Tunas Adventif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tunas-adventif Tue, 12 Mar 2024 02:54:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Tunas Adventif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/tunas-adventif 32 32 8 Contoh Tumbuhan Tunas Adventif https://haloedukasi.com/contoh-tumbuhan-tunas-adventif Tue, 12 Mar 2024 02:54:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48217 Tunas adventif merupakan salah satu cara berkembang biak secara vegetatif. Tunas adalah area tumbuhan yang biasanya tumbuh di samping tanaman induknya. Letaknya yang berdekatan, nantinya akan membuat tanaman induk dengan tunas ini membentuk rumpun. Terkadang ada tunas yang tumbuh di tepi daun atau akar. Tunas adventif adalah jenis tunas yang tidak berkembang di bagian pangkal […]

The post 8 Contoh Tumbuhan Tunas Adventif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tunas adventif merupakan salah satu cara berkembang biak secara vegetatif. Tunas adalah area tumbuhan yang biasanya tumbuh di samping tanaman induknya. Letaknya yang berdekatan, nantinya akan membuat tanaman induk dengan tunas ini membentuk rumpun. Terkadang ada tunas yang tumbuh di tepi daun atau akar.

Tunas adventif adalah jenis tunas yang tidak berkembang di bagian pangkal batang ataupun ketik daun. Tunas adventif termasuk salah satu cara berkembang biak tumbuhan secara vegetatif. Dari tunas adventif inilah individu baru akan tumbuh. Tunas adventif ini bisa dikatakan sebagai tunas liar dan tidak semua tumbuhan memiliki tunas adventif.

Meskipun sebagai tunas liar, dari tunas ini bisa tumbuh tanaman baru. Bahkan tunas adventif ini bisa dijadikan sebagai alat pertumbuhan secara buatan. Berikut ini beberapa contoh tanaman yang cocok yang menggunakan tunas adventif sebagai alat berkembang biak.

1. Cocok Bebek

Cocor Bebek, contoh tumbuhan tunas adventif

Cocok bebek termasuk jenis tumbuhan yang memiliki tunas adventif. Cocor bebek adalah salah satu jenis tanaman hias. Cocok bebek adalah tanaman yang berkembang biak dengan mengandalkan bagian daunnya. Ketika hendak menanam tanaman cocor bebek ini, hanya perlu meletakkan daun tanaman di atas tanah. Dari daun inilah nantinya akan tumbuh akar dan tanaman baru.

Tunas pada tanaman cocor bebek umumnya akan muncul dari daerah daun yang produktif atau daun yang saling berkaitan dengan akar. Untuk dapat mengembangkan tanaman cocor bebek begitu mudah dilakukan.

Caranya dengan mengambil tunas dari daerah daun. Namun, saat mengambil tunas ini perlu dilakukan secara hati-hati. Setelah tunas terambil baru dipindahkan ke media tumbuh yang cocok. Untuk dapat tumbuh dengan baik, tunas ini perlu dilakukan perawatan.

2. Lidah Buaya

Lidah Buaya, contoh tumbuhan tunas adventif

Tunas adventif berkembang di tanaman yang satu ini yakni lidah buaya. Lidah buaya memiliki nama latin yakin aloevera biasanya cenderung tumbuh di tempat yang kering. Tanaman yang satu ini memiliki usia hidup yang cukup lama. Lidah buaya dan anaknya dapat bertahan selama bertahun-tahun. Tanaman lidah buaya ini banyak sekali digunakan untuk keperluan kosmetik dan kesehatan.

Lidah buaya mempunyai tunas yang terletak di pangkal tanaman. Bagian ini nantinya akan dipotong sehingga menjadi tanaman baru. Tanaman baru ini akan memiliki kesamaan dengan tanaman induknya. Hal inilah yang menjadi keuntungan dari cara berkembang biak dengan tunas adventif. Pada tunas terdapat hormon yang dapat mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel.

3. Cemara

Cemara, contoh tumbuhan tunas adventif

Cemara merupakan salah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan tunas adventif. Pohon Cemara dapat tumbuh dengan cara tunas yang merupakan bagian dari pohon induknya. Bisa juga pohon ini berkembang setelah induknya jatuh ke tanah.

Pertumbuhan tunas tanaman ini tergolong cepat di bagian daun. Namun, untuk sampai ke tahap dewasa membutuhkan waktu yang lama. Pohon Cemara ini memiliki bentuk daun yang runcing dan ramping. Pohon Cemara memiliki banyak jenis seperti Cemara kipas, Cemara pensil, Cemara Norfolk dan lainnya.

Pohon Cemara ternyata memiliki kegunaan untuk melindungi lingkungan. Salah satunya yakni untuk melindungi tanaman lain dari terpaan angin. Biasanya pohon Cemara ini tumbuh di daerah pegunungan. Tumbuhan muda pada pohon Cemara akan muncul dari bagian akar.

Bunga betina yang berguguran menandakan bahwa biji Cemara sudah matang dan jatuh ke alas. Biji Cemara ini bisa dijadikan sebagai bibit untuk menanam kembali pohon Cemara. Selain dapat berkembang biak dengan tunas adventif, pohon Cemara juga dapat dilakukan dengan stek.

4. Eceng Gondok

Eceng gondok contoh tumbuhan tunas adventif

Eceng Gondok adalah tanaman yang hidup di air dan memiliki tunas adventif. Keberadaan eceng gondok sebenarnya lebih banyak merugikan karena termasuk gulma air. Tanaman eceng gondok akan tumbuh menutupi permukaan air sehingga disebut merusak lingkungan. Meskipun begitu, tanaman ini memiliki beberapa keuntungan.

Di mana tanaman ini dapat menyerap sinar matahari sehingga bermanfaat bagi proses fotosintesis. Selain itu, eceng gondok juga dapat menjadi penyedia oksigen. Hal ini dikarenakan pada akar, batang serta daun eceng gondok memiliki lapisan yang peka. Oleh karena itu, sekalipun dalam kedalaman yang cukup ekstrem, masih bisa menyerap cahaya matahari.

Tunas pada eceng gondok terdapat pada bagian akar yang merubah batangnya. Bagian batang ini nantinya akan tumbuh ke samping. Di mana akan tumbuh ruas pada bagian batangnya. Ruas ini nantinya yang akan menjadi tempat tumbuh tanaman eceng gondok baru.

Daun eceng gondok memiliki bentuk seperti telur dan pada bagian pangkal daunnya berbentuk tumpul yang cenderung bulat. Pada bagian permukaan daunnya terdapat banyak stomata serta memilikinya tulang daunnya yang bengkok.

Adapun jenis akar pada tanaman air ini adalah akar serabut. Di mana akar ini dapat menyatukan lumpur yang berada di dalam air. Nantinya pada bulu-bulu akar, lumpur tersebut akan melekat.

6. Nangka

Nangka, contoh tumbuhan tunas adventif

Nangka termasuk tanaman yang banyak ditemui di Indonesia. Ternyata tanaman yang satu ini memiliki tunas adventif. Nangka merupakan bagian dari famili moraceae. Struktur buah pada tanaman nangka yakni berbentuk ganda. Biji tunggal pada tanaman ini akan dibungkus oleh white Aril yang melindungi bagian endosperm berwarna coklat tipis. Bagian kotiledon ini kaya akan protein yang tinggi dan Pati.

Tunas pada tanaman nangka angka muncul di bagian utama atau rantingnya. Di mana ranting atau bagian utama ini akan menjadi media tumbuh bagi tanaman baru. Bagian ini dapat digunakan untuk pertumbuhan secara vegetatif buatan. Oleh karena itu, bagian ini akan dipotong yang kemudian dikembangkan menjadi tanaman baru.

Bunga jantan ini memiliki bentuk gelondong dan berwarna hijau tua. Babal atau bunga nangka ini setelah berusia matang maka akan membusuk dan berwarna hitam. Nantinya bunga nangka ini akan jatuh dari pohon. Sementara itu, bunga betina dalam berpasangan berbentuk lonjong dan berwarna hijau tua.

6. Kesemek

Kesemek, contoh tumbuhan tunas adventif

Kesemek merupakan tanaman yang memiliki tinggi sekitar 6 hingga 8 meter. Tanaman ini melakukan cara berkembang biak dengan tunas adventif. Daun kesemek memiliki warna seperti daun pada umumnya yakni hijau dengan bentuk lonjong.

Tunas adventif pada tanaman kesemek berada di ketiak daun. Bagian tunas ini akan menjadi media tumbuh bagi tanaman baru. Bagian ini akan dipotong kemudian dimanfaatkan untuk pertumbuhan dengan bantuan manusia.

Setelah muncul bagian tunas, akan dipindahkan ke media tumbuh yang baru sehingga terpisah dari induknya. Jenis daun kesemek adalah daun tinggal yang berseling. Pada ketika daun akan tumbu bunga kesemek yang berbentuk tunggal.

Adapun bentuk buah kesemek adalah bulat dengan diameter sekitar 6 cm. Ketika daun kesemek tua akan berubah warna menjadi kuning. Bisa juga pohon kesemek yang minimal telah berbuah. Dengan begitu, dapat dipastikan pohon induk memiliki kualitas yang baik dan nantinya tanaman baru ini juga akan memiliki kualitas yang sama dengan induknya.

Biasanya tunas yang dapat digunakan adalah yang nampak calon bunga atau daun yang sudah berbentuk seperti kuncup. Bagian ini nantinya akan dipindahkan ke media tumbuh yang cocok.

7. Sukun

Sukun, contoh tumbuhan tunas adventif

Sukun dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara tunas adventif. Dari bagian akar yang dekat dengan permukaan tanah, tunas akan muncul. Nantinya tunas ini akan dikembangbiakkan kembali dengan menanamkan tunas di media tumbuh yang sesuai.

Untuk mengembangkan sukun, tidak jauh berbeda dengan proses perkembangbiakan tanaman tunas lainnya. Namun, proses dari tunas menjadi tanaman dewasa akan sedikit berbeda. Untuk tanaman sukun dibutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk bisa dipanen buahnya.

Pohon sukun memiliki kesamaan dengan pohon pisang. Sebab, tunas pada pohon sukun ini terletak di bagian akar induknya dan dapat merambat sehingga tumbuh tanaman baru. Sukun merupakan buah yang tidak memiliki biji dengan teksturnya yang empuk. Oleh karena itu, ketika sukun ini digoreng maka akan nampak tekstur daging sukun yang lembut seperti halnya roti.

8. Pohon Pisang

Pohon pisang, contoh tumbuhan tunas adventif

Pohon pisang adalah tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Hal ini dikarenakan pohon pisang ini dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Ternyata tanaman yang satu ini berkembang dengan cara tunas. Tunas pada pohon pisang tergolong sebagai tunas adventif.

Tunas pada pohon pisang dapat dengan mudah ditemukan yakni terletak di dekat akar induknya. Tunas ini nantinya akan terus berkembang dan menjadi tanaman yang baru. Pohon pisang mempunyai batang pohon yang lunak dan tidak adanya kayu sehingga dikategorikan sebagai tanaman terna.

Ada banyak jenis pohon pisang yang berkembang di Indonesia. Pertumbuhan tunas pohon pisang diawali dengan tumbuhnya kuncup di daerah pohon induk. Semakin lama kuncup ini akan berkembang menjadi pohon pisang dewasa.

Faktor pembentukan tunas pohon pisang dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan letak jaringan tumbuhan. Jaringan meristem adalah jaringan yang berperan aktif dalam pembentukan tunas. Pada pohon pisang yang normal, tunas akan tumbuh dari bagian ujung pohon.

The post 8 Contoh Tumbuhan Tunas Adventif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Perbedaan Tunas dan Tunas Adventif https://haloedukasi.com/perbedaan-tunas-dan-tunas-adventif Tue, 12 Mar 2024 02:50:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48350 Tumbuhan dapat berkembang dengan cara generatif maupun vegetatif. Istilah vegetatif ini merupakan cara berkembang biak tanpa adanya perkawinan. Namun, cara berkembang biak dengan vegetatif ini bisa bersifat alami maupun buatan. Cara berkembang biak Vegetatif dilakukan tanpa adanya bantuan manusia. Artinya, tumbuhan tersebut berkembang biak dengan sendirinya. Cara berkembang biak vegetatif alami memiliki banyak jenis seperti […]

The post 4 Perbedaan Tunas dan Tunas Adventif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tumbuhan dapat berkembang dengan cara generatif maupun vegetatif. Istilah vegetatif ini merupakan cara berkembang biak tanpa adanya perkawinan. Namun, cara berkembang biak dengan vegetatif ini bisa bersifat alami maupun buatan. Cara berkembang biak Vegetatif dilakukan tanpa adanya bantuan manusia. Artinya, tumbuhan tersebut berkembang biak dengan sendirinya.

Cara berkembang biak vegetatif alami memiliki banyak jenis seperti umbi, spora, geragih dan tunas. Sementara itu, untuk cara berkembang biak vegetatif buatan bisa dilakukan dengan stek, cangkok, merunduk, okulasi dan sebagainya. Tunas merupakan salah satu cara berkembang biak vegetatif alami.

Tunas ini memilki banyak jenisnya termasuk tunas adventif. Tunas adventif dapat diartikan sebagai tunas liar karena tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Tunas dan tunas adventif memiliki sejumlah perbedaan. Perbedaan ini dapat dilihat dari karakteristiknya. Umumnya tunas tumbuh dari pangkal tunas yang berada di ujung batang.

Tunas ini menjadi tempat untuk tumbuhnya individu baru. Umumnya, individu baru yang tumbuh dari tunas memiliki karakteristik yang sama dengan induknya. Berikut ini sejumlah perbedaan tunas dengan tunas adventif.

1. Tempat Tumbuh Tunas

Tunas merupakan cara berkembang biak dengan vegetatif. Tempat tumbuh tunas biasa ini di bawah ketiak daun. Nantinya dari tunas ini akan tumbuh cabang dari tanaman baru. Di dalam tunas terdapat batang muda, daun muda, sampai bunga yang sedang berkembang. Tunas menjadi tempat perluasan bagi tumbuhan. Dari tunas ini akan terbentuk individu baru yang sejenis.

Tunas ini bisa ditemukan pada tumbuhan berbunga maupun tidak berbunga. Potensi pertumbuhan yang terjadi pada tunas relatif tinggi. Hal ini dikarenakan tunas memiliki hormon pertumbuhan yang memiliki fungsi untuk mengatur diferensiasi sel. Keuntungan dari tunas ini akan menghasilkan tumbuhan yang sejenis dengan induknya.

Sementara itu, tunas adventif biasanya tumbuh di bagian tepi daun. Tunas ini tidak tumbuh di tempat yang biasanya tunas tumbuh yakni ujung batang dan ketiak daun. Oleh karena itu, tunas adventif dinamakan dengan tunas liar karena tidak tumbuh di tempat yang seharusnya.

Tunas nantinya akan tumbuh di samping tumbuhan induknya. Tunas ini nantinya akan membentuk rumpun di antara tanaman induk dengan tunasnya. Tidak semua tumbuhan yang bertunas memiliki tunas liar atau adventif. Tunas ini yang tumbuh pada tumbuhan tertentu saja seperti cocor bebek.

Pada mulanya, tunas adventif akan berbentuk seperti sebuah tonjolan. Di mana tonjolan ini nantinya akan berkembang menjadi pucuk. Biasanya tonjolan ini tumbuh di permukaan tanah. Pada tunas adventif proses pembelahan sel akan dilakukan dengan sendirinya.

2. Proses Perkembangbiakan

Proses perkembangbiakan tunas ditandai dengan munculnya kuncup di antara beberapa ruas. Kuncup ini bisa muncul di berbagai jenis tumbuhan. Kuncup ini tergantung dengan jenis tunasnya. Misalnya jika tunas daun maka kuncup akan muncul di bagian daun.

Ada pula yang tumbuh di bagian ruas batang maka batang baru akan muncul yang berdekatan dengan batang bagian induknya. Nantinya, tumbuhan tunas ini akan membentuk rumpun dengan tanaman induknya.

Kedekatan dengan tanaman induknya dikarenakan nutrisi yang dihasilkan dari tanaman induknya. Nutrisi ini akan digunakan untuk proses pertumbuhan tunas dan pertumbuhan tanaman baru. Sementara itu, Tunas Adventif merupakan tunas yang tidak terbentuk di tempat yang semestinya dan tanpa melalui proses perkawinan.

Tunas adventif ini bisa saja tumbuh di bagian lain tanaman tidak harus di bawah ketiak daun. Hal ini dikarenakan tunas adventif dapat diferensiasi dari semua jenis jaringan pada tumbuhan. Pertumbuhan tunas adventif ini didorong oleh hormon yang dinamakan dengan hormon sitokin.

Oleh karena itu, proses pembelahan sel pada tunas adventif dilakukan sendiri. Tunas adventif memiliki proses pertumbuhan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan jenis tunas lainnya. Tunas adventif akan menyerap nutrisi untuk tumbuhan melalui proses pembentukan akar.

Pertumbuhan tumbuhan baru pada tunas adventif dilakukan dengan cara pembelahan jaringan meristem. Tidak adanya proses perkawinan, membuat hasil tunas adventif memiliki kesamaan secara genetik. Oleh karena itu, karakteristiknya akan sama persis dengan induknya.

Perkembangbiakan tunas adventif juga bisa dibantu dengan campur tangan manusia. Proses ini dengan menggunakan bantuan bioteknologi kultur jaringan. Tujuannya adalah untuk memperbanyak tumbuhan pada tempat yang tidak memungkinkan namun masih bisa dikontrol. Hampir semua tumbuhan dengan tunas adventif bisa dilakukan kultur jaringan.

3. Jenis Tunas

Tunas dan tunas adventif pada umumnya hanya berbeda dalam jenisnya saja. Tunas merupakan tunas biasa secara umum sedangkan tunas adventif adalah salah satu jenis tunas. Tunas biasa memiliki sejumlah jenis berdasarkan dengan letak tunasnya.

Pada tunas adventif letak tunasnya berada di tempat yang tidak lazim sehingga dinamakan dengan tunas liar. Sementara itu, tunas lainnya memiliki tunas yang berkembang di tempat seharusnya.

  • Tunas Terminal

Tunas Terminal adalah jenis tunas yang tumbuh pada bagian ujung batang. Ciri khas dari tunas ini adalah proses pertumbuhan tanaman akan menjulang ke atas. Namun, ada pula tunas yang tumbuh di antara beberapa daun.

Jenis tunas yang satu ini akan dengan mudah dilakukan budidaya karena memiliki kualitas yang baik. Sekalipun tidak memiliki perawatan khusus, tunas ini akan tetap memiliki kualitas yang baik.

  • Tunas Reproduktif

Tunas Reproduktif merupakan jenis tunas yang akan muncul saat tanaman induk mengalami proses perkembangbiakan. Nantinya dari tunas ini akan menghasilkan tanaman baru. Dinamakan tunas produktif karena tunas ini sering kali berkembang biak sehingga dikatakan produktif. Bahkan saat tanaman induk melakukan perkembangbiakan normal, tunas akan tetap tumbuh.

  • Tunas Vegetatif

Tunas vegetatif merupakan jenis tunas yang muncul dengan sendirinya. Tanpa adanya penyerbukan atau pembuahan sekalipun tunas akan tetap tumbuh. Oleh karena itu, tunas ini dinamakan dengan vegetatif yang tidak memerlukan bantuan penyerbukan.

  • Tunas Aksilar

Tunas Aksilar merupakan tunas yang tumbuh di bagian ujung daun. Contoh dari tunas Aksilar adalah tanaman cocor bebek. Namun, ada yang menyebutkan bahwa cocor bebek adalah tanaman yang berkembang biak dengan cara tunas adventif. Tunas Aksilar tergolong cukup unik karena calon daun maupun Bunga akan tumbuh terlebih dahulu.

4. Kelebihan

Kelebihan Tunas

  • Tidak Merusak Tanaman Induk

Tanaman yang berkembang biak dengan tunas akan menempel pada induknya. Hal ini dikarenakan tanaman ini masih bergantung pada tanaman induk. Sebab, nutrisi didapatkan dari tanaman induk. Meskipun begitu, saat terjadinya tunas baru, tidak akan merusak tanaman induk. Tanaman induk masih tetap bertahan. Begitupun dengan tunas akan menghasilkan tanaman baru.

  • Memiliki Umur yang Panjang

Tanaman dengan tunas biasanya memiliki usia yang panjang. Hal ini dikarenakan tumbuhan yang berasal dari tunas ini tergolong tumbuhan yang berkualitas. Tumbuhan dari tunas mempunyai kualitas yang unggul baik dari segi buah maupun bunga. Begitupun dengan umur yang panjang pada tumbuhan ini.

  • Memiliki Kesamaan dengan Induk

Tanaman yang berasal dari tunas biasanya memiliki kesamaan dengan induknya. Anatomi tumbuhan baru baik dari batang, daun akan sama persis dengan tanaman induknya. Begitupun dengan bunga atau buah yang dihasilkan nantinya akan sama persis dengan induknya.

Hal ini dikarenakan tunas tumbuh dari bagian tumbuhan induk. Tanpa adanya perkawinan yang terjadi antara sel kelamin jantan dan betina sehingga kemungkinan sama jauh lebih besar.

Kelebihan Tunas Adventif

  • Lebih Cepat Berbuah

Tanaman yang memiliki tunas adventif akan lebih cepat berbuah. Hal ini dikarenakan nutrisi pada tumbuhan telah terpenuhi dari tanaman induknya. Proses pengembangan tunas adventif juga jauh lebih mudah dilakukan pada tumbuhan yang sudah lepas dengan induknya.

Lain halnya dengan tanaman yang harus melalui proses perkawinan. Jika jenis tanaman menghasilkan buah maka buah akan lebih cepat dihasilkan. Berbeda halnya dengan tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif.

  • Tumbuhan lebih cepat besar

Tumbuhan yang memiliki tunas adventif maka akan lebih cepat besar. Tumbuhan lebih cepat tumbuh dewasa sampai akhirnya menghasilkan buah dan bunga. Hal ini dikarenakan tunas adventif ini dipengaruhi oleh asupan yang berasal dari tanaman induknya.

Saat induk tanaman berkembang dengan baik maka nutrisi yang didapatkan pada tunas adventif pun akan baik. Dengan begitu, dapat membantu proses pertumbuhan.

  • Memiliki Akar yang Kuat

Tunas Adventif tidak tumbuh dari daun. Terdapat tunas yang tumbuh dari dalam akar. Seperti halnya pada tanaman sukun. Tunas ini akan muncul dari dalam akar. Akar ini akan semakin luas dan bertambah kuat sehingga letaknya jauh dari tanaman induknya.

Saat melakukan perkembangbiakan secara buatan, akar ini akan diikut sertakan. Dengan membawa akar dan tanah pada sukun akan membuat tanaman lebih mudah beradaptasi.

The post 4 Perbedaan Tunas dan Tunas Adventif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>