teori pertumbuhan ekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-pertumbuhan-ekonomi Fri, 08 Dec 2023 07:12:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico teori pertumbuhan ekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-pertumbuhan-ekonomi 32 32 2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter https://haloedukasi.com/teori-pertumbuhan-ekonomi-schumpeter Fri, 08 Dec 2023 07:12:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46881 Joseph Schumpeter adalah seorang ekonom yang lahir pada tanggal 8 Februari 1883. Tidak hanya menjadi seorang ekonom, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Austria. Schumpeter termasuk ekonom yang terkenal pada abad ke-20. Salah satu karya yang fenomenal adalah destruksi kreatif dalam ekonomi. Pada tahun 1909, Schumpeter pernah menjabat sebagai profesor ekonomi dan pemerintahan di […]

The post 2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Joseph Schumpeter adalah seorang ekonom yang lahir pada tanggal 8 Februari 1883. Tidak hanya menjadi seorang ekonom, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Austria. Schumpeter termasuk ekonom yang terkenal pada abad ke-20.

Salah satu karya yang fenomenal adalah destruksi kreatif dalam ekonomi. Pada tahun 1909, Schumpeter pernah menjabat sebagai profesor ekonomi dan pemerintahan di sebuah Universitas Czernowitz. Schumpeter menikah sebanyak 3 kali dan terakhir ia menikah dengan seorang profesor bernama Elizabeth.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

Schumpeter dapat dikatakan sebagai orang pertama yang mendalami tentang pertumbuhan ekonomi. Penjelasan ini ditulisnya pada tahun 1911, melalui karyanya yang berjudul Theorie der Wirtschaftlichen Entwicklung.

Kemudian buku tersebut dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Theory of Economic Development yang di mana memasukkan unsur entrepreneurship di dalamnya. Di dalam teori tersebut menjelaskan peran entrepreneur dalam inovasi ekonomi.

Berikut ini selengkapnya mengenai teori pertumbuhan ekonomi menurut Schumpeter.

1. Creative Destruction (Penghancuran Ekonomi)

Teori fenomenal dari Schumpeter dikenal dengan nama creative destruction atau penghancuran ekonomi. Hal ini berarti adanya membongkar adanya praktik-praktik yang sudah lama guna membuka jalan inovasi. Teori ini mendorong adanya kapitalisme dalam ekonomi. Adanya teori penghancuran ekonomi Schumpeter merupakan inovasi dalam bidang manufaktur sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.

Keberadaan Creative Destruction mengenalkan adanya produk, ide-ide yang lebih fresh, teknologi baru. Pengenalan hal-hal baru dalam ekonomi untuk menganggantikan ide-ide lama sehingga muncul yang namanya inovasi. Salah satu pendorong dari penghancuran kreatif adalah keberadaan inovasi. Tidak akan ada penghancuran kreatif jika tidak ada inovasi.

Begitupun tanpa adanya seorang inovator maka tidak akan ada perubahan dalam penghancuran kreatif. Penghancuran kreatif mementingkan keberadaan aktor serta gagasan baru sehingga inovasi-inovasi tersebut dapat muncul. Sekalipun telah memiliki ide baru namun tidak memiliki seorang inovator, maka penghancuran kreatif tidak akan berlangsung. Sebab, keduanya menjadi kunci berjalannya creative destruction.

Inovator yang dimaksud dalam hal ini adalah seorang pengusaha. Di mana pengusaha bukanlah seseorang yang memiliki skill manajemen yang biasa saja melainkan seseorang yang Inovasi dalam creative destruction terdiri dari:

  • Mengenalkan produk baru yang lebih unggul.
  • Mengenalkan sistem produksi baru yang lebih efektif dan efisien.
  • Membuka daerah atau kawasan pasar baru. Perluasan pasar baru dilakukan dengan cara memperluas kegiatan ekspor perusahaan.
  • Adanya perubahan pada sistem kerja industri

Keberadaan proses penghancuran kreatif akan menimbulkan adanya persaingan antara teknologi dengan produk lama dan baru. Keberadaan produk baru harus terbukti lebih efektif serta unggul dibandingkan dengan produk lama. Maka dari itu, hal tersebut dapat menimbulkan adanya persaingan di antara produk lama dengan produk baru.

Untuk menemukan inovasi dalam perusahaan bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, biasanya para pengusaha melakukan cara terbaik untuk mendapatkan produk yang sesuai. Mereka membutuhkan banyak pertimbangan untuk mengganti semua hal lama yang sudah dijalaninya dengan hal-hal baru. Hal yang menjadi pertimbangan adalah apakah inovasi ini dapat membawa keunggulan pada perusahaan.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter tidak memperhatikan aspek pertumbuhan penduduk dan keterbatasan sumber daya. Hal itu tersebut bukanlah bagian penting dari perkembangan ekonomi bagi suatu negara.

Justru hal terpenting dari pertumbuhan ekonomi menurut Schumpeter adalah adanya inovasi dari seorang pengusaha atau wirausaha. Oleh karena itu, ia memasukkan unsur entrepreneurship dalam teorinya.

Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter berlainan dengan teori pertumbuhan ekonomi klasik yang digagas oleh para pendahulunya. Mereka lebih memfokuskan pada dampak pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Schumpeter justru menekankan pada usaha para aktor dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Dalam hal ini yang dimaksud adalah para pengusaha. Teori pertumbuhan ekonomi yang digagas oleh Schumpeter berfokus pada peranan seorang wirausaha yang memiliki sikap inovatif.

Intinya, keberadaan teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter mendobrak praktik-praktik lama dalam ekonomi agar sumber daya dan energi baru dapat dikembangkan lebih inovatif. Inovasi sangat dibutuhkan untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menurut Schumpeter.

Menurutnya, pembangunan ekonomi merupakan hasil natural dari kekuatan dalam pasar yang diciptakan untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter memposisikan ekonomi sebagai hal yang bersifat dinamis dan organik.

Tentunya hal tersebut bertentangan dengan model matematika statis yang dirancang oleh Ilmu Ekonomi Tradisional Crambidge. Tujuan akhir dari pasar bukanlah bermuara pada keseimbangan. Sebaliknya, banyak perubahan yang naik turun dan berlangsung secara terus menerus kemudian dibentuk kembali dan digantikan oleh adanya persaingan atau inovasi.

Dengan adanya inovasi lewat cara mengenalkan teknologi, dapat memberikan kentungan lebih pada perusahaan. Di mana hal tersebut merupakan sumber pendapatan yang penting bagi total kapital pada perusahaan yang memperkenalkan teknologi baru.

Hanya saja, keuntungan yang dihasilkan bersifat monopolistik. Hal ini dikarenakan hanya beberapa perusahaan yang menggunakan teknologi baru tersebut. Keuntungan monopolistik itu tidak akan tetap, bisa saja bertambah atau justru menurun.

Hal ini dikarenakan seiring dengan waktu berjalan, pengenalan teknologi baru akan membuat adanya peniruan oleh beberapa perusahaan lain. Hal inilah yang akan membuat turunnya keuntungan monopolistik.

Sebab, inovasi yang dilakukan sudah menyebar dan dilakukan oleh beberapa perusahaan sehingga hal tersebut bukan lagi hal yang baru. Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter berkaitan dengan penghancuran kreatif.

Di mana salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kewirausahaan. Wirausaha merupakan aktor dalam penghancuran kreatif. Seorang wirausaha merupakan seseorang akan mengembangkan produk, teknologi serta memperluas pasar yang telah ada.

Sebagai seorang agen dalam penghancuran kreatif, mereka yang akan bertanggung jawab dalam mengawasi pengaturan perubahan yang terjadi. Selain itu, mereka juga bertugas untuk memberikan pemahaman kepada para staff internal serta konsumen.

Mereka akan menjelaskan mengenai perubahan yang akan dilakukan dan bagaimana dengan dampaknya pada perusahaan. Dengan begitu, seorang wirausaha atau pengusaha yang akan mengendalikan penuh proses penghancuran kreatif.

Selanjutnya hal yang tidak kalah penting dalam teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter adalah modal. Untuk dapat melakukan perubahan secara menyeluruh dan besar-besaran membutuhkan biaya yang besar.

Ketika mengadakan perubahan, perusahaan harus siap dengan segala risikonya termasuk dengan biaya atau finansial yang akan dikeluarkan. Biaya-biaya ini akan digunakan untuk membuat produk baru, metode baru bahkan membuka pasar-pasar baru.

Selain itu, biasanya biaya juga digunakan untuk proses pengembangan iniovasi atau riset. Penelitian perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan langkah bijak saat melakukan perubahan. Biasanya perusahaan akan menggunakan modal ventura saat melakukan penghancuran kreatif.

The post 2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Sollow Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/teori-pertumbuhan-ekonomi-robert-sollow Fri, 08 Dec 2023 06:43:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46868 Robert Sollow lahir di Brooklyn pada tahun 1924 dan mendapatkan beasiswa ke Universitas Harvard ketika berusia enam belas tahun. Pada tahun 1942, Robert Solow meninggalkan Harvard untuk kemudian bergabung dengan Angkatan Darat AS. Ia pernah terlibat dalam Perang Dunia II di Afrika Utara dan Sisilia. Kemudian, pada tahun 1945, ia kembali lagi ke Harvard. Sebagai […]

The post 3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Sollow Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Robert Sollow lahir di Brooklyn pada tahun 1924 dan mendapatkan beasiswa ke Universitas Harvard ketika berusia enam belas tahun. Pada tahun 1942, Robert Solow meninggalkan Harvard untuk kemudian bergabung dengan Angkatan Darat AS.

Ia pernah terlibat dalam Perang Dunia II di Afrika Utara dan Sisilia. Kemudian, pada tahun 1945, ia kembali lagi ke Harvard. Sebagai seorang mahasiswa di Harvard, Robert Sollow pernah menjabat sebagai asisten peneliti di bawah bimbingan profesor dan ekonom Wassily Leontief.

Selama menjadi asisten peneliti, ia memberikan kontribusi di bidang ekonomi yakni pada metode analisis input-output. Kemudian metode analisis ini dikembangkan oleh Leontief. Kemudian ia pernah menjabat sebagai asisten profesor di MIT.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Solow

Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Presidential Medal of Freedom atas kontribusinya yang luar biasa terhadap teori dan praktik ekonomi. Robert Solow terkenal dengan karyanya mengenai teori pertumbuhan. Ia membantu mengembangkan model pertumbuhan Neo-Klasik Solow-Swan. Teori pertumbuhan Neo Klasik merupakan sebuah teori inovatif dalam bidang ekonomi.

Berikut ini teori pertumbuhan Neo Klasik menurut Robert Sollow.

1. Modal

Teori pertumbuhan neoklasik merupakan salah satu teori ekonomi yang menjabarkan bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dihasilkan dari perpaduan tiga kekuatan pendorong yakni tenaga kerja, modal, dan teknologi.

Teori ini dikemukakan oleh Robert Sollow dan Trevor Swan. Menurut Robbert Solow, dalam waktu yang panjang, keberadaan tabungan dapat menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, dengan meningkatnya tabungan, maka akan membuat modal serta output yang dihasilkan semakin meningkat.

Di mana teori tersebut menjelaskan bahwa keseimbangan jangka pendek dihasilkan dari variasi total tenaga kerja dan modal dalam fungsi produksi. Keberadaan teori pertumbuhan neo klasik membantah bahwa keseimbangan sementara berbeda dengan keseimbangan jangka panjang. Di mana keseimbangan tersebut tidak membutuhkan salah satu dari ketiga faktor tersebut.

Teori pertumbuhan ini menjelaskan bahwa total modal dalam suatu perekonomian, dan bagaimana orang menggunakan modal tersebut, memiliki peranan yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

2. Teknologi

Robert Sollow mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan serangkaian aktivitas yang memiliki empat faktor utama yakni manusia, jumlah modal, teknologi modern serta hasil produksi. Menurut Biro Riset Ekonomi Nasional menyebutkan bahwa Robert Solow dan Trevor Swan adalah orang yang berperan dalam mengembangkan dan mengenalkan model pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang selama tahun 1956.

Untuk pertama kalinya model ini memperhatikan adanya peningkatan populasi eksogen dalam menentukan tingkat pertumbuhan. Namun, pada tahun 1957, Robert Sollow menggabungkan perubahan teknologi ke dalam model ini.

Teori tersebut juga mengatakan bahwa perubahan teknologi memiliki pengaruh yang besar bagi suatu perekonomian. Teknologi tidak dapat pisahkan dari adanya pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan tanpa adanya kemajuan teknologi. Oleh karena itu, teknologi dimasukkan ke dalam faktor utama pertumbuhan ekonomi.

3. Tenaga Kerja

Secara lebih lanjut, hubungan antara modal dan tenaga kerja dalam suatu perekonomian menentukan bagaimana hasil pertumbuhan ekonomi nantinya. Kinerja tenaga kerja dapat meningkat jika menggunakan teknologi dalam proses produksi. Selain itu, teknologi juga meningkatkan kemampuan hasil produksi dari tenaga kerja.

Oleh karena itu, fungsi produksi teori pertumbuhan neoklasik digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan keseimbangan suatu perekonomian.

Fungsi tersebut adalah Y = AF (K, L).

Y= Menunjukkan produk domestik bruto (PDB) suatu perekonomian.
K= Mewakili bagian modalnya.
L= Menggambarkan jumlah tenaga kerja tidak terampil dalam suatu perekonomian.
A= Mewakili tingkat teknologi yang menentukan.

Namun, karena adanya hubungan antara tenaga kerja dan teknologi, fungsi produksi suatu perekonomian kerap kali ditulis ulang menjadi Y = F (K, AL).

PDB dipengaruhi oleh peningkatan salah satu input sehaingga dapat mencapai keseimbangan perekonomian. Namun, jika ketiga faktor dalam teori pertumbuhan neoklasik tidak semuanya sama, maka keuntungan dari tenaga kerja tidak terampil dan modal terhadap perekonomian akan berkurang.

Hasil yang semakin berkurang ini menyiratkan bahwa adanya peningkatan dari kedua input ini sehingga dapat mengakibatkan adanya penurunan hasil secara eksponensial. Sementara itu, peranan teknologi terhadap pertumbuhan serta hasil yang dihasilkan menjadi tidak terbatas.

Contoh Teori Pertumbuhan Neoklasik

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 yang kemudian diterbitkan dalam Tema Ekonomi oleh Dragoslava Sredojević, Slobodan Cvetanović, dan Gorica Bošković. Penelitian tersebut memiliki judul “Perubahan Teknologi dalam Teori Pertumbuhan Ekonomi: Pendekatan Neoklasik, Endogen, dan Evolusioner-Institusional”.

Di mana ketiga tokoh ini meneliti secara khusus adanya peran teknologi serta perannya dalam teori pertumbuhan neoklasik. Para peneliti menemukan adanya kesepakatan di antara berbagai perspektif ekonomi yang semuanya merujuk pada perubahan teknologi sebagai penggerak utama dari pertumbuhan ekonomi.

Misalnya, secara historis kelompok neoklasik telah menekan pada beberapa negara untuk melakukan investasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian menuju inovasi. Para pendukung teori endogen menekankan faktor-faktor seperti melimpahnya teknologi serta penelitian dan pengembangan sebagai katalis bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Terakhir, ekonom evolusioner dan institusional mempertimbangkan lingkungan ekonomi dan sosial dalam model inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi mereka. Dalam teori pertumbuhan neo klasik, pertumbuhan penduduk diartikan memiliki dampak positif dan negatif.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan dampak positif, maka pertumbuhan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang produktif.

The post 3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Sollow Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo dan Dampaknya https://haloedukasi.com/teori-pertumbuhan-ekonomi-david-ricardo Thu, 07 Dec 2023 10:01:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46863 David Ricardo adalah seorang ekonom klasik yang berasal dari abad ke-18. Ia mengembangkan beberapa teori utama yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi. Bersama dengan para ekonom lainnya, ia menemukan hukum keuntungan marjinal yang semakin berkurang. Selain itu, salah satu karya terkenalnya adalah Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan. David lahir pada tahun 1772 dan memiliki […]

The post 3 Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
David Ricardo adalah seorang ekonom klasik yang berasal dari abad ke-18. Ia mengembangkan beberapa teori utama yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi. Bersama dengan para ekonom lainnya, ia menemukan hukum keuntungan marjinal yang semakin berkurang.

Selain itu, salah satu karya terkenalnya adalah Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan. David lahir pada tahun 1772 dan memiliki sekitar 17 orang saudara. Sejak berusia 14 tahun, ia telah bekerja dengan ayahnya menjadi seorang pialang saham.

Namun, saat menginjak umur 21 tahun ia tidak dianggap oleh sang ayah karena menikah di luar agamanya. Bukan hanya seorang ekonom, David Ricardo rupanya pernah menjabat sebagai seorang parlemen dengan cara membeli kursi.

Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kegiatan ekonomi yang bersamaan dengan adanya peningkatan jumlah barang dan jasa. teori pertumbuhan ekonomi. Banyak para ahli ekonom yang menjelaskan David Ricardo memberikan pemahamannya mengenai pertumbuhan ekonomi. Untuk menjelaskan hal tersebut, ia juga memberikan beberapa teori pendukung.

Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh tingkat pertumbuhan penduduk di negara tersebut. Jika suatu negara mengalami pertumbuhan penduduk, maka jumlah tenaga kerja pun mengalami pertambahan. Hal ini akan membuat upah menurun dan pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan.

Contohnya seperti di Indonesia memiliki upah yang cenderung lebih rendah dibandingkan Singapura. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk di Indonesia lebih cepat sehingga jumlah penduduk melimpah. Dengan memiliki banyak penduduk, maka bukan hal yang susah untuk mecari tenaga kerja. Hal ini membuat upah tenaga kerja di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan di Singapura.

Dengan kelebihan jumlah penduduk membuat tenaga kerja yang membutuhkan perusahaan. Bukan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Itulah mengapa negara ini masih banyak yang mengalami pengangguran. Berbeda dengan negara Singapura yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Oleh karen itu, upah di negara ini lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.

Untuk menjelaskan teori pertumbuhan penduduk, David Ricardo juga menjabarkan beberapa teori pendukung sebagai berikut.

1. Teori Keunggulan Komparatif

Teori pendukung dari pertumbuhan ekonomi adalah keberadaan teori keunggulan komparatif. Bahkan teori ini menjadi solusi bagi dampak yang timbul akibat pertumbuhan penduduk yang cepat. Teori keunggulan komparatif mengatakan bahwa setiap negara dapat merasakan manfaat dari perdagangan internasional ketika memfokuskan produksi pada barang-barang yang memiliki biaya peluang produksi yang lebih rendah.

Sekalipun negara tersebut tidak memiliki keunggulan absolut pada prodouksi barang-barang tertentu. Contohnya keuntungan produksi timbal balik dapat terlihat antara kerja sama negara Inggris dan Tiongkok.

Di mana negara Tiongkok akan fokus untuk memproduksi porselen dan juga teh. Sementara itu, Inggris lebih fokus pada produksi suku cadang mesin. Perdagangan Internasional berpatokan pada keunggulan komparatif atau efisiensi relatif daripada keunggulan absolut yang dimiliki.

Suatu barang yang relatif lebih efisien dalam proses produksinya maka memiliki kesempatan besar untuk dijual. Sebab, setiap negara cenderung menjual barang dengan kriteria tersebut. Oleh karena itu, melalui adanya spesialisasi, setiap negara akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan internasional.

Melalui adanya teori keunggulan komparatif, Ricardo menyatakan bahwa kegiatan ekonomi setiap negara harus fokus pada industri yang menjadi unggulan dari negaranya. Di mana produksi barang tersebut harus yang paling menjual secara internasional. Untuk barang-barang yang tidak diproduksi oleh negara, maka negara tersebut harus mengadakan kegiatan perdagangan internasional dengan negara-negara lainnya.

2. Teori Nilai Kerja

Teori nilai kerja merupakan teori yang terkenal dari seorang David Ricardo. Menurut teori nilai kerja, nilai suatu barang dapat diukur dengan cara kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang tersebut. Berdasarkan teori ini, biaya tidak dapat disematkan pada imbalan yang dibayarkan pada tenaga kerja.

Biaya dapat disematkan pada total biaya produksi. Contoh dari teori ini adalah jika untuk membuat sebuah meja dibutuhkan waktu dua jam dan waktu membuat kursi dibutuhkan satu jam. Oleh karena itu, satu meja dapat memiliki nilai sama dengan dua kursi.

Hal ini tidak berkaitan dengan berapa biaya per jamnya yang dibutuhkan untuk membuat kursi dan meja. Teori nilai kerja menurut David Ricardo akan menjadi landasan bagi konsep marxisme. Menurut David Ricardo, upah setiap pekerja bergantung pada keperluan subsistensinya yakni kebutuhan minimum yang dibutuhkan oleh pekerja agar dapat bertahan hidup.

Kebutuhan minimum yang dimaksud oleh David Ricardo adalah kebutuhan yang bergantung pada lingkungan serta adat istiadat dari penduduk sekitar. Sebab, standar hidup setiap daerah memiliki perbedaan. Jika standar hidup mengalami peningkatan, maka upah yang haris dibayarkan untuk para pekerja juga harus meningkat.

3. Teori Sewa

David Ricardo merupakan satu-satunya seorang ekonom yang membahas mengenai sewa. Sewa merupakan manfaat yang dirasakan oleh seorang pemilik dikarenakan kepemilikannya bukan perannya dalam berlangsungnya kegiatan produksi.

Teori sewa ini diterapkan pada ekonomi pertanian. Contohnya keuntungan dari naiknya harga padi-padi cenderung dapat diterima oleh pemilik lahan dalam bentuk sewa pertanian yang nantinya dibayarkan oleh para petani.

Namun, teori ini juga digunakan dalam ekonomi politik pada gagasan pencarian rente. Dimana pemilik aset yang mendapatkan benefit dari kebijakan publik yang secara langsung meningkatkan harga sewa memiliki, dan bertindak, insentif untuk mempengaruhi kebijakan publik.

Teori sewa yang digagas oleh David Ricardo berpatokan pada teori Malthus, yakni teori sewa diferensial. Nilai sewa berasal dari adanya perbedaan pada tingkat kesuburan tanah. Ketika tingkat kesuburan suatu tanah semakin menurun, maka sewa diferensial akan naik.

Dampak Teori Pertumbuhan Ekonomi

Menurut David Ricardo, pertumbuhan penduduk yang cepat akan membuat adanya penurunan pada upah dan juga tenaga kerja. Hal ini disebabkan oleh adanya hukum hasil menurun yang berlaku pada sumber daya alam terutama tanah.

Menurutnya, tingkat kesuburan tanah tidak bisa disamakan. Tanah yang lebih subur akan menghasilkan produk yang lebih banyak meskipun memiliki input yang sama. Berbeda dengan tanah yang tidak subur, sekalipun inputnya sama namun outputnya tidak akan sama.

Namun, seiring dengan pertumbuhan penduduk membuat jumlah tanah yang subur semakin langka. Dengan begitu, tanah-tanah yang tidak subur akan digunakan untuk kebutuhan produksi. Akibatnya hasil produksi akan mengalami penurunan dan biaya akan semakin meningkat.

Kenaikan biaya produksi ini akan membuat kenaikan pada harga barang dan juga jasa. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi menurun sehingga upah tenaga kerja pun ikut menurun. Upah tenaga kerja yang menurun sampai ke titik minimum sehingga hanya cukup untuk membiaya kebutuhan hidup saja.

Kondisi inilah yang dinamakan dengan keadaan stagnan. Di mana pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai. Untuk mengatasi permasalahan ini David Ricardo memberikan sejumlah solusi yakni sebagai berikut:

  • Mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk melalui program pemerintah keluarga berencana atau dapat pula dengan meningkatkan pendidikan.
  • Meningkatkan penggunaan teknologi dan informasi dalam rangka meningkatkan kinerja tenaga kerja
  • Meningkatkan perdagangan internasional melalui keunggulan komparatif setiap negara untuk memproduksi barang.

Bagi para penganut teori ekonomi klasik, David Ricardo merupakan ahli yang paling menonjol dibandingkan yang lainnya. Dapat dikatakan bahwa David Ricardo merupakan ahli ekonom pertama yang menggunakan analisa dengan menggunakan pendekatan yang bersifat teoritis dan deduktif. Artinya, analisis ini menggunakan hipotesis yang diolah dengan menggunakan pendekatan serta logika.

Di mana kesimpulan akhirnya akan diwujudkan sebagai kerangka analisis teoritis. Hal ini berbeda dengan pendekatan yang dilakukan oleh ekonom terdahulu seperti Adam Smith. Ia menggunakan pendekatan yang bersifat empiris serta deduktif.

The post 3 Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>