Zaman Batu - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/zaman-batu Mon, 13 Mar 2023 10:03:11 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Zaman Batu - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/zaman-batu 32 32 Kebudayaan Bacson Hoabinh: Sejarah, Peninggalan dan Pengaruh https://haloedukasi.com/kebudayaan-bacson-hoabinh Mon, 13 Mar 2023 10:03:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41981 Sejarah perkembangan masyarakat zaman prasejarah di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya adalah kebudayaan Bacson-Hoabinh. Bacson-Hoabinh merupakan salah satu kebudayaan zaman prasejarah yang berpengaruh besar pada perkembangan manusia purba di Indonesia. Karena berpengaruh besar pada masyarakat zaman prasejarah di Indonesia, kita harus memahami kebudayaan Bacson-Hoabinh yang akan dijelaskan di bawah […]

The post Kebudayaan Bacson Hoabinh: Sejarah, Peninggalan dan Pengaruh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah perkembangan masyarakat zaman prasejarah di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya adalah kebudayaan Bacson-Hoabinh.

Bacson-Hoabinh merupakan salah satu kebudayaan zaman prasejarah yang berpengaruh besar pada perkembangan manusia purba di Indonesia.

Karena berpengaruh besar pada masyarakat zaman prasejarah di Indonesia, kita harus memahami kebudayaan Bacson-Hoabinh yang akan dijelaskan di bawah ini!

Apa itu Kebudayaan Bacson-Hoabinh?

Kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah kebudayaan yang berasal dari peradaban zaman batu di lembah sungai Mekong, Vietnam. Kebudayaan tersebut masuk ke Indonesia pada sekitar 10.000 sampai 4.000 tahun yang lalu.

Para sejarawan menduga kebudayaan ini muncul pada zaman batu dikarenakan hasil dari kebudayaan tersebut mayoritas alat-alat yang terbuat dari batu.

Lebih tepatnya, Bacson-Hoabinh muncul pada zaman mesolitikum yang mana alat-alat pada di zaman tersebut masih menggunakan batu-batuan sebagai bahan dasarnya.

Bacson-Hoabinh menjadi salah satu kebudayaan paling berpengaruh pada manusia purba di Indonesia.

Tak hanya itu, kebudayaan tersebut dianggap sebagai salah satu pusat peradaban kebudayaan di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia.

Dilansir dari berbagai sumber, pendukung dari kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah manusia yang berasal dari ras Papua Melanesoid.

Sejarah Kebudayaan Bacson-Hoabinh

Istilah Bacson-Hoabinh pertama kali diperkenalkan dan digunakan pada tahun 1920-an oleh seorang ahli praaksara dari Perancis yaitu Madeleine Colani.

Penamaan tersebut diambil dari daerah pegunungan di Vietnam yang bernama Bacson dan Hoabinh yakni asal tempat dari kebudayaannya.

Seperti yang telah disebutkan di atas, kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di lembah sungai Mekong, Vietnam pada 10.000 sampai 4.000 tahun yang lalu.

Namun, seiring perkembangan waktu, manusia tersebut bermigrasi ke Selatan, lebih tepatnya di Kepualuan Indonesia pada 2.000 tahun sebelum masehi.

Persebaran Kebudayaan Bacson-Hoabinh ke Indonesia

Ada dua rute penyebaran manusia purba Bacson-Hoabinh ke Indonesia yaitu jalur barat dan jalur timur.

Jalur barat Bacson-Hoabinh melewati: Vietnam – Thailand – Semenanjung Melayu – Indonesia Bagian Barat (Kalimantan dan Sumatera)

Sedangkan, jalur timur Bacson-Hoabinh melewati: Vietnam – Taiwan – Filipina – Indonesia Bagian Timur (Papua dan Sulawesi)

Kedua jalur tersebut memiliki hasil kebudayaan dan tempat singgah yang berbeda.

Pada jalur barat hasil peninggalannya berupa kapak pendek, alat-alat tulang, dan kapak sumatera. Sedangkan, pada jalur timur hasil peninggalannya berupa alat serpih dan flakes.

Ciri-Ciri Kebudayaan Bacson-Hoabinh

Karena kebudayaan tersebut muncul pada zaman batu, dapat dipastikan ciri khas pada kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah alat-alat peninggalannya menggunakan bebatuan sebagai bahan dasarnya.

Pada umumnya, batu yang sering digunakan pada masyarakat Bacson-Hoabinh adalah batu sungai atau batu kali yang sudah dihaluskan dan ditajamkan dengan cara menggunakan alat serpih atau batu lain.

Batu-batu tersebut juga bisa dikikis, sehingga menciptakan bentuk-bentuk yang lebih bervariasi. Maka dari itu,alat-alat batuan pada zaman ini cukup bervariasi baik dari fungsinya maupun bentuknya.

Selain batu, tulang belulang juga digunakan sebagai bahan dasar alat sehari-hari yang berfungsi sebagai bahan dasar flakes atau penyerpih.

Tak hanya alat sehari-hari, ciri lain yang menandakan kehidupan masyarakat Bacson-Hoabinh adalah sudah mulai hidup menetap meskipun tidak permanen di gua.

Salah satu contoh gua terkenal adalah abris sous roche yang mana banyak ditemukan tulang belulang dan bekas-bekas kebudyaan mesolitikum.

Akibat dari gaya hidup yang sudah mulai menetap menyebabkan penumpukan sampah dapur berupa kulit kerang yang dikenal sebagai Kjokkenmoddinger.

Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan batu sebagai bahan dasar peralatan sehari-harinya
  • Batu tersebut sudah dihaluskan, diolah dan ditajamkan
  • Menggunakan tulang belulang sebagai bahan dasar peralatannya
  • Sudah mulai hidup menetap meskipun tidak permanen di gua

Peninggalan Kebudayaan Bacson-Hoabinh

Kebudayaan Bacson-Hoabinh juga memiliki beberapa peninggalan yang bisa kita lihat sampai hari ini. berikut empat peninggalan Bacson-Hoabinh:

1. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger adalah tumpukan sampah dapur yang sebagian besarnya berupa kulit kerang yang mengendap di suatu tempat.

Jika dibiarkan terlalu lama, tumpukan sampah ini akan berubah menjadi fosil dan mengeras.

2. Flakes

Flakes adalah serpihan yang digunakan untuk memotong alat terbuat dari tulang atau batu yang sudah ditajamkan.

Tak hanya itu, Flakes juga dibuat dalam bentuk ornament-ornamen indah yang dikenal sebagai Kalsedon.

3. Kapak Tulang

Seperti namanya, Kapak Tulang adalah salah satu kapak yang terbuat dari tulang binatang.

Pada dasarnya, kapak tersebut berbentuk belati yang berfungsi untuk menangkap ikan dan mengambil umbi-umbian.

4. Kapak Genggam

Kapak Genggam merupakan salah satu peninggalan kapak zaman batu, selain Kapak Perimbas.

Dinamakan Kapak Genggam karena kapak tersebut tidak memiliki pegangan dan harus digenggam di badan kapaknya.

Kapak Genggam dibuat dari batu yang sudah dihaluskan dan ditajamkan berfungsi untuk membantu memotong.

Pengaruh Kebudayaan Bacson-Hoabinh Bagi Masyarakat Indonesia

Pengaruh yang pertama dan paling utama adalah pembuatan peralatan keseharian manusia dari batu.

Batu tersebut berasal dari batu sungai yang diserpihkan pada sisi-sisi batu dengan bentuk yang bervariasi.

Di Indonesia, kebudayaan Bacson-Hoabinh sering ditemukan di Sumatera, lebih tepatnya pada bukit kerang (Kjokkenmoddinger).

Sementara di pulau Jawa, alat-alat kebudayaan batu Bacson-Hoabinh ditemukan di lembang sungai Bengawan Solo.

Selain Sumatera dan pulau Jawa, Kebudayaan Bacson-Hoabinh juga ditemukan Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua.

Dari hasil riset, kebudaayan pada zaman mesolitikum di Indonesia serupa dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh, namun tidak ditemukan flakes.

The post Kebudayaan Bacson Hoabinh: Sejarah, Peninggalan dan Pengaruh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman Neolitikum: Pengertian – Ciri dan Peninggalannya https://haloedukasi.com/zaman-neolitikum Fri, 09 Apr 2021 17:31:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23795 Zaman pra sejarah di muka bumi merupakan zaman di mana manusia masih belum mengenal budaya dan tulisan. Zaman pra sejarah terbagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam. Pengertian Zaman Neolitikum Zaman neolitikum merupakan salah satu zaman batu dan dikenal juga dengan zaman batu muda. Di zaman ini manusia mulai tidak menggantungkan hidupnya […]

The post Zaman Neolitikum: Pengertian – Ciri dan Peninggalannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman pra sejarah di muka bumi merupakan zaman di mana manusia masih belum mengenal budaya dan tulisan. Zaman pra sejarah terbagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Pengertian Zaman Neolitikum

Zaman neolitikum merupakan salah satu zaman batu dan dikenal juga dengan zaman batu muda. Di zaman ini manusia mulai tidak menggantungkan hidupnya dengan berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Peradaban dan kebudayaan dapat dikatakan mulai muncul, hal ini dilihat dari kebiasaan berburu dan nomaden yang berubah menjadi menetap dan mulai bercocok tanam.

Di zaman ini homo sapien mulai mengasah batu sebagai alat dan mulai membuat tembikar. Relasi homo sapien mulai terbangun dengan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ciri-ciri Zaman Neolitikum

Zaman neolitikum atau saman batu muda ditandai dengan ciri-ciri berikut :

  • Manusia mulai menetap, tidak lagi hidup berpindah-pindah.
  • Manusia mulai menerapkan bercocok tanam sederhana.
  • Kegiatan berburu masih dilakukan.
  • Dapat menghasilkan bahan makanan untuk kebutuhan hidupnya.

Peralatan Di Zaman Neolitikum

Alat yang digunakan manusia di zaman batu muda ini sudah lebih sempurna, karena sudah diasah lebih halus. Selain itu Alat-alat tersebut juga mulai memiliki bentuk yang teratur dan indah. Berikut adalah alat-alat yang dibuat manusia zaman batu muda.

  • Pahat Segi Panjang
    Alat ini ditemukan di wilayah Asia Tenggara hingga ke Asia Timur dan di wilayah India.
  • Kapak Persegi
    Bentuk kapak ini memiliki penampang yang bentuknya persegi panjang atau trapesium. Penyebarannya di seluruh wilayah Asia hingga ke Indonesia. Fungsi kapak persegi adalah sebagai cangkul dan juga sebagai alat tatah dan alat pahat. Ukuran kapak ini ada yang besar dan kecil.
  • Kapak Lonjong
    Kapak lonjong dibuat dari batu kali dan bentuknya bulat telur, memiliki ujung yang lancip diujung satu serta di ujung lainnya diasah tajam. Kapak lonjong ditemukan di daerah Minahasa, Seram hingga Irian. Dari Irian atau Papua, kapak lonjong tersebar luas hingga ke kepulauan Melanesia dan disebut juga neolithikum papua.
  • Kapak Bahu
    Bentuk kapak bahu mirip dengan kapak persegi, namun bagian yang diikat memiliki leher. Bentuknya seperti botol persegi. Penyebarannya di daerah Jepang, Formosa dan Filipina dan Minahasa. Namun tidak ditemukan di wilayah Indonesia lainnya.
  • Perhiasan
    Perhiasan di zama batu muda yaitu gelang dari batu. Cara membuatnya dengan mengikis batu untuk memperindah bentuknya. Kalung juga ditemukan sebagai perhiasan di zaman neolitikum.
  • Penutup Tubuh Dari Kayu
    Zaman neolitikum merupakan di mana peradaban dan ebudayaan terbentuk, salah satunya dengan adanya pakaian yang digunakan oleh manusia. Pakaian manusia batu muda dibuat dari kulit kayu yang dihaluskan dengan pemukul kayu.
  • Tembikar
    Di zaman neolitikum, tembikar juga telah digunakan sebagai alat untuk makan. Di Sumba juga bbanyak ditemukan tembikar yang berisi tulang-belulang manusia.

Kehidupan Di Zaman Neolitikum

zaman neolotikum

Di zaman neolitikum atau zaman batu muda, manusia mulai hidup berkelompok dan bekerja sama. Mereka menetap dan menciptakan sekelompok masyarakat.

Di zaman batu muda inilah manusia inilah dimulainya sebuah relasi sosial dan mulai terbentuk sebuah kebudayaan.

Peninggalan Zaman Neolitikum

Benda-benda atau alat-alat yang diciptakan oleh manusia zaman neolitikum terus berkembang hingga zaman logam, bentuk dan ukuran serta fungsinya juga semakin beragam.

  • Dolmen, yaitu meja batu untuk tempat sesajen
  • Sarkofagus, yaitu peti berbentuk lesung untuk menyimpan jenazah
  • Waruga, fungsinya adalah kuburan batu dan bentuknya kubus atau bulat
  • Punden berundak, bangunan untuk memuja roh nenek moyang
  • Menhir, bentuknya seperti tugu fungsinya sebagai tanda pengingat.

The post Zaman Neolitikum: Pengertian – Ciri dan Peninggalannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prasejarah: Pengertian dan Pembagiannya https://haloedukasi.com/prasejarah Sat, 14 Nov 2020 02:20:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14406 Pengertian Prasejarah Pengertian Prasejarah adalah masa dimana belum ditemukannya tulisan sehingga belum ada catatan sejarah tertulis untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan yang terjadi. Zaman prasejarah diperkirakan terjadi dimulai pada 2,5 juta tahun yang lalu hingga kurang lebih tahun 1.200 SM. Akan tetapi, masa berakhirnya zaman prasejarah untuk setiap bangsa di dunia berbeda-beda. Ini dikarenakan waktu penemuan […]

The post Prasejarah: Pengertian dan Pembagiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Prasejarah

Pengertian Prasejarah adalah masa dimana belum ditemukannya tulisan sehingga belum ada catatan sejarah tertulis untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan yang terjadi. Zaman prasejarah diperkirakan terjadi dimulai pada 2,5 juta tahun yang lalu hingga kurang lebih tahun 1.200 SM.

Akan tetapi, masa berakhirnya zaman prasejarah untuk setiap bangsa di dunia berbeda-beda. Ini dikarenakan waktu penemuan tulisan di setiap tempat berbeda-beda.

Negara Mesir mengakhiri zaman prasejarah pada sekitar tahun 4000 SM dan memasuki zaman sejarah. Sedangkan, Indonesia mengakhiri zaman prasejarah cukup lama dibandingkan Mesir yaitu sekitar abad ke-5.

Pembagian Zaman Prasejarah

Menurut para arkeolog, terdapat 2 periode dalam zaman prasejarah, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Zaman Batu

Disebut zaman batu karena pada masa ini batu digunakan sebagai alat untuk beraktivitas sehari-hari seperti memasak dan berburu.

Zaman ini terbagai lagi menjadi 4 zaman kehidupan, yaitu zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, zaman neolitikum, dan zaman megalitikum.

  • Zaman Paleolitikum

Zaman paleolitikum atau disebut zaman batu tua. Pada zaman ini, batu digunakan sebagai alat utama dalam keseharian manusia. Akan tetapi, batu yang digunakan masih kasar atau belum diasah sama sekali.

Alat-alat pada zaman batu tua ini ada dua yaitu kapak genggam dan flakes. Kapak genggam yaitu alat yang menyerupai kapak dan terbuat dari batu yang ditajamkan pada salah satu sisinya, digunakan dengan cara digenggam. Sedangkan flakes adalah merupakan alat kecil yang terbuat dari batu dan digunakan untuk mengupas.

Kehidupan manusia pada zaman batu tua masih sangat sederhana. Manusia hidup secara berkelompok dan nomaden (berpindah-pindah) di gubuk serta gua. Manusia pada zaman ini melakukan food gathering atau mengumpulkan makanan.

Pada zaman ini, manusia sudah mengenal api untuk memasak hasil buruan. Namun belum bercocok tanam.

Perubahan iklim, naiknya permukaan laut serta banyaknya mamalia besar yang punah menyebabkan manusia pada zaman batu tua melakukan migrasi. Ini menjadi tanda berakhirnya zaman batu tua.

  • Zaman Mesolitikum

Pada zaman mesolitikum atau zaman batu tengah, kehidupan manusia sudah mengalami perubahan dari zaman sebelumnya. Batu yang digunakan untuk sehari-hari sudah dibuat lebih kecil dan dipoles.

Beberapa sudah mulai menaruh batu di ujung tanduk atau kayu untuk digunakan sebagai tombak maupun panah.

Umumnya manusia pada zaman ini tinggal di tepi pantai atau di dekat sungai. Ini diperkuat dengan adanya peninggalan berupa bukit kerang atau biasa disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur).

Beberapa juga sudah mulai menetap dengan membangun rumah berbentuk pungguh. Akan tetapi masih ada juga yang melakukan nomaden dan tinggal di gua.

Pada zaman ini juga, manusia sudah mulai melakukan cocok tanam.

  • Zaman Neolitikum

Pada zaman neolitikum atau biasa disebut zaman batu muda, kehidupan manusia sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Manusia tidak lagi nomaden dan sudah mulai menetap secara berkelompok di suatu tempat, membentuk perkampungan.

Selain itu, manusia tidak lagi mengandalkan kegiatan berburu untuk kelangsungan hidup. Pada zaman ini, manusia sudah mampu melakukan food producing atau menghasilkan bahan makanan sendiri dengan cara bercocok tanam atau beternak.

Peralatan dari batu juga sudah mulai diasah dan dipoles menjadi lebih indah. Kapak digunakan untuk membajak tanah serta mengelolanya untuk kehidupan.

Tidak hanya itu, pada zaman ini banyak kemajuan dalam hal lain seperti, adanya tembikar, gerabah, kain tenun, perhiasan yang terbuat dari batu indah serta pakaian dari kulit kayu.

  • Zaman Megalitikum

Zaman megalitikum juga biasa disebut sebagai zaman batu besar. Ini dikarenakan pada zaman ini manusia sudah mampu membuat berbagai macam peralatan berbentuk batu-batu yang besar.

Pada zaman ini manusia sudah mulai mengenal kepercayaan, khususnya animisme. Ini dikarenakan daya berpikir manusia mulai mengalami peningkatan.

Beberapa peninggalan zaman megalitikum diantaranya, Sarkofagus yaitu peti kubur yang memiliki wadah dan tutup terbuat dari batu. Dolmen yaitu meja batu untuk meletakkan sesaji dan pemujaan kepada nenek moyang.

Menhir yaitu tugu batu yang digunakan dalam upacara penghormatan. Punden berundak merupakan bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Punden berundak umumnya memiliki tiga tingkat dan disebut sebagai awal mula candi di Indonesia.

Selain itu, pada zaman ini manusia sudah mulai membuat alat makan dari tembikar. Zaman batu besar berakhir saat manusia sudah mulai membuat peralatan dari logam.

Zaman Logam

Zaman logam ditandai dengan penggunaan logam sebagai peralatan untuk kehidupan sehari-hari menggantikan batu. Manusia sudah mengetahui cara meleburkan logam seperti tembaga kemudian mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan.

Pada zaman ini manusia sudah mulai melakukan perdagangan dan pertanian juga berkembang dengan pesat.

Zaman ini juga bisa disebut sebagai zaman perundagian. Berasal dari kata undagi yang berarti seseorang yang terampil dalam pekerjaan tertentu. Ini dikarenakan, pada zaman logam muncul banyak golongan masyarakat yang terampil dalam pekerjaan tangan.

Zaman logam dibagi menjadi 3 periode, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Berikut ini penjelasan lengkap kehidupan prasejarah zaman logam:

  • Zaman Tembaga

Zaman tembaga merupakan awal manusia mengenal logam. Terdapat 2 cara untuk membuat logam. Yang pertama yaitu mencetak dengan cetakan batu atau disebut bivalve. Kedua dengan menggunakan cetakan tanah liat dan lilin atau a cire perdue.

Akan tetapi, tidak semua tempat di bumi mengalami zaman tembaga. Hanya negara-negara selain Asia Tenggara termasuk Indonesia yang terpengaruh oleh zaman tembaga ini.

Ini dikarenakan pada beberapa negara tidak ditemukan adanya peninggalan dari zaman tembaga.

  • Zaman Perunggu

Pada zaman perunggu, cara berpikir manusia semakin berkembang. Manusia menemukan cara mencampurkan tembaga dan timah sehingga menghasilkan logam yang lebih keras dan lebih bagus dari sebelumnya.

Pada zaman ini ditemukan roda yang ditarik sapi untuk membajak sawah. Selain itu ada juga barang-barang yang terbuat dari wol yang dibuat menjadi rok dan jubah di zaman ini.

Rumah pun sudah berbentuk rumah bundar yang terbuat dari dinding batu dan atap jerami. Kota dan perdesaan mulai terbentuk pada zaman perunggu.

Pemerintahan juga sudah mulai terbentuk, serta agama-agama mulai bermunculan. Bahkan peperangan juga sudah mulai terjadi pada zaman perunggu.

Beberapa peninggalan pada zaman perunggu adalah Nekara, yaitu sebuah drum besar untuk upacara ritual. Bejana perunggu yaitu sebuah piring berbentuk tipis dan datar. Arca atau patung perunggu yang berbentuk manusia atau binatang.

Orang-orang Mesir Kuno tercatat membangun piramida pada zaman perunggu ini.

  • Zaman Besi

Di zaman besi, manusia telah menemukan cara meleburkan besi untuk diubah menjadi peralatan sehari-hari. Besi juga digunakan untuk membuat senjata seperti pedang atau alat-alat seperti cangkul, mata pisau, mata kapak dan lain-lain.

Pada zaman ini manusia juga menciptakan kandang hewan, rumah, kuil hingga istana untuk kerajaan. Kota-kota juga menjadi lebih teratur dan diberlakukan sistem air.

Pertanian, kesenian dan agama juga sudah semakin maju di zaman besi. Sehingga mulai muncul sistem penulisan seperti abjad dan dokumentasi tertulis yang mengantarkan manusia menuju periode sejarah awal.

Akan tetapi, di Indonesia tidak ditemukan banyak peninggalan dari zaman besi. Ini dikarenakan sifat besi yang mudah berkarat.

The post Prasejarah: Pengertian dan Pembagiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>