Zaman Logam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/zaman-logam Thu, 17 Feb 2022 06:58:14 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Zaman Logam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/zaman-logam 32 32 Candrasa: Sejarah, Ciri-Ciri dan Fungsinya https://haloedukasi.com/candrasa Tue, 11 Jan 2022 03:34:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30242 Candrasa merupakan salah satu kekayaan bukti sejarah yang dimiliki Indonesia. Benda sejarah ini berasal dari zaman logam yang pernah dilalui Indonesia pada masa lampau. Untuk lebih mengetahui sejarah, ciri-cirinya dan apa kegunaannya, mari simak artikel berikut ini. Pengertian Candrasa Sebelum menjadi zaman super mudah dan modern seperti sekarang ini, dunia dan juga Indonesia melalui berbagai […]

The post Candrasa: Sejarah, Ciri-Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Candrasa merupakan salah satu kekayaan bukti sejarah yang dimiliki Indonesia. Benda sejarah ini berasal dari zaman logam yang pernah dilalui Indonesia pada masa lampau. Untuk lebih mengetahui sejarah, ciri-cirinya dan apa kegunaannya, mari simak artikel berikut ini.

Pengertian Candrasa

Sebelum menjadi zaman super mudah dan modern seperti sekarang ini, dunia dan juga Indonesia melalui berbagai perkembangan zaman salah satunya ialah zaman logam.

Berdasarkan perkembangannya, zaman logam dibagi menjadi tiga yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Namun Indonesia hanya mengalami dua yaitu zaman perunggu dan zaman besi.

Setiap zaman tentu meninggalkan bukti sejarah yang menandakan adanya perkembangan peradaban dari masa ke masa. Salah satunya, bukti sejarah dari zaman logam yang disebut candrasa.

Candrasa adalah bukti sejarah peninggalan zaman logam yang terbuat dari logam perunggu. Candrasa ini berbentuk seperti kapak dengan berisi ukiran dan motif yang indah dan unik. Bentuk pola dalam candrasa ini berpola hiasan geometris di bagian tangkainya.

Candrasa ini tergolong dalam kapak corong dengan satu sisinya lebih panjang dari sisi lainnya. Kapak ini sering kali digunakan dalam prosesi upacara karena memiliki keunikan dan keindahan pada ukiran dan hiasan yang ada pada kapak.

Hiasan yang unik dan halus pada kapak candrasa menjelaskan bahwa manusia pada masa itu telah memiliki kemampuan dalam mengolah logam perunggu bahkan menghaluskan dan berkemampuan mendetail untuk membuat hiasan yang indah dan halus.

Sejarah Candrasa

Candrasa

Kapak mulai muncul pada kehidupan manusia di masa perundagian ketika alat dan perabotan rumah tangga sudah banyak yang terbuat dari logam berupa perunggu dan perak. Candrasa yang tergolong sebagai kapak corong muncul pada tahun 2000 hingga 3000 sebelum Masehi.

Kapak yang mulanya terbuat dari batu mulai berevolusi dan berkembang dengan pembuatannya yang dari perunggu, perak atau besi. Sehingga banyak pengrajin besi yang mulai bermunculan dan membuat berbagai peralatan dari besi.

Meskipun banyak pengrajin besi dan membuat berbagai peralatan dari besi, namun keberadaan dan penemuan pada kapak corong dan candrasa tidaklah banyak. Hal ini disebabkan karena bahan yang digunakan untuk membuatnya tergolong langka dan tidak tersedia secara melimpah ruah pada masa itu.

Meskipun jumlahnya terbatas, namun penyebarannya hampir menyeluruh ke berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia sendiri, candrasa ditemukan di berbagai wilayah seperti Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Pulau Roti, Bali, Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Pulau Selayar serta wilayah daerah Nusa Tenggara.

Ciri-Ciri Candrasa

Candrasa memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut:

  • Memiliki tangkai yang pendek dan berbentuk lebar pada pangkalnya.
  • Pada bagian mata kapak bertekstur tipis.
  • Kedua ujung kapak melebar serta melengkung dengan lengkungan masuk ke arah dalam.
  • Pelebaran ujung kapak tidak sama sehingga mata kapak ini tampak asimetris.
  • Candrasa berukuran besar dan tergolong sangat pipih. Ukuran candrasa terbesar ditemukan berukuran lebar tajaman mencapai 133,7 cm dan yang terkecil berukuran 37 cm.
  • Kapak candrasa berisi ukiran dan hiasan. Kebanyakan hiasan yang ditemukan berbentuk burung dengan paruh yang runcing dan kaki yang mencengkeram candrasa.
  • Pada tangkainya, biasanya memiliki hiasan dengan pola geometris seperti pilin, tangga dan garis.

Fungsi Candrasa

Penemuan kapak peninggalan masa logam perunggu dibagi dan digolongkan menjadi dua jenis yaitu kapak corong atau kapak sepatu dan kapak upacara.

Kapak candrasa ini digolongkan sebagai kapak corong namun juga kapak upacara. Hal ini dikarenakan fungsinya yang digunakan hanya untuk keperluan kegiatan upacara dan bukan untuk memenuhi dan membantu kehidupan sehari-hari.

Kapak candrasa ini juga dijelaskan oleh peneliti termasuk sebagai sarana kebesaran yang menunjukkan derajat seseorang.

Candrasa ini tidak dimiliki oleh sembarang orang dan hanya dimiliki oleh ternama dan terkemuka seperti kepala suku atau pemimpin suatu kelompok. Karena tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maka beberapa peneliti menggolongkan candrasa ini ke dalam kelompok kapak upacara.

Fakta Tentang Candrasa

Berikut fakta-fakta yang didapat jika membahas mengenai candrasa:

  • Candrasa tergolong bentuk peninggalan dari masa logam tepatnya logam perunggu.
  • Candrasa memiliki ukiran yang halus dan rinci untuk digolongkan sebagai peninggalan masa lampau.
  • Candrasa ialah bukti sejarah zaman logam yang digolongkan sebagai kapak corong karena bentuknya. Namun jika dicermati berdasarkan kegunaannya, beberapa peneliti menggolongkannya sebagai kapak upacara karena kegunaan kapak ini tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun hanya pada kegiatan upacara tertentu.
  • Tidak semua orang dapat memiliki kapak jenis candrasa ini.
  • Kapak candrasa dikatakan sebagai bentuk kebesaran dan bahkan dikabarkan pernah dipakai oleh Raja dari Alengka.

Kesimpulan Pembahasan

Candrasa adalah bukti sejarah peninggalan yang berasal dari zaman logam. Dimana candrasa ini terbuat dari logam namun pembuatannya masih terbatas karena material bahan yang digunakan untuk membuat candrasa merupakan bahan pilihan dan jumlahnya terbatas.

Candrasa memiliki ciri khas dimana kedua ujung mata kapaknya tidak seimbang atau asimetris sehingga salah satu ujung lebih panjang dan sisi lainnya lebih pendek.

Candrasa merupakan kapak yang digunakan sebagai sarana upacara dan tidak digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.

Meskipun penemuannya tidak dalam jumlah banyak, namun penyebaran candrasa digolongkan menyebar dengan cukup baik dan luas bahkan hampir mencapai seluruh wilayah di Indonesia. Kini beberapa candrasa telah disimpan di berbagai museum sebagai bentuk kekayaan sejarah Indonesia.

The post Candrasa: Sejarah, Ciri-Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman Tembaga: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan https://haloedukasi.com/zaman-tembaga Tue, 14 Dec 2021 09:26:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29309 Zaman prasejarah atau praaksara merupakan perode di mana manusia masih belum mengenal adanya tulisan sebagai bahasa komunikasi manusia. Zaman prasejarah ini terdiri dari zaman batu dan zaman logam. Terdapat tiga zaman yang mengisi zaman logam yakni zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Nah, pada kali ini kita akan membahas mengenai zaman tembaga. Pengertian Zaman […]

The post Zaman Tembaga: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman prasejarah atau praaksara merupakan perode di mana manusia masih belum mengenal adanya tulisan sebagai bahasa komunikasi manusia. Zaman prasejarah ini terdiri dari zaman batu dan zaman logam.

Terdapat tiga zaman yang mengisi zaman logam yakni zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Nah, pada kali ini kita akan membahas mengenai zaman tembaga.

Pengertian Zaman Tembaga

Zaman tembaga adalah zaman di mana permulaan manusia mengenal logam. Dengan kata lain, manusia di zaman ini menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat segala peralatan. Sehingga tembaga merupakan logam pertama yang ditemukan serta diolah oleh manusia.

Sejatinya, zaman tembaga sudah dimulai sejak tahun 3500-2300 sebelum masehi. Mereka menggunakan tembaga tersebut sebagai alat pertanian, konstruksi hingga pendukung kegiatan sehari-harinya. Meskipun demikian, mereka juga masih menggunakan batu walaupun logam tembaga lebih menarik.

Zaman tembaga yang panjangnya hingga 1000 tahun disebut dengan periode Kholotik di mana berlangsung mulai 4500 SM hingga 3500 SM yakni tumpeng tindih dengan zaman perunggu awal. Kata Khalkolithik itu sendiri diambil dari dua kata Yunani yakni chalco berarti tembaga dan lithos berarti batu.

Selain itu, zaman tembaga juga disebut dengan Eneolitik atau Aeneolitik yang merupakan periode arkeologis yang biasanya para peneliti menganggap sebagai bagian dari neolitik yang jangkauannya lebih luas.

Jika berbicara tembaga, memiliki nama kimia Cuprum (Cu) yakni logam pertama yang dikerjakan oleh manusia terbilang di dalam skala yang relatif besar sebagian. Hal itu dikarenakan telah ditemukan dalam beberapa batang logam murni berukuran besar dan dalam kondisi masih alami di banyak lokasi yang berbeda di seluruh dunia.

Namun zaman tembaga ini tidak menjelajah ke Indonesia, sehingga Indonesia hanya dapat mengalami zaman perunggu dan zaman besi saja.

Ciri-Ciri Zaman Tembaga

Adapun ciri-ciri khas dari zaman tembaga sebagai berikut:

  • Ditemukannya tembikar yang dicat dengan polikrom

Adapun bentuk keramik yang ditemukan pada zaman tembaga atau khalkolithik yaitu tembikar fenestrasi yang merupakan pot dengan bukaan memotong dinding. Tembikar ini sudah digunakan untuk membakar dupa. Selain tembikar, terdapat pula guci penyimpanan besar dan guci penyajian dengan cerat.

  • Bermata pencaharian sebagai peternak dan petani

Pada zaman tembaga ini, manusia telah mendapatkan makanannya sendiri dengan memelihara hewan domestik seperti sapi, kambing, domba dan babi.

Hal itu didapatkan dengan cara berburu dan memancing. Selain itu, mereka juga menanam tanaman berupa jelai, gandum serta kacang-kacangan.

  • Gaya tempat tinggal

Tempat tinggal atau rumah yang dibangun ketika itu terbuat dari batu atau bata lumpur. Salah satu pola rumahnya yaitu bangunan berantai serta deretan rumah yang berbentuk persegi panjang saling terhubung antara satu dan lainnya dengan dinding penyokong yang berukuran pendek di bagian ujungnya.

  • Gaya pemakaman

Gaya pemakaman di zaman ini dapat dikatakan sangat beragam dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Mulai dari penguburan tunggal sampai penguburan dengan bentuk guci dan osarium di atas tanah yang berbentuk kotak atau makam batu.

Kehidupan pada Zaman Tembaga

Kehidupan manusia pada zaman tembaga ini bervariasi. Zaman ini sangat fenomenal di sekitar Mediterania Timur. Akan tetapi di Indonesia masih belum ada pengaruh. Zaman tembaga ini telah dimulai oleh beberapa benua.

Di Eropa, telah ditemukan situs arkeologi tembaga di Serbia. Situs ini mempunyai bukti sebagai tempat pembuatan alat tembaga yang tertua sejak 7000 tahun yang lalu. Adapun salah satu contoh alat tembaga yang ditemukan di Kota Prokuplje berupa kapak tembaga.

Dari beberapa penemuan bukti tersebut kemudian tersebar di Eropa hingga ke Asia. Kapak tempurnya memang berbahan dasar dari tembaga, namun memiliki model yang masih tetap seperti kapak di zaman batu.

Di Asia juga sudah ditemukan beberapa bukti penggunaan tembaga. Di Bhiranna tepatnya wilayah Indus sebagai peradaban awal tembaga dengan ditemukannya gelang dan mata panah. Selain itu, penduduk di Pakistan juga telah menggunakan tembaga sekitar tahun 7000-3300 SM.

Salah satu contohnya yakni tembikar dan alat pengiris yang ada di provinsi Balochistan. Sementara di Asia Timur, telah ditemukan bukti sejarah yang terbuat dari tembaga di sekitar wilayah Jiangzhai dan Hongshan. 

Dan di wilayah Timur Tengah juga ditemukan adanya pertambangan tembaga yang aktif sekitar tahun 7000 – 5000 SM tepatnya berada di Lembah Valley.

Di Amerika, seribu tahun sebelum kedatangan oleh bangsa Eropa, penduduk asli telah menggunakan beberapa alat dari perpaduan tembaga. Misalnya di wilayah Michigan dan Wisconin ditemukan beberapa alat, senjata dan ornamen yang terbuat dari tembaga. Sejarah zaman tembaga di benua Amerika ini tidak seramai seperti sejarahnya di Asia.

Peninggalan Zaman Tembaga

Adapun beberapa peninggalan yang telah ditemukan di zaman tembaga sebagai berikut:

  • Kapak Tembaga

Salah satu contoh peninggalan yang ditemukan adalah kapak tembaga atau dikenal dengan Copper Axes. Kapak tembaga Italia yang berusia 5300 sudah dilengkapi dengan bilah yang dibawa oleh pemburu Neolitik Manusia Es Otzi atau dikenal Otzi the Iceman yang ditemukan di Swiss.

Sementara kepala kapak tembaga kuno yang ditemukan di Swiss itu menerangkan bagaimana zaman tembaga di seluruh Eropa.

  • Pisau Kapak

Kini, banyak para ilmuan sudah menemukan pisau kapak tembaga yang memiliki usia 5300 tahun di mana dibuat di wilayah yang sama serta ditemukan di daerah kaki utara Pegunungan Alpen.

Untuk di Indonesia itu sendiri, alat peninggalan-peninggalan dari zaman tembaga akan sulit bahkan tidak terdapat pada museum sejarah.

Mungkin ada beberapa diantaranya yang menunjukkan tentang bukti kehidupan di zaman tembaga, namun bukan wujud barangnya melainkan hanya tampilan dokumentasi atau berupa hasil rekaman yang telah didapatkan sebelumnya. Mulai dari dokumentasi proses penggalian tembaga, sejarah singkat tentang penemuannya, sampai foto-foto dari peninggalan tembaga tersebut.

The post Zaman Tembaga: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zaman Logam: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan https://haloedukasi.com/zaman-logam Tue, 14 Dec 2021 08:49:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29305 Berdasarkan penemuan benda arkeologi, para pakar sejarah telah membagi zaman pra aksara menjadi dua periode yakni zaman batu dan zaman logam. Pengertian Zaman Logam Zaman logam merupakan perkembangan hidup manusia di masa pra-aksara. Zaman logam ini berawal sekitar 4.000 tahun yang lalu. Ketika itu, manusia sudah mampu membuat alat gangsa dan besi. Dengan kata lain, […]

The post Zaman Logam: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berdasarkan penemuan benda arkeologi, para pakar sejarah telah membagi zaman pra aksara menjadi dua periode yakni zaman batu dan zaman logam.

Pengertian Zaman Logam

Zaman logam merupakan perkembangan hidup manusia di masa pra-aksara. Zaman logam ini berawal sekitar 4.000 tahun yang lalu. Ketika itu, manusia sudah mampu membuat alat gangsa dan besi. Dengan kata lain, di zaman logam ini manusia bisa membuat alat-alat yang berasal dari logam.

Di samping itu, manusia juga sudah mengenal teknik pembuatan alat dari logam mulai dari melebur logam, mencetak logam hingga menjadi alat yang utuh. Sehingga manusia yang hidup di zaman ini dapat dibilang sudah mampu mengembangkan teknologi yang cukup tinggi.

Hal itu dikarenakan pengolahan logam ini tidak dapat dipecah maupun dipahat dengan mudah layaknya batu. Selain itu, zaman logam ini juga sering disebut dengan masa perundagian karena di lingkungan masyarakatnya timbul golongan-golongan undagi yang memiliki keterampilan di bidangnya masing-masing.

Ciri-Ciri Zaman Logam

Untuk mengenal lebih dalam mengenai peradaban masyarakat di zaman ini, berikut ciri-ciri zaman logam:

  • Manusia sebagai pengrajin logam

Seperti namanya, manusia yang hidup di zaman ini telah berkembang menjadi pengrajin logam. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya peninggalan-peninggalan yang ditemukan pada zaman logam.

  • Sistem barter

Sistem barter merupakan istilah yang digunakan dalam perdagangan. Dengan kata lain, sistem barter yaitu adanya pertukaran barang satu dengan barang lain yang sudah dianggap seimbang berdasarkan kesepakatan antara dua pihak yang melakukannya. Contoh barang yang pernah digunakan saat itu seperti nekara perunggu, rempah-rempah, kayu, timah dan sebagainya.

  • Majunya bidang pertanian

Jika dibandingkan dengan zaman batu, pertanian di zaman logam ini dapat dikatakan sudah maju. Hal itu dapat dibuktikan oleh adanya pemakaian sistem sawah sebagai sektor utama karena dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem ladang.

  • Terdapat tradisi penguburan mayat

Di zaman logam, untuk menguburkan mayat memiliki dua cara yakni secara langsung dan tidak langsung. Budaya secara langsung dilakukan dengan mayat tersebut dimasukkan ke dalam sebuah peti, kemudian dikuburkan atau bahkan tanpa memakai peti.

Sementara budaya tidak langsung terdapat dua tahap yakni mayat dimasukkan ke dalam peti kayu berbentuk perahu lalu dikuburkan. Kemudian setelah mayat menjadi rangka, maka rangka atau tulang itu diambil lalu dikuburkan lagi ke dalam kuburan batu atau disebut dengan tempayan.

Pembagian Zaman Logam

Menurut sejarah, zaman logam ini terbagi menjadi 3 zaman yakni zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Adapun penjelasan mengenai ketiga zaman tersebut yaitu:

Zaman Tembaga

Pada zaman ini, manusia sudah mulai menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat alat-alat yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun alat-alat berbahan dasar dari tembaga tersebut tidak tersebar secara luas yakni hanya di beberapa bagian dunia saja.

Adapun negara yang pernah mengalami zaman tembaga seperti Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Di Indonesia sendiri tidak mengalami zaman tembaga karena tidak adanya bukti peninggalan sejarah logam berbahan dasar tembaga ini di nusantara.

Zaman Perunggu

Zaman perunggu sering disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina. Di zaman ini, untuk menghasilkan alat logam yang lebih kuat dan kuat, manusia purba melakukannya dengan cara mencampurkan tembaga dan timah dengan perbandingan 3:10.

Adapun salah satu daerah yang pertama kali membuat alat perunggu yaitu Sumeria di Mesopotamia. Indonesia telah mengalami zaman perunggu, karena peninggalan-peninggalan di zaman ini dapat kita temukan di beberapa daerah nusantara.

Hasil-hasil dari pembuatan perunggu tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai perkakas, walaupun tempat dan waktu pengenalannya tidak bersamaan.

Zaman Besi

Zaman besi adalah zaman atau periode kejayaan manusia di mana ketika itu mereka sudah mampu membuat beragam peralatan yang terbuat dari besi dengan cara melebur dari bijihnya. Setelah itu, hasil leburan dituang ke dalam cetakan untuk membuat alat-alat logam yang diinginkan.

Dengan kata lain, alat logam dari besi telah dinilai lebih sempurna dibandingkan tembaga maupun perunggu. Hal itu dikarenakan besi merupakan logam yang sangat keras serta mempunyai titik lebur yang sangat tinggi.

Di Indonesia, peninggalan-peninggalan pada zaman besi ini dapat kita temukan di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, Bogor, Besuki dan juga Punung, Jawa Timur.

Kehidupan pada Zaman Logam

Adapun kehidupan manusia pada zaman logam perundagian sebagai berikut:

  • Aspek sosial kemasyarakatan

Pada zaman logam ini telah timbul sistem sosial yang lebih kompleks. Hal tersebut tentunya memicu pula munculnya beberapa desa besar yakni gabungan dari kelompok kecil untuk membentuk kehidupan yang sejahtera.

  • Corak kehidupan

Corak kehidupan masyarakat pra aksara khususnya zaman logam telah mengalami perkembangan mulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan serta bercocok tanam.

Mereka biasanya akan berpindah tempat saat persediaan binatang buruan dan makanan telah habis. Kemudian kehidupannya mulai berkembang di mana mereka mulai bercocok tanam untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.

  • Pola kehidupan

Perkembangan masyarakat di zaman logam telah dimulai dengan sistem nomaden, semi nomaden hingga menetap. Sistem nomaden di mana mereka selalu berpindah tempat sesuai dengan alam mereka dan masih mengumpulkan bahan makanan dan berburu.

Sistem semi nomaden, mereka masih berpindah-pindah tempat namun sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara dan sudah mengetahui cara mengolah bahan makanan (bercocok tanam). Sedangkan sistem menetap, mereka menetap di suatu tempat dengan membangun tempat tinggal walaupun hanya sementara waktu.

Peninggalan Zaman Logam

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, peninggalan-peninggalan zaman logam ini dapat kita temukan di beberapa daerah di Indonesia. Namun hanya ada peninggalan zaman perunggu dan zaman besi saja.

Adapun peninggalan zaman logam di masa perunggu diantaranya yaitu:

  • Kapak Corong, digunakan sebagai alat perkakas. Kapak ini dapat ditemukan di daerah Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi serta Kepulauan Selayar dan Irian.
  • Nekara, semacam berumbung yang berhasil ditemukan daerah Sumatera, Bali, Sumbawa, Selayar, Leti, Roti dan Kepulauan Kei.
  • Arca perunggu yang ditemukan di daerah Bangkinang, Lumajang, Palembang dan Limbangan.
  • Bejana perunggu semacam periuk yang ditemukan di tepi Danau Kerinci dan Madura.
  • Perhiasan semacam anting, kalung, cincin, dan manik-manik.

Sedangkan peninggalan di zaman besi telah ditemukan di daerah Gunung Kidul, Bogor, Besuki serta Punung, Jawa Timur. Adapun beberapa diantaranya sebagai berikut:

  • Mata kapak bertungkai kayu
  • Mata pisau
  • Mata sabit
  • Mata pedang
  • Cangkul

The post Zaman Logam: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>