tokoh Indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tokoh-indonesia Mon, 13 Feb 2023 09:05:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico tokoh Indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tokoh-indonesia 32 32 4 Tokoh Indonesia yang Peduli Terhadap Alam https://haloedukasi.com/tokoh-indonesia-yang-peduli-terhadap-alam Mon, 13 Feb 2023 09:05:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41298 Lingkungan alam merupakan lingkungan yang berasal dari alam dan terbentuk secara alami, lingkungan alam jika tidak dilestarikan akan mengalami sebuah kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Maka, menjaga sebuah kelestarian lingkungan merupakan tugas semua umat manusia. Berikut tokoh yang sudah memulai aksinya untuk menjaga lingkungan alam akan dijelaskan dibawah ini. 1. Damianus Nadu Damianus Nadu […]

The post 4 Tokoh Indonesia yang Peduli Terhadap Alam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lingkungan alam merupakan lingkungan yang berasal dari alam dan terbentuk secara alami, lingkungan alam jika tidak dilestarikan akan mengalami sebuah kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Maka, menjaga sebuah kelestarian lingkungan merupakan tugas semua umat manusia. Berikut tokoh yang sudah memulai aksinya untuk menjaga lingkungan alam akan dijelaskan dibawah ini.

1. Damianus Nadu

Damianus Nadu merupakan seseorang yang peduli akan alam sekitarnya, khususnya hutan. Kepeduliannya terhadap alam berupa hutan inilah membawa Damianus Danu mendapatkan sebuah penghargaan berupa Kalpataru 2021.

Yaitu sebagai pejuang lingkungan dan kawasan hutan adat pikul-pangajid, Bengkayang. Sejak tahun 80-an, Damianus Nadu berusaha untuk mempertahankan hutan adat sebagai sebuah warisan dari leluhurnya. Bukan hal yang mudah ketika Damianus Nadu menghadapi perusahaan kayu unit usaha militer pada masa Orde Baru.

Perusahaan kayu tersebut beroperasi di sepanjang perbatasan Malaysia dan Indonesia, sebab Beliau berhadapan langsung dengan aparat agar hutan tersebut tidak diambil alih oleh perusahaan. Terdapat banyak hal yang telah dialami oleh Damianus Nadu untuk tetap mempertahankan hutan.

Adatnya yang menjadi sebuah warisan dari leluhurnya, seperti halnya Damianus Nadu pernah didatangi oleh oknum aparat militer dengan bersenjata lengkap yang akan menangkap dirinya saat itu. Hutan adat yang dijaga oleh Damianus Nadu ini memiliki banyak kekayaan didalamnya.

Terdapat 99 jenis pohon langka yang berada dalam hutan tersebut. Kekayaan yang terdapat di hutan tersebut, ialah kawasan Meranti, Tengkawang, Terandu, Ulin, Gambri, dan yang lain sebagainya. Selain itu, hutan ini juga memiliki kekayaan yang lain, yaitu berupa 28 jenis jamur, tanaman rempah, serta berbagai jenis anggrek.

Terlebih lagi, adanya hutan yang terjaga membuat ketersediaan air menjadi melimpah sehingga debit air tidak akan berkurang. Air terjun yang berada di Dusun sekitar tidak pernah kekeringan karena ketersedian air yang berlimpah akibat hutan tersebut.

Setelah beberapa waktu telah brjalan, kini Damianus Nadu kini dapat merasakan perasaan lega, karena adanya sebuah kepastian hukum yang diberikan oleh pihak pemerintah yaitu Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia tentang kawasan Hutan Adat.

2. Purwo Harsono

Purwo Harsono merupakan sosok yang berjasa terhadap lingkungan alam, yaitu Hutan Pinus di Mangunan, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hutan tersebut menjadi sebuah wisata alam yang memiliki jutaan pengunjung pada setiap tahunnya karena kelestarian yang dimilikinya.

Karena hal tersebutlah, Purwo Harsono berhasil menang dalam kategori perintis lingkungan pada tahun 2021, penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu Siti Nurbaya.

Hutan Pinus Mangunan dikembangkan pertama kali pada tahun 2014, tepatnya di kawsan kaki langit. Kemudian, pada tahun 2015 kawasan hutan pinus mulai dikembangkan kembali menjadi wisata yang berkembang hingga sampai saat ini.

Hutan Pinus Mangunan ini diharapkan oleh Purwo Harsono memberikan kesejahteraan kepad warga sekitar dan hasil dari pengembangan dapat digunakan untuk menjaga kelestarian hutan. Purwo Harsono juga telah melakukan sebuah pendampingan ke desa-desa sekitar yang terdapat wisatayang ada di daerah Bantul dan juga Gunung Kidul.

Untuk selanjutnya Purwo Harson akan melakukan sebuah sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menebang pohon pohon ataupun kayu secara sembarangan. Hal tersebut, dapat menimbulkan dampak berupa ekologis bagi lingkungan banjir dan juga tanah longsor.

Selain itu, Purwo Harsono mengajak pihak yang ikut andil dalam mengurus Hutan Pinus Mangunan, untuk melakukan pelestarian wisata yaitu penanaman pohon di setiap awal musim penghujan. Juga mengedukasi warga sekitar untuk melestarikan hutan dengan memahami fungsi hutan.

3. Mbah Sadiman

Mbah Sadiman, merupakan lelaki yang sudah berumur 65 tahun, namun dengan umurnya yang tidak lagi mudah ini, beliau justru memiliki semangat yang membawanya mendapatkan sebuah penghargaan Kick Andy Heroes Award pada tahun 2016 dan juga Solo Award pada tahun 2015 dalam kategori Lingkungan Hidup.

Kontribusi yang dilakukan beliau dalam Lingkungan Hidup, membaa berkat tersendiri unuk daerahnya yaitu Wonogiri dengan aksinya melakukan sebuah penghijauan yang mampu memberikan sebuah solusi akibat kekeringan yang terjadi di Wonogiri, sehingga mata air dapat tersimpan dengan baik di tanah.

Mbah Sadiman selama berpuluh tahun tinggal di Wonogiri telah mengalami kekeringan akibat dampak dari kemarau yang terjadi. Oleh karena itu, Mbah Sadiman berinisiatif untuk melakukan penanaman pohon atau yang biasa disebut dengan penghijauan di desa tersebut.

Mbah Sadiman melakukan penanaman pohon beringin di lahan perhutani setelah mendapatkan perizinan, selain menanam pohon, Mbah Sadiman juga merawat pohon tersebut hingga tumbuh besar. Aksi yang dilakukan Mbah Sadiman ini sudah sejak tahun 1990-an. Sehingga, sampai saat ini luas lahan yang berhasil ditanami yaitu memiliki luas 100 hektare.

Mbah Sadiman sampai saat ini telah berhasil mensedekahkan 11 ribu pohon untuk alam. Keberhasilan yang didapatkan Mbah Sadi,man ini, tidaklah luput dari sebuah kesulitan yang telah dialami oleh Mbah Sadiman, Bibit pohon yang tidak bisa didapatkan dengan gratis dan pohon beringin ini memiliki fungsi yang penting dalam hutan.

Maka dari itu, penghargaan yang telah diterimannya merupakan sebuah apresiasi atas apa yang telah dilakukannya untuk masyarakat setempat dalam membangu menangani peristiwa yang terjadi berupa kekeringan.

4. Swietenia Puspa Lestari

Tenia merupakan perempuan lulusan dari Institut Teknologi Bandung dengan fakultas Teknologi Lingkungan, Beliau merupakan sososk pendiri dari Divers Clean Action atauyang biasa disebut dengan DAC.

DAC ialah sebuah organisasi nirlaba pemuda yang menaungi dalam bidang lingkungan yang berfokus pada masalah yang berada di laut yaitu sampah yang bertebaran dan dibuang ke laut dengan sembarangan tanpa melihat akibat yang telah ditimbulkan dari pencemaran yang telah dilakukan oleh masyarakat.

Tenia, menciptakan organisasi yang telah didirikan ini karena melihat disekelilingnya yang telah membuat permasalaha lingkungan alaam, yaitu laut dengan penuhnya smapah yang dibuang dengan sembarangan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada laut itu sendiri.

Khususnya ikan-ikan dan juga ekosistem yang lainnya dapat mati begitu saja akibat pencemaran yang telah dilakukan. Padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang besar dan masyakatnya bermata pencaharian sebagai seorang nelayan.

The post 4 Tokoh Indonesia yang Peduli Terhadap Alam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Meneladani 4 Tokoh Inspiratif Anti Korupsi https://haloedukasi.com/tokoh-inspiratif-anti-korupsi Sat, 11 Feb 2023 02:11:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41359 Korupsi adalah perbuatan dengan maksud ingin mengambil keuntungan yang sangat bertentangan dengan tugas resmi yang sangat melanggar hukum dan kesalahan yang fatal. Hari Antikorupsi Sedunia seringkali disingkat Hakordia adalah sebuah kampanye global yang diperingati pada tanggal 9 Desember setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran publik agar bersikap antikorupsi. Berikut Di bawah ini akan disebutkan tokoh-tokoh anti-korupsi […]

The post Meneladani 4 Tokoh Inspiratif Anti Korupsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Korupsi adalah perbuatan dengan maksud ingin mengambil keuntungan yang sangat bertentangan dengan tugas resmi yang sangat melanggar hukum dan kesalahan yang fatal. Hari Antikorupsi Sedunia seringkali disingkat Hakordia adalah sebuah kampanye global yang diperingati pada tanggal 9 Desember setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran publik agar bersikap antikorupsi.

Berikut Di bawah ini akan disebutkan tokoh-tokoh anti-korupsi yang menjadi teladan bagi kita semua, yaitu :

1. Hoegeng Imam Santoso

Jenderal Hoegeng merupakan salah satu tokoh yang menjadi teladan dan juga terkenal jujur serta anti korupsi. Beliau merupakan seorang polisi yang menjabat sebagai seorang kepala kepolisian Republik Indonesia ke-5 pada tahun 1968-1971.

Jenderal Hoegoeg memiliki sebuah prinsip, yaitu Baginya, lebih baik hidup melarat dari pada menerima suap atau korupsi. Adapun hal yang telah dilakukan Jenderal Hoegoeg untuk menghindari suap ataupun korupsi itu sendiri yaitu sebagai berikut:

  • Melarang Istri buka toko bunga

Jenderal Hoegeng saat pertama kali dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi, Jenderal Hoegeng meminta istrinya yang saat itu memiliki usaha toko bunga untuk menutup usaha yang dimiliki. hal ini dikarenakan untuk mengurangi sebuah benturan yang terjadi akibat sebuah kepentingan antara pihak yang terdapat hubungannya dengan imigrasi yang memesan kembang pada toko bunga milik istri Jenderal Hoegeng.

  • Tolak rayuan pengusaha

Jenderal Hoegeng sering kali mendapatkan banyak godaan suap saat menangani sebagai berbagai kasus yang dihadapinya. Salah satunya, ketika Jenderal Hoegeng pernah dirayu oleh pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang memiliki keterlibatan dalam kasus penyelundupan.

Meskipun pengusaha tersebut berusaha untuk mengajak berdamai dengan mengirim banyak hadiah mewah , sudah dapat dipastikan bahwa hadiah yang telah dikirim oleh pengusaha cantik tersebut ditolak oleh Jenderal Hoegeng dan tetap memproses kasus yang telah terjadi itu.

Sikap Hoegeng sebagai Jenderal antisuap dan anti korupsi itulah yang membuat Jenderal Hoegeng memiliki karier cemerlang sehingga dipercaya Soeharto sebagai Kapolri.

  • Memberantas semua beking kejahatan

Pada saat Jenderal Hoegeng mendapat surat pindah tugas pada tahun 1955 di Sumatera Utara, Jenderal Hoegoeg mendapat sebuah tugas yang amat berat untuk memberantas penyelundupan dan juga perjudian di daerah tersebut kala itu.

Jenderal Hoegeng baru saja tiba di Pelabuhan Belawan tetapi sudah terdapat bandar judi yang menghampirinya, untuk mengucapkan selamat datang kepada Jenderal Hoegeng. Rumah dinas yang akan ditempati oleh Jenderal Hoegeng terdapat barang-barang mewah.

Namun, barang mewah tesebut juga dikeluarkan oleh Jenderal Hoegeng keluar rumah. Dan barang-barang tersebut telah diberikan oleh bandar judi. Menurut Jenderal Hoegeng lebih baik dari pada melanggar sumpah yang telah diikrarkan sebagai polisi Republik Indonesia.

  • Jenderal Hoegeng berpesan polisi jangan sampai dibeli

Jenderal Hoegeng dapat membuktikan bahwa dirinya sebagai polisi memang tidak dapat dibeli. Sejak berpindah tugas di Sumatera Utara, Jenderal Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujuran yang dimiliki dirinya. Jenderal Hoegeng tidak menerima suap sekalipun dengan jumlah yang banyak.

2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta, merupakan tokoh proklamator yang layak dijadikan sebagai teladan juga semangat tokoh antikorupsi. Mohammad Hatta disebut sebagai tokoh antikorupsi karena kepribadian yang beliau miliki yaitu memiliki kepribadian yang sangat sederhana, jujur, dan juga bijaksana.

Beliau pernah disuap dengan disodorkan uang yang merupakan sisa dana guna keperluan operasionalnya selama menjabat sebagai wakil presiden. Mohammad Hatta memiliki prinsip tidak ingin mengotori dirinya dari rezeki yang bukan milik atau haknya.

Mohammad Hatta, memilikin prinsip yaitu pepatah Jerman dengan arti sikap manusia sepadan dengan cara dia mendapatkan makanan. Dari cerita yang telah menjadi rahasia umum ini, Bung Hatta bahkan tidak dapat membeli sepatu yang diinginkan.

Padahal, Bung Hatta bisa saja mendapatkan sepatu tersebut dengabn meminta bantuan orang lain untuk membeklikan sepatu Bally yang diinginkannya itu. Mohammad Hatta yang merupakan tokoh proklamator dan wakil presiden pertama Indonesia ini, tidak perlu lagi diragukan rasa cintannya kepada Indonesia.

Pada saat itu Indonesia terjadi Sanering dan Bung Hatta yang mengumumkan peristiwa tersebut. Kebijakan tersebut justru membuat kecewa sang istri, karena sang istri telah menabung untung membeli mesin jahit, tetapi hal tersebut dapat diatasi oleh Bung Hatta dengan memberikan penjelasan kepada Sang Istri.

3. Mar’ie Muhammad

Mar’ie Muhammad lahir pada 3 April 1939, di Surabaya yang merupakan seorang Menteri Keuangan pada masa Orde Baru. Karena pada masa jabatannya beliau merupakan seorang yang bersih dan juga tidak aneh-aneh, Beliau mendapatkan julukan Mr. Clean oleh insan pers pada masa itu.

Mar’ie Muhammad merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan keberanian yang dimilikinya dan sikap jujurnya itu, Mar’ie mendatangi kediaman Soeharto untuk mengukur luas rumahnya guna menghitung pajak bumi yang harus dibayarkan oleh Soeharto.

Mar’ie sebagai menteri keuangan yang ikut serta dalam rapat dengan BUMN tentang kinerja yang telah dilakukan oleh BUMN tersebut mendapat sebuah kesimpulan bahwa pada kala itu BUMN telah mengalami sebuah kerugian bukan keuntungan.

Namun, pihak BUMN justru memberi uang suap berupa cek yang tertulis 400 juta dalam cek tersebut kepada Mar’ie. Hal itu, langsung dikembalikan dan membuat orang tersebut malu yang merupakan anggota dari rapat dengan BUMN tersebut.

Selain suap yang telah dilakukan oleh pihak BUMN, sebelum Mar’ie menjadi seorang Menteri Keuangan dan menjabat sebagai Dirjen Pajak pada saat itu. Bahwa, salah satu sahabatnya di HMI, telah melakukan sebuah perjanjian kepada salah satu staf dari pajak untuk membayar wajib pajak perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan.

Setelah mengetahui hal tersebut, Mar’ie menegur dan menyuruh sahabatnya itu membayar wajib pajak sesuai dengan yang telah ditentukan.

4. Baharuddin Lopa

Baharuddin Lopa lahir pada 27 Agustus 1935 di Mandar, Sulawesi Selatan, merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Pada 6 Juni 2001 beliau menjabat sebagai seorang Jaksa Agung RI yang merupakan sosok yang berani melawan arus dan hampir tak mempunyai rasa takut.

Saat beliau menjabat sebagai seorang Jaksa Agung menggantikan Marzuki Daruzman dan pada saat itu beliau bekerja keras untuk memberantas korupsi. Dengan cepat, Baharuddin Lopa memburu pihak yang menjadi tersangka, yaitu Sjamsul Nursalim yang sedang dirawat di Rumah Sakit Jepang dan Prajogo Pangestu yang dirawat di Singapura agar segera pulang ke Jakarta.

Beliau juga turut serta dalam menyelidiki kasus Arifin Paningoro, Akbar Tandjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi. Gerakan Baharuddin Lopa ini telah dinilai terdapat hubungan politik oleh berbagai kalangan.

Sosoknya yang terkenal sebagai penegak hukum ini, juga keberanian yang dimilikinya dengan berjuang sendiri. Prinsip yang telah dianutnya, yaitu banyak salah jalan, tetapi merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar meskipun sendirian.

The post Meneladani 4 Tokoh Inspiratif Anti Korupsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Tokoh Sosiologi Indonesia dan Peranannya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-indonesia Fri, 03 Feb 2023 06:36:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41181 Sosiologi merupakan sebuah cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Ilmu sosiologi berkembang di Indonesia sudah sejak zaman dahulu. Namun, sosiologi pada masa itu belum dipelajari sebagai ilmu pengetahuan sendiri hanya saja para tokoh bangsa Indonesia memasukkan unsur-unsur sosial ke dalam setiap hal yang diajarkannya. Pada masa Sri Paduka Mangkunegoro IV tahun 1853-1881, sudah mulai […]

The post 7 Tokoh Sosiologi Indonesia dan Peranannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi merupakan sebuah cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Ilmu sosiologi berkembang di Indonesia sudah sejak zaman dahulu. Namun, sosiologi pada masa itu belum dipelajari sebagai ilmu pengetahuan sendiri hanya saja para tokoh bangsa Indonesia memasukkan unsur-unsur sosial ke dalam setiap hal yang diajarkannya.

Pada masa Sri Paduka Mangkunegoro IV tahun 1853-1881, sudah mulai mengajarkan unsur tata hubungan manusia yang terdapat dalam ilmu sosiologi pada berbagai golongan yang berbeda dalam ajarannya yang dikenal dengan Wulang Reh.

Selanjutnya, pada masa pasca kemerdekaan salah satu tokoh pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara juga menerapkan konsep-konsep penting dalam sosiologi seperti kepemimpinan dan kekeluargaan dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya.

Selain itu, pada karya yang ditulis oleh orang-orang Belanda seperti Snouck Hurgonje dan Vollenhaven sekitar abad ke-19 yang menggunakan unsur sosiologis sebagai kerangka berpikir untuk memahami masyarakat Indonesia.

Dari sejarah singkat perkembangan sosiologi di Indonesia ini terlihat bahwa sosiologi di Indonesia pada masa sebelum Perang Dunia II masih dianggap sebagai ilmu pembantu untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, ilmu sosiologi belum berdiri sendiri seperti ilu pengetahuan yang penting dipelajari dan belum mengetahui peran dan fungsi ilmu sosiologi.

Perkembangan sosiologi tidak terlepas dari tokoh-tokoh yang memperkenalkannya hingga menjadi bagian ilmu sendiri yang penting untuk dikaji. Berikut tokoh-tokoh sosiologi di Indonesia:

Selo Sumardjan

Selo Sumardjan adalah seorang tokoh terkenal yang dianggap sebagai Bapak Sosiologi Indonesia. Lahir di Yogyakarta pada 23 Mei 1915, dengan latar belakang keilmuan pendidikan menengah atas untuk birokrat yang dikenal dengan nama Mosvia.

Selo Sumardjan kemudian melanjutkan studi sosiologi dengan beasiswa di Universitas Cornell, Amerika Serikat. Kariernya sebagai sosiolog dibangun selama ia menjadi salah satu pengajar di Universitas Indonesia. Pengaruh Sosiologi Amerika yang Parosnian pada saat itu dibawa oleh Selo Sumardjan ke Indonesia melalui risetnya yang berjudul, “Perubahan Sosial di Yogyakarta”.

Selo Sumardjan menggunakan perspektif fungsionalisme struktural dalam mengamati perubahan sosial, proses integrasi sosial dan sistem pemerintah Indonesia. Dengan kontribusi ilmu sosiologi yang dibawanya, Selo Sumardjan mampu membatu pemerintah dalam program pembangunan negara.

Pudjiwati Sayogjo

Terkenal sebagai ahli sosiologi pedesaan di Indonesia, Pudjiwati Sayogjo lahir di Kebumen pada 21 Mei 1926. Gelar sarjana pertanian, membuatnya fokus berkarier sebagai pakar sosiologi pedesaan dan ekonomi pedesaan di Institut Pertanian Bogor.

Sayogjo tertarik dengan sosiologi ketika melakukan fokus penelitian di pedesaan Cibodas terkait struktur sosial pedesaan dan perubahan sosial.

Sayogjo memberikan kontribusi besar terhadap keilmuan sosiologi di Indonesia, di mana beliau melakukan pengenalan subsidi soisologi pedesaan di berbagai institusi dan perguruan tinggi serta menguraikan kritiknya terhadap perubahan sosial yang disebabkan oleh modernisasi yang banyak terjadi di pedesaan.

Mely Giok Tan

Mely Giok Tan merupakan salah satu tokoh sosiolog Indonesia generasi awal yang lahir pada tanggal 11 Juni 1930, di Jakarta. Mely terkenal sebagai ahli sinologi, yakni pakar ilmu pengetahuan dan kebudayaan Cina.

Pendidikan sarjananya didapatkan dar Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, kemudian gelar master di Universitas Cornell, Amerika Serikat dan gelar doktor diperolehnya saat studi di Universitas California, Aemerika Serikat.

Kontribusi yang diberikan oleh Mely kepada perkembangan sosiologi di Indonesia adalah kajiannya tentang komunitas Cina. Selain mengkaji tentang persoalan Cina, Mely juga memberikan perhatiannya dengan mengkritik media yang mendiskriminasi perempuan dalam masyarakat dan memandang perempuan hanya sebagai objek seksual. Dengan kontribusinya ini, terlihat bahwa Mely termasuk tokoh sosiologi Indonesia yang memiliki tujuan emansipatoris.

Mochtar Naim

Dikenal sebagai sosiolog dan antropolog Indonesia, Mochtar Naim lahir di Jambi 25 Desember 1932 yang membuatnya juga menjadi ahli kebudayaan Minang. Pendidikan sarjana diperoleh di tiga Universitas berbeda yang ada di Yogyakarta.

Kemudian, melanjutkan studinya di Universitas untuk mendapatkan McGill, Kanada dan gelar doktoral di Universitas Singapura.

Mochtar Naim dikenal sebagai tokoh yang dikenal dengan ahli budaya sekaligus sosiolog, dengan studinya tentang “Pola Migrasi Masyarakat Minangkabau”. Dengan kontribusi studi perubahan sosial ini, menjadikan Mochtar Naim termasuk ke dalam tokoh sosiologi Indonesia.

Arif Budiman

Arif Budiman lahir di Jakarta pada 3 Januari 1941. Terkenal sebagai seorang aktivis demonstran, Arif Budiman memiliki latar pendidikan yang beragam yakni di College d’Europe Belgia, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, hingga mendapatkan gelar doktor di bidang sosiologi di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Arif juga memperoleh gelar guru besar bidang sosiologi dari Universitas Melbourne, Australia, saat menjadi pengajar.

Kontribusinya terhadap sosiologi Indonesia adalah gagasannya tentang teori ketergantungan. Selain ahli di bidang sosiologi, Arif juga mendalami berbagai keilmuan lainnya seperti politik, jurnalistik dan seni.

Soerjono Soekanto

Tokoh sosiologi Indonesia selanjutnya adalah Soerjono Soekanto. Lahir di Jakarta pada 30 Januari 1942, Soerjono Soekanto dikenal sebagai pakar sosiologi hukum. Memiliki latar pendidikan sebagai sarjana hukum, namun memutuskan untuk melanjutkan studi master di bidang sosiologi di Universitas California, Amerika Serikat dan pendidikan doktor diperolehnya di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Karier Soerjono Soekanton dimulai saat menjadi akademisi di Universitas Indonesia hingga mendapatkan gelar guru besar Sosiologi Hukum pada tahun 1983.

Kontribusi di bidang sosiologi yang diberikan Soerjono Soekanto ialah Pengenalan Sosiologi Hukum sebagai subdisiplin sosiologi serta karya-karyanya tentang masalah hukum yang menggunakan pendekatan sosilogis.

George Junus Aditjondro

George Junus Aditjondro merupakan sosiolog Indonesia yang lahir di Pekalongan pada 27 Mei 1946, yang sekaligus terkenal sebagai aktivis dan kritikus penguasa rezim Orde Baru. Aditjondro mendapatkan gelar masternya pada tahun 1991 di Universitas Cornell, Amerika Serikat dan gelar doktor diperolehnya dua tahun setelahnya.

Aditjondro dikenal sebagai sosiolog karena studi dan kritiknya terhadap rezim dan penguasa orde baru, hingga pernah dicekal pada masa rezim Soeharto yang membuatnya harus kelluar dari Indonesia dan pergi ke Australia. Saat di Australia inilah, Aditjondro menjadi pengajar sosiologi di Universitas Newcastle, Australia.

Dan inilah beberapa tokoh sosilogi Indonesia, yang membawa ilmu sosiologi menjadi ilmu pengetahuan yang berkembang dan dikaji lebih dalam oleh masyarakat Indonesia.

The post 7 Tokoh Sosiologi Indonesia dan Peranannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Tokoh yang Terlibat dalam Perjanjian Renville https://haloedukasi.com/tokoh-yang-terlibat-dalam-perjanjian-renville Wed, 26 Oct 2022 06:51:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39305 Perjanjian Renville merupakan perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948. Nama perjanjian ini diambil dari tempat dilaksanakannya perjanjian yakni di atas geladak kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Perjanjian Renville ditengahi oleh sebuah Komisi bernama Komisi Tiga Negara yang tertidur dari Belgia, Australia dan Amerika Serikat. KTN sendiri adalah sebuah […]

The post 5 Tokoh yang Terlibat dalam Perjanjian Renville appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perjanjian Renville merupakan perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948. Nama perjanjian ini diambil dari tempat dilaksanakannya perjanjian yakni di atas geladak kapal USS Renville milik Amerika Serikat.

Perjanjian Renville ditengahi oleh sebuah Komisi bernama Komisi Tiga Negara yang tertidur dari Belgia, Australia dan Amerika Serikat. KTN sendiri adalah sebuah badan arbitrase yang berada di bawah Persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB dan memiliki tugas untuk mengawasi gencatan senjata dan menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dan Belanda.

Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 1947, dewan keamanan PBB memerintahkan keduanya untuk menghentikan serangan. Belanda dan Indonesia pun merespon ultimatum yang diberikan PBB dengan mengumumkan gencatan senjata dan berakhirnya agresi militer pertama pada tanggal 4 Agustus 1947.

Agresi militer pertama yang dilakukan Belanda sebenarnya buah dari kesalahpahaman mengenai penafsiran hasil perundingan Linggarjati. Belanda menafsirkan bahwa keberadaan Uni Indonesia Belanda sebagai bentuk kekuasaan Indonesia berada di bawah pemerintahan Belanda. Sementara itu, Indonesia menafsirkan keberadaan Uni Indonesia Belanda ditafsirkan sebagai bentuk hubungan kerja sama bilateral.

Perjanjian Renville dilakukan pada tanggal 8 Desember 1947 dengan diwakili oleh masing-masing negara. Delegasi dari Indonesia diwakilkan oleh Amir Syarifuddin, Ali Sastroamidjojo, Haji Agus Salim, Dr. Johannes Leimena. Sedangkan dari Belanda diwakilkan oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.

Hasil Perjanjian Renville membuat Indonesia semakin dirugikan terutama dari segi wilayah. Wilayah Indonesia semakin sempit dibandingkan dari hasil perjanjian Linggarjati. Meskipun, hasil ini sudah diduga sebelumnya. Namun, perjanjian renville harus tetap dilaksanakan dari pada terjadi agresi militer yang kedua dan menyebabkan banyak kerugian dan korban jiwa.

Berikut ini para tokoh yang terlibat dari perjanjian renville baik dari Indonesia dan Belanda.

1. Mr. Amir Syarifuddin Harahap

Mr Amir Syarifuddin Harahap, Tokoh Perjanjian Renville

Mr Amir Syarifuddin Harahap merupakan ketua delegasi Indonesia pada perjanjian Renville. Ia berasal dari keluarga bangsawan. Kakeknya adalah seorang Jaksa di Tapanuli, begitupun dengan ayahnya yang juga seorang Jaksa di Medan. Sejak lahir Amir berada dalam lingkungan keluarga intelektual.

Hal inilah membuat dirinya dapat mengenyam pendidikan di sekolah elit. Ia pernah belajar di ELS yang ada di Medan. Kemudian ia juga diangkat menjadi anggota Volksraad dan belajar di kota Leiden. Setelahnya, ia menjadi anggota pengurus perhimpunan siswa Gymnasium di Haarlem. Selama masa kuliah, Amir begitu aktif melakukan diskusi dengan kelompok Kristen.

Saat invasi Jepang ke Hindia Belanda Amir berusaha menggalang aliansi dengan kekuatan kapitalis untuk menghancurkan fasisme. Sayangnya rencana ini tidak mendapatkan banyak sambutan. Beberapa rekan aktivisnya masih belum mempercayai kembali Amir Syarifuddin paska polemik yang terjadi pada awal tahun dan tidak paham terkait strategi melawan Jepang.

Para rekan aktivisnya justru ingin menerapkan taktik lain yakni dengan melakukan kolaborasi bersama Jepang dengan harapan Jepang dapat memberikan kemerdekaan Indonesia setelah penjajahan Belanda. Pada bulan Januari 1943, di tengah gelombang penangkapan, Amir berhasil ditangkap. Ia ditangkap karena gerakan anti fasismenya.

Meskipun Amir Syarifuddin terkenal dengan gerakan komunisnya, namun saat perjanjian yang melibatkan Indonesia dan Belanda, ia dipercaya menjadi seorang ketua. Pada perjanjian renville, ia dipercaya menjadi seorang negosiator utama bagi delegasi Indonesia. Sayangnya, negoisasi Amir tak membuahkan hasil. Hasil Perjanjian Renville membuat posisi Indonesia semakin terdesak.

Wilayah Indonesia hanya sebatas Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera. Selain itu, Belanda melakukan Blokade ekonomi yang dan bentuk Indonesia berubah menjadi republik Indonesia Serikat. Setelah adanya hasil perjanjian renville, kabinet Amir Syarifuddin lengser karena dianggap telah menjual negara kepada pihak Belanda.

2. Ali Sastroamidjojo

Ali Sastroamidjojo, Tokoh Perjanjian Renville

Ali Sastroamidjojo menjadi salah satu anggota delegasi Indonesia pada perjanjian Renville. Sosok yang lahir di Grabag ini memiliki nama lengkap Raden Ali Sastroamidjojo. Ia lahir pada tanggal 1903 dan berasal dari keluarga bangsawan Magelang.

Sama seperti para pemuda yang lahir dari keluarga bangsawan lainnya, Ali pun merasakan pendidikan di sekolah elit milik Belanda seperti Queen Wilhelmina School dan Universitas Leiden di Belanda. Di Universitas Leiden, Ali mendapatkan gelar sarjana hukum.

Selama bersekolah, Ali aktif dalam berorganisasi pemuda. Ia pernah mengikuti organisasi Jong Java dan Perhimpoenan Indonesia. Oleh sebab inilah, Belanda menangkapnya bersama para tokoh lain seperti Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak dan Abdul Majid Djojoadiningrat. Kemudian setelah enam bulan berada di penjara, ia dibebaskan dan kembali ke Jawa.

Setelah perang dunia kedua, Ali melanjutkan aktivitas politiknya. Pada kabinet Amir Syarifuddin 1 dan kabinet Hatta, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pengajaran. Selain itu, pada perjanjian Renville, ia didaulat sebagai wakil ketua mendampingi Mr Amir Syarifuddin menjadi delegasi Indonesia.

Selain itu, ia juga didaulat menjadi delegasi Indonesia pada perundingan konferensi Meja Bundar. Setelah kedaulatan Indonesia, ia diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Kanada, Meksiko dan Amerika Seikat. Tidak hanya itu, ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Umum Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung. Pada tahun 1957, ia juga menjabat sebagai wakil tetap Indonesian di PBB.

3. Haji Agus Salim

Haji Agus Salim, Tokoh Perjanjian Renville

Haji Agus Salim merupakan anggota delegasi Indonesia dalam perjanjian Renville. Sosok yang lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 ini berasal dari keluarga terpandang. Ayahnya adalah seorang jaksa pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.

Lewat jabatan ayahnya, ia dapat mengenyam pendidikan elit pada saat itu. Ia pernah belajar di ELS dan Hoogere Burger School (HBS) di Batavia. Meskipun, ia bersekolah di sekolah elit Belanda, namun haji Agus Salim dapat membuktikan bahwa dirinya layak bersekilah di sana dengan menjadi lulusan terbaik mengalahkan para pelajar Eropa lainnya.

Sayangnya, saat ia mengajukan beasiswa untuk meneruskan pendidikannya di Netherlands, ia ditolak oleh pemerintahan Belanda . Akhirnya, ia memilih Arab Saudi dan bekerja sebagai konsultan Belanda di sana. Haji Agus Salim merupakan pejuang kemerdekaan yang cerdas dan gigih. Ia sudah berkecimpung dalam politik dengan bergabung bersama Sarekat Islam.

Selain itu, ia juga pernah menjadi pemimpin Redaksi Nerajta. Kedudukannya dimanfaatkan untuk membuat opini mengenai pergerakan dan perjuangan agar rakyat berani melawan Belanda. Haji Agus Salim juga merupakan anggota Volksraad atau dewan rakyat.

Forum tersebut digunakan untuk meraih jalan kemerdekaan oleh para pejuang. Haji Agus Salim pernah bergabung dengan Jong Islamieten Bond. Organisasi tersebut memiliki peran untuk meningkatkan nasionalisme kebangsaan dan perjuangan rakyat meraih kemerdekaan. Sayangnya, organisasi ini tidak berlangsung lama karena dibekukan pemerintah Jepang.

Tidak berhenti sampai di situ, Haji Agus Salim kemudian bergabung dengan BPUPKI. Di sana ia mencari celah untuk dapat bebas dari belenggu penjajahan. Haji Agus Salim benar-benar berjuang untuk kemerdekaan.

Setelah Indonesia merdeka, ia mendapatkan mandat sebagai menteri luar negeri. Pada masa ketegangan Indonesia dan Belanda, Haji Agus Salim masih berada di barisan terdepan. Ia menjadi wakil Indonesia dalam perjanjian renville.

Ia dengan berani mendebat pernyataan perwakilan Belanda yang mengatakan bahwa Indonesia telah berkhianat atas nota kesepahaman Perjanjian Linggarjati. Sayangnya, perjuangan Haji Agus Salim tidak berbuah manis. Indonesia tetap dirugikan atas perjanjian tersebut.

4. Dr. Johannes Leimena

Dr Leimena, Tokoh Perjanjian Renville

Dr Johannes Leimena merupakan sosok pejuang yang berasal dari Ambon, Maluku. Leimena lahir pada tanggal 6 Maret 1905. Leimena merupakan seorang dokter, politisi, diplomat dan pahlawan Indonesia. Ia dibesarkan dari keluarga yang beragama Kristen dan memiliki profesi sebagai seorang guru.

Saat usianya masih kecil ia pindah ke Cimahi dan Batavia untuk melanjutkan pendidikannya. Dr Johannes Leimena turut terlibat dalam beberapa organisasi kepemudaan seperti Jong Ambon. Ia juga menjadi panitia dalam kongres pemuda pertama dan kedua.

Setelah lulus dari STOVIA, ia mendedikasikan diri dengan bekerja di berbagai rumah sakit baik di Batavia maupun Bandung. Saat masa kependudukan Jepang, ia menjabat sebagai direktur rumah sakit yang ada di Purwakarta dan Tangerang.

Pada masa revolusi nasional, Leimena menjabat sebagai wakil menteri kesehatan lalu kemudian naik menjadi menteri kesehatan. Saat menjabat sebagi menteri kesehatan, Leimena memprioritaskan pencegahan penyakit yang ada di pedesaan.

Ia juga membuat sebuah sistem di puskemas. Selain itu, ia juga kerap menjadi seorang diplomat dalam perjanjian yang diadakan Indonesia dengan negara penjajah. Seperti perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem-Roijen, dan Konferensi Meja Bundar.

Pada konferensi renville, Leimena bersama Amir, Ali dan Agus Salim menjadi delegasi Indonesia. Di sana mereka memperjuangkan hak Indonesia yang telah dilanggar Belanda dalam perjanjian Linggy. Sayangnya, Belanda begitu licik dengan memutar balikkan fakta.

Belanda mengatakan bahwa Indonesia telah mengkhianati hasil perjanjian Linggarjati. Salah satu poin yang disasar adalah mengenai Uni Indonesia Belanda. Hasilnya, Indonesia mengalami kekalahan pada perjanjian tersebut dan dirugikan.

5. Abdul Kadir Widjojoatmojo

Abdul Kadir Widjojoatmojo, Tokoh Perjanjian Renville

Abdul Kadir Widjojoatmojo merupakan delegasi Belanda dalam perjanjian Renville. Ia pernah bersekolah di sekolah milik Belanda dan mengikuti pelatihan di Universitas Leiden. Pada tahun 1919, ia menjabat sebagai sekretaris kedutaan besar Belanda yang ada di Jeddah.

Kemudian pada tahun 1932, ia juga pernah menjadi seorang wakil Konsul di Mekkah. Abdul Kadri memang secara rekam jejak banyak bekerja dengan Belanda. Berbagai jabatan pernah diamanahkan kepadanya. Maka tak heran, jika pada perjanjian Renville ia diberikan mandat sebagai delegasi yang mewakili Belanda.

Pada perjanjian Renville, Abdul Akdir menjabat sebagai ketua delegasi Belanda. Di sana ia yang menjadi perwakilan Belanda untuk menandatangani perjanjian renville. Perjanjian yang semula berasalh dari kesalahpahaman penafsiran ini, membawa Belanda pada kemenangan.

Lewat perjanjian renville, Belanda berhasil mendapatkan wilayah yang lebih banyak. Selain itu, Belanda juga melakukan blokade ekonomi kepada Indonesia. Dampak adanya perjanjian renville begitu dirasakan Indonesia. Indonesia harus menarik pasukannya dari wilayah yang telah ditetapkan menjadi milik Belanda.

Selain itu, Beland juga membuat negara-negara boneka seperti negara Borneo barat, negara Madura, negara Sumatera Timur, dan negara Jawa Timur. Pembentukan negara boneka ini bertujuan untuk memecah belah Indonesia.

Setelah perjanjian renville kedudukan Belanda semakin juar. Pada bulan Maret 1948 di Jakarta, Belanda membentuk pemerintah federal sementara. Di mana, Van Nick diangkat menjadi presidennya. Pembentukan pemerintah federal ini tentu saja merugikan Indonesia dan dapat memecah belah persatuan.

Selain itu, Belanda semakin menambah banyak negara-negara boneka di daerah yang dikuasainya. Pembentukan negara boneka bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak ada apa-apanya karena memiliki wilayah yang sempit.

Belanda juga membentuk daerah-daerah otonomi. Lewat tindakan Belanda ini sebenarnya seolah menegaskan meskipun Indonesia telah merdeka namun hal itu tidak berpengaruh apa-apa kepada Belanda. Sebab, Belanda masih masih bisa menguasainya.

Tujuan perjanjuan Renville

Diadakannya Perjanjian Renville bertujuan untuk menyelesaikan masalah antara pihak Indonesia dan Belanda. Perundingan ini dilatarbelakangi karena adanya penyerangan yang dilakukan Belanda yang dikenal dengan nama Agresi Militer satu. Agresi militer Belanda satu terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 sampai 4 Agustus 1947. Adanya agresi militer Belanda ini menimbulkan kecaman dari masyarakat luar.

Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 1947, dewan keamanan PBB memerintahkan keduanya untuk menghentikan serangan. Belanda dan Indonesia pun merespon ultimatum yang diberikan PBB dengan mengumumkan gencatan senjata dan berakhirnya agresi militer pertama pada tanggal 4 Agustus 1947.

Agresi militer pertama yang dilakukan Belanda sebenarnya buah dari kesalahpahaman mengenai penafsiran hasil perundingan Linggarjati. Belanda menafsirkan bahwa keberadaan Uni Indonesia Belanda sebagai bentuk kekuasaan Indonesia berada di bawah pemerintahan Belanda. Sementara itu, Indonesia menafsirkan keberadaan Uni Indonesia Belanda ditafsirkan sebagai bentuk hubungan kerja sama bilateral.

The post 5 Tokoh yang Terlibat dalam Perjanjian Renville appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Tokoh Berpengaruh di Indonesia Beserta Biografi Singkatnya https://haloedukasi.com/tokoh-berpengaruh-di-indonesia Mon, 25 Apr 2022 07:51:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33636 Kemajuan sebuah negara, tentu tidak lepas dari peranan tokoh-tokoh penting  yang memberikan sumbangsih dan pengaruhnya terhadap pembangunan di negara tersebut. Begitu juga di Indonesia, yang dalam perjalanan sejarahnya diwarnai dengan hadirnya banyak sosok berpengaruh bagi pembangunan di negara ini. Berikut adalah sejumlah tokoh berpengaruh di Indonesia dari berbagai bidang, sejak era sebelum kemerdekaan hingga saat […]

The post 10 Tokoh Berpengaruh di Indonesia Beserta Biografi Singkatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kemajuan sebuah negara, tentu tidak lepas dari peranan tokoh-tokoh penting  yang memberikan sumbangsih dan pengaruhnya terhadap pembangunan di negara tersebut. Begitu juga di Indonesia, yang dalam perjalanan sejarahnya diwarnai dengan hadirnya banyak sosok berpengaruh bagi pembangunan di negara ini.

Berikut adalah sejumlah tokoh berpengaruh di Indonesia dari berbagai bidang, sejak era sebelum kemerdekaan hingga saat ini.

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno

Soekarno merupakan pahlawan nasional yang sekaligus sebagai bapak proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia. Peran dan pengaruhnya bagi bangsa ini tentu sudah tidak bisa diragukan lagi.

Lahir dengan nama kecil Koesno pada 6 Juni 1901, Soekarno sudah berjuang bagi kemerdekaan Indonesia sejak jauh sebelum negara ini mencapai Kemerdekaannya. Soekarno berjuang secara diplomasi melalui berbagai organisasi dan juga lewat tulisan-tulisan yang diterbitkannya. Karena keberaniannya menyuarakan perlawanan, tak jarang Soekarno harus merasakan dinginnya jeruji penjara dan pengasingan.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Soekarno secara aklamasi terpilih sebagai presiden dengan didampingi Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Dibawah kepemimpinannya lah Indonesia menapaki era awal kemerdekaan.

2. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara

Suatu bangsa tidak akan maju tanpa adanya pendidikan bagi rakyatnya. Dalam hal ini, kita tidak bisa begitu saja melupakan peran penting dari seorang Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Beliau adalah sosok pahlawan pergerakan kemerdekaan, politisi, kolumnis, dan juga pelopor pendidikan bagi rakyat pribumi. Untuk menyediakan pendidikan bagi rakyat Indonesia, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, yaitu sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi rakyat jelata untuk bisa menikmati pendidikan gratis.

Selain Ki Hajar Dewantara, ada banyak tokoh lainnya yang juga memberikan pengaruh besar bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia di masa lalu, seperti K.H. Ahmad Dahlan, Dewi Sartika, RA Kartini, maupun KH Hasyim Asyari.

3. Soeharto

Soeharto

Soeharto awalnya merupakan seorang Panglima Kostrad. Beliau kemudian diangkat menjadi Presiden kedua Republik Indonesia pada tanggal 29 Maret 1968. Soeharto merupakan salah satu tokoh berpengaruh yang memimpin Indonesia di masa orde baru.

Dalam masa pemerintahannya tersebut, pembangunan dijalankan dengan sistem PELITA (Pembangunan Lima Tahun) yang dimulai sejak 1969. Selama 30 tahun kepemimpinannya, laju perekonomian Indonesia termasuk tinggi di Asia Tenggara. Bahkan, pada tahun 1986, Soeharto berhasil membawa Indonesia meraih swasembada pangan.

Pada tahun 1998, ditengah krisis moneter yang menimpa banyak termasuk Indonesia, muncul tuntutan agar Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Pada 21 Mei 1998, Soeharto dengan besar hati mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai wakil presiden.

4. B. J. Habibie

B. J. Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie atau B.J. Habibie merupakan seorang ilmuwan genius yang juga pernah menjabat sebagai presiden ke-3 Republik Indonesia. Beliau merupakan sosok yang sangat memberi pengaruh pada kemajuan teknologi di nusantara, terutama di bidang kedirgantaraan.

Diantara peran besarnya adalah ketika menjabat sebagai pimpinan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Di bawah kepemimpinannya, IPTN maju pesat dan berhasil menciptakan pesawat serbaguna CN-235.

Kemampuannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membawa B.J. Habibie diangkat sebagai Menteri Riset dan Teknologi merangkap Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ia kemudian juga diserahi mandat sebagai presiden ke-3 RI menggantikan Soeharto yang mundur pada tanggal 21 Mei 1998.

5. Amien Rais

Amien Rais

Amien Rais merupakan pengamat politik dan tokoh Muhammadiyah. Ia memiliki andil besar dalam gerakan reformasi yang menyudahi era orde baru di tangan Soeharto.

Amien banyak berpengaruh dalam panggung politik tanah air di awal bergulirnya reformasi. Beliau adalah tokoh yang kritis dan berani menyuarakan kritik atas kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Pendapat dan sikap kritisnya tersebut dinilai mejadi salah satu faktor pendorong munculnya gerakan reformasi.

Amien Rais terjun ke dunia politik melalui Partai Amanat Nasional (PAN). Beberapa kali beliau ikut serta dalam bursa pemilihan presiden, namun tidak berhasil.

6. Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur, merupakan tokoh intelektual muslim yang dikenal toleran dan humoris. Beliau juga merupakan presiden ke-4 Republik Indonesia yang memiliki pengaruh besar bagi bangsa Indonesia, terutama dalam menyuarakan toleransi dan pluralisme.

Sebelum masuk ke dunia politik, Gus Dur berkiprah dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Meski terkadang memiliki pandangan yang kontroversial, Gus Dur pernah terpilih menjadi ketua PBNU selama 2 periode.  Gus Dur masuk ke dunia politik dengan partai yang didirikannya, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beliau diangkat menjadi presiden ke-4 Indonesia menggantikan B.J. Habibie, meski ditengah perjalannya beliau diturunkan dan digantika oleh Megawati.

Di dunia internasional, Gus Dur dikenal sebagai seorang muslim moderat. Ia merupakan tokoh yang berani dan kritis. Lebih dari itu, beliau juga sosok pemimpin yang sangat menghargai keberagaman.

7. Hamka

Hamka

Haji Abdul Malik karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan Hamka merupakan seorang ulama besar dan pujangga yang memiliki sumbangsih besar dalam dunia islam dan sastra Indonesia.

Hamka tertarik pada dunia sastra sejak masa sekolah. Pada usis 28 tahun, ia berhasil menyelesaikan romannya yang sangat terkenal berjudul Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Pada tahun yang sama, ia juga menuntaskan sebuah buku agama dengan judul Tasauf Modern.

Perannya bagi bangsa Indonesia juga diberikannya ketika menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama dua masa periode jabatan, yaitu sejak 1975 hingga 1985. Dalam masa kepemimpinannya, Hamka terkenal tegas menolak praktik memanfaatkan ulama sebagai corong pemerintah dalam pemilihan umum.

8. Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono merupakan seorang tentara berprestasi yang merelakan puncak karir militernya setelah diminta menjadi Menteri Pertambangan dan Energi oleh presiden ke-4 RI Gus Dur.

Ia pun pensiun dini dari dinas militer dengan pangkat Letnan Jenderal. Setelah itu, Yudhoyono aktif di dunia politik. Pada masa pemerintahan Megawati, Yudhoyono diangkat sebagai Menko Polkam. Tidak berhenti sampai disana, Yudhoyono kemudian mendirikan Partai Demokrat sebagai jalannya untuk meraih karir politik tertinggi.

Akhirnya, setelah melalui pemilihan presiden secara langsung, Susilo Bambang Yudhoyono dinobatkan sebagai Presiden RI Ke-6 dengan perolehan 60,62% suara.

Diantara prestasi Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan banyak pengaruh bagi perbaikan kondisi bangsa Indonesia adalah dengan ditangkapnya banyak koruptor, meredakan berbagai kerusuhan, serta mencapai rekonsiliasi damai dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

9. Seto Mulyadi

Seto Mulyadi

Doktor di bidang psikologi ini dikenal akrab dengan dunia anak-anak. Sebagai ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia yang juga pernah aktif dalam Komnas Perlindungan Anak, menjadikan sosok beliau memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dunia anak tanah air.

Sampai saat ini, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto masih menekuni dunia anak dan aktif mengisi seminar tetang anak. Atas perannya di dunia anak, Kak Seto bahkan pernah mendapat penghargaan internasional The Outstanding Young Person of The World pada tahun 1987.

10. Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanosoedibjo merupakan sosok pengusaha yang kini juga terjun dalam kancah politik Indonesia. Pengaruhnya yang luas tidak lepas dari kiprahnya dalam menguasai sejumlah media massa besar di tanah air.

Dalam dunia bisnis, Hary Tanoe pada awalnya mendirikan perusahaan sekuritas bernama PT. Bhakti Investama pada tahun 1989. Pada pertengaahan tahun 1990-an, nama perusahaannya berkembang pesat sejak sahamnya tercatat dalam Bursa Efek Jakarta, hingga berhasil menggaet investor kelas dunia, George Soros.

Awal tahun 2001, Hary masuk ke perusahaan Bimantara Citra yang mengawali langkahnya untuk memiliki saham di PT Rajawali Cintra Televisi Indonesia (RCTI). Pada perjalannya ia kemudian mengakuisisi Global TV dan juga Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Tak berhenti sampai disana, Hary juga melebarkan sayap bisnisnya di dunia media dengan mendirikan perusahaan koran harian Seputar Indonesia dan situs berita online Okezone. Hal itu, menempatkannya sebagai taja media baru di tanah air.

The post 10 Tokoh Berpengaruh di Indonesia Beserta Biografi Singkatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biografi Susi Pudjiastuti Lengkap https://haloedukasi.com/biografi-susi-pudjiastuti Fri, 25 Feb 2022 02:44:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31642 Profil Susi Pudjiastuti Susi Pudjiastuti merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada periode tahun 2014-2019. Susi juga merupakan seorang pengusaha dan pemilik PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang bergerak dalam bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak dalam bidang maskapai penerbangan. Susi lahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa […]

The post Biografi Susi Pudjiastuti Lengkap appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Profil Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada periode tahun 2014-2019. Susi juga merupakan seorang pengusaha dan pemilik PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang bergerak dalam bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak dalam bidang maskapai penerbangan.

Susi lahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat. Susi memiliki kedua orang tua yang bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya yang bernama Hajjah Suwuh Lasminah yang dikenal sebagai pengusaha ternak di Jawa Tengah.

Meskipun Susi terlahir dari keluarga yang cukup berada dan disegani tidak menjadikan Susi tumbuh sebagai orang yang manja. Susi selalu berusaha mandiri untuk meningkatkan kemampuan dan kariernya sehingga memiliki banyak prestasi.

Sebelum dilantik menjadi menteri, Susi melepas semua posisinya di perusahaan. Seperti posisi sebagai Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak dalam bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak dalam bidang maskapai penerbangan.

Setelah masa purna jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan laut. Susi menjadi Ketua Pandu Laut Nusantara dan sering mengadakan program kegiatan. Salah satunya seperti kampanye anti-plastik untuk mengurangi sampah plastik dan agar meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan laut.

Masa Sekolah Susi Pudjiastuti

Pada saat sekolah Susi terkenal aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Salah satunya seperti kegiatan partisipasi dalam Gerakan Golput, keaktifan Susi dalam kegiatan tersebut menyebabkan waktu sekolahnya lebih banyak tersita. 

Susi mengenyam pendidikan formal hingga lulus SMP. Ketika melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Susi merasa dirinya kurang sesuai dengan sistem pendidikan formal. Akibat dari hal tersebut Susi memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya tersebut.

Meskipun keputusan tersebut ditentang oleh keluarga namun Susi tetap teguh pada keputusannya. Susi berkeinginan kuat dan berusaha untuk menunjukkan kemampuan dalam dirinya dengan memulai membangun usaha. Susi memulai membangun usahanya sejak tahun 1983 di usianya yang ke 18 tahun.

Setelah keputusan Susi untuk tidak melanjutkan sekolah Susi mulai belajar cara berjualan. Susi pernah berjualan bedcover, berjualan perhiasan miliknya, hingga menjadi pengepul ikan di sekitar wilayah Pangandaran di tempatnya tinggal. Dari hasil penjualan-penjualan tersebut Susi akhirnya berhasil mengumpulkan uang pertamanya sendiri sebesar Rp. 750.000,00.

Memulai Bisnis

Setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah pada tahun 1980-an Susi memulai membangun bisnis. Pada tahun 1983 Susi memulai bisnis penjualannya hingga mendapatkan uang hasil berjualan pertamanya. Penghasilan pertamanya tersebut ia jadikan sebagai modal awal untuk bisnis yang lebih besar. 

Pada awalnya Susi menjadi pengepul ikan di Pangandaran, usaha ini ia tekuni selama kurang lebih 13 tahun. Kemudian ketika Susi berusia 20 tahun ia pergi ke kota udang yakni Cirebon untuk mengembangkan usahanya sebagai pengepul ikan. Di Cirebon Susi membeli hasil laut untuk dijadikan bahan produk kemudian menjualnya ke Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Usaha tersebut membuahkan hasil dan berkembang hingga sampai keluar daerah dan luar negeri. Hingga pada tahun 1996, ketika Susi berusia 31 tahun Susi berhasil mendirikan pabrik pengolahan ikan yang bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan merek produknya bernama “Susi Brand”. 

Bisnisnya berkembang hingga ke Asia dan Amerika sehingga banyak tuntutan pasar yang menginginkan produk hasil laut tetap segar meskipun dikirim dengan jarak yang jauh. Dari hal tersebut Susi memerlukan transportasi pesawat sehingga pada tahun 2004 Susi memutuskan untuk membeli sebuah pesawat. 

Dengan pinjaman bank Susi membeli pesawat pribadinya berjenis Cessna Caravan dengan harga RP. 20 miliar. Dari hal ini, Susi melihat ada peluang bisnis dan tertarik pada transportasi penerbangan. Pesawat yang Susi beli awalnya hanya digunakan mengangkut produk bisnisnya.

Peluang bisnis transportasi penerbangan yang Susi pikirkan membuatnya memutuskan untuk membuka bisnis penyewaan pesawat. Pada tahun 2004 Susi mendirikan PT ASI Pudjiastuti Aviation dengan nama bisnisnya yakni “Susi Air”. Tidak disangka bisnis penyewaan transportasi penerbangan ini dilirik banyak orang.

Pesawat Susi pernah digunakan untuk mendistribusikan bantuan bencana Tsunami di Aceh,yang mana hanya transportasi pesawat ini lah yang dapat menjangkau wilayah bencana Tsunami tersebut. Lambat laun perjalanan bisnis maskapai penerbangan Susi mengalami perkembangan.

Perkembangan tersebut dapat dilihat bahwa saat ini Susi telah memiliki 50 pesawat terbang dengan beberapa jenis, mempekerjakan 175 pilot asing dari 180 yang ia miliki, dan memiliki lima  pangkalan. Pangkalan tersebut berada di Medan (Sumatera Utara), Kendari (Jakarta), Jawa Tengah (Cilacap), Jawa Barat (Pangandaran dan Bandung), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Jayapura (Papua).

Susi Pudjiastuti dan Bank Mandiri

Pada saat Susi membeli pesawat yang ia gunakan untuk mengangku produk hasil laut ke manca negara, Susi membeli pesawat tersebut dengan pinjaman Bank Mandiri. Pada tahun 2004 Bank Mandiri memberi kepercayaan kepada Susi untuk meminjamkan sejumlah dana.

Bank Mandiri telah meminjamkan sejumlah dana sebesar Rp. 47 miliar kepada Susi. Pinjaman tersebut akomodasikan sebagai anggaran Susi untuk membeli sebuah pesawat pengangkut untuk keperluan bisnis perikanannya. Susi mengirimkan produknya sesuai dengan tuntutan pasar ke Jakarta dan Jepang.

Sejumlah dana yang Bank Mandiri pinjamkan kepada Susi tidak seluruhnya di akomodasikan hanya untuk membeli pesawat pengangkut saja, melainkan Susi gunakan untuk membangun sebuah landasan. Oleh karena itu, Susi berpikir untuk menjemput peluang membangun bisnis maskapai penerangan.

Karir Politik Susi Pudjiastuti

Pada tanggal 26 Oktober tahun 2014, Susi Pudjiastuti secara resmi diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam masa kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Setelah peresmian tersebut membuat Susi harus melepaskan semua posisi di perusahaan.

Pelepasan posisi dalam perusahaan yang ia dirikan dilakukan agar Susi dapat lebih fokus untuk mengemban amanah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, selain itu juga menjaga untuk menghindari konflik kepentingan antara fungsi regulator dan sebagai pelaku bisnis.

Dengan jabatannya tersebut membuat Susi mendapat banyak sorotan dari Publik. Pertama, fakta mengenai pendidikan Susi bahwa ia hanya lulus dalam sekolah menengah pertama dan tidak mengenyam bangku perkuliahan. Hal kedua yang membuat publik menyoroti Susi adalah keputusan Susi untuk menenggelamkan kapal asing yang memasuki perairan Indonesia secara ilegal.

Penghargaan Susi Pudjiastuti

1. Pada Tahun 2004 

  • Susi menerima penghargaan sebagai “Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat”.
  • Susi menerima penghargaan dalam “Purwa citra Priangan Award untuk Peningkatan Kehidupan Nelayan dari Pikiran Rakyat”.

2. Pada Tahun 2005

  • Susi menerima penghargaan sebagai “Pelopor Ekspor Ikan Laut dari Gubernur Jawa Barat”.
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia”.

3. Pada Tahun 2006

  • Susi menerima penghargaan dalam “Metro TV Bidang Ekonomi”
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award dari Metro TV, Indonesia”.
  • Susi menerima penghargaan “Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia”.

4. Pada Tahun 2008 

  • Susi menerima penghargaan sebagai “Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat”.
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Saudagar Tatar Sunda dari Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat”.

5. Pada Tahun 2009

  • Susi menerima penghargaan “Berprestasi Award dari PT Exelcomindo”.
  • Susi menerima penghargaan dari “Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan”.

6. Pada Tahun 2010

  • Susi menerima penghargaan dalam “Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia”.

7. Pada Tahun 2011

  • Susi menerima penghargaan pada “Ganesha Widya Jasa Aditama Award dari ITB”.
  • Susi menerima penghargaan untuk “Prestasi Inovatif, Kepemimpinan Luar Biasa dan Signifikan Kontribusi untuk Ekonomi, APEC”. 

8. Pada Tahun 2014

  • Susi menerima penghargaan sebagai “People of The Year 2013 dari Koran Sindo”.

9. Pada Tahun 2015

  • Susi menerima penghargaan sebagai “Person of The Year 2014 dari Warga Kota Solo”.
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastuti Ningrat, dari Keraton Surakarta Hadiningrat”.
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Perempuan Pertama yang Menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dari Museum Rekor Indonesia (MURI)”
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Penghargaan Perempuan Jawa Barat, dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI Jawa Barat)”
  • Susi menerima penghargaan sebagai Penghargaan “10 Nopember dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya)”.

10. Pada Tahun 2016

  • Susi menerima penghargaan sebagai “Tokoh Publik Inspirasional Tahun Ini, Public Relation Award and Summit, dari Serikat Perusahaan Pers”,
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Leaders for a Living Planet Award dari WWF, sebagai penghargaan atas perannya dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan”.
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Doktor Honoris Causa oleh Universitas Diponegoro”

11. Pada Tahun 2017

  • Susi menerima penghargaan “Peter Benchley Ocean Awards”. 
  • Susi menerima penghargaan dalam “Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang diselenggarakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat”.
  • Susi menerima penghargaan dari ”The BBC 100 Women”
  • Susi menerima penghargaan sebagai “Doktor Honoris Causa bidang keilmuan manajemen dan konservasi sumberdaya kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya)”.

12. Pada Tahun 2018

  • Susi menerima penghargaan sebagai “Srikandi Nekat Award dari Yayasan Retno Sekar Budoyo”
  • Susi menerima penghargaan “Creative & Innovative Person of the Year: Indonesia Choice Awards”

Kehidupan Pribadi Susi Pudjiastuti

Susi pernah menikah dua kali. Suami pertamanya bernama Daniel Kaiser dan suami keduanya bernama Christian von Strombeck. Perjalanan pernikahannya tidak berjalan baik namun Susi hingga saat ini tidak mempermasalahkan statusnya sebagai single parent. Saat ini Susi menjadi seorang single parent yang memiliki 3 orang anak dan 1 orang cucu.

Pada saat peresmian serah terima jabatan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Manan suami Susi menghadiri acara tersebut dan mengucapkan selamat secara langsung. Mantan suami Susi tersebut bernama Daniel Kaiser yang mengaku kaget dan tidak menyangka Susi menjadi menteri.

Menurut Daniel, Susi merupakan sosok perempuan yang memiliki kemampuan yang jarang dimiliki oleh perempuan lain. Daniel menambahkan bahwa meskipun hubungannya dengan Susi telah usai namun semua kenangan bersamanya adalah hal yang indah. Bahkan sampai sekarang Susi dan Daniel tetap berhubungan baik.

Meskipun Susi menjadi single parent, Susi lebih bangga dan bersyukur karena anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan dengan baik Susi tidak mempermasalahkan statusnya menjadi orang tua tunggal. Susi justru menikmati hal tersebut sehingga dapat berfokus pada karier dan kemampuannya.

Susi pernah menegaskan bahwa dirinya mengabdi untuk bangsa dengan selalu memiliki semangat bekerja demi masyarakat. Kegigihannya membawa kondisi perikanan dan kelautan di Indonesia semakin baik karena prinsipnya yaitu kerja, kerja, dan kerja.

The post Biografi Susi Pudjiastuti Lengkap appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sastrawan Angkatan 45 Beserta Karyanya https://haloedukasi.com/sastrawan-angkatan-45 Mon, 22 Mar 2021 02:28:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22978 Dalam periodisasi sastra Indonesia, dikenal angkatan ’45. Para sastrawan pada angkatan ini melahirkan karya di masa penjajahan Jepang, era kemerdekaan, dan beberapa tahun setelahnya. Angkatan yang juga disebut sebagai Angkatan Kemerdekaan ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan angkatan sebelumnya yakni Pujangga Baru. Karya-karya yang lahir pada periode ini cenderung lebih ekspresif. Kritikus sastra H.B. Jassin […]

The post 5 Sastrawan Angkatan 45 Beserta Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam periodisasi sastra Indonesia, dikenal angkatan ’45. Para sastrawan pada angkatan ini melahirkan karya di masa penjajahan Jepang, era kemerdekaan, dan beberapa tahun setelahnya.

Angkatan yang juga disebut sebagai Angkatan Kemerdekaan ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan angkatan sebelumnya yakni Pujangga Baru.

Karya-karya yang lahir pada periode ini cenderung lebih ekspresif. Kritikus sastra H.B. Jassin menyebut para sastrawan Angkatan ’45 memiliki karakteritisk yang revolusioner dalam sikap hidup dan visi.

Karya sastra Angkatan ’45 lebih realis dibandingkan dengan karya sastra angkatan-angkatan sebelumnya. Karyanya banyak diwarnai pengalaman hidup serta gejolak sosial-politik-budaya yang terjadi pada masa itu.

Ada sejumlah sastrawan terkenal yang tergabung dalam Angkatan ’45. Karya-karya mereka masih dibaca dan dipelajari sampai saat ini. Siapa saja? Simak uraian berikut ini.

1. Chairil Anwar

Chairil Anwar

Nama Chairil Anwar tidak bisa dilepaskan dari puisi Indonesia modern. Ia merupakan pelopor lahirnya Angkatan ’45. Penyair besar ini mendapatkan julukan ‘Si Binatang Jalang’ yang dikutip dari salah satu puisinya berjudul Aku.

Ia lahir di Medan pada 26 Juli 1992 dan meninggal pada usia yang masih muda yakni 26 tahun pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta.

Semasa hidup, ia diperkirakan menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Chairil mempublikasikan puisi pertamanya pada 1942 yang berjudul Nisan, saat itu usianya 20 tahun.

Meski sempat mengalami beberapa penolakan, namun pada akhirnya namanya dinobatkan sebagai salah satu penyair paling berpengaruh.

Puisinya mengusung banyak tema, mulai dari pemberontakan, kematian, eksistensialisme, sampai indivisualisme. Sajak-sajaknya terkumpul di antara lain dalam:

  • Deru Campur Debu
  • Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang Putus
  • Tiga Menguak Takdir (bersama Asrul Sani dan Rivai Apin)
  • Aku Ini Binatang Jalang
  • Derai-derai Cemara.

2. Asrul Sani

Asrul Sani

Nama Asrul Sani juga tidak bisa dilepaskan dari tokoh sastrawan berpengaruh pada Angkatan ’45. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini lahir di Rao, Sumatra Barat pada 10 Juni 1927 dan wafat di Jakarta pada 11 Januari 2004.

Namanya melejit berkat kumpulan puisi Tiga Menguak Takdir yang ditulis bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin. Kemudian mereka bersama-sama mendirikan perkumpulan Gelanggang Seniman Merdeka dan menjadi redaktur Gelanggang.

Selain sastrawan, Asrul Sani juga dikenal sebagai sutradara dan penulis skenario. Ia juga pernah menjadi redaktur majalah Pujangga Baru, Gema Suasana, dan pimpunan umum Citra Film.

Tokoh berpengaruh ini pernah menerima Anugerah Seni pada 1969 dan Medali Bintang Mahaputra pada 2000 dari Pemerintah Indonesia.

Beberapa karya sastra yang ia terbitkan selama hidupnya di antaranya yakni:

  • Tiga Menguak Takdir (kumpulan sajak bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin)
  • Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat (kumpulan cerpen)
  • Mantera (kumpulan sajak)
  • Mahkamah (drama)
  • Jenderal Nagabonar (skenario film).

3. Rivai Apin

Rivai Apin

Lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat pada 30 Agustus 1927, Rivai Apin juga menjadi salah satu personil dalam tiga serangkai penyair Indonesia.

Bersama dua sastrawan lain yakni Chairil Anwar dan Asrul Sani, ia ikut serta memberikan napas baru dunia kesusastraan Indonesia melalui buku kumpulan puisi Tiga Menguak Takdir.

Sastrawan Indonesia ini pernah menduduki kursi Komite Nasional Pusat, DPRD DKI Jakarta. Selain itu juga pernah menjadi redaktur beberapa majalah, di antaranya Gema Suasana, Siasat, Zenith, dan Zaman.

Ia juga pernah menjadi salah satu pimpinan pusat Lekra. Setelah peristiwa G30S, ia ditahan di Pulau Buru selama 14 tahun.

Rivai Apin wafat di Jakarta pada April 1995. Puisi-puisinya pernah dimuat dalam Gema Tanah Air. Selain itu karya-karya puisinya dikumpulkan oleh Harry Aveling dan diberi judul Dari Dua Dunia yang Belum Sudah.

4. Idrus

idrus

Abdullah Idrus, atau yang lebih akrab dengan nama pena Idrus merupakan sastrawan Indonesia yang berasal dari Padang, Sumatra Barat.

Pengarang yang lahir pada 21 September 1921 ini banyak melahirkan karya dengan bahasa yang ringkas dan sederhana.

Pada 1960 sampai 1964, Idrus terpaksa tinggal di Malaysia karena permusuhan yang dilancarkan oleh Lembaga Kebudayaan Rakyat terhadap penulis yang tidak sepaham.

Meskipun menolak dinobatkan sebagai sastrawan Angkatan ’45, namun karya-karyanya memberi warna baru dalam kesusastraan Indonesia.

Dirinya banyak menulis novel, cerpen, dan drama. Tidak sedikit juga menerjemahkan karya sastra dari luar. Beberapa judul karya sastranya yakni:

  • Aki (novel)
  • Perempuan dan Kebangsaan (novel)
  • Hati Nurani Manusia (novel)
  • Hikayat Petualang Lima (novel)
  • Hikayat Putri Penelope (novel)
  • Anak Buta (kumpulan cerpen)
  • Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (kumpulan cerpen)
  • Dua Episode Masa Kecil (kumpulan cerpen)
  • Dengan Mata Terbuka (kumpulan cerpen)
  • Dokter Bisma (drama)
  • Jibaku Aceh (drama)
  • Kejahatan Membalas Dendam (drama).

5. Achdiat K. Mihardja

Achdiat K. Mihardja

Nama Achdiat K. Mihardja memberikan kebaharuan dalam sastra Indonesia melalui novel pertamanya berjudul Atheis. Novel yang terbit pada 1949 itu menjadi karya sastra terpenting pasca Perang Dunia II.

Sebelum menjadi seorang pengarang, tokoh sastra yang lahir pada 6 Maret 1911 ini pernah menjadi seorang jurnalis. Ia juga merupakan guru besar sastra dan bahasa Indonesia di Australian National University.

Dirinya menghembuskan napas terakhir di Canberra, Australia pada 8 Juli 2010 saat berusia 99 tahun.

Kumpulan cerpennya yang berjudul Keretakan dan Ketegangan mendapat Penghargaan Sastra BMKN 1957. Sementara novel fenomenalnya Atheis menyabet Penghargaan Tahunan Pemerintah RI pada 1969.

Beberapa judul karya sastra yang ia tulis semasa hidup di antaranya:

  • Atheis (novel)
  • Manifesto Khalifatullah (novel)
  • Keretakan dan Ketegangan (kumpulan cerpen)
  • Belitan Nasib (kumpulan cerpen)
  • Pembunuhan dan Anjing Hitam (kumpulan cerpen)
  • Pak Dullah in Extrimis (drama)
  • Bentrokan Dalam Asrama (drama).

The post 5 Sastrawan Angkatan 45 Beserta Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Tokoh Musik Kontemporer Indonesia Beserta Biografinya https://haloedukasi.com/tokoh-musik-kontemporer-indonesia Mon, 15 Mar 2021 02:59:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22611 Musik kontemporer adalah istilah yang digunakan untuk menyebut musik modern. Musik ini disebut juga dengan musik garda depan karena akan selalu berkembang menyesuaikan zaman. Berikut ini adalah tokoh-tokoh musik kontemporer Indonesia. 1. Slamet Abdul Sjukur Slamet Abdul Sjukur lahir dengan nama asli Soekandar. Ia lahir di kota Surabaya pada tanggal 30  Juni 1935 dan wafat […]

The post 4 Tokoh Musik Kontemporer Indonesia Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Musik kontemporer adalah istilah yang digunakan untuk menyebut musik modern. Musik ini disebut juga dengan musik garda depan karena akan selalu berkembang menyesuaikan zaman. Berikut ini adalah tokoh-tokoh musik kontemporer Indonesia.

1. Slamet Abdul Sjukur

Slamet Abdul Sjukur

Slamet Abdul Sjukur lahir dengan nama asli Soekandar. Ia lahir di kota Surabaya pada tanggal 30  Juni 1935 dan wafat pada 24 Maret 2015. Slamet merupakan seorang komponis sekaligus pelopor musik kontemporer di Indonesia. Orang yang membawanya ke dalam dunia musi adalah sang nenek. Nenek Slamet sering mengajaknya untuk mendengarkan alunan musik piano yang dimainkan tetangganya.

Selain itu neneknya juga mengajak ke berbagai pagelaran musik. Sejak saat itu lah Slamet mulai jatuh hati pada dunia musik. Hal tersebut didukung orang tuanya yang kemudian memberikan piano di usianya yang ke tujuh tahun. Slamet pun mulai belajar piano dengan serius ketika ia berusia 9 tahun. Salah satu gurunya yang berkebanngsaan Swiss memperkenalkannya dengan musik Spanyol dan Perancis yang memiliki genre akhir abad ke 19 an dan awal abad 20 an.

2. Djaduk Ferianto

Djaduk Ferianto

Djaduk Ferianto lahir di Yogyakarta 1964 dengan nama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto. Ia berasal dari keluarga yang lekat dengan kesenian. Ayahnya adalah Bagong Kussudiardja yang merupakan seorang koreografer dan juga pelukis Indonesia. Sedangkan kakaknya adalah adalah tokoh seni peran ternama yang kerap muncul di layar kaca.

Djaduk pernah menempuh pendidikan di Fakultas Seni rupa dan desain, Institut Seni Indonesia  (ISI). Pada tahun 1995 ia bersama dengan kawannya yaitu Butet Kertaradjasa membentuk sebuah kelompok kesenian bernama Kua Etnika. Kelompok ini didirikan untuk mengembankan musik etnik kontemporer yang dikombinasi dengan pendekatan musik modern. Djaduk juga pandai dalam mengubah musik keroncong dan membentuk orkes Sinten Ramen.

Djaduk bersama Kua Etnika, Wartajazz.com, Paningron, dan seniman lainnya menggelar pentas musik jazz bertajuk “Ngayogjazz” pada tahun 2007. Acara ini berhasil digelar dan berakhir dengan kesuksesan. Acara ini dianggap sebagai sarana pendekatan musik jazz kepada masyarakat hingga akhirnya dijadikan sebagai agenda tahunan.

Kini Djajuk Ferianto telah tiada dan menjadi kenangan bersama dengan karya-karyanya seperti Orkes Sumpeg Nang Ning Nong bersama Kuaetnika, 1997 Ritus Swara bersama Kuaetnika, 2000, Parodi Iklan bersama Orkes Sinten Remen, 2000, Komedi Putar bersama Orkes Sinten Remen, 2002, Janji Palsu bersama Orkes Sinten Remen, 2003, Maling Budiman bersama Orkes Sinten Remen, 2006.

3. I Nyoman Windha

 I Nyoman Windha

I Nyoman Windha adalah seorang komponis yang lahir di Gianyar, Bali pada tanggal 4 Juli 1946. Sebagaimana masyarakat Bali yang kental dengan keseniannya begitu juga dengan Nyoman Windha. Ia sudah mahir memainkan alat musik gamelan sejak usianya masih kanak-kanak. Bakat bermusiknya semakin terasah dengan ia bersekolah di seni mulai dari Konservatori Karawitan Denpasar ketika usianya 17 tahun. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Seni Tari (ASTI) Denpasar.

Tak sampai di situ, Nyoman Windha berhasil menamatkan sekolahnya di Master of Music di Mills College California. Karirnya dimulai dari hadirnya di acara bergengsi yaitu pekan Komponis-Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1983. Bahkan forum ini kembali mengundang Nyoman Windha untuk kedua kalinya pada tahun 1998.

Kepiawaiannya tersebut membuat Nyoman Windha dipercaya untuk menjadi pengajar musik di Bali, Ia juga digandeng untuk berkolaborasi oleh beberapa seniman musik internasional dari Amerika, Jepang, Eropa, dan Australia. Selama ia berkarir ada banyak karyanya yang berhasil direkam oleh berbagai label studio musik, di antaranya ialah Sangkep, Palapa I dan Palapa II, Bali Age, Gita Nusantara, Grehing Kawulu, Gora Merdawa Cendra Wasih, Gadung Kasturi, Jagad Anyar, Gita Winangun, Sinom Lawe, dan masih banyak lagi.

4. Royke

Royke

Royke adalah seorang tokoh seniman kontemporer yang mengeksplorasikan musik-musiknya jauh dari kesan futuristik. Ia melahirkan musik kontemporer dengan alat musik perkusi seperti gendang, drum akustik, dan gitar klasik. Ia menganggap tidak ada musik yang jelek apapun komposisinya. Musik lahir dari segala ide dan gagasan yang jika dieksplorasi maka tidak akan ada habisnya.

Bagi Royke hal terpenting dari bermusik adalah kreativitas. Ia juga mengungkapkan bahwa adanya musik kontemporer bukan untuk menyaingi musik konvensional tetapi untuk balancing position atau keseimbangan. Oleh sebab itu sudah selayaknya musik kontemporer juga didengar oleh masyarakat umum.

The post 4 Tokoh Musik Kontemporer Indonesia Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Sastrawan Angkatan Balai Pustaka Beserta Karyanya https://haloedukasi.com/sastrawan-angkatan-balai-pustaka Mon, 15 Mar 2021 02:53:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22635 Menurut Sarwadi, Balai Pustaka merujuk pada dua pengertian yakni nama penerbit dan nama angkatan sastra Indonesia. Angkatan Balai Pustaka merupakan angkatan di mana karya yang dikarang oleh para sastrawan diterbitkan pada tahun 1920-an. Setelah mengetahui pengertian karya sastra Indonesia angkatan Balai Pustaka, rasanya tidak lengkap jika tidak mengetahui tokoh atau pengarang di masa tersebut. Berikut […]

The post 4 Sastrawan Angkatan Balai Pustaka Beserta Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut Sarwadi, Balai Pustaka merujuk pada dua pengertian yakni nama penerbit dan nama angkatan sastra Indonesia. Angkatan Balai Pustaka merupakan angkatan di mana karya yang dikarang oleh para sastrawan diterbitkan pada tahun 1920-an.

Setelah mengetahui pengertian karya sastra Indonesia angkatan Balai Pustaka, rasanya tidak lengkap jika tidak mengetahui tokoh atau pengarang di masa tersebut. Berikut beberapa nama sastrawan yang termasuk dalam angkatan Balai Pustaka.

1. Nur Sutan Iskandar

nur sutan iskandar

Nur Sutan Iskandar merupakan sastrawan angkatan Balai Pustaka yang lahir pada 3 November 1893. Pemilik nama asli Muhammad Nur ini menjadi salah satu pengarang yang paling produktif berkarya. Beberapa karya sastra yang dikarangnya antara lain:

  • Apa Dayaku karena Aku Perempuan
  • Cinta yang Membawa Maut
  • Salah Pilih
  • Abu Nawas
  • Karena Mentua
  • Tuba Dibalas dengan Susu
  • Dewi Rimba
  • Hulubalang Raja
  • Katak Hendak Jadi Lembu
  • Neraka Dunia
  • Cinta dan Kewajiban
  • Jangir Bali
  • Cinta Tanah Air
  • Mutiara
  • Pengalaman Masa Kecil.

2. Marah Rusli

Marah Rusli

Marah Rusli menjadi tokoh yang tidak boleh dilupakan dalam kesusastraan Balai Pustaka. Sastrawan asal Padang Sumatra Barat ini lahir 7 Agustus 1889. Salah satu karyanya yang melegenda yakni roman Siti Nurbaya yang terbit pada 1920.

Selain itu, ia juga menerbitkan sederet judul lain yakni:

  • Lasmi
  • Anak dan Kemenakan
  • Memang Jodoh
  • Tesna Zahera

3. Buya Hamka

Buya Hamka

Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih popular dengan nama Buya Hamka merupakan sastrawan sekaligus ulama Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama.

Karyanya yang terkenal yakni Tenggelamnya Kapal van Der Wicjk yang telah diadaptasi menjadi film layar lebar. Selain itu, ia juga menulis sederet buku. Di antaranya yakni:

  • Di Bawah Lindungan Ka’bah
  • Merantau ke Deli
  • Dijemput Mamaknya
  • Tuan Direktur
  • Mandi Cahaya di Tanah Suci.

4. Abdul Muis

Abdul Muis

Abdul Muis juga menjadi salah satu sastrawan tersohor dari angkatan Balai Pustaka. Selain sastrawan, ia juga dikenal sebagai seorang politikus dan wartawan.

Pengarang yang lahir pada 17 Juni 1959 ini juga merupakan salah satu pengurus besar Sarekat Islam. Dirinya dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pertama oleh Bung Karno.

Karya-karyanya yang popular di antaranya yakni:

  • Salah Asuhan
  • Suropati
  • Pertemuan Jodoh
  • Robert Anak Surapati.

The post 4 Sastrawan Angkatan Balai Pustaka Beserta Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biografi Wahid Hasyim Singkat https://haloedukasi.com/biografi-wahid-hasyim Wed, 10 Mar 2021 03:16:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22485 Kiai Wahid Hasyim adalah putra ulama besar negeri ini, yakni Kiai Hasyim Asy’ari. Ia adalah ayah dari mantan Presiden Republik Indonesia yang keempat, Alm. Gus Dur.  Di usianya yang masih kecil, Kiai Wahid Hasyim telah menjadi Menteri Departemen Agama. Terobosannya terhadap Pesantren Tebuireng telah membuahkan hasil. Semakin hari Pesantren tersebut mengalami kemajuan pesat. Namun akibat […]

The post Biografi Wahid Hasyim Singkat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
wahid hasyim

Kiai Wahid Hasyim adalah putra ulama besar negeri ini, yakni Kiai Hasyim Asy’ari. Ia adalah ayah dari mantan Presiden Republik Indonesia yang keempat, Alm. Gus Dur.  Di usianya yang masih kecil, Kiai Wahid Hasyim telah menjadi Menteri Departemen Agama.

Terobosannya terhadap Pesantren Tebuireng telah membuahkan hasil. Semakin hari Pesantren tersebut mengalami kemajuan pesat. Namun akibat Kecelakaan mobil di daerah Cimindi, Bandung, Kiai Wahid Hasyim harus berpulang diusianya yang masih muda yaitu 39 tahun.

Kiai Wahid Hasyim terlahir dengan nama lengkap Abdul Wahid Hasyim. Ia lahir pada tanggal 1 Juni 1914. Ayahnya adalah Kiai Hasyim Asy’ari, seorang ulama besar pendiri organisasi Nahdlatul Ulama di Indonesia. Ia merupakan anak kelima dari sepuluh bersaudara. Ibunya bernama Nyai Nafiqah binti Kiai Ilyas.

Lazimnya seorang anak kiai, Kiai Wahid Hasyim belajar kepada ayahnya sendiri di lingkungan Pesantren Tebuireng. Ia tergolong anak yang sangat cerdas. Sejak usia lima tahun ia sudah mampu membaca Al-Qur’an berkat bimbingan langsung dari ayahnya. Selain itu ia juga belajar di bangku Madrasah Salafiyah di Tebuireng.

Usia tujuh tahun, selain sudah mengkhatamkan Al-Qur’an, Kiai Wahid juga sudah mulai belajar kitab. Hal tersebut karena kecepatannya dalam menyerap setiap ilmu yang diajarkan. Masa berkelanan dari pesantren ke pesantren hanya dijalaani Kiai Wahid Hasyim selama tiga tahun saja. Semakin bertambah umurnya, semakin cerdas pola pikirnya.

Di usianya Kiai Wahid Hasyim yang ke 15 tahun, ia mempelajari bahasa asing. Antara lain, Bahasa Belanda, Jerman, Inggris, dan mengenal pula huruf latin. Setelah usianya menginjak 18 tahun, ia pergi ke tanah suci bersama sepupunya, Muhammad Ilyas. Tidak hanya untuk berhaji saja, mereka berada di Makkah juga untuk mendalami ilmu-ilmu agama yaitu tafsir, hadits, nahwu, sharaf, dan juga fikih.

Sepulang dari Makkah, Kiai Wahid Hasyim kemudian menikah dengan gadis cantik bernama Solehah putri Kiai Bisri Syansuri, pendiri Pesantren Denanyar Jombang. Ia menikah di Denanyar, Jombang pada Jum’at 10 Syawal 1356 H atau 1938 M. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai enam orang anak. Yang diantaranya, Gus Dur, Aisyah, Salahuddin al-Ayyubi, Umar Wahid, Lily Wahid, dan Hasyim Wahid atau Gus Lim.

Kiai Wahid Hasyim aktif berorganisasi saat berumur 20 tahun. Sedangkan karir politiknya dimulai sejak tahun 1944, ketika ia boyong membawa keluarganya ke Jakarta. Tahun 1945 ia terpilh menjadi Ketua II Majelis Syura Dewan Partai Masyumi. Empat tahun kemudian ia diangkat menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Hatta.

The post Biografi Wahid Hasyim Singkat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>