orang-orang Islam di wilayah Barus, Sumatera Barat. Menurut teori Mekah perkampungan ini didirikan oleh bangsa Arab yang merupakan utusan dari Dinasti Umayah yakni kekhalifahan Islam di Timur Tengah pada tahun 661 M

Orang-orang Dinasti Umayah tersebut  diutus untuk menyebarkan agama Islam ke China dengan melalui jalur laut. Namun sebelum sampai ke China, mereka singgah terlebih dahulu ke Sumatera tepatnya di bagian barat. Orang-orang ini kemudian menetap dan mendirikan perkampungan sekaligus menyebarkan agama Islam.

  • Mazhab Syafi’i Samudera Pasai 

Mazhab adalah sebuah pandangan mengenai suatu peraturan atau hukum dalam ajaran Islam. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara yang didirikan pada abad ke 13.  Diketahui kerajaan yang didirikan oleh Meurah Silu ini menggunakan mazhab imam Syafi’i. Mazhab ini adalah mazhab yang banyak dianut oleh orang-orang di Arab.   

Mazhab ini bahkan menjadi mazhab yang paling banyak digunakan oleh umat Islam di Indonesia hingga saat ini. Kesamaan ini lah yang mendasari Samudera Pasai mendapatkan ajaran Islam dari bangsa Arab dan disebarkan juga kepada rakyatnya. 

  • Gelar Raja Samudera Pasai 

Selain bermazhab sama, ada kesamaan lain diantara kerajaan Samudera Pasai dan raja di Arab. Kesamaan tersebut adalah gelar yang digunakan oleh penguasa kedua kerajaan ini yaitu Al-Malik. Meurah Silu mendapatkan gelar Al-Malik setelah naik tahta sehingga namanya berganti menjadi Sultan Malik al- Saleh. 

  • Makam Siti Fatimah binti Maimun

Siti Fatimah Binti Maimun adalah seorang pendakwah wanita yang berasal dari pulau Jawa yang hidup pada abad 11 Masehi. Makamnya berhasil ditemukan di Dusun Leran, Desa Pesucian, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur pada tahun 1911. 

Penemuan dari Jean Pierre Moquette ini merupakan arkeolog Islam tertua yang pernah ditemukan di Nusantara. Makam tersebut bertuliskan menggunakan kaligrafi Arab dengan gaya Kufi yakni sebuah gaya huruf tertua yang berasal dari Arab. Penemuan ini menguatkan teori Mekah yang menegaskan bahwa Islam di Nusantara datang dari bangsa Arab. 

  • Hikayat Raja Pasai

Hikayat adalah karya sastra kuno yang berbentuk prosa. Para raja Samudera Pasai menuliskan beberapa hikayat dimana salah satunya mengisahkan ada seorang bagsa Arab yang berkunjung kekkerajaan. Hikayat tersebut mengatakan Syaikh Ismail datang dari Mekkah, Arab Saudi ke Samudera Pasai melalui Malabar. 

Syaikh Ismail kemudian mengislamkan rajanya yaitu Meurah Silu kemudian memberikannya gelar Sultan Malik al- Saleh. 

Kelemahan Teori Mekah

Meski Teori makkah adalah pandangan masuknya Islam ke Nusantara yang paling banyak mendapat dukungan serta dasar teori namun masih memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut tentu menjadi kelemahan teori ini. Dalam teori Buya HAMKA ini kurang dijelaskan mengenai fakta-fakta peranan bangsa Arab dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara. 

The post Teori Mekkah: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dari Luar Negeri https://haloedukasi.com/sumber-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia Wed, 09 Feb 2022 03:42:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31159 Bukti atau sumber sejarah merupakan suatu benda yang sangat berharga karena bisa memberikan informasi yang bernilai tinggi. Sumber sejarah bisa didapatkan dari manapun  seperti dari dalam maupun luar negeri.  Sumber sejarah juga bisa berbentuk apapun seperti prasasti, catatan sejarah ataupun berita. Berikut ini adalah sumber sejarah yang menjadi bukti bagaimana agama Islam masuk ke wilayah […]

The post 5 Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dari Luar Negeri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bukti atau sumber sejarah merupakan suatu benda yang sangat berharga karena bisa memberikan informasi yang bernilai tinggi. Sumber sejarah bisa didapatkan dari manapun  seperti dari dalam maupun luar negeri. 

Sumber sejarah juga bisa berbentuk apapun seperti prasasti, catatan sejarah ataupun berita. Berikut ini adalah sumber sejarah yang menjadi bukti bagaimana agama Islam masuk ke wilayah Nusantara atau Indonesia. 

1.  Berita dari Pedagang Arab

Perdagangan sudah dimulai sejak zaman dahulu bahkan sudah dilakukan secara global. Nusantara secara geografis memang berada di lokasi yang sangat strategis ditambah dengan alamnya yang sangat subur mengundang bangsa lain untuk datang. Salah satu pedagang yang berniaga di Indonesia adalah bangsa Arab. 

Berita masuknya islam dari pedagang Arab di sampaikan oleh seorang ahli geografi yang juga berkebangsaan Arab dan hidup antara abad 9–10 Masehi. Ia mengatakan bahwa kerajaan di Nusantara yakni kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan Arab Saudi. Keduanya juga menjalin hubungan baik dengan para pedagang Persia. 

Kerajaan Sriwijaya menjual kayu Gaharu, cendana, kapur barus, gading, timah, dan rempah-rempah. Hubungan perdagangan mereka mengandalkan jalur laut dan menunggu sampai cuaca dan iklim yang bagus untuk berlayar.

Dengan begitu para pedagang Arab yang tinggal di Sriwijaya memiliki waktu untuk berinteraksi dan melakukan kontak budaya dengan masyarakat setempat. Para pedagang Arab menyebut kerajaan Sriwijaya dengan beberapa sebutan seperti zabag, zabay, atau sribusa.

2. Berita Dari Italia

Sejarah tentang awal mula masuknya Islam ke Indonesia juga didapatkan dari Eropa. Berita tersebut berasal dari sebuah catatan perjalan dari Marcopolo yang merupakan seorang penjelajah berkebangsaan Italia. Ia berkelana ke Asia sekitar tahun 1271 sampai 1295 melalui Jalur Sutera yakni sebuah jalur perdagangan Tiongkok kuno yang menghubungkan antara wilayah barat dan timur. 

Marcopolo diutus oleh Kaisar China untukmengantarkan putrinya yang dipersembahkan kepada Kaisar Romawi. Rombongannya kemudian singgah terlebih dahulu di Pulau Sumatera yang ia sebut sebagai Jawa Kecil. Pada saat persinggahan Marcopolo ini bertepatan tentang berdirinya  pelabuhan Islam pertama di sepanjang pantai utara Pulau Sumatra. 

Marcopolo mencatat perjalanannya di Sumatera dengan cuku detail. Dalam catatannya tertulis bahwa pada masa itu di Nusantara berdiri 4 kerajaan salah satunya adalah Kerajaan Ferlec (sebutan untuk Perlak) adalah bangsa yang menyembah berhala namun karena berinteraksi dengan pedagang Saracen, penduduknya mulai menganut ajaran Muhammad. Sementara ketiga kerajaan lainnya yaitu Kerajaan Basman atau Peusangan, Kerajaan Sumatra atau Samudera dan Kerajaan Dagroian atau Pidie merupakan bangsa yang menyembah berhala. 

3. Berita dari Maroko

Berita dari Maroko mengenai Islam di Nusantara disampaikan oleh Ibn Battuta yang merupakan seorang ahli geografi sekaligus seorang penjelajah. Ia melakukan perjalanan ke tanah suci Mekkah kemudian berlanjut ke segala penjuru dunia seperti  Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah, India, Asia Tengah, Cina, Asia Timur, hingga Asia Tenggara. 

Perjalanannya kemudian disampaikan kepada Ibnu Juzayy untuk diriwayatkan dalam sebuah buku yang kemudian diberi judul “Ar-Rihlah Ibnu Batutah”. Buku ini bukan sekedar catatan biasa namun menjadi sumber sejarah dunia. Dalam perjalanannya Ibnu Batutah singgah di Nusantara tepatnya di Aceh pada tahun 1345 M. selama 15 hari. 

Ia mengatakan bahwa Samudra Pasai telah berubah menjadi kerajaan Islam sejak pada tahun 1267 M jauh sebelum Dinasti Utsmaniyah berkuasa. Beliau juga mengatakan bahwa Samudera Pasai adalah pusat ajaran agama Islam di Asia Tenggara. Dalam catatan ini raja Samudra Pasai digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan menyayangi rakyatnya. 

4. Catatan Sejarah China

Catatan sejarah dari China cukup banyak yang membahas tentang Islam di Indonesia. Catatan tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Catatan Ma Huan

Catatan pertama yakni dari Ma Huan dalam bukunya yang berjudul “Yingya Shenglan” atau diterjemahkan menjadi “Pemandangan Indah di Seberang Samudra”. Buku tersebut menginformasikan pada abad ke 15 ada tiga golongan penduduk di Majapahit diantaranya ada satu golongan yang memeluk agama Islam yakni mereka dari Chia utamanya Dinasti Tang. 

  • Catatan Laksamana Cheng Ho

Catatan lainnya adalah milik Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming yang datang ke pulau Jawa pada abad 14. Catatannya berkata bahwa banyak pendatang dari China yang beragama Islam datang ke Indonesia dan menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Yuan. 

Catatan ketiga adalah milik Ming Shilu dari Dinasti Ming yang mengabarkan bahwa pada tahun tahun 1413 sampai dengan 1438 kekaisaran Tiongkok dikunjungi oleh utusan-utusan muslim dari Pulau Jawa. Catata ini bahkan menuliskan nama-nama utusan tersebut diantaranya adalah Ali Samaja, Ali Tuanku, Ali Oeifusin, Ali Tiofunama, Ali Sulaiman, Ali Tiosianbun, Ali Baki, Ali Mahmud, Ali Koua, Ali Mahmud, dan Ali Mayongliang. 

  • Catatan Hsin-Tang Shu

Catatan Hsin-Tang Shu adalah catatan sejarah yang berasal dari dinasti Tang. Dalam buku ini mengabarkan bahwa pada tahun 674 M terdapat pemukiman para pedagang Arab di Polu-shih yakni sebutan untuk wilayah Barus, Pantai Barat Sumatera.

Berdasarkan catatan ini, kerajaan Arab Saudi mengirimkan utusannya ke kerajaan di Jawa yaitu kerajaan Ho ling tujuannya adalah untuk membuktikan kejadian, ketegasan dan kejujuran Ratu Shima. 

5. Berita dari Portugis

Berita dari Portugis tentang adanya pengaruh Islam di Indonesia pada masa lampau dikemukakan oleh seorang penjelajah barat bernama Tom Pires. Catatan perjalanan tersebut mengatakan bahwa pada saat Tom Pires datang ke Nusantara  telah hadir bangsa asing seperti Arab, Gujarat, Persia, Bengal, dan Melayu. Bangsa-bangsa ini mendapatkan kekayaan yang berlimpah dari berdagang hingga mampu untuk membangun masjid yang besar. 

Ia mengatakan bahwa bangsa-bangsa ini telah memberikan pengaruh cukup besar karena sudah menetap di Nusantara selama 70 tahun. Namun ada sedikit yang berbeda dari catatan ini dimana sebagian besar mengatakan bahwa Islam datang ke Jawa secara damai. Dalam catatan ini justru mengatakan bahwa Islam dibawa oleh bangsa Moor dengan cara memusnahkan penguasa di Jawa dan digantikan oleh bangsanya. 

Pires juga mengatakan bukan hanya orang Moor saja yang menyebarkan agama Islam di Jawa tetapi ada juga dari bangsa Tionghoa. Ia mengatakan bahwa pemimpin Jawa  pada saat itu bukanlah penduduk pribumi tetapi orang Tionghoa. 

Pires juga menjelaskan adanya kerajaan Islam di pesisir Banda. Ternate, Tidore dan Bacan. Dimana raja Tidore memiliki gelar seperti raja di India sedangkan raja Ternate memiliki gelar sultan. Sementara itu di Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor dan Timor di sebelah timur Pulau Jawa belum mendapat pengaruh Islam. 

The post 5 Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dari Luar Negeri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>