verba - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/verba Fri, 22 Jul 2022 05:02:16 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico verba - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/verba 32 32 Verba: Pengertian, Jenis, Ciri – Ciri dan Contoh https://haloedukasi.com/verba Wed, 20 Jul 2022 02:40:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37254 Pengertian Verba Dalam sebuah kalimat, verba adalah salah satu aspek yang penting. Ketidakhadiran verba dalam sebuah kalimat membuat kalimat tersebut menjadi tidak terbentuk secara lengkap. Hal ini disebabkan karena verba dapat menjelaskan atau mengungkapkan tentang perbuatan, keadaan, atau bahkan tindakan dalam kalimat. Verba, menurut KBBI, merupakan kata yang dapat menjelaskan proses, menunjukan perbuatan, ataupun menggambarkan […]

The post Verba: Pengertian, Jenis, Ciri – Ciri dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Verba

Dalam sebuah kalimat, verba adalah salah satu aspek yang penting. Ketidakhadiran verba dalam sebuah kalimat membuat kalimat tersebut menjadi tidak terbentuk secara lengkap. Hal ini disebabkan karena verba dapat menjelaskan atau mengungkapkan tentang perbuatan, keadaan, atau bahkan tindakan dalam kalimat.

Verba, menurut KBBI, merupakan kata yang dapat menjelaskan proses, menunjukan perbuatan, ataupun menggambarkan keadaan tertentu. Pengertian verba dalam wikipedia juga tidak jauh berbeda, yakni sebuah kelas kata yang menyatakan suatu pengalaman, kejadian, tindakan, dan pengertian dinamis lainnya.

Verba dapat disebut juga dengan kata kerja. Fungsi utama verba adalah untuk menunjukan dan menjelaskan mengenai subjek yang tertulis dalam kalimat. Kebanyakan kata verba menduduki posisi predikat dalam sebuah kalimat atau frasa.

Selain pengertian diatas, verba juga dapat diartikan sebagai sebuah kata kerja yang mengulas kejadian, tindakan, atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek.

Pengertian Verba Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian verba menurut beberapa ahli.

  • Sudaryanto (1991)

Menurut Sudaryanto pada tahun 1991, verba merupakan kata yang menyatakan suatu perbuatan dalam mode perintah ataupun bervalensi dengan aspek keberlangsungan, misalnya ‘lagi’ atau ‘sedang’

  • Keraf (1991)

Menurut Keraf pada tahun 1991, verba dapat disempurnakan dengan memberikan kata-kata yang menjelaskan gerakan badan atau suatu kejadian. Kondisi tersebut dapat membantu mempertegas batasan antar kata dalam menyatakan tindakan, proses, gerak, perbuatan, keadaan, atau suatu kejadian.

  • Finoza (2004)

Menurut Finoza pada tahun 2004, verba merupakan kata yang menjelaskan perbuatan, tindakan, proses, atau keadaan yang tidak termasuk dalam sifat. Verba umumnya memiliki fungsi sebagai predikat dalam kalimat.

  • Kentjono (2010)

Menurut Kentjono pada tahun 2010, verba merupakan sebuah kata yang didahului oleh kata benda, sebagai subjek, dan diikuti oleh kata benda lainnya, sebagai objek. Selain itu, verba juga dapat didahului oleh kata pelengkap, misalnya ‘sudah’, atau ‘sedang, dan juga dapat didahului oleh kata lainnya, termasuk ‘silahkan’ dan ‘tolong’.

  • Mess (1992)

Menurut Mess pada tahun 1992, verba merupakan kata yang umumnya menyatakan suatu perbuatan, pekerjaan, atau gerak.

  • Lenny Nuraeni (2015)

Menurut Lenny Nuraeni pada tahun 2015, verba berasal dari bahasa latin yang disebut verbum dan berarti ‘kata’. Verba adalah kelas kata untuk pemakaian gambaran tindakan, pengalaman, keberadaan, pengertian dinamis, dan beberapa kondisi lainnya

  • Kridalaksana (2005)

Pada tahun 2005, Kridalaksana mengatakan bahwa verba tergolong dalam satuan gramatikal dan dapat diketahui saat seseorang melihat kemungkinan kata yang melekatinya, misalnya partikel kata atau kata lain yagn sepadan dengannya. Beberapa kata yang tidak dapat melekat pada verba adalah ‘di’, ‘ke’, ‘dari’, atau kata lainnya dalam kelas yang sama.

  • Kridalaksana (2011)

Pada tahun 2011, Kridalaksana kembali memberikan pengertian mengenai vera, yaitu kata yang umumnya berfungsi sebagai predikat. Dalam beberapa bahasa lainnya, verba dapat memiliki ciri morfologis, termasuk kata, aspek, pesona, atau jumlah.

Jenis Verba

Verba dapat dikelompokan dalam beberapa jenis menurut klasifikasi tertentu. Beberapa pembagian jenis verba adalah sebagai berikut, yaitu :

  • Menurut Objeknya
    • Verba Transitif, yaitu verba yang diikuti dengan objek sehingga makna kalimat tersebut diketahui, misalnya :
      • Ibu sedang membuat roti,
      • Kakak menendang bola dengan keras.
      • Aku mencari jam tangan yang hilang.
    • Verba Instransitif, yaitu verba yang bisa menggambarkan arti kalimat dengan jelas walaupun tidak disertai dengan objek, misalnya :
      • Dino makan di dapur.
      • Dina menangis tersedu-sedu.
  • Menurut Bentuknya
    • Verba Dasar, yaitu verba yang tidak mengalami proses afiksasi (penambahan imbuhan), pemajemukan, penyerapan, dan tidak dapat diuraikan menjadi bentuk yang lebih sederhana, misalnya :
      • Lari
      • Baca
      • Minum
      • Makan
      • Pergi
      • Beli
      • Jual
      • Tidur
    • Verba Turunan, yaitu verba yang telah mengalami perubahan, termasuk penambahan imbuhan ataupun mengalami pemajemukan. Lima kategori verba turunan yaitu:
      • Bebas afiks manasuka (verba dasar yang diberikan imbuhan namun memiliki fungsi yang sama dengan verba dasar tanpa imbuhan), misalnya membaca, mencari bekerja.
      • Bebas afiks wajib (kata yang diberikan imbuhan agar dapat digunakan sebagai verba), misalnya mendarat, melebar, mengering.
      • Terikat afiks wajib (kata yang terikat dengan imbuhan wajib tertentu), misalnya mengungsi, berjuang, bertemu, berpisah.
      • Reduplikasi (verba yang mengalami pengulangan), misalnya mencari-cari, bergoyang-goyang, menari-nari.
      • Majemuk (verba yang terbentuk dari gabungan 2 kata berbeda dan memberikan arti baru), misalnya cari mati, cuci darah.
  • Menurut Bentuk Lainnya
    • Verba Benefaktif, yaitu verba yang menunjukan sebuah tindakan atau pekerjaan untuk orang lain dan umumnya memiliki imbuhan me- dan -kan, misalnya :
      • Adik setiap pagi menyebrangkan nenek itu.
      • Ibu membuatkan bekal untuk anak-anaknya.
      • Aku membelikan mainan untuk kedua adikku.
      • Ayah memandikan kucing kami setiap hari minggu.
    • Verba Reflektif, yaitu verba yang menunjukan tindakan untuk dirinya sendiri dan umumnya menggunakan imbuhan me- atau ber-, misalnya:
      • Adik berlari di tepi pantai.
      • Kucing bersembunyi dibalik pagar rumah.
      • Ayah selalu mencukur kumisnya sebelum bekerja.
      • Ibu selalu merias diri sebelum berangkat kerja.
    • Verba Resiprok, yaitu verba yang menambarkan suatu tindakan atau aktivitas yang dikerjakan oleh dua orang dan sering menggunakan imbuhan ber- dan -an, misalnya:
      • Saya bersalaman dengan ibu guru.
      • Aku berpandangan dengan adik.
      • Ayah dan ibu bergandengan tangan.
  • Menurut Subjeknya
    • Verba Aktif, yaitu verba dengan subjek sebagai pelaku utama dan dapat memiliki imbuhan me- atau ber-, misalnya :
      • Ayah membaca koran di teras.
      • Kakak sedang memperbaiki motornya.
      • Ibu menyapu halaman rumah.
    • Verba Pasif, yaitu verba dengan subjek sebagai korban dari kata kerja tersebut dan dapat memiliki imbuhan di- atau ter-, misalnya :
      • Ayam sedang digoreng ibu di dapur.
      • Sepeda itu dibeli oleh Ayah.
      • Piring kuning dipakai adik untuk bermain.

Fungsi Verba

Beberapa fungsi verba yang dapat anda temui dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut, yaitu:

  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Predikat, misalnya:
    • Sepatu miliknya antibasah.
    • Ayah dan ibu berpelukan dengan penuh cinta.
    • Pekerjaannya mengajari.
    • Orang tua ku sangat suka berkebun.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Subjek, misalnya :
    • Berolahraga secara rutin dapat melancarkan aliran darah.
    • Makan buah dapat mengurangi kemungkinan penyakit kanker.
    • Menari sudah menjadi kegemarannya sejak kecil.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Objek, misalnya:
    • Ayah mengajarkan melukis layang-layang kepada adik.
    • Akhirnya, pacarku mencoba makan makanan yang berkuah itu.
    • Dia mencoba tidur tanpa bantal malam ini.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Pelengkap, misalnya:
    • Ibu merasa sangat beruntung hari itu.
    • Perampok itu sudah berhenti merampok bank sejak setahun yang lalu.
    • Aku sudah lama berhenti bernyanyi.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Keterangan, misalnya :
    • Aku pergi bersepeda
    • Kakak sudah pulang bekerja
    • Kemarin, bibi datang berkunjung.
  • Verba dengan Sifat Atributif, misalnya :
    • Ayah tidur tidak boleh diganggu
    • Beberapa dusun di wilayah itu dalam situasi berbahaya
  • Verba dengan Sifat Apositif, misalnya :
    • Pekerjaan ayah yang dulu, mengajar, sudah tidak dilakukan lagi.
    • Usaha kakakku, berjualan pakaian di pasar, tidak berkembang.

Ciri-Ciri Verba

Menurut Akhmad Sofyan pada tahun 2012, dalam jurnalnya yang berjudul “Perilaku dan Makna Verba dalam Bahasa Madura”, ciri-ciri verba adalah :

  • Predikat atau inti predikat dalam sebuah kalimat
  • Makna dasar dari sebuah proses, perbuatan, atau aksi, dan tidak menggambarkan suatu sifat.
  • Tidak dapat diberikan prefiks “ter”, terutama pada verba yang menggamabrkan suatu keadaan.

Menurut Alwi pada tahun 2010, ciri-ciri atau karakteristik verba dapat anda amati sebagai perilak semantik, perilaku sintaksis, dan bentuk morfologinya. Namun, secara umum, verba memiliki ciri-ciri berikut ini, yaitu:

  • Sebagai Predikat

Fungsi utama verba adalah berdiri sebagai predikat atau inti predikat. Fungsi predikat ini dapat ditemukan dalam kalimat aktif maupun kalimat pasif. Contoh verba sebagai predikat adalah “Ibu memasak ikan hari ini” dan “aku sedang belajar di sekolah”.

  • Bermakna Inheren

Verba memiliki makna inheren atau perbuatan. Dalam kata lain, verba dapat menggambarkan proses, aksi, atau keadaan, yang bukan termasuk dalam sifat dan kualitas, dalam sebuah kalimat. Sebagai contoh, pengertian kata “makan” dalam sebuah kalimat adalah “memasukkan makanan ke dalam mulut”.

  • Bermakna Keadaan

Verba dapat bermaksud sebagai keadaan yang tidak dapat diberikan imbuhan “ter”, atau yang bermaksud “paling”. Kondisi tersebut dapat terjadi pada kata verba, misalnya “mati” atau “suka”, dan tidak dapat diubah menjadi “termati” dan “tersuka”.

  • Tidak Dapat Bergabung dengan Kata-Kata Tertentu

Verba juga tidak dapat digabungkan dengan beberapa kata sambung tertentu, terutama yang mengambarkan kondisi kesangatan, misalnya “agak”, “sangat”, dan “sekali. Jika memang ingin diikuti dengan kata-kata tersebut, verba perlu diubah dengan tambahan imbuhan, misalnya menjadi “mengecewakan sekali” dan “agak mengharapkan”.

  • Dapat Diikuti Oleh Nomina, Adverbia, dan Adjektiva

Dalam sebuah kalimat, kata verba dapat diikuti dengan nomina (kata benda), adverbia (kata keterangan), ataupun adjektiva (kata sifat). Ciri ini dapat berlakut apabila verba berposisi sebagai predikat dalam sebuah kalimat.

  • Dapat Diikuti oleh Kata Pengingkaran

Verba dalam kalimat dapat diikuti oleh kata pengingkaran, misalnya kata “tidak” dan “belum”. Contoh ciri ini adalah “aku tidak sarapan pagi ini” dan “ayah belum membawa kacamata dalam tasnya”.

Contoh Verba

Beberapa contoh kalimat aktif yang mengandung verba adalah :

  • Orang tualah yang perlu memberikan pendidikan kepribadian kepada anak-anaknya sejak kecil.
  • Aku dan Dimas sering bertemu di depan gerbang sekolah
  • Koruptor itu tetap berusaha mengelah bahwa dirinya tidak bersalah.
  • Nabila membersihkan kamarnya sendiri.
  • Walaupun sulit, ayah tetap bekerja untuk memenuhi keperluan keluarga.
  • Tetangga baru kita bertanya mengenai rumah pak RT
  • Anda perlu melupakan semua kenangan buruk di kantor yang lama.
  • Keponakanku meminta hadiah yang dulu pernah kujanjikan padanya.
  • Ibu sedang membuat kue pesanan pelanggan.
  • Ayah mengecat pagar rumah dengan warna merah muda cerah untuk menyambut ulang tahun adik.

Beberapa contoh kalimat pasif yang mengandung verba adalah :

  • Pohon besar di pinggir jalan raya tumbang ditiup badai kemarin malam.
  • Anjing kecil itu dipukuli warga sekitar.
  • Buku Andi terinjak olehku secara tidak sengaja.
  • Novel itu sudah selesai dibaca Dina.
  • Banyak penumpang wanita terhimpit dalam kereta yang penuh sesak itu.
  • Foto keluargaku dijepret oleh fotografer handal.
  • Saat musim hujan, benih mulai ditabur oleh para petani.
  • Tubuhku tertimpa bebatuan hingga tidak dapat bergerak.
  • Bekal makanan adik terbawa olehku hari ini.
  • Adik dipukul oleh temannya saat hendak memasuki kantin.

The post Verba: Pengertian, Jenis, Ciri – Ciri dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis Verba Berdasarkan Perilaku Sintaktisnya yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/jenis-verba-berdasarkan-perilaku-sintaktisnya Thu, 11 Feb 2021 03:21:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21091 Salah satu kategori kata dalam bahasa indomesia adalah verba atau kata kerja. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba merupakan salah satu unsur terpenting di dalam sebuah kalimat karena kehadiran verba mempengaruhi unsur-unsur lain yang wajib dan tidak wajib hadi hadir di dalam sebuah kalimat. Sebelumnya […]

The post Jenis Verba Berdasarkan Perilaku Sintaktisnya yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu kategori kata dalam bahasa indomesia adalah verba atau kata kerja. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba merupakan salah satu unsur terpenting di dalam sebuah kalimat karena kehadiran verba mempengaruhi unsur-unsur lain yang wajib dan tidak wajib hadi hadir di dalam sebuah kalimat.

Sebelumnya telah dijelaskan jenis-jenis verba. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai jenis-jenis verba berdasarkan perilaku sintaktisnya beserta contohnya. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.

Verba Transitif

Verba transitif merupakan verba yang memerlukan objek. Objek tersebut berupa nomina pada kalimat aktif dan berfungsi sebagai subjek pada kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut.

  • Ibu sedang membersihkan ruang tamu.
  • Ibu sedang membeli sayuran.

Frasa nomina atau nomina pada kedua kalimat di atas berfungsi sebagai objek dan juga dapat dijadikan subjek pada kalimat pasif, seperti berikut ini.

  • Ruang tamu sedang dibersihkan oleh ibu.
  • Sayuran sedang dibeli oleh ibu.

Verba transitif terbagi menjadi tiga jenis, yaitu verba ekatransitif, verba dwitransitif, serta verba semitransitif.

Verba Ekatransitif

Verba ekatransitif merupakan verba transitif yang diikuti oleh satu objek saja. Berikut contoh verba ekatransitif:

  • Mencari
  • Membeli
  • Mengerjakan
  • Membuat
  • Membawa
  • Merestui
  • Memperbaiki
  • Membelanjakan

Agar lebih jelas mengenai verba ekatransitif, perhatikan contoh kalimat berikut ini:

  • Orang itu sedang mencari pekerjaan.
  • Kami sedang membeli baju baru.
  • Adik sedang mengerjakan tugas matematika.
  • Ibu sedang membuat jus mangga.
  • Adik membawa hadiah untuk ibu.
  • Keluarganya telah merestui dia dan calon suaminya.
  • Ayah sedang memperbaiki jendela yang rusak.
  • Ibu membelanjakan banyak makanan untuk kami.

Sebagai contoh, verba membeli merupakan verba ekatransitif karena diikuti satu objek yaitu baju baru.

Verba Dwitransitif

Verba dwitransitif merupakan verba transitif yang diikuti oleh dua nomina, satu sebagai objek dan satu lagi sebagai pelengkap. Contoh verba dwitransitif antara lain:

  • Mengambilkan
  • Mencarikan
  • Membelikan
  • Membawakan
  • Menugasi
  • Menyebut
  • Menuduh
  • Membelikan
  • Mengirimi
  • Memanggil
  • Menjuluki
  • Memberi

Agar lebih jelas mengenai verba dwitransitif, perhatikan contoh kalimat berikut ini:

  • Ibu sedang mengambilkan ayah air minum.
  • Paman sedang mencarikan adik saya pekerjaan.
  • Kami sedang membelikan ibu baju baru.
  • Nenek membawakan kami kue kering.
  • Ibu menugasi saya menjaga adik.
  • Dia menyebut dirinya orang Jawa.
  • Orang itu menuduh temannya bersekongkol dengan penjahat.
  • Ibu membelikan kami baju baru.
  • Ibu mengirimi kami banyak makanan.
  • Ayah memanggil kakak untuk makan malam bersama.
  • Dia menjuluki temannya si Gendut.
  • Nenek memberi kami kue.

Sebagai contoh, verba dwitransitif membawakan diikuti objek yaitu ayah dan pelengkap yaitu air minum.

Verba Semitransitif

Verba semitransitif merupakan verba yang objeknya bersifat manasuka, yaitu boleh ada dan juga boleh juga tidak. Contoh verba semitransitif:

  • Minum
  • Makan
  • Menonton
  • Membaca
  • Menulis
  • Menyimak

Untuk lebih jelasnya, simak contoh kalimat berikut:

  • Minum
    • Adik sedang minum jus jambu.
    • Adik sedang minum.
  • Membaca
    • Ayah sedang membaca berita.
    • Ayah sedang membaca.
  • Menonton
    • Kami sedang menonton film.
    • Kami sedang menonton.
  • Menulis
    • Dia sedang menulis surat.
    • Dia sedang menulis.
  • Makan
    • Adik sedang makan ayam goreng.
    • Adik sedang makan.
  • Menyimak
    • Ia sedang menyimak pengajian dari radio.
    • Ia sedang menyimak.

Sebagai contoh, verba menulis merupakan verba semitransitif karena verba tersebut memiliki objek yaitu surat, tetapi juga dapat berdiri sendiri tanpa objek.

Verba Taktransitif

Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakang verba tersebut yang dapat dijadikan subjek pada kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut.

  • Adik sedang mandi.
  • Dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Petani daerah ini bertanam ubi.

Verba mandi dan verba bekerja merupakan verba taktransitif karena tidak dapat diikuti nomina, sedangkan pada verba bertaman, ubi merupakan pelengkap. Dengan demikian, pada verba taktransitif terdapat verba yang memerlukan pelengkap dan verba yang tidak memerlukan pelengkap.

verba taktransitif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu verba taktransitif yang berpelengkap wajib, verba taktransitif yang berpelengkap manasuka dan verba taktransitif yang tidak berpelengkap.

Verba Taktransitif yang Berpelengkap Wajib

Verba jenis ini merupakan verba taktransitif yang kehadiran pelengkap bersifat wajib hadir. Contoh verba ini antara lain:

  • Berdasarkan
  • Kehilangan
  • Merupakan
  • Berkesimpulan
  • Berpendapat
  • Berpesan
  • Berpandangan
  • Menyerupai
  • Kejatuhan
  • Berlandaskan
  • Berjumlah
  • Bernilai
  • Merasa
  • Adalah
  • Mulai
  • Kedapatan

Agar lebih jelas, perhatikan contoh kalimat berikut ini.

  • Cerita itu berdasarkan pengalaman pribadi.
  • Dia kehilangan buku kesayangannya.
  • Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.
  • Ibu berpesan bahwa kita tidak boleh pulang kesorean.
  • Batunya menyerupai wajah manusia.
  • Dia kejatuhan daun-daun yang berguguran.
  • Kakaknya berjumlah dua orang.
  • Saya merasa sedih.
  • Januari adalah bulan pertama.
  • Dia berpendapat (bahwa) gaya hidup vegetarian mulai dilirik masyarakat.
  • Adik sudah mulai sekolah.
  • Anak itu kedapatan mencuri.

Verba-verba yang disebutkan di atas memerlukan pelengkap dalam strukturnya. Misalnya verba berdasarkan, pelengkap pengalaman pribadi bersifat wajib hadir.

Verba Taktransitif yang Berpelengkap Manasuka

Mana suka artinya boleh hadir juga boleh untuk tidak hadir. Pada verba jenis ini pelengkap tidak selalu hadir. Contoh verba taktransitif yang berpelengkap manasuka:

  • Berharga
  • Berpakaian
  • Kehujanan
  • Berpagar
  • Berdinding
  • Beratap
  • Merasa
  • Bercat
  • Berjualan
  • Bermain
  • Menjadi
  • Bernilai
  • Berwarna

Agar lebih jelas, perhatikan kalimat-kalimat berikut.

  • Kakak kecopetan di pasar.
  • Kakak kecopetan dompet di pasar.
  • Setelah pulang sekolah, Ratih berjualan di depan rumahnya.
  • Setelah pulang sekolah, Ratih berjualan gorengan di depan rumahnya.
  • Adik sedang bermain di lapangan.
  • Adik sedang bermain layangan di lapangan.
  • Makin tua makin menjadi.
  • Ayahnya menjadi guru.
  • Bajunya berwarna merah.
  • Hidupnya sangat berwarna.
  • Asetnya bernilai miliaran rupiah.
  • Pendapatnya bernilai.

Pada contoh kalimat di atas, kehadiran pelengkap bersifat manasuka, walaupun tidak dilengkapi pelengkap, kalimat-kalimat tersebut masih berterima secara gramatikal.

Verba Taktransitif yang Tak Berpelengkap

Verba jenis ini adalah verba taktransitif yang tidak memerlukan pelengkap. Berikut ini beberapa contoh verba taktransitif yang tdak berpelengkap.

  • Berdiri
  • Berlari
  • Bercanda
  • Memburuk
  • Membusuk
  • Tenggelam
  • Pergi
  • Datang
  • Terkejut
  • Duduk
  • Mandi
  • Bekerja

Agar lebih jelas mengenai verba taktransitif yang tak berpelengkap, simak contoh kalimat berikut.

  • Adik sedang duduk di teras.
  • Dia hanya becanda.
  • Kondisi kesehatannya terus memburuk.
  • Ibu sedang pergi.
  • Aku hanya terkejut.
  • Adik sedang berlari.
  • Adik sedang mandi.
  • Perahu itu tenggelam.
  • Dia bekerja untuk keluarganya.
  • Pohon itu tumbuh subur.

Verba-verba di atas tidak memerlukan pelengkap dalam pemakaiannya. Verba tersebut tidak dapat diberi pelengkap. Perlu diperhatikan bahwa frasa atau kata tertentu merupakan pelengkap tetapi sesungguhnya adalah keterangan.

Misalnya pada kalimat Pohon itu tumbuh subur, kata subur bukanlah pelengkap tetapi merupakan keterangan karena bila diparafrasakan menjadi pohon itu tumbuh dengan subur.

The post Jenis Verba Berdasarkan Perilaku Sintaktisnya yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Verba Majemuk: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/verba-majemuk Sat, 06 Feb 2021 00:19:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20745 Sama halnya dengan nomina yang dapat mengalami pemajemukkan, begitu pula dengan verba yang juga dapat mengalami pemajemukkan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai verba majemuk, mulai dari pengertian hingga contohnya. Simak pembahasan dari awal hingga akhir berikut ini. Pengertian Verba Majemuk Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indoenesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, […]

The post Verba Majemuk: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sama halnya dengan nomina yang dapat mengalami pemajemukkan, begitu pula dengan verba yang juga dapat mengalami pemajemukkan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai verba majemuk, mulai dari pengertian hingga contohnya. Simak pembahasan dari awal hingga akhir berikut ini.

Pengertian Verba Majemuk

Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indoenesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Sementara majemuk berarti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan.

Dengan demikian, verba majemuk dapat dipahami sebagai verba yang terdiri dari dua kata atau lebih yyang dihasilkan melalui proses penggabungan kata.

Verba majemuk menurut Alwi, Hasan dkk (1998:156) merupakan verba yang terbentuk melalui proses penggabungan kata dengan kata yang lain. Proses penggabungan kata selain dapat menghasilkan verba majemuk, juga dapat menghasilkan idiom.

Ciri-ciri Verba Majemuk

Agar lebih memahami mengenai verba majemuk, perhatikan ciri-ciri verba majemuk berikut ini.

  • Ciri pertama yaitu pada verba majemuk, makna yang dihasilkan dapat ditelusuri dari makna kata yang membentuknya. Berbeda dengan idiom, makna yang dihasilkan adalah makna baru sehingga tidak dapat ditelusuri secara langsung melalui kata yang membentuknya.
  • Ciri kedua yaitu urutan komponen pada verba majemuk tidak dapat dipertukarkan tempatnya, misalnya tatap muka menjadi *muka tatap
  • Ciri ketiga yaitu tidak dapat dipisahkan atau disisipi kata lain misalnya tatap muka disisipi dengan menjadi *tatap dengan muka.

Jenis Verba Majemuk

Berdasarkan bentuk morfologisnya, verba majemuk dibedakan menjadi tiga jenis yaitu verba majemuk dasar, verba majemuk berafiks, dan verba majemuk berulang, sedangkan berdasarkan hubungan komponen-komponennya, verba majemuk terbagi menjadi verba majemuk bertingkat dan verba majemuk setara.

Berdasarkan Bentuk Morfologisnya

Verba majemuk berdasarkan bentuk morfologisnya dibedakan menjadi verba majemuk dasar, verba majemuk berafiks, dan verba majemuk berulang.

1. Verba Majemuk Dasar

Verba majemuk dasar merupakan verba majemuk yang tidak berafiks dan tidak berulang, serta dapat berdiri sendiri di dalam frasa, klausa, atau di dalam sebuah kalimat.

Verba majemuk dasar dapat berupa komponen atau unsur pertama berupa verba dasar dan unsur kedua berupa nomina dasar misalnya mabuk laut dan terjun payung, unsur pertama berupa adjektiva dan unsur kedua berupa verba misalnya kurang makan dan salah dengar, serta kedua unsurnya berupa verba dasar misalnya jual beli dan pulang pergi.

Berikut ini contoh verba majemuk dasar, yaitu: mabuk laut, jumpa pers, gegar otak, kurang makan, terjun payung, tatap muka, salah dengar, salah hitung, hancur lebur, ikut campur, jual beli, jatuh bangun, pulang pergi, makan malam.

2. Verba Majemuk Berafiks

Verba majemuk berafiks merupakan verba majemuk yang di dalam strukturnya mengandung afiks. Verba majemuk berafiks dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Verba majemuk berafiks yang pangkalnya berupa bentuk majemuk yang tidak dapat berdiri sendiri di dalam kalimat
    Verba majemuk yang demikian disebut dengan verba majemuk terikat. Contoh verba majemuk terikat antara lain: beriba hati, berkembang biak, bertutur sapa, bertolak pinggang.
  • Verba majemuk berafiks yang pangkalnya berupa bentuk majemuk yang dapat berdiri sendiri dalam sebuah kalimat.
    Verba majemuk yang demikian disebut dengan verba majemuk bebas. Verba majemuk bebas dapat berdiri sendiri di dalam kalimat. Contoh verba majemuk bebas antara lain: melipatgandakan, membalas budi, memberi tahu, menganaktirikan, menggarisbawahi, menghitamlegamkan, memerahpadamkan.
  • Verba majemuk berafiks yang komponennya telah mengandung afiks terlebih dahulu
    Verba majemuk jenis ini adalah verba yang telah mengalami penambahan afiks sebelum mengalami proses pemajemukan. Contoh verba jenis ini antara lain: haus kekuasaan, hilang pikiran, dan hilang ingatan.

3. Verba Majemuk Berulang

Verba majemuk berulang merupakan verba majemuk yang mengandung proses pengulangan. Verba dalam bahasa Indonesia dapat direduplikasi jika kemajemukannya bertingkat. Contoh verba majemuk berulang misalnya:

  • goyang kaki -> goyang-goyang kaki
  • berlari kecil -> berlari-lari kecil.

Berdasarkan Hubungan Komponen- Komponennya

Verba majemuk berdasarkan hubungan komponen-komponennya dibagi menjadi dua yaitu verba majemuk setara dan verba majemuk setingkat. Berikut penjelasan kedua jenis verba majemuk tersebut.

1. Verba Majemuk Setara

Verba majemuk setara merupakan verba majemuk yang komponenya merupakan inti. Pada verba majemuk setara hubungan komponen-komponennya adalah setara karena keduanya merupakan inti. Perhatikan contoh berikut:

  • Jatuh bangun
  • Timbul tenggelam
  • Pulang pergi
  • Hilang lenyap
  • Hancur lebur.

Hubungan kedua komponen dapat dilihat dari parafrasa berikut:

  • Jatuh dan bangun
  • Timbul dan tenggelam
  • Pulang dan pergi
  • Hilang dan lenyap
  • Hancur dan lebur.

Berdasarkan parafrasa di atas dapat diketahui bahwa kedua komponen pada verba majemuk di atas adalah bersifat koordinatif, sederajat atau setara.

2. Verba Majemuk Bertingkat

Verba majemuk bertingkat merupakan verba majemuk yang hubungan komponennya berbeda tingkat. Pada verba majemuk bertingkat, salah satu komponennya merupakan inti. Perhatikan contoh berikut.

  • Jumpa pers
  • Haus kekuasaan
  • Temu wicara
  • Berani mati
  • Salah dengar.

Hubungan kedua komponen dapat dilihat dalam parafrasa berikut.

  • Jumpa dengan pers
  • Haus akan kekuasaan
  • (Ber)temu untuk berbicara
  • Berani untuk mati
  • Salah dalam (men) dengar.

Berdasarkan parafrasa di atas, diketahui bahwa hubungan kedua komponen adalah tidak setara karena salah satu komponen berfungsi sebagai atribut atau menerangkan komponen lainnya.

Contoh Verba Majemuk

Agar lebih jelas mengenai verba majemuk, perhatikan contoh verba majemuk dalamkalimat berikut ini:

  • Gejala mabuk laut di antaranya adalah mual dan lemas.
  • Besok akan diadakan jumpa pers mengenai perubahan UU KPK.
  • Ahmad mengalami gegar otak setelah jatuh dari motor.
  • Beberapa orang saat kurang makan akan mudah marah.
  • Kami akan melihat latihan terjun payung.
  • Entah kapan sekolah tatap muka akan dilaksanakan.
  • Tadi pagi kami mendengar kabar bahwa ada yang bunuh diri di dekat rumahmu.
  • Sepertinya aku salah dengar lirik lagu yang sedang kamu nyanyikan.
  • Dik, kamu salah hitung soal perkalian nomor tujuh.
  • Rumahnya hancur lebur tertimbun longsor.
  • Sebaiknya kita tidak usah ikut campur masalah Noni dengan keluarganya.
  • Pekerjaanya adalah jual beli barang bekas.
  • Ia jatuh bangun membangun usahanya dari nol hingga sukses seperti sekarang.
  • Kami pulang pergi ke sekolah diantar oleh ayah.
  • Kami sedang makan malam di rumah.
  • Ular berkembang biak dengan cara bertelur.
  • Tumbuhan dapat berkembang biak dengan cara vegetatif alami yaitu dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan itu sendiri atau secara vegetatif buatan.
  • Bertolak pinggang merupakan salah satu sikap yang membuat orang lain tidak nyaman melihatnya.
  • Pabrik itu melipatgandakan produksinya.
  • Membalas budi berarti membalas kebaikan orang lain.
  • Salah satu perilaku terpuji adalah membalas budi atas kebaikan orang lain.
  • Kami akan memberi tahu dia mengenai kabar bahagia ini.
  • Jangan lupa memberi tahu Nita mengenai perubahan jadwal ini.
  • Salah satu cara mencari ide pokok adalah menggarisbawahi kalimat yang dinilai penting.
  • Acara itu menjadi perbincangan karena dinilai menganaktirikan beberapa penampil.
  • Tidak sedikit dari kita yang jatuh bangun membangun usahanya dari nol hingga bisa sukses seperti sekarang.
  • Dia mengalami sakit perut timbul tenggelam setiap malam.
  • Kami pulang pergi ke sekolah menggunakan bus.
  • Mereka pulang pergi ke rumah sakit menggunakan angkot.
  • Jejaknya hilang lenyap bagai ditelan bumi.
  • Gedung itu hancur lebur dilalap api.
  • Sifatnya yang paling terlihat sekali adalah haus kekuasaan.
  • Kesalahpahaman ini terjadi karena kami salah dengar ucapannya.
  • Beberapa orang berani mati demi kemerdekaan.
  • Dia mengalami hilang ingatan setelah kepalanya terbentur aspal di jalanan.
  • Megalomania merupakan penyakit kejiwaan yang haus kekuasaan.
  • Sepertinya dia mendadak mengalami hilang pikiran karena terlalu stres.

The post Verba Majemuk: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Verba Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-verba Mon, 18 Jan 2021 05:40:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19278 Kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis verba. Verba merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, aksi, peristiwa, atau keadaan. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba terbagi menjadi enam jenis, yaitu verba relasional, verba material, verba mental, verba perilaku, verba verbal dan verba ekstistensial. Untuk mengetahui […]

The post 6 Jenis Verba Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis verba. Verba merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, aksi, peristiwa, atau keadaan. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan.

Verba terbagi menjadi enam jenis, yaitu verba relasional, verba material, verba mental, verba perilaku, verba verbal dan verba ekstistensial. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis verba yang telah disebutkan di atas, simak pembahasan berikut ini.

1. Verba Relasional

Verba atau kata kerja merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Sementara verba relasional merupakan kata kerja yang berfungsi menghubungkan subjek dan pelengkap.

Verba relasional berperan sebagai predikat di dalam sebuah kalimat. Dalam kalimat yang menggunakan verba relasional, maka kehadiran pelengkap bersifat wajib hadir.

Verba relasional memiliki ciri-ciri yang mempermudah kita mengidentifikasinya. Ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Menyatakan perbuatan sebab-akibat
  • Harus dilengkapi dengan unsur pelengkap
  • Menempati unsur predikat
  • Tidak dapat didahului dengan kata bukan

Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, dapat kita pahami bahwa struktur kalimat dengan verba relasional adalah sebagai berikut:

Subjek + Predikat (Verba Relasional) + Pelengkap

Verba relasional merupakan kata kerja yang menunjukan intensitas, sirkumtatif dan kepemilikan/milik. Verba relasional yang menunjukkan intensitas memiliki makna bahwa A adalah B.

Verba relasional yang menunjukkan sirkumtatif memiliki makna bahwa A di dalam B, sedangkan verba relasional yang menunjukkan milik berarti A mempunyai B.

Ketiga verba tersebut digolongkan/dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu verba relasional identifikatif yang terdiri dari verba relasional yang menunjukan intensitas. Sementara verba relasional yang menunjukkan sirkumtatif dan kepemilikan tergolong verba relasional atributif.

Contoh dari verba relasional

  • adalah
    • Nina adalah anak yang rajin.
  • merupakan
    • Verba relasional merupakan verba yang menunjukkan sebab akibat.
  • memiliki
    • Dia tidak memiliki tempat tinggal.
  • bersifat
    • Kata – katanya bersifat persuasif.
  • menduduki
    • Nia menduduki peringkat kedua di lomba menulis kemarin
  • termasuk
    • Tomat termasuk tumbuhan dikotil.
  • menyebabkan
    • Kurang olahraga dapat menyebabkan insomnia.
  • berdampak
    • Membentak anak akan berdampak pada psikologis anak di masa yang akan datang.

2. Verba Mental

Verba mental merupakan kata kerja yang menyatakan reaksi/respon seseorang terhadap suatu kondisi atau tindakan dan pemikiran terhadap sesuatu. Verba mental seringkali kita temukan pada teks eksposisi. Verba mental memiliki ciri-ciri antara lain:

  • Tidak merujuk pada perbuatan fisik
  • Terdapat pemicu adanya verba mental seperti peran orang lain, fenomena atau keadaan yang dihadapi
  • Menduduki fungsi predikat di dalam kalimat
  • Merujuk pada kata hasil dari pemikiran, perasaan, atau presepsi, seperti berpikir, sedih, memahami.

Karena verba mental merupakan verba yang menunjukkan respon terhadap sesuatu maka pada kalimat yang menggunakan verba mental, terdapat kalimat pemicunya. Kata kerja mental memproyeksikan pengalaman kita mengenai pemikiran, keinginan, perasaan, dan presepsi sehingga berhubungan dengan perasaan seseorang bukan perbuatan fisik.

Berikut ini contoh verba mental:

  • menerima
    • Lina menerima gaji pertamanya hari ini.
  • menolak
    • Rudi menolak tawaran pak Usman untuk mengantarnya pulang ke rumah.
  • tertawa
    • Adik tertawa keras setelah mendengar lelucon dariku.
  • menangis
    • Adik menangis saat terjatuh di halaman.
  • khawatir
    • Adi khawatir dimarahi bu guru karena lupa mengerjakan PR.
  • berpendapat
    • Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein dapat mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak.

3. Verba Material

Verba material merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik yang dapat dilihat secara nyata oleh partisipan. Berikut ini ciri-ciri verba material:

  • Berupa perbuatan fisik’
  • dibentuk dari nomina
  • dapat dilihat oleh partisipan

Struktur kalimat dengan verba material adalah

Subjek + Verba Material (Predikat) + Objek

Contoh dari verba material antara lain:

  • melihat
    • Ayah dan Ibu sedang melihat festival kembang api.
  • membaca
    • Ayah sedang membaca koran di teras.
  • menulis
    • Adik gemar sekali menulis cerita pendek.
  • memukul
    • Dia memukul bola itu sekuat tenaga.
  • mendengar
    • Kami sudah mendengar berita tentang kepindahaan Ani.
  • memotong
    • Ibu sedang memotong buah dengan pisau.
  • memakan
    • Burung itu sedang memakan cacing.
  • meminum
    • Adik sedang meminum jus mangga buatan ibu.

4. Verba Tingkah Laku

Verba tingkah laku atau verba perilaku merupakan kata kerja yang merujuk pada tindakan yang dilakukan dengan ungkapan verbal. Ungkapan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang sulit dilihat secara langsung. Verba perilaku banyak ditemukan pada teks cerita sejarah.

Adapun ciri-ciri verba tingkah laku antara lain:

  • Merujuk pada ungkapan verbal.
  • Tidak merujuk pada tindakan fisik
  • Menduduki fungsi predikat di dalam kalimat

Contoh verba tingkah laku:

  • menatap
    • Ani menatap lama rumah lamanya dengan perasaan sedih.
  • menyaksikan
    • Kami menyaksikan penandatanganan perjanjian jual beli rumah itu.
  • memandangi
    • Dia sedang memandangi lukisannya sendiri.
  • merasa
    • Kami merasa lelah setelah seharian membantu ayah menanam bunga di halaman.

5. Verba Verbal

Verba verbal merupakan kata kerja yang menunjukkan pemberitahuan. Dalam verba verbal terdapat pewicara, verba verbal, dan wicara. Wicara merupakan rangkaian bunyi bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi, sedangkan pewicara merupakan orang yang menuturkan wicara. Contoh dari verba verbal antara lain:

  • memberitahukan
    • Bu guru akan memberitahukan jadwal ujian semester besok pagi.
  • mengatakan
    • Ayah mengatakan kepada ibu akan lembur malam ini.
  • berkata
    • Adik berkata bahwa dia mendapat nilai bagus tadi di sekolah.

6. Verba Eksistensial

Verba eksistensial merupakan kata kerja yang menunjukkan keberadaan sesuatu. Verba eksistensial menunjukkan keeksistensian sesuatu. Partisipan yang ditunjukkan verba eksistensial disebut dengan eksisten. Letak esisten umumnya di belakang verba eksistensial. Contohnya:

  • Ada
    • Ada beberapa lapangan sepak bola di desa ini.
  • Terdapat
    • Terdapat tiga sekolah dasar di desa ini.

The post 6 Jenis Verba Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>