zaman glasial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/zaman-glasial Thu, 17 Feb 2022 07:13:21 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico zaman glasial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/zaman-glasial 32 32 Zaman Interglasial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya https://haloedukasi.com/zaman-interglasial Thu, 17 Feb 2022 07:03:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29629 Zaman glasial terakhir kali terjadi sekitar 11.500 tahun yang lalu. Sejak saat itu, bumi berada dalam zaman interglasial yang disebut sebagai Holosen dan masih terjadi sampai sekarang. Namun, tidak ada yang tahu pasti sampai berapa lama periode interglasial saat ini akan berlangsung. Zaman interglasial ini terjadi ketika suhu bumi lebih tinggi dibanding zaman glasial. Berdasarkan […]

The post Zaman Interglasial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman glasial terakhir kali terjadi sekitar 11.500 tahun yang lalu. Sejak saat itu, bumi berada dalam zaman interglasial yang disebut sebagai Holosen dan masih terjadi sampai sekarang. Namun, tidak ada yang tahu pasti sampai berapa lama periode interglasial saat ini akan berlangsung.

Zaman interglasial ini terjadi ketika suhu bumi lebih tinggi dibanding zaman glasial. Berdasarkan tingkat permukaan air laut, zaman interglasial sudah terjadi selama 11 kali sejak 800.000 tahun lalu (Past Interglacials Working Group of PAGES, 2016).

Pengertian Zaman Interglasial

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, interglasial didefinisikan sebagai fenomena geografi yang terjadi atau terbentuk di antara dua waktu glasial, yaitu ketika lapisan es hanyut dari kedua daerah kutub yang tertutup es dan terjadi perubahan iklim dengan meningginya permukaan air laut.

Dilansir dari situs Eos.org, terdapat masa di antara zaman es (periode glasial) ketika terjadi pemanasan sehingga permukaan laut meningkat dan es menjadi lebih mundur, masa itulah yang disebut dengan zaman interglasial. 

Kondisi tersebut terjadi saat jumlah radiasi matahari musim panas yang diterima oleh permukaan bumi di belahan bumi utara meningkat dan mengakibatkan peningkatan suhu serta karbon dioksida (CO2) bersamaan dengan menurunnya volume es.

Serupa dengan pengertian tersebut, situs Energy Education juga mengungkapkan bahwa zaman interglasial merupakan periode yang lebih hangat dalam zaman es (ice age) di mana bagian es mengecil dan tingkat air laut semakin tinggi.

Sementara itu, dari sudut pandang yang berbeda, menurut American Commission on Stratigraphic Nomenclature (1961), zaman interglasial diartikan sebagai episode di mana iklim global tidak sesuai dengan kondisi gletser yang sangat besar.

Ciri-Ciri Zaman Interglasial 

Berdasarkan buku ajar Sejarah 1 untuk Kelas X SMA oleh M. Habib Mustopo, berikut adalah beberapa ciri-ciri zaman interglasial, diantaranya, yaitu:

  • Terjadi peningkatan suhu bumi dari suhu yang ada pada zaman glasial.
  • Mencairnya lapisan es pada gletser di gunung serta kutub-kutub bumi.
  • Pulau-pulau yang awalnya merupakan daratan luas menjadi tenggelam.
  • Terpisahnya daratan oleh laut dan dan muncul pulau-pulau yang lebih kecil.
  • Adanya banjir besar karena volume air yang terus meningkat.
  • Manusia purba menjadi lenyap, tetapi muncul Homo Sapiens atau manusia cerdas.
  • Lempeng bumi tidak lagi bergeser.
  • Sebagai tambahan, terdapat pendapat ahli bahwa zaman interglasial bercirikan tidak adanya atau hanya sedikit sekali es di daerah bagian bumi utara di luar Greenland.

Perbedaan Zaman Interglasial dan Zaman Glasial

Perbedaan utama antara zaman interglasial dengan zaman glasial adalah perubahan tingkat permukaan air laut. Selama zaman glasial, tingkat air laut menjadi surut sekitar 100 meter karena air berevaporasi dan kemudian tersimpan di gletser serta menjadi lapisan es yang terus bertumbuh.

Akan tetapi, pada aman interglasial, tingkat permukaan air laut meningkat karena gletser dan lapisan es yang meleleh akibat peningkatan temperatur bumi. Akibatnya, volume samudra juga semakin bertambah sebab jumlah air laut bertambah.

Dampak Zaman Interglasial

Zaman glasial menimbulkan berbagai dampak. Dampak yang paling umum diketahui adalah terpisahnya daratan karena beberapa wilayahnya tertutup air dari es atau gletser yang mencair. Salah satu bukti nyatanya, yaitu terpisahnya daratan Indonesia dengan benua Asia dan Australia.

Dampak lainnya dari kondisi pada zaman interglasial adalah binatang-binatang yang sudah bermigrasi ke wilayah lain, tidak dapat kembali ke daerah asalnya dan harus menetap di daerah baru tersebut. Terlebih pada hewan yang hidupnya di darat karena tidak bisa menyebrang laut.

Selanjutnya, yaitu dampak pada manusia yang tinggal di bumi di masa-masa awal pergantian zaman glasial dan interglasial. Pada zaman glasial, terdapat manusia golongan Homo Erectus.

Manusia homo erectus dapat bertahan hidup pada masa glasial pertama dan kedua dengan berpindah-pindah tempat tinggal ke daerah yang lebih hangat atau memiliki sumber makanan.

Namun, keadaan mulai berubah ketika masa pergantian zaman glasial kedua ke zaman interglasial kedua. Suhu bumi yang terlalu hangat untuk Homo Erectus membuat mereka tidak mampu beradaptasi dengan baik. Meskipun demikian, muncullah golongan manusia yang lain, yakni Homo Neandhertalensis.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, ciri-ciri, dampak, serta perbedaan zaman interglasial dengan zaman glasial.

Kesimpulannya, zaman interglasial merupakan interval geologis dari suhu rata-rata global yang lebih hangat sehingga memisahkan periode glasial dalam zaman es secara berturut-turut dan berlangsung selama ribuan tahun.

Beberapa ciri dari zaman interglasial, di antaranya yaitu meningkatnya suhu bumi, mencairnya lapisan es di gunung dan kutub, tenggelamnya beberapa pulau, terpisahnya daratan, dan lain-lain.

Perbedaan utama dari zaman interglasial dan zaman glasial adalah tingkat permukaan air laut, di mana pada zaman interglasial volume air laut akan meningkat sehingga permukaannya juga naik.

Terdapat dampak yang diakibatkan kondisi pada zaman interglasial. Pertama, tertutupnya beberapa daratan oleh air menyebabkan binatang-binatang yang sedang bermigrasi tidak dapat kembali ke daerah asal sehingga harus menetap di daerah yang didatanginya tadi.

Selain itu, perubahan zaman dari glasial ke interglasial juga menyebabkan punahnya golongan manusia Homo Erectus akibat ketidakmampuan beradaptasi dengan suhu pada zaman interglasial kedua yang berbeda dengan zaman glasial, tetapi muncul golongan manusia baru yakni Homo Neandhertalensis.

The post Zaman Interglasial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman Glasial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya https://haloedukasi.com/zaman-glasial Thu, 17 Feb 2022 06:51:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29704 Siklus antara zaman glasial dan zaman interglasial sudah terjadi sejak 800.000 tahun yang lalu. Setidaknya sudah ada delapan kali periode glasial terjadi hingga saat ini di samping adanya periode interglasial. Bahkan sampai saat ini, kita masih berada pada zaman es dengan adanya es kutub utara dan kutub selatan, serta beberapa wilayah yang sangat dingin di […]

The post Zaman Glasial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Siklus antara zaman glasial dan zaman interglasial sudah terjadi sejak 800.000 tahun yang lalu. Setidaknya sudah ada delapan kali periode glasial terjadi hingga saat ini di samping adanya periode interglasial.

Bahkan sampai saat ini, kita masih berada pada zaman es dengan adanya es kutub utara dan kutub selatan, serta beberapa wilayah yang sangat dingin di bumi. 

Beberapa ahli memperkirakan bumi akan kembali pada siklus glasialnya sekitar 50.000 tahun lagi. Akan tetapi, karena adanya pemanasan global yang terus terjadi, rasanya sulit untuk menghentikan periode interglasial saat ini dan perlu adanya pengurangan tingkat karbon dioksida hingga seperti masa praindustrial untuk dapat kembali ke periode glasial.

Pengertian Zaman Glasial

Secara bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, zaman berarti jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu. Sedangkan glasial diartikan sebagai gletser dan es. Maka dari itu, zaman glasial dapat didefinisikan menjadi masa di mana terdapat gletser dan es.

Menurut situs Cambridge Dictionary, zaman glasial adalah waktu di masa lalu di mana temperatur bumi sangat dingin dan gletser menutupi sebagian besar bumi.

Kemudian menurut situs Collins Dictionary, zaman glasial adalah setiap kurun waktu di mana kebanyakan permukaan bumi ditutupi oleh es karena meningkatnya jumlah gletser, seperti pada periode Karbon akhir dan selama sebagian besar zaman Pleistosen.

Dilansir dari situs Britanica, zaman glasial berdasarkan ilmu geologi merupakan episode yang dingin pada zaman es atau zaman glasial. Zaman es itu sendiri adalah masa geologis di mana sebagian besar bagian bumi ditutupi oleh gletser, jauh lebih banyak dari saat ini.

Tidak jauh berbeda dari pengertian di atas, situs Science Education Resource Center at Carleton College menyebutkan bahwa para peneliti menggunakan terminologi zaman glasial atau zaman es untuk mendeskripsikan berbagai periode geologis yang memiliki masa dingin dalam jangka waktu yang panjang serta adanya lapisan es dan gletser.

Ciri-Ciri Zaman Glasial

Dalam buku Sejarah 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Siswa SMA Kelas X karya Hermawan, dkk. (2018), disebutkan beberapa ciri dari zaman glasial, yaitu di antaranya:

  • Turunnya suhu bumi dalam kurun waktu yang sangat lama.
  • Lapisan es dan gletser menyebar di berbagai pegunungan dan mengarah ke kutub-kutub bumi.
  • Air di lautan menjadi beku sehingga terbentuk daratan es yang luas.
  • Pulau-pulau baru bermunculan karena es menyatukan daratan.
  • Perubahan garis pantai menjadi lebih menjorok ke laut karena berkurangnya volume air laut akibat air yang menjadi es.
  • Zaman glasial terakhir berhenti pada 10.000 sampai 20.000 tahun yang lalu dan berubah menjadi zaman interglasial hingga saat ini.
  • Zaman glasial terakhir terjadi antara 120.000 hingga 11.500 tahun silam (National Oceanic and Atmospheric Administration, 2021).

Perbedaan Zaman Glasial dan Zaman Interglasial

Terdapat perbedaan yang jelas antara zaman glasial dengan interglasial. Pada zaman glasial, temperatur yang sangat dingin dalam jangka waktu lama membuat terbentuk lapisan es di kutub bumi setebal tiga sampai empat kilometer dan menimbulkan lapisan es di daerah perairan pula. Akibatnya, permukaan air laut surut hingga kurang lebih 120 meter.

Sementara itu, pada zaman interglasial lapisan es serta gletser tersebut mencair dan menjadi daerah perairan sehingga permukaan air laut meningkat dan daratan yang tadinya disatukan oleh es menjadi terpisah seperti kondisi bumi saat ini.

Dampak Zaman Glasial

Pada zaman glasial, permukaan bumi sebagian besar ditutupi oleh es, termasuk wilayah-wilayah yang saat ini kita lihat sebagai lautan.

Saat itu, Laut Cina Selatan dalam kondisi kering, daerah nusantara bagian barat disatukan oleh es dengan daratan Asia Tenggara, serta pulau Papua yang terhubung dengan benua Australia.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadi migrasi baik manusia maupun hewan ke berbagai daerah termasuk di sekitar Indonesia.

Di Indonesia, dapat kita lihat sendiri adanya binatang-binatang yang memiliki kemiripan dengan binatang yang ada di daerah barat, seperti badak, harimau, dan gajah. Di sisi lain, terdapat juga binatang-binatang yang mirip dengan binatang dari daerah Australia, seperti burung cendrawasih.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah pengertian, ciri-ciri, dampak, serta perbedaan antar zaman glasial dengan zaman interglasial. Kesimpulannya, zaman glasial merupakan periode ketika temperatur bumi sangat dingin dalam kurun waktu yang lama sehingga sebagian besar wilayah bumi ditutupi oleh lapisan es dan gletser.

Terdapat berbagai ciri dari adanya zaman glasial, seperti suhu bumi menurun, banyak wilayah bumi tertutup lapisan es dan membentuk daratan yang luas, garis pantai berubah menjadi lebih menjorok ke laut, dan lain-lain.

Kondisi tersebut berbeda dengan bumi pada zaman interglasial yang suhunya lebih panas dan lapisan es yang mencair menyebabkan tingkat permukaan air laut meningkat.

Salah satu dampak dari terjadinya zaman glasial adalah migrasi manusia dan hewan ke berbagai wilayah yang masih disatukan oleh lapisan es.

Contoh yang nyata di Indonesia, yaitu adanya binatang di Indonesia bagian barat yang mirip dengan binatang di daerah barat Indonesia dan binatang di Indonesia bagian timur yang mirip dengan binatang di daerah Australia.

The post Zaman Glasial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>