wawancara - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/wawancara Wed, 28 Jun 2023 09:26:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico wawancara - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/wawancara 32 32 24 Contoh Wawancara Sosiologi dalam Bentuk Pertanyaan https://haloedukasi.com/contoh-wawancara-sosiologi Wed, 28 Jun 2023 09:25:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44023 Wawancara sosiologi merupakan metode penelitian yang digunakan dalam bidang sosiologi untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai pengalaman, perspektif, dan pandangan individu atau kelompok terkait fenomena sosial yang sedang diteliti. Dalam wawancara sosiologi, peneliti berinteraksi secara langsung dengan responden atau informan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman sosial individu atau kelompok, sikap, keyakinan, nilai-nilai, […]

The post 24 Contoh Wawancara Sosiologi dalam Bentuk Pertanyaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Wawancara sosiologi merupakan metode penelitian yang digunakan dalam bidang sosiologi untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai pengalaman, perspektif, dan pandangan individu atau kelompok terkait fenomena sosial yang sedang diteliti.

Dalam wawancara sosiologi, peneliti berinteraksi secara langsung dengan responden atau informan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman sosial individu atau kelompok, sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan prakteknya dalam konteks sosial tertentu.

Tujuan utama dari wawancara sosiologi adalah untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang aspek-aspek sosial yang sedang diteliti, serta untuk memahami bagaimana individu dan kelompok berinteraksi, berperilaku, dan membentuk hubungan sosial.

Wawancara sosiologi dapat digunakan untuk mempelajari berbagai topik sosial, termasuk isu-isu seperti stratifikasi sosial, gender, kelompok etnis, identitas sosial, perubahan sosial, dan interaksi sosial. Proses wawancara sosiologi melibatkan beberapa langkah, yaitu perencanan, pengumpulan data, analisis, dan pelaporan.

Berikut adalah beberapa contoh topik dan pertanyaan yang dapat digunakan dalam wawancara sosiologi.

1. Identitas Sosial dan Multikulturalisme

  • Bagaimana anda mendefinisikan identitas sosial anda?
  • Bagaimana anda mengintegrasikan diri dalam masyarakat multikultural?
  • Apakah ada konflik atau kesulitan yang Anda hadapi dalam mempertahankan identitas sosial Anda?

2. Peran Agama dalam Masyarakat

  • Bagaimana agama memengaruhi nilai, keyakinan, dan perilaku anda?
  • Apakah ada perbedaan persepsi atau konflik yang muncul antara agama dan kehidupan sehari-hari?
  • Bagaimana peran agama dalam mempengaruhi hubungan sosial dan struktur masyarakat?

3. Penyalahgunaan Narkoba dan Dampaknya

  • Apakah anda memiliki pengalaman atau pemahaman tentang penyalahgunaan narkoba dalam lingkungan anda?
  • Bagaimana penyalahgunaan narkoba mempengaruhi kehidupan sosial individu dan masyarakat?
  • Apa pendekatan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba?

4. Generasi Muda dan Teknologi

  • Bagaimana generasi muda menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka?
  • Apakah ada perubahan dalam pola interaksi sosial antara generasi muda karena pengaruh teknologi?
  • Bagaimana generasi muda memandang dampak teknologi terhadap hubungan antargenerasi?

5. Penyandang Disabilitas dalam Masyarakat

  • Bagaimana penyandang disabilitas menghadapi tantangan dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari?
  • Apa upaya yang dilakukan masyarakat untuk memfasilitasi inklusi penyandang disabilitas?
  • Bagaimana peran masyarakat dalam mendukung partisipasi dan keterlibatan penyandang disabilitas?

6. Sosialisasi Gender

  • Bagaimana proses sosialisasi gender mempengaruhi pemahaman anda tentang peran dan ekspektasi gender?
  • Apakah ada perbedaan dalam sosialisasi gender antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat?
  • Bagaimana sosialisasi gender mempengaruhi hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat?

7. Penggunaan Media Sosial dan Identitas Diri

  • Bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi cara anda mempresentasikan diri dan membangun identitas online?
  • Apakah penggunaan media sosial memengaruhi pandangan anda tentang diri sendiri dan orang lain?
  • Bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi hubungan sosial dan interaksi antara individu?

8. Kejahatan dan Kriminalitas dalam Masyarakat

  • Apakah anda pernah mengalami atau menyaksikan kejahatan di lingkungan anda?
  • Bagaimana kejahatan dan kriminalitas mempengaruhi rasa aman dan kehidupan sosial di masyarakat?
  • Bagaimana masyarakat berperan dalam mencegah dan mengatasi kejahatan?

Sangat penting untuk menyesuaikan pertanyaan dan topik wawancara dengan konteks penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, penting juga untuk menjaga etika wawancara, seperti memastikan kerahasiaan informasi dan menghormati perspektif dan pengalaman responden.

The post 24 Contoh Wawancara Sosiologi dalam Bentuk Pertanyaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Kelebihan dan Kekurangan Wawancara yang Harus diketahui https://haloedukasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-wawancara Wed, 21 Apr 2021 03:32:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24316 Untuk bisa mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan, peneliti seringkali menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara sebagai pihak yang memberikan pertanyaan serta narasumber sebagai pihak yang memberikan sistem informasi dan berbagai jenis data yang diperlukan. Untuk bisa mencapai tujuan dari wawancara ini, diperlukan peran aktif dari kedua belah pihak, pihak […]

The post 10 Kelebihan dan Kekurangan Wawancara yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk bisa mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan, peneliti seringkali menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara sebagai pihak yang memberikan pertanyaan serta narasumber sebagai pihak yang memberikan sistem informasi dan berbagai jenis data yang diperlukan.

Untuk bisa mencapai tujuan dari wawancara ini, diperlukan peran aktif dari kedua belah pihak, pihak pewawancara harus bisa mengembangkan berbagai pertanyaan yang diajukannya. Hal tersebut untuk mendukung informasi dan data yang akan diambilnya agar detail dan jelas.

Sedangkan dari pihak narasumber sendiri harus bisa memberikan informasi dan data secara objektif sesuai dengan pengetahuannya. Namun, adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada dari metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara ini.

Kelebihan Wawancara

Berikut merupakan kelebihan dari wawancara yang bisa dikembangkan lebih baik untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan.

  1. Informasi yang Didapatkan Lebih Mendalam
    Seperti yang kita tahu, wawancara seringkali digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai data serta informasi yang diperlukan. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti, bisa bersifat terstruktur ataupun tidak terstruktur. Kedua jenis tersebut disesuaikan dengan keperluan dari pihak penelitinya. Banyak peneliti yang beranggapan dengan menggunakan metode wawancara ini, data serta informasi yang didapatkan bisa lebih mendalam dan lebih detail pembahasannya. Hal tersebut dikarenakan, semua bentuk informasi ataupun data didapatkan secara langsung dari pihak pihak yang berkompeten di bidangnya ataupun pihak yang pernah mengalami peristiwa yang dituju secara langsung. Sehingga, status dari pemberi informasi ini bisa memperkuat berbagai pernyataan yang dipaparkan. Selain itu, dengan menggunakan metode wawancara ini, informasi yang diperlukan tentunya berkualitas. Tidak ada unsur manipulasi ataupun kebohongan di dalamnya. Semua asli menurut sudut pandang dari pihak narasumbernya. Yang mana semua informasi dan data yang didapatkan bisa dipertanggungjawabkan adanya. Baik dari segi keakuratan ataupun kebenaran datanya.
  2. Informasi yang Didapatkan Lebih Berkembang
    Apabila dalam proses pengumpulan data pewawancara menggunakan metode wawancara tidak structural. Ia bisa secara bebas mengembangkan berbagai pertanyaan yang diajukannya kepada narasumber. Hal itu disebabkan karena pewawancara tidak sama sekali berpedoman ataupun berpatokan dengan sistematika ataupun tata urutan pertanyaan yang harus diajukan. Dengan jenis metode wawancara tidak tidak terstruktur, pertanyaan yang telah dijawab oleh narasumber bisa lebih dikembangkan lagi oleh pewawancara untuk menjadi sebuah pertanyaan. Apabila proses tanya jawab berjalan dengan sangat interaktif antara kedua pihak ini, tentunya akan didapatkan informasi dan data yang sangat detail, akurat dan jelas. Oleh karenanya, tidak heran apabila pewawancara harus mempunyai ketrampilan berbicara dan menyampaikan pesan dengan baik. Hal tersebut bertujuan untuk bisa membangun situasi dan kondisi wawancara seperti yang diinginkan.
  3. Informasi dan Data Lebih Akurat dan Bisa Dipertanggungjawabkan
    Dalam hal ini, proses wawancara tentunya sangat memerlukan  partisipasi dari narasumber sebagai pihak yang memberikan informasi dan data yang diperlukan. Dan narasumber yang dihadirkan memang seringkali merupakan orang orang yang sudah ahli dibidangnya ataupun saksi ahli yang benar benar menyaksikan peristiwa tersebut. Sehingga atas dasar hal tersebut, data dan infomasi yang dihasilkan pun benar benar bisa dipertanggungjawabkan kebenaran dan keakuratannya.
  4. Kondisi dan Situasi Bisa Dikontrol
    Dengan metode pengumpulan data wawancara ini, mau tidak mau sang pewawancara pasti datang bertemu langsung dengan narasumber. Disitulah untuk mendapatkan informasi dan data yang maksimal, pewawancara akan terlebih dahulu mengondisikan tempat dan suasana yang ada di sekitar. Sehingga segala macam bentuk gangguan yang akan terjadi, bisa diminimalisir adanya.
  5. Data dan Informasi yang Didapat Mudah Sekali Disimpulkan
    Apabila pewawancara menggunakan metode wawancara terstruktur, ia kan berkecenderungan untuk mengajukan pertanyaan yang sama kepada tiap narasumbernya. Sehingga denga dasar pertanyaan yang sama atau bersifat homogen. Pewawancara lebih mudah menyimpulkannya. Baik disimpulkan berdasarkan jawaban terbanyak ataupun berdasarkan hal lain.

Kekurangan Wawancara

Berikut merupakan kekurangan dari metode wawancara yang perlu dipertimbangkan lagi.

  1. Informasi yang Didapatkan Cenderung Subjektif
    Seperti yang kita tahu, bahwa dalam melakukan wawancara ini pewawancara memerlukan keterlibatan dari narasumber untuk bisa menggali berbagai informasi dan data yang diperlukan. Tentunya data dan informasi tersebut yang akan dikelola untuk menjadi bahan penelitian. Oleh karena, hampir sebagian besar data didapatkan dari hasil paparan narasumber. Seringkali data yang didapatkan tidak bersifat objektif. Namun, lebih cenderung bersifat subjektif. Hal tersebut dikarenakan semua data serta informasi yang didapatkan didasarkan pada sudut pandang dan pola pikir masing masing narasumber mengenai pertanyaan yang diajukan. Terlebih apabila pewawancara menggunakan metode wawancara tidak terstruktur yang didasarkan pada data yang kualitatif. Tentunya data dan informasi yang didapatkan berkecenderungan untuk bersifat subjektif. Tergantung dengan bagaimana narasumber memaknai hal tersebut.
  2. Bergantung Pada Keterampilan Pewawancara
    Untuk bisa membangun situasi dan kondisi pada saat proses wawancara berlangsung menjadi lebih interaktif, dalam hal ini pewawancara yang memiliki kendali besar. Dengan kemampuan berbahasa, berbicara serta berkomunikasi dalam menyampaikan sebuah pesan dengan baik, pewawancara bisa mendapatkan data dan informasi yang akurat, detail serta jelas dari narasumber. Semua pertanyaan serta jawaban yang didapatkan bisa lebih dikembangkan lagi. Sehingga topic yang dibawakan bisa lebih dieksplor dan data informasi yang didapatkan pun akan lebih kompleks. Apabila pihak pewawancara tidak bisa mengembangkan topik yang ada, proses wawancara yang berlangsung akan terkesan statis dan tidak bisa berkembang.
  3. Membutuhkan Dana yang Lumayan Besar
    Mau tidak mau apabila hendak mengumpulkan informasi dengan menggunakan metode wawancara ini, pewawancara ataupun peneliti harus siap dengan berbagai dana yang diperlukan. Terlebih dana yang berhubungan mobilitas pewawancara.
  4. Seringkali Terjadi Multitafsir
    Apabila pihak pewawancara dengan narasumber banyak terjadi miss komunikasi,mungkin pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dan jawaban yang diberikan oleh narasumber bisa tidak padu, atau bahkan bisa menjadi multitafsir.
  5. Harus Dilakukan Dengan Perjanjian Terlebih Dahulu
    Proses wawancara tidak bisa dilakukan begitu saja. Melainkan harus bertahap dar proses perencanaan, perizinan dan lain sebaginya. Semua hal yang berhubungan dengan waktu, tempat harus bisa disesuaikan dan disepakati antara kedua belah pihak.

The post 10 Kelebihan dan Kekurangan Wawancara yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Narasumber: Pengertian – Tugas dan Jenisnya https://haloedukasi.com/narasumber Fri, 26 Feb 2021 07:59:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22012 Dalam menggali sebuah informasi, biasanya para pewawancara mencari seseorang yang dianggap berhubungan dengan hal atau permasalahan yang ingin diketahui. Dan agar lebih jelas lagi apa pengertian dari Narasumber, berikut akan kami berikan penjelasan secara gamblang. Pengertian Narasumber Pengertian Secara umum Narasumber adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang, baik mewakili pribadi maupun suatu lembaga yang […]

The post Narasumber: Pengertian – Tugas dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam menggali sebuah informasi, biasanya para pewawancara mencari seseorang yang dianggap berhubungan dengan hal atau permasalahan yang ingin diketahui. Dan agar lebih jelas lagi apa pengertian dari Narasumber, berikut akan kami berikan penjelasan secara gamblang.

Pengertian Narasumber

Pengertian Secara umum

Narasumber adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang, baik mewakili pribadi maupun suatu lembaga yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang suatu informasi atau menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan di media massa.

Biasanya, informasi yang di dapat dari narasumber di peroleh melalui wawancara dengan memintakan pendapatnya mengenai suatu masalah atau isu yang sedang berkembang.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Pasal 1 Angka 13 permendagri No. 33 Tahun 2007
    Mengenai pedoman penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa tenaga ahli atau narasumber ialah orang yang memiliki kompetensi dibidang ilmu atau keahlian tertentu.
  • Menurut Bagong Suyatna
    Narasumber ialah peranan dari seorang narasumber atau seorang informan dalam mengambil data yang akan digali dari orang-orang tertentu yang memiliki nilai dalam menguasai persoalan yang ingin diteliti dan mempunyai keahlian dalam berwawasan cukup.

Pengertian Menurut KBBI

Narasumber ialah orang yang mengetahui dan memberikan secara jelas atau menjadi sumber informasi atau informan “orang yang memberikan sebuah informasi”.

Tugas Narasumber

Tugas dari seorang narasumber ialah memberikan suatu informasi yang dimana informasi tersebut hanya narasumber saja yang tau “mengetahui peristiwa/kejadian” yang nantinya akan didiskusikan di diskusi tersebut ” inti dari narasumber”.

Syarat Menjadi Seorang Narasumber

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang narasumber agar dalam proses penyampaian materi menjadi optimal ialah:

  • Pamahaman tentang materi yang akan disampaikan.
  • Metode pengajaran yang menarik.
  • Pemanfaatn kemajuan teknologi.
  • Disiplin waktu dan menghargai meoderator.
  • Dan Interaktif.

Jenis-jenis Narasumber

Ilmuwan

Ilmuwan dianggap sebagai narasumber paling sensitif diantara narasumber lainnya dalam hal memberikan keterangan kepada pihak-pihak lain di luar disiplin ilmunya. Para ilmuwan, sama seperti juga wartawan, sama mengejar kebenaran.

Ilmuwan mengejar kebenaran baru, yang belum ditemukan, dan mempunyai kepentingan dalam menyampaikan kebenaran baru yang ditemukan dengan sikap sangat saksama dana korek.

Hubungan antara wartawan dan narasumber tidak semudah yang dibayangkan jika dimaksudkan untuk karya jurnalistik yang lebih serius. Marilah kita lihat apa yang ada dalam pemikiran seseorang ilmuwan yang baru saja menyelesaikan suatu proyek penelitian.

Tirulah pada akhirnya sang ilmuwan yakin akan kebenaran hipotesisnya. Ia telah menemukan kebenaran.

Birokrat

Selain hubungan dengan landasan abstrak di atas, banyak lagi hubungan dengan landasan kurang abstrak. Salah satu diantaranya adalah hubungan antara wartawan dengan birokrat.

Dari sudut pandang wartawan, seorang birokrat adalah orang yang untuk melaksanakan tugas-tgasnya harus memperoleh kerjasama dari publik dalam hal ini memperoleh kerjasama dari publik dan dalam hal ini memperoleh kerjasama melalui media.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang menjadi bagian sebuah institusi dan memiliki kompetensi untuk menjelaskan apa yang tengah terjadi terkait hal yang dinaungi oleh institusi tersebut seperti Dinas Pendapatan Pajak untuk soal pajak, atau pemerintah daerah dalam soal pemilihan kepala daerah.

Politisi

Politisi memiliki motivasi yang sedikit berbeda dalam mencari perhatian publik melalui media. Seorang politisi adalah seorang yang berusaha meniti tangga kepemimpinan institusi sosial atau mengubah institusi.

Politisi berusaha “menggerakan” segala sesuatu (birokrat berusaha melaksanakan sesuatu yang sudah tetap). Politisi berusaha bergerak maju menghadapi oposisi, kadang-kadang oposisi yang sangat aktif. Untuk melakukan hal tersebut, politisi harus merebut opini publik melalui media.

Anggota yang Tidak Puas

Anggota yang tidak puas dalam sebuah organisasi merupakan narasumber yang seringkali digunakan dalam reportase investigatif yang akan dibicarakan dalam bab setelah ini.

Tetapi, sumber-sumber semacam itu penting juga dalam reportase interpretatif karena mereka memberikan pandangan tentang kelemahan-kelemahan institusi yang tidak mungkin diperoleh dengan cara lain.

The post Narasumber: Pengertian – Tugas dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Wawancara: Pengertian, Tujuan dan Tahapannya https://haloedukasi.com/wawancara Fri, 08 Jan 2021 06:21:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18883 Pengertian Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan narasumber yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, […]

The post Wawancara: Pengertian, Tujuan dan Tahapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan narasumber yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi, (2) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, (3) tanya jawab peneliti dengan narasumber.

Wawancara yang dimaksud dalam pembahasan ini merupakan proses tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber agar memperoleh informasi yang diperlukan. Informasi yang diperoleh dapat berupa tulisan, audio, maupun audio visual.

Wawancara pada umumnya dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan pendapat atau informasi.

Informasi tersebut dapat berupa tugas sekolah, pendapat pribadi atau diskusi topik tertentu, atau mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Wawancara umumnya dilakukan oleh wartawan, dapat juga orang biasa yang membutuhkan suatu informasi.

Bentuk Wawancara

Berikut ini adalah bentuk-bentuk wawancara, yaitu:

  • Wawancara berita untuk mencari bahan berita
  • Wawancara dengan mempersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu
  • Wawancara telepon, yaitu wawancara yang dilakukan melalui telepon
  • Wawancara pribadi
  • Wawancara dengan banyak orang
  • Wawancara mendesak atau mendadak
  • Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan oleh sekumpulan wartawan mewawancari seseorang misalnya pejabat.

Ciri-Ciri Wawancara

Wawancara memiliki beberapa ciri, yaitu:

  • Ada pewawancara (orang yang mengajukan pertanyaan)
  • Ada narasumber atau informan (orang yang diwawancarai)
  • Dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi atau data, melengkapi informasi atau data, dapat juga untuk menguji hasil pengumpulan data dengan teknik lainnya.
  • Dilakukan dengan tatap muka, dengan telepon, atau aplikasi video conference atau dapat juga melalui email.

Kegunaan Wawancara

Wawancara memiliki kegunaan, antara lain:

  • Mengumpulkan data penelitian

wawancara umumnya digunakan pada penelitian kualitatif. Wawancara dilakukan dengan tujuan memperoleh data yang relevan yang dapat digunakan untuk melengkapi penelitian. Biasanya jawaban dari narasumber digunakan untuk menyelesaikan penelitian.

  • Memperoleh inspirasi atau ide baru

wawancara dapat menghasilkan inspirasi bagi pewawancara karena sudut pandang yang diperoleh dari hasil wawancara dapat digunakan untuk keperluan penulisan karya ilmiah. Dengan dilakukan wawancara, diperoleh inspirasi atau ide baru yang berguna bagi pewawancara.

  • Menambah wawasan

salah satu manfaat dilakukannya wawancara adalah menambah wawasan bagi pewawancara.

Tujuan Wawancara

Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:

  • Untuk mendapatkan data atau informasi
  • Untuk mengumpulkan data atau informasi
  • Untuk melengkapi data yang telah diperoleh atau untuk melengkapi penelitian
  • Untuk menguji hasil pengumpulan data dengan teknik lain

Unsur-Unsur Wawancara

Hal-hal penting yang harus ada dalam sebuah wawancara adalah sebagai berikut:

  • Pewawancara atau orang yang mewawancarai atau orang yang bertanya
  • Narasumber atau orang yang diwawancarai atau orang yang ditanyai
  • Pertanyaan-pertanyaan, yang tentu saja harus sesuai dengan tema wawancara
  • Janji yang disepakati antar pewawancara dan narasumber

Tahapan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tahapan dalam melakukan wawancara. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya.

Tahap Persiapan

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara, yaitu:

1. Menentukan tema dan narasumber

Persiapan dasar dan paling penting adalah menentukan tema karena dapat mempengaruhi pemilihan narasumber dan pembuatan daftar pertanyaan. Selain itu, penting mengetahui data diri narasumber agar proses wawancara berlangsung dengan baik.

2. Fisik/tubuh dan kondisi mental yang sehat

hal ini penting karena kesehatan fisik dan mental sangat mempengaruhi jalannya wawancara. Keduanya harus dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan proses wawancara sehingga wawancara dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.

3. Menyiapkan daftar pertanyaan

Penting untuk menyiapkan daftar pertanyaan agar setiap pertanyaan saling berhubungan dan saling melengkapi sehingga tidak ada informasi yang tertinggal. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat daftar pertanyaan:

  • Pertanyaan sebaiknya menggunakan kalimat yang efektif, jelas, singkat dan tidak bertele-tele.
  • Jangan mengajukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak.
  • Pertanyaan tidak ambigu atau bermakna ganda.
  • Pertanyaan harus sesuai dengan tema dan topik yang dibahas serta tidak keluar dari topik tersebut.
  • Pertanyaan harus memuat unsur 5W + IH yaitu:
    • What (apa) -> apa yang terjadi
    • When (kapan) -> kapan peristiwa terjadi
    • Who (siapa) -> siapa yang terlibat dalam peristiwa itu
    • Why (mengapa) -> mengapa peristiwa itu bisa terjadi
    • Where (di mana) -> di mana tempat atau lokasi peristiwa itu
    • How (bagaimana) -> bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.

4. Membuat janji dengan narasumber

Hal ini dilakukan agar pewawancara dan narasumber sama-sama siap melakukan wawancara.

5. Mempersiapkan alat tulis dan alat perekam

Informasi yang diperoleh dapat berupa tulisan, audio, maupun audio visual sehingga alat yang perlu dipersiapkan adalah alat tulis untuk mencacat dan alat perekam.

Tahap Pelaksanaan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melaksanakan wawancara:

  • Hadir tepat waktu
  • Penampilan rapi dan sopan
  • Bersikap ramah
  • Memperkenalkan diri
  • Menjelaskan tujuan dan kegunaan wawancara
  • Mengajukan pertanyaan dengan catatan bukan pertanyaan yang memojokan narasumber
  • Mencacat semua jawaban narasumber serta jika perlu ajukan beberapa tambahan pertanyaan untuk menggali atau memperoleh informasi lebih dalam.
  • Pewawancara harus bersikap netral dan tidak memihak siapa pun dan bersikap antusias.
  • Mengucapkan terima kasih

Tahap Menuliskan Wawancara

pada tahap ini dilakukan menuliskan hasil wawancara, menganalisis dan menyimpulkan hasil wawancara dan menuliskannya dalam sebuah laporan. Menyimpulkan hasil wawancara dapat dilakukan dengan cara:

  • Membuat transkrip wawancara atau menuliskan hasil wawancara
  • Membaca hasil wawancara kemudian buatlah ringkasan dari hasil wawancara
  • Dari hasil ringkasan kemudian carilah pokok informasi yang menjadi inti dari wawancara.
  • Laporan harus memperhatikan tata ejaan bahasa Indonesia
  • Dilarang mencampurkan hasil wawancara dengan pendapat pribadi.

Metode Wawancara

Ada dua metode yang dapat dilakukan ketika wawancara, yaitu:

  • Metode mencatat

Menggunakan metode ini, berarti pewawancara harus menyiapkan alat tulis untuk mencatat, seperti buku dan pulpen. Dengan menggunakan metode ini, pewawancara harus cepat menuliskan jawaban dari narasumber.

Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, pencatatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan komputer, laptop, atau handphone.

  • Metode merekam (recording)

Menggunakan metode ini, berarti pewawancara harus menyiapkan alat perekam, misalnya tape atau voice recorder.

Alat perekam dapat berupa alat perekam suara atau dapat pula meliputi tindakan, tingkah laku, baik verbal maupun non-verbal, misalnya menggunakan kamera.

Teknik Wawancara

Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan ketika wawancara.

  • Wawancara secara langsung atau tatap muka

Wawancara dengan teknik tatap muka berarti pewawancara bertemu langsung dan menanyakan langsung dengan narasumber.

Kelebihan menggunakan teknik ini pewawancara akan mendapat respon yang tinggi karena kemungkinan narasumber menolak diwawancarai minim terjadi.

Sedangkan kekurangan teknik ini adalah narasumber merasa tidak enak atau merasa segan dengan pewawancara sehingga tidak leluasa dalam menjawab pertanyaan.

  • Wawancara melalui telepon

Wawancara dengan telepon berarti antara pewawancara dengan narasumber tidak bertemu langsung tetapi dihubungkan dengan telepon.

Kelebihan dengan menggunakan telepon adalah menghemat tenaga yang dikeluarkan untuk perjalanan, sedangkan kekurangannya banyak hambatan yang bisa saja terjadi misalnya sinyal dan durasi.

  • Wawancara dengan aplikasi video conference

sama halnya dengan menggunakan telepon, teknik ini memiliki kelebihan menghemat tenaga perjalanan, dan memiliki kekurangan banyak hambatan yang bisa saja terjadi misalnya sinyal dan durasi.

Salah satu kelebihan menggunakan aplikasi video interview daripada telepon adalah pewawancara dan narasumber dapat bertatap muka secara virtual yaitu melalui layar laptop, komputer, atau handphone.

Contoh Pertanyaan untuk Wawancara

Contoh pertanyaan wawancara dengan pedagang:

  • Siapa nama Ibu?
  • Berapa lama Ibu bekerja sebagai pedagang?
  • Apa saja yang Ibu jual?
  • Di mana Ibu biasanya berjualan?
  • Kapan biasanya Ibu berjualan?
  • Bagaimana dagangan Ibu hari ini?
  • Mengapa ibu memutuskan untuk menjadi pedagang?
  • Berapa keuntungan yang Ibu peroleh per harinya?
  • Berapa modal yang Ibu butuhkan saat pertama kali berjualan?
  • Apakah penghasilan Ibu sebagai pedagang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari?
  • Kesulitan yang Ibu alami selama menjadi pedagang?
  • Bagaimana cara Ibu menarik perhatian konsumen?
  • Apa yang Ibu lakukan sehingga berhasil membuat beberapa konsumen menjadi pelanggan tetap?
  • Bagaimana cara Ibu mempromosikan dagangan Ibu?
  • Siapa saja yang membantu Ibu berjualan?
  • Suka duka Ibu selama menjadi pedagang?
  • Apa yang Ibu harapkan untuk ke depannya?

The post Wawancara: Pengertian, Tujuan dan Tahapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Wawancara Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-wawancara Sun, 20 Sep 2020 21:30:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10505 Menurut Kamus Bahasa Indonesia, wawancara diartikan sebagai berikut. Pertemuan wartawan dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar. Pertemuan tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan. Pertemuan tanya jawab peneliti dengan informan untuk tanya jawab Dari pengertian wawancara di […]

The post Jenis-jenis Wawancara Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, wawancara diartikan sebagai berikut.

  • Pertemuan wartawan dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar.
  • Pertemuan tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan.
  • Pertemuan tanya jawab peneliti dengan informan untuk tanya jawab

Dari pengertian wawancara di atas dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan kegiatan tanya jawab antara pewawancara dan seseorang yang dilakukan dalam rangka mencari dan menghimpun data dan informasi untuk tujuan tertentu. 

Ada beberapa jenis wawancara yang dapat dibedakan berdasarkan cara pelaksanaan, jumlah narasumber, dan keterbukaan informasi.

Berdasarkan Cara Pelaksanaannya

Berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi wawancara terstruktur atau wawancara terpimpin dan wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas.

Wawancara Terstruktur atau Wawancara Terpimpin

Adalah wawancara yang susunan pertanyaannya sudah disiapkan sebelumnya.

Wawancara jenis ini dipandang lebih efektif karena pertanyaannya sesuai dengan urutan, informasi yang akan digali dari narasumber tidak akan ada yang terlewat sehingga proses wawancara akan menjadi lebih lancar.

Contoh :

Pewawancara    : Bentuk tes apakah yang paling sering Anda gunakan dalam mengadakan evaluasi? Objective test, essay test, atau written test ?.  

Narasumber     : Saya sering menggunakan essay test untuk mengevaluasi keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran. Karena melalui essay test, siswa belajar untuk berpikir analisis tentang sesuatu hal. Di sini, daya pikir siswa benar-benar digali.

Wawancara Tidak Terstruktur atau Wawancara Bebas

Adalah wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan pembicaraannya tergantung pada suasana wawancara. 

Contoh :

Pewawancara    : Bagaimana tanggapan Anda mengenai acara The 90s Festival tahun ini? 

Narasumber     : Bagus sekali ya. Selain mengingatkan kita tentang lagu-lagu yang populer di tahun 90an, kita juga jadi tahu beragam pernak pernik yang juga sempat menjadi hits di masa-masa itu.   

Wawancara Campuran

Adalah wawancara yang merupakan campuran antara wawancara terstruktur atau wawancara terpimpin dan tidak bertsruktur atau bebas.

Contoh :

Pewawancara    : Ketika melaksanakan belajar secara daring seperti saat ini, gawai apakah yang sering Anda gunakan dan mengapa? 

Narasumber     : Saya pakai smartphone, Mbak. Alasannya, kebetulan saya hanya punya smartphone, jadi saya belajar daring melalui smartphone. Walapun sedikit pusing karena tampilan layar yang lebih kecil dibanding laptop tapi mau bagaimana lagi … daripada saya ketinggalan pelajaran, Mbak … 

Berdasarkan Jumlah Narasumber

Berdasarkan jumlah narasumber yang diwawancarai, wawancara dibedakan menjadi wawancara individual, wawancara kelompok, dan wawancara konferensi. 

Wawancara Individual

Adalah wawancara yang dilakukan oleh seseorang atau pewawancara terhadap seorang narasumber. Wawancara individual disebut juga dengan wawancara perseorangan.

Contoh :

Pewawancara    : Film ini menjadi viral di media sosial bahkan sejak film ini dirilis minggu lalu. Sebenarnya, ide cerita film ini berasal darimana sehingga dengan begitu mudahnya diterima masyarakat ? 

Narasumber     : Sebenarnya kami tidak menyangka film ini menjadi viral. Karena yang kami lakukan hanya ingin menampilkan dan mengangkat kembali sisi masyarakat kita yang sebenarnya seperti bergotong royong, saling tolong menolong, dan lain sebagainya. Nilai-nilai yang memang sudah tertanam sejak zaman dulu yang sepertinya kok semakin luntur akhir-akhir ini.  Namun, untungnya nilai-nilai tersebut masih dapat ditemui di tengah masyarakat pedesaan. Mungkin karena alasan itulah film ini mudah diterima karena sangat dekat dengan apa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari.

Wawancara Kelompok

Adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara terhadap sekelompok orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

Contoh :

Pewawancara    : Bagaimana tanggapan bapak-bapak terkait keputusan ditundanya Pilkada Serentak 2020 karena berpotensi menjadi kluster baru penyebaran COVID19? 

Narasumber I  : Kalau saya tidak setuju ya. Keputusan untuk menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 ini kan sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu dalam rangka efisiensi anggaran sekaligus mencegah kejenuhan masyarakat karena seringnya penyelenggaraan pemilu. Pelaksanaannya kan bisa dilakukan dengan aturan serta protokol kesehatan yang sangat ketat. Jadi tidak perlu lah ditunda-tunda segala.   

Narasumber II :  Kalau saya setuju. Bapak/Ibu lihat sendiri di kehidupan sehari-hari. Masyarakat kita masih sangat kurang disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Angka kasus positif terus menanjak. Tidak sedikit daerah-daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020 justru masuk dalam zona merah. Kalau Pilkada Serentak ini dipaksakan diselenggarakan di tengah pandemik yang tampaknya masih tidak terkendali, apa tidak mungkin Indonesia nanti jadi episentrum penyebaran COVID19 di dunia? Janganlah karena politik masyarakat dikorbankan.    

Wawancara Konferensi

Adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara terhadap sejumlah orang atau sejumlah pewawancara terhadap sejumlah orang.

Contoh :

Pewawancara    : Reno, tadi Anda terkena kartu merah karena dianggap melakukan protes berlebihan. Pendapat Anda? 

Reno           : Lah, jelas saya protes. Wasit mengabulkan permintaan pasangan lawan untuk mengelap lapangan yang licin. Sedangkan pas kita meminta hal yang sama karena kondisi lapangan juga memang licin malah dicuekin. Ya saya protes. Eh malah dikartu merah. Salahnya dimana? Toh di set itu baru sekali kita minta lapangan dilap.   

Pewawancara    : Tono? Pendapat Anda bagaimana? 

Tono           : Ya, kartu merah adalah berlebihan. Kita ga minta yang aneh-aneh kok, cuma lap lapangan karena licin. Aturannya sudah bagus tapi kadang wasit juga error.           

Berdasarkan Keterbukaan Informasi

Berdasarkan keterbukaan informasi, wawancara dibedakan menjadi wawancara terbuka dan wawancara tertutup.

Wawancara Terbuka

Adalah wawancara yang dilakukan berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya.

Contoh :

Pewawancara    : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui bahwa Anda terpilih menjadi juara pertama di ajang pencarian bakat tahun ini? 

Narasumber       : Alhamdulillah, saya bersyukur sekali terpilih menjadi juara pertama di ajang pencarian bakan tahun ini. Jujur, nggak nyangka banget karena peserta yang lain juga bagus-bagus.  

Wawancara Tertutup

Adalah wawancara yang dilakukan berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.

Contoh :

Pewawancara    : Jadi, awal kejadiannya seperti apa, Pak? 

Narasumber     : Ya, tadi kan saya lagi bersih-bersih halaman. Tiba-tiba dari arah sana ada pemuda sedang dikejar banyak orang sambil teriak-teriak “Copet, copet..”. Nah, pas si pemuda lewat depan saya, refleks saya hadang. Jatuh dia, Pak. Terus, saya tahan. Tapi orang-orang maunya main hakim sendiri, Pak. Ya saya ga bisa. Karena bagaimanapun juga dia kan manusia ya Pak. Ya saya lindungi dia, Pak … biar ga dihakimi massa. Ga berapa lama kemudian pak RT dan polisi datang, Pak. Terus dia saya serahkan ke pak RT dan polisi.      

The post Jenis-jenis Wawancara Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>