Teori tindakan sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-tindakan-sosial Fri, 15 Dec 2023 09:13:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Teori tindakan sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/teori-tindakan-sosial 32 32 Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcott Parsons Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/teori-tindakan-sosial-max-weber-dan-talcott-parsons Fri, 15 Dec 2023 09:13:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47024 Ilmu sosiologi mencakup banyak hal untuk dibahas, namun satu hal yang pasti, tindakan sosial adalah objek studi sosiologi. Karena memelajari hubungan interaksi antar manusia dalam hidup bermasyarakat beserta perilakunya, maka tindakan sosial pada dasarnya memengaruhi tindakan sosial individu maupun suatu kelompok tertentu. Tindakan sosial tidak hanya bagaimana individu atau kelompok tertentu berperilaku atau menyikapi sesuatu. […]

The post Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcott Parsons Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu sosiologi mencakup banyak hal untuk dibahas, namun satu hal yang pasti, tindakan sosial adalah objek studi sosiologi. Karena memelajari hubungan interaksi antar manusia dalam hidup bermasyarakat beserta perilakunya, maka tindakan sosial pada dasarnya memengaruhi tindakan sosial individu maupun suatu kelompok tertentu.

Tindakan sosial tidak hanya bagaimana individu atau kelompok tertentu berperilaku atau menyikapi sesuatu. Bagaimana perilaku atau sikap tersebut kemudian memengaruhi pihak lain juga menjadi fokus dari suatu tindakan sosial, termasuk dampak dari suatu ucapan (baik positif maupun negatif dan saran maupun kritik).

Dalam memelajari sosiologi, terdapat banyak teori yang perlu dipahami, termasuk dalam objek kajian seperti tindakan sosial. Max Weber dan Talcott Parsons adalah dua tokoh terkenal yang berhubungan dengan teori tindakan sosial dan berikut ini adalah penjelasan beserta contohnya.

Teori Tindakan Sosial Max Weber

Max Weber tidak dapat dipisahkan dari pemikiran tindakan sosial dan teori sosiologi tentang ini. Menurutnya, tindakan sosial adalah seluruh tindakan yang manusia lakukan dalam kehidupan sosial. Hanya jika tindakan tersebut bermakna bagi pihak lain atau setidaknya pertimbangan bagi pihak lain untuk berperilaku, bertindak dan bersikap.

Dalam hidup bermasyarakat, tak dapat dipungkiri bahwa setiap tindakan, respon, perilaku, sikap, dan perkataan yang dimiliki oleh manusia akan saling memengaruhi dan memberi dampak, entah itu positif atau negatif.

Tindakan sosial berdasarkan teori Max Weber berintikan bahwa tindakan seorang manusia perlu memiliki arti subjektif tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang lain. Adanya nilai subjektif yang bisa dijadikan sebagai orientasi bagi individu maupun suatu kelompok untuk berperilaku sangat penting dalam setiap tindakan sosial.

Kehidupan sosial pun sarat akan sebab dan akibat, maka tindakan sosial menurut Max Weber mengarah pada hal ini. Namun menurutnya, tindakan sosial adalah tindakan individu atau kelompok yang hanya diarahkan kepada manusia lainnya (baik itu kepada satu orang atau beberapa orang dan bahkan beberapa kelompok) dan bukan kepada benda mati. Sebab bila diarahkan kepada benda mati, tindakan seseorang ini tidak dapat dianggap sebagai tindakan sosial.

Teori tersebut disempurnakan dengan 4 hal tambahan sebagai klasifikasi indikasi tindakan sosial beserta makna subjektifnya pada manusia, yaitu :

1. Zwerk Rational / Tindakan Rasionalitas Instrumental

Tindakan sosial tipe ini mengutamakan adanya tujuan bagi seseorang sebelum memutuskan bertindak akan sesuatu. Seseorang dengan tindakan rasionalitas instrumental artinya melakukan tindakan dengan tujuan yang jelas disertai dengan penggunaan alat yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.

Tindakan sosial tipe ini juga dilakukan secara sadar dan berdasarkan pada logika atau secara rasional. Ada banyak pertimbangan dibalik satu atau lebih keputusan sebelum bertindak agar tujuannya tercapai. Dari adanya satu tujuan yang ditentukan ini pun dapat kemudian menjadi alat untuk menggapai tujuan lain.

2. Werk Rational / Tindakan Rasional Nilai

Tindakan sosial tipe ini adalah tindakan yang dilakukan seseorang dengan mengutamakan rasionalitas. Tidak sekadar pertimbangan masak-masak, tapi juga ada perhitungan yang dilakukan dalam penentuan tujuan maupun penyediaan alat untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Namun selain berpaku pada tindakan sosial yang rasional, seseorang di sini tidak melupakan nilai-nilai yang ada dan berlaku di tengah masyarakat. Segala keputusan dan tindakan tertentu tidak lepas dari atas dasar nilai agama dan nilai sosial.

3. Affectual Action / Tindakan Afektif

Tindakan sosial tipe ini dilakukan oleh seseorang lebih kepada dasar emosi dan cenderung kurang menggunakan logika atau tidak secara rasional. Tindakan afektif adalah tindakan sosial yang penuh dengan spontanitas namun mencerminkan apa yang dirasakan oleh seseorang tersebut.

Biasanya, tindakan afektif lebih mengutamakan perasaan dan dalam setiap sikap, perkataan dan perilakunya bahkan tidak direncanakan secara sadar seperti tipe tindakan sosial lainnya. Tindakan ini lebih bersifat bias dengan adanya faktor dari luar yang memicu tindakan seseorang tanpa melibatkan refleksi intelektual.

4. Traditional Action / Tindakan Tradisional

Tindakan sosial tipe ini adalah tindakan yang didasarkan pada kebiasaan dan tradisi turun-temurun. Seperti istilahnya, tindakan tradisional merujuk pada tindakan sosial yang sudah ada sedari zaman nenek moyang dan seseorang melakukannya karena merasa sudah seharusnya demikian.

Maka dengan kata lain, tindakan sosial tradisional adalah perilaku dan sikap seseorang tanpa adanya perencanaan matang dan tidak berpaku pada logika. Karena berdasarkan perilaku dan tindakan nenek moyang, maka tindakan juga tidak didasari oleh refleksi secara sadar.

Pada teori tindakan sosial menurut Max Weber, contoh yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.

  • Ketika melihat ibu hamil atau lansia saat berada dalam sebuah kereta atau bus, seseorang yang lebih muda dapat berdiri dan menyilakan orang yang lebih membutuhkan tempat duduk untuk duduk. (Hal ini tergolong sebagai tindakan rasional nilai yang berdasar pada nilai-nilai sosial).
  • Seorang perempuan yang memutuskan mengenakan jilbab sebagai bentuk ketaatan beragama dan memenuhi nilai-nilai agama.
  • Orang tua yang bekerja keras menafkahi anak supaya dapat memberi makan anak setiap hari, menyekolahkan anak, dan menjamin masa depan anak dengan baik. (Hal ini tergolong sebagai tindakan sosial rasional instrumental yang mengutamakan kesadaran dan perhitungan saat hendak bertindak).
  • Seseorang yang lebih muda membungkuk atau mencium tangan saat memberi salam kepada orang yang lebih tua. (Hal ini tergolong sebagai tindakan sosial tradisional yang diajarkan turun-temurun sebagai bentuk penghormatan dan kesopanan kepada orang tua).
  • Dua orang yang sedang jatuh cinta dan tampak kasmaran; dua orang yang bertengkar dan saling menyakiti perasaan karena kemarahan; dan seseorang yang menangis saat putus cinta. (Hal-hal ini tergolong sebagai tindakan sosial afektif karena mengedepankan emosi daripada logika).

Teori Tindakan Sosial Talcott Parsons

Selain Max Weber, Talcott Parsons merupakan seorang tokoh teorikus sosiologi yang juga membahas tentang tindakan sosial. Dari teori Max Weber yang sudah ada, Parsons mengembangkannya menjadi sebuah konsep di mana tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan individu masih di dalam norma berlaku di masyarakat.

Tindakan sosial menurut Parsons lebih kepada tindakan dengan perencanaan matang dan memiliki tujuan selain mengutamakan norma sebagai dasar. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, seseorang atau suatu kelompok harus sudah siap dengan segala alat atau hal-hal yang memang dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan tersebut.

Tujuan dari tindakan sosial yang didasarkan pada norma adalah agar kebersamaan antar individu tetap terjaga. Tanpa memedulikan norma, kehidupan sosial yang rentan terhadap konflik karena adanya kepentingan berbeda-beda antar individu maupun kelompok dapat terjadi dengan mudah.

Namun intinya, teori Talcott Parsons dan Max Weber masih dalam konsep yang sama, yakni tindakan sosial adalah ketika seseorang berperilaku dengan tujuan memberi dampak secara positif kepada orang atau pihak lain. Menurut Parsons, sarana nilai-nilai dan norma maupun situasi serta kondisi di tengah masyarakat dan interaksinya merupakan komponen penting dalam setiap tindakan sosial.

Seperti teori tindakan sosial Max Weber yang tidak asing di sekitar kita, berikut ini juga merupakan beberapa contoh teori tindakan sosial Talcott Parsons yang perlu diketahui.

  • Sebuah pemerintahan pusat atau daerah yang memerlukan partai politik atau organisasi masyarakat sebagai alat pemenuh kebutuhan dalam proses mencapai tujuan pemerintahan tersebut.
  • Sebuah organisasi yang membutuhkan anggota agar dapat mengampanyekan proyek tertentu sebagai upaya mencapai tujuan utama terbentuknya organisasi tersebut.

Dari teori tindakan sosial Max Weber dan Talcott Parsons beserta contohnya, kita dapat menyimpulkan bahwa teori-teori tersebut menjadi bagian dan bahkan pedoman bagi individu maupun kelompok untuk menjaga dinamika sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

The post Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcott Parsons Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcot Parsons https://haloedukasi.com/teori-tindakan-sosial-max-weber-dan-talcot-parsons Mon, 06 Nov 2023 05:45:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46472 Teori Tindakan Sosial, yang dikembangkan oleh sosiolog Max Weber, adalah sebuah kerangka konseptual dalam ilmu sosial yang mengkaji dan menjelaskan perilaku sosial manusia. Dalam teori ini, tindakan sosial manusia dipahami melalui pemahaman makna subjektif yang melekat pada tindakan tersebut. Hal ini berarti bahwa individu bertindak berdasarkan pemahaman dan interpretasi pribadi mereka terhadap situasi, nilai, dan […]

The post Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcot Parsons appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Tindakan Sosial, yang dikembangkan oleh sosiolog Max Weber, adalah sebuah kerangka konseptual dalam ilmu sosial yang mengkaji dan menjelaskan perilaku sosial manusia. Dalam teori ini, tindakan sosial manusia dipahami melalui pemahaman makna subjektif yang melekat pada tindakan tersebut. Hal ini berarti bahwa individu bertindak berdasarkan pemahaman dan interpretasi pribadi mereka terhadap situasi, nilai, dan tujuan mereka.

Inti dari Teori Tindakan Sosial adalah pemahaman makna subjektif dan pentingnya memahami perspektif individu dalam menganalisis tindakan sosial. Teori ini juga mencakup konsep rasionalitas dalam tindakan sosial dan mempertimbangkan peran struktur sosial serta agensi individu dalam membentuk perilaku sosial.

Dengan pendekatan ini, Teori Tindakan Sosial membantu menjelaskan bagaimana manusia berinteraksi, mengambil keputusan, dan bertindak dalam masyarakat dengan mempertimbangkan aspek makna subjektif yang melatarbelakangi tindakan mereka.

Teori Tindakan Sosial Menurut Max Weber

Teori Tindakan Sosial yang dikembangkan oleh Max Weber adalah salah satu konsep fundamental dalam sosiologi. Teori tersebut menjelaskan cara manusia bertindak dalam konteks sosial dan alasan untuk melakukannya.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait teori tindakan sosial menurut Max Weber.

1. Makna Subjektif

Weber mengemukakan bahwa tindakan sosial manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti struktur sosial, tetapi juga oleh makna subjektif yang melekat pada tindakan tersebut. Setiap individu memberikan makna tertentu pada tindakan mereka, dan itu bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

2. Rasionalitas

Weber mengidentifikasi empat jenis rasionalitas yang dapat memotivasi tindakan sosial, yaitu rasionalitas tujuan (bertindak sesuai dengan tujuan yang diinginkan), rasionalitas nilai (bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini), rasionalitas instrumental (bertindak dengan mempertimbangkan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan), dan rasionalitas emosional (bertindak berdasarkan emosi dan perasaan).

3. Verstehen

Konsep Verstehen merujuk pada usaha untuk memahami makna subjektif yang mendasari tindakan sosial. Weber berpendapat bahwa para peneliti sosial harus berusaha untuk memahami dan merasakan pandangan dunia individu yang melakukan tindakan tersebut, dengan tujuan memahami mengapa tindakan tersebut dilakukan.

4. Struktur Sosial dan Agensi

Teori tindakan sosial Weber mengakui peran penting struktur sosial dalam membentuk tindakan sosial, tetapi juga menekankan agensi individu. Hal itu berarti bahwa meskipun struktur sosial memberikan kerangka kerja, individu memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak berdasarkan pemahaman mereka sendiri.

Dengan demikian, teori tindakan sosial Max Weber membantu memahami kerumitan tindakan sosial manusia dengan mengintegrasikan aspek makna subjektif, rasionalitas, dan interaksi antara struktur sosial dan agensi individu serta telah menjadi dasar penting dalam pemahaman sosiologi dan ilmu sosial secara lebih luas.

Teori Tindakan Sosial Menurut Talcot Parsons

Talcott Parsons adalah seorang sosiolog Amerika yang berkontribusi besar dalam pengembangan teori tindakan sosial serta mengembangkan konsep yang dikenal sebagai teori tindakan sosial parsons yang memiliki beberapa poin yaitu sebagai berikut.

1. Fungsionalisme

Parsons mendasarkan teorinya pada pendekatan fungsionalisme. Dia berpendapat bahwa tindakan sosial memiliki fungsi dalam masyarakat, dan tujuan dari tindakan sosial adalah untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas dalam struktur sosial.

2. Agensi dan Struktur

Seperti Weber, Parsons juga mengakui peran penting agensi (individu) dan struktur sosial dalam tindakan sosial serta mengklasifikasikan agensi sebagai tindakan yang diarahkan secara subjektif dan struktur sebagai norma dan nilai-nilai yang mengarahkan tindakan. Parsons berusaha untuk memahami bagaimana individu bertindak berdasarkan pemahaman mereka terhadap norma dan nilai-nilai sosial.

3. Sistem Sosial

Parsons menggambarkan masyarakat sebagai sistem sosial yang kompleks dan mengidentifikasi empat subsistem yang bekerja bersama-sama untuk menjaga keseimbangan dalam masyarakat: subsistem ekonomi, subsistem politik, subsistem sosial, dan subsistem budaya.

4. Nilai Universal dalam Masyarakat

Parsons berpendapat bahwa ada nilai-nilai universal dalam masyarakat yang berfungsi sebagai panduan untuk tindakan sosial. Nilai-nilai tersebut meliputi keadilan, kebenaran, cinta, dan integritas, dan mereka berperan dalam membentuk norma-norma sosial.

5. Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses penting dalam teori tindakan sosial parsons. Individu belajar norma dan nilai-nilai sosial melalui sosialisasi, dan itu semua dapat mempengaruhi tindakannya dalam masyarakat.

6. Sistem Integratif

Teori Parsons bertujuan untuk menjelaskan bagaimana masyarakat mencapai integrasi dan stabilitas. Parsons berargumen bahwa sistem tersebut dapat mencapai keseimbangan melalui proses seperti perubahan sosial, adaptasi, integrasi, dan pemberian nilai.

Dalam teori tersebut, Talcott Parsons menekankan pentingnya pemahaman sistem sosial dalam masyarakat, serta peran individu dan nilai-nilai sosial dalam membentuk tindakan sosial. Teori tindakan sosial parsons memiliki dampak besar pada pemikiran sosiologi dan ilmu sosial secara umum.

Dengan memanfaatkan teori tersebut, masyarakat dapat mengembangkan perspektif yang lebih dalam dan terinformasi tentang dinamika sosial, memberikan dasar untuk interaksi yang lebih baik dan perkembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Kemudian dengan adanya koonsep integrasi sosial dan fungsionalisme akan membantu masyarakat menjaga stabilitas dan keseimbangan, mempromosikan harmoni dalam interaksi sosial dan mengurangi ketegangan yang dapat merugikan masyarakat.

The post Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcot Parsons appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>