tumbuhan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tumbuhan Mon, 13 May 2024 09:21:14 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico tumbuhan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tumbuhan 32 32 5 Fungsi Badan Golgi Dalam Sel https://haloedukasi.com/fungsi-badan-golgi Mon, 13 May 2024 08:55:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48581 Badan Golgi pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi penting, mirip dengan fungsi Badan Golgi pada sel-sel hewan. Beberapa fungsi Badan Golgi pada tumbuhan antara lain: Fungsi-fungsi ini menunjukkan bahwa Badan Golgi memainkan peran penting dalam berbagai proses seluler dan fisiologis yang terjadi dalam sel tumbuhan.

The post 5 Fungsi Badan Golgi Dalam Sel appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Badan Golgi pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi penting, mirip dengan fungsi Badan Golgi pada sel-sel hewan. Beberapa fungsi Badan Golgi pada tumbuhan antara lain:

  1. Modifikasi dan Pemrosesan Protein: Badan Golgi memodifikasi dan memproses protein yang diproduksi oleh ribosom. Ini termasuk penambahan gugus gula dan modifikasi lainnya yang diperlukan untuk menghasilkan protein dengan fungsi tertentu. Protein-protein ini kemudian dibawa ke tempat tujuan mereka di dalam sel atau diekspor ke luar sel.
  2. Pembentukan Lisosom: Seperti halnya pada sel hewan, Badan Golgi pada tumbuhan juga berperan dalam pembentukan lisosom, meskipun dalam kasus tumbuhan, lisosom mungkin disebut sebagai vakuola pencernaan. Lisosom/vakuola ini berperan dalam pencernaan intraseluler, menghancurkan zat-zat yang tidak diinginkan atau tidak digunakan oleh sel.
  3. Pembentukan Dinding Sel: Badan Golgi berkontribusi dalam pembentukan dinding sel tumbuhan. Ini terutama melalui sintesis dan pengangkutan komponen dinding sel seperti selulosa dan pektin. Komponen ini dibuat di Badan Golgi dan kemudian disekresikan ke dalam ruang antar sel untuk membentuk dinding sel yang kuat dan fleksibel.
  4. Pembentukan Vesikel Transportasi: Badan Golgi juga bertanggung jawab untuk membentuk vesikel transportasi yang mengangkut berbagai zat, termasuk protein dan lipid, ke tempat tujuan mereka di dalam sel. Ini termasuk pengiriman vesikel ke membran sel untuk ekskresi dan ke vakuola untuk penyimpanan.
  5. Sekresi Sel: Badan Golgi menghasilkan dan mengelola sekresi sel tumbuhan. Ini mencakup produksi dan pengangkutan berbagai molekul seperti hormon, enzim, dan polisakarida yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan respons terhadap lingkungan.

Fungsi-fungsi ini menunjukkan bahwa Badan Golgi memainkan peran penting dalam berbagai proses seluler dan fisiologis yang terjadi dalam sel tumbuhan.

The post 5 Fungsi Badan Golgi Dalam Sel appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Tumbuhan Tunas Adventif https://haloedukasi.com/contoh-tumbuhan-tunas-adventif Tue, 12 Mar 2024 02:54:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48217 Tunas adventif merupakan salah satu cara berkembang biak secara vegetatif. Tunas adalah area tumbuhan yang biasanya tumbuh di samping tanaman induknya. Letaknya yang berdekatan, nantinya akan membuat tanaman induk dengan tunas ini membentuk rumpun. Terkadang ada tunas yang tumbuh di tepi daun atau akar. Tunas adventif adalah jenis tunas yang tidak berkembang di bagian pangkal […]

The post 8 Contoh Tumbuhan Tunas Adventif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tunas adventif merupakan salah satu cara berkembang biak secara vegetatif. Tunas adalah area tumbuhan yang biasanya tumbuh di samping tanaman induknya. Letaknya yang berdekatan, nantinya akan membuat tanaman induk dengan tunas ini membentuk rumpun. Terkadang ada tunas yang tumbuh di tepi daun atau akar.

Tunas adventif adalah jenis tunas yang tidak berkembang di bagian pangkal batang ataupun ketik daun. Tunas adventif termasuk salah satu cara berkembang biak tumbuhan secara vegetatif. Dari tunas adventif inilah individu baru akan tumbuh. Tunas adventif ini bisa dikatakan sebagai tunas liar dan tidak semua tumbuhan memiliki tunas adventif.

Meskipun sebagai tunas liar, dari tunas ini bisa tumbuh tanaman baru. Bahkan tunas adventif ini bisa dijadikan sebagai alat pertumbuhan secara buatan. Berikut ini beberapa contoh tanaman yang cocok yang menggunakan tunas adventif sebagai alat berkembang biak.

1. Cocok Bebek

Cocor Bebek, contoh tumbuhan tunas adventif

Cocok bebek termasuk jenis tumbuhan yang memiliki tunas adventif. Cocor bebek adalah salah satu jenis tanaman hias. Cocok bebek adalah tanaman yang berkembang biak dengan mengandalkan bagian daunnya. Ketika hendak menanam tanaman cocor bebek ini, hanya perlu meletakkan daun tanaman di atas tanah. Dari daun inilah nantinya akan tumbuh akar dan tanaman baru.

Tunas pada tanaman cocor bebek umumnya akan muncul dari daerah daun yang produktif atau daun yang saling berkaitan dengan akar. Untuk dapat mengembangkan tanaman cocor bebek begitu mudah dilakukan.

Caranya dengan mengambil tunas dari daerah daun. Namun, saat mengambil tunas ini perlu dilakukan secara hati-hati. Setelah tunas terambil baru dipindahkan ke media tumbuh yang cocok. Untuk dapat tumbuh dengan baik, tunas ini perlu dilakukan perawatan.

2. Lidah Buaya

Lidah Buaya, contoh tumbuhan tunas adventif

Tunas adventif berkembang di tanaman yang satu ini yakni lidah buaya. Lidah buaya memiliki nama latin yakin aloevera biasanya cenderung tumbuh di tempat yang kering. Tanaman yang satu ini memiliki usia hidup yang cukup lama. Lidah buaya dan anaknya dapat bertahan selama bertahun-tahun. Tanaman lidah buaya ini banyak sekali digunakan untuk keperluan kosmetik dan kesehatan.

Lidah buaya mempunyai tunas yang terletak di pangkal tanaman. Bagian ini nantinya akan dipotong sehingga menjadi tanaman baru. Tanaman baru ini akan memiliki kesamaan dengan tanaman induknya. Hal inilah yang menjadi keuntungan dari cara berkembang biak dengan tunas adventif. Pada tunas terdapat hormon yang dapat mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel.

3. Cemara

Cemara, contoh tumbuhan tunas adventif

Cemara merupakan salah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan tunas adventif. Pohon Cemara dapat tumbuh dengan cara tunas yang merupakan bagian dari pohon induknya. Bisa juga pohon ini berkembang setelah induknya jatuh ke tanah.

Pertumbuhan tunas tanaman ini tergolong cepat di bagian daun. Namun, untuk sampai ke tahap dewasa membutuhkan waktu yang lama. Pohon Cemara ini memiliki bentuk daun yang runcing dan ramping. Pohon Cemara memiliki banyak jenis seperti Cemara kipas, Cemara pensil, Cemara Norfolk dan lainnya.

Pohon Cemara ternyata memiliki kegunaan untuk melindungi lingkungan. Salah satunya yakni untuk melindungi tanaman lain dari terpaan angin. Biasanya pohon Cemara ini tumbuh di daerah pegunungan. Tumbuhan muda pada pohon Cemara akan muncul dari bagian akar.

Bunga betina yang berguguran menandakan bahwa biji Cemara sudah matang dan jatuh ke alas. Biji Cemara ini bisa dijadikan sebagai bibit untuk menanam kembali pohon Cemara. Selain dapat berkembang biak dengan tunas adventif, pohon Cemara juga dapat dilakukan dengan stek.

4. Eceng Gondok

Eceng gondok contoh tumbuhan tunas adventif

Eceng Gondok adalah tanaman yang hidup di air dan memiliki tunas adventif. Keberadaan eceng gondok sebenarnya lebih banyak merugikan karena termasuk gulma air. Tanaman eceng gondok akan tumbuh menutupi permukaan air sehingga disebut merusak lingkungan. Meskipun begitu, tanaman ini memiliki beberapa keuntungan.

Di mana tanaman ini dapat menyerap sinar matahari sehingga bermanfaat bagi proses fotosintesis. Selain itu, eceng gondok juga dapat menjadi penyedia oksigen. Hal ini dikarenakan pada akar, batang serta daun eceng gondok memiliki lapisan yang peka. Oleh karena itu, sekalipun dalam kedalaman yang cukup ekstrem, masih bisa menyerap cahaya matahari.

Tunas pada eceng gondok terdapat pada bagian akar yang merubah batangnya. Bagian batang ini nantinya akan tumbuh ke samping. Di mana akan tumbuh ruas pada bagian batangnya. Ruas ini nantinya yang akan menjadi tempat tumbuh tanaman eceng gondok baru.

Daun eceng gondok memiliki bentuk seperti telur dan pada bagian pangkal daunnya berbentuk tumpul yang cenderung bulat. Pada bagian permukaan daunnya terdapat banyak stomata serta memilikinya tulang daunnya yang bengkok.

Adapun jenis akar pada tanaman air ini adalah akar serabut. Di mana akar ini dapat menyatukan lumpur yang berada di dalam air. Nantinya pada bulu-bulu akar, lumpur tersebut akan melekat.

6. Nangka

Nangka, contoh tumbuhan tunas adventif

Nangka termasuk tanaman yang banyak ditemui di Indonesia. Ternyata tanaman yang satu ini memiliki tunas adventif. Nangka merupakan bagian dari famili moraceae. Struktur buah pada tanaman nangka yakni berbentuk ganda. Biji tunggal pada tanaman ini akan dibungkus oleh white Aril yang melindungi bagian endosperm berwarna coklat tipis. Bagian kotiledon ini kaya akan protein yang tinggi dan Pati.

Tunas pada tanaman nangka angka muncul di bagian utama atau rantingnya. Di mana ranting atau bagian utama ini akan menjadi media tumbuh bagi tanaman baru. Bagian ini dapat digunakan untuk pertumbuhan secara vegetatif buatan. Oleh karena itu, bagian ini akan dipotong yang kemudian dikembangkan menjadi tanaman baru.

Bunga jantan ini memiliki bentuk gelondong dan berwarna hijau tua. Babal atau bunga nangka ini setelah berusia matang maka akan membusuk dan berwarna hitam. Nantinya bunga nangka ini akan jatuh dari pohon. Sementara itu, bunga betina dalam berpasangan berbentuk lonjong dan berwarna hijau tua.

6. Kesemek

Kesemek, contoh tumbuhan tunas adventif

Kesemek merupakan tanaman yang memiliki tinggi sekitar 6 hingga 8 meter. Tanaman ini melakukan cara berkembang biak dengan tunas adventif. Daun kesemek memiliki warna seperti daun pada umumnya yakni hijau dengan bentuk lonjong.

Tunas adventif pada tanaman kesemek berada di ketiak daun. Bagian tunas ini akan menjadi media tumbuh bagi tanaman baru. Bagian ini akan dipotong kemudian dimanfaatkan untuk pertumbuhan dengan bantuan manusia.

Setelah muncul bagian tunas, akan dipindahkan ke media tumbuh yang baru sehingga terpisah dari induknya. Jenis daun kesemek adalah daun tinggal yang berseling. Pada ketika daun akan tumbu bunga kesemek yang berbentuk tunggal.

Adapun bentuk buah kesemek adalah bulat dengan diameter sekitar 6 cm. Ketika daun kesemek tua akan berubah warna menjadi kuning. Bisa juga pohon kesemek yang minimal telah berbuah. Dengan begitu, dapat dipastikan pohon induk memiliki kualitas yang baik dan nantinya tanaman baru ini juga akan memiliki kualitas yang sama dengan induknya.

Biasanya tunas yang dapat digunakan adalah yang nampak calon bunga atau daun yang sudah berbentuk seperti kuncup. Bagian ini nantinya akan dipindahkan ke media tumbuh yang cocok.

7. Sukun

Sukun, contoh tumbuhan tunas adventif

Sukun dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara tunas adventif. Dari bagian akar yang dekat dengan permukaan tanah, tunas akan muncul. Nantinya tunas ini akan dikembangbiakkan kembali dengan menanamkan tunas di media tumbuh yang sesuai.

Untuk mengembangkan sukun, tidak jauh berbeda dengan proses perkembangbiakan tanaman tunas lainnya. Namun, proses dari tunas menjadi tanaman dewasa akan sedikit berbeda. Untuk tanaman sukun dibutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk bisa dipanen buahnya.

Pohon sukun memiliki kesamaan dengan pohon pisang. Sebab, tunas pada pohon sukun ini terletak di bagian akar induknya dan dapat merambat sehingga tumbuh tanaman baru. Sukun merupakan buah yang tidak memiliki biji dengan teksturnya yang empuk. Oleh karena itu, ketika sukun ini digoreng maka akan nampak tekstur daging sukun yang lembut seperti halnya roti.

8. Pohon Pisang

Pohon pisang, contoh tumbuhan tunas adventif

Pohon pisang adalah tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Hal ini dikarenakan pohon pisang ini dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Ternyata tanaman yang satu ini berkembang dengan cara tunas. Tunas pada pohon pisang tergolong sebagai tunas adventif.

Tunas pada pohon pisang dapat dengan mudah ditemukan yakni terletak di dekat akar induknya. Tunas ini nantinya akan terus berkembang dan menjadi tanaman yang baru. Pohon pisang mempunyai batang pohon yang lunak dan tidak adanya kayu sehingga dikategorikan sebagai tanaman terna.

Ada banyak jenis pohon pisang yang berkembang di Indonesia. Pertumbuhan tunas pohon pisang diawali dengan tumbuhnya kuncup di daerah pohon induk. Semakin lama kuncup ini akan berkembang menjadi pohon pisang dewasa.

Faktor pembentukan tunas pohon pisang dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan letak jaringan tumbuhan. Jaringan meristem adalah jaringan yang berperan aktif dalam pembentukan tunas. Pada pohon pisang yang normal, tunas akan tumbuh dari bagian ujung pohon.

The post 8 Contoh Tumbuhan Tunas Adventif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Tumbuhan Vegetatif Alami https://haloedukasi.com/contoh-tumbuhan-vegetatif-alami Tue, 12 Mar 2024 02:32:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48209 Tumbuhan memiliki dua cara berkembang biak yakni vegetatif alami dan buatan. Cara berkembang biak vegetatif merupakan cara berkembang biak tumbuhan tanpa adanya bantuan manusia. Dalam hal ini, tumbuhan akan berkembang biak secara alami atau dengan sendirinya. Sementara itu, cara berkembang biak buatan adalah cara berkembang biak dengan bantuan manusia. Cara berkembang vegetatif, tidak membutuhkan berbagai […]

The post 7 Contoh Tumbuhan Vegetatif Alami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tumbuhan memiliki dua cara berkembang biak yakni vegetatif alami dan buatan. Cara berkembang biak vegetatif merupakan cara berkembang biak tumbuhan tanpa adanya bantuan manusia. Dalam hal ini, tumbuhan akan berkembang biak secara alami atau dengan sendirinya.

Sementara itu, cara berkembang biak buatan adalah cara berkembang biak dengan bantuan manusia. Cara berkembang vegetatif, tidak membutuhkan berbagai cara untuk memunculkan tunas baru. Cara berkembang biak vegetatif ini memanfaatkan bagian tumbuhan seperti akar, tunas dan lainnya.

Oleh karena itu, cara berkembang biak vegetatif memiliki berbagai jenis tergantung dengan bagian yang digunakan sebagai media tumbuh. Cara berkembang biak vegetatif ini dipengaruhi oleh suhu dan temperatur di sekitar tumbuhan.

Temperatur yang kurang baik akan membuat tumbuhan sulit untuk berkembang. Sebaiknya suhu di sekitar tempat tinggal tumbuhan mencapai 22 hingga 33 derajat Celcius. Selain suhu dan temperatur, kelembapan udara juga berpengaruh dalam perkembangbiakan vegetatif.

Semakin lembab tempat tersebut, maka akan semakin baik perkembangan tumbuhan. Hal ini dikarenakan dapat mengurangi terjadinya penguapan. Sering terjadinya penguapan akan berakibat pada kecepatan pembentukan sel.

Sinar matahari memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangbiakan tumbuhan vegetatif. Tanaman yang kurang mendapatkan sinar matahari, akan lebih pucat dari pada tanaman lainnya. Berikut ini contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara vegetatif alami.

1. Jahe

Jahe, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Jahe adalah tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara akar tinggal atau rhizoma. Rhizoma adalah batang yang berada di dalam tanah kemudian tumbuh secara mendatar. Ciri dari perkembangbiakan ini adalah terdapat buku-buku pada setiap ruasnya.

Nantinya buku-buku ini akan menjadi tunas bagi pertumbuhan tanaman baru. Tanaman jahe mempunyai batang yang tumbuh mendatar dan berada di bawah tanah. Di mana batang ini memiliki buku-buku jari. Dari masing-masing ruas ini akan tumbuh tunas serta akar.

Tunas dan akar ini akan mendapatkan nutrisi dari tanaman induk jahe. Tunas dan akar jahe ini nantinya akan menjadi tanaman jahe baru. Kemudian tanaman jahe baru ini akan dipotong bagian rhizomanya sehingga terlepas dari tumbuhan induk.

Rhizoma pada tumbuhan jahe selain berfungsi untuk alat tumbuh juga untuk cadangan makanan sehingga bagian batang akan terlihat tebal. Pada stolon memiliki batang yang cukup tipis sehingga cadangan makanan yang tersimpan pun jauh lebih sedikit.

Rhizoma jahe memiliki kecepatan penyebaran yang lebih lambat dan wilayah yang cukup sempit. Hal ini berbeda dengan stolon pegagan yang memiliki kecepatan penyebaran yang cepat dengan wilayah yang luas. Pada rhizoma jahe mempunyai ruas batang yang jauh lebih pendek dibandingkan pegagan stolon.

2. Lengkuas

Lengkuas, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Sama halnya seperti jahe, lengkuas berkembang biak dengan cara akar tinggal. Cara berkembang biak akar tinggal ini merupakan bagian dari cara berkembang biak tumbuhan secara vegetatif. Lengkuas akan tumbuh melalui buku-buku dengan sendirinya tanpa menggunakan bantuan manusia.

Buku-buku pada setiap ruas tumbuhan menjadi cikal bakal tunas baru. Pada lengkuas dipenuhi dengan pelepah daun yang berjenis semu. Batang lengkuas muda akan keluar dari pangkal batang tua. Untuk bisa tumbuh tunas, maka tanaman lengkuas harus disemai yang berasal dari tanaman induk yang berusia tua.

Untuk menanam tanaman lengkuas sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari adanya hama. Akar tinggal pada lengkuas akan terus berkembang di dalam tanah menjadi tanaman lengkuas baru. Meskipun akar tinggal terputus dari tanaman induknya, tunas serta akar baru akan tetap terbentuk menjadi tanaman baru.

Akar tinggal yang berada di dalam tanah juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Nutrisi yang berada di akar ini akan menopang tanaman lengkuas untuk tetap hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan.

3. Paku

Paku, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Paku merupakan tanaman yang berkembang biak dengan spora. Umumnya spora akan dibentuk kemudian disimpan di dalam sporangium. Tumbuhan paku tidak seperti tumbuhan lainnya yang memiliki bunga.

Namun, tumbuhan ini memiliki spora untuk berkembang biak. Spora pohon paku yang telah masak ini akan jatuh. Jatuhnya spora tempat yang cocok untuk tumbuhan paku maka akan menjadi media tumbuhnya protalium.

Protalium ini akan membentuk dua alat kelamin yakni anteridium dan arkegonium. Anteridium ini nantinya akan menghasilkan spermatozoid sedangkan arkegonium akan memproduksi ovum. Keduanya ini nantinya akan memproduksi gamet sehingga dinamakan dengan gametofit.

Saat terjadi adanya fertilisasi, maka zigot akan tumbuh menjadi embrio yang nantinya bakal menjadi tumbuhan paku baru. Setelah dewasa, tumbuhan paku ini akan menghasilkan spora karena memilki sporofil.

4. Lumut

Lumut, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Lumut dapat berkembang biak dengan cara vegetatif atau alami. Di mana alat berkembang biak lumut adalah spora. Tumbuhan lumut ini akan berkembang biak dengan cara membelah meiosis sel pada induk spora. Spora ini selanjutnya akan berkembang menjadi gametofit.

Spora yang dihasilkan oleh sporofit adalah spora haploid. Spora ini nantinya akan tumbuh menjadi protonema dan berkembang kembali menjadi gametofit haploid. Perkembangbiakan lumut secara vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membentuk stolon.

Dengan membentuk tunas pada bagian ujung batang sehingga tumbuh tunas akan lepas kemudian berkembang menjadi lumut baru.

5. Pohon Pisang

Pohon Pisang, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Pohon pisang adalah salah satu tanaman yang berkembang biak melalui tunas. Pada pangkal tanaman induk terdapat tunas. Tunas ini akan muncul dalam jumlah yang cukup banyak. Tunas kemudian tumbuh di dekat tumbuhan induknya.

Ketika pohon pisang matang, maka batang tanaman akan mati. Namun, bagian rimpang masih berkembang dan membentuk tunas baru. Tunas ini terbentuk karena tumbuhnya akar adventif pada pohon pisang.

Selama tanaman pisang ini tumbuh, maka tunas akan terus terbentuk. Hingga berusia dewasa tunas akan tumbuh di dekat induknya. Baru setelah dewasa, tunas dapat memisahkan diri dari induknya. Tunas pisang yang tumbuh pada tumbuhan induk, biasanya akan dijadikan bibit tanaman.

Tunas ini akan dipisahkan dari induknya kemudian ditanamkan kembali di media tumbuh sehingga menjadi tanaman baru. Maka dari itu, cara berkembang biak pohon bisa bisa dilakukan dengan tunas.

Cara berkembang biak tanaman pohon pisan melalui tunas ini dapat menghasilkan pohon pisang yang sejenis dengan induknya. Hal inilah yang dapat membuat para petani dapat mengembangkan pohon pisang yang berkualitas.

Setelah berkembang biak melalui tunas maka pohon pisang akan berbuah. Pohon pisang ini akan berkembang dengan adanya daun dan bunga yang baru. Pohon pisang ini kemudian akan membentuk rimpang serta anakan yang baru.

6. Bawang Merah

Bawang merah, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Bawang merah termasuk tanaman yang berkembang biak dengan cara umbi lapis. Umbi lapis termasuk cara berkembang biak vegetatif alami. Ciri umbi lapis adalah terdapat umbi yang berlapis-lapis dan di bagian tengahnya terdapat tunas.

Umbi lapis ini merupakan lapisan yang berdaging dan dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan makanan. Pelepah daun dari bawah ini akan mengalami pembengkakan kemudian membentuk umbi di bagian bawah tanah.

Pelepah daun ini memiliki struktur yang rapat. Oleh karena itu, umbi memiliki struktur yang berlapis-lapis sehingga dinamakan dengan umbi lapis. Pembengkakan pada umbi ini terjadi karena bagian daun yang berdaging ini menjadi tempat untuk menyimpan cadangan makanan.

Umbi lapis dapat mengembangkan anaknya di bagian luar tubuhnya. Kemudian anak umbi ini akan memiliki tunas dan berkembang akar serta pucuknya. Nantinya tunas baru ini akan mendapatkan energi dari cadangan makanan yang disimpan di bagian umbi lapis.

Tunas umbi yang baru akan berkembang dan membentuk batang sehingga menjadi tanaman bawah merah yang baru. Tumbuhan bawang merah yang baru ini tumbuh di dekat tumbuhan induknya. Hal ini dapat dilihat bahwa bagian tumbuhan bawang merah ini akan berkumpul seperti rumpun.

7. Kentang

Kentang, contoh tumbuhan berkembang biak vegetatif alami

Kentang melakukan perkembangbiakan dengan cara umbi batang. Umbi batang termasuk cara berkembang biak jenis umbi. Di mana ciri umbi batang adalah pada bagian batang terdapat bagian yang menggelembung dan berada di dalam tanah.

Biasanya bagian menggelembung ini dijadikan sebagai cadangan makanan. Tunas pada umbi batang terdapat di permukaannya. Di mana terdapat sebuah lekukan tunas tempat tanaman baru tumbuh sehingga dinamakan dengan mata tunas.

Bagian Umbi kentang memiliki ukuran yang cukup besar dan tebal karena menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan ini diperuntukkan bagi tanaman kentang yang berada di atas daun. Umbi batang ini termasuk alat perkembangbiakan tanaman karena dapat menghasilkan tunas serta akar. Jika bagian umbi batang ditanam, maka bagian yang menjadi calon tunas ini akan tumbuh menjadi tunas baru.

Umbi pada tanaman kentang berasal dari bagian batang yang dinamakan dengan stolon. Itulah mengapa jenis umbi ini dinamakan dengan umbi batang. Ketika tanaman kentang masak, maka batang akan menandakan tanda kematian.

Kemudian di bagian bawah tanah menunjukkan pembentukan umbi. Bagian batang bawah tanaman akan terbentuk menjadi umbi. Nantinya umbi bisa ditanam kembali untuk menghasilkan tanaman kentang.

The post 7 Contoh Tumbuhan Vegetatif Alami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unsur Hara : Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya https://haloedukasi.com/unsur-hara Wed, 24 Jan 2024 08:52:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47876 Semua makhluk hidup baik manusia, hewan, hingga tumbuhan membutuhkan zat dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam kehidupan sehari-hari. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia sangat beragam meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan lain sebagainya. Apabila tubuh kekurangan nutrisi, segala sistem dan proses yang terjadi di dalam tubuh akan terganggu dan berdampak buruk pada kesehatan. […]

The post Unsur Hara : Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Semua makhluk hidup baik manusia, hewan, hingga tumbuhan membutuhkan zat dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam kehidupan sehari-hari. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia sangat beragam meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan lain sebagainya.

Apabila tubuh kekurangan nutrisi, segala sistem dan proses yang terjadi di dalam tubuh akan terganggu dan berdampak buruk pada kesehatan. Selain manusia yang membutuhkan asupan zat dan nutrisi untuk tubuh, tumbuhan juga membutuhkan nutrisi khusus untuk bertahan hidup.

Nutrisi-nutrisi ini akan digunakan untuk membantu tumbuhan bertahan dari segala penyakit, serta mampu membantu tumbuhan untuk terus tumbuh dan berkembang. Nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan ini disebut dengan unsur hara.

Pengertian Unsur Hara

Unsur hara adalah segala macam zat, unsur, atau senyawa kimia yang diperlukan oleh tumbuhan untuk bertahan hidup. Semua nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan memiliki fungsi penting sehingga harus tercukupi dalam setiap harinya.

Ada 16 jenis unsur hara yang memiliki fungsi dan peran masing-masing yang dibutuhkan oleh setiap tumbuhan. Beberapa jenis unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan merupakan senyawa kimia yang terkandung di dalam tanah. Namun demikian, unsur hara yang tersedia di dalam tanah juga terbatas.

Di tambah hampir setiap hari, tumbuhan akan menyerap unsur hara yang berasal dari dalam tanah yang menyebabkan senyawa-senyawa ini terus berkurang. Untuk terus memenuhi kebutuhan tumbuhan terhadap nutrisi atau unsur ini, dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, baik pupuk kandang, kompos, dan lain sebagainya.

Fungsi Unsur Hara

Fungsi unsur hara bagi tumbuhan secara umum adalah sebagai bentuk upaya untuk bertahan hidup. Akan tetapi, unsur hara memiliki fungsi yang cukup beragam bagi keberlangsungan hidup tumbuhan. Berikut ini beberapa fungsi unsur hara bagi tumbuhan.

  • Sebagai penyusun beragam struktur sel jaringan
  • Memperlancar proses fotosintesis
  • Mengatur tekanan osmotik ketika vakuola penuh dengan zat cair
  • Membantu dalam proses transfer energi
  • Sebagai katalisator reaksi atau membantu memperbesar kecepatan reaksi
  • Turut mengatur proses reproduksi pada tumbuhan
  • Mencegah tumbuhan dari kondisi yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan
  • Melindungi tumbuhan dari serangan penyakit dan infeksi

Jenis-jenis Unsur Hara

Unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan sangat beragam. Terdapat 16 jenis unsur yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan. Namun, jenis-jenis unsur hara ini terbagi ke dalam dua jenis utama berdasarkan jumlah kebutuhannya yakni unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Unsur hara makro merupakan jenis unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar. Sedangkan untuk jenis unsur hara mikro adalah unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit.

Unsur Hara Makro

  • Karbon (C)

Sebagian besar tumbuhan pasti membutuhkan Karbon untuk keberlangsungan hidupnya. Karbon ini merupakan unsur hara yang dapat membantu tumbuhan dalam menghasilkan beberapa zat penting termasuk protein, pati atau karbohidrat kompleks, hingga selulosa.

Kebutuhan akan unsur C ini didapatkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis yang mengubah karbondioksida (CO2) menjadi karbohidrat yang berguna sebagai tempat penyimpanan cadangan energi dan membantu mengangkut energi ke seluruh bagian dalam tumbuhan.

  • Hidrogen (H)

Unsur hidrogen berfungsi sebagai komponen pembentuk gula yang membantu proses pertumbuhan. Hidrogen didapatkan oleh tumbuhan melalui penyerapan air (H2O) yang berada di dalam tanah. Ion-ion yang terkandung dalam hidrogen dibutuhkan oleh tumbuhan untuk membantu melancarkan proses fotosintesis serta digunakan untuk bernafas dalam proses respirasi.

  • Oksigen (O)

Oksigen adalah salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup termasuk tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP. Tumbuhan bisa mendapatkan Oksigen baik dari proses penyerapan karbondioksida, udara, air, atau beberapa enzim lainnya. Selain membutuhkan Oksigen dalam jumlah besar, tumbuhan juga berperan penting dalam menghasilkan unsur Oksigen sendiri melalui proses fotosintesis.

  • Nitrogen (N)

Senyawa nitrogen merupakan senyawa yang berlambang unsur N yang berperan penting bagi keberlangsungan hidup tumbuhan. Unsur ini berfungsi dalam pembentukan setiap sel, jaringan, hingga pembentukan organ pada tumbuhan.

Tak hanya itu, unsur Nitrogen juga berfungsi sebagai bahan sintesis klorofil, protein serta asam amino. Fungsi ini akan membantu mengatur pertumbuhan ketika fase vegetatif agar dapat berjalan secara optimal. Oleh sebab itu, Nitrogen termasuk golongan unsur hara makro karena dibutuhkan dalam jumlah besar.

  • Fosfor (P)

Di dalam tumbuhan, Fosfor termasuk unsur hara yang berperan besar dalam menyusun beberapa enzim. Fosfor yang memiliki unsur lambang P ini merupakan komponen penyusun dari protein, ATP, RNA, dan DNA.

Dalam fungsi ini, Fosfor sebagai pembentuk ATP turut membantu dalam proses transfer energi. Fosfor yang juga berperan dalam pembentukan RNA dan DNA berperan dalam pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.

Ketika tumbuhan dalam fase pembungaan, unsur ini bersama dengan unsur Kalium dibutuhkan dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan Fosfor dan Kalium dapat merangsang proses pembungaan sehingga kebutuhan akan unsur-unsur ini menjadi meningkat.

  • Kalium (K)

Unsur Kalium (K) atau juga disebut dengan Potassium ini merupakan unsur yang berperan besar dalam berjalannya aktivitas atau proses fisiologi tumbuhan seperti fotosintesis, transfer karbohidrat, mengatur fungsi stomata, distribusi air ke sel dan jaringan, akumulasi, translokasi, dan lain sebagainya. Jika tumbuhan kekurangan Kalium, maka dapat menyebabkan daun mudah rontok dan rentan terhadap penyakit.

  • Kalsium (Ca)

Sama halnya dengan tubuh manusia, Kalsium dibutuhkan oleh tumbuhan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan sel. Kalsium mampu menguatkan dan merawat dinding sel serta membantu perkembangan akar pada tumbuhan.

Unsur berlambang Ca ini juga berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel yang menjadi titik tumbuh. Oleh sebab itu, unsur ini dibutuhkan dalam kadar yang cukup besar karena apabila Kalsium rendah dapat mengakibatkan tumbuhan memiliki akar yang tidak kekar dan produksi bunga terhambat.

  • Belerang/Sulfur (S)

Keberadaan belerang atau Sulfur (S) di dalam tumbuhan cukup penting. Sulfur adalah salah satu komponen penyusun asam amino tumbuhan seperti sistein dan metionin. Tumbuhan membutuhkan unsur Sulfur untuk bertahan hidup setara dengan kebutuhannya akan unsur Fosfor. Di perkirakan 90% Sulfur dalam tanaman berbentuk asam amino yang berperan dalam penyusunan protein.

  • Magnesium (Mg)

Berbeda dengan unsur-unsur sebelumnya, Magnesium merupakan senyawa pembawa energi. Magnesium berfungsi sebagai media transportasi energi bagi beberapa enzim di dalam tumbuhan. Apabila senyawa Magnesium pada tumbuhan rendah, maka akan mengakibatkan sejumlah energi yang perlu didistribusikan berkurang.

Hal ini dikarenakan Magnesium sebagai alat transportasi hanya dapat mengangkut unsur lebih sedikit sehingga unsur penting lainnya tidak ikut terbawa. Selain sebagai pengangkut energi, Magnesium juga termasuk komponen penting dalam pembentukan klorofil.

Unsur Hara Mikro

  • Boron (B)

Sebagai salah satu jenis unsur hara mikro, Boron termasuk unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Keberadaan Boron dibutuhkan untuk membantu proses pembentukan, pembelahan, dan pembagian tugas sel.

Unsur ini dapat ditemukan di dalam tanah, namun jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu, apabila tumbuhan kekurangan unsur ini maka daun akan menunjukkan ciri berwarna lebih gelap, tebal, dan mengerut.

  • Seng (Zn)

Seng adalah unsur hara dengan lambang Zn yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk transkripsi DNA, menyusun klorofil dan membantu kelancaran proses fotosintesis. Tumbuhan yang kekurangan Seng akan mengalami pertumbuhan yang lambat, termasuk gejala daun mengerut dan rontok, hingga bakal buah yang gugur.

  • Tembaga (Cu)

Tembaga merupakan unsur hara mikro yang memiliki peran penting dalam beberapa proses di dalam tumbuhan. Tembaga dibutuhkan untuk membantu kelancaran fotosintesis, membentuk klorofil, aktivator atau pembawa enzim, hingga membantu dalam proses reproduksi.

Meski kebutuhan tumbuhan akan tembaga tergolong sedikit, tidak banyak tanah yang mengandung unsur ini sehingga perlu menambahkan tembaga melalui modifikasi tanah dengan pupuk.

  • Besi (Fe)

Unsur berlambang Fe ini merupakan unsur hara mikro yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Unsur Besi akan menjadi aktivator beberapa enzim serta berguna sebagai pembawa elektron ketika proses fotosintesis dan respirasi terjadi.

Keberadaan zat besi bergantung pada kadar tembaga dalam tumbuhan, sehingga apabila kekurangan tembaga tentu unsur zat besi juga berkurang. Kekurangan zat besi mengakibatkan tumbuhan mengalami klorosis serta daun menguning atau gejala nekrosis.

  • Mangan (Mn)

Berbeda dengan unsur lainnya, Mangan (Mn) memiliki fungsi khusus di dalam perkembangan tumbuhan. Mangan berfungsi dalam pembentukan protein, vitamin C, serta berperan dalam mempertahankan warna hijau pada daun yang sudah tua.

Unsur ini juga berperan sebagai aktivator dari beberapa enzim. Tumbuhan yang kekurangan unsur ini biasanya akan memiliki kondisi yang berbeda dengan tumbuhan lain yakni memiliki warna aneh pada daun.

  • Molibdenum (Mo)

Molibdenum atau Mau merupakan unsur yang berperan dalam metabolisme nitrogen tumbuhan. Unsur ini termasuk salah satu kofaktor enzim dalam pembentukan asam amino. Selain itu, unsur Molibdenum juga berfungsi sebagai pembawa elektron dalam proses mengubah nitrat menjadi enzim.

  • Silikon (Si)

Unsur hara mikro dengan lambang Si atau Silikon ini adalah unsur yang membuat tumbuhan tahan terhadap hama dan penyakit. Tak hanya itu saja, unsur ini juga membantu kelancaran dalam proses fotosintesis.

Unsur Silikon ini termasuk komponen dari dinding sel yang mampu menginduksi ketahanan tumbuhan. Dengan memanfaatkan unsur hara ini, tumbuhan akan lebih kuat dan mampu melawan berbagai infeksi atau penyakit yang menyerang.

The post Unsur Hara : Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Akar Tunggang : Ciri-ciri, Jenis, Fungsi dan Contohnya https://haloedukasi.com/akar-tunggang Sat, 20 Jan 2024 04:18:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47427 Setiap bagian tumbuhan memiliki fungsi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tumbuhan terdiri dari akar, daun batang, biji dan juga buah. Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan. Selain menjadi anatomi tumbuhan, akar memiliki sejumlah fungsi seperti menyerap air yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, agar juga berfungsi untuk menyerap berbagai unsur hara yang terdapat […]

The post Akar Tunggang : Ciri-ciri, Jenis, Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap bagian tumbuhan memiliki fungsi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tumbuhan terdiri dari akar, daun batang, biji dan juga buah. Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan.

Selain menjadi anatomi tumbuhan, akar memiliki sejumlah fungsi seperti menyerap air yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, agar juga berfungsi untuk menyerap berbagai unsur hara yang terdapat di tanah. Akar menjadi penyangga bagi pertumbuhan tanaman. Akar terdiri dari dua jenis yakni akar tunggang dan akar serabut.

Akar Tunggang

Kedua jenis akar ini memiliki sejumlah perbedaan yang mencolok secara fisik. Selain itu, keduanya juga memiliki fungsi yang berbeda. Umumnya akar tunggang ini memiliki bentuk yang besar dan kokoh. Di mana akar ini dapat ditemui pada pohon-pohon besar yang telah memiliki usia ratusan tahun.

Akar tunggang dinamakan pula sebagai akar utama. Di mana akar ini yang menopang tubuh pada tumbuhan dan mengantarkan unsur hara serta air. Pada akar tunggang terdapat cabang akar yang dinamakan dengan akar sekunder.

Ciri-Ciri Akar Tunggang

1. Memiliki akar utama yang dijadikan sebagai akar pusat

Akar tunggang memiliki akar utama yang dijadikan pusat. Di mana akar ini tumbuh secara vertikal menuju ke bawah tanah. Akar pusat juga dinamakan dengan akar primer. Di mana pada akar ini terdapat akar sekunder atau akar lateral yang memiliki bentuk yang lebih kecil. Keberadaan akar lateral ini untuk membuka jalan atau wilayah penyerapan unsur hara dan air dari dalam tanah.

2. Memiliki ukuran yang besar dan panjang

Akar tunggang pada umumnya memiliki ukuran akar yang besar dan panjang. Itulah mengapa tumbuhan yang memiliki akar tunggang dapat bertahan hingga ratusan tahun. Sebab, akar tunggang mampu menopang berat dari tumbuhan tersebut.

Contohnya seperti yang terlihat pada pohon beringin yang dapat hidup ratusan tahun. Pohon ini tidak mudah tumbang atau roboh karena memiliki akar yang besar dan panjang. Akar tunggang menopang pertumbuhan pohon beringin selama ratusan tahun.

3. Akar dapat menembus ke bawah tanah

Akar tunggang bisa menempung hingga ke bawah tanah bahkan hingga sangat dalam. Tujuannya agar akar ini dapat menjangkau bagian-bagian yang memiliki air dan zat hara. Air dam zat merupakan dua hal yang dibutuhkan oleh pohon untuk proses pertumbuhan. Air dan zat hara inilah yang berada di dalam tanah. Oleh karena itu, tugas akar untuk menyerap air dan zat hara yang dibutuhkan tumbuhan.

4. Bukan berasal dari batang tumbuhan

Akar tunggang bukan berasal dari batang tumbuhan melainkan dari sebuah biji. Sebuah biji yang berkecambah dapat menghasilkan akar tunggang. Proses akar tunggang dibantu oleh hormon auksin yang menghasilkan tunas muda. Akar tunggang kemudian akan tumbuh secara vertikal menuju ke dalam tanah.

Akar tunggang ini dapat tumbuh dengan bercabang di dalam tanah. Pertumbuhan akar tunggang bergantung dengan kondisi tanah tempat pohon itu tumbuh. Jika pohon itu cenderung kering maka akar tunggang yang tumbuh akan lebih mendalam. Sebaliknya jika tanah itu dangkal, maka memiliki akar tunggang yang dangkal.

5. Mempunyai akar lateral

Akar tunggang bukan hanya memiliki akar primer atau akar utama melainkan juga akar lateral atau akar sekunder. Akar lateral ini memiliki bentuk yang lebih kecil dan tumbuh dari cabang akar tunggang. Akar lateral tidak memiliki banyak cabang seperti akar serabut sehingga kedua jenis akar ini berbeda.

Akar lateral memiliki jumlah yang tidak banyak seperti akar lainnya karena jenis akar ini merupakan akar sekunder bukan akar utama. Keberadaan akar lateral berguna untuk memperluas wilayah penyerapan zat hara dan air yang dibutuhkan tumbuhan.

6. Dimiliki oleh tumbuhan dikotil

Pada umumnya, akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan dikotil atau tumbuhan berbiji dua. Umunya tumbuhan ini diselimuti oleh daun buat atau karpel. Pada tumbuhan dikotil memiliki sepasang kotiledon. Akar pada tumbuhan dikotil berasal dari calon akar yang terdapat pada embrio.

Sistem akar pada tumbuhan dikotil disebabkan oleh pertumbuhan akar kecambah. Pada bagian ujung akar memiliki ukuran yang besar dari wilayah ujung akar utama sekalipun akar tunggang. Akar tunggang pada tumbuhan dikotil cabang yang terdiri dari epidermis, korteks endodermis dan stale.

7. Dapat menyimpan cadangan makanan

Akar tunggang memiliki fungsi selain untuk menopang tumbuhan melainkan juga untuk menyimpan cadangan makanan. Contohnya seperti pada tanaman wortel yang menyimpan cadangan makanan di akar.

Selain menjadi tempat cadangan makanan, akar tunggang juga menjadi distributor air dan zat hara yang berasal dari tanah. Keduanya ini merupakan makanan bagi tumbuhan selama fase perkembangan dan pertumbuhan.

Jenis Akar Tunggang

1. Akar Tunggang Sedikit

Akar tunggang sedikit adalah akar yang memiliki cabang sedikit. Akar ini terbagi lagi menjadi 3 jenis yakni sebagai berikut.

  • Napiformis

Napiformis merupakan akar tunggang sedikit yang memiliki bentuk seperti gasing. Pada akar tunggang ini, bagian pangkal akar yang berbeda dengan bentuk pada umumnya yakni memiliki bentuk yang bulat. Cabang pada akar napiformis ini memiliki kesamaan dengan cabang pada akar serabut. Pada bagian ujung akarnya memiliki bentuk yang runcing serta menyempit.

  • Fusiformis

Fusiformis merupakan jenis akar tunggang sedikit yang memiliki bentuk seperti sebuah tombak. Pada bagian pangkalnya memiliki ukuran yang besar. Sementara itu, akarnya memiliki kesamaan dengan akar serabut. Biasanya bagian akar yang berbentuk tombak ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki akar menyerupai tombak adalah wortel.

  • Filiformis

Filiformis merupakan jenis akar tunggang sedikit yang memiliki bentuk seperti sebuah benang. Ukuran akar pada tanaman ini biasanya berukuran kecil berbeda dengan akar pada fusiformis. Bentuknya yang kecil membuat akar ini menyerupai bentuk akar serabut. Namun, pada filiformis akarnya tidak memiliki banyak cabang.

2. Akar Tunggang Bercabang

Akar tunggang bercabang adalah akar tunggang yang memiliki banyak cabangnya. Biasanya cabang pada akar ini berfungsi untuk menyerap air sehingga memiliki daerah penyerapan yang luas. Bentuk akar tunggang bercabang ini berbentuk kerucut ke bagian bawahnya. Biasanya akar jenis ini banyak dijumpai pada tumbuhan berkeping dua.

Fungsi Akar Tunggang

1. Menopang Tubuh Tumbuhan

Akar tunggang merupakan akar utama dan memiliki ukuran yang besar pada tumbuhan. Ukurannya yang besar ini berfungsi untuk menopang tubuh tumbuhan yang besar. Akar tunggang tergolong sebagai akar yang kuat karena dapat menopang tubuh tumbuhan yang berusia ratusan tahun seperti pohon beringin.

Pada sistem akar, akar tunggang merupakan akar primer yang tumbuh secara vertikal ke bawah tanah. Dari akar tunggang inilah kemudian tumbuh akar-akar sekunder yang berukuran kecil. Akar lateral berbeda dengan jenis akar serabut karena jumlah akar yang lebih sedikit dan tidak terlalu memiliki banyak cabang.

Meskipun begitu, dapat terlihat jelas perbedaan antara akar tunggang dengan akar lateral atau akar sekunder. Keberadaan akar sekunder pada akar tunggang memiliki fungsi untuk membantu wilayah bagi penyerapan akar tunggang sehingga akar akan mendapatkan banyak air.

2. Menyimpan Cadangan Makanan

Biasanya tumbuhan yang menjadikan akar tunggang sebagai cadangan makanan adalah sejenis tumbuhan umbi-umbian seperti wortel. Oleh karen itu, pada bagian bawah akar memiliki bentuk yang runcing.

Hal ini berguna untuk menyimpan cadangan makanan di akar tunggang. Biasanya akar tunggang ditemukan di tumbuhan-tumbuhan dan semak besar. Akar tunggang bisa tumbuh semakin dalam di tanah.

Hal ini berguna untuk menjangkau sumber-sumber air yang lebih dalam. Pertama kali, akar tunggang akan tumbuh dari sebuah biji yang berkecambah. Tumbuh kembang akar tunggang diatur oleh suatu hormon yang dinamakan dengan hormon auksin.

Hormon auksin inilah yang membuat munculnya tunas muda. Hal ini mengakibatkan akar tunggang akan tumbuh hingga bawah dengan mengarah pada pusat bumi.

3. Mengantarkan Unsur Hara dan Air

Pada umumnya akar tunggang memiliki fungsi untuk menopang perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan. Selain itu, keberadaan akar tunggang juga untuk menyerap berbagai zat penting yang terdapat di dalam tanah seperti air dan zat hara.

Biasanya keberadaan akar tunggang ini dimiliki oleh tumbuhan yang memiliki dua biji. Selain itu, tumbuhan yang hidup di wilayah kering, pada umumnya memiliki akar tunggang yang lebih dalam dibandingkan dengan tumbuhan lain. Hal ini dikarenakan akar ini berfungsi mencari lebih banyak air yang ada di dalam tanah sehingga tumbuhan tidak kekurangan air.

Sementara itu, tumbuhan yang tinggal di wilayah dangkal pada umumnya memiliki akar tunggang yang dangkal juga karena daerah tersebut memiliki persedian air yang cukup. Oleh karena itu, akar tidak butuh lagi mencari air yang dalam.

Contoh Akar Tunggang

1. Wortel

Wortel, contoh tanaman akar tunggang

Contoh dari akar tunggang adalah tanaman wortel. Jika diperhatikan, pada bagian bawah dari tanaman wortel memiliki bentuk seperti sebuah tombak. Di mana bagian bawah tersebut memiliki ukuran yang besar pada bagian pangkal akar.

Selain itu, pada bagian tersebut semakin kecil sampai berbentuk runcing menuju bagian ujung. Tanaman wortel memiliki jenis akar tunggang yang berbentuk seperti tombak. Akar ini digunakan oleh tanaman wortel sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan.

2. Jati

Jati, contoh tanaman akar tunggang

Pada tanaman ini, akar tunggang memiliki fungsi untuk menyerap berbagai zat harap serta air yang ads di dalam tanah. Oleh karena itu, akar menjadi bagian penting bagi pertumbuhan tanaman jati. Umumnya, pohon jati saat mengalami proses penguapan akan menggugurkan daunnya.

Proses penguapan biasanya terjadi ketika musim kemarau tiba. Proses ini bertujuan untuk membantu mengurangi kegiatan daru akar pohon jati untuk mencari air. Pohon jati banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga atau alat mebel.

3. Jeruk

Jeruk, contoh tanaman akar tunggang

Jeruk termasuk tanaman yang memiliki akar tunggang. Meskipun begitu ada beberapa tanaman jeruk yang memiliki jenis akar lainnya. Biasanya pada tanaman jeruk, akar tunggang akan tumbuh di dalam tanah.

Bahkan ukuran akarnya bisa mencapai hingga 4 meter. Akar pada tanaman jeruk ini tidak akan ditemukan pada tanah yang memiliki yang keras dan banyak airnya. Pada bagian ujungnya terdapat sel muda yang dapat membelah. Titik inilah yang kemudian menjadi titik tumbuh akar jeruk.

Umumnya sel yang terdapat pada akar pohon jeruk lebih lembut dibandingkan tanaman lain. Oleh karena itu, sel ini sangat rentan mengalami patah. Pohon jeruk termasuk tumbuhan yang hidup di wilayah Asia khususnya China.

4. Beringin

Beringin contoh tanaman akar tunggang

Pohon beringin mempunyai batang pohon yang besar. Selain itu, pohon ini juga begitu menjulang tinggi. Pada pohon beringin, daunnya begitu lebat dan bercabang. Hal ini dikarenakan pohon ini dapat hidup hingga ratusan tahun lamanya.

Pohon beringin dapat tumbuh hingga ratusan tahun karena memiliki akar tunggang. Akar ini merambat ke dalam tanah sehingga dapat menopang ukuran pohon beringin yang besar. Oleh karena itu, pohon beringin dapat tumbuh hingga ratusan tahun.

Pohon beringin juga memiliki akar gantung yang menopang badan pohon beringin. Di mana akar gantung ini dijadikan sebagai alat respirasi tanaman ini. Pohon beringin ini berasal dari daratan Asia dan Australia. Oleh karena itu, di Indonesia dapat dijumpai banyak pohon beringin.

5. Cabai

Cabai, contoh tanaman akar tunggang

Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa cabai memiliki akar serabut. Akar tunggang pada tanaman cabai berada di dalam tanah. Akar ini berguna untuk menyerap unsur harap serta air yang terdapat di dalam tanah.

Pohon cabai mempunyai akar tunggang yang begitu kuat. Di mana akar tunggang ini terdiri atas akar utama dan akar sekunder. Selain itu, pada pohon cabai ditemukan pula akar tersier. Akar tersier ini adalah akar serabut yang tumbuh dari akar sekunder. Panjang akar utama pada tanaman cabai dapat mencapai 40 cm sedangkan akar lateral lebih pendek dari panjang akar utama.

6. Mangga

Mangga contoh tanaman akar tunggang

Pohon mangga mempunyai jenis akar yakni akar tunggang. Pada tanaman ini akar tunggang bercabang. Hal ini dikarenakan pohon mangga termasuk tanaman dikotil yang bisa berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji.

Pada wilayah cabang pohon mangga, biasanya mempunyai bentuk kerucut yang panjang. Akar tunggang pada tumbuhan ini memiliki fungsi untuk memperkuat perakaran tanaman serta memperluas wilayah penyerapan unsur hara dan air.

The post Akar Tunggang : Ciri-ciri, Jenis, Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Rhizoma https://haloedukasi.com/contoh-tumbuhan-yang-berkembang-biak-dengan-rhizoma Tue, 16 Jan 2024 09:11:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47419 Tidak hanya manusia dan hewan yang dapat tumbuh dan berkembang biak, tapi juga tumbuhan. Salah satu metode perkembangbiakan tumbuhan adalah rhizoma atau akar tinggal, yakni perkembangbiakan tanpa proses kawin karena terjadi secara vegetatif alami. Bagaimana proses perkembangbiakan rhizoma? Rhizoma atau akar tinggal memiliki bentuk menyerupai akar namun jika dilihat seksama di bagian ujung tampak berkuncup […]

The post 5 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Rhizoma appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tidak hanya manusia dan hewan yang dapat tumbuh dan berkembang biak, tapi juga tumbuhan. Salah satu metode perkembangbiakan tumbuhan adalah rhizoma atau akar tinggal, yakni perkembangbiakan tanpa proses kawin karena terjadi secara vegetatif alami.

Bagaimana proses perkembangbiakan rhizoma?

Rhizoma atau akar tinggal memiliki bentuk menyerupai akar namun jika dilihat seksama di bagian ujung tampak berkuncup dan memiliki bentuk mirip batang karena berbuku-buku. Rhizoma adalah hasil dari modifikasi batang yang tumbuh horisontal atau dari bawah ke atas berasal dari tanaman induknya.

Artinya, jika terdapat tumbuhan berkembang biak dengan rhizoma, batang tumbuhan tersebut menjalar di bawah tanah untuk menghasilkan tunas. Sistem rhizoma menunjukkan bahwa tumbuhan bisa berkembang biak dengan sendirinya menggunakan bagian dari badan tumbuhan itu sendiri untuk menghasilkan akar baru dari ruas-ruasnya.

Dari tunas yang terbentuk tadi, daun-daun dapat bermunculan yang jika dilihat dari dekat secara seksama daun-daun tersebut memiliki mata tunas. Dan kemunculan daun tersebut adalah berkat adanya kemampuan serta ruang menyimpan cadangan makanan, mulai dari protein, pati dan lainnya.

Berikut contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rhizoma (vegetatif alami).

1. Lengkuas

Lengkuas (Alpinia galanga) adalah salah satu tumbuhan yang berkembang biak dengan sistem rhizoma atau akar tinggal. Perkembangbiakan ini berawal dari modifikasi batang di mana batang yang ditanam ke dalam tanah tumbuh menyamping atau horisontal yang kemudian membentuk akar rimpang.

Dari tanaman induk keluar akar dari ruas-ruas yang ada dan kemudian daun, tangkai serta akar tanaman baru mulai tumbuh. Akar tinggal tetap dapat memberi nutrisi pada tanaman baru untuk tumbuh normal dan baik karena masih terhubung dengan tanaman induk.

Namun walau akar tinggal sudah tidak terhubung dengan tanaman induk atau dengan sengaja dipotong, tunas atau akar untuk tanaman baru yang telah telanjur tumbuh tidak terpengaruh sama sekali. Cara perkembangbiakan seperti ini merupakan metode vegetatif atau aseksual karena lengkuas dapat bertunas.

Bila diperhatikan, perkembangbiakan terjadi sendirinya yakni ketika sudah ada tanaman induk di mana batang lengkuas muda keluar dan menjadi tunas dari pangkal batang yang tua. Lengkuas dengan dua tipe rimpang, yakni rimpang merah dan rimpang putih ini perlu melewati proses penyemaian sampai tunas atau akar baru muncul sebelum penanaman dimulai.

2. Kunyit

Kunyit (Curcuma longa) adalah jenis tumbuhan lainnya yang juga berkembang biak dengan sistem rhizoma dan terkenal sebagai bagian dari TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Rempah yang juga terkenal dengan sebutan kunir ini pun memiliki batang semu terbentuk dari pelepah daun dan diketahui berdaun lebar berwarna kuning kehijauan dengan warna kuning di bagian dagingnya.

Perkembangbiakan kunyit terjadi melalui batang bawah tanah (rimpang) yang tebal dan dikelilingi pangkal daun tua. Tanaman kunyit yang sudah berhasil tumbuh setelah ditanam bagian rimpangnya kemudian akan menghasilkan daun atau tunas baru yang ditandai dengan penggembungan di dalam tanah dan perkembangbiakan dimulai dengan sendirinya (secara aseksual) untuk memperbanyak diri.

3. Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza rhizoma)memiliki rimpang berukuran besar, bercabang-cabang dengan cabang yang kuat, dan setiap tunas dari rimpang akan menghasilkan 2-9 helai daun berbentuk bundar memanjang (mirip ibu jari tangan).

Temulawak juga masuk dalam daftar contoh tumbuhan dengan perkembangbiakan secara rhizoma. Ketika telah tumbuh secara horisontal ke dalam tanah, batang temulawak akan menumbuhkan tunas baru tanpa pembuahan atau perkawinan. Tunas baru temulawak muncul dari bagian tumbuhan yang sudah ada dan oleh sebab itu perkembangbiakan ini disebut secara aseksual.

4. Temu Kunci

Temu kunci (Boesenbergia pandurata) sebagai tumbuhan herbal yang masih masuk dalam famili Zingiberaceae adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rhizoma. Walau memiliki kemiripan dari segi nama, temu kunci berbeda dari temulawak dan rimpangnya terbukti lebih beraroma, berakar kuat, berwarna kuning terang, dan panjang walau bulat.

Perkembangbiakannya terjadi dengan rhizoma, maka ketika saat ditanam dan telah tumbuh horisontal, batangnya akan menumbuhkan tunas dan akar-akar baru dari ruas bagian tumbuhannya sendiri. Pertumbuhannya tanaman baru cukup dengan akar tinggal yang masih terhubung ke tanaman induk tanpa harus ada pembuahan.

5. Jahe

Jahe (Zingiber officinale) merupakan tumbuhan lainnya yang juga diketahui berkembang biak dengan sistem rhizoma. Tergolong suku temu-temuan, jahe berbatang semu setinggi 30-100 cm dan memiliki daging akar warna kuning (ada pula yang kemerahan) serta menguarkan aroma khas yang cukup kuat.

Perkembangbiakan jahe terjadi secara aseksual, yakni dari pembentukan rhizoma atau akar tinggal dengan proses pembudidayaan saat curah hujan tinggi dan dalam waktu 5-7 bulan. Setelah penanaman rimpang di dalam tanah, batang yang berasal dari tanaman induk dapat tumbuh ke samping atau horisontal.

Dari ruas-ruas akar tinggal yang sudah mulai muncul, tunas atau bakal tanaman baru juga ikut tumbuh. Perolehan nutrisi bagi akar tanaman baru adalah dari tanaman induk, namun meski sudah tidak tersambung ke induk, tunas dan akar bisa tumbuh secara mandiri.

The post 5 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Rhizoma appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak Dengan Stolon https://haloedukasi.com/contoh-tumbuhan-yang-berkembang-biak-dengan-stolon Tue, 16 Jan 2024 06:56:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47651 Tumbuhan adalah organisme hidup yang termasuk dalam kerajaan Plantae serta merupakan makhluk hidup yang melakukan fotosintesis untuk memproduksi makanannya sendiri. Ciri khas tumbuhan meliputi Tumbuhan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari tanaman berbunga yang kompleks hingga alga mikroskopis. Tumbuhan memiliki peran penting dalam ekosistem, menyediakan oksigen melalui fotosintesis, menyediakan habitat bagi berbagai […]

The post 12 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak Dengan Stolon appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tumbuhan adalah organisme hidup yang termasuk dalam kerajaan Plantae serta merupakan makhluk hidup yang melakukan fotosintesis untuk memproduksi makanannya sendiri. Ciri khas tumbuhan meliputi

  • Keberadaan selulosa sebagai bahan penyusun dinding sel
  • Kehadiran klorofil untuk proses fotosintesis, dan
  • Siklus hidup yang melibatkan pergiliran antara generasi sporofit (dewasa) dan gametofit (reproduksi).

Tumbuhan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari tanaman berbunga yang kompleks hingga alga mikroskopis. Tumbuhan memiliki peran penting dalam ekosistem, menyediakan oksigen melalui fotosintesis, menyediakan habitat bagi berbagai organisme, dan menjadi sumber pangan dan bahan baku untuk manusia.

Stolon atau geragih adalah jenis batang khusus yang tumbuh di permukaan tanah atau di atas substrat lainnya dari pangkal tanaman. Ciri khas stolon adalah kemampuannya untuk membentang di atas permukaan tanah, stolon biasanya memproduksi akar dan tunas baru di titik-titik tertentu.

Fungsinya adalah untuk membantu tanaman dalam reproduksi vegetatif dan penyebaran. Selain itu memungkinkan tanaman menghasilkan individu baru yang genetiknya identik dengan tanaman induknya. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan stolon antara lain strawberry, mint, dan rumput.

Keunikan stolon terletak pada perannya sebagai struktur reproduksi vegetatif pada tumbuhan. Keunikannya dapat memungkinkan tumbuhan untuk memperluas cakupan wilayahnya dengan cara aseksual.

Stolon juga dapat membantu tanaman mengatasi kondisi lingkungan yang sulit, seperti memberikan kemampuan untuk tumbuh di area yang kurang subur atau mengalami tekanan lingkungan tertentu. Kemampuan stolon untuk memperbanyak diri tanpa melalui proses pembuahan serbuk sari membuatnya menjadi strategi reproduksi yang efisien dan adaptif pada berbagai jenis tumbuhan.

Berikut contoh tumbuhan yang dapat berkembang biak dengan stolon atau geragih.

1. Stroberi (Fragaria sp)

Stroberi dengan nama latin Fragaria sp adalah tanaman buah yang terkenal dengan buahnya yang merah cerah, manis, dan lezat. Beberapa jenis stroberi yang umum adalah Fragaria ananassa, yang sering dijumpai di kebun dan pasar.

Cara berkembang biak stroberi dengan stolon atau geragih yang menjadi salah satu metode reproduksi vegetatif yang umum digunakan oleh tanaman tersebut. Stolon atau geragih pada stroberi adalah batang horizontal yang menjalar di permukaan tanah.

Pada ujung stolon, muncul simpul yang berpotensi untuk berkembang menjadi tanaman baru. Prosesnya memungkinkan stroberi untuk membentuk kelompok tanaman yang terhubung secara fisik dan genetik.

Stolon memainkan peran penting dalam perluasan areal pertumbuhan stroberi serta membantu tanaman menyebar, membentuk koloni baru, dan memperbanyak diri. Dengan menggunakan stolon, stroberi dapat dengan efektif menyebar di kebun atau area pertumbuhan tumbuhan tersebut.

2. Arbei (Rubus rosaefolius)

Arbei yang juga dikenal sebagai rasberry merupakan jenis tanaman buah dari genus Rubus. Arbei memiliki buah berwarna hitam keunguan dan memiliki rasa manis yang khas. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Rosaceae.

Daunnya memiliki kemiripan dengan daun stroberi dan rasanya sering dianggap mirip dengan rasberry biasa. Arbei berkembang biak dengan menggunakan stolon atau geragih. Stolon adalah batang horizontal yang tumbuh di permukaan tanah dan memiliki kemampuan untuk membentuk tanaman baru di titik-titik tertentu.

Pada Arbei, stolon membantu dalam penyebaran dan pembentukan kelompok tanaman yang terkait secara genetik. Saat stolon menyentuh tanah, stolon tersebut dapat mengakar dan membentuk tunas baru dan membentuk individu baru yang memiliki sifat genetik yang identik dengan tanaman induknya. Hal itu merupakan salah satu cara efektif bagi tanaman Arbei untuk berkembang biak secara vegetatif.

3. Semanggi (Marsilea L)

Semanggi merupakan genus tanaman yang termasuk dalam keluarga Marsileaceae. Tanaman semanggi dikenal dengan daun-daunnya yang memiliki bentuk menyerupai semanggi, dan beberapa spesiesnya sering ditemukan tumbuh di daerah yang lembab atau di sekitar air.

Semanggi memiliki daun majemuk yang biasanya membentuk pola seperti semanggi. Daunnya terdiri dari empat daun kecil, selain itu banyak spesies semanggi dapat ditemukan tumbuh di lingkungan yang lembab, seperti tepi sungai, danau, atau tempat-tempat dengan tanah yang cukup lembab.

Beberapa spesies semanggi juga berkembang biak dengan stolon atau geragih. Pada Semanggi, stolon membantu dalam perluasan populasi dengan membentuk individu baru di titik-titik tertentu pada stolon tersebut.

Proses tersebut memungkinkan semanggi untuk berkembang biak secara vegetatif, dan daun-daun baru dapat muncul dari stolon tersebut. Stolon yang berakar dan menghasilkan tunas baru menjadi cara efektif bagi Semanggi untuk menyebar dan memperbanyak diri di habitatnya.

4. Pegagan atau antanan (Centella asiatica)

Pegagan atau antanan (Centella asiatica) adalah tanaman herbal yang dikenal di berbagai budaya karena memiliki potensi manfaat kesehatan. Pegagan adalah tanaman merambat yang memiliki daun bundar dan tangkai panjang.

Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah yang lembab atau dekat air. Pegagan telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan di beberapa budaya, dan ekstraknya dikaitkan dengan potensi manfaat, termasuk dalam kaitannya dengan kesehatan kulit dan sistem saraf.

Pegagan berkembang biak dengan stolon atau geragih. Pada Pegagan, stolon membantu tanaman untuk menyebar dan membentuk kelompok tanaman baru di titik-titik tertentu pada stolon tersebut. Pegagan dapat tumbuh subur dan membentuk tutupan tanah yang padat melalui proses berkembang biak menggunakan stolon. Selain stolon, pegagan juga dapat berkembang biak melalui biji.

5. Rumput teki (Cyperus rotundus)

Rumput teki adalah jenis rumput yang termasuk dalam genus Cyperus. Rumput teki sering dikenal dengan sebutan teki atau sereh hutan. Rumput ini memiliki batang yang tumbuh di permukaan tanah dan daun yang panjang dan ramping.

Rumput Teki dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, termasuk lahan pertanian, perkebunan, dan area terbuka lainnya. Rumput teki adalah tanaman invasif yang dapat tumbuh subur di berbagai kondisi lingkungan.

Rumput teki berkembang biak dengan stolon atau geragih. Pada Rumput Teki, stolon memainkan peran penting dalam proses perbanyakan vegetatif. Stolon pada rumput teki juga dapat tumbuh di bawah permukaan tanah, dan dari setiap simpul pada stolon, muncul akar dan tunas baru.

Hal itu memungkinkan rumput teki untuk membentuk kelompok tanaman yang terhubung secara fisik dan genetik. Metode reproduksi vegetatif menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan Rumput Teki untuk dengan cepat menyebar dan menginfeksi area pertumbuhannya.

6. Rumput grinting (Cynodon dactylon)

Rumput grinting yang juga dikenal sebagai rumput Kambing adalah jenis rumput yang sering dijumpai di berbagai jenis habitat, seperti lapangan, kebun, dan area terbuka lainnya. Tanaman tersebut memiliki daun ramping, berwarna hijau, dan dapat membentuk permukaan rumput yang padat.

Rumput grinting adalah tanaman yang tahan kering, tumbuh baik di daerah yang hangat, dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi tanah. Rumput grinting atau Cynodon dactylon berkembang biak dengan menggunakan stolon.

Pada rumput grinting, stolon membantu dalam pembentukan kelompok tanaman baru di titik-titik kontak dengan tanah. Hal itu memungkinkan rumput grinting untuk membentuk tutupan tanah yang rapat dan membantu dalam penyebarannya secara lateral.

Dengan menggunakan stolon, Rumput Grinting dapat secara efektif berkembang biak dan menutupi area tanah yang luas. Oleh karena itu, stolon menjadi bagian integral dari strategi reproduksi vegetatif tanaman ini.

7. Eceng gondok (Eichornia crassipes)

Eceng gondok adalah tanaman air yang tumbuh secara merumpun dengan daun-daun bundar dan besar yang mengapung di permukaan air. Tanaman itu memiliki akar yang terendam di air dan batang yang umumnya mengapung di permukaan air.

Eceng gondok biasanya ditemukan di perairan yang lambat mengalir, seperti sungai, danau, atau kolam. Meskipun memiliki keindahan estetika, pertumbuhan berlebihan eceng gondok dapat menjadi masalah karena dapat menyebabkan penyumbatan aliran air.

Eceng gondok dapat berkembang biak secara vegetatif, di mana individu baru tumbuh dari bagian tanaman yang ada. Proses tersebut umumnya melibatkan pembentukan tunas atau anakan baru, terutama melalui geragih. Eceng gondok juga dapat berkembang biak melalui pembentukan umbi. Umbi ini dapat berfungsi sebagai cadangan makanan dan tempat tumbuhnya tunas baru.

8. Rumput Kaki Kambing (Aegopodium podagraria)

Rumput kaki kambing atau juga dikenal sebagai Bishop’s Weed atau Ground Elder adalah jenis tanaman berdaun lebar yang termasuk dalam keluarga Apiaceae. Rumput kaki kambing memiliki daun majemuk dan dapat tumbuh merumpun.

Rumput Kaki Kambing sering ditemukan di daerah beriklim sedang hingga dingin dan biasanya tumbuh di tepi hutan, kebun, atau area terbuka lainnya. Namun, tanaman ini dapat menjadi invasif dan sulit dikendalikan karena kemampuannya untuk tumbuh subur.

Rumput kaki kambing berkembang biak dengan stolon. Stolon yang terdapat pada pada tanaman ini menjalar di atas atau di dalam tanah. Stolon tersebut akan membantu dalam penyebaran dan reproduksi vegetatif dari tanaman tersebut.

Pada titik-titik di mana stolon bersentuhan dengan tanah, akar dan tunas baru dapat muncul, membentuk tanaman baru yang genetiknya identik dengan tanaman induknya. Kemudian akan memungkinkan rumput kaki kambing untuk membentuk tutupan tanah yang padat dan tumbuh subur di berbagai lingkungan.

9. Bakung (Convallaria majalis)

Bakung dikenal sebagai Lily of the Valley, sebuah tanaman perdu yang dikenal dengan bunga-bunga kecilnya yang berbentuk lonceng dan aroma yang harum. Tanaman bakung tumbuh rendah dan memiliki daun yang berbentuk lanset. Bakung tumbuh di hutan dan tempat-tempat teduh dengan tanah yang lembab. Meskipun terlihat indah, perlu diperhatikan bahwa seluruh bagian tanaman tersebut bersifat racun.

Pada Bakung, stolon tumbuh di bawah permukaan tanah dan memancarkan tunas baru yang dapat berkembang menjadi tanaman baru di titik-titik kontak dengan tanah. Berkembangbiaknya Bakung melalui stolon memungkinkan tanaman bakung untuk membentuk padang yang luas.

Dan sering kali membentuk koloni yang terhubung secara fisik dan genetik. Stolon membantu dalam reproduksi vegetatif dan memungkinkan bakung untuk menyebar di lingkungannya dengan efektif serta sesuai dengan habitatnya.

10. Mint (Mentha spp)

Mint adalah kelompok tanaman yang termasuk dalam genus Mentha. Tanaman tersebut dikenal karena aroma segar dan rasa mentol yang kuat. Mint sering digunakan dalam masakan, minuman, dan pengobatan tradisional.

Ada beberapa jenis mint, termasuk peppermint (Mentha piperita) dan spearmint (Mentha spicata), serta variasi lainnya. Mint sering kali tumbuh subur dan bisa merayap di lingkungan yang cocok. Banyak jenis mint berkembang biak dengan menggunakan stolon atau rizoma, yang merupakan batang awah tanah yang menjalar dan membantu dalam reproduksi vegetatif.

Proses berkembang biak tersebut dapat memungkinkan mint untuk membentuk kelompok tanaman yang terhubung secara fisik dan genetik. Dengan menggunakan stolon, tanaman tersebut juga dapat menyebar dengan efektif dan membentuk area yang padat.

Dengan demikian, cara utama berkembang biaknya mint, khususnya jenis-jenis tertentu seperti peppermint dan spearmint, adalah melalui stolon atau rizoma.

11. Rumput hias (Lysimachia nummularia)

Rumput hias atau Lysimachia nummularia adalah tanaman merambat yang biasanya digunakan sebagai tanaman hias di taman atau di dalam pot. Tanaman tersebut juga dikenal dengan nama creeping jenny atau moneywort.

Ciri khasnya adalah daun-daun bundar dan kuning yang tumbuh merayap. Rumput hias biasanya ditanam sebagai penutup tanah atau untuk memberikan efek dekoratif di taman. Rumput hias tumbuh subur di area yang lembab dan terkadang dapat menjadi invasif karena kemampuannya untuk menyebar. Rumput hias (Lysimachia nummularia) berkembang biak dengan stolon.

Pada titik-titik di mana stolon bersentuhan dengan tanah, akar dan tunas baru dapat muncul, membentuk individu baru yang genetiknya identik dengan tanaman induknya. Hal itu membuat rumput hias untuk membentuk penutup tanah yang padat.

12. Rumput Ekor Kuda atau Glekoma (Glechoma hederacea)

Rumput ekor kuda atau glekoma merupakan tanaman merambat yang sering ditemukan di area yang lembab, seperti kebun atau tepi hutan. Tanaman ekor kuda memiliki daun bulat dan bunga berwarna biru-ungu yang muncul pada musim semi.

Selain itu, rumput ekor Kuda ini juga dikenal sebagai Glekoma, Ground Ivy, atau Alehoof. Rumput ekor kuda (Glechoma hederacea) menjadi salah satu tanaman yang berkembang biak dengan stolon. Stolon adalah batang horizontal yang menjalar di atas atau di dalam tanah. Rumput Ekor Kuda untuk membentuk padang yang padat dan merayap di area yang lembab atau teduh.

The post 12 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak Dengan Stolon appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
16 Fungsi Membran Sel Pada Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-membran-sel-pada-tumbuhan Sat, 13 Jan 2024 03:28:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47455 Membran sel, yang juga dikenal sebagai membran plasma atau plasmalema, adalah struktur tipis yang menyelimuti sel tumbuhan dan berfungsi sebagai batas antara komponen sel dan lingkungan eksternal. Membran sel memiliki sifat semipermeabel, yang berarti ia memungkinkan beberapa molekul atau ion melewati dengan mudah sementara menghalangi yang lain, sehingga mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungan […]

The post 16 Fungsi Membran Sel Pada Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Membran sel, yang juga dikenal sebagai membran plasma atau plasmalema, adalah struktur tipis yang menyelimuti sel tumbuhan dan berfungsi sebagai batas antara komponen sel dan lingkungan eksternal. Membran sel memiliki sifat semipermeabel, yang berarti ia memungkinkan beberapa molekul atau ion melewati dengan mudah sementara menghalangi yang lain, sehingga mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungan sekitarnya.

Struktur ini terdiri dari lapisan lipid ganda yang disebut bilayer lipid, protein integral, protein perifer, serta glikoprotein dan glikolipid yang bersifat glikosilasi.

Komposisi Membran Sel:

  • Bilayer Lipid: Terdiri dari molekul lipid seperti fosfolipid yang memiliki kepala hidrofilik dan ekor hidrofobik. Bilayer lipid membentuk dasar struktural membran sel.
  • Protein: Membran sel mengandung protein integral yang tertanam dalam bilayer lipid dan protein perifer yang melekat pada permukaan membran. Protein ini memiliki berbagai fungsi, termasuk transportasi zat, pengenalan sinyal, dan dukungan struktural.
  • Glikoprotein dan Glikolipid: Molekul yang mengandung gula dan terikat pada protein (glikoprotein) atau lipid (glikolipid). Glikoprotein dan glikolipid berperan dalam identifikasi sel, pengenalan sinyal, dan adhesi sel.

Sel tumbuhan, sebagai unit dasar kehidupan pada tumbuhan, memiliki membran sel yang memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan fungsi sel secara keseluruhan. Membran sel tumbuhan tidak hanya sebagai batas fisik antara sel dan lingkungan eksternal, tetapi juga memiliki berbagai fungsi yang vital untuk kelangsungan hidup dan perkembangan tumbuhan.

Berikut adalah 16 fungsi membran pada sel tumbuhan yang merinci kompleksitas dan pentingnya struktur ini.

1. Sebagai Batas Fisik dan Selektif

Membran sel berfungsi sebagai batas fisik yang memisahkan komponen internal sel tumbuhan dari lingkungan eksternal. Sifat selektif membran mengatur lalu lintas zat-zat masuk dan keluar sel, memungkinkan tumbuhan untuk mempertahankan kondisi internal yang optimal. Membran sel memberikan struktur dan bentuk sel.

2. Transport Molekuler

Melalui proses difusi, osmosis, dan transport aktif, membran sel memfasilitasi pergerakan molekul dan ion ke dalam dan keluar sel. Ini penting untuk penyerapan nutrisi, pengeluaran produk samping, dan regulasi keseimbangan ion.

Transport molekuler adalah salah satu fungsi krusial dari membran sel tumbuhan yang memainkan peran penting dalam mempertahankan homeostasis seluler dan memastikan keseimbangan zat-zat di dalam sel. Fungsi transport ini melibatkan pergerakan molekul dan ion melalui membran sel, baik ke arah dalam maupun keluar sel, dengan menggunakan berbagai mekanisme.

3. Perlindungan Sel

Membran sel tumbuhan bertindak sebagai benteng pelindung terhadap serangan mikroorganisme patogen, bahan kimia berbahaya, dan kerusakan mekanis. Ini membantu menjaga keutuhan struktural dan fungsional sel. Membran sel melibatkan proses pertahanan dan perlindungan terhadap patogen, racun, dan faktor lingkungan berbahaya lainnya.

Perlindungan sel adalah salah satu fungsi utama dari membran sel pada tumbuhan. Membran sel bertindak sebagai penghalang fisik dan selektif yang melibatkan sejumlah mekanisme untuk melindungi isi sel dari berbagai ancaman eksternal.

Membran sel tumbuhan memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan sel terhadap serangan patogen seperti bakteri, jamur, dan virus. Struktur membran sel, bersama dengan dinding sel, membentuk pertahanan pertama yang menghalangi masuknya patogen ke dalam sel.

4. Menjaga Turgor Sel

Membran sel menahan tekanan turgor, yang merupakan tekanan internal yang dihasilkan oleh air yang memasuki sel. Turgor sel memberikan dukungan struktural dan mempertahankan bentuk sel tumbuhan. Menjaga turgor sel adalah salah satu fungsi krusial dari membran sel pada tumbuhan.

Turgor sel merujuk pada tekanan internal yang diciptakan oleh cairan sel, terutama air, yang menekan dinding sel ke dalam. Membran sel tumbuhan terlibat dalam regulasi turgor sel melalui beberapa mekanisme yang mendukung keseimbangan air dalam sel.

Membran sel tumbuhan berpartisipasi dalam mengatur tekanan osmotik di dalam sel. Ini melibatkan kontrol konsentrasi ion dan molekul dalam sitoplasma untuk memastikan bahwa tekanan osmotik mendukung turgor sel yang optimal.

5. Penyimpanan Nutrisi

Beberapa membran sel membentuk struktur penyimpanan, seperti vakuola, yang menyimpan nutrisi, air, dan produk cadangan lainnya. Ini berperan dalam menyediakan cadangan energi dan nutrisi bagi sel tumbuhan.

Penyimpanan nutrisi merupakan fungsi vital dari membran sel pada tumbuhan, yang melibatkan sejumlah mekanisme untuk mengakumulasi dan menyimpan zat-zat penting yang dibutuhkan oleh sel. Membran sel tumbuhan dapat menangkap dan menyimpan nutrisi dari lingkungan melalui proses endositosis.

Nutrien yang diambil dari luar sel masuk ke dalam vesikel dan kemudian disimpan di dalam sel. Dengan berperan dalam penyimpanan nutrisi ini, membran sel tumbuhan memastikan ketersediaan zat-zat esensial untuk pertumbuhan, perkembangan, dan respons seluler.

Penyimpanan yang efisien dan pengeluaran nutrisi sesuai kebutuhan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan nutrisi dalam sel tumbuhan.

6. Komunikasi Selular

Membran sel tumbuhan memiliki reseptor dan protein sinyal yang memungkinkan sel untuk berkomunikasi dengan sel-sel tetangganya. Ini mendukung koordinasi dan regulasi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.

Komunikasi selular adalah suatu proses yang sangat penting dalam regulasi berbagai fungsi dan respons seluler pada tumbuhan. Membran sel tumbuhan memiliki peran krusial dalam mendukung komunikasi selular melalui sejumlah mekanisme yang memungkinkan pertukaran sinyal dan informasi di antara sel-sel.

7. Fotosintesis

Membran tilakoid dalam kloroplas, organel tempat terjadinya fotosintesis, memungkinkan penangkapan energi cahaya dan konversi menjadi energi kimia. Proses ini mendukung pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air.

Fotosintesis adalah proses kunci yang terjadi dalam sel tumbuhan, di mana energi matahari diubah menjadi energi kimia yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Membran sel tumbuhan berperan penting dalam mendukung fotosintesis, menyediakan lingkungan yang optimal untuk reaksi ini.

8. Pemisahan Kompartemen Sel

Membran organel, seperti membran inti, kloroplas, dan mitokondria, berfungsi sebagai pembatas antar kompartemen sel. Ini memungkinkan terjadinya proses spesifik dalam setiap organel tanpa adanya campur tangan.

Membran sel tumbuhan memainkan peran penting dalam pemisahan kompartemen sel, menjaga ketertiban dan kontrol terhadap berbagai proses yang terjadi di dalam sel. Melalui struktur-struktur membran ini, sel tumbuhan dapat mengatur berbagai fungsi dan proses seluler secara terpisah. Pemisahan kompartemen ini menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan dan keseimbangan internal sel tumbuhan.

9. Regulasi Transduksi Sinyal

Membran sel terlibat dalam transduksi sinyal yang terkait dengan respons sel terhadap faktor lingkungan dan sinyal hormonal. Ini memungkinkan tumbuhan untuk merespons perubahan eksternal dengan mengaktifkan atau menonaktifkan jalur-sinyal tertentu. Membran sel berperan dalam transduksi sinyal, menerima dan mengirim sinyal ke dalam sel untuk merespons perubahan lingkungan.

Regulasi transduksi sinyal adalah salah satu fungsi kunci membran sel tumbuhan dalam mengatur berbagai respons terhadap sinyal eksternal. Proses ini melibatkan konversi sinyal eksternal menjadi respons seluler melalui jalur transduksi sinyal.

10. Ekspansi Sel dan Pertumbuhan

Melalui kontrol terhadap jumlah air dan tekanan turgor, membran sel mendukung proses ekspansi sel dan pertumbuhan tumbuhan. Hal ini terutama penting dalam perkembangan organ dan struktur tumbuhan.

Ekspansi sel adalah proses kunci yang mendukung pertumbuhan sel dan, oleh karena itu, pertumbuhan tumbuhan secara keseluruhan. Membran sel tumbuhan memainkan peran penting dalam mengatur ekspansi sel dan pertumbuhan melalui sejumlah mekanisme.

11. Penyerapan Air dan Nutrisi

Membran sel mengatur penyerapan air dan nutrisi dari lingkungan sekitar. Sel tumbuhan dapat mengontrol osmosis dan mengambil nutrisi esensial melalui membran selnya.

Penyerapan air dan nutrisi oleh sel tumbuhan adalah proses kritis yang melibatkan berbagai mekanisme di membran sel. Membran sel tumbuhan berperan sebagai penghalang selektif yang mengatur pergerakan zat-zat melintasi batas sel.

Fungsi lainnya:

  • Metabolisme Lipid : Membran sel mengandung lipid dan protein yang terlibat dalam metabolisme lipid. Proses ini mencakup pembentukan lipid membran baru dan perombakan komponen lipid untuk memenuhi kebutuhan sel.
  • Pengenalan Sinyal dan Respon: Protein reseptor pada membran sel mendeteksi sinyal kimia dan menginisiasi respons seluler, seperti perubahan dalam aktivitas enzim atau pergerakan sel.
  • Homeostasis: Melalui kontrol lalu lintas zat, membran sel membantu menjaga homeostasis seluler, mempertahankan kondisi internal yang stabil.
  • Endositosis dan Eksositosis: Membran sel terlibat dalam endositosis (penyelubungan zat ke dalam sel) dan eksositosis (pengeluaran zat dari dalam sel), yang penting untuk pergerakan materi besar.
  • Regulasi Potensial Elektrokimia: Membran sel tumbuhan juga terlibat dalam regulasi potensial elektrokimia melalui kontrol pembukaan dan penutupan saluran ion tertentu. Ini dapat mempengaruhi pergerakan ion seperti kalium (K+) dan kalsium (Ca2+), yang memiliki dampak pada sinyal seluler dan respons terhadap lingkungan.

Dengan menjalankan fungsi-fungsi yang kompleks ini, membran sel tumbuhan memainkan peran sentral dalam menjaga homeostasis dan keberlanjutan kehidupan sel tumbuhan. Memahami peran dan fungsi membran sel membantu ilmuwan dan ahli biologi dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut tentang seluler dan proses tumbuhan.

The post 16 Fungsi Membran Sel Pada Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Serbuk Sari : Pengertian, Proses, dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/serbuk-sari Fri, 29 Dec 2023 06:05:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47276 Pada tumbuhan yang berkembang biak secara generatif bunga merupakan alat yang penting dalam proses reproduksi. Bunga pada tumbuhan angiospermae berperan dalam menghasilkan gamet untuk pembuahan. Bunga memiliki komponen penting yang menjadi alat kelamin yakni benang sari dan putik. Benang sari menjadi alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari, sedangkan putik menjadi alat kelamin betina yang […]

The post Serbuk Sari : Pengertian, Proses, dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Pada tumbuhan yang berkembang biak secara generatif bunga merupakan alat yang penting dalam proses reproduksi. Bunga pada tumbuhan angiospermae berperan dalam menghasilkan gamet untuk pembuahan.

Bunga memiliki komponen penting yang menjadi alat kelamin yakni benang sari dan putik. Benang sari menjadi alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari, sedangkan putik menjadi alat kelamin betina yang mengandung bakal buah.

Oleh karena itu, serbuk sari atau disebut juga sebagai polen yang dihasilkan oleh benang sari ini menjadi salah satu komponen yang sangat penting pada tumbuhan. Serbuk sari adalah sel kelamin jantan untuk berlangsungnya proses reproduksi sehingga terjadi pembuahan pada tumbuhan.

Serbuk sari sebagai sel jantan dalam tumbuhan terdiri dari tiga inti nukleus yakni inti generatif I, ini generatif II dan inti vegetatif. Sel dalam serbuk sari ini dilindungi oleh dua lapisan yakni intine dan exine dari dehidrasi. Lapisan intine berfungsi untuk melindungi pada bagian dalam sedangkan lapisan exine berfungsi untuk melindungi pada bagian luar.

Serbuk sari memiliki bentuk bola atau serbuk biji yang berukuran kecil sekitar 0,006 mm hingga 0,1 mm. Serbuk sari terdapat dalam ruangan yang ada pada kepala sari. Kepala sari ini berada diujung tangkai sari yang biasanya lebih tinggi dari kelopak bunga atau berada di sekeliling putik.

Proses Penyerbukan pada Bunga

Perkembangbiakan atau reproduksi seksual pada tumbuhan angiospermae berlangsung melalui proses penyerbukan. Penyerbukan adalah proses saat sel kelamin jantan pada serbuk sari jatuh pada putik yang mengandung sel kelamin betina.

Dalam setiap sel sperma pada serbuk sari  ini mengandung spermatozoid yang nantinya akan membuahi sel telur. Saat sel kelamin jantan masuk ke dalam kepala putik akan menuju pada bakal biji melalui saluran putik.  

Sel kelamin jantan yang bertemu dengan bakal biji akan menyatu dan di sinilah terjadi proses pembuahan pada tumbuhan. Jadi dapat dipahami pembuahan akan terjadi apabila serbuk sari jatuh atau berpindah menuju putik.

Proses penyerbukan atau jatuhnya serbuk Sali pada kepala putik bisa berlangsung secara alami melalui pengaruh seperti angin atau hewan lain dan secara buatan. Oleh karena itu, proses  penyerbukan dapat dibagi menjadi beberapa macam baik berdasarkan proses penyerbukannya maupun berdasarkan yang menjadi perantaranya.

Berdasarkan proses dan asal serbuk sari penyerbukan dapat dibedakan menjadi empat macam yakni:

1. Penyerbukan Autogami

Penyerbukan Autogami adalah penyerbukan yang terjadi secara mandiri atau serbuk sari berasal dari satu bunga yang sama. Penyerbukan ini juga disebut dengan penyerbukan tertutup contohnya adalah saat penyerbukan terjadi pada bunga turi.

2. Penyerbukan Geitonogami

Penyerbukan Geitonogami atau penyerbukan tetangga adalah penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh dari bunga yang berbeda akan tetapi masih dalam satu pohon yang sama. Misalnya suatu serbuk sari yang jatuh dari bunga yang berada pada tangkai lain yang masih satu pohon baik karena ada perantara hewan, angin atau yang lainnya.

3. Penyerbukan Alogami

Penyerbukan Alogami atau penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh dari bunga pohon lain yang masih sejenis. Contohnya penyerbukan serbuk sari bunga mawar merah dengan putik bunga mawar merah yang berbeda pohon.

4. Penyerbukan Bastar

Penyerbukan Bastar atau penyerbukan hibridisasi adalah penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari berasal dari bunga dan pohon lain yang berbeda jenisnya namun masih dalam satu genus yang sama. Misalkan penyerbukan yang terjadi antara serbuk sari dan putik dari tanaman jambu batu berwarna putih dengan tanaman jambu batu berwarna merah.

Adapun macam-macam penyerbukan yang terjadi berdasarkan perantaranya dapat dibedakan menjadi:

  • Penyerbukan Anemogami, Penyerbukan ini terjadi karena serbuk sari dibawa oleh perantara angin
  • Penyerbukan Zoidiogami, Penyerbukan ini terjadi karena serbuk sari dibawa oleh perantara hewan seperti lebah dan kupu-kupu.
  • Penyerbukan Hidrogami, Penyerbukan ini terjadi karena serbuk sari dibawa oleh perantara air contohnya pada tumbuhan hydrilia.
  • Penyerbukan Antropogami, Penyerbukan ini terjadi karena buatan manusia. Serbuk sari tanaman dipindahkan secara sengaja oleh manusia agar terjadi pembuahan.

Manfaat Serbuk Sari bagi Tanaman

  • Manfaat serbuk sari yang pertama adalah berkaitan dengan fungsi utamanya dalam proses reproduksi tumbuhan. Serbuk sari memiliki peran penting dalam proses pembuahan tumbuhan yang nantinya menghasilkan tumbuhan baru. Sehingga tumbuhan tersebut dapat terus berkembang biak.
  • Selain berkaitan dengan proses pembuahan, serbuk sari juga memiliki manfaat lain. Manfaat yang kedua adalah bagi manusia. Serbuk sari dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Contohnya adalah produk Bee Pollen yang memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan yang di antaranya yakni: untuk menambah nutrisi, suplemen penambah energi, kaya antioksidan, mengurangi risiko penyakit jantung dan bersifat anti peradangan. Bee Pollen ini adalah serbuk sari yang dibawa oleh lebah dan tercampur dengan nektar serta air liur lebah pekerja. Bee Pollen digunakan sebagai alternatif dari madu yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi juga perlu memperhatikan penggunaannya karena bisa menimbulkan alergi bagi yang mengonsumsinya.

The post Serbuk Sari : Pengertian, Proses, dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fungsi Nukleolus Pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-nukleolus-pada-sel-tumbuhan Thu, 19 Oct 2023 08:19:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46081 Seperti halnya hewan dan manusia, tumbuhan terdiri dari berbagai struktur tubuh. Salah satunya adalah sel. Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh. Di dalam struktur sel terdapat nukleus atau inti sel. Lebih lanjut lagi, di dalam nukleus, terdapat nukleolus yang merupakan penyusun dasar sel. Secara sederhana, nukleolus merupakan anak dari inti sel atau nukleus. Pada sel […]

The post 4 Fungsi Nukleolus Pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Nukleolus pada sel tumbuhan

Seperti halnya hewan dan manusia, tumbuhan terdiri dari berbagai struktur tubuh. Salah satunya adalah sel. Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh. Di dalam struktur sel terdapat nukleus atau inti sel. Lebih lanjut lagi, di dalam nukleus, terdapat nukleolus yang merupakan penyusun dasar sel.

Secara sederhana, nukleolus merupakan anak dari inti sel atau nukleus. Pada sel eukariotik seperti tumbuhan, nukleolus adalah sub dominan pada nukleus yang menjadi penyusun ribosom. Nukleolus terdiri dari Asam DNA, RNA dan juga protein yang terdapat pada sel eukariotik.

Nukleolus dapat dilihat dengan bantuan mikroskop yang di mana memiliki ukuran lebih besar dibandingkan kromatin. Nukleus adalah inti sel, maka nukleolus adalah anak dari inti sel karena menjadi bagian dari nukleus. Oleh karena itu, fungsi nukleolus membantu kinerja nukleus sebagai anak inti sel.

Nukleolus akan meneruskan kinerja nukleus. Nukleolus terdapat baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara garis besar, fungsi Nukleolus pada tumbuhan dan hewan hampir sama.

Berikut ini fungsi Nukleolus pada sel tumbuhan.

1. Memproduksi Ribosom

Fungsi nukloules pada sel tumbuhan adalah untuk memproduksi sub unit ribosom. Ribosom inilah yang nantinya akan membantu kinerja nukleolus. Ribosom adalah salah satu komponen sel yang membentuk protein dari asam amino.

Sementara itu, sub unit merupakan bagian dari ribosom yang berfungsi untuk meningkatkan transfer RNA dan asam amino. RNA sendiri memiliki fungsi untuk memberikan kode, mengatur dan mengekspresi gen. Selain menghasilkan zat-zat penyusun ribosom, Nukleolus memiliki peranan yang penting pada sel tumbuhan karena menjadi pengatur bagi nutrisi yang terdapat pada tumbuhan.

Nukleolus menjadi tempat memproduksi ribosom karena memiliki komponen yang bernama pusat fibriliar. Pusat fibriliar merupakan tempat protein ribosom terbentuk. Sebelum ribosom terbentuk, protein akan diikat oleh komponen nukloules yakni komponen granular .

Fungsi ribosom pada sel tumbuhan dan hewan sedikit berbeda. Pada sel tumbuhan ribosom akan melakukan sintesis protein dengan bantuan mitokondria. Ribosom pada sel tumbuhan memiliki fungsi untuk mengumpulkan mRNA dan tRNA. tRNA merupakan pembawa asam amino. Setiap ribosom akan memiliki satu tempat untuk mengikat mRNA dan tiga tempat untuk mengikat tRNA.

2. Sintesis Protein

Nukleolus memiliki fungsi sebagai penghasil protein. Protein adalah senyawa organik yang kompleks dan memiliki kapasitas molekul yang sangat tinggi. Protein sangat penting bagi makhluk hidup seperti tumbuhan. Protein juga memiliki peranan untuk mengekspresi gen yang dikodekan oleh DNA.

Sintesis protein memiliki fungsi sebagai penghasilan protein yang dibutuhkan oleh tubuh nantinya. Proses sintesis protein dilakukan beberapa tahap. Pertama kode genetik akan disalin dari DNA yang berasal dari nukleus ke dalam mRNA. Kemudian terjadilah proses transkripsi dan translasi.

Proses ini dibantu oleh kinerja ribosom yang menjadi tempat penghasil protein. Tanpa nukleulos, ribosom tidak akan dapat melakukan sintesis protein. Hal ini dikarenakan ribosom dihasilkan oleh nukleulos. Saat protein dibutuhkan oleh tumbuhan, nukleulos akan mengatur pembentukan prptein.

Pembentukan protein akan dihasilkan melalui proses transkripsi dan translasi. Adapun contoh protein yang dihasilkan adalalah enzim, hormon dan plastida termasuk kloroplas. Kloroplas nantinya akan berfungsi untuk memberikan pigmen pada saat fotosintesis berlangsung.

3. Sintesis RNA

Jika pada nukleus memiliki fungsi sebagai penyimlan materi genetik, lain halnya dengan Nukleolus. Fungsi Nukleolus selanjutnya adalah melakukan sintesis RNA. Nukleolus akan mengumpulkan dan melalukan transkripsi RNA terutama asam nukleat ribosom atau disingkat rRNA.

Nukleolus menjadi tempat berlangsungnya transkripsi gen yang nantinya akan dihasilkan molekul rRNA. rRNA merupakan salah satu jenis RNA yang menjadi pembentuk ribosom. Pada setiap Nukleolus kandungan RNA tidak menentu. Diperkirakan kandungan RNA pada Nukleolus sekitar 5℅ hingga 20%.

Salah satu komponen yang terdapat pada Nukleolus adalah komponen fibriliar padat yang memiliki DNA transkripsi baru yang nantinya terhubung pada protein yang ada di dalam ribosom. Ketika nukleolus berhenti melakukan sintesis RNA, maka nukleolus akan menghilang secara perlahan dan terbentuklah sebuah kromosom.

Nukleolus akan kembali terlihat ketika akhir telofase. Bentuk nukleolus saat itu seperti butir halus yang nantinya akan menjadi sebuah nukleolus. Hal ini dikarenakan telah terbentuknya kromosom dan proses sintesis RNA telah selesai.

Sebagai anak dari nukleus, nukleolus juga bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan oleh ribosom. Hanya saja, nukleolus lebih fokus untuk menyimpan DNA dan melestarikan kromosom yang ada di dalamnya. Jika pada nukleus terdiri dari kromosom, lain halnya dengan nukleolus yang mengandung ribosom sehingga strukturnya akan lebih padat.

4. Penyusun Ribosom

Nukleolus selain berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan ribosom, juga berfungsi untuk menyusun ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas protein dan RNA. Setiap jenis ribosom terdiri dari dua sub unit protein dan RNA yakni sub unit kecil dan besar.

Sub unit kecil memiliki fungsi sebagai pembaca pesan yang dibawa oleh mRNA yang berada dalam asam amino. Sedangkan sub unit besar berperan sebagai pembentuk ikatan peptida yang berada dalam ribosom. Seperti yang sudah diketahui bahwa penyusun dari ribosom adalah protein dan RNA.

Di mana RNA yang akan menjadi penyusun ribosom ini harus terdiri dari asam ribonukleat ribosom. Asam ribonukleat ribosom ini terdapat dalam materi pembentuk nukleolus. Oleh karena itulah, struktur yang terdapat pada ribosom merupakan hasil susunan dari nukleolus.

Pada sel eukariotik seperti tumbuhan, struktur ribosom terdiri atas 40% protein dan 60% RNA dengan ukuran sekitar  32 x 22 nanometer. Biasanya ribosom ini berada di dalam sitoplasma atau terhubung dengan retikulum endoplasma.

Keberadaan ribosom pada sel tumbuhan sangat penting karena protein yang terdapat di dalamnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan perkembangan tumbuhan.

The post 4 Fungsi Nukleolus Pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>