Daftar isi
Pernah mendengar nama tari Andung? Iya, tari yang berasal Bengkulu Selatan. Jika belum, mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kata Andun merupakan berasal dari bahasa serawai yang berarti berbondong-bondong. Hal inilah yang kemudian tergambarkan dalam tarian ini di mana di dalam Tari ini masyarakat datang berbondong-bondong untuk menari bersama. Tari Andun merupakan tarian yang berasal dari daerah Bengkulu Selatan. Tari ini bertujuan sebagai pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak hanya itu, Tari ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap orang tua maupun orang-orang yang membantu menyukseskan upacara adat. Tari andunselain mengandung makna sebagai ucapan syukur, tarian ini memiliki makna solidaritas antar masyarakat. Sehingga hubungan antar masyarakan dapat terjalin kuat dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan secara bersama.
Sejarah Tari Andun
Untuk pertama kalinya, Tari Andun ditampilkan pada saat upacara adat bimbang (upacara pernikahan) di Kerajaan Dang Tuanku Limau Serumpun antara Dangku Rajau Mudau dengan Putri Bungsu Sungai Ngiang Pagar Rayung. Pertunjukkan tari ini dilakukan dengan tujuan sebagai wujud rasa syukur Dayang Remuni atau Ibu dari Rajau Madau setelah kembalinya putri bungsunya dari penculikan. Putri bungsunya diselamatkan oleh kakak Rajau Madau yang bernama Cidur Matau.
Untuk menyelamatkan keponakannya, Cidur Matau harus menyamar menjadi seekor kuda. Syukur nya, aksi ini tak diketahui oleh Kerajaan Sangkalawi yang menculik keponakannya. Hal ini dikarenakan, Cidur Matau telah memberikan hadiah kepada mereka.
Proses Bimbang di Bengkulu Selatan biasanya diadakan selama tujuh hari tujuh malam. Selama acara berlangsung masyarakat ikut berbahagia dengan menari bersama. Maka dari itulah, tari ini dinamakan Tari Andun yang artinya berbondong-bondong.
Awalnya, Tari Andun memiliki fungsi sebagai perwujudan rasa syukur petani atas kelimpahan panen. Makanya, Tari ini kerap ditampilkan pada perayaan panen raya. Saat acara tersebut, banyak diikuti oleh setiap golongan masyarakat khususnya para muda mudi. Selain itu, rupanya tarian ini juga kerap dijadikan sebagai Tari pergaulan dan media mencari jodoh. Seiring waktu, Tari ini tak hanya digunakan saat pesta panen raya saja. Tari ini sering ditampilkan apada acara tertentu seperti mengisi pernikahan adat, penyambutan dan acara penting lainnya.
Di dalam tari Andun memiliki beberapa jenis gerakan. Adapun jenis gerakan itu adalah sebagai berikut.
Tari Andun memiliki dua jenis pola lantai yakni garis lurus dan garis lengkung. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Secara umum, properti yang biasa digunakan dalam tari ini adalah sebagai berikut.
Tari Andun biasanya diiringi dengan alat musik kolintang dan rebana. Kolintang yang berjumlah 6 buah itu akan dimainkan oleh dua orang. Sedangkan untuk rebana bertugas untuk mengatur irama. Selain alat musik, dalam tari ini dinyanyikan pula syair. Syair ini berisi doa dan harapan kepada mempelai pengantin agar diberi kehidupan bahagia dan anak yang sholeh.
Penari perempuan biasanya mengenakan kebaya panjang yang terbuat dari brokat atau beludru dengan beragam warna. Untuk bagian bawahnya mereka menggunakan kain songket dan disampirkan selendang di bahunya. Di bagian kepala, dipakaikan mahkota dan kembang goyang.
Selain itu, dilengkapi pula aksesoris berupa gelang, kalung, giwang, dan alas kaki. Sementara itu, untuk busana laki-laki mereka menggunakan jas sebagai atasan dan sarung segantung. Untuk bagian bawah, dikenakan celana bahan panjang yang senada dengan jas dan detar yang merupakan tutup kepala khas adat. Terakhir, digunakan pula alas kaki.
Keunikan tari ini adalah pada formasinya yang berbeda. Perbedaan ini terganting pada rangkaian acara yang dilakukan pada pesta pernikahan. Dari perbedaan inilah yang kemudian memunculkan keragaman tari andun yakni ada tari andun kebanyakan dan andun lelawan. Di mana kedua jenis tari ini dibedakan dari jumlah penari dan siapa yang menarinya. Keunikan kedua, serangkaian acara pada pementasan ini dilakukan selama 7 hari 7 malam. Sungguh, pelaksanaan yang fantastis bukan?
Tari Andun merupakan tari yang berkembang di daerah Bengkulu Selatan. Tari ini berasal dari kata Andun yang artinya berbondong-bondong. Penamaan ini tentunya sesuai dengan kenyataannya yang di mana masyarakat datang berbondong-bondong untuk menari.
Awalnya, tari ini biasa digunakan sebagai wujud syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Esa. Menurut sejarah, tari ini pertama kali dipentaskan pad acara Bimbang. Di mana acara itu merupakan bentuk rasa syukur seorang Ratu atas pulangnya sang anak bungsu dari penculikan. Sebagai wujud syukur, dia mengadakan acara tersebut dan mengundang masyarakat untuk menari.
Tari Andun memiliki sejumlah gerakan seperti naup, mbukak dan nyentang. Tari ini memiliki dua jenis pola yakni garis lurus dan garis melengkung. Namun, yang kerap digunakan adalah garis melengkung. Saat pementasan tari ini diiringi dengan rebana dan kolintang. Untuk rebana biasanya berfungsi sebagai penyeimbang irama dan kolintang akan dimainkan oleh dua orang pemain.