Tokoh Sosiologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tokoh-sosiologi Fri, 01 Sep 2023 06:12:11 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Tokoh Sosiologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tokoh-sosiologi 32 32 8 Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-pembangunan Tue, 29 Aug 2023 09:28:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45231 Pernah mendengar istilah sosiologi pembangunan? Salah satu cabang ilmu sosiologi ini dipelopori oleh tokoh-tokoh hebat yang memiliki pandangan terhadap kehidupan sosial masyarakat yang dikaitkan dengan pembangunan. Pada prinsipnya beberapa tokoh sosiologi pembangunan memiliki teori pendekatan tertentu. Mereka memiliki ciri khas terkait perkembangan interaksi sosial di masyarakat sehingga menciptakan teori sosiologi pembangunan yang ideal. Proses sosiologi […]

The post 8 Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernah mendengar istilah sosiologi pembangunan? Salah satu cabang ilmu sosiologi ini dipelopori oleh tokoh-tokoh hebat yang memiliki pandangan terhadap kehidupan sosial masyarakat yang dikaitkan dengan pembangunan.

Pada prinsipnya beberapa tokoh sosiologi pembangunan memiliki teori pendekatan tertentu. Mereka memiliki ciri khas terkait perkembangan interaksi sosial di masyarakat sehingga menciptakan teori sosiologi pembangunan yang ideal.

Proses sosiologi pembangunan dipandang oleh para tokoh sebagai akibat dari perubahan tatanan masyarakat yang semakin meluas. Tidak hanya pada bidang sosial, tetaqpi juga bidang ekonomi, pendidikan, budaya, hingga lingkungan.

Penasaran mengenai tokoh-tokoh yang berperan dalam sosiologi pembangunan? Berikut terdapat beberapa diantaranya disertai dengan teori pendekatannya.

1. Karl Marx

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

Karl Marx merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan yang cukup populer. Beliau merupakan salah satu pencetus ilmu sosiologi yang telah diterapkan di seluruh dunia hingga kini. Teori pendekatan sosiologi pembangunan Karl Marx menitikberatkan pada gagasannya terkait kelas sosial dan kapitalisme.

Teorinya bertumpu pada kepentingan terkait keinginan individu yang dinilai lebih penting dibanding kepentingan kolektif. Teori pendekatan sosiologi pembangunan menurut Karl Marx menunjukkan bahwa tingkatan kelas sosial yang ada di masyarakat juga memberikan peran penting terhadap sosiologi pembangunan.

2. Max Weber

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

Max weber adalah salah satu tokoh sosiologi pembangunan yang cukup populer. Sebagai salah satu pencetus ilmu sosiologi, beliau memiliki teori tersendiri terkait sosiologi pembangunan yang semakin meluas di kalangan masyarakat.

Max Weber mengungkapkan teori pendekatan sosiologi pembangunan sebagai bentuk teori modernitas. Dalam teori tersebut, Max Weber memandang sosiologi pembangunan sebagai bentuk pengenalan rasional pada lingkungan sosial.

Menurut Max Weber, teori pendekatan dalam sosiologi pembangunannya sangat berkaitan erat dengan instrument masyarakat dan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan sosiologi pembangunan memerlukan kontrol dari subordinasi diri dengan hubungan sosial di masyarakat.

Tidak heran, jika teori pendekatan sosiologi pembangunan menurut Max Weber berkaitan dengan tingkatan ekonomi, etika yang berlaku di masyarakat, kekuasaan, dan kelas sosial.

3. Emile Durkheim

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

Emile Durkheim merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan yang cukup populer di dunia ilmu sosial. Pemikirannya tentang ilmu sosial telah melahirkan ilmu sosiologi yang berkembang hinnga teori pendekatan sosiologi pembangunan.

Teori pendekatan sosiologi pembangunan yang dicetuskan oleh Emile Durkheim berkaitan erat dengan kontrol eksternal yang kuat terhadap tiap individu. Hal tersebut memunculkan gagasan bahwa sosiologi pembangunan akan berhasil jika kontrol eksternal berperan sempurna terhadap tiap individu.

Lebih lanjut, Emile Durkheim menjelaskan bahwa sosiologi pembangunan akan tercipta melalui teori pendekatan dimana tidak akan ada masyarakat tanpa individu. Artinya peran masyarakat terhadap individu saling berkaitan untuk menciptakan sosiologi pembangunan.

4. David McClelland

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

David McClelland merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan. Teori pendektannya menitikberatkan pada teori psikologi yang berkaitan erat dengan pola interaksi individu dengan masyarakat.

Teori pendekatan sosiologi pembangunan yang diungkapkan oleh David McClelland fokus pada masalah yang muncul akibat pembangunan. Kemiskinan dan keterbelakangan yang muncul di masyarakat menjadi ide yang dikaji dalam sosiologi pembangunan.

Lebih lanjut, David McClelland menjalaskan bahwa masalah yang muncul akibat perkembangan proses sosiologi pembangunan menggugah setiap individu untuk meningkatkan kebutuhan untuk berprestasinya (need of achievement).

5. W.W Rostow

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

W. W Rostow merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan yang teorinya masih diterapkan hingga kini. Teori pendekatannya dijabarkan melalui beberapa tahapan pembangunan yang melibatkan peran perkembangan ekonomi suatu masyarakat.

W. W Rostow mengungkapkan gagasannya terkait teori pendekatan pembangunan yang berlandaskan pada kesiapan berbagai bidang yang menyertai pembangunan. Tidak hanya dari bidang ekonomi, tetapi juga meluas hingga teknologi dan kekayaan alam.

Lebih lanjut, sosiologi pembangunan yang diungkapkan W. W Rostow bertumpu pada teori pendekatan yang melibatkan masyarakat dan pemimpin negaranya. Keterlibatan tersebut secara tidak langsung saling barkaitan hingga mencapai pembangunan yang sukses.

6. Bert F Hoselitz

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

Bert F Hoselitz merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan. Teori pendekatan yang diterapkan beliau menitikberatkan pada sektor non-ekonomi yang tidak dikaji oleh teori W W Rostow.

Bert F Hoselitz mengungkapkan bahwa sosiologi pembangunan bertumpu pada kondisi lingkungan yang mendukung masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Keahlian dan kesiapan masyarakat sangat dibutuhkan terkait proses pembangunan.

Lebih lanjut, Bert F Hoselitz menjelaskan bahwa proses sosiologi pembangunan membutuhkan perubahan kelembagaan yang memadai. Banyaknya tenaga ahli dari masyarakat yang terlibat hendaknya lebih didengar pendapatnya agar mereka lebih produktif.

7. Gerhard Lenski

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

Gerhard Lenski merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan. Teori pendekatan yang diusung oleh beliau bertumpu pada teori psikologi sosial yang memiliki kaitan erat antara individu dengan perkembangan masyarakat.

Gerhard Lenski mengungkapkan adanya tiga tingkatan analisis kajian sosiologi pembangunan. Tingkatan tersebut menunjukkan perbedaan dampak system sosial dan kelompok primer yang berpengaruh di masyarakat pada individu.

Lebih lanjut, Gerhard Lenski menjelaskan bahwa teori pendekatan sosiologi pembangunan juga mempelajari masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut karena pembangunan sangat berkaitan erat dengan peran individu terhadap tingkatan sosialnya di masyarakat.

8. Peter L Berger

Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya

Peter L Berger merupakan salah satu tokoh sosiologi pembangunan. Teori pendekatannya bertumpu pada peran individu dalam membangun masyarakat. Berger memahami perbedaan kemampuan individu yang menurutnya menjadikan pembangunan menjadi lebih mudah.

Peter L Berger mengungkapkan teori pendekatan sosiologi pembangunannya pada perbedaan kemampuan individu tersebut. Peran setiap individu yang memiliki harapan untuk kemajuan bersama akan mempengaruhi kekuatan sosial di masyarakat.

Lebih lanjut, Peter L Berger menjelaskan bahwa peran individu tersebut nantinya dapat membongkar sifat dalam dirinya dalam bermasyarakat. Dengan demikian maka sosiologi pembangunan yang sukses dapat dilihat dari peran tiap-tiap individunya.

Sebagian besar atau bahkan keseluruhan gagasan tersebut masih sangat relevan dengan kegiatan pembangunan masyarakat yang terus terjadi. Pada prinsipnya selama masih terdapat peran individu di masyarakat maka pembangunan tidak akan berhenti.

Seperti halnya peran individu terhadap kehidupan sosial yang berperan terhadap keberhasilan atau kegagalan pembangunan dalam kehidupan bermasyarakat.

The post 8 Tokoh Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-perempuan Mon, 28 Aug 2023 06:05:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45205 Pernah terpikirkan tentang tokoh sosiologi perempuan? Golongan feminis ternyata memiliki ide-ide hebat mengenai konsep sosiologi yang bermanfaat hingga kini. Tokoh sosiologi perempuan dan pemikirannya memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Interaksi sosial yang tampak di sekitar mereka membuat para tokoh tersebut mengemukakan pandangan mereka mengenai lingkup kajian ilmu sosiologi. Tokoh sosiologi perempuan dan pemikirannya yang hebat […]

The post 8 Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernah terpikirkan tentang tokoh sosiologi perempuan? Golongan feminis ternyata memiliki ide-ide hebat mengenai konsep sosiologi yang bermanfaat hingga kini.

Tokoh sosiologi perempuan dan pemikirannya memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Interaksi sosial yang tampak di sekitar mereka membuat para tokoh tersebut mengemukakan pandangan mereka mengenai lingkup kajian ilmu sosiologi.

Tokoh sosiologi perempuan dan pemikirannya yang hebat tidak terlepas dari perjuangan para kaum feminis agar pendapat mereka didengar. Kala itu, isu kepedulian terhadap kaum perempuan masih sangat tinggi.

Berkat pemikiran para tokoh sosiologi perempuan, hingga kini dunia mengenal sosiologi yang didalamnya tidka hanya mempelajari interaksi sosial kaum laki-laki tetapi juga perempuan.

Berikut 8 Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

1. Jane Addams

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Jane Addams merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang terkenal di dunia. Pemikirannya membuat dunia tersadar bahwa perempuan juga memiliki dapat berperan sebagai kaum penggerak yang mampu mengubah dunia.

Jane Addams merupakan perempuan pertama yang meraih penghargaan bergengsi Nobel Perdamaian Dunia di tahun 1931. Beliau merupakan sosok reformator terkait isu-isu yang berkaitan dengan perempuan di kalangan masyarakat.

Pemikiran Jane Addams yang berkutat pada bidang sosial menjadinya tokoh sosiologi tersohor. Idenya terkait kebutuhan perempuan sebagai mahluk individu dan sosial memberikan gambaran besar terhadap kajian sosiologi bagi kaum perempuan.

2. Charlotte Perkins Gilman

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Charlotte Perkins Gilman merupakan salah satu toko sosiologi perempuan yang terkenal di dunia.  Pemikirannya berdampak terhadap peran perempuan sebagai seorang individu dan peran-peran lainnya. Dalam ilmu sosiologi, pemikiran Charlotte Perkins Gilman berdampak terhadap pandangan perempuan akan tanggungjawabnya dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental.

Dalam bukunya yang berjudul The Yellow Wallpaper, Charlotte Perkins Gilman menguraikan tentang peran perempuan yang cukup signifikan. Selain itu, Charlotte Perkins Gilman juga menulis cerita non-fiksi berjudul Wanita dan Ekonomi di tahun 1898.

Gagasannya mengenai peran wanita sebagai reformator ekonomi menginspirasi munculnya berbagai teori sosial lain dari sudut pandang perempuan.

3. A J Cooper

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

A J Cooper merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berkebangsaan Afrika-Amerika. Pemikiran beliau sukses meraih perhatian dunia mengenai berbagai isu sosial yang dialami perempuan. A J Cooper menjadi perempuan keempat yang meraih gelar doctor of philoshopy di Amerika di tahun 1924.

Pemikirannya mengenai ilmu sosiologi sangat populer kala itu. Beliau bahkan dijuluki sebagai Ibu dari feminisme hitam di Amerika. A J Cooper lebih banyak melakukan penelitiannya pada perempuan Afrika yang tinggal di Amerika. Isu sosial yang ditekankan beliau bervariasi mulai dari pendidikan, rasisme, hingga sosio-politik.  

4. Ida W Barnett

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Ida W Barnett merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berkontribusi dari jurnalisme. Sebagai seorang jurnalis Afrika-Amerika, beliau selalu memiliki pemikiran kritis mengenai isu sosial yang dialami perempuan.

Pemikiran Ida W Barnett dalam ilmu sosiologi fokus pada peran perempuan dalam kelompok di kehidupan sosial. Kala itu isu rasisme juga sangat tinggi sehingga membuat beliau berjuang menegakkan keadilan melalui kampanye dari tulisan-tulisannya.

Tidak hanya melalui tulisan di surat kabar dan jurnal, Ida W Barnett juga sering melakukan pidato mengesankan yang berisi ajakan anti rasisme, isu sosial, dan politik. Beliau juga mnyerukan ide reformasi di masa presiden McKinley.

5. Marianne Weber

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Marianne Weber merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berasal dari kalangan bangsawan yang populer, keluarga Weber. Beliau merupakan istri dari Max Weber, salah satu tokoh sosiologi yang cukup populer.

Pemikiran Marianne Weber mnyumbangkan ide-ide terkait teori sosiologi. Gagasannya yang dimulai dari komunitas feminisme melahirkan ide yang berperan penting terhadap ilmu sosiologi hingga kini. Semasa hidupnya, Marianne Weber sangat aktif menggeluti bidang sosial.

Tulisannya melahirkan karya yang berkaitan dengan isu-isu perempuan yang dapat diterapkan hingga kini. Beberapa karya Marianne Weber diantaranya Wanita Baru, The Ideal Of Marriage, War As An Ethical Problem, Kekuatan Membentuk Kehidupan Seksual, dan Tugas Khusus Wanita Budaya.

6. Beatrice Potter Webb

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Beatrice Potter Webb adalah salah satu tokoh sosiologi perempuan di Inggris yang cukup populer. Pemikiran beliau berdampak terhadap perubahan peran perempuan di kehidupan sosial yang dapat diterapkan hingga kini.

Sebagai seorang militant sosial, pemikiran Beatrice Potter Webb menekankan tentang peran perempuan di kehidupan bermasyarakat. Beliau juga mengusung ide-ide mengenai jaminan sosial dan pensiun sebagai tanda kesejahteraan suatu Negara.

Selain sebagai aktifis sosial, Beatrice Potter Webb juga sangat aktif di dunia politik. Beliau mengususng pemikiran bahwa perempuan dan laki-laki juga memiliki hak yang sama di pemerintahan.

7. Mely Giok Tan

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Mely Giok Tan merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang cukup popular di Indonesia. Pemikiran beliau dikontribusikan terhadap isu-isu sosial yang berperan penting dalam pengembangan ilmu sosial di Indonesia.

Pemikiran Mely Giok Tan awalnya berfokus pada komunitas Cina yang masuk ke Indonesia. Kritiknya terhadap peran perempuan dalam bermasyarakat sangat tinggi.

Pemikiran Mely Giok Tan mengenai perempuan yang hanya dipandang sebagai objek seksual di Indonesia kala itu mampu menggugah pikiran perempuan lainnya untuk dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

8. Harriet Martineau

Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

Harriet Martineau adalah salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berasal dari Inggris. Pemikiran beliau melahirkan berbagai karya yang tertuang dalam bukunya yang berisikan tentang peran perempuan di bidang sosial.

Pemikiran Harriet Martineau menitikberatkan pada filosofi terkait peran perempuan yang seharusnya dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan laki-laki. Beliau sangat aktif menulis isu-isu tentang ekonomi dan sosial.

Kala itu, masyarakat di Inggris memandang hanya kaum laki-laki saja yang dapat menulis tentang isu ekonomi, politik, dan sosial. Harriet Martineau mematahkan stigma tersebut sehingga menginspirasi perempuan lainnya untuk berani berkarya.

Beberapa tokoh di atas merupakan tokoh reformator perempuan yang menjunjung tinggi persamaan hak perempuan di kalangan masyarakat. Isu sosial mengenai perempuan yang dianggap tidak mampu berperan dalam dunia politik maupun ekonomi dibantah oleh kaum feminis seperti beberapa tokoh di atas.

Pemikiran mereka mampu mengubah pandangan dunia terhadap peran perempuan yang tertuang dalam ilmu sosiologi.

The post 8 Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Tokoh Sosiologi dari Prancis dan Karyanya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-dari-prancis Fri, 28 Jul 2023 03:30:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44531 Sosiologi memiliki pengaruh yang besar di dunia dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan budaya. Sosiologi membantu manusia untuk memahami dinamika dan pola hubungan sosial dalam masyarakat. Penelitian sosiologis membuka wawasan tentang peran kelompok sosial, institusi, dan struktur sosial dalam membentuk kehidupan manusia serta berperan dalam memahami masalah global seperti migrasi, kemiskinan, perdagangan manusia, dan […]

The post 8 Tokoh Sosiologi dari Prancis dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi memiliki pengaruh yang besar di dunia dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan budaya. Sosiologi membantu manusia untuk memahami dinamika dan pola hubungan sosial dalam masyarakat.

Penelitian sosiologis membuka wawasan tentang peran kelompok sosial, institusi, dan struktur sosial dalam membentuk kehidupan manusia serta berperan dalam memahami masalah global seperti migrasi, kemiskinan, perdagangan manusia, dan lingkungan.

Penelitian sosiologis memberikan perspektif yang diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan global. Sosiologi juga berkolaborasi dengan ilmu sosial lain seperti antropologi, ekonomi, ilmu politik, dan psikologi. Integrasi antara ilmu-ilmu ini meningkatkan pemahaman holistik tentang masyarakat dan manusia.

Perkembangan sosiologi di Prancis dipengaruhi oleh perubahan sosial dan politik di negara tersebut. Meskipun banyak perubahan dalam perkembangan dan pendekatan sosiologi di Prancis dari masa ke masa, kontribusi mereka telah memberikan dampak besar bagi pemahaman tentang masyarakat dan interaksi sosial secara global.

Berikut adalah beberapa tokoh sosiologi terkenal dari Prancis.

1. Émile Durkheim

Émile Durkheim (1858-1917) adalah seorang sosiolog Prancis yang dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Durkheim dilahirkan pada tanggal 15 April 1858 di Épinal, Lorraine, Prancis dan juga merupakan anggota keluarga Yahudi yang taat, serta ayahnya adalah seorang rabbi.

Émile Durkheim belajar di École Normale Supérieure di Paris, beliau tertarik pada filsafat, sejarah, dan ilmu sosial. Di bawah pengaruh Auguste Comte dan Herbert Spencer, ia mulai tertarik pada studi tentang masyarakat dan perubahan sosial.

Durkheim mendapatkan gelar doktor dari Universitas Sorbonne pada tahun 1887 dengan disertasi berjudul De la division du travail social (The Division of Labor in Society), yang kemudian menjadi karya pentingnya dalam pemikiran sosiologis.

Durkheim adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam membentuk sosiologi sebagai disiplin ilmu serta menekankan pentingnya metode ilmiah dalam memahami masyarakat dan memperkenalkan pendekatan empiris dan positivis dalam penelitiannya.

Dalam karya-karyanya, Durkheim berfokus pada fenomena sosial yang dapat diamati dan diukur secara objektif. Salah satu karya paling terkenal Durkheim adalah Suicide : A Study in Sociology (1897), di mana beliau mengkaji faktor-faktor sosial yang mempengaruhi tingkat bunuh diri dalam masyarakat.

Dalam karyanya tersebut, menunjukkan pentingnya faktor-faktor sosial dan hubungan sosial dalam mempengaruhi perilaku individu. Durkheim juga membahas pentingnya solidaritas sosial dalam masyarakat dan membedakan dua bentuk utama solidaritas, yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik.

Konsep ini dijelaskan dalam karyanya yang terkenal berjudul The Division of Labor in Society (1893). Émile Durkheim meninggal pada tanggal 15 November 1917 di Paris, Prancis. Meskipun hidupnya singkat, kontribusinya dalam pemikiran sosiologis sangat berarti. Durkheim berhasil membawa sosiologi ke dalam dunia akademik dan mengembangkan landasan teoretis yang kokoh bagi disiplin tersebut.

Karya-karyanya tentang solidaritas sosial, perubahan sosial, dan fenomena sosial lainnya telah memberikan pengaruh yang mendalam dalam pemahaman tentang masyarakat dan hubungan sosial. Pemikiran Durkheim masih relevan hingga saat tersebut dan terus menjadi referensi utama dalam studi sosiologi modern.

2. Pierre Bourdieu

Pierre Bourdieu (1930-2002) merupakan seorang sosiolog dan antropolog Prancis yang sangat berpengaruh dalam pemikiran sosial modern serta dilahirkan pada tanggal 1 Agustus 1930 di Denguin, sebuah desa kecil di wilayah Pyrénées-Atlantiques, Prancis.

Pierre Bourdieu mengejar pendidikan tinggi di École Normale Supérieure di Paris, belajar filsafat dan sosiologi. Bourdieu juga memiliki latar belakang dalam bidang antropologi. Setelah menyelesaikan studinya, kemudian bourdieu melakukan penelitian lapangan di Aljazair pada tahun 1958, di mana ia mempelajari perubahan sosial dan politik di negara tersebut.

Bourdieu dikenal karena pemikirannya tentang kapital budaya, kapital sosial, dan kapital ekonomi sebagai bentuk kekuasaan yang berperan dalam membentuk stratifikasi sosial dan ketimpangan di masyarakat. Kemudian mengembangkan konsep habitus yang menggambarkan bagaimana pola-pola perilaku, nilai-nilai, dan norma-norma diinternalisasi oleh individu dan membentuk identitas.

Salah satu karya terkenal Pierre Bourdieu adalah Distinction: A Social Critique of the Judgment of Taste (1979), di mana bourdieu mempelajari bagaimana selera budaya individu dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan ekonomi.

Pierre Bourdieu meninggal pada tanggal 23 Januari 2002 di Paris, Prancis. Karyanya telah memberikan dampak besar dalam pemikiran sosial, antropologi, dan sosiologi. Bourdieu berhasil menggabungkan pemikiran teoritis dengan metode empiris dalam penelitiannya.

Pemikiran dan konsep-konsepnya, seperti kapital budaya, habitus, dan analisis stratifikasi sosial, masih menjadi bagian penting dalam studi sosiologi modern. Karya-karyanya telah mempengaruhi pemikiran kritis dan pemahaman tentang masyarakat, kekuasaan, dan identitas sosial, dan ia dianggap sebagai salah satu sosiolog terkemuka pada abad ke-20.

3. Michel Foucault

Michel Foucault (15 Oktober 1926 – 25 Juni 1984) adalah seorang filsuf, sejarawan, dan sosiolog Prancis yang dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar pada abad ke-20. Ia lahir di Poitiers, Prancis. Foucault belajar filsafat di École Normale Supérieure di Paris dan kemudian mengambil gelar doktor dalam sejarah di Universitas Paris pada tahun 1961.

Foucault mengajar di beberapa universitas di Prancis dan di luar negeri, termasuk Universitas Tunis di Tunisia dan Universitas Varanasi di India. Michel Foucault dikenal karena pendekatannya yang inovatif dalam menganalisis kekuasaan, pengetahuan, dan institusi sosial. Pemikirannya menggabungkan pemahaman tentang filsafat, sejarah, dan ilmu sosial.

Beberapa karya terkenalnya adalah sebagai berikut.

  • Madness and Civilization (1961). Buku tersebut membahas bagaimana masyarakat Barat memandang kegilaan dan bagaimana gagasan tentang kegilaan telah berubah sepanjang sejarah.
  • The Birth of the Clinic (1963). Dalam buku tersebut, Foucault memeriksa perkembangan sejarah ilmu kedokteran dan perubahan paradigma medis.
  • Discipline and Punish (1975). Menggambarkan bagaimana sistem hukuman dan kontrol sosial telah berubah dari zaman hukuman fisik terbuka menjadi bentuk kontrol modern di masyarakat.
  • The History of Sexuality (3 volume, 1976-1984). Buku tersebut menganalisis perubahan konsep dan praktik seksualitas dalam masyarakat Barat.

Michel Foucault meninggal pada tanggal 25 Juni 1984 karena penyakit AIDS di Paris, Prancis. Karyanya tentang kekuasaan, pengetahuan, dan subyek telah memberikan pengaruh yang mendalam dalam pemikiran sosial, filsafat, dan ilmu sosial.

Pendekatannya yang kritis dan analitis terhadap institusi sosial dan praktik kekuasaan telah mempengaruhi pemikiran di berbagai disiplin ilmu. Foucault dianggap sebagai salah satu pemikir paling provokatif dan berpengaruh pada abad ke-20, dan karya-karyanya masih menjadi subjek diskusi dan interpretasi hingga sekarang.

Focault dihormati karena kemampuannya untuk melihat masyarakat atau manusia dari perspektif baru dan mendorong pandangan kritis terhadap sistem kekuasaan dan pengetahuan yang ada.

4. Jean Baudrillard

Jean Baudrillard (27 Juli 1929 – 6 Maret 2007) adalah seorang filsuf, sosiolog, dan teoretikus budaya Prancis yang terkenal karena kontribusinya dalam bidang teori simulasi, postmodernisme, dan analisis budaya kontemporer.

Baudrillard lahir di Reims, Prancis. Baudrillard belajar di Universitas Paris, di mana ia mendapatkan gelar dalam bidang sosiologi. Pada awal kariernya, ia mengajar sosiologi di beberapa universitas di Prancis, termasuk Universitas Paris-Nanterre.

Jean Baudrillard dikenal karena teori simulasi dan hiperrealitasnya. Dalam pandangannya, ia mengklaim bahwa realitas itu sendiri telah digantikan oleh simulasi, yaitu representasi yang tidak lagi mencerminkan dunia nyata, tetapi justru menciptakan dunia baru yang mandiri.

Contoh yang terkenal adalah konsep Disneyland, yang menurut Baudrillard merupakan sebuah hiperrealitas yang menciptakan pengalaman yang lebih nyata daripada realitas aslinya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Simulacra and Simulation (1981).

Karya Baudrillard membahas tentang kehilangan referensi dan realitas dalam masyarakat kontemporer yang semakin terhubung dengan dunia media dan citra. Buku tersebut telah memberikan dampak yang besar dalam pemikiran postmodern dan teori budaya.

Jean Baudrillard meninggal pada tanggal 6 Maret 2007 di Paris, Prancis. Karyanya telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam pemikiran filsafat, sosiologi, dan teori budaya. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh intelektual terkemuka dalam pemikiran postmodern dan kritis terhadap peran media dan citra dalam masyarakat kontemporer.

Pemikiran Baudrillard tentang simulasi dan hiperrealitas masih menjadi subjek diskusi dan interpretasi. Karya-karyanya telah mempengaruhi pemikiran kritis tentang budaya, media, dan masyarakat, dan dihormati karena pandangan filosofisnya yang provokatif dan inovatif.

5. Raymond Aron

Raymond Aron (14 Maret 1905 – 17 Oktober 1983) adalah seorang filsuf, sosiolog, dan ilmuwan politik Prancis yang diakui sebagai salah satu intelektual terkemuka pada abad ke-20. Aron lahir di Paris, Prancis. Raymond Aron belajar di École Normale Supérieure di Paris.

Di kota tersebut Aron bertemu dengan tokoh-tokoh terkemuka seperti Jean-Paul Sartre dan Simone de Beauvoir kemudian memperoleh gelar doktor dalam filsafat dan kemudian mengajar di beberapa universitas di Prancis.

Aron merupakan seorang pemikir multidisiplin dan memiliki minat yang luas dalam bidang filsafat, sosiologi, dan ilmu politik. Beliau dikenal karena analisisnya yang tajam tentang politik, ideologi, dan konflik internasional.

Salah satu karya terkenalnya adalah The Opium of the Intellectuals (1955), di mana Aron mengkritik intelektual Prancis yang terlalu terpikat pada ideologi Marxis dan menempatkannya sebagai agama pengganti. Buku lainnya yang terkenal adalah Peace and War: A Theory of International Relations (1962), yang mengembangkan teori tentang hubungan internasional dan peran kekuatan besar.

Raymond Aron meninggal pada tanggal 17 Oktober 1983 di Paris, Prancis. Karyanya telah memberikan dampak yang besar dalam pemikiran filsafat, sosiologi, dan ilmu politik. Aron dihormati karena analisisnya yang tajam dan kritis tentang politik dan hubungan internasional.

Pemikiran Aron tentang politik internasional dan analisisnya tentang ideologi dan masyarakat terus menjadi subjek kajian dan diskusi. Aron diakui sebagai salah satu intelektual terkemuka pada masanya, dan karya-karyanya masih relevan dan berharga dalam memahami dinamika politik dan konflik di era modern.

6. Lucien Febvre

Lucien Febvre (22 Juli 1878 – 11 September 1956) merupakan seorang sejarawan Prancis yang terkenal sebagai salah satu pendiri dan tokoh terkemuka dalam École des Annales, sebuah aliran penting dalam sejarah modern. Febvre lahir di Nancy, Prancis.

Febvre mengenyam pendidikan di Universitas Nancy, di mana ia belajar sejarah dan kemudian melanjutkan studi di École Pratique des Hautes Études dan École Normale Supérieure di Paris. memiliki latar belakang pendidikan yang luas dalam bidang sejarah dan bahasa, yang membentuk landasan kuat untuk karyanya sebagai sejarawan.

Lucien Febvre adalah salah satu pendiri École des Annales pada tahun 1929 bersama dengan Marc Bloch. École des Annales adalah aliran sejarah yang berfokus pada pendekatan interdisipliner dan jangkauan luas, memperkenalkan metode ilmiah dalam sejarah dan menganalisis perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan mentalitas dalam sejarah.

Salah satu karya penting Febvre adalah The Problem of Unbelief in the Sixteenth Centur yaitu The Religion of Rabelais (1927). Buku tersebut menganalisis pandangan agama dan kepercayaan pada abad ke-16, khususnya melalui karya sastrawan Rabelais.

Lucien Febvre meninggal pada tanggal 11 September 1956 di Saint-Amour, Jura, Prancis. Karyanya telah memberikan dampak besar pada perkembangan studi sejarah modern dan pendekatan interdisipliner dalam ilmu sejarah.

École des Annales yang dirikan bersama dengan Marc Bloch dan kemudian diteruskan oleh Annales Journal telah menjadi salah satu jurnal sejarah paling berpengaruh dalam pemikiran sejarah modern. Pendekatan sejarah interdisipliner yang dikembangkan oleh Febvre dan École des Annales telah mempengaruhi generasi sejarawan.

Selain itu, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih luas tentang sejarah, tidak hanya sebagai rangkaian peristiwa, tetapi juga sebagai dinamika sosial, ekonomi, budaya, dan mentalitas masyarakat.

7. Marcel Mauss

Marcel Mauss (1872-1950) seorang sosiolog, antropolog, dan etnolog Prancis yang menjadi salah satu tokoh penting dalam pengembangan ilmu sosial serta lahir pada tanggal 10 Mei 1872 di Épinal, Prancis, dan merupakan keponakan dari Émile Durkheim, yang juga merupakan tokoh utama dalam sosiologi.

Marcel Mauss belajar di École Pratique des Hautes Études dan kemudian di École Normale Supérieure, di mana ia belajar antropologi dan sosiologi. Pada tahun 1897, Mauss bergabung dengan Émile Durkheim di Universitas Bordeaux sebagai asisten riset.

Selama periode tersebut, Mauss bekerja dengan Durkheim untuk mengembangkan pendekatan ilmiah dalam sosiologi dan antropologi. Salah satu karya paling terkenal Marcel Mauss adalah esai berjudul The Gift (Essai sur le don) yang diterbitkan pada tahun 1925.

Dalam esai tersebut, Mauss mempelajari fenomena pertukaran sosial di berbagai budaya dan melihat bagaimana pemberian hadiah menciptakan ikatan sosial dan kewajiban yang kompleks di antara anggota masyarakat. Karya tersebut menjadi salah satu kontribusi penting dalam bidang antropologi ekonomi dan sosiologi ekonomi.

Kontribusi Marcel Mauss dalam memahami fenomena pertukaran sosial, kebudayaan, dan sistem sosial telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam pengembangan ilmu sosial. Karyanya tentang The Gift menjadi penting dalam memahami pertukaran sosial dan konsep hadiah dalam berbagai masyarakat.

Marcel Mauss juga berkontribusi pada bidang etnografi dan antropologi sosial. Marcel melakukan penelitian lapangan di berbagai tempat, termasuk Polinesia, di mana ia mempelajari sistem sosial dan budaya masyarakat Maori. Marcel Mauss meninggal pada tanggal 10 Februari 1950 di Paris, Prancis.

Beliau dianggap sebagai salah satu tokoh kunci dalam perkembangan ilmu sosial modern dan memainkan peran penting dalam membangun hubungan antara antropologi dan sosiologi.

8. Alain Touraine

Alain Touraine (lahir 3 Agustus 1925) adalah seorang sosiolog Prancis yang terkenal dengan kontribusinya dalam memahami gerakan sosial dan perubahan masyarakat modern. Touraine lahir di Hermanville-sur-Mer, Calvados, Prancis.

Touraine belajar di École Normale Supérieure di Paris dan kemudian mendapatkan gelar doktor dalam ilmu sosial dari Universitas Sorbonne. Alain Touraine adalah salah satu pendiri dan direktur Centre d’étude des mouvements sociaux (Pusat Studi Gerakan Sosial) di Sorbonne, yang menjadi pusat riset penting dalam memahami perubahan sosial dan gerakan masyarakat di Prancis.

Touraine dikenal karena pendekatannya yang inovatif dalam menganalisis perubahan sosial dan transformasi masyarakat modern. Pemikirannya menekankan peran aktor-aktor sosial dalam proses perubahan dan mengkritik determinisme struktural dalam pemikiran sosiologis.

Karya terkenal Alain Touraine adalah sebagai berikut.

  • The Post-Industrial Society: Tomorrow’s Social History (1969). Buku tersebut membahas tentang munculnya masyarakat industri pascamodern dan implikasi sosialnya, serta peran teknologi dan media massa dalam transformasi masyarakat.
  • The Voice and the Eye: An Analysis of Social Movements (1981). Membahas pergerakan sosial dan bagaimana pergerakan tersebut membentuk identitas kolektif dan peran aktor-aktor sosial dalam perubahan sosial.
  • “Return of the Actor: Social Theory in Postindustrial Society (1988). Dalam buku tersebut, Touraine mengembangkan pemikiran tentang peran aktor-aktor sosial dan konflik dalam masyarakat modern.

Alain Touraine telah memberikan kontribusi penting dalam bidang sosiologi, khususnya dalam memahami perubahan sosial dan gerakan sosial dalam masyarakat modern. Pendekatannya yang fokus pada aktor-aktor sosial dan perannya dalam perubahan sosial telah membuka jalan bagi pemikiran yang lebih dinamis dalam memahami kompleksitas masyarakat kontemporer.

Touraine terus menjadi sosok penting dalam diskusi tentang sosiologi dan perubahan sosial, dan karyanya telah mempengaruhi banyak peneliti dan pemikir dalam bidang ilmu sosial di seluruh dunia.

The post 8 Tokoh Sosiologi dari Prancis dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tokoh Sosiologi Kontemporer dan Pemikirannya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-kontemporer Sun, 02 Jul 2023 14:36:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44047 Sosiologi kontemporer adalah salah satu ilmu sosiologi yang mempelajari tentang kajian individu, masyarakat, konstruksi sosiokultural, dan juga diskriminasi, ketimpangan, serta kekuatan. Awal mula munculnya sosiologi kontemporer yaitu dari sebuah peristiwa sosial pada awal perang dunia ke 2. Tepatnya saat perang dingin yang terjadi antara blok timur dan blok barat, serta kebangkitan fasisme yang telah mempengaruhi […]

The post Tokoh Sosiologi Kontemporer dan Pemikirannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi kontemporer adalah salah satu ilmu sosiologi yang mempelajari tentang kajian individu, masyarakat, konstruksi sosiokultural, dan juga diskriminasi, ketimpangan, serta kekuatan. Awal mula munculnya sosiologi kontemporer yaitu dari sebuah peristiwa sosial pada awal perang dunia ke 2.

Tepatnya saat perang dingin yang terjadi antara blok timur dan blok barat, serta kebangkitan fasisme yang telah mempengaruhi sebagian besar sosiolog pada tahun 1930-1960.

Berikut ini tokoh-tokoh sosiologi kontemporer dengan pemikirannya.

1. Immanuel Wallerstein

Immanuel Wallerstein

Immanuel Wallerstein merupakan seorang teoritisi struktualis dan global yang menjadi salah satu tokoh sosiologi kontemporer. Beliau yang mengemukakan teori sistem dunia, dimana beliau menyebutkan bahwa dominasi ekonomi oleh blok barat yang menjadikan negara lain lebih sulit dalam bersaing secara global di bidang ekonomi. Teori yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein ini muncul saat Amerika Serikat pulih dari great depression. 

2. Thomas Humphrey Marshall

Thomas Humphrey Marshall

Thomas Humphrey Marshall merupakan seorang sosisolog terkenal yang berasal dari Inggris. Beliau adalah salah satu tokoh sosiologi kontemporer yang mengemukakan teori kewarganegaraan pada tahun 1950. Beliau menyebutkan bahwa negara tak hanya memiliki kesamaan hak politik, tetapi kesamaan atas hak sosial dan ekonomi. Teori yang dikemukakan oleh Marshall ini muncul setelah adanya krisis ekonomi Amerika Serikat yang berdampak dengan kenaikan orang-orang yang menganggur.

3. Ralf Dahrendorf

Ralf Dahrendorf

Ralf Dahrendorf adalah seorang sosiolog, ilmuwan politik, filsuf yang berasal dari Jerman-Britania. Dahrendorf merupakan tokoh sosiologi kontemporer berpengaruh yang telah mengemukakan teori konflik, dimana beliau menyatakan apabila konflik hanya akan terjadi pada pihak yang berkuasa dengan yang tidak memiliki kuasa. Teori yang dikemukakan beliau muncul atas kediktatoran Hitler.

4. Charles Horton Cooley

Charles Horton Cooley

Charles Horton Cooley merupakan salah satu tokoh sosiologi kontemporer yang berasal dari Amerika. Beliau yang mengembangkan konsepsi tentang hubungan timbal balik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara individu dan masyarakat.

Teori yang dikemukakan oleh cooley dipengaruhi oleh romantic yang mendambakan kehidupan bersama dengan rukun, damai dan juga sahaja. Hal tersebut didukung dengan keprihatinan melihat masyarakat-masyarakat  modern yang telah goyah dalam norma, sehingga masyarakat yang bersahaja bentuk ideal yang melebihkan kesempurnaanya.

The post Tokoh Sosiologi Kontemporer dan Pemikirannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tokoh Sosiologi Yurisprudensi Beserta Contoh Kasusnya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-yurisprudensi Fri, 23 Jun 2023 10:06:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43945 Sosiologi yurisprudensi merupakan cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara hukum dan masyarakat serta menggabungkan prinsip-prinsip dan metode sosiologi dengan studi tentang hukum dan sistem peradilan. Sosiologi yurisprudensi berupaya untuk memahami bagaimana hukum diproduksi, diterapkan, dan berinteraksi dengan masyarakat serta lembaga-lembaga sosial. sosiologi Yurisprudensi memiliki tujuan-tujuan, yaitu : menganalisis dampak sosial dari hukum dan sebaliknya, bagaimana […]

The post Tokoh Sosiologi Yurisprudensi Beserta Contoh Kasusnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi yurisprudensi merupakan cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara hukum dan masyarakat serta menggabungkan prinsip-prinsip dan metode sosiologi dengan studi tentang hukum dan sistem peradilan.

Sosiologi yurisprudensi berupaya untuk memahami bagaimana hukum diproduksi, diterapkan, dan berinteraksi dengan masyarakat serta lembaga-lembaga sosial.

sosiologi Yurisprudensi memiliki tujuan-tujuan, yaitu :

  • Menganalisis

menganalisis dampak sosial dari hukum dan sebaliknya, bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi perkembangan dan penerapan hukum. Studi dalam bidang sosiologi tersebut melibatkan analisis mengenai bagaimana hukum tercermin dalam norma-norma sosial, bagaimana sistem peradilan berinteraksi dengan masyarakat, serta dampak hukum terhadap individu dan kelompok sosial.

  • Sebagai penelitian

Sosiologi yurisprudensi juga mengamati peran lembaga-lembaga hukum dalam menjaga ketertiban sosial, melindungi hak-hak individu, dan mengatasi konflik di masyarakat. Dalam hal tersebut, sosiologi yurisprudensi mempelajari bagaimana hukum mempengaruhi struktur sosial, pola perilaku, dan dinamika sosial.

Dengan pendekatan sosiologis, sosiologi yurisprudensi berusaha untuk melihat hukum sebagai suatu fenomena sosial yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sejarah.

Melalui penelitian dan analisisnya, sosiologi yurisprudensi berkontribusi dalam memahami lebih baik bagaimana hukum dan masyarakat saling berinteraksi serta bagaimana hukum dapat berperan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.

Dalam sosiologi yurisprudensi, tokoh-tokoh memiliki peran penting dalam mengembangkan pemahaman tentang hubungan antara hukum dan masyarakat.

Berikut adalah tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam bidang sosiologi yurisprudensi.

1. Émile Durkheim

Émile Durkheim merupakan seorang sosiolog Prancis yang memberikan kontribusi penting dalam pengembangan disiplin sosiologi. Meskipun tidak secara khusus membahas sosiologi yurisprudensi, pandangan Durkheim tentang hukum dan peranannya dalam masyarakat memberikan pemahaman yang relevan dalam konteks sosiologi yurisprudensi.

Durkheim percaya bahwa hukum merupakan representasi konkret dari norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat. Menurutnya, hukum adalah produk dari kesepakatan sosial dan refleksi dari kesatuan moral dalam masyarakat.

Dalam pandangan Durkheim, hukum adalah mekanisme pengendalian sosial yang penting untuk mempertahankan solidaritas sosial dalam masyarakat. Durkheim juga mengemukakan konsep hukum restitutif dan hukum represif.

Hukum restitutif terkait dengan masyarakat yang kompleks dan berbeda-beda, di mana hukum berfungsi untuk mengatur dan memulihkan keseimbangan sosial melalui restitusi atau ganti rugi. Sementara itu, hukum represif berkaitan dengan masyarakat yang homogen, di mana hukum berfungsi untuk mempertahankan dan menegakkan norma-norma sosial yang kuat.

Dalam pemikirannya, Durkheim menganggap bahwa hukum bukan hanya sekadar aturan-aturan formal, tetapi juga merepresentasikan kesepakatan dan kepercayaan kolektif dalam masyarakat. Hukum mencerminkan norma dan nilai-nilai sosial yang diinternalisasi oleh individu-individu dalam masyarakat.

Dalam konteks sosiologi yurisprudensi, pandangan Durkheim memberikan pemahaman tentang peran hukum sebagai alat pengendalian sosial dan pemelihara solidaritas dalam masyarakat. Analisis sosiologis terhadap hukum dapat mempertimbangkan pandangan Durkheim.

Pandangan tersebut untuk memahami bagaimana hukum merefleksikan norma dan nilai-nilai sosial serta peranannya dalam membangun dan mempertahankan kohesi sosial.

2. Max Weber

Max Weber, seorang sosiolog dan teoriwan Jerman, memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang sosiologi yurisprudensi. Weber melihat hukum sebagai bagian integral dari kehidupan sosial dan mempertimbangkan peran penting hukum dalam mempengaruhi tindakan sosial dan struktur sosial.

Weber mengemukakan konsep rasionalitas hukum yang menyoroti hubungan antara hukum dan rasionalitas dalam masyarakat. Menurut Weber, hukum modern didasarkan pada prinsip-prinsip rasionalitas, termasuk legalitas, pemisahan kekuasaan, dan perlindungan hak individu.

Konsep tersebut menunjukkan bahwa hukum bukan hanya produk kekuasaan politik semata, tetapi juga mencerminkan rasionalitas dan norma-nilai yang diterima dalam masyarakat. Weber juga membahas peran hukum dalam membentuk struktur sosial dan otoritas serta mengidentifikasi tiga tipe otoritas, yaitu otoritas tradisional, otoritas karismatik, dan otoritas legal-rasional.

Otoritas legal-rasional terkait erat dengan hukum, di mana hukum menjadi dasar otoritas yang sah dan diakui oleh masyarakat. Selain itu, Weber menyoroti konsep disiplinasi hukum yang menunjukkan bagaimana hukum dapat mengatur perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat.

Hukum memberikan kerangka kerja yang jelas dan tegas dalam menentukan hak dan kewajiban, serta memberikan sanksi atau hukuman bagi mereka yang melanggar aturan. Dalam sosiologi yurisprudensi, pandangan Weber memberikan pemahaman tentang bagaimana hukum berkaitan dengan rasionalitas, norma-nilai, struktur sosial, dan otoritas dalam masyarakat.

Analisis sosiologis terhadap hukum dapat mempertimbangkan pandangan Weber untuk melihat bagaimana hukum mempengaruhi tindakan sosial, membangun struktur sosial, dan menjalankan fungsi pengendalian dan pemeliharaan dalam masyarakat.

3. Niklas Luhmann

Niklas Luhmann merupakan seorang sosiolog Jerman, mengembangkan teori sistem sosial yang memiliki relevansi dalam sosiologi yurisprudensi. Pendekatan Luhmann terhadap hukum dalam konteks sosiologi dikenal sebagai teori sistem hukum atau sosiologi hukum sistemik.

Menurut Luhmann, hukum adalah sistem sosial yang otonom dan beroperasi dengan aturan dan prinsip-prinsip internalnya sendiri. Hukum tidak hanya merupakan refleksi nilai-nilai atau kehendak individu, tetapi merupakan sistem sosial yang independen dengan komunikasi dan operasi internal yang khas.

Luhmann menekankan bahwa hukum memiliki fungsi-fungsi sosial tertentu dalam masyarakat, termasuk regulasi konflik, pengaturan sosial, dan integrasi sosial. Hukum berfungsi untuk mempertahankan dan memelihara stabilitas sosial dengan cara mengatur hubungan antara individu, kelompok, dan institusi dalam masyarakat.

Pandangan Luhmann juga menekankan pentingnya komunikasi dalam sistem hukum. Hukum beroperasi melalui komunikasi yang terjadi antara berbagai aktor hukum, termasuk hakim, pengacara, dan individu-individu yang terlibat dalam proses hukum. Komunikasi ini menciptakan pemahaman bersama tentang aturan dan norma hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Luhmann juga mengemukakan konsep diferensiasi fungsional dalam masyarakat modern. Menurutnya, sistem hukum merupakan salah satu dari banyak sistem fungsional yang ada dalam masyarakat modern, seperti sistem ekonomi, politik, dan pendidikan.

Setiap sistem fungsional memiliki otonomi dan logika internalnya sendiri, namun juga saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain. Dalam sosiologi yurisprudensi, pendekatan Luhmann memberikan pemahaman tentang hukum sebagai sistem sosial yang otonom dengan fungsi-fungsi sosialnya sendiri.

4. Roscoe Pound

Roscoe Pound adalah seorang ahli hukum Amerika. Pound memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang sosiologi yurisprudensi, pendekatan Pound terhadap sosiologi yurisprudensi menekankan pentingnya memahami hukum dari perspektif sosial dan dampaknya terhadap masyarakat.

Pound menganggap hukum sebagai alat sosial yang berperan dalam mengatur perilaku dan menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat. Ia menyoroti hubungan antara hukum dan masyarakat serta implikasinya dalam mengembangkan sistem hukum yang adil dan efektif.

Pound mengemukakan konsep sosiologi hukum yang melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi perkembangan hukum. Ia berpendapat bahwa hukum tidak dapat dipahami secara terisolasi, tetapi harus dilihat dalam konteks sosial yang lebih luas.

Pound juga menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek sosial dalam proses pengembangan hukum. Menurutnya, hukum harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebutuhan masyarakat, serta memberikan solusi yang relevan terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapi.

Pandangan Pound tentang sosiologi yurisprudensi memberikan pemahaman tentang pentingnya memahami hukum dalam konteks sosial dan mengakui peran hukum dalam mencapai keadilan sosial. Analisis sosiologi terhadap hukum dapat mempertimbangkan dalam menggali dampak sosial dari hukum, mengevaluasi sistem hukum yang ada, dan mencari cara untuk meningkatkan efektivitas dan keadilan dalam sistem hukum.

5. Robert K. Merton

Robert K. Merton, seorang sosiolog Amerika, memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang sosiologi yurisprudensi melalui konsep-konsepnya tentang teori fungsionalisme dan anomie. Merton memperkenalkan konsep anomie, yang merujuk pada ketidakseimbangan atau ketegangan dalam masyarakat antara tujuan yang diinginkan dan sarana yang tersedia untuk mencapainya.

Dalam konteks sosiologi yurisprudensi, anomie dapat terkait dengan ketidakcocokan antara hukum yang ada dan harapan sosial, yang dapat menyebabkan ketidakadilan atau ketidakpuasan dalam masyarakat. Merton juga mengemukakan konsep strain theory atau teori tegangan.

Teori ini berfokus pada bagaimana ketegangan sosial dan ketidakseimbangan antara tujuan yang diinginkan dan sarana yang tersedia dapat menyebabkan ketegangan dan anomie dalam masyarakat. Dalam konteks sosiologi yurisprudensi, teori tegangan dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana hukum dapat menjadi sarana untuk mengatasi ketegangan sosial dan mencapai tujuan sosial yang diinginkan.

Selain itu, Merton juga mengembangkan konsep fungsionalisme dalam sosiologi. Pendekatan fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang saling terkait dan berkontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas masyarakat secara keseluruhan.

Dalam konteks sosiologi yurisprudensi, pendekatan fungsionalisme dapat digunakan untuk memahami peran hukum dalam menjaga keseimbangan sosial dan fungsi-fungsi sosialnya, seperti regulasi konflik, perlindungan hak, dan pemeliharaan ketertiban sosial.

Pandangan Merton tentang sosiologi yurisprudensi memberikan pemahaman tentang pentingnya mempertimbangkan ketegangan sosial, anomie, dan fungsi sosial hukum dalam masyarakat. Konsep-konsep dari Merton dapat melihat bagaimana hukum berperan dalam mengatasi ketegangan sosial, memenuhi harapan sosial, dan menjaga stabilitas serta keseimbangan sosial dalam masyarakat.

6. Pierre Bourdieu

Pierre Bourdieu, seorang sosiolog Prancis, memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang sosiologi yurisprudensi melalui konsep-konsepnya tentang kekuasaan, struktur sosial, dan reproduksi sosial.

Bourdieu melihat hukum sebagai bagian integral dari kehidupan sosial yang terkait erat dengan distribusi kekuasaan dalam masyarakat. Menurutnya, hukum bukan hanya sekadar kumpulan aturan formal, tetapi juga mencerminkan pertarungan kekuasaan dan dominasi dalam masyarakat.

Hukum dapat digunakan sebagai alat oleh kelompok yang memiliki kekuasaan untuk mempertahankan posisi dan kepentingan mereka, sementara kelompok yang lebih lemah mungkin mengalami ketidakadilan dalam sistem hukum.

Bourdieu juga mengemukakan konsep kapital dalam konteks sosial. Kapital dapat berupa modal ekonomi, budaya, atau sosial yang dimiliki individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam sosiologi yurisprudensi, konsep kapital dapat diterapkan untuk memahami bagaimana akses terhadap hukum dan keadilan dapat dipengaruhi oleh kapital yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam masyarakat.

Selain itu, Bourdieu menyoroti peran struktur sosial dalam membentuk pola-pola perilaku dan pemikiran individu. Struktur sosial, termasuk struktur kekuasaan dan ekonomi, dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap hukum dan partisipasi masyarakat dalam sistem hukum.

Bourdieu menekankan bahwa hukum cenderung melayani kepentingan kelompok yang memiliki kekuasaan dan sumber daya dalam masyarakat. Pandangan Bourdieu tentang sosiologi yurisprudensi memberikan pemahaman tentang hubungan antara hukum, kekuasaan, struktur sosial, dan ketimpangan dalam akses terhadap keadilan.

Konsep Bourdieu dapat digunakan untuk melihat bagaimana hukum mereproduksi ketimpangan sosial, bagaimana kekuasaan mempengaruhi sistem hukum, dan bagaimana struktur sosial membentuk akses terhadap keadilan dalam masyarakat.

Keenam tokoh tersebut merupakan beberapa di antara banyak pemikir yang telah memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan sosiologi yurisprudensi dan memperdalam pemahaman tentang hubungan antara hukum dan masyarakat.

Contoh kasus dari Sosiologi Yurisprudensi

Berikut merupakan contoh kasus yang dapat dianalisis menggunakan pendekatan sosiologi yurisprudensi.

1. Perubahan pandangan masyarakat terhadap hukum perkawinan sejenis

Kasus tersebut melibatkan analisis tentang perubahan norma dan pandangan masyarakat terhadap perkawinan sejenis. Sosiologi yurisprudensi dapat mempelajari bagaimana perubahan legislatif dan perubahan dalam sikap sosial mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap hukum tersebut.

2. Implementasi hukuman mati dalam sistem peradilan

Kasus kedua melibatkan studi tentang penerapan hukuman mati dalam sistem peradilan. Sosiologi yurisprudensi dapat mengkaji bagaimana faktor-faktor sosial, seperti ras, kelas sosial, atau ketidaksetaraan kekuasaan, mempengaruhi penerapan hukuman mati dan dampaknya pada masyarakat.

3. Pengaruh sosial media dalam proses hukum

Kasus ini melibatkan penelitian tentang bagaimana sosial media dapat mempengaruhi proses hukum dan persepsi masyarakat terhadap kasus hukum tertentu. Sosiologi yurisprudensi dapat menganalisis bagaimana pengaruh sosial media, opini publik, dan persepsi massal memengaruhi keputusan hukum dan sistem peradilan.

4. Dampak sosial dari kebijakan imigrasi

Kasus akibat dampak sosial melibatkan analisis tentang dampak kebijakan imigrasi terhadap masyarakat dan kelompok-kelompok sosial tertentu. Sosiologi yurisprudensi dapat mempelajari bagaimana kebijakan imigrasi mempengaruhi integrasi sosial, identitas, dan dinamika sosial di masyarakat.

5. Diskriminasi rasial dalam sistem peradilan

Kasus diskriminasi melibatkan penelitian tentang diskriminasi rasial yang terjadi dalam sistem peradilan. Sosiologi yurisprudensi dapat menganalisis faktor-faktor sosial, kebijakan hukum, atau bias implisit yang dapat menyebabkan ketidakadilan rasial dalam penegakan hukum.

6. Pengaruh faktor ekonomi dalam keadilan hukum

Kasus tentang faktor ekonomi tersebut melibatkan studi tentang bagaimana faktor ekonomi, seperti status sosial dan ketimpangan ekonomi, dapat mempengaruhi akses terhadap keadilan hukum. Sosiologi yurisprudensi dapat menganalisis bagaimana ketidaksetaraan ekonomi dapat memengaruhi keputusan hukum dan akses ke sistem peradilan.

7. Konflik antara kebebasan beragama dan perlindungan hak asasi manusia

Kasus tentang kebebasan beragama dan hak asasi manusia melibatkan analisis tentang konflik antara kebebasan beragama dan perlindungan hak asasi manusia. Sosiologi yurisprudensi dapat mempelajari bagaimana agama, norma sosial, dan perubahan nilai-nilai sosial dapat mempengaruhi dinamika konflik dan penyelesaian dalam konteks hukum.

Contoh-contoh kasus-kasus tersebut menunjukkan berbagai kasus yang dapat dianalisis dengan pendekatan sosiologi yurisprudensi untuk memahami kompleksitas hubungan antara hukum dan masyarakat.

Dalam kehidupan sosial, sosiologi yurisprudensi membantu manusia untuk memahami bagaimana hukum mempengaruhi masyarakat dan bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi sistem hukum. Hal tersebut dapat membuka jalan bagi perubahan dan reformasi hukum yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai sosial yang ada.

The post Tokoh Sosiologi Yurisprudensi Beserta Contoh Kasusnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Tokoh Sosiologi Sastra dan Teorinya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-sastra Mon, 22 May 2023 02:38:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42663 Teori sosiologi sastra merupakan pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan yang lainnya yang memiliki sangkut paut dengan pengarang sebagai penghasil sastra. Adapun tokoh sosiologi sastra dan juga teorinya sebagai berikut. 1. Wellek dan Warren Wellek dan Warren merupakan kritikus yang berasal dari Amerika yang telah mengklasifikasikan sosiologi sastra berdasarkan masalah-masalahnya menjadi tiga hal. […]

The post 7 Tokoh Sosiologi Sastra dan Teorinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori sosiologi sastra merupakan pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan yang lainnya yang memiliki sangkut paut dengan pengarang sebagai penghasil sastra. Adapun tokoh sosiologi sastra dan juga teorinya sebagai berikut.

1. Wellek dan Warren

Wellek dan Warren merupakan kritikus yang berasal dari Amerika yang telah mengklasifikasikan sosiologi sastra berdasarkan masalah-masalahnya menjadi tiga hal. Tiga masalah tersebut, yaitu :

  • Sosiologi pengarang yang memperosalkan status sosial, ideologi sosial dan juga hal lain yang memiliki keterkaitan dengan pengarang sebagai penghasil dari sastra.
  • Sosiologi karya sastra juga mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, sehingga menjadi sebuah pokok penelaahan merupakan sebuah hal tersirat yang memiliki tujuan dalam karya sastra.
  • Sosiologi sastra mempermasalahkan pembaca dan juga pengaruh sosial karya sastra. Oleh kedua penulis tersebut, sosiologi sastra dianggap sebagai sebuah pendekatan yang ekstrinsik dengan pengertian yang cukup negatif.

Pendekatan ekstrinsik, yang telah disampaikan Wellek dan Warren ini telah mendapat sebuah serangan yang pedas dan juga bertubi-tubi dari para kritikus yang lainnya. Salah satu serangan yang diterima Wellek dan Warren yang direspon oleh beliau yaitu seperti berikut ini, sastra dna masyarakat memiliki sifat yang sempit dan juga eksternal.

Padahal perbandingan keduanya ini dihubungkan dengan situasi sosial, seperti halnya pada sistem ekonomi, sosial, dan juga politik. Maka dari itu, Wellek dan Warren membuat gambaran bahwa sastra sebagai ilmu yang sempit dan juga eksternal.

Selain itu, Wellek dan Warren mengatakan bahwa pengertian sastra tidak jelas dalam mencerminkan dan juga mengekspresikan kehidupan, karena banyaknya sastrawan yang telah mengekspresikan sebagian dari kehidupan yang dijalaninya hanya sebagian bukan keseluruhan.

2. Gyorgy Lukacs (13 April 1885 – 4 Juni 1971)

Gyorgy Lukacs lahir pada tanggal 13 April 1885 dan meninggal pada 4 Juni 1971. Gyorgy Lukacs merupakan seorang Hungaria Marxis Filsuf dan juga kritikus sastra. Kebanyakan sarjana menganggap bahwa dirinya sebagai pendiri dari tradisi Marxisme Barat yang telah menyumbangkan ide-ide dan reifikasi serta kesadaran kelas untuk Marxis Filsafat dan juga teori.

Kritik sastra memiliki pengaruh dalam berpikir tentang realisme dan novel sebagai genre sastra. Georgy Lukacs telah mempergunakan cermin sebagai sebuah ciri khas dalam keseluruhan karya yang telah dibuatnya.

Mencerminkan menurut beliau memiliki arti menysusun sebuah struktur mental. Seperti halnya sebuah novel tidak hanya mencerminkan realitas tetapi lebih dari hal itu, novel memberikan sebuah refleksi realitas yang besar, lengkap, lebih hidup, dan juga lebih dinamik yang mungkin dapat melampaui pemahaman umum.

Lukacs menegaskan pandangan tentang karya realisme yang sungguh-sungguh sebagai karya yaitu dengan memberikan perasaan artistik yang telah bersumber dari imajinasi-imajinasi yang teah diberikan. Imajinasi-imajinasi ini memiliki sebuah totalitas intensif yang terdapat sebuah kesesuaian dengan totalitas ekstentif dunia.

Lukacs sebagai penulis tidak memberikan sebuah gambaran mengenai dunia yang abstrak melainkan sebuah kekayaan imajinasi dan juga kompleksitas tentang kehidupan untuk dihayati agar membentuk sebuah tatanan masyarakat yang lebih ideal.

3. Robert Escarpit (1918 – 2000)

Escrpit, Roberrt yang lahir pada tahun 1918 dan meninggal pada tahun 2000 ini merupakan seorang novelis dan juga kritikus Perancis yang dikenal dengan karyanya tentang sosiologi sastra. La Revolutiom du Livre dan Le Litteraire et le sosial yang telah menganalisis kondisi produksi buku dan literatur massa yang kemudian hari kerja, termasuk ke dalam Lecrit et la komunikasi yang meluas menjadi teori sastra komunikasi.

Sastra meastrupakan sebuah periodisasi sosial dan juga sebuah pernyataan pribadi individu yang didapatksan dari sebuah pengalaman hidup yang dimiliki dan juga imajinasi dari masing-masing individu. Selain itu, sastra juga merupakan sebuah bentuk untuk mengekspresikan diri mengenai kehidupan yang dilalui.

Namun, hanya sebagian hal kecil yang dituangkan dalam karya sastra itu sendiri. Pemikiran ini telah dituangkan oleh salah satu tokoh sosiologi sastra yaitu Robert Escarpit. Ide-ide atau gagasan yang telah dituangkan oleh Robert Escarpit sebagai seorang tokoh besar sosiologi mengenai sebuah proses tentang komunikasi sastra.

Sastra merupakan sebuah komunikasi sosial yang digunakan untuk sebuah pilihan hidup. Escrpit (2005) semula menulis teori sosiologi menggunakan bahasa perancis. Beliau menawarkan banyak pendekatan sosiologi sastra khusunya yang memiliki keterkaitan dengan reproduksi sastra.

Pendekatan kedua dalam bidang sosiologi sastra jauh dari penekanan pada karya sastra itu sendiri ke sisi produksi dan terutama pada sebuah situasi sosial dari penulis. Penulis tidak mungkin lari dari sebuah realitas sosial.

4. Madame de Stael (22 April 1766 – 14 Juli 1817)

Germaine de Stael merupakan wanita satrawan Swiss yang lahir pada 22 April 1766 di Paris dan meninggal pada 14 Juli 1817 di Paris. Madame de Stael merupakan propagandis politik dan pembicara yang melambangkan budaya Eropa pada saat itu.

Yang telah menjembatani sejarah gagasan dari Neoklasikisme ke Romantisme. Beliau juga mendapatkan sebuah ketenaran dengan memlihara sebuah salon untuk para intelektual terkemuka. Tulisannya berupa novel, drama, esai moral, dan politik, kritik sastra, sejarah, damm sejumlah puisi.

Kontribusi sastra terpenting Madame de Stael ialah sebagai ahli teori Romantisme. Pada tahun 1800 karakter sastra dan politik dari pemikiran Madame de Stael menjadi lebih jelas. Kepentingan sastranya muncul dalam De la litterature consideree dans ses rapport avec les Institution Sociales.

Karya kompleks ini meski tidak sempurna kaya akan ide dan juga perspektif baru bagi Perancis. Teori fundamental yang akan dinyatakan kembali dan dikembangkan dalam positivisme Hippolyte Taune ialah sebuah karya yang harus mengungkapkan realitas moral dam sejarah bangsa tempat ia dikandung.

5. Raymond Williams (31 Agustus 1921 – 26 Januari 1988)

Henry Raymond Williams lahir pada 31 Agustus 1921 dan meninggal pada 26 Januari 1998. Beliau merupakan seorang welsh akademis, novelis, dan juga kritikus. Raymond Williams ini seorang tokoh yang memiliki pengaruh dalam waktu baru dan dalam budaya yang lebih luas.

Tulisannya tentang politik, budaya, media massa, dan juga satra adalah kontribusi yang sangat signifikan terhadap Marxis kritisk budaya dan juga seni. 750.000 eksemplar buku-bukunya telah terjual di Inggris edisi sendirian dan ada banyak terjemahan yang telah tersedia. Karyanya meletakkan fondasi untuk bidang studi budaya dan materailis budaya pendekatan.

Richard Hoggart dan Rayyon Williams merupakam kedua tokoh yang mengemukakan Teori Cultural Studies merupakan sebuah pemikiran sastra dan juga sebuah metode mengenai kritik yang bersumber atau berasal dari sebuah tradisi kritik Markisme Bitish.

Namun, teori Markisme British yang telah diwarisi Richard dan Rayyon ini hanyalah sebagian yaitu mengenai konsep perubahan. Maka dari itu, teori ini tidak dapat dikatakan sebagai pecahan dari teori Marxisme, tetapi hannya sebagai warisan pemikiran yang telah membentuk dirinya dan telah membedakan dari teori awalnya.

6. Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono merupakan seorang sastrawan bangsa Indonesia terkemukaa yang dikenal dengan karya puisinya dengan kata yang sederhana. Beliau lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940, puisinya yang terkenal di semua kalangan yaitu Hujan Bukan Juni yang sudah di bukukan.

Eyang Sapardi Djoko Damono mendapatkan banyak penghargaan atas karya yang telah dicipatkannya. Pada tahukn 1986, Eyang Sapardi Djoko Damono mendapatkan sebuah oenghargaan dari anugrah SEA Write Award.

Sapardi Djoko Damono juga seorang kritikus yang dalam karyanya juga membahas sisi sosiologis, karya Sapardi Djoko Damono yang membahsa mrengenai sosiologi tertuang pada buku Sosiologi Sastra yang telah dilakukan penelitian sejak beliau belajarr di Fakultas Sastra Universaitas Indonesia.

Buku Sosiologi Sastra karya Eyang Sapardi Djoko Damono membahasa mengenai lingkungan, masyarakat, dan kondisi sosial budaya politik yang berada di Indonesia. Dalam buku yang berjudul Sosiologi Sastra ini membahas mengenai tiga topik yang salah satunya yaitu sastra dengan masyarakat.

7. Umar Junus

Umar Junus merupakan seorang kritikus sastra yang lahir di Silungkang pada 2 Mei 1934. Umar Junus merupakan seorang penulis yang produktif dalam kritikus sastra di Indonesia, beliau sering menulis essay dan juga kritik dtengan menggunakan Bahasa Melay.

Beliau juga pernah menulis karya ilmiah dengan menggunakan Bahasa Inggris pada jurnal luar negeri. Buku-Buku yang ditulis oleh beliau salah satunya sosiologi sastra. Umar Junus dalam bukunya menjelaskan ietentang corak penyelidikan yang menggunakan sosiologi erusastra yang telah dibagi menjasdi sociology of Literature dan Literascy Sociology.

Sociology of Literature merupakan lingkungan sosial yang masuk ke dalam sastra dan memiliki faktor sosial yang menghasilkam sebuah karya. Sedangkan Literacy Sociology merupakan suatu struktur karya yang memiliki hubungan dengan genre dan juga masyarakat.

The post 7 Tokoh Sosiologi Sastra dan Teorinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi Filsafat : Pengertian, Tokoh, dan Contohnya https://haloedukasi.com/sosiologi-filsafat Fri, 19 May 2023 07:29:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42665 Secara etimologi, filsafat berasal dari istilah Yunani yaitu philosophia yaitu philein yang memiliki arti bijaksana sedangkan philos memiliki arti teman. Untuk istilah shopos memiliki arti bijaksana, sedangkan shopia berarti kebijaksanaan. Maka dari itu, philein dan shopos pada filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana. Sedangkan ilmu sosiologi mengandung arti ilmu tentang masyarakat. Pengertian Filsafat Berdasarkan […]

The post Sosiologi Filsafat : Pengertian, Tokoh, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara etimologi, filsafat berasal dari istilah Yunani yaitu philosophia yaitu philein yang memiliki arti bijaksana sedangkan philos memiliki arti teman. Untuk istilah shopos memiliki arti bijaksana, sedangkan shopia berarti kebijaksanaan. Maka dari itu, philein dan shopos pada filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana. Sedangkan ilmu sosiologi mengandung arti ilmu tentang masyarakat.

Pengertian Filsafat

Berdasarkan pengertain yang tekah dipaparkan, sosiologi filsafat memiliki pengertian sebagai pikiran refleksi mendalam, penyelididkan menggunakan alasan, serta dapat berfikir secara hati-hati mengenai ilmu tentang masyarakat untuk mendapatkan sebuah hakikat eksistensi sosiologi. Pandangan ini mengacu pada ontologi, epistemologi, dan aksiologi sosiologi.

Sebagaimana dijelaskan bahwa definisi sosiologi dapat dipertegas menjadi objek materiil sosiologi ialah masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat dapat ditinjau dalam tiga paradigma menurut Gorge Ritzer dalam Teori Sosiologi Modern yaitu terdiri dari paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.

Sedangkan, dalam objek formal sosiologi merupakan ilmu sosial yang meliputi masyarakat, baik d am masyarakatsebagai subjektif maupun antar subjektif dalam proses interaksi sosial. Dalam kaitannya epistemologi sosiologi merupakan semua materi sosiologi yang meliputi teori sosiologi klasik, modern, dan post modern.

Sedangkan, dalam aksiologi sosiologi mengacu pada etika sosial yang menekankan pada nilai-nilai moral manusia. Dalam filsafat ilmu, seseorang ilmuwan sosiologi memiliki sikap ilmiah. Yang menjadi landasan nilai-nilai dan moral sebagaimana telah diuraikan oleh Surryo Ediyono, yaitu :

  • Tidak adanya rasa pamrih
  • Dapat bersikap selektif
  • Adanya rasa percaya yang layak
  • Adanya suatu sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan dan merasa pasti bahwa setiap teori yang terdahulu telah mencapai kepastian
  • Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuwan tidak puas terhadap penelitian yang dilakukan, seorang ilmuwan harus memiliki sikap yang etis dan selalu berkehendak mengembangkan ilmu untuk kemajuan dari ilmu itu sendiri.

Tokoh Sosiologi Filsafat

Plato (427-347 SM)

Plato merupakan salah satu seorang tokoh filsuf yang berasal dari Barat yang berhasil menelaah masyarakat secara sistematis yang telah merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan dengan organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya saat itu.

Plato telah menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan sebuah refleksi dari perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami sebuah kegoncangan sebagaimana halnya manusia atau perorangan yang telah terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat, dan intelegensia.

Aristoteles (384-322 SM)

Dalam buku Aristoteles, Politics. Aristoteles mengadakan suatu analisis yang mendalam terhadap lembaga-lembaga politik pada masyarakat. Pengertian politik digunakan dalam arti luas yang telah mencakup ekonomi dan juga sosial. Aristoteles memiliki perhatian dalam bidang ilmu biologi manusia yang telah menyebabkan suatu analogi masyarakat dengan organisme biologis manusia.

Socrates ( 469-399 SM)

Socrates telah menaruh sebuah perhatian pada manusia dan juga menginginkan, supaya para manusia mampu untuk mengenali dirinya sendiri. Berdasarkan pandangan Socrates, dirinya tidak memiliki sebuah niat untuk memaksakan orang lain agar mau menerima ajarannya.

Socrates lebih mengutamakan orang lain dalam menyampaikan pendapatnya mereka sendiri. Socrates menggunakan dialektika kepada orang lain supaya orang lain dapat mengungkapkan pandangan dan juga ide yang dimilikinya.

Thales (624-548 SM)

Thales merupakan salah seorang tokoh filsafat yang berasal dari Yunani Kuno. Thales dianggap sebagai orang atau tokoh pertama yang berupaya mencari sebuah jawaban atas asal mula dari suatu benda yang berada di alam semesta ini. Thales juga pernah melakukan perjalanan yang ditempuhnya untuk menuju ke Negeri Mesir. Dalam perjalanannya, Thalesmemiliki pendapat bahwa segala asal mula yang berada di dunia ini berasal dari air.

Anaximenes (585-528 SM)

Anaximenes memiliki sudut pandang yang berbeda ddengan Thales, Anaximenes memiliki pandangan bahwa landasan pemikiran manusia dan semua makhluk hidup yang bernafas ialah mengambil udara yang terdapat di alam semesta. Sehingga Anaximenes berpikir bahwa segala sesuatu berasal darii udara.

Contoh sosiologi filsafat

Idealisme

Idealisme merupakan sebuah pandangan filsafat yang telah dikemukakan oleh Plato pada 2400 tahun yang lalu. Menurut Plato, idealisme menjelaskan mengenai bagaimana dibedakan alam empiris atau alam fenomena yang kita amati terdapat alam ideal.

Kelompok dalam aliran in memilik sifat spirituak yang memiliki pendapat adanya suatu harmoni yang mendasar antara manusia dan juga alam. Mind over mather merupakan sebuah pepatah yang memiliki gagasan bahwa jika kita mempercayai sesuatu itu dengan benar dan akan terwujud, maka akan dapat menajdi kenyataan.

Humanisme

Humanisme merupakan sebuah aliran yang memiliki dua arah yaitu antar individual dan juga sosial. Humanisme individu lebih mengutamakan dalam kemerdekaan berfikir, mengemukakan pendapat, dan juga berbagai aktivitas kreatif lainnya. Sedangkan, humanisme sosial memiliki arti pendidikan bagi masyarakat memiliki kesejahteraan sosial dan juga perbaikan antara hubungan manusia dengan manusia.

Adapun contoh dari aliran humanisme sosial ialah kepercayaan akan manusia yang memiliki kebutuhan berkumpul dalam suatu kelompok baik dalam organisasi untuk memperoleh sebuah pengetahuan agar dapat mencapai kesejahteraan sosial yang memiliki hubungan dengan antar manusia.

Rasionalisme

Rasionalisme merupakan aliran yang memandang rasio atau akal sebagai satu-satunya sumber yang dapat dipercaya. Contoh dari aliran rasionalisme merupakan terjadi dalam kehidupan sehari-hari misla pada pertanyaan bagaimana cara membuat dua bangun datar yang memiliki lebar dua kali lebih besar. Untuk menjawab pertanyaan tersebut membutuhkan sebuah prinsip ilmu ukur untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Empirisme

Empirisme merupakan aliran kepercayaan terhadap pengalaman yang menurut aliran ini pengalaman memberikan sebuah kepastian yang diambil dari dunia fakta. Seperti halnya, animal testing terbukti telah membahayakan hewan setelah hewan mengalami sejumlah luka atau cacat fisik yang ditimbulkan dari percobaan yang telah dilakukan.

Kritisme

Kritisme merupakan sebuah penggabungan dari sebuah aliran yaitu rasionalisme dan juga empirisme. Empirisme telah menghasilkan keputusan yang bersifat sintetis dan tidak mutlak. Sedangkan, rasionalisme memberikan sebuah keputusan yang memiliki sifat analitis. Karena proses berpikir merupakan proses penyusunan keputusan yang terdiri dari subjek dan predikat.

The post Sosiologi Filsafat : Pengertian, Tokoh, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Tokoh Sosiologi Ekonomi dan Karyanya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-ekonomi Sat, 13 May 2023 13:43:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42443 Sosiologi ekonomi merupakan cabang disiplin ilmu sosiologi yang berbicara tentang fenomena ekonomi dengan pendekatan ekonomi sebagai sistem sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, sosiologi ekonomi dipengaruhi oleh berbagai opini dan pemikiran-pemikiran dari berbagai tokoh. Berikut, beberapa tokoh sosiologi ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Donald MacKenzie Tokoh sociologi ekonomi ini bernama […]

The post 10 Tokoh Sosiologi Ekonomi dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi ekonomi merupakan cabang disiplin ilmu sosiologi yang berbicara tentang fenomena ekonomi dengan pendekatan ekonomi sebagai sistem sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, sosiologi ekonomi dipengaruhi oleh berbagai opini dan pemikiran-pemikiran dari berbagai tokoh.

Berikut, beberapa tokoh sosiologi ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Donald MacKenzie

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Tokoh sociologi ekonomi ini bernama lengkap Donald Angus MacKenzie. Ia adalah seorang profesor di salah satu universitas di negara kelahirannya yakni University of Edinburgh di Skotlandia. MacKenzie telah mengajar di universitas tersebut sejak tahun 1975.

Beberapa penghargaan yang pernah ia raih antara lain Robert K. Merton Award, Viviana A. Zelizer Distinguished Scholarship Award, dan Granovetter Award. Sedangkan buku-buku yang ia tulis antara lain :

  • Statistics in Britain, 1865-1930: The Social Construction of Scientific Knowledge
  • Inventing Accuracy: A Historical Sociology of Nuclear Missile Guidance
  • Material Markets: How Economic Agents are Constructed
  • Trading at the Speed of Light: How Ultrafast Algorithms are Transforming Financial Markets

2. Fred L. Block

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Fred L. Block adalah salah satu tokoh penting dalam sosiologi ekonomi dan politik. Profesor di University of California ini terkenal akan salah satu bukunya yang berjuduk Capitalism: the Future of an Illusion. Buku tersebut memaparkan pendapat Block tentang sebuah ilusi dalam ekonomi kapitalis.

Anak dari Frederick H. Block ini sebelumnya mengajar di University of Pennsylvania. Ia kemudian menikah dengan seorang sosiolog dan aktivis bernama Carole Joffe dan memiliki dua anak

Beberapa karya yang ditulis oleh Block antara lain :

  • The Origins of International Economic Disorder: A Study of United States International Monetary Policy From World War II
  • The Vampire State and Other Myths and Fallacies About The U.S. Economy
  • Postindustrial Possibilities: A Critique of Economic Discourse
  • The Mean Season: The Attack On the Welfare State
  • Revising State Theory: Essays In Politics and Postindustrialism
  • The Power of Market Fundamentalism: Karl Polyani’s Critique
  • Capitalism: the Future of an Illusion

3. Harrison White

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Harrison White merupakan seorang sosiolog yang pernah menjadi salah satu profesor sosiologi di Universitas Columbia. Sosiolog yang lahir pada tahun 1930 di Washington, D.C. ini juga merupakan alumni Massachusetts Institute of Technology.

Uniknya, White awalnya berkecimpung di dunia fisika, kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang sosiologi di Princeton University. Selain menjadi sosiolog yang memiliki pengaruh cukup besar, White juga banyak menulis.

Adapun karyanya yang menarik perhatian berjudul :

  • Identity and Control: How Social Formations Emerge
  • Identity and Control: A Structural Theory of Social Action
  • Markets from Networks: Socioeconomic Models of Production

4. James S. Coleman

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

James Samuel Coleman lahir di Bedford tahun 1926 dan meninggal di Chicago tahun 1995. Semasa hidupnya, Ia telah banyak berkontribusi dan memberikan pengaruh pada kebijakan pendidikan di Amerika Serikat.

Coleman meraih gelarnya dari Universitas Purdu dan gelar Universitas Columbia. Selain menjadi beberapa rekan di beberapa universitas, Ia juga sempat menjabat sebagai asisten profesor sosiologi di University of Chicago. Ia juga menjadi seorang profesor di Universitas Johns Hopkins.

Beberapa tulisan yang ditinggalkan Coleman antara lain :

  • Adolescents and the Schools
  • The Adolescent Society
  • Union Democracy
  • Youth: Transition to Adulthood
  • Models of Change and Response Uncertainty
  • Resources for Social Change
  • Power and Structure of Society
  • Equality of Educational Opportunity
  • Longitudinal Data Analysis
  • The Asymmetric Society
  • High School Achievement
  • Foundations of Social Theory

5. Jens Beckert

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Prof. Dr. Jens Beckert adalah sosiolog kelahiran Frankfurt. Merah gelar doktoralnya di Freie Universität Berlin, Beckert memiliki minat yang besar dalam sosiologi ekonomi.

Beberapa jabatan terkait yang pernah didudukinya antara lain :

  • Associate Professor of Sociology di International University Breme
  • Venia Legendi in Sociology di Freie Universität Berlin
  • Professor of Sociology di Georg-August-Universität Göttingen
  • Member of the Faculty of Management, Economics and Social Sciences, University of Cologne
  • Director di the Max Planck Institute for the Study of Societies

6. Joel M. Charon

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Charon adalah seorang penulis dan pendidik dengan gelar profesor di Minnesota State University. Pria yang lahir di Minneapolis ini meninggal pada usia 78 tahun di St. Louis Park.

Charon meminggalkan banyak tulisan akademis di dunia sosiologi, diantaranya berjudul :

  • Sociology & Meaning
  • Ten Questions: A Sociological Perspective
  • Sociology: A Conceptual Approach
  • The meaning of sociology
  • Social Problems: Readings with Four Questions
  • Symbolic Interactionism: An Introduction, an Interpretation, an Integration

7. Mark Granovetter

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Jika Anda pernah mendengar Diagram Granovetter, maka dari sinilah hal tersebut berasal. Granovetter memiliki ketertarikan dalam jaringan sosial, interaksi intsitusi sosial dan pembentukannya.

Mark Granovetter merupakan profesor di Stanford University yang telah mengembangkan konsep sosiologi yang berpengaruh dan berperan dalam pengembangan teori selanjutnya. Misalnya konsep struktur sosial berupa jaringan sosial memiliki keterkaitan dengan hasil ekonomi.

Adapun beberapa karya yang dapat Anda baca antara lain :

  • Getting a Job: A Study of Contacts and Careers
  • Society and Economy: Framework and Principles
  • The Sociology of Economic Life

8. Richard Swedberg

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Richard Swedberg mendapatkan gelar Professor Emeritus dari Cornell University. Swedberg juga merupakan Profesor Tamu di Stockholm University.

Pria yang memiliki ketertarikan terhadap sosiologi sejak tahun 80-an ini berfokus pada bidang penelitian teori sosial dan sosiologi ekonomi. Salah satu karya utama Swedberg berjudul he Art of Social Theory. Selain itu, beberapa karya Swedberg lainnya antara lain :

  • Principles of Economic Sociology
  • The Max Weber Dictionary
  • Economic Sociology
  • Max Weber and the Idea of Economic Sociology
  • Joseph A. Schumpeter
  • Entrepreneurship: The Social Science View
  • Tocqueville’s Political Economy
  • Economics and Sociology: Redefining Their Boundaries
  • Sociology as Disenchantment

9. Paula England

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Paula England merupakan lulusan University of Chicago. England mempelajari sosiologi dan psikologi di saat yang bersamaan. Fokus terhadap isu gender, England akhirnya menelaah lebih lanjut tengan perbedaan pembayaran gaji secara khusus.

Sebagai seseorang yang menjunjung tinggi status seorang wanita, England menulis beberapa karya di bawah ini :

  • Theory on Gender – Feminism on Theory
  • Comparable Worth: Theories and Evidence
  • The Gender Revolution: Uneven and Stalled
  • Emerging Theories of Care Work
  • Households, Employment, and Gender: A Social, Economic, and Demographic View
  • The Failure of Human Capital Theory to Explain Occupational Sex Segregation
  • The Separative Self: Androcentric Bias in Neoclassical Assumptions
  • Gender Inequality in Labor Markets: The Role of Motherhood and Segregation

10. Viviana Zelizer

11 Tokoh Sosiologi Ekonomi

Viviana A. Zelizer merupakan seorang Profesor Sosiologi di Princeton University. Jika Anda menyukai sosiologi ekonomi yang banyak membahas tentang hubungan antar manusia dalam proses produksi, distribusi, konsumsi, dan transfer nilai ekonomi, karya-karya Zelizer adalah yang tepat untuk Anda.

Beberapa karya dari Viviana A. Zelizer yang dapat Anda baca adalah sebagai berikut.

  • The Social Meaning of Money: “Special Monies”
  • The Purchase of Intimacy
  • La Signification sociale de l’argent
  • Pricing the Priceless Child
  • Morals and Markets: The Development of Life Insurance in the United States

The post 10 Tokoh Sosiologi Ekonomi dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Tokoh Sosiologi Jerman Beserta Penerapannya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-jerman Wed, 12 Apr 2023 02:56:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42523 Sosiologi merupakan ilmu yang membahas mengenai aspek dalam masyarakat dan juga pengaruhnya terhadap kehidupan. Adapun perkembangan Sosiologi di Jerman sudah terbagi sejak asal. Berikut tokoh-tokoh sosiologi Jerman : 1. Georg Simmel Georg Simmel merupakan tokoh sosiolog yang berasal dari Jerman, tanah kelahiran dari tokoh-tokoh terkenal dan juga masyhur sosiologi yaitu Karl Max dan Max Weber. […]

The post 4 Tokoh Sosiologi Jerman Beserta Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi merupakan ilmu yang membahas mengenai aspek dalam masyarakat dan juga pengaruhnya terhadap kehidupan. Adapun perkembangan Sosiologi di Jerman sudah terbagi sejak asal. Berikut tokoh-tokoh sosiologi Jerman :

1. Georg Simmel

Georg Simmel merupakan tokoh sosiolog yang berasal dari Jerman, tanah kelahiran dari tokoh-tokoh terkenal dan juga masyhur sosiologi yaitu Karl Max dan Max Weber. Georg Simmel lahir pada 1 Maret 1858 di Berlin, semasa beliau hidup Simmel banyak mempelajari berbagai bidang keilmuwan seperti halnya Psikologi, Filsafat, Sejarah, dan Bahasa Italia.

Salah satu karya dari Simmel ialah sebuah buku yang memiliki judul ” The Philosophy of Money” yang telah diterbitkan pada tahun 1900-an. Karya tersebut membuat Simmel semakin gemilang dan menjadi salah satu tokoh yang memberikan sumbangan besar bagi perkembangan ilmu sosiologi.

Simmel merupakan sosiolog yang fokus pada kajiannya mengenai ruang sosial. Menurut beliau di dalam ruang sosial terdapat berbagai macam proses produksi dan juga reproduksi dinamika dalam masyarakat. Hal ini didasarkan pada pemikirannya bahwa ciri-ciri masyarakat ditentukan dari bagaimana produksi dan juga reproduksi ruang sosial yang telah diciptakan.

Menurut Simmel, sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk interaksi yang fokusnya pada bentuk asosiasi. Asosiasi yang dimaksud ialah proses interaksi yang melibatkan adanya pembentukan individu yang menjadi anggota masyarakat.

Contoh dari bentuk proses asosiasi yang sering kita jumpai dalam masyarakat ialah kegiatan kerja bakti dan juga tradisi. simmel menganggap bahwa kedua bentuk tersebut bagian dari mekanisme reproduksi ruang sosial yang akan menjadi ciri khas yang telah melekat pada masyarakat.

Adapun hal yang telah mendasari proses asosiasi menurut Simmel ialah kebudayaan dan juga uang. Kebudayaan yang dimaksud adalah tradisi, seperti contoh pada masyarakat Hindu di Bali ketika terdapat anggota keluarganya yang meninggal dunia maka akan diadakan sebuah tradisi pembakaran jenazah atau ngaben.

Sementara di daerah lain memiliki tradisi yang berbeda yang kemudian inilah menjadi dasar dari kebudayaan. Selain itu, Simmel beranggapan bahwa uang juga mampu membentuk asosiasi, misalnya di tahun 90-an masih lumrah ketika menjumpai kegiatan siskamling.

Dimana sebagian warga dengan jadwal yang telah ditentukan dengan sukarela memberikan jasanya untuk begadang demi keamanan bersama. Dalam konteks lain, Simmel mengungkapkan bahwa masyarakat dapat bekerja dalam ruang dan waktu.

Maksudnya ialah konsep ruang di sini ialah masyarakat dapat berasosiasi di satu daerah yang berbeda dengan ruang yang memiliki keterkaitan dengan kewilayahan dan ciri dari suatu masyarakat.

2. Karl Marx

Karl Max merupakan tokoh sosiologi yang berasal dari Jerman dengan nama lengkap Karl Heinrich Marx yang mendapat julukan Godfather. Namanya dikenal memiliki pengaruh besar pada perkembangan ilmu sosiologi dan juga ilmu lainnya di bidang ekonomi.

Lewat karyanya Marx kemudian dapat menyampaikan gagasannya yang berbeda tentang konflik sosial di sosiologi. Salah satunya adalah dari bukunya yang berjudul The Haves vs Have Not yang menjelaskan mengenai perbedaan antara masyarakat pemilik konflik dengan mereka yang tidak memiliki konflik.

Karl Marx semasa hidupnya dari tahun ke tahun mengalami deportasi dari berbagai negara. Beliau rutin menuliskan pemikiran-pemikirannya dan menerbitkannya melalui jurnal, surat kabar, juga menerbitkan sebuah buku.

3. Marx Weber

Marx Weber yang memiliki nama lengkap Maximillian Carl Emil Weber merupakan salah satu tokoh sosiologi yang berasal dari Jerman yang memiliki tanggal lahir 21 April 184 di Erfurt, Thuringia, Jerman.

Sebelum memiliki minat pada bidang ekonomi, Weber sempat menjadi seorang pengacara setelah beliau mendapatkan gelar Ph. D. Namun tidak membutuhkan waktu yang lama, beliau lebih tertarik pada ilmu ekonomi yang membahas mengenai hubungan sosial di masyarakat.

Marx Weber yang lahir dari keluarga yang memiliki pandangan sosial berbeda menjadi dasar kenapa Marx Weber memiliki ketertarikan di bidang ilmu sosial. Di mana Weber dalam Ilmu Sosiologi mencetuskan materi mengenai Tindakan Sosial yang didapatkan siswa kelas 10.

Sepanjang perjalanan hidupnya, Marx Weber berhasil menerbitkan sejumlah buku. Pertama ialah The Protestant Ethic and Spirit Capitalisme yang menjelaskan mengenai proses dalam belajar agama. Kemudian terdapat Economy dan Society yang sudah terbit meskipun dalam kondisi belum selesai, karena Weber meninggal sebelum menyelesaikannya pada 14 Juni 1920.

4. Ralf Dahrendorf

Ralf Dahrendorf merupakan tokoh sosiolog yang lahir pada 1 Mei 1929 di Hamburg, Jerman. Ralf Dahendorf dikenal sangat mendukung kegiatan anti-Nazi. Dahrendorf selain seorang sosiolog juga iomuwan politik, filsuf, dan juga politisi liberal Jerman-Inggris.

Dahrendorf merupakan seorang yang ahli dalam teori konflik kelas. Beliau merupakan ahli terkemuka dalam menjelaskan dan juga menganalisis pembagian jelas dalam masyarakat modern. Dahrendorf banyak menulis artikel dan juga buku, buku milik beliau yang banyak dikenal yaitu Konflik Kelas dalam

Masyarakat Industri tahun 1959 dan juga Esai dalam Teori Masyarakat pada tahun 1968. Pada saat menitih kariernya sebagai seorang politisi, beliau merupakan anggota parlemen Jerman, Sekretaris Parlemen Negara di kantoe Luar Negeri Jerman, dan yang lainnya. Setelah beliau berhasil menciptakan rekan hidup pada tahun 1993, beliau dikenal di Inggris sebagai Lord Dahrendrof.

Selain itu, beliau juga menjabat sebagai direktur Londin School of Economics dan Warden of Sf Antony’s College di University Indonesia. Beliau juga menjabat sebagai profesor sosiologi di sejumlah universitas Jerman dan Inggris, dan yang menjadi profesor Riset di pusat Ilmu Penelitian Ilmu Sosial Berlin.

The post 4 Tokoh Sosiologi Jerman Beserta Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Tokoh Sosiologi Amerika Beserta Sudut Pandangnya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-amerika Tue, 04 Apr 2023 22:45:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42288 10 Tokoh Sosiologi Amerika

The post 10 Tokoh Sosiologi Amerika Beserta Sudut Pandangnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari peran lembaga sosial dalam perkembangan individu yang memberikan wawasan kritis dan perspektif untuk berbagai solusi masalah sosial.

Sebagai ilmu sosial yang digali dari peristiwa nyata, ada banyak tokoh sosiologi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mendalami disiplin ilmu ini. Berikut adalah 10 tokoh sosiologi Amerika yang sudut pandangnya banyak dijadikan acuan dalam pelajaran sosiologi.

1. C. Wright Mills

Charles Wright Mills merupakan seorang tokoh sosiologi dan profesor di Universitas Columbia sejak tahun 1947 hingga 1962. Mills telah menulis banyak buku diantaranya :

  • The Power Elite
  • The Sociological Imagination
  • White Collar: The American Middle Classes
  • The New Men of Power, America’s Labor Leaders

C. Wright Mills dikenal sebagai pencetus teori konflik modern. Mills meyakini bahwa konflik kepentingan yang berbeda membentuk struktur sosial. Bukunya yang paling terkenal, The Power Elite, menjelaskan tentang struktur kekuasaan masyarakat Amerika setelah perang.

Mills telah memberikan wawasan sosial yang lebih luas yang tidak dirasakan setiap kalangan. C. Wright Mills menjadi tokoh sosiologi Amerika dengan biografi yang telah diterjemahkan ke dalam 43 bahasa berbeda.

2. Daniel Bell

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Daniel Bell merupakan seorang sosiolog dan profesor di Universitas Harvard sejak tahun 1969 hingga tahun 1990. Ia juga seorang penulis dan editor. Karya Daniel Bell yang terkenal antara lain :

  • The Cultural Contradictions of Capitalism
  • The Coming of Post-Industrial Society
  • The End of Ideology

Daniel Bell adalah tokoh yang percaya bahwa ideologi baru akan muncul setelah abad ke-20 dan menyebut dirinya sebagai sosialis di bidang ekonomi, liberal di bidang politik, dan konservatif di bidang budaya.

Sosiolog America ini meninggal pada tahun 2011. Semasa hidupnya, Ia sempat mendapatkan beberapa penghargaan antara lain : Alexis de Hadiah Tocqueville, American Academy of Arts and Sciences, American Sociological Association, Lifetime Achievement Award, dan Talcott Parsons Prize for the Social Sciences.

3. Edwin Sutherland

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Dean of Criminology adalah panggilan untuk Edwin Sutherland. Pria yang lahir di Nebraska pada tahun 1883 dan meninggal di Bloomington tahun 1950 ini disebut sebagai kriminolog paling berpengaruh saat abad ke-20.

Selain kriminolog, Sutherland adalah seorang sosiolog Amerika yang dikaitkan dengan teori asosiasi diferensial. Teori tersebut menjelaskan tentang motivasi dan pengetahuan teknis dalam suatu tindakan kriminal.

Atas dasar pemikirannya ini, masyarakat saat ini mulai mengetahui tentang kejahatan kerah putih. Selain itu, Sutherland juga memaparkan bahwa tindakan kriminal dapat menjadi ukuran keberhasilan dan cara hidup.

4. Harold Garfinkel 

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Garfinkel ialah pendiri etnometodologi, sebuah metode yang diciptakan oleh suatu masyarakat untuk mencapai keteraturan dan keseimbangan dalam melakukan interaksi sosial.

Profesor Emeritus di University of California ini memiliki beberapa karya antara lain :

  • Studies Ethnomethodology
  • Seeing Sociologically: The Routine Grounds of Social Action
  • Ethnomethodology’s Program: Working Out Durkheim’s Aphorism
  • Toward a Sociological Theory of Information
  • Harold Garfinkel: Studies of Work in the Sciences

5. Herbert Blumer

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Herbert Blumer terkenal dengan prinsip teoritis dan metodologi fundamentalnya yang ia sebut interaksionisme simbolik.

Pengajar Universitas Chicago ini pernah menjadi ketua Departemen Sosiologi di Universitas California dan dianugerahi Career of Distinguished Scholarship Award oleh American Sociological Association pada tahun 1983.

Blumer memiliki sejarah yang cukup berpengaruh dalam Sosiologi Amerika sebelum akhirnya jatuh sakit dan meninggal pada tahun 1987.

6. Immanuel Wallerstein

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Wallerstein terkenal akan gerakan anti-kolonial dan pengembangan analisis tentang pendekatan makrohistoris untuk memahami kapitalisme.

Alumnus Universitas Columbia ini memiliki jenjang karir yang cukup “padat” semasa hidupnya, yakni :

  • Profesor sosiologi di Universitas McGill
  • Profesor sosiologi di Universitas Binghamton
  • Kepala Pusat Studi Ekonomi, Sistem Sejarah, dan Peradaban Fernand Braudel’
  • Directeur d’études associé di École des Hautes Études en Sciences Sociales
  • Presiden Asosiasi Sosiologi Internasional
  • Ketua Komisi Gulbenkian tentang Restrukturisasi Ilmu Sosial

7. Robert E. Park

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Robert Ezra Park adalah sosiolog yang terkenal dengan karyanya kelompok etnis minoritas dan ekologi manusia. Pria yang lahir di Harveyville tahun 1864 dan meninggal di Nashville tahun 1944 ini banyak mendalami hubunganmigrasi, ras, hubungan etnis, gerakan sosial, dan disorganisasi sosial di Chicago.

Park percaya bahwa perbedaan etnis yang tajam cenderung menghasilkan sistem kasta yang kemudian menjadi struktur kelas ekonomi. Park kemudian menulis buku Pengantar Ilmu Sosiologi pada tahun 1921 bersama Ernest W. Burgess.

Alumnus tiga universitas terkenal ini (University of Michigan, Harvard University, Universitas Heidelberg) memiliki pengalaman sebagai seorang reporter dan mengajar di Harvard, Universitas Chicago, dan Universitas Fisk.

8. Robert K. Merton

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Robert King Merton bernama asli Meyer Robert Schkolnick. Sosiolog Amerika ini lahir pada tahu 1910 di Philadelphia dan meninggal pada tahun 2003 di New York.

Merton memiliki berbagai minat dalam sosiologi termasuk teori sosiologi, sosiologi ilmu dan profesi, dan komunikasi massa. Merton juga aktif menggabungkan metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta berkolaborasi dengan Paul Lazarsfeld dalam mengembangkan ilmu-ilmu sosial.

Beberapa universitas yang menjadi tempat Merton melakukan kegiatan akademis antara lain Universitas Tulane dan Universitas Columbia. Selain itu, Merton juga menjabat di beberapa posisi yaitu Profesor Sosiologi Giddings dan Direktur Asosiasi Biro Penelitian Sosial Terapan.

9. Talcott Parsons

10 Tokoh Sosiologi Amerika

Talcott Parsons disebut sebagai bapak strukturalis-fungsionalisme yang memperkenalkan sosiologi Eropa ke Amerika Serikat. Pria kelahiran tahun 1902 ini belajar di Amherst College dan London School of Economics.

Parsons mengajar sosiologi di Universitas Harvard dan menjadi profesor pada tahun 1944. Pada tahun 1949, ia kemudian menjabat sebagai presiden di American Sociological Society.

Parsons meninggal tahun 1979 dan meninggalkan karya yakni The Structure of Social Action dan Societies: Evolutionary and Comparative Perspectives. Selain itu juga berperan penting dalam disiplin ilmu yang menghubungkan antropologi sosial dan psikologi klinis.

10. W. I. Thomas

10 Tokoh Sosiologi Amerika

W. I. Thomas adalah seorang psikolog sosial sekaligus sosiolog yang banyak membahas tentang pengembangan kepribadian dan perubahan budaya. Pria yang lahir di Berkeley ini juga memiliki peran yang besar dalam metodologi.

Dalam karirnya, ia pernah mengajar di Universitas Chicago, Universitas Harvard, dan New School for Social Research. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain Sex and Society, Source-Book for Social Origins, Primitive Behaviour, dan he Polish Peasant in Europe and America.

The post 10 Tokoh Sosiologi Amerika Beserta Sudut Pandangnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>