uang - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/uang Fri, 17 Mar 2023 04:57:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico uang - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/uang 32 32 20 Pengertian Uang Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-uang-menurut-para-ahli Tue, 14 Mar 2023 09:29:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42012 Uang merupakan salah satu barang yang digunakan sehari-hari untuk melakukan transaksi. Setiap sendi kehidupan memerlukan alat transaksi untuk mendapatkan sesuatu, yaitu dengan uang. Keberadaan uang sendiri sudah ada selama berabad-abad setelah manusia selesai dengan metode barter. Uang merupakan alamat pembayaran yang sah menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011. Dalam ilmu ekonomi modern, uang diartikan sebagai […]

The post 20 Pengertian Uang Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang merupakan salah satu barang yang digunakan sehari-hari untuk melakukan transaksi. Setiap sendi kehidupan memerlukan alat transaksi untuk mendapatkan sesuatu, yaitu dengan uang. Keberadaan uang sendiri sudah ada selama berabad-abad setelah manusia selesai dengan metode barter.

Uang merupakan alamat pembayaran yang sah menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011. Dalam ilmu ekonomi modern, uang diartikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang dan jasa, serta kekayaan berharga lainnya, juga untuk pembayaran hutang.

Pada awalnya, Indonesia menerbitkan uang pertamanya melalui pemerintah Republik Indonesia. Namun, setelah dikeluarkan UU no 1 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak mencetak uang dicabut dari pemerintah dan diganti oleh Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia.

Walau digunakan setiap hari, ada banyak orang yang belum memamhi arti uang dengan sepenuhnya. Berikut adalah pengertian uang menurut para ahli.

1. Menurut Albert Galiort Hart

Menurut Albert Galiort Hart, uang merupakan suatu kekakayaan seorang pemilik yang dapat dipakai untuk melakukan transaksi maupun pembayaran hutang dengan secera tanpa tunda menunda. Pengertian ini ditulis oleh Albert Galiort Hart pada tahun 1952 dalam bukunya yang berjudul Money, Debt and Economic Activity.

2. Menurut Dennis Holme Robertson

Menurut Dennis Holme Robertson, uang merupakan segala sesuatu yang bisa diterima dalam melakukan pembayaran untuk memperoleh barang.

3. Menurut Arthur Cecil Pigou

Menurut Arthurt Cecil Pigou, uang merupakan segala sesuatu yang umum digunakan untuk alat penukar.

4. Menurut Rimsky K. Judisseno

Menurut Rimsky K. Judisseno, uang merupakan suatu media yang dapat diterima dan dipakai oleh setiap pelaku ekonomi dan pelaku pasar uang untuk mempermudah transaksi.

5. Menurut Irma Rahmawati

Menurut Irma Rahmawati, uang merupakan suatu benda yang dapat disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai alat penukaran dalam perdagangan.

6. Menurut Gregory Mankiw

Menurut Gregory Mankiw, uang merupakan persediaan aset yang dapat dipakai segera untuk melakukan transaksi. Gregory Mankiw juga mengatakan bahwa uang daoat digunakan atau diterima untuk melakukan pembayaran barang, jasa, hutang, dengan satu tujuan tertentu.

7. Menurut Frederic S. Mishkin

Menurut Frederic S. Mishkin, uang merupakan sesuatu yang secara umum dapat diterima dalam pembayaran barang dan jasa atau pembayaran hutang.

8. Menurut George N. Halm

Menurut George N. Halm, uang merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar pertukaran, serta sebagai alat untuk mengatasi segala kesulitan dalam melakukan barter atau transaksi.

9. Menurut Rollin G. Thomas

Menurut Rollin G. Thomas, uang merupakan sesuatu yang siap sedia dan biasa diterima masyarakat untuk alat pembayaran dan bertransaksi dalam pembelian barang, jasa, serta pembayaran hutang.

10. Menurut H. Robertson

Menurut H. Robertson, ruang merupakan sesuatu yang umum dan bisa diterima untuk melakukan transaksi pembayaran barang ataupun jasa.

11. Menurut Richard Sidney Sayers

Menurut Richard Sidney Sayers, uang merupakan segala sesuaut yang bisa diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran hutang.

12. Menurut Rivai Veithzal

Menurut Rivai Veithzal, uang merupakan benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain, sebagai alat hitung, alat penyimpan kekayaan, dan alat pembayaran hutang di waktu yang akan datang.

13. Menurut Tri Kunawangsih dan Anto Pracoyo

Menurut Tri Kunawangsih dan Anto Pracoyo, uang merupakan suatu alat tukar yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah atas kesatuan hitungnya.

14. Menurut Rimsky K. Judisseno

Menurut Rimsky K. Judisseno, uang merupakan satu media yang dapat diterima dan dipakai oleh setiap pelaku ekonomi ataupun pelaku pasar uang untuk mempermudah tindakan transaksi.

15. Menurut George Simmel

Menurut George Simmel, uang merupakan sesuatu barang yang memiliki kemampuan dalam mentransformasikan dan mengubah dunia sosial terhadap dunia aritmatik. Simmel juga mengatakan bahwa uang dapat digunakan sebagai sarana reifikasi yang paling murni.

16. Menurut Jack Weatherford

Menurut Jack Weatherford, uang merupakan suatu alat yang pertama kali diciptakan dan digunakan sebagai alat tukar oleh orang-orang dari kerajaan Lydia sejak tahun 1000 SM.

17. Menurut Kasmir

Menurut Kasmir, uang merupakan sebuah alat untuk tukar menukar. Dalam hal ini, Kasmir menegaskan bahwa uang dapat digunakan untuk membayar barang yang ingin dibeli atau diterima sebagai akibat dari penjualan barang maupun jasa.

18. Menurut F. A. Walker

Menurut F. A. Walker, uang merupakan semua hal yang dapat dilakukan oleh uang itu sendiri. Secara tidak langsung, Walker ingin mengatakan bahwa uang merupakan uang karena fungsinya yang sebagai uang dan bukan sebagai fungsi-fungsi lainnya.

19. Menurut Bank Indonesia (BI)

Menurut Bank Indonesia, uang merupakan benda yang dapat ditukarkan dengan benda lainnya, dapat digunakan untuk menlai benda lain, dan dapat juga disimpan saja. Bank Indonesia juga berpendapat bahwa uang dapat digunakan untuk membayar hutang di waktu yang akan datang.

20. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang merupakan alat tukar / standar pengukur nilai / kesatuan hitung yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dalam bentuk kertas, emas, perak, ataiu logam lainnya yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

The post 20 Pengertian Uang Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang Kuasi: Sejarah – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/uang-kuasi Mon, 28 Mar 2022 04:36:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33069 Pada zaman yang semakin modern sekarang ini perkembangan jenis uang sebagai alat tukar semakin canggih dan beragam. Selain uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah, saat ini juga ada jenis uang lainnya yakni uang giral dan uang kuasi. Uang giral dan uang kuasi adalah jenis uang yang muncul seiring dengan […]

The post Uang Kuasi: Sejarah – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada zaman yang semakin modern sekarang ini perkembangan jenis uang sebagai alat tukar semakin canggih dan beragam. Selain uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah, saat ini juga ada jenis uang lainnya yakni uang giral dan uang kuasi.

Uang giral dan uang kuasi adalah jenis uang yang muncul seiring dengan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat modern akan adanya alat pembayaran yang mudah, praktis, dan aman. Uang jenis ini tidak beredar secara umum dan juga tidak dikeluarkan oleh pemerintah melalui bank sentral, tetapi oleh bank umum.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai uang kuasi, yang meliputi pengertian, sejarah, ciri-ciri, dan juga contohnya.

Pengertian Uang Kuasi

Pengertian uang kuasi sebagaimana yang tercantum dalam KBBI adalah uang yang berada di bank berupa tabungan, deposito, dan rekening dalam valuta asing. Adapun dalam istilah ekonomi, uang kuasi digunakan untuk mendeskripsikan tentang aset yang bisa diuangkan dengan cepat, seperti deposito, tabungan, maupun valuta asing.

Ada pula yang mengartikan uang kuasi (Quasi Money) sebagai dana pihak ketiga yang terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan, baik berupa rupiah maupun valuta asing, serta simpanan giro valuta asing.

Pengertian lain dari uang kuasi adalah sebagaimana yang tercantum dalam laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa uang kuasi merupakan  kewajiban sistem moneter dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dalam rupiah, dan juga saldo rekening valuta asing milik penduduk.

Sementara itu, menurut Nopirin (2000: 3), uang kuasi merupakan uang yang sementara kehilangan fungsinya sebagai alat tukar untuk bertransaksi karena terikat oleh jangka waktu tertentu dan merupakan bagian dari likuiditas perbankan.

Manurung (2004: 14) menyatakan bahwa uang kuasi terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan penduduk pada bank umum, baik berupa rupiah maupun valuta asing.

Uang kuasi sendiri berfungsi sama dengan uang kartal, yakni sebagai alat tukar yang sah. Akan tetapi, uang kuasi tidak bisa digunakan setiap saat karena ada keterikatan waktu yang ditentukan.

Sejarah Uang Kuasi

Munculnya uang kuasi tidak terlepas dari semakin majunya dunia perekonomian dan pola pikir masyarakat. Uang kuasi sendiri merupakan bagian dari perbankan sehingga sejarah keberadaanya tidaklah lepas dari keberadaan jasa perbankan itu sendiri.

Adanya perbankan yang menawarkan berbagai produk layanan, seperti tabungan, deposito, giro, obligasi, dan sebagainya menjadikan masyarakat memiliki pilihan apakah akan memegang seluruh kekayaan atau pendapatannya secara tunai dalam bentuk uang kartal ataukan menyimpannya di Bank dalam bentuk layanan tadi dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan.

Ciri-ciri Uang Kuasi

Sebagai salah satu bentuk uang, uang kuasi memiliki sejumlah ciri yang mirip dengan uang kartal, yakni:

  • Bisa digunakan sebagai transaksi ekonomi
  • Berbentuk aset yang tidak likuid sepenuhnya
  • Tidak bisa digunakan untuk melakukan transaksi secara langsung
  • Tidak bisa digunakan setiap saat karena adanya keterikatan waktu

Contoh Uang Kuasi

Ada beberapa jenis uang kuasi, yakni sebagai berikut:

  • Tabungan
    Berdasarkan UU Perbankan No. 10 tahun 1998, tabungan merupakan jenis simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan sesuai dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, serta bisa dilakukan setiap saat melalui kantor bank, ATM (Automatic Teller Machine), maupun kartu debit.
  • Rekening Giro
    Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, rekening giro  adalah jenis simpanan di bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mengunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
  • Deposito
    Pengertian deposito sebagaimana tercantum dalam UU No.10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian nasabah dengan pihak bank.
  • Deposito Berjangka
    Adapun deposito berjangka merupakan simpanan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu, mulai dari 1,2,3,6, 12, 18, hingga 24 bulan. Deposan hanya bisa mencairkan atau memindahbukukan simpanan deposito berjangka setelah jangka waktunya berakhir.
  • Tabungan Valuta Asing
    Tabungan valuta asing merupakan jenis simpanan yang berupa mata uang asing.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Kuasi

Uang kuasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya sebagai alat pembayaran dalam transaksi ekonomi.

Berikut adalah sejumlah kelebihan atau keuntungan dari penggunaan uang kuasi:

  • Sangat mudah dan praktis dalam melakukan proses pembayaran sebab tidak akan kesulitan dalam perhitungan uang sehingga kesalahan dalam pembayaran dapat diminimalisir.
  • Bisa menerima pembayaran dengan jumlah nominal tak terbatas
  • Pencairan bisa dilakukan sesuai kebutuhan
  • Tidak perlu membawa uang cash sehingga resiko hilang bisa diatasi
  • Lebih aman daripada uang kartal

Adapun kekurangan dari uang kuasi adalah sebagai berikut:

  • Penggunaanya terikat waktu sehingga tidak bisa digunakan kapan saja atau sewaktu-waktu.
  • Belum diterima secara umum sebagai alat pembayaran

Kesimpulan Pembahasan

Uang kuasi merupakan salah satu jenis uang non tunai yang saat ini banyak beredar di masyarakat. Uang kuasi dalam istilah ekonomi digunakan untuk mendeskripsikan aset yang bisa diuangkan secara cepat. Secara umum, yang dimaksud dengan uang kuasi adalah merupakan uang yang kehilangan fungsinya sementara, kewajiban moneter, atau dana pihak ketiga yang bisa digunakan sebagai alat tukar untuk bertransaksi.

Sejarah keberadaan uang kuasi sendiri seiring dengan adanya perbankan dengan segala layanan produk simpanannya. Sebagaimana uang kartal, uang kuasi juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran atau melakukan transaksi. Namun sifat uang kuasi tidak selikuid uang kartal serta penggunaannya terikat waktu dan tidak bisa digunakan untuk transaksi langsung.

Diantara jenis-jenis uang kuasi yang ada di Indonesia adalah tabungan di bank, baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing, deposito, dan deposito berjangka.

The post Uang Kuasi: Sejarah – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang Logam: Pengertian – Ciri dan Syarat Penerbitannya https://haloedukasi.com/uang-logam Mon, 28 Mar 2022 04:34:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33062 Sebelum ditemukannya uang, sistem transaksi yang umum dilakukan orang pada zaman dahulu adalah dengan cara barter. Sistem barter sendiri hanya efektif dilakukan di komunitas kecil. Ketika kegiatan transaksi semakin kompleks, sistem barter menjadi sulit dilakukan dan orang pun mulai mencari alat tukar yang lebih efektif untuk digunakan. Pada awalnya, manusia menggunakan benda-benda yang pada saat […]

The post Uang Logam: Pengertian – Ciri dan Syarat Penerbitannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
uang logam

Sebelum ditemukannya uang, sistem transaksi yang umum dilakukan orang pada zaman dahulu adalah dengan cara barter. Sistem barter sendiri hanya efektif dilakukan di komunitas kecil. Ketika kegiatan transaksi semakin kompleks, sistem barter menjadi sulit dilakukan dan orang pun mulai mencari alat tukar yang lebih efektif untuk digunakan.

Pada awalnya, manusia menggunakan benda-benda yang pada saat itu bernilai tinggi sebagai alat tukar, seperti gigi ikan paus, bulu, kulit kerang, dan selainnya. Namun kelemahan alat tukar ini adalah sulit dipecah dan nilainya tidak bisa disetarakan di semua komunitas. Sampai kemudian terciptalah mata uang dari logam yang dicetak oleh penguasa.

Pengertian Uang Logam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa uang merupakan alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara . Adapun pengertian uang logam dalam KBBI disebutkan sebagai uang yang dibuat dari logam (seperti emas, perak).

Sejumlah pengertian tentang uang juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

  • Rollin G. Thomas menyebutkan bahwa uang merupakan segala sesuatu yang siap sedia dan diterima secara umum untuk pembayaran barang, jasa, dan harta kekayaan lainnya, serta bisa dipakai pula buat pembayaran utang.
  • Dennis H. Robertson menyatakan di dalam bukunya yang berjudul “Money” mengenai definisi uang, yaitu segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
  • Di dalam  bukunya, Modern Banking (1967), R.S. Sayer menyebutkan pengertian uang sebagai segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayar utang.
  • A.C. Pigou juga menuliskan pengertian uang dalam bukunya yang berjudul  The Veil of Money (1949) sebagai segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.

Dari sejumlah pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa uang logam merupakan alat tukar atau standar pengukur nilai yang terbuat dari logam dan  dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara serta diterima secara umum sebagai alat tukar, pembayaran utang, dan penyimpan kekayaan.

Sejarah Uang Logam

Uang logam merupakan jenis uang yang paling awal digunakan oleh manusia. Diperkirakan uang logas sudah menjadi bagian dari sejarah manusia sehak 3000 tahun silam. Namun, ada perdebatan mengenai kapan uang koin ini mulai ditemukan.

Dalam buku History of Money (1997),  Jack Weatherford menyebutkan mengenai pendapat yang mengatakan bahwa uang logam pertama kali diciptakan dan digunakan oleh masyarakat dari Kerajaan Lydia pada tahun 1200-546 SM di kawasan yang kini menjadi wilayah Turki. Konon, uang dari Kerajaan Lydia ini berupa koin bergambar singa mengaum. Weatherford sendiri meyakini bahwa orang-orang Lydia sudah memakai uang koin sebagai alat tukar sejak sekitar tahun 1.000 SM.

Sementara itu, Donald B. Clane dalam buku Rationality and Human Behavior (1999), menyebutkan teori bahwa uang koin pertama kali ditemukan sekitar 6.000 tahun lalu di wilayah yang sama, namun Clane tidak menyebutkan mengenai bangsa Lydia.

Uang logam di Indonesia diyakini telah ada sejak masa peradaban Hindu-Buddha. Sebagaimana tercantum dalam situs Bank Indonesia, bahwa mata uang logam tertua disebut Krisnala (Uang Ma) yang dibuat pada masa kerjaaan Jenggala pada sekitar abad ke-12 dan terbuat dari emas dan perak. Demikian pula kerajaan Majapahit dan Sriwijaya juga memiliki mata uang logam. Mata uang logam Majapahit disebut dengan Gobog yang terbuat dari tembaga dan diperkirakan beredar pada abad ke-14 sampai abad ke-16.

Di era kerjaaan Islam, beberapa kerajaan Islam juga mengeluarkan mata uang logam masing-masing. Pada umumnya, uang logam dari era kerajaan Islam memiliki ornamen tulisan arab.

Ciri-ciri Uang Logam Yang Asli

Peraturan Bank Indonesia (PBI) menentapkan ciri-ciri umum dari uang logam setidaknya harus memuat 4 hal, yaitu:

  • Gambar lambang negara “Garuda Pancasila”
  • Frasa “Republik Indonesia”
  • Sebutan pecahan angka sebagai nominalnya.
  • Tahun emisi.

Dilansir dalam laman resmi Peruri (Perum Percetakan Uang Republik Indonesia), uang logam memiliki sekuriti atau pengamanan yang berbeda dengan uang kertas. Jika pada uang kertas ada banyak macam pengaman yang digunakan untuk mencegah dari pemalsuan, maka pada uang logam pengamannya terletak pada tiga hal, yaitu:

  • Kualitas bahan yang digunakan
  • Kerumitan desain
  • Ketajaman pencetakan

Syarat Penerbitan Uang Logam

Syarat penerbitan uang logam adalah seperti syarat penerbitan uang secara umum, yaitu:

  • Dapat diterima secara umum (acceptability).
  • Bahan yang digunakan tahan lama(durability). Uang logam di Indonesia terbuat dari 3 jenis bahan, yaitu aluminium, nikel, dan kuningan.
  • Kualitasnya secara umum sama (uniformity).
  • Jumlahnya memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak mudah dipalsukan (scarcity).
  • Mudah dibagi tanpa mengurangi nilainya (divisibility).
  • Nilainya stabil (stability of value)
  • Mudah dibawa (portability).

Kelebihan dan Kekurangan Uang Logam

Kelebihan Uang Logam adalah sebagai berikut:

  • Tidak mudah rusak, sobek, atau lecek karena terbuat dari logam yang kuat dan tahan lama
  • Tidak mudah terbakar dan tahan terhadap api
  • Mudah digunakan untuk transaksi dengan denominasi kecil
  • Jarang dipalsukan karena nominalnya kecil dan bahan pembuatannya mahal

Adapun kekurangan dari uang logam adalah sebagai berikut:

  • Sulit dan merepotkan untuk digunakan dalam transaksi dengan denominasi besar.
  • Tidak praktis untuk dibawa dalam jumlah banyak karena akan terasa berat
  • Untuk menghitungnya dalam jumlah banyak akan membutuhkan waktu lama.
  • Biaya pembuatannya lebih mahal daripada uang kertas

Kesimpulan Pembahasan

Uang logam merupakan salah satu jenis uang kartal yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Uang logam merupakan alat tukar atau standar pengukur nilai yang terbuat dari logam dan  dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara serta diterima secara umum sebagai alat tukar, pembayaran utang, dan penyimpan kekayaan.

Sebuah uang logam bisa diketahui keasliannya dengan memperhatikan bahan pembuatan, kerumitan desain, dan ketajaman pencetakannya. Namun, uang logam sendiri merupakan jenis uang yang jarang dipalsukan mengingat nilai nominalnya yang kecil sementara bahan pembuatannya lebih mahal. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari uang logam selain kelebihan-kelebihan lainnya. kelemahan utama dari uang logam sendiri adalah kurang praktis terutama saat dibawa atau digunakan pada pembayaran dalam jumlah besar.

The post Uang Logam: Pengertian – Ciri dan Syarat Penerbitannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang Kertas: Pengertian – Ciri dan Syarat Penerbitannya https://haloedukasi.com/uang-kertas Mon, 28 Mar 2022 04:32:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33034 Uang merupakan alat pembayaran yang digunakan manusia dalam kegiatan ekonominya. Saat ini, uang yang beredar dan digunakan di masyarakat bisa dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal merupakan jenis uang yang diterbitkan oleh bank sentral dan bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, baik yang dibuat dalam bentuk logam […]

The post Uang Kertas: Pengertian – Ciri dan Syarat Penerbitannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang merupakan alat pembayaran yang digunakan manusia dalam kegiatan ekonominya. Saat ini, uang yang beredar dan digunakan di masyarakat bisa dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu uang kartal dan uang giral.

Uang kartal merupakan jenis uang yang diterbitkan oleh bank sentral dan bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, baik yang dibuat dalam bentuk logam maupun kertas. Sementara uang giral adalah alat pembayaran berupa surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas beberapa hal terkait dengan salah satu jenis uang kartal yang beredar di masyarakat, yaitu uang kertas.

Pengertian Uang Kertas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang didefinisikan sebagai alat tukar atau standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. Sementara itu, secara khusus dalam KBBI juga disebutkan pengertian dari uang kertas adalah  uang yang terbuat dari kertas (bukan logam), dikeluarkan oleh bank pemerintah.

Definisi lain dari uang bisa kita ketahui dari pendapat beberapa ahli berikut ini:

  • Mankiw menyebutkan bahwa uang merupakan aset yang dapat dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi dan dapat dipakai atau diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun hutang.
  • H. Robertson menyatakan uang sebagai segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang dan jasa dalam masyarakat.
  • Selanjutnya Irma Rahmawati menyebutkan bahwa uang adalah suatu benda yang mampu untuk disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai alat untuk penukaran dalam perdagangan.
  • Kasmir mendefinisikan yang sebagai alat tukar menukar, dalam hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang maupun jasa. 

Dalam Ensiklopedia Indonesia, uang diartikan sebagai segala sesuatu yang biasanya digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar maupun standar pengukur nilai, yaitu standar daya beli, standar uang dan garansi menanggung utang.

Dari sejumlah pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum uang kertas merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang terbuat dari kertas dan dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara serta diterima sebagai alat pembayaran yang sah.

Sejarah Uang Kertas

Dalam  Guiness World Records disebutkan bahwa cikal bakal uang kertas adalah “uang terbang”, yaitu berupa dokumen yang bisa digunakan untuk menyetor dengan imbalan kwitansi kertas. Kwitansi kertas itu nantinya bisa digunakan untuk menebus dengan jumlah uang yang sama di tempat lain. Uang ini biasa digunakan oleh para pedagang kaya dan juga pejabat pemerintah pada masa Dinasti Tang China (618-907 M).

Selanjutnya pada tahun 997 Masehi, para pejabat dan pedagang mulai meninggalkan koin-koin berat mereka kepada agen yang dipercaya. Agen tersebut kemudian akan mencatat jumlah koin yang disimpan oleh pedagang tersebut pada selembar kertas yang disebut Jiaozi. Jiaozi inilah yang kemudian digunakan dalam transaksi perdagangan. Penjual yang menerima jiaozi tersebut selanjutnya akan membawa jiaozi tersebut ke agen dan menukarnya dengan koin.

Mata uang kertas pertama sebagaimana yang kita ketahui saat ini pertama kali diciptakan pada masa pemerintahan Kaisar Zhenzong (997-1010 M) dari Dinasti Song (960-1279 M) di China.  Uang kertas yang ada pada saat itu berupa catatan yang disebut “Huizi” yang dicetak oleh Dinasti Song pada lempengan tembaga.

Setelah lebih dari 500 tahun Huizi digunakan sebagai alat tukar, Cina kemudian menghilangkan uang kertas secara menyeluruh pada 1455 akibat krisis keuangan yang cukup parah. Praktik penggunaan uang kertas baru mulai populer kembali abad ke-17 di Eropa.

Adapun sejarah uang logam di Indonesia dimulai sejak masa kolonial Belanda, dimana saat itu beredar uang kertas De Javasche Bank dengan satuan Gulden.Pada masa pendudukan Jepang, uang kertas Gulden diubah menjadi Dai Nippon pada tahun 1943 dengan pecahan 100.

Setelah Indonesia merdeka, Menteri Keuangan kala itu A.A Maramis merencanakan penerbiat uang Indonesia, untuk itu, ia membentuk penyelenggara uang cetak RI pada tanggal 7 November 1945. Oeang Republik Indonesia (ORI mulai memasuki proses pencetakan di Percetakan RI, Salemba, Jakarta. Namun, karena alasan kemanan Pada Mei 1946, pencetakan ORI terpaksa dipindahkan ke Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.

Setelah berbagai persiapan dirasa telah matang, maka pada 29 Oktober 1946 Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara mengeluarkan keputusan untuk  menetapkan pemberlakuan ORI secara sah mulai 30 Oktober 1946.

Ciri-ciri Uang Kertas yang Asli

Diantara kejahatan ekonomi terkait dengan uang adalah muncul dan beredarnya uang palsu di masyarakat. Uang palsu merupakan uang tiruan yang dicetak atau diproduksi secara ilegal. Uang palsu tentu saja tidak bisa diterima sebagai alat pembayaran yang sah.

Uang palsu sekilas memang mirip dengan uang asli. Bagi sebagian orang, mungkin akan bingung atau kesulitan untuk menentukan keaslian uang kertas. Berikut adalah ciri-ciri uang kertas asli yang perlu diketahui agar terhindar dari pemalsuan uang kertas.

  • Uang kertas asli menggunakan kertas khusus yang mengandung serat kapas.
  • Terdapat benang pengaman yang berbentuk seperti anyaman. Khusus pada pecahan  Rp100.000 dan Rp50.000, benang pengaman ini akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

  • Terdapat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan yang bisa dilihat saat uang diterawang.

  • Terdapat gambar tersembunyi (latent image) berupa tulisan BI bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

  • Hasil cetak uang kertas terasa kasar bisa diraba.

  • Terdapat kode Tuna Netra (Blind Code) berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar bila diraba (Tactile)

  • Terdapat Gambar Saling Isi (Rectoverso) dari logo BI yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.

  • Pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan  Rp 20.000 terdapat gambar perisai yang di dalamnya berisi logo Bank Indonesia akan berubah warna (Colour Shifting) apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.

Syarat Penerbitan Uang Kertas

Syarat pencetakan dan penerbitan uang kertas di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Indeks atau ketahanan tarik (tensile strength) yang bagus.
  • Ketahanan terhadap sobekan (tearing strength) yang tinggi.
  • Ketahanan terhadap lipatan (folding endurance) yang tinggi.
  • Tahan lama dan tidak gampang luntur.

Selain itu, untuk menerbitkan uang emisi baru terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan, yakni:

  1. Melakukan perencanaan pengeluaran uang rupiah baru dengan mengkaji dan mempertimbangkan 4  faktor, yaitu tingkat pemalsuan, nilai intrinsik, masa edar, dan/atau kebutuhan masyarakat. Persetujuan rencana pengeluaran uang Rupiah baru dilakukan melalui Rapat Dewan Gubernur.
  2. Desain dan spesifikasi uang memerlukan persetujuan dari Gubernur Bank Indonesia, sementara pelaksanaan penyusunan desain uang diputuskan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengedaran uang.
  3. Desain dan spesifikasi uang yang telah disetujui kemudian akan dibuatkan contoh cetak uang oleh perusahaan percetakan uang.
  4. Penerbitan ketentuan penerbitan uang baru berupa Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran Intern (SE Intern).
  5. Bank Indonesia harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang uang emisi baru yang akan diterbitkan.

Contoh Uang Kertas

Uang kertas yang beredar di Indonesia saat ini terdiri dari beberapa pecahan mulai dari Rp. 1000 hingga Rp.100.000. Berikut adalah contoh gambar pecahan uang kertas Indonesia:

  • Pecahan Rp. 1000

  • Pecahan Rp. 2000

  • Pecahan Rp. 5000

  • Pecahan Rp. 10.000

  • Pecahan Rp. 20.000

  • Pecahan Rp. 50.000

  • Pecahan Rp. 75.000

  • Pecahan Rp. 100.000


Kelebihan dan Kekurangan Uang Kertas

Uang kertas memiliki kelebihan sebagai berikut:

  • Lebih mudah untuk digunakan dalam transaksi dengan denominasi besar.
  • Lebih mudah dan cepat untuk dihitung
  • Lebih ringan dan praktis dibawa meskipun dalam jumlah banyak
  • Bentuknya tipis sehingga lebih ringkas

Adapun kekurangan uang kertas adalah sebagai berikut:

  • Lebih mudah rusak, lecek, kumal, bahkan sobek.
  • Tidak tahan air
  • Rawan untuk dipalsukan
  • Mudah terbakar

Kesimpulan Pembahasan

Uang kertas merupakan jenis uang kartal yang terbuat dari kertas. Uang ini diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral serta berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kertas memiliki sejarah panjang dalam penemuannya. Di Indonesia sendiri uang kertas terbitan pemerintah Indonesia mulai beredar sejam 30 Oktober 1946 dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI).

Uang kertas asli dan sah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia memiliki beberapa ciri atau karakteristik yang membedakannya dari uang palsu. Ciri itu bisa diamati dengan 3 hal, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Dengan menerapan 3 hal tersebut, diharapkan masyarakat akan terjaga dari kejahatan pemalsuan uang.

The post Uang Kertas: Pengertian – Ciri dan Syarat Penerbitannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Siklus Ekonomi: Pengertian, Anatomi dan Penyebab https://haloedukasi.com/siklus-ekonomi Wed, 02 Mar 2022 02:13:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31858 Pengertian Siklus Ekonomi Siklus ekonomi adalah suatu kondisi perekonomian dari suatu negara yang mengalami pola perubahan secara berkesinambungan ditentukan oleh aspek-aspek yang terkait di dalamnya. Pola perubahan dari siklus ekonomi ini secara tidak langsung menggambarkan keterkaitan dan dampak dari aspek yang ada di dalamnya, antara lain dari proses intervensi pasar yang ada pada suatu negara […]

The post Siklus Ekonomi: Pengertian, Anatomi dan Penyebab appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi adalah suatu kondisi perekonomian dari suatu negara yang mengalami pola perubahan secara berkesinambungan ditentukan oleh aspek-aspek yang terkait di dalamnya.

Pola perubahan dari siklus ekonomi ini secara tidak langsung menggambarkan keterkaitan dan dampak dari aspek yang ada di dalamnya, antara lain dari proses intervensi pasar yang ada pada suatu negara tersebut.

Kemudian aspek lainnya yaitu intervensi dan atau pun juga peranan dari kebijakan pemerintah.

Anatomi Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi sejatinya terdiri dari beberapa bagian yang saling terhubung satu dan yang lainnya. Bagian atau disebut juga dengan komponen dari anatomi siklus ekonomi yang memiliki keterkaitan secara langsung baik dari sisi keuangan dan juga dampak sosial yang ditimbulkan.

Secara garis besar terdapat dua komponen yang dominan dalam anatomi siklus ekonomi yang ada pada seantero belahan dunia antara lain yang pertama adalah masa pertumbuhan dan atau disebut juga dengan ekspansi serta komponen yang satu adalah masa pelemahan dan atau disebut juga dengan resesi.

Kedua komponen dari siklus ekonomi tersebut sangatlah berkaitan satu dengan yang lainnya. Mirip dengan bentuk dan juga pergerakan dari gelombang yang terkadang bisa menunjukkan pergerakan yang mengarah ke atas dan juga pergerakan yang mengarah ke bawah itu sendiri.

Pada anatomi pergerakan siklus ekonomi itu sendiri terdapat pergerakan yang mengarah ke arah atas atau yang kita sebut juga sebagai ekspansi dan atau pun juga pertumbuhan dari kondisi dan atau pun juga situasi ekonomi pada suatu negara.

Kemudian pada anatomi pergerakan siklus ekonomi itu sendiri juga terdapat pergerakan lain yang mengarah ke arah bawah atau yang kita sebut juga sebagai resesi dan atau pun juga pelemahan dari kondisi dan atau pun juga situasi ekonomi pada suatu negara.

Pola dan juga pergerakan dari siklus ini terjadi secara terus menerus dan berlaku secara berkesinambungan pada suatu negara tertentu.

Pergerakan antara resesi dan atau pun juga pelemahan dari kondisi perekonomian suatu negara akan diikuti oleh penguatan kondisi perekonomian suatu negara dan atau pun juga ekspansi.

Durasi dan Faktor yang Mempengaruhi Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi terjadi pada jangka waktu yang lumayan sedang pada tiap negara. Meskipun realita pada tiap negara tersebut memiliki jangka waktu dan atau pun juga durasi dari siklus ekonomi yang berbeda satu sama lain dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu di dalamnya.

Faktor yang mempengaruhi dari siklus ekonomi tersebut antara lain adalah tingkat dan atau pun juga daya beli dari masyarakat luas dan atau pun jua khalayak ramai.

Kemudian faktor selanjutnya adalah jumlah uang yang beredar luas di masyarakat itu sendiri. Faktor lainnya adalah rendahnya suku bunga bank yang ditetapkan oleh bank sentral pada suatu negara itu sendiri.

Kemudian faktor lainnya adalah tingkat harga dari komoditas dan atau pun juga barang serta jasa yang diperjualbelikan di pasar secara umum.

Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Inflasi

Inflasi sejatinya adalah suatu kondisi perekonomian yang ada pada suatu negeri tertentu dimana pada kondisi secara keuangan dan sosial, terjadi peningkatan harga terkait dengan harga komoditas dan atau pun juga kebutuhan masyarakat dan juga khalayak umum.

Terjadinya peningkatan dan atau pun juga kenaikan harga pada komoditas dan juga barang kebutuhan dari khalayak umum tersebut berlangsung dengan jangka waktu yang relatif panjang dan secara terus menerus.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dari penyebab timbulnya kondisi dan atau pun juga situasi inflasi itu sendiri.

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kondisi dan atau pun juga situasi persebaran dari uang yang beredar di masyarakat dan atau pun juga khalayak umum di dalamnya.

Hal ini akan berdampak dari berkurangnya efektifitas dari mata uang di suatu negara tersebut akibat terlampau banyaknya jumlah uang yang beredar itu tadi.

Faktor dari penyebab inflasi yang lainnya tersebut adalah kenaikan dari tingginya jumlah permintaan atas barang dan atau pun jasa yang ada di dalamnya itu sendiri. Terdapat keterkaitan dari faktor-faktor penyebab timbulnya inflasi tersebut.

Pada kondisi dan atau pun juga situasi dimana terdapat persebaran uang yang terlampau banyak di masyarakat menunjukkan tingkat dan atau pun juga daya beli dari masyarakat itu sendiri yang mengalami peningkatan yang tinggi pula.

Terjadinya peningkatan dari daya beli dan atau pun juga kemampuan untuk membeli barang dan atau pun juga jasa tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan dari tingginya jumlah permintaan terhadap barang dan atau pun juga jasa yang terjadi secara signifikan tersebut.

Pengelolaan Siklus Ekonomi

Pengelolaan dari siklus ekonomi ini sendiri secara normatif berkaitan erat dengan adanya intervensi dari pihak ketiga yang ada di dalamnya itu sendiri.

Pengelolaan terhadap siklus ekonomi tersebut penting untuk dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk dapat mempertahankan pola dan juga kestabilan dari ekonomi pada suatu negara itu sendiri.

Hal ini dikarenakan terdapat suatu unsur dan juga keterkaitan yang sangat erat dari komponen siklus ekonomi tersebut dan juga dampaknya terhadap pola aspek dari berbagai macam kepentingan yang ada pada suatu negara.

Sebagai contohnya adalah adanya pola keterkaitan yang erat dari aspek ekonomi suatu negara terhadap aspek sosialnya itu sendiri.

Hal ini lah yang mengakibatkan pentingnya untuk dapat dilakukan suatu tindak lindung terkait dengan aspek keamanan atas stabilan suatu negara yang berakar dari perubahan pola dan arah yang ada pada siklus ekonomi itu sendiri.

Intervensi yang dimaksud di awal tadi adalah terkait dengan suatu intervensi tidak kasat mata yang lebih dikenal dengan sebutan intervensi pasar. Intervensi ini berkaitan erat dengan pola sebab akibat dari hukum permintaan dan juga hukum penawaran yang ada tersebut.

Sebagai contoh misalkan pada kondisi inflasi di suatu negara dimana tingginya tingkat permintaan atas suatu barang dan atau pun juga jasa yang ada di dalamnya.

Hal ini akan mengakibatkan timbulnya kelangkaan dari barang dan atau pun juga jasa yang terkait tersebut di harga yang wajar. Keberadaan dari barang dan atau pun juga jasa yang ada pada harga wajar tersebut akan tergilas dikarenakan tingginya permintaan tersebut.

Para penjual barang dan atau pun juga jasa tadi akan lebih bersemangat untuk dapat menaikkan harga barang dan jasa yang dimilikinya tersebut.

Dengan timbulnya kenaikan dari barang dan jasa yang terlampu drastis dan juga sangat signifikan tersebut, menjadikan daya beli dan atau pun juga kemampuan dari masyarakat dan atau pun juga khalayak ramai tadi menjadi menurun.

Hal ini lah yang menjadikan jumlah permintaan dari barang dan atau pun juga jasa tersebut menjadi menurun. Penurunan dari tingkat permintaan barang dan atau pun juga jasa tersebut berimbas kepada banyaknya barang dan atau pun juga jasa yang tidak dapat terbeli atau tidak laku.

Penjual pun kemudian, setelah mengalami penurunan penjualan tadi, berbondong-bondong untuk dapat menurunkan harga dari komoditas barang dan atau pun juga jasa yang diperjualbelikan tersebut.

Sehingga timbulah yang dinamakan dengan intervensi pasar yang bersifat tidak langsung itu sendiri.

Intervensi secara langsung yang juga memiliki peranan dalam melakukan proses pengelolaan terhadap siklus ekonomi dari suatu negara tersebut dinamakan dengan intervensi dari para pemerintah yang ada tersebut.

Ketika terjadi suatu kondisi dimana terdapat kecenderungan untuk dapat terjadinya suatu kondisi dan atau pun juga situasi inflasi yang ada, pemerintah pun menjadi tidak tinggal diam saja.

Inflasi yang ditimbulkan dari peredaran jumlah uang yang sangat banyak menjadi momok penyebab inflasi yang sepatutnya untuk dapat dikelola dengan bijak.

Salah satu kebijakan untuk dapat mengurangi peredaran uang tersebut agar tidak terjadi lonjakan dari daya beli masyarakat dan atau pun juga khalayak ramai itu tadi adalah dengan menaikkan suku bunga yang ada.

Peningkatan suku bunga dari suatu negara biasanya dilakukan oleh bank sentral dari suatu negara itu sendiri.

Terjadinya kebijakan dari peningkatan suku bunga tersebut diharapkan mampu dan efektif untuk dapat meredakan jumlah uang yang beredar di masyarakat luas secara berkesinambungan dan atau pun juga terus menerus.

Hal ini dapat terjadi dan juga dimungkinkan akibat dari adanya dua buah dampak kenaikan suku bunga yang terjadi oleh bank sentral itu sendiri.

Hal pertama yang terjadi akibat adanya kenaikan suku bunga oleh bank sentral adalah pada sudut pandang penyimpanan.

Pada sudut pandang penyimpanan, masyarakat dan atau pun juga khalayak ramai diiming-imingi dengan suku bunga yang tinggi untuk dapat menyimpan uang mereka di bank, sehingga harapannya dapat turut serta menekan peredaran uang yang ada pada masyarakat luas.

Hal kedua yang juga terjadi akibat adanya kebijakan peningkatan suku bunga dari bank sentral adalah pada sudut pandang suku bunga pinjaman.

Pada sudut pandang suku bunga pinjaman, terjadi suatu tuntutan secaran tidak langsung untuk mengurangi keinginan dari para peminjam uang dan atau pun untuk dapat melakukan pelunasan uang pinjaman yang ada di bank akibat adanya kenaikan suku bunga tersebut.

Diharapkan pula pada perihal kedua atas akibat dari kebijakan peningkatan suku bunga pinjaman tersebut untuk dapat turut serta menekan angka peredaran dari uang yang ada pada masyarakat luas tersebut.

Siklus Ekonomi Indonesia

Sesuai dengan pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwasanya di negara Indonesia itu sendiri tengah berada pada masa siklus ekonomi yang cenderung mengarah ke atas atau pun juga disebut dengan ekspansi hingga tahun 2024 dan 2025.

Hal ini ditandai dengan kondisi sosial dan juga ekonomi yang saling berkaitan satu sama lain. Negara Indonesia saat ini tengah berada dalam tahap pemulihan akibat berdampak dari pandemic virus Covid-19 yang ada dan merebak di seluruh negara di dunia saat ini.

Saat artikel ini ditulis, varian dari virus Covid-19 paling akhir yang ada dan sedang merebak secara luas adalah varian Omicron yang memiliki daya sebar dan menular yang cukup tinggi.

Dengan adanya pemulihan dan juga penerapan protokol kesehatan dari pemerintah, diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan sosial dan juga ekonomi dari negara Indonesia itu sendiri.

The post Siklus Ekonomi: Pengertian, Anatomi dan Penyebab appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Pasar Keuangan dan Penjelasannya yang Perlu Dipahami https://haloedukasi.com/jenis-pasar-keuangan Mon, 14 Feb 2022 02:12:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31267 Seperti yang kita tahu bahwa istilah “pasar” sendiri mungkin sudah sangat familiar terdengar di telinga kita. Pasar identik sebagai sebuah tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam waktu yang bersamaan. Bahkan tak jarang juga “pasar” dijadikan sebagai tempat untuk menjalin interaksi dengan sesama penjual atau pedagang. Tapi pernahkah kalian mendengar mengenai pasar keuangan? Apakah pasar […]

The post 6 Jenis Pasar Keuangan dan Penjelasannya yang Perlu Dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu bahwa istilah “pasar” sendiri mungkin sudah sangat familiar terdengar di telinga kita. Pasar identik sebagai sebuah tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam waktu yang bersamaan. Bahkan tak jarang juga “pasar” dijadikan sebagai tempat untuk menjalin interaksi dengan sesama penjual atau pedagang.

Tapi pernahkah kalian mendengar mengenai pasar keuangan? Apakah pasar keuangan sama dengan pasar biasanya? Secara umum, pasar keuangan merupakan pasar yang disebut dengan financial market di mana di dalamnya seperti pasar pada umumnya yang mempertemukan antara penjual dan pembeli.

Namun, yang membedakannya di sini adalah penjual yang dimaksud adalah seorang pemilik modal yang nantinya akan bertemu dengan orang yang berasal dari perusahaan atau institusi tertentu yang memiliki surplus dana yang tepat.

Atau dalam kata lain, sebenarnya pasar keuangan adalah pasar yang identik dipergunakan untuk mencari sumber modal ataupun kegiatan sejenisnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Lalu, ada apa saja sih jenis dari pasar keuangan ini?

Berikut merupakan pemaparan mengenai jenis jenis dari pasar keuangan yang perlu diketahui.

Pasar Uang

Seperti istilahnya, objek yang diperdagangkan atau diperjualbelikan dalam pasar ini adalah uang. Seringkali pasar uang ini diserbu oleh mereka yang memang sedang membutuhkan modal ataupun dana pinjaman, entah untuk membangun usahanya ataupun untuk kepentingan lainnya.

Pada pasar uang inilah sang pemilik modal atau investor dipertemukan dengan berbagai pihak yang sedang membutuhkan dana atau suntikan investasi dana guna mengembangkan proyeknya. Walaupun namanya adalah pasar uang, objek yang diperjualbelikan didalamnya tak melulu mengenai uang juga, bahkan tak jarang menggunakan beberapa surat berharga yang memiliki jangka pendek dalam hal penggunaannya.

Salah satu contohnya adalah deposito berjangka, wesel ataupun promes yang memiliki jangka waktu penggunaan sekitar kurang dari satu tahun.

Pasar Modal

Pasar modal ini memiliki pengertian yang hampir sama dengan pasar uang karena ranahnya masih berkaitan dengan jual beli modal. Namun, yang membedakan antara pasar modal dan pasar uang adalah tidak hanya uang yang dijadikan sebagai objek transaksinya melainkan juga beberapa surat berharga yang memang bisa dijadikan sebagai jaminan.

Namun, dalam pasar modal surat berharga yang bisa diperjualbelikan adalah surat surat berharga yang memiliki jangka waktu yang panjang. Jangka waktu yang panjang dalam hal ini yang dimaksud adalah jangka waktu surat yang bisa dibilang lebih dari satu tahun. Contohnya adalah surat berharga yang berupa surat obligasi dan saham.

Pasar Valuta Asing

Jika mendengar kalimat valuta asing mungkin sekilas kita akan memikirkan mengenai mata uang asing bukan? Pasar valuta asing memanglah merupakan pasar yang memfasilitasi adanya transaksi atau kegiatan jual beli yang berkiatan dengan valuta asing atau yang seringkali disebut dengan uang asing ini. Baik merupakan transaksi langsung, forward transaksi dan lain sebagainya.

Pasar Hipotek

Pasar hipotek merupakan pasar yang lebih memfasilitasi adanya kegiatan transaksi yang diperuntukkan guna kepentingan peminjaman berupa lahan real estate, perumahan, komersial, industri dan lain sebagainya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pinjaman yang diberikan pada pasar hipotek ini adalah sebuah pinjaman yang bersifat jangka panjang.

Pasar Kredit Konsumen

Sama seperti istilahnya, bahwa pasar kredit konsumen memanglah ditujukan untuk memberikan pelayanan atatupun pembiayaan peminjaman, baik yang digunakan untuk pembiayaan konsumen perihal kepentingannya pada suatu produk barang dan jasa.

Pasar Komoditas

Pasar komoditas merupakan yang objek jual belinya lebih ke barang ataupun jasa yang termasuk dalam suatu komoditas tertentu. Bahkan tak jarang, pasar komoditas ini disebut dengan future market. Hal ini dikarenakan fungsinya yang menyediakan kebutuhan masyarakat baik berupa komoditas pertanian, komoditas perkebunan dan lain sebagainya.

The post 6 Jenis Pasar Keuangan dan Penjelasannya yang Perlu Dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang Fiat: Pengertian – Sejarah dan Contohnya https://haloedukasi.com/uang-fiat Tue, 16 Nov 2021 07:59:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28605 Ekonomi merupakan suatu aktivitas dan atau kegiatan yang sangat penting. Eksistensi daripada ekonomi sendiri hadir menghiasi sela-sela kehidupan makhluk hidup. Eksistensinya pula sangat membantu dalam menciptakan uang yang sangat memiliki fungsi penting dalam ekonomi itu sendiri. Berbicara mengenai ekonomi, uang adalah salah satu primadonanya. Uang memainkan peran utama dalam bidang ekonomi. Dapat dikatakan bahwa ekonomi […]

The post Uang Fiat: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi merupakan suatu aktivitas dan atau kegiatan yang sangat penting. Eksistensi daripada ekonomi sendiri hadir menghiasi sela-sela kehidupan makhluk hidup. Eksistensinya pula sangat membantu dalam menciptakan uang yang sangat memiliki fungsi penting dalam ekonomi itu sendiri.

Berbicara mengenai ekonomi, uang adalah salah satu primadonanya. Uang memainkan peran utama dalam bidang ekonomi. Dapat dikatakan bahwa ekonomi dan uang sangat menempel satu sama lain. Kehadiran uang di suatu negara dapat dibedakan menjadi dua. Salah satunya diantaranya yaitu uang fiat. Berikut dibahas mengenai uang fiat.

Apa itu Uang Fiat?

Uang menjadi bagian daripada kehidupan mahkluk hidup, terlebih di sela-sela kehidupan manusia. Tanpa kehadiran uang, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dan menjalani kehidupannya.

Tiap-tiap negara tentunya memiliki mata uang yang berbeda. Jadi, satu negara dengan negara lain tidak memiliki nilai mata uang yang sama. Eksistensi daripada uang itu sendiri pula dibagi menjadi beberapa macam.

Salah satu macamnya diantaranya yaitu uang fiat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, fiat mengandung makna yaitu suatu hal dan atau sesuatu dengan sifat asli. Fiat pula dapat dikatakan sebagai suatu hal yang sudah disahkan dengan pandangan resmi.

Artinya, uang fiat adalah sebuah alat tukar dengan nilai yang asli dan resmi. Jadi, dapat dikatakan bahwa uang fiat merupakan uang yang resmi dan asli. Uang fiat pula memiliki sifat yang orisinil, sesuai dengan ketentuan dan standar masing-masing negara.

Sejarah Uang Fiat

Eksistensi daripada uang sudah menunjukkan keberadaannya sejak zaman dahulu. Uang fiat merupakan salah satu macam uang yang digunakan dalam kehidupan manusia. Kehadiran uang fiat sendiri sudah berumur sangat tua. Kelahirannya di muka publik yaitu sekitar tahun Masehi, yaitu tepatnya yaitu tahun 1000 Masehi.

Wilayah perdana bagi eksistensi uang fiat yaitu di wilayah Cina. Awalnya, bentuk alat tukar pada periode Masehi banyak menggunakan bahan utamanya yaitu logam dan atau perak. Seiring dengan melihat kondisi dan juga situasi pasar pada periode itu, aktivitas dagang mendapatkan banyak konsumen.

Mulai dari kondisi dan situasi itulah wilayah Cina menggunakan uang fiat sebagai alat tukar dalam perputaran aktivitas ekonomi. Uang fiat sendiri berbeda dengan uang dengan bahan dasar logam dan atau perak.

Di wilayah Cina sendiri, uang fiat memegang eksistensi yang sangat penting bagi perputaran ekonomi pada periode akhir tahun 1200 hingga pertengahan tahun 1300.  Bahan dasar uang fiat yaitu menggunakan kertas. Kemasyhuran daripada uang fiat sampai pada wilayah tanah Amerika dan Eropa.

Eksistensi uang fiat di wilayah Amerika dan  Eropa secara perdana muncul pada periode abad ke 15 hingga abad ke 18. Eksistensi dan penggunaan daripada uang fiat pun diakui hingga detik ini.

Fungsi Uang Fiat

Sebagai salah satu alat tukar, uang memegang peranan penting di dalam setiap langkahnya. Uang sebagai alat tukar memiliki fungsi utama di dalam lahan ekonomi. Tanpa kehadiran uang, ekonomi tidak ada artinya.

Jadi, uang dan ekonomi saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain. Uang fiat dengan bentuk kertas merupakan alat tukar yang sangat ideal. Selain bentuknya yang berasal dari kertas, uang fiat dapat dengan mudah untuk di bawa kemana saja dan efisien.

Dilihat dari pandangan umum, uang fiat menggandeng tiga fungsi di dalam kehidupan manusia dan juga ladang ekonomi. Fungsi paling utama daripada uang fiat yaitu sebagai alat tukar. Segala barang dan atau sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dari kehidupan dan manusia dapat didapatkan melalui menggunakan alat tukar yaitu uang.

Jadi, barang dan atau sesuatu tersebut dapat ditukar dengan uang. Jika memiliki uang, barang dan atau sesuatu dapat sampai digenggaman tangan. Fungsi kedua daripada uang fiat yaitu sebagai landasan untuk menentukan nilai suatu barang dan atau sesuatu.

Artinya, tiap-tiap barang dan atau sesuatu memiliki nilainya masing-masing. Nantinya nilai tersebut diukur melalui uang fiat. Sehingga, tiap-tiap barang dan atau sesuatu memegang nilai berupa harganya masing-masing.

Fungsi ketiga daripada uang fiat yaitu sebagai tabungan dan simpanan jangka panjang. Uang fiat yang berupa uang kertas dapat digunakan sebagai alat tukar di masa mendatang. Jadi, uang tersebut nantinya disimpan dan digunakan ketika diperlukan.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi uang fiat diantaranya yaitu sebagai alat tukar barang dan atau sesuatu, sebagai penentu nilai suatu barang dan atau sesuatu, serta sebagai simpanan/tabungan.

Contoh Uang Fiat

Dalam lahan ekonomi, uang merupakan hal pertama yang dilirik keberadaannya. Dengan eksistensi daripada uang itu sendiri, rotasi kehidupan ekonomi mengalami jalur yang selaras.  Uang fiat merupakan salah satu macam uang yang turut mewanai keindahan lahan ekonomi. Contoh uang fiat yaitu adalah uang kertas.

Di tiap-tiap negara, uang fiat memiliki nilainya masing-masing sesuai dengan mata uang negara tersebut. Misalnya di Indonesia, uang kertas yang hadir di kalangan publik sebanyak tujuh macam uang kertas dengan jumlah nominal yang berbeda satu sama lain.

Di Indonesia, uang kertas yang ada di kalangan masyarakat yaitu uang kertas dengan nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, serta Rp 100.000. Uang kertas di Indonesia pula dicetak, dikeluarkan, serta disahkan oleh Bank Indonesia.

Cara Kerja Uang Fiat

Uang fiat sangat berguna bagi rotasi perekonomian di suatu negara. Dengan kehadiran uang fiat, transaksi jual beli pun dapat dicapai dengan sempurna. Terlebih pula di dalam lingkup perekonomian masyarakat, pasar misalnya. Begitulah cara kerja uang fiat.

Dengan memiliki uang fiat yakni tidak lain adalah uang kertas, masyarakat dapat membeli perlengkapan kebutuhannya dengan menukarkan uang fiat. Uang fiat pula tidak hanya memberikan dampak bagi kehidupan manusia dan kebutuhannya.

Uang fiat pula memberikan dampak terhadap nilai barang dan atau produk yang beredar di kalangan publik. Apabila situasi dan kondisi ekonomi sedang baik, maka uang fiat dapat memberikan dampak yang baik pula. Sedangkan, apabila kondisi dan situasi ekonomi sedang tidak baik, barang atau produk memiliki nilai yang melonjak.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Fiat

Uang fiat sebagai alat tukar menjadi pemeran utama dalam bidang ekonomi. Tidak hanya sebagai alat tukar semata, uang fiat pula memiliki peran sebagai penentu nilai barang dan tabungan.

Selain itu, uang fiat pula memegang kelebihan seperti dapat beradaptasi sesuai dengan kondisi dan situasi ekonomi yang ada. Artinya, keberadaan uang fiatmengikuti kondisi dan situasi ekonomi serta masyarakat. Sehingga, peredarannya dapat dikontrol secara berkala.

Meski demikian, dengan mengikuti situasi dan kondisi ekonomi, hal ini mengakibatkan uang fiat sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga barang atau produk. Jadi, kenaikan harga-harga dapat dipengaruhi oleh uang fiat itu sendiri. Hal ini merupakan kekurangan uang fiat. 

Perbedaan Uang Fiat dan Uang Komoditas

Uang merupakan salah satu hal penting dalam laju ekonomi. Macam uang pula terdapat mcamnya, yaitu uang fiat dan uang komoditas. Meski sama-sama uang, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan terbesar dari kedua macam uang ini yaitu dapat dilihat dari bentuknya.

Uang fiat merupakan uang kertas yang sah dan dapat digunakan sehari-hari. Sedangkan uang komoditas berasal dari bahan emas dan atau perak.

Uang komoditas lebih mengarah pada value yang berasal dari benda. Selain itu, value dari benda tersebut biasanya mengandung nilai yang spesial. Misalnya, seperti kopi, kain sutra, emas, dan juga perak.

Kesimpulan Pembahasan

Uang menjadi bagian daripada kehidupan mahkluk hidup, terlebih di sela-sela kehidupan manusia. Salah satu macamnya diantaranya yaitu uang fiat. Uang fiat merupakan uang yang resmi dan asli. Uang fiat pula memiliki sifat yang orisinil, sesuai dengan ketentuan dan standar masing-masing negara.

Kehadiran uang fiat sendiri sudah berumur sangat tua. Kelahirannya di muka publik yaitu sekitar tahun Masehi, yaitu tepatnya yaitu tahun 1000 Masehi. Wilayah perdana bagi eksistensi uang fiat yaitu di wilayah Cina. Eksistensi uang fiat di wilayah Amerika dan  Eropa secara perdana muncul pada periode abad ke 15 hingga abad ke 18.

Fungsi uang fiat diantaranya yaitu sebagai alat tukar barang dan atau sesuatu, sebagai penentu nilai suatu barang dan atau sesuatu, serta sebagai simpanan/tabungan.

Dengan kehadiran uang fiat, transaksi jual beli pun dapat dicapai dengan sempurna. Terlebih pula di dalam lingkup perekonomian masyarakat, pasar misalnya. Begitulah cara kerja uang fiat. Selain memiliki kelebihan di fungsi, uang fiat pula memegang kelemahan. Dengan mengikuti situasi dan kondisi ekonomi, hal ini mengakibatkan uang fiat sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga barang atau produk.

Uang merupakan salah satu hal penting dalam laju ekonomi. Macam uang pula terdapat mcamnya, yaitu uang fiat dan uang komoditas. Perbedaan terbesar dari kedua macam uang ini yaitu dapat dilihat dari bentuknya. Uang fiat merupakan uang kertas yang sah dan dapat digunakan sehari-hari. Uang komoditas lebih mengarah pada value yang berasal dari benda dan mengandung nilai yang spesial, seperti kopi, kain sutra, emas, dan juga perak.

The post Uang Fiat: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang Komoditas: Pengertian – Sejarah dan Contohnya https://haloedukasi.com/uang-komoditas Tue, 16 Nov 2021 07:53:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28604 Kehidupan makhluk hidup khususnya manusia terdiri dari aktivitas dan atau kegiatan yang beraneka ragam. Dari aktivitas dan atau kegiatan tersebut tentunya memerlukan kebutuhan yang dapat mendukung aktivitas dan atau kegiatan tersebut pula. Untuk dapat memenuhinya, manusia memerlukan uang. Nantinya, uang digunakan sebagai alat tukar bagi pemenuhan kebutuhan itu sendiri. Berbicara mengenai uang, macam uang salah […]

The post Uang Komoditas: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan makhluk hidup khususnya manusia terdiri dari aktivitas dan atau kegiatan yang beraneka ragam. Dari aktivitas dan atau kegiatan tersebut tentunya memerlukan kebutuhan yang dapat mendukung aktivitas dan atau kegiatan tersebut pula.

Untuk dapat memenuhinya, manusia memerlukan uang. Nantinya, uang digunakan sebagai alat tukar bagi pemenuhan kebutuhan itu sendiri. Berbicara mengenai uang, macam uang salah satu diantaranya yaitu uang komoditas. Berikut dibahas mengenai uang komoditas.

Apa itu Uang Komoditas?

Ketika kedua bola mata jatuh ke pandangan ekonomi, uang menjadi hal pertama yang muncul di kepala. Tidak salah memang apabila ekonomi dan uang saling mendukung dan berhubungan satu sama lain.

Kedua hal tersebut tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling menempel dan terikat satu sama lain. Menilik mengenai uang, uang komoditas menjadi salah satu bagian daripada uang itu sendiri dan juga ekonomi.

Secara umum, uang dapat diartikan sebagai suatu alat tukar. Komoditas mengandung makna yaitu suatu bahan atau benda yang memiliki nilai di dalamnya. Artinya, benda dan atau bahan memegang nilai khas atau khusus di dalamnya, sehingga nilai satu benda atau bahan dengan satu bendah atau bahan lainnya berbeda.

Uang komoditas dapat diartikan sebagai suatu alat tukar yang menggunakan suatu bahan dan atau barang dalam rotasi ekonomi. Uang komoditas pula mengandung makna yaitu sebagai barang dan atau benda dengan menggandeng nilai atau kualitas dari barang dan atau benda tersebut. Jadi, tiap-tiap benda dan atau barang memiliki nilainya masing-masing berdasarkan kualitasnya.

Sejarah Uang Komoditas

Kehadiran uang sebagai salah satu alat tukar rupanya sudah eksis sejak zaman dahulu. Zaman dahulu, orang-orang memiliki barang dan atau benda yang mereka simpan.

Tentunya, barang dan atau benda tersebut memiliki nilai di dalamnya. Inilah gambaran dari uang komoditas. Sejak zaman dahulu, masyarakat memperoleh kebutuhan hidup dengan cara sistem tukar-menukar barang dan atau benda yang dimilikinya.

Artinya, setiap barang atau benda yang dimiliki nantinya ditukar dengan tiap-tiap barang dan atau benda yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada zaman dahulu, uang komoditas biasanya berasal dari emas atau perak dengan bentuk bulat menyerupai koin. Koin dengan kandungan emas atau perak tersebut mengandung nilai tinggi sehingga dapat digunakan dalam rotasi ekonomi.

Eksistensi daripada uang komoditas berupa koin emas dan atau koin perak secara perdana muncul di wilayah Turki pada periode Sebelum Masehi. Eksistensi daripada uang komoditas semakin berkembang dan tidak hanya berupa emas dan atau perak semata.

Tembakau dan rokok pun menjadi bagian daripada uang komoditas itu sendiri. Tembakau dan rokok digunakan dalam rotasi ekonomi pada periode akhir Perang Dunia II.

Pada zaman yang lebih modern, uang komoditas makin berkembang. Hasil bumi seperti kopi, karet, gandum, serta beras masuk pula dalam komoditas.

Karakteristik Uang Komoditas

Uang komoditas hadir di sela-sela rotasi kehidupan ekonomi. Uang satu ini pula memegang ciri-ciri dan atau karakteristik berbeda dengan uang lainnya.

Dilihat berdasarkan periode simpannya, uang komoditas memiliki ciri-ciri dan atau karakteristik yaitu tahan lama.

Tahan lama menjadi ciri-ciri dan atau karakteristik paling menonjol pada uang komoditas. Selain itu, ciri-ciri dan atau karakteristik lainnya seperti memiliki sifat langka, memiliki ukuran dan nilai, serta efisien.

  • Tahan lama: suatu komoditas seperti emas atau perak memiliki ketahanan yang lama. Artinya, emas atau perak sebagai uang komoditas dapat disimpan sesuai kebutuhan dan tahan lama tidak termakan oleh waktu. Karakteristik ini menjadi ciri-ciri menonjol uang komoditas.
  • Sifat langka: uang komoditas memiliki karakteristik yaitu sifatnya langka. Tiap-tiap individu tidak semua memiliki komoditas. Artinya, komoditas berupa bahan dan atau benda sangat terbatas eksistensinya.
  • Memiliki ukuran dan nilai: masing-masing uang komoditas memiliki ukuran dan nilainya masing-masing pula. Dapat dikatakan karakteristik ini menjadikan uang komoditas unik dan berbeda satu sama lain.
  • Efisien: uang komoditas memiliki karakteristik efisien. Efisien dalam hal ini menjadikan uang komoditas tidak menghabiskan banyak waktu dan tempat.

Fungsi Uang Komoditas

Uang komoditas menjadi salah satu alat tukar dengan sifat tahan lama. Sebagai salah satu macam uang, uang komoditas memegang peranan sama dengan uang lainnya.

Sebagaimana uang, komoditas dapat berfungsi sebagai alat tukar, sebagai simpanan atau tabungan, serta untuk menentukan nilai suatu produk dan atau jasa yang hendak diinginkan. Berfungsi sebagai alat tukar, uang komoditas dapat ditukarkan menjadi barang dan atau jasa yang diinginkan.

Artinya, setiap kebutuhan yang diinginkan dapat dibayar dengan uang komoditas. Sebagai simpanan atau tabungan, uang komoditas dapat menjadi salah satu investasi dalam jangka panjang.

Jadi, tabungan atau simpanan berupa uang komoditas tidak lekang oleh zaman. Uang komoditas pula berfungsi sebagai penentu nilai suatu produk dan atau jasa. Artinya, tiap-tiap uang komoditas memiliki nilainya masing-masing dan berbeda satu sama lain.

Contoh Uang Komoditas

Uang komoditas tak dapat dipisahkan dalam rotasi ekonomi. Sebagai salah satu alat pembayaran, uang komoditas memberikan warna bagi dunia ekonomi. Eksistensi daripada uang komoditas biasanya berupa barang, benda, atau bahan mentah.

Barang, benda, dan atau benda mentah itu nantinya memiliki nilainya masing-masing. Contoh daripada uang komoditas misalnya yaitu emas, perak, perunggu. Selain itu komoditas pula dapat bersumber dari hasil bumi seperti tembakau, olahan tembakau berupa rokok, cokelat, jagung, beras, gandum, dan lainnya.

Cara Kerja Uang Komoditas

Uang merupakan salah satu hal penting di muka bumi ini. Uang memegang peranan utama dalam lajur ekonomi. Uang komoditas ikut serta dalam menghiasi lajur ekonomi. Uang komoditas memainkan perannya ketika adanya kenaikan harga-harga.

Artinya, ketika harga-harga naik, uang komoditas dapat dimanfaatkan sebagai alat bayar. Selain itu, uang komoditas pula dapat digunakan ketika adanya keperluan mendesak. Emas misalnya.

Emas yang merupakan salah satu uang komoditas terbilang tahan lama dan efisein. Emas dapat menjadi alat tukar ketika ada keperluan mendesak. Selain itu, uang komoditas berupa emas pula dapat disimpan dan digunakan di kemudian hari.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Komoditas

Uang komoditas hadir di dalam rotasi ekonomi. Kehadiran uang komoditas pula memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Uang komoditas memiliki nilai yang indah. Artinya uang komoditas dapat digunakan ke arah benda, barang, bahan mentah, dan tentunya alat tukar.

Selain itu, uang komoditas pula tidak mengikuti arus uang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini menjadi kelebihan uang komoditas.

Meski demikian, uang komoditas yang tidak disimpan dengan benar dapat menurunkan nilainya. Selain itu, uang komoditas pula bersifat terbatas. Hal ini menjadi kelemahannya.

Perbedaan Uang Komoditas dan Uang Fiat

Uang komoditas dan uang fiat sama-sama hadir menghiasi ruang ekonomi. Meski sama-sama dapat digunakan sebagai alat bayar, mereka memiliki perbedaan. Perbedaan terbesar anatar keduanya yaitu terdapat pada bentuknya.

Uang fiat terbuat dari kertas, sedangkan uang komoditas dapat bersumber dari benda, barang, dan atau bahan mentah. Selain itu, uang fiat pula memberikan pengaruh pada pemerintah, sedangkan uang komoditas tidak memberikan pengaruh.

Uang fiat lebih berperan sebagai uang, sedangkan uang komoditas dapat memainkan peran sebagai barang, benda, dan juga alat tukar.

Kesimpulan Pembahasan

Berbicara mengenai uang, macam uang salah satu diantaranya yaitu uang komoditas. Uang komoditas mengandung makna yaitu sebagai barang dan atau benda dengan menggandeng nilai atau kualitas dari barang dan atau benda tersebut.

Pada zaman dahulu, uang komoditas biasanya berasal dari emas atau perak dengan bentuk bulat menyerupai koin. Koin dengan kandungan emas atau perak tersebut mengandung nilai tinggi sehingga dapat digunakan dalam rotasi ekonomi.

Uang komoditas memiliki ciri-ciri dan atau karakteristik yaitu tahan lama, memiliki sifat langka, memiliki ukuran dan nilai, serta efisien. Sebagaimana uang, komoditas dapat berfungsi sebagai alat tukar, sebagai simpanan atau tabungan, serta untuk menentukan nilai suatu produk dan atau jasa yang hendak diinginkan.

Contoh daripada uang komoditas misalnya yaitu emas, perak, perunggu. Selain itu komoditas pula dapat bersumber dari hasil bumi seperti tembakau, olahan tembakau berupa rokok, cokelat, jagung, beras, gandum, dan lainnya.

Uang komoditas memiliki nilai yang indah. Artinya uang komoditas dapat digunakan ke arah benda, barang, bahan mentah, dan tentunya alat tukar. Hal ini menjadi kelebihan uang komoditas. Meski demikian, uang komoditas yang tidak disimpan dengan benar dapat menurunkan nilainya. Selain itu, uang komoditas pula bersifat terbatas. Hal ini menjadi kelemahannya.

Uang komoditas dan uang fiat sama-sama hadir menghiasi ruang ekonomi. Meski sama-sama dapat digunakan sebagai alat bayar, mereka memiliki perbedaan. Perbedaan terbesar anatar keduanya yaitu terdapat pada bentuknya. Uang fiat terbuat dari kertas, sedangkan uang komoditas dapat bersumber dari benda, barang, dan atau bahan mentah. Selain itu, uang fiat lebih berperan sebagai uang, sedangkan uang komoditas dapat memainkan peran sebagai barang, benda, dan juga alat tukar.

The post Uang Komoditas: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Uang dalam Islam: Awal Mula Hingga Perkembangannya https://haloedukasi.com/sejarah-uang-dalam-islam Wed, 13 Oct 2021 03:21:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27558 Uang secara global merupakan alat pembayaran atau sering disebut alat tukar. Uang dijadikan tolak ukur atau alat ukur untuk menilai harga dari suatu barang atau jasa. Adanya uang diawali dengan kegiatan manusia dalam sistem barter. Sistem barter atau menukar barang dengan barang lainnya. Uang disempurnakan dari sistem barter agar tidak terjadi perasaan ketidakadilan antara barang […]

The post Sejarah Uang dalam Islam: Awal Mula Hingga Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang secara global merupakan alat pembayaran atau sering disebut alat tukar. Uang dijadikan tolak ukur atau alat ukur untuk menilai harga dari suatu barang atau jasa. Adanya uang diawali dengan kegiatan manusia dalam sistem barter. Sistem barter atau menukar barang dengan barang lainnya. Uang disempurnakan dari sistem barter agar tidak terjadi perasaan ketidakadilan antara barang yang ditukarkan, sehingga muncullah uang untuk menjadi standar perhitungan dan kesepatakan.

Secara etimologi dalam sistem ekonomi Islam, uang berasal dari kata al-naqdu-nuqud. Dimana al-naqdu memiliki pengertian sesuatu yang digenggam oleh dirham, sesuatu yang baik yang berasal dari dirham. Al-naqdu juga dapat berarti tunai. Sedangkan nuqdu digunakan untuk menunjukkan harga. Maka kata al-naqdu-nuqdu  ini sangat erat kaitannya dengan pengertian uang dari jaman dahulu dalam ajaran dan etimologi Islam.

Seorang tokoh besar Islam bernama Al-Ghazali menyebutkan jika uang atau dalam Islam disebut dirham diciptakan oleh Allah sebagai Sang Pencipta diciptakan sebagai penengah diantara seluruh barang berharga agar dapat menjadi hakim bagi keduanya sehingga harta tersebut dapat diukur nilainya.   

Dalam konsep Islam, uang dinyatakan sebagai barang publik, barang milik masyarakat yang mana kegiatan menimbun uang adalah hal yang dilarang dalam Islam. Penimbunan uang dan membiarkan uang tidak bergerak produktif serta tidak beredar dianggap akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sehingga kegiatan penimbunan uang dalam Islam dilarang dan uang memiliki konsep flow concept.

Awal Mula Hadirnya Uang dalam Islam

Dalah sejarah perjalanan uang dalam Islam, uang sudah digunakan dan dikenal bahkan sejak sebelum zaman Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam. Namun penggunaannya merupakan adopsi yang diambil dari budaya Romawi/Roma dan Persia karena bangsa Arab banyak melakukan interaksi berupa hubungan perdagangan dengan kedua bangsa tersebut.

Pada masa Jahiliyah, masyarakat Mekkah telah melakukan kegiatan perdagangan dengan bangsa Roma dan Persia serta menggunakan kedua uang bangsa tersebut sebagai alat tukar perdagangan. Uang yang dipergunakan pada masa tersebut ada berbagai macam, beberapa diantaranya adalah Dinar Hercukes, Bizantium serta Dirham Dinasti Sasanid Irak.

Selain tiga jenis itu, sebagian juga terdapat mata uang Yaman dan Himyar. Hal tersebut menandakan bahwa bangsa Arab belum memiliki mata uang sendiri. Hal ini bahkan terus berlanjut pada jaman kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad tetap menggunakan dan tidak mengubah mata uang tersebut.

Perkembangan Uang dalam Sejarah Islam Hingga Saat ini

Pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, Nabi tidak melakukan perubahan pada uang yang digunakan dan beredar di masyarakat karena kesibukan yang dijalankan Nabi pada kala itu masih berfokus pada memerkuat sendi-sendi dan ajaran-ajaran Islam di tanah Arab. Pada kepemimpinan Umar bin Khatab pun penggunaan mata uang ini belum berubah karena beliau yang sibuk dalam ekspansi wilayah.

Pada tahun 18 Hijriah, barulah dirham Islami mulai dicetak dengan masih mengikuti bentuk dari dirham Sasanid namun ditambahkan beberapa kalimat tauhid. Kalimat-kalimat yang diukur dalam dirham Islami misalnya ialah kalimat Alhamdulillah, Bismillah, Umar, Bismillahi Rabi dan yang pasti terdapat dirham bertuliskan kalimat Muhammad Rasulullah.

Kemudian pada masa kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan (sekitar 65 Hijriah – 86 Hijriah), sekitar tahun 76 Hijriah, barulah dirham Islami dicetak dengan model sendiri tanpa adanya unsur bizantium dan Persia. Dimana dalam satu timbangan dinar senilai 22 karat dan dirham 15 karat.

Keberadaan dan penggunaan dirham Islami ini membawa dampak positif dalam bidang politik dan ekonomi. Dampak tersebut diantaranya terjaganya stabilitas ekonomi, berkurangnya manipulasi dan tindakan pemalsuan uang.

Pemerintahan dan urusan percetakan uang kemudian mulai dicampuri oleh bangsa Turki. Percetakan uang mulai dicampur dengan tembaga sehingga menurunkan nilai mata uang. Percetakan uang tembaga atau yang disebut fulus bahkan mulai meluas pada masa Dinasti Mamluk yang mengakibatkan terjdinya penurusan nilai uang serta inflasi besar.

Maqrizi kemudian memberi titah bahwa uang selain dinar dan dirham tidak akan diakui. Pada tahun 1534 dinyatakan perbandingan kurs uang yang berlaku ialah emas dan perak dengan perbandingan 1:15. Pemerintahan Usmaniyah pada tahun 1839 kemudian menerbitkan uang bernama gaima dalam bentuk kertas.

Namun nilai uang kertas gaima ini terus merosot sehingga penggunaannya secara luas tidak lagi dipercaya oleh masyarakat.

Pada perang dunia I, sekitar tahun 1914, seperti halnya Turki dan negara-negara lainnya, diberlakukan uang kertas sebagai mata uang resmi satu-satunya dan memberhentikan penggunaan uang logam dari emas sebagai alat tukar atau alat pembayaran.

Hal inipun disepakati dan diikuti bukan hanya oleh masyarakat Islam di Mekkah namun juga seluruh dunia. Masyarakat Mekkah mengikuti karena nilai uang dinar dan dirham terus merosot karena terjadi penurunan pada bahan baku pembuatannya. Sehingga demi mencapai keadilan dalam perdagangan, penggunaan uang kertas dinilai baik dan disepati.

Pada tahun 1976, seluruh dunia secara resmi meninggalkan penggunaan emas sebagai alat pembayaran dan beralih pada mata uang secara resmi.

Dalam Islam, pembayaran zakat dan mahar pun secara sah mulai dilakukan dengan menggunakan uang kertas yang resmi berlaku di masyarakat. Menurut Islam, uang kertas sama kedudukannya dengan emas dan perak dalam Al-Quran yaitu sebagai alat pembayaran yang sah ketika keabsahannya telah diakui oleh khalayak ramai.

The post Sejarah Uang dalam Islam: Awal Mula Hingga Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-jumlah-uang-beredar Thu, 29 Jul 2021 10:42:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25957 Menurut Sukirno (2009, h. 124) menyatakan bahwa di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh kebijakan dari bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang melalui kebijakan moneter. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah: Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneterKebijakan Bank Sentral meliputi : Politik diskonto Politik […]

The post 7 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut Sukirno (2009, h. 124) menyatakan bahwa di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh kebijakan dari bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang melalui kebijakan moneter.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah:

  1. Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneter
    Kebijakan Bank Sentral meliputi :
    • Politik diskonto
    • Politik pasar terbuka
    • Politik cash ratio
    • Politik kredit selektif.
  2. Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan
    Kebijakan ini bertujuan untuk menambah peredaran uang dengan cara mencetak uang logam dan uang kertas yang nominalnya kecil.
  3. Menciptakan uang giral
    Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan surat berharga.
  4. Tingkat pendapatan masyarakat
    Dalam hal ini tingkat pendapatan masyarakat sangat mempengaruhi jumlah uang yang beredar, karena dapat mengukur daya beli masyarakat terhadap suatu barang.
  5. Tingkat Suku bunga Bank
    Semakin naik tingkat suku bunga akan membuat tingkat pembelian semakin menurun karena nilai jual barang yang semakin naik. Dan begitupun sebaliknya, jika suku bunga rendah akan menjadikan daya beli masyarakat meningkat dikarenakan harga barang yang murah.
  6. Selera Konsumen
    Semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu barang maka harga barang tersebut akan terdorong naik, sehingga akan mendorong jumlah uang yang beredar semakin banyak, demikian sebaliknya.
  7. Kebijakan Pemerintah
    Dalam hal ini adalah kebijakan pemerintah dalam hal kredit. Hal inilah yang dapat mendorong daya beli masyarakat yang kemudian mendorong jumlah uang yang beredar.

The post 7 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>