vulkanisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/vulkanisme Tue, 20 Dec 2022 09:01:37 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico vulkanisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/vulkanisme 32 32 Ketahui 5 Danau Vulkanik di Indonesia https://haloedukasi.com/danau-vulkanik-di-indonesia Tue, 20 Dec 2022 09:01:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40143 Danau adalah cekungan besar yang berisi air, danau merupakam perairan yang berada di daratan. Danau ada yang proses terbentuknya alami dan buatan, salah satu jenis danau yang terbentuk secara alami salah satunya adalah danau vulkanik. Danau vulkanik disebut juga danau kawah, danau ini terbentuk pasca aktivitas gunung berapi. Ketika gunung berapi meleus dan mengalami erupsi, […]

The post Ketahui 5 Danau Vulkanik di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Danau adalah cekungan besar yang berisi air, danau merupakam perairan yang berada di daratan. Danau ada yang proses terbentuknya alami dan buatan, salah satu jenis danau yang terbentuk secara alami salah satunya adalah danau vulkanik.

Danau vulkanik disebut juga danau kawah, danau ini terbentuk pasca aktivitas gunung berapi. Ketika gunung berapi meleus dan mengalami erupsi, batuan yang menutupi kawah atau kepundan akan terlempar dan mengeluarkan berbagai material.

Akibat aktivitas gunung berapi tersebut, maka terbentuk lubang berukuran besar yang pada akhirnya akan terisi air lalu membentuk sebuah danau. Salah satu karakteristik danau vulkanik yaitu terletak di puncak gunung, maka dari itu biasanya danau vulkanik juga mengandung belerang atau sulfur.

Danau vulkanik lebih dangkal jika dibandingkan danau tektonik, selain itu kualitas air pada danau vulkanik juga berbeda-beda tergantung pada aktivitas gunung berapi tersebut. Di Indonesia, karena berada di jalur Ring of Fire, maka tak heran jika Indonesia memiliki cukup banyak danau vulkanik.

Beberapa danau vulkanik di Indonesia bahkan terbentuk sejak zaman purba, salah satunya yang paling terkenal adalah danau Toba yang terletak di Sumatera Utara. Kebanyakan danau vulkanik di Indonesia juga memiliki pemandangan yang indah dan udara yang dingin, itulah mengapa danau vulkanik banyak dijadikan destinasi wisata. Berikut beberapa contoh danau vulkanik yang ada di Indonesia.

  • Danau Maninjau

Danau Maninjau terletak di Sumatera Barat, tepatnya berada di dalam wilayah Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Danau Maninjau terbentuk dari letusan gunung berapi purba sekitar 52 ribu tahun yang lalu, danau ini berada di ketinggian 461,50 mdpl.

Letusan yang diperkirakan berasal dari gunung Sitinjau terjadi sebelum akhirnya membentuk danau Maninjau ini, merupakan letusan besar yang melontarkan material piroklastik sebanyak kurang lebih 220-250 km3.

Danau Maninjau memiliki kedalaman mencapai 157 m dengan luas danau 97.375.000 m2. Danau ini juga menjadi salah satu destinasi wisata alam di Sumatera Barat.

  • Danau Segara Anak

Gunung Rinjani tentu sudah dikenal luas karena keindahan alamnya yang masih perawan dan sering dijadikan tujuan bagi pendaki dalam negeri maupun luar negeri, juga menyimpan keindahan danau vulkanik yang berada di dalam wilayah Gunung Rinjani. Danau Segara anak terbentuk akibat letusan Rinjani di tahun 1257.

Danau Segara Anak terletak dekat dengan Gunung Rinjani, yaitu di Desa Sembalun Lawang, Nusa Tenggara Barat. Danau ini berada di ketinggian kurang lebih 2000 mdpl dan puncak Gunung Rinjani berada di ketinggian 3726 mdpl.

Danau Segara Anak ini memiliki luas kurang lebih 1100 hektar dan kedalaman diperkirakan mencapai 230m. Nama Danau ini, yaitu Segara Anak di dalam bahasa Sasak, berarti “Anak Laut”. Para pendaki biasanya memilih tempat berkemah di tepian Danau Segara Anak, sebelum mereka melanjutkan pendakian ke puncak Rinjani.

  • Danau Tondano

Danau Tondano merupakan salah satu danau vulkanik yang berada di pulau Sulawesi, terletak di kota Tondano, provinsi Sulawesi Utara. Danau ini berada di antara pegunungan Lembean, Gunung Kaweng dan Gunung Masarang serta bukit Tampusu.

Danau Tondano yang merupakan danau terluas di Sulawesi Utara ini tak jauh dari kota Manado dan menjadi obyek wisata bagi turis dalam negeri dan mancanegara.

  • Danau Toba

Danau Toba yang telah dikenal sebagai ikon pariwisata di Sumatera Utara adalah salah satu danau vulkanik. Danau ini merupakan danau terbesar di Asia Tenggara. Danau Toba memiliki panjang 100 km dan lebarnya mencapai 30 km, uniknya, Danau Toba memiliki sebuah pulau vulkanik di tengahnya, yaitu Pulau Samosir.

Danau Toba merupakan danau yang terbentuk akibat letusan dahsyat gunung api purba sekitar 75 ribu tahun yang lalu. Letusan tersebut turut menciptakan perubahan iklim di bumi dan mengakibatkan kepunahan mahkluk hidup.

Danau Toba berada di ketinggian 900 mdpl dan dikelilingi 7 kabupaten yaitu Kabupaten Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir dan Toba Samosir. Hal yang menarik dari danau Toba yaitu Pulau Samosir yang berada di tengahnya juga memiliki dua danau, yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang.

Danau Toba dikelilingi oleh pegunungan dan bukit-bukit indah serta hawa pegunungan yang sejuk, di sekitar danau ini juga terdapat beberapa air terjun. Danau Toba menjadi salah satu devisa negara karena menjadi destinasi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.

  • Danau Kelimutu

Danau Kelimutu adalah danau vulkanik yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, danau ini letaknya di dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu. Danau Kelimutu terdiri dari 3 danau dengan warna yang berbeda-beda.

Danau Kelimutu pertama kali ditemukan di tahun 1915 oleh orang Belanda bernama Lio Van Such Telen. Di tahun 1992 Danau Kelimutu diresmikan menjadi wilayah konservasi alam.

Danau ajaib ini disebut juga Danau Tiga Warna dan pernah diabadikan menjadi gambar pada mata uang lima ribu rupiah. Danau Kelimutu terletak di ketinggian 1.639 mdpl.

The post Ketahui 5 Danau Vulkanik di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 6 Danau Vulkanik di Dunia https://haloedukasi.com/danau-vulkanik-di-dunia Mon, 12 Dec 2022 08:37:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39976 Danau merupakan cekungan dengan ukuran yang luas yang di dalamnya tertampung air, dikelilingi oleh daratan dan tidak terhubung langsung dengan lautan. Biasanya air danau berasal dar air hujan yang tertampung, air sungai, mata air dan rembesan. Secara umum hanya ada dua jenis danau, yaitu danau yang proses terbentuknya alami dan danau buatan. Danau buatan biasanya […]

The post Ketahui 6 Danau Vulkanik di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Danau merupakan cekungan dengan ukuran yang luas yang di dalamnya tertampung air, dikelilingi oleh daratan dan tidak terhubung langsung dengan lautan. Biasanya air danau berasal dar air hujan yang tertampung, air sungai, mata air dan rembesan.

Secara umum hanya ada dua jenis danau, yaitu danau yang proses terbentuknya alami dan danau buatan. Danau buatan biasanya dibuat dengan tujua tertentu, misalnya sebagai cadangan air, sumber irigasi daerah dan sebagai pembangkit energi.

Ada 8 macam danau dilihat dari proses terbentuknya, yaitu:

  • Danau glasial, danau yang terbentuk dari proses erosi gletser dan cekungannya terisi air dan menjadi danau.
  • Danau tektonik, danau yang terbentuk akibat proses tektonik (patahan dan lipatan).
  • Danau vulkanik, danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi
  • Danau terbendung, danau yang terbentuk dari pembendungan aliran air.
  • Danau karst, danau yang terbbentuk dari proses pengendapan material yang dibawa arus sungai, biasanya terjadi di daerah pantai.
  • Danau buatan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan air seperti irigasi, rekreasi, perikanan, PLTA dan sebagainya.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi, aktivitas vulkanik menjadi hal umum yang sudah sering kita dengar atau mungkin juga ikut merasakan dampaknya.

Aktivitas vulkanis di bumi ini sudah terjadi sejak lebih dari ratusan tahun yang lalu, salah satu buktinya adalah terbentuknya beberapa danau vulkanik yang ada di dunia, termasuk di Indonesia.

Danau vulkanik disebut juga danau kawah, danau ini terbentuk karena aktivitas gunung berapi. Maka biasanya letak danau vulkanis berada di bagian puncak gunung berapi dan seringkali mengandung belerang.

Proses terbentuknya danau vulkanis melalui tiga tahap:

  • Proses pertama yaitu adanya kaldera gunung berapi yang runtuh karena terjadi erupsi sangat besar, kaldera atau kawah lebar dan membentuk seperti cicin yang lebar dan dikelilingi sisi-sisi yang curam.
  • Kaldera tersebut menjadi pusat deposisi sedimen-sedimen yang berupa subaerial, longsoran dan sebagainya. Semua sedimen tersebut terakumulasi di permukaan dasar serta tepi kaldera.
  • Ketika erupsi terjadi dan vulkanisme aktif, terjadilah pengisian sedimen lebih banyak. Ketika proses ini terjadi akan terjadi erosi pada dinding kaldera yang membuat danau lebih luas dan tepiannya lebih dangkal.

Salah satu ciri utama danau vulkanik adalh airnya tidak mengalir, karena danau vulkanik sebenarnya hanya sebuah kubangan yang sangat besar. Ciri-ciri lain danau vulkanik, antara lain:

  • Letak danau berada di kawasan gunung berapi, biasanya berada di bagian puncaknya
  • Terbentuk setelah terjadi erupsi gunung berapi
  • Air danau terisi secara alami, bisa berasal dari air hujan atau mata air
  • Air danau vulkanik memiliki kandungan belerang

Danau vulkanik tersebar di beberapa negara di dunia yang memiliki gunung berapi, proses terbentuknya juga bermacam-macam, ada yang ratusan tahun atau bahkan jutaa tahun. Berikut beberapa danau vulkanik di dunia.

Danau Nyos

Danau Nyos terletak di Kamerun, danau vulkanis ini memiliki ukuran panjang kawah hingga 2km. Tak seperti danau vulkanis yang menjadi tempat wisata, danau ini memiliki kandungan berbahaya yang sempat mengakibatkan sesak napas penduduk di sekitarnya dan juga ternak-ternak yang berada di radius 25 km.

Di bawah danau Nyos terdapat dapur magma yang secara terus menerus mengeluarkan karbondioksida dan mengubah air menjadi asam karbonat. Kejadian di tahun 1986 tersebut bahkan tercatat di dalam rekor Guinnes World karena sesak napas masal terbanyak.

Danau Towada

Danau Towada, merupakan danau kawah yang tebesar di Jepang. Danau Towada terletak di kaldera gunung berapi yang hingga saat ini masih aktif. Danau ini terbentuk akibat letusan besar Towada 13 ribu tahun yang silam.

Danau Heaven

Danau Heaven terletak di perbatasan Korea Utara dan Cina, luas danau ini mencapai 9,82 km2. Danau vulkanis ini tertutup es setiap bulan Oktober hingga Juni. Letak danau ini berada di puncak gunung Paektu. Banyak yang mengatakan danau ini adalah danau buatan, padahal dari letaknya saja sudah dapat diketahui jika danau Heaven terbentuk dari aktivitas vulkanik.

Danau Toba

Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia, berada di Indonesia tepatnya di Sumatra Utara. Memiliki panjang lebih dari 100 km dan lebak hingga 30 km dan di tengah danau tersebut terdapat pulau yang dinamakan pulau Samosir.

Danau ini terbentuk lebih dari 70 ribu tahun yang lalu, akibat aktivitas gunung purba yang super dahsyat yang juga menjadi penyebab musim dingin panjang di bumi ribuan tahun yang lalu.

Danau Crater

Danau Crater berada di Amerika Serikat, tepatnya di Crater Lake National Park, Oregon. Danau ini terbentuk 7700 tahun yang lalu akibat letusan gunung berapi Mazama. Danau Crater memiliki air yang sangat jernih dan termasuk sumber air paling murni di Amerika.

Danau Katmai

Danau Katmai atau kaldera Katmai terletak di Alaska, di kawasan yang tidak berpenghuni bagian selatan Alaska. Gunung Katmai merupakan stratovolcano atau gunung berapi komposit, danau berada di tengah gunung tersebut dengan diameter mencapai 10 km. Danau Katmai penuh dengan air sepanjang tahun.

The post Ketahui 6 Danau Vulkanik di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 8 Bentuk Gerakan Magma https://haloedukasi.com/bentuk-gerakan-magma Thu, 08 Dec 2022 03:54:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39955 Berada di garis “Ring of Fire” menjadikan Indonesia memiliki sangat banyak gunung berapi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk juga gunung api yang berada di tengah lautan. Beberapa tahun belakangan, beberapa gunung berapi di Indonesia mengalami erupsi, erupsi yang terjadi juga dapat memuntahkan magma dari dalam perut bumi. Magma merupakan batuan cair yang letaknya berada […]

The post Ketahui 8 Bentuk Gerakan Magma appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berada di garis “Ring of Fire” menjadikan Indonesia memiliki sangat banyak gunung berapi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk juga gunung api yang berada di tengah lautan. Beberapa tahun belakangan, beberapa gunung berapi di Indonesia mengalami erupsi, erupsi yang terjadi juga dapat memuntahkan magma dari dalam perut bumi.

Magma merupakan batuan cair yang letaknya berada di dalam dapur magma, dapur magma adalah tempat mengumpulnya magma, biasanya disebut juga kamar magma. Dapur magma terdiri dari banyak lapisan magma yang memiliki kerapatan yang berbeda-beda. Magma memiliki suhu yang sangat tinggi, yaitu antara 700-1300 derajat celcius.

Magma memiliki arti yang berbeda dengan lava, lava adalah magma yang sudah mencapai permukaan bumi, mengalir keluar dari permukaan bumi melalui letusan gunung berapi. Lava biasanya berbentuk cair dan akan mengalir seperti sungai, kemudian akan membeku dan menjadi batuan (Lava block).

Lava atau lahar yang mengalir berisi material vulkanik yang biasanya campuran batu, pasir , kerikil. Biasanya aliran lahar akan bertambah kencang ketika curah hujan tinggi. Lahar dingin dapat mpendengalir dengan kecepatan puluhan meter per detik, itulah mengapa ketika gunung baru saja mengalami erupsi, penduduk di sekitar gunung harus mewaspadai aliran lahar tersebut.

Magma terbentuk akibat adanya gerakan pada lempeng litosfer, ada beberapa cara sehingga magma dapat terbentuk, magma yang berada di antara lapisan mantel dan kerak bumi ini aktivitasnya juga dipengaruhi aktivitas geologi yang terjadi pada lapisan mantel bumi yang berada di bawahnya.

Tiga proses berbeda terbentuknya magma tersebut dipengaruhi oleh adanya perbedaan struktur, suhu dan tekanan yang ada di antara lapisan mantel dan kerak bumi. Berikut 3 proses pembentukan magma:

  • Decompression melting, yaitu material di atas mantel bumi yang meleleh karena adanya material panas yang naik dari perut bumi.
  • Transfer panas, yaitu melelehnya kerak bumi yang dingin akibat energi panas magma yang menyebar ke material di sekitarnya.
  • Flux melting, yaitu pelelehan yang terjadi akibat air dan karbondioksida bercampur dengan batuan . Dua senyawa tersebut melelehkan batuan dan menciptakan magma baru.

Dilihat dari material yang membentuknya, magma dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, antar lain magma basa yang mengandung 50% SiO2 dan memiliki suhu 9000-12000 derajat celcius, sifat magma ini mengalir.

Jenis magma yang ke-2 yaitu magma Intermediet memiliki kandungan SiO2 sebanyak 50%-60%, dan yang ke3 adalah magma asam yang memiliki komposisi SiO2 sebanyak 60%-70% dan memiliki suhu 8000 derajat celsius.

Karena magma merupakan material yang berupa material cair atau semi padat, maka sifatnya dinamis atau dapat bergerak. Ada dua bentuk gerakan pada magma, yaitu instrusi dan ekstruksi. Berikut penjelasan lengkap tentang bentuk gerakan magma.

Instrusi Magma

Instrusi magma merupakan gerakan pada magma yang melewati celah atau retakan di lapisan permukaan litosfer, namun magma tersebut tidak mencapai ke permukaan bumi. Instrusi magma terjadi karena adanya peningkatan tekanan dari gas penyusun magma tersebut.

Instrusi magma ada beberapa jenis, antara lain:

  • Penetrasi Dangkal

Penetrasi dangkal atau pelat penetrasi merupakan magma yang mendesak di antara dua laoisan batuan secara horisontal serta sejajar dengan lapisan batu.

  • Lakolit

Lakolit merupakan magma yang sudah menembus lapisan atas bumi dan bentuknya mirip dengan lensa cembung.

  • Korok

Korok atau gang merupakan hasil dari instrusi magma yang menerobos kemudian membeku di antara korok.

  • Diathermis

Diathermis merupakan lubang yang terdapat di antara dapur magma dan kawah gunung berapi, bentuk lubang tersebut silinder dan memanjang.

Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma merupakan keluarnya magma dari dalam perut bumi ke permukaan bumi, gerakan magma ini terjadi akibat adanya lubang atau retak yang ada di prmukaan bumi dan gerakannya diakibatkan adanya peningkatan komponen gas magma.

Ekstruksi magma ini adalag gerakan magma yang umumnya lebih dikenal dengan proses letusan gunung berapi. Ada beberapa jenis ekstruksi magma, antara lain;

  • Ekstrusi Linier

Ekstrusi linier terjadi akibat magma menyusup melalui retakan yang berkembang menjadi gunung berapi, ekstruksi jenis ini banyak terjadi di wilayah Jawa dan sudah menjadi gunung berapi aktif saat ini.

  • Ekstruksi Areal

Esktruksi areal terjadi pada magma yang letaknya sudah dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma akan meleleh di tempat-tempat pada aera tertentu.

  • Ekstruksi Sentral

Ekstrusi sentral terjadi karena magma keluar melalui saluran magma, kemudian membentuk pegunungan yang terpisah. Contoh gunung yang terbentuk dari gerakan magma jenis ini adalah gunung Krakatau.

  • Berdasarkan Material

Sedangkan berdasarkan material yang dikeluarkannya, ekstruksi magma dikategorikan menjadi 3, antara lain:

  1. Erupsi Eksplosif: Keluarnya magma dengan cara terlontarkan yang juga di dalamnya banyak materi padat.
  2. Erupsi Effusif: Magma yang keluar dengan cara meleleh serta bentuk magmanya merupakan materi cair.
  3. Erupsi Campuran: Magma yang berupa materi padat dan cair yang keluar secara bergantian.

The post Ketahui 8 Bentuk Gerakan Magma appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Letusan Gunung Api Paling Dahsyat di Indonesia https://haloedukasi.com/letusan-gunung-api-paling-dahsyat-di-indonesia Mon, 14 Nov 2022 06:27:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39410 Salah satu keajaiban yang dimiliki Indonesia adalah gunung berapi yang masih aktif dengan dahsyatnya. Gunung berapi di Indonesia bisa dibilang cukuplah banyak. Indonesia memiliki sebanyak 127 gunung berapi yang masih aktif. Tetapi yang terpantau oleh PVMBG hanyalah sebanyak 69 gunung api saja. Pada dasarnya gunung berapi memanglah perlu erupsi karena mengalami tekanan dari bawah yang […]

The post 3 Letusan Gunung Api Paling Dahsyat di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu keajaiban yang dimiliki Indonesia adalah gunung berapi yang masih aktif dengan dahsyatnya. Gunung berapi di Indonesia bisa dibilang cukuplah banyak. Indonesia memiliki sebanyak 127 gunung berapi yang masih aktif. Tetapi yang terpantau oleh PVMBG hanyalah sebanyak 69 gunung api saja.

Pada dasarnya gunung berapi memanglah perlu erupsi karena mengalami tekanan dari bawah yang menyebabkan gunung mengeluarkan isi yang ada di dalamnya. Kemudian, keluarlah material panas yang mampu menyapu segala yang ada di dekat mereka.

Indonesia pernah mengalami beberapa letusan gunung berapi yang cukup dahsyat bahkan hingga mengambil nyawa puluhan ribu orang. Sudah tahukah kalian kira-kira gunung apa yang mampu mengambil banyak jiwa karena letusannya?

Kali ini akan kita bahas 3 letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah menjadi sejarah di negara kita dan menjadi bencana yang akan selalu dikenang oleh para wargasetempat serta menjadi hal yang masih menjadi pelajaran berharga dalam berwaspada terhadap gunung berapi, terlebih bagi mereka yang tinggal dekat di daerah kawasan gunung berapi. Yuk langsung saja kita bahas, disimak, ya!

3 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat yang Terjadi di Indonesia

Dari banyaknya gunung api di Indonesia, kita hanya akan membahas sejarah dengan letusan-letusan gunung api paling dahsyat yang pernah terjadi di negara kita yang bahkan memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan banyak manusia. 3 letusannya adalah sebagai berikut:

  • Letusan Gunung Api Tambora, NTB pada tahun 1815

Dilansir dari CNN Indonesia berdasarkan data yang dilaporkan oleh Oregon State University, peristiwa gunung api yang paling mematikan, yang paling luar biasa dahsyatnya dipegang oleh gunung api Tambora yang terletak di pulau Sumbawa tepatnya di provinsi Nusa Tenggara Barat.

Letusan gunung Tambora adalah letsan yang mampu mengambil ratusan ribu nyawa. Letusan gunung ini skalanya mencapai 7 VEI (Volcanic Explosivity Index). Skala tersebut ternyata lebih tinggi bahkan 6 kali lipatnya lebih kuat dan membahayakan dari letusan gunung Krakatau. Dentuman letusan gunung ini mampu didengar oleh warga di daerah Maluku, Makassar, Batavia, hingga Sumatera Selatan.

Gunung ini saat meletus menghilangkan ¾ bagiannya sehingga kerajaan-kerajaan yang berada sangat dekat di gunung api Tambora ini hancur dan lenyap. Yang lebih parahnya lagi, akibat dari letusan gunung api Tambora tidak hanya di Indonesia.

Bukan hanya negara Indonesia yang merasakan dampaknya melainkan negara-negara lain juga seperti Eropa dan juga Amerika Utara yang mengalami musim dingin yang lebih panjang dan juga hampir seluruh negara di dunia yang mengalami cuaca ekstrem dan membuat banyak manusia yang kelaaran dan meninggal dunia.  

  • Letusan Gunung Api Krakatau pada tahun 1883

Gunung yang berada di antara pulau Sumatera dan Jawa ini masih aktif bahkan sampai hari ini. Kita tidak pernah bisa tahu dan menebak kapan gunung itu akan memuntahkan lahar nya yang dapat membuat banyak daerah mengalami akibatnya.

Pada tahun 1833 tepatnya tanggal 26-27 April gunung ini meletus dan bunyinya terdengar ke negara-negara tertangga yang berjarak 4.653 KM. Akibat dari peristiwa letusan gunung api Krakatau, kondisi dunia berubah menjadi hitam, gelap karena selama dua hari lamanya abu debu vulkanik itu menutupi atmosfer.

Gunung ini memiliki daya ledak hingga mencapai 30 ribu atom yang setara dengan peristiwa perang dunia ke-2. Pada saat letusannya di tahun 1883 ini juga ledakannya menyebabkan tsunami besar yang memiliki ketinggian hingga 40 meter. 

  • Letusan Gunung Api Gunung Toba

Gunung api yang menjadi sejarah dalam letusan terdahsyatnya di Indonesia adalah Gunung Toba. Gunung Toba merupakan gunung api yang seperti raksasa. Gunung ini adalah gunung aktif dengan kategori yang sangat besar. Gunung ini terletak di provinsi Sumatera Utara.

Gunung Toba pernah meletus sebanyak 3 kali dengan letusan terakhir yang kira-kira telah terjadi sekitar 74.000 tahun silam. Letusan ini yang menghasilkan kaldera di selatan danau toba yang terdiri dari prapat dan posea. Letusan kedua gunung dengan hasil yang sama tetapi kaldera yag terbentuk berada di utara Danau Toba tepatnya di Haranggaol dan Silalahi.

Kemudian letusan ketiga yang bisa dibilang cukup dahsyat bahkan sangat dahsyat disbanding 2 letusan  sebelumnya karena mampu menghasilkan kaldera dan menjadikan danau toba dengan pulau Samosir di tengahnya saat ini.

The post 3 Letusan Gunung Api Paling Dahsyat di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Intrusi Magma: Proses – Bentuk dan Dampaknya https://haloedukasi.com/intrusi-magma Sat, 19 Feb 2022 03:01:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31448 Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas berbagai hal tentang intrusi magma mulai dari pengertian, proses terbentuknya, macam atau jenisnya hingga dampak yang ditimbulkan.  Apa itu Intrusi Magma? Magma merupakan salah satu dari material yang dimiliki oleh bumi. Magma adalah batuan yang mencair akibat suhu panas di dalam bumi. karena berada di dalam bumi maka […]

The post Intrusi Magma: Proses – Bentuk dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
intrui magma

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas berbagai hal tentang intrusi magma mulai dari pengertian, proses terbentuknya, macam atau jenisnya hingga dampak yang ditimbulkan. 

Apa itu Intrusi Magma?

Magma merupakan salah satu dari material yang dimiliki oleh bumi. Magma adalah batuan yang mencair akibat suhu panas di dalam bumi. karena berada di dalam bumi maka magma memiliki suhu yang tinggi yakni mencapai 700-1300°C. 

Magma di dalam bumi melakukan aktivitas seperti bergerak ke atas gunung namun tidak sampai ke permukaan bumi. Aktivitas yang demikian disebut dengan intrusi magma. 

Teori intrusi magma pertama kali diperkenalkan sekitar akhir abad ke 18 sampai awal abad ke 19. Pencetus dari teori ini adalah J. Hutton. Menurunnya intrusi magma atau plutonisme adalah komponen penting dalam hipotesis perubahan siklus di kerak bumi.

Proses Terjadinya Intrusi Magma

Proses terbentuknya intrusi magma pada dasarnya sama dengan magma pada saat gunung meletus. Namun pada intrusi magma kekuatan yang didapatkan cenderung kecil sehingga hanya bisa melalui celah-celah batuan yang masih padat. 

Kekuatan yang didapat dari intruksi magma bervariasi yakni mulai dari hanya beberapa centi meter hingga puluhan kilometer. Namun seberapa kuat tekanan tersebut tetap tidak bisa membawa magma keluar ke permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga dengan peristiwa Plutonisme. 

Bentuk Intrusi Magma 

Intrusi magma dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan jenisnya. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut. 

  • Batolit

Batolit adalah salah satu jenis batuan yang terbentuk di dapur magma. Bentuk intrusi magma ini merupakan hasil dari penurunan suhu secara perlahan sehingga magma yang cair menjadi beku dan berubah menjadi batu batolit. 

Tempat beradanya batolit akan menentukan besar kecilnya letusan gunung. Semakin dalam letak batolit maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Bentuk dari batolit sendiri adalah cukup besar serta tidak beraturan. 

Contoh batolit adalah orogeni Alpine di Eropa, pegunungan Schwaner yang ada di Kalimantan, dan Half Dome di Sierra Nevada, Amerika Serikat

  • Lakolit

Lakolit adalah bentuk intrusi magma yang memiliki sifat asam. Lakolit terbentuk sebagai akibat dari adanya magma yang menyusup ke celah-celah batuan hingga batu tersebut terangkat. Benturan tersebut menyebabkan batu yang terkena mengalami perubahan bentuk terutama pada bagian bawahnya. 

Ukuran lakolit adalah yang paling kecil di antara bentuk intrusi magma yang lainnya yaitu dengan diameter 16 km dan ketebalan mulai dari ratusan meter hingga ribuan meter serta terbentuk pada kedalaman yang dangkal. Jika lebih dari itu maka tidak bisa diklasifikasikan menjadi lakolit. 

Bentuk dari lakolit yaitu mirip seperti jamur namun cenderung berupa lembaran atau planar. Lakolit pada umumnya terbentuk dari magma yang kental seperti magma pembentuk diorit, granodiorit, dan granit. Contoh lakolit adalah  Devils Tower di Wyoming, Stok-syenit lakolit bukit barber di Charlotte serta banyak dijumpai di bulan.

  • Sill

Sill merupakan salah satu bentuk intrusi magma yang tipis mirip seperti lembaran sehingga kerap disebut juga dengan sheet. Bentuk intrusi magma ini berada sejajar dengan lapisan batu induk yang sudah ada sebelumnya. 

Sill lebih sering dijumpai dengan posisi horizontal meskipun bisa juga secara vertikal. Perubahan posisi tersebut terjadi karena adanya proses tektonik. Terkadang sill kerap terlihat sama dengan aliran lava yang mengeras. Perbedaan keduanya adalah dimana sill akan menyatu dengan batuan induk lainnya serta menunjukkan pencairan parsial. 

Meskipun tipis namun sill memiliki ukuran yang cukup besar yaitu mencapai ratusan mil. Sama dengan lakolit, sill terbentuk di kedalaman yang relatif dangkal.

Berdasarkan dari jumlah intrusi magma dan kandungan batunya sill dibedakan menjadi beberapa macam seperti simple sill, simple sill, dan composite sill.

  • Diatrema

Diatrema adalah bentuk dari intrusi magma yang mengalir ke pipa silinder. Pipa silinder seperti tabung raksasa ini ada di dapur magma sampai ke permukaan bumi. Diatrema akan membentuk kerucut stuff, pipa vulkanik lainnya ketika berhasil menembus permukaan dan kawah dangkal yang disebut sebagai maar. 

Jika diatrema keluar ke permukaan maka disebut dengan erupsi. Diatrema akan muncul setelah intrusi magma. 

Diatrema memiliki nilai ekonomi contohnya yakni membentuk medan bijih galena Sullivan, diatrema Blackfoot dan  diatrema Cross. yang mengandung timbal-seng-perak di British Columbia, Kanada. 

  • Intrusi Korok atau Gang

Intrusi Korok atau disebut juga dengan gang adalah sebuah bentuk intrusi magma yang menembus dan memotong lapisan litosfer menjadi bentuk lempengan pipih.

Sekilas intrusi korok serupa dengan sill namun keduanya berbeda. Sill akan terbentuk di celah celah dua lapisan batu sedangkan intrusi korok memotong satu lempengan menjadi beberapa bagian. 

Namun nama batuan korok atau gang sudah jarang digunakan dan diganti dengan istilah Lava koheren. Intrusi ini terbentuk di sekitar kedalaman lebih dari 10 km di bawah kawah maupun kaldera. 

  • Apolisa

Apolisa adalah bagian atau cabang dari intrusi magma namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Apolisa kerap disebut sebagai urat-urat magma. 

Dampak Intrusi Magma 

Intrusi magma merupakan sebuah aktivitas magma yang mendatangkan beberapa dampak baik positif maupun negatif. Dampak dari intrusi magma antara lain sebagai berikut

Dampak Positif

Dampak positif atau manfaat dari adanya intrusi magma adalah:

  • Intrusi magma membawa banyak mineral yang memiliki nilai ekonomi yang tersimpan di dalam perut bumi. Mineral tersebut antara lain emas, tembaga, perak, timah, belerang. Kandungan mineral tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga. 
  • Membentuk sebuah pemandian air panas baru yang dapat dimanfaatkan dan dikelola sebagai tempat wisata.
  • Terbentuknya area tangkapan hujan yang baik di sekitar daerah vulkanis.
  • Abu vulkanik akan memperbaiki tanah yang kurang subur sehingga menjadi cocok untuk pertanian. 

Dampak Negatif

Dibalik manfaat yang dihasilkan oleh intrusi magma terdapat juga dampak negatif atau kerugian seperti berikut ini. 

  • Ketika lempengan kulit bumi bergeser akan menyebabkan getaran dan retakan yang dapat merusak daerah sekitarnya.
  • Saat intrusi magma berlangsung pada umumnya akan mengeluarkan gas beracun yang dapat berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup.
  • Pada saat terjadi diatrema akan menghasilkan awan panas yang dapat membahayakan apa saja yang ada di bawahnya. 
  • Meski abu vulkanik bermanfaat untuk menyuburkan tanah namun tidak baik jika terhirup oleh makhluk hidup karena akan mengganggu pernafasan dan aktivitas penerbangan. 

The post Intrusi Magma: Proses – Bentuk dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Supervulkan: Pengertian – Siklus dan Karakteristik  https://haloedukasi.com/supervulkan Fri, 11 Feb 2022 02:55:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31214 Bumi memiliki bentangan alam yang unik dan tak jarang pula yang indah. Beberapa dari mereka bahkan terkesan menakjubkan karena beberapa hal lain seperti ukurannya, aktivitasnya ataupun kemisteriusannya.  Salah satu bentangan alam yang menakjubkan dan menarik untuk dibahas adalah supervulkan. Berbagai hal mengenai supervulkan telah terangkum dalam pembahasan di bawah ini.  Apa yang dimaksud dengan Supervulkan? […]

The post Supervulkan: Pengertian – Siklus dan Karakteristik  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Bumi memiliki bentangan alam yang unik dan tak jarang pula yang indah. Beberapa dari mereka bahkan terkesan menakjubkan karena beberapa hal lain seperti ukurannya, aktivitasnya ataupun kemisteriusannya. 

Salah satu bentangan alam yang menakjubkan dan menarik untuk dibahas adalah supervulkan. Berbagai hal mengenai supervulkan telah terangkum dalam pembahasan di bawah ini. 

Apa yang dimaksud dengan Supervulkan?

Gunung adalah salah satu jenis kenampakan alam yang umum dijumpai di Indonesia dan negara-negara lain. Gunung terbagi menjadi dua jenis yakni gunung berapi aktif dan gunung berapi yang tidak aktif. 

Gunung berapi yang tidak aktif biasanya tidak akan meletus dalam jangka waktu yang lama sedangkan gunung berapi aktif akan meletus setiap saat. Ketika meletus gunung akan mengeluarkan material vulkanisnya dalam berbagai skala mulai skala kecil, besar bahkan ada pula yang sangat besar. Gunung yang mampu mengeluarkan material dalam skala besar inilah yang disebut sebagai gunung supervulkan. 

Gunung supervulkan atau dalam dunia internasional dikenal dengan istilah supervolcano ini mampu menyemburkan bahan materialnya sebanyak 1.000 mil kubik dalam sekali letusan.  Kekuatan ini beribu-ribu kali lebih besar dari erupsi gunung berapi pada umumnya. 

Fase Supervulkan 

Gunung supervulkan atau supervolcano ini memiliki fase yang dilewati sebelum erupsi. Fase tersebut dibagi ke dalam tiga tahap utama yaitu sebagai berikut. 

  • Akumulasi Magma 

Tahap pertama gunung supervulkan akan mengakumulasi magma nya terlebih dahulu. Magma ini akan terperangkap dan disimpan di dalam kerak bumi hingga pada masa tertentu dan akhirnya terdorong ke atas. 

  • Erupsi Besar

Apabila kantong kerak bumi tempat dimana magma tersimpan sudah banyak maka akan terdorong menuju ke puncak gunung. Saat ini lah terjadi ledakan yang super dahsyat. 

  • Kebangkitan 

Setelah erupsi yang maha dahsyat selesai maka fase selanjutnya adalah fase kebangkitan. Pada fase ini kolam magma gunung akan rusak dan ambruk kemudian membentuk kaldera yang baru. 

Siklus Supervulkan 

Siklus supervulkan sebenarnya masih berupa teori yang artinya bisa jadi tepat namun ada kemungkinan juga kurang tepat atau bahkan salah. Teori yang saat ini dipercaya oleh para ahli adalah gunung supervulkan akan erupsi dalam waktu 100.000 tahun sekali. 

Namun pada faktanya salah satu gunung supervolcano di dunia yakni Yellowstone terakhir meletus sekitar 640.000 tahun lalu dengan kekuatan letusannya yaitu 2.500 kali dari erupsi Gunung St. Helens tahun 1980.

Hal ini menunjukkan bahwa teori siklus supervulkan bisa saja terjadi lebih cepat atau lebih lambat. Namun yang pasti supervulkan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk mengumpulkan magma dan membentuk depresi di dalam kerak bumi.

Karakteristik Supervulkan 

Supervulkan tentu berbeda dengan gunung vulkanik lainnya. Adapun karakteristik yang dimiliki oleh supervulkan antara lain di bawah ini. 

  • Memiliki Kaldera Jumbo

Kaldera adalah kawah yang berukuran besar. Pada supervulkan umumnya memiliki kaldera yang sangat besar hingga dapat terlihat dari udara bahkan luar angkasa. Ukuran kalderanya bisa mencapai 80 km. 

  • Magma terperangkap di Kerak Bumi 

Magma di dalam supervulkan tidak dapat keluar melewati permukaan sehingga terjebak di bawah kerak bumi. 

  • Mencapai Titik Tertinggi VEI 

VEI adalah kependekan dari Volcanic Explosivity Index yakni sebuah indeks yang menyatakan besaran magnitudo ketika terjadi erupsi. ada supervulkan kekuatan magnitudo mencapai puncaknya yaitu pada  skala 8. 

Ketika terjadi letusan maka supervulkan juga mengalami supererupsi yakni mengeluarkan material setidaknya 1000 kubik. Material tersebut berisi  batuan besar, kerikil, dan asap. Erupsi supervulkan juga sangat tinggi hingga mencapai berkilo-kilo meter ke udara. 

Dampak dari Supervolcano

Pada poin sebelumnya telah disebutkan bahwa supervulkan memiliki kekuatan erupsi ribuan kali lipat dari erupsi biasa. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak yang sangat berarti bagi seluruh kehidupan di bumi. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut. 

  • Kerusakan Ekosistem 

Material yang dikeluarkan oleh supervulkan bukanlah jumlah yang sedikit bahkan sangat luar biasa. Material ini akan mempengaruhi ekosistem makhluk hidup dikarenakan bisa menyebabkan kematian pada siapapun mengingat letusan gunung berapi banyak mengandung zat-zat berbahaya. 

Debu atau abu vulkanik dapat membunuh bajan mengubur manusia, binatang, tumbuhan dan apa saja yang ada di permukaan bumi dalam sekejap. 

  • Bencana Kelaparan 

Jangkauan supervukan sangat luas bahkan dirasakan oleh belahan bumi lainnya. Sementara itu banyak tumbuhan dan binatang yang mati sehingga makhluk yang masih bertahan pun akan kelaparan karena tidak ada bahan makanan dimana-mana. 

  • Perubahan Iklim Global 

Letusan gunung akan menciptakan sebuah awan tebal begitu juga pada supervulkan yang pastinya mempunyai ukuran berkali-kali lipat. Awan-awan ini berada di atmosfer bumi sehingga bisa menghalangi sinar matahari masuk. 

Peristiwa Ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Akibatnya adalah perubahan iklim di bumi secara global. Suhu di bumi akan menurun bahkan menyebabkan terjadinya zaman es. 

Contoh Supervulkan 

Supervulkan tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Berdasarkan data, supervulkan hanya ada 20 di dunia yakni di Indonesia, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Berikut ini beberapa supervolcano di dunia. 

Gunung Tambora 

Gunung Tambora adalah gunung berapi raksasa ata supervulkan yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Sumba, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang awalnya menjulang setinggi 4.300 kemudian menyusut setelah letusan dahsyat pada 5 April 1815. 

Letusan tersebut menjadi salah satu yang paling dahsyat sepanjang sejarah dengan menewaskan sebanyak 92 ribu jiwa. Gunung yang saat ini masih berstatus aktif ini menyemburkan magma sebanyak 140 miliar ton. 

Gunung Toba

Gunung Toba merupakan supervulkan lainnya yang ada di Indonesia yakni di Sumatera Utara. Supervulkan ini bahkan meletus sebanyak tiga kali yakni pada 800 ribu tahun, 500 ribu tahun dan yang terakhir 74 ribu tahun lalu dimana ketiganya merupakan super erupsi atau letusan super. 

Gunung Toba menyemburkan magmanya ke udara sejauh 25 ribu–30 ribu km. Hasil dari letusan ini adalah terbentuknya kaldera sedalam 505 meter, lebar 30 meter dan panjang 62 mil.

Kaldera Yellowstone 

Yellowstone adalah sebuah supervulkan yang dapat kita jumpai di Pegunungan Rocky, Amerika Serikat. Erupsi terakhirnya terjadi pada 640 ribu tahun lalu dengan kekuatan letusannya setara dengan 1.000 bom atom. 

Saat ini Yellowstone sedang menjadi perhatian karena sudah sangat lama tertidur. Namun berdasarkan hasil pemantauan tidak ada tanda-tanda akan erupsi setidaknya untuk 10.000 tahun ke depan. Terdapat tiga kaldera di Yellowstone dan yang paling besar adalah berukuran 80 km. 

Kawah Ngorongoro 

Supervulkan juga ditemukan di Tanzania tepatnya di Tanzania Utara yaitu Kaldera Ngorongo. Kaldera ini mengeluarkan letusan supernya pada periode pleistosen yakni sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Letusannya membentuk 2 kaldera besar dengan ukurannya yaitu 16 km dan 19 km. 

Gunung Taupo 

Gunung Taupo adalah gunung berapi super yang ada di Selandia Baru. Letusan gunung ini  menjadi erupsi terdahsyat selama 10 ribu tahun terakhir. Semburan materialnya terlempar sejauh 50 km di udara. 

Dampak dari letusan ini adalah tertutupnya Selandia Baru oleh abu setebal 1 cm sedangkan wilayah di dekat gunung ini terkubur sedalam 100 meter. Hampir seluruh materal yang dikeluarkan gunung ini berupa batu apung dan abu piroklastik. Berdasarkan hasil pemantauan dapat dipastikan bahwa gunung ini masih akan tertidur setidaknya untuk 500 ribu tahun dari masa sekarang. 

Siberian Traps

Siberian Traps pernah memuntahkan magmanya dalam letusan super sekitar 252 juta tahun lalu. Letusan wilayah batuan raksasa ini bahkan menjadi penyebab kepunahan massal pada saat itu. Dalam erupsi tersebut,Siberian Traps memuntahkan sebanyak 200 miliar galon lava cair. 

Kaldera Aira

Kaldera Aira adalah kawah besar yang ada di Kyushu, Jepang. Kaldera sebesar 20 km×20 km ini terbentuk super erupsi sekitar 22 ribu tahun yang lalu. Kaldera ini masih aktif bahkan menjadi yang paling aktif di Jepang dengan ratusan letusan kecil setiap tahunnya. 

The post Supervulkan: Pengertian – Siklus dan Karakteristik  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Vulkanisme: Gejala – Proses dan Dampaknya https://haloedukasi.com/vulkanisme Mon, 13 Apr 2020 04:40:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5423 Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma (Batholit). Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi. Pengertian Vulkanisme Vulkanisme adalah semua peristiwa yang terjadi keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer (lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Ada dapur magma yang letaknya sangat dalam dan […]

The post Vulkanisme: Gejala – Proses dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma (Batholit). Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi.

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang terjadi keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer (lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Yang disebut terusan kepundan atau diatrema.

Ada dapur magma yang letaknya sangat dalam dan ada pula yang dekat dengan permukaan bumi.

Kedalaman dari dapur magma juga merupakan salah satu faktor kuatnya letusan dari gunung berapi tersebut.

Pada umumnya semakin dalam dari dapur magma tersebut maka semakin besar pula letusan yang bisa terjadi.

Vulkanisme juga merupakan salah satu jenis tenaga endogen, karena vulkanisme bisa membuat perubahan pada relief permukaan bumi akibat dari tenaga dalam bumi.

Kita bisa mengambil semua kesimpulan bahwa vulkanisme adalah aktivitas magma yang keluar mencapai ke permukaan pada bumi.

Gejala Vulkanisme

Gejala-gejala Awal (Pra Vulkanisme)

  • Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma.
  • Asap semakin tebal akibat panas magma.
  • Suhu naik di sekitar kawah.
  • Sumber air banyak yang kering.
  • Tanaman banyak yang layu atau kering.
  • Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah.

Gejala-Gejala Pasca (Post Vulkanis)

  • Ekshalasi
    Yaitu keluarnya sumber-sumber gas yang terdiri atas sumber gas belerang (H2S) disebut solfatar, sumber gas gas asam arang (CO2) disebut mofet, dan sumber uap air (H2O) disebut fumarol.
  • Mata air makdani
    Yaitu sumber air panas yang mengandung mineral-mineral tertentu seperti belerang atau sulfur. Contohnya di Baturaden Jawa Tengah, Gunung Rajabasa Lampung Selatan, serta Ciater dan Maribaya di Jawa Barat.
  • Geiser
    Yaitu sumber air panas yang memancar secara periodik karena adanya tekanan gas magma yang mendorong air di atasnya. Contohnya geiser yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.

Jenis-jenis Vulkanisme

  • Vulkanisme Pada Zona Divergen

Yang pertama vulkanisme pada zona divergen, yaitu adalah vulkanisme yang berupa keluarnya magma yang bersuhu sangat tinggi dan meleleh serta tanpa letusan yang sangat dahsyat.

  • Vulkanisme Pada Zona Konvergen

Yang kedua adalah vulkanisme pada zona konvergen, merupakan vulkanisme yang berupa letusan yang dahsyat yang mengeluarkan magma padat, gas, dan magma cair kental.

  • Vulkanisme Pada Zona Tengah

Yang terakhir vulkansime pada zona tengah, merupakan vulkanisme yang berupa melelehnya magma tanpa letusan yang dahsyat.

Proses terjadinya Vulkanisme

Vulkanisme menujuk kepada proses dimana material padat, cair, ataupun gas yang mulanya berada di material bumi menuju ke kerak atau permukaan bumi

Material yang berada pada mantel tersebut bersifat sangat kental atau semi-padat karena terdapat tekanan yang tinggi pada lokasi tersebut.

Namun, jika tekanan tersebut hilang, maka material akan berubah menjadi cair dan naik menuju permukaan bumi melewati kerak bumi.

Saat naik, material dapat tertahan di kerak bumi atau langsung keluar di permukaan bumi.

Seiring dengan waktu, material tersebut akan mengalami kristalisasi, pendinginan, dan pemadatan.

Material cair ini dikenal sebagai magma ketika berada dibawah permukaan bumi dan lava ketika berada di atas permukaan bumi.

Terdapat dua istilah bagi lava, yaitu intrusive dan ekstrusif, lava intrusive adalah lava yang tertahan pada kerak bumi sedangkan ekstrusif adalah lava yang keluar di permukaan bumi.

Bentang alam yang dibentuk oleh kedua lava ini disebut bentang alam vulkanik dan nantinya dapat tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan pelapukan.

Batu yang tercipta dari pendinginan lava dikenal sebagai batuan beku. Aktivitas vulkanisme memegang peran yang sangat penting bagi keberlanjutan daur batuan.

Tanpa adanya vulkanisme, tidak mungkin batu akan meleleh dan di daur ulang dalam mantel bumi.

Hasil Dari Vulkanisme

1. Benda cair

Terdiri dari:

  • Lava
    Yaitu magma yang berada di kawah (lubang kepundan) dan akan meleleh di lereng gunung apabila terjadi erupsi (letusan) gunung;
  • Lahar panas
    Yaitu lelehan lumpur panas terjadi dari lava bercampur air yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi air sebagai danau kepundan);
  • Lahar dingin
    Yaitu aliran lumpur yang terjadi dari eflata di lereng gunung yang dihanyutkan oleh aliran hujan.

2. Benda padat (eflata atau piroklastika)

Menurut ukuran butirannya, eflata dibagi menjadi:

  • Bom vulkanik
    Yaitu batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari gunung api saat terjadi letusan
  • Kerikil vulkanik
    Yaitu batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan
  • Lapili
    Yaitu batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi letusan
  • Pasir vulkanik
    Yaitu batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang kepundan gunung
  • Lapil sebesar pasir
    Yang dikeluarkan dari lubang kepundan gunung.

Menurut bahan asalnya, eflata dibagi dua, yaitu:

  • Eflata alogen
    Yaitu eflata yang bahannya berasal dari batuan litosfer pada dinding diatrema (saluran kawah) yang terbawa keluar permukaan bumi pada waktu terjadi letusan
  • Eflata otogen,
    Yaitu eflata yang bahannya terjadi dari lava yang terlempar pada waktu letusan dan langsung membeku.

3. Benda Gas

Terdiri dari:

  • Gas asam arang (CO2),
  • Gas belerang (H2S),
  • Zat lemas (N2),
  • Uap air (H2O).

Dampak Vulkanisme

Dampak Positif Vulkanisme

  • Menambah kesuburan tanah
  • Menambah jumlah material bangunan yang ada dipermukaan bumi Sebagai pembangkit listrik
  • Menyediakan sumber air mineral Sumber air panas yang mengandung belerang
  • Menambah keindahan.

Dampak Negatif Vulkanisme

  • Menimbulkan kerusakan alam
  • Menimbulkan gempa
  • Menimbulkan awan panas dan material lainnya sehingga menyebabkan kematian
  • Menimbulkan kerusakan bangunan.

The post Vulkanisme: Gejala – Proses dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>